• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM INTERAKTIF PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI DI SMA/MA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM INTERAKTIF PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI DI SMA/MA."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM INTERAKTIF PADA MATERI

HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI DI SMA/MA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh

HENDRA EKA PUTRA 8146141009

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

HENDRA EKA PUTRA. Pengembangan Penuntun Praktikum Interaktif Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi di SMA/MA. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh penuntun praktikum interaktif yang standar untuk siswa kelas XI SMA/MA semester I pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. Populasi dalam penelitian ini adalah penuntun praktikum kimia SMA yang beredar di sekolah, seluruh guru kimia di SMA se-Sumetra Utara, seluruh dosen kimia di Universitas Negeri Medan dan seluruh siswa kelas XI di SMAN 2 Medan dan SMAN 3 Medan. Sampel penelitian diambil secara purpusive sampling.Penelitian ini bersifat deskriptif dan pengembangan eksperimen (research and development). Langkah penelitian meliputi: (a) Analisis penuntun praktikum yang dipergunakan di kelas XI semester I; (b) Pengembangan penuntun praktikum interaktif untuk materi hidrokarbon dan minyak bumi; (c) Validasi penuntun praktikum interaktif oleh guru dan dosen; dan (d) Uji coba penggunaan penuntun praktikum interaktif dalam pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penuntun praktikum interaktif yang telah dikembangkan untuk siswa kelas XI SMA semester I pada materi hidrokarbon dan minyak bumi telah layak/standar sesuai dengan BSNP. Penuntun praktikum interaktif untuk materi hidrokarbon dan minyak bumi terdiri dari percobaan uji reaksi pembakaran, membuat model molekul hidrokarbon, dan identifikasi fraksi minyak bumi. Standarisasi penuntun praktikum interaktif menunjukkan bahwa responden memberikan respon yang positif terhadap penuntun praktikum interaktif dengan nilai rata-rata 4,22 lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata standarisasi penuntun praktikum yang ada disekolah (penuntun praktikum A = 3,58 dan penuntun praktikum B = 3,67). Uji coba dilakukan pada 2 percobaan yaitu : (1) identifikasi fraksi minyak bumi (materi percobaan yang mudah), dan (2) membuat model molekul hidrokarbon (materi percobaan yang sulit. Hasil uji coba menunjukakan bahwa implementasi penuntun praktikum interaktif yang dikembangkan memberikan hasil pemahaman siswa pada SMAN 2 Medan dan SMAN 3 Medan sangat tinggi pada percobaan identifikasi fraksi minyak bumi dengan rentang nilai 81-100 dan memberikan hasil pemahaman siswa yang tinggi pada percobaan membuat model molekul hirokarbon dengan rentang nilai 61-80.

Kata Kunci:Penelitian dan Pengembangan (R & D), Interaktif, Hidrokarbon dan Minyak Bumi, BSNP.

(6)

ABSTRACT

HENDRA EKA PUTRA. Development of Interactive Chemistry Experiment Handbook on Topic Hydrocarbon and Petroleum Subject for SMA/MA. Postgraduate School of the State University of Medan, 2016.

This common objective of this research was to be obtain an interactive practical guide standard for SMA/MA student of eleventh grade in the first semester for hydrocarbon and petroleum topic. The population in this research is the chemical practical guide of outstanding at the school, all of chemistry teacher at senior high school in North Sumatera, all of chemistry lecturer at the State University of Medan and all of eleventh grade students of SMAN 2 Medan and SMAN 3 Medan. Samples were taken by purposive sampling. This research was conducted by using descriptive and experimental development (research and development). The procedure of this research were: (a) Analysis of practical guides that are used at eleventh grade students in firts semester; (b) Development of an interactive practical guide for hydrocarbon and petroleum topic (c) Validation of interactive practical guide by teachers and lecturers; and (d) Trial use interactive practical guide in learning to know the level of student understanding. The results show that the interactive practical guide that have been developed for eleventh grade students in the first semester for hydrocarbon and petroleum topic has a decent or standards in accordance with BSNP (National Education Standards). Interactive practical guide for hydrocarbon and petroleum consists of a combustion reaction test experiments, model making hydrocarbon molecules, and identifying petroleum fraction. Standardization of interactive practical guide showed that respondents gave a positive response to the interactive practical guide with the average value of standardization 4,22 higher than the average value of standardization of practical guide in school (practical guide A= 3,58 and practical guide B= 3,67). Tests performed on two experiments: (1) identification of petroleum fraction (material experiments that easy), and (2) create a model hydrocarbon molecules (matter experiments are difficult. The trial results showed that the implementation of the guiding lab interactive developed provides the results of an understanding student at SMAN 2 and SMAN 3 very high on petroleum fractions identification experiment with a range of values 81-100 and the results are high on the students' understanding attempts to create molecular models hirokarbon with a range of values 61-80.

(7)

iv DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN... i

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 4

1.3. Batasan Masalah... 4

1.4. Rumusan Masalah... 5

1.5. Tujuan Penelitian... 5

1.6. Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis... 7

2.1.1. Peneitian Pengembangan... 7

2.1.2. Teori Belajar... 9

2.1.3. Pengertian Pembelajaran... 10

2.1.4. Tujuan Pembelajaran... 11

2.1.5. Hasil Belajar dan Teknik Evaluasi 13 2.1.6. Penuntun Praktikum Dalam Pembelajaran Kimia 16 2.1.7. Praktikum Dalam Proses Pembelajaran Kimia 18 2.1.8. Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium di SMA/MA 19 2.1.9. Pembelajaran Inovatif Interaktif 20 2.1.10. Media Pembelajaran 22 2.1.11. Model PembelajaranProblem Based Learning (PBL) 24 2.1.12. Standar Penuntun Praktikum Berdasarkan BSNP 25 2.2. Kerangka Berfikir...28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian...30

3.2. Populasi dan Sampel...30

3.3. Jenis Penelitian...30

3.4. Prosedur Penelitian...31

3.5. Teknik Pengumpulan Data...33

3.6. Teknik Analisis Data... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Penuntun Praktikum Pokok Bahasan Hidrokarbon 36 dan Minyak Bumi Penerbit A dan B Berdasarkan BSNP... 4.2. Analisis Penuntun Praktikum yang telah Dikembangkan...40

(8)

4.2.1. Aspek Cakupan Materi Praktikum...42

4.2.2. Aspek Sistematika Penyajian...43

4.2.3. Aspek Wawasan Produktivitas...44

4.2.4. Aspek Merangsang Keingintahuan ... 46

4.2.5. Aspek Kecakapan Hidup... 47

4.2.6. Aspek Desain... 48

4.2.7. Aspek Bahasa... 49

(9)

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1.Kriteria Validasi Penuntun Praktikum... 35 Tabel 4.1.Data Baku Penuntun Praktikum A dan B... 40

Tabel 4.1.Nilai Pemahaman Siswa pada Soal LKS Identifikasi Minyak Bumi 53

Dan Membuat Model Molekul Hidrokarbon ...

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1.Bagan Prosedur Penelitian...32 Gambar 4.1.Hasil Analisis Penuntun Praktikum A...37 Gambar 4.2.Hasil Analisis Penuntun Praktikum B...38 Gambar 4.3.Hasil Analisis Penuntun Praktikum Kimia Bedasarkan Cakupan 42 Materi...

Gambar 4.4.Hasil Analisis Penuntun Praktikum Kimia Bedasarkan 44 Sistematika Penyajian

Gambar 4.5.Hasil Analisis Penuntun Praktikum Kimia Bedasarkan 45 Wawasan Produktivitas

Gambar 4.6.Hasil Analisis Penuntun Praktikum Kimia Bedasarkan 46 Merangsang Keingintahuan

Gambar 4.7.Hasil Analisis Penuntun Praktikum Kimia Bedasarkan 47 Kecakapan Hidup

Gambar 4.8.Hasil Analisis Penuntun Praktikum Kimia Bedasarkan 48 Desain

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mementingkan kemajuan pada bidang pendidikan, karena pedidikan merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh suatu bangsa. Pendidikan memiliki permasalahan yang berintikan pada proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar (UU N0 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas).

Pembelajaran bermakana dapat terjadi jika koneksi yang dibuat antara informasi yang tersimpan dalam visual dan pendengaran kerja secara bersamaan (Mickell dan Danner, 2007). Proses pembelajaran dapat dilakukan di sekolah, di rumah, ataupun bimbingan belajar. Untuk pembelajaran di sekolah, siswa dihadapkan pada sejumlah mata pelajaran, diantaranya mata pelajaran kimia.

Kimia merupakan mata pelajaran wajib yang diikuti oleh siswa SMA/MA. Kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang materi, fenomena alam dan mekanisme yang terjadi di dalamnya. Lebih sederhananya dapat dikatakan bahwa kimia erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Apa yang kita alami, apa yang kita lakukan, kenapa hal itu terjadi dan mengapa demikian.

(12)

2

keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan produk kimia. Hal tersebut berarti dalam pembelajaran kimia tidak cukup hanya meliputi aspek kognitifnya saja, tetapi aspek afektif (sikap ilmiah) dan sapek psikomotorik (unjuk kerja) (Zakiah, 2015).

Keberhasilan proses pembelajaran kimia juga dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri, yakni tingkat kecerdasan siswa, kemampuan, sikap, bakat, minat dan motivasi siswa. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia, yaitu keadaan keluarga, kurikulum, metode mengajar dan sarana dan prasarana sekolah. Untuk mencapai hasil optimal, maka faktor internal dan eksternal tersebut perlu diupayakan dengan sebaik–baiknya (Muhibbin, 2006).

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui pengadaan materi pelajaran yang bermutu (Lee, dkk, 2010). Pengadaan materi pelajaran bermutu dapat dilakukan melalui penyusunan bahan ajar bermutu. Bahan ajar bermutu harus mampu menyajikan materi ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan dapat menjembatani pembelajaran agar kompetensi yang telah ditetapkan dapat tercapai (Situmorang, 2013). Salah satu dari bahan ajar itu adalah penutun praktikum kimia. Penutun praktikum kimia merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan praktikum di laboratorium dengan tujuan terciptanya kegiatan praktikum yang optimal dalam suatu proses pembelajaran.

(13)

3

melakukan praktikum. Hal ini berarti bahwa pembelajaran kimia paling efektif dapat dilakukan melalui kegiatan praktikum.

Wawancara dan survei awal dengan beberapa guru kimia yang mengajar di SMA yang ada dikota Medan, diperoleh fakta bahwa dalam proses pembelajaran kimia di sekolah jarang melakukan praktikum, hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya : (1) Daya tampung laboratorium yang kurang memadai untuk dipergunakan oleh siswa dalam kegiatan praktikum; (2) Kurangnya persiapan dan pengalaman dalam diri siswa yang dapat menimbulkan kesulitan dalam melakukan percobaan; (3) Alat dan bahan yang kurang lengkap, bahkan tidak tersedia di laboratorium; (4) Kurang dan bahkan tidak adanya penutun praktikum yang disediakan di sekolah.

Pengembangan penutun praktikum sangat dibutuhkan untuk mengatasi faktor-faktor tersebut. Penuntun praktikum sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan dalam proses belajar, jika buku penutun praktikum tidak ada maka akan menghambat pelaksaan praktikum disekolah dan menyebabkan proses pembelajaran tidak berlangsung secara optimal (Anggraini, 2007).

Penutun praktikum yang dikembangkan dapat bersifat inovatif interaktif yang digunakan dalam pembelajaran kimia. Penutun praktikum inovatif interaktif ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan apa yang ada pada saat ini, misalnya interaksi terhadap lingkungan dan guru, penggunaan sowfware komputer seperti microsoft power point, authorware, micromedia captive, macromedia flash, cool audition, photo shop, movi maker dan lain-lain. Machtmes, dkk (2009) menyatakaan inovasi pembelajaran untuk meningkatakan prestasi belajar siswa pada pembelajaran kimia sangat dibutuhkan karena berhubungan langsung dengan peningkatan kualitas lulusan dalam mengisi lapangan kerja bidang kimia.

(14)

4

hasil penelitian Zaskiah (2014), Ahmad Fauzi Syaputra Yani (2015) dan Rizky Emiliya (2015) bahwa penuntun praktikum layak menjadi acuan praktikum dan sumber belajar penunjang.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengembangan Penuntun Praktikum Interaktif Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi di SMA/MA”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka timbul masalah yang penting untuk dikaji dan diteliti. Adapun yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah penuntun praktikum kimia yang beredar dipasaran dipergunakan dalam kegiatan praktikum di sekolah?

2. Apakah semua sekolah telah memiliki penuntun praktikum kimia?

3. Bagaimana membuat penuntun praktikum kimia yang layak dan menarik, mudah dilaksankan, aman bagi praktikan sewaktu pelaksanaan dan dapat membantu siswa dalam mempelajari kimia?

4. Bagaimana persepsi guru kimia dan dosen atas kelayakan atau standarisasi buku penuntun praktikum kimia yang digunakan di SMA?

5. Berapa besar tingkat pemahaman siswa melalaui pembelajaran praktikum menggunakan penuntun praktikum interaktif yang dikembangkan?

1.3. Batasan Masalah

(15)

5

3. Penelitian difokuskan pada pendapat guru kimia senior yang mengajar kelas XI secara berturut-turut 3 tahun terakhir dan memiliki kualifikasi sarjana pendidikan dan terlibat aktif di laboratorium.

4. Uji coba penutun praktikum kimia dilakukan secara mikro dengan uji ahli dan uji makro pada laboratorium di SMA/MA yang terpilih sesuai tujuan penelitian.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah penuntun praktikum untuk kelas XI SMA/MA semester I pada materi hidrokarbon dan minyak bumi yang beredar disekolah perlu adanya revisi berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)?

2. Apakah penuntun praktikum interaktif yang telah dikembangkan untuk kelas XI SMA/MA semester I pada materi hidrokarbon dan minyak bumi telah layak/standar berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)?

3. Bagaimana tingkat pemahaman siswa pada penuntun praktikum interaktif untuk kelas XI SMA/MA semester I pada materi hidrokarbon dan minyak bumi yang telah dikembangkan?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh data atas kelayakan penuntun praktikum untuk kelas XI SMA/MA semester I pada materi hidrokarbon dan minyak bumi yang beredar disekolah.

(16)

6

3. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum interaktif untuk kelas XI SMA/MA semester I pada materi hidrokarbon dan minyak bumi yang telah dikembangkan.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk menyusun penutun praktikum kimia SMA/MA kelas XI semester I.

2. Untuk memperoleh penutun praktikum kimia yang layak dan menarik, mudah dilaksanakan, aman bagi praktikan sewaktu pelaksanaan dan dapat membantu siswa kelas XI SMA/MA dalam mempelajari kimia.

3. Memberikan sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, calon guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan, dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji secara lebih mendalam tentang hasil pengembangan penuntun praktikum.

(17)

55

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penuntun praktikum penerbit A dan B pada materi hidrokarbon dan minyak bumi berdasarkan tanggapan guru dan dosen menggunakan angket BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) sudah layak atau standar. Namun, ada beberapa kekuranganyang harus diperbaiki seperti: kegiatan praktikum yang tidak sesuai dengan silabus, kurang merangsang keingintahuan siswa, teori yang ada pada penuntun praktikum yang terlalu singkat, desain kurang menarik dan kurang inovatif.

2. Penuntun praktikum interaktif yang telah dikembangkan untuk kelas XI SMA semester I pada materi hidrokarbon dan minyak bumi sudah layak atau standar dengan nilai rata-rata 4,22 yang artinya sangat valid dan tidak perlu direvisi.

(18)

56

5.2. Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi guru tidak hanya mengajarkan teori tetapi juga memberikan praktikum sehingga siswa dapat lebih memahami bahwa kimia bukan merupakan pelajaran yang bersifat abstrak tetapi juga dapat dibuktikan melalui praktikum.

2. Bagi sekolah SMA sebaiknya menggunakan penuntun praktikum kimia interaktiif karena dapat meningkatkan hasil belajar dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran kimia terutama dalam praktikum.

(19)

57

DAFTAR PUSTAKA

Anderson. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. Longman. New York.

Anggraini, A. (2007). Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia SMA/MA Kelas XI Semester Genap Berbasis Inkuiri Terbimbing. Malang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Negeri Malang.

Arifin. (2000).Strategi Belajar Mengajar.Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UPI ; Bandung.

Baharuddin, H., dan, Nur, E. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Ar- Ruzz Media. Yogyakarta.

Baker dan O’ Neil H, F. (1971).Technology assesment in education and training. Lawrence Erlbaum. Hillsdale,NJ.

Borg dan Gall. (1983). Educational Research; An Introduction. Longman Inc. New York & London.

Brodie, L., & Borch, O. (2004). Choosing PBL paradigms: Experience and methods of two universities. Toowoomba: Australasian Association of Engineering Educators Conference.

BSNP. (2006).Panduan Penyusunan Bahan Ajar. Depdiknas. Jakarta.

Campbell, T. Dan Bohn, C. (2008). Science Laboratory Experiences og High School Students Acroos One State in the U.S. Descriptive Research from the Classroom.Science Educator.17(1):36-44.

Clifford T, M. (1961). Introduction to Psychology. McGraw Hill Book Company. New York.

Dewi, Laksmi dan Masitoh. (2009). Strategi Pembelajaran. Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Jakarta.

Dick,W., dan Carey, L. (1996). The Systematic Design of Instruction. 4th edition, Longman. New York.

Dimyati dan Modjiono. (2009).Belajar danPembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Emha, H. (2002). Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. PT. Remaja

(20)

58

Emiliya, R. (2015). Pengembangan Penuntun Praktikum Model Discovery dan Project Based Learning pada Pembelajaran Asam dan Basa di SMA Kelas XI. Tesis. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Eralp, A. (2009). Developing An Interactive Virtual Chemistry Laboratory Enriched With Constructivist Learning Activities for Secondary Schools. Procedia Social and Behaviorial Science1: 1895-1898.

Gagne, R.M., dan Driscoll, M.P. (1989). Essential of Learnings for Instruction, Prentice Hall Inc. New Jersey.

Gardner, H. (1991).The Unschooled Mind: How Children Think and How Shools Should Teach. Basic Books. New York.

Gay, L.R. (1991). Educational Evaluation and Measurement: Competencies for Analysis and Application-Second Edition. Macmillan Publishing Company, New York.

Gravagna, N.G. (2009). Creating Alternatives in Science.Journal of Commercial Biotechnology15(2): 161-171.

Halme, D. (2006). A Small Scale Consept Based Laboratory Component : The Best of Both Worlds.Article CBE-Life Sciences Education(5): 42-51. Hanum, A,Y. (2014).Pengembangan Penunutun Praktikum Kimia Inovatif Untuk

SMA/MA Kelas XII Sesuai Kurikulum 2013.Tesis. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Hartati. (2007). Startegi Belajar Berbasis Masalah (BBM) Terhadap Peningkatan Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Jurnal Didaktika. 8 (3): 226-231.

Heinick, R, dkk. (1985). Intructional Media and The New Technologies of Intructio (Second Edition), Macmillan Publishing Company. New York. Hung, W. (2011). Theory to reality: a few issues in implementing Problem-Based

(21)

59

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia 1(2): 116-117.

Krisnal. (2009). Pengertian Dan Ciri–ciri Pembelajaran, (http: krisnal.blog.uns.ac.id/2009/10/19) pengertian dan ciri–ciri pembelajaran/(diakses 6 Agustus 2015).

Lee, A.D., Green, B.N., Johnson, C.D., dan Nyquist, J. (2010). How to Write a Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Reviewed Journal a Review of the Literature. The Journal of Chiropractic Education. 24(1): 57-59.

Lubis, M. (1993). Pengelolaan Laboratorium IPA. Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

Machtmes, K., Johnson, E., Fox, J., dan Burke, M.S. (2009). Teaching Qualitative Research Methods Through Service Learning. The Qualitative Report 4(1): 155-165.

Mickell, T.S dan Danner, B.S. (2007). Virtual Labs in The Online Biology Course : Student Perceptions of Effectiveness and Usability. Merlot Journal of Online Learning and Teaching3(2):88-89.

Mulyono. (2005). Pengembangan dan Implementasi Model Praktikum Kimia Berbasis Lingkungan Tempat Tinggal Siswa Pada SMU di Bandung. Jurnal Pengajaran MIPA.6(1):77-78.

Muhibbin Syah. (2006). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Munandi, Y. (2008).Media Pembelajaran. Gaung Persada Press. Jakarta.

Padmo, D. (2004). Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar Melalui Teknologi Pembelajaran.Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan.

Popham, W.J., dan Baker, E.L. (2005). Teknik Mengajar Secara Sistematis. Rineka Cipta. Jakarta.

Purwanto, N. (1986).Psikologi Pendidikan. Teras. Yogyakarta.

Ridwan. 2003.Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian.Alfabeta. Bandung.

Roh, K.H. (2003), Problem Based Learning in Mathematics. http://www.ericdigest.org/ (07 Agutus 2015).

(22)

60

Sarwiko, D. (2011). Pngembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Director Mx (Studi Kasus Mata Kuliah Pengolahan Citra Pada Jurusan S1 Sistem Informasi. Perguruan Tinggi Gunadarma. Depok.

Sastika, R,A. (2013). Implementasi Metode Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) yang dilengkapi Media Macromedia Flash pada materi pokok sistem koloid kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 3 Seragen Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia. 2(3): 23-25.

Seels, B.B., dan Richey, R.C. (1994). Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya. IPTPI LPTK UNJ. Jakarta.

Setyosari, P. (2012).Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembanga.Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Situmorang, M. (2013). Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.237-245.

Soraya, H. (2014). Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Kolaboratif Untuk Pengajaran Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 2.Tesis. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Sudjana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Sudjana. (2009).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Sudrajat, A. (2011).Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Rineka Cipta. Jakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta. Bandung.

(23)

61

Trianto. (2010).Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta.

Tuysuz, C. (2010). The Effect of The Virtual Laboratory on Studen’s Achievement and Attitude in Chemistry.IOJES,2(1): 37-53.

UU N0 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.

Wena, M. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Bumui Aksara. Jakarta.

Widoyoko, Eko Putro. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Yani, A.F.S. (2015).Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI pada Materi Hidrolisis Garam Sesuai Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek. Tesis. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Zakiah, (2015). Pengembangan Penuntun Praktikum Tipe Discovery dan Project Based Learning pada Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA. Tesis. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Zakiah. (2015). Pengembangan Penuntun Praktikum Tipe Discovery dan Project Based Learning pada Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA.Jurnal Pendidikan Kimia.7(11): 70-79.

(24)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tesis yang berjudul: “Pengembangan Penuntun Praktikum Interaktif Pada Materi

Hidrokarbon dan Minyak Bumi di SMA/MA”. Shalawat dan salam senantiasa

tercurahkan kepada junjungan alam yakni Rasulullah Muhammad SAW, semoga mendapat syafaat dari beliau di Yaumil Masyar kelak, Amin.

Pada kesempatan ini penulis berkenan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Kepada Ayahanda Khaizar dan Ibunda Rosmiati

terima kasih atas kasih sayang yang engkau berikan, dukungan, serta pengorbanan baik moril maupun materil yang tak terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun juga.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana

UNIMED

2. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

3. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia

4. BapakDr. Mahmud, M.Sc, BapakDr. Ayi Darmana, M.Si danIbu Dr. Iis

Siti Jahro, M.Siselaku Dosen Narasumber

(25)

iv

8. Bapak dan Ibu guru SMAN 2 Medan, SMAN 3 Medan, SMAN 7 Medan, SMAN 6 Medan dan SMAN 10 Medan.

9. Adik-adikku tersayang, Kartika Anugrah Putri, Azhar Alfajri, Amelia Aishya, dan Ibuku Samsidar serta sepupuku Desti Samrati dan Novita Indah Sari. Serta keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi

10. Teman-teman seperjuangan pendidikan kimia 2014 pascasarjana UNIMED, Ardiansyah, Fathma Fitriani, Raja Hafsya Yulia, Heppy Okmarisa, Jumi Handayani, kak Ria Fitriani, Mahammad Isa Siregar, Kartini Edni, Dedel Ernando, Heru Christianto, Yuni Magdalena Armega, Risa Afrianti Sembiring, kak Lisa Arianti Pohan, Putri Junita, Silvia Elastari, Riska Ritong, kak Adventinis Resti Gulo, Fitri Anggraini dan Mulia Wati.

11. Kakak dan teman kosan anak Riau kak rahmi khairatulhisan, muhammad baidawi, yogi chandra, ilham ade chandra.

12. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa disebut satu persatu, terima kasih semuanya.

Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang diberikan. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Maret 2016

Gambar

Tabel 3.1. Kriteria Validasi Penuntun Praktikum ...............................................
Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian...............................................................32

Referensi

Dokumen terkait

Adapun peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat dari perolehan nilai siswa dalam menulis paragraf narasi yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Pada

Praktek Quality Control di UKM “Putri 21” Gunungkidul yang memproduksi mi mocaf dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pembuatan mi mocaf, mengevaluasi dan

Metode analisis data yang digunakan yaitu menghitung pendapatan bersih usahatani, analisis efisiensi R/C ratio dan menggunakan model Regresi Linear Berganda bertujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak dan menganalisis pengaruh pengetahuan wajib pajak

PETA KONSEP SISTEM

[r]

Hasil yang diperoleh oleh ibu MH adalah beliau menjadi lebih sabar dan dapat mengontrol emosi negatif yang muncul serta pikiran juga jernih karena terus

Incremental budget dimana masing-masing kelompok pendapatan dan belanja besarnya dihitung dengan meningkat sejumlah prosentase tertentu (berdasarkan tingkat inflasi)