TUGAS AKHIR
MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA
AREA MEDAN
Oleh :
SEFTIRA ELYZA
102102091
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : SEFTIRA ELYZA
NIM : 102102091
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN
Tanggal ... Dosen Pembimbing Tugas Akhir
(Drs. Rustam, M.Si, Ak) NIP. 131 127 370
Tanggal ... Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
(Drs. Rustam, M.Si, Ak) NIP. 131 127 370
Tanggal ... Dekan Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : SEFTIRA ELYZA
NIM : 102102091
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN
Medan, Juni 2013
(SEFTIRA ELYZA)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan irodahNya kepada
penulis sehingga tugas akhir yang berjudul “Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengambilan Keputusan pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam penulis
hadiahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan yang syafatnya sangat kita harapkan di yaumil akhir.
Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua penulis,
ayahanda H.A.Fauji dan ibunda Vivi Silvia yang telah menghadirkan ananda didunia ini. Sujud syukur yang tak henti-hentinya kupanjatkan pada-Mu Robb
yang telah menghadiahkan Ibunda yang kuat dan hebat, membesarkan buah hati
dengan keikhlasannya yang tak henti-hentinya mencurahkan kasih sayang,
perhatian, bimbingan, dorongan, dan doanya kepada penulis. Terima kasih telah
menjadi ayah dan ibu yang terbaik dan juga pahlawan bagi penulis terutama
Ibundaku. Mungkin tugas akhir ini belum ada artinya dibandingkan dengan
pengorbanan yang ayah dan ibu berikan kepada penulis selama ini, tapi Insya
Allah tugas akhir ini akan menjadi awal dari kesuksesan penulis dimasa yang akan
datang. Kepada abang, kakak, adik dan teman-teman tercinta terima kasih atas
Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis ucapkan
satu persatu. Pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing tugas akhir yang
telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam
penyelesaian tugas akhir ini.
5. Bapak Syafrianto, ibu Atet Kustiarsih, serta seluruh pegawai PT PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan yang telah banyak
memberikan pelajaran kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.
6. Yang terakhir penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada M. Dicky Syahputra, S.Hut yang juga turut berperan serta dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, di
dalamnya masih terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan
saran yang membangun dari berbagai pihak guna kesempurnaan tugas akhir ini
dan kebaikan penulis pada masa yang akan datang. Semoga tugas akhir ini dapat
bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.
Medan, Juni 2013
Penulis
Seftira Elyza
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI. ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Manfaat dan Tujuan ... 4
D. Sistematika Penulisan ... 6
1. Jadwal Penulisan………... 6
2. Rencana Isi ……… ... 7
BAB II: PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN A. Sejarah Ringkas... ... 9
B. Job Description ... 16
C. Jaringan Usaha ... 23
D. Kinerja Usaha Terkini……….... ... 25
BAB III: MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi…….. ... 26
B. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi... 32
C. Sistem Informasi Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Utara Area Medan ... 34
D. Proses dan Tipe Pengambilan Keputusan ... 39
E. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu
Manajemen dalam Pengambilan Keputusan ... 42
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan ... 45
B. Saran ... 46
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi di dalam suatu perusahaan memegang peranan penting, karena
akuntansi dapat memberikan informasi mengenai data yang dinyatakan dalam
satuan uang. Untuk mengumpulkan data keuangan yang baik di perlukan suatu
sistem informasi yang baik. Informasi yang sah dan tepat sangat dibutuhkan
manajemen dalam pengambilan keputusan demi pengembangan perusahaan.
Untuk memperoleh informasi yang sah dan tepat diperlukan kerja sama yang baik
antara sesama pihak yang berkepentingan. Sistem informasi yang baik sangat
dibutuhkan dalam setiap kegiatan manajemen perusahaan. Karena sistem
informasi merupakan suatu tolak ukur yang digunakan oleh manajemen untuk
mengetahui secara pasti keadaan perusahaan, sehingga perencanaan-perencanaan
perusahaan dimasa mendatang lebih mudah disusun. Berarti berhasil tidaknya
suatu perencanaan ada kaitannya dengan keakuratan informasi yang diterima.
Peranan sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan sangat penting
dan diperlukan oleh pihak manajemen, karena sistem informasi akuntansi dapat
memberikan informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan yang dapat
digunakan untuk mengukur berbagai kegiatan perusahaan, serta menilai dan
mengukur hasil kerja tiap unit yang telah diberikan wewenang dan tanggung
jawab. Di samping itu sistem informasi akuntansi juga berperan sebagai sumber
keputusan bagi manajemen. Seorang manajer harus menggunakan informasi yang
relevan dan dapat dipercaya kebenarannya sebagai dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Pertimbangan-pertimbangan rasional harus menjadi ciri
khas manajemen.
Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang
saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan.
Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia
dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya
menjadi informasi.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri lima komponen-kompenen yaitu:
1) Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi.
2) Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang
dilibatkan dalammengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang
aktivitas-aktivitas organisasi.
3) Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4) Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5) Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan SIA memenuhi
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas-aktivitas
tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai dan pihak-pihak luar yang
berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.
2. Mengubah data menjadi Informasi yang berguna bagi pihak manajemen
untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasaan.
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi, termasuk data organisasi untuk memastikan bahwa data tersebut
tersedia saat dibutuhkan, akurat dan handal.
Berdasarkan keterangan dan uraian di atas, maka penulis mencoba membahas
lebih dalam peranan informasi akuntansi yang diterapkan pada bagian
kemahasiswaan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan, yang
selanjutnya menyusun tugas akhir yang berjudul “Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengambilan Keputusan pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan”
B. Perumusan Masalah
Dalam melaksanakan kegiatannya, setiap perusahaan pada umumnya sangat
memerlukan sistem akuntansi yang efisien dan efektif, khususnya dalam
menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun
perusahaan juga akan selalu menghadapi permasalahan dalam menjalankan
kegiatan perusahaannya. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan tersebut tentu
berbeda - beda satu sama lainnya, sama halnya dengan Bagian Akuntansi PT PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan yang salah satu tugasnya adalah
mengolah data keuangan. Sering kali terjadi kesalahan dalam pengolahan data
yang begitu banyak dalam sistem komputer. Padahal, kumpulan data tersebut
sangat penting untuk digunakan oleh berbagai pihak. Untuk itu diperlukan sistem
informasi akuntansi yang tepat dan efisien untuk mendukung pengelolaan data
yang baik. Berdasarkan pada latar belakang diatas dan sekaligus dalam
menempuh salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program
Diploma III, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan serangkaian penelitian
dan memaparkannya dalam tugas akhir ini yaitu bagaimana Akuntansi PT PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan mengoptimalisasi peranan sistem
informasi akuntansi dalam aktivitas pengolahan datanya.
C. Manfaat Dan Tujuan
Adapun yang diharapkan dapat menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Penulis
Dapat memperdalam wawasan penulis mengenai penerapan sistem
informasi akuntansi dan sebagi bahan untuk membandingkan teori yang
didapatkan dibangku kuliah dengan masalah-masalah yang dihadapi
b. Bagi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi PT PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Utara Area Medan untuk melihat sejauh mana
penerapan yang telah dilakukan dalam memaksimalkan penggunaan
sistem informasi akuntansinya hingga pada waktu ke depan, sehingga
perusahaan dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan.
c. Bagi Pembaca
Sebagai informasi perbandingan didalam penelitian dan untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis lainnya dalam
melakukan penelitian dimasa yang akan datang.
Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai, tanpa adanya tujuan
yang jelas akan mengakibatkan suatu kegiatan yang kurang terarah. Sesuai dengan
penjelasan diatas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
a. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
pada program Diploma III.
b. Untuk memahami lebih jauh lagi tentang teori yang didapat dalam
perkuliahan serta praktek yang diperoleh dari kegiatan magang dengan
melihat penerapan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero)Wilayah
Sumatera Utara Area Medan.
c. Untuk memahami pentingnya data-data yang dimiliki oleh bagian
serta perlunya pengelolaan data yang baik agar dapat digunakan oleh
berbagai pihak.
d. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai cara yang
efektif dalam penerapan sistem informasi akuntansi khususnya di
bagian Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area
Medan.
e. Untuk mengetahui bagaimana cara PT PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Utara Area Medan, khususnya di bagian Akuntansi,
melakukan pengolahan datanya dan sistem apa saja yang digunakan
dalam melakukan pengelolaan datanya.
f. Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam
pengelolaan data pada bagian Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Utara Area Medan serta menemukan cara yang efektif untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.
g. Untuk dapat mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi yang
tepat dan efisien berkaitan dengan pengelolaan data di bagian
Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan.
D. Sistematika Penulisan 1. Jadwal Penulisan
Penelitian ini dilakukan di PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
NO NAMA KEGIATAN
MINGGU I II III IV 1. Menerima surat persetujuan judul tugas akhir
2. Mengurus surat riset
3. Mengantar surat izin riset ke perusahaan
4.
Mengambil surat balasan izin riset dari
perusahaan
5.
Meminta data ke perusahaan mengenai sejarah
ringkas perusahaan, struktur organisasi,job
description dan kinerja usaha terkini
6.
Melakukan wawancara kepada staff perusahaan
mengenai system informasi akuntansi pada PT
PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area
Medan
7. Menyusun tugas akhir
2. Rencana Isi
Agar penulisan tugas akhir ini lebih terarah dan mempermudah penulis
dalam pengerjaan hal-hal yang akan dibahas, penulis membuat beberapa bab
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan mengenai
latar belakang, perumusan masalah, manfaat dan tujuan serta
sistematika penulisan akan dijelaskan mengenai jadwal penulisan
dan rencana isi.
BAB II : PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN
Bab ini membahas sejarah ringkas, job description, jaringan usaha
dan kegiatan ,kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan.
BAB III : MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA
AREA MEDAN
Dalam bab ini penulis akan membahas sistem informasi akuntansi,
akuntansi sebagai suatu sistem informasi, sistem informsi
akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
dan proses dan tipe pengambilan keputusan.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini merupakan kesimpulan dari apa yang telah ditulis dalam
BAB II
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN
A. Sejarah Ringkas
Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa
Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan tenaga listrik di
negara kita dikelola oleh beberapa perusahaan salah satunya adalah NV
OGEM ( Overzeese Gase dan Electritiest Maathappy ) yang berpusat di
negara Belanda, sedangkan di Indonesia berpusat di Jakarta. Tiga puluh tahun
kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di
pertapakan kantor PLN cabang Medan yang sekarang di jalan listrik no 12
Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM, yaitu salah satu perusahaan
swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan listrik di Tanjung Pura
dan Pangkalan Brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga, Berastagi, dan
Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931, Labuhan Bilik 1936, dan Tanjung Tiram
1937.
Masa penjajahan Jepang hanya mengambil alih pengelolaan perusahaan
listrik milik swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan
perluasan jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi perusahaan listrik
Sumtera, perusahaan listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi
pemerintahan tentara Jepang waktu itu. Setelah proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan
bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan listrik yang sudah
diambil alih itu diserahkan kepada pemerintah RI dalam hal ini Departemen
pekerjaan umum.
Untuk mengenang aksi ambil alih itu, dengan penetapan Pemerintah No. 1
SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari Listrik. Sejarah memang
membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang makin memburuk dalam
hubungan Indonesia-Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan
Presiders No.163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahan Listrik
milik swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan Pasal 33 ayat (2) 1945.
Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan
Listrik Negara distribusi cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan
Tapanuli) yang mula – mula dikepalai R.Soekarno (Merangkap Kepala di
Aceh), tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri
dengan SK Menteri PUT No 16/1/20 Mei 1961, maka Organisasi kelistrikan
dirubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar dan Riau menjadi PLN Eksploitasi I
tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan peraturan Menteri PUT
No.9/PRT/64 dan dengan peraturan Menteri No.1/PRT/65 ditetapkan
pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan Daerah Eksploitasi 1.
Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I.
Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara
maka dengan keputusan Direksi PLN No.KPts 009/DIRPLN/66 tanggal 14
April 1966, PLN Eksplotasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu sektor,
Tinggi). PP No 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusaan
Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab
membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga Listrik ke seluruh
wilayah Negara RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera
Utara dirubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara. Kemudian
menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang merubah PLN
Eksploitasi menjadi PLN Wilayah. PLN Eksploitasi II menjadi PLN Wilayah
II Sumatera Utara. Sesuai keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
No.4564.K/702/M.PE/1993, tanggal 17 Desember 1993 telah dibentuk Tim
Pengalihan Bentuk Perusahaan. Umum Listrik Negara menjadi PT PLN
(Persero) Listrik Negara.
Visi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul
dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
Misi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan memiliki
beberapa misi yaitu :
1. Menjalankan bisnis kelistirikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang
perusahaan.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
5. Membantu usaha-usaha melalui pelayanan listrik
6. Memberikan penyediaan tenaga listrik serta pelayanan pada pelanggan
atau masyarakat.
7. Memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat dalam
pendistribusian tenaga listrik.
8. Mengembangkan penyediaan tenaga listrik serta pelayanan.
Motto PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan memiliki motto
“Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik”. Dengan motto tersebut PT PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan berharap akan mencapai
kesuksesan dalam pelayanan dan pembangunan ketenagalistrikan.
Nilai-Nilai PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
Nilai-nilai pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
adalah sebagai berikut:
a. Peka terhadap kebutuhan pelanggan, senantiasa berusaha untuk tetap
memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan
b. Menjunjung harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan
kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam
menjalankan bisnis.
c. Integritas, menjunjung tinggi nilai kejujuran, dan objektifitas dalam
pengelolaan bisnis.
d. Kualitas produk, meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara
terus menerus dan. terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam
menjalankan perusahaan.
e. Peluang untuk maju, memberikan peluang yang sama dan
seluas-luasnya kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan
menduduki posisi sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang
ditentukan.
f. Inovatif, bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama
anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta meghargai
ide dan karya inovatif.
g. Mengutamakan kepentingan perusahaan untuk mencegah terjadinya
benturan kepentingan.
h. Menjamin setup keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan
perusahaan.
i. Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya
meningkatkan nilai investasi pemegang saham.
Makna Logo Perusahaan
Logo PLN
PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
mempunyai logo sebagai identitas. Yang terdiri dari:
1. Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya,
melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau
organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk
menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik
mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga
melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan
2. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai
produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun
mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam
memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah
melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di
Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan
perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan
zaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga
bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan,
penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para
insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi
pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan
(sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan
yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik
bagi para pelanggannya.
Logo tersebut menandakan bahwa perusahaan ini bergerak dalam bidang
penjualan dan penyediaan tenaga listrik serta pelayanan terhadap
B. Job Description
Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang
bekerjasama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur
organisasi diharapkan sakan dapat memberikan gambaran tentang pembagian
tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian berdasarkan
susunan yang ada. Struktur organisasi juga diharapkan dapat menetapkan sistem
hubungan dalam organisasi yang menghasilkan tercapainya komunikasi,
koordinasi, dan integritasi secara efisien dari segenap kegiatan
Berdasarkan Keputusan General Manager PT PLN (Persero) Wilyah Sumatera
Utara Nomor 019.K/GM. WSU/2008 Tanggal 3 Juni 2008 Tentang Uraian Fungsi
dan Tugas Pokok Pada Organisasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
terdiri dari :
1.Manajer Area Cabang
Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik, pelayanan
pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik di
wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola perusahaan yang baik
berdasarkan kebijakan Kantor Induk untuk menghasilkan pendapatan perusahaan
yang didukung dengan pelayanan, tingkat mutu dan keandalan pasokan yang baik
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan , serta melakukan pembinaan dan
2.Bagian Jaringan
Mengkordinasikan perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana
pendistribusian tenaga listrik yang efektif,efisien dengan mutu serta keandalan
yang baik dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
Melaksanakan pengoperasian sistem pendistribusian tenaga listrik dan penertiban
penggunaan jaringan distibusi tenaga listrik kepada pelanggan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana di jelaskan diatas, Bagian Jaringan
mempunyai fungsi:
a. Merencanakan pengembangan sistem pendistribusian tenaga listrik untuk
meningkatkan mutu dan keandalan pendistribusian tenaga listrik
b. Merencanakan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga
listrik
c. Merencanakan dan melaksanakan pembangunan sarana pendistribusian
tenaga listrik dan bangunan sipil
d. Merencanakan kebutuhan material untuk pengoperasian dan pemeliharaan
sarana pendistribusian tenaga listrik
e. Mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan system pendistribusian
tenaga listrik
f. Melaksanakan pelayanan gangguan pendistribusian tenaga listrik
g. Menyusun RAO/UAI bagian distribusi
h. Mengkaji dan mengevaluasi mutu dan keandalan pendistribusian tenaga
i. Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan gardu serta jaringan
distribusi jaringan listrik
j. Melaksanakan kegiatan pengaturan operasional system pendistribusian
tenaga listrik
k. Melaksanakan pelayanan / penanggulangan gangguan jaringan tenaga
rendah,gardu distribusi, alat pengukur dan pembatas (APP) rangkaian ke
pelanggan
l. Melaksanakan penyusunan sasaran opersai pemeriksaan (P2TL) APP
pelanggan
m. Melaksanakan pembuatan berita acara pemeriksaan dan penyimpanan
dokumen serta bukti penyalahgunaan jaringan listri pada pelanggan
n. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga
listrik
o. Melakukan pengawasan pekerjaan pemasangan JTM & JTR serta
peralatan jaringan listrik
p. Mengawasi pekerjaan pemeliharaan distribusi yang dilakukan oleh pihak
ketiga
3. Bagian Transaksi Energi
Mengkoordinasikan pengoperasian / pemeliharaan peralatan
pengukuran, proteksi dan mengawasi pengoperasian / pemeliharaan AMR
untuk meningkatkan keandalan penyaluran tenaga listrik yang efektif &
Bertanggung jawab atas tersusunnya rencana pemasaran yang menjamin
tercapainya target pendapatan penjualan tenaga listrik yang berorientasi kepada
kebutuhan pelanggan, serta kesediaan standar pelaksanaan kerja dan
tercapainya interaksi kerja yang baik antar unit-unit pelaksana dan menerapkan
tata kelola perusahaan yang baik.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana butir 2 diatas, bagian transaksi
energi memiliki tugas :
a. Merencanakan jadwal pemeliharaan proteksi dan pengukuran
b. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan system proteksi dan pengukuran
c. Mengkordinir pengoperasian & pemeliharaan perangkat AMR
d. Mengawasi kegiatan peneraan KWh meter dan pemeliharaan peralatan
tera
e. Menghitung arus gangguan dan merencanakan koordinasi setting relay
proteksi
f. Memonitor unjuk kerja system proteksi dan pengukuran
g. Merencanakan pengembangan system proteksi dengan konfigurasi
loop-scheme
h. Membuat SOP pekerjaan pemasangan / pemeliharaan system proteksi
& pengukuran
i. Mengawasi pelaksanaan pemasangan / pemeliharaan APP pelanggan
khususnya pelanggan > 66 KVA
j. Mengevaluasi hasil pembacaan KWh terima dari G.induk, Pembangkit
k. Mengevaluasi dan analisa data DLPDyang ditampilkan dari hasil
pembacaan AMR
l. Membuat data asset / inventaris peralatan pengukuran dan proteksi di
unit cabang
m. Menyusun RAO / UAI bagian pengukuran dan proteksi
n. Menyusun rancangan kebijakan dan strategi pemasaran yang
berorientasi pada pelanggan
o. Menyusun dan mengendalikan anggaran rutin investasi perluasan
jaringan
p. Melaksanakan riset pasar dan menyusun data potensi pasar
q. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan
r. Menyusun segmentasi pelanggan
s. Menyusun rencana penjualan energi dan pendapatan
t. Melaksanakan survei kepuasan pelanggan
u. Menyusun strategi peningkatan pelayanan pelanggan
v. Menyusun standar dan produk pelayanan
w. Menyusun dan mengevaluasi tingkat mutu pelayanan
x. Membuat pedoman SPJBTL untuk pelanggan
y. Mengevaluasi perkembangan Captive Power
4. Bagian Pelayanan dan Administrasi
Melaksanakan upaya pencapaian pendapatan, penyelamatan
pendapatan dari penjualan tenaga listrik, dan melaksanakan kebijakan
penjualan tenaga listrik serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
Melaksanakan kegiatan inventarisasi, pembukuan dan penagihan rekening
listrik ke pelannggan yang menunggak
Mengkoordinasikan penyelenggaraan pengelola anggaran,keuangan,
perpajakan dan asuransi sesuai dengan prinsip manajemen dan membuat
laporan keuangan dan akuntansi akurat dan tepat waktu.
Bertanggung jawab melaksanakan administrasi tata usaha keuangan
pengusahaan, sarana penyediaan tenaga listrik dan pelaporan penggunaan
setiap pos anggaran.
Melaksanakan kegiatan administrasi tata usaha langganan meliputi
pelayanan pelanggan, administrasi pelanggan, penagihan dan kegiatan
pemutusan dan penyambungan.
Untuk melaksanakan tugas pokok bagian pelayanan dan administrasi
mempunyai tugas:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bagian niaga dan pelayanan
pelanggan
b. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pelanggan
c. Menyusun RAO/UAI bagian niaga dan pelayanan secara berkala
d. Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan
pelanggan
e. Melaksanakan inventarisasi piutang listrik
f. Melakukan pembukuan piutang listrik
g. Melaksanakan kegiatan penangihan rekening listrik
h. Melaksanakan kegiatan pengawasan piutang listrik
i. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas di lingkungan bagian
keuangan
j. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dalam pengelolaan keuangan
k. Mengkoordinasikan usulan RAO/UAI sesuai kebutuhan unit
pelaksanaan
l. Menyusun laporan laporan yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan
keuangan.
m. Memberikan informasi tentang BP dan UJL kepada calon pelanggan
n. Mengelola data pelanggan meliputi jumlah, jenis tarif, dan
penggolongan rekening listrik
o. Mengelola DIL dalam rangka pengusahaan penjualan tenaga listrik
p. Melakukan perhitungan pemakaian rekening listrik
q. Mengevaluasi Kwh meter yang terpakai akibat pemakaian ilegal
sebagai dasar penurunan susut jaringan
r. Melaksanakan penjualan rekening listrik berdasarkan rekenining
s. Melaksanakan forum komunikasi dengan pelanggan
t. Melaksanakan kegiatan penagihan rekening listrik
u. Melaksanakan kegiatan pengawasan piutang listrik
v. Melaksanakan pengawasan atas pendapatan dari hasil penjualan
rekening listrik.
C. Jaringan Usaha Terkini
PT PLN (Persero) Sumatera Utara sesungguhnya merupakan representasi
(gabungan) dari beberapa unit yang beroperasi secara bersama di wilayah kerja
Propinsi Sumatera Utara. Di dalamnya terdapat 6 unit PLN yang masing-masing
memiliki fungsi spesifik yang saling melengkapi dalam satu sistem operasi
ketenagalistrikan, yaitu:
1. PT PLN (Persero) Sumut dan Aceh, yang tugas utamanya melakukan
pembangunan Pusat Pembangkit, Jaringan Transmisi serta Gardu Induk.
2. PT PLN (Persero Pembangkit Sumatera Bagian Utara), bertanggung jawab
atas pengoperasian serta pemeliharaan pembangkit untuk memproduksi
tenaga listrik dalam jumlah besar yang bersumber dari pemanfaatan berbagai
energi primer.
3. PT PLN (Persero) P3B Sumatera – Unit Pengatur Beban Sumatera Bagian
Utara, bertugas menyalurkan tenaga listrik dalam jumlah besar dari pusat
pembangkit listrik ke pusat beban melalui jaringan transmisi bertegangan
4. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara, berfungsi mendistribusikan
tenaga listrik dari Gardu Induk sampai ke tangan konsumen melalui Jaringan.
5. Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Gardu
Distribusi dan Sambungan Rumah (SR).
6. PT PLN (Persero) Udiklat Tuntungan, menyediakan jasa pendidikan dan
pelatihan bagi pegawai PLN maupun instansi lain diluar PLN yang
membutuhkan.
Secara Umum PLN Regional Sumut ini melayani daerah yang meliputi 20
Kabupaten, dan 7 Kotamadya se – Propinsi Sumatera Utara. Dalam memberikan
layanan PLN didukung oleh 7 unit Kantor Cabang, 11 Rayon, 50 Ranting, 4 Sub
Ranting dan 114 Kantor Jaga dengan jaringan tegangan menengah sepanjang
20.064 Kms, 21.242 Kms jaringan tegangan rendah serta 14.703 buah gardu
dibawah naungan PLN Wilayah Sumatera Utara yang melayani 2.104.916
pelanggan .
Kebutuhan listrik daerah Sumut sendiri dipasok dari 8 Unit Pembangkit yang
dioperasikan PLN Pembangkit Sumbagut. Suplai tenaga listrik terbesarnya berasal
dari PLTGU Belawan yang terletak di Pulau Naga Putri Sicanang dengan daya
terpasang sebesar 1077,9 MW. Dan untuk menyalurkan listrik agar sampai ke
pelanggan, PLN juga mengoperasikan 3.295,4 Kms jaringan transmisi tegangan
tinggi dan gardu induk berkapasitas 2.175 Mva kelolaan PLN P3B Sumatera –
E. Kinerja Usaha Terkini
Pada tahun 2012 ini PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
memiliki beberapa buah proyek yang harus dikerjakan baik proyek yang telah
berjalan ataupun proyek yang baru berjalan.
Adapun proyek-proyek tersebut antara lain:
1. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara telah menjalin kerjasama
dengan PT INALUM untuk mengatasi defisit produksi listrik.
2. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara pada saat ini mampu
meminimalisir pencurian arus listrik dengan mengadakan penertiban
pemakaian tenaga listrik.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
pada tahun 2014 adalah meningkatkan jumlah pasokan listrik, menjalin kerja
sama dengan instansi-instansi dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi
BAB III
MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA
AREA MEDAN
A. Pengertian Akuntansi dan Manajemen 1. Pengertian Akuntansi
Untuk mengetahui kinerja ekonomi dan kondisi perusahaan, maka
perusahaan harus mengidentifikasi pihak-pihak yang berkepentingan
kemudian perusahaan harus mengetahui kebutuhan informasi mereka dan
rancangan sistem informasinya guna pemenuhan kebutuhan informasi
tersebut. Sistem akuntansi mencatat data ekonomi mengenai kegiatan
perusahaan dan hal-hal yang terjadi pada perusahaan , yang hasilnya
dilaporkan pada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan kebutuhan
informasi mereka.
adapun defenisi akuntansi menurut Simamora ( 2000:3 ) adalah : “Proses pengidentifikasian , pencatatan dan pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi (perusahaan ataupun bukan perusahaan) kepada para pemakai informasi yang berkepentingan”.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan
alat untuk menghasilkan informasi yang secara akurat , relevan , serta dapat
dipercaya oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan dari proses akuntansi
yang biasa dilakukan oleh bagian akuntansi adalah : untuk menghasilkan
laporan keuangan serta laporan lainnya yang akan membantu berbagai pihak
dalam pengambilan keputusan.
Prosedur akuntansi dapat dijelaskan dalam dua tahap,yaitu :
1. Tahap pencatatan
a. Menganalisa dokumen usaha
Tahap pencatatan dimulai dengan menganalisa setiap dokumen
yang menunjukkan kegiatan – kegiatan usaha yang terjadi.
Dokumen usaha menjadi sumber bagi data yang akan dicatat
dalam buku jurnal. Dokumen-dokumen itu seperti tembusan
faktur penjualan, faktur pembelian, nota debet dan kredit ,
potongan lembaran cek dan lain-lain.
b. Menjurnal transaksi
Setelah dokumen usaha dianalisis , maka transaksi-transaksi
akan dicatat secara berurutan dalam buku jurna yang tept.
c. Memposkan transaksi-transaksi perkiraan ke buku besar
Informasi yang tercatat dalam buku jurnal dipindahkan ke
perkiraan yang sesuai di buku besar. Buku besar merupakan
kumpulan dari semua perkiraan yang digunakan untuk
2. Tahap pengikhtisaran
a. Menyusun neraca saldo
Nerasa saldo merupakan suatu daftar yang berisi semua
perkiraan dan saldonya, karena itu saldo akan menunjukkan
apakah jumlah total suatu debet sama dengan jumlah total
kredit sehingga memberikan suatu pengkoreksian atas
keakuratan pencatatan dan penghapusan.
b. Menyiapkan ayat jurnal penyesuaian
Meskipun semuan transaksi yang terjadi selama periode
tersebut telah dicatat dalam jurnal yang tepat dan diposkan ke
perkiraan buku besar, namun pada akhir periode banyak
perkiraan tersebut yang perlu disesuaikan untuk mencerminkan
kondisi terkahir.
c. Penyusunan laporan keuangan
Data-data untuk menyusun laporan keuangan dapat diperoleh
secara langsung dari saldo-saldo perkiraan buku besar yang
telah disesuaikan.
d. Penggunaan neraca saldo
Neraca saldo digunakan untuk memperoleh penyusutan ayat
jrnal penyesuaian dari laporan keuangan.
e. Penutup perkiraan normal
Dalam suatu perusahaan ada dua macam perkiraan yaitu
yang selalu ada dalam perusahaan selama perusahaan ini masih
ada. Perkiraan nominal adalah perkiraan yang ada selama
periode akuntansi berjalan.
Dalam mengikuti tahapan akuntansi tersebut maka akan diperoleh
suatulaporan keuangan yang digunakan oleh berbagai pihak dalam perusahaan
khususnya pihak manajemen dan dalam penyajian laporan keuangan tersebut
merupakan informasi yang sangat penting bagi manajemen dalam membantu
pelaksanaan dan tanggungjawab perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan dalam suatu perusahaan.
2. Pengertian Manajemen
Manajemen sering diartikan sebagai seni untuk melaksanakan
suatu pekerjaan melalui orang lin atau sekelompok orang yang memiliki
wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola kegiatan perusahaan dan
harus mempertanggungjawabkan hasil kerjanya, pengertian ini mengundang
perhatian ini pada kenyataan bahwa manajer mencapai tujuan organisasi
dengan cara mengatur oranglain untuk mengatur tujuan yang telah ditetapkan
tersebut.
Dari defenisi tersebut terlihat bahwa pekerja manajemen
merupakan suatu proses yaitu cara sistematis dalam melakukan pekerjaan ,
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan keahlian dan
dibedakan menurut tingkatan mereka dalam organisasi. Secara umum
manajer dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1. Manajer puncak
Manajer puncak (top manager)merupakan kelompok kecil
eksekutif yang mengelola keseluruhan organisasi.
2. Manajer menengah
Manajer menengah atau manajer madya terutama
bertanggungjawab untuk mengimplementasikan kebijakan dan
rencana yang dikembangkan oleh manajer puncak serta
mengevaluasi dan mengkoordinasi aktivitas dari manajer
tingkat yang lebih rendah.
3. Manajer lini pertama
Manajer lini pertama mengawasi dan mengkoordinasikan
aktivitas karyawan.
Adapun langkah – langkah yang dilakukan manajemen dalam
mencapai tujuan perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Perencanaan yaitu penentuan serangkaian tindakan untuk
mencapai suatu hasil yang diinginkan, manajer memikirkan
kegiatan yang akan dilaksanakan yang didasarkan pada
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian yaitu pengelompokkan kegiatan yang
diperlukan yakni penetapan sususan organisasi serta fungsi
dari setiap unit yang ada dalam organisasi , serta menetapkan
kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit
tersebut. Manajer mengkoordinasikan sumber daya manusia
dan material organisasi dapat pula dirumuskan sebagai
keseluruhan aktivitas manajemen manajemen dalam
mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi,
wewenang serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan
terciptanya aktivitas yang berdaya guna dan berhasil dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
c. Pengarahan
Pengarahan yaitu manajemen yang berhubungan dengan usaha
memberi bimbingan, perintah atau instruksi kepada bawahan
dalam melaksanakan tugas masing-masing bawahan tersebut
sesuai kemampuan masing-masing agar tugasnya dapat
dilakukan dengan baik dan benar tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan semula. Proses ini melibatkan kualitas , gaya dan
cara kepemimpinan serta kegiatan kepemimpinan seperti
d. Pengawasan
Pengawasan yaitu manajemen mengadakan penilaian sekaligus
mengadakan koreksi bila perlu, sehingga apa yang sedang
dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar
dengan maksud tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan
semula, serta penerapan untuk menjamin bawahan rencana
telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditentukan dan
menjamin agar kegiatan yang tidak diinginkan tidak terjadi.
B. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi
Organisasi menggantungkan diri pada sistem informasi untuk
memeprtahankan kemampuan berkompetensi. Informasi pada dasarnya adalah
sumber daya seperti halnya pabrik dan peralatan. Produktivitas, sebagai suatu
hal yang penting agar tetap kompetitif dapat ditingkatkan melalui sistem
informasi yang kebih baik. Sementara itu menurut Hall ( 2001 :15 ) sistem
informasi didefenisikan sebagai berikut : “ sistem informasi adalah sebuah
rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan dan diproses menjadi
informasi dan didefenisikan kepada para pemakai”.
Menurut Nafarin ( 2003 : 8 ) agar suatu informasi dapat berguna
haruslah memiliki beberapa karakmteristik berikut ini :
1. Mudah dipahami, yaitun laporan keuangan dibuat singkat tapi jelas.
3. Keandalan, agar laporan keuangan dapat diandalkan harus memnuhi beberapa syarat, yaitu :
• Dapat diperiksa
• Keterangan bersifat umum • Dapat dipercaya
• Harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya • Mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan
taksiran
4. Dapat diperbandingkan, agar laporan keuangan dapat diperbandingkan harus memenuhi beberapa syarat, antara lain pencatatan transaksi dilakukan secara konsisten dan ada standarnya.
Defenisi lain sistem informasi menurut Widjajanto ( 2001 : 4 ) adalah : “ susunan formulir, catatan , peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya dan perlengkapannya serta alat komunikasi , tenaga pelaksananya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen “.
Peranan akuntansi ditengah – tengah operasi perusahaan sangat
memegang peranan yang cukup tinggi karena bertujuan menginformasikan
keadaan serta posisi keuangan yan g sekaligus mencerminkan kinerja usaha
pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan tidak lain dengan
menerapkan sistem informasi akuntansi yang baik. Akuntansi merupakan
bahasa bisnis dan setiap perusahaan menerapkannya sebagai alat komunikasi
yang mengkomunikasikan informasi keuangan yang dikelola bagian akuntansi
dengan pihak intern perusahaan dan pihak ekstern perusahaan. Manfaat sistem
informasi akuntansi semakin penting untuk menghasilkan informasi yang valid
dan dapat dipercaya sehingga dapat dijadikan landasan atau pedoman bagi
C. Sistem Informasi Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
Dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan , manajemen membutuhkan
informasi untuk melakukan perencanaan, menyusun target yang akan dicapai
dan menyusun anggaran. Sistem Informasi Akuntansi sangat erat kaitannya
dengan sistem komputer , PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area
Medan memiliki sistem informasi yang disusun dan diproses dengan cara semi
komputerisasi yaitu dengan bantuan komputer yang lebih dikenal dengan
Electronic Data Processing (EDP) yaitu dengan bantuan yang mengelola data
akuntansi untuk menjelaskan semua data kegiatan yang ada diperusahaan dan
secara manual.
Data yang diperoleh perusahaan berasal dari transaksi yang terjadi
selama kegiatan perusahaan berjalan dan kemudian diolah dan dikirim ke
bagian accounting untuk kemudian diproses menjadi sebuah informasi, dengan
adanya sistem informasi akuntansi perusahaan yang menggunakan EDP
memungkinkan manajemen perusahaan memantau dan mengontrol operasional
perusahaan.
Electronic Data Procesing merupakan “ pengolahan data dengan
peralatan dan program yang digabung menjadi suatu instalasi komputer yang
lengkap atau satu kesimpulan program dan prosedur yang berhubungan untuk
Dalam aktivitas proses atau aktivitas manipulatif data yang telah
terkumpul sebagai aktivitas input, selanjutnya adalah dengan operasi sebagai
berikut :
1. Pengklasifikasian data yaitu pengelompokkan transaksi dan data
yang memiliki karakteristik yang sama.
2. Pemilihan data yaitu proses pemilihan data sesuai urutan untuk
mempermudah pengolahan.
3. Perhitungan yaitu kegiatan yang mencakup prosesnmatematis
yang dilakukan terhadap data yang sudah diklasifikasi.
4. Pengikhtisaran yaitu proses penyajian olahan data ke dalam
bentuk laporan yang bermakna ringkas dan efektif.
Jika data telah diubah menjadi informasi, berarti proses pengolahan
data telah menginjak aktivitas output. Dalam aktivitas output tercakup
beberapa operasi sebagai berikut :
1. Komunikasi yaitu penyampaian informasi dari satu pihak ke
pihak yang lain dan bisa bersifat timbal balik.
2. Penarikan informasi yaitu operasi penempatan data ke dalam
file-file untuk referensi apabila suatu saat diperlukan.
3. Reproduksi yaitu kegiatan menggandakan atau menyalin data
untuk keperluan lain.
Karena PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
informasi yang manual dan sistem informasi komputer. Unsur-unsur sistem
informasi manual terdiri dari :
1. Source Document
Dokumen sumber yang memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Media penyimpanan fakta transaksi secara referensi
dimasa yang akan datang.
2. Otorisasi transaksi.
3. Dokumen kegiatan dan arus yang mencerminkan
akuntabilitas.
2. Journal and Register
Journal adalah salah satu catatan akuntansi yang pertama kali
dibuat untuk mengikhtisarkan transaksi dalam terminologi
keuangan serta menunjukkan jumlah debet dan kredit pada
perkiraan yang terpengaruh.
3. Ledger
Buku besar merupakan catatan akuntansi yang
mengikhtisarkan status akun perkiraan – perkiraan ke dalam
terminologi keuangan transaksi yang terlah dijurnal
kemudian diposting ke perkiraan buku besar dalam
4. Documents
Dokumen yaitu penyimpanan data atau merupakan kelompok
dari catatan yang berhubungan secara logis dalam
keseluruhan data perusahaan.
5. Reports and Other Input
Yaitu data lain yang dihasilkan dari suatu sistem informasi
akuntansi.
6. Non Computerized and Processing Devices Method
Yaitu peralatan pemrosesan non komputer misalnya
kalkulator, duplicator , time lock , dll.
7. Control
Control yang diperlukan selama proses akuntansi
berlangsung.
Sedangkan unsur-unsur sistem komputer adalah sebahai berikut :
1. Perangkat keras
Fasilitas hardware yang telah dikembangkan dapata
dikatakan cukup memadai dalam mengolah data perusahaan.
Fasilitas komputer dapat dikelompokkan menjadi lima
komponen yaitu :
a. Central Processing Unit (CPU)
Merupakan pusat dari komputer yang mempunyai fungsi
untuk melakukan kegiatan-kegiatan arithmatica dan
b. Input Device
Data dimasukkan dalam komputer untuk diproses. Dalam
proses tersebut menggunakan berbagai macam alat
(device), alat ini disebut Pure Input Equipment atau
sering disebut Input Device seperti mesin kertas plong
dan Direct Device.
c. Inpur Equipment
Merupakan alat-alat yang informasinya dari komputer
(CPU) dan merubahnya ke dalam bentuk yang dapat
dibaca, output ini dapat dihasilkan dengan menggunakan
mesin plong seperti : mesin pita kertas , printer terminal
dan alat-alat lainnya.
d. Combination Communication Equipment
Merupakan alat-alat yang menghubungkan seseorang
secara langsung dengan CPU atau dengan komputer file
yang online.
e. Kombinasi Input Ouput
Gabungan dari kedua komponen fasilitas komputer yaitu
input equipment dan output equipment.
Sedangkan konfigurasi perangkat keras komputer yang dimiliki PT
PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan adalah setiap bagian dari
Adapun program aplikasi yang dipakai PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera
Utara Area Medan saat ini adalah Windows XP.
2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) sering disebut program komputer
, program komputer digunakan untuk memerintah komputer
melaksanakan langkah-langkah yang tercantum dalam
program itu, sedangkan program adalah sekumpulan instruksi
yang disusun dalam suatu logika perhitungan komputer yang
hanya bekerja sesuai dengan instruksi ataupun perintah yang
dimasukkan dalam komputer.
3. Brandware
PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara memiliki
beberapa orang tenaga kerja yang bertugas untuk
mengoperasikan pengolahan data secara komputerisasi,
mereka diberikan latihan-latihan serta memiliki buku
panduan dan prosedur pengoperasian komputer untuk
mengolah semua data yang diberikan.
D. Proses dan Tipe Pengambilan Keputusan 1. Proses pengambilan keputusan
Dalam mengambil keputusan didalam suatu perusahaan atau organisasi
manajemen memerlukan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam, proses
pimpinan untuk memecahkan masalah yang timbul setiap hari dalam suatu
organisasi.
Kegiatan pengambilan keputusan mutlak ditentukan oleh setiap
organisasi perusahaan, baik organisasi kecil maupun besar. Semakin besar
organisasi pada perusahaan maka keputusan yang diambil juga lebih besar
ruang lingkupnya.
Adapun proses pengambilan keputusan agar dapat menghasilkan
keputusan yang memiliki nilai dan kualitas mengambil langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Mengenal dan mengidentifikasikan masalah
Langkah awal dimulai dengan pencarian dan pengenalan masalah
dengan menyelidiki situasi perusahaan berdasarkan informasi
tentang kegiatan dari lingkungannya dan pihak manajemen akan
mengetahui masalah yang berkembang, setelah diketahui bentuk
dari masalah itu, maka dilakukan pendefenisian melalui
pengumpulan data yang berkenaan dengan data tersebut.
b. Munyusun strategi
Dalam penyusunan strategi , pihak manajemen perusahaan terlebih
dahulu melakukan diskusi untuk memutuskan strategi apa yang
akan diambil dengan mempertimbangkan saran yang berkembang.
Pihka manajemen akan menentukan beberapa strategi alternatif dan
memprioritaskan alternatif yang utama untuk digunakan.
kreativitas karyawan dalam mendesain suatu keputusan. Salah satu
tugas menejemen dan yang paling penting dalam mengambil
keputusan adalah menciptakan kerjasama yang menunjang
kreativitas bagi karyawannya.
c. Mengevaluasi strategi
Alternatif stretegi yang ada harus dievalusi dan dibandingkan
untuk melihat alternatif mana yang paling menguntungkan. Dalam
hal ini menjelaskan arti pentingnya sasaran dan tujuan , karena
didalam pemeliharaan sebuah alternatif , mengintegrasikan elemen
yang ada didalam perusahaan agar tetap memenuhi prosedur yang
telah direncanakan sebelumnya dalam mencapai tujuan perusahaan.
2. Tipe-tipe pengambilan keputusan
Suatu perusahaan mengutamakan kretivitas dan kemampuan
personilnya dalam melaksanakan aktivitas sehingga keputusan terhadap
pengandalian karyawan lebih banyak mendapat perhatian manajemen.
Karyawan dimotovasi untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, namun
dalam penetapan keputusan yang melibatkan karyawan secara garis besar
merupakan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.
Tipe-tipe keputusan pada setiap tingkatan manajemen perusahaan
menggambarkan perencanaan dan pengendalian baik yang menyangkut
operasional sehari-hari erusahaan maupun hubungannya dengan sumber daya
rangkaian tindakan yang diambil untuk menghindari dampak negatif yang
mungkin timbul dari masalah. Adapun tipe-tipe keputusan yaitu :
1. Keputusan terprogram
Manajemen biasanya membuat suatu prosedur dalam pemecahan
masalahnya yang terstruktur karena masalahnya bersifat rutin
atau berulang-ulang. Sering dilakukan oleh manajemen tingkat
bawah dalam kegiatan operasional sehari-hari perusahaan.
2. Keputusan tidak terprogram
Pemecahan masalah yang baru dan tidak terstruktur , biasanya
dilakukan oleh manajemen tingkat atas dan biasanya sulit untuk
menentukan teknik-teknik apa yang akan digunakan dalam
memecahkan masalah.
Jadi jenis dan tipe keputusan yang diambil oleh tiap-tiap tingkatan
manajemen itu berbeda. Semakin tinggi tingkatan manajemen maka akan
semakin tidak terprogram keputusan yang diambilnya sesuai dengan situasi dan
kebutuhan pada saat itu, sebaliknya pada manajemen tingkat bawah keputusan
yang diambil menyangkut kelangsungan perusahaan, maka pihak manajemen
diharapkan menganalisa kepastian , resiko dan ketidakpastian yang berkaitan
dengan alternatif strategi yang tersedia.
E. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengambilan Keputusan
Sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian kegiatan untuk
menghasilkan informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan
keputusan, manajemen PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area
Medan sangat bertumpu pada sistem informasi akuntansi yang dijadikan dasar
pengambilan keputusan.
Sistem informasi akuntansi juga berperan pentingan dalam pembuatan
keputusan mengenai evaluasi kerja. dalam hal ini sistem informasi akuntansi
berperan dalam menyediakan informasi menyangkut aspek finansial.
Oleh karena pentingnya Sistem Informasi Akuntansi bagi manajemen
perusahaan dalam pengambilan keputusan maka pengolahan semua informasi
akuntansi harus ditangani secara cermat, baik dan tepat waktu dalam suatu
kerangka sistem yang unggul sehingga dapat menghasilkan informasi yang
tepat dengan pertimbangan yang matang dalam perkembangan perusahaan.
Untuk produk dari sistem infomasi akuntansi tersebut adalah informasi
akuntansi keuangan. Untuk mengolah data informasi pihak perusahaan
mengambil kebijaksanaan untuk menggunakan komputer sebagai alat bantu.
Data yang diperoleh dari transaksi perusahaan diolah dan diproses untuk
menghasilkan laporan keuangan dan laporan lainnya sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
Untuk menyusun rencana dan anggaran perusahaan, informasi
akuntansi memegang pernan penting, agar pelaksanaan kegiatan dapat terarah
dan tidak menyimpang dari standar yang telah ditetapkan maka diperlukan
secara efektif dalam kegaiatan pengambilan keputusan maka informasi
akuntansi harus dikelola dengan baik, cepat , tepat dan terpadu.
Dalam sistem pengolahan informasi pada dasarnya tidak sekedar
melakukan pengolahan transaksi yang ada pada sebuah perusahaan , tetapi juga
harus memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa penulis mencoba memberikan
kesimpulan yang berhubungan dengan peranan Sistem Informasi Akuntansi pada
Bagian Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Sistem informasi akuntansi memiliki peranan penting dalam bagi
manajemen suatu instansi maupun organisasi baik dalam kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, maupun pengendalian.
2. Untuk menyajikan informasi yang baik dibutuhkan keselarasan sumber
daya yang digunakan yang dalam hal ini yaitu peralatan yang digunakan
dan penggunanya.
3. Ruang lingkup system informasi bersifat menyeluruh yaitu menyangkut
semua kegiatan dan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
4. Dalam mengolah data transaksi keuangannya PT PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Utara Area Medan menerapkan Sistem Informasi
Akuntansiyang telah dilakukan secara bertahap dari secara manual ke
system informasi yang berbasis komputer.
5. Sistem Informasi akuntansi yang digunakan baik secara manual maupun
pengelolaan data pada bagian akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Utara Area Medan.
6. Sistem Informasi Akuntansi bertujuan untuk mempermudah dalam
penyajian laporan keuangan dengan harapan meningkatkan akurasi
laporan keuangan serta kecepatan penyusunan laporan keuangan
melalui pemanfaatan teknologi informasi sehingga data laporan
keuangan tersaji tepat data, tepat waktu, tepat guna, akurat dan taat
aturan dan akhirnya menjadi informasi yang berguna bagi pimpinan
untuk mengambil keputusan.
B. Saran
Saran yang penulis sampaikan dibawah ini berdasarkan kesimpulan yang
telah dibuat pada bagian sebelumnya. Saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi
kepentingan perusahaan dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :
1. Agar berperan secara efektif dalam pengolahan data maka sebaiknya
pengolahan data dilakukan secara lebih teliti dan rapi baik manual
maupun komputerisasi.
2. Sebaiknya setiap pengolahan data didukung dengan komunikasi dan
kerja sama yang baik antara semua bagian baik produksi maupun
keuangan dengan para pegawai di bagian akuntansi PT PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Utara Area Medan sehingga perolehan data dan
proses input data tersebut dapat berjalan dengan lancar dan mengurangi
3. Pengamanan terhadap system harus dapat ditingkatkan termasukdalam
pengembalian software dalam rangka otorisasi dan sistematisasi
transaksi.
4. Sumber daya manusia yang ada senantiasa dituntut harus menguasai
sebaik kegiatan operasional perusahaan sekaligus mengikuti
perkembangan teknologi system komputerisasi agar pengembangan
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H. & Hopwood, William S., Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Amir Abadi Jusuf & Rudi M. Tambunan, Salemba Empat, Jakarta.
Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Jogiyanto, Hartono, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer, BPFE, UGM , Yogyakarta.
Marshall, Romney B & Paul John, Steinbart, 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Deny Arnos Kwary & Dewi Fitriasari, Edisi Sembilan, Salemba Empat, Jakarta.