• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP Kurikulum 2013 Ikatan Kovalen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPP Kurikulum 2013 Ikatan Kovalen"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

: SMA Negeri 4 Bandung : Kimia

: X MIA-IIS/1 : Ikatan Kimia

: Ikatan Kovalen Tunggal, Rangkap, dan Rangkap Tiga : 2 × 45 menit

I. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban, terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

(2)

1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif

II.1Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari

II.2Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam

II.3Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan

3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi

4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1.1.1 Menyadari kebesaran Tuhan melalui fenomena materi yang tersusun dari atom-atom yang berikatan kovalen

(3)

2.1.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berdiskusi

2.1.4 Menunjukkan sikap kritis dalam berdiskusi selama proses pembelajaran berlangsung

2.1.5 Menunjukkan sikap komunikatif dalam berdiskusi 2.2.1 Menunjukkan sikap peduli lingkungan dalam penggunaan

sumber daya alam

II.3.1 Menunjukkan sikap responsif dalam memecahkan masalah selama proses pembelajaran berlangsung

II.3.2 Menunjukkan sikap pro-aktif selama proses pembelajaran berlangsung

3.5.1 Menjelaskan pengertian ikatan kovalen

3.5.2 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap tiga di antara dua unsur non logam 4.1.1 Menggambarkan rumus dot-Lewis untuk pembentukan molekul

kovalen sederhana yang memiliki ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap tiga

4.1.2 Mengomunikasikan hasil pengamatan ikatan kovalen yang terjadi pada beberapa atom dan sifat fisiknya

III. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan memiliki sikap menyadari kebesaran Tuhan melalui fenomena materi yang tersusun dari atom-atom yang berikatan kovalen, dan

pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif, serta siwa dapat :

Tujuan Afektif:

2.1.1.1 Siswa dapat menunjukan sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis pembentukan ikatan kovalen selama pembelajaran berlangsung

2.1.2.1 Siswa dapat menunjukan sikap terbuka selama diskusi berlangsung

2.1.3.1 Siswa dapat menunjukkan sikap bertanggung jawab selama proses diskusi berlangsung

(4)

2.1.5.1 Siswa dapat menunjukan sikap komunikatif dalam berdiskusi selama proses pembelajaran berlangsung

Tujuan Kognitif:

3.5.1.1 Menjelaskan pengertian ikatan kovalen dengan kalimatnya sendiri melalui diskusi

3.5.2.1 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen tunggal di antara dua unsur non logam melalui diskusi kelompok yang dituangkan dalam LKS

3.5.2.2 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen rangkap di antara dua unsur non logam melalui diskusi kelompok yang dituangkan dalam LKS

3.5.2.3 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen rangkap tiga di antara dua unsur non logam melalui diskusi kelompok yang dituangkan dalam LKS

Tujuan Psikomotor:

4.1.1.1 Menggambarkan rumus dot-Lewis untuk pembentukan molekul kovalen sederhana yang memiliki ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap tiga

4.1.2.1 Mengomunikasikan hasil pengamatan ikatan kovalen yang terjadi pada beberapa atom dan sifat fisiknya

IV. MATERI PEMBELAJARAN 4.1.1 Materi Prasyarat

1. Kestabilan atom 2. Struktur Lewis

4.1.2 Materi Inti Ikatan Kovalen

(5)

Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama (pasangan elektron ikatan), ikatan kovalen yang terbentuk antara dua atom unsur dapat berupa ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap. Berikut rinciannya:

4.1.2.1 Ikatan Kovalen Tunggal

Contoh: Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2. Konfigurasi elektronnya:

1H= 1s1

Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He). Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron yang dipakai bersama.

H

⋅ + ⋅

H

H

¿ ¿

H

Rumus struktur = H-H

Rumus kimia = H2

4.1.2.2 Ikatan Kovalen Rangkap Dua

Contoh: Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2. Konfigurasi elektronnya :

8

O

= 1s2 2s2 2p4

Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron

sebanyak 2. Kedua atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan ke-2 pasang elektron secara bersama.

(6)

Rumus struktur : O=O Rumus kimia : O2

4.1.2.3 Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

Contoh: Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2. Konfigurasi elektronnya:

7N= 1s2 2s2 2p3

Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron

sebanyak 3. Kedua atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.

N

N

**** oo

*

+

ooo ****

N

* ooo

N

oo

Rumus struktur : N≡N Rumus kimia : N2

Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan oleh rumus bangun atau rumus struktur.

4.1.3 Materi Pengayaan

Unsur dengan struktur kovalen raksasa seperti berlian dan grafit

V. STRATEGI PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : Inkuiri

Pendekatan Pembelajaran : Saintifik (5M)

Metode Pembelajaran : Ekspositori dan Diskusi

VI. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR 1. Media

a. LKS (Lembar Kerja Siswa) Ikatan Kovalen

b. Alat tulis menulis (spidol, whiteboard, buku tulis, pulpen) c. Slide power point, video pembelajaran, dan flash

2. Sumber Belajar

Chang, R. 2005. Buku Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

(7)

Sunarya, Y dan Agus Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia I: Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

(8)

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Indikator Tahap Kegiatan Kegiatan Siswa Nilai Alokasi

Waktu 1.1.1 Kegiatan Awal

Etika Pendahuluan 1.2. Siswa menjawab salam pembuka yang diucapkan oleh guruSiswa berdoa sebelum memulai proses pembelajaran 3. Siswa menginformasikan temanya yang tidak hadir

4. Siswa duduk secara berkelompok sesuai pembagian pertemuan sebelumnya

5. Siswa diberikan LKS secara berkelompok

Religius 2’

2.3.1

2.3.2

Pertanyaan Apersepsi 1. Siswa diberikan pertanyaan terkait materi sebelumnya

G: Di pertemuan sebelumnya kita mempelajari mengenai kestabilan unsur. Berapakah jumlah elektron valensi yang dibutuhkan oleh suatu unsur untuk mencapai kestabilan?

S: Dua atau delapan

G: Bagaimanakah cara atom tersebut untuk melengkapi elektron valensinya menjadi dua atau delapan?

S: Membentuk ikatan kimia dengan atom lain

G: Ikatan apa yang sudah kita pelajari di minggu lalu?

Responsif

Pro aktif

(9)

S: Ikatan ion 2.1.4 Kegiatan Inti

1. Mengamati

1. Siswa mengamati fenomena berupa data perbedaan titik didih air dan garam dapur yang ditayangkan di slide power point a. Gambar air dan garam dapur disertai data titik didih b. Data sekunder sifat fisik titik leleh dan titik didih

senyawa kovalen (molekul) dan senyawa ionik 2. Siswa mengamati fenomena wujud garam dapur dan air 3. Siswa mengamati fenomena terciumnya bau cuka daripada

garam

Kritis 10’

2.1.4 2. Menanya 1. Siswa bertanya mengenai fenomena perbedaan titik didih yang terjadi pada air dan garam dapur

S: Mengapa air mendidih lebih cepat yaitu pada suhu yang lebih rendah daripada garam dapur?

S: Apakah unsur pembentuk air sama dengan unsur pembentuk garam dapur?

S: Mengapa perbedaan unssur pembentuk air dan garam dapur bisa menyebabkan perbedaan titik didih?

S: Apakah ada perbedaan ikatan antara unsur pembentuk air dengan unsur pembentuk garam dapur?

Kritis 10’

(10)

2.1.2

2.1.3

2. Siswa diminta untuk menghitung elektron valensi untuk atom hidrogen dan oksigen

3. Siswa diarahkan untuk bisa menjawab bagaimana cara atom oksigen dan hidrogen mencapai kestabilan

4. Siswa diarahkan untuk bisa menjawab berapa elektron yang dibutuhkan atom oksigen dan hidrogen agar stabil G: Nah, sesuai dengan aturan oktet untuk mencapai kestabilan, berapa banyak lagi elektron yang dibutuhkan atom O untuk menjadi oktet?

S: 2 elektron valensi

G: Coba sekarang hitung, berapa banyak elektron yang dibutuhkan atom H untuk mencapai aturan duplet? S: 1 elektron valensi

G: Apakah pada molekul ini terjadi serah terima elektron seperti pada ikatan ion?

Terbuka

Bertanggung jawab

2.1.5 4. Mengasosiasi 1. Siswa diminta memberikan contoh atom-atom non logam yang berikatan melalui pertanyaan menuntun berupa komponen penyusun udara

(11)

2.3.1

2.1.3

2.3.2

G: Selanjutnya marilah kita pelajari serta tinjau jenis-jenis ikatan kovalen dari aspek mikroskopis dan simbolik. Sebelum kita melanjutkan pelajaran hari ini, bisakah kalian sebutkan senyawa komponen yang terdpat di udara?

S: gas hidrogen, gas oksigen, dan gas nitrogen

2. Siswa diminta untuk encoba mengerjakan LKS yang sudah diberikan sesuai dengan pertanyaan yang bersifat menuntun di LKS

3. Siswa secara berkelompok diamati jawabannya oleh guru 4. Siswa secara berkelompok membahas LKS melalui diskusi

antar kelompok. Setiap kelompok mendapat jatah soal berbeda.

5. Siswa diberi penguatan mengenai materi ikatan kovalen melalui penayangan slide dan video

6. Siswa mengasosiasi informasi kembali dari video yang ditayangkan

Responsif

Bertanggung Jawab

(12)

3.5.2

G: Anak-anak, molekul apakah yang ditunjukkan pada gambar berikut?

S: Molekul Hidrogen.

G: Ada yang tahu apakah lingkaran kecil yang berputar-putar sekitar inti?

G: Elektron valensi

S: Mengapa elektron tersebut berputar-putar?

G: Karena elektron memiliki ketidakpastian kedudukan dalam orbital molekul, dan menunjukkan probabilitas keberadaan elektron dalam orbital.

G: Berapakah elektron valensi dari atom H? S: 1 elektron valensi

G: Bagaimanakah caranya agar kedua atom H memperoleh elektron valensi duplet?

S: Bergabung membentuk ikatan kovalen

(13)

2.1.4

G: Kedua elektron tersebut membentuk ikatan kovalen tunggal karena kedua atom H sama-sama menyumbangkan 1 elektron, maka kita beri simbol sebagai berikut;

G: Lalu, bagaimanakah apabila elektron yang disumbangkan untuk dipakai bersama lebih dari 1 pasang? Untuk membedakannya dari ikatan kovalen tunggal marilah kita lihat tampilan berikut!

(14)

3.5.3

1.1.1

G: Sekarang, bisa kita bayangkan seandainya semua atom di dunia ini berikatan dengan ikatan ion atau malah tidak berikatan, apakah masih ada gas oksigen, gas hidrogen, gas nitrogen, dan air di dunia ini? Sehingga kita harus sadari tanpa adanya keteraturan yang Allah buat, kehidupan ini tidak akan ada. Maha besar Allah yang telah memberikan keteraturan dan sunnatullah kepada atom untuk berikatan dengan tipe ikatan yang berbeda satu sama lain

Religius

2.1.5 Mengkomunikasikan Siswa menyajikan hasil analisis proses terbentuknya dan perbedaan ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap tiga melalui tugas LKS yang telah diberikan

Komunikatif 10’

2.1.3 Kegiatan Akhir 1. Siswa menyimak ulasan materi ikatan kovalen

2. Siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan

Bertanggung jawab

(15)

3. Siswa memperoleh informasi rencana kegiatan pembelajaran yang akan datang

4. Siswa mendapatkan latihan soal untuk dikerjakan di rumah VIII. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Mekanisme dan prosedur

Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui keaktifan (aktif berdiskusi, mengkomunikasikan dan bertanya). Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.

2. Contoh Instrumen (Terlampir)

MENGETAHUI, BANDUNG, MARET 2014 KEPALA SMA N 4 BANDUNG GURU MATA PELAJARAN

(16)

IX. LAMPIRAN

A. Instrumen Penilaian Kognitif

Indikator Soal Kunci

Jawaban

Jenjang Kognitif 3.5.1 Menjelaskan pengertian ikatan kovalen 1. Ikatan yang terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk

menggunakan elektron bersama adalah ikatan…. a. ion

3.5.2 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap tiga di antara dua unsur non logam

1. Unsur X terdapat dalam golongan karbon dan unsur Y

mempunyai nomor atom 17. Senyawa yang dapat terbentuk dari kedua unsur tersebut adalah….

a. XY d. XY3 b. X2Y e. XY4 c. XY2

E C4

3.5.3 Mengkorelasikan interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) pada unsur-unsur yang berikatan kovalen dan hubungannya dengan sifat fisik materi

Petunjuk Pilihan:

A Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya ada hubungan sebab akibat

B Jika pernyatan benar, alasan benar tapi keduanya tidak menyatakan hubungan sebab akibat

C Jika pernyataan benar, alasan salah D Jika pernyatan salah, alasan benar E Jika pernyataan dan alasan salah Soal:

(17)

1. Senyawa hidrogen klorida tidak menghantarkan arus listrik SEBAB

Hidrogen klorida tidak mudah larut dalam air 3.5.4 Membandingkan sifat fisik materi untuk unsur

yang berikatan kovalen dengan unsur yang berikatan ion

Mengapa NH3 memiliki titik leleh yang lebih rendah dibandingkan CaCl2?

a. Karena ikatan kovalen lebih kuat dibandingkan gaya dispersi London

b. Karena ikatan kovalen lebih kuat dibandingkan ikatan hidrogen

c. Karena ikatan kovalen lebih lemah dibandingkan ikatan ion d. Karena ikatan kovalen lebih lemah dibandingkan gaya

dispersi London

(18)

B. INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF Kisi-Kisi Penilaian Afektif

Karakter Indikator

Rasa Ingin Tahu

Memperhatikan penjelasan guru Mengumpulkan sumber informasi lain dari buku ajar lain dan

penjelasan guru

Tertarik mempelajari kimia Mengajukan pertanyaan kepada teman atau guru

Terbuka Siap menerima kritik/ saran dari

teman sekelas

Tanggung Jawab

Mengerjakan tugas individu dengan baik

Mengerjakan tugas kelompok dengan sungguh-sungguh

Komunikatif

Menerima kritik dan saran dari teman maupun guru

Tidak memotong pembicaraan teman maupun guru

Menyampaikan pendapat dengan jelas

Kritis Mengemukakan pendapat

(19)

No Nama

No Aspek yang dinilai Skor Penjabaran

1 Bertanya

3 Jika siswa bertanya dengan jelas

2 Jika siswa bertanya dengan cukup jelas

1 Jika siswa bertanya dengan kurang jelas

2 Berpendapat

3 Jika siswa dapat mengemukakan pendapat dengan jelas.

2 Jika siswa dapat mengemukakan pendapat dengan cukup jelas.

1 Jika siswa dapat mengemukakan pendapat dengan kurang jelas.

3 Menghargai

pendapat orang lain

3 Jika siswa menghargai pendapat orang lain.

2 Jika siswa cukup menghargai pendapat orang lain.

1 Jika siswa kurang menghargai pendapat orang lain.

LEMBARAN OBSERVASI

Nama Penilai :

Nama peserta didik yang dinilai :

Kelas :

(20)

No. Pernyataan 1 Siswa hadir tepat waktu

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru

3 Siswa mengumpulkan sumber informasi lain dari buku ajar lain dan penjelasan guru

4 Siswa bertanya kepada teman atau guru 5 Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu 6 Siswa mengerjakan pekerjaan lain di luar

kegiatan pembelajaran 7 Siswa menyontek saat ujian

8 Siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman kelompok

9 Siswa berinteraksi dengan teman kelompok 10 Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan

sungguh-sungguh

11 Siswa menuliskan data pengamatan apa adanya 12 Siswa menerima kritik dan saran dari teman dan

guru

13 Siswa mencantumkan sumber rujukan

14 Siswa memotong pembicaraan teman maupun guru

15 Siswa menyampaikan pendapat dengan jelas 16 Siswa mengerjakan tugas individu dengan baik

Kriteria penskoran

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

4 = Selalu 4 = tidak pernah

3 = Sering 3 = Jarang

2 = Jarang 2 = Sering

(21)

Nilai = total skor yang diperoleh total skor maksimal x100

C. Instrumen Penilaian Keterampilan dan Rubrik Penilaian /Pedoman Penilaian

1. Instrumen Penilaian Keterampilan

Evaluasi keterampilan diambil hasil diskusi kelompok menggunakan format sbb :

Berikan Tanda (√) sesuai prestasi kerja peserta didik!

No Kegiatan

Kualitas kerja

Baik(3) Sedang(2) Kurang(1) 1 Membaca buku

Kimia Kelas X untuk mencari informasi dengan serius.

2 Mengamati dan mencatat hasil 3 Mengamati dan

(22)

No Kegiatan

Kualitas kerja

Baik(3) Sedang(2) Kurang(1) tunggal, rangkap,

dan rangkap tiga.

2. Pedoman Penilaian

Gambar

Gambar air dan garam dapur disertai data titik didih
gambar berikut?

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen rangkap dua dalam molekul CO2 pada soal nomor 5, siswa memiliki kemampuan representasi submikroskopik yang cukup dengan

Pembentukan ikatan kovalen berdasarkan penggunaan pasangan elektron dari unsur yang berikatan dan menghasilkan senyawa kovalen dijelaskan dengan benar.. Penulisan

Siswa mengevaluasi dan menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari dan menganalisis proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen dan hubungannya denga sifat fisik

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.. Menyelidiki

Maka rumus kimia yang terbentuk adalah Na2O Ikatan ion adalah ikatan antara ion positip dengan ion negatip Atau antara unsur yg memiliki energi ionisasi dengan

Data pada Tabel 3 diperoleh persentase siswa yang memahami konsep pembentukan ikatan kovalen tunggal yaitu mampu menentukan pasangan unsur yang membentuk senyawa kovalen

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk2.

3.5.2. Menjelaskan proses pem)entukan ikatan logam dan hu)ungannya dengan si,at ,isis Menjelaskan proses pem)entukan ikatan logam dan hu)ungannya dengan si,at ,isis.. 0 Mengolah