• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Preparat Apus Darah Hewan Berhemoglobin Dan Non Hemoglobin Sebagai Sumber Belajar Biologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Preparat Apus Darah Hewan Berhemoglobin Dan Non Hemoglobin Sebagai Sumber Belajar Biologi"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERBANDINGAN PREPARAT APUS DARAH HEWAN

BERHEMOGLOBIN DAN NON HEMOGLOBIN SEBAGAI

SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

MARINA NUR FITRIYANINGSIH 201210070311022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

PERBANDINGAN PREPARAT APUS DARAH HEWAN

BERHEMOGLOBIN DAN NON HEMOGLOBIN SEBAGAI

SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH :

MARINA NUR FITRIYANINGSIH 201210070311022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah

bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”

QS: Al-Insyirah: 5-8

Hidup harus dijalani jangan menyerah terlebih dahulu, bulatkan

tekat semua akan terwujud dan tercapai.Semangat terus

pantang mundur, kerjakerasdanketulusanadalahkunci

kesuksesan dan keberhasilan.

Denganhati yang tulusdanpenuh rasa syukurkupersembahkankaryainiuntuk orang-orang yang selaludekat di hatiku :

KepadaAllah SWT, keduaOrang Tuaku(Ayahandaku Suparman Dan Ibundaku Nining Farikhah) serta Kakak-kakakku Mas Feri, Mas Dadik

dan Mas Faris tersayang.

Terima kasih untuk setiap tetes kasih sayang yang tak henti tercurah untuk kuserta kepada seluruh keluarga yang tiada henti memberiku

motivasi dan do’a.

Para sahabat dan orang-orangterkasih, dan teman-teman yang dengan tidak mengurangia presiasi saya tidakdapat saya sebutkan

satu persatu.

Terima kasih untuk semua dukungan dan bantuannya selama ini, hanya Allah yang dapat membalas semua kebaikan kalian di

kemudian hari.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul “Perbandingan Preparat Apus Darah Hewan Berhemoglobin Dan Non Hemoglobin Sebagai Sumber Belajar Biologi” Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada teladan kita Sang Pelopor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda kekuasaan-Nya, Nabi Muhammad SAW.

Selama proses penyusunan dan penulisan hingga selesainya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan tenaga, informasi, bimbingan, motivasi, pengarahan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang serta selaku Pembimbing II yang memberikan kesabaran kepada penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Ibu Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes selaku Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.

(8)

viii

5. Orang tuaku Ibunda Nining Farikhah dan Ayahanda Suparman, atas segala kasih sayang, pengorbanan, bantuan moral sertado’a yang tiada batasnya sepanjang masa dunia dan akhirat.

6. Seluruh anggota keluargaku yang berada nan jauh disana yang senantiasa memberi dukungan berupa do’a, moral dan material.

7. Teman-temanku, Eko Cahyono S.Pd, Choirul Anam S.Pd, Dhenik, Atminisak, Bulan, Jeng Mamae, Mas Rifky, Miss Sabrina S.Pd, Andrious S.Bi, Rahma, Titin, Ajeng, Yunita Mb Putri, Dek Nanda, Miss Tika, Robiatul dan semua teman-teman Biologi angkatan 2012 khususnya kelas A yang telah memberikan dukungan semangat, motivasi, bantuan, serta do’a selama proses pengerjaan skripsi berlangsung.

8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas do’a, motivasi dan dukungannya.

Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, dan banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktifsangatpenulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Penulis

(9)

xi DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR SAMPUL LUAR ... i

LEMBAR SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Batasan Penelitian ... 8

1.6 Definisi Istilah... 9

(10)

xii

2.4.2 Deskripsi Kelas Aves Burung Dara (Columba livia) ... 22

2.4.3 Ciri-Ciri Kelas Aves Burung Dara (Columba livia) ... 23

2.5 Kelas Chaetopoda ... 24

2.5.1 Klasifikasi Chaetopoda Cacing Tanah (Lumbricus terrestris)... 24

2.5.2 Deskripsi Kelas Chatopoda Cacing Tanah (Lumbricus terrestris) ... 25

2.5.3 Ciri-Ciri Kelas Chaetopoda Cacing Tanah Lumbricus terrestris ... 25

(11)

xiii

3.3.1 Populasi ... 36

3.3.2 Teknik Sampling ... 36

3.4 Variabel dan Definisi Operasional... 36

3.4.1 Variabel Penelitian ... 34

3.4.2 Definisi Operasional ... 37

3.5 Prosedur Penelitian ... 38

3.6 Persiapan Alat dan Bahan ... 38

3.6.1 Alat dan Bahan ... 38

3.6..2 Aktivitas Penelitian ... 38

3.6.3 Pelaksanaan Penelitian ... 39

3.7 Tahap Pengumpulan Data ... 41

3.8 Metode Analisa Data ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.2 Pembahasan ... 53

4.2.1 Gambaran Perbandingan Preparat Apus Darah Hewan Berhemoglobin ... 55

(12)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(13)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 4.1 Hasil foto preparat apus Kodok ... 47

Gambar 4.2 Hasil foto preparat apus Burung Dara ... 48

Gambar 4.3 Hasil Foto Preparat Apus Darah Ulat Bulu Dengan Pewarna Giemza ... 50

Gambar 4.4 Foto Preparat Apus Darah Ulat Bulu Dengan Pewarna Wright ... 50

Gambar 4.5 Foto Preparat Apus Darah Cacing Tanah Dengan Pewarna Kristal Violet ... 52

Gambar 4.6 Foto Preparat Apus Darah Cacing Tanah Dengan Pewarna Wright . 52 Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Kejelasan Preparat ... 64

Gambar 4.8 Grafik Tingkat Kecerahan Warna ... 66

Gambar 4.9 Grafik Penyerapan Warna ... 67

Gambar 4.10 Garfik Tingkat Kontras Warna ... 68

(14)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampirn 1 Data kejelasan perbandingan preparat apus darah hewan

berhemoglobin dan non hemoglobin ... 77 Lampiran 2 Tabel rekapitulasi data kejelasan perbandingan preparat apus darah hewan berhemoglobin dan non hemoglobin ... 82 Lampiran 3 Tabel rekapitulasi data kejelasan perbandingan preparat apus darah hewan berhemoglobin dan non hemoglobin ... 83 Lampiran 4 Foto-foto penelitian ... 85 Lampiran 5 Surat Penelitian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu

(15)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Aminatun,Tien.2011. Fenomena Ledakan Populasi Ulat Bulu

(Lymantridae) Sebab dan Upaya Penanggulangan. Program Studi

FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Cormack,David H.1994. Buku Teks HAM Histologi Jilid Satu Edisi

Kesembilan. Terjemahan oleh Yan Tambayong. Binarupa Aksara:

Malang

Campbell, Neil and Jane. 2003. Biologi Jilid 3. dicetak PT Gelora Aksara Pratama. Penerbit Erlangga: Jakarta

Djuhanda,Tatang.1981. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata II. Armico: Bandung.EGD : Jakarta

Edward et all. 1990. Effect of Lumbricus terrestris Brurrow o Hydrology

of continuous no till corn field. United state Departement of

Agriculture, Agriculture Resech servise Costoston.USA

Ganie,Akbar.2008. Distribusi Pembawa Sifat Thalassemia (α && β) dan

Hemoglobin E pada Penduduk Medan. Jurnal. Deoartemen

Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran USU,Medan,Sumatera Utara

Gunarso, Wisnu.1989. Bahan Pengajaran Mikroteknik. Depdikbud. Institut Pertanian Bogor:Bogor-Jawa Barat

Hapsari, Fitroh Nilla.2013. Perbedaan Kualitas Preparat Apus Jaringan Darah Tiga Kelas Hewan Vertebrata Yang Dibuat Melalui

Pewarnaan Giemza Dan Wright. (Skripsi) Fakultas Keguruan

Dan Ilmu Pendidikan .UMM Univeristas Muhammadiyah Malang –Malang

Huda, Atok M.2002. Materi Pembelajaran Vertebrata. FKIP UMM: Malang

Irham et all. 2012. Fauna Indonesia. (Jurnal).Volume 11,No.2.Bidang Zoologi Puslit Biologi-LIPI.Jakarta-Bogor

Kardi, S & Budipramana.1992. Mikroteknik. Surabaya

Lesch, Christine & Theopold.2007. Methods to study hemolimph clotting

in insect. Departement of Molekuler Biology and functional

(16)

xviii

Moebadi,Widjayanto & Yudani. 2011. Dsar-Dasar Mikroteknik. Malang: Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Malang

Melina, Fitria. 2014. Perbedaan Media Pembelajaran (Leaflet Dan Video)

Terhadap Keterampilan Sadari Ditinjau Dari Motivasi. Jurnal

kesehatan samudra ilmu Vol.05 No.02. Pascasarjana UNS Surakarta

Muhammad. 1989. Ekologi Hewan Tanah. BumiAksara: Jakarta

Prastowo,Andi.2015.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press : Banguntapan Jogyakarta

Radiopoetro. 1991. Zoologi.Erlangga: Jakarta

Rofieq, Ainur. 2011. Metodeologi Penelitian:. Malang

Santoso, Budi. 2010. Differential Counting Berdasarkan Zona Baca Atas

Bawah Pada Preparat Apus Darah. Jurnal Fakultas Ilmu

Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Semarang

Sari Eka. 2010. Kualitas Preparat Apusan Dengan Berbagai Konsentrasi

Pewarna Briliant Blue Sebagai Sumber Belajar Biologi. (Skripsi)

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan .UMM Univeristas Muhammadiyah Malang –Malang.

Saputi et all.2009. Jumlah Total Dan Diferensial Leukosit Mencit (Mus Musculus) Pada Evaluasi In Vivo Antikanker Ekstrak Spons Laut

Aaptos Suberitoides. Program Studi Biologi. FMIPA.Institut

Teknologi Sepuluh November. Surabaya

Subowo, G. 2008. Prospek Cacing Tanah Untuk Mengembangkan

Teknologi Peresapan Biologi Lahan Kering. Balai Pengkaji

Teknologi: Yogyakarta

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan

Kuantitatif,Kualitatif dan R&D (Cetakan ke 10).Bandung:

Penerbit Alfabeta

Sudjana, MA. 2005. Metoda Statistika. Penerbit: Erlangga. Bandung Suntoro.1983. Metode Pewarnaan (Histologi dan Histokimia).Bharatara

Karya Aksara: Jakarta

Starr, et all. 2009. Biologi (Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup). Penerbit Salemba : Jakarta

(17)

xix

Sutrisno.2013.Efektifitas Leaflet Sebagai MediaSosialisasi Pelayanan Pada Badan Perijinan Trepadu Dan Penanaman Modal BPTPM Kabupaten Sragen: Jawa Tengah

Sukmadinata,Nana Syaodah. 2011. Metode Penelitian Pendidikan

(Cetakan ke-7). Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Suputa. 2011. Ulat Bulu Hama Mangga di Probolinggo. Website Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan.Fakultas Pertanian UGM.Yogyakarta

Swastikaningru.2012. Keragaman Jenis Burung Pada Berbagai Tipe

Pemanfaatan Lahan Di Kawasan Muara Kali Lamong Perbatasan

Surabaya-Gresik.

Wahyuni, Sri. 2001. Histologi Umum. Biologi UMM: Malang

Wahyuni, Sri. 2012. Buku Praktikum Mikroteknik. Malang: Laboratorium Biologi. Universitas Muhammadiyah Malang

Vorontsova,et all.2015.Do snail Lymnae stagnalis have phenoloxidase

activity in hemolimph. (Journal) Institute of systematics and

ecology of animals, siberian branch of rusians academy of sciens,novosibirk frunze str.,11,630091,Russia

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Biologi merupakan pelajaran yang langsung berhubungan dengan lingkungan dan makhluk hidup. Kegiatan pembelajaran biologi, banyak membutuhkan sumber belajar sebagai penunjangnya. Sumber belajar tersebut bisa berupa preparat-preparat asli maupun preparat mikroskopis. Preparat mikroskopis misalnya, dalam berbagai masalah biologi terkadang hanya dapat dipecahkan dengan pengamatan mikroskopis, di dalam pengamatan mikroskopis diperlukan preparat khusus yaitu preparat mikroskopis. Menurut Moebadi, (2011) pembuatan sediaan mikroskopik bisa menggunakan jaringan hewan dan tumbuhan, untuk bisa membedakan bagian jaringan hewan perlu adanya pewarnaan. Pewarnaan harus dapat membedakan tulang-tulang, tulang rawan, otot, syaraf, jaringan ikat dan yang paling utama intinya dalam sel. Jaringan pada hewan memiliki kualitas tersediri dilihat dari hasil pewarnaannya yang jelas dalam inti selnya.

(19)

2

Preparat apus dapat diwarnai dengan berbagai macam metode termasuk larutan-larutan sederhana meliputi pewarnaan giemza, pewarnaan garam, pewarna

acid fast dan lain-lain. Pada pewarnaan giemza sering digunakan karena

mengandung eosin, metilen azur dan turunannya. Darah yang mengandung hemoglobin dan darah yang tidak mengandung hemoglobin mempunyai gambaran histologis yang berbeda, terlihat jelas jika diberi pewarnaan giemza. Pada pewarnaan giemza lebih fokus dalam inti darah, hewan yang non hemoglobin darahnya tidak mengandung besi, tidak mengikat eritrosit, dan hanya terdapat hemolimph, hemolimph adalah cairan dalam sistem peredaran darah. Hemolimph mengandung hemocyanin, molekul oksigen transporter berbasis tembaga.Berbagai darah tersebut akan digunakan metode apus darah untuk membandingkan komponen-komponen darah yang didapatkan.

Metode apus merupakan salah satu cara pembuatan sediaan awetan dengan cara memoleskan jaringan diatas kaca benda hingga dapat diamati dibawah mikroskop di sebut juga media poles. Jaringan yang bisa dioleskan adalah jaringan yang bersifat cair. Manfaat dari preparat apus untuk mengetahui dan mempelajari bentuk dan struktur komponen seluler suatu jaringan organ yang komponen non seluler berupa cairan atau dapat dibuat menjadi cairan (Wahyuni, 2012).

(20)

3

Amphibi sering kali ditemukan di sekitar aliran sungai yang jernih, berarus lambat, menempel pada dedaunan herba yang berukuran pendek disekitar sungai, dan sebagian besar di permukaan tanah atau bebatuan yang di sekitar aliran air bahkan ditemukan di dalam aliran air. Darah Amphibi mengandung darah hemoglobin yang dapat mengikat oksigen, berwarna merah karena adanya eritrosit yang memberi warna tersebut (Iskandar dalam Ardiansyah, 2014).

Kelas Aves terdapat berbagai kelompok-kelompok Vertebrata yang memiliki perbedaan dari ciri khas memiliki bulu. Bulu di tubuhnya dapat mengatur suhu dan terbang. Kemampuan terbang pada aves mendiami semua habitatnya. Warna dan suara beberapa aves merupakan daya tarik mata dan telinga manusia. Suhu tubuhnya relatif tetap, biasanya lebih tinggi dari suhu lingkungan. Burung dan mamalia menduduki tingkat perkembangan evolusi yang paling atas. Kedua adalah kelompok yang mempunyai persamaan ciri yaitu berdarah panas (homoioterm). Selain itu juga, mempunyai jantung yang terdiri dari empat ruangan yang menjamin tubuhnya mendapat bekal darah yang kaya oksigen dan mengandung darah yang berhemoglobin, dengan demikian kecepatan metabolisme dapat dipertahankan tetap tinggi (Huda, 2002).

(21)

4

warna darah cenderung darah dan getah bening, dalam darah cacing tanah

Lumbricus terrestris mengandung homoeritrin bukan mengikat eritrosit karena

warna darahnya tidak berwarna merah seperti halnya pada hewan vertebata.Selain itu juga spesies cacing tanah Lumbricus terrestris mudah didapat dan berkembang biak dengan baik sesuai dengan lahan tanah yang lembab dan mengandung campuran bahan organik berkualitas tinggi, di samping itu juga cacing tanah

Lumbricus terrestris ini termasuk kelas Chaetopoda (Susanti, 2009).

Ulat bulu tergolong kelas Insecta, ordo Lepidoptera dan family Lymantriidae. Family Lymantridae sebanyak lebih-kurang 350 genus dan lebih dari 2500 spesies. Daerah sebarannya sangat luas, meliputi 4 benua yaitu Afrika Utara, Asia Tenggara, Amerika Selatan dan India. Ada beragam spesies ulat bulu di Indonesia, dilihat dari morfologi ulat dan tumbuhan yang diserang. Beberapa pakar menduga bahwa minimal ada 4 spesies ulat bulu di Indonesia antara lain Arthocarpus submarginata, Dasychira inclura, Euproctus flexuosa, Lymantria

marginalis. Ulat bulu adalah proses dari metamorfosis dari kupu-kupu. Darah ulat

bulu tidak mengandung hemoglobin karena darahnya tidak mengikat oksigen dan tidak memiliki darah eritrosit. Cairan yang beredar dalam sistem peredaran darah disebut darah. Namun, dalam invertebrata cairan itu disebut hemolimph (Vorontrosa et all, 2015).

(22)

5

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi tambahan yaitu dengan berupa sumber belajar dan bagi calon guru diharapkan lebih memahami tentang perbedaan gambar jaringan darah hewan berhemoglobin dan non hemoglobin. Sumber belajar biologi di SMA kelas XI semester 1 pada materi struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada hewan, berupa leaflet. Leaflet adalah media yang belum banyak digunakan dalam pelaksanaan pendidikan sehingga masih butuh banyak pengembangan mengingat media ini berpotensi cukup bagus dan menarik bagi siswa. Sumber belajar leaflet ini terdapat beberapa komponen yaitu judul, menentukan KI (Kompetensi Inti) mengelola, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan dan KD (Kompetensi Dasar) menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada hewan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan, informasi pendukung dan penilaian.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul “Perbandingan Preparat Apus Darah Hewan Berhemoglobin dan Non Hemoglobin Sebagai Sumber Belajar Biologi”.

1.2 Rumusan Masalah

(23)

6

1. Bagaimana perbandingan preparat apus darah hewan berhemoglobin dan non hemoglobin?

2. Bagaimana hasil penelitian tentang perbandingan preparat apus darah hewan berhemoglobin dan non hemoglobin sebagai sumber belajar biologi berupa leaflet?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan perbandingan preparat apus darah hewan berhemoglobin dan non hemoglobin.

2. Menganalisis hasil penelitian tentang perbandingan preparat apus darah hewan berhemoglobin dan non hemoglobin sebagai sumber belajar biologi berupa leaflet.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mencapai beberapa manfaat diantaranya:

1. Secara Teoritis

(24)

7

2. Secara praktis 1. Bagi Guru

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi khususnya materi biologi SMA kelas XI semester 1 pada materi struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada hewan.

2. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan kepada peserta didik tentang perbedaan preparat apus darah hewan berhemoglobin dannon hemoglobin.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini akan semakin memperkaya wawasan peneliti terkait perbandingan preparat darah hewan berhemoglobin dannon hemoglobin dibuat melalui berbagai pewarnaan preparat.

1.5 Batasan Penelitian

1. Hewan yang dijadikan sampel penelitian berasal dari dua kelas hewan berhemoglobin dan 2 kelas hewan non hemoglobin yaitu kelas Amphibi ,

Aves, Chaetopoda dan Insecta.

2. Bagian darah yang diambil sampel adalah darah Amphibipada organ jantung dan Avespada organ darah tepi atau bagian leher sedangkan

Chaetopoda pada organ (terdapat pada 5 lengkung aorta) dan .Insecta

(25)

8

3. Pewarnaan yang digunakan adalah zat warna Giemza, Wright dan Kristal Violet.

4. Untuk perendaman apus darah menggunakan zat warna giemza dengan lama perendaman adalah 30 menit.

5. Indikator kriteria preparat dalam penelitian ini antara lain kejelasan preparat, tingkat kecerahan warna, tingkat penyerapan warna, tingkat kontras warna dan tingkat kenampakanpewarna.

6. Sumber Belajar berupa leaflet dengan tema “Perbedaan Darah Hewan

Berhemoglobin dan Non Hemoglobin” yang digunakan selembar kertas

kecil yang muat sesuai dengan judul, Kompetensi Dasar (KD), Kompetensi Inti (KI), dan materi pembelajaran.

1.6 Definisi Istilah

1. Perbedaan Kualitas adalah Selisih dari suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan jasa, manusia dan lingkungan yang memenuhinya (Goestch dalam Hapsari, 2013).

2. Preparat apus adalah suatu teknik pembuatan preparat yang bertujuan untuk mempelajari bentuk dan struktur komponen seluler suatu jaringan atau organ yang berupa cair (Wahyuni, 2012).

(26)

9

4. Amphibi dan Aves merupakan hewan yang tubuhnya memiliki ruas-ruas

tulang belakang dan tubuh sudah jelas pembagiannya, mengandung hemoglobin (Campbell, 2003).

5. Chaetopoda merupakan hewan yang tidak bertulang belakang yang

digolongkan ke dalam filum Annelida, ordo Oligochaeta yang hidup di dalam tanah (Campbell, 2003).

6. Ulat bulu tergolong kelas Insecta, ordo Lepidoptera dan family

Lymantriidae merupakan hewan yang tubuhnya dipenuhi dengan

bulu-bulu dengan bentuknya sangat lunak ( Suputa, 2011).

7. Pewarna Giemza adalah zat pewarna yang mengandung 2 zat warna yang berbeda, Azur B/ trimetiltionin yang bersifat basa dan Eosin Y/ tetrabromflouresein yang bersifat asam (Rhenata, 2005).

8. Pewarna Kristal Violet adalah metil 10B, Violet atau hexamethyl pararosaniline chloride) yaitu triarylmethane pewarna atau disebut juga dengan ungu gentian (Gurr, 1971).

9. Pewarna Wright adalah suatu pulasan yang mengandung eosin Y, Azur B, Methelen blue, dan metil alkohol dalam konsentrasi tinggi (Gandasoebrata dalam Hapsari, 2013).

(27)

10

11. Leaflet adalah bentuk informasi tertulis yang paling tersedia dengan

Gambar

Tabel3.1  Kriteria Kualitas Preparat Apus darah ...............................................

Referensi

Dokumen terkait

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayah-Nya sehingga penulis mampu

Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis mampu

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir

Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis mampu

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan