• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma No. 107 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma No. 107 Medan"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

APOTEK KIMIA FARMA No. 107 MEDAN

Syarifah Fadlina, S.Farm. 063202129

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEK KIMIA FARMA No. 107 MEDAN

Disusun Oleh: Syarifah Fadlina, S.Farm.

063202129

Disetujui Oleh: Pembimbing,

Muhardiman, S.Si., Apt. Manajer Apotek Pelayanan Apotek Kimia Farma No. 107Medan

(3)

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas

berkah, rahmah dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktek

Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No.107 Medan. Praktek Kerja

Profesi ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti Program Pendidikan

Profesi Apoteker di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak berupa

bimbingan dan arahan selama melaksanakan Praktek Kerja Profesi ini. Penulis

dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Drs. Hendra Farma Johar, M.Si, Apt. selaku Manajer Bisnis PT.

Kimia Farma Apotek dan Bapak Muhardiman, S.Si, Apt., selaku Manajer

Apotek Pelayanan Kimia Farma No.107 Medan beserta staf.

2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. selaku Dekan Fakultas

Farmasi USU.

3. Bapak Drs. Wiryanto M.S., Apt. selaku Koordinator Program Pendidikan

Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi ilmu

pengetahuan, khususnya di bidang farmasi.

Medan, Januari 2008

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... v

BAB I KIMIA FARMA ... 1

1.1. Sejarah Kimia Farma ... 1

1.2. PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan ... 3

1.3. Tinjauan Apotek Kimia Farma No. 107 Medan ... 4

II KONSELING DAN PSIKOTERAPI... 5

2.1. Perkembangan Konseling Sebagai Profesi... 5

2.2. Ilmu Lain Yang Mendasari Konseling... 6

2.3. Pengertian, Perumusan Dan Tujuan Konseling. ... 7

2.4. Karakteristik Konseling ... 8

2.5. Konseling Dan Psikoterapi... 8

2.6. Pelaksanaan Konseling ... 9

2.7. Teknik Konseling ... 10

2.8. Pandangan Umum Mengenai Psikoterapi ... 11

2.9. Pendekatan Psikoanalitik ... 13

2.10. Pendekatan Afektif... 14

2.11. Pendekatan Behavioristik ... 15

2.12. Pendekatan Kognitif ... 16

2.13. Psikoterapi Jangka Pendek... 16

III KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI... 17

3.1. Resep ... 17

(5)

IV PEMBAHASAN... 41

V KESIMPULAN DAN SARAN... 43

5.1. Kesimpulan ... 43

5.2. Saran... 43

(6)

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

2.1. perbandingan 3 pendekatan tradisional dalam konseling... 11

3.1. Spesialite Obat Resep 1... 18

3.2. Spesialite Obat Resep 2... 21

3.3. Spesialite Obat Resep 3... 23

3.4. Spesialite Obat Resep 4... 26

3.5. Spesialite Obat Resep 5... 29

3.6. Spesialite Obat Swamedikasi 1 ... 31

3.7. Spesialite Obat Swamedikasi 2 ... 32

3.8. Spesialite Obat Swamedikasi 3 ... 33

3.9. Spesialite Obat Swamedikasi 4 ... 34

3.10. Spesialite Obat Swamedikasi 5 ... 35

3.11. Spesialite Obat Swamedikasi 6 ... 36

3.12. Spesialite Obat Swamedikasi 7 ... 37

3.13. Spesialite Obat Swamedikasi 8 ... 38

3.14. Spesialite Obat Swamedikasi 9 ... 39

3.15. Spesialite Obat Swamedikasi 10 ... 40

(7)

BAB I KIMIA FARMA

1.1. Sejarah Kimia Farma

Sejarah Kimia Farma adalah perjalanan panjang sebuah industri kesehatan

di Indonesia. Cikal bakal perusahaan terlacak sejak 1917 ketika NV Chemicalien

Handle Rathkamp & co didirikan. Pada 1958 pemerintah Indonesia melebur

sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhineka Kimia Farma, selanjutnya

pada 16 Agustus 1971 terbentuk sebagai PT Kimia Farma. Sejak 4 Juli 2001,

Kimia Farma mencatat diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan

Bursa Efek Surabaya.

Perkembangan perusahaan, membuat Kimia Farma menjadi perusahaan

yang menguasai industri kesehatan dari hulu sampai hilir. Ada enam portofolio

bisnis yang saat ini dimiliki Kimia Farma. Yaitu : industri, pemasaran, distribusi,

ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Dibidang industri, dikelola oleh

perusahaan induk dengan dukungan kuat tim riset dan pengembangan untuk

menghasilkan obat jadi, obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk

turunannya. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya P.T Kimia Farma memiliki

unit-unit usaha di bidang produksi bahan baku (Manufaktur) maupun obat jadi

(Formulasi) dan unit usaha pelayanan distribusi farmasi, baik Perdagangan Besar

Farmasi maupun Perapotekan yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Unit usaha

produksi terdiri dari: Unit Produksi Formulasi (UPF) yang meliputi UPF Jakarta,

UPF Bandung dan Sub Unit Produksi Formulasi Tanjung Morawa Medan, serta

Unit Produksi Manufaktur (UPM) yang meliputi UPM Bandung, UPM lodium

dan Aether Watudakon Mojokerto dan Pabrik Minyak Lemak Semarang.

Sebaran pusat industri ini, selain masing-masing memiliki kemampuan

industri yang berbeda, juga telah mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat

yang baik (CPOB) dan standar mutu internasional seperti ISO-9002. Sementara

untuk bidang pemasaran, Kimia Farma melakukan kegiatan baik secara langsung

maupun tidak untuk melayani pasar di dalam maupun luar negeri untuk

permintaan obat-obat etikal, generik, dan OTC. Saat ini produk Kimia Farma di

(8)

Produksi-produksi yang merupakan andalan PT. Kimia Farma antara lain:

• Produk Etikal yang penjualannya melalui Apotek dan Rumah Sakit.

• Produk OTC yang dapat dijual bebas di Toko Obat, Supermarket, dan lain-lain.

• Produk Generik Berlogo yang pada saat ini sedang digalakkan penggunaannya

oleh pemerintah.

• Produk Lisensi yang merupakan produk hasil kerjasama dengan beberapa Pabrik Farmasi terkemuka di luar negeri.

• Produk Bahan Baku, antara lain: Kalium Iodat yang merupakan produk

stategis untuk menanggulangi kekurangan Iodium dan garam-garam kina

untuk komoditi ekspor.

• Produk Konstrasepsi Keluarga Berencana: AKDR, Cooper T

Disamping produk di atas, terdapat produk-produk yang merupakan penugasan

dari Pemerintah yaitu obat-obat Narkotik.

Dibidang distribusi, Kimia Fama mengembangkan satu unit usaha mandiri

dengan nama PT Kimia Farma Trading & Distribution, dimana 90% produk yang

dipasarkan adalah produk Kimia Farma. Unit usaha ini, memasok pelanggan yang

terdiri dari hampir 9000 apotek, 2500 toko obat, 1800 Pedagang Besar Farmasi,

896 rumah sakit dan 449 toko swalayan. Unit ini didukung fasilitas pergudangan

yang besar, perangkat transfomasi dengan sistem informasi yang terintergrasi,

serta melayani permintaan kebutuhan obat-obatan dan pemerintah.

Usaha ritel, Kimia Farma. memposisikan diri sebagai pimpinan pasar di

bidang perapotekan dengan penguasaan pangsa pasar mencapai 19% dan total

penjualan Apotek di Indonesia. Saat ini Kimia Farma memiliki 326 apotek di

Seluruh Indonesia. Sejak 2003 diintegrasikan dalam satu payung dengan

pengelolaan mandiri dan profesional dengan nama PT. Kimia Farma Apotek.

Sebagai usaha peningkatan pelayanan kepada masyarakat, PT. Kimia Farma

Apotek terus berusaha menambah jumlah apotek dan daerah penyebarannya di

seluruh Indonesia dengan membuka outlet-outlet baru. Tetapi bukan hanya jumlah

apotek yang ditingkatkan melainkan juga kualitas pelayanan yang dilakukan

(9)

2. Penempatan personalia yang terampil dan ramah

3. Penempatan harga yang bersaing

4. Kecepatan pelayanan dan kelengkapan obat

Sementara bidang laboratorium klinik, merupakan respon atas

perkembangan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan. Unit usaha

baru ini, ditujukan untuk melayani khusus dibidang laboratorium klinik dan

pemeriksaan mikrobilogi industri. Untuk bidang klinik kesehatan, Kimia Farma

membentuk PT. Kimia Farma Healthcare yang melayani kesehatan, konsultasi dan

pengobatan. Unit ini memberikan layanan tambahan, berupa medical check-up,

program K3 perusahaan, pengelolaan medical record, dan perencanaan kesehatan

karyawan perusahaan.

1.2. PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan

Kimia Farma merupakan leader dalam sektor pemasaran obat-obatan

dengan penjualan mencapai 19% dari total penjualan obat di seluruh Indonesia.

PT. Kimia Farma Apotek bergerak di bidang ritel farmasi dan jasa layanan

kesehatan. Fokus utama layanan PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan

meliputi:

• Apotek

• Klinik umum/gigi, spesialis

• Laboratorium klinik

• Optik

• Praktek dokter bersama

PT. Kimia Farma Apotek merupakan apotek jaringan dengan status kepemilikan

yang berbeda-beda, meliputi:

• Milik sendiri

• Sewa/kontrak bangunan

• KSO (Kerja Sama Operasi)

PT. Kimia Farma Apotek merupakan apotek pelayanan yang menggunakan sistem

grouping. Di mana proses pengadaan, pemesanan (pembelian), pembayaran dan

pelaporan dari tiap outlet digabungkan di Bisnis Manager untuk selanjutnya

(10)

1.3. Tinjauan Apotek Kimia Farma No. 107 Medan

Apotek Kimia Farma No. 107 berlokasi di Jalan Gatot Subroto No. 72 C

Medan. Apotek Kimia Farma No. 107 memiliki ruang tunggu dengan fasilitas TV,

bagian penjualan obat bebas/kasir yang menyatu dengan ruang peracikan, praktek

dokter dan kamar mandi/WC, serta ruang shalat untuk pasien dan petugas.

Lokasi apotek Kimia Farma No. 107 tergolong strategis karena merupakan

daerah dekat perbelanjaan, pemukiman penduduk yang ramai, letaknya di tepi

jalan yang sangat ramai dilalui oleh kendaraan umum dan mudah dijangkau,

selain itu lingkungan sekitar apotik terdapat beberapa tempat praktek dokter,

klinik dan apotek swasta.

Apotek Kimia Farma No. 107 dipimpin oleh seorang Apoteker Pengelola

Apotek (APA) Muhardiman S.Si, Apt dan dibantu oleh beberapa orang karyawan,

antara lain 3 orang asisten apoteker dan 1 orang non asisten apoteker (1 orang

(11)

BAB II

KONSELING DAN PSIKOTERAPI

2.1. Perkembangan Konseling Sebagai Profesi

Konseling sebagai profesi dalam kenyataannya berkembang luas di

Amerika lebih dari pada dinegara-negara lain. Meskipun tidak tercatat kapan

dimulainya kegiatan konseling, namun sejarah mencatat nama Jesse B.Davis

sebagai orang pertama yang memulai kegiatan ini, ketika ia menjadi konselor

disekolah menengah pada tahun 1898 dikota Detroit. Pada waktu itu kegiatan

banyak ditujukan kepada murid-murid untuk menghadapi dan membantu

menyelesaikan masalah-masalah pendidikan dan jurusan yang dipilih, disesuaikan

dengan pekerjaan dan jabatan yang ingin dilakukan setelah menyelesaikan studi

lanjutan dengan memberi bimbingan dan penasehatan.

Tokoh lain sebagai pelopor kegiatan yang menjadi cikal bakal kegiatan

konseling sekarang ini adalah Frank Parsons yang mendirikan biro konsultasi

untuk memilih dan menentukan suatu jurusan dalam pekerjaan dan jabatan, pada

tahun 1908 Diboston.

Kegiatan konseling sebagai kegiatan profesional yang mencakup juga

kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan mental,

mulai mempengaruhi gerakan konseling secara keseluruhan dan dimulai ketika

pada tahun 1908.

Perkembangan selanjutnya ialah pengakuan secara resmi terhadap

konseling sebagai profesi pada sekitar tahun 1918 dan antara tahun 1920 sampai

tahun 1930 perhatian besar diarahkan terhadap pendidikan kejuruan sehingga

dibentuk bagian yang menangani khusus mengenai bimbingan dan penyuluhan

(yang kemudian hari lebih dikenal dengan konseling) di departemen pendidikan.

Kegiatan konseling pada hakikatnya banyak dilakukan dimana-mana, baik

secara resmi sesuai dengan jabatannya dan lembaga atau badan yang

menyelenggarakan, maupun secara tidak resmi bahkan sering kali secara tidak

disadari, seseorang karena keinginannya membantu orang lain, sebenarnya telah

(12)

2.2. Ilmu Lain Yang Mendasari Konseling

Banyak ahli sependapat bahwa didalam pribadi yang sehat terdapat aspek

yang berinteraksi secara terpadu. Dilihat dari sudut ini, hakikat dan falsafah tujuan

konseling adalah membantu seseorang agar mencapai prestasi, hasil dengan

kemampuan yang dimiliki secara maksimal. Untuk membantu hal ini perlu dilatar

belakangi oleh falsafat untuk konseling, bahwa ada kepercayaan terhadap

martabat dan harga diri seseorang, bahwa ada pengakuan terhadap kebebasan diri

seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya dan hak seseorang untuk

menentukan gaya dan corak kehidupan sendiri.

Pada tahun 1966, Blocher mengemukakan 3 kelompok sistem falsafah

yang mendasari konseling, yaitu:

1. Esensialism

Ada 3 aspek dalam kelompok ini, yakni: rasionalism, idealism dan realism.

Filsafat esensialitik menerima asumsi bahwa manusia adalah makhluk

satu-satunya di dunia ini yang memiliki akal dan karena itu fungsi utama

mempergunakan akal adalah untuk mengetahui dunianya dimana ia hidup.

2. Progresivism

Filsafat progresivistik ini muncul sebagai akibat dari melunturnya

kepercayaan terhadap konsep-konsep yang absolut. Para ahli tidak lagi

menitikberatkan pada teori atau teori umum tentang pengetahuan, melainkan

memperhatikan hal-hal yang langsung dan khusus yanbg dapat dilihat sebagai

realitas dan objek yang dapat dilihat, yang realistis dan membutuhkan

pemecahan persoalan secara langsung.

3. Eksistensialism

Konsep dasar filsafat Eksistensialistik sebagai kelompok ketiga menurut

Blocher adalah kerinduan manusia untuk mencari sesuatu yang penting,

sesuatu yang bermakna dalam dirinya. Konseling dari sudut filsafat

Eksistensialistik ialah keterlibatan konselor untuk mengalami bersama apa

yang dialami klien, suatu respons empatik (emphatic response) yang

diperlihatkan konselor dalam usaha merekonstruksi struktur pribadi yang

(13)

2.3.Pengertian, Perumusan Dan Tujuan Konseling.

Dilihat dari sejarahnya, konseling berkaitan erat dengan pemberian

nasehat. Suatu keinginan membantu orang lain dengan memberikan nasehat,

namun kenyataanya tidak sesederhana sebagai mana diperkirakan. Stewart (1986)

menyusun secara kronologis berbagai perumusan mengenai konseling, beberapa

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Rogers (1942) yaitu Suatu hubungan yang bisa dan berstruktur yang

membiarkan klien memperoleh pengertian sendiri, yang membimbingnya

untuk menentukan langkah-langkah positif kearah orientasi baru.

2. Blocher (1966) yaitu Membantu seseorang agar menyadari reaksi-reaksi

pribadi terhadap pengaruh perilaku dari lingkungan dan membantu seseorang

membentuk makna dari perilakunya. Konseling juga membantu klien

membentuk dan memperjelas rangkaian dari tujuan dan nilai-nilai untuk

perilaku selanjutnya.

3. Bernard & Fullmer (1977) yaitu Usaha untuk mengubah pandangan seseorang

terhadap diri sendiri, orang lain atau lingkungan fisik. Sebagai akibatnya,

seseorang dibantu untuk mencapai identitas sebagai pribadi dan menentukan

langkah-langkah untuk memupuk perasaan berharga, perasaan berarti dan

bertanggung jawab.

Pada tahun 1958, English & English merumuskan konseling adalah

hubungan dimana seseorang berusaha membantu orang lain untuk memahami dan

memecahkan masalah penyesuaian. Misalnya konseling dalam bidang pendidikan,

jabatan dan sosial. Konseling ditandai oleh adanya hubungan profesional antara

konselor yang terlatih dengan klien. Dengan memahami uraian diatas mengenai

pengertian dan perumusan konseling, akan mempermudah untuk memahami

tujuan konseling.

Konseling bertujuan untuk membantu klien agar : Mengetahui apa yang harus dan akan dilakukan dalam berbagai bidang

kehidupan.

Merasa lebih baik, jauh dari ketegangan dan tekanan terus menerus karena ada

persoalan.

(14)

Mencapai sesuatu yang lebih baik karena bersikap positif dan optimistik.

Bisa hidup lebih efektif sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan

menyesuaikan diri sesuai dengan tuntutan lingkungan.

2.4. Karakteristik Konseling

Konseling diakui sebagai salah satu bantuan profesional yang bisa

diberikan dalam bidang pekerjaan dan kesejahteraan sosial, pendidikan, psikologi

klinis-konseling, psikiatri dan kesehatan masyarakat. Pengertian bantuan bisa

menimbulkan interprestasi karena banyak ragamnya, antara lain bantuan non

profesional seperti : bantuan sesaat, bantuan yang berdasarkan belas kasihan atau

kasih sayang, bantuan materi, bantuan tenaga, bantuan moril, bantuan nasehat dan

bantuan profesional dengan teknik konseling.

Wawancara merupakan bagian dari proses konseling dan berperan penting

untuk keberhasilan atau sebaliknya kegagalan pada konseling itu sendiri.

Melakukan wawancara membutuhkan keterampilan tersendiri dan tentunya

pengalaman-pengalaman praktis disamping juga menyenangi profesinya.

Wawancara bisa dilakukan secara berstruktur dengan daftar pertanyaan yang

tersedia atau dilakukan secara bebas.

Dalam kegiatan konseling, konselor berhadapan dan bertatap muka secara

langsung dengan klien dan kegiatan selanjutnya tergantung bagaimana corak dan

bentuk komunikasi tercipta. Selain komunikasi secara verbal melalui wawancara,

tetapi ternyata ada komunikasi dalam bentuk lain, yakni komunikasi non verbal

yang juga memegang peranan penting dalam kegiatan konseling. Dalam kegiatan

konseling, perilaku non verbal yang diperlihatkan klien penting sekali

diperhatikan, seperti : bahasa tubuh, nada suara, kontak mata dan susunan kata.

2.5. Konseling Dan Psikoterapi

Upaya untuk membentuk konseling dengan psikoterapi telah lama

dilakukan berbagai pihak, namun tidak pernah berhasil dengan memuaskan.

Karena itu bagi sekelompok ahli, upaya membedakan konseling dan psikoterapi

dirasakan tidak perlu dilakukan lagi dan sebaiknya keduanya diterima sebagai

kegiatan yang sinonim, banyak kesamaan dan sama-sama pula bertujuan mulia,

(15)

Ada beberapa hal yang bisa dipakai sebagai usaha untuk memahami kedua

terminologi ini yang berkaitan dengan kegiatan khusus keduanya, yaitu :

1. Konseling bertujuan membantu seseorang dalam menghadapi tugas-tugas

perkembangan agar bisa berlangsung lancar. Hahn & Maclen (1955)

mengemukakan tujuan konseling menitikberatkan pada upaya pencegahan

agar penyimpangan yang merusak dirinya tidak timbul, sedangkan psikoterapi

terlebih dahulu menangani penyimpangan yang merusak dan baru kemudian

menangani usaha pencegahannya.

2. Psikoterapi lebih banyak dilakukan di lembaga yang berhubungan dengan

kesehatan, seperti rumah sakit atau praktik pribadi. Sedangkan konseling

dilakukan di sekolah atau lembaga pendidikan yang lain dan dengan kegiatan

tertentu juga bisa dilakukan di lembaga kesehatan.

3. Konseling ditandai dengan jangka waktu yang lebih singkat dan lebih sedikit

waktu pertemuannya. Sedangkan psikoterapi memerlukan proses jangka

panjang.

2.6. Pelaksanaan Konseling

Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap proses konseling

sehingga mempengaruhi hasilnya adalah tempat dilakukannya konseling itu.

Meskipun dalam konseling yang penting adalah kualitas dan intensitas hubungan

antara konselor dan klien, namun masalah tempat yang menimbulkan suasana

tersendiri harus tetap diperhatikan.

Sebelum proses konseling dilakukan, konselor telah memperoleh data

mengenai klien yang diambil melalui wawancara pendahuluan (intake interview)

yang bisa dilakukan oleh konselor atau orang lain yang ditugaskan dan terlatih

melakukan hal itu. Pada wawancara pendahuluan ini diperoleh data pribadi atau

hasil-hasil pemeriksaan.

Proses konseling selanjutnya dilakukan dengan wawancara permulaan

(initial interview), suatu pertemuan yang didahului dengan percakapan

berbasa-basi untuk meredakan ketegangan dan mempersiapkan klien memasuki suasana

konseling yang lebih serius.

Wawancara permulaan yang kemudian disusul dengan memasuki masa

(16)

menentukan keberhasilan atau kegagalan pada keseluruhan konseling yang

direncanakan.

2.7. Teknik Konseling

Dari sejumlah teknik konseling, dalam pembicaraan ini akan diangkat

suatu teknik konseling secara umum yang dikenal dengan 3 pendekatan

tradisional dalam konseling, yaitu :

1. Pendekatan langsung (directive approach)

Pendekatan langsung juga disebut sebagai Pendekatan terpusat pada konselor

(counselor-centered approach) untuk menunjukkan bahwa dalam interaksi ini,

konselor lebih banyak berperan untuk menentukan sesuatu. Teknik pendekatan

langsung baik sekali un tuk diterapkan pada klien yang tidak memiliki

sumber-sumber untuk mengatasi persoalan atau tidak bermotivasi atau

motivasinya terbendung. Dalam rangka pendekatan langsung yang diberikan

kepada klien dengan memberikan nasihat, dorongan, saran, bujukan kepada

klien sebagai teknik pendekatan langsung, maka proses konselingnya pada

umumnya tidak membutuhkan waktu lama.

2. Pendekatan tidak langsung (nondirective approach)

Pendekatan tidak langsung sebagai teknik konseling dikemukakan oleh Carl

R. Rogers. Pendekatan tidak langsung bertumpu pada data yang dikemukakan

oleh klien, bersangkut paut dengan isi kehidupan emosi, lebih banyak terpusat

pada seni hubungan antar manusia, terutama berhubungan dengan hal-hal

perorangan atau kelompok menitikberatkan pada proses wawancara.

3. Pendekatan Eklektis

Pendekatan Eklektis tidak hanya meliputi dua pendekatan yang sering dipakai

dalam konseling, yakni pendekatan langsung dan pendekatan tidak langsung,

namun lebih luas dari itu yaitu pendekatan-pendekatan lain dalam bidang

psikoterapi. Bagi para pendukung pendekatan eklektis ini konsepnya jelas,

yakni menitik beratkan pada pemakaian macam-macam teknik yang diambil

dari banyak sumber tanpa terlalu menitik beratkan kasamaan dasar-dasar

(17)

Gambaran mengenai perbandingan ketiga pendekatan yang telah

dibicarakan pada bab ini, dikutip apa yang dikemukan oleh Demos & Grant

(1973) adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1. perbandingan 3 pendekatan tradisional dalam konseling

No Pendekatan langsung Pendekatan tidak langsung Pendekatan Eklektis

1 Bertumpu pada data yang dikumpulkan oleh konselor

Bertumpu pada data yang dikemukakan oleh klien

Bertumpu pada data yang dikumpulkan oleh konselor dan dikemukakan oleh klien

2 bersangkut paut dengan isi intelek

bersangkut paut dengan isi kehidupan emosi

bersangkut paut dengan isi intelek dan kehidupan emosi

3 Lebih banyak

terpusat pada hal yang ilmiah

Lebih banyak terpusat pada seni dan hubungan antar manusia

Melibatkan pendekatan ilmiah atau seni hubungan antar manusia

4 Terutama

berhubungan dengan bidang pendidikan dan jabatan atau jurusan

Terutama berhubungan dengan hal-hal perorangan atau kelompok

Meliputi pendidikan dan jabatan atau jurusan dan bidang perorangan / sosial

5 Menitik beratkan pada masalah yang dihadapi klien

Menitik beratkan pada proses wawancara

Menitik beratkan pada masalah dan proses

2.8. Pandangan Umum Mengenai Psikoterapi

Sejarah perkembangan psikoterapi ketika memasuki priode awal tahun

60-an, ditandai oleh berkembangnya psikologi-klinis dan psikologi-konseling,

sebagai salah satu reaksi dari perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat,

setelah perang dunia kedua. Muncul tokoh lain, tokoh besar yang dianggap

sebagai pembaharu, juga merupakan revolusi dalam dunia psikoterapi yakni Carl

Rogers dengan konseling tidak langsungnya (nondirective counseling) dan

pendekatan terpusat pada klien (client-centered approach, kemudian menjadi

person-centered approach).

Psikoterapi bertitiktolak dari suatu paham bahwa manusia pada hakikatnya

bisa dan mungkin untuk dipengaruhi dan diubah melalui intervensi psikologik

yang dilakukan atau direncanakan oleh orang lain. Psikoterapi yang lahir pada

(18)

sederhana, yakni ”psyche” yang artinya jelas, yaitu ”mind” atau sederhananya :

jiwa dan ”therapy” dari bahasa yunani yang berarti ”merawat” atau ”mengasuh”,

sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah ”perawatan terhadap aspek

kejiwaan” seseorang. Dalam Oxford English Dictionary, perkataan

”psychotherapy” tidak tercantum, tetapi ada perkataan ”psychotherapeutic” yang

artinya sebagai perawatan terhadap sesuatu penyakit dengan mempergunakan

teknik psikologis untuk melakukan intervensi psikis. Dengan demikian perawatan

melalui teknik psikoterapi adalah perawatan yang secara umum mempergunakan

intervensi psikis dengan pendekatan psikologi terhadap pasien yang mengalami

gangguan psikis atau hambatan kepribadian. Sebagaimana diketahui, bahwa

perawatan terhadap penderita seperti tersebut ini, juga bisa dilakukan dengan

pendekatan dari bidang kedokteran, antara lain dengan farmakoterapi. Karena

begitu banyak dan beraneka ragam kegiatan intervensi psikologik, maka dicoba

untuk memberikan beberapa perumusan yang cukup memadai.

1. Menurut Watson & Morse (1977, psikoterapi dirumuskan sebagai : bentuk

khusus dari interaksi antara dua orang, pasien dan terapis, pada saat pasien

memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan terapis menyusun

interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik untuk membantu pasien

meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan

mengubah pikiran, perasaan dan tindakannya.

2. Corsini merumuskan psikoterapi sebagai berikut : psikoterapi adalah proses

formal dari interaksi antara dua pihak, setiap pihak biasanya terdiri dari satu

orang, tetapi ada kemungkinan terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap

pihak, dengan tujuan memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan

(distress) pada salah satu dari kedua pihak karena ketidak mampuan atau

malafungsi pada salah satu dari bidang-bidang berikut : fungsi kognitif

(kelainan pada fungsi berpikir), fungsi afektif (penderitaan atau kehidupan

emosi yang tidak menyenangkan) atau fungsi perilaku (ketidak tepatan

perilaku) ; dengan terapis yang memiliki teori tentang asal usul kepribadian,

perkembangan, mempertahankan dan mengubah bersama-sama dengan

(19)

Berikut ini akan diuraikan mengenai tujuan dari psikoterapi secara khusus

dari beberapa metode dan teknik psikoterapi yang banyak peminatnya, dari dua

orang tokoh yakni Ivey, et al (1987) dan Corey (1991), diantaranya :

Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey, et al

(1987) adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari.

Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah

lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.

Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey

(1991) dirumuskan sebagai : membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu

yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali

pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan

melalui pemahaman intelektual.

Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada pribadi,

menurut Ivey, et al (1987) adalah : untuk memberikan jalan terhadap potensi yang

dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan

dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeksplorasi emosi yang

majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.

2.9. Pendekatan Psikoanalitik

Psikoanalisis memandang kejiwaan manusia sebagai ekspresi dari adanya

dorongan yang menimbulkan konflik. Konflik timbul karena ada

dorongan-dorongan yang saling bertentangan, sebagai manifestasi dari kenyataan bahwa

manusia adalah makhluk sosial disamping biologis.

Psikoanalisis sebagai teori dari psikoterapi berasal dari uraian Freud gejala

neurotik pada seseorang timbul karena tertahannya ketegangan emosi yang ada,

ketegangan yang ada kaitannya dengan ingatan yang ditekan, ingatan mengenai

hal-hal yang traumatik dari pengalaman seksual pada masa kecil.

Teknik dasar untuk melaksanakan psikoanalisis ialah dengan meminta

pasien berbaring di dipan khusus (couch) dan psikoanalis duduk dibelakangnya,

jadi posisi pasien menghadap ke arah lain, tidak bertatapan dengan dengan

psikoanalisis.

Proses selanjutnya berlangsung seperti format psikoterapi biasa yang

(20)

mengenai pasien, antara lain melalui wawancara pendahuluan yang dilakukan

secara tatap muka.

2.10. Pendekatan Afektif

Pendekatan afektif adalah pendekatan untuk melakukan perubahan

terhadap cara pasien merasakan diri sendiri. Pendekatan afektif banyak

dipengaruhi oleh pendekatan eksistensialistik-humanistik, sehingga kelompok

pendekatan ini juga bisa disebut sebagai kelompok atau gerakan yang menitik

beratkan kemanusiaan dan hakikat kemampuannya yang dimiliki seseorang yang

perlu berkembang dan diperkembangkan (Human Potential Movement). Termasuk

pada kelompok pendekatan afektif ini adalah : pendekatan terpusat pada pribadi

(Rogers) : Logoterapi (Frankl) dan terapi gestalt (Fritz Perls). Pendekatan terpusat

pada pribadi telah banyak diuraikan pada bagian sebelumnya, sedangkan

Logoterapi masih belum banyak dipergunakan, demikian pula dengan pendekatan

eksistensialistik-humanistik. Pada bagian ini hanya dibicarakan terapi Gestalt saja.

Pemakaian perkataan Gestalt pada terapi Gestalt menunjukan bahwa arti

Gestalt menjadi landasan utama teknik dan tujuan terapi ini. Perkataan Gestalt

(bentuk jamaknya adalah : Gestalten), berasal dari bahasa Jerman yang artinya :

bentuk ; konfigurasi atau keseluruhan.

Pandangan teori dan terapi Gestalt terhadap manusia, sama halnya dengan

eksistensialistik-humanistik, ialah positif, bahwa manusia memiliki kemampuan

untuk menjadi sesuatu dan manusia adalah makhluk yang mampu mengurus diri

sendiri. Dalam kaitan dengan dasar inilah Perls (1969) mengatakan bahwa tujuan

terapi Gestalt adalah membantu orang agar ia mampu mengembangkan dirinya

sendiri, mencapai kematangan dan melibatkan diri dalam kehidupan dan

bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

Sasaran utama terapi Gestalt adalah memperkuat penyadaran (Awareness)

yang akan meningkatkan kehidupannya secara penuh, disini dan sekarang (

here-and-now). Mengenai tujuan terapi Gestalt, Ivey, et al (1987) mengatakan : agar

seseorang lebih menyadari kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah

kehidupannya. Corey (1991) mengatakan mengenai tujuan terapi Gestalt : untuk

(21)

Gestalt pada dasarnya adalah penanganan perorangan, namun bisa juga

dipergunakan dalam kelompok.

2.11. Pendekatan Behavioristik

Terapi perilaku (behavior therapy) dan pengubahan perilaku (behavior

Modification) atau pendekatan behavioristik dalam psikoterapi, adalah salah satu

dari beberapa ”revolusi” dalam dunia pengetahuan psikologi, khususnya

psikoterapi. Pendekatan behavioristik yang dewasa ini banyak dipergunakan

dalam rangka melakukan kegiatan psikoterapi dalam arti luas atau konseling

dalam arti sempitnya, bersumber pada aliran behaviorisme. Aliran ini pada

mulanya tumbuh subur di Amerika dengan tokohnya yang terkenal ekstrim, yakni

John Broadus Watson, suatu aliran yang menitik beratkan peranan lingkungan,

peranan dunia luar sebagai faktor penting dimana seseorang dipengaruhi,

seseorang belajar.

Tujuan umum dari suatu terapi perilaku ialah membentuk kondisi baru

untuk belajar, karena melalui proses belajar dapat mengatasi masalah yang ada.

Tujuan terapi perilaku dengan orientasi kearah kegiatan konseling, menurut

George & Cristiani (1981) adalah :

1. mengubah perilaku yang tidak sesuai pada klien.

2. Membantu klien belajar dalam proses pengambilan keputusan secara lebih

efisien.

3. Mencegah munculnya masalah dikemudian hari.

4. Memecahkan masalah perilaku khusus yang diminta oleh klien.

5. Mencapai perubahan perilaku yang dapat dipakai dalam kegiatan

kehidupannya.

Timbulnya masalah perilaku karena ada sesuatu gejala didalam

kepribadian seseorang yang mempengaruhi pribadinya, sehingga menimbulkan

berbagai kesulitan, antara lain kesulitan untuk menyesuaikan diri, tidak bisa

menerima keadaan, baik di dalam maupun di luar dirinya. Dalam melakukan

berbagai teknik terapi perilaku, keadaan relaks yang dilakukan melalui berbagai

prosedur relaksasi, dianggap sebagai dasar penting yang harus dilakukan terlebih

(22)

2.12. Pendekatan Kognitif

Terapi kognitif adalah terapi yang mempergunakan pendekatan terstruktur,

aktif, direktif dan berjangka waktu singkat, untuk menghadapi berbagai hambatan

dalam kepribadian, misalnya ansietas atau depresi. Terapi ini didasarkan pada

teori bahwa afek (keadaan emosi, perasaan) dan tindakan seseorang, sebagian

besar ditentukan oleh bagaimana seseorang tersebut membentuk dunianya.

Terapis dengan pendekatan kognitif mengajar pasien atau klien agar berpikir lebih

realistik dan sesuai sehingga dengan demikian akan menghilangkan atau

mengurangi gejala berkelainan yang ada.

2.13. Psikoterapi Jangka Pendek

Psikoterapi jangka pendek bermula dari reaksi terhadap psikoanalisis.

Psikoterapi jangka pendek bertujuan secara umum membantu pasien mengatasi

persoalan atau sesuatu yang tidak menyenangkan yang mendorongnya mencari

bantuan. Pasien dibantu dalam mengembangkan kemampuannya agar lebih dapat

mengatasi persoalan dan mencegah munculnya persoalan di kemudian hari secara

(23)

BAB III

KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI

(24)

Resep 1

Dr. ALISYAHBANA SRG., Sp.THT

R/ Methylprednisolon 4 mg No. XV

S3dd tab I

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep : Methylprednisolon,

Celtamic dan Liflox, maka diduga bahwa pasien menderita infeksi saluran

pernafasan.

2. Spesialite Obat

Tabel 3.1. Spesialite Obat Resep 1 No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik) rasa sakit, nyeri dan demam

3 Liflox®

(Mecosin)

Ofloksasin 400 mg Tarivid® (Kalbe Farma)

Tariflox® (Lapi)

K Mengobati infeksi saluran pernafasan

4. Pelayanan Informasi A. Methyl prednisolon®

Kegunaan: Kondisi alergi dan Inflamasi, bentuk sediaan: tablet, cara pemakaian: 3 kali sehari 1 Tablet, efek samping: efek samping terlihat pada pemberian jangka panjang atau dosis besar, misalnya gangguan elektrolit dan

(25)

anak-anak, pemakaian jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh

terhadap penyakit infeksi.

B. Celtamic®

Kegunaan: menghilangkan rasa sakit, nyeri dan demam, bentuk sediaan: tablet,

cara pemakaian: 2 kali sehari 1 tablet, efek samping: konstipasi atau diare, hal-hal yang perlu diinformasikan: hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui.

A. C. Liflox®

(26)
(27)

Resep 2

DRG. FITRI KURNIATI

R/ Flamar 50 mg No. X

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep : Flamar dan Mefinal,

maka diduga bahwa pasien mengalami sakit gigi.

2. Spesialite Obat

Tabel 3.2. Spesialite Obat Resep 2 No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik)

Gol Khasiat

1 Flamar®

(Sanbe Farma)

Natrium

diklofenak 50 mg

Klotaren® (Kimia Farma)

K Mengurangi rasa

sakit dan rasa sakit, nyeri dan demam

4. Pelayanan Informasi A. Flamar®

Kegunaan: mengurangi rasa sakit dan peradangan, bentuk sediaan: tablet, cara pemakaian: 3 kali sehari 1 tablet, efek samping: sakit kepala, gangguan saluran cerna, mual, muntah, dll, hal-hal yang perlu diinformasikan: hati–hati penggunaan pada penderita penyakit ginjal.

B. Mefinal®

Kegunaan: menghilangkan rasa sakit, nyeri dan demam, bentuk sediaan: tablet,

(28)
(29)

Resep 3

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep : New diatabs dan

Imodium, maka diduga bahwa pasien mengalami diare non spesifik.

2. Kelengkapan resep

Resep dianggap tidak lengkap karena tidak ada nama dokter dan paraf

dokter yang menulis resep.

3. Spesialite Obat

Tabel 3.3. Spesialite Obat Resep 3 No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik) pada diare non spesifik pada diare akut dan kronik

4. Pelayanan Informasi A. New diatabs®

Kegunaan: pengobatan simptomatik pada diare non spesifik, bentuk sediaan: tablet, cara pemakaian: 2 kali sehari 2 tablet, efek samping: konstipasi, hal-hal yang perlu diinformasikan: minumlah oralit untuk mencegah dan mengatasi keadaan dehidrasi dan kehilangan garam dalam tubuh, jagalah kebersihan

makanan dan lingkungan, bila diare tidak berkurang selama 2 hari, segera hubungi

(30)

B. Imodium®

Kegunaan: pengobatan simptomatik pada diare akut dan kronik, bentuk sediaan: tablet, cara pemakaian: 2 kali sehari 2 tablet, efek samping: kembung, mual, muntah dan konstipasi, hal-hal yang perlu diinformasikan: obat diminum pada saat makan atau setelah makan, hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan

(31)
(32)

Resep 4

Dr. FADJRIR Sp.OG

R/ Ferofort No XXX

S1dd I

R/ Gravimin DHA No XXX

S1dd I

Pro: Ny. Susanti

1. Kasus

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep : Ferofort dan Gravimin

DHA, maka diduga bahwa pasien sedang mengandung dan membutuhkan

tambahan multivitamin selama masa kehamilan.

2. Spesialite Obat

Tabel 3.4. Spesialite Obat Resep 4 No. Nama Obat

(Pabrik)

(33)

4. Pelayanan Informasi A. Ferofort®

Kegunaan: suplemen untuk pencegahan anemia akibat kekurangan zat besi, terutama pada wanita hamil dan menyusui, bentuk sediaan: kaplet, cara pemakaian: 1 kali sehari 1 kaplet, efek samping: gangguan pencernaan seperti mual dan konstipasi, hal-hal yang perlu diinformasikan: obat diminum bersama makanan atau setelah makan, zat besi dapat menyebabkan feses berwarna hitam,

tetapi tidak berbahaya dan hilang bila pemakaian dihentikan.

B. Gravimin DHA ®

(34)
(35)

Resep 5

Dr. ZULHELMI BUSTAMI, SpPD - KHG

R/ Doloneurobion No. XXX

S2dd tab I

R/ Cimetidin tab No XXX

S2dd tab I

R/ Neciblok tab No. XV

S2dd tab I

Pro: G. Sembiring

1. Kasus

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep : Doloneurobion,

Cimetidin dan Neciblok, maka diduga bahwa pasien menderita tukak lambung.

2. Spesialite Obat

Tabel 3.5. Spesialite Obat Resep 5 No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik)

Go l

Khasiat

1 Dolo-neurobion ®

(Merck)

- Parasetamol 500 mg - Vit B12 100 mcg rasa sakit yang disebabkan oleh neuritis dan neuralgia

2 Cimetidin®

(Soho)

Simetidin 200 mg Cimet® (Phapros)

(36)

4. Pelayanan Informasi A. Dolo-neurobion ®

Kegunaan: meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh neuritis dan neuralgia,

bentuk sediaan: tablet, cara pemakaian: 2 kali sehari 1 tablet, efek samping: dosis besar dan jangka lama dapat menyebabkan kerusakan fungsi hati, reaksi

hipersensitif, hal-hal yang perlu diinformasikan: hati–hati penggunaan pada penderita penyakit ginjal, tidak untuk mengobati sakit otot pada gejala-gejala flu

dan tidak untuk mengobati rematik dan sakit punggung, penggunaan obat ini pada

penderita yang mengkonsumsi alkohol, dapat meningkatkan resiko kerusakan

fungsi hati.

B. Cimetidin®

Kegunaan: pengobatan jangka pendek tukak lambung dan usus 12 jari, bentuk sediaan: tablet, cara pemakaian: 2 kali sehari 1 tablet, efek samping: Diare, sakit kepala, mengantuk, dll, hal-hal yang perlu diinformasikan: tidak boleh diberikan pada anak-anak dibawah 16 tahun kecuali atas pertimbangan dokter,

hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui.

B. C. Neciblok®

Kegunaan: pengobatan jangka pendek pada ulkus gaster, ulkus duodeni dan gastritis kronik, bentuk sediaan: tablet, cara pemakaian: 2 kali sehari 1 tablet,

(37)

3.2. Swamedikasi Swamedikasi1

Seorang pria datang ke apotek dengan keluhan batuk tidak berdahak dan

gatal pada tenggorokan. Berdasarkan keluhan tersebut, maka obat yang diberikan

adalah Vicks formula 44®.

1. Spesialite Obat

Tabel 3.6. Spesialite Obat Swamedikasi1 No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik)

2. Pelayanan Informasi

Kegunaan: antitussiv dan antihistamin, bentuk obat: sirup, cara pakai: 3 kali sehari 10 ml, hal-hal yang perlu diinformasikan: obat ini dapat menyebabkan kantuk, jangan mengemudikan kendaraan bermotor atau menjalankan mesin, sirup

(38)

Swamedikasi2

Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan mata merah dan gatal.

Berdasarkan keluhan tersebut, maka obat yang dianjurkan adalah Insto®.

1. Spesialite Obat

Tabel 3.7. Spesialite Obat Swamedikasi2 No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik)

Gol Khasiat

1 Insto®

(Sterling)

Tetrahidrozolin HCl 0,05%

Visine® (Pfizer) Braito® (Konimex)

T Mengurangi mata merah, mata lelah, mata perih dan gatal

2. Pelayanan Informasi

Kegunaan: Mata lelah, mata merah, mata perih, dan mata gatal karena iritasi debu, asap, angin serta iritasi ringan lainnya, bentuk obat: tetes mata, cara pakai: teteskan pada mata 3-4 tetes, hal-hal yang perlu diinformasikan: cuci tangan dahulu sebelum menggunakan obat, jangan digunakan lebih dari satu bulan

(39)

Swamedikasi3

Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan nyeri pada bagian perut

terutama jika terlambat makan, perut kembung. Berdasarkan keluhan tersebut,

maka obat yang dianjurkan adalah Mylanta ®.

1. Spesialite Obat

Tabel 3.8. Spesialite Obat Swamedikasi3 No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik)

2. Pelayanan Informasi

Kegunaan: mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, tukak lambung dan usus dua belas jari, perut kembung karena gas dalam

perut, bentuk obat: tablet, cara pakai: 1 tablet sesudah makan dan sebelum tidur,

hal-hal yang perlu diinformasikan : sebaiknya dimakan 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan menjelang tidur, jangan sampai menunda jadwal

(40)

Swamedikasi4

Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan anaknya yang berusia 3

tahun sudah dua hari demam dan rewel. Berdasarkan keluhan tersebut, maka obat

yang dianjurkan adalah Tempra Sirup®.

1. Spesialite Obat

Tabel 3.9. Spesialite Obat Swamedikasi4 No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik) karena flu dan imunisasi.

2. Pelayanan Informasi

(41)

Swamedikasi5

Seorang pria datang ke apotek dengan keluhan bercak-bercak putih

dipunggung dan lehernya, terasa gatal bila berkeringat. Berdasarkan keluhan

tersebut maka obat yang diberikan adalah Canesten cream®.

1. Spesialite Obat

Tabel 3.10. Spesialite Obat Swamedikasi5 No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik)

2. Pelayanan Informasi

Kegunaan: untuk mengobati infeksi jamur pada kulit dan kuku, seperti jamur pada tubuh (panu dan kadas), pada lipatan-lipatan kulit (di kaki dan paha),

bentuk obat: krim, cara pakai: 2 sampai 3 kali sehari dioleskan pada bagian yang sakit sampai infeksi hilang, hal-hal yang perlu diinformasikan: hindari kontak mata dan membran mucosa, hanya untuk pemakaian luar, gunakan obat ini

secukupnya sehingga menutupi daerah yang terinfeksi dan gosoklah pelan-pelan,

hubungi dokter bila timbul gejala-gejala iritasi kulit, seperti terbakar dan

(42)

Swamedikasi6

Seorang pria berusia 28 tahun datang ke apotek dengan keluhan mencret.

Berdasarkan keluhan tersebut maka obat yang diberikan adalah Diapet NR ®.

1. Spesialite Obat

Tabel 3.11. Spesialite Obat Swamedikasi6 No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik)

Gol Khasiat

1 Diapet NR

®

(Soho)

Attapulgit karbon aktif

Ekstrak psidii foilum Ekstrak curcuma domesticae rhizoma Colcis semen

Ekstrak Chebulae Fructus Ekstrak Granati

Pericarpium

- B Anti diare

2. Pelayanan Informasi

(43)

Swamedikasi7

Seorang Bapak mengeluh tangannya kebas dan kesemutan. Berdasarkan

keluhan pasien, maka obat yang dianjurkan adalah Neurobion 5000 tablet ®.

1. Spesialite Obat

Tabel 3.12. Spesialite Obat Swamedikasi7 No. Nama Obat

(Pabrik)

Produk Lain (Pabrik)

Komposisi Gol Khasiat

1 Neurobion 5000®

(Merck)

Tiap tablet:

Vitamin B1 100mg. Vitamin B6 100mg Vitamin B12 5000 mcg

Neuro Sanbe (Sanbe Farma)

B mengobati kekurangan Vitamin B1, B6 dan B12

2. Pelayanan Informasi

(44)

Swamedikasi8

Seorang ibu akan melakukan perjalanan, dengan kendaraan bermotor. Ia

mengeluh sering mual dan muntah jika melakukan perjalanan yang cukup jauh.

Berdasarkan keluhan tersebut, obat yang akan diberikan adalah Antimo®.

1. Spesialite Obat

Tabel 3.13. Spesialite Obat Swamedikasi8 No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik)

Gol Khasiat

1 Antimo®

(Phapros)

Antimab® (Zenith) Dramamine® (Searle)

Dimenhydrinat 50 mg

T Antiemetikum

2. Pelayanan Informasi

Kegunaan: antiemetikum, bentuk obat: tablet, cara pakai: 1 tablet, 30 menit sebelum bepergian, hal-hal yang perlu diinformasikan: obat diminum 30 menit sebelum perjalanan, bila perlu dapat diulang tiap 4 jam 1 tablet, obat ini

menyebabkan kantuk, jangan mengemudikan kendaraan dan menjalankan mesin

(45)

Swamedikasi9

Seorang pria dewasa datang keapotik dengan nyeri pada sendi, maka obat

yang dianjurkan adalah Neo rheumacyl ®.

1. Spesialite Obat

Tabel 3.14. Spesialite Obat Swamedikasi9 No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik)

Gol Khasiat

1 Neo rheumacyl® (Bode, Tempo Scan Pacific)

Ibuprofen 200 mg Paracetamol 350 mg

- T Meringankan

nyeri ringan sampai sedang pada otot dan sendi.

2. Pelayanan Informasi

Kegunaan: meringankan nyeri ringan sampai sedang pada otot dan sendi, bentuk obat: tablet, cara pakai: 3 kali sehari 1 tablet, hal-hal yang perlu diinformasikan: obat diminum setiap 8 jam sesudah makan, bila setelah 5 hari rasa nyeri tidak berkurang, segera hubungi dokter, penggunaan obat pada dosis

(46)

Swamedikasi10

Seorang pria datang ke apotek dengan keluhan sakit kepala dan demam,

maka obat yang dianjurkan adalah Panadol ®.

1. Spesialite Obat

Tabel 3.15. Spesialite Obat Swamedikasi10 No. Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain (Pabrik)

Gol Khasiat

1 Panadol®

(PT.Sterling Products Indonesia)

Parasetamol 500 mg

Paramex® (Konimex)

B Antipiretik

2. Pelayanan Informasi

Kegunaan: untuk meredakan rasa sakit dan demam, bentuk obat: kaplet, cara pakai: 3 kali sehari 1 kaplet, hal-hal yang perlu diinformasikan: penggunaan obat ini jangan melebihi 8 tablet sehari, bila setelah 5 hari rasa nyeri tidak

(47)

BAB IV PEMBAHASAN

Apotek Kimia Farma No.107 memberikan pelayanan yang meliputi

pelayanan atas resep dokter dan pelayanan swamedikasi. Pelayanan obat yang

diberikan di apotek Kimia Farma No.107 berjalan dengan baik, karena pelayanan

dilakukan oleh karyawan-karyawan yang bersahabat, menyenangkan, sopan dan

sigap melayani konsumen dalam memberikan informasi dan solusi mengenai obat

yang dibeli.

Menurut hasil pengamatan saya selama melakukan latihan kerja profesi

di apotek Kimia Farma No.107, saya melihat di apotek Kimia Farma No.107

belum dilaksanakan kegiatan konseling. Namun demikian karyawan apotek Kimia

Farma No.107 yang sebagian besar adalah asisten apoteker (AA) yang

berpengalaman selalu memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan oleh

pasien, sehingga pasien tidak merasa cemas dan ragu untuk menggunakan obat.

Meskipun informasi yang diberikan asisten apoteker tidak mendetail seperti yang

informasi yang diberikan apoteker (konseling).

Menurut English & English (1958), konseling adalah hubungan dimana

seseorang berusaha membantu orang lain untuk memahami dan memecahkan

masalahnya. Konseling ditandai oleh adanya hubungan profesional antara

konselor yang terlatih dengan klien. Pemberian informasi obat pada pasien

merupakan salah satu tugas seorang apoteker di apotek. Dalam pemberian

informasi, apoteker sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Hal

ini berguna agar pasien mendapat kepuasan dan kepercayaan sehingga dapat lebih

cepat sembuh. Disamping itu juga, hal ini akan berpengaruh pada peningkatan

omzet karena pasien merasakan pelayanan yang memuaskan sehingga ia akan

kembali ke apotek yang sama.

Pemberian informasi (konseling) dapat dilakukan dimana saja, tetapi

alangkah baiknya konseling dilakukan diruang khusus konseling untuk menjaga

kerahasiaan klien. Terutama dalam pemberian informasi obat, pasien akan lebih

terbuka mengenai penyakitnya jika konseling dilakukan diruang khusus

(48)

konseling atau meja khusus konseling, sehingga pemberian informasi dilakukan

dimeja pengambilan obat.

Selama melakukan latihan kerja profesi, saya juga mencoba untuk

memberikan pelayanan informasi obat kepada pasien. Namun dikarenakan belum

adanya pengalaman untuk beinteraksi dengan pasien, rasa takut dan gugup dalam

menghadapi pasien membuat saya hanya menerangkan aturan pakai obat dan

kegunaan obat tersebut kepada pasien. Hal seperti inilah yang mungkin menjadi

kendala bagi calon-calon apoteker dalam melakukan konseling.

Pengamatan lain yang saya lihat di Apotek kimia farma No.107 bahwa

semakin banyak masyarakat yang datang ke apotek dengan berbagai pertanyaan

baik mengenai keluhan-keluhan kesehatan yang dialaminya dan pengobatannya,

ataupun mengenai obat-obat dalam resep yang diterimanya dari dokter. Hal ini

merupakan salah satu nilai tambah yang ada di apotek tersebut, dimana selain

pelayanan berjalan dengan baik, keberadaan apoteker juga sangat dibutuhkan di

apotek untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap peran apoteker

dalam apotek tersebut. Disamping itu juga menambah kepercayaan diri dan suatu

kepuasan tersendiri bagi apoteker untuk dapat memberikan sesuatu yang

bermanfaat bagi peningkatan kesehatan masyarakat.

Apotek Kimia Farma sudah memiliki citra tersendiri di mata masyarakat,

yaitu lokasi apotek yang strategis, pelayanan yang baik, barang yang terjamin

mutu dan kualitasnya karena dipesan dari PBF yang resmi, suasana apotek yang

menarik dan mendorong konsumen untuk kembali membeli ke Apotek Kimia

(49)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Apotek Kimia Farma No.107 memberikan pelayanan yang meliputi

pelayanan atas resep dokter dan pelayanan swamedikasi.

2. Pelayanan yang diberikan di Apotek Kimia Farma No.107 sudah cukup

baik, namun pelayanan pemberian informasi obat oleh apoteker masih

belum dilaksanakan.

3. Semakin banyak masyarakat yang datang ke apotek dengan berbagai

keluhan kesehatan yang dialaminya dan pengobatannya, ataupun mengenai

obat-obat dalam resep yang diterimanya dari dokter menunjukkan bahwa

keberadaan apoteker sangat dibutuhkan di apotek untuk memberikan

informasi yang dibutuhkan oleh pasien.

5.2 Saran

1. Untuk menciptakan suasana nyaman bagi pasien yang ingin berkonsultasi,

sebaiknya disediakan ruangan khusus konseling.

2. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap peran apoteker

(50)

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda, A, dkk, (2006), MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi VI 2006/2007, PT. InfoMaster Lisensi CMPMedica, Jakarta.

2. Gunarsa, Singgih D, Prof. Dr, (1992), Konseling Dan Terapi, Cetakan I, PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta.

3. www.KimiaFarma.co.id. PT. Kimia Farma Tbk, (diakses tanggal 9 Januari 2008)

Gambar

TABEL
Tabel 2.1. perbandingan 3 pendekatan tradisional dalam konseling
Tabel 3.1. Spesialite Obat Resep 1
Tabel 3.2. Spesialite Obat Resep 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang “ Perbedaan motivasi berobat pada penderita TB paru pada wilayah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi bagi yang hendak meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh pendidikan kesehatan Pertolongan Pertama

aliran sungai (Metode F.J. Mock) dari tahun 1999 sampai dengan 2013 pada Pos AWLR Belencong diperoleh besarnya debit yang dihasilkan oleh Model Mock lebih kecil

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan membaca siswa kelas I di SDN 1 Taman Sari, disebabkan pembelajaran masih terpusat pada guru dan siswa kurang tertarik

Stakeholders Performance Planning Measurement and Analysis Performance Reporting & Reviews Management Team Assist the Executive Committee in  providing strategic

Universitas Sumatera Utara... Universitas

salah satu daerah budaya di Indonesia yang didiami oleh masyarakat yang dikenal dengan suku bangsa.. (etnis) Minangkabau, terkenal dengan ciri sosial masyarakat, yaitu taat kepada

Sri Lita Tarigan : Peranan struktur organisasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan..., 2000 USU Repository © 2008.... Sri Lita Tarigan : Peranan struktur organisasi

• Kaya nga, ayon kay Rizal, ang kababaihan ng Pilipinas ay binulag, iginapos, at iniyuko ng mang-aalipin upang patuloy ang pagka-alipin ng kanyang bayan. • Tunay ngang ang