• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan Intern Aktiva tetap pada PT. Jasa Raharja Cabang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengawasan Intern Aktiva tetap pada PT. Jasa Raharja Cabang Medan"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan rasa syukur yang tiada terhingga penulis panjatkan kehadirat

ALLAH SWT, yang banyak memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini. Shalawat dan salam

penulis sampaikan keharibaan junjungan nabi besar Muhammad SAW, yang

dengan tuntutannya telah membawa manusia kealam kebenaran yang penulis

harapkan syafaatnya di hari akhir kelak, Amin.

Membuat sebuah karya ilmiah berupa skripsi minor merupakan kewajiban

bagi setiap mahasiswa yang hendak menyelesaikan pendidikan pada program

Diploma III Fakultas Ekonomi USU. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut

maka penulis menyusun skripsi minor dengan judul : Pengawasan Intern Aktiva

tetap pada PT. Jasa Raharja Cabang Medan. Penulisan skripsi minor ini tidak

mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari banyak pihak terutama dari

kalangan Civitas Akademis. Untuk itu dari lubuk hati yang paling dalam, penulis

menghaturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan

yang tiada terkira nilainya, kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi,

Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf pengajar yang

telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta berbagi pengalaman

(5)

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Program Diploma III yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan paper ini.

3. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing

penulisan paper ini yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan bagi

penulis dan yang telah meluangkan waktunya kepada penulis dalam

penyusunan paper ini.

4. Lasia Butar Butar, SE selaku pimpinan perusahaan yang telah meluangkan

waktunya bagi penulis dalam pencarian data-data perusahaan.

5. Ayah Tansir Chair Situmorang dan Ummi tercinta Hilma Hasibuan yang telah

membesarkan ananda dengan rasa kasih sayang yang amat besar dan telah

memberikan dorongan materiil dan spiritual kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Program Diploma III

Universitas Sumatera Utara.

Harapan penulis, semoga paper ini dapat memberikan manfaat dan

masukan bagi pembaca sehingga dapat membantu penulisan paper lainnya.

Medan, Desember 2009

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Sistematika Pembahasan ... 5

BAB II : PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 7

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 8

C. Pengertian dan Jenis-jenis Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap... 12

2. Jenis-jenis Aktiva Tetap... 13

D. Penggantian Aktiva Tetap ... 17

E. Pegendalian Intern Perusahaan ... 20

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI A. Perolehan Aktiva Tetap ... 23

B. Metode Penyusutan Aktiva Tetap ... 25

(7)

D. Pengawasan Yang Dibutuhkan dalam Aktiva Tetap .. 28

E. Skala Pengukuran Variabel ... 30

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 33

B. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35

LAMPIRAN I ………. 36

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan adalah merupakan organisasi yang mempunyai kegitan

tertentu untuk mencapai tujuan. Disamping mencari laba tujuan perusahaan

mencakup pertumbuhan yang terus menerus (growth), kelangsungan hidup

(survival), dan kesan positif dimata publik (image). Untuk mencapai tujuan

tersebut perusahaan tersebut perusahaan harus memiliki faktor produksi seperti

money, material, machine, dan methode. Proses ini dimaksudkan untk

menghasilkan produksi yang menjadi salah satu tujuan utama bagi pelaksanaan

kegiatan perusahaan.

Perusahaan pada umumnya membutuhkan faktor-faktor produksi untuk

menghasilkan barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen.

Faktor-faktor produksi ini dikelola perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah

satu faktor produksi adalah aktiva tetap, yaitu harta perusahaan yang digunakan

dalam operasi yang bersifat tangible yang tidak dimaksudkan untuk dijual

dalam rangka kegiatan normal dan masanya mempunyai umur ekonomis lebih

dari satu.

Aktiva tetap merupakan komponen terbesar dibandingkan dengan

perkiraan-perkiraan lain dari harta perusahaan secara keseluruhan yang

(9)

dalam laporan keuangan. Aktiva tetap juga sebagai salah satu harta atau

kekayaan yang dimiliki setiap perusahaan dan harus mendapat perhatian secara

khusus. Karena pada umumnya menyangkut nilai rupiah yang cukup besar.

Kurangnya perhatian dan pengawasa terhadap aktiva tetap akan membawa

pengaruh besar kepada kegiatan ekonomi perusahaan tersebut.

Jika terdapat kesalahan pengolahan aktiva karena kurangnya perhatian

dari perusahaan, maka hal ini akan membawa pengaruh pada kegiatan ekonomi

dan juga sangat merugikan perusahaan tersebut, demikian juga sebaliknya,

apabila pengawasan terhadap aktiva tetap dilaksanakan dengan baik, maka

akan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan tersebut.

Dari segi akuntansi, pengawasan intern aktiva tetap ini dilakukan agar

perlakuan terhadap aktiva tetap sesuai dengan kebijaksanaan akuntansi yang

lazim sehingga diharapkan kesalahan-kesalahan pencatatan yang sehubungan

dengan aktiva tetap dapat dihindari. Selain itu perencanaan dan pengawasan

intern perusahaan juga merupakan hal yang paling penting sebagai pendukung

kebijaksanaan aktiva tetap untuk mennjang kelancaran operasional perusahaan

tersebut.

Melihat begitu besarnya pengaruh aktiva tetap terhadap perusahaan

seperti yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mencoba

meneliti dan mengevaluasi pengendalian dan pengawasan aktiva tetap dalam

karya tulis yang berbentuk paper dengan judul “SISTEM PENGAWASAN

(10)

B. Perumusan Masalah

Setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil

pada umumnya selalu mengalami masalah dalam menjalankan kegiatannya.

Masalah yang dihadapi oleh perusahaan itu berbeda-beda satu sama lainnya,

begitu juga hal-nya dengan PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG

MEDAN.

Agar tidak menghambat kelancaran kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan

dalam mencapai tujuan, maka kita perlu mencari penyebab dan cara

penyelesaiannya. Adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi

minor ini adalah “ Apakah Pengawasan Intern Aktiva Tetap yang diterapakn

oleh PT. JASA RAHARJA PUTERA sudah efektif dan efisien?”.

C. Tujuan Penelitian

1) Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

pada Jurusan Akuntansi Program Diploma III FE USU,

b. menilai kemampuan mahasiswa dalam mengindentifikasi dan

memecahkan masalah secara ilmiah,

c. mengevaluasi keterampilan mahasiswa dalam bidang metologi

penelitian,

d. untuk mengetahui apakah sistem pengawasan intern aktiva tetap pada

(11)

e. untuk mengetahui apakah pengawasan aktiva tetap pada PT. JASA

RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

a. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi PT. JASA

RAHARJA PUTERA MEDAN dalam menentukan kebijakan sistem

pengawasan intern aktiva tetap pada masa yang akan datang,

b. Bagi Penulis

Penulis berharap dalam masa penelitian ini, penulis dapat belajar

secara langsung mengenai suatu perusahaan dalam menjalankan

fungsi pengawasan terhadap aktiva tetap, dan dapat menambah ilmu

pengetahuan penulis, serta dapat membandingkan antara teori yang di

dapat dari perkulihan dengan keadaan yang sebenarnya,

c. Bagi Pembaca

Penulis barharap hasil penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi

rekan-rekan mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuannya dan

juga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan junior dalam membuat paper

(12)

E. Sistematika Pembahasan

Adapun pembahasan paper ini dapat dilakukan secara sistematis maka

penulis akan menguraikan sistematika pembahasan yang diterapkan sehingga

memudahkan para pembaca untuk mengetahui cakupan dan gambaran dari

seluruh paper ini, berikut penulis memaparkan isi tulisan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang alasan

pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II : PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN

Pada bab ini berisikan uraian singkat tentang sejarah singkat

perusahaan, kegiatan usaha dan pengolahannya, struktur

organisasi perusahaan, pengertian dan jenis-jenis aktiva tetap,

cara perolehan dan penyusutan aktiva tetap, penggantian aktiva

tetap dan pengawasan aktiva tetap.

BAB III : Analisa dan Evaluasi

Pada bab ini penulis akan melakukan analisa dan evaluasi

terhadap perolehan aktiva tetap, metode penyusutan, penggantian

aktiva tetap dan pengawasan aktiva tetap berdasarkan teori dan

(13)

BAB IV : Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini penulis akan membuat kesimpulan yang dirangkum

dari hasil penelitian guna meningkatkan pengawasan intern

aktiva tetap pada PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG

MEDAN dalam menunjang kemajuan perusahaan yang akan

(14)

BAB II

PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Jasa Raharja Putera Cabang Medan merupakan salah satu kantor

cabang dari PT. Jasa Raharja Putera yang Berlokasi di Jakarta. Perusahaan ini

bergerak dibidang penjualan dan pemasaran obat-obatan. Perusahaan ini

didirikan pertama sekali pada tahun 1984 di Jakarta. Kemudian pada tahun

1997 kantor cabang Medan didirikan, tepatnya di jalan Ibrahim Umar No.18

dan kemudian pada tahun 2000 PT. JASA RAHARJA PUTERA Cabang

Medan pindah kantor ke jalan Sei Muara No.1/36.

Dalam menjalankan usahanya, pada PT. JASA RAHARJA PUTERA

Cabang Medan dibentuk divisi-divisi, yang masing-masing bertanggung jawab

pada penjualan produk-produk perusahaan dan juga produk-produk yang

dipercayakan untuk didistribudikan oleh PT. JASA RAHARJA PUTERA.

PT. JASA RAHARJA PUTERA Cabang Medan ini telah melengkapi

persyaratan perundang-undangan yang berlaku, seperti dari Departemen

Kesehatan yakni Balai Penelitian Obat dan Makanan, Departemen

(15)

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk merealisasitujuan yang telah digariskan oleh perusahaan

diperlukan organisasi yang merupakan salah satu alat dalam setiap perusahaan.

Agar sistem administrasi yang bersifat statis dapat berjalan dengan lancar

sesuai dengan diharapkan maka dibutuhkan sarana-sarana organisasi yang lebih

dinamis berupa struktur organisasi. Struktur organisasi yang ada pada

perusahaan merupakan dasar penyusunan prosedur kegiatan. Struktur

organisasi menetapkan pembagian tugas, pelaksanaan tugas, pelimpahan

wewenang dan tanggung jawab yang mencerminkan tata hubungan atasan

dengan bawahan yang lebih rasional agar dapat memberikan kesempatan untuk

mengambil keputusan yang tepat dalam menjalankan urusan perusahaan.

Tujuan pengadaan struktur organisasi adalah untuk mengkoordinasikan

segala kegiatan fisik yang diarakan pada pencapaian tujuan. Di dalam

mewujudkan tugas-tugas perusahaan seperti tugas produksi, tugas pemasaran,

tugas mengatur keuangan, serta tugas lainnya maka diperlukan suatu kegiatan

yang terarah, sehingga pelaksanaan tugas-tugas itu dapat dilaksanakan secara

tertib dan lancar dengan berpedoman pada semua perangkat organisasi.

Sruktur organisasi memberikan manfaat dan informasi penting tentang

hal-hal berikut : (H. Malayu Hasibuan ; 2003 ; 6)

1. pembagian kerja artinya setiap kotak akan mewakili tanggung jawab

seseorang atau submit untuk bagian-bagian tertentu dari biaya kerja

(16)

2. informasi atasan dan bawahn artinya bagan organisasi akan

menunjukkan garis komando atau siapa atasan dan siapa bawahan,

3. jenis pekerjaan yang dilaksanakan artinya uraian kotak-kotak

menunjukkan tugas-tugas kerja organisasi atau bidang-bidang

tanggung jawab yang berbeda,

4. pengelompokan bagia-bagian kerja artinya keseluruhan bagan

menunjukkan dasar pembagian aktivitas organisasi,

5. tingkat manager artinya sebuah tidak hanya menunjukkan manager

dan bawahan serta perseorangan, tetapi juga hierarki manajemen

secara keseluruhan,

6. pimpinan organisasi artinya bagan organisasi menunjukkan sistem

kepemimpinan organisasi, apa pimpinan tunggal (segitiga) atau

pimpinan kolektif (kerucut).

Struktur organisasi berbeda-beda pada setiap perusahaan. Hal ini

disebabkan oleh perbedaan bidang usaha dan luas perusahaan antara

perusahaan yang satu dengan yang lainnya.

Struktur organisasi PT. JASA RAHARJA PUTERA Cabang Medan

disusun menurut organisasi garis. Kekuasaan dan tanggung jawab tetap berada

dalam satu komando, sehingga setiap kesatuan perintah dapat dilaksanakan

sepenuhnaya. PT. JASA RAHARJA PUTERA Cabang Medan yang dipimpin

oleh seorang business manager.

Uraian tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap bagian adalah sebagai

(17)

1. Business Manager

Merupakan pimpinan tertinggi di kantor cabang dan bertanggung

jawab untuk menyusun program kerja, mengawasi penjualan, serta

memimpin seluruh kegiatan PT. JASA RAHARJA PUTERA Cabang

Medan. Dalam menetapkan program kerja bisiness manager

berpedoman pada ketentuan-ketentuan dari kantor pusat. Business

manager juga bertanggung jawab atas pencapaian target penjualan

yang dibebankan kepadanya.

2. Sales Supervisor

Sales Supervisor merupakan bawahan langsung dari Business Manager dan bertugas untuk :

• melaksanakan aktivitas pemasaran produk perusahaan,

• mencari daerah pemasaran baru,

membuat sales order atas pesanan yang diterima,

membantu salesmen dalam hal penagihan piutang yang bermasalah,

• membuat laporan penjualan,

membantu Business Manager dalam membuat proyeksi anggaran

penjualan Sales Supervisor yang membawahi para salesman.

3. KSA (Kepala Staff Administrasi)

KSA bertangungjawab langsung kepada BusinessManager dan

Accounting Manager yang berkedudukan di pusat. Tugas utamanya

(18)

membantu Business Manager dalam membuat proyeksi anggaran

biaya, penjualan dan pendapatan,

• bertanggung jawab terhadap kelancaran aktivitas administrasi dan

keuangan PT. JASA RAHARJA PUTERA Cabang Medan,

• membuat laporan keuangan secara bulanan tahunan untuk PT.

JASA RAHARJA PUTERA Cabang Medan,

• menganalisa antara realisasi dengan anggaran biaya yang terjadi,

• membuat laporan kepegawaian,

• memeriksa dan verifikasi semua tagihan dan pengeluaran uang.

KSA membawahi empat bagian, yaitu :

1) Kepala Gudang

Kepala gudang bertugas untuk :

• bertanggung jawab terhadap keamanan barang di gudang,

• membuat laporan hasil bongkar muat setiap bulan,

membuat KSA melakukan stock opname setiap akhir bulan.

Kepala gudang membawahi beberapa staf gudang, yang bertugas,

yang bertugas untuk :

• melakukan aktivitas bongkar muat di gudang,

• merapikan susunan barang agar kegiatan bongkar muat lebih

mudah dilaksanakan,

• melakukan pencatatan atas mutasi barang di gudang setiap hari,

• mengeluarkan barang sesuai dengan nota permintaan.

(19)

Kasir bertugas untuk :

• menyetor hasil tagihan tunai setiap hari,

• membuat laporan pengeluaran maupun penerimaan kas per

minggu.

3) EDP

EDP bertugas untuk mencetak faktur penjualan dan faktur

penagihan piutang.

4) Pramuwisma / keamanan

Pramuwisma / keamanan bertugas untuk :

• menjaga kebersihan dan kenyamanan suasana di kantor,

• menjaga keamanan kantor keseluruhan.

C. Pengertian dan Jenis-Jenis Aktiva Tetap

1. Pengertian Aktiva Tetap

Untuk dapat mengetahui kriteria maupun cirri-ciri suatu aktiva tetap,

perlu kiranya dikemukakan terlebih dahulu pengertian serta penjelasan

mengenai aktiva.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;13) pengertian aktiva adalah,

Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai

akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa

depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

(20)

a. mempunyai kemungkinan masa manfaat di masa datang yang mempunyai

kemampuan sendiri maupun kombinasi dengan aktiva lainnya untuk

menyumbangkan aliran kas masuk di masa datang baik langsung maupun

tidak langsung,

b. suatu perusahaan dapat memperoleh manfaat dan mengawasi manfaat

tersebut,

c. transaksi-transaksi menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk

memperoleh dan mengawasi manfaat tersebut.

Warren, Reeve, Fess (2006;504) mendefinisikan bahwa : Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen. Mereka merupakan aktiva berwujud (tangible asset) karena ada secara fisik, aktiva tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal.

Suatu aktiva yang memiliki nilai uang dan berbentuk fisik yang

menjadi milik perusahaan dinamakan aktiva berwujud misalnya persediaan,

tanah, gedung mesin-mesin, peralatan kantor, kenderaan, dan lainnya.

Aktiva yang tidak mempunyai bentuk fisik dapat berupa hak atas suatu

seperti hak paten, copyright, dan sebagainya.

2. Jenis-Jenis Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat dikelompokkan dalam beberapa segi, yaitu.

a. Substansi

Substansi adalah aktiva yang dapat digantikan dengan sejenisnya.

(21)

Pengkategorian aktiva tetap dari segi ini berguna untuk mengetahui

perlu tidaknya dilakukan penyusutan terhadap harga perolehan,

mengingat aktiva tetap memiliki masa manfaat yang berbeda-beda.

Berdasarkan umurnya aktiva tetap terdiri dari :

1. aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti : tanah,

2. aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa

penggunaannya bisa diganti dengan aktiva sejenis. Misalnya :

bangunan, mesin, alat-alat, meubel, dan kenderaan,

3. aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa

penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva lain yang sejenis.

Contohnya : sumber-sumber alam seperti tambang dan hutan.

b. Disusutkan atau tidak

Pengkategorian aktiva tetap dari segi disusukan atau tidak, biasanya

dicirikan dengan ada atau tidaknya penerunan dari nilai aktiva tersebut.

Penyusutan terhadap harga perolehan dilakukan apabila aktiva tetap

mengalami penurunan nilai selama masa manfaatnya.

Adapaun pembagian aktiva tetap dari segi ini adalah sebagai berikut.

1. Aktiva Tetap yang Disusutkan ( Depreciated Plant Assets )

Contohnya : bangunan, peralatan, mesin, inventaris, jalan, dan

sebagainya.

2. Aktiva Tetap yang Tidak Disusutkan ( Undepreciaed Plant

(22)

c. Jenisnya

1. Tanah

Tanah adalah bidang terhampar air yang merupakan tempat

berdirinya suatu bangunan maupun lahan yang masih kosong.

Dalam akuntansi apabila ada lahan yang di atasnya didirikan

bangunan, pencatatannya harus dipisahkan dari lahan tersebut atau

yang dapat meningkatkan nilai gunanya dan digolongkan ke dalam

nilai lahan.

Untuk memperoleh tanah tersebut, perusahaan harus mengeluarkan

biaya akuisisi tetap, yang meliputi :

• harga beli,

• izin dari pemerintah,

• komisi pialang,

• fee nama balik,

• biaya survey.

2. Bangunan / Gedung

Banagunan atau gedung adalah segala bangunan yang dimiliki

perusahaan baik berupa gedung, kantor, gudang, pabrik perumahan,

dan bangunan-bangunan lain. Pencatatannya harus terpisah dari

lahan yang menjadi lokasi bangunan tersebut.

Biaya yang timbul dari perolehanbangunan maupun gedung antara

lain :

(23)

• biaya asuransi,

• izin dari pemerintah,

• bea balik nama.

3. Mesin

Mesin merupakan peralatan yang digunakan untuk menjalankan

kegiatan perusahaan. Mesin termasuk peralatan-peralatan yang

menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan. Adapun biaya yang

ditanggumg perusahaan untuk memperoleh mesin tersebut adalah :

• pengujian sebelum digunakan,

• sewa mesin.

4. Kenderaan

Kederaan merupakan semua jenis transportasi yang digunakan

dalam proses pengangkutan, meliputi mobil, truk, sepeda motor,

dan angkutan lain yang digunakan dalam kegiatan operasional

perusahaan.

5. Peralatan

Peralatan yaitu peralatan dapat menunjang jalannya kegiatan

operasional suatu perusahaan.

Biaya akuisisi untuk memperolehnya antara lainya :

reparasi pembelian ( peralatan bekas ),

penyesuaian pembelian.

(24)

Inventaris kantor yaitu alat-alat yang dipakai sebagai pendukung

kegiatan dan kelancaran proses suatu perusahaan, inventoris kantor

dapat berupa :

• mesin tik,

• komputer,

• perabot kantor,

• meja tulis,

• telepon.

PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN

mengkategorikan jenis aktiva tetapnya ke dalam lima kategori yang

masing-masing harga perolehan dan masa manfaatnya telah ditetapkan

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan :

a. tanah,

b. bangunan,

c. mesin dan instalasi,

d. alat pengangkutan.

D. Penggantian Aktiva Tetap

Perusahaan mengambil suatu kebijakan terkait penggantian aktiva tetap

dikarenakan aktiva tetap tersebut tidak lagi dapat dipergunakan dalam

kegiatan operasional perusahaan. Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi

dapat ditarik dari pemakaian. Penarikan (retirement) tersebut dapat dilakukan

(25)

1. Dengan cara dibuang

Suatu aktiva tetap dibuang disebabkan aktiva tetap tersebut sudah tidak

lagi berguna untuk perusahaan, disertai tidak lagi memiliki nilai residu

atau nilai pasar.

Contoh :

Pada akhir tahun fiskalnya yaitu tanggal 31 Desember 2000 suatu

peralatan yang diakuisisi seharga $ 50.000 telah disusutkan secara penuh.

Pada tanggal 10 April peralatan tersebut dibuang. Maka ayat jurnal

pencatatannya adalah :

10 April Akumulasi Penyusutan Peralatan $ 50.000

Peralatan $ 50.000

Apabila suatu aktiva belum disusutkan sepenuhnya, maka penyusutan

terlebih dahulu dicatat sebelum aktiva dibuang dan dihapus dari catatan

akuntansi.

2. Dengan cara dijual

Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat dijual dengan cara

lelang. Ayat jurnal untuk mencatat penjualan aktiva tetap sama dengan

ayat jurnal yang telah diilustrasikan sebelumnya, kecuali bahwa kas atau

aktiva lainnya yang diterima juga harus dicatat.

3. Dengan cara ditukar dengan aktiva lain

(26)

dicatat untuk aktiva tetap baru dapat ditentukan dengan salah satu dari cara

berikut :

a. Biaya aktiva baru = Harga aktiva baru - Keuntungan yang tidak diakui

b. Biaya aktiva baru = Harga aktiva baru + Keuntungan yang tidak diakui

Keuntungan pertukaran aktiva tetap yang sama tidak diakui untuk

pelaporan keuangan dan untuk tujuan pajak penghasilan federal.

kerugian dari pertukaran.

Kerugian pertukaran aktiva sejenis untuk tujuan pelaporan keuangan

diakui jika nilai tukar tambah lebih rendah dari nilai buku peralatan lama.

Apabila terjadi kerugian, biaya yang dicatat untuk aktiva baru adalah harga

pasar aktiva tersebut.

PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN melakukan

penggantian aktiva tetap dengan 3 cara, yaitu.

1. Dengan cara dibuang

Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan di non aktifkan. Hai ini

dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk

digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta

sudah tidak memiliki nilai residu dan nilai pasar.

2. Dengan cara dijual

Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan

secara tunai maupun kredit.

(27)

Pertukaran aktiva tetap dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan

peralatan baru yang sama penggunannya. Nilai tukar tambah peralatan

lama dikurangkan dari harga peralatan baru, dan sisa yang terhutang

dibayar sesuai dengan persyaratan kredit. Jika nilai tukar lebih besar dari

pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika nilai tukar

lebih kecil daripada nilai buku, berarti pertukaran tersebut mendatangkan

kerugian.

E. Pengendalian Intern Perusahaan

Pengendalian intern maupun internal check merupakan

prosedur-prosedur mekanis dalam pemeriksaan ketelitian data-data administrasi.

Misalnya mencocokkan penjumlahan horizontal dengan penjumlahan vertikal.

Usaha ini dilakukan untuk memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa

kebijakan dan prosedur spesifik yang dirancang demi sebuah pencapaian

tujuan dapat dipenuhi. Fungsi pengawasan dapat dilakukan dengan mengukur

dan mengevaluasi kinerja dari setiap bagian kepala perusahaan kemudian

mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan.

Pengawasan intern merupakan kebijkan dan prosedur spesifik yang

dirancang untuk memberika keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa

sasaran dan tujuan perusahaan dapat dipenuhi.

(28)

harta milik perusahaan, mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan manjemen yang telah digariskan.

Beberapa tujuan dari pengawasan aktiva tetap adalah :

1. membatasi pengeluaran modal dalam limit yang disetujui sesuai

kebutuhan perusahaan,

2. meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan aktiva tetap dalam

menjalankan aktivitas perusahaan,

3. menetapkan prosedur-prosedur perlindungan dan pemeliharaan fisik suatu

aktiva tetap,

4. menekankan bahwa aktiva tetap merupakan fasilitas yang penting dalam

pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan,

5. mendorong usaha perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan

perusahaan berikut cara yang paling menguntungkan untuk membiayai

aktiva tetap.

Pengawasan dalam perusahaan dapat meliputi :

1. Pengawasan administratif

Pengawasan ini dapat dilakukan dengan dua tujuan, yaitu :

a. terkait dan berhubungan dengan masalah sistem dan prosedur

penyelenggaraan inventarisasi,

b. teknis atau materi inventarisasi, buku induk barang atau buku lainnya.

2. Pengawasan fisik

Pengawasan fisik dilakukan untuk mengetahui keberadaan sekaligus

(29)

inventaris atau belum. Pengawasan ini dilakukan dengan mengawasi

jumlah maupun kuantitas sekaligus kualitas aktiva tetap yang sebenarnya.

3. Pengawasan penggunaan

Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk mengetahui apakah suatu barang

atau inventaris sudah benar dalam penggunaannya. Hal ini dilakukan

dengan memperhatikan aspek efisiensi penggunaan. Pengawasan ini

penting artinya guna menentukan nilai ekonomis aktiva tetap, seperti

keamanan atau keutuhan, keawetan, maupun pendayagunaan

barang-barang yang ada.

Dalam mengawasi suatu aktiva tetap, PT. JASA RAHARJA

PUTERA CABANG MEDAN menjalankan berbagai pengawasan baik

pengawasan administratif, fisik maupun penggunaan. Bentuk pengawasan lain

diantaranya juga dilakukan dengan cara mengasuransikan aktiva tetap,

termasuk pengawasan dalam hal manajemen kepegawaian dengan

menempatkan karyawan yang ahli pada bidangnya supaya tercipta suatu

spesifikasi kerja baik.

Pada dasarnya pengawasan intern bertujuan untuk mengamankan

harta benda perusahaan yang dalam hal ini adalah aktiva tetap, memperoleh

data akuntansi yang tepat dan dipercaya dapat meningkatkan efisiensi usaha

(30)

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

Dalam BAB III ini penulis akan membuat analisa dan evaluasi mengenai

pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan dengan cara membandingkan teori

yang diperoleh dari hasil tinjauan penulis ke PT. JASA RAHARJA PUTERA

CABANG MEDAN.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya termasuk data-data

yang dikumpulkan oleh penulis beserta hasil penelitian yang diperoleh dari

lapangan, maka pada bab ini penulis akan mencoba menganalisa dan

mengevaluasi objek penelitian yang dititikberatkan pada penerapan Standar

Akuntansi Keuangan.

A. Perolehan Aktiva Tetap

Mengutip apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa dalam

memperoleh aktiva teap dapat dilakukan dengan beberapa cara. Begitu juga

halnya dengan yang dilakukan oleh PT. JASA RAHARJA PUTERA

CABANG MEDAN, dimana perolehan aktiva tetap dilakukan dengan dua

cara yaitu :

1. Dengan Membeli Secara Tunai

Perolehan aktiva yang dibeli secara tunai sebelumnya akan dicatat ke

dalam buku besar harian sebagai harga perolehannya. Harga perolehan

(31)

dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut

siap untuk digunakan. Seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan dikapitalisasi

sebagai harga perolehan aktiva tetap. Potongan tunai yang diperoleh dari

pembelian aktiva tetap merupakan pengurangan terhadap harga faktur

aktiva tersebut. Jika dalam suatu pembelian diperoleh dari suatu aktiva

tetap seperti gedung atau tanah, maka pengalokasian harga perolehan dari

aktiva tersebut didasarkan pada perbandingan nilai wajar dari

masing-masing aktiva yang diperoleh. Alokasi yang digunakan didasarkan pada

harga pasar relatif masing-masing aktiva, yaitu dengan melihat harga pasar

dari gedung atau tanah, lalu membandingkan harga pasar tersebut yang

kemudian menjadi dasar alokasi harga perolehan. Penilaian lain didasarkan

pada surat bukti pembayaran pajak. Metode ini digunakan jika harga pasar

kedua aktiva tetap tidak diketahui.

2. Dengan Cara Membangun Sendiri

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dibangun sendiri oleh perusahaan

didasarkan harga perolehannya berasal dari pemindahbukuan aktiva dalam

pelaksanaannya yang kemudian dicatat pada saat laporan proyek selesai

diperoleh dan berita acara serah terima dari penanggung jawab pembagian

atau pembuat aktiva tetap yang bersangkutan.

3. Leasing

(32)

kewajiban dinyatakan dengan judul “Hutang Leasing” sebesar harga tunai

aktiva dikurangi dengan uang muka yang dibayar pada saat

penandatanganan kontrak perjanjian. Pada saat pembayaran angsuran

periodik hutang leasing di debet sebesar bagian yang merupakan utang

pokok, dan selisihnya di debet (dibebankan) sebagai “biaya bunga”.

4. Trade In

Aktiva tetap yang dibeli dengan cara trade in (menukar aktiva tetap yang

lama selain tanah dan bangunan/ gedung), harus dinyatakan sebesar nilai

tunai dikurangi dengan keuntungan yang timbul dalam transaksi tersebut.

Selanjutnya harga perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap yang

timbul disini adalah selisih nilai buku aktiva tetap yang lama dengan harga

penjualan aktiva tetap yang lama tersebut.

B. Metode Penyusutan Aktiva Tetap

PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN mengalokasikan

harga perolehan dari masing-masing akhir periode aktiva tetap sebagai beban

penyusutan. Metode penyusutan yang diterapkan oleh PT. JASA RAHARJA

PUTERA CABANG MEDAN didasarkan atas pertimbangan alasan layak,

serta penerapan aktiva tetap yang dimiliki secara konsisten.

Masa manfaat dari seluruh jenis aktiva tetap yang dimiliki oleh

perusahaan seperti bangunan, mesin, kendaraan, dan peralatan pada akhirnya

(33)

Beberapa alasan mengapa PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG

MEDAN membuat penyusutan terhadap aktiva tetap antara lain.

1. Penuaan Fisik

Penyusutan dapat dikarenakan penggunaannya yang dipengaruhi oleh

cuaca maupun suhu seperti panas maupun dingin. Perawatan secara rutin

disertai pemeliharaan yang baik dapat menambah masa manfaat dan

penggunnaan suatu aktiva tetap. Namun lambat laun seluruh aktiva

terkecuali tanah sewaktu-waktu harus diganti.

2. Perubahan Tekhnologi

Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat dari aktiva tetap.

Contohnya komputer, manfaat dari komputer dapat habis sebelum

masanya dikarenakan perubahan teknologi yang begitu cepat ditambah

lagi karena perusahaan mengikuti sistem yang ada di luar negeri.

Untuk menghitung beban penyusutan aktiva tetap, PT JASA

RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN menggunakan metode garis lurus,

dengan anggapan nilai sisa aktiva tetapnya sebesar Rp.0. Dengan nihilnya

nilai sisa aktiva tetap maka besarnya biaya penyusutan tiap periode akan sama

sepanjang aktiva tetap tersebut masih digunakan dalam kegiatan operasional

perusahaan. Nilai buku aktiva tetap akan semakin menurun dari tahun ke

tahun akibat adanya alokasi. Namun nilai penyusutan dapat berubah dengan

suatu perbaikan terhadap aktiva tetap sehingga dapat memperpanjang umur

(34)

Metode penyusutan dengan garis lurus yang dianggap sederhana dan

relatif mudah ini diterapkan terhadap semua jenis aktiva tetap. Pengalokasian

dilakukan apabila aktiva tetap yang bersangkutan benar-benar telah digunakan

dalam aktivitas perusahaan. Bentuk persentase penyusutan dari taksiran masa

manfaat berbeda-beda sesuai dengan kategorinya.

Terhadap beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam menetapkan

penyusutan aktiva tetap, yaitu.

1. Harga Perolehan

Harga perolehan adalah harga pembeliaan bersih ditambah seluruh

pengeluaran yang wajar dan perlu untuk memperoleh aktiva tetap dan siap

digunakan sebagai penunjang dalam menjalankan kegiatan operasional

perusahaan tanpa memandang jumlah harganya.

2. Taksiran Masa Penggunaan

Taksiran masa penggunaan adalah seluruh kapasitas pelayanan yang

diharapkan dari suatu keuangan aktiva tetap. Kapasitas pelayanan dapat

diukur berdasarkan jumlah tahun penggunaan dan pertimbangan

pengalaman masa lalu terhadap harta yang serupa dan perkembangan

teknologi saat ini.

Unsur-unsur pertimbangan di atas membantu penetapan biaya

penyusutan pada tiap periode, yaitu harga perolehan dibagi dengan taksiran

umur aktiva tetap yang bersangkutan. Beban penyusutan yang dihitung pada

tiap akhir periode dicatat sebagai berikut :

(35)

Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap xxx

C. Penggantian Aktiva Tetap

Cara penggantian aktiva tetap yang dilakukan oleh PT. JASA

RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN yaitu :

1. Dengan Cara Dibuang

Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan di non aktifkan. Hal ini

dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk

digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta

sudah tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar.

2. Dengan Cara Dijual

Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan

secara tunai maupun secara kredit.

3. Dengan Cara Ditukar Dengan Aktiva Lain

Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama

penggunannya. Jika nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka

diperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika nilai tukar lebih kecil daripada

nilai buku, berarti pertukaran tersebut mendatangkan kerugian.

D. Pengawasan Yang Dibutuhkan Dalam Aktiva Tetap

(36)

yang krusial dalam pelaksanaan oprasional perusahaan, karenanya harus

diawasi dengan teliti bila tidak akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Pengawasan ini bertujuan untuk melindungi aktiva tetap tersebut dari berbagai

macam kerusakan yang mungkin terjadi termasuk biaya-biaya. Pimpinan

bertanggung jawab penuh dalam usaha pengawasan intern terhadap aktiva

tetap. Manajemen perlu memperhatikan dan menentukan cara yang baik untuk

menciptakan sistem pengawasan yang efektif dan efesien agar pelaksanaan

prosedur-prosedur pengawasan dapat dilaksanakan sebaik mungkin.

Suatu pengawasan administrasi juga perlu dilakukan terkait

inventarisasi melalui buku tambahan untuk setiap kategori aktiva. Demikian

halnya dalam penjualan maupun perolehan aktiva tetap, segala macam

penjualan harus mendapat ijin resmi dari pejabat yang berwenang dan

dibukukan oleh bagian pembukuan atas dasar pemberitahuan tertulis yang

diterimanya.

Menurut Mulyadi (2002;180) Pengawasan Intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut :

a. laporan keuangan yang dapat diandalkan,

b. kepatuhan terhadap hukuman peraturan yang berlaku, c. efektivitas dan efesiensi operasi perusahaan.

Pengawasan intern meliputi 2 hal, yaitu :

1. Pengendalian Akuntansi

Pengendalian ini meliputi pengamanan terhadap kekayaan perusahaan

(37)

pencatatan serta pengawasan fisik atas kekayaan, sehingga diperlukan

suatu catatan akuntansi.

2. Pengendalian Administrasi

Meliputi peningkatan efesiensi usaha dan mendorong dipatuhinya

kebijakan pimpinan yang telah ditetapkan. Pada umumnya pengendalian

ini tidak berhubungan langsung dengan catatan akuntansi.

E. Skala Pengukuran Varibel

Skala pengukuran variabel yang di gunakan dalam pada penelitian ini

adalah skala likert yang digunakan sebagai skala atau alat untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Dalam penelitian penomena sosial ini telah ditetapkan secara

spesifik oleh peneliti, yang disebut sebagai variabel peneliti yang akan diuji,

dan setiap jawaban dari pertanyaan jawaban akan di beri skor atau nilai

(Sugiono,2006:86).

Untuk keperluan analisa kuntitatif penelitian ini, maka peneliti

memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan

skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat dari tabel 1.2 berikut ini :

Instrumen skala likert

(38)

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat tidak Setuju (STS) 1

Variabel Unsur Pengendalian Intern Aktiva Tetap (Internal Control) Pada PT. SAPTA SARI TAMA CABANG MEDAN

NO keterangan STS

1. Apakah fungsi pemakai harus

terpisah dari fungsi akuntansi aktiva tetap?

2. Apakah transaksi perolehan,

penjualan, dan penghentian pemakaian aktiva tetap harus dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi yang bekerja secara independen?

3. Apakah anggaran investasi

diotorisasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham?

4. Apakah surat permintaan otorisasi investasi, surat permintaan otorisasi reparasi, surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap, dan surat permintaan transfer aktiva tetap diotorisasi oleh Direktur yang bersangkutan dan Direktur Utama?

5. Apakah surat perintah kerja

diotorisasi oleh kepada Departemen yang bersangkutan?

6. Apakah surat order pembelian

diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?

7. Apakah laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan?

8. Apakah bukti kas keluar oleh

fungsi akuntansi?

(39)

10. Apakah perubahan kartu aktiva tetap harus didasarkan pada bukti kas keluar, atau bukti memorial, atau surat permintaan transfer aktiva tetap yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap, yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?

11. Apakah secara periodik dilakukan pencocokan fisik aktiva tetap dengan kartu aktiva tetap?

12. Apakah penggunaan anggaran investasi sebagai alat pengendalian investasi dalam aktiva tetap?

13. Apakah penutupan asuransi aktiva tetap terhadap kerugian?

14. Apakah kebijakan akuntansi tentang pemisahan pengeluaran modal (capital expenditure) dengan pengeluaran pendapatan (revenue

expenditure)?

Daftar skor : 14 s/d 32 TE (Tidak Efektif)

33 s/d 51 E (Efektif)

52 s/d 70 SE (Sangat Efektif)

Skor keseluruhan dari tabel diatas adalah :

STS = 4 x 1 = 4 TS = 5 x 2 = 10 KS = 2 x 3 = 6 S = 3 x 4 = 12 SS = -

Jumlah keseluruhan : 32 (Tidak Efektif)

Dari hasil tabel variabel unsur pengendalian intern aktiva tetap (internal

control) diatas menunjukkan bahwa PT. JASA RAHARJA PUTERA

CABANG MEDAN masih belum efektif dan efisien, karena skor yang

(40)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian langsung ke PT. JASA RAHARJA

PUTERA CABANG MEDAN, kemudian menganalisa dan mengevaluasi

data yang telah diperoleh, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai

berikut.

a. pengawasan intern atas aktiva tetap pada PT. JASA RAHARJA PUTERA

CABANG MEDAN masih belum efektif dan efesien karena perusahaan

perusahaan tidak memiliki kartu aktiva tetap,

b. kurang terperincinya informasi daftar aktiva tetap yang dimiliki PT. JASA

RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN,

c. tidak adanya asuransi pada semua jenis aktiva-aktiva tetap yang dimiliki

(41)

B. Saran

Penulis mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki penulis, yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulisan

skripsi minor ini. Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan

menyangkut PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN adalah

sebagai berikut :

d. sebaiknya perusahaan membuat catatan yang lengkap atas aktiva tetap

dengan membuat kartu aktiva tetap agar tercapainya suatu perusahaan

yang efektif dan efesien,

e. sebaiknya PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN

memberikan informasi daftar aktiva tetapnya secara terperinci, seperti

berapa jumlah aktiva tetap yang rusak dan berapa jumlah aktiva tetap yang

masih digunakan,

f. untuk menghindari kerugian akibat kebakaran / bencana alam lainnya,

pencurian dan hal-hal lainnya, sebaiknya PT. JASA RAHARJA PUTERA

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standard Akuntansi Keuangan. PSAK No. 16,

Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2005,

Buku

Petunjuk teknis Penulisan Proposal dan Penulisan Skripsi, Medan

(43)

LAMPIRAN

STURUKTUR ORGANISASI

PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN 2009

BUSINESS MANAGER

SALES

SUPERVISOR KSA

SALESMEN

SALESMEN KA KASIR EDP PERAMU WISMA KEAMANAN

GUDANG

PENGEMUDI PENGEMUDI

STAFF PENGANTAR BARANG

(44)

LAMPIRAN

Daftar Aktiva Tetap Dan Penyusutan

PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN

Tahun 2009

Medan 282,142,000 271,228,800 10,913,200 0 31,513,600

Sub Jumlah 282,142,000 271,228,800 10,913,200 0 31,513,600

Kantor Direksi 499,938,139 323,619,764 176,318,375 73,576,000 38,909,650

Sub Jumlah 499,938,139 323,619,764 517,254,266 73,576,000 38,909,650

JUMLAH 2,089,924,634 1,004,249,604 992,190,890 73,576,000 70,423,250

JUMLAH /

UNIT

Kantor Direksi 2,089,924,634 1,004,249,604 992,190,890 73,576,000 70,423,250

Jumlah 2,089,924,634 1,004,249,604 992,190,890 73,576,000 70,423,250

NB : Sambungan dihalaman berikutnya.

(45)

LAMPIRAN

5&10 76,031,556 49,606,272 536,813,675 259,112,739 277,700,936

76,031,556 49,606,272 536,813,675 259,112,739 277,700,936

25 2,728,298 31,368,708 250,628,400 242,588,390 8,040,010

2,728,298 31,368,708 250,628,400 242,588,390 8,040,010

25&50 39,974,301 0 336,610,777 216,687,886 119,922,891

39,974,301 1 336,610,777 216,687,886 119,922,891

25 62,473,605 36,102,881 534,604,489 349,990,499 184,613,990

62,473,605 36,102,881 534,604,489 349,990,499 184,613,990

181,207,760 117,077,862 1,658,657,341 1,068,379,514 590,277,827

181,207,760 117,077,862 1,658,657,341 1,068,379,514 590,277,827

(46)

Nomor : P/R/0F3009 Medan, 2 September

Menunjuk surat Saudara No. 594/115 2.1.5/TMSMS/2009 tanggal 14 Agustus 2009 perihal Izin Riset. Bersama ini kami beritahukan bahwa prinsipnya dapat diberikan izen riset selama 1 ( satu ) bulan. Terhiting tanggal 16 Agustus 2009 s/d 16 September 2009 setiap hari Senin s/d Jumat atas nam sebagai berikut :

Nama : Musthafa Khair

Nim : 052102092

Program : Diploma-3

Jurusan : Akuntansi

Alamat : Jl. Berdikari No. 78 Medan

Judul : Pengawasan Intern Aktiva Tetap Pada PT. Jasa Raharja Putera

Demikian penyampaian kami, atas perhatiannya diucapkan terima kasih

PT.JASARAHARJA

PUTERA

A.N. KEPALA CABANG

Kasi. Keuangan & Adm Lasia Butar Butar, SE

(47)

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan hasil analisis yang relatif kecil sebagaimana disajikan pada Tabel 2 menunjukkan bahwa analisis ISUS-CLS dengan menggunakan metode MDS untuk menentukan

Instrumen penelitian yang digunakan dalam pene- litian pedomana wawancara adalah alat yang di- gunakan untuk pengambilan data dimana peneliti mendapatkan data

Ryntho P.: Penentuan Harga Pokok Produksi New Kinised pada PT... Ryntho P.: Penentuan Harga Pokok Produksi New Kinised

tarik wisata di Kabupaten Cilacap, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul, “Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kawasan Nusakambangan

Sistem saraf pada manusia dibentuk oleh otak, sumsum tulang belakang, dan serabut-serabut (urat) saraf yang menjulur dari otak dan sumsum tulang belakang.. Perhatikan

STRUKTUR ORGANISASI BID HUMAS SEMESTER II TAHUN 2016. KAUR MITRA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh arus kas operasi, earning per share, dan profitabilitas ( net profit margin dan return on equity)

Sebagian besar orangtua pada tipe Balanced Family mengubah perilaku mereka terhadap siswa/i seiring dengan pertumbuhan siswa/i menjadi lebih dewasa dibandingkan