KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan rasa syukur yang tiada terhingga penulis panjatkan kehadirat
ALLAH SWT, yang banyak memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini. Shalawat dan salam
penulis sampaikan keharibaan junjungan nabi besar Muhammad SAW, yang
dengan tuntutannya telah membawa manusia kealam kebenaran yang penulis
harapkan syafaatnya di hari akhir kelak, Amin.
Membuat sebuah karya ilmiah berupa skripsi minor merupakan kewajiban
bagi setiap mahasiswa yang hendak menyelesaikan pendidikan pada program
Diploma III Fakultas Ekonomi USU. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut
maka penulis menyusun skripsi minor dengan judul : Pengawasan Intern Aktiva
tetap pada PT. Jasa Raharja Cabang Medan. Penulisan skripsi minor ini tidak
mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari banyak pihak terutama dari
kalangan Civitas Akademis. Untuk itu dari lubuk hati yang paling dalam, penulis
menghaturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan
yang tiada terkira nilainya, kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf pengajar yang
telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta berbagi pengalaman
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Program Diploma III yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan paper ini.
3. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing
penulisan paper ini yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan bagi
penulis dan yang telah meluangkan waktunya kepada penulis dalam
penyusunan paper ini.
4. Lasia Butar Butar, SE selaku pimpinan perusahaan yang telah meluangkan
waktunya bagi penulis dalam pencarian data-data perusahaan.
5. Ayah Tansir Chair Situmorang dan Ummi tercinta Hilma Hasibuan yang telah
membesarkan ananda dengan rasa kasih sayang yang amat besar dan telah
memberikan dorongan materiil dan spiritual kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Program Diploma III
Universitas Sumatera Utara.
Harapan penulis, semoga paper ini dapat memberikan manfaat dan
masukan bagi pembaca sehingga dapat membantu penulisan paper lainnya.
Medan, Desember 2009
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Sistematika Pembahasan ... 5
BAB II : PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 7
B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 8
C. Pengertian dan Jenis-jenis Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap... 12
2. Jenis-jenis Aktiva Tetap... 13
D. Penggantian Aktiva Tetap ... 17
E. Pegendalian Intern Perusahaan ... 20
BAB III : ANALISA DAN EVALUASI A. Perolehan Aktiva Tetap ... 23
B. Metode Penyusutan Aktiva Tetap ... 25
D. Pengawasan Yang Dibutuhkan dalam Aktiva Tetap .. 28
E. Skala Pengukuran Variabel ... 30
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 33
B. Saran ... 34
DAFTAR PUSTAKA ... 35
LAMPIRAN I ………. 36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan adalah merupakan organisasi yang mempunyai kegitan
tertentu untuk mencapai tujuan. Disamping mencari laba tujuan perusahaan
mencakup pertumbuhan yang terus menerus (growth), kelangsungan hidup
(survival), dan kesan positif dimata publik (image). Untuk mencapai tujuan
tersebut perusahaan tersebut perusahaan harus memiliki faktor produksi seperti
money, material, machine, dan methode. Proses ini dimaksudkan untk
menghasilkan produksi yang menjadi salah satu tujuan utama bagi pelaksanaan
kegiatan perusahaan.
Perusahaan pada umumnya membutuhkan faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen.
Faktor-faktor produksi ini dikelola perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah
satu faktor produksi adalah aktiva tetap, yaitu harta perusahaan yang digunakan
dalam operasi yang bersifat tangible yang tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam rangka kegiatan normal dan masanya mempunyai umur ekonomis lebih
dari satu.
Aktiva tetap merupakan komponen terbesar dibandingkan dengan
perkiraan-perkiraan lain dari harta perusahaan secara keseluruhan yang
dalam laporan keuangan. Aktiva tetap juga sebagai salah satu harta atau
kekayaan yang dimiliki setiap perusahaan dan harus mendapat perhatian secara
khusus. Karena pada umumnya menyangkut nilai rupiah yang cukup besar.
Kurangnya perhatian dan pengawasa terhadap aktiva tetap akan membawa
pengaruh besar kepada kegiatan ekonomi perusahaan tersebut.
Jika terdapat kesalahan pengolahan aktiva karena kurangnya perhatian
dari perusahaan, maka hal ini akan membawa pengaruh pada kegiatan ekonomi
dan juga sangat merugikan perusahaan tersebut, demikian juga sebaliknya,
apabila pengawasan terhadap aktiva tetap dilaksanakan dengan baik, maka
akan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan tersebut.
Dari segi akuntansi, pengawasan intern aktiva tetap ini dilakukan agar
perlakuan terhadap aktiva tetap sesuai dengan kebijaksanaan akuntansi yang
lazim sehingga diharapkan kesalahan-kesalahan pencatatan yang sehubungan
dengan aktiva tetap dapat dihindari. Selain itu perencanaan dan pengawasan
intern perusahaan juga merupakan hal yang paling penting sebagai pendukung
kebijaksanaan aktiva tetap untuk mennjang kelancaran operasional perusahaan
tersebut.
Melihat begitu besarnya pengaruh aktiva tetap terhadap perusahaan
seperti yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mencoba
meneliti dan mengevaluasi pengendalian dan pengawasan aktiva tetap dalam
karya tulis yang berbentuk paper dengan judul “SISTEM PENGAWASAN
B. Perumusan Masalah
Setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil
pada umumnya selalu mengalami masalah dalam menjalankan kegiatannya.
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan itu berbeda-beda satu sama lainnya,
begitu juga hal-nya dengan PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG
MEDAN.
Agar tidak menghambat kelancaran kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan
dalam mencapai tujuan, maka kita perlu mencari penyebab dan cara
penyelesaiannya. Adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi
minor ini adalah “ Apakah Pengawasan Intern Aktiva Tetap yang diterapakn
oleh PT. JASA RAHARJA PUTERA sudah efektif dan efisien?”.
C. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
pada Jurusan Akuntansi Program Diploma III FE USU,
b. menilai kemampuan mahasiswa dalam mengindentifikasi dan
memecahkan masalah secara ilmiah,
c. mengevaluasi keterampilan mahasiswa dalam bidang metologi
penelitian,
d. untuk mengetahui apakah sistem pengawasan intern aktiva tetap pada
e. untuk mengetahui apakah pengawasan aktiva tetap pada PT. JASA
RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi PT. JASA
RAHARJA PUTERA MEDAN dalam menentukan kebijakan sistem
pengawasan intern aktiva tetap pada masa yang akan datang,
b. Bagi Penulis
Penulis berharap dalam masa penelitian ini, penulis dapat belajar
secara langsung mengenai suatu perusahaan dalam menjalankan
fungsi pengawasan terhadap aktiva tetap, dan dapat menambah ilmu
pengetahuan penulis, serta dapat membandingkan antara teori yang di
dapat dari perkulihan dengan keadaan yang sebenarnya,
c. Bagi Pembaca
Penulis barharap hasil penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi
rekan-rekan mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuannya dan
juga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan junior dalam membuat paper
E. Sistematika Pembahasan
Adapun pembahasan paper ini dapat dilakukan secara sistematis maka
penulis akan menguraikan sistematika pembahasan yang diterapkan sehingga
memudahkan para pembaca untuk mengetahui cakupan dan gambaran dari
seluruh paper ini, berikut penulis memaparkan isi tulisan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang alasan
pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II : PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN
Pada bab ini berisikan uraian singkat tentang sejarah singkat
perusahaan, kegiatan usaha dan pengolahannya, struktur
organisasi perusahaan, pengertian dan jenis-jenis aktiva tetap,
cara perolehan dan penyusutan aktiva tetap, penggantian aktiva
tetap dan pengawasan aktiva tetap.
BAB III : Analisa dan Evaluasi
Pada bab ini penulis akan melakukan analisa dan evaluasi
terhadap perolehan aktiva tetap, metode penyusutan, penggantian
aktiva tetap dan pengawasan aktiva tetap berdasarkan teori dan
BAB IV : Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini penulis akan membuat kesimpulan yang dirangkum
dari hasil penelitian guna meningkatkan pengawasan intern
aktiva tetap pada PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG
MEDAN dalam menunjang kemajuan perusahaan yang akan
BAB II
PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Jasa Raharja Putera Cabang Medan merupakan salah satu kantor
cabang dari PT. Jasa Raharja Putera yang Berlokasi di Jakarta. Perusahaan ini
bergerak dibidang penjualan dan pemasaran obat-obatan. Perusahaan ini
didirikan pertama sekali pada tahun 1984 di Jakarta. Kemudian pada tahun
1997 kantor cabang Medan didirikan, tepatnya di jalan Ibrahim Umar No.18
dan kemudian pada tahun 2000 PT. JASA RAHARJA PUTERA Cabang
Medan pindah kantor ke jalan Sei Muara No.1/36.
Dalam menjalankan usahanya, pada PT. JASA RAHARJA PUTERA
Cabang Medan dibentuk divisi-divisi, yang masing-masing bertanggung jawab
pada penjualan produk-produk perusahaan dan juga produk-produk yang
dipercayakan untuk didistribudikan oleh PT. JASA RAHARJA PUTERA.
PT. JASA RAHARJA PUTERA Cabang Medan ini telah melengkapi
persyaratan perundang-undangan yang berlaku, seperti dari Departemen
Kesehatan yakni Balai Penelitian Obat dan Makanan, Departemen
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Untuk merealisasitujuan yang telah digariskan oleh perusahaan
diperlukan organisasi yang merupakan salah satu alat dalam setiap perusahaan.
Agar sistem administrasi yang bersifat statis dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan diharapkan maka dibutuhkan sarana-sarana organisasi yang lebih
dinamis berupa struktur organisasi. Struktur organisasi yang ada pada
perusahaan merupakan dasar penyusunan prosedur kegiatan. Struktur
organisasi menetapkan pembagian tugas, pelaksanaan tugas, pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab yang mencerminkan tata hubungan atasan
dengan bawahan yang lebih rasional agar dapat memberikan kesempatan untuk
mengambil keputusan yang tepat dalam menjalankan urusan perusahaan.
Tujuan pengadaan struktur organisasi adalah untuk mengkoordinasikan
segala kegiatan fisik yang diarakan pada pencapaian tujuan. Di dalam
mewujudkan tugas-tugas perusahaan seperti tugas produksi, tugas pemasaran,
tugas mengatur keuangan, serta tugas lainnya maka diperlukan suatu kegiatan
yang terarah, sehingga pelaksanaan tugas-tugas itu dapat dilaksanakan secara
tertib dan lancar dengan berpedoman pada semua perangkat organisasi.
Sruktur organisasi memberikan manfaat dan informasi penting tentang
hal-hal berikut : (H. Malayu Hasibuan ; 2003 ; 6)
1. pembagian kerja artinya setiap kotak akan mewakili tanggung jawab
seseorang atau submit untuk bagian-bagian tertentu dari biaya kerja
2. informasi atasan dan bawahn artinya bagan organisasi akan
menunjukkan garis komando atau siapa atasan dan siapa bawahan,
3. jenis pekerjaan yang dilaksanakan artinya uraian kotak-kotak
menunjukkan tugas-tugas kerja organisasi atau bidang-bidang
tanggung jawab yang berbeda,
4. pengelompokan bagia-bagian kerja artinya keseluruhan bagan
menunjukkan dasar pembagian aktivitas organisasi,
5. tingkat manager artinya sebuah tidak hanya menunjukkan manager
dan bawahan serta perseorangan, tetapi juga hierarki manajemen
secara keseluruhan,
6. pimpinan organisasi artinya bagan organisasi menunjukkan sistem
kepemimpinan organisasi, apa pimpinan tunggal (segitiga) atau
pimpinan kolektif (kerucut).
Struktur organisasi berbeda-beda pada setiap perusahaan. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan bidang usaha dan luas perusahaan antara
perusahaan yang satu dengan yang lainnya.
Struktur organisasi PT. JASA RAHARJA PUTERA Cabang Medan
disusun menurut organisasi garis. Kekuasaan dan tanggung jawab tetap berada
dalam satu komando, sehingga setiap kesatuan perintah dapat dilaksanakan
sepenuhnaya. PT. JASA RAHARJA PUTERA Cabang Medan yang dipimpin
oleh seorang business manager.
Uraian tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap bagian adalah sebagai
1. Business Manager
Merupakan pimpinan tertinggi di kantor cabang dan bertanggung
jawab untuk menyusun program kerja, mengawasi penjualan, serta
memimpin seluruh kegiatan PT. JASA RAHARJA PUTERA Cabang
Medan. Dalam menetapkan program kerja bisiness manager
berpedoman pada ketentuan-ketentuan dari kantor pusat. Business
manager juga bertanggung jawab atas pencapaian target penjualan
yang dibebankan kepadanya.
2. Sales Supervisor
Sales Supervisor merupakan bawahan langsung dari Business Manager dan bertugas untuk :
• melaksanakan aktivitas pemasaran produk perusahaan,
• mencari daerah pemasaran baru,
• membuat sales order atas pesanan yang diterima,
• membantu salesmen dalam hal penagihan piutang yang bermasalah,
• membuat laporan penjualan,
• membantu Business Manager dalam membuat proyeksi anggaran
penjualan Sales Supervisor yang membawahi para salesman.
3. KSA (Kepala Staff Administrasi)
KSA bertangungjawab langsung kepada BusinessManager dan
Accounting Manager yang berkedudukan di pusat. Tugas utamanya
• membantu Business Manager dalam membuat proyeksi anggaran
biaya, penjualan dan pendapatan,
• bertanggung jawab terhadap kelancaran aktivitas administrasi dan
keuangan PT. JASA RAHARJA PUTERA Cabang Medan,
• membuat laporan keuangan secara bulanan tahunan untuk PT.
JASA RAHARJA PUTERA Cabang Medan,
• menganalisa antara realisasi dengan anggaran biaya yang terjadi,
• membuat laporan kepegawaian,
• memeriksa dan verifikasi semua tagihan dan pengeluaran uang.
KSA membawahi empat bagian, yaitu :
1) Kepala Gudang
Kepala gudang bertugas untuk :
• bertanggung jawab terhadap keamanan barang di gudang,
• membuat laporan hasil bongkar muat setiap bulan,
• membuat KSA melakukan stock opname setiap akhir bulan.
Kepala gudang membawahi beberapa staf gudang, yang bertugas,
yang bertugas untuk :
• melakukan aktivitas bongkar muat di gudang,
• merapikan susunan barang agar kegiatan bongkar muat lebih
mudah dilaksanakan,
• melakukan pencatatan atas mutasi barang di gudang setiap hari,
• mengeluarkan barang sesuai dengan nota permintaan.
Kasir bertugas untuk :
• menyetor hasil tagihan tunai setiap hari,
• membuat laporan pengeluaran maupun penerimaan kas per
minggu.
3) EDP
EDP bertugas untuk mencetak faktur penjualan dan faktur
penagihan piutang.
4) Pramuwisma / keamanan
Pramuwisma / keamanan bertugas untuk :
• menjaga kebersihan dan kenyamanan suasana di kantor,
• menjaga keamanan kantor keseluruhan.
C. Pengertian dan Jenis-Jenis Aktiva Tetap
1. Pengertian Aktiva Tetap
Untuk dapat mengetahui kriteria maupun cirri-ciri suatu aktiva tetap,
perlu kiranya dikemukakan terlebih dahulu pengertian serta penjelasan
mengenai aktiva.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;13) pengertian aktiva adalah,
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa
depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
a. mempunyai kemungkinan masa manfaat di masa datang yang mempunyai
kemampuan sendiri maupun kombinasi dengan aktiva lainnya untuk
menyumbangkan aliran kas masuk di masa datang baik langsung maupun
tidak langsung,
b. suatu perusahaan dapat memperoleh manfaat dan mengawasi manfaat
tersebut,
c. transaksi-transaksi menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk
memperoleh dan mengawasi manfaat tersebut.
Warren, Reeve, Fess (2006;504) mendefinisikan bahwa : Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen. Mereka merupakan aktiva berwujud (tangible asset) karena ada secara fisik, aktiva tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal.
Suatu aktiva yang memiliki nilai uang dan berbentuk fisik yang
menjadi milik perusahaan dinamakan aktiva berwujud misalnya persediaan,
tanah, gedung mesin-mesin, peralatan kantor, kenderaan, dan lainnya.
Aktiva yang tidak mempunyai bentuk fisik dapat berupa hak atas suatu
seperti hak paten, copyright, dan sebagainya.
2. Jenis-Jenis Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat dikelompokkan dalam beberapa segi, yaitu.
a. Substansi
Substansi adalah aktiva yang dapat digantikan dengan sejenisnya.
Pengkategorian aktiva tetap dari segi ini berguna untuk mengetahui
perlu tidaknya dilakukan penyusutan terhadap harga perolehan,
mengingat aktiva tetap memiliki masa manfaat yang berbeda-beda.
Berdasarkan umurnya aktiva tetap terdiri dari :
1. aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti : tanah,
2. aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa
penggunaannya bisa diganti dengan aktiva sejenis. Misalnya :
bangunan, mesin, alat-alat, meubel, dan kenderaan,
3. aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa
penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva lain yang sejenis.
Contohnya : sumber-sumber alam seperti tambang dan hutan.
b. Disusutkan atau tidak
Pengkategorian aktiva tetap dari segi disusukan atau tidak, biasanya
dicirikan dengan ada atau tidaknya penerunan dari nilai aktiva tersebut.
Penyusutan terhadap harga perolehan dilakukan apabila aktiva tetap
mengalami penurunan nilai selama masa manfaatnya.
Adapaun pembagian aktiva tetap dari segi ini adalah sebagai berikut.
1. Aktiva Tetap yang Disusutkan ( Depreciated Plant Assets )
Contohnya : bangunan, peralatan, mesin, inventaris, jalan, dan
sebagainya.
2. Aktiva Tetap yang Tidak Disusutkan ( Undepreciaed Plant
c. Jenisnya
1. Tanah
Tanah adalah bidang terhampar air yang merupakan tempat
berdirinya suatu bangunan maupun lahan yang masih kosong.
Dalam akuntansi apabila ada lahan yang di atasnya didirikan
bangunan, pencatatannya harus dipisahkan dari lahan tersebut atau
yang dapat meningkatkan nilai gunanya dan digolongkan ke dalam
nilai lahan.
Untuk memperoleh tanah tersebut, perusahaan harus mengeluarkan
biaya akuisisi tetap, yang meliputi :
• harga beli,
• izin dari pemerintah,
• komisi pialang,
• fee nama balik,
• biaya survey.
2. Bangunan / Gedung
Banagunan atau gedung adalah segala bangunan yang dimiliki
perusahaan baik berupa gedung, kantor, gudang, pabrik perumahan,
dan bangunan-bangunan lain. Pencatatannya harus terpisah dari
lahan yang menjadi lokasi bangunan tersebut.
Biaya yang timbul dari perolehanbangunan maupun gedung antara
lain :
• biaya asuransi,
• izin dari pemerintah,
• bea balik nama.
3. Mesin
Mesin merupakan peralatan yang digunakan untuk menjalankan
kegiatan perusahaan. Mesin termasuk peralatan-peralatan yang
menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan. Adapun biaya yang
ditanggumg perusahaan untuk memperoleh mesin tersebut adalah :
• pengujian sebelum digunakan,
• sewa mesin.
4. Kenderaan
Kederaan merupakan semua jenis transportasi yang digunakan
dalam proses pengangkutan, meliputi mobil, truk, sepeda motor,
dan angkutan lain yang digunakan dalam kegiatan operasional
perusahaan.
5. Peralatan
Peralatan yaitu peralatan dapat menunjang jalannya kegiatan
operasional suatu perusahaan.
Biaya akuisisi untuk memperolehnya antara lainya :
• reparasi pembelian ( peralatan bekas ),
• penyesuaian pembelian.
Inventaris kantor yaitu alat-alat yang dipakai sebagai pendukung
kegiatan dan kelancaran proses suatu perusahaan, inventoris kantor
dapat berupa :
• mesin tik,
• komputer,
• perabot kantor,
• meja tulis,
• telepon.
PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN
mengkategorikan jenis aktiva tetapnya ke dalam lima kategori yang
masing-masing harga perolehan dan masa manfaatnya telah ditetapkan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan :
a. tanah,
b. bangunan,
c. mesin dan instalasi,
d. alat pengangkutan.
D. Penggantian Aktiva Tetap
Perusahaan mengambil suatu kebijakan terkait penggantian aktiva tetap
dikarenakan aktiva tetap tersebut tidak lagi dapat dipergunakan dalam
kegiatan operasional perusahaan. Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi
dapat ditarik dari pemakaian. Penarikan (retirement) tersebut dapat dilakukan
1. Dengan cara dibuang
Suatu aktiva tetap dibuang disebabkan aktiva tetap tersebut sudah tidak
lagi berguna untuk perusahaan, disertai tidak lagi memiliki nilai residu
atau nilai pasar.
Contoh :
Pada akhir tahun fiskalnya yaitu tanggal 31 Desember 2000 suatu
peralatan yang diakuisisi seharga $ 50.000 telah disusutkan secara penuh.
Pada tanggal 10 April peralatan tersebut dibuang. Maka ayat jurnal
pencatatannya adalah :
10 April Akumulasi Penyusutan Peralatan $ 50.000
Peralatan $ 50.000
Apabila suatu aktiva belum disusutkan sepenuhnya, maka penyusutan
terlebih dahulu dicatat sebelum aktiva dibuang dan dihapus dari catatan
akuntansi.
2. Dengan cara dijual
Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat dijual dengan cara
lelang. Ayat jurnal untuk mencatat penjualan aktiva tetap sama dengan
ayat jurnal yang telah diilustrasikan sebelumnya, kecuali bahwa kas atau
aktiva lainnya yang diterima juga harus dicatat.
3. Dengan cara ditukar dengan aktiva lain
dicatat untuk aktiva tetap baru dapat ditentukan dengan salah satu dari cara
berikut :
a. Biaya aktiva baru = Harga aktiva baru - Keuntungan yang tidak diakui
b. Biaya aktiva baru = Harga aktiva baru + Keuntungan yang tidak diakui
Keuntungan pertukaran aktiva tetap yang sama tidak diakui untuk
pelaporan keuangan dan untuk tujuan pajak penghasilan federal.
kerugian dari pertukaran.
Kerugian pertukaran aktiva sejenis untuk tujuan pelaporan keuangan
diakui jika nilai tukar tambah lebih rendah dari nilai buku peralatan lama.
Apabila terjadi kerugian, biaya yang dicatat untuk aktiva baru adalah harga
pasar aktiva tersebut.
PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN melakukan
penggantian aktiva tetap dengan 3 cara, yaitu.
1. Dengan cara dibuang
Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan di non aktifkan. Hai ini
dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk
digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta
sudah tidak memiliki nilai residu dan nilai pasar.
2. Dengan cara dijual
Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan
secara tunai maupun kredit.
Pertukaran aktiva tetap dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan
peralatan baru yang sama penggunannya. Nilai tukar tambah peralatan
lama dikurangkan dari harga peralatan baru, dan sisa yang terhutang
dibayar sesuai dengan persyaratan kredit. Jika nilai tukar lebih besar dari
pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika nilai tukar
lebih kecil daripada nilai buku, berarti pertukaran tersebut mendatangkan
kerugian.
E. Pengendalian Intern Perusahaan
Pengendalian intern maupun internal check merupakan
prosedur-prosedur mekanis dalam pemeriksaan ketelitian data-data administrasi.
Misalnya mencocokkan penjumlahan horizontal dengan penjumlahan vertikal.
Usaha ini dilakukan untuk memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa
kebijakan dan prosedur spesifik yang dirancang demi sebuah pencapaian
tujuan dapat dipenuhi. Fungsi pengawasan dapat dilakukan dengan mengukur
dan mengevaluasi kinerja dari setiap bagian kepala perusahaan kemudian
mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan.
Pengawasan intern merupakan kebijkan dan prosedur spesifik yang
dirancang untuk memberika keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa
sasaran dan tujuan perusahaan dapat dipenuhi.
harta milik perusahaan, mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan manjemen yang telah digariskan.
Beberapa tujuan dari pengawasan aktiva tetap adalah :
1. membatasi pengeluaran modal dalam limit yang disetujui sesuai
kebutuhan perusahaan,
2. meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan aktiva tetap dalam
menjalankan aktivitas perusahaan,
3. menetapkan prosedur-prosedur perlindungan dan pemeliharaan fisik suatu
aktiva tetap,
4. menekankan bahwa aktiva tetap merupakan fasilitas yang penting dalam
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan,
5. mendorong usaha perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan
perusahaan berikut cara yang paling menguntungkan untuk membiayai
aktiva tetap.
Pengawasan dalam perusahaan dapat meliputi :
1. Pengawasan administratif
Pengawasan ini dapat dilakukan dengan dua tujuan, yaitu :
a. terkait dan berhubungan dengan masalah sistem dan prosedur
penyelenggaraan inventarisasi,
b. teknis atau materi inventarisasi, buku induk barang atau buku lainnya.
2. Pengawasan fisik
Pengawasan fisik dilakukan untuk mengetahui keberadaan sekaligus
inventaris atau belum. Pengawasan ini dilakukan dengan mengawasi
jumlah maupun kuantitas sekaligus kualitas aktiva tetap yang sebenarnya.
3. Pengawasan penggunaan
Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk mengetahui apakah suatu barang
atau inventaris sudah benar dalam penggunaannya. Hal ini dilakukan
dengan memperhatikan aspek efisiensi penggunaan. Pengawasan ini
penting artinya guna menentukan nilai ekonomis aktiva tetap, seperti
keamanan atau keutuhan, keawetan, maupun pendayagunaan
barang-barang yang ada.
Dalam mengawasi suatu aktiva tetap, PT. JASA RAHARJA
PUTERA CABANG MEDAN menjalankan berbagai pengawasan baik
pengawasan administratif, fisik maupun penggunaan. Bentuk pengawasan lain
diantaranya juga dilakukan dengan cara mengasuransikan aktiva tetap,
termasuk pengawasan dalam hal manajemen kepegawaian dengan
menempatkan karyawan yang ahli pada bidangnya supaya tercipta suatu
spesifikasi kerja baik.
Pada dasarnya pengawasan intern bertujuan untuk mengamankan
harta benda perusahaan yang dalam hal ini adalah aktiva tetap, memperoleh
data akuntansi yang tepat dan dipercaya dapat meningkatkan efisiensi usaha
BAB III
ANALISA DAN EVALUASI
Dalam BAB III ini penulis akan membuat analisa dan evaluasi mengenai
pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan dengan cara membandingkan teori
yang diperoleh dari hasil tinjauan penulis ke PT. JASA RAHARJA PUTERA
CABANG MEDAN.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya termasuk data-data
yang dikumpulkan oleh penulis beserta hasil penelitian yang diperoleh dari
lapangan, maka pada bab ini penulis akan mencoba menganalisa dan
mengevaluasi objek penelitian yang dititikberatkan pada penerapan Standar
Akuntansi Keuangan.
A. Perolehan Aktiva Tetap
Mengutip apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa dalam
memperoleh aktiva teap dapat dilakukan dengan beberapa cara. Begitu juga
halnya dengan yang dilakukan oleh PT. JASA RAHARJA PUTERA
CABANG MEDAN, dimana perolehan aktiva tetap dilakukan dengan dua
cara yaitu :
1. Dengan Membeli Secara Tunai
Perolehan aktiva yang dibeli secara tunai sebelumnya akan dicatat ke
dalam buku besar harian sebagai harga perolehannya. Harga perolehan
dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut
siap untuk digunakan. Seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan dikapitalisasi
sebagai harga perolehan aktiva tetap. Potongan tunai yang diperoleh dari
pembelian aktiva tetap merupakan pengurangan terhadap harga faktur
aktiva tersebut. Jika dalam suatu pembelian diperoleh dari suatu aktiva
tetap seperti gedung atau tanah, maka pengalokasian harga perolehan dari
aktiva tersebut didasarkan pada perbandingan nilai wajar dari
masing-masing aktiva yang diperoleh. Alokasi yang digunakan didasarkan pada
harga pasar relatif masing-masing aktiva, yaitu dengan melihat harga pasar
dari gedung atau tanah, lalu membandingkan harga pasar tersebut yang
kemudian menjadi dasar alokasi harga perolehan. Penilaian lain didasarkan
pada surat bukti pembayaran pajak. Metode ini digunakan jika harga pasar
kedua aktiva tetap tidak diketahui.
2. Dengan Cara Membangun Sendiri
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dibangun sendiri oleh perusahaan
didasarkan harga perolehannya berasal dari pemindahbukuan aktiva dalam
pelaksanaannya yang kemudian dicatat pada saat laporan proyek selesai
diperoleh dan berita acara serah terima dari penanggung jawab pembagian
atau pembuat aktiva tetap yang bersangkutan.
3. Leasing
kewajiban dinyatakan dengan judul “Hutang Leasing” sebesar harga tunai
aktiva dikurangi dengan uang muka yang dibayar pada saat
penandatanganan kontrak perjanjian. Pada saat pembayaran angsuran
periodik hutang leasing di debet sebesar bagian yang merupakan utang
pokok, dan selisihnya di debet (dibebankan) sebagai “biaya bunga”.
4. Trade In
Aktiva tetap yang dibeli dengan cara trade in (menukar aktiva tetap yang
lama selain tanah dan bangunan/ gedung), harus dinyatakan sebesar nilai
tunai dikurangi dengan keuntungan yang timbul dalam transaksi tersebut.
Selanjutnya harga perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap yang
timbul disini adalah selisih nilai buku aktiva tetap yang lama dengan harga
penjualan aktiva tetap yang lama tersebut.
B. Metode Penyusutan Aktiva Tetap
PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN mengalokasikan
harga perolehan dari masing-masing akhir periode aktiva tetap sebagai beban
penyusutan. Metode penyusutan yang diterapkan oleh PT. JASA RAHARJA
PUTERA CABANG MEDAN didasarkan atas pertimbangan alasan layak,
serta penerapan aktiva tetap yang dimiliki secara konsisten.
Masa manfaat dari seluruh jenis aktiva tetap yang dimiliki oleh
perusahaan seperti bangunan, mesin, kendaraan, dan peralatan pada akhirnya
Beberapa alasan mengapa PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG
MEDAN membuat penyusutan terhadap aktiva tetap antara lain.
1. Penuaan Fisik
Penyusutan dapat dikarenakan penggunaannya yang dipengaruhi oleh
cuaca maupun suhu seperti panas maupun dingin. Perawatan secara rutin
disertai pemeliharaan yang baik dapat menambah masa manfaat dan
penggunnaan suatu aktiva tetap. Namun lambat laun seluruh aktiva
terkecuali tanah sewaktu-waktu harus diganti.
2. Perubahan Tekhnologi
Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat dari aktiva tetap.
Contohnya komputer, manfaat dari komputer dapat habis sebelum
masanya dikarenakan perubahan teknologi yang begitu cepat ditambah
lagi karena perusahaan mengikuti sistem yang ada di luar negeri.
Untuk menghitung beban penyusutan aktiva tetap, PT JASA
RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN menggunakan metode garis lurus,
dengan anggapan nilai sisa aktiva tetapnya sebesar Rp.0. Dengan nihilnya
nilai sisa aktiva tetap maka besarnya biaya penyusutan tiap periode akan sama
sepanjang aktiva tetap tersebut masih digunakan dalam kegiatan operasional
perusahaan. Nilai buku aktiva tetap akan semakin menurun dari tahun ke
tahun akibat adanya alokasi. Namun nilai penyusutan dapat berubah dengan
suatu perbaikan terhadap aktiva tetap sehingga dapat memperpanjang umur
Metode penyusutan dengan garis lurus yang dianggap sederhana dan
relatif mudah ini diterapkan terhadap semua jenis aktiva tetap. Pengalokasian
dilakukan apabila aktiva tetap yang bersangkutan benar-benar telah digunakan
dalam aktivitas perusahaan. Bentuk persentase penyusutan dari taksiran masa
manfaat berbeda-beda sesuai dengan kategorinya.
Terhadap beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam menetapkan
penyusutan aktiva tetap, yaitu.
1. Harga Perolehan
Harga perolehan adalah harga pembeliaan bersih ditambah seluruh
pengeluaran yang wajar dan perlu untuk memperoleh aktiva tetap dan siap
digunakan sebagai penunjang dalam menjalankan kegiatan operasional
perusahaan tanpa memandang jumlah harganya.
2. Taksiran Masa Penggunaan
Taksiran masa penggunaan adalah seluruh kapasitas pelayanan yang
diharapkan dari suatu keuangan aktiva tetap. Kapasitas pelayanan dapat
diukur berdasarkan jumlah tahun penggunaan dan pertimbangan
pengalaman masa lalu terhadap harta yang serupa dan perkembangan
teknologi saat ini.
Unsur-unsur pertimbangan di atas membantu penetapan biaya
penyusutan pada tiap periode, yaitu harga perolehan dibagi dengan taksiran
umur aktiva tetap yang bersangkutan. Beban penyusutan yang dihitung pada
tiap akhir periode dicatat sebagai berikut :
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap xxx
C. Penggantian Aktiva Tetap
Cara penggantian aktiva tetap yang dilakukan oleh PT. JASA
RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN yaitu :
1. Dengan Cara Dibuang
Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan di non aktifkan. Hal ini
dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk
digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta
sudah tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar.
2. Dengan Cara Dijual
Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan
secara tunai maupun secara kredit.
3. Dengan Cara Ditukar Dengan Aktiva Lain
Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama
penggunannya. Jika nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka
diperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika nilai tukar lebih kecil daripada
nilai buku, berarti pertukaran tersebut mendatangkan kerugian.
D. Pengawasan Yang Dibutuhkan Dalam Aktiva Tetap
yang krusial dalam pelaksanaan oprasional perusahaan, karenanya harus
diawasi dengan teliti bila tidak akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Pengawasan ini bertujuan untuk melindungi aktiva tetap tersebut dari berbagai
macam kerusakan yang mungkin terjadi termasuk biaya-biaya. Pimpinan
bertanggung jawab penuh dalam usaha pengawasan intern terhadap aktiva
tetap. Manajemen perlu memperhatikan dan menentukan cara yang baik untuk
menciptakan sistem pengawasan yang efektif dan efesien agar pelaksanaan
prosedur-prosedur pengawasan dapat dilaksanakan sebaik mungkin.
Suatu pengawasan administrasi juga perlu dilakukan terkait
inventarisasi melalui buku tambahan untuk setiap kategori aktiva. Demikian
halnya dalam penjualan maupun perolehan aktiva tetap, segala macam
penjualan harus mendapat ijin resmi dari pejabat yang berwenang dan
dibukukan oleh bagian pembukuan atas dasar pemberitahuan tertulis yang
diterimanya.
Menurut Mulyadi (2002;180) Pengawasan Intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut :
a. laporan keuangan yang dapat diandalkan,
b. kepatuhan terhadap hukuman peraturan yang berlaku, c. efektivitas dan efesiensi operasi perusahaan.
Pengawasan intern meliputi 2 hal, yaitu :
1. Pengendalian Akuntansi
Pengendalian ini meliputi pengamanan terhadap kekayaan perusahaan
pencatatan serta pengawasan fisik atas kekayaan, sehingga diperlukan
suatu catatan akuntansi.
2. Pengendalian Administrasi
Meliputi peningkatan efesiensi usaha dan mendorong dipatuhinya
kebijakan pimpinan yang telah ditetapkan. Pada umumnya pengendalian
ini tidak berhubungan langsung dengan catatan akuntansi.
E. Skala Pengukuran Varibel
Skala pengukuran variabel yang di gunakan dalam pada penelitian ini
adalah skala likert yang digunakan sebagai skala atau alat untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dalam penelitian penomena sosial ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti, yang disebut sebagai variabel peneliti yang akan diuji,
dan setiap jawaban dari pertanyaan jawaban akan di beri skor atau nilai
(Sugiono,2006:86).
Untuk keperluan analisa kuntitatif penelitian ini, maka peneliti
memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan
skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat dari tabel 1.2 berikut ini :
Instrumen skala likert
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat tidak Setuju (STS) 1
Variabel Unsur Pengendalian Intern Aktiva Tetap (Internal Control) Pada PT. SAPTA SARI TAMA CABANG MEDAN
NO keterangan STS
1. Apakah fungsi pemakai harus
terpisah dari fungsi akuntansi aktiva tetap?
2. Apakah transaksi perolehan,
penjualan, dan penghentian pemakaian aktiva tetap harus dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi yang bekerja secara independen?
3. Apakah anggaran investasi
diotorisasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham?
4. Apakah surat permintaan otorisasi investasi, surat permintaan otorisasi reparasi, surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap, dan surat permintaan transfer aktiva tetap diotorisasi oleh Direktur yang bersangkutan dan Direktur Utama?
5. Apakah surat perintah kerja
diotorisasi oleh kepada Departemen yang bersangkutan?
6. Apakah surat order pembelian
diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?
7. Apakah laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan?
8. Apakah bukti kas keluar oleh
fungsi akuntansi?
10. Apakah perubahan kartu aktiva tetap harus didasarkan pada bukti kas keluar, atau bukti memorial, atau surat permintaan transfer aktiva tetap yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap, yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?
11. Apakah secara periodik dilakukan pencocokan fisik aktiva tetap dengan kartu aktiva tetap?
12. Apakah penggunaan anggaran investasi sebagai alat pengendalian investasi dalam aktiva tetap?
13. Apakah penutupan asuransi aktiva tetap terhadap kerugian?
14. Apakah kebijakan akuntansi tentang pemisahan pengeluaran modal (capital expenditure) dengan pengeluaran pendapatan (revenue
expenditure)?
Daftar skor : 14 s/d 32 TE (Tidak Efektif)
33 s/d 51 E (Efektif)
52 s/d 70 SE (Sangat Efektif)
Skor keseluruhan dari tabel diatas adalah :
STS = 4 x 1 = 4 TS = 5 x 2 = 10 KS = 2 x 3 = 6 S = 3 x 4 = 12 SS = -
Jumlah keseluruhan : 32 (Tidak Efektif)
Dari hasil tabel variabel unsur pengendalian intern aktiva tetap (internal
control) diatas menunjukkan bahwa PT. JASA RAHARJA PUTERA
CABANG MEDAN masih belum efektif dan efisien, karena skor yang
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian langsung ke PT. JASA RAHARJA
PUTERA CABANG MEDAN, kemudian menganalisa dan mengevaluasi
data yang telah diperoleh, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut.
a. pengawasan intern atas aktiva tetap pada PT. JASA RAHARJA PUTERA
CABANG MEDAN masih belum efektif dan efesien karena perusahaan
perusahaan tidak memiliki kartu aktiva tetap,
b. kurang terperincinya informasi daftar aktiva tetap yang dimiliki PT. JASA
RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN,
c. tidak adanya asuransi pada semua jenis aktiva-aktiva tetap yang dimiliki
B. Saran
Penulis mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki penulis, yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulisan
skripsi minor ini. Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan
menyangkut PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN adalah
sebagai berikut :
d. sebaiknya perusahaan membuat catatan yang lengkap atas aktiva tetap
dengan membuat kartu aktiva tetap agar tercapainya suatu perusahaan
yang efektif dan efesien,
e. sebaiknya PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN
memberikan informasi daftar aktiva tetapnya secara terperinci, seperti
berapa jumlah aktiva tetap yang rusak dan berapa jumlah aktiva tetap yang
masih digunakan,
f. untuk menghindari kerugian akibat kebakaran / bencana alam lainnya,
pencurian dan hal-hal lainnya, sebaiknya PT. JASA RAHARJA PUTERA
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standard Akuntansi Keuangan. PSAK No. 16,
Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2005,
Buku
Petunjuk teknis Penulisan Proposal dan Penulisan Skripsi, Medan
LAMPIRAN
STURUKTUR ORGANISASI
PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN 2009
BUSINESS MANAGER
SALES
SUPERVISOR KSA
SALESMEN
SALESMEN KA KASIR EDP PERAMU WISMA KEAMANAN
GUDANG
PENGEMUDI PENGEMUDI
STAFF PENGANTAR BARANG
LAMPIRAN
Daftar Aktiva Tetap Dan Penyusutan
PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN
Tahun 2009
Medan 282,142,000 271,228,800 10,913,200 0 31,513,600
Sub Jumlah 282,142,000 271,228,800 10,913,200 0 31,513,600
Kantor Direksi 499,938,139 323,619,764 176,318,375 73,576,000 38,909,650
Sub Jumlah 499,938,139 323,619,764 517,254,266 73,576,000 38,909,650
JUMLAH 2,089,924,634 1,004,249,604 992,190,890 73,576,000 70,423,250
JUMLAH /
UNIT
Kantor Direksi 2,089,924,634 1,004,249,604 992,190,890 73,576,000 70,423,250
Jumlah 2,089,924,634 1,004,249,604 992,190,890 73,576,000 70,423,250
NB : Sambungan dihalaman berikutnya.
LAMPIRAN
5&10 76,031,556 49,606,272 536,813,675 259,112,739 277,700,936
76,031,556 49,606,272 536,813,675 259,112,739 277,700,936
25 2,728,298 31,368,708 250,628,400 242,588,390 8,040,010
2,728,298 31,368,708 250,628,400 242,588,390 8,040,010
25&50 39,974,301 0 336,610,777 216,687,886 119,922,891
39,974,301 1 336,610,777 216,687,886 119,922,891
25 62,473,605 36,102,881 534,604,489 349,990,499 184,613,990
62,473,605 36,102,881 534,604,489 349,990,499 184,613,990
181,207,760 117,077,862 1,658,657,341 1,068,379,514 590,277,827
181,207,760 117,077,862 1,658,657,341 1,068,379,514 590,277,827
Nomor : P/R/0F3009 Medan, 2 September
Menunjuk surat Saudara No. 594/115 2.1.5/TMSMS/2009 tanggal 14 Agustus 2009 perihal Izin Riset. Bersama ini kami beritahukan bahwa prinsipnya dapat diberikan izen riset selama 1 ( satu ) bulan. Terhiting tanggal 16 Agustus 2009 s/d 16 September 2009 setiap hari Senin s/d Jumat atas nam sebagai berikut :
Nama : Musthafa Khair
Nim : 052102092
Program : Diploma-3
Jurusan : Akuntansi
Alamat : Jl. Berdikari No. 78 Medan
Judul : Pengawasan Intern Aktiva Tetap Pada PT. Jasa Raharja Putera
Demikian penyampaian kami, atas perhatiannya diucapkan terima kasih
PT.JASARAHARJA
PUTERA
A.N. KEPALA CABANG
Kasi. Keuangan & Adm Lasia Butar Butar, SE