• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Tramadol Secara Titrasi Semi Bebas Air Dalam Sediaan Kapsul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penetapan Kadar Tramadol Secara Titrasi Semi Bebas Air Dalam Sediaan Kapsul"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Bagan Penetapan Kadar Tramadol hidroklorida

Gerus, timbang serbuk yang ekivalen dengan 150mg Tramadol hidroklorida, masukkan kedalam erlenmeyer

Tambahkan 10 ml etanol 96% dan 10 ml aquadest Tambahkan 2 tetes indicator fenolftalein dikocok homogen

Titrasi dengan NaOH 0,0543N sampai terjadi warna merah jambu dan dicatat volume terpakai Lakukan percobaan sebanyak 6 kali

1 ml natriumhidroksida 0,0543N setara dengan 204,2 mg kaliumbiftalat Lakukan penetapan blanko

Timbang seksama 20 kapsul sampel

(2)

Lampiran 2. Contoh Perhitungan Pembakuan kalium biftalat dan Normalitas natrium hidroksida yang digunakan

■ Data pembakuan Kalium biftalat

1 ml natrium hidroksida 0,05 N ~ 204,2 mg kalium biftalat Mg kalium biftalat = V x N x BE

= 10 ml x 0,05 x 204,2 = 102 mg

No Berat Kalium biftalat Volume

1. 103 mg 9,24 ml

2. 102 mg 9,22 ml

3. 103 mg 9,28 ml

4. 102 mg 9,22 ml

5. 103 mg 9,30 ml

6. 101 mg 9,14 ml

■ Normalitas natrium hidroksida

- Miligrek kalium biftalat = miligrek NaOH - Berat (mg) kalium biftalat x 1/ BE = V x N - Normalitas = mg/204,2 x 1/V

N1 = 103/204,2 x 1/9,24 = 0,0545

N2 = 102/204,2 x 1/9,22 = 0,0541

N3 = 103/204,2 x 1/9,28 = 0,0543

N4 = 102/204,2 x 1/9,22 = 0,0541

N5 = 103/204,2 x 1/9,30 = 0,0547

N6 = 101/204,2 x 1/9,14 = 0,0541

N = N1 + N2 + N3 + N4 + N5 + N6 / 6

(3)

■ Data Titrasi Blanko

No Etanol 96% Aquadest Indikator fenolftalein

Volume NaOH 0,05 N

1. 10 ml 10 ml 2 tetes

V1= 0,06 ml

V2= 0,08 ml

V3= 0,10 ml

Volume blanko =

n ) V V (V1 + 2 + 3

=

3

( 0,06 ml + 0,08 ml + 0,10 ml )

(4)

Lampiran 3. Contoh Perhitungan Kadar Tramadol HCl Generik PT Indofarma

BS = Bobot tramadol HCl dalam sampel yang digunakan dalam mg

Contoh untuk penetapan kadar tramadol HCl generik PT. Indofarma

% Kadar =

(5)

Lampiran 4. Data Penetapan Kadar Tramadol hidroklorida

1. Data Penetapan Kadar Tramadol hidroklorida Generik PT. Indofarma Batch : 1206012

Exp date : Sep 2016 No Penimbangan

Sampel

2. Data Penetapan Kadar Tramadol hidroklorida Generik PT. Kimia Farma Batch : BB 0595J exp date : Mei 2017

No Penimbangan Sampel

3. Data Penetapan Kadar Tramadol hidroklorida bermerek Tramal® PT.Pharos

Batch : BNC21751 A exp date : Sep 2016

(6)

Lampiran 4. (Lanjutan)

4. Data Penetapan Kadar Tramadol hidroklorida bermerekTradosik® PT. Sanbe Farma

Batch : NH2233 exp date : Mei 2016 No PenimbanganSampel

(7)
(8)

Karena t hitung ≤ t tabel maka semua data diterima kadar sebenarnya adalah:

n SD t

x .

__

± =

µ

= 101,68 % ±�4,03214 ×0,8378

√6 �%

(9)

Lampiran 6. Perhitungan Statistik Kadar Tramadol HCl Generik PT. Kimia Farma

(10)

Karena t hitung ≤ t tabel maka semua data diterima kadar sebenarnya adalah:

n SD t

x .

__

± =

µ

= 103,10 % ±�4,03214 ×1,5612 √6 �

(11)

Lampiran 7. Perhitungan Statistik Kadar Tramal PT. Pharos

(12)

Karena t hitung ≤ t tabel maka semua data diterima kadar sebenarnya adalah:

n SD t

x .

__

± =

µ

= 104,73 % ±�4,03214 ×1,5503

√6 �%

(13)

Lampiran 8. Perhitungan Statistik Kadar Tradosik PT. Sanbe Farma

(14)

Karena t hitung ≤ t tabel maka semua data diterima kadar sebenarnya adalah:

n SD t

x .

__

± =

µ

= 106,06 % ±�4,03214 ×0,7403

√6 �%

(15)

Lampiran 9. Perhitungan Rentang Spesifik Tramadol HCl PT. Indofarma

Bobot tramadol dalam 20 Kapsul : 3240 mg Jumlah tramadol berkhasiat dalam 1 Kapsul : 50 mg

Jumlah zat berkhasiat tramadol dalam 20 kapsul : 20 x 50 mg = 1000 mg Dikarenakan bahan baku tramadol yang tersedia hanya 30, 956 mg maka hanya dilakukan percobaan pada rentang spesifik 100 %

■ Rentang spesifik 100 %

= 100/100 x 30,956 mg = 30,956 mg - Analit 70 %

70/100 x 30,956 mg = 21,67 mg

Maka jumlah sampel tramadol yang direncanakan untuk ditimbang :

= 21,67 mg x bobot 20 kapsul/ jumlah zat berkhasiat tramadol dalam 20 kapsul

= 21,67 mg x 3240 mg / 1000 mg = 70,21 mg

Keterangan :

Dilakukan hal yang sama untuk data selanjutnya hingga diperoleh data seperti tabel dibawah ini :

No Rentang

Konsentrasi

Sampel Tramadol PT. Indofarma

Berat Serbuk (mg) Jumlah Analit Tramadol (mg)

1.

100%

70,21 21,67

2. 70,18 21,66

(16)

Lampiran 10. Contoh Perhitungan Uji Persen Perolehan Kembali (% Recovery) Tramadol hidroklorida

% Perolehan Kembali (% Recovery) = * A

Untuk Rentang Konsentrasi 100%:

CF = Didapat kembali Analit+Baku yang diperoleh dari pengukuran(mg)

= (Vs – V b) ml x BE x N NaOH

 C*A = Jumlah Baku Tramadol hidroklorida yang ditambahkan(mg)

= 9,28 mg

% Perolehan Kembali (% Recovery) =

mg

(17)

Lampiran 11. Data Hasil Uji Validasi Metode Analisis dengan Parameter Akurasi yaitu Persen Perolehan Kembali (% Recovery) dengan Metode Penambahan Baku (standard addition method) dan Presisi yaitu Relatif Standar Deviasi (RSD)

Volume Blanko = 0,08 ml

No Sampel Tramadol HCl PT.Indofarma

Kadar rata–rata % Perolehan Kembali (Recovery) 100,25 %

Standar Deviasi (SD) 0,72 %

Relatif Standar Deviasi (RSD) 0,71 %

(18)
(19)

Lampiran 13. Perhitungan Titik ekivalen untuk menentukan indikator dengan konsentrasi NaOH 0,1 N

Dik: PKa tramadol HCl = 8,3

PKb = 14-8,3

= 5,7 [-log Kb] = 5,7 Kb = 10- 5,7 NaOH = 0,1N

Jawab :

[OH-] = √��.��� BOH B+ + OH-

Kb = [OH-][B+] BOH

[OH-] = [B+]

[OH]- = √��.��� [OH]- = √10−5,7. 10−1

[OH]- = √10−6,7

OH = 103,35 POH = 3,35 PH = 14 – 3,35 = 10,65

(20)

Lampiran 14. Alat yang dipergunakan

Gambar 3 : Buret, statif dan klem

Gambar 4 : Alat gelas

(21)
(22)

Lampiran 15. Sampel yang dipergunakan

(23)
(24)

Lampiran 17. Data Perhitungan Penyimpangan (Deviasi) Keseragaman Bobot

■ Sampel Tramadol PT Indofarma No Bobot

Bobot total isi kapsul = 3,523 gram Bobot rata-rata isi kapsul = 0,205 gram

% Penyimpangan = │bobot isi per kapsul – bobot rata-rata isi kapsul bobot rata-rata isi kapsul

(25)

Lampiran 17. (Lanjutan)

■ Sampel Tramadol PT Kimia Farma

No Bobot

Bobot total isi kapsul = 4,847 gram Bobot rata-rata isi kapsul = 0,242 gram

% Penyimpangan = │bobot isi per kapsul – bobot rata-rata isi kapsul bobot rata-rata isi kapsul

(26)

Lampiran 17. (Lanjutan)

Bobot total isi kapsul = 3,120 gram Bobot rata-rata isi kapsul = 0,156 gram

% Penyimpangan = │bobot isi per kapsul – bobot rata-rata isi kapsul bobot rata-rata isi kapsul

(27)

Lampiran 17. (Lanjutan)

■ Sampel Tradosik®

PT Sanbe Farma No Bobot

Bobot total isi kapsul = 4,095 gram Bobot rata-rata isi kapsul = 0,205 gram

% Penyimpangan = │bobot isi per kapsul – bobot rata-rata isi kapsul bobot rata-rata isi kapsul

(28)

Lampiran 18. Data Waktu Hancur Kapsul

No Sampel Dengan Cakram

(29)

Lampiran 19. Hasil Data Survei Tramadol HCl Kapsul

No NamaApotek NamaObat

1. Apotek Avenxus -

2. Apotek Firdaus Tradosik

3. Apotek K24 Yamin Tradosik dan Tramal

4. Apotek Medan -

5. Apotek Mutiara -

6. Apotek Nora Tramal, Tradosik dan Tramadol Generik 7. Apotek Sumber Sehat Tramal

(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2016). Obat Analgesik Antipiretik. Diakses 19 Agustus 2016. Jakarta. http://apotik.medicastore.com

Anonim. (2015 a). Obat Tramadol Kandungan dan Kegunaannya. Diakses 16 Desember 2015. Jakarta

Anonim. (2015 b). Sosialisasi Dampak Penyalahgunaan Tramadol di Kota Bima. Diakses 16 Desember 2015. Jakarta Ansel, H. C. (1985). Introduction to Pharmaceutical Dosage Forms. Penerjemah:

Ibrahim, F. Pendamping: Asmanizar, dan Aisyah, I. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat. Jakarta: UI-Press. Hal. 218-219, 225.

Basset, J., Denney, R. C., Jeffery, G. H., dan Mendham, J. (1991). Vogel’s Textbook of Quantitative Inorganic Analysis Including Elementary Instrumental Analysis. Penerjemah: Hadyana P, A dan Setiono, L. (1994). Buku Ajar Vogel: Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 43, 274, 279-281.

Daris, A. (2010). Suplemen Himpunan Peraturan Perundang-undangan Kefarmasian. Jakarta: ISFI Penerbitan. Hal. 137.

Day, R. A., dan Underwood, A. L. (1980). Quantitative Analysis, Edisi Keempat. Alih Bahasa: Soendoro, R., W, Widaningsih., dan Sri Rahadjeng. (1981). Analisa Kimia Kuantitatif. Edisi Keempat. Surabaya: Penerbit Erlangga. Hal. 21-24.

Dirjen POM RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 5-6, 639, 675, 748.

Dirjen POM RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 1086-1087.

Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan Kelima. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 17, 27, 463.

Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Review Artikel. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3): 117-119, 122-123.

(39)

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. (2007). Informasi Spesialite Obat Indonesia. Volume 42. Jakarta: Percetakan Ikrar Mandiri Abadi. Hal. 203-223.

Moffat, A. C., Osselton, M. D., dan Widdop, B. (2004). Clarke‘S Analysis Of Drug And Poisons in Pharmaceuticals, Body Fluids and Postmortem Material. Thirth edition. London.Chicago: Pharmaceutical Press. Hal. 1654-1655.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Edisi Keenam. Bandung: Tarsito. Hal. 168. Syafruddin. (2009). Bahan Kuliah Asidi-Alkalimetri Netralisasi. Medan: Fakultas

Farmasi USU.

Tan, H. T., dan Rahardja. (2002). Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo. Hal. 296, 301, 331.

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode titrasi semi bebas air dengan tujuan untuk menentukan kadar tramadol HCl dalam sediaan kapsul.

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Kuantitatif Fakultas Farmasi Universitas SumateraUtara pada bulan Januari 2013 – April 2013.

3.2 Bahan-Bahan

3.2.1 Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tramadol kapsul generik produksi PT.Indofarma dan PT.Kimia Farma serta tramadol kapsul dengan merek dagang Tramal® (PT. Pharos) dan Tradosik® (PT. Sanbe Farma). 3.2.2 Pereaksi

Bahan yang digunakan jika tidak dinyatakan lain adalah kualitas pro analisis keluaran E. Merck kecuali disebutkan lain yaitu aquadest (CV Rudang), etanol P, Natrium hidroksida (CV Rudang), Kalium biftalat (CV Rudang), indikator fenoftalein (CV Rudang) dan aqua bebas CO2 (Lab Kimia Kuantitatif) .

3.3 Alat-Alat

(41)

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling purposif, dikenal juga sebagai sampling pertimbangan dimana sampel ditentukan atas dasar pertimbangan bahwa sampel yang tidak terambil mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel yang sedang diteliti (Sudjana, 2005). Sampel yang diambil berupa kapsul tramadol HCl generik produksi PT Indofarma dan PT Kimia Farma serta kapsul tramadol HCl dari merek dagang Tramal® (PT Pharos) dan Tradosik® (PT Sanbe Farma).

3.4.2 Pembuatan Pereaksi

3.4.2.1 Air bebas CO2

Dididihkan sejumlah air suling selama 15 menit setelah mendidih didiamkan sampai dingin dan ditutup (Ditjen POM RI, 1979)

3.4.2.2 NaOH 0.05 N

Dilarutkan 2 gram pellet NaOH dalam air bebas CO2 dicukupkan sampai

1 liter (Ditjen POM RI, 1979) 3.4.2.3 Indikator Fenolftalein

Dilarutkan 200 mg fenoftalein P dalam 60 ml etanol 90% ditambahkan aquades secukupnya hingga 100 ml (Ditjen POM RI, 1979)

3.4.3 Pembakuan Larutan NaOH 0.05 N

(42)

dititrasi dengan larutan NaOH sampai terjadi perubahan warna merah jambu yang mantap.

3.4.4 Penetapan Kadar Tramadol HCl dalam sediaan Kapsul

Jumlah kapsul yang digunakan untuk penetapan kadar sebanyak 20 kapsul, kapsul dibuka diserbuk ditimbang dan dicatat beratnya.

3.4.4.1 Penetapankadar Tramadol HCL

Ditimbang seksama serbuk setara dengan 150 mg tramadol HCl (penimbangan serbuk sebanyak 6 kali) dimasukkan kedalam Erlenmeyer, dilarutkan dalam 10 ml etanol 96% lalu tambahkan 10 ml aquades dan tambahkan 2 tetes indikator fenolftalein dikocok homogen lalu titrasi dengan NaOH 0.05 N sampai terjadi perubahan warna merah jambu muda, dicatat volume terpakai dan dilakukan percobaan blanko dan dihitung kadar tramadol HCl.

% kadar = �(Vtitrasi – Vblanko)×BE×N NaOH

berat sampel �×100 % V titrasi = volume titran

V blanko = volume blanko

BE = berat ekivalen

N = Normalitas

3.4.4.2 Penetapan Blanko

(43)

3.5Analisis Data Secara Statistik

Menurut Rohman (2007) untuk menghitung standar deviasi (SD) digunakan rumus:

�� = �∑(� − �̅)

2

� −1

Untuk menghitung apakah data diterima atau ditolak digunakan rumus sebagai berikut:

� = ���̅ − µ

√� �

Dasar penolakan data jika: t hitung≥ t tabel

Menurut Day dan Underwood (1980), maka menghitung interval kepercayaan digunakan rumus sebagai berikut:

n

μ = Interval kepercayaan x = Kadar rata–rata sampel

t = Harga t tabel sesuai dengan α yang dipakai SD = Standar Deviasi

n = Jumlah pengulangan

3.6 Uji Validasi Metode Analisis

3.6.1 Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali (% Recovery)

(44)

masing-masing dilakukan sebanyak 3 kali replikasi. Setiap rentang spesifik mengandung 70% analit dan 30% baku, kemudian dianalisa dengan perlakuan yang sama seperti pada penetapan kadar pada sampel.

Menurut Harmita (2004), persen perolehan kembali (% recovery) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

% Perolehan Kembali (% Recovery) = A

A F

C C C

*

x 100%

Keterangan:

CF= Konsentrasi sampel setelah penambahan baku

CA= Konsentrasi sampel sebelum ditambahkan baku

C*A = Konsentrasi baku yang ditambahkan

3.6.2 Uji Presisi

Menurut Rohman, (2007), presisi merupakan ukuran keterulangan metode analisis dan biasanya diekspresikan dengan standard deviasi relatif (RSD) dari serangkaian data. Nilai RSD ditentukan dengan rumus:

RSD = ×100% x

SD

Keterangan:

RSD = Relatif Standar Deviasi SD = Standard Deviasi

(45)

3.7 Uji Mutu Sediaan Kapsul

3.7.1 Uji Keseragaman Bobot

Ditimbang 20 kapsul kemudian ditimbang lagi satu persatu dikeluarkan isi semua kapsul ditimbang seluruh bagian cangkang kapsul dihitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang ditetapkan kolom A dan untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang ditetapkan kolom B (Ditjen POM RI, 1979).

3.7.2 Uji Waktu Hancur

(46)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengambilan Sampel

Data pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling purposif atas dasar pertimbangan bahwa sampel yang tidak terambil mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel yang diteliti, hasil pengambilan sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan data survei tramadol dapat dilihat pada Lampiran 17.

Tabel 4.1 Data Sampel Kapsul tramadol HCl

No Nama Sampel Pabrik Batch Exp Date

1. Tramadol Generik PT. Indofarma 1206012 09-2016 2. Tramadol Generik PT. Kimia Farma BB0595J 05-2017

3. Tramal PT. Pharos BNC21751A 09-2016

4. Tradosik PT. Sanbe Farma NH2233 05-2016

4.2 Data Kadar Tramadol HCl Dalam Sampel

(47)

arah jarum jam untuk mencegah pengendapan sampai terjadi titik akhir titrasi terbentuk warna merah.Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik dengan distribusi t pada taraf kepercayaan 99% (�=0,01). Berdasarkan hasil perhitungan statistik tersebut diperoleh kadar tramadol HCl dalam sampel yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Data Kadar Tramadol dalam Sampel

No Nama Sampel Kadar

1. Tramadol HCl PT. Indofarma 101,68 % ± 1,37% 2. Tramadol HCl PT. Kimia Farma 103,10% ± 2,49%

3. Tramal PT. Pharos 104,73% ± 2,55%

4. Tradosik PT. Sanbe Farma 106,06% ± 1,56%

Berdasarkan data diatas tramadol HCl yang beredar di pasaran memenuhi persyaratan kadar sesuai dengan persyaratan Farmakope Indonesia Edisi IV yaitu tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110% dan masing-masing sampel memiliki % kadar yang berbeda hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh adanya bahan tambahan selain zat aktif tramadol seperti bahan pengisi antara lain laktosa, bahan pelicin umumnya magnesium stearat dan talkum serta surfaktan atau bahan tambahan lainnya.

4.3 Data Uji Validasi Metode Analisis

(48)

Tabel 4.3 Data Hasil Uji Validasi Metode Analisis

Kadar rata-rata Persen Perolehan Kembali (%) Standar Deviasi (SD)

Relatif Standar Deviasi (RSD)

100,25% 0,72 %

0,71% Keterangan : Data pada Tabel 4.3 merupakan hasil dari 3 kali perulangan dengan

rentang konsentrasi 100%.

(49)

4.4Data Uji Keseragaman Bobot

Ditimbang 20 kapsul kemudian ditimbang lagi satu persatu dikeluarkan isi semua kapsul ditimbang seluruh bagian cangkang kapsul dihitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Data uji keseragaman bobot dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.4 Data Uji Keseragaman Bobot Sampel Tramadol PT. Indofarma

No Berat Isi Kapsul

(mg)

%Penyimpangan No Berat Isi Kapsul

(mg)

%Penyimpangan

1. 178 1,13 11. 181 2,84

2. 175 0,56 12. 175 0,56

3. 178 1,13 13. 178 1,13

4. 183 3,97 14. 172 2,27

5. 175 0,56 15. 172 2,27

6. 175 0,56 16. 181 2,84

7. 181 2,84 17. 178 1,13

8. 172 2,27 18. 178 1,13

9. 172 2,27 19. 172 2,27

10. 172 2,27 20. 175 0,56

Berat total isi kapsul = 3,523 gram Berat rata-rata isi kapsul = 0,176 gram

(50)

Tabel 4.5 Data Uji Keseragaman Bobot Sampel Tramadol PT. Kimia Farma

No Berat isi Kapsul

(mg)

%Penyimpangan No Berat isi Kapsul

(mg)

%Penyimpangan

1. 239 1,23 11. 239 1,23

2. 226 6,61 12. 226 6,61

3. 239 1,23 13. 249 2,89

4. 249 2,89 14. 249 2,89

5. 248 2,47 15. 248 2,47

6. 239 1,23 16. 239 1,23

7. 249 2,89 17. 249 2,89

8. 244 0,82 18. 254 4,95

9. 239 1,23 19. 244 0,82

10. 239 1,23 20. 239 1,23

Berat total isi kapsul = 4,847 gram Berat rata-rata isi kapsul = 0,242 gram

(51)

Tabel 4.6 Data Uji Keseragaman Bobot Sampel Tramal® PT. Pharos No Berat isi

Kapsul (mg)

%Penyimpangan No Berat isi Kapsul

(mg)

%Penyimpangan

1. 163 4,48 11. 159 1,92

2. 163 4,48 12. 155 0,64

3. 159 1,92 13. 163 4,48

4. 159 1,92 14. 159 1,92

5. 154 1,28 15. 159 1,92

6. 159 1,92 16. 155 0,64

7. 154 1,28 17. 146 6,41

8. 146 6,41 18. 155 0,64

9. 155 0,64 19. 151 3,2

10. 155 0,64 20. 151 3,2

Berat total isi kapsul = 3,120 gram Berat rata-rata isi kapsul = 0,156 gram

(52)

Tabel 4.7 Data Uji Keseragaman Bobot Sampel Tradosik® PT. Sanbe Farma No Berat isi

Kapsul (mg)

%Penyimpangan No Berat isi Kapsul

(mg)

%Penyimpangan

1. 212 3,41 11. 195 4,87

2. 190 7,31 12. 216 5,36

3. 195 4,87 13. 207 0,97

4. 199 2,92 14. 212 3,41

5. 207 0,97 15. 216 5,36

6. 195 4,87 16. 195 4,87

7. 207 0,97 17. 195 4,87

8. 195 4,87 18. 212 3,41

9. 212 3,41 19. 216 5,36

10. 207 0,97 20. 212 3,41

Berat total isi kapsul = 4,095 gram Berat rata-rata isi kapsul = 0,205 gram

Pada sampel Tradosik® PT. Sanbe Farma % penyimpangan tertinggi pertama (7,31%) dan penyimpangan tertinggi kedua (5,36%) hal ini memenuhi kriteria keseragaman bobot.

(53)

tambahan seperti adanya zat pengisi seperti laktosa, zat pelicin umumnya talkum dan magnesium steararat. Untuk sampel tramadol PT Indofarma memiliki bobot rata-rata 176 mg dan kadar yang diperoleh 101,68%, sampel tramadol PT Kimia Farma memiliki bobot rata-rata 242 mg dan kadar yang diperoleh 103,10%, sampel Tramal® memiliki bobot rata-rata 156 mg dan kadar yang diperoleh 104,73% serta sampel Tradosik® memiliki bobot rata-rata 205 mg dengan kadar 106,06% dalam hal ini jumlah bobot rata-rata serta deviasi yang diperoleh memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi III dan kadar yang diperoleh juga memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi IV yaitu tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%, akan tetapi antara keseragaman bobot dan kadar yang diperoleh tidak saling mempengaruhi hanya sebatas masih dalam interval memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia. Data keseragaman bobot dan kadar yang diperoleh dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Gambar 2. Grafik Data Keseragaman Bobot dan % Kadar

0 50 100 150 200 250 300

Indofarma Kimia Farma Tramal Tradosik

% Kadar

(54)

4.5. Data Uji Waktu Hancur

Data uji waktu hancur dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.8 Data Uji Waktu Hancur

No Tramadol KF Tramadol IF Tramal® Tradosik® 1. 5 menit 52 detik 3 menit 52 detik 4 menit 7 detik 3 menit 24 detik 2. 6 menit 24 detik 4 menit 34 detik 4 menit 21 detik 3 menit 44 detik 3. 6 menit 30 detik 4 menit 54 detik 4 menit 47 detik 4 menit 3 detik 4. 6 menit 45 detik 5 menit 16 detik 5 menit 57 detik 4 menit 30 detik 5. 7 menit 10 detik 5 menit 42 detik 6 menit 20 detik 6 menit 14 detik 6. 7 menit 30 detik 6 menit 58 detik 6 menit 55 detik 7 menit 15 detik

Rata2

6 menit 48 detik 5 menit 33 detik 5 menit 18 detik 5 menit 12 detik

(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penetapan Kadar Tramadol hidroklorida dalam sediaan kapsul dapat ditentukan dengan metode titrasi semi bebas air karena pada hasil uji validasi metode ini menunjukkan akurasi dan presisi yang baik.

(56)

5.2 Saran

(57)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tramadol HCl

Menurut Moffat, dkk., (2004), uraian tentang tramadol adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Struktur Tramadol HCl

Tramadol HCl dengan rumus molekul C16H25NO2,HCl dan berat molekul

299,8 berupa serbuk kristal berwarna putih, mudah larut dalam air dan etanol, sangat tidak larut dalam aseton .

2.1.1 Bentuk Sediaan

(58)

tutupnya yang lebih pendek. Ukuran kapsul berkisar dari 000 yang terbesar sampai No. 5 yang terkecil (Ansel, 1985).

Kapsul harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Keseragaman bobot

Untuk kapsul yang berisi obat kering, ditimbang 20 kapsul kemudian ditimbang lagi satu persatu dikeluarkan isi semua kapsul ditimbang seluruh bagian cangkang kapsul dihitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang ditetapkan kolom A dan untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang ditetapkan kolom B (Ditjen POM RI, 1979).

Tabel 2.1 Perbedaan Bobot Isi Kapsul

Bobot rata-rata isi kapsul

Perbedaan bobot isi kapsul dalam %

A B

120 mg atau kurang Lebih dari 120 mg

± 10 % ± 7,5%

± 20% ± 15%

(59)

2. Waktu hancur

Dilakukan pengujian waktu hancur menggunakan alat kecuali dinyatakan lain waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima kapsul tidak boleh lebih dari 15 menit (Ditjen POM RI, 1979).

3. Penyimpanan

Dalam wadah tertutup rapat sebaiknya berisi zat pengering ditempat sejuk (Ditjen POM RI, 1979).

2.1.2 Farmakologi

(60)

2.2. Titrasi Semi Bebas Air

Titrasi Semi Bebas Air (TSBA) adalah bagian titrasi asidi-alkalimetri menggunakan pelarut campur, biasanya campuran air dan etanol sama banyak. Etanol gunanya untuk melarutkan analit atau hasil reaksi dari analit yang sukar larut, bila etanol sedikit atau kurang maka kemungkinan analit atau hasil reaksi dari analit tidak sempurna dilarutkan. Bila etanol kebanyakan, warna indikator kurang terang. Titrasi semi bebas air digunakan untuk asam-asam lemah dengan pKa ≤ 6 serta garam-garamnya dan basa-basa lemah dengan pKb ≤ 6 serta garam-garamnya.

Menurut Syafruddin (2009) titrasi semi bebas air meliputi :

1. Titrasi asam lemah dengan basa kuat

Penetapan kadar asam benzoat (sukar larut dalam air, pKa = 4,2) dititrasi dengan NaOH 0,1 N

pH Titik Ekivalen ± 8,6 Harga ini dapat dihitung dengan rumus :

pH = ½ pKw + ½ pKa + ½ log c

Indikator yang sesuai adalah Fenolftalein dengan trayek pH 8,3-10,0 (Basset, et al., 1991). pH titik akhir titrasi adalah 10 .

O

OH

Asam Banzoat

+ NaOH

O

O-Na

+ H2O

(61)

2. Titrasi basa lemah dengan asam kuat dititrasi dengan HCl 0,1 N

Contoh pada penetapan kadar Efedrin (sukar larut dalam air, pKa = 9,6 )

pH Titik Ekivalen : ± 5,3 Harga ini dapat dihitung dengan rumus :

pH = ½ pKw - ½ pKb - ½ log c

Indikator yang sesuai adalah merah bromofenol 5,2-6,8. pH titik akhir titrasi adalah 5,2.

3. Titrasi basa Bronsted dengan asam kuat

(62)

Indikator yang sesuai adalah Merah metil 4,2-6,3 (Basset, et al., 1991). pH titik akhir titrasi adalah 4,2.

4. Titrasi asam Bronsted dengan basa kuat

Penetapan kadar Tramadol HCl dititrasi dengan NaOH 0,1 N dan dalam reaksi akan dihasilkan Tramadol basa (pKb = 5,7) yang sukar larut dalam air.

pH Titik Ekivalen : ± 10,65, Harga ini dapat dihitung dengan rumus :

Indikator yang sesuai adalah Fenolftalein 8,3–10,0 (Basset, et al., 1991). pH titik akhir titrasi adalah 10.

Proses yang kita gunakan untuk menentukan secara teliti konsentrasi suatu larutan dikenal dengan standarisasi dengan menggunakan standar primer, dengan syarat sebagai berikut:

HO

O

N H Cl

HO

O

N

tramadolhidrokhlorida

+ NaOH + NaCl + H2O

tramadolbasa

OH- = Kb x BOH pOH = - log OH

(63)

1. Zat harus mudah diperoleh, mudah dimurnikan, mudah dikeringkan dan mudah dipertahankan dalam keadaan murni

2. Zat harus tak berubah dalam udara selama penimbangan dan komposisi kimianya tidak berubah dalam kondisi penyimpanan.

3. Zat tersebut harus mempunyai bobot ekivalen yang tinggi, sehingga kesalahan penimbangan dapat diabaikan

4. Zat tersebut harus mudah larut pada kondisi dimana ia digunakan 5. Reaksi dengan larutan standar harus stokiometris dan cepat

6. Zat harus dapat diuji terhadap zat-zat pengotor dengan uji kualitatif atau uji lainya yang kepekaanya diketahui (Basset, et al., 1991 )

Standar primer merupakan senyawa kimia stabil yang tersedia dalam kemurnian tinggi dan dapat digunakan untuk membakukan larutan baku yang digunakan dalam titrasi seperti larutan baku natrium hidroksida dapat dibakukan dengan kalium hidrogen ftalat yang memiliki kemurnian tinggi (Watson, 2005).

2.3 Validasi Metode Analisis

(64)

1. Kecermatan (accuracy)

Merupakan ukuran yang menunjukan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan. Kecermatan ditentukan dengan dua cara yaitu metode simulasi (spiked-placebo recovery) dan metode penambahan baku (standard addition method). Dalam metode simulasi sejumlah analit bahan murni ditambahkan ke dalam campuran bahan pembawa sediaan farmasi lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan, tetapi bila tidak memungkinkan membuat sampel placebo karena matriksnya tidak diketahui seperti obat-obat paten atau karena analitnya berupa suatu senyawa endogen misalnya metabolit sekunder maka dapat dipakai metode adisi. Metode adisi dibuat dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode tersebut (Harmita, 2004).

% Perolehan Kembali (% Recovery) = * A

CF = Konsentrasi sampel setelah penambahan baku CA = Konsentrasi sampel sebelum ditambahkan baku C*A = Konsentrasi baku yang ditambahkan

Tabel 2.2 Rentang persen recovery yang diperbolehkan.

No. Analit pada matriks sampel (%) Rata-rata yang diperoleh (%)

1 ≥10 98-102

2 ≥1 90-110

3 0.1 – 1 80-120

(65)

2. Keseksamaan (Precision)

Merupakan ukuran yang menunjukan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogeny (Harmita, 2004).

Tabel 2.3 Rentang presisi yang diperbolehkan (Harmita, 2004).

No. Konsentrasi sampel (%) Presisi (%)

1 ≥10 ≤ 2

2 1.0 – 10.0 ≤ 5

3 0.1 – 1.0 % ≤ 10

4 < 0.1 ≤ 20

Presisi diekspresikan dengan relatif standard deviasi (RSD) dari serangkaian data (Harmita, 2004).

RSD = x

SD x 100

Keterangan:

RSD = Relatif Standar Deviasi SD = Standard Deviasi

(66)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Banyak obat-obat yang beredar di pasaran untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit dan nyeri yang lazim disebut analgesik. Obat analgesik mempunyai efek menghilangkan atau mengurangi nyeri tanpa disertai hilangnya kesadaran atau fungsi sensorik lainnya. Salah satu analgesik beredar dan dipergunakan adalah tramadol kapsul (Anonim, 2016).

Tramadol adalah salah satu tipe obat yang termasuk ke dalam obat keras (Daftar G) dan jika menggunakan tramadol akan memerlukan resep dokter untuk membelinya sebab obat keras memang tidak boleh dikonsumsi sembarangan apalagi bagi orang awam yang tidak mengerti bahaya jika dikonsumsi secara berlebihan dan tidak tepat dosis. Biasanya tramadol ini digunakan oleh pasien yang baru operasi dimana luka bekas operasi masih menimbulkan rasa sakit yang luar biasa dan efek obat bius yang melemah disinilah tramadol biasanya diberikan oleh dokter dengan tujuan untuk mengurangi rasa sakit tersebut (Anonim, 2015 a). Bentuk sediaan tramadol ada beberapa macam mulai dari injeksi, tablet dan kapsul tetapi dalam penelitian ini dibahas dalam sediaan kapsul karena paling banyak yang beredar dipasaran.

(67)

memperoleh efek ‘fly’ yang semakin kuat. Tramadol jika dikonsumsi dalam jumlah banyak atau tidak menurut dosis yang telah ditentukan dapat berefek seperti morfin dan dapat berefek seperti zat adiktif atau dapat menyebabkan ketergantungan bagi si pengguna, karena alasan itulah maka sekarang penjualan tramadol tidak bisa sembarangan dan pemasarannya juga lebih ketat (Anonim, 2015 b).

Pada pembuatan obat, kadar zat aktif merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjamin kualitas sediaan obat. Sediaan obat yang berkualitas baik akan menunjang tercapainya efek terapeutik yang diharapkan. Salah satunya persyaratan mutu adalah kadar yang dikandung harus memenuhi persyaratan kadar seperti yang tercantum dalam farmakope Indonesia atau buku standar lainnya (Daris, 2010).

Tramadol HCl dapat ditentukan kadarnya secara kromatografi gas, HPLC serta kemungkinan secara spektrofotometri ultraviolet yang diperlihatkan pada panjang gelombang 272 nm (A11=70a) dalam larutan asam, namun metode

tersebut memerlukan alat dan biaya operasional yang relatif mahal serta waktu analisis yang relatif lama.

Mengingat hal tersebut diatas maka diperlukan metode analisis dasar yang memakai alat dan biaya operasional yang lebih murah serta lebih mudah dalam pelaksanaannya namun masih dapat memberikan hasil dengan akurasi dan presisi yang baik. Salah satu metode dasar yang dapat digunakan yaitu secara volumetri dimana tramadol HCl kapsul ditentukan secara titrasi semi bebas air.

(68)

dan etanol sama banyak karena tramadol basa sukar larut dalam air serta memiliki titik ekivalen 10,65 dengan indikator timolftalein (8,3-10,5) akan tetapi karena timolftalein susah didapat dan mahal, maka indikator fenolftalein (8,3-10,0) dianggap dapat mewakili.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Apakah kadar tramadol HCl dalam sediaan kapsul dapat ditentukan dengan metode titrasi semi bebas air?

b. Apakah kadar tramadol HCl yang beredar dipasaran sesuai dengan ketentuan Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 1995?

1.3Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

a. Metode titrasi semi bebas air dapat digunakan pada penetapan kadar tramadol HCl dalam sediaan kapsul

b. Kadar tramadol HCl yang beredar dipasaran sesuai dengan ketentuan Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 1995.

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui metode titrasi semi bebas air dapat digunakan pada penetapan kadar tramadol HCl dalam sediaan kapsul.

(69)

1.5Manfaat Penelitian

(70)

PENETAPAN KADAR TRAMADOL HIDROKLORIDA SECARA TITRASI SEMI BEBAS AIR DALAM SEDIAAN KAPSUL

ABSTRAK

Banyak obat beredar dipasaran untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit disebut analgesik, salah satu obat yang digunakan adalah tramadol HCl kapsul.Tramadol HCl merupakan asam bronsted memiliki nilai pKa 8,3 dititrasi dengan basa kuat menggunakan pelarut campuran air dan etanol sama banyak karena tramadol basa sukar larut dalam air dan etanol berfungi melarutkan tramadol basa. Pada pembuatan sediaan farmasi berupa obat harus sesuai dengan persyaratan Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah kadar tramadol HCl kapsul tersebut dengan menggunakan metode titrasi semi bebas air sesuai persyaratan Farmakope Indonesia edisi IV tahun 1995.

Pemilihan sampel secara purposif dimana sampel yang tidak terambil mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel yang diteliti, sampel yang dipergunakan tramadol HCl kapsul generik PT Indofarma dan PT Kimia Farma serta obat bermerek Tramal® dan Tradosik®. Penetapan kadar ini menggunakan metode titrasi semi bebas air memakai pelarut campuran etanol dan air menggunakan indikator fenolftalein dan pentiter NaOH 0,05 N menyebabkan perubahan warna merah jambu muda.

Penelitian menunjukkan kadar kapsul tramadol HCl generik PT Indofarma (101,68% ± 1,37) dan kapsul tramadol HCl generik PT Kimia Farma (103,10% ± 2,49) serta obat bermerek Tramal® (104,73% ± 2,55) dan Tradosik® (106,06% ± 1,55).Hasil uji validasi dengan % perolehan kembali sebesar 100,25% standar deviasi (SD) 0,72% dan relatif standar deviasi (RSD) sebesar 0,71%. Penetapan kadar tramadol HCl kapsul dengan menggunakan metode titrasi semi bebas air dapat digunakan dan memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 1995.

(71)

ASSAY OF TRAMADOL HIDROKLORIDA WITH SEMI NONAQUEOS TITRATION IN CAPSUL DOSAGE

ABSTRACT

Many drugs circulating in the market to reduce or eliminate the pain are called analgesic, one of the drug used were tramadol capsules. Tramadol HCl is a bronsted acid having pKa value of 8.3 was titrated with strong base using solvent mixture of water and ethanol as much as tramadol base soluble in water and ethanol function disolves tramadol base. In the manufacture of pharmaceutical dosage from the drug must accordance with requirements of the fourth edition of the pharmacopoeia Indonesia or other standard of books. The purpose of this study was to determine the levels of tramadol HCl with semi nonaqueos titration method and whether tramadol HCl accordance with the requirements of the fourth edition of the pharmacopoeia Indonesia 1995.

The selection of sample is purposive where samples are not choose have the same characteristic with a selected sample, tramadol HCl used samples generic capsules PT Indofarma and PT Kimia Farma as well as branded drugs Tramal® and Tradosik® . This assay using semi nonaqueos titration with solvent mixture of ethanol and water was then added phenolphthalein indicator and titrate with NaOH cause pink discoloration.

The results showed levels generic tramadol HCl PT Indofarma (101.68% ± 1.37) , tramadol HCl PT Kimia Farma (103.10% ± 2.49) and branded drugs Tramal® (104.73% ± 2.55) and Tradosik® (106.06% ±1.55), the validity of the test results with the % recovery of tramadol HCl capsule at 100.25% precision test with standard deviation (SD) at 0.72% and relative standard deviation at 0.71%. The assay of tramadol HCl capsule with semi nonaqueos titration can be used and compliance with the requirements of the fourth edition of the pharmacopoeia Indonesia 1995.

(72)

PENETAPAN KADAR TRAMADOL SECARA TITRASI SEMI

BEBAS AIR DALAM SEDIAAN KAPSUL

SKRIPSI

SKR]

OLEH:

SRI WAHYUNI TANJUNG

NIM 091524027

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(73)

PENETAPAN KADAR TRAMADOL SECARA TITRASI SEMI

BEBAS AIR DALAM SEDIAAN KAPSUL

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

SRI WAHYUNI TANJUNG

NIM 091524027

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(74)

PENGESAHAN SKRIPSI

PENETAPAN KADAR TRAMADOL SECARA TITRASI SEMI

BEBAS AIR DALAM SEDIAAN KAPSUL

OLEH:

SRI WAHYUNI TANJUNG

NIM 091524027

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pada Tanggal: 8 Januari 2016 Pembimbing I,

Prof. Dr. UripHarahap, Apt Prof. SumadioHadisahputra, Apt.

NIP 195301011983031004 NIP 1 11281983031002

Prof NI195

Medan, Oktober 2016 Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Dekan,

Dr. Masfria, M.S., Apt. NIP 195707231986012001 Disetujui oleh:

Pembimbing I,

Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt. NIP 195111021977102001

Panitia Penguji,

Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt. NIP 195201041980031002

Pembimbing II,

Drs. Syafruddin, M.S., Apt. NIP 194811111976031003

Dra. Sudarmi, M.Si., Apt. NIP 195409101983032001

Drs. Agusmal Dalimunthe, M.S., Apt. NIP 195406081983031005

(75)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dengan judul Penetapan Kadar Tramadol Secara Titrasi Semi Bebas Air Dalam Sediaan Kapsul.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan, yang telah memberikan fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan. Ibu Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt., dan Bapak Drs. Syafruddin, M.S., Apt., yang telah membimbing dan memberikan petunjuk serta saran-saran selama penelitian hingga selesainya skripsi ini. Bapak Drs. Fathur Rahman, M.Si., Apt., Ibu Dra. Sudarmi, M.Si., Apt., dan Bapak Drs. Agusmal Dalimunthe, M.S., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Bapak dan Ibu staff pengajar Fakultas Farmasi USU Medan yang telah mendidik selama perkuliahan.

(76)

semangat dan kebersamaannya selama ini, serta seluruh pihak yang telah ikut membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Medan, Oktober 2016 Penulis,

(77)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Sri Wahyuni Tanjung

Nomor Induk Mahasiswa : 091524027

Program Studi : S-1 Farmasi Ekstensi

Judul Skripsi : Penetapan Kadar Tramadol secara Titrasi Semi Bebas Air dalam Sediaan Kapsul

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini ditulis berdasarkan data dari hasil pekerjaan yang saya lakukan sendiri dan belum pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Perguruan Tinggi dan bukan plagiat karena kutipan yang ditulis telah disebutkan sumbernya di dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ada pengaduan dari pihak lain karena di dalam skripsi ini ditemukan plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia menerima sanksi apapun oleh Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dan bukan menjadi tanggung jawab pembimbing.

Demikian surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan jika diperlukan sebagaimana mestinya.

Medan, Oktober 2016 Yang Membuat Pernyataan,

(78)

PENETAPAN KADAR TRAMADOL HIDROKLORIDA SECARA TITRASI SEMI BEBAS AIR DALAM SEDIAAN KAPSUL

ABSTRAK

Banyak obat beredar dipasaran untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit disebut analgesik, salah satu obat yang digunakan adalah tramadol HCl kapsul.Tramadol HCl merupakan asam bronsted memiliki nilai pKa 8,3 dititrasi dengan basa kuat menggunakan pelarut campuran air dan etanol sama banyak karena tramadol basa sukar larut dalam air dan etanol berfungi melarutkan tramadol basa. Pada pembuatan sediaan farmasi berupa obat harus sesuai dengan persyaratan Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah kadar tramadol HCl kapsul tersebut dengan menggunakan metode titrasi semi bebas air sesuai persyaratan Farmakope Indonesia edisi IV tahun 1995.

Pemilihan sampel secara purposif dimana sampel yang tidak terambil mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel yang diteliti, sampel yang dipergunakan tramadol HCl kapsul generik PT Indofarma dan PT Kimia Farma serta obat bermerek Tramal® dan Tradosik®. Penetapan kadar ini menggunakan metode titrasi semi bebas air memakai pelarut campuran etanol dan air menggunakan indikator fenolftalein dan pentiter NaOH 0,05 N menyebabkan perubahan warna merah jambu muda.

Penelitian menunjukkan kadar kapsul tramadol HCl generik PT Indofarma (101,68% ± 1,37) dan kapsul tramadol HCl generik PT Kimia Farma (103,10% ± 2,49) serta obat bermerek Tramal® (104,73% ± 2,55) dan Tradosik® (106,06% ± 1,55).Hasil uji validasi dengan % perolehan kembali sebesar 100,25% standar deviasi (SD) 0,72% dan relatif standar deviasi (RSD) sebesar 0,71%. Penetapan kadar tramadol HCl kapsul dengan menggunakan metode titrasi semi bebas air dapat digunakan dan memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 1995.

(79)

ASSAY OF TRAMADOL HIDROKLORIDA WITH SEMI NONAQUEOS TITRATION IN CAPSUL DOSAGE

ABSTRACT

Many drugs circulating in the market to reduce or eliminate the pain are called analgesic, one of the drug used were tramadol capsules. Tramadol HCl is a bronsted acid having pKa value of 8.3 was titrated with strong base using solvent mixture of water and ethanol as much as tramadol base soluble in water and ethanol function disolves tramadol base. In the manufacture of pharmaceutical dosage from the drug must accordance with requirements of the fourth edition of the pharmacopoeia Indonesia or other standard of books. The purpose of this study was to determine the levels of tramadol HCl with semi nonaqueos titration method and whether tramadol HCl accordance with the requirements of the fourth edition of the pharmacopoeia Indonesia 1995.

The selection of sample is purposive where samples are not choose have the same characteristic with a selected sample, tramadol HCl used samples generic capsules PT Indofarma and PT Kimia Farma as well as branded drugs Tramal® and Tradosik® . This assay using semi nonaqueos titration with solvent mixture of ethanol and water was then added phenolphthalein indicator and titrate with NaOH cause pink discoloration.

The results showed levels generic tramadol HCl PT Indofarma (101.68% ± 1.37) , tramadol HCl PT Kimia Farma (103.10% ± 2.49) and branded drugs Tramal® (104.73% ± 2.55) and Tradosik® (106.06% ±1.55), the validity of the test results with the % recovery of tramadol HCl capsule at 100.25% precision test with standard deviation (SD) at 0.72% and relative standard deviation at 0.71%. The assay of tramadol HCl capsule with semi nonaqueos titration can be used and compliance with the requirements of the fourth edition of the pharmacopoeia Indonesia 1995.

(80)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

SURAT PERNYATAAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Hipotesis ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tramadol HCl ... 5

2.1.1 Bentuk Sediaan ... 5

2.1.2 Farmakologi ... 7

2.2 Titrasi semi bebas air ... 7

(81)

BAB III METODE PENELITIAN ... 14

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 14

3.2 Bahan-bahan ... 14

3.2.1 Sampel ... 14

3.2.2 Pereaksi ... 14

3.3 Alat-alat ... 14

3.4 Prosedur Penelitian ... 15

3.4.1 Pengambilan Sampel ... 15

3.4.2 Pembuatan Pereaksi ... 15

3.4.2.1 Air bebas CO2 ... 15

3.4.2.2 NaOH 0,05 N ... 15

3.4.2.3 Indikator Fenoftalein ... 15

3.4.3 Pembakuan Larutan NaOH 0,05 N ... 15

3.4.4 Penetapan Kadar Tramadol HCl dalam sediaan Kapsul ... 16

3.4.4.1 Penetapan kadar Tramadol HCl ... 16

3.4.4.2 Penetapan Blanko ... 16

3.5 Analisis Data Secara Statistik ... 16

3.6. Uji Validasi Metode Analisis ... 17

3.6.1 Uji Akurasi dengan persen perolehan kembali ... 17

3.6.2 Uji Presisi ... 18

3.7 Uji Mutu Sediaan Kapsul... 19

3.7.1 Uji Keseragaman Bobot... 19

(82)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20

4.1 Data Pengambilan Sampel ... 20

4.2 Data Kadar Tramadol HCl dalam sampel ... 20

4.3 Data Hasil Uji Validasi Metode Analisis ... 22

4.4 Data Uji Keseragaman Bobot ... 23

4.5 Data Uji Waktu Hancur ... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 29

5.1 Kesimpulan ... 29

5.2 Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31

(83)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbedaan Bobot Isi Kapsul ... 6

2.2 Rentang Persen Recovery yang diperbolehkan ... 12

2.3 Rentang Presisi yang diperbolehkan ... 13

4.1 Data Sampel Kapsul Tramadol HCl ... 20

4.2 Data Kadar Tramadol dalam Sampel ... 21

4.3 Data Hasil Uji Validasi Metode Analisis ... 22

4.4 Data Uji Keseragaman Bobot Sampel Tramadol PT. Indofarma ... 23

4.5 Data Uji Keseragaman Bobot Sampel Tramadol PT.Kimia Farma ... 24

4.6 Data Uji Keseragaman Bobot Sampel Tramal PT. Pharos ... 25

4.7 Data Uji Keseragaman Bobot Sampel Tradosik PT. Sanbe Farma ... 26

(84)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Struktur Tramadol hidroklorida ... 5

2 Grafik Data Keseragaman Bobot dan % Kadar ... 27

3 Buret, Statif dan Klem ... 52

4 Alat-alat Gelas ... 52

5 Neraca Analitik ... 52

6 Alat Uji Waktu Hancur ... 53

(85)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Bagan Penetapan Kadar Tramadol hidroklorida ... 33

2. Contoh Perhitungan Pembakuan Kalium biftalat Normalitas Natrium hidroksida yang digunakan ... 34

3. Contoh Perhitungan Kadar Tramadol HCl generik PT.Indofarma ... ... 36 (% Recovery) Tramadol hidroklorida ... 48

11. Data Hasil Uji Validasi Metode Analisis dengan Parameter Akurasi yaitu Persen Perolehan Kembali (%Recovery) dengan Metode Penambahan Baku (Standard Addition Method) dan Presisi yaitu Relatif Standar Deviasi (RSD) ... 49

12. Tabel distribusit ... 50

13. Perhitungan titik ekivalen untuk menentukan indikator... 51

14. Alat yang dipergunakan ... 52

15. Sampel yang dipergunakan ... 54

16. Sertifikat Pengujian ... 55

17. Data Perhitungan Penyimpangan (Deviasi) Keseragaman Bobot ... 56

18. Data Waktu Hancur Kapsul... 60

Gambar

tabel dibawah ini :
Gambar 3 :  Buret, statif dan klem
Gambar 6 : Alat Uji Waktu Hancur
Gambar 7 : Sampel mengandung Tramadol hidroklorida
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisa yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa sampel krim yang digunakan pada analisa ini mengandung hidrokortison asetat dengan kadar rata-rata 102.0381 %, sesuai

Dalam penulisan tugas akhir ini, penetapan kadar kloramfenikol dalam sediaan kapsul kloramfenikol menggunakan metode kromatografi yakni Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Diharapkan pada pengujian penetapan kadar asam mefenamat dalam sediaan kaplet yang selanjutnya tidak hanya menggunakan metode titrasi alkalimetri saja,. tetapi dengan metode

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar omeprazol dalam sediaan kapsul dengan spektrofotometri ultraviolet dalam larutan asam H 2 SO 4 0,2 M pada panjang..

Mei Kristian Zega : Penetapan Kadar Tablet Antalgin Secara Titrasi Iodimetri Di PT.. Kimia Farma

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penetapan kadar piroksikam dalam sediaan kapsul yang ditentukan ternyata 5 sampel memenuhi persyaratan kadar dan 1 sampel

Analisis Data Statistik untuk Mencari Kadar Sebenarnya dari Larutan kapsul Librocef (PT Hexpharm Jaya) ... Kromatogram dari Larutan kapsul Alxil

Sebelum melakukan produksi dilakukan pengujian pemastian mutu terhadap bahan awal, yaitu adalah penetapan kadar bahan baku nicotinamidum dengan menggunakan