SKRIPSI
ANALISIS SWOT SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN DAYA SAING PADA HOTEL CHERRY PINK KH.WAHID HASYIM MEDAN
OLEH : DEWI JAYANTI
070502231
PROGRAM STUDI STRATA-1 EKONOMI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis analisis SWOT yaitu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), ancaman (Threats) sebagai strategi meningkatkan daya saing pada Hotel Cherry Pink. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011 di Hotel Cherry Pink. Hipotesis yang dikemukakan adalah strategi analisis SWOT dapat meningkatkan daya saing Hotel Cherry Pink.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu pengumpulan data untuk di uji hipotesis dan menjawab pertanyaan dari subjek penelitian dengan melalui pengumpulan melalui daftar pertanyaan dalam survei. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Hotel Cherry Pink. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini Hotel Cherry Pink belum memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. Strategi yang diterapkan oleh Hotel Cherry Pink belum sepenuhnya menggunakan strategi pemasaran yang baik, untuk itu Hotel Cherry Pink harus mengimplementasikan strategi yang cocok digunakan adalah dalam pengoptimalan daya saing dengan mengelola hotel dengan mengevaluasi dan melakukan strategi yang harus di capai. Dengan meningkatkan strategi pemasaran dan menambah sarana hotel agar dapat memberikan kepuasan dan keinginan bagi para pelanggan Hotel Cherry Pink.
ABSTRACT
This study aims to identify and analyze the strength of the SWOT analysis (strengths), weakness (weakness), opportunities (opportunity), threats (threats) as a strategy to increase competitiveness in the Pink Cherry Hotel. This research was carried out in May 2011 in Hotel Cherry Pink. The hypothesis that arises is the SWOT analysis strategy to increase competitiveness Hotel cherry pink.
This research is a descriptive research which is the collection of data to test hypotheses and answer the questions of the subjects of research through the collection through a list of questions in the survey. The triangulation method has been used. The population in this study is the Pink Cherry Hotel. The data used are primary and secondary data. techniques of data collection in the study was carried out through interviews and observation. The method used is the descriptive analysis of qualitative research methods.
The results showed that this hotel Cherry Pink not has been taking advantage of the opportunities that exist to the full. The strategy adopted by Pink Cherry Hotel is not fully with good marketing strategy, so the Hotel Cherry Pink must implement strategies that are appropriate for use in the optimization of competitiveness through the management of hotels in evaluating and implementing a strategy which must be carried out. To improve the marketing strategy and increase the facilities of the hotel in order to provide the satisfaction and the wish of the customers of hotels pink cherry.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH
SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis,
sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Departemen Manajemen Konsentrasi Manajemen Pemasaran pada
Program S-1 di Fakultas Ekonomi.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua
orangtua tersayang Ayahanda Ir. H. Suprapto dan Hj. Ibunda Nurhayati atas
segala doa, dukungan, motivasi dan kasih sayang serta kesabaran yang luar biasa
dan tidak terhingga.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia S.E, M.E, selaku Ketua Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Marhayanie, S.E, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si, selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
memberikan bimbingan dan saran dalam penulisan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi, selaku Dosen Penguji I penulis yang telah
banyak memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.
7. Ibu Dr. Yeni Absah, SE. MSi, selaku Dosen Penguji II penulis yang telah
banyak memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.
8. Ibu Frida Ramadini, SE, MM, selaku Dosen Wali yang mendidik dan
memotivasi penulis untuk meningkatkan prestasi belajar dalam perkulihan.
9. Seluruh Staf Pengajar dan seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
10.Kepada Bapak Manajer dan karyawan Hotel Cherry Pink KH. Wahid
Hasyim Medan terima kasih telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian dan membantu selama proses penelitian dan
wawancara.
11.Kepada abangku Eko Syahputra dan adekku Budi Handoko terima kasih
atas dukungan dan doanya.
12.Kepada Mas Reza terima kasih telah atas dukungan, waktu dan
perhatiannya.
13.Kepada teman-teman di manajemen stambuk 2007, Icha, Mini, Liza,
Mida, Ninda, Imla, Anaz, Vivi, Maliza.
14.Kepada Tika, Rini, Tia, Rahma dan Indah terima kasih atas doa, waktu,
dukungan dan motivasinya.
Medan, Juli 2011
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... ii
DAFTAR GAMBAR ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6
2.1. Uraian Teoritis ... 6
2.1.1. Perencanaan Strategis ... 6
2.1.2. Pengertian Daya Saing ... 8
2.1.3. Pemasaran Jasa ... 12
2.1.4. Pemasaran ... 16
2.1.5. Analisis SWOT ... 19
2.2. Penelitian Terdahulu ... 22
2.3. Kerangka Konseptual ... 24
2.4 Hipotesis ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
3.1. Jenis Penelitian ... 27
3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 27
3.3. Batasan Operasional ... 27
3.4. Operasionalisasi Variabel... 28
3.5. Populasi dan Sampel ... 28
3.6. Jenis Data ... 29
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.8. Teknik Triangulasi ... 30
3.9. Teknik Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32
4.1. Gambaran Umum Hotel Cherry Pink ... 32
4.2. Jenis-jenis Kamar pada Hotel Cherry Pink ... 35
4.3. Perlengkapan Kamar Tidur dan Kamar Mandi ... 36
4.4. Visi dan Misi Hotel Cherry Pink ... 39
4.5. Struktur Organisasi Hotel Cherry Pink ... 40
4.6. Uraian Tugas dan Tanggungjawab ... 40
4.7. Hasil Penelitian ... 44
4.7.1. Analisis SWOT dalam Strategi Meningkatkan Daya Saing pada Hotel Cherry Pink ... 44
4.7.2. Matriks SWOT ... 47
4.7.4. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) ... 45
4.7.5. Diagram SWOT ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49
5.1. Kesimpulan ... 49
5.2. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Halaman
Tabel 2.1 Matriks SWOT ... 21
Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 28
Tabel 4.1 Matriks SWOT pada Hotel Cherry Pink... 49
Tabel 4.2 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE Matriks) ... 41
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1. Kekuatan Dorongan Persaingan ... 11
Gambar 2.3. Kerangka Konseptual ... 25
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Hotel Cherry Pink ... 40
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis analisis SWOT yaitu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), ancaman (Threats) sebagai strategi meningkatkan daya saing pada Hotel Cherry Pink. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011 di Hotel Cherry Pink. Hipotesis yang dikemukakan adalah strategi analisis SWOT dapat meningkatkan daya saing Hotel Cherry Pink.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu pengumpulan data untuk di uji hipotesis dan menjawab pertanyaan dari subjek penelitian dengan melalui pengumpulan melalui daftar pertanyaan dalam survei. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Hotel Cherry Pink. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini Hotel Cherry Pink belum memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. Strategi yang diterapkan oleh Hotel Cherry Pink belum sepenuhnya menggunakan strategi pemasaran yang baik, untuk itu Hotel Cherry Pink harus mengimplementasikan strategi yang cocok digunakan adalah dalam pengoptimalan daya saing dengan mengelola hotel dengan mengevaluasi dan melakukan strategi yang harus di capai. Dengan meningkatkan strategi pemasaran dan menambah sarana hotel agar dapat memberikan kepuasan dan keinginan bagi para pelanggan Hotel Cherry Pink.
ABSTRACT
This study aims to identify and analyze the strength of the SWOT analysis (strengths), weakness (weakness), opportunities (opportunity), threats (threats) as a strategy to increase competitiveness in the Pink Cherry Hotel. This research was carried out in May 2011 in Hotel Cherry Pink. The hypothesis that arises is the SWOT analysis strategy to increase competitiveness Hotel cherry pink.
This research is a descriptive research which is the collection of data to test hypotheses and answer the questions of the subjects of research through the collection through a list of questions in the survey. The triangulation method has been used. The population in this study is the Pink Cherry Hotel. The data used are primary and secondary data. techniques of data collection in the study was carried out through interviews and observation. The method used is the descriptive analysis of qualitative research methods.
The results showed that this hotel Cherry Pink not has been taking advantage of the opportunities that exist to the full. The strategy adopted by Pink Cherry Hotel is not fully with good marketing strategy, so the Hotel Cherry Pink must implement strategies that are appropriate for use in the optimization of competitiveness through the management of hotels in evaluating and implementing a strategy which must be carried out. To improve the marketing strategy and increase the facilities of the hotel in order to provide the satisfaction and the wish of the customers of hotels pink cherry.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Hotel merupakan suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan
menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur
kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar
dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima
(Sulastyono,2006:5). Berdasarkan SK. Menparpostel No. KM 37/PW 340/
MPPT-86 hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau
seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman
serta jasa pengunjung lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan era baru
dalam dunia bisnis perhotelan. Perusahaan perhotelan saling bersaing untuk
memenuhi pangsa pasar yang menuntut kualitas pelayanan yang semakin baik.
Oleh karena itu perusahaan perhotelan semakin banyak memperkuat strateginya
dalam bersaing agar menjadi perusahaan unggul. Berdasarkan SK Direktorat
Jenderal Pariwisata penggolongan hotel ditandai dengan bintang yang disusun
mulai dari hotel berbintang satu sampai dengan yang tertinggi adalah hotel dengan
bintang lima. Sedangkan penginapan dengan fasilitas di bawah hotel berbintang,
yang disebut hotel melati. Di samping hotel berbintang dan melati, terdapat jenis
Hotel melati semakin berkembang, para pesaing hotel melati semakin
banyak melakukan strategi-strategi dalam meningkatkan daya saing hotel. Hotel
Cherry Pink merupakan hotel melati yang menjadi tempat penginapan yang
banyak dikunjungi para wisatawan. Dengan letak yang strategis, berada di pusat
kota dan tidak jauh dari bandara Internasional Polonia Medan. Di samping itu
harga sewa kamar yang terjangkau bagi para wisatawan kalangan menengah ke
bawah dan ke atas. Pelayanan yang diberikan juga memberikan kepuasan bagi
pelanggan dan dari segi fasilitas juga sangat memadai yaitu tersedianya peralatan
elektronik seperti televisi, dvd player, kulkas dan air conditioner di setiap kamar.
Hotel Cherry Pink juga mempunyai beberapa cabang seperti Cherry Red, Cherry
Green, dan Cherry Garden. Sehingga Hotel Cherry Pink termasuk hotel melati yang berkembang dan banyak diminati para wisatawan domestik, yang tidak kalah
bersaing dengan hotel melati lainnya.
Hotel Cherry Pink mampu bertahan dan bersaing dengan hotel lainnya
karena Hotel Cherry Pink merupakan hotel keluarga yang bernuansa islami. Yang
sangat mengutamakan syariah islam yaitu hanya pasangan yang sudah menikah
yang boleh menginap satu kamar, juga mewajibkan karyawan memakai jilbab dan
peci, juga meningkatkan pelayanan kepada konsumen atau tamu hotel. Serta
menjalin kerja sama dengan perusahaan taksi (blue bird) dalam hal pelayanan
trasportasi hotel. Sehingga memiliki citra yang baik di masyarakat khususnya di
daerah medan baru dan menjadikan suatu perbedaan dengan hotel-hotel melati
Tabel 1.1
Harga Sewa Kamar Hotel Cherry Pink
Tipe Kamar Harga
Standard Room Rp. 120.000 De Luxe Room Rp. 150.000 Executive Room Rp. 170.000 Cherry De Luxe Rp. 200.000 Cherry Suite Rp. 250.000 Sumber : Hotel Cherry Pink (2011)
Dalam persaingan Hotel Cherry Pink yang menjadi tantangan terbesar
Hotel Cherry Pink pada saat sekarang ini adalah banyak terdapat hotel melati baru
di sekitar daerah medan baru seperti: Aceh House, Darussalam House, Wahid Inn,
Jangga House. Adapun konsep yang diterapkan hotel melati yang ada di sekitar
daerah medan baru sama dengan yang diterapkan oleh konsep Hotel Cherry Pink
yaitu menerapkan hotel keluarga yang bernuansa islami dengan mengutamakan
syariah, juga mewajibkan karyawan memakai jilbab dan peci serta hanya
membolehkan menginap satu kamar bagi pasangan yang sudah menikah. Oleh
karena itu Hotel Cherry Pink berusaha menawarkan yang berbeda dari pesaing
seperti dari segi harga Hotel Cherry Pink lebih terjangkau dari pada pesaing,
pelayanan yang semakin memuaskan dan brand image yang baik di kalangan
konsumen.
Seiring berkembangnya Aceh House pada saat ini, Aceh House membuat strategi
dengan membuat cabang baru sehingga memudahkan pelanggan untuk menjangkau
keberadaan Aceh House. Yang menjadi ciri khas Aceh House adalah membuat simbol
bahwa Aceh House merupakan hotelnya orang Aceh. Sedangkan, Darussalam House
memiliki strategi dengan mengambil nama jalan darussalam sebagai nama hotel, Hal
dan jalan hotel. Untuk itu Hotel Cherry Pink dituntut untuk bersikap lebih inovatif dan
kreatif lagi dalam menarik para pelanggan yakni dengan meningkatkan strategi
pemasaran. Karena dengan persaingan yang ketat dan tajam mengakibatkan perusahaan
membutuhkan antisipasi yang tepat dan akurat sehingga perusahaan dapat memasarkan
produknya di pasar, dan apabila memungkinkan akan menjadi pemimpin pasar.
Perusahaan harus menjalankan semua operasinya secara efektif dan
efesien tidak terkecuali di bidang pemasaran. Strategi perusahaan, khususnya
strategi pemasaran merupakan langkah yang tepat yang harus ditempuh dan
direalisasikan oleh setiap perusahaan yang ingin dapat bertahan di pasar. Strategi
pemasaran yang dilakukan Hotel Cherry Pink seperti memperindah ruangan
kamar , memberi diskon event serta desain iklan agar para wisatawan tertarik
untuk menginap di Hotel Cherry Pink.
Dalam mengembangkan Hotel Cherry Pink maka dilakukan analisis yang
berkaitan dengan peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh hotel guna
memajukan usahanya. Strategi terhadap lingkungan eksternal dapat ditetapkan
dengan mengetahui apa yang menjadi ancaman (threats) dan apa yang menjadi
peluang (opportunities) bagi perusahaan. Setelah mengetahui lingkungan
eksternal yang dihadapi maka analisis lingkungan internal perlu dilakukan guna
mengetahui apa yang menjadi kekuatan (strengths) dan apa yang menjadi
kelemahan (weaknesses) dari perusahaan. Dengan demikian perusahaan selalu
dapat beradaptasi dengan lingkungannya sehingga upaya untuk mencapai tujuan
perusahaan senantiasa akan dapat dicapai.
pasar, perubahan perilaku tamu yang mungkin dapat menghambat usaha di masa
depan. Mengantisipasi ancaman-ancaman yang mungkin terjadi di masa depan
yang dapat menghambat keberhasilan usaha, untuk mengantisipasinya maka
diperlukan strategi analisis SWOT yang merupakan alat yang dapat merumuskan
strategi perusahaan yang didasarkan pada kekuatan (Strengths) dan peluang
(Opportunities), namun secara bersama dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian
perencana strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada
saat ini (Rangkuti,1997:19). Di dalam skripsi ini akan dibahas mengenai “Analisis
SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada Hotel Cherry Pink”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
perumusan masalah penelitian ini adalah: “Apakah strategi analisis SWOT dapat
meningkatkan daya saing Hotel Cherry Pink?”
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, maka yang menjadi
meningkatkan daya saing pada Hotel Cherry Pink.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan bagi perusahaan
Hotel Cherry Pink dalam meningkatkan daya saing dengan menggunakan
strategi analisis SWOT.
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan
wawasan penulis tentang teori-teori analisis SWOT dalam bisnis perhotelan.
c. Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan referensi
bagi penelitian selanjutnya dengan pembahasan terhadap masalah yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1. Proses Perencanaan Strategis
Perencanaan merupakan sekelompok usaha yang di nilai efektif, dimana
seseorang harus mengetahui tentang pencapaian sesuatu sesuai dengan yang
diharapkan. Sehingga perencanaan strategi merupakan pekerjaan merencanakan
strategi untuk menuntun seluruh tindakan perusahaan, proses manajerial untuk
membangun dan menjaga kesesuaian antara sumber daya organisasi dan peluang
pasarnya. Menurut Stoner (1996:41) definisi perencanaan strategis sebagai
berikut: Perencanaan strategis merupakan proses pemilihan tujuan perusahaan,
penentuan kebijakan dan program yang perlu untuk mencapai sasaran tertentu
dalam rangka mencapai tujuan dan penetapan metode yang perlu untuk menjamin
agar kebijakan program strategis tersebut terlaksana.
Perencanaan strategis memiliki kerangka kerja bagi kegiatan perusahaan
yang dapat meningkatkan ketanggapan dan berfungsinya perusahaan. Perencanaan
strategis membantu manajer mengembangkan konsep yang jelas mengenai
perusahaan. Selain itu, perencanaan strategis memungkinkan perusahaan
mempersiapkan diri menghadapi lingkungan kegiatan yang cepat berubah.
Keunggulan penting lainnya dari perencanaan strategis adalah membantu para
manajer melihat adanya peluang yang mengandung resiko dan peluang yang aman
dan memilih salah satu diantara peluang-peluang yang ada. Perencanaan strategis
karena penelitian yang seksama telah dilakukan terhadap sasaran, tujuan dan
strategi.
Menurut Kotler (1997:44) proses perencanaan strategi bisnis adalah
sebagai berikut :
1. Penetapan misi bisnis (business mission)
2. Analisis lingkungan eksternal (analisis peluang atau gangguan)
3. Analisis lingkungan internal (analisis kekuatan dan kelemahan)
4. Perumusan tujuan
5. Formulasi atau perumusan strategi
6. Perumusan program mencakup program penguatan bagian riset dan
pengembangan, pengumpulan kehebatan teknologi, mengembangkan produk
yang sukses dan sebagainya.
7. Implementasi strategi yang telah dirumuskan dengan jelas disertai dengan
program yang telah dirumuskan dengan baik
8. Umpan balik dan pengawasan (feedback and control) dari implementasi
strategi terhadap perubahan dan perkembangan lingkungan internal dan
eksternal.
Menurut Stoner (1996:49) proses perencanaan strategis menyajikan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perumusan tujuan (goal formulation)
2. Pengidentifikasian strategi dan tujuan berjalan (current objectives and
strategy)
4. Analisis sumber daya
5. Pengidentifikasian peluang dan anacaman strategis
6. Penentuan sejauh mana perubahan strategis dibutuhkan.
7. Pengambilan keputusan strategis
8. Pengukuran dan pengendalian program.
2.1.2. Pengertian Daya Saing
Menurut Sumihardjo (2008:8), pengertian daya saing adalah kata daya
dalam kalimat daya saing bermakna kekuatan, dan kata saing berarti mencapai
lebih dari yang lain atau beda dengan yang lain dari segi mutu, atau memiliki
keunggulan tertentu. Artinya daya saing dapat bermakna kekuatan untuk berusaha
menjadi unggul dalam hal tertentu yang dilakukan seseorang, kelompok atau
institusi tertentu.
Menurut Kotler (2008:324), perusahaan harus dapat mengidentifikasikan pesaing
dengan mengetahui persaingan dari sudut pandang industri dan pasar. Industri adalah
suatu kelompok perusahaan yang menawarkan produk atau kelas produk yang merupakan
pengganti erat satu sama lain. Pemasar mengklasifikasikan industri menurut jumlah
penjual, tingkat diffrensiasi produk, kehadiran atau ketiadaan penghalang untuk masuk,
mobilitas, dan penghalang untuk keluar, struktur biaya, tingkat integrasi vertikal, dan
tingkat globalisasi. Dengan menggunakan pendekatan pasar, maka kita dapat
mendefinisikan pesaing sebagai perusahaan yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang
sama.
Konsep pasar untuk persaingan menunjukkan jumlah pesaing aktual dan
dalam istilah kategori produk. Dengan menentukan profil pesaing langsung dan
tidak langsung perusahaan dengan memetakan tahap-tahap pembeli dalam
memperoleh dan menggunakan produk. Pada jenis analisis ini memberikan
penekanan pada peluang dan tantangan yang dihadapi perusahaan. “Gagasan
pemasaran:pertumbuhan yang tinggi melalui inovasi nilai” menggambarkan
bagaimana perusahaan dapat memasuki pasar baru yang meminimalkan
persaingan dari perusahaan lain.
Dalam bersaing setiap perusahaan perhotelan harus mempunyai kemampuan
bersaing yang diharapkan seperti persaingan sempurna dan persaingan tidak
sempurna sebagai berikut:
1. Persaingan sempurna
Suatu pasar dapat dikatakan berbentuk persaingan murni apabila memenuhi
kondisi sebagai berikut:
a. Terdapat konsumen dan produsen dalam jumlah yang banyak.
b. Mempunyai kesamaan dan homogen terhadap produk yang dijual.
c. Tidak terdapat campur tangan lembaga tertentu.
d. Konsumen dan produsen mengetahui dengan sempurna tentang keadaan
pasar.
e. Dalam jangka waktu yang lama, terdapat kebebasan bagi setiap
2. Persaingan tidak sempurna
Pada persaingan tidak sempurna, hotel melakukan penentuan harga diatas
biaya marjinal. Apabila terjadi perbedaan harga dengan biaya marjinal
tersebut tidak dapat dihindarkan, maka pemerintah atau asosiasi profesi harus
berusaha membantu agar hotel-hotel sejenis atau serupa lainnya, juga
mempunyai perbedaan harga yang relatif sama besarnya dari biaya marjinal.
Dalam suatu hotel seharusnya memiliki kekuatan dorongan untuk melakukan
persaingan, intensitas hotel untuk bersaing tergantung pada hubungan/keterkaitan
antara satu faktor dengan faktor yang lain, seperti:
a. Jumlah dan besar/luasnya cakupan distribusi
Jumlah dan besar/luasnya cakupan distribusi merupakan cara bagi usaha hotel,
seperti dapat dilihat dari banyaknya jaringan hotel yang tersebar dibeberapa
daerah, dan dimiliki oleh suatu badan usaha.
b. Perbedaan tingkat produksi atau variasi produksi
Perbedaan tingkat produksi atau variasi produksi merupakan tersedianya
fasilitas, perlengkapan dan peralatan serta sistem pelayanan yang digunakan
untuk menghasilkan produk barang/jasa pelayanan.
c. Struktur biaya
Struktur biaya merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam
menciptakan kehandalan bersaing. Karena dalam struktur biaya akan terkait
pula penyusunan strategi harga, dimana perubahan harga akan mempunyai
Sumber: Sulastiyono (2008:350), diolah penulis Gambar 2.1
Kekuatan Dorongan Persaingan
Dalam melihat kemampuan hotel untuk bersaing dengan hotel-hotel
lainnya, maka perlu dikaji usaha-usaha hotel dalam melakukan persaingan. Teori
yang mendasari kajian hotel untuk melakukan persaingan adalah teori tentang
strategi usaha dan strategi korporasi. Strategi usaha adalah strategi usaha untuk
satu unit usaha yang mengkhususkan tentang bagaimana seorang manajer unit
usaha bersaing antara hotel-hotel yang ada. Sedangkan strategi korporasi adalah Usaha-usaha hotel
potensial yang masuk kedalam
persaingan
Usaha sejenis sebagai subtitusi
yang masuk dalam persaingan Industri-industri
Perhotelan
Berkompetisi, bersaing diantara
mereka
suatu strategi untuk portofolio unit usaha yang mengkhususkan tentang bidang
usaha apa dan dimana suatu perusahaan multiusaha bersaing.
2.1.3 Pemasaran Jasa
Industri jasa memainkan peranan penting dalam perekonomian dunia. Jasa
merupakan salah satu sumber lapangan kerja, industri jasa sangat beragam dan
berkaitan dengan empat sektor utama yaitu sektor pemerintah seperti: sebagai
kantor pos, kantor pelayanan pajak, kantor polisi, rumah sakit, sekolah, bank
pemerintah dan lainnya. Sektor nirlaba swasta seperti sekolah, universitas, rumah
sakit, lembaga, yayasan dan sebagainya. Sektor bisnis seperti penerbangan,
perbankan, hotel, perusahaan asuransi, konsultan, real estate dan lainnya. Sektor
manufaktur seperti para akuntan, operator komputer, penasihat hukum, arsitek dan
sebagainya.
Menurut Kotler dalam Tjiptono (2005:16) Jasa merupakan setiap tindakan
atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak lain yang pada dasarnya
bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan
sesuatu. Walaupun demikian, produk jasa bisa berhubungan dengan produk fisik
maupun tidak. Maksudnya ada produk jasa murni (seperti child care, konsultasi
psikologi, dan konsultasi manajemen) ada pula jasa yang membutuhkan produk
fisik sebagai persyratan utama (misalnya kapal untuk angkutan laut, pesawat
dalam jasa penerbangan, dan makanan di restoran).
Menurut Hoekstra dalam Tjiptono (2005:5) Konsep pelanggan dapat
a. Diarahkan pada realisasi nilai pelanggan individual dan redefinisi
nilai-nilai tersebut.
b. Mencakup intimasi antar mitra dalam sistem pemasaran dan konsekuensinya,
lebih berfokus pada relasi dibandingkan transaksi
c. Menyelaraskan antara preferensi pelanggan dan kapabilitas perusahaan
d. Mendorong kesesuaian, antara nilai pelanggan dan kapabilitas perusahaan
berdasarkan sistem balikan pasar yang mengukur secara berkesinambungan
perilaku, kepuasan, dan kebutuhan pelanggan individual yang belum
terpenuhi
e. Mencerminkan gagasan bahwa pemasaran merupakan “a state of mind” yang
tidak hanya dibatasi pada satu bidang fungsional
f. Menstimulasi organisasi internal untuk terus menerus dipantau dan
diadaptasikan dengan perubahan kebutuhan dan preferensi pelanggan, serta
selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama
Dalam konteks pemasaran, kebutuhan (needs) dan keinginan (wants)
dibedakan. Kebutuhan merupakan suatu keadaan merasa tidak memiliki kepuasan
dasar. Kebutuhan melekat pada sifat dasar manusia sehingga tidak gampang
berubah. Menurut Maslow dalam Tjiptono (2005:10) kebutuhan dasar manusia
bersifat hierarki (sesuai urutan kepentingan). Kebutuhan dasar tersebut, dan
meliputi kebutuhan fisiologis (misalnya makan dan minum), kebutuhan akan rasa
aman dan keamanan (misalnya perlindungan fisik dan financial), kebutuhan sosial
(seperti cinta kasih, perasaan memiliki), kebutuhan akan pengakuan dan
realisasi diri). Adapun perilaku konsumsi setiap individu dipengaruhi lima
kebutuhan utama yaitu:
a. Kebutuhan fungsional
Suatu barang/jasa bisa memuaskan kebutuhan ini melalui tujuan/keguanaan
fisik atau fungsional. Misalnya, sabun cuci untuk membersihkan kotoran, obat
untuk membasmi kuman penyakit atau mengurangi rasa sakit dan sepatu untuk
melindungi kaki sewaktu berjalan atau berlari
b. Kebutuhan sosial
Suatu barang/jasa dapat memuaskan kebutuhan sosial melalui asosiasinya
dengan segmen demografis, sosio ekonomis, atau etnik kultural masyarakat
tertentu. Contohnya, seorang eksekutif muda membeli sedan mewah untuk
menunjukkan bahawa dirinya adalah eksekutif sukses dan masuk dalam
kalangan berpenghasilan tinggi
c. Kebutuhan emosional
Barang/jasa tertentu dapat memuaskan kebutuhan ini melalui penciptaan
emosi dan perasaan yang tepat, misalnya rasa senang, bahagia, cinta kasih atau
respek yang dirasakan seseorang
d. Kebutuhan epistemik
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia untuk mengetahui atau
mempelajari sesuatu yang baru. Pemuasnya dapat direalisasikan dengan
berbagai cara, misalnya membeli dan membaca surat kabar atau majalah,
nonton tv, mengikuti kursus-kursus keterampilan, menjelajahi dunia cyber di
e. Kebutuhan situasional
Produk-produk tertentu dapat memuaskan kebutuhan yang bersifat situasional
tergantung kepada waktu dan tempat. Misalnya, kebutuhan akan reparasi
mobil darurat selama perjalanan ke luar kota
2.1.4. Pemasaran
Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan.
Semakin tingginya tingkat persaingan, meningkatnya kompleksitas pasar dan
tamu yang semakin kritis akan pasar, mengakibatkan kegiatan perlu dilakukan
secara professional dan agresif. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
usaha hotel tergantung pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan
tujuan-tujuan tamu.
Adapun prinsip-prinsip kunci pemasaran dalam keberhasilan perhotelan
adalah sebagai berikut:
a. Memuaskan kebutuhan, keinginan dan tujuan-tujuan tamu yaitu dengan cara
memuaskan kebutuhan, keinginan tujuan-tujuan tamu dengan cara
menghilangkan atau memperkecil kesenjangan antara apa yang didapatkan
tamu dengan apa yang sebenarnya dikehendaki.
b. Pemasaran yang berkelanjutan adalah kegiatan manajemen yang
berkesinambungan dan bukan merupakan suatu keputusan yang bersifat
sesekali saja.
c. Langkah-langkah pemasaran yang berurutan merupakan suatu proses yang
d. Saling ketergantungan antara usaha-usaha yang ada didalam usaha pariwisata seperti terdapat banyak kemungkinan untuk mengadakan kerja sama di bidang
pemasaran dengan organisasi-organisasi yang terdapat di lingkungan usaha pariwisata.
e. Riset pemasaran merupakan peran kunci karena dengan menggunakan riset
pemasaran untuk mengantisipasi kebutuhan dan keinginan tamu agar kegiatan pemasaran menjadi lebih efektif.
f. Usaha-usaha multi departement merupakan tanggung jawab dari satu departemen atau divisi saja, melainkan merupakan usaha dari seluruh
departemen atau divisi yang terdapat di hotel
Menurut Sulastiyono (2008:260) Prinsip-prinsip awal pemasaran adalah
sebagai berikut: a. Konsep pemasaran
b. Berorientasi pada pasar atau tamu
c. Memenuhi dan memuaskan kebutuhan, keinginan dan tujuan tamu d. Adanya pangsa pasar yang pasti
e. Memiliki nilai dan proses pertukaran
f. Terdapat siklus hidup produk g. Terdapat bauran pemasaran
Keberhasilan pemasaran hotel tergantung dari dua faktor, ialah sebagai berikut:
1. Faktor yang dapat dikendalikan
Bauran pemasaran dapat diubah dengan berbagai cara, misalnya: hotel dapat
ke kupon promosi, sedangkan waktu dan uang merupakan faktor yang sifatnya terbatas.
2. Faktor yang tidak dapat dikendalikan
Faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan adalah kejadian-kejadian yang
diluar jangkauan manajer pemasaran. Faktor ini kadang-kadang disebut faktor
eksternal, yang paling sedikit terdapat enam faktor eksternal seperti:
a. Kompetisi
b. Regulasi dan legalisasi
c. Lingkungan ekonomi
d. Teknologi
e. Lingkungan sosial-budaya
Konsep pemasaran dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu
usaha untuk mempertemukan produk yang dihasilkan oleh hotel dengan calon
tamu yang akan mengkonsumsi produk tersebut. Oleh sebab itu, agar produk yang
dihasilkan oleh hotel (produk nyata ataupun produk tidak nyata) dibeli oleh tamu,
maka produk tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, serta
sesuai dengan keinginannya.
Dalam perusahaan jasa pelayanan, tamu akan melihat atau berhadapan
langsung dengan proses produksi barang dan pelayanan secara simultan. Oleh
karena itu, dalam usaha jasa pelayanan terjadi hubungan atau kontak langsung
2.1.5. Analisis SWOT
Analisis SWOT singkatan dari kata-kata strength (kekuatan perusahaan),
weaknesses (kelemahan perusahaan), opportunities (peluang bisnis) dan threats (hambatan untuk mencapai tujuan). Analisis SWOT bertujuan untuk menentukan
usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh sebab itu lebih
mudah tercapai setiap perusahaan dapat mempergunakan teknik analisis SWOT.
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian
perencana strategis (strategic planner) harus manganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada
pada saat ini.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan
oleh kombinasi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Melalui analisis SWOT, perusahaan
dapat mengevaluasi keseluruhan strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan),
opportunities ( peluang) dan hambatan atau threats kinerja perusahaaan.
Tujuan mengadakan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk
menentukan aktivitas perusahaan berdasarkan kekuatan yang dimiliki, untuk
mengeksploitasi peluang dan kesempatan yang ada, dengan mengurangi atau
menghilangkan ancaman dan gangguan yang membahayakan posisi perusahaan
dipasar, dalam rangka meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
Analisis SWOT dapat diterapkan dalam menentukan tujuan strategi
manajemen pemasaran, dapat diutarakan sebelum menentukan tujuan-tujuan
pemasaran yang ingin dicapai hendaknya perusahaan menganalisis:
1. Kekuatan dan kelemahan
Setiap perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan tertentu, kekuatan
perusahaan dapat menjadi pendukung tercapainya tujuan usaha. Sedangkan
kelemahan perusahaan dapat menjadi penghambat.
2. Peluang bisnis
Berbagai macam pertumbuhan atau perubahan kehidupan masyarakat di dalam
dan di luar negeri seringkali memberikan peluang bisnis (business
opportunities) yang menjanjikan kepada perusahaan-perusahaan yang jeli dan dapat menangkap peluang tersebut.
3. Berbagai macam hambatan
Perkembangan lingkungan bisnis yang kurang menguntungkan (misalnya
krisis ekonomi moneter, defisit anggaran belanja pemerintah) dapat menjadi
hambatan (threats)
Salah satu alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang) adalah matrik SWOT.
Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set
Tabel 2.1 Matriks SWOT IFAS
EFAS
Strenghts (S)
Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal
WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal
OPPORTUNITIES (O) Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal
STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang THREATS (T)
Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal
STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman. Sumber : Rangkuti (2006:35)
1. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST
Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Setelah melakukan analisis SWOT, langkah selanjutnya adalah membuat
manajer dalam setiap tingkatan, terutama manajer puncak. Keputusan ini akan di
pakai sebagai bahan untuk membangun filosofi organisasi dan pernyataan misi,
membangun sasaran baru dan memilih strategi yang tepat.
2.2. Penelitian Terdahulu
Ginting (2006) melakukan penelitian dengan judul “Analisis SWOT Pada
Hotel Danau Toba Internasional Medan”. Penelitian tersebut bertujuan untuk
megetahui upaya pemasaran yang perlu dilakukan oleh Hotel Danau Toba
Internasional untuk dapat meningkatkan volume penjualan kamar dengan
memanfaatkan analisis SWOT dan melalui pengidentifikasian, penganalisisan,
penerapan dan pengendalian SWOT (strengths, weaknesses, oppurtunities,
threats) secara cermat. Strategi pemasaran yang direncanakan dan dijalankan oleh Hotel Danau Toba Internasional akan semakin efektif dan efisien, yang pada
akhirnya akan berdampak pada peningkatan volume penjualan kamar
sebagaimana yang diharapkan oleh perusahaan. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis
deskriptif, metode analisis dengan menggunakan pengumpulan data secara
sistematis, menganalisis serta menginterpretasikan data tersebut sehingga
memperoleh gambaran perusahaan secara umum. Dengan membandingkan data
primer dan data sekunder berdasarkan kesimpulan yang diperoleh kemudian akan
dirumuskan saran-saran perusahaan guna membantu pelaksanaan tugas-tugasnya
Erwan (2007) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Tamu Menginap Pada Cherry Pink Hotel Medan”.
Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan yang meliputi
variabel tangibility (berwujud), dan variabel intangibility (tidak berwujud)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan tamu yang menginap pada
Cherry Pink Hotel Medan dan variabel mana yang dominan berpengaruh terhadap
kepuasan tamu menginap di Cherry Pink Hotel Medan. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis statistik dan
analisis linear berganda diperoleh dengan menggunakan variabel bebas dan
variabel terikat (X1 dan X2) terhadap variabel terikat yakni kepuasan tamu (Y)
maka berdasarkan koefisien korelasi dinyatakan dengan bilangan bergerak antara
0 sampai +1 atau 0 sampai -1.
2.3. Kerangka Konseptual
Menurut Zimmerer (2003:37) Perencanaan strategis bukan merupakan
hasil atau keluaran melainkan suatu proses yang terus berlangsung. Pemikiran
strategis tidak memiliki titik akhir, dan akibatnya proses perencanaan berlangsung
terus menerus. Salah satu dari proses perencanaan manajemen strategis adalah
mengenali lingkungan internal perusahaan (strength, weaknesses) dan lingkungan
eksternal perusahaan (opportunity, threat).
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis dalam mengidentifikasi
ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan lingkungan yang akan datang
sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Analisis SWOT mengevaluasi
pada saat ini serta merumuskan strategi yang cocok untuk digunakan dalam
pengoptimalan strategi daya saing.
Menurut Sumihardjo (2008:8) daya saing merupakan kemampuan suatu
perusahaan menguasai, meningkatkan dan mempertahankan posisi dalam pasar.
Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing bila memiliki
kelebihan dari para pesaingnya dalam menarik konsumen, dan mempertahankan
diri atas kekuatan pesaing yang mencoba menekan perusahaan. Kelebihan tersebut
dapat berupa: produk yang mampu bersaing dan bertahan dipasar, memberikan
pelayanan paling baik, memberikan harga yang terjangkau, memiliki lokasi yang
strategis, teknologi yang memadai dan memasarkan produk dengan cepat .
Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis secara skematis
menetapkan kerangka konseptualnya sebagai berikut:
Sumber : Zimmerer (2002:37) dan Rangkuti (1997:18) Gambar 2.2
Kerangka Konseptual, diolah penulis Strength
(Kekuatan)
Weakness (Kelemahan)
Opportunity (Peluang)
Threat (Ancaman)
[image:35.595.167.403.433.696.2]2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka
hipotesis penelitian ini adalah: ”Strategi analisis SWOT dapat meningkatkan daya
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yaitu
pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan dari subjek
penelitian dengan melalui pengumpulan melalui daftar pertanyaan dalam survei,
wawancara atau observasi. Berdasarkan penelitian deskriptif dapat disimpulkan
bahwa dalam melakukan penelitian analisis SWOT dalam meningkatkan strategi
daya saing Hotel Cherry Pink maka dilakukan dengan metode wawancara dan
observasi sehingga data dapat dikumpulkan dan disusun laporannya.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Hotel Cherry Pink Jalan KH. Wahid Hasyim
No. 2 Medan
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Mei 2011 sampai dengan
Juni 2011.
3.3. Batasan Operasional
Batasan operasional variabel digunakan untuk menghindari
kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam
Weaknesses, Oppportunities, Threats) dalam strategi daya saing pada Hotel Cherry Pink.
3.4 Defenisi Operasionalisasi Variabel
a) Strength (kekuatan) adalah kompetensi khusus yang terdapat dalam Hotel Cherry Pink yang berakibat pada kepemilikan keunggulan komparatif
oleh usaha di pasaran.
b) Weaknesses (kelemahan) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius
bagi kinerja Hotel Cherry Pink.
c) Opportunity (peluang) adalah peluang atau kesempatan yang biasanya tidak datang berulang-ulang dan dalam waktu yang sangat singkat,
sehingga diperlukan antisipasi dan waktu yang tepat untuk melihat
berbagai peluang agar Hotel Cherry Pink.
d) Threat (ancaman) adalah suatu kecenderungan lingkungan yang tidak menguntungkan yang dapat merugikan posisi Hotel Cherry Pink.
e) Daya Saing adalah keunggulan kompetitif perusahaan pada suatu industri
perhotelan yang ditentukan oleh jangkauan bersaingnya yaitu keluasaan
3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya
atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003:103). Populasi dalam penelitian ini
adalah pemilik dan pelanggan Hotel Cherry Pink.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro,
2003:103). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik Snowball Sampling, yaitu prosedur dimana pengambilan
sampel pada responden pertama dipilih dengan metode probabilitas dan kemudian
responden selanjutnya diperoleh dari informasi yang diberikan oleh responden
pertama.
3.6. Jenis Data
Pada penelitian ini, penulis menggunakan data primer untuk membantu
memecahkan masalah yaitu:
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pihak perusahaan
dengan melakukan observasi dan wawancara pada manajer Hotel Cherry Pink.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan juga internet
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik sebagai berikut:
a. Wawancara
Untuk memperoleh dan mendapatkan informasi masalah yang akan diteliti
maka peneliti melakukan wawancara secara mendalam kepada manajer,
asisten manajer dan karyawan Hotel Cherry Pink.
b. Observasi (pengamatan)
Untuk mendapatkan pengumpulan data yang lengkap maka peneliti
melakukan pengamatan dalam kegiatan aktivitas Hotel Cherry Pink
3.8 Teknik Triangulasi
Dalam penelitian kualitatif peneliti melakukan uji validitas dilakukan
dengan cara triangulasi (metode penelitian kualitatif) yaitu dengan melakukan
wawancara terhadap beberapa orang pelanggan yang menginap di Hotel Cherry
Pink.
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kualitatif adalah metode analisis yang mencari hubungan secara
menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan. Dalam hal ini data aktual dikumpulkan,
memungkinkan dilakukan pemecahan masalah yang diselidiki sehingga
memberikan gambaran dan informasi mengenai masalah tersebut.
Penulis menggunakan teknik analisis SWOT, yakni identifikasi faktor
internal dan faktor eksternal untuk mengetahui ancaman (Threats), peluang
(Opportunities), kelemahan (Weaknesses), dan kekuatan (Strenghs), kemudian
dianalisis untuk mengetahui kondisi perusahaan yang diteliti serta merumuskan
strategi yang baik untuk digunakan. Pengoptimalan strategi daya saing yang
dilakukan oleh Hotel Cherry Pink terdapat dalam dua segi yaitu segi internal dan
segi eksternal. Adapun yang paling dioptimalkan dalam segi internal terdapat pada
aspek manajemen dalam hotel untuk meminimalkan kelemahan pada aspek
pemasaran, sedangkan dari segi eksternal Hotel Cherry Pink adalah dengan
memanfaatkan peluang dari aspek ekonomi, demografi, teknologi untuk
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Hotel Cherry Pink
Hotel Cherry Pink merupakan hotel kelas melati yang didirikan oleh Drs.
Erwan Arbie pada tahun 1997, pada awalnya pemilik Hotel Cherry Pink
mengawali usahanya pada saat berencana akan pensiun dari kegiatan mengajarnya
di Fakultas Ekonomi USU. Awalnya usaha perhotelan tersebut bernama Taman
Harapan yang memiliki 11 kamar dengan fasilitas yang seadanya, juga merupakan
laboratorium praktek mahasiswa Akademi Pariwisata (AKPAR) Yayasan
Pendidikan Taman Harapan yang juga diketuai oleh Drs. Erwan Arbie.
Pada tahun 2000 pemilik Hotel Cherry Pink mengambil keputusan untuk
pensiun dalam segala kegiatannya di dunia pendidikan baik di Fakultas Ekonomi
USU maupun di yayasan yang berada di bawah naungannya. Seiring dengan
berkembangnya hotel, maka pemilik hotel melakukan penggantian nama hotel
menjadi Hotel Cherry Pink yang pada awal proses pendirian hotel di bantu oleh
anak pertamanya. Adapun tujuan awal mendirikan Hotel Cherry Pink adalah
untuk mencari profit dan menambah jumlah kamar dengan fasilitas yang seadanya
dengan menekan biaya sewa yang rendah. Sehingga Hotel Cherry Pink mampu
bersaing dan bertahan dengan hotel sekelas melati lainnya.
Seiring dengan berkembangnya usaha Hotel Cherry Pink maka pemilik
hotel berinisiatif untuk membuka beberapa cabang baru yaitu Cherry Red, Cherry
Pink juga menyediakan jenis-jenis kamar dengan berbagai tipe dimulai dari yang
paling biasa seperti Standart room, Deluxe room, Executive room, Cherry Deluxe
dan sampai yang paling bagus seperti Cherry suite. Dalam hal pemilihan nama
hotel yang unik pemilik terinspirasi dari judul sebuah lagu di era 1970 an, dengan
tujuan nama yang unik tersebut mudah di ingat pelanggannya dan menjadi ciri
khas tersendiri bagi hotel melati lainnya.
Pada awal tahun 2005 Hotel Cherry Pink mengalami penurunan
penyewaan kamar, akibat dari adanya pengaruh gejolak politik yang terjadi di
Indonesia, serta pengaruh dari meningkatnya seperti terjadinya pengeboman di
daerah-daerah oleh para teroris. Sehingga menyebabkan banyak pelanggan
khawatir menginap di Hotel Cherry Pink. Hotel Cherry Pink kemudian diambil
alih oleh PT. Ferry Kencana Hotel dan merubah sistem manajemen dan kebijakan
penyelenggaraan hotel. Dalam kegiatan manajemen hotel yang baru, pemilik
mengutamakan kemampuan dalam meggunakan strategi manajemen dalam
menghadapi pesaingnya, sehingga dapat meningkatkan kinerja hotel.
Adapun strategi manajemen Hotel Cherry Pink dalam memenangkan
persaingan adalah dengan melakukan upaya-upaya seperti: peningkatan
kemampuan pengelola dengan menggunakan teknik-teknik manajemen agar dapat
meningkatkan volume penjualan, dan mengurangi tingkat kegagalan produksi
seperti tingkat pembatalan pemesanan kamar. Meningkatkan produktivitas
pelayanan, pada dasarnya adalah aktivitas ekonomi yang menghasilkan waktu,
tempat, bentuk dan kebutuhan-kebutuhan psikologis yang diperlukan oleh
dengan perubahan cara bekerja individu dalam organisasi, untuk itu peningkatan
keterlibatan karyawan dalam proses pembuatan keputusan, menetapkan standar
pelayanan yang tinggi dan komunikasi intern dan ekstern harus ditingkatkan.
Selain itu, memperluas penetrasi pasar dapat dilakukan dengan melalui pemberian
harga sewa kamar yang kompetitif, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah
tamu, memperbaiki bangunan hotel dengan cara memperindah kamar sehingga
dapat menarik pelanggan, serta memasarkan produk melalui media cetak seperti
melalui spanduk dan baliho-baliho di sekitar Hotel Cherry Pink merupakan salah
satu cara yang dilakukan Hotel Cherry Pink.
Sistem manajemen penyelenggara Hotel Cherry Pink sangat berdampak
positif terhadap perkembangan Hotel Cherry Pink. Dengan meningkatnya
pelanggan hotel yang semakin banyak berkunjung ke Hotel Cherry Pink, sehingga
membuat pihak hotel semakin melakukan strategi dalam persaingan yang
didasarkan pada karakteristik lingkungan persaingan, seperti berusaha mengetahui
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan usaha hotel potensial atau
sejenisnya, yang akan masuk dalam persaingan sebagai ancaman baru. Dengan
mengetahui hal tersebut, maka dapat diidentifikasikan peluang untuk menciptakan
kekuatan-kekuatan bersaing.
Dalam melaksanakan strategi daya saing Hotel Cherry Pink, maka pihak
pengelola Hotel Cherry Pink melakukan pendekatan menyeluruh terhadap
pengelolaan usaha hotel yaitu menggunakan segala sumber daya yang tersedia
didalam lingkungan yang kompetitif untuk mencapai sasaran yang telah
manajemen operasional seperti fasilitas-fasilitas yang memadai yang disediakan
oleh pihak hotel dan kebijakan-kebijakan yang menjadi peraturan yang berlaku
bagi hotel, karakteristik produk yang merupakan simbol utama dari hotel, sumber
daya manusia yang mempunyai kemampuan yang berkualitas sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan hotel dan pemilik dan pengelola hotel harus mempunyai
hubungan yang dekat dan bekerja sama dengan baik. Strategi persaingan
merupakan suatu cara dalam merumuskan strategi tertentu dengan mengetahui
secara tepat strategi yang disusun oleh hotel pesaing. Dengan mengetahui strategi
yang tepat, Hotel Cherry Pink dapat merumuskan strategi untuk bersaing dengan
hotel-hotel sejenis melati lainnya.
4.2Perlengkapan Kamar Tidur Dan Kamar Mandi 1. Perlengkapan Kamar Tidur
Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1 orang atau 2 orang sesuai
dengan ukuran kamar standard.
A. Ukuran tempat tidur 1 orang : 200 cm x 100 cm
B. Ukuran tempat tidur 2 orang : 200cm x 160 cm
a. Kasur pegas
b. Satu bantal
c. Sprei 3 helai, satu diantaranya untuk penutup selimut
d. Selimut satu helai per bed
e. Menyediakan berbagai jenis bantal atas permintaan tamu
g. Bed side table dengan lampu 30 lux h. Dressing table, chair and mirror
a. Upholsterer table, and 2 chair b. Luggage rack
c. Waste basket
d. Water pitcher and 2 glasses e. Laundry bag 2 pcs
f. Stationary kit
g. Don’t disturb sign (DND-sign) h. Full length mirror 160 cm i. Laundry dan dry cleaning list j. Doorknob menu
k. Room service A La Carte
l. Lampu menyala secara otomatis jika aliran listrik PLN terputus m. Service directory
n. Shoes cleaning cloth o. Sewing kit
p. Ashtrays and matches q. Radio dan program music r. TV cable
s. Mini bar t. Telephone
v. Kitab suci agama yang diakui di Indonesia (atas permintaan) 2. Perlengkapan Kamar Mandi
a. Bathup anti slip, shower, grabbar, dan tempat sabun b. Washbasin and mirror
c. WC dan bided untuk kamar suite
d. Shower curtain e. Waste basket f. Astray dan matches
g. Telepon parallel dengan kamar tidur
h. Berbagai jenis handuk 2 buah
i. Towels holder
j. Kertas WC dan tempatnya
k. Sabun mandi cair dan sabun mandi padat
l. Tooth glass 2 buah m. Bath mat
n. Lampu yang menyala secara otomatis jika aliran PLN terputus
o. Sainari bag p. Shower cabang
4.3 Visi dan Misi Hotel Cherry Pink
Hotel Cherry Pink menjadi sangat berkembang karena adanya visi dan
misi yang jelas, komitmen yang kuat, intuisi bisnis yang tepat serta kerja sama
kota Medan yang menyediakan fasilitas mewah dan lengkap dengan harga yang
terjangkau.
Visi Hotel Cherry Pink
Menjadi perusahaan perhotelan yang bersih dari penyalahgunaan jasa hotel
dan memberikan nilai tambah kepada semua pihak yang terkait.
Misi Hotel Cherry Pink
a. Menyediakan produk dan jasa penginapan yang bersih kepada masyarakat.
b. Membangun dan memimpin jaringan pariwisata dan perhotelan di
Sumatera Utara
c. Menciptakan dan memelihara komitmen untuk melayani tamu
d. Membangun SDM dan melahirkan pimpinan yang sesuai dengan
nilai-nilai perusahaan
e. Memberikan kepuasan tamu
4.4Struktur Organisasi Hotel Cherry Pink
Sumber: Hotel Cherry Pink (2011), diolah penulis Gambar 4.1
Struktur Organisasi Hotel Cherry Pink
4.5Uraian Tugas dan Tanggung Jawab a. Managing Director
Managing Director langsung membawahi manager, Assistant Manager, Accountant/Adm Keuangan, Engineering dan HRD. Adapun tugas dari Managing Director adalah sebagai berikut:
HOUSE MEN E / MAINT
F & B DIREKSI
MANAGING DIREKTUR
HOTEL MANAGER ADM/
KEUANGAN
FRONT OFFICER
HRD-RT - MKT / PR
- PURCHASING ASS.
MANAGER
1. Melakukan pembinaan operasional sehingga tercapainya peningkatan
kualitas dan kuantitas pelayanan yang baik serta melakukan pembinaan
dalam hubungan masyarakat.
2. Melakukan pembinaan atas segala kegiatan di bidang administrasi
keuangan, material, pembinaan material, pembinaan personil, dan
bidang-bidang lainnya yang dilingkungan hotel.
3. Melakukan pengendalian dan pengawasan opersional atau melaksanakan
rencana dan program dari setiap unit kerja
4. Melaksanakan konsultasi dengan Direksi dalam rangka melaksanakan
tugas pokok perhotelan dan mengikuti perkembangan-perkembangan yang
terjadi di bidang pariwisata pada umumnya dan perhotelan pada khususnya
5. Mengusahakan hal-hal yang baik dalam lingkungan hotel maupun diluar
lingkungan hotel untuk menarik pengunjung
6. Menelaah laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya yang
disampaikan oleh bagian keuangan
b. Manager/Assistant Manager
Manage/Assistant Manager bertanggung jawab langsung kepada Managing Director. Tugas dari Manage/Assistant Manager adalah membantu semua tugas-tugas dari Managing Director dalam pencapaian tujuan perusahaan.
c. Account/Administrasi Keuangan
1. Membuat laporan laba rugi secara berkala
2. Membuat laporan penjualan setiap harinya
3. Menyelenggarakan pembukuan keuangan perusahaan
d. Marketing
Marketing membawahi marketing analist dan sales promotion. Adapun tugas dari marketing adalah :
1. Memasarkan produk-produk serta jasa lainnya kepada pihak luar, agar
penjualan produk hotel dan jasa lainnya dapat ditingkatkan
2. Membuat laporan akhir bulan kepada manajer mengenai hasil pekerjaan
dan jumlah biaya yang terpakai sebagai biaya pemasaran dan biaya
promosi
e. Food and beverage
Adapun tugas food and beverage adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan dan mengkoordinasi seluruh kegiatan bar dan
restaurant
2. Menyelenggarakan dan membina kegiatan pembuatan makanan maupun
sistem penyajian
3. Menyelenggarakan dan memelihara restaurant serta mengawasi dan
membina waiters, sehingga tercapai pelayanan yang baik
4. Mengkoordinasi seluruh anggota dapur
5. Memesan barang-barang yang akan dipakai kepada bagian pembelian,
f. Engineering/Maintenance (E/M)
Adapun tugas dari Engineering/Maintenance adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan seluruh peralatan dan perlengkapan yang ada di Hotel Cherry
Pink
2. Memperbaiki seluruh peralatan yang digunakan oleh Hotel Cherry Pink
misalnya: mechanic, electric, air condition, gas, furniture dan lain
sebagainya agar tetap terpelihara dan berjalan dalam kondisi yang baik
g. Front Officer
Adapun tugas dari Front Officer adalah:
1. Memberikan keterangan-keterangan kepada tamu yang datang maupun
menginap
2. Membukukan penerimaan tamu yang datang dalam buku tamu yang
mencakup nama, alamat dan kebangsaan
3. Membuat laporan penjualan kamar setiap hari
4. Melaporkan nama-nama tamu yang menginap kepada pihak kepolisian
hari
h. House Keeper
Adapun tugas dari House Keeper adalah:
1. Memelihara dan menjaga kebersihan ruangan kamar
2. Menyelenggarakan dan membina interior kamar dan ekterior kamar
3. Menyelenggarakan dan memberikan pelayanan dalam hal pencucian
4.6. Hasil Penelitian
4.6.1 Analisis SWOT (kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (Oppurtinity), serta Ancaman (threats) dalam strategi meningkatkan daya saing pada Hotel Cherry Pink
Persaingan bagi Hotel Cherry Pink merupakan suatu ancaman. Hal yang
dapat dilakukan adalah bertahan dengan mempertahankan kualitas pelayanan dan
kenyamanan kamar hotel. Kapasitas persaingan Hotel Cherry Pink dengan hotel
sejenis melati tergolong seimbang, meskipun persaingan bisa menjadi ancaman bagi
jalannya Hotel Cherry Pink. Persaingan juga dapat menjadi motivator bagi Hotel
Cherry Pink untuk bekerja dengan lebih baik. Hotel Cherry Pink dalam pengelolaan
usahanya sudah cukup baik. Yang dilakukan Hotel Cherry Pink adalah melakukan
sesuatu yang terbaik dalam pengelolaan usahanya serta memberikan pelayanan yang
terbaik untuk pelanggannya.
Dalam kondisi demikian strategi yang cocok digunakan adalah strategi putar
haluan yaitu mengambil berbagai langkah untuk mengatasi kelemahan yang dihadapi
agar peluang besar dapat dimanfaatkan. Dengan memperbaiki kelemahan internal
yang dimiliki oleh Hotel Cherry Pink dan memanfaatkan peluang yang dimiliki, maka
Hotel Cherry Pink bisa lebih baik mengembangkan usahanya serta dapat
meningkatkan daya saingnya. Dengan kondisi yang demikian maka dapat diketahui
bahwa pengoptimalan strategi dalam memperkuat daya saing melalui keunggulan
kualitas pelayanan dan kenyamanan kamar hotel yang dilakukan Hotel Cherry Pink
dapat membawa pengaruh yang baik terhadap peluang daya saing yang dimiliki Hotel
Cherry Pink. Hal tersebut sangat mendukung untuk perkembangan Hotel Cherry Pink
Dalam menjalankan usahanya dalam bersaing dengan hotel-hotel lainnya,
Hotel Cherry Pink mempunyai strategi dalam meningkatkan daya saing,.
Terutama terhadap hotel-hotel lain yang sejenis melati yang ada di kota Medan
yang merupakan pesaing dari Hotel Cherry Pink agar dapat tetap bertahan dan
bersaing sehingga tidak kalah bersaing dengan hotel sejenis melati lainnya.
Dengan semakin tumbuh kembangnya hotel sejenis melati, maka Hotel Cherry
Pink dituntut mampu bersaing dengan menggunakan strategi-strategi yang
kompetitif dan tepat dengan mengetahui seberapa jauh keberhasilan hotel yang
dikelola, sehingga dengan demikian dapat dilakukan dengan mengevaluasi dan
menganalisis dengan menggunakan analisis SWOT sebagai alat yang digunakan
untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan internal hotel (kekuatan, kelemahan)
dan faktor-faktor lingkungan eksternal hotel (peluang, ancaman). Setiap jenis
usaha perhotelan tentu tidak luput dari ancaman dari pesaing baru seperti yang di
hadapi Hotel Cherry Pink saat ini banyak sekarang terdapat hotel-hotel lain
sejenis hotel melati, seperti Aceh House, Darussalam House, Wahid inn dan
Jangga House dan masih banyak hotel melati lainnya. Dengan di lakukannya
strategi dengan menggunakan analisis SWOT maka Hotel Cherry Pink dapat
mengambil keputusan yang sifatnya stratejik, sebagai keputusan yang stratejik
maka harus dilakukan analisis yang mendetail tentang hotel sehingga
mendapatkan titik temu antara faktor-faktor lingkungan internal dan faktor-faktor
lingkungan eksternal dengan menghubungkan kedua faktor tersebut maka suatu
tujuan dan sasaran organisasi dapat tercapai. Untuk mengetahui yang dibutuhkan
strategi dengan menggunakan faktor internal dan faktor eksternal perusahaan
sebagai berikut:
1. Kekuatan (strengths) pada Hotel Cherry Pink
Hotel Cherry Pink dalam menjalankan usahanya, memiliki
kekuatan-kekuatan yang secara umum dimiliki oleh perusahaan dalam menjalankan
usahanya, antara lain sebagai berikut:
a. Mempunyai brand image
Brand image yang dimiliki Hotel Cherry Pink adalah nama yang sudah dikenal masyarakat kota medan, dengan simbol sebagai hotel keluarga yang
mengutamakan syariah.
b. Memiliki good will (nama baik)
Good will yang dimiliki Hotel Cherry Pink sudah sangat baik dikalangan masyarakat, dengan nama baik yang sudah dikenal oleh masyarakat sehingga
masyarakat sudah sangat yakin dengan penginapan Hotel Cherry Pink.
c. Mempunyai ciri khas yang berbeda
Pengelolaan sistem manajemen yang diterapkan Hotel Cherry Pink, dengan
strategi dan konsep yang dilakukan pihak hotel dengan memberikan simbol
yang berbeda dengan hotel sejenis lainnya. Sehingga Hotel Cherry Pink
mempunyai cirri khas yang menonjol.
d. Pelayanan yang bagus
Pelayanan yang merupakan syarat dari keutamaan dari setiap hotel, yang
yang memuaskan dengan memberikan keinginan dari pelanggan, sehingga
pelanggan akan menginap kembali.
e. Fasilitas yang memadai
Fasilitas merupakan perlengkapan yang diberikan pihak hotel kepada
pelanggan agar pelanggan merasa nyaman sehingga terpenuhi kebutuhan yang
diinginkan pelanggan.
f. Mempunyai letak lokasi yang strategis
Lokasi yang berada di pusat kota yang memberikan kemudahan dalam
menjangkau hotel serta dekat dengan pusat perbelanjaan dan bandara.
g. Memiliki harga sewa yang terjangkau
Harga yang kompetitif dan terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah dan
kalangan menengah ke atas.
h. Sistem manajemen yang baik
Sistem manajemen yang diterapkan pihak hotel sudah memiliki SOP yang
diterapkan kepada karyawannya yang harus dipatuhi.
i. Memiki cabang
Menambah cabang yang dilakukan Hotel Cherry Pink dikarenakan hotel yang
sudah sangat berkembang serta peluang pasar yang besar.
2. Kelemahan (weaknesses) pada Hotel Cherry Pink
Hotel Cherry Pink dalam melakukan usahanya mempunyai kelemahan yang
menjadi ancaman-ancaman yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang, yang
dapat menghambat keberhasilan usaha. Adapun yang menjadi kelemahan Hotel
a. Hotel kekurangan ruang parkir mobil
Area parkir yang masih kurang luas sehingga menyebabkan pelanggan yang
mempunyai kendaraan harus parkir di luar hotel.
3. Peluang (opportunities) pada Hotel Cherry Pink
Peluang merupakan suatu hal yang dapat dimanfaatkan oleh Hotel Cherry
Pink untuk tetap dapat mengembangkan usahanya. Adapun yang menjadi peluang
pada Hotel Cherry Pink antara lain sebagai berikut:
a. Potensi pasar
Potensi pasar yang menjanjikan seperti para wisatawan, para orang tua yang
ingin melihat anaknya sedang kuliah di USU.
b. Hubungan dengan pelanggan
Hubungan baik yang di jalin pihak hotel dengan pelanggan dengan
memberikan keterbukaan dengan pelanggan, memberikan keramah tamahan
kepada setiap pelanggan.
c. Meningkatkan promosi
Strategi yang dilakukan Hotel Cherry Pink yaitu dengan menerapkan promosi
secara giat agar menarik para pelanggan.
d. Mempunyai kerja sama