• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada Hotel Cherry Pink KH.Wahid Hasyim Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada Hotel Cherry Pink KH.Wahid Hasyim Medan"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS SWOT SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN DAYA SAING PADA HOTEL CHERRY PINK KH.WAHID HASYIM MEDAN

OLEH : DEWI JAYANTI

070502231

PROGRAM STUDI STRATA-1 EKONOMI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis analisis SWOT yaitu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), ancaman (Threats) sebagai strategi meningkatkan daya saing pada Hotel Cherry Pink. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011 di Hotel Cherry Pink. Hipotesis yang dikemukakan adalah strategi analisis SWOT dapat meningkatkan daya saing Hotel Cherry Pink.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu pengumpulan data untuk di uji hipotesis dan menjawab pertanyaan dari subjek penelitian dengan melalui pengumpulan melalui daftar pertanyaan dalam survei. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Hotel Cherry Pink. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini Hotel Cherry Pink belum memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. Strategi yang diterapkan oleh Hotel Cherry Pink belum sepenuhnya menggunakan strategi pemasaran yang baik, untuk itu Hotel Cherry Pink harus mengimplementasikan strategi yang cocok digunakan adalah dalam pengoptimalan daya saing dengan mengelola hotel dengan mengevaluasi dan melakukan strategi yang harus di capai. Dengan meningkatkan strategi pemasaran dan menambah sarana hotel agar dapat memberikan kepuasan dan keinginan bagi para pelanggan Hotel Cherry Pink.

(3)

ABSTRACT

This study aims to identify and analyze the strength of the SWOT analysis (strengths), weakness (weakness), opportunities (opportunity), threats (threats) as a strategy to increase competitiveness in the Pink Cherry Hotel. This research was carried out in May 2011 in Hotel Cherry Pink. The hypothesis that arises is the SWOT analysis strategy to increase competitiveness Hotel cherry pink.

This research is a descriptive research which is the collection of data to test hypotheses and answer the questions of the subjects of research through the collection through a list of questions in the survey. The triangulation method has been used. The population in this study is the Pink Cherry Hotel. The data used are primary and secondary data. techniques of data collection in the study was carried out through interviews and observation. The method used is the descriptive analysis of qualitative research methods.

The results showed that this hotel Cherry Pink not has been taking advantage of the opportunities that exist to the full. The strategy adopted by Pink Cherry Hotel is not fully with good marketing strategy, so the Hotel Cherry Pink must implement strategies that are appropriate for use in the optimization of competitiveness through the management of hotels in evaluating and implementing a strategy which must be carried out. To improve the marketing strategy and increase the facilities of the hotel in order to provide the satisfaction and the wish of the customers of hotels pink cherry.

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH

SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis,

sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini

merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Departemen Manajemen Konsentrasi Manajemen Pemasaran pada

Program S-1 di Fakultas Ekonomi.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua

orangtua tersayang Ayahanda Ir. H. Suprapto dan Hj. Ibunda Nurhayati atas

segala doa, dukungan, motivasi dan kasih sayang serta kesabaran yang luar biasa

dan tidak terhingga.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia S.E, M.E, selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Marhayanie, S.E, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(5)

memberikan bimbingan dan saran dalam penulisan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi, selaku Dosen Penguji I penulis yang telah

banyak memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.

7. Ibu Dr. Yeni Absah, SE. MSi, selaku Dosen Penguji II penulis yang telah

banyak memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.

8. Ibu Frida Ramadini, SE, MM, selaku Dosen Wali yang mendidik dan

memotivasi penulis untuk meningkatkan prestasi belajar dalam perkulihan.

9. Seluruh Staf Pengajar dan seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

10.Kepada Bapak Manajer dan karyawan Hotel Cherry Pink KH. Wahid

Hasyim Medan terima kasih telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian dan membantu selama proses penelitian dan

wawancara.

11.Kepada abangku Eko Syahputra dan adekku Budi Handoko terima kasih

atas dukungan dan doanya.

12.Kepada Mas Reza terima kasih telah atas dukungan, waktu dan

perhatiannya.

13.Kepada teman-teman di manajemen stambuk 2007, Icha, Mini, Liza,

Mida, Ninda, Imla, Anaz, Vivi, Maliza.

14.Kepada Tika, Rini, Tia, Rahma dan Indah terima kasih atas doa, waktu,

dukungan dan motivasinya.

Medan, Juli 2011

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1. Uraian Teoritis ... 6

2.1.1. Perencanaan Strategis ... 6

2.1.2. Pengertian Daya Saing ... 8

2.1.3. Pemasaran Jasa ... 12

2.1.4. Pemasaran ... 16

2.1.5. Analisis SWOT ... 19

2.2. Penelitian Terdahulu ... 22

2.3. Kerangka Konseptual ... 24

2.4 Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1. Jenis Penelitian ... 27

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 27

3.3. Batasan Operasional ... 27

3.4. Operasionalisasi Variabel... 28

3.5. Populasi dan Sampel ... 28

3.6. Jenis Data ... 29

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.8. Teknik Triangulasi ... 30

3.9. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1. Gambaran Umum Hotel Cherry Pink ... 32

4.2. Jenis-jenis Kamar pada Hotel Cherry Pink ... 35

4.3. Perlengkapan Kamar Tidur dan Kamar Mandi ... 36

4.4. Visi dan Misi Hotel Cherry Pink ... 39

4.5. Struktur Organisasi Hotel Cherry Pink ... 40

4.6. Uraian Tugas dan Tanggungjawab ... 40

4.7. Hasil Penelitian ... 44

4.7.1. Analisis SWOT dalam Strategi Meningkatkan Daya Saing pada Hotel Cherry Pink ... 44

4.7.2. Matriks SWOT ... 47

(7)

4.7.4. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) ... 45

4.7.5. Diagram SWOT ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

5.1. Kesimpulan ... 49

5.2. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(8)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

Tabel 2.1 Matriks SWOT ... 21

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 28

Tabel 4.1 Matriks SWOT pada Hotel Cherry Pink... 49

Tabel 4.2 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE Matriks) ... 41

(9)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1. Kekuatan Dorongan Persaingan ... 11

Gambar 2.3. Kerangka Konseptual ... 25

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Hotel Cherry Pink ... 40

(10)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis analisis SWOT yaitu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), ancaman (Threats) sebagai strategi meningkatkan daya saing pada Hotel Cherry Pink. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011 di Hotel Cherry Pink. Hipotesis yang dikemukakan adalah strategi analisis SWOT dapat meningkatkan daya saing Hotel Cherry Pink.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu pengumpulan data untuk di uji hipotesis dan menjawab pertanyaan dari subjek penelitian dengan melalui pengumpulan melalui daftar pertanyaan dalam survei. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Hotel Cherry Pink. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini Hotel Cherry Pink belum memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. Strategi yang diterapkan oleh Hotel Cherry Pink belum sepenuhnya menggunakan strategi pemasaran yang baik, untuk itu Hotel Cherry Pink harus mengimplementasikan strategi yang cocok digunakan adalah dalam pengoptimalan daya saing dengan mengelola hotel dengan mengevaluasi dan melakukan strategi yang harus di capai. Dengan meningkatkan strategi pemasaran dan menambah sarana hotel agar dapat memberikan kepuasan dan keinginan bagi para pelanggan Hotel Cherry Pink.

(11)

ABSTRACT

This study aims to identify and analyze the strength of the SWOT analysis (strengths), weakness (weakness), opportunities (opportunity), threats (threats) as a strategy to increase competitiveness in the Pink Cherry Hotel. This research was carried out in May 2011 in Hotel Cherry Pink. The hypothesis that arises is the SWOT analysis strategy to increase competitiveness Hotel cherry pink.

This research is a descriptive research which is the collection of data to test hypotheses and answer the questions of the subjects of research through the collection through a list of questions in the survey. The triangulation method has been used. The population in this study is the Pink Cherry Hotel. The data used are primary and secondary data. techniques of data collection in the study was carried out through interviews and observation. The method used is the descriptive analysis of qualitative research methods.

The results showed that this hotel Cherry Pink not has been taking advantage of the opportunities that exist to the full. The strategy adopted by Pink Cherry Hotel is not fully with good marketing strategy, so the Hotel Cherry Pink must implement strategies that are appropriate for use in the optimization of competitiveness through the management of hotels in evaluating and implementing a strategy which must be carried out. To improve the marketing strategy and increase the facilities of the hotel in order to provide the satisfaction and the wish of the customers of hotels pink cherry.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Hotel merupakan suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan

menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur

kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar

dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima

(Sulastyono,2006:5). Berdasarkan SK. Menparpostel No. KM 37/PW 340/

MPPT-86 hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau

seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman

serta jasa pengunjung lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan era baru

dalam dunia bisnis perhotelan. Perusahaan perhotelan saling bersaing untuk

memenuhi pangsa pasar yang menuntut kualitas pelayanan yang semakin baik.

Oleh karena itu perusahaan perhotelan semakin banyak memperkuat strateginya

dalam bersaing agar menjadi perusahaan unggul. Berdasarkan SK Direktorat

Jenderal Pariwisata penggolongan hotel ditandai dengan bintang yang disusun

mulai dari hotel berbintang satu sampai dengan yang tertinggi adalah hotel dengan

bintang lima. Sedangkan penginapan dengan fasilitas di bawah hotel berbintang,

yang disebut hotel melati. Di samping hotel berbintang dan melati, terdapat jenis

(13)

Hotel melati semakin berkembang, para pesaing hotel melati semakin

banyak melakukan strategi-strategi dalam meningkatkan daya saing hotel. Hotel

Cherry Pink merupakan hotel melati yang menjadi tempat penginapan yang

banyak dikunjungi para wisatawan. Dengan letak yang strategis, berada di pusat

kota dan tidak jauh dari bandara Internasional Polonia Medan. Di samping itu

harga sewa kamar yang terjangkau bagi para wisatawan kalangan menengah ke

bawah dan ke atas. Pelayanan yang diberikan juga memberikan kepuasan bagi

pelanggan dan dari segi fasilitas juga sangat memadai yaitu tersedianya peralatan

elektronik seperti televisi, dvd player, kulkas dan air conditioner di setiap kamar.

Hotel Cherry Pink juga mempunyai beberapa cabang seperti Cherry Red, Cherry

Green, dan Cherry Garden. Sehingga Hotel Cherry Pink termasuk hotel melati yang berkembang dan banyak diminati para wisatawan domestik, yang tidak kalah

bersaing dengan hotel melati lainnya.

Hotel Cherry Pink mampu bertahan dan bersaing dengan hotel lainnya

karena Hotel Cherry Pink merupakan hotel keluarga yang bernuansa islami. Yang

sangat mengutamakan syariah islam yaitu hanya pasangan yang sudah menikah

yang boleh menginap satu kamar, juga mewajibkan karyawan memakai jilbab dan

peci, juga meningkatkan pelayanan kepada konsumen atau tamu hotel. Serta

menjalin kerja sama dengan perusahaan taksi (blue bird) dalam hal pelayanan

trasportasi hotel. Sehingga memiliki citra yang baik di masyarakat khususnya di

daerah medan baru dan menjadikan suatu perbedaan dengan hotel-hotel melati

(14)

Tabel 1.1

Harga Sewa Kamar Hotel Cherry Pink

Tipe Kamar Harga

Standard Room Rp. 120.000 De Luxe Room Rp. 150.000 Executive Room Rp. 170.000 Cherry De Luxe Rp. 200.000 Cherry Suite Rp. 250.000 Sumber : Hotel Cherry Pink (2011)

Dalam persaingan Hotel Cherry Pink yang menjadi tantangan terbesar

Hotel Cherry Pink pada saat sekarang ini adalah banyak terdapat hotel melati baru

di sekitar daerah medan baru seperti: Aceh House, Darussalam House, Wahid Inn,

Jangga House. Adapun konsep yang diterapkan hotel melati yang ada di sekitar

daerah medan baru sama dengan yang diterapkan oleh konsep Hotel Cherry Pink

yaitu menerapkan hotel keluarga yang bernuansa islami dengan mengutamakan

syariah, juga mewajibkan karyawan memakai jilbab dan peci serta hanya

membolehkan menginap satu kamar bagi pasangan yang sudah menikah. Oleh

karena itu Hotel Cherry Pink berusaha menawarkan yang berbeda dari pesaing

seperti dari segi harga Hotel Cherry Pink lebih terjangkau dari pada pesaing,

pelayanan yang semakin memuaskan dan brand image yang baik di kalangan

konsumen.

Seiring berkembangnya Aceh House pada saat ini, Aceh House membuat strategi

dengan membuat cabang baru sehingga memudahkan pelanggan untuk menjangkau

keberadaan Aceh House. Yang menjadi ciri khas Aceh House adalah membuat simbol

bahwa Aceh House merupakan hotelnya orang Aceh. Sedangkan, Darussalam House

memiliki strategi dengan mengambil nama jalan darussalam sebagai nama hotel, Hal

(15)

dan jalan hotel. Untuk itu Hotel Cherry Pink dituntut untuk bersikap lebih inovatif dan

kreatif lagi dalam menarik para pelanggan yakni dengan meningkatkan strategi

pemasaran. Karena dengan persaingan yang ketat dan tajam mengakibatkan perusahaan

membutuhkan antisipasi yang tepat dan akurat sehingga perusahaan dapat memasarkan

produknya di pasar, dan apabila memungkinkan akan menjadi pemimpin pasar.

Perusahaan harus menjalankan semua operasinya secara efektif dan

efesien tidak terkecuali di bidang pemasaran. Strategi perusahaan, khususnya

strategi pemasaran merupakan langkah yang tepat yang harus ditempuh dan

direalisasikan oleh setiap perusahaan yang ingin dapat bertahan di pasar. Strategi

pemasaran yang dilakukan Hotel Cherry Pink seperti memperindah ruangan

kamar , memberi diskon event serta desain iklan agar para wisatawan tertarik

untuk menginap di Hotel Cherry Pink.

Dalam mengembangkan Hotel Cherry Pink maka dilakukan analisis yang

berkaitan dengan peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh hotel guna

memajukan usahanya. Strategi terhadap lingkungan eksternal dapat ditetapkan

dengan mengetahui apa yang menjadi ancaman (threats) dan apa yang menjadi

peluang (opportunities) bagi perusahaan. Setelah mengetahui lingkungan

eksternal yang dihadapi maka analisis lingkungan internal perlu dilakukan guna

mengetahui apa yang menjadi kekuatan (strengths) dan apa yang menjadi

kelemahan (weaknesses) dari perusahaan. Dengan demikian perusahaan selalu

dapat beradaptasi dengan lingkungannya sehingga upaya untuk mencapai tujuan

perusahaan senantiasa akan dapat dicapai.

(16)

pasar, perubahan perilaku tamu yang mungkin dapat menghambat usaha di masa

depan. Mengantisipasi ancaman-ancaman yang mungkin terjadi di masa depan

yang dapat menghambat keberhasilan usaha, untuk mengantisipasinya maka

diperlukan strategi analisis SWOT yang merupakan alat yang dapat merumuskan

strategi perusahaan yang didasarkan pada kekuatan (Strengths) dan peluang

(Opportunities), namun secara bersama dapat meminimalkan kelemahan

(Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian

perencana strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis

perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada

saat ini (Rangkuti,1997:19). Di dalam skripsi ini akan dibahas mengenai “Analisis

SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada Hotel Cherry Pink”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

perumusan masalah penelitian ini adalah: “Apakah strategi analisis SWOT dapat

meningkatkan daya saing Hotel Cherry Pink?”

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, maka yang menjadi

(17)

meningkatkan daya saing pada Hotel Cherry Pink.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan bagi perusahaan

Hotel Cherry Pink dalam meningkatkan daya saing dengan menggunakan

strategi analisis SWOT.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan

wawasan penulis tentang teori-teori analisis SWOT dalam bisnis perhotelan.

c. Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan referensi

bagi penelitian selanjutnya dengan pembahasan terhadap masalah yang

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1. Proses Perencanaan Strategis

Perencanaan merupakan sekelompok usaha yang di nilai efektif, dimana

seseorang harus mengetahui tentang pencapaian sesuatu sesuai dengan yang

diharapkan. Sehingga perencanaan strategi merupakan pekerjaan merencanakan

strategi untuk menuntun seluruh tindakan perusahaan, proses manajerial untuk

membangun dan menjaga kesesuaian antara sumber daya organisasi dan peluang

pasarnya. Menurut Stoner (1996:41) definisi perencanaan strategis sebagai

berikut: Perencanaan strategis merupakan proses pemilihan tujuan perusahaan,

penentuan kebijakan dan program yang perlu untuk mencapai sasaran tertentu

dalam rangka mencapai tujuan dan penetapan metode yang perlu untuk menjamin

agar kebijakan program strategis tersebut terlaksana.

Perencanaan strategis memiliki kerangka kerja bagi kegiatan perusahaan

yang dapat meningkatkan ketanggapan dan berfungsinya perusahaan. Perencanaan

strategis membantu manajer mengembangkan konsep yang jelas mengenai

perusahaan. Selain itu, perencanaan strategis memungkinkan perusahaan

mempersiapkan diri menghadapi lingkungan kegiatan yang cepat berubah.

Keunggulan penting lainnya dari perencanaan strategis adalah membantu para

manajer melihat adanya peluang yang mengandung resiko dan peluang yang aman

dan memilih salah satu diantara peluang-peluang yang ada. Perencanaan strategis

(19)

karena penelitian yang seksama telah dilakukan terhadap sasaran, tujuan dan

strategi.

Menurut Kotler (1997:44) proses perencanaan strategi bisnis adalah

sebagai berikut :

1. Penetapan misi bisnis (business mission)

2. Analisis lingkungan eksternal (analisis peluang atau gangguan)

3. Analisis lingkungan internal (analisis kekuatan dan kelemahan)

4. Perumusan tujuan

5. Formulasi atau perumusan strategi

6. Perumusan program mencakup program penguatan bagian riset dan

pengembangan, pengumpulan kehebatan teknologi, mengembangkan produk

yang sukses dan sebagainya.

7. Implementasi strategi yang telah dirumuskan dengan jelas disertai dengan

program yang telah dirumuskan dengan baik

8. Umpan balik dan pengawasan (feedback and control) dari implementasi

strategi terhadap perubahan dan perkembangan lingkungan internal dan

eksternal.

Menurut Stoner (1996:49) proses perencanaan strategis menyajikan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Perumusan tujuan (goal formulation)

2. Pengidentifikasian strategi dan tujuan berjalan (current objectives and

strategy)

(20)

4. Analisis sumber daya

5. Pengidentifikasian peluang dan anacaman strategis

6. Penentuan sejauh mana perubahan strategis dibutuhkan.

7. Pengambilan keputusan strategis

8. Pengukuran dan pengendalian program.

2.1.2. Pengertian Daya Saing

Menurut Sumihardjo (2008:8), pengertian daya saing adalah kata daya

dalam kalimat daya saing bermakna kekuatan, dan kata saing berarti mencapai

lebih dari yang lain atau beda dengan yang lain dari segi mutu, atau memiliki

keunggulan tertentu. Artinya daya saing dapat bermakna kekuatan untuk berusaha

menjadi unggul dalam hal tertentu yang dilakukan seseorang, kelompok atau

institusi tertentu.

Menurut Kotler (2008:324), perusahaan harus dapat mengidentifikasikan pesaing

dengan mengetahui persaingan dari sudut pandang industri dan pasar. Industri adalah

suatu kelompok perusahaan yang menawarkan produk atau kelas produk yang merupakan

pengganti erat satu sama lain. Pemasar mengklasifikasikan industri menurut jumlah

penjual, tingkat diffrensiasi produk, kehadiran atau ketiadaan penghalang untuk masuk,

mobilitas, dan penghalang untuk keluar, struktur biaya, tingkat integrasi vertikal, dan

tingkat globalisasi. Dengan menggunakan pendekatan pasar, maka kita dapat

mendefinisikan pesaing sebagai perusahaan yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang

sama.

Konsep pasar untuk persaingan menunjukkan jumlah pesaing aktual dan

(21)

dalam istilah kategori produk. Dengan menentukan profil pesaing langsung dan

tidak langsung perusahaan dengan memetakan tahap-tahap pembeli dalam

memperoleh dan menggunakan produk. Pada jenis analisis ini memberikan

penekanan pada peluang dan tantangan yang dihadapi perusahaan. “Gagasan

pemasaran:pertumbuhan yang tinggi melalui inovasi nilai” menggambarkan

bagaimana perusahaan dapat memasuki pasar baru yang meminimalkan

persaingan dari perusahaan lain.

Dalam bersaing setiap perusahaan perhotelan harus mempunyai kemampuan

bersaing yang diharapkan seperti persaingan sempurna dan persaingan tidak

sempurna sebagai berikut:

1. Persaingan sempurna

Suatu pasar dapat dikatakan berbentuk persaingan murni apabila memenuhi

kondisi sebagai berikut:

a. Terdapat konsumen dan produsen dalam jumlah yang banyak.

b. Mempunyai kesamaan dan homogen terhadap produk yang dijual.

c. Tidak terdapat campur tangan lembaga tertentu.

d. Konsumen dan produsen mengetahui dengan sempurna tentang keadaan

pasar.

e. Dalam jangka waktu yang lama, terdapat kebebasan bagi setiap

(22)

2. Persaingan tidak sempurna

Pada persaingan tidak sempurna, hotel melakukan penentuan harga diatas

biaya marjinal. Apabila terjadi perbedaan harga dengan biaya marjinal

tersebut tidak dapat dihindarkan, maka pemerintah atau asosiasi profesi harus

berusaha membantu agar hotel-hotel sejenis atau serupa lainnya, juga

mempunyai perbedaan harga yang relatif sama besarnya dari biaya marjinal.

Dalam suatu hotel seharusnya memiliki kekuatan dorongan untuk melakukan

persaingan, intensitas hotel untuk bersaing tergantung pada hubungan/keterkaitan

antara satu faktor dengan faktor yang lain, seperti:

a. Jumlah dan besar/luasnya cakupan distribusi

Jumlah dan besar/luasnya cakupan distribusi merupakan cara bagi usaha hotel,

seperti dapat dilihat dari banyaknya jaringan hotel yang tersebar dibeberapa

daerah, dan dimiliki oleh suatu badan usaha.

b. Perbedaan tingkat produksi atau variasi produksi

Perbedaan tingkat produksi atau variasi produksi merupakan tersedianya

fasilitas, perlengkapan dan peralatan serta sistem pelayanan yang digunakan

untuk menghasilkan produk barang/jasa pelayanan.

c. Struktur biaya

Struktur biaya merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam

menciptakan kehandalan bersaing. Karena dalam struktur biaya akan terkait

pula penyusunan strategi harga, dimana perubahan harga akan mempunyai

(23)

Sumber: Sulastiyono (2008:350), diolah penulis Gambar 2.1

Kekuatan Dorongan Persaingan

Dalam melihat kemampuan hotel untuk bersaing dengan hotel-hotel

lainnya, maka perlu dikaji usaha-usaha hotel dalam melakukan persaingan. Teori

yang mendasari kajian hotel untuk melakukan persaingan adalah teori tentang

strategi usaha dan strategi korporasi. Strategi usaha adalah strategi usaha untuk

satu unit usaha yang mengkhususkan tentang bagaimana seorang manajer unit

usaha bersaing antara hotel-hotel yang ada. Sedangkan strategi korporasi adalah Usaha-usaha hotel

potensial yang masuk kedalam

persaingan

Usaha sejenis sebagai subtitusi

yang masuk dalam persaingan Industri-industri

Perhotelan

Berkompetisi, bersaing diantara

mereka

(24)

suatu strategi untuk portofolio unit usaha yang mengkhususkan tentang bidang

usaha apa dan dimana suatu perusahaan multiusaha bersaing.

2.1.3 Pemasaran Jasa

Industri jasa memainkan peranan penting dalam perekonomian dunia. Jasa

merupakan salah satu sumber lapangan kerja, industri jasa sangat beragam dan

berkaitan dengan empat sektor utama yaitu sektor pemerintah seperti: sebagai

kantor pos, kantor pelayanan pajak, kantor polisi, rumah sakit, sekolah, bank

pemerintah dan lainnya. Sektor nirlaba swasta seperti sekolah, universitas, rumah

sakit, lembaga, yayasan dan sebagainya. Sektor bisnis seperti penerbangan,

perbankan, hotel, perusahaan asuransi, konsultan, real estate dan lainnya. Sektor

manufaktur seperti para akuntan, operator komputer, penasihat hukum, arsitek dan

sebagainya.

Menurut Kotler dalam Tjiptono (2005:16) Jasa merupakan setiap tindakan

atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak lain yang pada dasarnya

bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan

sesuatu. Walaupun demikian, produk jasa bisa berhubungan dengan produk fisik

maupun tidak. Maksudnya ada produk jasa murni (seperti child care, konsultasi

psikologi, dan konsultasi manajemen) ada pula jasa yang membutuhkan produk

fisik sebagai persyratan utama (misalnya kapal untuk angkutan laut, pesawat

dalam jasa penerbangan, dan makanan di restoran).

Menurut Hoekstra dalam Tjiptono (2005:5) Konsep pelanggan dapat

(25)

a. Diarahkan pada realisasi nilai pelanggan individual dan redefinisi

nilai-nilai tersebut.

b. Mencakup intimasi antar mitra dalam sistem pemasaran dan konsekuensinya,

lebih berfokus pada relasi dibandingkan transaksi

c. Menyelaraskan antara preferensi pelanggan dan kapabilitas perusahaan

d. Mendorong kesesuaian, antara nilai pelanggan dan kapabilitas perusahaan

berdasarkan sistem balikan pasar yang mengukur secara berkesinambungan

perilaku, kepuasan, dan kebutuhan pelanggan individual yang belum

terpenuhi

e. Mencerminkan gagasan bahwa pemasaran merupakan “a state of mind” yang

tidak hanya dibatasi pada satu bidang fungsional

f. Menstimulasi organisasi internal untuk terus menerus dipantau dan

diadaptasikan dengan perubahan kebutuhan dan preferensi pelanggan, serta

selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama

Dalam konteks pemasaran, kebutuhan (needs) dan keinginan (wants)

dibedakan. Kebutuhan merupakan suatu keadaan merasa tidak memiliki kepuasan

dasar. Kebutuhan melekat pada sifat dasar manusia sehingga tidak gampang

berubah. Menurut Maslow dalam Tjiptono (2005:10) kebutuhan dasar manusia

bersifat hierarki (sesuai urutan kepentingan). Kebutuhan dasar tersebut, dan

meliputi kebutuhan fisiologis (misalnya makan dan minum), kebutuhan akan rasa

aman dan keamanan (misalnya perlindungan fisik dan financial), kebutuhan sosial

(seperti cinta kasih, perasaan memiliki), kebutuhan akan pengakuan dan

(26)

realisasi diri). Adapun perilaku konsumsi setiap individu dipengaruhi lima

kebutuhan utama yaitu:

a. Kebutuhan fungsional

Suatu barang/jasa bisa memuaskan kebutuhan ini melalui tujuan/keguanaan

fisik atau fungsional. Misalnya, sabun cuci untuk membersihkan kotoran, obat

untuk membasmi kuman penyakit atau mengurangi rasa sakit dan sepatu untuk

melindungi kaki sewaktu berjalan atau berlari

b. Kebutuhan sosial

Suatu barang/jasa dapat memuaskan kebutuhan sosial melalui asosiasinya

dengan segmen demografis, sosio ekonomis, atau etnik kultural masyarakat

tertentu. Contohnya, seorang eksekutif muda membeli sedan mewah untuk

menunjukkan bahawa dirinya adalah eksekutif sukses dan masuk dalam

kalangan berpenghasilan tinggi

c. Kebutuhan emosional

Barang/jasa tertentu dapat memuaskan kebutuhan ini melalui penciptaan

emosi dan perasaan yang tepat, misalnya rasa senang, bahagia, cinta kasih atau

respek yang dirasakan seseorang

d. Kebutuhan epistemik

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia untuk mengetahui atau

mempelajari sesuatu yang baru. Pemuasnya dapat direalisasikan dengan

berbagai cara, misalnya membeli dan membaca surat kabar atau majalah,

nonton tv, mengikuti kursus-kursus keterampilan, menjelajahi dunia cyber di

(27)

e. Kebutuhan situasional

Produk-produk tertentu dapat memuaskan kebutuhan yang bersifat situasional

tergantung kepada waktu dan tempat. Misalnya, kebutuhan akan reparasi

mobil darurat selama perjalanan ke luar kota

2.1.4. Pemasaran

Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan.

Semakin tingginya tingkat persaingan, meningkatnya kompleksitas pasar dan

tamu yang semakin kritis akan pasar, mengakibatkan kegiatan perlu dilakukan

secara professional dan agresif. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

usaha hotel tergantung pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan

tujuan-tujuan tamu.

Adapun prinsip-prinsip kunci pemasaran dalam keberhasilan perhotelan

adalah sebagai berikut:

a. Memuaskan kebutuhan, keinginan dan tujuan-tujuan tamu yaitu dengan cara

memuaskan kebutuhan, keinginan tujuan-tujuan tamu dengan cara

menghilangkan atau memperkecil kesenjangan antara apa yang didapatkan

tamu dengan apa yang sebenarnya dikehendaki.

b. Pemasaran yang berkelanjutan adalah kegiatan manajemen yang

berkesinambungan dan bukan merupakan suatu keputusan yang bersifat

sesekali saja.

c. Langkah-langkah pemasaran yang berurutan merupakan suatu proses yang

(28)

d. Saling ketergantungan antara usaha-usaha yang ada didalam usaha pariwisata seperti terdapat banyak kemungkinan untuk mengadakan kerja sama di bidang

pemasaran dengan organisasi-organisasi yang terdapat di lingkungan usaha pariwisata.

e. Riset pemasaran merupakan peran kunci karena dengan menggunakan riset

pemasaran untuk mengantisipasi kebutuhan dan keinginan tamu agar kegiatan pemasaran menjadi lebih efektif.

f. Usaha-usaha multi departement merupakan tanggung jawab dari satu departemen atau divisi saja, melainkan merupakan usaha dari seluruh

departemen atau divisi yang terdapat di hotel

Menurut Sulastiyono (2008:260) Prinsip-prinsip awal pemasaran adalah

sebagai berikut: a. Konsep pemasaran

b. Berorientasi pada pasar atau tamu

c. Memenuhi dan memuaskan kebutuhan, keinginan dan tujuan tamu d. Adanya pangsa pasar yang pasti

e. Memiliki nilai dan proses pertukaran

f. Terdapat siklus hidup produk g. Terdapat bauran pemasaran

Keberhasilan pemasaran hotel tergantung dari dua faktor, ialah sebagai berikut:

1. Faktor yang dapat dikendalikan

Bauran pemasaran dapat diubah dengan berbagai cara, misalnya: hotel dapat

(29)

ke kupon promosi, sedangkan waktu dan uang merupakan faktor yang sifatnya terbatas.

2. Faktor yang tidak dapat dikendalikan

Faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan adalah kejadian-kejadian yang

diluar jangkauan manajer pemasaran. Faktor ini kadang-kadang disebut faktor

eksternal, yang paling sedikit terdapat enam faktor eksternal seperti:

a. Kompetisi

b. Regulasi dan legalisasi

c. Lingkungan ekonomi

d. Teknologi

e. Lingkungan sosial-budaya

Konsep pemasaran dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu

usaha untuk mempertemukan produk yang dihasilkan oleh hotel dengan calon

tamu yang akan mengkonsumsi produk tersebut. Oleh sebab itu, agar produk yang

dihasilkan oleh hotel (produk nyata ataupun produk tidak nyata) dibeli oleh tamu,

maka produk tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, serta

sesuai dengan keinginannya.

Dalam perusahaan jasa pelayanan, tamu akan melihat atau berhadapan

langsung dengan proses produksi barang dan pelayanan secara simultan. Oleh

karena itu, dalam usaha jasa pelayanan terjadi hubungan atau kontak langsung

(30)

2.1.5. Analisis SWOT

Analisis SWOT singkatan dari kata-kata strength (kekuatan perusahaan),

weaknesses (kelemahan perusahaan), opportunities (peluang bisnis) dan threats (hambatan untuk mencapai tujuan). Analisis SWOT bertujuan untuk menentukan

usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh sebab itu lebih

mudah tercapai setiap perusahaan dapat mempergunakan teknik analisis SWOT.

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian

perencana strategis (strategic planner) harus manganalisis faktor-faktor strategis

perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada

pada saat ini.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan

oleh kombinasi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut harus

dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Melalui analisis SWOT, perusahaan

dapat mengevaluasi keseluruhan strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan),

opportunities ( peluang) dan hambatan atau threats kinerja perusahaaan.

Tujuan mengadakan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk

menentukan aktivitas perusahaan berdasarkan kekuatan yang dimiliki, untuk

mengeksploitasi peluang dan kesempatan yang ada, dengan mengurangi atau

menghilangkan ancaman dan gangguan yang membahayakan posisi perusahaan

dipasar, dalam rangka meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

(31)

Analisis SWOT dapat diterapkan dalam menentukan tujuan strategi

manajemen pemasaran, dapat diutarakan sebelum menentukan tujuan-tujuan

pemasaran yang ingin dicapai hendaknya perusahaan menganalisis:

1. Kekuatan dan kelemahan

Setiap perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan tertentu, kekuatan

perusahaan dapat menjadi pendukung tercapainya tujuan usaha. Sedangkan

kelemahan perusahaan dapat menjadi penghambat.

2. Peluang bisnis

Berbagai macam pertumbuhan atau perubahan kehidupan masyarakat di dalam

dan di luar negeri seringkali memberikan peluang bisnis (business

opportunities) yang menjanjikan kepada perusahaan-perusahaan yang jeli dan dapat menangkap peluang tersebut.

3. Berbagai macam hambatan

Perkembangan lingkungan bisnis yang kurang menguntungkan (misalnya

krisis ekonomi moneter, defisit anggaran belanja pemerintah) dapat menjadi

hambatan (threats)

Salah satu alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis

perusahaan (kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang) adalah matrik SWOT.

Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman

eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set

(32)
[image:32.595.105.517.114.345.2]

Tabel 2.1 Matriks SWOT IFAS

EFAS

Strenghts (S)

Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal

WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal

OPPORTUNITIES (O) Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal

STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan peluang THREATS (T)

Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal

STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman. Sumber : Rangkuti (2006:35)

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu memanfaatkan

seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST

Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Setelah melakukan analisis SWOT, langkah selanjutnya adalah membuat

(33)

manajer dalam setiap tingkatan, terutama manajer puncak. Keputusan ini akan di

pakai sebagai bahan untuk membangun filosofi organisasi dan pernyataan misi,

membangun sasaran baru dan memilih strategi yang tepat.

2.2. Penelitian Terdahulu

Ginting (2006) melakukan penelitian dengan judul “Analisis SWOT Pada

Hotel Danau Toba Internasional Medan”. Penelitian tersebut bertujuan untuk

megetahui upaya pemasaran yang perlu dilakukan oleh Hotel Danau Toba

Internasional untuk dapat meningkatkan volume penjualan kamar dengan

memanfaatkan analisis SWOT dan melalui pengidentifikasian, penganalisisan,

penerapan dan pengendalian SWOT (strengths, weaknesses, oppurtunities,

threats) secara cermat. Strategi pemasaran yang direncanakan dan dijalankan oleh Hotel Danau Toba Internasional akan semakin efektif dan efisien, yang pada

akhirnya akan berdampak pada peningkatan volume penjualan kamar

sebagaimana yang diharapkan oleh perusahaan. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis

deskriptif, metode analisis dengan menggunakan pengumpulan data secara

sistematis, menganalisis serta menginterpretasikan data tersebut sehingga

memperoleh gambaran perusahaan secara umum. Dengan membandingkan data

primer dan data sekunder berdasarkan kesimpulan yang diperoleh kemudian akan

dirumuskan saran-saran perusahaan guna membantu pelaksanaan tugas-tugasnya

(34)

Erwan (2007) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas

Pelayanan Terhadap Kepuasan Tamu Menginap Pada Cherry Pink Hotel Medan”.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan yang meliputi

variabel tangibility (berwujud), dan variabel intangibility (tidak berwujud)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan tamu yang menginap pada

Cherry Pink Hotel Medan dan variabel mana yang dominan berpengaruh terhadap

kepuasan tamu menginap di Cherry Pink Hotel Medan. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis statistik dan

analisis linear berganda diperoleh dengan menggunakan variabel bebas dan

variabel terikat (X1 dan X2) terhadap variabel terikat yakni kepuasan tamu (Y)

maka berdasarkan koefisien korelasi dinyatakan dengan bilangan bergerak antara

0 sampai +1 atau 0 sampai -1.

2.3. Kerangka Konseptual

Menurut Zimmerer (2003:37) Perencanaan strategis bukan merupakan

hasil atau keluaran melainkan suatu proses yang terus berlangsung. Pemikiran

strategis tidak memiliki titik akhir, dan akibatnya proses perencanaan berlangsung

terus menerus. Salah satu dari proses perencanaan manajemen strategis adalah

mengenali lingkungan internal perusahaan (strength, weaknesses) dan lingkungan

eksternal perusahaan (opportunity, threat).

Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis dalam mengidentifikasi

ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan lingkungan yang akan datang

sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Analisis SWOT mengevaluasi

(35)

pada saat ini serta merumuskan strategi yang cocok untuk digunakan dalam

pengoptimalan strategi daya saing.

Menurut Sumihardjo (2008:8) daya saing merupakan kemampuan suatu

perusahaan menguasai, meningkatkan dan mempertahankan posisi dalam pasar.

Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing bila memiliki

kelebihan dari para pesaingnya dalam menarik konsumen, dan mempertahankan

diri atas kekuatan pesaing yang mencoba menekan perusahaan. Kelebihan tersebut

dapat berupa: produk yang mampu bersaing dan bertahan dipasar, memberikan

pelayanan paling baik, memberikan harga yang terjangkau, memiliki lokasi yang

strategis, teknologi yang memadai dan memasarkan produk dengan cepat .

Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis secara skematis

menetapkan kerangka konseptualnya sebagai berikut:

Sumber : Zimmerer (2002:37) dan Rangkuti (1997:18) Gambar 2.2

Kerangka Konseptual, diolah penulis Strength

(Kekuatan)

Weakness (Kelemahan)

Opportunity (Peluang)

Threat (Ancaman)

[image:35.595.167.403.433.696.2]
(36)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka

hipotesis penelitian ini adalah: ”Strategi analisis SWOT dapat meningkatkan daya

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yaitu

pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan dari subjek

penelitian dengan melalui pengumpulan melalui daftar pertanyaan dalam survei,

wawancara atau observasi. Berdasarkan penelitian deskriptif dapat disimpulkan

bahwa dalam melakukan penelitian analisis SWOT dalam meningkatkan strategi

daya saing Hotel Cherry Pink maka dilakukan dengan metode wawancara dan

observasi sehingga data dapat dikumpulkan dan disusun laporannya.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Hotel Cherry Pink Jalan KH. Wahid Hasyim

No. 2 Medan

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Mei 2011 sampai dengan

Juni 2011.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional variabel digunakan untuk menghindari

kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam

(38)

Weaknesses, Oppportunities, Threats) dalam strategi daya saing pada Hotel Cherry Pink.

3.4 Defenisi Operasionalisasi Variabel

a) Strength (kekuatan) adalah kompetensi khusus yang terdapat dalam Hotel Cherry Pink yang berakibat pada kepemilikan keunggulan komparatif

oleh usaha di pasaran.

b) Weaknesses (kelemahan) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius

bagi kinerja Hotel Cherry Pink.

c) Opportunity (peluang) adalah peluang atau kesempatan yang biasanya tidak datang berulang-ulang dan dalam waktu yang sangat singkat,

sehingga diperlukan antisipasi dan waktu yang tepat untuk melihat

berbagai peluang agar Hotel Cherry Pink.

d) Threat (ancaman) adalah suatu kecenderungan lingkungan yang tidak menguntungkan yang dapat merugikan posisi Hotel Cherry Pink.

e) Daya Saing adalah keunggulan kompetitif perusahaan pada suatu industri

perhotelan yang ditentukan oleh jangkauan bersaingnya yaitu keluasaan

(39)

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya

atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003:103). Populasi dalam penelitian ini

adalah pemilik dan pelanggan Hotel Cherry Pink.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro,

2003:103). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik Snowball Sampling, yaitu prosedur dimana pengambilan

sampel pada responden pertama dipilih dengan metode probabilitas dan kemudian

responden selanjutnya diperoleh dari informasi yang diberikan oleh responden

pertama.

3.6. Jenis Data

Pada penelitian ini, penulis menggunakan data primer untuk membantu

memecahkan masalah yaitu:

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pihak perusahaan

dengan melakukan observasi dan wawancara pada manajer Hotel Cherry Pink.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan

mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan juga internet

(40)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Wawancara

Untuk memperoleh dan mendapatkan informasi masalah yang akan diteliti

maka peneliti melakukan wawancara secara mendalam kepada manajer,

asisten manajer dan karyawan Hotel Cherry Pink.

b. Observasi (pengamatan)

Untuk mendapatkan pengumpulan data yang lengkap maka peneliti

melakukan pengamatan dalam kegiatan aktivitas Hotel Cherry Pink

3.8 Teknik Triangulasi

Dalam penelitian kualitatif peneliti melakukan uji validitas dilakukan

dengan cara triangulasi (metode penelitian kualitatif) yaitu dengan melakukan

wawancara terhadap beberapa orang pelanggan yang menginap di Hotel Cherry

Pink.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif kualitatif adalah metode analisis yang mencari hubungan secara

menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan. Dalam hal ini data aktual dikumpulkan,

(41)

memungkinkan dilakukan pemecahan masalah yang diselidiki sehingga

memberikan gambaran dan informasi mengenai masalah tersebut.

Penulis menggunakan teknik analisis SWOT, yakni identifikasi faktor

internal dan faktor eksternal untuk mengetahui ancaman (Threats), peluang

(Opportunities), kelemahan (Weaknesses), dan kekuatan (Strenghs), kemudian

dianalisis untuk mengetahui kondisi perusahaan yang diteliti serta merumuskan

strategi yang baik untuk digunakan. Pengoptimalan strategi daya saing yang

dilakukan oleh Hotel Cherry Pink terdapat dalam dua segi yaitu segi internal dan

segi eksternal. Adapun yang paling dioptimalkan dalam segi internal terdapat pada

aspek manajemen dalam hotel untuk meminimalkan kelemahan pada aspek

pemasaran, sedangkan dari segi eksternal Hotel Cherry Pink adalah dengan

memanfaatkan peluang dari aspek ekonomi, demografi, teknologi untuk

(42)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Hotel Cherry Pink

Hotel Cherry Pink merupakan hotel kelas melati yang didirikan oleh Drs.

Erwan Arbie pada tahun 1997, pada awalnya pemilik Hotel Cherry Pink

mengawali usahanya pada saat berencana akan pensiun dari kegiatan mengajarnya

di Fakultas Ekonomi USU. Awalnya usaha perhotelan tersebut bernama Taman

Harapan yang memiliki 11 kamar dengan fasilitas yang seadanya, juga merupakan

laboratorium praktek mahasiswa Akademi Pariwisata (AKPAR) Yayasan

Pendidikan Taman Harapan yang juga diketuai oleh Drs. Erwan Arbie.

Pada tahun 2000 pemilik Hotel Cherry Pink mengambil keputusan untuk

pensiun dalam segala kegiatannya di dunia pendidikan baik di Fakultas Ekonomi

USU maupun di yayasan yang berada di bawah naungannya. Seiring dengan

berkembangnya hotel, maka pemilik hotel melakukan penggantian nama hotel

menjadi Hotel Cherry Pink yang pada awal proses pendirian hotel di bantu oleh

anak pertamanya. Adapun tujuan awal mendirikan Hotel Cherry Pink adalah

untuk mencari profit dan menambah jumlah kamar dengan fasilitas yang seadanya

dengan menekan biaya sewa yang rendah. Sehingga Hotel Cherry Pink mampu

bersaing dan bertahan dengan hotel sekelas melati lainnya.

Seiring dengan berkembangnya usaha Hotel Cherry Pink maka pemilik

hotel berinisiatif untuk membuka beberapa cabang baru yaitu Cherry Red, Cherry

(43)

Pink juga menyediakan jenis-jenis kamar dengan berbagai tipe dimulai dari yang

paling biasa seperti Standart room, Deluxe room, Executive room, Cherry Deluxe

dan sampai yang paling bagus seperti Cherry suite. Dalam hal pemilihan nama

hotel yang unik pemilik terinspirasi dari judul sebuah lagu di era 1970 an, dengan

tujuan nama yang unik tersebut mudah di ingat pelanggannya dan menjadi ciri

khas tersendiri bagi hotel melati lainnya.

Pada awal tahun 2005 Hotel Cherry Pink mengalami penurunan

penyewaan kamar, akibat dari adanya pengaruh gejolak politik yang terjadi di

Indonesia, serta pengaruh dari meningkatnya seperti terjadinya pengeboman di

daerah-daerah oleh para teroris. Sehingga menyebabkan banyak pelanggan

khawatir menginap di Hotel Cherry Pink. Hotel Cherry Pink kemudian diambil

alih oleh PT. Ferry Kencana Hotel dan merubah sistem manajemen dan kebijakan

penyelenggaraan hotel. Dalam kegiatan manajemen hotel yang baru, pemilik

mengutamakan kemampuan dalam meggunakan strategi manajemen dalam

menghadapi pesaingnya, sehingga dapat meningkatkan kinerja hotel.

Adapun strategi manajemen Hotel Cherry Pink dalam memenangkan

persaingan adalah dengan melakukan upaya-upaya seperti: peningkatan

kemampuan pengelola dengan menggunakan teknik-teknik manajemen agar dapat

meningkatkan volume penjualan, dan mengurangi tingkat kegagalan produksi

seperti tingkat pembatalan pemesanan kamar. Meningkatkan produktivitas

pelayanan, pada dasarnya adalah aktivitas ekonomi yang menghasilkan waktu,

tempat, bentuk dan kebutuhan-kebutuhan psikologis yang diperlukan oleh

(44)

dengan perubahan cara bekerja individu dalam organisasi, untuk itu peningkatan

keterlibatan karyawan dalam proses pembuatan keputusan, menetapkan standar

pelayanan yang tinggi dan komunikasi intern dan ekstern harus ditingkatkan.

Selain itu, memperluas penetrasi pasar dapat dilakukan dengan melalui pemberian

harga sewa kamar yang kompetitif, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah

tamu, memperbaiki bangunan hotel dengan cara memperindah kamar sehingga

dapat menarik pelanggan, serta memasarkan produk melalui media cetak seperti

melalui spanduk dan baliho-baliho di sekitar Hotel Cherry Pink merupakan salah

satu cara yang dilakukan Hotel Cherry Pink.

Sistem manajemen penyelenggara Hotel Cherry Pink sangat berdampak

positif terhadap perkembangan Hotel Cherry Pink. Dengan meningkatnya

pelanggan hotel yang semakin banyak berkunjung ke Hotel Cherry Pink, sehingga

membuat pihak hotel semakin melakukan strategi dalam persaingan yang

didasarkan pada karakteristik lingkungan persaingan, seperti berusaha mengetahui

kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan usaha hotel potensial atau

sejenisnya, yang akan masuk dalam persaingan sebagai ancaman baru. Dengan

mengetahui hal tersebut, maka dapat diidentifikasikan peluang untuk menciptakan

kekuatan-kekuatan bersaing.

Dalam melaksanakan strategi daya saing Hotel Cherry Pink, maka pihak

pengelola Hotel Cherry Pink melakukan pendekatan menyeluruh terhadap

pengelolaan usaha hotel yaitu menggunakan segala sumber daya yang tersedia

didalam lingkungan yang kompetitif untuk mencapai sasaran yang telah

(45)

manajemen operasional seperti fasilitas-fasilitas yang memadai yang disediakan

oleh pihak hotel dan kebijakan-kebijakan yang menjadi peraturan yang berlaku

bagi hotel, karakteristik produk yang merupakan simbol utama dari hotel, sumber

daya manusia yang mempunyai kemampuan yang berkualitas sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan hotel dan pemilik dan pengelola hotel harus mempunyai

hubungan yang dekat dan bekerja sama dengan baik. Strategi persaingan

merupakan suatu cara dalam merumuskan strategi tertentu dengan mengetahui

secara tepat strategi yang disusun oleh hotel pesaing. Dengan mengetahui strategi

yang tepat, Hotel Cherry Pink dapat merumuskan strategi untuk bersaing dengan

hotel-hotel sejenis melati lainnya.

4.2Perlengkapan Kamar Tidur Dan Kamar Mandi 1. Perlengkapan Kamar Tidur

Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1 orang atau 2 orang sesuai

dengan ukuran kamar standard.

A. Ukuran tempat tidur 1 orang : 200 cm x 100 cm

B. Ukuran tempat tidur 2 orang : 200cm x 160 cm

a. Kasur pegas

b. Satu bantal

c. Sprei 3 helai, satu diantaranya untuk penutup selimut

d. Selimut satu helai per bed

e. Menyediakan berbagai jenis bantal atas permintaan tamu

(46)

g. Bed side table dengan lampu 30 lux h. Dressing table, chair and mirror

a. Upholsterer table, and 2 chair b. Luggage rack

c. Waste basket

d. Water pitcher and 2 glasses e. Laundry bag 2 pcs

f. Stationary kit

g. Don’t disturb sign (DND-sign) h. Full length mirror 160 cm i. Laundry dan dry cleaning list j. Doorknob menu

k. Room service A La Carte

l. Lampu menyala secara otomatis jika aliran listrik PLN terputus m. Service directory

n. Shoes cleaning cloth o. Sewing kit

p. Ashtrays and matches q. Radio dan program music r. TV cable

s. Mini bar t. Telephone

(47)

v. Kitab suci agama yang diakui di Indonesia (atas permintaan) 2. Perlengkapan Kamar Mandi

a. Bathup anti slip, shower, grabbar, dan tempat sabun b. Washbasin and mirror

c. WC dan bided untuk kamar suite

d. Shower curtain e. Waste basket f. Astray dan matches

g. Telepon parallel dengan kamar tidur

h. Berbagai jenis handuk 2 buah

i. Towels holder

j. Kertas WC dan tempatnya

k. Sabun mandi cair dan sabun mandi padat

l. Tooth glass 2 buah m. Bath mat

n. Lampu yang menyala secara otomatis jika aliran PLN terputus

o. Sainari bag p. Shower cabang

4.3 Visi dan Misi Hotel Cherry Pink

Hotel Cherry Pink menjadi sangat berkembang karena adanya visi dan

misi yang jelas, komitmen yang kuat, intuisi bisnis yang tepat serta kerja sama

(48)

kota Medan yang menyediakan fasilitas mewah dan lengkap dengan harga yang

terjangkau.

Visi Hotel Cherry Pink

Menjadi perusahaan perhotelan yang bersih dari penyalahgunaan jasa hotel

dan memberikan nilai tambah kepada semua pihak yang terkait.

Misi Hotel Cherry Pink

a. Menyediakan produk dan jasa penginapan yang bersih kepada masyarakat.

b. Membangun dan memimpin jaringan pariwisata dan perhotelan di

Sumatera Utara

c. Menciptakan dan memelihara komitmen untuk melayani tamu

d. Membangun SDM dan melahirkan pimpinan yang sesuai dengan

nilai-nilai perusahaan

e. Memberikan kepuasan tamu

(49)

4.4Struktur Organisasi Hotel Cherry Pink

Sumber: Hotel Cherry Pink (2011), diolah penulis Gambar 4.1

Struktur Organisasi Hotel Cherry Pink

4.5Uraian Tugas dan Tanggung Jawab a. Managing Director

Managing Director langsung membawahi manager, Assistant Manager, Accountant/Adm Keuangan, Engineering dan HRD. Adapun tugas dari Managing Director adalah sebagai berikut:

HOUSE MEN E / MAINT

F & B DIREKSI

MANAGING DIREKTUR

HOTEL MANAGER ADM/

KEUANGAN

FRONT OFFICER

HRD-RT - MKT / PR

- PURCHASING ASS.

MANAGER

(50)

1. Melakukan pembinaan operasional sehingga tercapainya peningkatan

kualitas dan kuantitas pelayanan yang baik serta melakukan pembinaan

dalam hubungan masyarakat.

2. Melakukan pembinaan atas segala kegiatan di bidang administrasi

keuangan, material, pembinaan material, pembinaan personil, dan

bidang-bidang lainnya yang dilingkungan hotel.

3. Melakukan pengendalian dan pengawasan opersional atau melaksanakan

rencana dan program dari setiap unit kerja

4. Melaksanakan konsultasi dengan Direksi dalam rangka melaksanakan

tugas pokok perhotelan dan mengikuti perkembangan-perkembangan yang

terjadi di bidang pariwisata pada umumnya dan perhotelan pada khususnya

5. Mengusahakan hal-hal yang baik dalam lingkungan hotel maupun diluar

lingkungan hotel untuk menarik pengunjung

6. Menelaah laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya yang

disampaikan oleh bagian keuangan

b. Manager/Assistant Manager

Manage/Assistant Manager bertanggung jawab langsung kepada Managing Director. Tugas dari Manage/Assistant Manager adalah membantu semua tugas-tugas dari Managing Director dalam pencapaian tujuan perusahaan.

c. Account/Administrasi Keuangan

(51)

1. Membuat laporan laba rugi secara berkala

2. Membuat laporan penjualan setiap harinya

3. Menyelenggarakan pembukuan keuangan perusahaan

d. Marketing

Marketing membawahi marketing analist dan sales promotion. Adapun tugas dari marketing adalah :

1. Memasarkan produk-produk serta jasa lainnya kepada pihak luar, agar

penjualan produk hotel dan jasa lainnya dapat ditingkatkan

2. Membuat laporan akhir bulan kepada manajer mengenai hasil pekerjaan

dan jumlah biaya yang terpakai sebagai biaya pemasaran dan biaya

promosi

e. Food and beverage

Adapun tugas food and beverage adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan dan mengkoordinasi seluruh kegiatan bar dan

restaurant

2. Menyelenggarakan dan membina kegiatan pembuatan makanan maupun

sistem penyajian

3. Menyelenggarakan dan memelihara restaurant serta mengawasi dan

membina waiters, sehingga tercapai pelayanan yang baik

4. Mengkoordinasi seluruh anggota dapur

5. Memesan barang-barang yang akan dipakai kepada bagian pembelian,

(52)

f. Engineering/Maintenance (E/M)

Adapun tugas dari Engineering/Maintenance adalah sebagai berikut:

1. Pengawasan seluruh peralatan dan perlengkapan yang ada di Hotel Cherry

Pink

2. Memperbaiki seluruh peralatan yang digunakan oleh Hotel Cherry Pink

misalnya: mechanic, electric, air condition, gas, furniture dan lain

sebagainya agar tetap terpelihara dan berjalan dalam kondisi yang baik

g. Front Officer

Adapun tugas dari Front Officer adalah:

1. Memberikan keterangan-keterangan kepada tamu yang datang maupun

menginap

2. Membukukan penerimaan tamu yang datang dalam buku tamu yang

mencakup nama, alamat dan kebangsaan

3. Membuat laporan penjualan kamar setiap hari

4. Melaporkan nama-nama tamu yang menginap kepada pihak kepolisian

hari

h. House Keeper

Adapun tugas dari House Keeper adalah:

1. Memelihara dan menjaga kebersihan ruangan kamar

2. Menyelenggarakan dan membina interior kamar dan ekterior kamar

3. Menyelenggarakan dan memberikan pelayanan dalam hal pencucian

(53)

4.6. Hasil Penelitian

4.6.1 Analisis SWOT (kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (Oppurtinity), serta Ancaman (threats) dalam strategi meningkatkan daya saing pada Hotel Cherry Pink

Persaingan bagi Hotel Cherry Pink merupakan suatu ancaman. Hal yang

dapat dilakukan adalah bertahan dengan mempertahankan kualitas pelayanan dan

kenyamanan kamar hotel. Kapasitas persaingan Hotel Cherry Pink dengan hotel

sejenis melati tergolong seimbang, meskipun persaingan bisa menjadi ancaman bagi

jalannya Hotel Cherry Pink. Persaingan juga dapat menjadi motivator bagi Hotel

Cherry Pink untuk bekerja dengan lebih baik. Hotel Cherry Pink dalam pengelolaan

usahanya sudah cukup baik. Yang dilakukan Hotel Cherry Pink adalah melakukan

sesuatu yang terbaik dalam pengelolaan usahanya serta memberikan pelayanan yang

terbaik untuk pelanggannya.

Dalam kondisi demikian strategi yang cocok digunakan adalah strategi putar

haluan yaitu mengambil berbagai langkah untuk mengatasi kelemahan yang dihadapi

agar peluang besar dapat dimanfaatkan. Dengan memperbaiki kelemahan internal

yang dimiliki oleh Hotel Cherry Pink dan memanfaatkan peluang yang dimiliki, maka

Hotel Cherry Pink bisa lebih baik mengembangkan usahanya serta dapat

meningkatkan daya saingnya. Dengan kondisi yang demikian maka dapat diketahui

bahwa pengoptimalan strategi dalam memperkuat daya saing melalui keunggulan

kualitas pelayanan dan kenyamanan kamar hotel yang dilakukan Hotel Cherry Pink

dapat membawa pengaruh yang baik terhadap peluang daya saing yang dimiliki Hotel

Cherry Pink. Hal tersebut sangat mendukung untuk perkembangan Hotel Cherry Pink

(54)

Dalam menjalankan usahanya dalam bersaing dengan hotel-hotel lainnya,

Hotel Cherry Pink mempunyai strategi dalam meningkatkan daya saing,.

Terutama terhadap hotel-hotel lain yang sejenis melati yang ada di kota Medan

yang merupakan pesaing dari Hotel Cherry Pink agar dapat tetap bertahan dan

bersaing sehingga tidak kalah bersaing dengan hotel sejenis melati lainnya.

Dengan semakin tumbuh kembangnya hotel sejenis melati, maka Hotel Cherry

Pink dituntut mampu bersaing dengan menggunakan strategi-strategi yang

kompetitif dan tepat dengan mengetahui seberapa jauh keberhasilan hotel yang

dikelola, sehingga dengan demikian dapat dilakukan dengan mengevaluasi dan

menganalisis dengan menggunakan analisis SWOT sebagai alat yang digunakan

untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan internal hotel (kekuatan, kelemahan)

dan faktor-faktor lingkungan eksternal hotel (peluang, ancaman). Setiap jenis

usaha perhotelan tentu tidak luput dari ancaman dari pesaing baru seperti yang di

hadapi Hotel Cherry Pink saat ini banyak sekarang terdapat hotel-hotel lain

sejenis hotel melati, seperti Aceh House, Darussalam House, Wahid inn dan

Jangga House dan masih banyak hotel melati lainnya. Dengan di lakukannya

strategi dengan menggunakan analisis SWOT maka Hotel Cherry Pink dapat

mengambil keputusan yang sifatnya stratejik, sebagai keputusan yang stratejik

maka harus dilakukan analisis yang mendetail tentang hotel sehingga

mendapatkan titik temu antara faktor-faktor lingkungan internal dan faktor-faktor

lingkungan eksternal dengan menghubungkan kedua faktor tersebut maka suatu

tujuan dan sasaran organisasi dapat tercapai. Untuk mengetahui yang dibutuhkan

(55)

strategi dengan menggunakan faktor internal dan faktor eksternal perusahaan

sebagai berikut:

1. Kekuatan (strengths) pada Hotel Cherry Pink

Hotel Cherry Pink dalam menjalankan usahanya, memiliki

kekuatan-kekuatan yang secara umum dimiliki oleh perusahaan dalam menjalankan

usahanya, antara lain sebagai berikut:

a. Mempunyai brand image

Brand image yang dimiliki Hotel Cherry Pink adalah nama yang sudah dikenal masyarakat kota medan, dengan simbol sebagai hotel keluarga yang

mengutamakan syariah.

b. Memiliki good will (nama baik)

Good will yang dimiliki Hotel Cherry Pink sudah sangat baik dikalangan masyarakat, dengan nama baik yang sudah dikenal oleh masyarakat sehingga

masyarakat sudah sangat yakin dengan penginapan Hotel Cherry Pink.

c. Mempunyai ciri khas yang berbeda

Pengelolaan sistem manajemen yang diterapkan Hotel Cherry Pink, dengan

strategi dan konsep yang dilakukan pihak hotel dengan memberikan simbol

yang berbeda dengan hotel sejenis lainnya. Sehingga Hotel Cherry Pink

mempunyai cirri khas yang menonjol.

d. Pelayanan yang bagus

Pelayanan yang merupakan syarat dari keutamaan dari setiap hotel, yang

(56)

yang memuaskan dengan memberikan keinginan dari pelanggan, sehingga

pelanggan akan menginap kembali.

e. Fasilitas yang memadai

Fasilitas merupakan perlengkapan yang diberikan pihak hotel kepada

pelanggan agar pelanggan merasa nyaman sehingga terpenuhi kebutuhan yang

diinginkan pelanggan.

f. Mempunyai letak lokasi yang strategis

Lokasi yang berada di pusat kota yang memberikan kemudahan dalam

menjangkau hotel serta dekat dengan pusat perbelanjaan dan bandara.

g. Memiliki harga sewa yang terjangkau

Harga yang kompetitif dan terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah dan

kalangan menengah ke atas.

h. Sistem manajemen yang baik

Sistem manajemen yang diterapkan pihak hotel sudah memiliki SOP yang

diterapkan kepada karyawannya yang harus dipatuhi.

i. Memiki cabang

Menambah cabang yang dilakukan Hotel Cherry Pink dikarenakan hotel yang

sudah sangat berkembang serta peluang pasar yang besar.

2. Kelemahan (weaknesses) pada Hotel Cherry Pink

Hotel Cherry Pink dalam melakukan usahanya mempunyai kelemahan yang

menjadi ancaman-ancaman yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang, yang

dapat menghambat keberhasilan usaha. Adapun yang menjadi kelemahan Hotel

(57)

a. Hotel kekurangan ruang parkir mobil

Area parkir yang masih kurang luas sehingga menyebabkan pelanggan yang

mempunyai kendaraan harus parkir di luar hotel.

3. Peluang (opportunities) pada Hotel Cherry Pink

Peluang merupakan suatu hal yang dapat dimanfaatkan oleh Hotel Cherry

Pink untuk tetap dapat mengembangkan usahanya. Adapun yang menjadi peluang

pada Hotel Cherry Pink antara lain sebagai berikut:

a. Potensi pasar

Potensi pasar yang menjanjikan seperti para wisatawan, para orang tua yang

ingin melihat anaknya sedang kuliah di USU.

b. Hubungan dengan pelanggan

Hubungan baik yang di jalin pihak hotel dengan pelanggan dengan

memberikan keterbukaan dengan pelanggan, memberikan keramah tamahan

kepada setiap pelanggan.

c. Meningkatkan promosi

Strategi yang dilakukan Hotel Cherry Pink yaitu dengan menerapkan promosi

secara giat agar menarik para pelanggan.

d. Mempunyai kerja sama

Gambar

Tabel 1.1 Harga Sewa Kamar Hotel Cherry Pink
Gambar 2.1 Kekuatan Dorongan Persaingan
Tabel 2.1 Matriks SWOT
Gambar 2.2  Kerangka Konseptual, diolah penulis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuannya adalah agar mampu bersaing dalam setiap keadaan, dan apabila strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan dapat berjalan dengan lancar, Melihat pentingnya

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor internal dan eksternal strategi pemasaran bisnis Batik SYN dan merumuskan alternatif strategi pemasaran yang

Kesimpulan yang dapat diambil dari Marketing Departement Hotel Pramesthi Solo konsumen yang memfokuskan hotel dalam penjualan produk, serta strategi pemasaran yang

Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutritionals) Medan dapat melaksanakan empat belas strategi alternatif berdasarkan prioritas beberapa strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT

Tujuannya adalah agar mampu bersaing dalam setiap keadaan, dan apabila strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan dapat berjalan dengan lancar, akan dapat meningkatkan

Dalam penentuan strategi bersaing harus didasarkan pada analisis lingkungan eksternal yaitu peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan5. Sedangkan lingkungan

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG PADA HOTEL HERMES ONE KOTA SUBULUSSALAM ACEH DENGAN.. PENDEKATAN

(4) Strategi manajemen pemasaran yang digunakan Savali Hotel untuk menghadapi persaingan di antara kompetitor belum cukup baik, dari tiga variabel yang digunakan