AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA
VARIABEL (SPLDV) DI KELAS VIII SMP KARYA BUNDA
Oleh:
Nisma Ariyati 4113111055
Program Studi Pendidikan Matematika
Diajukan Untuk Seminar Proposal Penelitian Dalam Penyusunan Skripsi
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di Kelas VIII SMP Karya Bunda”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta seluruh Pembantu Rektor sebagai pimpinan UNIMED, Bapak Prof. Dr. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta Pembantu Dekan I, II, dan III di lingkungan UNIMED, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Dr. Edy Surya, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Jurusan Matematika dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika.
Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan saran guna kesempurnaan skripsi ini, Bapak Prof. Edi Syahputra, M.Pd, Bapak Pardomuan NJM Sinambela, M.S, dan Ibu Dr. Ani Minarni, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran– saran mulai perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Bapak Dr. W. Rajagukguk, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran–saran dalam perkuliahan dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Matematika FMIPA UNIMED.
Teristimewa kepada yang tersayang Ayahanda Arifa’i, dan Ibunda yang tercinta Nuryatimah yang telah begitu banyak memberikan kasih sayang, do’a, dorongan, dan motivasi. Kepada yang terkasih Suamiku Edward Apriandi yang selalu memberikan cinta dan perhatiannya dalam kondisi dan situasi apapun kepada penulis. Serta kepada Kakak dan Adik saya Kakanda Nurul Ariyati dan Ananda Rizki Ramadhan yang begitu banyak memberikan do’a dan motivasi, semangat serta dukungan moral dan material kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED serta seluruh keluarga yang tak hentinya memberikan do’a, dukungan, semangat dan kasih sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
Ucapan terima kasih juga kepada teman–teman seperjuangan yang selalu memberi doa dan dukungan yaitu (CHINTA), Chairina, Hany, Iin, dan Mita, yang senantiasa mendukung dan menemani penulis dalam suka maupun duka, dalam tawa maupun tangis, serta semua teman–teman sekelas Matematika Dik C 2011 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada teman–teman PPLT 2014 di SMK Kecantikan daerah Lubuk Pakam, pihak yang tidak bisa penulis tulis namanya satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.
Medan, 2015 Penulis,
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KARYA BUNDA
Nisma Ariyati (NIM 4113111055)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok Sistem Persaamaan Linier Dua Variabel di kelas VIII SMP Karya Bunda.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan pada siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Karya Bunda yang berjumlah 27 orang. Objek penelitin ini adalah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa.
Instrumen penelitian dalam pengumpulan data adalah lembar observasi dan tes. lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran, yaitu lembar observasi aktivitas pencapaian waktu ideal aktivitas aktif siswa. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Tes hasil belajar yang berbentuk uraian yaitu tes awal sebanyak 5 soal. Tes hasil belajar siklus I sebanyak 5 soal dan tes hasil belajar siklus II terdiri dari 5 soal. Hasil reliabilitas tes awal diperoleh nilai rhitung = 0,815
(rtabel = 0,381). Tes Hasil Belajar I (THB I) diperoleh nilai rhitung = 0,598 (rtabel =
0,381) dan Tes Hasil Belajar II (THB II) diperoleh nilai rhitung = 0,657 (rtabel =
0,381).
Berdasarkan hasil analisis data setelah pemberian tindakan diperoleh data persentasi rata- rata pencapaian waktu ideal aktivitas aktif sebesar 62,36%. Pada siklus I, aspek aktivitas siswa pada nomor 3 belum tercapai. Setelah diberi tindakan pada siklus II diperoleh data rata - rata persentasi pencapaian waktu ideal aktivitas aktif silkus II sebesar 77,29%, sehingga terjadi peningkatan persentasi aktivitas aktif sebesar 14,93%. Pada siklus II, aspek aktivitas siswa nomor 3, 4 dan tiga aspek lainnya telah tercapai. Hasil analisis siklus I dari nilai Test Hasil Belajar I diperoleh nilai rata-ratanya 62,4. Sebanyak 11 siswa (40,8%) tuntas dalam belajar sedangkan 16 siswa (59,3%) tidak tuntas. Dan hasil analisis siklus II dari nilai Tes Hasil Belajar II nilai rata-ratanya 80,7. Sebanyak 23 siswa (85,2%) tuntas dalam belajar sedangkan 4 siswa (14,8%) tidak tuntas dalam belajar. Dari hasil analisis siklus I dan siklus II tersebut dapat dilihat bahwa kriteria aktivitas belajar ini telah mencapai target dan mengalami peningkatan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menerapkan model Problem Based Learning.
DAFTAR ISI
Halaman Lembar Pengesahan i Daftar Isi ii Daftar Gambar iv
Daftar Tabel v
Daftar Lampiran vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 6
1.3. Batasan Masalah 6
1.4. Rumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 7
1.6. Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Aktivitas Belajar 10
2.1.3. Hasil Belajar 15
2.1.4. Model Pembelajaran 19
2.1.5. Model Pembelajaran Problem Based Learning 19 2.1.5.1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning 19 2.1.5.2. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajara
Problem Based Learning 21
2.1.5.3. Langkah-Langkah Dalam Proses Pembelajaran
Problem Based Learning 22
2.1.5.4. Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning kkkkkkkkkkkkk Dalam pembelajaran Matematika 23
2.1.5.5. Teori Belajar yang Mendukung Problem Based Learning 24 2.1.6. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) 26 2.1.6.1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel 27
2.1.6.2. Metode Penyelesaian SPLDV 27
2.1.6.3. Menyelesaikan Soal Cerita yang Berkaitan dengan SPLDV 30
2.2. Hasil Penelitian yang Relevan 31
2.3. Kerangka Konseptual 33
2.3.1. Aktivitas Belajar 33
2.3.2. Hasil Belajar 33
2.4. Hipotesis Tindakan 34
BAB III METODE PENELITIAN 35
3.1. Jenis Penelitian 35
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 35
3.2.2. Waktu Penelitian 35
3.3. Subjek dan Objek Penelitian 35
3.3.1. Subjek Penelitan 35
3.3.2. Objek Penenlitian 36
3.4. Mekanisme dan Rancangan Penelitian 37
3.4.1. Mekanisme Penelitian 37
3.4.2. Rancangan Penelitian 40
3.5. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 41
3.5.1. Tes Hasil Belajar 41
3.5.2. Observasi 45
3.6. Teknik Analisis Data 45
3.6.1 Reduksi Data 45
3.6.2. Paparan Data 45
3.6.3. Verifikasi 45
3.6.4. Menarikan Kesimpulan 45
DAFTAR PUSTAKA 39
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian Tindakan-tindakan berdasarkan 40
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Nilai Rata-Rata Mata Pelajaran Matematika Siswa 3
Tabel 2.1. Aktivitas dan Hasil yang Diperoleh 11
Tabel 2.2. Tahapan-tahapan Problem Based Learning 23
Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Awal 42
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (SIKLUS I) 86 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (SIKLUS I) 90 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (SIKLUS II) 94 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (SIKLUS II) 98 Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa (SIKLUS I) 103 Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II (SIKLUS II) 107
Lampiran 7. Kisi-kisi Tes Awal 112
Lampiran 8. Lembar Validasi Tes Awal 113
Lampiran 9. Tes Awal 116
Lampiran 10. Alternatif Penyelesaian Tes Awal 117
Lampiran 11. Pedoman Penskoran Tes Awal 119
Lampiran 12. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I 120
Lampiran 13. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 121
Lampiran 14. Tes Hasil Belajar I 124
Lampiran 15. Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II 125 Lampiran 16. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 128 Lampiran 17. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II 129 Lampiran 18. Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II 130
Lampiran 19. Tes Hasil Belajar II 133
Lampiran 20. Alternati Penyelesaian Tes Hasil Belajar II 134 Lampiran 21. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 137 Lampiran 22. Kisi-kisi Hasil Belajar Keseluruhan Dari Siklus I dan Siklus II 138 Lampiran 23. Tes Hasil Belajar Keseluruhan Dari Siklus I dan Siklus II 139 Lampiran 24. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar Keseluruhan
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, karena matematika sebagai salah satu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematis. Seperti yang dikemukakan oleh Cornelius (Abdurrahman, 2003: 253) bahwa : “Matematika merupakan sarana berfikir yang jelas dan logis, sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari, sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman, sarana untuk mengembangkan kreativitas, serta sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”.
Peningkatan mutu pendidikan matematika sangat diperlukan. Wimbarti (dalam Suara Merdeka: 2014) mengungkapkan bahwa : “Matematika adalah salah satu mata pelajaran ditingkat sekolah dasar yang paling ditakuti oleh siswa. Matematika merupakan mata pelajaran wajib pada jenjang pendidikan dasar sampai atas di Indonesia”. Kenyataan yang diperoleh (Suara Merdeka: 2014) adalah :
Berdasarkan data UNESCO, mutu pendidikan matematika di Indonesia berada pada peringkat 34 dari 38 negara yang diamati. Data lain yang menunjukkan rendahnya prestasi matematika siswa Indonesia dapat dilihat dari hasil survei Pusat Statistik International untuk Pendidikan (National Center for Education in Statistics, 2003) terhadap 41 negara dalam pembelajaran matematika, dimana Indonesia mendapatkan peringkat ke 39 dibawah Thailand dan Uruguay.
Kenyataan tersebut secara jelas menyatakan bahwa pendidikan matematika di Indonesia masih mengecewakan. Untuk itu, diperlukan peningkatan prestasi belajar matematika siswa di sekolah. Tentu saja untuk meningkatkan prestasi tersebut harus didukung oleh proses belajar mengajar matematika siswa di sekolah.
belajar mengajar di dalam kelas. Diharapkan dengan proses belajar mengajar matematika siswa yang baik dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa tersebut.
Namun, permasalahan yang sering muncul sampai saat ini adalah ketidakaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar matematika di sekolah. Siswa sekedar mengikuti pelajaran matematika yang diajarkan guru di dalam kelas, yaitu dengan hanya mendengarkan penjelasan materi dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru tanpa adanya respon, kritik dan pertanyaan dari siswa kepada guru sebagai umpan balik dalam kegiatan belajar mengajar. Aktivitas siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar cenderung menurun dan kurang diperhatikan.
Kondisi seperti ini membuat siswa kurang tertarik mengikuti pelajaran matematika, padahal beberapa faktor yang mempengaruhi siswa tertarik pada matematika adalah minat, hasrat dan cita–cita siswa itu sendiri, kemudian disusul faktor–faktor berikutnya yaitu faktor guru di dalam mengajar, kelengkapan buku– buku yang dimiliki siswa, kondisi siswa, kondisi kelas, serta dorongan orang tua. Kondisi siswa merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk dapat mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Dalam hal ini kondisi siswa yang dimaksud adalah aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Rohani (2004: 6) yang menyatakan bahwa :
Belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik ialah peserta didik giat-aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Peserta didik yang memiliki aktivitas psikis ( kejiwaan ) adalah, jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran.
Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linier dua variabel dan Aktivitas siswa belajar matematika di kelas masih cenderung pasif, kebanyakan siswa hanya memperhatikan saja tanpa mau bertanya. Sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VIII juga masih rendah.
Hal ini diperoleh keterangan bahwa nilai rata-rata dalam mata pelajaran matematika siswa kelas VII di SMP Karya Bunda pada semester ganjil seperti terlihat dalam tabel berikut.
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VII di SMP Karya Bunda Pada Semester Ganjil T.A. 2012/2013 s.d. 2014/2015
No Tahun Pembelajaran Rata-rata nilai
1 2012/2013 46.97
2 2013/2014 57.5
3 2014/2015 63.5
Sumber : Buku Kumpulan Nilai
Standart Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang ditetapkan oleh sekolah adalah 65. Standar Ketuntasan Belajar Minimal merupakan target kompetensi yang harus dicapai siswa dan acuan yang menentukan kompeten atau tidaknya siswa. Dari rata-rata nilai matematika siswa di atas tingkat ketuntasan belajar siswa masih dibawah target yang diprogramkan oleh pihak sekolah.
Dan dari hasil survei peneliti berupa pemberian tes mengenai materi yang sudah di pelajari sebelumnya, yaitu pada mata pelajaran Bentuk Aljabar. Dari 28 siswa yang mengikuti tes, di peroleh data bahwa ada 10% siswa yang sangat menguasai materi (memperoleh nilai di atas 65), 17,5% siswa yangg menguasai materi (memperoleh nilai 65) dan 72,5% siswa belum menguasai materi (memperoleh nilai di bawah 65). Dari lembar jawaban siswa juga diketahui bahwa siswa kesulitan mengerjakan bentuk aljabar dalam menentukan koefisien dan menyelesaikan soal.
Hal ini menunjukkan bahwa ada suatu kendala pada siswa kelas VIII Karya Bunda yaitu rendahnya hasil belajar matematika. Hasil belajar yang diperoleh siswa tidak terlepas dari aktivitas yang dilaksanakan.
Bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
terciptalah situasi belajar aktif.
http://id.shvoong.com/social-sciences/1961162-aktifitas-belajar/#ixzz21M7z5Idi
Adapun jika permasalahan tersebut masih terus berlangsung, maka akan mengakibatkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar menjadi terhambat. Siswa akan beranggapan bahwa belajar matematika bukanlah kebutuhan, melainkan hanya sebagai tuntutan kurikulum saja, karena siswa merasa tidak mendapatkan makna dari pelajaran matematika yang dipelajari sehingga akan berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mencoba mengupayakan model yang tepat, sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa dan dapat membuat siswa menjadi lebih aktif. Salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dalam kegiatan belajar mengajar, karena melalui model ini diharapkan dapat membangkitkan kreativitas siswa dan siswa dapat belajar lebih aktif sebab mereka lebih banyak berperan dalam pembelajaran. Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengmbangkan inkuiri dan kemampuan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Dalam pembelajaan ini, siswa dibantu memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusunnya menjadi pengetahuan mereka sendiri.
karakteristik-karakteristik sebagai beriku: (1) belajar dimulai dengan suatu permasalahan , (2) memastikan bahwa permasalahan yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa, (3) mengorganisasikan pelajaran diseputar permasalahan, bukan disepuar disiplin ilmu, (4) memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada siswa dalam mengalami secara langsung proses belajaar mereka sendiri, (5) menggunakan kelompok kecil, dan (6) menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk produk atau kinerja(performance).
Salah satu metode pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan memvariasikan dengan metode-metode lain yang mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Hal senada juga diungkapkan oleh Dutch (dalam Amir, 2010: 21)yang menyatakan bahwa
Problem based Learning (PBL) merupakan metode instruksional yang menantang siswa agar “belajar untuk belajar”, bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingin tahuan serta kemampuan analisis siswa dan inisiatif atas materi pelajaran. Problem Based Leraning (PBL) mempersipakan siswa untuk berpikr kritis dan analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai.
Untuk itu peneliti akan menggunakan suatu model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar matematika
yaitu dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) agar proses pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa menemukan sendiri cara menyelesaikan permasalahan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Dalam pembelajaran matematika guru masih mendominasi kelas.
2. Aktivitas belajar matematika siswa dalam proses belajar mengajar di dalam kelas masih pasif.
3. Rendahnya hasil belajar siswa kelas VIII SMP Karya Bunda.
4. Model atau metode pembelajaran yang digunakan kurang sesuai.
5. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan salah
satu materi pelajaran yang masih sulit dipahami oleh siswa kelas VIII SMP Karya Bunda.
1.3. Batasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka perlu adanya pembatasan masalah agar lebih terfokus dan terarah. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Karya Bunda.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah melalui model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Karya Bunda?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui apakah melalui penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning dapat meningkatan aktivitas belajar siswa di kelas VIII SMP Karya Bunda.
2. Untuk mengetahui apakah melalui penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning dapat meningkatan hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Karya Bunda.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis
Sebagai bahan pertimbangan bagi penulis jika terjun langsung dalam dunia pendidikan.
2. Bagi Siswa
- Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
- Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika, khususnya Pada materi pokok sistem persamaan linier dua variabel.
- Meningkatkan hasil belajar matematika siswa. 3. Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan model pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.
4. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam perbaikan pengajaran matematika di SMP Karya Bunda.
5. Bagi peneliti lain
78 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan
aktivitas aktif siswa selama proses pembelajaran. Penerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning pada pokok bahasan sistem persamaan
lineardua variabel diperoleh hasil rata - rata pencapaian waktu ideal aktivitas aktif siklus I adalah 62,36%, persentasewaktu ideal aktivitas ke 3 (Mencatat penjelasan guru, mencatat dari buku atau dari teman, meneyelesaikan masalah pada LAS, merangkum pekerjaan kelompok) tidak tercapai dan empat aspek yang lain yang tercapai. Pada siklus II, pencapaian waktu ideal aktivitas aktif sebesar 77,29 %, terjadi peningkatan persentasi pencapaian waktu ideal aktivitas aktif sebesar 14,93 % dari siklus I. Kelima aspek aktivitas siswa tercapai.
2. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di kelas VIII-a SMP Swasta Karya Bunda. Penerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning pada pokok bahasan sistem persamaan
79 1.1 SARAN
Adapun saran-saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Kepada guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning dengan materi pembelajaran yang berbeda dan mata pelajaran lain yang relevan sesuai dengan model pembelajaran.
2. Bagi Kepala sekolah SMP Karya Bunda Medan hendaknya dapat
mengkordinasikan penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning sebagai alternatif dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Adinawan, M.C. dan Sugijono. (2006). Matematika Untuk SMP Kelas VIII 2 A. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, S, dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. ...(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hadi, M .(2007) Aktivitas Belajar:
http://id.shvoong.com/social-sciences/1961162aktifitasbelajar/#ixzz21M75I di (Diakses tanggal 05 Januari 2015).
Hamalik, O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution, S. (2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sinaga, B. (2007). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berdasarkan Masalah Berbasis Budaya Batak (PBM-B3), Disertasi, PPS (Program Pasca Sarjana), UNESA.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Soemanto, W. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Suara Merdeka Online. (2014). Mutu Pendidikan Matematika Di Indonesia Rendah : http://www.suaramerdeka.com (di akses tanggal 05 Januari 2015).
Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik,Penerbit Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
Upu, Hamzah. (2008). Teori Belajar Pendukung Pendekatan Pengajuan Masalah Matematika, http://injured.education.com (di akses tanggal 02 Januari 2015).