SUATU STUDI TENTANG AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA YANG DIBELAJARKAN MELALUI
PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI AJAR LARUTAN PENYANGGA
Oleh:
Ciciamih Sihombing NIM 4122131004
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
SUATU STUDI TENTANG AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA YANG DIBELAJARKAN MELALUI
PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI AJAR LARUTAN PENYANGGA
Ciciamih Sihombing (NIM 4122131004)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah aktivitas belajar dan hasil belajar siswa yang dibelajarakan melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada aktivitas belajar dan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan Problem Based Learning dan tanpa menggunakan Macromedia Flash pada materi ajar larutan penyangga serta pengaruh aktivitas terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 yang menggunakan kurikulum 2013. Sampel yang diteliti adalah kelas XI SMA N 1 Pollung. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif dengan mengambil 2 kelas dari 7 kelas yaitu kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen I dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen II. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar adalah soal pilihan ganda sebanyak 20 butir soal yang sudah diuji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, daya pembeda dan distraktornya, sedangkan data aktivitas menggunakan lembar observasi aktivitas belajar.
Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen I yaitu 92,89 ± 3,196 dan pada kelas eksperimen II yaitu 91,08 ± 3,533, serta diperoleh data nilai rata-rata pretest kelas eksperimen I yaitu 41,81 ± 12,198 dan pada kelas eksperimen II sebesar 41,81 ± 12,430, sedangkan nilai rata-rata post-test kelas eksperimen I sebesar 87,64 ± 6,151 dan pada kelas eksperimen II sebesar 82,36 ± 6,151. Kedua kelompok sampel tersebut homogen. Analisis data tersebut berdasarkan statistik uji independent sampel t-test menggunakan software SPSS 21.0 pada tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa: 1) Aktivitas belajar belajar siswa yang dibelajarkan melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan Problem Based Learning tanpa Macromedia Flash pada materi ajar larutan penyangga, 2) Hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan Problem Based Learning tanpa Macromedia Flash pada materi ajar larutan penyangga, dan 3) aktivitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Bapa di surga, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Suatu Studi Tentang Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa SMA yang Dibelajarkan Melalui Problem Based Learning Dengan Macromedia Flash Pada Materi Ajar Larutan Penyangga”. Adapun penyusunan skripisi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, MS sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal seminar proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan pengolahan data hingga penyusunan skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Drs. Jasmidi, M.Si., bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, dan ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini dan kepada bapak Drs. Pasar Maulim Silitonga, MS., selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pemerintah yang telah mengadakan program Bidikmisi sehingga penulis dapat terbantu dalam biaya selama masa perkuliahan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah SMA Negeri 1 Pollung yaitu Bapak Albert Banjarnahor, S.Pd yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang bersangkutan dan kepada Bapak Wakil Kepala Sekolah, Guru-Guru dan Para Pegawai SMA Negeri 1 Pollung yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
v
kebahagiaan anak-anaknya, telah membimbing saya menjadi anak yang berguna dan tidak pernah lelah selalu memanjatkan doa demi selesainya studi penulis, abang dan kakak saya tersayang, Kennedy, May, Moan, Riris, Resmi, Lian, Lela, Rusmindo, dan Evina serta seluruh keluarga besar saya yang telah banyak membantu, dan memberi semangat penulis, kelompok kecil saya Eucharestio dan kak Mosarina Hutabarat yang senantiasa saling mendukung, menyemangati, dan saling mendoakan selama perkuliahan dan juga UKMKP yang menjadi wadah saya dibentuk menjadi mahasiswa Kristen yang berintegritas dan takut akan Tuhan.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2016 Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Rumusan Masalah 4
1.4 Batasan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 5
1.6 Manfaat Penelitian 5
1.7 Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teoritis 8
2.1.1 Defenisi Belajar 8
2.1.2 Aktivitas Belajar 10
2.1.3 Defenisi Hasil Belajar 10
2.1.4 Media Pembelajaran 12
2.1.5 Macromedia Flash 15
2.1.6 Model Peembelajaran Problem Based Learning 17
2.1.7 Larutan Penyangga 22
2.2 Kerangka Konseptual 23
2.3 Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 26
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 26
3.3 Jenis dan Desain Penelitian 27
3.4 Prosedur Penelitian 27
vii
3.5.1 Instrumen Tes 30
3.5.2 Instrumen Non Tes 33
3.6 Teknik Analisis Data 34
3.7 Uji Homogenitas Data 35
3.8 Penilaian Instrumen Non Test 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil Penelitian 37
4.1.1 Analisis Instrumen Penelitian 37
4.1.2 Data Hasil Penelitian 38
4.2 Analisis Data Penelitian 42
4.2.1 Uji Homogenitas Data 42
4.2.2 Pengujian Hipotesis 42
4.3 Anailisis Penilaian Instrumen Non Tes 45
4.4 Pembahasan 45
BAB V KESIMPULAN
5.1Kesimpulan 51
5.2Saran 51
DAFTAR PUSTAKA 52
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 29
Gambar 4.1. Diagram Aktivitas Siswa 42
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel.2.1. Sintaks Problem Based Learning 20
Tabel 3.1 Desain Penelitian 27
Tabel 3.2. Kategori Nilai Aktivitas Siswa 37
Tabel 4.1. Data Aktivitas Belajar Siswa 40
Tabel 4.2. Data Rata-Rata Hasil Belajar Siswa 41
Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas Data 43
Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis 1 44
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis 2 44
Tabel 4.6. Tabel Model Sumarry 45
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Kimia 55
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 57 Lampiran 3. Kisi-Kisi instrument Tes Sebelum Divalidasi 80 Lampiran 4. Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 89 Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 93 Lampiran 6. Kisi-Kisi instrument Tes Setelah Divalidasi 94 Lampiran 7. Instrumen Tes Setelah Divalidasi 99 Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrument Tes Setelah Divalidasi 101
Lampiran 9. Analisis Masalah 102
Lampiran 10. Media Macromedia Flash yang Digunakan 108 Lampiran 11. Materi Pembelajaran Larutan Penyangga 112
Lampiran 12. Format Penilaian 124
Lampiran 13. Tabel Validitas Tes 127
Lampiran 14. Perhitungan Validitas Tes 128
Lampiran 15. Tabel Reliabilitas Tes 130
Lampiran 16. Perhitungan Reabilitas Tes 132
Lampiran 17. Tabel Indeks Kesukaran Tes 133
Lampiran 18. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes 135
Lampiran 19. Tabel Uji Daya Beda Tes 136
Lampiran 20. Perhitungan Uji Daya Beda Tes 138
Lampiran 21. Perhitungan Distraktor Soal 140
Lampiran 22. Rekapitulasi Soal 144
Lampiran 23. Hasil Belajar Siswa 145
Lampiran 24. Observasi Aktivitas Siswa 149
Lampiran 25. Uji Homogenitas Data 157
Lampiran 26. Uji Hipotesis Data 158
Lampiran 27. Tabel Nilai r-Product Moment 161
Lampiran 28. Dokumentasi Saat Validasi Instrumen Tes 162
Lampiran 29. Jadwal Kegiatan Penelitian 163
Lampiran 30. Dokumentasi Saat Pelaksanaan Pretest 165 Lampiran 31. Dokumentasi Proses Pembelajaran 166 Lampiran 32. Dokumentasi Saat Pelaksanaan Postest 168
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran kimia yang baik adalah pembelajaran kimia yang dapat memberikan makna bagi siswa. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajarannya guru dapat mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Namun, kebanyakan peserta didik mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan pengetahuannya dengan kehidupan sehari-hari yang dikarenakan adanya kecenderungan pembelajaran di kelas yang tidak berusaha mengaitkan konten pelajaran dengan kehidupan sehari-hari (Suyanti, 2010).
Salah satu pokok bahasan ilmu kimia di SMA adalah Larutan Penyangga. Materi ini diberikan pada siswa SMA kelas XI semester II. Pada materi ini, siswa akan mempelajari sifat larutan penyangga, komponen dan cara kerja larutan penyangga, menghitung pH larutan penyangga, dan fungsi larutan penyangga. Materi larutan penyangga merupakan konsep yang tidak cukup dihafal dan dihitung dengan menggunakan rumus saja namun terdapat konsep-konsep yang perlu diobservasi melalui kegiatan belajar mengajar dengan media pembelajaran yang tepat untuk menemukan konsep. Guru sebagai penyelenggara kegiatan belajar mengajar hendaknya memikirkan dan mengupayakan terjadinya interaksi siswa dengan komponen lainnya secara optimal (Djamarah dan Zain, 2006).
Pada kenyataannya aspek pola fikir sains ini jarang sekali diperhatikan oleh guru karena faktor ketidaktahuan. Umumnya belajar kimia diartikan sebagai suatu kegiatan menghafal suatu konsep atau melakukan operasi hitung. Hal ini terlihat dari cara guru membelajarkan materi kimia di sekolah secara tradisional dengan memfokuskan pembelajaran pada pelatihan menuliskan rumus molekul, pelatihan hitungan kimia dan menghafal reaksi (Sunyono, dkk., 2010).
2
belajar mengajar berlangsung terutama pada pelajaran kimia. Hal ini mengakibatkan nilai ujian semester siswa kurang memuaskan, nilai ujian semester dari siswa kelas XI yang berjumlah 70 orang, hampir 50% siswa belum mencapai KKM (Kriteria Kelulusan Minimal).
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dengan guru kimia di SMA N 1 Pollung, diperoleh rata-rata hasil belajar kimia siswa masih rendah, yaitu sebanyak 50% masih di bawah KKM, 35% mencapai nilai KKM dan 15% di atas KKM dengan rata-rata nilai ujian siswa 75-76, sedangkan nilai KKM yang ditentukan sekolah adalah 75. Bedasarkan nilai tersebut diperoleh bahwa nilai rata-rata siswa masih rendah. Menurut hasil wawancara dengan guru kimia SMA N 1 Pollung, ibu Betty Silalahi, S.Pd, pembelajaran kimia di sekolah tersebut menggunakan media dan model pembelajaran yang kurang tepat dan masih berpusat pada guru.
Salah satu upaya pemerintah dalam memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia adalah desentralisasi kurikulum. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun juga disiplin yang tinggi (Magdalena, dkk., 2014). Upaya peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pembelajaran di kelas. Menurut Hamalik (2003), pemakaian media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Salah satu media yang dapat digunakan adalah Macromedia Flash. Melalui Macromedia Flash, kegiatan pembelajaran dapat lebih interaktif dan dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka memberi motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks serta abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, juga mudah dipahami.
3
bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik di SMA Assalaam mengalami peningkatan sebesar 90,07%. Dari nilai postest juga dapat diketahui jika 21 peserta didik SMA Assalaam (60%) telah mampu mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk hasil belajar peserta didik di MA Assalaam diketahui meningkat sebesar 100,79% dan sebanyak 16 peserta didik (45,71%) telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada penelitian yang dilakukan oleh Dewantari, dkk (2013), tentang studi komparasi penggunaan Macromedia Flash dan Worksheet dalam pembelajaran kooperatif metode Learning Cycle 5e pada materi pokok koloid kelas XI juga diperoleh bahwa penggunaan metode pembelajaran Learning Cycle 5E disertai media macromedia flash memberikan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan penggunaan metode pembelajaran Learning Cycle 5E disertai media worksheet pada materi pokok koloid. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan menggunakan uji t-pihak kanan dengan taraf signifikan 5%.
Melalui pendekatan inilah, diambil sebuah model pembelajaran yang dapat mendukung pembelajaran tersebut. Dalam hal ini, model pembelajarannya adalah Problem Based Learning (PBL). Diharapkan model ini dapat melibatkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan diharapkan model ini dapat mengefektifkan, mengefisienkan dan memacu minat belajar siswa. Hal ini didukung dengan peneliti terdahulu oleh Trihatmo, dkk (2012), tentang penggunaan model Problem Based Learning pada materi larutan penyangga dan hidrolisis diperoleh besarnya pengaruh penggunaan Model Problem Based Learning melalui pendekatan two stay-two stray terhadap hasil belajar siswa pada
pokok materi larutan penyangga dan hidrolisis adalah 33,69% dan rerata nilai
aspek afektif siswa pada kelompok eksperimen mencapai 87,56% dan kelompok kontrol sebesar 83,00%. Persentase skor ini termasuk dalam kriteria sangat baik. Sedangkan rerata nilai aspek psikomotorik siswa pada kelompok eksperimen mencapai 81,98% dan kelompok kontrol sebesar 79,31%. Persentase skor ini termasuk dalam kriteria sangat baik pada kelompok eksperimen dan baik pada
4
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Suatu Studi Tentang Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa SMA yang Dibelajarkan Melalui Problem Based Learning Dengan Macromedia Flash pada Materi Ajar Larutan Penyangga”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Kesulitan dan kebosanan oleh siswa dalam pembelajaran kimia.
2. Implementasi model pembelajaran dan media yang digunakan oleh guru. 3. Keberhasilan belajar siswa
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah aktivitas belajar siswa yang dibelajarakan melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan melalui Problem Based Learning tanpa Macromedia Flash pada materi ajar larutan penyangga?
2. Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarakan melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui Problem Based Learning tanpa Macromedia Flash pada materi ajar larutan penyangga?
5
1.4 Batasan Masalah
Masalah tersebut di atas dibatasi sebagai berikut: 1. Materi pokok
Materi pokok yang dipilih dalam pembelajaran kimia pada penelitian adalah larutan penyangga di kelas XI SMA berdasarkan kurikulum 2013.
2. Hasil belajar
Hasil belajar yang akan diukur dibatasi hanya kategori kognitif. 3. Aktivitas belajar
Aktivitas belajar siswa yang diamati dibatasi hanya aktivitas diskusi siswa.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk menunjukkan apakah aktivitas belajar siswa yang dibelajarakan melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan melalui Problem Based Learning tanpa Macromedia Flash pada materi ajar larutan penyangga. 2. Untuk menunjukkan apakah hasil belajar siswa yang dibelajarakan melalui
Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui Problem Based Learning tanpa Macromedia Flash pada materi ajar larutan penyangga.
3. Untuk menunjukkan apakah aktivitas belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang dibelajarakan melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash pada materi ajar larutan penyangga.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
6
2. Bagi Para Guru
Sebagai masukan bagi para guru/pendidik dalam rangka mengimplementasikan model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, khususnya bagi guru kimia.
3. Bagi Para Peneliti Lanjutan
Sebagai masukan dalam rangka merancang dan melaksanakan penelitian lanjutan yang relevan.
4. Kontribusi dalam Khazanah Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah data ilmiah.
1.7 Defenisi Operasional
Untuk menyamakan persepsi dalam menafsirkan istilah, diberikan defenisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan suatu pembelajaran berbasis masalah dengan menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa
belajar melalui permasalahan-permasalahan (Wena, 2009).
2. Macromedia Flash
Macromedia Flash merupakan sebuah program yang digunakan untuk membuat animasi multimedia yang interaktif dan website yang dinamis. Dengan Macromedia Flash dapat membantu pembelajaran dengan metode simulasi. Metode simulasi merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan – tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya (Mawarni, dkk., 2015).
3. Hasil Belajar
7
efektivitas, efisien dan daya tarik pembelajaran karena adanya faktor motivasi berprestasi dan terjadi terus-menerus setelah proses pembelajaran.
4. Aktivitas Belajar
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Rata-rata aktivitas belajar siswa yang dibelajarakan melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada rata-rata aktivitas belajar kimia siswa yang dibelajarakan melalui Problem Based Learning tanpa Macromedia Flash pada materi ajar larutan penyangga yaitu pada kelas eksperimen I sebesar 92,89, sedangkan pada kelas eksperimen II sebesar 91, 08 dengan sig. 2-tailed < α (0,026 < 0,005).
2. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarakan melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa yang dibelajarakan melalui Problem Based Learning tanpa Macromedia Flash pada materi ajar larutan penyangga yaitu pada kelas eksperimen I sebesar 87,64, sedangkan pada kelas eksperimen II sebesar 82,36 dengan sig. 2-tailed < α (0,001 < 0,005).
3. Aktivitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang dibelajarakan melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash pada materi ajar larutan penyangga dengan sig < α (0,000 < 0,005).
5.2. Saran
1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model Pembelajaran Problem Based Learning dengan media Macromedia Flash dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Ariyanti,P., Martini,K.S., dan Agustina,W.,(2015), Penerapan Problem Based
Learning (PBL) dengan Penilaian Portofolio untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar pada Materi Stoikiometri di SMA N 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4: 1-9.
Arsyad, A., (1997). Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Dewantari,A., Ashadi dan Sugiharto,(2013), Studi Komparasi Penggunaan
Macromedia Flash dan Worksheet dalam Pembelajaran Kooperatif Metode Learning Cycle 5E pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2 :142-150.
Djamarah,S.B., dan Zain,A.,(2006),Strategi Belajar Mengajar,Rineka Cipta, Jakarta.
Gusbandono,T., Sukardjo,J.S., dan Utomo,S.B., (2013), Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dilengkapi Media Animasi Macromedia Flash dan Plastisin terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Sambungmacan Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4 : 102-109.
Hamalik, O., (2003), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Istiana,A.G., Catur,A.N., dan Sukardjo,J.S.,(2015), Penerapan Model
Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Larutan Penyangga pada Siswa Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4: 65-73.
Magdalena,O., Mulyani,S., dan Susanti E.V.H., (2014), Pengaruh Pembelajaran Model Problem Based Learning dan Inquiry terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau dari Kreativitas Verbal pada Materi Hukum Dasar Kimia Kelas X SMAN 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3: 162-169.
Mawarni,E., Mulyani,B., dan Yamtinah,S., (2015), Penerapan Peer Tutoring dilengkapi Animasi Macromedia Flash dan Handout untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA 4 SMAN 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4 : 29-37.
Meitantiwi,E.Y., Masyukri,M., dan Nurhayati,N.D.,(2015),Pengembangan Multimedia Pembelajaran Tutorial Menggunakan Software Animasi komputer pada Materi Sifat Keperiodikan Unsur untuk Pembelajaran Kimia Kelas X MIA SMA, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4: 59-67. Milfayetty,S., Yus,A., Nuraini, Hutasuhut,E., dan Zulhaini, (2014), Psikologi
53
Ningsih,S.R., Kuswati,T.M., Sofyatiningrum, dan Kartini,N., (2007), Sains Kimia 2 SMA/MA Kelas XI, Bumi Aksara, Jakarta.
Nurhayati,L., Martini,K.S., dan Redjeki,T.,(2013), Peningkatan Kreativitas dan Prestasi Belajar pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2:151-158.
Nuryanto,Utami,B., dan Nugroho, A.C.S.,(2015), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dilengkapi Animasi komputer untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Termokimia Kelas XI Siswa SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4:87-94.
Pratiwi,Y., Redjeki,T., dan Masykuri,M., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3: 40-48.
Rahardiana,G., Redjeki,T., dan Mulyani,S., (2015), Pengaruh Pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) Dilengkapi Lab Riil dan Virtuil terhadap Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Pulokulon Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4: 120-126. Rahmasari,K.S., Utami,B., dan Sugiharto, (2014), Penerapan Pembelajaran
Learning Together (LT) Dilengkapi Adobe Flash untuk Meningkatkan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X.6 SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3 :155-161.
Retnani,F.Y., Sukardjo, J.S., dan Utomo,S.B., (2014), Penerapan Metode Numbered Heads Together (NHT) disertai Macromedia Flash untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Materi Struktur Atom, Sistem Periodik, dan Ikatan Kimia Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3 :57-65.
Rismiyati, L.A., (2010), Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Pada Standar Kompetensi Bangun Ruang Melalui Metode Savi (Somatic, Auditory,Visual, Intellectually) Dengan Pemanfaatan Software Macromedia Flash (Ptk Kelas VIIIA SMP Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010.
Rosyada,D., dan Syaf,A.H., (2008), Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Gang Persada (GP) Press, Jakarta.
Sadiman,A.S.,Rahardjo,R., Haryono, dan Rahardijo,(2009), Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Rajawali Pers, Jakarta.
54
IPA 1 SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014 pada Materi Larutan Penyangga, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3: 145-154.
Saptorini, (2007), Strategi Belajar Mengajar Kimia, UNNES, Semarang.
Sari,I.N., Saputro,S., dan Ashadi, (2013), Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash sebagai Sumber Belajar Mandiri pada Materi Koloid Kelas XI IPA SMA dan MA, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2 : 152-157.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudjana,N., dan Ahmad,R., (2005), Media Pengajaran, Sinar Baru Algensindo, Bandung.
Sugiharti,G.,(2014), Evaluasi dan Penialaian Hasil Belajar Kimia, Unimed Press, Medan.
Sukmawati,P., Utami,B., dan Mulyani,B., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Berbantuan Animasi Flash untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Kemampuan Analisis Materi Pokok Hidrokarbon Siswa Kelas X-1 Semester Genap SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4 :136-144. Sunyono, Wirya, I.W., Sujadi,G., dan Suyanto,E.; Produksi Model LKS dan
Media Animasi Berorientasi Keterampilan Generik Sains pada Materi Kimia Kelas X SMA, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan ke-3 di Universitas Lampung, Januari 2010: 1-14.
Sutirman, (2013), Media dan Model-model Pembelajaran Inovatif,Graha Ilmu, Yogyakarta.
Suyanti, R.D.,(2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta. Trihatmo,A., Soeprodjo, dan Widodo,A.T., (2012), Penggunaan Model Problem
Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis, Chemistry in Education 1:1-13.
Wena, M., (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, BumiAksara, Jakarta.
Yusniatun,Sri, (2010), Peningkatan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui
ii