• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH 8.0 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH 8.0 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) D I L E N G K A P I M A C R O M E D I A F L A S H 8 . 0 U N T U K

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

Oleh:

Dinda Amalianda NIM 4123131020

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Dinda Amalianda dilahirkan di Asmil Yonif 121/MK pada tanggal 29 Desember 1994. Ayah bernama Jalir dan Ibu bernama Juniarsih. Penulis

merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk TK

Kartika I-41/MK dan lulus pada tahun 2000. Penulis melanjutkan sekolah di SD

Negeri 106843 Jaharun B dan lulus pada tahun 2006. Kemudian penulis

melanjutkan sekolah di MTs Negeri 1 Lubuk Pakam dan lulus pada tahun 2009.

Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Galang dan lulus

pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis mengikuti ujian SNMPTN Tertulis dan

lulus diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas

(4)

iii

IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) D I L E N G K A P I M A C R O M E D I A F L A S H 8 . 0 U N T U K

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

Dinda Amalianda (NIM 4123131020)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning dilengkapi macromedia flash 8.0 lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning tanpa dilengkapi media, serta untuk mengetahui perkembangan afektif dan psikomotorik siswa pada materi larutan penyangga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pretest-postest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA/MA yang menggunakan kurikulum 2013, kelas XI, T.A 2015/2016. Sampel dipilih secara acak (random sampling) dari 3 kelas XI MIA yang ada di SMA Negeri 1 Galang terpilih 2 kelas yaitu kelas XI-MIA 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI-MIA 2 sebagai kelas eksperimen. Sampel penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing berjumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang telah di uji validitasnya, realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model Problem Based Learning dilengkapi macromedia flash 8.0 dan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan model Problem Based Learning tanpa dilengkapi media. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan uji t pihak kanan. Hasil uji t diperoleh thitung = 5,673 dan ttabel = 1,672. Karena thitung>ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan implementasi model Problem Based Learning dilengkapi macromedia flash 8.0 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan model Problem Based Learning tanpa dilengkapi media.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allat SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya, maka

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul Implementasi Model Problem Based Learning (PBL) Dilengkapi Macromedia Flash 8.0 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Materi Larutan

Penyangga”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan di jurusan kimia FMIPA UNIMED.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.

Nurmalis, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah meluangkan

waktu ditengah kesibukkannya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan

dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S, Bapak Dr. Mahmud,

M.Sc dan Bapak Agus Kembaren, M.Si sebagai dosen penguji yang telah

memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih

disampaikan kepada Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si selaku dosen

pembimbing akademik (PA) dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf

pegawai jurusan kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan

terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,

Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan siswa/i kelas XI MIA SMA Negeri 1 Galang

yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua

penulis Ayahanda Jalir dan Ibunda Juniarsih, pemilik kasih tiada hujung yang

selalu menyelimuti kegelisahan penulis hingga menjadi sebuah ketenangan yang

begitu menenangkan, terus berjuang dengan penuh pengorbanan dalam mendidik

dan membesarkan penulis, setiap doa dan tetes keringatnya tak dapat dibayar oleh

apapun, memberikan nasihat, semangat dan motivasi yang luarbiasa, terima kasih

telah menjadi orang tua terbaik sepanjang masa sehingga penulis dapat

memperoleh gelar Sarjana. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada adik

(6)

v

Serda Endri Kristanto. Pria hebat, motivator pribadi, sang pendamping

wisuda yang tanpa henti selalu memberi dukungan doa dan semangat. Nasihat,

saran dan kalimat penenang yang ia berikan adalah hal yang membuat penulis

dapat bangkit dan tidak takut lagi ketika berbagai masalah menghadang, teguran

keras penulis peroleh, hingga letih menghadapi semua ini dan merasa putus asa.

Membuat penulis tersadar untuk berusaha lebih baik dan bekerja keras dari

sebelumnya. Thank you for being who you are and for being with me.

Untuk sahabat yang tak pernah meninggalkan penulis seorang diri, yang

selalu ada untuk penulis dan saling memberikan dukungan satu sama lain selama

4 tahun bersama berjuang demi cita-cita terima kasih Anak Gedong (Dina, Diah,

Ella, Fanny, Ferina, Haryati, Laila, Mecyana, Sartika, Rahmi, Syakir). Terima

kasih juga untuk teman-teman seperjuangan Kimia Dik-B 2012 UNIMED. Tak

lupa untuk teman baik penulis Sri Rusiati, Amd.Kom dan Abdul Ra’uf Ash

Shiddiqy terima kasih sudah membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi

ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sumber ide kreatif untuk

memperkaya ilmu dalam memajukan pendidikan di Negeri ini.

Medan, Juni 2016

Penulis,

(7)

vi

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

2.1. Inovasi Pembelajaran sains 7

2.2. Model Problem Based Learning (PBL) 9

2.2.1. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL) 9 2.2.2. Tujuan dan Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL) 9

2.2.3. Langkah-Langkah Penerapan Model Problem Based Learning

(PBL) 10

2.2.4. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning (PBL)

13

2.3. Media Dalam Pendidikan 14

2.4. Macromedia Flash 8.0

(8)

vii

2.5. Pembelajaran Pada Kurikulum 2013 17

2.6. Proses Belajar dan Hasil Belajar 18

2.7. Larutan Penyangga 19

2.7.1. Komponen Larutan Penyangga 19

2.7.2. Prinsip Kerja Sistem Penyangga 20

2.7.3. Pembuatan Larutan Penyangga 22

2.7.4. Penentuan pH Larutan Penyangga 22

2.7.5. Sifat-Sifat larutan Penyangga

24

2.7.6. Fungsi Larutan Penyangga 24

2.8. Kerangka Berfikir 26

2.9. Hipotesis 26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 27 3.2. Populasi dan Sampel

3.7.1. Alat Pengumpulan data 31

3.7.1.1Validitas Tes 31

3.7.1.2Reliabilitas Tes 32

3.7.1.3Tingkat Kesukaran Tes 33

3.7.1.4Daya Pembeda Soal 34

3.7.2. Teknik Analisis Data

35

(9)

viii

3.7.2.2Uji Homogenitas 36

3.7.2.3Uji Hipotesis 36

3.7.2.4Peningkatan Hasil Belajar 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 38

4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 38

4.1.1.1Validitas Tes 38

4.1.1.2 Reliabilitas Tes 39

4.1.1.3 Tingkat Kesukaran 39

4.1.1.4 Daya Pembeda 39

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 40

4.2.1 Hasil Belajar Siswa 40

4.2.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Gain) 42 4.2.3 Penilaian Aspek Afektif Dan Aspek Psikomotorik 44

4.3 Analisis Data Penelitian 46

4.3.1 Uji Normalitas 46

4.3.2 Uji Homogenitas 47

4.3.3 Uji Hipotesis 48

4.4 Pembahasan 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 54

5.2 Saran 55

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Diagram Alir Rencana Penelitian 29

Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa 42

Gambar 4.2 Gain Hasil Belajar Siswa 43

Gambar 4.3 Rata-Rata Nilai Afektif Siswa 45

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Pengajaran Berdasarkan Masalah 12

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 28

Tabel 3.2 Harga D 34

Tabel 3.3 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas 35

Tabel 4.1 Rekapitulasi Analisis Instrumen 40

Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa 41 Tabel 4.3 Hasil Perolehan Gain Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 43 Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Afektif Dan Psikomotorik Siswa 44

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas 46

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas 48

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kurikulum 2013 59

Lampiran 2. Silabus 65

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 71 Lampiran 4. Masalah Yang Diberikan Dalam Proses Pembelajaran 111 Lampiran 5. Media Model Problem Based Learning Dilengkapi

Macromedia Flash 8.0 120

Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Tes (Belum Di Validasi) 126

Lampiran 7. Soal Sebelum Validasi 135

Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrumen Tes (Belum Di Validasi) 145 Lampiran 9. Kisi-Kisi Instrumen Tes (Sudah Di Validasi) 146

Lampiran 10. Soal Setelah Validasi 151

Lampiran 11. Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sudah Di Validasi) 157

Lampiran 12. Perhitungan Uji Validitas Tes 158

Lampiran 13. Tabel Validasi Instrumen Penelitian 163

Lampiran 14. Perhitungan Uji Reliabilitas 164

Lampiran 15. Tabel Reliabilitas 166

Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 167

Lampiran 17. Tabel Tingkat Kesukaran 169

Lampiran 18. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes 170

Lampiran 19. Tabel Daya Pembeda 172

Lampiran 20. Tabel Kesimpulan 173

Lampiran 21. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Pretest-Posttest 174 Lampiran 22. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi

Nilai Pretest-Posttest 176

Lampiran 23. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Afektif Dan

Psikomotorik 179

Lampiran 24. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi

Nilai Afektif Dan Psikomotorik 181

(13)

xii

Lampiran 26. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi Gain 186

Lampiran 27. Perhitungan Uji Normalitas 188

Lampiran 28. Perhitungan Uji Homogenitas 199

Lampiran 29. Pengujian Hipotesis 202

Lampiran 30. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 205 Lampiran 31. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 209

Lampiran 32. Tabel Penilaian Afektif Siswa 210

Lampiran 33. Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa 211

Lampiran 34. Rekapitulasi Data 212

Lampiran 35. Tabel Nilai r-Product Moment 213

Lampiran 36. Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2) 214

Lampiran 37. Tabel Nilai Distribusi F 215

Lampiran 38. Tabel Distribusi t 216

Lampiran 39. Dokumentasi Penelitian 217

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat. Kualitas dan keberhasilan suatu negara terlihat dari pendidikan yang

dimiliki warganya. Pendidikan merupakan sesuatu yang bersifat dinamis karena

selalu menuntut adanya perbaikan yang terus menerus.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara observer dengan guru kimia

yang dilakukan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 GALANG tahun ajaran

2015/2016 pada proses pembelajaran kimia terdapat permasalahan yang dihadapi

oleh guru mata pelajaran kimia yaitu siswa yang memiliki minat belajar yang

rendah dan hasil belajar siswa yang rendah. Selain itu, SMA Negeri 1 GALANG

merupakan sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013.

Namun, dalam setiap proses pembelajaran, esensi pendekatan ilmiah yang

terdiri dari 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Menalar, dan

Mengkomunikasikan) masih belum diterapkan. Guru masih cenderung

menggunakan proses pembelajaran dengan pendekatan yang berpusat pada guru

(teacher centered approach). Hal ini menyebabkan masih belum tercapainya

efektivitas pembelajaran kimia di kelas XI MIA SMA Negeri 1 GALANG.

Sebagai bagian dari ilmu sains, kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang

dianggap sulit, jadi dalam menjelaskan materi kimia memerlukan pendekatan dan

metode pembelajaran yang tepat. Sehingga tidak menimbulkan salah konsep

untuk beberapa materi yang memang sulit dipahami.

Salah satu materi pelajaran kimia yang terdapat pada kurikulum SMA

kelas XI MIA yaitu Larutan Penyangga. Pada proses pembelajaran larutan

penyangga umumnya tidak selalu menarik bagi siswa, bahkan ada juga merasa

sulit untuk memahaminya. Ada beberapa alasannya yaitu, siswa cenderung belajar

(15)

2

matematis. Sehingga siswa tidak dapat mengetahui konsep-konsep kunci yang

diperlukan untuk memahami suatu konsep kimia.

Untuk mengoptimalkan pengajaran Kimia “Larutan Penyangga” di SMA, maka perlu dilakukan pengembangan pembelajaran berupa model Problem Based

Learning dilengkapi Macromedia Flash 8.0 sehingga penyampaian materi ajar kimia “Larutan Penyangga” menjadi optimum sebagai langkah dalam meningkatkan kompetensi belajar siswa. Seiring perkembangan teknologi dan

informasi yang sangat pesat dewasa ini, banyak inovasi model pembelajaran dan

media yang sudah dipergunakan dalam pembelajaran kimia.

Pembelajaran yang baik dan efektif adalah yang mampu memberikan

kemudahan belajar kepada siswa secara adil dan merata, sehingga mereka dapat

mengembangkan potensinya secara optimal. Untuk mendapatkan hasil belajar

yang optimal, banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar mengajar.

Sebagai contoh bagaimana cara mengorganisasikan materi, metode yang

diterapkan, media yang digunakan, dan lain-lain (Sardiman, 2011). Sehingga

dibutuhkan kreatifitas guru dalam memilih metode dan model pembelajaran, agar

dapat mempermudah siswa dalam menerima pesan sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Serta pemilihan media yang tepat dalam pembelajaran. Dimana

fungsi media disini adalah sebagai alat bantu mengajar yang diciptakan oleh guru

seperti media pembelajaran menggunakan macromedia flash. Oleh karena itu,

tantangan bagi seorang guru untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang

menyenangkan dan mampu meningkatkan keaktifan siswa selama proses

pembelajaran.

Adapun beberapa model pembelajaran yang direkomendasikan oleh

Kurikulum 2013 untuk diterapkan pada pembelajaran yang berbasis pada

pendekatan ilmiah. Salah satunya adalah model Problem Based Learning (PBL).

Pelaksanaan model PBL terdiri dari lima langkah utama yaitu: orientasi siswa

pada masalah, pengorganisasian siswa untuk belajar, penyelidikan individu

maupun kelompok, pengembangan dan penyajian hasil, serta kegiatan analisis dan

(16)

3

Model pembelajaran ini telah diteliti oleh beberapa peneliti terdahulu dan

terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, antara lain: Pratiwi,Yussi, dkk., 2014 dengan judul : “Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014” dimana 81,25% peserta didik mencapai KKM materi reaksi redoks; dan 90,63% peserta didik memiliki sikap sangat baik melalui penilaian angket.

Wasonowati, R.R.T, dkk., 2014 dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari

Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014” dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi 78%. Fadliana, H.N, dkk., 2013 dengan judul “Studi Komparasi Penggunaan Metode Pbl (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan Lks

(Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar

Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat meningkatkan hasil belajar siswa dimana perbandingan rata-rata nilai 27,87 > 18,2 dan motivasi siswa meningkat

dengan rata-rata nilai 30,316 > 19,059. Trihatmo, Aji, dkk., 2012 dengan judul “Penggunaan Model Problem Based Learning Pada Materi Larutan Penyangga Dan Hidrolisis” dapat mencapai ketuntasan sebesar 93,8%. Nurhayati, Liyana,

dkk., 2013 dengan judul “Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dengan Media Crossword” dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif 51,64% meningkat menjadi 81,69% dan pada aspek afektif

67,29% meningkat menjadi 77,20%.

Oleh karena itu, secara teoritis masalah minat belajar siswa dapat di atasi

dengan model pembelajaran yang tepat, aktif, efektif bahkan menyenangkan.

Salah satunya dengan cara menggunakan model Problem Based Learning (PBL),

karena model pembelajaran ini siswa dihadapkan pada sebuah permasalahan yang

mengantar mereka pada pengetahuan dan konsep baru yang belum mereka ketahui

sebelumnya. PBL memfokuskan pada perubahan agar membuat siswa berpikir

(17)

4

pendagogik yang berdasarkan konstruktivisme dengan masalah-masalah nyata

yang didesain belajar dengan lingkungan sekitarnya dimana ada proses penemuan

(inkuairi), belajar mandiri, pemrosesan informasi, diskusi, kolaborasi antar

kelompok untuk pemecahan masalah sehingga memperbaiki anggapan bahwa

pelajaran kimia itu sulit.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka penulis tertarik

mengadakan suatu penelitian yang berjudul “IMPLEMENTASI MODEL

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH 8.0 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukakan, maka yang

menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain:

1. Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

2. Rendahnya hasil belajar kimia siswa.

3. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar.

1.3. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka

pembatasan masalah dititikberatkan pada:

1. Pokok bahasan yang diajarkan adalah Larutan Penyangga di Kelas XI MIA

SMA Negeri 1 GALANG Tahun Ajaran 2015/2016 pada semester genap.

2. Objek penelitian adalah siswa kelas XI MIA SMA Negeri 1 GALANG Tahun

Ajaran 2015/2016 pada semester genap.

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL)

yang dilengkapi Macromedia flash 8.0.

4. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013, penilaian hasil belajar

yang dicapai dalam kurikulum 2013 melalui tiga kategori ranah yaitu kognitif,

(18)

5

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) dilengkapi Macromedia flash 8.0 lebih

tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan media pada

pokok bahasan larutan penyangga?”.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menunjukkan apakah hasil

belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL)

dilengkapi Macromedia flash 8.0 lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa

yang tidak menggunakan media pada pokok bahasan larutan penyangga.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, yaitu meningkatkan hasil belajar kimia siswa dan pemahaman

siswa terhadap konsep larutan penyangga.

2. Bagi guru dan calon guru, dapat digunakan sebagai informasi bagi guru dan

calon guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan

model pembelajaran problem based learning yang dilengkapi oleh media pada

pokok bahasan larutan penyangga.

3. Bagi Sekolah, dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa di sekolah sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran

kimia di SMA Negeri 1 GALANG.

4. Bagi Peneliti, menambah pengetahuan dan meningkatkan kompetensinya

(19)

6

1.7. Defenisi Operasional

1. Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang di dasarkan pada prinsip bahwa masalah (problem) yang digunakan siswa SMA Negeri 1

GALANG sebagai titik awal untuk mendapatkan dan mengintegrasikan ilmu

(knowledge) baru dalam memecahkan masalah pada pokok bahasan larutan

penyangga.

2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa SMA Negeri 1 GALANG

sebagai hasil belajar yang meliputi bidang afektif, kognitif, dan psikomotor.

3. Macromedia flash 8.0 adalah software yang mengagumkan dalam menampilkan multimedia, gabungan antara grafis, animasi dan suara.

4. Larutan penyangga adalah suatu larutan yang dapat mempertahankan pH-nya,

larutan yang tidak mengalami perubahan pH apabila ditambahkan asam, basa,

(20)

54 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,

peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based

Learning dilengkapi macromedia flash 8.0 lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning tanpa

media. Pada kelas Eksperimen terjadi peningkatan hasil belajar 80%

sedangkan pada kelas kontrol peningkatan yang terjadi lebih rendah yaitu

68%.

2. Pencapaian afektif pada kelas eksperimen diperoleh data pertemuan pertama

yaitu 42,78, pada pertemuan kedua yaitu 73,89, dan pada pertemuan ketiga

yaitu 94,72 maka diperoleh rata-rata nilai afektif siswa kelas eksperimen yaitu

70,46. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh data pertemuan pertama yaitu

34,44, pada pertemuan kedua yaitu 62,50, dan pada pertemuan ketiga yaitu

88,33 maka diperoleh rata-rata nilai afektif siswa kelas kontrol yaitu 61,76.

Sehingga pencapaian afektif dari kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa

kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan

kelas kontrol.

3. Pencapaian psikomotorik pada kelas eksperimen diperoleh data pertemuan

pertama yaitu 44,72, pada pertemuan kedua yaitu 69,44, dan pada pertemuan

ketiga yaitu 90,83 maka diperoleh rata-rata nilai psikomotorik siswa kelas

eksperimen yaitu 68,33. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh data

pertemuan pertama yaitu 37,78, pada pertemuan kedua yaitu 60,83, dan pada

pertemuan ketiga yaitu 85,56 maka diperoleh rata-rata nilai psikomotorik

siswa kelas kontrol yaitu 61,39. Sehingga pencapaian psikomotorik dari kedua

kelas tersebut menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan

(21)

55

5.2Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas

maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,

diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model

Problem Based Learning dilengkapi macromedia flash 8.0 sebagai model dan media alternatif, karena model dan media ini dapat memaksimalkan hasil

belajar kimia siswa.

2. Perlunya para guru dan calon guru memanfaatkan kemajuan teknologi untuk

melihat perkembangan yang terjadi guna meningkatkan hasil belajar dalam

mendesain pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut

disarankan melakukan penelitian dengan model dan media yang sama dengan

(22)

56

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M.T., (2009), Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning, Penerbit Prenada Media Grup, Jakarta.

Arsyad, A., (2000), Media Pengajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Cahyana, U., Sukandar, D., Rahmat., (2007), Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XI, Penerbit Piranti Darma Kalokatama, Jakarta.

Fadliana, H.N., Nurhayati N.D., Redjeki, T., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3): 158-165

Ihsan, F., (2011), Dasar-Dasar Kependidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Justiana, S., dan Muchtaridi., (2009), Kimia 2, Penerbit Yudhistira, Jakarta.

Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., Wood, J.H., (1990), Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.

Kemendikbud., (2003), Larutan Buffer, https://belajar.kemdikbud.go.id/file storage/materi_pokok/MP_398/Flash/larutanbuffer.swf

Mahmuda, Hanni., (2010), Pembuatan dan Uji Kelayakan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer (Macromedia Flash 8) pada Pokok Bahasan Larutan Asam Basa, Skripsi, Unimed, Medan.

Meltzer, D.E., (2002), The Relationship Between Mathematics Preparation And Con-ceptual Learning Gains In Physics: A Possible “Hidden Variable” In Diagnostic Pretest Scores, Article of Physics Education: 1-22

(23)

57

Permendikbud., (2013), Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

Pratiwi, Y ., Masykuri, M., Redjeki, T., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X SMS Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3): 40-48

Purba, M., (2003), Kimia 2000 untuk SMU kelas 3 Jilid 3A, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Penerbit Prenada Media Group, Jakarta.

Sardiman, A.M., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sa’ud, U.S., (2009), Inovasi Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Situmorang, M., (2004), Inovasi Model-Model Pembelajaran Bidang Sains Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa, Prosiding Konapsi V, Surabaya.

Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata Pelajaran Kimia, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.

Sudjana, N., (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Trianto., (2013), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Trihatmo, Aji., Soeprodjo., dan Widodo, A.T., (2012), Penggunaan Model Problem Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam, Jurnal Pendidikan Kimia 1(1) : 8-12

(24)

58

SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3) :66-75

Referensi

Dokumen terkait

Dukungan mengenai pentingnya memberikan MP-ASI bagi anak juga disampaikan oleh WHO/UNICEF pada program Global Strategy for Infant and Young Child Feeding dan Aksi

[r]

Kelebihan yang kedua yaitu student centered yaitu peserta didik dibimbing untuk belajar sesuai dengan kemampuan masing – masing sehingga meningkatkan motivasi dalam

Keberadaan bank syariah dalam sistem perbankan di Indonesia telah. dikembangkan sejak tahun 1992, sejalan dengan diberlakukannya UU

Apabila melihat kegunaan dari beton berpori sebagai beton multifungsi, pengaplikasian beton berpori diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pembangunan prasarana

Undenwiting Treaty & Retrosesi, Kepala Dibisi Undehting Facultative clan Kepala Bagian Undmwiting Treaty & Retrosesi. Reasuransi Nasional Indonesia dengan nilai TAS

yang dimiliki oleh suatu, dengan kata lain kinerja adalah hasil kerja karyawan.. baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja

Adapun hasil akhir yang diharapkan ( ultimate objectives ) dengan terumuskannya kebijakan pengembangan wilayah pesisir ini adalah sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan,