1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika
Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu
dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan
selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data
(PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari No. 57 Bandung.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor : 294/Ok.200- Oka/SK/78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor PUSLAHTA
dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981 tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I
Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Provinsi Daerah Tingkat I
Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat semakin berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur Kepala
2
Saat ini keberadaan kedua Peraturan Daerah tersebut tidak mendapat
pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I
Jawa Barat kedudukan organisasi menjadi non structural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk kerja sama penggunaan mesin komputer IBM S-370/125 seperti : IPTN, PJKA, ITB, dan pihak Swasta
lainnya.
Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun
1992 Organisasi PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibubarkan. Di dalam salah satu pasal Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun
1992 dinyatakan bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor Bappeda Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No.
21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data
Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pelaksana
Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di
seluruh Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5
Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) dengan Nomor : B-606/I/93 perihal Persetujuan
Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik untuk Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur
Nomor 22 Tahun 1992 diajukan Rancangan Peraturan Daerahnya, dan akhirnya pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah
Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 4 tahun 1994 tentang Pengukuhan Dasar Hukum Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat.
Selanjutnya kedua Peraturan Daerah tersebut diajukan ke Menteri Dalam
Negeri untuk mendapat pengesahan, dan pada tanggal 10 Juli 1995 keluar Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 1995 tentang Pengesahan
4
KPDE Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu
Unit Pelaksana Daerah yang struktural.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan
Telematika Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan
Gubernur Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 5 Tahun 1994. Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA)
Provinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200-Oka/SK/78, dan
keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal
29 Juni 1981.
1.1.1 Dasar Hukum :
1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 Tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia.
Nomenklatur
BAPESITELDA adalah singkatan dari Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah. Telematika singkatan dari Telekomunikasi,
Multimedia dan Informatika.
Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Prov.
Jabar diganti menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat disingkat DISKOMINFO, yang berlokasi di Jalan Tamansari no. 55 Bandung.
Perubahan ini merupakan kenaikan tingkat dan memiliki ruang lingkup
serta cakupan kerja lebih luas. Sasarannya tidak hanya persoalan teknis, tapi juga kebijakan, baik hubungannya kedalam maupun menyentuh kepentingan publik khususnya dibidang teknologi informasi. Dengan platform dinas, maka
Diskominfo dapat mengeluarkan regulasi mengenai teknologi informasi dalam kepentingan Provinsi Jawa Barat, terutama pencapaian Jabar Cyber Province
6
1.1.2 Logo Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO)
Gambar 1.1 : Logo Diskominfo
Dinas Komunkasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat
Sumber: diskominfo.jabarprov.go.id
Lambang atau logo diskominfo sama dengan lambang atau logo jawa barat di karenakan diskominfo adalah dinas yang terletak di provinsi jawa barat
diskominfo tidak memiliki logo sendiri melainkan diskominfo menggunakan logo dari pada provinsi jawa barat.
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini ialah :
2. Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah senjata
suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara Indonesia
yaitu Garuda Pancasila.
3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.
6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna untuk pertanian.
7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang
diolah menjadi lahan pertanian.
8. Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah
8
irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa
Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat seperti Waduk Jatiluhur.
Arti warna
Pada lambang Jawa Barat didapati beberapa warna yaitu: hijau, kuning,
hitam, biru, merah dan putih. Warna-warna ini memiliki arti khusus.
Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat. Kuning artinya melambangkan keagungan, kemuliaan dan
kekayaan. Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian. Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian. Merahartinya melambangkan
keberanian. Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.
1.1.3 Visi dan Misi dinas komunikasi dan informatika
1.1.3.1 Visi
Dalam setiap organisasi pasti memiliki visi, baik itu bertujuan mencari
keuntungan ataupun hanya sebuah lembaga yang bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat. Visi dalam kamus besar Bahasa Indonesia memiliki
Begitu juga dengan Dinas Komunikasi dan Informatika yang memiliki visi: "Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui
penyelenggaran komunikasi dan Informatika yang efektif dan efisien".
1.1.3.2 Misi
Sama halnya dengan visi, maka setiap organisasi tersebut pastilah memiliki
misi dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Berikut beberapa misi dari Dinas Komunikasi dan Informatika :
- Meningkatkan sarana dan prasarana serta profesionalisme sumber daya
aparatur bidang komunikasi dan infomatika
- Mengoptimalkan pengelolaan pos dan telekomunikasi
- Mengoptimalkan pemanfaatan sarana komunikasi dan informasi pemerintah
dan masyarakat serta melaksanakan diseminasi informasi
- Mewujudkan layanan online dalam penyelenggaraan pemerintah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
- Mewujudkan pengelolaan data menjadi satu data pembangunan untuk Jawa Barat.
1.1.4 Tugas Pokok Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Diskominfo mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan
10
1.1.5 Fungsi
a. Penyelenggaraan perumusan penetapan pengaturan dan koordinasi serta pelaksanaan kebijakan teknis urusan pos dan telekomunikasi, sarana
komunikasi dan diseminasi, telematika serta pengolahan data eletronik.
b. Penyelenggaraan fasilitas dan pengendalian komunikasi dan informatika meliputi pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi,
telematika serta pengolahan data eletronik.
1.2 Struktur Instansi Dinas Komunikasi dan informatika Tabel 1.1
Struktur Organisasi
Sumber : diskominfo.jabarprov.go.id
Fungsi Humas di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) , telah terlaksana sejak terbentuknya Dinas Komunikasi dan
12
oleh sekertaris ceki bagian umum dengan nama PPID ( pejabat pengelola
informasi dan dokumentasi).
PPID tersebut berfungsi untuk melayani info publik menyediakan sarana dan
prasarana serta menyampaikan informasi tentang aktifitas Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO).
1.3 Job Description
Bidang pengolahan data elektronik memiliki tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas pengolahan data elektronik.
Rincian tugas Bidang Pengolahan Data Elektronik :
- menyelenggarakan pengkajian program kerja bidang Pengolahan Data Elektronik
- menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pengolahan data
elektronik
- menyelenggarakan pengkajian bahan dan fasilitasi kompilasi data
- menyelenggarakan pengkajian bahan dan fasilitasi integrasi data
- menyelenggarakan pengkajian bahan dan fasilitasi penyajian data dan informasi
- menyelenggarakan koordinasi bahan penyelenggaraan bidang pengolahan
data elektronik
- menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan
- menyelenggarakan koordinasi dengan badan koordinasi pemerintahan dan pembangunan wilayah dalam pelaksanaan tugas di Kabupaten/ Kota
- menyelenggrakan pelaporan dan evaluasi kegiatan bidang pengolahan data elektronik
- menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait
- Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
Bidang Pengolahan Data Elektronik membawahi :
1. Seksi Kompilasi Data.
Seksi Kompilasi Data memiliki yugas pokok menyusun bahan kebijakan teknis dan fasilitas kompilasi data.
Rincian Tugas Seksi Kompilasi Data :
- melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Kompilasi Data - melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis kompilasi data
14
- melaksanakan koordinasi dan konsultansi pengolahan data / informasi
elektronik
- melaksanakan kerjasama dan kemitraan pengelolaan data / informasi elektronik
- melaksanakan pemeliharaan, pengamanan dan pengendalian data dan informasi dengan perangkat daerah
- melaksanakan fasilitasi kompilasi data
- melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan
- melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi kompilasi data - melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait
- Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
2. Seksi Integrasi Data
Seksi Integrasi Data mempunyai tugas pokok melaksanakan menyusun
bahan kebijakan teknis dan fasilitasi integrasi data.
Rincian Tugas Seksi Integrasi Data :
- melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Integrasi Data - melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis Integrasi Data
- melaksanakan koordinasi implementasi interoperabilitas e-Government
- melaksanakan pengelolaan data melalui aplikasi perangkat lunak dan
sistem informasi
- melaksanakan menyusun bahan dan pengelolaan basis data terintegrasi - melaksanakan pengelolaan interoperabilitas Website
- melaksanakan pengelolaan data dengan media aplikasi strategis - melaksanakan pengelolaan Web Hosting dan Colocation Server
- melaksanakan pengolahan nama Sub Domain go.id
- melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan
- melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi integrasi data - melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait
- melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
3. Seksi Penyajian Data dan Informasi
Seksi Penyajian Data dan Informasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi data dan informasi.
Rincian Tugas Seksi Penyajian Data dan Informasi :
- melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penyajian Data dan
Informasi
16
- melaksanakan penyajian layanan data dan informasi
- melaksanakan koordinasi pengelolaan internet publik
- melaksanakan penyajian layanan data dan informasi melalui help desk
- melaksanakan pengelolaan website www.jabarprov.go.id
- melaksanakan fasilitasi penyajian data dan informasi
- melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan
- melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi penyajian data
- melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait
- melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
1.4 Sarana dan Prasarana 1.4.1 Sarana
Sarana merupakan hal yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi, intansi, maupun perusahaan. Berikut daftar sarana yang tersedia pada Dinas Komunikasi dan
Tabel 1.2
Jenis dan jumlah sarana di Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat
No sarana Jumlah unit
1. Komputer 43
2. Server 17
3. UPS 1
4. Rowter 4
5. Swith 8
6. Scanner 11
7. Printer 10
8. Alat studio 1
9. Unit jaringan 1
18
1.4.2 Prasarana
Prasarana adalah hal yang paling pertama yang harus kita pikirkan dalam membanugn sebuah organisasi. Dalam hal ini Dinas Komunikasi dan
Informatika memiliki gedung yang terletak di Jalan Taman Sari No.55, Bandung.
1.5 Lokasi dan Waktu PKL 1.5.1 Lokasi
Lokasi untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) yang terletak di Jalan Taman Sari No. 55, Bandung.
1.5.2 Waktu
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini berlangsung mulai dari tanggal 4 Juli s/d 10 Agustus 2011, dengan waktu 5 hari kerja yaitu hari Senin sampai hari Jum’at dimana jam kerja yang ditentukan oleh Bapak
19
BAB II
PELAKSANAAN PKL
2.1 Aktivitas kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Pada saat melakukan praktek kerja lapangan di Dinas Komunikasi dan
Informatika, penulis ditempatkan sebagai penyelenggara content untuk website
diskominfo.jabarprov.go.id. Pada awal pertemuan pada tanggal 04 Juli 2011, penulis
bertemu dengan pembimbing kerja praktek lapangan. Pada pertemuan pertama ini,
pembimbing menjelaskan mengenai tugas dan kegiatan yang dikerjakan oleh kami. Hal ini bertujuan untuk memberikan arahan selama penulis melaksanakan kerja
praktek lapangan serta memberikan gambaran, mengenai apa saja yang akan menjadi kegiatan sehari-hari yang akan penulis kerjakan.
Adapun daftar kegiatan yang dilakukan penulis setiap hari kerja yang
dilakukan selama lima hari di dalam seminggu yaitu pada hari senin –jum’at dengan jam kerja yang ditentukan oleh Bapak pembimbing PKL (tentative) selama
Tabel 2.1
Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
No. Hari / Tanggal Kegiatan PKL Keterangan
1 Senin, 04 Juli 2011 Pengarahan tentang kegiatan kehumasan dan diberi tugas membuat makalah ruang
lingkup studi humas
Insidental
2 Selasa, 05 Juli 2011 Mencari data dan berita di internet Rutin
3 Rabu, 06 Juli 2011 Membuat ID card untuk dipakai liputan Insidental
4 Kamis, 07 Juli 2011 Mengumpulkan dan mempresentasikan tugas makalah
Insidental
5 Kamis, 14 Juli 2011 Diberi tugas untuk membuat SOP
(Standart Operational Procedure)
Insidental
6 Senin, 18 Juli 2011 - Mencari berita - Mencetak tugas SOP
Insidental
7 Rabu, 20 Juli 2011 Presentasi dan diberi tugas hunting foto
Kuliner dan Human Interest di daerah Bandung
Insidental
8 Kamis, 21 Juli 2010 Foto-foto Kuliner di Café Legoh,kedai ling-ling dan warung bebek Boromeous
21
9 Jum’at, 22 Juli 2011 Mengedit dan memberikan label nama
pada hasil foto
Insidental
10 Sabtu,23 Juli 2011 Menyerahkan hasil foto ke bagian
pengelolaan web
Insidental
11 Senin, 25 Juli 2011 Diberi tugas untuk mengambil gambar
sungai di daerah Bandung disertai keterangan
Insidental
12 Selasa, 26 Juli 2011 Mencari data mengenai sungai di Bandung di internet
Insidental
13 Rabu, 27 Juli 2011 Foto-foto sungai Cikapundung di Jl.Siliwangi dan Asia Afrika
Insidental
14 Kamis, 28 Juli 2011 Foto-foto sungai Citarum dan Ciminyak di daerah Kab.Bandung
Insidental
15 Jum’at, 29 Juli 2011 Mengumpulkan tugas foto sungai Insidental
16 Senin , 01 Agustus
2011
Mencari berita di Internet dan diberi tugas
membuat video mengenai aliran sungai di Bandung
Insidental
17 Selasa, 02 Agustus 2011
Briefing dengan Septian untuk proses
shooting
18 Rabu, 03 Agustus 2011
Shooting video di sungai Cikapundung
Jl.Siliwangi
Back up CD hasil video Insidental
22 Selasa, 09 Agustus
23
2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin Selama Praktek Kerja Lapangan
Pada saaat melakukan Praktek Kerja Lapangan di DISKOMINFO Bandung,
penulis melaksanakan beberapa kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin dan insidentil, adapun kegiatan rutin yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
2.2.1 Mecari Data dan Berita di Internet
Dinas Komunikasi dan Informatika Bandung tentu saja harus menyajikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat secara cepat dan aktual, oleh
karena itu, internet digunakan sebagai sarana atau media pencari data dan berita yang dianggap mampu memberikankemudahan dalam mencari data atau berita yang
diperlukan.
Sesuai perkembangan jaman yang sudah semakin maju, maka informasi yang diperoleh dari internet lebih cepat jika dibandingkan dengan
informasi-informasi melalui media lain baik cetak maupun eletktronik. Adapun contoh kegiatan pencarian data dan berita melalui internet yang dilakukan penulis ketika
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di DISKOMINFO Bandung adalah sebagai berikut :
1. Mencari data tempat-tempat wisata kuliner di kota Bandung, untuk
kemudian disajikan di web resmi DISKOMINFO Bandung sebagai rekomendasi terhadap masayarakat yang membutuhkan informasi
mengenai hal tersebut.
2. Mencari data dan berita mengenai keadaan lingkungan hidup di daerah
sekitar kita dan bagaimana langkah-langkah yang dilakukan pemerintah kota dan provinsi dalam menangani masalah lingkungan hidup yang perlu
diperbaiki.
3. Mencari data dan berita mengenai program-program baru yang ditawarkan
oleh komunitas kreatif yang tersebar di kota Bandung.
4. Mencari data dan berita menganai semua hal yang baru yang terjadi di Jawa Barat khususnya kota Bandung, untuk kemudian dijadikan sebagai
bahan referensi meng-update data-data yang tersaji di dalam web resmi DISKOMINFO Bandung.
2.3 Deskripsi Kegiatan Insidental Selama Praktek Kerja Lapangan 2.3.1 Pengarahan Tentang Kegiatan Kehumasan
Pada hari pertama memulai kerja praktek lapangan, penulis bertemu dengan pembimbing yang diberikan perusahaan. Kemudian, pembimbing
tersebut memberikan arahan kepada penulis mengenai ruang lingkup kerja, kegiatan yang terdapat dalam lingkungan perusahaan,hingga aturan selama menjalankan praktek kerja lapangan di perusahaan tersebut.
Menurut definisi dari kamus kompetensi online, pengarahan adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan
menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya
25
bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik.
Seperti definisi yang penulis jabarkan diatas, bahwa tujuan dari pengarahan adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik, sehingga
pengarahan sangat diperlukan sebelum dilaksanakannya praktek kerja lapangan.
2.3.2 Membuat Makalah Ruang Lingkup Studi Humas
Setiap perusahaan pastilah memiliki sebuah divisi yang bertugas untuk
mengenalkan perusahaan tersebut kepada khalayak luas, terlepas dari itu divisi kehumasan atau pun yang lainnya. Perusahaan atau instansi besar biasanya sudah
memiliki kehumasan yang sudah melembaga (state of being). Kehumasan yang sudah state of being ini biasanya memiliki pengelompokan tugas kehumasan yang sudah terbagi-bagi sesuai dengan kebutuhan, misal pemasaran, periklanan,
dll.
Tugas pertama dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah
membuat makalah yang berisikan ruang lingkup studi humas. Tujuan diberikan tugas tersebut adalah agar penulis dapat ditempatkan di posisi yang sesuai dengan apa yang dipelajari dan menjadi konsentrasi bidang studi di Universitas.
Ruang Lingkup Studi Humas
Fungsi Public Relation dikenal juga dengan Humas suatu organisasi publik
umumnya mendapat tugas berbicara melalui berbagai media. Itu tidak salah, tetapi juga tidak lengkap. Teori koorientasi menerangkan bahwa berbicara
penting, namun mendengar lebih penting. Kegagalan organisasi publik dapat berawal dari kekurang-mampuannya mendengar secara efektif. Public Relations merupakan suatu bidang yang sangat luas yang menyangkut hubungan dengan
berbagai pihak. Public relations bukan sekedar menjual senyum, propaganda dengan tujuan memperoleh keuntungan sendiri, atau mendekati pers dengan
tujuan untuk memperoleh suatu berita. Lebih dari itu, public relations mengandalkan strategi, yakni agar perusahaan disukai dan dipercaya oleh pihak-pihak yang berhubungan, maka dari itu public relations merupakan suatu fungsi
strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik. Public Relations yang kita kenal
sekarang ini, berbeda jauh dengan yang namanya advertising walaupun kedua hal tersebut sama–sama merupakan salah satu sarana memperkenalkan suatu produk suatu perusahaan. Hal tersebut dituturkan oleh praktisi public relations.
Public Relations sendiri merupakan salah satu sarana yang dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk memadukan persepsi yang beredar di luar dengan
27
Di dalam perusahaan itu sendiri Public Relations juga diperlukan untuk menjaga pekerjaan yang baik dan mengkomunikasikannya kepada public. Di sisi
lain Public Relations merupakan salah satu aspek manajemen yang paling penting dan mengakhiri krisis yang terjadi di dalam kegiatan intern perusahaan. Jadi dapat
dikatakan bahwa Public Relation itu sendiri merupakan tugas manajemen karena bersifat kontinu. “Meskipun Public Relation itu sendiri tidak terlalu diperhatikan
oleh public, namun pekerjaan yang dilakukan oleh seorang Public Relations
sangatlah penting bagi kelangsungan perusahaan sebab misunderstanding is the saddest word in the English languange”, tegas Wimar Witoelar.
Public Relations itu sendiri merupakan suatu cerminan untuk membangun citra pribadi perusahaan dan dirangkum dalam kegiatan manajemen. Salah satu contoh, dimana Public Relations bekerja dalam peristiwa penting yakni pada
pemilihan presiden 2004 yang telah berlangsung belum lama ini. Di dalam pemilihan presiden itu sendiri, seorang Public Relations bertugas sangat penting
dalam melakukan apa yang harus dilakukan oleh seorang presiden di dalam masa kampanyenya. Public Relations di sini bertugas untuk membangun citra positif seorang calon presiden dan masyarakat dapat langsung tahu tentang bagaimana
kehidupan seorang presiden dan dapat memilihnya pada pemilu lalu.
“Seorang Public Relation merupakan suatu pekerjaan yang tidak menuntut
dengan sebutan Bung WW (dibaca WeWe). Selain aspek di atas kemampuan kita untuk dapat berkenalan dengan orang lain sesering mungkin dan dapat
menyampaikan sesuatu kepada mereka merupakan aspek yang tak kalah penting yang harus dimiliki seorang Public Relations. Namun yang jelas bahwa tugas
utama seorang Public Relations yakni menjelaskan fungsi dari suatu produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada masyarakat umum. Di sini jelas bahwa advertising yang sering digunakan perusahaan untuk mempromosikan suatu
produk berbeda jauh dengan yang namanya pekerjaan seorang Public Relations, Advertising di sini lebih menekankan keterangan secara fisik tentang suatu
produk dan keterangan lain yang disodorkan kepada masyarakat, namun Public Relations lebih menekankan fungsi suatu produk agar masyarakat tahu lebih banyak tentang produk tersebut seperti yang telah ditekankan di atas. Di dalam
kegiatan marketing, seorang Public Relations bertugas dalam menetapkan produk, promosi, distribusi dan juga menjual produknya. Lain halnya dengan bidang
promotion, seorang Public Relations melakukan apa yang namanya pameran keliling suatu produk, membagikan sample suatu produk dan juga membuat acara di televisi.
Beberapa hal yang harus diketahui tentang fungsi seorang Public Relations yakni :
1. Menafsirkan konteks dan latar belakang antara manajemen dan public 2. Memperkuat proses komunikasi di dalam dan di luar perusahaan
29
4. Menekankan tanggung jawab perusahaan kepada publik dengan memelihara citra positif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa jiwa seorang Public Relations haruslah jiwa
orang-orang yang dapat berpikir kritis dalam menghadapi permasalahan yang muncul di dalam perusahaan dan dapat menyelesaikannya secepat mungkin tanpa adanya pemberitaan yang kontroversial di kalangan umum. Seorang Public
Relations haruslah memiliki sifat kejujuran yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya dan tidak sembarangan memberitakan suatu keadaan intern perusahaan,
sebab di lain pihak perusahaan haruslah dimengerti oleh masyarakat dan perlu citra positif yang harus melekat pada diri masyarakat tentang sutu perusahaan dan sinilah tugas seorang Public Relations untuk mencipatakan yang namanya citra
positif.
Ruang lingkup kegiatan public relations ada dua yaitu internal dan eksternal.
Adapun tujuan dan tugas public relations berdasarkan ruang lingkup kegiatannya adalah:
1) Internal Public Relations
Griswold mengatakan, “Mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan
kerja adalah tujuan internal public relations.” ( Griswold dalam Abdurrachman
Berdasarkan tujuan internal public relations di atas, maka tugas yang harus dilakukan oleh seorang praktisi PR adalah sebagai berikut:
“Menyelengarakan komunikasi yang sifatnya persuasif dan informatif. Ia
harus mengadakan analisa tentang policy kepegawaian (personnel policy),
termasuk gaji/upah, honorarium, dan kesejahteraan karyawan lainnya; menganalisa apa yang telah dilaksanakan di dalam internal public relations; mengadakan survei tentang “attitudes” para karyawan terhadap instansinya,
kebijakan instansi itu dan kegiatan-kegiatannya.” ( Abdurrachman 2001:35 )
Jadi, tugas seorang praktisi PR untuk ruang lingkup internal adalah
menciptakan iklim komunikasi yang bersifat persuasif dan informatif, menganalisis masalah kepegawaian, dan tanggapan atau perilaku karyawan terhadap kebijakan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
2) External Public Relations
Oemi Abdurrachman menyebutkan, “salah satu tujuan external public
relations adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar
31
Adapun tugas external public relations, yaitu:
a. Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan, terhadap para pegawai,
dan metode yang digunakan.
b. Memberi advice (nasehat) dan counsel pada pimpinan tentang segala sesuatu
yang ada hubungannya dengan public relations mengenai perbaikan-perbaikan, kegiatan-kegiatan, dan lain-lain.
c. Memberikan penerangan-penerangan yang objektif, agar publik tetap informed
tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan.
d. Menyusun staf yang efektif untuk bagian itu.
Dalam hal ini beberapa contoh Ruang Lingkup Humas:
1. Hubungan dengan Pemerintah ( Government relations):
a. Lobi
b. Mempercepat proses prosedur perizinan
c. Memperoleh dukungan-dukungan moril
2. Hubungan dengan komunitas
a. Masalah polusi
b. Masalah Keamanan
c. Masalah fasilitas-fasilitas sosial
d. Keterlibatan komunitas
e. Menjadi warga kota/negara yang baik
3. Hubungan dengan media:
a. Press release
b. Press conference
c. Media tour
d. Interview
e. Jurnalisme foto
4. Hubungan dengan karyawan
33
b. Citra karyawan
c. Budaya perusahaan
d. Filosofi perusahaan
e. Media internal
f. Dukungan karyawan atas produk-produk perusahaan
g. Kegiatan-kegiatan karyawan
5. Hubungan dengan Pemegang Saham
6. Hubungan dengan Bank
7. Hubungan dengan Pemimpin-pemimpin Opini
8. Hubungan dengan Akademisi 9. Mengatasi krisis:
a. Ketika perusahaan menurun
2.3.3 Membuat SOP (Standart Operational Procedure) Humas dalam sebuah lembaga
Standard Operating Prosedur (SOP) pada dasarnya adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi
yang digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan , serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh orang-orang dalam organisasi berjalan secara efisien dan efektif, konsisten, standar dan sistematis.
Dengan adanya sistem manual standar atau (SOP) diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja layanan yang diberikan oleh suatu
instansi. Dengan adanya instruksi kerja yang terstandarisasi maka semua kegiatan layanan akan dapat dilakukan secara konsisten oleh siapapun yang sedang bertugas melakukan layanan. Layanan-layanan yang berbelit dan tidak
jelas prosedur operasinya akan semakin terminimalisir. Disamping konsistensi layanan hal lain yang akan dihasilkan adalah efisiensi dan efektifitas kerja.
Dengan prosedur yang terstandar setiap orang baik pengguna layanan maupun staf yang memberi layanan akan dapat memanfaatkan ataupun melakukan layanan yang semakin hari semakin baik dan semakin cepat karena terjadinya
proses pembelajaran yang secara terus menerus terjadi selama proses layanan. Dengan demikin dapat dipastikan melalui SOP ini akan dapat meningkatkan
35
Standard Operating Procedure merupakan satu set pedeoman dalam suatu organisasi yang menjelaskan prosedur kegiatan rutin.
2.3.4 Mengambil foto-foto tempat kuliner dan Human Interest di Bandung Komunikasi merupakan salah satu ilmu yang bidang kajiannya sangatlah
luas. Hal ini terbukti dengan terus berkembangnya kajian ilmu ini di berbagai ranah kajian ilmu lainnya.
Salah satunya adalah fotografi, karena foto juga merupakan bentuk
komunikasi melalui gambar. Penulis yang diposisikan sebagai penyelenggara isi website diskominfo.jabarprov.go.id, diberi tugas untuk mengambil gambar
dengan tema tempat kuliner yang ada di Bandung. Penulis melakukan pengambilan gambar di Kedai ling-ling dan Legoh café di daerah jl.Sultan Agung,juga melakukan pengambilan gambar di warung makan bebek boromeus.
Selain tema kuliner penulis juga mengambil gambar-gambar tentang
human interest, yaitu apa-apa saja yang menjadi perhatian masyarakat khususnya
Gambar 2.1
Warung Bebek Boromeuse
Sumber : Dokumentasi Penulis, Juli 2011
Gambar 2.2
Warung Bebek Boromeuse (dari luar)
37
Gambar 2.3
Suasana Anak Jalanan di Jl.Riau
Sumber : Dokumentasi Penulis, Juli 2011
2.3.5 Mengambil gambar sungai disertai dengan keterangan mengenai letak sungai tersebut
Sama seperti tugas sebelumnya penulis diberi tugas mengambil foto, yang
kali ini penulis diberi tugas untuk mengambil foto sungai di daerah kota dan kab.Bandung disertai keterangan mengenai letak sungai tersebut.
Tugas ini cukup menyulitkan penulis, karena pengetahuan penulis
terhadap bidang sungai sangatlah terbatas,bahkan hanya tahu beberapa sungai yang mengalir di sekitaran kota Bandung. Untuk tugas ini penulis
Karena keringanan yang diberikan oleh pembimbing PKL dengan membatasi hanya cukup 4 gambar sungai,maka penulis sudah merasa cukup data
dan mengetahui letak sungai yang akan diambil gambarnya. Yaitu, Sungai Cikapundung yang terlihat di Jl.Siliwangi,sungai Cikapundung yang terlihat di
Jl.Asia Afrika,sungai Citarum yang terletak di Kab.Bandung tepatnya di daerah Nanjung,dan juga sungai Ciminyak yang terletak di Cililin Kab.Bandung.
Gambar 2.4
Sungai Cikapundung dari Jl.Siliwangi
39
Gambar 2.5
Jembatan Cikapundung Jl.Asia Afrika
Sumber : Dokumentasi Penulis, Juli 2011
2.3.6 Membuat Video Aliran Sungai di Bandung
Tugas terakhir pada pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah membuat
video yang mengambil tema Aliran Sungai. Tugas ini diberikan karena memang tempat dimana penulis ditempatkan dalam PKL membutuhkan banyak content
menganai aliran sungai di kota Bandung.
Proses pembuatan video ini tidaklah sulit mengingat penulis sudah melakukan tugas yang hampir sama sebelumnya,namun yang membedakan
dalam tugas ini adalah dimana penulis tidak hanya mengambil gambar sungai hanya di satu tempat saja,namun harus mengikuti aliran sungai tersebut. Penulis
Bandung, sungai ini juga sedang dalam proses pemulihan dari segala macam kerusakan.
Penulis mencoba menyesuaikan dengan himbauan Pemerintah Kota
Bandung yang menyerukan “Save Cikapundung River”. Karena hasil dari tugas
ini akan dimuat di diskominfo.jabarprov.go.id, yang akan diakses oleh banyak orang yang memerlukan informasi mengguanakan akses masuk ke web resmi pemerintah Provinsi Jawa Barat ini. Penulis melakukan perjalanan dari Jl.Asia
Afrika kemudian mengikuti aliran sungai ke arah Jl.Wastukencana lalu ke arah Jl.Tamansari dan Berakhir di Jl.Siliwangi.
Proses pembuatan video ini dibantu oleh seorang teman yang melakukan PKL di tempat yang sama, dengan menggunakan sepeda motor dan kamera hasil pimjam dari teman maka terlaksakanlah tugas ini. Tidak perlu banyak
pengulangan dalam proses shooting video tersebut,karena durasi video ditentukan maksimal 2 menit.
2.3.7 Presentasi
Sebagai seorang humas, tentu saja setiap hari penulis tidak akan pernah
lepas dari sebuah komunikasi. Baik komunikasi dalam bentuk perbincangan santai, rapat, persentasi dan banyak lagi bentuk komunikasi lainnya. Sehingga
41
Salah satu hal yang akan sering ditemui seorang humas, adalah berbicara di depan publik dalam berbagai bentuk, baik membawakan sebuah acara,
berpidato, menyampaikan sebuah laporan maupun mempresentasikan sesuatu. Diantara beberapa hal tersebut diatas yang merupakan kegiatan yang
sering dilakukan oleh seorang humas, presentasi merupakan salah satu hal yang paling sering ditemui oleh seorang humas. Baik mempresentasikan produk, presentasi proposal, dan bentuk-bentuk presentasi lainnya.
Dalam melakukan sebuah presentasi, kemampuan berbicara sangatlah dibutuhkan. Karena kekuatan utama dari sebuah presentasi adalah bagaimana
kita menyampaikan pesan yang ingin kita sampaikan. Setelah kemampuan bicara yang baik, barulah faktor-faktor lain, seperti penampilan, teknologi yang digunakan, dll, turut membantu keberhasilan sebuah presentasi.
Mengacu pada kemampuan berbicara, maka Bayu Krisna (2008), dalam bukunya Mendulang Rupiah Lewat Kemampuan Berbicara, mengatakan bahwa
terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seseorang pada saat berbicara di depan publik, yaitu :
a)Power of Voice
Yaitu kekuatan volume suara seorang pembicara public suaranya harus dapat didengar dengar secara jelas oleh audiencenya yang posisinya berjarak
b)Expression
Yaitu ekspresi suara yang bisa dirasakan oleh orang-orang yang
mendengarnya. Para motivator biasanya memunculkan ekspresi penuh semangat dengan pilihan kata-kata yang menunjang.
c) Body Language
Yaitu bahasa tubuh yang mampu mendukung kalimat dan suara yang dilontarkan menjadi lebih hidup.
d)Mind Management
Yaitu kemampuan mengelola pemikiran pada saat berbicara. Pikiran adalah
kekuatan utama yang menggerakan perasaan dan perkataan seseorang saat berbicara di depan publik (what you think is what you feel,is what you talk). Jadi, kualitas akhir seorang pembicara public sangat dipengaruhi oleh
kualitas pikirannya saat sedang berbicara.
Selain faktor-faktor diatas, Bayu Krisna juga menyampaikan hal lainnya,
seperti pentingnya sebuah originalitas serta imajinasi dalam berbicara serta kecerdasaan dalam mendengarkan. Menindak lanjuti mengenai kecerdasan dalam mendengarkan Larry King dalam bukunya Seni Berbicara mengatakan bahawa “
saya tidak belajar apapun saat berbicara “.
Lebih jauh lagi berbicara mengenai berbicara di depan publik, maka
43
harus memperhatikan 3 V, yaitu Visual, Verbal dan Vokal. Ketiga hal ini akan banyak membantu pada saat kita melakukan public speaking.
Saat melaksanakan praktek kerja lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika, setiap penulis diberi tugas, penulis juga harus mempresentasikan
tugas tersebut.
Presentasi sendiri, menurut Mike Carnegie dalam bukunya The Power of
Presentation berarti, suatu proses penyampaian pesan. Persiapan presentasi
bermula dengan mengelompokkan jenis pesan untuk disampaikan dan bagaimana penyaji akan mengetahui pesan tersebut telah diterima, dan yang sangat penting
adalah telah dimengerti.
2.4 Analisis Aktivitas Kerja Pelaksanaan Kehumasan di Dinas Komunikasi dan Informatika Bandung
Dalam sebuah organisasi, instansi atau perusahaan, tentu terdapat humas, yang bertugas untuk menjaga dan mengembangkan citra positif terhadap publiknya. Walaupun, tidak di semua perusahaan bagian humas secara jelas memiliki sebuah
divisi tersendiri, namun berada di bawah divisi lain. Namun, pekerjaan seorang humas dalam merencanakan, mengevaluasi, memberikan informasi, dll, dapat
dirasakan di seluruh organisasi, instansi maupun perusahaan.
Berbicara mengenai humas atau public relation, maka terdapat beberapa
Services the quest for effective performance, yang artinya peran Humas/PR dinas Instansi atau Lembaga kepemerintahan terdapat beberapa hal dalam melaksanakan
tugas atau kewajiban utamanya, yaitu sebagai berikut:
1. Mengamati dan mempelajari tantang hasrat, keinginan-keinginan dan inspirasi
yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desires and aspiration). 2. Kegiatan untuk memberikan nasihat atau sumbang saran dalam menaggapi untuk
apa sebaiknya dapat dilakukan dilakukan instansi/lembaga pemerintah seperti
yang diekhendaki oleh pihak publiknya (advising the public about whatis should desire).
3. Kemampuan untuk mengusahakan terciptanya hubungan memuaskan yang diperoleh dari antara hubungan publik dengan para pejabat pemerintahan
(ensuring satisfactory contact between public and government official).
4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan opleh suatu lembaga/instansi pemewrintahan yang bersangkutan (informing and about
what agency doing). (Ruslan, 2002: 94)
Selanjutnya, menurut Dimock dan Koening memaparkan tugas dan kewajiban dari pihak Humas Lembaga Pemerintahan, sebagai berikut:
1. Berupaya memberikan penerangan atau informasikepada masyarakat (public
services), kebijaksanaan serta tujuan yang akan dicapai oleh pihak pemerintah
45
2. Mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan, serta mengajak masyarakat dalam partisipasinta untuk melaksanakan program pembangunan di berbagai
bidang, seperti sosial, ekonomi, hukum dan politik serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban nasional.
3. Keterbukaan dan kejujuran dalam memberikan pelayanan serta pengabdian dari aparatur pemerintah bersangkutan perlu dijaga atau dipertahankan dalam melaksanakn tugas dan kewajibannya masing-masing secara konsisten serta
profesional. (Ruslan, 2002: 94)
Dari dua definisi tersebut diatas, sudah dapat terlihat bahwa tugas seorang
humas, tidaklah mudah. Melanjutkan pembahasan mengenai tugas seorang humas, maka menurut Collin Coulson dan Thomas dalam bukunya Ilmu hubungan Masyarakat, terdapat 10 tugas utama bagi humas suatu perusahaan, yaitu :
a) Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dan perusahaan saingan utama, ancama-ancaman dan kesempatan mendiagnosa masalah-masalah yang
dapat diselesaikan dengan jalan humas, mengidentifikasikan golongan masyarakat yang bersangkutan dan saluran yang paling efektif atau mencapai mereka.
b) Memberikan saran kepada semua tingkat manajemen tentang
perkembangan-perkembangan didalam maupun di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi perusahaan serta hubungannya dengan kelompok-kelompok komunikasi.
c) Merupakan tempat tersimpannya semua keahlian tentang komunikasi perusahaan keluar dan kedalam, dalam bentuk teknik-teknik yang relevan dan fasilitas serta
d) Mengadakan hubungan dengan para pembuat keputusan pembentuk pendapat dan sumber informasi dari luar yang penting.
e) Menjaga kelancaran arus informasi kepada kelompok-kelompok masyarakat tertentu melalui saluran-saluran komunikasi yang dapat terdiri dari
penerbitan-penerbitan, majalah, pers, radio, televise, perwakilan-perwakilan, peristiwa serta wawancara.
f) Melaksanakan atau meminta orang lain melaksanakan proyek-proyek penelitian
untuk mengidentifikasi dan menilai situasi dan masalah atau untuk mengukur efektifitas program-program humas.
g) Mengevaluasi masalah dan kegiatan humas untuk bisa memberikan laporan yang teratur kepada direksi-direksi yang berkepentingan.
h) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan perusahaan tertentu seperti penerbitan
, peristiwa, kunjungan dan rapat.
i) Membantu bagian-bagian lain dengan cara menganalisis masalah komunikasi,
menulis dan menerbitkan , menyediakan bahan audio visual dan bahan-bahan pendukung lainnya dan bekerjasama dalam menangani masalah-masalah tertentu.
j) Menjaga supaya diseluruh perusahaan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak citra perusahaan.
47
kepada anggota dari perusahaan itu saja, akan tetapi juga memberikan informasi mengenai perusahaan kepada publiknya. Hal ini berkaitan dengan citra perusahaan.
Jika sebuah perusahaan menyediakan sebuah akses yang mudah bagi publiknya untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan tersebut, maka public pun akan
mempersepsi perusahaan tersebut konsisten untuk memberikan yang terbaik bagi publiknya.
Hal tersebut diatas, dapat kita kategorikan dalam kemampuan humas untuk
mempromosikan perusahaan kepada publiknya. Akan tetapi, kita tidak bisa mempersempit pengertian promosi hanya sebatas memberikan informasi mengenai
perusahaan kepada anggota dalam perusahaan dan publiknya, namun lebih jauh lagi, promosi juga dapat diartikan sebagai kemampuan seorang humas untuk dapat melakukan kerjasama yang baik dengan pihak-pihak lain yang terkait.
Selanjutnya, untuk memahami mengenai promosi yang dilakukan oleh bagian humas, berikut pendapat dari ahli. Menurut John W. Crawford dalam bukunya, Advertising mengemukakan pegertian promosi adalah “ A short term method of
reaching a desired level of sales very quickly.” (Susanto, 1989:207). Dari definisi ini
dapat diartikan bahwa promosi merupakan metode yang singkat, hanya
2.5 Analisa Pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika Bandung kepada Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan
Ketika penulis memilih melakukan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Bandung. Penulis diterima dengan baik oleh pihak
perusahaan/ dinas. Di hari pertama memulai kegiatan, suasana kekeluargaan sangat terasa. Pihak perusahaan/ dinas sangat terbuka dan selalu memberikan perngarahan dan pengetahuan mengenai segala kegiatan dan pekerjaan yang harus dilakukan oleh
orang-orang yang berkecimpung dibidang pengolahan data.
Adapun kegiatan yang penulis lakukan selama PKL yaitu membuat berita
yang ada disekitar kota Bandung khususnya dan Indonesia pada umumnya, dan mencari berita-berita terbaru di internet , membuat makalah tentang ruang lingkup humas, membuat Standart Operational Procedure (SOP) di dalam sebuah lembaga,
menganbil foto-foto tentang wisata kuliner dan Human Interest, mengambil foto-foto sungai di sekitar Bandung, dan membuat buat video aliran sungai di Bandung.
Keseluruhan aktivitas yang telah dilakukan mahasiswa berjalan dengan baik dan lancar terutama dengan adanya kerja sama dari berbagai pihak. Mahasiswa
49
Hasil meng-implementasikan analisis selama praktek kerja lapangan mampu dikembangkan sehingga mahasiswa bias membaca dan menduga tentang kekuatan,
kesempatan dan peluang yang ada dalam perusahaan/dinas. Kelemahan dan kendala pun tetap mahasiswa alami tetapi karena kerja sama tim membuat masalah bisa
teratasi.
Dari keseluruhan aktivitas yang dilakukan selama praktek kerja menurut penulis sudah cukup mencerminkan cara kerja pihak perushaan/dinas di setiap
50 Bab III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Merujuk pada kegiatan yang telah penulis lakukan selama menjalankan praktek kerja lapangan (PKL) di Dinas Komunikasi dan Informatika, maka penulis
mencoba menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1) Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, merupakan sebuah instansi pemerintahan yang organisasi humasnya belum state of being.
2) Dinas Komunikasi dan informatika Kota Bandung, merupakan sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pengolahan data dan informasi mengenai
kota Bandung.
3) Penulis melakukan kegiatan yang berkaitan dengan bidang pengolahan data dan info melalui media internet yakni diskominfo.jabarprov.go.id. Di sana penulis
melaksanakan tugas yang diberikan oleh pembimbing, diantaranya membuat struktur kehumasan, membuat rancangan proposal seminar, mengambil gambar
51
3.2. Saran
3.2.1 Saran untuk perusahaan / instansi
Setelah mengutarakan kesimpulan seperti yang tersebut diatas, maka penulis akan menyampaikan beberapa saran kepada perusahaan / instansi tempat
penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, sebagai berikut :
1) Penulis berharap agar Dinas Komunikasi dan informatika, terus konsisten dalam menjalankan visi dan misinya sebagai instansi yang bergerak di bidang
pengolahan data dan informasi.
2) Dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi maka
sangat baik apabila terus mengembangkan website untuk pemenuhan informasi. Karena website merupakan sarana promosi yang sangat mudah di akses oleh publik dimanapun mereka berada.
3) Sebagai salah satu instansi yang mempunyai misi untuk menyediakan data dan informasi, sebaiknya mempersiapkan diri secara maksimal, baik dalam
performa maupun dalam menyediakan berbagai keperluan teknis dalam menyambut pihak-pihak luar, baik dari instansi terkait maupun dari instansi pendidikan yang ingin mencari data dan informasi mengenai sumber daya air
4) Penulis juga mengharapkan seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi untuk terus meningkatkan pengadaan informasi
demi masyarakat Jawa Barat.
3.2.2. Saran Untuk Mahasiswa PKL
1) Mahasiswa harus disiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, dan juga harus disiplin dalam hal waktu masuk kerja praktek. Hal ini ditekankan agar mahasiswa dapat belajar untuk menghargai waktu dalam
dunia kerja nanti.
2) Mahasiswa melengkapi data-data yang diperlukan penyusunan laporan PKL
pada saat melaksanakan kerja praktek.
3) Mahasiswa harus bisa bersosialisasi dengan baik, baik dengan para staff dan karyawan maupun dengan seluruh anggota dari tempat kerja praktek, karena
hal tersebut dapat membantu kita dalam mendapatkan informasi atau dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
BANDUNG
Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh :
Adri Setiadi 41807044
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
B A N D U N G
53
Carnegie, Mike. 2007. “ The Power Of Presentation“. Jakarta. Prestasi Pustaka
Karya.
Coulson, Collin. Thomas. 1989. “ Ilmu Hubungan Masyarakat “. Jakarta.
Intermasa
Krisna, Bayu. 2008. “ Mendulang Rupiah Lewat Kemampuan Berbicara “.
Jakarta. Tangga Pustaka.
Mulyana, Deddy. 2001. “ Prinsip-prinsip Dasar Komunikasi “. Bandung.
Remaja Rosda Karya.
Setyaningrum, Shanti. 2008. “ I am A Public Relations Living It and Loving It
“. Jakarta. Sunray Books.
Soemirat, Soleh. Elvinaro Ardianto. 2008. “ Dasar-dasar Public Relation “.
Bandung. Remaja Rosda Karya.
Sumber Lain :
“Website DISKOMINFO“, www.diskominfo.jabarprov.go.id, Rabu, 31 Oktober
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Adri Setiadi
Tempat/ Tanggal lahir : 19 November 1989 Nama Orang Tua : Ir.H.Ade Yayat, MM
: Hj.Elis Siti Rodiah
Umur : 21 Tahun
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Mahasiswa
Alamat : Komp. Empang Sari B39 Rancaekek Wetan Kab.Bandung
Kode Pos : 40394
Pendidikan Formal :
1995-2001 SDN IV Rancaekek
2001-2004 SMPN 1 Rancaekek
ii
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika dengan baik dan lancar.
Dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sangat mendalam kepada keluarga tercinta, keluarga terhebat di
dunia yang telah banyak memberikan bantuan moril ataupun materil serta untaian kalimat yang memompa semangat penulis, terima kasih atas semua doanya, bantuan materil, moril dan seluruh dukungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan lancar.
Serta dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya, kepada Yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
2. Bapak Drs. Manap Solihat. M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Komputer
Indonesia (UNIKOM) Bandung yang telah memberi motivasi dan mentransformasikan ilmu kepada penulis dan juga selaku dosen pembimbing laporan Praktek Kerja Lapangan yang telah bersikap sangat
iii
pembimbing yang telah dengan sangat sabar dan sangat baik
memberikan motivasi, masukan, pengetahuan serta telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
4. Bapak Erawan dan Bapak M.Ibrahim, selaku pembimbing pada saat
praktek kerja lapangan di yang telah memberikan motivasi kepada penulis.
5. Teman-teman seperjuangan yang penulis kagumi, Septian Nugraha, Arief Randy, Faizullaetsi, R. Ryan terimakasih buat semua bantuan, motivasi dan pengertiannya.
6. Teman-teman di komunikasi angkatan 2007 dan 2008 khususnya IK-1 dan IK-Humas 1 yang telah memberikan masukan, saran dan bantuan,
serta keceriaan yang sangat membantu penulis menghilangkan penat. 7. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga kebaikannya dapat di
balas oleh Allah S.W.T.
Penulis, sepenuhnya, menyadari bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan waktu, dan pengetahuan penulis, sehingga
iv
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini
dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa UNIKOM secara umum, dan khususnya bagi rekan-rekan mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi
Humas.
Bandung, Desember 2011