• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Barang Pada Adison Sport Shop Center (ASSC) Sukajadi Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Barang Pada Adison Sport Shop Center (ASSC) Sukajadi Bandung"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Penyusunan Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh : Ari Akbar Filardi

1.05.06.306

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

ii

sales and purchases, can be ascertained the existence of information systems require accurate and reliable, which is sufficient to improve services to consumers. The information system is one important part in facilitating manage and run some business activities, such as information systems that have various functions in the process of selling and buying, to the need for information systems that can handle sales and purchases that can effectively handle the issues contained in Adison Sport Shop Center (ASSC) in particular the Sales and Purchase. Purpose of this research is to assist the process of selling and buying, thus providing support for data processing and data input goods properly.

Looking at existing problems, the research methods used during the research is a method of data collection, system development methodologies, systems approach method of data collection methods by observation and interview. System development method used is prototype method. The existing design methods will be illustrated in flowchart form of documents (flowmap), context diagram, data flow diagrams, and data dictionary. And for the depiction of the database design will be illustrated in the form of Normalization, Relation Table, Entity-Relationship Diagram (ERD). Making the sale and purchase of information systems is to use the program Visual Basic 6.0 and for the database using SQL Server 2000.

With the sale and purchase of Information Systems is the search process data more effectively and efficiently, so as to support the development of information systems sales and purchases on Adison Sport Shop Center (ASSC) Sukajadi Bandung.

(3)

1

Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini, dimana kebutuhan akan tenaga - tenaga profesional akan semakin diperlukan oleh perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Tidak lepas dari perkembangan teknologi tersebut maka dibutuhkan sarana pendukung yang sempurna yaitu komputer. Komputer adalah salah satu sarana terpenting bagi perusahaan dimana kita dapat mengolah dan mengakses data yang diperlukan dengan cepat dan tepat sehingga dapat memanfaatkan waktu yang tersisa dengan kegiatan-kegiatan yang lain.

Dengan di sediakannya berbagai fasilitas yang dimiliki oleh komputer, maka tidak diragukan lagi bahwa setiap pimpinan menginginkan perusahaannya dilengkapi dengan komputer beserta program aplikasi yang sesuai dengan bidang usaha pada perusahaan tersebut. Program aplikasi ini akan semakin mempermudah dan mempercepat kinerja perusahaan dalam proses transaksi usaha sehari-hari.

(4)

Di toko Adison Sport Shop Center (ASSC), transaksi yang dilakukan setiap harinya cukup besar, data transaksi penjualan dan pembelian yang tulis dicatatan keuangan selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Periode Tahun 2007 – 2010

Tabel 1.1 Data anggaran pembelian dan penjualan Per Tahun

Tahun Pembelian Penjualan Profit

2007 – 2008 Rp. 143.870.000, -00 Rp. 168.xxx.xxx, -00 Rp. 25.xxx.xxx, -00

2008 – 2009 Rp. 157.233.000, -00 Rp. 189.000.000, -00 Rp. 173.276.700, -00

2009 – 2010 Rp. 202.233.000, -00 Rp. 47x.xxx.xxx, -00 Rp. 268.xxx.xxx, -00

Pada saat ini sistem penjualan pada toko Adison Sport Shop Center (ASSC) masih dilakukan secara manual sehingga kinerjanya belum efektif dan terjadi penumpukan arsip yang tidak teratur juga belum tersedianya tempat penyimpanan arsip, sehingga keamanan dari datanya kurang terjamin. Selain dari waktu yang banyak terbuang dari proses pencarian data pun mengalami kesulitan dan sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data penjualan.

Hal itu tercermin pada seringnya terjadi keterlambatan penyusunan laporan penjualan kesalahan pencatatan dan perhitungan persediaan, serta pengulangan dalam pencatatan transaksi. Oleh karena itu, pihak pimpinan toko bermaksud mengkomputerisasikan sistem bagian penjualan dan pembelian untuk memaksimalkan kinerjanya.

(5)

dilakukan secara lisan kepada pemilik toko berdasarkan faktur pembelian.

Hal ini menyebabkan tidak efesiennya pengelolaan biaya pembelian dan juga pemesanan barang dilakukan berdasarkan perkiraan tanpa mengetahui secara pasti stok barang yang ada. Sedangkan dalam pengelolaan data penjualan barang pembuatan laporan hanya dibuatkan secara garis besar yaitu berapa jumlah uang di dapat setiap harinya. Selain itu juga ada masalah-masalah lain yang sering muncul seperti hilangnya faktur - faktur pembelian maupun faktur - faktur penjualan yang merupakan bukti-bukti dari transaksi - transaksi yang dilakukan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai sistem informasi penjualan dan pembelian.

Oleh karena itu penulis, dalam penyusunan skripsi ini penulis akan

mengambil judul :

“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA ADISON

SPORT SHOP CENTER

SUKAJADI BANDUNG”

Sistem

komputerisasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

(6)

sehingga sering kali di jumpai hambatan - hambatan yang mengganggu kelancaran kerja diantaranya :

1. Masih kesulitan dalam proses pencarian data penjulan dan pembelian, karena masih disimpan dalam bentuk arsip, sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan data.

2. Diperlukan waktu yang lama dalam proses pengolahan dan penyimpanan data barang.

3. Pencatatan transaksi penjualan dan pembelian dilakukan pada media tulis seperti pembukuan sehingga pembuatan laporan mengalami kesulitan akan penyajian data yang terstruktur disebabkan data tersimpan dibeberapa pembukuan terpisah.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah jelaskan diatas, maka rumusan-masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem penjualan dan pembelian barang yang sedang berjalan pada toko Adison Sport Shop Center (ASSC)

2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian pada

toko Adison Sport Shop Center (ASSC)

3. Bagaimana pengujian sistem informasi penjualan dan pembelian pada

toko Adison Sport Shop Center (ASSC)

(7)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Dalam membangun Perancangan Perangkat Lunak penjualan danpembelian ini penulis mempunyai maksud dan tujuan tertentu, adapun maksud dan tujuan itu adalah sebagai berikut :

1.3.1 Maksud dari Penelitian

1. Membuat sistem informasi yang terkomputerisasi untuk membantu dan mengatasi masalah pencatatan, penyimpanan, pencarian dan pembuatan laporan data barang yang dirasa kurang efektif dan efisien.

2. Mempermudah pegawai dalam membuat laporan-laporan yang dibutuhkan dengan cepat, mudah, dan akurat.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada toko Adison Sport Shop Center (ASSC).

2. Untuk merancang dan membuat sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan-laporan secara terperinci serta memudahan dalam mencari informasi apabila ada pengkoreksian terhadap data tertentu.

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program penjualan dan

pembelian pada toko Adison Sport Shop Center (ASSC)

(8)

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini dapat dibedakan menjadi kegunaan praktis dan kegunaan akademis yang akan dijelaskan sebagai berikut ini :

1.4.1Kegunaan Praktis

a. Sistem informasi penjualan dan pembelian barang ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemilik toko sehingga akan lebih mudah dalam melakukan pengelolaan data dan serta sebagai bahan masukan untuk meneliti sejauh mana sistem informasi penjualan dan pembelian yang berbasis komputer dapat dilakukan secara efektif.

1.4.2Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis

a. Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori ataupun praktek.

b. Belajar menganalisa dan melatih daya pikir dalam mengambil kesimpulan permasalahan yang ada didalam perusahaan, khususnya diToko Adison Sport Shop Center (ASSC).

c. Dapat mengetahui bagaimana merancang sebuah sistem

informasi yang baik mengenai pembelian dan penjualan barang.

2. Bagi Peneliti

(9)

sumbangan pemikiran kepada peneliti atau para akademis lain yang digunakan sebagai acuan serta bahan pembanding.

3. Bagi Pengembangan Ilmu

Kegunaan bagi pengembangan ilmu yaitu dapat digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kekurangan serta kelemahan dari sistem informasi yang telah ada.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah berisi batasan pembahasan masalah terhadap penelitian yang dilakukan. Masalah yang akan dibahas pada penelitian dibatasi seputar hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas pengolahan data di Toko Adison Sport Shop Center (ASSC), antara lain :

1. Sistem ini hanya membahas mengenai pengelolaan data penjualan, data

pemesanan, data pembelian, dan data retur barang pembelian.

2. Sistem informasi yang akan dirancang adalah sistem informasi penjualan

dan pembelian barang yang mencakup pengolahan data suplier, pengolahan data 6 kategori, pengolahan data 7 jenis produk, pengolahan data 19 Merk produk, pengolahan data barang, proses transaksi penjualan barang, proses order barang,

3. Metode perancangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode

terstruktur, yang terdiri dari Data flow Diagram (DFD), dalam menggambarkan model fungsional dan Entity Relationship Diagram

(ERD) untuk menggambarkan model data.

(10)

dengan tahapan yang dimulai dengan pengumpulan kebutuhan dan perbaikan, desain cepat, pembentukan prototype, evaluasi program.

1.6 Lokasi dan Penelitian

Lokasi yang di jadikan tempat penelitian, yaitu pada Toko Adison Sport Shop Center (ASSC) yang beralamat di Jalan Sukajadi no 5, Bandung 40162.Waktu penelitian dilakukan selama 6 bulan dari mulai tanggal 24 Februari 2011 sampai dengan tanggal 12 Juli 2011.

1.6.1 Tabel Pelaksanaan Penelitian

Tabel Jadwal Penelitian Tabel 1.2 Jadwal Penelitian Skripsi

No. Kegiatan

Waktu

Februari Maret April Mei Juni

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1. Mendengarkan pelanggan

a. Observasi b. Wawancara c. Studi Pustaka

d. Analisis Kebutuhan Sistem

2. Uji Pelanggan Menggunakan Market

a. Perancangan Proses b. Perancangan Basis Data

3. Membangun Memperbaiki Market

a. Struktur Program b. Struktur Menu c. Kodefikasi

(11)

9 2.1.1.Pengertian Sistem

Menurut Jerry Fitz Gerald, yang dikutip dari Jogianto (2005 : 1) Sistem adalah : “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Menurut Jogianto (2005 : 2) sistem adalah :

“Kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu”.

Secara umum sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara – cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.

Selain pengertian sistem seperti di atas, ada beberapa pengertian sistem yang lain diantaranya adalah :

(12)

2. Sistem dalam pengolahan data merupakan suatu kumpulan dari manusia, mesin dan metode yang terorganisir untuk memenuhi pengendalian organisasi.

3. Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu

kesatuan atau organisasi.

4. Sistem adalah suatu perangkat dari sumber manusia dan modal dalam organisasi yang bertugas mengumpulkan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkat manajemen, melaksanakan perencanaan dalam pengendalian organisasi.

2.1.2.Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum dari sistem terdiri dari atas masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini biasa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Gambaran umum mengenai sistem ditunjukan pada gambar berikut ini :

INPUT PROCESSING OUTPUT

Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem

(13)

2.1.3.Elemen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

a. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem. Misalnya, sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak, dan manusia.

b. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalnya, bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2.1.4.Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batasan sistem (system boundary), lingkungan luar sistem (evironments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (process), dan sasaran

(objectives) atau tujuan (goal).

1. Komponen (components)

(14)

selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan (system boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar (evironments)

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga besifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung (interface)

(15)

penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan sinyal dan masukan sinyal. Signal maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang harus di proses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran (input)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran (objectives)

(16)

dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.5. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 6) : Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide –ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya sistem teknologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Dan sistem secara fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia misalnya sistem perputaran bumi, sedangkan

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man-machine system. Contohnya sistem informasi.

3. Sistem tertentu dan sistem tak tertentu

(17)

Sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diproduksi karena mengandung unsure probabilitas.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Dan bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya, sedangkan

Sistem terbuka adalah sistem yang menghubungkan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2.Konsep Dasar Informasi

2.2.1. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil suatu proses. Proses itu terdiri dari kegiatan-kegiatan mulai dari pengumpulan data, menyusun serta menghubungkannya, meringkas, mengambil inti sarinya, dan mengimplementasikannya sesuai dengan presepsi sistem informasi penerima agar menjadi sebuah informasi yang berguna.

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) : “Informasi adalah data yang diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Sumber dari informasi adalah Data, dan data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata,

2.2.2. Siklus Informasi

(18)

yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Gambar 2.2 Siklus Informasi

(Sumber: Jogiyanto, HM, 2005, Analisis dan Desain, Andi, Yogyakarta.)

2.2.3. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari hal berikut : 1. Relevan (relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. 2. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Proses (Model)

Input (Data) Output

(Informasi)

Data (Ditangkap)

Penerima

Hasil Tindakan

Keputusan (Tindakan)

(19)

3. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). 4. Ekonomis (economy)

Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu.

5. Efisien (efficiency)

Adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya dalam proses produksinya.

6. Dapat dipercaya (reliability)

Sebuah indikator penting dari sistem informasi adalah dengan memperhatikan masalah realibilitasnya.

Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.2.4. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) : Sistem Informasi adalah “Suatu sistem

didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan teransaksi

harian, mendukung oprasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu

(20)

2.2.5. Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2002 : 70) dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :

a. Perangkat Keras (Hardware)

Mencangkup peranti-peranti fisik sepertikomputer dan printer. b. Perangkat Lunak (Software)

Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

c. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. e. Basis Data (Data Base)

Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data

(21)

2.3. Pengertian Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian

Menurut Wikipedia.Org Pengertian Sistem Informasi Penjualan & Pembelian adalah :

Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang

mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

“ Sistem Informasi Pembelian adalah suatu sistem informasi yang

mengorganisasikan serangkaian prosedur pada proses terjadinya pengadaan barang yang tergolong kurang memenuhi kebutuhan yang di perlukan.”

2.4.Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam pembuatan program ini

adalah sebagai berikut :

2.4.1. Microsoft Visual Basic 6.0

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS (2008 : 1) menjelaskan tentang Microsoft Visual BasiC 6.0 sebagai berikut :

(22)

satu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang sederhana dan mudah dipelajari. Dengan Visual Basic, kita bisa membuat program dengan aplikasi GUI

(Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan pengguna komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan grafik atau gambar.

Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan berbagai perangkat kontrol yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi dalam sebuah form baik aplikasi kecil, sederhana hingga ke aplikasi pengolahan database.

2.4.1.1.Elemen-Elemen Visual Basic 6.0

Tile Bar Menu Bar Main Toolbar Form Project Properties

Tool Box Jendela Form Layout

(23)

a. Tile Bar

Merupakan batang judul yang terletak pada bagian atas jendela program Visual Basic yang berfungsi untuk menunjukkan nama proyek yang sedang aktif.

b. Menu Bar

Merupakan batang menu yang berisi menu-menu utama, seperti File, Edit, View, Project, dan lain-lain yang berfungsi untuk mengoperasikan program Visual Basic 6.0

c. Main Toolbar

Merupakan sebuah batang tool yang berisi tombol-tombol dengan gambar ikon yang dapat diklik untuk melakukan suatu perintah khusus secara cepat. d. Toolbox

Merupakan kotak perangkat yang terdiri atas beberapa class object yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi.

e. Project

Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan proyek-proyek, form-from, atau modul-modul yang terlibat dalam proses pembuatan aplikasi.

f. Form

(24)

g. Jendela Properties

Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan dan mengubah properti-properti yang dimiliki sebuah objek. Pada jendela properties terdapat dua pilihan tabulasi,yaitu Alphabetic (urut berdasarkan abjad) dan Categorized (urut berdasarkan kelompok).

h. Jendela Form Layout

Merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur posisi form pada layar monitor saat program dijalankan. Pada saat mengarahkan pointer mouse ke bagian form jendela form layout view, pointer mouse akan berubah menjadi tanda anak panah empat arah (pointer pengatur posisi).

2.4.2. SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database

management sistem (RDMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database

berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk

andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan

kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDMBS ini menjadi pilihan para database

administrator.

Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut :

1. Database

(25)

2. Tabel

Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.

3. Data Diagram

Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL

4. Indeks

Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris tabel.

5. View

View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.

6. Stored Prosedure

Stored prosedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas tang telah ditentukan.

7. Fungsi

(26)

8. Trigger

Sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel.

2.5.Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah himpunan “interkoneksi” antar 2 komputer

autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya restart,

shutdown, atau melakukan control lainnya, maka komputer-komputer tersebut bukan autonomous (tidak melakukan control terhadap komputer lain dengan akses penuh).

Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data atau informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti file, printer, media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-room, flask disk). Data yang berupa

teks, audio, maupun video bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling bertukar file atau data mencetak pada printer yang sama dan menggunakan

hardware atau software yang terhubung dalam jaringan secara bersama-bersama. 2.5.1. Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2002 : 346), jaringan komputer (computer network)

(27)

Jaringan menurut rentang geografis dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

a. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan komputer mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN pada umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel dan disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah jaringan uang mencangkup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45 km. jqringan yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa

(leased line).

c. Wide Area Network (WAN)

(28)

2.5.2. Topologi Jaringan Komputer 1. Topologi Bus

Topologi linier bus merupakan teknologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector atau perangkat jaringan lainnya bias dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

Gambar 2.4 Topologi Bus

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ Topologi Jaringan /11 Juni 2011)

2. Topologi Ring

Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya.

Gambar 2.5 Topologi Ring

(29)

3. Topologi Star atau Hub

Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah atau mengurangi serta mudah untuk mendeteksi kerusakan pada sistem jaringan yang ada.

Gambar 2.6 Topologi Star

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ Topologi Jaringan /11 Juni 2011)

4. Topologi Hybrid

Topologi hybrid adalah pada initinya bahwa sebuah jaringan bisa jadi merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi diatas. Topologi ini disebut juga

tree topology.

Gambar 2.7 Topologi Hybrid

(30)

2.5.3. Manfaat Jaringan Komputer 1. Sharing

Dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.

2. Reliabilitas tinggi

Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternative persediaan. Misalnya, emua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.

3. Menghemat uang

(31)

2.5.4. Pengertian Client/Server

Sistem client/server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer

client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer

client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstasion yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data itu.

Beberapa komputer diset-up sebagai server yang memberikan sumber daya (resource) dari jaringan : printer, modem dan saluran lainnya kepada komputer lain yang dikoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client.

Gambar 2.8 Client Server

(32)

Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah

client. Kemudian server akan memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan.

Client - Web Browser

Middleware PHP,

JSP,ASP Server – Apache, IIS

Database: MySQL,

Gambar 2.9 Arsitektur Model Client Server

(Sumber : Antonius Rachmat C, S.Kom, Pemograman Jaringan Modul 21)

a) Service Request adalah permintaan dari client baik berupa permintaan data maupun perintah ke server.

b) Service Response berupa balasan dari server atas permintaan dari client

berupa hasil proses.

Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi

(33)

Karakteristik Client-Server:

1. Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang

bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas.

2. Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda.

3. Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource.

4. Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan

one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke

server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.

5. Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin

yang sama atau terpisah dengan proses client. Client server akan menyembunyikan lokasi server dari client.

6. Mix-and-match : tidak tergantung pada platform

7. Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.

8. Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.

9. Scalability : sistem C/S dapat dimekarkan baik vertikal maupun

horizontal.

Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada

(34)

32

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Lokasi yang di jadikan tempat penelitian, yaitu pada Toko Adison Sport Shop Center (ASSC) Sukajadi Bandung, dengan beralamat di Jl. Sukajadi no 5, Bandung 40162, dan yang menjadi objek penelitian adalah pelayan toko, bagian gudang sampai bagian kasir pada Toko Adison Sport Shop Center (ASSC) Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Toko Adison Sport Shop Center (ASSC) Bandung didirikan pada tanggal 01 FEBRUARI 2003 oleh pasangan suami istri yang merupakan warga negara China yang sudah lama dan bertempat tinggal di Bandung. Toko Adison Sport Shop Center (ASSC) tersebut beralamat di Jalan Sukajadi no 5, Bandung 40162. Toko olah raga ini memiliki 5 orang penjaga toko. Sebelumnya, toko sepatu ini bernama YOYO Sports yang lebih menjual alat-alat perlengkapan olahraga dari mulai sepakbola sampai tinju.

(35)

pautnya dengan pemilik toko olahraga Barcelona, karena kedua pemilik toko tersebut merupakan adik kandung dari 4 bersaudara.

Pada awalnya toko ini mempunyai dua orang pegawai tetap yang salah satunya masih bekerja sampai sekarang. Namun, karena toko ini mengalami kemajuan yang lumayan pesat, maka toko ini berinisiatif untuk menambah jumlah pegawai yang hingga saat ini sampai 11 orang pegawai. Toko ini awalnya hanya menjual satu item yaitu sepatu. Namun karena kebutuhan masyarakat disekitar meningkat seiring memasyarakatnya olahraga di indonesia, maka toko ini mulai menjual produk-produk dari berbagai bidang olahraga seperti futsal, basket, renang, tenis meja, bulu tangkis dan berbagai perlengkapan olahraga lainnya.

3.1.2 Visi dan Misi Adison Sport Shop Center (ASSC)

“Visi atau strategi adalah menciptakan masyarakat luas lebih mengenal

semua cabang olah raga dan memberikan kemudahan untuk memperoleh alat-alat

olah raga.”

“Misi adalah mendukung masyarakat luas untuk mencintai olah raga

dalam aktifitas yang positif dan juga berprestasi dalam bidang olah raga.”

3.1.3 Struktur Organisasi

(36)

pelaksanaannya perlu adanya suatu garis ketetapan yang mengatur aktivitas tersebut agar dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka dasar yang menggambarkan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari bagian-bagian yang terdapat dalam organisasi.

Struktur Organisasi hendaklah mudah diubah untuk disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi, tanpa mengurangi kelancaran aktivitas perusahaan yang sedang berlangsung, misalnya perluasan daerah kerja, pengadaan peralatan baru, lingkungan serta perubahan dalam bidang tekhnologi. berikut ini adalah struktur organisasi pada Toko Adison Sport Shop Center (ASSC) :

Pemilik Toko

Bag.Gudang Bag.Kasir

Pelayan Toko

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi kerja ( job deskripsion ) adalah suatu rincian yang menunjukkan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dari tugas yang harus dilakukan.

1. Pemilik Toko

(37)

a. Mengambil keputusan setiap kegiatan pada Toko Adison Sport Shop Center (ASSC).

b. Menerima laporan penjualan dan pembelian.

c. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan organisasi. 2. Pelayan Toko

Adapun tugas dan tanggung jawab Pelayan Toko : a. Melayani pelanggan (customer)

b. Membantu merapikan barang yang akan dijual c. Membantu bag.gudang

3. Bagian Kasir

Adapun tugas dan tanggung jawab Bagian Toko : a. Membantu pelayan toko melayani customer. b. Mengelola transaksi penjualan dan pembelian. c. Membuat laporan penjualan.

4. Bagian Gudang

Adapun tugas dan tanggung jawab Bagian Gudang :

a. Mengelola dan melaporkan persedian barang yang ada digudang. b. Membuat laporan barang masuk dan laporan barang keluar.

3.2Metodelogi penelitian

(38)

3.2.1 Desain Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif (descriptive reasearch). Metode deskriptif (descriptive reasearch) yaitu metode dalam penelitian suatu kasus dengan cara menuturkan pemecahan masalah dan mengumpulkan data sebagai gambaran keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta - fakta yang ada [Cholid Narbuko and H. Abdu Achmadi 2007 : 44]. Metode deskriptif yaitu membuat deskriptif, gambaran (dari sekelompok manusia, objek, kondisi, pada masa sekarang) secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang mempunyai kriteria sebagai berikut: 1. Data yang digunakan didasarkan pada fakta yang terpecaya bukan opini. 2. Ada deskripsi yang jelas tentang tempat dan waktu penelitian.

3. Dijelaskan tentang teknik pengumpulan dan analisis data, maupun pustaka

yang digunakan.

4. Prinsip, fakta, dapat dinyatakan sebagai sebuah nilai dan gambaran suatu

kondisi tertentu.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

(39)

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Dalam mengumpulkan sumber data primer dalam tugas akhir ini penulis melakukan Observasi (Pengamatan Langsung) dan Interview (Wawancara).

a. Observasi

Teknik yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan lansung mengenai proses pengolahan data barang serta pembuatan laporan dan data-data yang mengalir untuk disajikan sebagai bahan penyusunan laporan tugas akhir. Penulis melakukan observasi pada bagian penjualan dan kasir pada Toko Adison Sport Shop Center (ASSC). Hasil observasi yang di lakukan penulis dalam penelitian adalah mendapatkan informasi terhadap kurangnya sistem suatu aplikasi dalam penjualan dan penjualan pada Toko Adison Sport Shop Center (ASSC), dan penulis bertujuan untuk membangun / merancang sistem aplikasi yang nantinya akan membantu pada bagian penjualan dan pembelian pada Toko Adison Sport Shop Center (ASSC).

b. Interview

(40)

membantu dalam pemprosesan penjualan dan pembelian pada Toko Adison Sport Shop Center (ASSC).

3.2.2.2Sumber Data Sekunder ( Dokumentasi )

Data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber penelitian, dapat dilakukan dengan studi pustaka yaitu mengumpulkan data dengan cara membaca buku-buku tertulis lainnya untuk menyusun laporan tugas akhir ini. Dokumentasi yang di dapat dari toko Adison Sport Shop Center (ASSC), diantaranya :

(41)

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem sangat dibutuhkan dalam perancangan sebuah sistem karena sebelum memulai pembuatan coding – coding hendaknya merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus digunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode pendekatan analisis dan pemograman terstruktur. Alat-alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemograman terstruktur adalah Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi,

(42)

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan untuk membangun sistem informasi ini yaitu metode prototype yang dimana prototype merupakan suatu metode dalam pemgembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap dan prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih baik cepat dan lebih muda. Dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Model Prototype

(43)

Langkah umum paradigma prototyping adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analis system akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai. Baik yang meliputi model interface, teknik procedure maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Mengembangkan prototype. Pada tahap ini analis system bekerjasama dengan pemograman mengembangkan prototype system untuk memperlihatkan kepada pemesan pemodelan system yanga akan digunakan. 3. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau pemakai.

Analis system pada tahap ini akan mendeteksi dan menidentifikasikan sejauh mana pemodelan yang dibuatnya dapat diterima oleh pemesan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan.

4. Mengadakan system operasional melalui pemograman system oleh pemograman berdasarkan pemodelan system yang telah disepakati oleh pemesan system.

5. Menguji system operasional. Pada tahap ini, pemograman akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa system dapat berlangsung dengan baik dan benar sesuai kebutuhan pemesan.

6. Menentukan system operasional apakah dapat diterima oleh pemesan, atau harus dibongkar semuanya dan muali dari awal lagi.

7. Jika system telah disetujui, maka tahap terakhir adalah melakukan

(44)

Keunggulan prototyping adalah:

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan

3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem 4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem

5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang

diharapkannya.

Kelemahan prototyping adalah :

1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama.

2. penegmbang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga

menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.

(45)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1. Flow Map

Flowmap merupakan diagram alir dokumen yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara entity yang terlibat berupa aliran-aliran dokumen yanga ada. Untuk menjalankan prosedur sistem, digunakan

flowmap yang terbentuk dari analisis prosedur. 2. Diagram Kontek

Diagram konteks (context diagram) merupakan gambaran kasar aliran informasi dan data yang akan dilakukan oleh system database yang akan dirancang, diagram ini hanya menjelaskan secara umum gambaran aliran kontek dari rancangan sistem yang akan dibuat.

3. Data Flow Diagram

Diagram alir data/ data flow diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram alir data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dijelaskan.

4. Kamus Data

(46)

elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar dan pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Normalisasi adalah proses untuk memperoleh properti-properti skema relasi yang bagus menjadi bentuk normal lebih tinggi sehingga syarat-syarat dibawah ini terpenuhi :

1) Mengoptimalisasi redudansi (pengulangan data yang tidak perlu). Redudansi

tidak bisa dihilangkan sama sekali karena berguna untuk integritas referensial, tetapi redudansi bisa dioptimalisasi. Untuk jumlah data yang tidak terlalu banyak mungkin tidak terlalu berpengaruh dalam hal penggunaan harddisk.

Tapi bayangkan jika ada ribuan, bahkan jutaan redudansi, mungkin akan sangat berpengaruh pada penggunaan ruang.

2) Menghilangkan anomali. Anomali pada dasarnya adalah ketidak-konsistenan (inkonsistensi). Misalkan ada pergantian nama dari Bank Perkasa menjadi Bank Perkasa Utama sebanyak 4 record. Jika pergantian nama hanya dilakukan pada salah satu record saja, maka terjadi ketidak-konsistenan yaitu satu nomor bank berrelasi dengan 2 nama Bank yang berbeda.

(47)

a. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk penyimpanan data.

b. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data. c. Meminimalkan kemungkinan anomaly pembaruan. d. Memaksimalkan stabilitas struktur data.

Tujuan proses normalisasi adalah mengkonversi relasi menjadi bentuk normal lebih tinggi. Terdapat beragam tingkat bentuk normal, yaitu :

a. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Bentuk normal pertama adalah ekivalen dengan definisi model relasional. Relasi adalah bentuk normal pertama (1NF) jika semua nilai atributnya adalah sederhana (bukan komposit).

b. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Bentuk normal kedua memiliki ketentuan harus telah berbentuk normal pertama (1NF), dan semua atribut bukan utama harus bergantung fungsional penuh pada kunci relasi. Relasi pada bentuk normal kedua harus tidak menyimpan fakta-fakta mengenai bagian kunci relasi. Bentuk normal kedua menghilangkan kebergantungan parsial dan masih memiliki

anomali-anomali yang secara praktis tidak dapat diterima.

c. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

(48)

menghilangkan kebergantungan transitif, awalnya bentuk normal ketiga dipikir sebagai bentuk normal puncak atau paling akhir. Namun kemudian dapat ditemukan bentuk normal lebih kuat yaitu bentuk normal Boyce-Codd.

d. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)

BCNF memiliki ketentuan yaitu masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing-masing kunci dimana kunci tersebut bukan bagiannya. Relasi adalah BCNF (optimal) jika setiap determinan atribut-atribut relasi adalah kunci relasi. Relasi adalah BCNF (optimal) jika kapanpun fakta-fakta disimpan mengenai beberapa atribut, maka atribut-atribut ini merupakan satu kunci relasi. BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci. Properti penting BCNF adalah relasi tidak memiliki informasi yang redundansi.

e. Bentuk Normal Keempat (4NF)

Relasi dalam bentuk normal keempat (4NF) jika relasi dalam BCNF dan tidak berisi kebergantungan banyak nilai. Untuk menghilangkan kebergantungan banyak nilai dari satu relasi, kita membagi relasi menjadi dua relasi baru. Masing- masing relasi berisi dua atribut yang mempunyai hubungan banyak nilai.

f. Bentuk Normal Kelima (5NF)

(49)

normal kelima (5NF) juga disebut PJNF (projection-join normal form). Kasus-kasus ini sangat jarang muncul dan sulit untuk dideteksi secara praktis.

b. Tabel Relasi

Relasi tabel disebut juga relasi antar tabel yaitu, menggambarkan hubungan antara file-file yang ada pada suatu pengolahan data. Proses pengelompokan data elemen menjadi tabek-tabel yang menunjukan entity dan relasinya yang berfungsi untuk menentukan kunci yang mengakses data item atau merupakan database relation sedemikian rupa sehingga database tersebut menjadi dimodifikasi

c. ERD

Entity Relationship Diaagram (ERD) adalah sebuah diagram yang menggambarkan model relasi antar rancangan data tersimpan model relasi ini diperlukan untuk mengambarkan struktur data dari relasi antar data ( yang mungkin sangat komplek) model data ERD dibentuk dari empat komponen dasar yaitu :

1. Entitas.

(50)

2. Atribut.

Setiap entitas memiliki atribut-atribut atau elemen data yang mencirikan entitas tersebut.

3. Kunci (key).

Sebuah atribut atau set atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas secara unik dalam set entitas.

4. Relasi.

Hubungan antara entitas atau beberapa entitas jenis relasi yang ada didalam database adalah sebagai berikut :

a. Relasi banyak ke satu ( n – 1 ) b. Relasi banyak ke banyak (n – n ) c. Relasi satu ke banyak ( 1 – n ) d. Relasi satu ke satu ( 1 – 1 )

3.2.4 Pengujian Software

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

Metode pengujiaan perangkat lunak yang penyusun pakai dalam pengujiaan perangkat lunak yang penyusun pakai adalah Metode Black Box Testing, Black Box Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan

(51)

apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori : (1) fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, (2) kesalahan interface, (3) kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, (4) kesalahan kinerja, (5) inisialisasi dan kesalahan terminasi. Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :

a) Bagaimana validitas fungsional diuji

b) Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik c) Apakah sistem akan sangat sensitif terhadap harga input tertentu

d) Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi

e) Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh sistem. f) Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap sistem operasi.

(52)

50

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasahalan-permasalahan, kesempatan-kesempatan dan hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan ke tahap selanjutnya. Selain itu analisis sistem bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan pada suatu perusahaan. Penulis mencoba untuk merubah analisis sistem yang ada saat ini menjadi lebih baik, sehingga kelebihan dan kekurangan dari sistem yang ada saat ini menjadi lebih baik, sehingga kelebihan dan kekurangan sari sistem tersebut dapat diketahui dan diidentifikasikan, serta membandingkannya antara sistem yang lama dengan sistem yang baru.

4.1.1. Analisis Dokumen

(53)

Adapun dokumen - dokumen yang digunakan pada Toko Adison Sport Shop Center (ASSC) seperti tabel berikut ini :

1. Nama Dokumen : Data Barang Sumber : Bag.gudang

Fungsi : Untuk mengetahui barang – barang yang akan di jual

Atribut : kode_barang, nama_barang, merk, jenis_barang, kategori, harga.

2. Nama Dokumen : Data Stok Barang

Sumber : Bag.gudang

Fungsi : Untuk mengetahui ketersediaan barang yang ada. Atribut : kode_barang, nama_barang, merk, jenis,

kategori, harga, jumlah_barang. 3. Nama Dokumen : Data Retur Barang

Sumber : Bag.gudang

Fungsi : Untuk mengetahui barang-barang yang tidak layak dijual (rusak, produk gagal)

Atribut : kode_barang, nama_barang,kode_suplier, merk, jenis, kategori, harga, jumlah_barang

4. Nama Dokumen : Data pesanan barang/Purchase Order Sumber : Bag.gudang

(54)

Atribut : kode_barang, nama_barang, tgl_pesan, merk, jenis, kategori, jumlah_barang

5. Nama Dokumen : Laporan Penjualan Sumber : Kasir

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang – barang yang telah di jual

Atribut : kode_barang, tgl_jual, nama_barang, merk, jenis, kategori, harga_jual, harga_beli, jumlah_jual.

6. Nama Dokumen : Laporan Pembelian Sumber : Kasir

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang – barang yang telah di beli.

Atribut : kode_barang, tgl_beli, nama_barang, merk, jenis, kategori, harga_jual, harga_beli, jumlah_beli.

7. Nama Dokumen : Nota Penjualan

Sumber : Kasir

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang – barang yang telah di jual pada pelanggan

Atribut : no_nota, tgl_jual, kode_barang, tgl_jual,

(55)

8. Nama Dokumen : Faktur Pembelian Sumber : Suplier / Pemasok

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang – barang yang telah di beli dari supplier/pemasok

Atribut : no_faktur, nama_suplier, tgl_beli, kode_barang, tgl_jual, nama_barang, merk, jenis, kategori. 4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem. Analisis prosedur ini dapat dijadikan sebagai suatu landasan usulan perancangan sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada serta dari urutan kejadian tersebut dapat dibuat Diagram Alir Data (Flow Map). Adapun analisis prosedur penjualan yang saat ini sedang berjalan pada Toko Adison Sport Shop Center (ASSC) adalah sebagai berikut :

Alur proses penjualan yang sedang berjalan

(56)

2. Berdasarkan daftar barang, pelanggan akan melakukan transaksi kepada kasir, lalu kasir akan membuat nota penjualan untuk diserahkan kepada pelanggan sebagai bukti pembayaran.

3. Kemudian kasir membuatkan laporan penjualan berdasarkan nota

penjualan, untuk diserahkan kepada pemilik toko. Alur proses pembelian yang sedang berjalan

1. Sebelum melakukan proses penjualan bag.gudang mengecek daftar

barang/stok barang yang ada di gudang. Jika persediaan daftar barang kurang atau tidak tersedia, maka bag.gudang membuat pesanan barang/Purchase Order, yang nantinya akan diserahkan kepada pemilik toko untuk persejutuan pesanan barang.

2. Setelah perizinan pesanan barang/Purchase Order , pemilik toko

menyerahkan kembali PO kedapa bag.gudang, dan bag.gudang memesan barang kepada pemasok/supplier untuk mengirimkan pesanan barang yang di ingin kan.

3. Pemasok/supplier memenuhi daftar pesanan barang dari bag.gudang, lalu membuatkan faktur untuk bukti pembelian pesanan barang kepada bag.gudang dan daftar barang pesanan.

4. Kemudian bag.gudang mengecek terlebih dahulu barang yang telah

(57)

menyerahkan data barang masuk kepada kasir.

5. Selanjutnya kasir membuatkan laporan pembelian, yang nantinya akan

diserahkan kepada pemilik toko, untuk melunasi harga barang yang telah masuk gudang.

4.1.2.1.Flow Map

Flow map penjualan yang sedang berjalan

Pemilik Toko

(58)

Flow map Pembelian yang sedang berjalan

(59)
(60)

4.1.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dari sistem.

Dengan pembuatan suatu diagram konteks dari sistem, pendekatan struktur ini mengambarkan sistem secara garis besar yang kemudian akan dipecah menjadi bagian-bagian lebih rinci. Berikut adalah tahapan pembuatan diagram arus data dari Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Toko Adison Sport Shop Center (ASSC) Sukajadi Bandung :

S.I

(61)

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Data flow diagram (diagram alir) adalah representasi graphis dari suatu sistem yang menggambarkan komponem-komponem sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponem-komponem tersebut beserta asal, tujuan dan penyimpanan datanya.

Berikut ini DFD Penjualan dan Pembelian yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawa ini:

1

(62)

Pelanggan

Gambar 4.5. Data Flow Diagram Level 2 proses 1 yang sedang berjalan

2.1

(63)

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dari sistem informasi penjualan dan pembelian barang yang sedang berjalan maka penulis mengevaluasi sistem sebagai berikut :

No. Masalah Entitas Solusi arsip sehingga apabila arsip hilang tidak bisa dan pembuatan laporan tidak lama

(64)

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yang akan penulis buat. Pada tahapan ini sangat penting karena dapat menentukan baik tidaknya sistem baru yang akan penulis buat tersebut. Tahapan ini berisikan tentang pengambaran Diagram Alir (Flow Map), Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), kamus data (Data Dictionari), ERD (Entity Relational Diagram) dan Normalisasi yang berorientasi pada proses dan data dari sistem informasi yang akan penulis usulkan.

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut :

1. Memudahkan dalam pengolahan dan penyimpanan data barang.

2. Memudahkan dan mempersingkat waktu dalam pembuatan laporan – laporan penjualan dan pembelian

3. Memudahkan waktu pencarian laporan – laporan penjualan dan pembelian.

4. Membantu mengatasi permasalahan yang sering terjadi khususnya

dalam perhitungan transaksi penjualan dan pembelian barang.

Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai sasaran- sasaran sebagai berikut :

(65)

2. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpan data, metode-metode dan lain sebagainya.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian barang pada Toko Adison Sport Shop Center (ASSC) Sukajadi Bandung ini akan menghasilkan sebuah produk berupa program aplikasi yang dapat menangani pengolahan data seperti data pelanggan, data pemasok, data barang, transaksi penjulan, transaksi pembelian, sistem pembayaran secara terkomputerisasi, pembuatan laporan-laporan yang akan diberikan kepada pemilik toko yang akan dijadikan sebagai pengambilan keputusan.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan prosedur yang telah berjalan sebelumnya, hanya pada prosedur yang diusulkan system penjualan dan pembelian dilakukan terbagi secara bagian dan pemprosesannya lebih terkomputerisasi.

(66)

Alur Proses Penjualan yang Diusulkan

1. Pelanggan menanyakan daftar barang yang akan dibeli kepada karyawan

toko, lalu karyawan toko mengecek daftar barang yang di inginkan. Jika barang yang di inginkan ada, Maka karyawan toko akan menyerahkan pada pelanggan dan juga memberikan nota pembayaran yang nantinya akan diberikan kepada pelanggan untuk melanjutkan transaksi kepada kasir, jika tidak ada karyawan toko akan menangakan kepada bag.gudang.

2. Kemudian bag.gudang akan melakukan pengecekan daftar barang secara komputerisasi, jika tidak ada bag.gudang akan memberitahukan kepada karyawan toko, jika barang tersebut ada maka akan diserahkan kepada karyawan toko untuk diserahkan kepada pelanggan.

3. Berdasarkan daftar barang yang di inginkan, pelanggan yang telah

mempunyai nota pembayaran dari karyawan toko akan melanjutkan transaksi kepada kasir, lalu kasir akan menginputkan daftar barang dan jumlah barang untuk melakukan proses penghitungan secara komputerisasi dan proses penyimpanan daftar barang yang telah dijual pada database. 4. Setelah proses penjualan dilakukan, kasir akan mencetak 2 rangkap nota

(67)

Alur proses pembelian yang Diusulkan

1. Berdasarkan pendataan daftar barang yang telah terjual dan disimpan

dalam database, bag.gudang melakukan mengecek dengan cara terkomputerisasi untuk mendata barang/stok barang yang ada di gudang. Jika persediaan stok barang kurang atau tidak tersedia, maka bag.gudang membuat pesanan barang/Purchase Order, yang nantinya akan diserahkan kepada pemilik toko untuk persejutuan pesanan barang.

2. Setelah mendapat pesanan barang/Purchase Order dari bag.gudang, pemilik toko menyetujui PO, dan akan diserahkan kembali kepada bag.gudang, untuk langsung memesanan barang kepada pemasok/supplier. 3. Kumudian pemasok/supplier memenuhi daftar pesanan barang dari pemilik

toko, lalu membuatkan faktur untuk bukti pembelian pesanan barang kepada bag.gudang dan daftar barang pesanan.

4. Kemudian bag.gudang mengecek terlebih dahulu barang yang telah

dipesan, jika barang yang dipesan tidak memenuhi standart jual, maka barang tersebut dinyatakaan barang (return) yang nantinya akan di kembalikan lagi kepada pemasok/supplier. Jika barang tersebut memenuhi standart, maka bag.gudang melakukan transaksi pembelian dan memberikan faktur pembelian kepada pemilik toko, kemudian bag.gudang melaporkan kepada kasir, data barang pesanan telah masuk.

(68)

4.2.3.1. Flow Map

Flow map penjualan yang diusulkan

Pemilik Toko

(69)

Flow map Pembelian yang diusulkan

(70)

4.2.3.2. Diagram kontek

Diagram kontek merupakan alat untuk struktur analisis, pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan. Pada diagram kontek ini sistem informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang akan dihasilkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

S.I

Gambar 4.9. Diagram Kontek Sistem yang diusulkan

4.2.3.3. Data Flow Diagram

(71)

secara garis besar (disebut dengan top level) dan memecah-mecahnya menjadi bagian yang lebih rinci (disebut dengan lower level).

Diagram DAD yang pertama kali digambarkan adalah level teratas (top level) dan diagram ini disebut dengan context diagram. Dari context diagram (level-0) ini kemudian akan digambar dengan lebih rinci lagi yang disebut

overview diagram (level-1). Tiap-tiap proses di overview diagram akan

(72)

a. DFD Level 1 (proses penjualan dan pembelian)

Penggambaran sistem DFD level-1 merupakan penjabaran dari konteks diagram, hanya pada level ini sudah menjurus kepada suatu proses dan merupakan gabungan secara keseluruhan yang melibatkan semua kesatuan luar secara lengkap.

(73)

b. DFD Level 2 Proses 1 (penjualan)

Pada level-2 proses 1 terdiri dari 4 (empat) proses/kegiatan diantaranya adalah: proses cek persediaan barang, proses cek stok barang, proses transaksi dengan cara komputerisasi, proses cetak nota penjualan, dan proses cetak laporan.

Ke-empat proses di atas dapat digambarkan sebagai berikut :

Pelanggan

(74)

c. DFD Level 2 Proses 2 (pembelian)

Pada level-2 proses 2 terdiri dari 5 (lima) proses/kegiatan diantaranya adalah: proses cek daftar stok barang, proses cek purchase order, proses cek barang pesanan, proses transaksi dengan cara komputerisasi, proses cetak laporan pembelian. Ke-lima proses di atas dapat digambarkan sebagai berikut :

2.1

(75)

4.2.3.4. Kamus Data 1. Daftar Barang

Nama Arus Data : daftar_barang

Alias : -

Aliran Data : Pelanggan – Proses 1.1, Proses 1.1 – Proses 1.2, proses 1.1 – Proses 1.4

Struktur Data : kode_brg, nama_brg, jenis_barang,

kategori_brg, harga_brg, jumlah_brg,

stok_brg, hrg_jual, hrg_beli

2. Stok Barang

Nama Arus Data : stok_barang

Alias : -

Aliran Data : Proses 1.2 - proses 1.1, Proses 1.1 – F.barang

Struktur Data : kode_brg, nama_brg, jenis_barang,

kategori_brg, harga_brg, jumlah_brg,

stok_brg, tgl_masuk, tgl_keluar

3. Nota Pembayaran

Nama Arus Data : Nota_pembayaran

Gambar

Gambar 2.8 Client Server
Gambar 2.9 Arsitektur Model Client Server
Gambar 3.2  Model Prototype
Gambar 4.1. Flowmap penjualan yang sedang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maka judul yang akan diambil untuk penulisan skripsi ini adalah “ SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA TOKO WAKIRAN BERBASIS DESKTOP

Maksud penelitian ini adalah untuk membangun suatu sistem informasi penjualan dan pembelian barang berbasis website sebagai sarana pemasaran dan penjualan pada

Demikian saran-saran yang penulis, mudah-mudahan dengan saran tersebut Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Seragam Sekolah pada Toko Remaja Bandung

Perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian serta persediaan barang ini diharapkan dapat berguna dan membantu bagi pihak perusahaan dalam mengelola data

Dengan adanya sistem informasi penjualan barang pada Syscom Data ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menangani sistem mengenai penjualan barang, pembelian

Indotrad Fajar Inti diharapkan akan mempermudah dan mempercepat proses pengolahan data penjualan dan pembelian barang dan pembuatan laporan dengan cara

Pemilik dan admin sebaiknya diajarkan untuk mengoperasikan sistem ini, agar aplikasi website aplikasi sistem informasi penjualan barang pada Toko Ibu Lina ini dapat berjalan

Penulis mencoba mengembangkan sebuah sistem informasi berbasis website yang diharapkan dapat membantu admin atau pemilik toko dalam melakukan pencatatan penjualan, persediaan barang dan