• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN USIA 11-12 TAHUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN USIA 11-12 TAHUN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN

USIA 11-12 TAHUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

IRFAN EFFENDI LUBIS NIM. 6101121018

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

IRFAN EFENDI LUBIS, NIM : 6101121018 : Pengembangan Model Latihan Passing Sepakbola(Pembimbing Skripsi :Zulfan Heri) Skripsi Medan: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model latihan passing.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet Sekolah Sepakbola Sejati

Pratama Medan dan Tunas Muda (Karisma) Medan tahun 2017. Bentuk yang

telah dibuat terlebih dahulu divalidasi 2 orang ahli dibidang olahraga yaitu 2

orang merupakan pelatih sepakbola. Uji kelompok kecil melibatkan 13 orang

atlet Sekolah Sepakbola Sejati Pratama Medan dan uji kelompok besar

melibatkan30 orang atlet Sekolah Sepakbola Sejati Pratama dan Tunas Muda

(Karisma) Medan.

Model latihan passing sepakbola berjumlah 7 bentuk latihan yang

divalidasi ahli. Hasil dari validasi ahli bahwa keseluruhan bentuk latihan dapat

digunakan dimana persentase validitasnya adalah 75%-91%. Hasil uji kelompok

kecil terhadap 13 orang atlet Sekolah Sepakbola Sejati Pratama Medan

menunjukkan bahwa 7 model latihan passing tersebut sudah memenuhi kriteria

layak atau valid. Persentase validitas dari angket yang telah dibagikan kepada

sampel menunjukkan bahwa 83%-100%.

Hasil uji kelompok besar terhadap 30 orang atlet Sekolah Sepakbola Sejati

Pratama Medan dan Tunas Muda (Karisma) Medan menunjukkan bahwa 7 bentuk

variasi latihan tersebut sudah memenuhi kriteria layak digunakan. Persentase

validitas dari angket yang telah dibagikan kepada sampel menunjukkan bahwa

93-100%. Dapat disimpulkan ketujuh model latihan passing tersebut baik untuk

meningkatkan kemampuan dan ketepatan passing sepakbola dan latihan menarik

serta memiliki unsur kerjasama, karena hal tersebut sangat penting dalam latihan

agar latihan tersebut tidak membosankan serta jadi bahan masukan buat para

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, rasa syukur penulis ucapkan kehadirat

Allah S.W.T sang pencipta dan pemilik alam semesta yang telah memberikan

karunia dan Rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul

“PENGEMBANGANMODEL LATIHAN PASSING SEPAKBOLA

DENGAN PENDEKATAN BERMAIN USIA 11-12 TAHUN” dapat diselesaikan tepat waktu.

Selama penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yth :

1. Bapak Prof. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd. selaku Dekan FIK UNIMED yang telah

memberikan izin dan kemudahan kepada penulis untuk mengikuti

perkuliahan dan juga Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Wakil Dekan I,

Bapak Drs. Syamsul Gultom, M. Kes. selaku Wakil Dekan II, serta Bapak

Drs. Mesnan, M. Pd. selaku Wakil Dekan III.

3. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga dan juga Bapak Drs. Yan Indra Siregar, M. Pd selaku Sekretaris

Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Zulfan Heri,M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu untuk membantu, membimbing dan berdiskusi serta

(6)

5. Bapak Dr. Amir Supriadi, M.Pd selaku Dosen Penguji I dan Bapak

Mahmuddin Matodang, S.Pd, M.Pd selaku Dosen penguji II

6. Seluruh staf pengajar dan civitas Akademik FIK Universitas Negeri Medan

7. Ayahanda (Muhammad Rajab Lubis), Ibunda (Dahriani) yang telah mengasuh

dan membesarkan saya dengan ketulusan kasih sayang serta kesabaran yang

tiada hentinya.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan PKO 2010, terima kasih sahabat-sahabatku

yang sudah seperti keluarga yang sangat berarti bagi penulis,

9. Seluruh Manajemen Sekolah Sepakbola Sejati Pratama dan Tunas Muda

(Karisma) Medan dan juga kepada ahli yang menjadi validator dalam

penelitian ini.

10.Serta seluruh pihak yang ikut membantu, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah membalas

kebaikan-kebaikan mereka dengan setimpal. Amin..

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak.

Medan, Februari 2017 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Hal

PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Peneltian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II : LANDASAN PENELITIAN A. Konsep Pengembangan ... 10

B. Acuan Teoritik ... 14

1. Permainan Sepakbola ... 14

2. Passing (Mengoper Bola) ... 20

3. Latihan ... 24

4. Pendekatan Bermain ... 26

C. Rancangan Model ... 28

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Model Pengembangan ... 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

(8)

Hal

D. Karakteristik Sasaran Penelitian ... 35

E. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 36

F. Langkah – Langkah Pengembangan Model ... 36

BAB IV : HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN ` A. Analisis Kebutuhan ... 48

B. Desain Awal Produk ... 49

C. Hasil Pengujian Pertama ... 54

D. Hasil Pengujian Tahap Dua ... 57

E. Hasil Pengujian Tahap Tiga ... 58

F. Penyempurnaan Produk ... 60

G.Pembahasan Produk……….. 65

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ` A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(9)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 : Lapangan Sepakbola ... 15

Gambar 2: Bola Yang Digunakan Dalam Bermain Sepakbola ... 16

Gambar 3: Menendang bola kaki bagian dalam ... 22

Gambar 4 : Menendang bola kaki bagian luar ... 23

Gambar 5:Menendang bola kura-kura kaki ... 24

Gambar 6 : latihan 1(Model Persegi Panjang) ... 29

Gambar 7 : latihan 2(Model Layang) ... 30

Gambar 8 : latihan 3(Model Jajar Genjang) ... 31

Gambar 9 : latihan 4(Model Persegi) ... 32

Gambar 10 : latihan 5(Model Ketupat 1) ... 33

Gambar 11 : latihan 6(Model Ketupat 2) ... 34

Gambar 12 : latihan 7(Model Segilima) ... 35

Gambar 13 : latihan 1(Model Persegi Panjang) ... 49

Gambar 14 : Latihan 2(Model Layang) ... 50

Gambar 15 : latihan 3 (Model Jajar Genjang) ... 51

Gambar 16 : latihan 4(Model Persegi) ... 51

Gambar 17 : latihan 5 (Model Ketupat 1) ... 52

Gambar 18 : latihan 6(Model Ketupat 2) ... 53

Gambar 19 : latihan 7(Model Segilima) ... 53

Gambar 20 : latihan 1(Model Persegi Panjang) ... 60

Gambar 21 : Latihan 2(Model Layang) ... 61

Gambar 22 : latihan 3 (Model Jajar Genjang) ... 62

(10)
[image:10.595.109.488.135.630.2]

Hal

Gambar 24 : latihan 5 (Model Ketupat 1) ... 63

Gambar 25 : latihan 6(Model Ketupat 2) ... 64

(11)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel1 :Analisis Persentase Hasil Validasi Terhadap Model ... 43

[image:11.595.107.493.217.637.2]

Tabel 2 : Evaluasi Pelatih1 Terhadap Rancangan Bentuk Latihan ... 56

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 : Analisis Kebutuhan ... 70

Lampiran 2 : Rancangan Bentuk Latihan ... 72

Lampiran 3 : Indikator Evaluasi Ahli ... 78

Lampiran 4 : Saran Ahli Terhadap Rancangan Bentuk Latihan ... 84

Lampiran 5 : Rekapitulasi Penilaian Instrumen Oleh Ahli ... 85

Lampiran 6 : Hasil Uji Kelompok Kecil ... 88

Lampiran 7 : Hasil Uji Kelompok Besar ... 92

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari manusia yang

berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.Sampai saat ini olahraga telah

memberikan kontrubusi yang positif dan nyata bagi peningkatan kesehatan

masyarakat. Selain itu olahraga juga turut berperan dalam peningkatan

kemampuan bangsa dalam melaksanakan sistem pembangunan yang

berkelanjutan. Pada perkembangannya olahraga terbagi dalam olahraga prestasi,

olahraga rekreasi dan olahraga pendidikan.

Olahraga prestasi merupakan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara

profesional yang memiliki tujuan untuk mendapatkan dan meraih suatu prestasi

tertentu. Tujuan dari olahraga prestasi adalah untuk meraih prestasi dari bidang

yang diperlombakan baik di tingkat daerah, nasioanal dan juga internasional.

Salah satu cabang olahraga yang sudah berkembang lama dan sudah profesional

adalah olahraga sepakbola.

Dalam pertandingan sepakbola terdapat beberapa teknik yang harus

dikuasai oleh setiap pemain. Teknik dasar bermain sepakbola terdiri dari: teknik

menendang, teknik menahan bola, teknik menggiring bola, teknik gerak tipu,

teknik menyundul bola, teknik merebut bola, dan teknik lemparan kedalam yang

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

(14)

2

Passing merupakan proses untuk memindahkan bola dari satu tempat

ketempat yang lain, dan untuk menciptakan peluang dalam membuat gol. Passing

yang baik yang dimulai ketika tim yang sedang menguasi menciptakan ruang

diantara lawan dengan bergerak dan membuka ruang disekeliling pemain.

Keterampilan dasar mengontrol bola perlu dilatih secara berulang-ulang dan

sistematis sehingga pada saat melakukan passing hasil yang diperoleh akan

menjadi lebih baik.

Selain melatih teknik bermain kemampuan fisik, taktik dan mental

bertanding dalam sepakbola harus didasari landasan pembinaan yang benar dan

dapat dipertanggungjawabkan. Hal tersebut harus dilatih dan secara sistematis

agar kemampuan bermain sepakbola semakin baik. Diketahui bersama permainan

sepakbola adalah suatu permainan yang menuntut kemampuan teknik–taktik dan

strategi yang baik, kemampuan fisik yang baik juga dituntut kemampuan

kerjasama tim yang optimal. Tentu pelatih harus mempertimbangkan program

latihan yang berbeda bagi anak anak, remaja dan juga orang dewasa sesuai

dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan gerak anak tersebut.

Latihan passing sepakbola selama ini yang dilakukan di klub-klub

sepakbola ataupun sekolah sepakbola masih konvensional dimana pelatih kurang

kreatif dalam membuat pola latihan yang berbeda dan menarik tanpa kehilangan

dari tujuan awal dari latihan itu sendiri. Pelatih dituntut untuk mampu mendisain

berbagai macam bentuk latihan sehingga latihan menjadi lebih menarik, tidak

monoton atau membosankan. Pelatih harus mampu mendesain latihan dimana

(15)

bentuk-3

bentuk latihan yang dilakukannya. Untuk itu seorang pelatih perlu untuk

melakukan pengembangan model latihan sehingga latihan menjadi lebih

bermanfaat bagi atlet.

Hasil observasi peneliti yang dilakukan pada 05 dan 07 Mei 2016 dan

wawancara yang dilakukan terhadap pengurus dan pelatih sekolah sepakbola

Sejati Pratama dapat ditarik kesimpulan bahwa latihan passing sepakbola di klub

ini masih melakukan latihan yang biasa yaitu melakukan teknik passing bola

dengan metode konvensional tanpa ada modifikasi yang berarti atau sebuah

sentuhan yang mengubah model latihan tersebut menjadi lebih menarik untuk

dilakukan. Latihan dilakukan tanpa mengacu kepada prinsip perkembangan gerak

dan juga prinsip dari latihan itu sendiri. Hal tersebut sejalan dengan kemampuan

passing sepakbola atlet Sekolah sepakbola Sejati Pratama masih kebanyakan

dalam kategori kurang karena permasalahan tersebut perlu diperhatikan program

latihan dan juga model latihan yang diberikan terhadap atlet Sekolah Sepakbola

Sejati Pratama.

Selanjutnya dilakukan tes untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan

atlet sekolah sepakbola Sejati Pratama terhadap passing sepakbola. Dari analisis

kebutuhan yang telah dilakukan terhadap 20 orang atlet usia 11-12 tahun

diperoleh bahwa 100% atlet tersebut mengatakan bahwa passing perlu dalam

permainan sepakbola. 90% mengatakan bahwa mereka mempunyai kemampuan

passing yang buruk. 100% mengatakan bahwa passing perlu untuk mengontrol

bola, mengoper bola, dan menciptakan gol. 75% mengatakan bahwa pada saat

(16)

4

mengatakan bahwa mereka pernah mengikuti latihan passing di sekolah

sepakbola. 85% mengatakan latihan passing sangat membosankan. 100%

mengatakan bahwa setiap atlet perlu untuk menguasai teknik passing dalam

permainan sepakbola. 90% atlet mengatakan bahwa mereka tidak pernah

mengikuti latihan passing dalam berbagai bentuk permainan. 95% atlet

mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan untuk menguasai teknik passing

dalam permainan sepakbola. 100% atlet mengatakan bahwa latihan passing

sambil bermain adalah hal yang sangat menyenangkan. Dapat disimpulkan bahwa

atlet sekolah sepakbola Sejati Pratama sangat membutuhkan latihan passing

sepakbola yang menarik atau tidak membosankan sehingga mereka dapat

menguasai kemampuan passing sepakbola dengan baik.

Latihan dengan model pengembangan memberikan suasana gembira

terhadap anak pada saat latihan. Dengan demikian anak tidak akan merasa

terbebani pada saat melakukan program-program yang telah direncanakan oleh

pelatih. Bermain pada hakikatnya merupakan hal yang utuh, tidak tergantung pada

ganjaran dari luar atau orang lain. Latihan dengan rasa senang dan gembira akan

memberikan manfaat yang berlipat ganda dimana anak akan lebih terpacu untuk

datang kembali latihan.

Bermain merupakan aktivitas langsung dan spontan saat anak berinteraksi

dengan lingkungan ataupun benda-benda sekitar, situasi gembira, menyenangkan

dan suka rela yang penuh imajinasi. Bermain juga merupakan alat untuk

mengembangkan potensi anak sehingga anak menjadi aktual. Kegiatan bermain

(17)

5

paksaan dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu mengadakan

kegiatan tersebut. Anak-anak umumnya sangat menikmati permainan dan akan

terus melakukannya di manapun mereka memiliki kesempatan, karena melalui

bermainlah anak belajar tentang apa yang ingin mereka ketahui dan pada akhirnya

mampu mengenal semua peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Anak-anak belajar

dengan bermain belajar dan latihan dengan banyak bergerak mendapatkan

kemajuan seiring dengan bertambahnya usia.

Pendekatan bermain, yang telah diterima secara luar biasa pada sepakbola

pemula, utamanya dirancang untuk menghasilkan kesenangan, tantangan,

kreativitas, pemecahan masalah, dan motivasi. Anak-anak sebaiknya dilibatkan

dalam aktivitas yang dinamis dan menyenangkan dengan banyak kebebasan untuk

bergerak. Pendekatan bermain/aktivitas akan membuat sebuah tim tetap tertarik

pada sepakbola, juga akan menggembangkan kreativitas pemain, meningkatkan

kemampuan dalam mengambil keputusan, serta meningkatkan kemampuan fisik

mereka.

Dengan merubah model latihan yang tepat untuk atlet maka latihan akan

lebih bermakna dan tujuan latihan akan lebih cepat tercapai. Diharapkan dengan

memasukkan unsur kegembiraan didalam setiap latihan, disertai pemenuhan

kebutuhan psikologi anak usia 11-12 tahun yang lebih mengetengahkan sifat egois

disertai ingin menunjukan kepada khalayak ramai bahwa dia mempunyai

kemampuan lebih, maka sejalan dengan itu peningkatan kemampuan passing

(18)

6

Klub sepakbola yang mempunyai sekolah sepakbola bertujuan untuk

membina anak-anak memiliki karakter selain tujuan untamanya untuk berprestasi

di bidang sepakbola. Segala kegiatan seharusnya direncanakan dan juga diatur

sesuai dengan kurikulum. Dan untuk menghadapi kemajuan zaman kurikulum

selalu diadakan perubahan, perbaikan dan penyempurnaan agar apa yang

diberikan di sekolah sepakbola terhadap anak didiknya dapat digunakan untuk

menghadapi tantangan hidup di masa sekarang maupun yang akan datang,

sehingga sekolah sepakbola bukan hanya tempat untuk berlatih tetapi juga sebagai

tempat untuk belajar agar tujuan hidup atau cita-citanya tercapai. Tujuan

utamanya adalah untuk membina agar siswa di setiap sekolah sepakbola

menguasai teknik bermain sepakbola mulai dari hal yang paling mendasar dimana

terknik tersebut akan sangat bermanfaat dipergunakan pada saat bertanding.

Passing menjadi teknik yang penting karena dengan passing gol bisa tercipta,

mengambil bola dari lawan dan juga memberikan bola ke teman satu tim.

Untuk mencapai latihan yang lebih bermakna dimana atlet Sekolah

sepakbola Sejati Pratama dapat menikmati setiap gerakan yang dilakukan,

menyenangkan dan tujuan latihan yang telah ditetapkan dapat tercapai diperlukan

model latihan yang baik. Untuk menciptakan model latihan tersebut perlu

dilakukan kajian melalui penelitian, maka penulis sangat tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul: Pengembangan Model Latihan Passing

(19)

7

B. Identifikasi Masalah

Seperti yang di uraikan dalam latar belakang masalah, maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1.Faktor – faktor apa saja yang mendukung hasil passing sepakbola? 2.Apakah

model latihan passing sepakbola dengan pendekatan bermain dibutuhkan pada

atlet Sepakbola Usia 11-12 tahun? 3.Bagaimana model latihan passing sepakbola

dengan pendekatan bermain pada atlet Sepakbola Usia 11-12 tahun?

4.Faktor-faktor apa saja yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas materi

model latihan passing sepakbola dengan pendekatan bermain pada atlet Sepakbola

Usia 11-12 tahun? 5.Peralatan apa saja yang dapat digunakan untuk

mengembangkan model latihan passing sepakbola dengan pendekatan bermain

pada atlet Sepakbola Usia 11-12 tahun? 6.Apakah pendekatan latihan yang

digunakan oleh pelatih sudah tepat sasaran dalam penguasaan tehnik dasar

sepakbola khususnya dalam passing sepakbola dengan pendekatan bermain?

7.Bagaimana penyesuaian model latihan passing sepakbola dengan pendekatan

bermain untuk atlet Sepakbola Usia 11-12 tahun sesuai dengan karakteristik

pertumbuhan dan perkembangan anak?

Karena masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang bisa

diungkapkan dan diteliti satu persatu dan oleh karena keterbatasan yang dimiliki

oleh peneliti perlu kiranya dilakukan pembatasan masalah yang akan diteliti.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah di

(20)

8

menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pelaksanaan materi

model latihan passing sepakbola dengan pendekatan bermain Dalam Olahraga

Sepakbola Pada Atlet Sepakbola Usia 11-12 tahun.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui efektifitas model passing sepakbola

dengan pendekatan bermain sehingga dapat meningkatkan kemampuan passing

sepakbola yang lebih efektif dan menyenangkan bagi atlet Sepakbola Usia 11-12

tahun.

E. Spesifikasi Produk

Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah model

latihan passing sepakbola dengan pendekatan bermain sehingga latihan menjadi

lebih menarik dan menyenangkan untuk atlet usia 11-12 Tahun. Produk yang

dihasilkan dapat menambah ilmu pengetahuan untuk keterampilan passing

sepakbola sehingga dapat meningkatkan prestasi atlet pada sekolah sepakbola.

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan

mengembangkan model latihan passing sepakbola dengan pendekatan bermain

(21)

9

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai rmanfaat yang bisa

dipergunakan oleh pihak lain dalam perihal peningkatan kemampuan bermain

sepakbola karena itu diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Mengembangkan pembelajaran passing sepakbola dalam sepakbola.

2. Sebagai bahan pemahaman latihan sepakbola di sekolah sepakbola.

3. Meningkatkan teknik passing sepakbola dalam bermain sepakbola dengan

metode latihan yang berbeda sehingga latihan tidak membosankan bagi atlet.

4. Memberikan sumbangan pengetahuan dan pikiran yang sekaligus dapat

dijadikan suatu pedoman pembinaan sepakbola di sekolah sepakbola.

5. Menambah pengetahuan dan keterampilan atlet sekolah sepakbola untuk dapat

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari uji coba lapangan dan hasil pembahasan peneliti, maka

dapat disimpulkan bahwa :

1. Dalam melakukan latihan passing hendaknya latihan harus efektif dan efisien dalam

meningkatkan kemampuan passing itu sendiri.

2. Latihan passing hendaknya menarik atau tidak membosankan untuk dilakukan

dimana terdapat unsur bermain dalam permainan tersebut.

3. Saling mengerti dan memahami antar atlet dalam melakukan bentuk latihan tersebut

maka atlet akan termotivasi untuk melakukan latihan dan tujuan latihan itu sendiri

akan tercapai

4. Dengan pengembangan bentuk latihan passing dalam sepakbola akan bermanfaat

untuk digunakan dalam meningkatkan kemampuan passing itu sendiri baik di

sekolah sepakbola, klub dan juga sekolah formal.

B.Saran

Berdasarkan hasil dari uji coba lapangan dan hasil pembahasan peneliti, maka

dapat disarankan bahwa:

a. Agar produk bentuk latihan passing sepakbola dapat digunakan oleh para atlet dan

pelatih, serta seluruh masyarakat sepakbola,sebaiknya dicetak atau diproduksi lebih

banyak lagi dalam upaya mempublikasi, sosialisasi sehingga dapat diaplikasikan

(23)

68

b. Sebelum disebarluaskan sebaiknya bentuk latihan passing sepakbola disusun kembali

untuk menjadi lebih baik, meliputi kemasan, isi dan materi.

c. Untuk subyek penelitian sebaiknya dilakukan pada subyek yang lebih luas, baik itu

dari jumlah subyek maupun jumlah klub sepakbola yang digunakan sebagai

kelompok ujicoba

d. Hasil pengembangan bentuk latihan passing sepakbola dapat disebarluaskan pada

klub sepakbola, sekolah sepakbola dan juga sekolah yang ada di Indonesia.

e. Untuk memperkuat hasil penelitian agar bentuk latihan passing sepakbola dapat

(24)

69

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Arma,(1985)OlahragaUntukpelatih Pembina danPenggemar. Bandung: Pioner Jaya.

Andang Ismail,(2006) Education Games. YogyakartaL Pilar Medai.

Arif S. Sadiman,(2003)Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta. Pustekom Dikbud.

Bompa, Tudor O.(1983) Theory and Methodology of Training to Key Athletic Performance. Canada: . Kendal: Hunt Publishing Company

Dani Wardani,(2009) Bermain Sambil Belajar, Edukasia.

K.J. O’Connor, The Play Therapy Primer: An Integration of Theories and Techniques (New York USA: A Wile Interscience Publication John Wiley & Sons, Inc)

Meelke Danny(2003).Soccer Fundamentals. United States: Human Kinetics Publishers.

M. Sajoto (1995) PembinaanKondisiFisikDalamOlahraga. Semarang: IKIP Semarang Press

Nana Syaodih Sukmadinata,(2010) Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PPS UPI.

Nurhasan (1986). Tes dan Pengukuran. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soekatamsi,(1992)Permainan Bola Besar(Sepakbola, Jakarta:Depdikbud,

ProyekPeningkatanMutu Guru SD Sistem-D2danPendidikankependidikan.

Sugiyono,(2008)Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sue Bredekamp,(1987) Developmentally Appropriate Practice in Early Chilhood Program ServingChildren From Birth Throught Age 8 (Washington: NAYC)

(25)

70

Sunarno, AgungdanSyaifullah D.

Sihombing(2011)“MetodePenelitianKeolahragaan” (Surakarta: Yuma

Pustaka).

Supomo, MetodePenelitian. Online http://Usupress.Usu.Ac.Id

Toho CholikMutohirdanGusril. (2004). Perkembanganmotorikpadamasaanak-anak. Jakarta: Depdiknas.

WasisD.Dwiyogo.(2004)Konsep Penelitian & Pengembangan. Lokakarya

Metodologi Penelitian Jurusan Kepembelajaran Fakultas Ilmu

Gambar

Gambar   24  : latihan 5 (Model Ketupat 1)  .......................................................
Tabel 3 :Evaluasi pelatih 2 Terhadap Rancangan Bentuk Latihan ............... 56

Referensi

Dokumen terkait

The problems are: (1) What lexical categories are there in derivational process, and (2) What are the phonological conditions in the derivation process of English nouns.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas ekstrak kloroform dan etanol dari biji pacar air (Impatiens balsamina L) terhadap larva Artemia salina Leach dengan metode

plantarum dalam meningkatkan kandungan enzim Cu,Zn-SOD di jaringan hati tikus, baik pada kelompok yang diberi EPEC maupun tidak.. Kata kunci: Probiotik, Cu,Zn-SOD,

Dengan pemberian terapi latihan dalam class exercise yang dilakukan secara bertahap mulai dari T1sampai T6, dapat diperoleh data yang dapat membuktikan bahwa program terapi

4.5.1 Perancangan Tampilan Perhitungan dan Usulan

Berijazah magister atau doktor dari program studi atau perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang ilmu yang sesuai dengan bidang ilmu.. penugasannya;

Dalam Pilkada DKI Jakarta, ormas daerah yang bernaungan dengan Bamus Betawi seperti Forkabi dan sebagainya yang berperan dalam mendukung dan mensukseskan calon

Karena dengan adanya guru yang profesional dan motivasi belajar siswa yang tinggi akan menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar.... Dari penjelasan