• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan Intern Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengawasan Intern Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL AKTIVA TETAP

PADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

NAMA : NURAINI BR TARIGAN NIM : 112102213

JURUSAN : D-III AKUNTANSI

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : NURAINI BR TARIGAN

NIM : 112102213

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal : ………. 2015 Ketua Program Studi D-III Akuntansi

(Drs.Rustam, M.Si ,Ak, CA NIP. 19511114 198203 1 002

)

Tanggal : ………. 2015 DEKAN

(Prof. Dr.Azhar Maksum M.Ec.AK.CA NIP. 195604071980021001

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : NURAINI BR TARIGAN

NIM : 112102213

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Medan, ….………2015

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Syukur alhamdulilah penulis lafadzkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat, Karunia dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis

mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Pengawasan Intern

Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”. Shalawat beriring salam penulis sampaikan kepada Junjungan Nabi

BesarMuhammad SAW yang telah memberikan suri tauladan yang baik pada umat

manusia.

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk melengkapi salah

satusyarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Pendidikan

Diploma III Akuntansi dan memperoleh gelar Amd Ekonomi pada jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum M.Ec. Ac, Ak, CA.,selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, Msi, Ak, CA.,selaku Ketua Program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas dan Bisnis Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, Msi, Ak, CA., selaku Dosen Pembimbing yang telah

(5)

4. Bapak/Ibu Staf Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

5. Teristimewa buat kedua orang tuaku,Almarhum Abdul Kadir Tarigan, Muslim

Br Sembiring, Paman/Kilaku, Prof. DR. Dr. Syahril Pasaribu, DTM & H, M.Sc

(CTM), Sp.A (K) danBibikku Hj. Linda br Ginting, yang mungkin tidak

terhitung dan terbalas jasa-jasanya serta memberikan semangat dan dukungan

kepada saya sehingga Tugas Akhir ini telah selesai.

6. Buat Kakak saya, Jamina, Kamariah, Salmiah, Rasmika, Jami’ah dan Adik

saya Ainun, Harisun, juga buat sahabat-sahabat saya:Pretty, Lina, Endang,

Amel, Nadiya, Opi, Henny, Annisa Saragih, terimakasih atas dukungannya

sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan pengetahuan dan waktu yang penulis miliki, maka dengan

kerendahan hati dan dengan tangan terbuka penulis menerima saran dan kritik

yang membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini.Akhir kata semoga Tugas

Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang

membutuhkan.Semoga Allah SWT selalu memberikan Rahmat, Karunia, Rizki

serta Keridhoan kepada kita semua.Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan,Januari 2015

(6)

Nuraini Br Tarigan 112102213

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI. ... iii

DAFTAR TABEL……….... v

DAFTAR GAMBAR………... . vi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survey/Observasi………... . 4

2. Rencana Isi……… ... 5

BAB II : PROFIL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU 7 1. Visi Fakultas Ekonomidan Bisnis ... 8

2. Misi Fakultas Ekonomidan Bisnis ... 8

B. Jenis Usaha/Kegiatan ... 9

C. Struktur Organisasi. ... 10

(7)

E. Kinerja Kegiatan Terkini... 15

F. Rencana Kegiatan... 16

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Pengertian Aktiva Tetap ... 17

B. Jenis-jenis Aktiva Tetap... . 18

C. Perolehan Aktiva Tetap... ... 23

D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap ... 30

E. Penggantian Aktiva Tetap... 36

F. Pengawasan Intern Aktiva Tetap ... 37

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 43

(8)

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

3.1 Proses Pengadaan Inventaris pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan, baik perusahaan industri, jasa maupun perusahaan

dagang tentu memiliki aktiva tetap.Aktiva tetap adalah harta berwujud yang

diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu,

yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam

rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu

tahun.Harta tetap terdiri dari peralatan, kendaraan, gedung, tanah dan mesin.

Perusahaan dapat memperoleh aktiva tetap dengan berbagai cara, misalnya

pembelian tunai, pembelian cicilan, hadiah, tukar tambah, dibuat sendiri dan

sebagainya. Perusahaan menempatkan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki

atau dikuasai dalam bentuk berbagai macam aktiva tetap dengan tujuan pokok

untuk digunakan dalam proses produksi atau pengadaan dan distribusi barang

atau jasa.

Bila kita perhatikan dalam laporan keuangan perusahaan, aktiva tetap

memiliki saldo yang relatif besar, oleh karena itu perlu dibuat suatu penilaian

khusus dari sudut akuntansi. Untuk menginvestasikan dana dalam bentuk aktiva

tetap, perusahaan harus terlebih dahulu memiliki pertimbangan dan perencanaan

yang baik, karena pengembalian dana yang telah diinvestasikan tersebut

(11)

Seluruh aktiva tetap milik perusahaan memerlukan biaya perawatan dan

pemeliharaan agar dapat digunakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana.

Pengeluaran- pengeluaran guna pemeliharaan dan perawatan aktiva tetap tersebut

dapat menambah masa manfaat aktiva tetap, meningkatkan kapasitas, dan

meningkatkan mutu produksinya. Aktiva tetap sangat berpengaruh tehadap

berbagai kegiatan operasional perusahaan demi tercapainya efisiensi dan

efektivitas kegiatan operasional yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan pengawasan internal yang begitu

besar terhadap aktiva tetap.

Pengendalian dan pengawasan tersebut dilakukan untuk melindungi aktiva

dari pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi

yang tidak tepat. Dalam hal ini, pengawasan terhadap aktiva tetap merupakan hal

yang sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan, sebab jika terdapat

kesalahan pengelolaan aktiva karena kurangnya perhatian dari perusahaan akan

membawa pengaruh pada kegiatan ekonomi dan juga merugikan perusahaan.

Sebaliknya, apabila pengawasan terhadap aktiva dilaksanakan dengan baik

akan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Kebenaran aktiva tetap

harus dipertanggungjawabkan, dipergunakan secara wajar, diasuransikan

secukupnyadan ditangani dengan cara lain sebagaimana yang telah ditetapkan oleh

manajemen dan diawasi oleh pengawas perusahaan.

Dari segi akuntansi, pengawasan intern aktiva tetap dilakukan agar

perlakuan terhadap aktiva tetap sesuai dengan kebijaksanaan akuntansi yang lazim

sehingga diharapkan kesalahan-kesalahan pencatatan yang sehubungan dengan

(12)

Melihat begitu besarnya pengaruh pengawasan aktiva tetap terhadap

perusahaan seperti yang telah dikemukakan diatas, maka penulis berkeinginan

untuk membahasnya lebih lanjut dalam bentuk penulisan paper dengan judul:

“Pengawasan Internal Atas Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.

B. Perumusan Masalah

Setiap perusahaan, baik besar maupun kecil pada umumnya selalu

menghadapi masalah dalam menjalankan kegiatannya.Masalah merupakan faktor

yang dapat menghambat kelancaran kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan

dalam mencapai tujuan. Setiap perusahaan mempunyai cara tersendiri untuk

menyelesaikan permasalahannya termasuk dalam hal pengawasan.

Dalam hal ini yang ingin diketahui adalah apakah pengawasan dalam

perusahaan tersebut telah dilakukan dengan “benar” atau tidak. Oleh karena itu

penulis berkeinginan untuk membahas pengawasan yang berkaitan dengan

aktiva tetap di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU, yaitu: “Bagaimana Fakultas

Ekonomi dan Bisnis USU menerapkan pengawasan internal terhadap aktiva

tetapnya”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai. Adapun tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengawasan internal

(13)

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara menentukan kebijakan dalam pengawasan

internal terhadap aktiva tetap pada masa yang akan datang.

b. Bagi Penulis

Sebagai bahan masukan kepada penulis agar dapat mengetahui secara

langsung mengenai pengawasan internal terhadap aktiva tetap di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU dan dapat menambah ilmu

pengetahuan peneliti, serta dapat mengaplikasikan teori-teori yang

di dapat dari perkuliahan dengan sebenarnya.

c. Bagi Pembaca

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang nantinya dapat

bermanfaat sebagai referensi bagi rekan-rekan mahasiswa dalam

membuat paper di tahun-tahun mendatang yang berkaitan dengan

pengawasan intern terhadap aktiva tetap.

D. Rencana Penulisan

Sistematika penelitian terdiri dari jadwal penelitian dan laporan

penelitian.

1. Jadwal Survey/Observasi

Jadwal survey/observasi yang akan dilakukan penulis adalah sebagai

(14)

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi

2. Rencana Isi

Rencana isi tugas akhir ini terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling

berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas

akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan

sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai

berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

serta rencana penelitian yang terdiri dari jadwal penelitian dan

laporan penelitian.

No. Kegiatan

Desember Januari

2014 2015

I II III IV I II III

1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

(15)

BAB II : PROFIL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USU Bab ini menguraikan tentang sejarah ringkas Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, jenis kegiatan, struktur

organisasi, job description, kinerja kegiatan terkini dan rencana

kegiatan.

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Bab ini berisikan teori yang menjelaskan tentang pengertian

aktiva tetap dan jenis-jenisnya, cara perolehan aktiva tetap,

dan metode penyusutan aktiva tetap, penggantian aktiva tetap,

serta pengawasan intern aktiva tetap.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan uraian serta saran guna

meningkatkan pengawasan intern terhadap aktiva tetap pada

(16)

BAB II

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota

Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi dan

Bisnis lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala)

Kutaraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu DR. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di

kota Medan, Namun Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang berada di Kutaraja

(Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara.

Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu teknik operasional pendidikan berada di

Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden

Universitas Sumatera Utara (Istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Berhubungan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

yang berkedudukan di Kutaraja (Sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari

Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka

Fakultas Ekonomi Dan BIsnis Universitas Sumatera Utara didirikan di Medan

dan memperoleh status Negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi

dan Ilmu Pengetahuan R.I No. 64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi

yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam

lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku

(17)

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I.No.

0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi

No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul dengan Surat Keputusan

No.23/DIKTI/Kep/1987,No.25/DIKTI/Kep/1987,No.26/DIKTI/Kep/1987.Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan,

yaitu Program Pendidikan Strata -1 Program Pendidikan D-III.

Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu:

a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma III terdiri dari :

a. Jurusan Kesekretariatan

b. Jurusan Keuangan

c. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima

Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

1. Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah menjadi

salah satu Fakultas Ekonomi Terkemuka yang dikenal unggul dan mampu

memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global

2. Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah sebagai

(18)

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam

bidang ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar.

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan

pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber

pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan

pemerintah serta organisasi professional dan lembaga lain yang bertaraf

nasional dan internasional.

3. Tujuan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah :

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta

menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional.

b. Mengabdi lembaga yang berkemampuan melaksanakan

penelitian-penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan responsive terhadap

perkembangan/perubahan.

B. Jenis Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan

mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan

pembinaan sivitas akademika.Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit

(tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada

(19)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi

pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan

penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan

sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan

Tinggi yaitu : penyelenggaraan pendidikan, pengabdian penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat.

C. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas

wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah

untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.Pengaturan ini

dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan

sebelumnya.Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan

dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui

kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan

serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,

melalui saluran tunggal.Gambar Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi dan

(20)

D. Job Description

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada bagian Tata Usaha

Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU terdiri dari:

1. Bagian Tata Usaha

a. Menyusun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang

ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan

dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

b. Menghimpun dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik,

administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni,

kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik,

administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian

dan perlengkapan.

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

kepegawaian, keuangan dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan fakultas.

f. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian/pelayanan

kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.

h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan dilingkungan fakultas.

i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan

kegiatan fakultas.

k. Menyusun laporan kerja Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

(21)

2. Sub Bagian Akademik

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi akademik

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.

e. Menghimpun dan mengklasifikasi data pencapaian target kurikulum.

f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyususnan

laporan Bagian.

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas

d. Melakukan urusan penerimaan tamu Pimpinan, rapat dinas dan pertemuan

ilmiah di lingkungan fakultas.

e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan

(22)

g. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan

dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang

telah diteliti kebenarannya.

h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan

j. Menyusun laporan Kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan Bagian.

4. Sub Bagian Kepegawaian

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Menyusun konsep juklak/juknis di bidang kepegawaian.

c. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.

d. Melaksanakan uruan mutasi pegawai.

e. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

f. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul kenaikan

jabatan/pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan guru besar

tetap/tidak tetap/emiritus, ijin dan cuti.

g. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.

h. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.

i. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

j. Menyususun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

(23)

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni.

c. Melakukan adminstrasi kemahasiswaan

d. Melakukan urusan pemberian izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.

e. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.

f. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan kesejahteraan

mahasiswa.

g. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan

h. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni.

i. Melakukan penyajian informasi di bidang kemahasiswaan dan alumni.

j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

6. Sub Bagian Perlengkapan

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT.

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan

c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.

d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan

dan perlengkapan.

e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

(24)

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan

dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, Fakultas terus

berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud.

Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras

yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan

kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan

perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran

terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah

khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan

masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat, memotivasi

masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial

kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan

terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas, seperti

perayaan hari-hari besar keagamaan sehingga para civitas akademika selalu

memiliki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup,

(25)

F. Rencana Kegiatan

Rencana kerja Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

antara lain adalah sebagai berikut:

1. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.

2. Perkuliahan semester genap/ganjil.

3. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil.

(26)

BAB III

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL AKTIVA TETAP

PADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

A. Pengertian Aktiva Tetap

Sebelum penulis membahas lebih lanjut mengenai aktiva tetap, maka

penulis akan menjelaskan terlebih dahulu defenisi dari aktiva tetap. Aktiva tetap

adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak

dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Adapun defenisi aktiva tetap menurut beberapa ahli akuntansi, yaitu

menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:58) “Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud yang diperoleh dengan membangun lebih dahulu yang digunakan dalam

operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal

perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun.

Soemarso S.R (2005:20) berpendapat bahwa aktiva tetap adalah aktiva berwujud (tangible fixedassets) yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun,

digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam

kegiatan normal perusahaan, serta nilainya cukup besar.

Menurut Dunia (2005:151) aktiva tetap adalah aktiva yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk waktu yang lebih dari satu

tahun, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan,

(27)

Warren, dkk (2005 :492) berpendapat bahwa:

Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen. Mereka merupakan aktiva berwujud karena secara fisik, aktiva tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal.

Pengertian aktiva tetap menurut Mulyadi (2001) adalah:

Kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional perusahaan, dan bukan bertujuan untuk dijual kembali, bersifat jangka panjang dan merupakan subyek penyusutan.

Arti penting aktiva tetap berwujud berbeda dari perusahaan yang satu

dengan perusahaan lainnya, tergantung pada sifat, jenis dan skala usahanya.

Perusahaan menempatkan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki atau dikuasai

dalam bentuk berbagai jenis aktiva tetap dengan tujuan pokok untuk digunakan

dalam proses produksi atau pengadaan dan distribusi barang atau jasa dalam

jangka waktu relatif lama.

Dengan demikian, aktiva tetap harus mempunyai syarat:

1. Dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan.

2. Mempunyai bentuk fisik.

3. Memberikan manfaat dimasa yang akan datang.

4. Dipakai atau digunakan secara aktif di dalam kegiatan normal perusahaan,

atau dimiliki tidak sebagai suatu investasi atau dijual kembali.

5. Mempunyai masa manfaat relatif permanen.

B. Jenis-jenis Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat dikelompokan dalam beberapa segi, yaitu sebagai

(28)

1. Substansi

Substansi yaitu aktiva tetap yang dapat digantikan dengan sejenisnya.

Aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Aktiva berwujud (Tangible Fixed Asset)

Contoh: Tanah, mesin, gedung, peralatan, dan kendaraan.

b. Aktiva tidak berwujud (Intangible Fixed Asset)

Contoh: Goodwill, paten, merk dagang (trademark), hak cipta (copyright).

2. Umur

a. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas.

Misal: Tanah, bangunan pabrik, gudang dan kantor.

b. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas dan dapat

diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah berakhir.

Misal: Bangunan, mesin, perlengkapan kantor, kendaraan dan alat transport.

c. Aktiva berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan tidak

dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya sudah habis,

seperti tambang hutan atau biasa disebut Aktiva Sumber Alam.

3. Penyusutan

a. Aktiva tetap yang disusutkan (Depreciated Plant Asset)

Contoh: Gedung, mesin, kendaraan, dan lain-lain

b. Aktiva tetap yang tidak disusutkan (Undepreciated Plant Asset)

(29)

4. Jenis

Aktiva tetap menurut jenisnya adalah:

a. Tanah

Sebagai tempat berdirinya bangunan untuk operasioanal perusahaan,

termasuk perizinan dan tidak disusutkan.

b. Pengembangan tanah

Seperti: Jalan untuk mobil, peralatan parkir, dan pagar.

c. Bangunan/Gedung

Seperti: Toko, pabrik, gudang termasuk tata letak (lay out).

d. Peralatan

Seperti: Komputer, furniture, mesin pabrik, peralatan pengiriman,

termasuk kendaraan penunjang.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara menggolongkan

aktiva tetap ke dalam 4 golongan yaitu:

1. Machineries

Terdiri dari:

a. Overhead projector,

b. LCD projector/infocus

c. Focusing screen/Layar LCD Projector

d. Sepeda motor

e. Mesin ketik

(30)

g. Mesin penghisap debu

h. Camera digital

i. Generator

j. Genset

2. Tools and Equiptment

Terdiri dari:

a. Alat pemotong kertas

b. Lemari es

c. AC (Window, Split)

d. Kipas angin

e. Televisi

f. Dispenser

g. Printer

h. Telepon

i. Tabung pemadam api

j. Microphone

3. Furniture and Fixture

Terdiri dari:

a. Filling kabinet besi

b. Brankas

c. Papan visual/papan nama

d. White board

(31)

f. Meja kerja kayu

g. Kursi besi/metal

h. Kursi kayu

i. Meja komputer

j. Meja ketik

k. Meja telepon

l. Karpet

m. PC unit

n. CPU

o. Keyboard

p. Lemari penyimpanan

q. Lemari besi/metal

r. Lemari kayu

s. Rak kayu

t. Cermin besar

u. Jam elektronik

v. Laptop

w. Scanner

4. Installation

Terdiri dari:

a. Elektrik

b. Kabel elektronik

(32)

C. Perolehan Aktiva Tetap 1. Pembelian tunai

Nilai perolehan aktiva tetap yang didapat melalui transaksi pembelian

tunai diukur dengan jumlah uang atau kas yang dibayar dalam transaksi

dan pengeluaran-pengeluaran lain yang terjadi dalam hubungannnya

dengan usaha untuk mendapatkan dan menempatkan aktiva hingga siap

digunakan oleh perusahaan.Suatu kerugian harus diakui apabila ada

potongan tunai yang ditawarkan tetapi tidak dimanfaatkan.

2. Pembelian kredit

Beberapa jenis aktiva tetap bias saja diperoleh melalui pembelian secara

kredit berjangka panjang dengan program pembayaran secara angsuran

atau sekaligus pada tanggal tertentu dikemudian hari.

3. Sewa guna usaha

Sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan

dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh

suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan

pembayaran-pembayaran secara berkala disertai hak pilih (optie) bagi

perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal bersangkutan

atau memperpanjang jangka waktu sewa guna usaha.

Ada dua kemungkinan yang sering digunakan :

a. Sewa guna usaha dianggap sebagai persetujuan sewa menyewa

(operating lease), adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa

guna usaha tidak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa

(33)

b. Sewa guna usaha dianggap sebagai transaksi pembelian/penjualan

(finance lease), adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa

guna usaha pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk

membeli obyek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati

bersama.

4. Pertukaran dengan aktiva lain

Ada dua jenis pertukaran yang terjadi, yaitu:

a. Pertukaran dengan aktiva tetap yang sejenis

Adalah perolehan aktiva tetap dengan mengadakan pertukaran aktiva

tetap yang sama jenisnya. Apabila pertukaran tersebut menimbulkan

kerugian maka ruginya dibebankan pada periode terjadinya pertukaran.

b. Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis

Misalnya, pertukaran tanah dengan mesin-mesin, gedung, dan

lain-lain.Perbedaan antara nilai buku aktiva tetap yang diserahkan dengan

nilai wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang

diperoleh pada tanggal transaksi terjadi harus diakui sebagai dasar

pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal transaksi terjadi harus

diakui sebagai laba/rugi pertukaran aktiva tetap.

5. Pertukaran dengan sekuritas

Perusahaan bisa mendapatkan aktiva tetapnya melalui pertukaran dengan

surat-surat berharga atau sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan

yang bersangkutan, baik berupa sekuritas hutang maupun sekuritas

(34)

Pada dasarnya, nilai perolehan aktiva yang didapat melalui transaksi

pertukaran dengan sekuritas harus diukur berdasarkan:

a. Harga pasar dari sekuritas yang diserahkan dalam transaksi.

b. Harga pasar yang didapat.

6. Dibangun sendiri

Ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk membangun

atau membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan untuk menjalankan

operasinya:

a. Memanfaatkan fasilitas yang menganggur

b. Menghemat biaya konstruksi

c. Mencapai standar kualitas konstruksi yang lebih tinggi

d. Agar dapat segera dioperasikan

7. Donasi atau sumbangan

Di dalam akuntansi, donasi yang diterima atau diberikan kepada pihak lain

disebut transfer non-resiprokal, yaitu transfer barang dan jasa satu arah.

Terhadap aktiva yang di dapat atau dikorbankan dalam transaksi

non- resiprokal, standar akuntansi yang lazim menetapkan harga pasar

aktiva harus dipakai sebagai dasar pengukurannya.

Dari beberapa cara perolehan aktiva tetap diatas, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara pada umumnya memperoleh aktiva tetapnya

(35)

1. Pembelian Tunai

Aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

yang dilakukan dengan cara pembelian tunai, yaitu: komputer, kipas angin,

meja dan peralatan-peralatan kantor, dan lain-lain. Karena investasi dalam

aktiva tetap biasanya meliputi jumlah yang relatif besar dan mencakup

keterikatan dana dalam jangka waktu yang relatif panjang, maka pengendalian

aktiva tetap dilakukan melalui prosedur dan perencanaan yang matang.

Perencanaan dalam pengadaan aktiva tetap dimulai dengan diajukannya

usulan investasi kepada Pembantu Dekan II. Aktiva tetap yang bernilai 50-100

juta akan dilakukan dengan persetujuan Dekan, dan aktiva yang bernilai lebih

dari 100 juta akan dilakukan melalui persetujuan Rektor.

Berikut ini merupakan prosedur yang dilakukan dalam hal pengadaan/pembelian

aktiva tetap, yaitu:

a. Anggaran Investasi Diotorisasi oleh Dekan dan Pembantu Dekan II

Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.Anggaran investasi dalam aktiva tetap

ini diotorisasi oleh Dekan dan Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi

dan Bisnis USU sebagai dasar dalam melaksanakan perubahan terhadap

rekening aktiva tetap.

b. Surat Permintaan otorisasi Investasi Diotorisasi oleh Pembantu Dekan

II.Setiap realisasi Investasi yang tercantum dalam anggaran investasi

harus mendapat persetujuan dari Pembantu Dekan II sebelum disetujui

(36)

c. Surat Permintaan Otorisasi Reparasi Diotorisasi oleh Pembantu Dekan

II.Surat otorisasi reparasi yang berisi persetujuan dilaksanakannya

pengeluaran modal harus mendapat persetujuan otorisasi oleh Pembantu

Dekan II.

d. Surat Perintah Kerja Diotorisasi oleh Kepala Sub Bagian Perlengkapan.

Work order yang berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran modal

untuk pembangunan, reparasi, pembongkaran aktiva tetap harus mendapat

otorisasi oleh kepala departemen yang bersangkutan.

e. Surat Order Pembelian Diotorisasi oleh Kepala Sub Bagian

Perlengkapan.Jika jumlah harga beli aktiva tetap tinggi, otorisasi surat

order pembelian berada ditangan Pembantu Dekan II.

f. Laporan Penerimaan Barang Diotorisasi oleh Fungsi Penerimaan.Laporan

penerimaan barang yang berisi persetujuan penerimaan aktiva tetap yang

dikirimkan oleh pemasok harus mendapat otorisasi oleh fungsi

penerimaan.

g. Bukti Kas Keluar Diotorisasi oleh Fungsi Keuangan.Bukti kas keluar yang

berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran kas untuk pembayaran

harga aktiva tetap yang dibeli harus mendapat otorisasi oleh fungsi

keuangan.

h. Bukti Memorial Diotorisasi oleh Fungsi Keuangan.Bukti memorial yang

berisi persetujuan dilaksanakannya updating terhadap kartu aktiva tetap

(37)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU setiap enam bulan sekali pertahun

mengajukan usulan ke pihak Biro Rektor di bagian perlengkapan untuk

penambahan aktiva dan membuat laporan adanya kerusakan aktiva.

Adapun dokumen sumber yang dipakai dalam prosedur pengadaan aktiva

tetap, yaitu bukti kas keluar (yang dilampiri dengan surat permintaan otorisasi

investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari

pemasok) dan buku memorial (yang dilampiri dengan surat perintah kerja).

Transaksi perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatat dalam register buku

kas keluar dengan jurnal sebagai berikut:

Aktiva Tetap xxx

Bukti Kas Keluar Yang Akan dibayar xxx

Aktiva tetap harus diberi penomoran inventaris sebagai bentuk pengawasan

internal atas aktiva tetap yang dilakukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

Berikut ini merupakan bagan proses pengadaan inventaris di Fakultas Ekonomi

(38)

Gambar 3.1

Proses Pengadaan Inventaris pada Fakultas Ekonomi USU

Sumber: Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Disetujui oleh Pembantu Dekan II

Daftar barang yang dibutuhkan diserahkan kepada Biro Rektor Bag.

Perencanaan pada tahun berjalan anggaran

Perencanaan barang oleh Fakultas dan Ekonomi

Daftar barang permintaan disetujui oleh Biro Rektor

Pembelian barang

Barang diserahkan ke bag. Perlengkapan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis USU

Penandatanganan penyerahan barang melalui berita acara

Didistribusikan ke Sub Bagian lain yang membutuhkan

Penandatanganan BAP dari bagian Perlengkapan Fakultas Ekonomi

USU ke sub bagian lainnya

Pemberian nomor inventaris pada barang tersebut

(39)

2. Donasi atau sumbangan

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dihadiahkan disebut nonreciprocal

transfer atau transfer yang tidak memerlukan umpan balik. Aktiva ini wajib

dicatat sebesar harga pasar yang wajar atau sebagai penilaian yang dilakukan

oleh pihak perusahaan penilai yang independen (appraisal compa) dan kredit

modal donasi (donate capital).

Aktiva tetap yang dihadiahkan dicatat sebagai aktiva apabila hak atas aktiva

tetap tersebut telah diterima. Apabila ada biaya-biaya dalam rangka perolehan

ini, maka dicatat sebagai resume expenditure.

Contohnya: Biaya surat-surat, akte, dan sebagainya.

Jurnalnya adalah sebagai berikut :

Aktiva tetap xxx

Modal donasi xxx

D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Penyusutan adalah penurunan kemampuan aktiva tetap dalam menyediakan

manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan.Hal ini dikarenakan

pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetap

tersebut menurun dari hari ke hari.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002:16:2): “Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa

manfaat”.

Menurut Baridwan (2000 : 310) penyusutan adalah suatu proses alokasi biaya aktiva berwujud dan merupakan suatu penurunan dalam potensi pelayanan

(40)

Beberapa istilah khusus di dalam akuntansi mengenai kategori aktiva terkait

dengan proses harga alokasi harga perolehan aktiva tetap, antara lain:

1. Depresiasi

Yaitu yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan untuk aktiva tetap

berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.

2. Deplesi

Yaitu istilah yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan (penyusutan)

untuk aktiva tetap berupa sumber-sumber alamyang dibebankan ke

penghasilan secara periodik.

3. Amortisasi

Yaitu istilah yang dipakai pada proses alokasi harga perolehan (penyusutan)

untuk aktiva tetap berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.

Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan manfaat dapat dibagi dalam dua

kategori, yaitu:

a. Penyusutan Fisik

Penyusutan yang disebabkan karena keusangan suatu aktiva tetap, dan hal

tersebut tidak dapat dihindari.Keusangan dikarenakan pemakaian yang

sudah terlalu lama dan keausan karena gerakan elemen-elemen.

b. Penyusutan Fungsional

Penyusutan ini disebabkan oleh aktiva tetap yang tidak layak pakai dan

sudah ketinggalan zaman (obsolenscense).Suatu aktiva tetap dikatakan

tidak layak lagi apabila kemampuannya untuk memberi manfaat sudah

(41)

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk menetapkan besar beban

penyusutan setiap periode, yaitu:

1. Harga perolehan aktiva

Yaitu seluruh pengeluaran atau pengorbanan yang berkaitan dengan perolehan

dan penyiapannya untuk dapat digunakan.

2. Nilai residu

Nilai residu merupakan jumlah yang diperkirakan dapat direalisasikan pada

saat aktiva sudah tidak digunakan lagi.

3. Masa manfaat

Aktiva tetap selain tanah memiliki masa manfaat terbatas karena faktor-faktor

fisik dan fungsional tertentu.

4. Pola penggunaan

Untuk menandingkan harga perolehan aktiva tetap terhadap pendapatan, beban

penyusutan periode harus mencerminkan setepat mungkin pola penggunaan.

Ada beberapa metode yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya

penyusutan aktiva tetap, yaitu:

1. Metode Garis Lurus

Dengan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan berarti beban

penyusutan dibebankan secara merata selama estimasi umur aktiva

tersebut.Untuk menentukan besarnya beban penyusutan tiap tahun, harga

pembelian aktiva dikurangi taksiran nilai residu dibagi dengan umur ekonomis

yang ditaksir. Atau dengan rumus:

(42)

Contoh: Suatu aktiva dengan harga Rp 1.000.000 umur ekonomis diperkirakan

5 tahun, nilai residu ditaksir Rp 100.000

Maka beban penyusutan tiap tahun dihitung sebagai berikut:

5

Apabila disusun jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi akan tampak:

Beban Penyusutan Mesin Rp 180.000

Akumulasi Penyusutan Mesin Rp 180.000

2. Metode Saldo Menurun Berganda

Metode saldo menurun menghasilkan beban penyusutan periodik yang

semakin menurun sepanjang umur estimasi aktiva itu.Cara menghitung beban

penyusutan yaitu dengan menggunakan persentase penyusutan yang tetap,

dihitung dari nilai buku (harga perolehan - akumulasi penyusutan).

Contoh: Sebuah aktiva tetap yaitu peralatan kantor dimiliki dengan harga

perolehan Rp 15.000.000, nilai residu Rp 1.500.000, umur ekonomis

5 tahun.

Tarif penyusutan saldo menurun:

tahun 5

100%

= 20%

(43)

Penyusutan Menurut Metode Saldo Menurun Ganda

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku I

3. Metode Satuan Unit Produksi

Menurut metode ini, besarnya penyusutan tiap periode akuntansi dihitung

berdasarkan kapasitas produksi yang diperkirakan dapat dihasilkan oleh suatu

aktiva.

Contoh: Harga beli sebuah mesin Rp 12.000.000 dan nilai residu

Rp 2.000.000. Selama umur produksi diperkirakan dapat menghasilkan

80.000 unit produk.

Maka beban penyusutan per satuan produksi:

80.000

dapat menghasilkan 10.000 unit produk maka besarnya beban penyusutan

adalah 10.000 x Rp 125 = Rp 1.250.000. Pada tahun berikutnya, mesin tersebut

dapat menghasilkan 9.000 unit produk, maka besarnya beban penyusutan

(44)

4. Metode Jumlah Angka Tahun

Beban penyusutan periodik akan menurun secara tetap sepanjang umur

estimasi itu karena angka pecahan yang dikalikan setiap tahun terhadap

harga perolehan aktiva tetap dikurangi estimasi nilai residu, semakin kecil.

Jumlah angka tahun dihitung dengan rumus:

2

n = Lama penyusutan (umur ekonomis aktiva)

Contoh: Jika harga beli sebuah aktiva Rp 15.500.000 dan nilai residu

Rp 500.000 dengan umur ekonomis 5 tahun.

Maka penyusutannya tiap tahun adalah:

Tahun I = 5/15 x (Rp 15.500.000 – Rp 500.000) = Rp 5.000.000

Tahun II = 4/15 x (Rp 15.500.000 – Rp 500.000) = Rp 4.000.000

Tahun III = 3/15 x (Rp 15.500.000 – Rp 500.000) = Rp 3.000.000

Tahun IV = 2/15 x (Rp 15.500.000 – Rp 500.000) = Rp 2.000.000

Tahun V = 1/15 x (Rp 15.500.000 – Rp 500.000) = Rp 1.000.000

Pada Fakultas Ekonomi Dan Universitas Sumatera Utara, semua aktiva tetap

disusutkan dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus/straight line

method. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang

sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap.

Hasil penyusutan aktiva tetap diterbitkan setiap enam bulan sekali per tahun.

Alasan menggunakan metode penyusutan garis lurus (straight line method)

(45)

proporsional setiap periode, biaya reparasi dan pemeliharaan tiap-tiap periode

jumlahnya relatif tetap, kegunaan ekonomis pasti berkurang dari waktu ke

waktu, penggunaan (kapasitas) aktiva tiap-tiap periode relatif tetap.

Dokumen sumber yang dipakai dalam pencatatannya adalah bukti memorial.

Pencatatan beban penyusutan yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi dan

Bisnis USU adalah sebagai berikut:

Beban penyusutan xxx

Akumulasi penyusutan aktiva tetap xxx

E. Penggantian Aktiva Tetap

Perusahaan mengambil suatu kebijakan terkait penggantian aktiva tetap

dikarenakan aktiva tersebut tidak lagi dapat dipergunakan dalam kegiatan

operasional perusahaan. Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat ditarik

dari pemakaian dengan tiga cara, yaitu:

1. Dengan cara dibuang

Suatu aktiva tetap dibuang disebabkan aktiva tetap tersebut sudah tidak lagi

berguna untuk perusahaan, disertai tidak lagi memiliki nilai residu atau nilai

pasar.

2. Dengan cara dijual

Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat dijual dengan cara lelang.

Ayat jurnal untuk mencatat penjualan aktiva tetap sama dengan ayat jurnal

yang telah diilustrasikan sebelumnya, kecuali bahwa kas atau aktiva lainnya

(46)

3. Dengan cara ditukar dengan aktiva lain

Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru yang

sama penggunaannya. Jika nilai tukar aktiva lebih besar dari pada nilai buku,

maka diperoleh keuntungan.

F. Pengawasan Intern Aktiva Tetap

Pengawasan internal merupakan prosedur-prosedur mekanis yang dilakukan

untuk memeriksa ketelitian data-data administrasi.Pengawasan yang baik atas

aktiva tetap merupakan salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan

oleh perusahaan.Pengawasan terhadap aktiva harus dilakukan secara tepat dan

terorganisir.

Ikatan Akuntan Indonesia (2002:29) mendefenisikan pengawasan intern sebagai berikut :

Pengawasan intern meliputi organisasi serta metode ketentuan yang

terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan.

Sedangkan pengertian pengawasan intern menurut Mulyadi (2002:180),

yaitu:

Pengawasan intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian pada tiga tujuan, yaitu:

a. Laporan keuangan yang dapat diandalkan

b. Kepatuhan terhadap hukuman peraturan yang berlaku

(47)

Aktiva tetap memerlukan perencanaan dan pengawasan yang baik agar

tidak terjadi penggelapan, kecurangan, ataupun penyelewengan terhadap aktiva

tersebut.Penetapan sistem pengawasan intern yang baik dapat menunjang

peningkatan efisiensi dan kualitas kegiatan operasional perusahaan.

Pada dasarnya tujuan sistem pengawasan intern aktiva tetap bagi suatu

perusahaan adalah untuk mengamankan harta benda perusahaan, mendapatkan

data akuntansi tepat dan dapat dipercaya serta mendorong tingkat kepatuhan

terhadap kebijaksanaan pihak manajemen.

Pimpinan bertanggungjawab penuh dalam usaha pengawasan intern

terhadap aktiva tetap. Manajemen perlu memperhatikan dan menentukan cara

yang baik untuk menciptakan sistem pengawasan yang efektif dan efisien agar

pelaksanaan prosedur-prosedur pengawasan dapat dilaksanakan sebaik mungkin.

Pengawasan intern merupakan kebijakan dan prosedur spesifik yang dirancang

untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa sasaran dan

tujuan perusahaan dapat dipenuhi.

Pengawasan internal meliputi dua hal, yaitu :

1. Pengendalian Akuntansi, yaitu catatan dan pemeriksaan fisik meliputi

pengamanan terhadap kekayaan perusahaan termasuk pemisahan kerja antara

fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atas

harta sehingga menghasilkan suatu catatan yang memadai.

2. Pengendalian Administrasi, yaitu pengendalian yang meliputi peningkatan

efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan yang telah

ditetapkan. Pengendalian ini pada umumnya tidak berhubungan langsung dengan

(48)

Beberapa tujuan dari pengawasan internal aktiva tetap lainnya adalah

sebagai berikut:

1. Membatasi pengeluaran modal saham limit yang disetujui sesuai kebutuhan

perusahaan.

2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan aktiva tetap dalam

menjalankan aktivitas perusahaan.

3. Menetapkan prosedur-prosedur perlindungan dan pemeliharaan fisik suatu

aktiva tetap.

4. Menekankan bahwa aktiva tetap merupakan fasilitas yang penting dalam

pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

5. Mendorong usaha perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan

berikut cara yang paling menguntungkan untuk membiayai aktiva tetap.

6. Melindungi aktiva perusahaan terhadap segala bentuk penyelewengan yang

mungkin terjadi dan dapat merugikan perusahaan.

7. Menetapkan tanggungjawab yang wajar untuk aktiva tetap.

8. Merencanakan waktu yang tepat untuk melakukan pengeluaran modal.

Ada tiga jenis pengawasan internal atas aktiva tetap yang dapat dilakukan,

yaitu:

1. Pengawasan Administrasi

Pengawasan ini meliputi pengawasan sistem dan prosedur penyelenggaraan

inventaris serta yang berhubungan dengan masalah teknik dan materi

(49)

2. Pengawasan Fisik

Pengawasan ini meliputi penyesuaian keadaan fisik aktiva tetap di lapangan

dengan laporan yang terdapat dalam daftar inventaris maupun administrasi

inventarisasinya.

3. Pengawasan Penggunaan

Pengawasan ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktiva tetap digunakan

dengan memperhatikan efisiensi penggunaannya atau tidak.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara melakukan

pengawasan internal atas aktiva tetapnya sebagai berikut:

1. Pengawasan melalui persetujuan

Persetujuan atas pemakaian aktiva tetap biasanya dilakukan dengan

persetujuan Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

2. Pengawasan terhadap gerak-gerik fisik

Jika terdapat aktiva yang rusak maupun telah usang sehingga habis manfaatnya

atau tidak dapat dipakai lagi, maka Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

melakukan sejumlah prosedur-prosedur atau peraturan-peraturan yang dilakukan

untuk melindungi aktiva tetapnya. Misalnya, terdapat aktiva yang telah rusak,

maka akan dilaporkan kepada Bagian Perlengkapan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis USU untuk perlakuan tindak lanjut atas aktiva tersebut. Namun biasanya

aktiva yang dapat diperbaiki akan direparasi terlebih dahulu oleh teknisi.

3. Pemberian nomor urut

Aktiva tidak diberikan nomor urut, melainkan diberi cap Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Unversitas Sumatera Utara agar pengendalian intern baik dokumen

(50)

4. Prosedur atas pengawasan intern

Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU melakukan bimbingan

ataupun lokakarya bagi seluruh staf berupa prosedur-prosedur dan

pelatihan-pelatihan tentang cara pengoperasian aktiva tetap. Fakultas mengembangkan

dan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat kolegial yang pada

prinsipnya berorientasi pada kebersamaan.

5. Pemeriksaan secara fisik atas kekayaan perusahaan

Fakultas melakukan perhitungan fisik secara berkala dengan melihat langsung

kekayaan fakultas dengan membandingkan aktiva yang dihitung dengan

catatan yang bersangkutan sebagai pengendalian dasar untuk mengetahui

kebenaran kelengkapan dan ketepatan. Pemeriksaan biasanya dilakukan setahun

sekali pada akhir periode.

6. Perlakuan terhadap aktiva tetap yang tidak terpakai

Aktiva tetap yang tidak dipakai/digunakan oleh Fakultas Ekonomi USU,

tidak dapat dibuang, dijual, ataupun ditukar dengan aktiva lain, karena aktiva

tetap merupakan milik pemerintah yang tidak boleh dihilangkan meskipun

(51)

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan penulis, maka penulis

ingin membuat kesimpulan dan saran mengenai penerapan pengawasan internal

atas aktiva tetap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

A. Kesimpulan

1. Aktiva tetap yang terdapat pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utarapada umumnya diperoleh dengan cara pembelian tunai,

donasi atau sumbangan dan dibangun sendiri. Setiap perolehan aktiva

selalu dilakukan pencatatan.

2. Metode penyusutan yang dipakai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utaraadalah metode garis lurus/straight line method.

3. Dalam pengadaan/pembelian aktiva tetap dilakukan melalui prosedur

dan perencanaan yang matang. Aktiva tetap yang bernilai 50-100 juta

biasanya dilakukan dengan persetujuan Dekan, sedangkan pengadaan

aktiva tetap yang bernilai lebih dari 100 juta dilakukan dengan persetujuan

rektor.

4. Jenis pengawasan internal atas aktiva tetap yang dapat dilakukan, yaitu:

a. Pengawasan administrasi

b. Pengawasan fisik

(52)

5. Pengawasan internal atas aktiva tetap yang diterapkan oleh Fakultas

Ekonomi dan Bisnis adalah:

a. Pengawasan melalui persetujuan

b. Pengawasan terhadap gerak-gerik fisik

c. Pemberian tanda/cap

d. Prosedur atas pengawasan intern

e. Pemeriksaan secara fisik atas kekayaan perusahaan

f. Perlakuan terhadap aktiva tetap yang tidak terpakai

B. Saran

1. Dalam hal perolehan aktiva tetap, baik dengan pembelian tunai,

maupun dari donasi/sumbangan sebaiknya tetap dilakukan pencatatan

atau pembukuan aktiva secara wajar dan transparan.

2. Metode garis lurus yang digunakan Fakultas hanya melandaskan perhitungan

berdasarkan ketetapan pemerintah. Ada baiknya jika Fakultas membuat

perhitungan sendiri atas aktiva tetap yang dimiliki, sehingga Fakultas

memiliki estimasi sendiri atas aktiva tetapnya.

3. Fakultas hendaknya harus tetap konsisten dalam hal pelaksanaan prosedur

pengadaan/pembelian aktiva tetapnya, yaitu dengan selalu melakukan

perencanaan yang matang dan melalui persetujuan Pembantu Dekan II,

(53)

4. Pengawasan atas aktiva tetap sebaiknya terus ditingkatkan untuk mencapai

pengawasan intern yang lebih baik dan untuk mencegah terjadinya

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 1994, Sistem Akuntansi: Penyusunanan Prosedur dan Metode,Edisi Kelima, Cetakan Kelima, Penerbit: Badan Percetakan Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.

Dunia, Firdaus, 2005, Pengantar Akuntansi, Buku Satu, Edisi 2, Penerbit: Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.

Farahmita, Amanugrahani, Taufik Hendrawan, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap. Edisi Ketiga, Penerbit: PT. Raja Grafindo, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi 2007. Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi 1, Cetakan Tiga, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.

Soemarso, SR. 2002.Akuntansi Suatu Pengantar.Buku 1. Edisi Kelima. Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.

Stice, Eral K, James D Stice, K Fred Skousen. 2005. Intermediate Accounting, Buku Satu, Edisi 15, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.

(55)

Gambar

Jadwal Tabel 1.1 Survey/Observasi
Gambar 3.1 Proses Pengadaan Inventaris pada Fakultas Ekonomi USU

Referensi

Dokumen terkait

Catatan akuntansi yang digunakan pada Fakultas Ekonomi USU untuk mencatat transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva

Pengertian aktiva tetap menurut Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah harta berwujud yang dimiliki perusahaan ataupun departemen yang memiliki masa manfaat lebih

Substansi adalah adalah aktiva yang dapat digantikan dengan sejenisnya. Pengkatagorian aktiva tetap dari segi ini berguna untuk megetahui perlu tidaknya dilakukan penyusutan

perusahaan seperti yang telah dikemukakan diatas, maka penulis berkeinginan untuk membahasnya lebih lanjut dalam bentuk penulisan paper dengan judul : “Pengawasan Internal Atas

Sistem pengawasan intern yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah dilaksanakan dengan baik, dimana aktiva harus diberi penomoran inventaris

Aktiva tetap memerlukan perencanaan dan pengawasan yang baik agar tidak terjadi penggelapan, kecurangan, ataupun penyelewengan terhadap aktiva.. Penetapan

Aktiva tetap adalah harta berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual

Dari segi akuntansi, pengawasan intern aktiva tetap dilakukan agar perlakuan terhadap aktiva tetap sesuai dengan kebijaksanaan akuntansi yang lazim