• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 1 KELAWI BAKAUHENI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 1 KELAWI BAKAUHENI TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT

SISWA KELAS V SDN 1 KELAWI BAKAUHENI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh HANAFI

Penddidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajaran gerak dasar lompat jauh gaya berjalan di udara dengan metode pembelajarn modifikasi alat bantu pada siswa kelas SDN 1 Kelawi Bakauheni Tahun Pelajaran 2011/2012.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan penggunaan latihan melompati kardus yang tingginya 25 cm sambil meraih bola yang digantung, dan siklus kedua dengan penggunaan bentuk latihan lompat box yang tingginya 30 cm serta sambil meraih bola yang digantung.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa V SDN 1 Kelawi Bakauheni Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya berjalan di udara yang meliputi posisi awalan, posisi tolakan, posisi melayang di udara dan posisi mendarat.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya berjalan di udara melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 60,00 %, siklus kedua sebesar 88,00 %.

(2)

1

PENINGKATAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT

SISWA KELAS V SDN 1 KELAWI BAKAUHENI TAHU PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh

HANAFI

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

PENINGKATAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT

SISWA KELAS V SDN 1 KELAWI BAKAUHENI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh HANAFI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 : Lapangan Lompat Jauh ... 12 Gambar 2 : Teknik Awalan Lompat Jauh ... 12 Gambar 3 : Teknik Tolakan Lompat Jauh... 13 Gambar 4 : Gerakan Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara Secara

Keseluruhan ... 13 Gambar 5 : Teknik Mendarat Lompat Jauh ... 14 Gambar 6 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas ... 20 Gambar 7: Diagram Batang Rata-rata Kelas Siswa Yang Mendapatkan

Nilai≥ RK dan < RK Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara Disetiap Siklus... 31 Gambar 8: Diagram Batang Ketuntasan Belajar Kelas Siswa Yang Mendapatkan

(5)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani ... 6

B. Belajar ... 7

C. Atletik ... 9

D. Lompat Jauh ... 11

E. Tahap Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara ... 12

F. Modifikasi Alat ... 15

G. Kerangka Pikir ... 16

H.Hipotesis ... 18

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 19

B. Setting Penelitian ... 20

C. Subyek Penelitian ... 20

D. Rencana Tindakan ... 20

E. Instrument Penelitian ... 22

F. Teknik Analisis Data ... 27

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 28

B. Pembahasan ... 32

(6)

ii .KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Instrument Penelitian ... 23 2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya

Berjalan Di Udara Pada Tes Awal ... 28 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya

Berjalan Di Udara Siklus I ... 29 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya

Berjalan Di Udara Siklus I ... 30 5. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Gerak

(8)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or ...

Penguji

Bukan Pembimbing :Drs.Wiyono, M.Pd ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003

(9)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Hanfi

NPM : 1013078007

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul“Peningkatan Gerak Dasar Lompat Jauh Berjalan Di Udara Dengan Menggunakan Modifikasi Alat Siswa Kelas V SDN 1 Kelawi Bakauheniadalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 3 Mei sampai dengan 17 Mei 2012. Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.

Bakauheni, September 2012

(10)

PERSEMBAHAN

Seiring rasa syukur kepada Allah AWT, kupersembahkan

Karyaku Kepada :

Ayah dan Ibunda tercinta, Ayah dan Ibu mertua tercinta

Istri ( Anita Susanti ) tercinta, Kakak ( Yumnati )

Adik ( Fatriyani ) yang tercinta,

Para siswa siswi di SD N 1 Kelawi Bakauheni

Kabupaten Lampung Selatan

Rekan rekan senasib seperjuangan

di FKIP Universitas Lampung ( UNILA )

Almater Ku FKIP UNILA Bandar Lampung

Sebagai bukti dan ucapkan terimakasih atas do a yang tulus bantuan,

Dorongan dan pengorbanan yang selalu menyertai untuk menuju

(11)

Judul Skripsi : PENINGKATAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DI UDARA DENGAN

MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 1 KELAWI BAKAUHENI

Nama Mahasiswa : HANAFI

Nomor Pokok mahasiswa : 1013078007

Program Studi : Pendidikan Jasmani

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Imu Pendidikan Pembimbing

(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Negeri Pandan, pada tanggal 05 Oktober 1978. Anak ke Dua dari Lima bersaudara pasangan Bapak Abdul Wahid dan Ibu Herlina.

PENDIDIKAN

- SDN 1 Kelawi Kecamatan Penengahan Lampung Selatan lulus pada tahun 1991

- SMPN 1 Pasuruan Kecamatan Penengahan Lampung Selatan lulus

pada tahun 1994

- SMUN 1 Kalianda Kecamatan Kalianda lulus pada tahun 1997

- D2 Penjaskes di FKIP Unila Bandar Lampung lulus tamat pada tahun 2001.

- Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan ( FKIP ) Universitas Lampung ( UNILA ) di Bandar Lampung

Progaram Study S 1 Penjaskes Dalam Jabatan .

PEKERJAAN

- Honorer di SD Negeri 1 Kelawi Bakauheni Lampung Selatan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2008.

- PNS di SDN 1 Kelawi Kecamatan Bakauheni dari tahun 2009 sampai

(13)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judulPeningkatan Gerak Dasar Lompat Jauh Berjalan Di Udara Dengan Menggunakan Modifikasi Alat Siswa Kelas V SDN 1 Kelawi Bakauheniadalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. Selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

4. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd. selaku Pembahas atau penguji utama.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SDN Bandung Baru Prengsewu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012.

8. Siswa-siswi kelas V SDN 1 Kelawi Bakauheni Tahun Pelajaran 2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.

(14)

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bakauheni, mei 2012 Penulis

(15)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi aktivitas manusia berupa sikap, tindak, dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah menuju kebulatan pribadi sesuai dengan cita-cita kemanusiaan. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga.

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang diajarkan di sekolah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang dilakukan secara sistematis.Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.

(16)

pendidikan jasmani seperti kurangnya sarana penunjang pembelajaran yang membuat siswa sulit untuk mengerti apa yang disampaikan oleh guru dan bagaimana melakukan gerakan-gerakan dengan benar akibatnya siswa sering bosan dalam mengikuti pembelajaran dan memilih bermain-main daripada mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga proses belajar- mengajar menjadi kurang optimal. Dalam pembelajaran atletik misalnya siswa sulit untuk memahami dan mempraktikan gerakan-gerakan yang diajarkan. Seperti nomor lompat jauh, khususnya lompat jauh gaya berjalan di udara. Siswa kurang memahami bagaimana melakukan gerakan dengan benar. Selain itu juga permasalahan yang muncul adalah bagaimana memilih strategi, pendekatan dan metode pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan karakteristik dan kompetensi siswa serta kemampuan memahami dan melakukan gerakan dengan benar. Maka dari itu, saat ini guru diharuskan lebih kreatif dalam menyusun metode pembelajaran agar lebih bervariasi. Dengan banyaknya ragam dan metode pembelajaran serta penggunaan alat bantu pada pembelajaran atletik, khususnya gerakan lompat jauh gaya berjalan di udara diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.

(17)

berjalan di udara dengan sempurna. Hasil tolakan juga dipengaruhi oleh kecepatan berlari siswa semakin kencang siswa berlari akan semakin kuat tolakanya. Selain itu sikap pada saat mendarat juga sangat penting karena posisi kita saat mendaratlah yang akan diukur seberapa jauh kita melakukan lompatan. Masalah yang dihadapi siswa dalam belajar pendidikan jasmani dan kesehatan dengan materi pembelajaran lompat jauh gaya berjalan di udara adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Kelawi Bakauheni, karena hanya 5 siswa atau 20% yang dapat melakukan gerakan lompat jauh gaya berjalan di udara dengan benar dari 25 siswa. Untuk mengatasi kesulitan tersebut maka perludiciptakancarabelajaruntuk awalan, menolak, sikap melayang di udara dan mendarat dengan tepat, salah satunya dengan menggunakan Modifikasi alat. Pembelajaran lompat jauh gaya berjalan di udara dengan alat bantu merupakan salah satu cara untuk mengatasi kesulitan, karena dengan modifikasi alat anak akan mudah dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh, khususnya lompat jauh gaya berjalan di udara.

Atas latar belakang inilah, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan judul “Peningkatkan Gerak Dasar Lompat Jauh Berjalan Di Udara Dengan Menggunakan Modifikasi Alat Siswa Kelas V SDN 1 Kelawi Bakauheni”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasi masalah, sebagai berikut :

(18)

gaya berjalan di udara.

2. Rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan sikap melayang lompat jauh gaya berjalan di udara.

3. Kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan sikap mendarat lompat jauh gaya berjalan di udara.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, untuk memudahkan penelitian perlu pembatasan yang berdasarkan tujuan dari

penelitian ini, adapun batasan masalah tersebut adalah hanya ingin mengetahui apakah ada peningkatan pembelajaran lompat jauh gaya berjalan di udara dengan menggunakan modifikasi alat siswa kelas V SDN 1 Kelawi Bakauheni.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :“Apakah pembelajaran lompat jauh gaya berjalan di udara dapat ditingkatkan dengan modifikasi alat Siswa Kelas V SDN 1 Kelawi Bakauheni?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah : “Ingin meningkatkan gerak dasar lompat jauh gaya berjalan di udara dapat

(19)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti

Peneliti mendapatkan data secara empiris mengenai alat-alat yang dapat dimodifikasi dalam pembelajaran lompat tinggi.

2. Bagi guru

Guru mendapatkan bahan pemikiran dalam memilih modifikasi alat dalam pembelajaran lompat tinggi.

3. Bagi siswa

(20)

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk jasmani mengandung pengertian bahwa jasmani merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan melalui aktivitas jasmani mengandung pengertian bahwa tujuan pendidikan dapat dicapai melalui aktivitas jasmani. Tujuan pendidikan ini umumnya menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga aspek tersebut dapat dibentuk melalui aktivitas jasmani yang berupa gerak jasmani atau olahraga.

Aktivitas jasmani harus dikelola secara sistematis, dipilih sesuai karakteristik peserta didik, tingkat kematangan, kemampuan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sehingga mampu meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,

(21)

sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan seluruh ranah, baik jasmani, psikomotor, kognitif dan afektif setiap siswa. Pengalaman yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efisien dan efektif. (Kurikulum Penjas, 2004)

Pendidikan Jasmani menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan, mencoba kegiatan yang sesuai minat anak dan menggali potensi dirinya. Melalui Pendidikan Jasmani anak-anak menemukan saluran yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya akan gerak, menyalurkan energi yang berlebihan agar tidak mengganggu keseimbangan perilaku dan mental anak, menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna dan merangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral.

B. Belajar

(22)

Menurut Thorndike dalam Arma Abdulllah dan Agus manadji (1994: 162) belajar adalah asosiasi antara kesan yang diperoleh alat indera (stimulus) dan impuls untuk berbuat (respons).Ada tiga aspek penting dalam belajar, yaitu hukum kesiapan, hukum latihan dan hukum pengaruh.

B. Hukum kesiapan

Berarti bahwa individu akan belajar jauh lebih efektif dan cepat bila ia telah siap atau matang untuk belajar dan seandainya ada

kebutuhan yang dirasakan. Ini berarti dalam aktivitas pendidikan jasmani guru seharusnyalah dapat menentukan materi-materi yang tepat dan mampu dilakukan oleh anak. Guru harus memberikan pemahaman mengapa manusia bergerak dan cara melakukan gerakan secara aman, efisien dan efektif. Sehingga kegiatan belajar akan memuaskan.

C. Hukum latihan

Jika seseorang ingin memperoleh hasil yang lebih baik, maka ia harus berlatih. Sebagai hasil dari latihan yang terus-menerus akan diperoleh kekuatan, tetapi sebagai hasil tidak berlatih akan

memperoleh kelemahan. Kegiatan belajar dalam pendidikan

diperoleh dengan melakukan.Melakukan berulang-ulang tidak berarti mendapatkan kesegaran atau keterampilan yang lebih baik. Melalui pengulangan yang dilandasi dengan konsep yang jelas tentang apa yang harus dikerjakan dan dilakukan secara teratur akan

(23)

Ini berarti guru harus menerapkan latihan atau pengulangan dengan penambahan beban agar meningkatnya kesegaran jasmani anak, dengan memperhatikan pula fase pertumbuhan dan perkembangan anak.

D. Hukum pengaruh

Bahwa seseorang individu akan lebih mungkin untuk mengulangi pengalaman yang memuaskan daripada pengalaman-pengalaman yang mengganggu. Hukum ini seperti yang berlaku pada pendidikan jasmani mengandung arti bahwa setiap usaha seharusnya diupayakan untuk menyediakan situasi-situasi agar siswa mengalami keberhasilan serta mempunyai pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Guru harus merencanakan model-model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, akan lebih baik jika disesuaikan dengan fase pertumbuhan dan perkembangan anak, pada usia remaja, anak akan menyukai permainan, bermain dengan

kelompok-kelompok dan menunjukkan prestasinya sehingga mendapat pengakuan diri dari orang lain.

C. Atletik

Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaituAthlonatauAthlumyang artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan, sedangkan orang yang melakukannya dinamakan Athleta (atlet). Istilah lain yang menggunakan atletik adalahAthletics(bahasa Inggris),Athletiek(bahasa Baelanda),

(24)

Atletik yang kita kenal saat ini adalah olahraga yang paling tua di dunia. Gerak-gerak dasar yang terkandung dalam atletik sudah dilakukan sejak adanya peradaban manusia di muka bumi ini. Bahkan gerakan itu sudah dilakukan sejak manusia dilahirkan yang secara bertahap bekembang sejalan dengan tingkat perkembangan, pertumbuhan dan kematangan biologisnya.

Menurut seoarang Pujangga Yunani bernamaHumerosdalam bukunya berjudulLiliad. Diperkirakan kegiatan atletik sudah dilakukan sejak 1100 SM, tercatat nama-nama seperti Eurialus, Epius, Odiseus, Aias dan Argamenon. Mereka disebut jago-jago berkuda, lari dan lempar lembing. Odiseus saat itu disebut sebagai jagonya lempar cakram yang belum terkalahkan lemparanya. Sehingga gambar Odesius yang sedang melempar cakram diabadikan sebagai simbol atletik dan di Indonesia dipakai untuk lambang PASI.

Kemudian kegiatan club-club atletik mulai menyebar ke luar Eropa dimulai dari Kerajaan Inggris, terus ke Amerrika, ke New Zeland, Belgia, Afrika Selatan dan Negara-negara lainya.Pada tahun 1912 pada saat penyelenggaraan Olimpiade Modern yang ke 5, yang diadakan di Stokholm Swedia, diadakan Kongres dalam rangka membentuk Federasi atletik dunia yang kemudian federasi itu diberi nama IAAF

(25)

Sedangkan di Indonesia sendiri organisasi atletik untuk pertama kalinya didirikan pada tanggal 3 September tahun 1950 di Kota Semarang yang sekarang disebut PASI. Nomor-nomor yang dipertandingkan pada perlombaan atletik antara Lain : ntuk nomor lari terdiri dari lari jarak pendek(100 m, 200 m, dan 400 m), lari jarak menengah (800 m, 1500 m, 3000 m,), lari jarak jauh (5000 m, 10.000 m ), marathon (42 km, 195 km ), jalan cepat (5 km, 10 km, 20 km ).Untuk nomor lompat terdiri dari lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah. Untuk nomor lempar terdiri dari lempar lembing, lempar cakram, lontar martil, dan tolak peluru.

D. Lompat Jauh

Lompat jauh adalah salah satu nomor yang terdapat pada nomor lompat yang melputi cara melakukan awalan , tumpuan, melayang di udara dan cara melakukan pendaratan (Tamsir Riyadi : 1985 : 95). Lompat jauh adalah lompat sejauh-jauhnya yang mempunyai unsur-unsur pokok meliputi awalan, tolakan, sikap badan ketika berada di udara, sikap badan pada waktu jatuh atau mendarat.(Engkos 1985 : 76). Ada Beberapa macam gaya dalam lompat jauh, gaya Jongkok, gaya menggantung, gaya berjalan di udara.

1. Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara

(26)

unsur-unsur dalam melakukan lompat jauh gaya berjalan di udara adalah: awalan, tumpuan, melayang dan mendarat. Tanpa penguasaan tekhnik yang baik dan benar hasil yang diperolehnya tidak akan maksimal.

2. Lapangan Lompat jauh

jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter. Gerak lompat jauh

merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed),

Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance),

Ketepatan (acuration).

Gambar 1. Lapangan lompat jauh

E. Tahap Dalam Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara

(27)

G a m b a

r 2 : Teknik Awalan Lompat Jauh

2. Tolakan, melakukan tolakan dapat digunakan kaki kiri atau kanan sesuai dengan kebiasaan pelompat. Sebaiknya menggunakan kaki yang memiliki kekuatan dominan. Ketika kaki menolak ke balok tumpuan badan harus dicondongkan ke depan agar keseimbangan tetap terjaga, pandangan kedepan dengan ke dua lengan berada di samping badan.

Gambar 3 : Teknik Tolakan Lompat Jauh

(28)

sebelum kaki mendarat usahakan berada dalam posisi udara selama mungkin.

Gambar 4 : Gerakan Lompat jauh gaya berjalan di udara secara keseluruhan

4. Mendarat pelompat harus menjulurkan kedua belah tanganya ke depan dan kemudian ditarik ke belakang. Sementara kedua kaki dilijurkan kedepan sejauh mungkin.daratkan kedua kaki secara bersamaan agar terhindar dari cedera. Jatuhkan berat badan kedepan.

(29)

F. Modifikasi Alat

Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2005: 751) modifikasi artinya

pengubahan, atau perubahan. Menurut Bahagia dan Suherman (2000:41) modifikasi merupakan salah satu usaha para guru agar pembelajaran mencerminkan DAP(Developentally Appropriate Practice) termasuk didalamnyabody scalingatau penyesuaian dengan ukuran tubuh siswa yang sedang belajar.

Esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pembelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial untuk memperlancar siswa dalam proses belajar. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan dan

membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi tingkat yang lebih tinggi. Modifikasi yang berprinsip DAP diarahkan agar aktifitas belajar sesuai dengan tingkat perkembangan anak, serta dapat membantu dan

mendorong perubahan kemampuan belajar anak kearah perubahan yang lebih baik.

(30)

harus menunjukkan kegembiraan, semangat yang besar dan percaya diri. Atas dasar tersebut, guru berperan untuk mempertahankan kelangsungan proses belajar mengajar, guna tercapainya tujuan belajar yang sudah ditetapkan. Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang

digunakan untuk melakukan skill itu. Misalnya, berat-ringannya, besar-kecilnya, tinggi-rendahnya dan panjang-pendek peralatan yang

digunakan. (Bahagia dan Suherman, 2000:48)

Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Box, Kardus, dan Bola Yang digantung. Dengan

modifikasi alat lompat jauh tersebut diharapkan akan meningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya berjalan di undara pada siswa kelas V.

G. Kerangka Pikir

(31)

Lompat jauh adalah salah satu nomor yang terdapat pada nomor lompat yang melputi cara melakukan awalan , tumpuan, melayang di udara dan cara melakukan pendaratan (Tamsir Riyadi : 1985 : 95). Lompat jauh adalah lompat sejauh-jauhnya yang mempunyai unsur-unsur pokok meliputi awalan, tolakan, sikap badan ketika berada di udara, sikap badan pada waktu jatuh atau mendarat.(Engkos 1985 : 76). Ada Beberapa macam gaya dalam lompat jauh, gaya Jongkok, gaya menggantung, gaya berjalan di udara.

(32)

Salah satu solusi yang dapat dilakukan guru olahraga untuk

meningkatkan Pembelajaran lompat jauh gaya berjalan di udara pada Siswa Kelas V SDN 1 Kelawi Bakauheni adalah, menggunakan modifikasi alat karena dengan menggunakan modifikasi alat bantu diharapkan dapat mempermudah siswa dalam belajar khususnya dalam pembelajaran lompat jauh gaya berjalan di udara.Sehingga indikator pembelajaran dapat tercapai.

H. Hipotesis Tindakan

Menurut Kunandar (2009: 89) bahwa hipotesis dalam penelitian

tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan.Rumusan hipotesis memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.

Adapun rumusan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah : “Dengan penggunaan modifikasi alat dapat meningkatkan gerak dasar

(33)

1

I. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas atau yang disebut Classroom Action Research, yaitu penelitian

tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran dikelasnya.Dalam PTK bukan hanya peneliti yang merasakan

hasil tindakan tetapi bila perlakuan dilakukan pada responden maka

responden dapat juga merasakan hasil perlakuan.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan berdasarkan masalah yang

benar-benar nyata muncul dari dunia tanggungjawab peneliti/ pendidik yaitu

dalam pembelajaran. Masalah yang diteliti harus datang dari guru itu sendiri

dan kemudian dicari pemecahannya.Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah

pembelajaran, meningkatkan profesionalisme dan menunjukan budaya

akademik. (Arikunto, dkk. 2007: 61).

Dalam penelitian PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa

(34)

2

penelitian sampai tiga siklus dan setiap siklus memiliki tindakan yang

berbeda. Seperti digambarkan di bawah ini:

Gambar 6 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas.

B. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian : SDN 1 Kelawi Bakauheni

2. Pelaksanaan penelitian : Penelitian dilaksanakan selama satu bulan

C. Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan pada siswa kelas V di SDN 1 Kelawi Bakauheni yang

berjumlah 25 siswa, terdiri dari 14 laki-laki dan 11 perempuan.

D. Rencana Tindakan

Siklus I

Rencana :

a. Merancang kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus

pertama meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

b. Mempersiapkan instrumen gerak dasar lompat jauh gaya berjalan di

udarauntuk penilaian diakhir proses pembelajaran.

(35)

3

d. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.

Tindakan :

a. Menjelaskan bentuk kegiatan yang akan dilakukan pada siklus

pertama. Bentuk kegiatannya adalah latihan melompati kardus

sambil meraih bola yang digantung.

b. Siswa dibariskan kemudian siswa diberitahukan mengenai penelitian

pada tatap muka tersebut.

c. Menginstruksikan siswa untuk melakukan latihan yang direncanakan

pada tatap muka tersebut.

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan lalu melakukan pengamatan, mengoreksi dan

mengevaluasi dari hasil siklus pertama.

Refleksi :

a. Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan

b. Merumuskan tindakan untuk siklus kedua

Siklus II

Rencana :

a. Merancang kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus

pertama meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

b. Mempersiapkan instrumen gerak dasar lompat jauh gaya berjalan di

udarauntuk penilaian diakhir proses pembelajaran.

c. Menyiapkan alat untuk dokumentasi (handycam atau kamera).

(36)

4

Tindakan :

a. Menjelaskan bentuk kegiatan yang akan dilakukan pada siklus kedua,

yaitu latihan lompat box serta sambil meraih bola yang digantung.

b. Siswa dibariskan kemudian siswa diberitahukan mengenai penelitian

pada tatap muka tersebut.

c. Menginstruksikan siswa untuk melakukan latihan yang direncanakan

pada tatap muka tersebut.

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan lalu melakukan pengamatan, mengoreksi dan

mengevaluasi dari hasil siklus kedua.

Refleksi :

Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan

E. Instrumen dan Cara Pengambilannya

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan

PTK di setiap siklusnya. Instrumen dalam penelitian ini berupa penilaian

kualitas gerak dasar lompat jauh gaya berjalan di udara. Rentang nilai

yang digunakan dalam penilaian adalah 1-3, dengan nilai 1 adalah

(37)

5

Tabel 1. Instrumen Penelitian

Format Lembar Penilaian

Keterampilan Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara LEMBAR PENILAIAN

Berdiri membungkuk pandangan

lurus ke depan kaki rapat

Badan berdiri tegak pandangan

ke depan kaki rapat

Badan berdiri tegak pandangan

ke depan kaki selebar bahu

Badan tegak lurus kaki tidak

diangkat, lambat, ayunan tangan

rileks dan seirama

Badan condong ke depan Kaki

diangkat, lambat dan ayunan

tangan rileks dan seirama

Badan condong ke depan kaki

diangkat, cepat, ayunan tangan

rileks dan seirama

Pandangan ke depan langkah

diperlambat sebelum menolak

pandangan rileks ke depan dan

langkah kaki tidak dipercepat.

Pandangan rileks ke depan

langkah kaki dipercepat sebelum

menolak.

(38)

6

2 Tolakan 1. Ketepatan tungkai

menolak

2. Posisi kedua

lengan

Kaki menolak sekuat-kuatnya

tidak pada papan tolakan

Kaki tepat menolak dengan

menggunakan kedua kaki

Kaki tepat menolak

sekuat-kuatnya pada papan tolakan

menggunakan kaki yang terkuat

Lengan tidak diayun

Lengan diayun dari belakang ke

depan bersamaan dengan kaki

ayun

Lengan diayun dimulai dari

belakang ke depan berlawanan

dengan kaki ayun

Badan tegak kaki dan pinggang

tidak diluruskan pada saat

menolak pandangan lurus ke

depan.

Badan tegak luruskan kaki tolak

dan pingang pada saat menolak

pandangan lurus ke depan

Badan condong ke depan

luruskan kaki tolak dan

pinggang pada waktu menolak

pandangan lurus ke depan.

(39)

7

Pada saat kaki tolakan lepas dari

papan tumpuan ke dua kaki

diangkat setinggi tingginya.

Pada saat kaki tolakan lepas dari

papan tumpuan kaki ayun

diangkat setinggi tingginya

Pada saat kaki tolakan lepas dari

papan tumpuan kaki ayun

diangkat ke depan . Kemudian

kaki ayun diturunkan dan ditarik

kebelakang.

Lengan dibiarkan di samping

Hanya satu lengan yang diangkat

ke atas

Kedua lengan diangkat ke atas

Pandangan rileks ke depan dan

kaki tolakan dibiarkan di

belakang dan siap mendarat

Pandangan rileks ke depan dan

kaki tolakan tidak diayunkan ke

depan dan siap mendarat

Pandangan rileks ke depan dan

kaki tolakan diayun ke depan

dan siap mendarat

4 Mendarat 1.Pandangan, 1 2

3

Pandangan ke samping / ke atas

Pandangan lurus ke depan

Pandangan menunduk rileks ke

(40)

8

Posisi badan tetap tegak dan

lengan tidak di tarik ke depan

atas.

Lengan tidak ditarik ke depan,

badan dibungkukan dan dorong

badan ke depan,

Pada saat kedua kaki menyentuh

pasir secara rileks kedua lengan

di tarik ke depan kemudian

badan dibungkukan dan dorong

badan ke depan

Menggunakan dua kaki saat

mendarat pantat menyentuh

pasir

Menggunakan kedua kaki saat

mendarat dan pantat tidak

menyentuh pasir.

Menggunakan kedua kaki saat

mendarat dan kedua kaki di

bengkokan / mengeper saat

mendarat, pantat tidak

menyentuh pasir.

(41)

9

Keterangan :

Beri tanda () pada skor setiap siswa dalam melakukan gerakan.

1= Kurang, 2 = sedang, 3 = baik,

Selanjutnya berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) maka siswa

yang mencapai nilai >67 di nyatakan tuntas sedangkan yang mendapatkan

nilai <67 dinyatakan belum tuntas.

Indikator penilaian dan KKM tersebut Kemudian di catat pada lembar

observasi.

F. Teknik Analisis Data

Untuk melihat kualitas hasil tindakan disetiap siklus digunakan rumus :

= × 100%

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan

f : Jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar

(42)

36

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan modifikasi alat pembelajaran melalui latihan melompati kardus yang tingginya 25 cm sambil meraih bola yang digantung untuk proses

pembelajaran dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar lompat jauh gaya berjalan di udara pada Siswa Kelas V SDN 1 Kelawi Bakauheni Tahun Pelajaran 2011/2012.

(43)

37

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya berjalan di udara.

2. Untuk siswa Kelas V SDN 1 Kelawi Bakauheni agar selalu berupaya meningkatkan gerak dasar lompat jauh gaya berjalan di udara.

(44)

38

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Arma dan Manadji, Agus. 1994.Dasar- Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Jakarta.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007.Penelitian Tindakan Kelas.PT Bumi Aksara. Jakarta. Bahagia, Yusuf dan Suherman. (2000).Atletik. Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar

dan Menengah. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2004.Kurikulum Pendidikan Jasmani. Jakarta. Djamarah,Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006.Strategi Belajar Mengajar.Rineka

Cipta: Jakarta

Kunandar. 2009.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Penerbit Rajawali Pers. Jakarta.

Slameto. 1995.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Sujana, Nana. 1991.Teori-Teori Belajar untuk Pengajaran. Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Bahasa Pusat. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta.

(45)

39

Gambar

Gambar 1. Lapangan lompat jauh
Gambar 3 : Teknik Tolakan Lompat Jauh
Gambar 4 : Gerakan Lompat jauh gaya berjalan di udara secarakeseluruhan
Gambar 6 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada siswa kelas IV Di SD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar memukul bola kasti melalui modifikasi alat pada siswa kelas IV SD Negeri 1

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar memukul bola kasti melalui modifikasi alat pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Sukaraja

dapat meningkatkan hasil pemebalajaran keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV di sekolah tersebut secara optimal, karena dengan modifikasi alat

Skripsi dengan judul ” UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA GUNTING MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS V DI SDN 2 LUGUSARI PRINGSEWU” adalah

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam pada sepakbola melalui modifikasi alat pada

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Peningkatkan gerak dasar lompat Jauh gaya berjalan di udara dengan menggunakan modifikasi alat.. pembelajaran pada siswa kelas V di

Dengan penggunaan modifikasi bola voli yang diganti dengan penggunaan bola karet dan net sesungguhnya setinggi 2 m untuk proses pembelajaran Servis bawah dalam voli dapat