• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 2007.

Siswanto, Pengantar Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2003.

Hani, T Hani, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Penerbit BPPE, Yogyakarta, 2001.

Mangkunegara, Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005.

M. Manullang, Manajemen Personalia, Edisi Satu, Penerbit BPPE, Yogyakarta, 2001.

Mathis, L. Robert, Jackson, H. John, Penerjemah Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ke Sepuluh

Salemba Empat, 2006.

Nawawi, Hadari, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis

Yang Kompetitif, Gajah Mada University Press, 2003

Suwatno, Priansah, Donni, Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam

Organisasi Publik dan Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Siagian, S.P, Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja, Rineka Cipta, Jakarta, 2002

Siagian, Sondang, Teori Motivasi dan Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta, 2004

(2)

BAB III

visi sebuah perusahaan diperlukan kerja sama yang singkron antar beberapa

bagian. Jadi jelas bahwa dalam sebuah organisasi akan terdapat spesialisasi jenis

pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu organisasi dengan efektif dan efisien.

Untuk itu sangat diperlukan sistem manajemen yang handal untuk mengelola

sebuah aktifitas yang bersifat kerjasama seperti ini hanya tentunya sistem

manajemen yang handal dalam segala hal yang bersangkutan dengan operasional

organisasi seperti mengelola barang , orang, keuangan bahkan pemberian

kompensasi atau gaji.

Pemberian kompensasi kepada setiap pegawai orgasnisasi bisa dimaksudkan

untuk memberikan semangat atau motivasi organisasi untuk bekerja mengerahkan

seluruh tenaganya sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi pekerjaan

masing-masing, demi eksisnya sebuah organisasi, atau bahkan demi tercapainya tujuan,

visi dan misi yang diinginkan organisasi. Semua yang telah dikerahkan oleh

pegawai pantas untuk diperhitungkan dalam bentuk pemberian gaji, demi

mempertahankan hidup pribadi dan kesejahteraan pegawai. Pemberian gaji atau

honor harus secara adil, yang berarti jelas dan transparan serta proporsional.

Semua demi kesejahteraan pegawai menghadapi biaya hidup yang relatif tinggi.

Kompensasi (balas jasa) langsung merupakan hak bagi karyawan dan menjadi

(3)

kewajiban perusahaan untuk membayarnya. Karena disinilah letak pentingnya

kompensasi bagi karyawan sebagai seorang penjual tenaga (fisik dan

pikiran).Kompensasi merupakan pengeluaran dan biaya bagi perusahaan,

Perusahaan mengharapkan agar kompensasi yang dibayarkan memperoleh

imbalan prestasi kerja yang lebih besar dari karyawan.

Hasibuan (2007:118) menyatakan bahwa:

“Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang

langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa

yang diberikan kepada perusahaan”.

Menurut Sastrohadiwiryo (2003 : 181) adalah:

“Kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh

perusahaan kepada para tenaga kerja karena tenaga kerja tersebut telah

memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna

mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Menurut Handoko (2001:155) menyatakan bahwa: “Kompensasi adalah

segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja

mereka”.

Adapun pengertian kompensasi menurut Mangkunegara (2005:83)

menyatakan bahwa: “Kompensasi merupakan sesuatu yang dipertimbangkan

sebagai suatu yang sebanding”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

kompensasi merupakan interaksi antara karyawan dengan organisasi, yang berupa

(4)

timbal balik dari jasa atau tenaga yang dikeluarkan oleh karyawan dan

penghargaan dari organisasi dalam bentuk upah atau fasilitas lainnya.

Dari uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kompensasi adalah

imbalan jasa kepada karyawan karena karyawan tersebut telah memberi bantuan

atau sumbangan untuk mencapai tujuan perusahaan.

3.1.2. Bentuk Kompensasi

Kompensasi dibedakan menjadi dua: kompensasi langsung (direct

compensation) berupa gaji, upah insentif, dan kompensasi tidak langsung

(indirect compensation, atau employee welfare atau kesejahteraan karyawan).

a. Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap

serta mempunyai jaminan yang pasti.

b. Upah Insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan

tertentu yang prestasinya diatas prestasi standar.

c. Benefit dan service adalah kompensasi tambahan (financial atau

nonfinansial) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap

semua karyawan dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Seperti tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan, uang pensiun, darmawisata

dan lain sebagainya.

Dengan demikian maka kompensasi mempunyai arti yang luas selain terdiri

dari gaji dan upah insentif, tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan, uang

pensiun, darmawisata dan masih ada lagi yang lainnya yang dapat dinilai

dengan uang serta cenderung diterima oleh karyawan secara tetap.

(5)

3.1.3. Tujuan Pemberian Kompensasi

Tujuan pemberian kompensasi menurut Hasibuan (2007:121), pada

dasarnya meliputi:

1. Ikatan Kerja Sama

Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara

majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan

baik, sedangkan pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan

perjanjian yang disepakati.

2.Kepuasan Kerja

Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik,

status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari

jabatannya.

3. Pengadaan Efektif

Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang

qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.

4. Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi

bawahannya.

5. Stabilitas Karyawan

Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal

konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena

turn-over relatif kecil.

(6)

6. Disiplin

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin

baik. Mereka akan menyadari serta mantaati peraturan-peraturan yang berlaku.

7. Pengaruh Serikat Buruh

Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan

dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.

8. Pengaruh Pemerintah

Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku

(seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

3.1.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi menurut Hasibuan (2003:128) ,

antara lain sebagai berikut:

1. Penawaran dan Permintaan Kerja

Jika pencari kerja (penawaran) lebih banyak daripada lowongan pekerjaan

(permintaan) maka kompensasi relatif kecil. Sebaliknya jika pencari kerja lebih

sedikit daripada lowongan pekerjaan, maka kompensasi relatif semakin besar.

2. Kemampuan dan Kesediaan Perusahaan

Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar semakin baik

maka tingkat kompensasi akan semakin besar.

3. Serikat Buruh / Organisasi Perusahaan

Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat kompensasi semakin

besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan kurang berpengaruh maka

tingkat kompensasi relatif kecil.

(7)

4. Produktivitas Kerja Karyawan

Jika produktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka kompensasi akan

semakin besar. Sebaliknya kalau produktivitas kerjanya buruk serta sedikit maka

kompensasinya kecil.

5. Pemerintah dengan Undang-undang dan Keppres

Pemerintah dengan undang-undang dan keppres menetapkan besarnya batas

upah/balas jasa minimum. Peraturan Pemerintah ini sangat penting supaya

pengusaha tidak sewenag-wenang menetapkan besarnya balas jasa bagi karyawan.

6. Biaya Hidup / Cost Living

Apabila biaya hidup di daerah itu tinggi maka tingkat kompensasi/upah semakin

besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah maka tingkat upah

atau kompensasi relatif kecil.

7. Posisi Jabatan Karyawan

Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima gaji/kompensasi

lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan yang lebih rendah

akan memperoleh gaji/kompensasi yang kecil.

8. Pendidikan dan Pengalaman Kerja

Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka gaji/balas

jasanya akan semakin besar, karena kecakapan serta keterampilannya lebih baik.

Sebaliknya, karyawan yang berpendidikan rendah dan pengalaman kerja yang

kurang maka tingkat gaji/kompensasinya kecil.

(8)

9. Kondisi Perekonomian Nasional

Apabila kondisi perekonomian nasional sedang maju (boom) maka tingkat

upah/kompensasi akan semakin besar, karena akan mendekati kondisi full

employment. Sebaliknya jika kondisi perekonomian kurang maju (depresi) maka

tingkat upah rendah, karena terdapat banyak penganggur (disqueshed

unemployment).

10. Jenis dan Sifat Pekerjaan

Kalau jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai resiko

(finansial,keselamatan) yang besar maka tingkat upah/balas jasanya semakin besar

karena membutuhkan kecakapan serta ketelitian untuk mengerjakannya. Tetapi

jika jenis dan sifat pekerjaannya mudah dan resiko (finansial, kecelekaannya)

kecil. tingkat upah/balas jasanya relative rendah.

Ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi menurut,

Mangkunegara (2005:84), adalah sebagai berikut:

1. Faktor Pemerintah

Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuan standar gaji minimal,

pajak penghasilan, penetapan harga bahan baku, biaya transportasi, inflasi mau

pun devaluasi sangat mempengaruhi perusahaan dalam menentukan pemberian

kompensasi karyawan.

2. Penawaran Bersama antara Perusahaan dan Karyawan

Dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi pula pada saat terjadinya tawar

menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh perusahaan kepada

karyawannya.

(9)

3. Standar dan Biaya Hidup Karyawan

Dalam pemberian kompensasi perlu mempertimbangkan standar dan biaya hidup

minimal karyawan. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman

karyawan akan memungkinkan dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk

mencapai tujuan perusahaan.

4. Ukuran Perbandingan Upah

Dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh ukuran besar kecilnya

perusahaan, tingkat pendidikan karyawan, masa kerja karyawan.

Artinya,perbandingan tingkat upah karyawan perlu memperhatikan tingkat

pendidikan, masa kerja, dan ukuran perusahaan.

5. Permintaan dan Persediaan

Dalam menentukan kompensasi karyawan perlu mempertimbangkan tingkat

persediaan dan permintaan pasar. Artinya, kondisi pasar saat itu perlu dijadikan

bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat upah karyawan.

6. Kemampuan Membayar

Dalam menentukan kompensasi karyawan perlu didasarkan pada kemampuan

perusahaan dalam membayar upah karyawan. Artinya, jangan sampai menentukan

kebijakan kompensasi diluar batas kemampuan yang ada pada perusahaan.

3.1.5. Komponen-Komponen Kompensasi

Setelah suatu organisasi membuat sebuah keputusan tentang pemberian

(10)

kompensasi bagi karyawannya, selanjutnya disusunlah sebuah program pemberian

kompensasi. Di dalam program pemberian kompensasi ini meliputi,

sekurang-kurangnya delapan komponen, antara lain sebagai berikut:

1. Organisasi administrasi pemberian kompensasi

Pengorganisasian dan administrasi pemberian kompensasi ini sangat diperlukan

sekali. Sebab pemberian kompensasi bukanlah sekedar membagikan upah atau

gaji kepada karyawan saja, melainkan harus memperhitungkan kemampuan

organisasi serta produktivitas karyawan dan aspek-aspek lainnya yang

berhubungan dengan itu.

2. Metode pemberian kompensasi.

Dalam pemberian kompensasi digunakan beberapa metode diantaranya:

a. Metode Tunggal.

Metode tunggal yaitu metode yang dalam penetapan gaji pokok hanya didasarkan

atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki karyawan.

b. Metode jamak.

Metode jamak yaitu suatu metode yang dalam gaji pokok berdasarkan atas

beberapa pertimbangan seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan, informal.

3. Struktur pemberian kompensasi.

Struktur pemberian kompensasi yang baik adalah menganut faham

keadilan.Setiap karyawan akan memperoleh kompensasi sesuai denagn tanggung

jawab pekerjaannya.

(11)

4. Program pemberian kompensasi sebagai perangsang kerja.

Suatu program pemberian kompensasi bukan semata-mata didasarkan sebagai

imbalan atas pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran karyawan terhadap

organisasi, melainkan juga merupakan cara untuk merangsang dan meningkatkan

kegairahan kerja.

5. Tambahan sumber pendapatan bagi karyawan.

Dengan program kompensasi yang baik bukan saja memperoleh upah atau gaji

yang rutin, melainkan juga memperoleh tambahan sumber pendapatan selain upah

atau gaji tersebut.

6. Terjaminnya sumber pendapatan dan peningkatan jumlah imbalan jasa.

Setiap karyawan suatu organisasi mengharapakan bahwa kompensasi yang

diterima tidak akan menurun, dan bahkan setiap waktu akan naik. Oleh sebab itu

pemberian kompensasi harus menjamin bahwa organisasinya adalah merupakan

sumber pendapatan bagi karyawannya, dan selalu memikirkan adanya

peningkatan jumlah kompensasi.

7. Kompensasi bagi kelompok manajerial

Pimpinan atau atasan pada setiap organisasi adalah merupakan kelompok yang

bertanggung jawab mati hidupnya organisasi. Oleh sebab itu wajar apabila

kompensasi yang mereka terima lebih besar daripada karyawan biasa.

8. Prospek dimasa depan

Untuk memperhitungkan prospek yang akan datang ini perlu memperhitungkan

tiga dimensi waktu yaitu: keadaan organisasi pada waktu yang lalu, kondisi

organisasi saat ini, dan prospek masa yang akan datang.

(12)

3.1.6. Kriteria Kompensasi

Kebijakan atau peraturan tentang pemberian kompensasi dalam suatu

organisasi terhadap karyawan bukan sesuatu yang statis, melainkan bersifat

dinamis. Hal ini berarti bahwa ketentuan pemberian kompensasi suatu organisasi

dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu. Faktor-faktor yang mempengaruhi

ketentuan pemberian kompensasi ini antara lain: keadaan perekonomian suatu

negara, kebijaksanaan pemerintah, tuntutan organisasi karyawan, perkembangan

ilmu dan tekhnologi. Namun demikian agar perubahan ketentuan tersebut tidak

begitu menimbulkan kegoncangan, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan

dalam penentuan kebijakan pemberian kompensasi, antara lain:

1. Biaya hidup

Dengan mempergunakan kriteria biaya hidup ini dimaksudkan agar

karyawan dapat tetap mempunyai produktivitas yang optimum, maka

mereka harus memperoleh kompensasi sebesar biaya hidup saat ini.

2. Produktivitas kerja karyawan

Jika produktivitas kerja karyawan baik maka kompensasi akan semakin

besar. Sebaliknya jika produktivitas kerjanya buruk serta sedikit maka

kompensasinya kecil.

3. Skala upah atau gaji yang umum berlaku

Secara umum skala pemberian kompensasi daapt mengacu kepada

organisasi yang sederajat dan sejenis yang sudah mempunyai skala

(13)

pemberian kompensasi atau minimal lebih tinggi dari upah minimum yang

telah ditetapkan.

4. Kemampuan membayar

Semua organisasi selalu memperhitungkan besarnya biaya yang harus

dikeluarkan untuk membayar kmopensasi karyawannya, dikaitkan dengan

biaya keseluruhan organisasi.

5. Upah atau gaji sebagai alat untuk menarik, mempertahankan, dan

memberikan motivasi kepada karyawan.Organisasi yang baik akan selalu

menarik calon karyawannya untuk bekerja didalamnya, serta

mempertahankan karyawannya untuk tetap betah bekerja didalamnya.

Disamping itu organisasi yang baik akan memberikan motivasi kerja bagi

karyawannya.

6. Penawaran dan permintaan tenaga kerja

Jika pencari kerja (penawaran) lebih banyak daripada lowongan pekerjaan

(permintaan) maka kompensasi relatif lebih kecil, begitupun sebaliknya.

7. Serikat buruh atau organisasi karyawan

Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat kompensasi

semakin besar. Sebaliknya jika serikat buruhnya tidak kuat dan kurang

berpengaruh maka tingkat kompensasi relatif kecil.

8. Posisi jabatan karyawan

Karyawan yang menjabat jabatan yang lebih tinggi maka akan menerima

kompensasi yang lebih besar. Sebaliknya karyawan yang jabatannya lebih

rendah akan memperoleh kompensasi yang kecil.

(14)

9. Pendidikan dan pengalaman kerja

Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja yang lebih lama maka

kompensasi akan semakin besar, karena kecakapan serta keterampilan

lebih baik.

3.1.7. Sistem Pemberian Kompensasi

Salah satu alasan pentingnya pembayaran kompensasi karena adanya

ketidaksesuaian tingkat kompensasi yang dibayarkan kepada eksekutif dengan

kerja lain. Pemberian kompensasi adalah salah satu cara untuk memungkinkan

seluruh pekerja merasakan bersama kemakmuran perusahaan. Selain itu, ada

kesadaran yang tumbuh bahwa program pembayaran tradisional sering kali tidak

bagus dalam menghubungkan pembayaran dengan kinerja.

a. Bonus Tahunan

Banyak perusahaan menggantikan peningkatan pendapatan karyawan berdasarkan

jasa dengan pemberian bonus kinerja tahunan, setengah tahun atau triwulanan.

Umumnya bonus ini lebih sering dibagikan sekali dalam setahun. Bonus

mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan peningkatan gaji. Pertama,

Bonus meningkatkan arti pembayaran karena karyawan menerima upah dalam

jumlah yang besar. Kedua, bonus memaksimalkan hubungan antara bayaran dan

kinerja. Tidak seperti peningkatan gaji permanen, bonus harus diperoleh secara

teru-menerus dengan kinerja diatas rata-rata dari tahun ke tahun.

(15)

b. Kompensasi Langsung

Imbalan atas kerja yang kadang-kadang disebut bonus kilat ini dirancang untuk

mengakui kontribusi luar biasa karyawan. Imbalan yang digunakan oleh 95% dari

seluruh perusahaan itu mengakui lama kerja (88%), prestasi istimewa (64%), dan

gagasan inovatif (42%). Sering kalipenghargaan itu berupa sertifikat, plakat, uang

tunai, obligasi tabungan, atau karangan bunga.

c. Pembagian Keuntungan

Program pembagian keuntungan terbagi dalam tiga katagori. Pertama, program

distribusi sekarang menyediakan persentase untuk dibagikan tiap triwulan atau

tiap tahun kepada karyawan. Kedua, program distribusi yang ditangguhkan

menempatkan penghasilan dalam suatu dana titipan untuk pensiun,

pemberhentian, kematian, atau cacat. Inilah keuntungan yang paling pesat karena

keuntungan dari segi pajak. Ketiga, program gabungansekitar 20% perusahaan

dengan program pembagian keuntungan mempunyai program gabungan. Program

ini membagikan sebagian keuntungan langsung kepada karyawan, dan

menyisihkan sisanya dalam rekening yang ditentukan.

3.2. Motivasi

3.2.1. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu

tindakan (action atau activities) dan memberikan kekuatan yang mengarah kepada

pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidak

seimbangan. Menurut Manulang dalam bukunya Manajemen Personalia ( 2000 :

(16)

166 ) Memberikan perumusan akan motivating atau pendorong kegiatan sebagai

berikut : “ Pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang manajer dalam memberikan

inspirasi semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya

untuk mengambil tindakan-tindakan “. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk

menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat

mencapai hasil sebagaimana yang dikehendaki dari orang-orang tersebut.

Menurut Mathis ( 2000:89) mengatakan bahwa motivasi adalah keinginan

dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Orang biasanya

bertindak karena satu alasan : untuk mencapai tujuan. Jadi motivasi adalah

dorongan yang diatur oleh tujuan dan jarang muncul dalam kekosongan.

Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau

menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan / kegiatan, yang berlangsung

secara sadar.

3.2.2. Bentuk-Bentuk Motivasi

Menurut Nawawi dalam bukunya manajemen sumberdaya manusia ( 2003

: 359 ) membedakan dua bentuk motivasi kerja, kedua bentuk tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Motivasi intrinsik.

Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja

sebagai individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat akan

pekerjaan yang dilaksanakannya. Dengan kata lain motivasi ini bersumber dari

pekerjaan yang dikerjakan, baik karena mampu memenuhi kebutuhan atau

menyenangkan, atau memungkinkan mencapai suatu tujuan, maupun karena

(17)

memberikan harapan tertentu yang positif dimasa depan. Misalnya pekerja yang

bekerja secara berdedikasi semata-mata karena merasa memperoleh kesempatan

untuk mengaktualisasikan atau mewujudkan dirinya secara maksimal.

2. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai

individu berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan pekerjaan

secara maksimal. Misalnya berdedikasi tinggi dalam bekerja karena upah/gaji

yang tinggi, jabatan/posisi yang terhormat atau memiliki kekuasaan yang besar,

pujian, hukuman dan lain-lain.

3.2.3. Tujuan dan Manfaat Motivasi

Motivasi sangat penting arinya bagi perusahaan, karena motivasi merupakan

bagian dari kegiatan perusahaan dalam proses pembinaan, pengembangan, dan

pengarahan manusia dalam bekerja. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan seorang

pegawai harus memiliki motivasi sehingga dapat memberikan dorongan agar

pegawai dapat bekerja dengan giat dan dapat memuaskan kepuasan kerja. Adapun

tujuan dan manfaat dari motivasi menurut Suwatno (2001:147), diantaranya

sebagai berikut :

1. Mendorong gairah dan semangat kerja

2. Meningkatkan moral dan semangat kerja pegawai

3. Meningkatkan produktivitas kerja pegawai

4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan perusahaan

5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai

6. Mengefektifkan pengadaan pegawai

(18)

7. Menciptakan hubungan kerja dan suasana yang baik

8. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi pegawai

9. Meningkatkan kesejahteraan pegawai

10.Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya

11.Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku, dan

sebagainya.

3.2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Herzberg dalam Siagian (2002), bahwa karyawan termotivasi untuk

bekerja disebabkan oleh dua faktor, yaitu :

1. Faktor Intrinsik yaitu faktor daya dorong yang timbul dari dalam diri masing–

masing karyawan, berupa :

a. Pekerjaan itu sendiri (the work it self).

Berat ringannya tantangan yang dirasakan tenaga kerja dari pekerjaannya.

b. Kemajuan (advancement).

Besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja berpeluang maju dalam

pekerjaannya seperti naik pangkat.

c. Tanggung jawab (responsibility).

Besar kecilnya yang dirasakan terhadap tanggung jawab diberikan kepada

seorang tenaga kerja.

d. Pengakuan (recognition).

Besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada tenaga kerja atas hasil kerja.

e. Pencapaian (achievement).

Besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja mencapai prestasi kerja tinggi.

(19)

2. Faktor Ekstrinsik yaitu faktor pendorong yang datang dari luar diri seseorang

terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Faktor ekstrinsik ini mencakup :

a. Administrasi dan kebijakan perusahaan.

Tingkat kesesuaian yang dirasakan tenaga kerja terhadap semua kebijakan dan

peraturan yang berlaku dalam perusahaan.

b. Penyeliaan.

Tingkat kewajaran penyelia dirasakan yang oleh tenaga kerja.

c. Gaji.

Tingkat kewajaran gaji yang diterima sebagai imbalan terhadap tugas pekerjaan.

d. Hubungan antar pribadi.

Tingkat kesesuaian yang dirasakan dalam berinteraksi antar tenaga kerja lain.

e. Kondisi kerja.

Tingkat kesesuaian kondisi kerja dengan proses pelaksanaan tugas pekerjaan–

pekerjaannya.

Apabila faktor intrinsik tersebut ada, dapat memberi tingkat motivasi yang

kuat dan kepuasan dalam diri seseorang, namun jika faktor ini tidak ada, maka

menimbulkan rasa ketidak puasan. Sementara faktor ekstrinsik tersebut ada, tidak

perlu memberi motivasi, tetapi jika tidak ada dapat menimbulkan tidak puas.

(20)

3.3.Pemberian Kompensasi Terhadap Motivasi Pegawai Bagian

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kususnya Bagian

Kemahasiswaan ada beberapa bentuk pemberian kompensasi. Yaitu :

1) Gaji

Gaji diberikan berdasarkan golongan selama ia bekerja. Besarnya

kompensasi yang dibayarkan kepada pegawai ditetapkan atas dasar

peraturan yang telah ditentukan. Berdasarkan peraturan yang berlaku gaji

di Bagian Kemahasiswaan dibagikan berdasarkan golongan.

2) Tunjangan Jabatan Karyawan

Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima

kompensasi yang disebut tunjangan jabatan. Sebaliknya karyawan yang

menduduki jabatan yang lebih rendah akan memperoleh kompensasi

yang lebih kecil. Bagian Kemahasiswaan tunjangan jabatan di bedakan

berdasarkan golongan.Uang makan Golongan I dan Golongan II yaitu

Rp.600.000,00/orang, sementara Golongan III dan IV memperoleh uang

makan Rp.525.000,00/orang. Uang makan tersebut dibagikan sekali

dalam sebulan. Tunjangan lain seperti yang mengawas ujian akan

memperoleh sebesar 2.000.000/orang dalam dua minggu selama ujian

berlangsung. Dalam hal kepanitiaan pegawai akan memperoleh

tunjangan sebesar Rp.2.000.000,00/orang.

(21)

3) Pendidikan dan Pengalaman Kerja

Pada Bagian Kemahasiswaan pendidikan dan pengalaman kerja akan

membedakan balas jasa.

4) Unsur-unsur dalam mengukur prestasi untuk mendapatkan kompensasi

yaitu kualitas kerja,kuantitas kerja,keandalan dan sikap.Kualitas kerja

terdiri dari ketepatan,ketelitian,keterampilan,kebersihan.Kuantitas

kerja terdiri dari output dan penyelesaian kerja dengan

ekstra.Keandalan terdiri dari mengikuti

instruksi,inisiatif,kehati-hatian,kerajinan.Sedangkan sikap terdiri dari sikap terhadap

perusahaan,karyawan lain dan pekerjaan serta kerja sama.

Dalam meningkatkan kinerja pegawai upaya-upaya yang dilakukan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara khususnya di bagian

Kemahasiswaan antara lain dengan memberikan berbagai macam

bentuk kompensasi, yaitu tunjangan jabatan rewards (penghargaan)

bagi setiap pegawai yang memiliki prestasi kerja yang baik antara lain:

1. Mendapatkan Insentif Non Material yaitu penghasilan yang

diberikan tidak dalam bentuk uang, seperti: jabatan

dinaikkan.Hal ini dimaksudkan agar pegawai lebih termotivasi

dalam bekerja dengan adanya kesempatan untuk kenaikan

pangkat atau pun jabatan. Dengan kenaikan ini akan membawa

perubahan di dalam penghasilan.

2. Fakultas Ekonomi juga mengadakan famili gathering, yaitu

liburan keluarga yang dilaksanakan selama beberapa hari

(22)

sebagai refreshing yang diberikan Fakultas Ekonomi kepada

para pegawai dan dosen yang diharapkan dapat membantu

dalam peningkatan motivasi kerja pegawai khususnya Bagian

Kemahasiswaan.

3. Fakultas Ekonomi juga memberikan tunjangan berupa

tunjangan hari raya, dana pension apabila masa kerjanya telah

berakhir.

Dengan diberikannya gaji, insentif, tunjangan-tunjangan, dan

penghargaan kepada pegawai Fakultas Ekonomi khususnya

Bagian Kemahasiswaan diharapkan dapat memotivasi pegawai

dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Hal ini mempunyai

dampak yang positif kepada Fakultas Ekonomi didalam

melaksanakan visi dan misi yakni menjadi salah satu Fakultas

Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu

memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

(23)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian teoritis mengenai kompensasi dan motivasi, maka

pada bab penutup ini penulis akan menarik kesimpulan yang didasarkan pada

uraian-uraian tentang pemberian kompensasi dan motivasi :

1. Ada pengaruh pemberian kompensasi terhadap motivasi kerja pegawai.

2. Sistem pemberian kompensasi telah dilaksanakan dengan baik dan ditandai

dengan adanya pemberian tunjangan,insentif dan penghargaan kepada pegawai

khususnya Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

3. Dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai upaya yang dilakukan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah memberikan kompensasi seperti

tunjangan hari raya (THR) dimana semua pegawai mendapatkannya,dan

(24)

B. SARAN

Dari kesimpulan di atas, maka di sini penulis memberikan saran-saran kepada

organisasi. Adapun saran yang akan diberikan penulis adalah :

1. Dengan pemberian balas jasa yang diberikan diharapkan maka sebaiknya

disiplin pegawai di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi lebih

ditingkatkan, walau pun disiplin yang selama ini dijalankan sudah relatif

baik.

2. Untuk lebih memotivasi pegawai memberikan kesempatan mengikuti

pelatihan-pelatihan atau pengembangan diri dalam mendukung pekerjaan

agar lebih profesional.

3. Pemberian kompensasi sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja

pegawai maka dari itu perhatian terhadap kesejahteraan pegawai lebih

ditingkatkan lagi agar pegawai mempunyai kinerja yang lebih baik lagi.

(25)

BAB II

PROFIL FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara didirikan tahun 1959 di

Darussalam (Universitas Syah Kuala) Kota Kuraja (Banda Aceh). Yayasan

Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan,

namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh ) tetap

memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan

bahwa pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan

penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas

Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu ).

Selanjutnya Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari

Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka

memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan

Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang

diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam

lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku

(26)

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No

0535/0/1983,tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan tinggi

No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987

No.25/DIKTI/Kep/1987 dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu

Program Pendidikan Strata-1 dan Program Pendidikan D-III.

Program Diploma III fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

semula bernama Pendidikan Asministrasi Perusahaan Universita Sumatera Utara

disingkat dengan PAAP-USU. PAAP-Universitas Sumatera Utara berdiri

didasarkan atas SK. Mendikbud R.I. No. 042/U/1975 tanggal 13 Maret 1975 yaitu

sebagai tindak lanjut dari Phassing Out AAN Negeri Medan. Secara organisasi

PAAP-Universitas Sumatera Utara langsung berada dibawah Rektor Universitas

Sumatera Utara tetapi dicangkokkan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara dengan susunan organisasi sebagi berikut:

a. Pembina : Rektor Universitas Sumatera Utara

b. Direktur : Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara atau yang ditunjuk Dekan.

c. Sekretaris : Ditunjuk oleh Dekan.

d. Bagian Administrasi : Ditunjuk oleh Dekan.

Mahasiswa pertama dari PAAP–Universitas Sumatera Utara berasal dari

mahasiswa Akademik Administrasi Negara Medan yang belum menyelesaikan

studinya sampai saat phasing out, ditambah dengan mahasiswa baru yang diterima

pada tahun akademik 1975/1976.

(27)

Sehubungan dengan pembaharuan yang dilaksanakan pada pendidikan

tinggi dengan SK Dijen Dikti No. 23/Dikti/Kep/1987 ; No.25/DIKTI/KEP/1987

dan SK Rektor Universitas Sumatera Utara atas pengelolaan PAAP–Universitas

Sumatera Utara semenjak serah terima tersebut maka nama PAAP-Universitas

Sumatera Utara berubah menjadi Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Organisasi Program Studi Diploma III langsung berada pada struktur

organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara . Pengelola Akademik

Program Studi adalah Ketua Program Studi yang ada pada Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara dengan susunan, yaitu sebagai berikut :

Program Studi D- III Pengelola

D-III Kesekretariatan Ketua Program Studi Kesekretariatan

D-III Keuangan Ketua Program Studi Keuangan

D-III Akuntansi Ketua Program Studi Akuntansi

Berdasarkan SK Dekan No.342/J05.1.12/SK/KP/2002 maka, pengelolaan

Program Diploma III mengalami perubahan, yaitu Pengelola Program Studi

adalah: Ketua program studi, serta Sekretaris program studi bagi masing–masing

jurusan yaitu sebagai berikut :

Program Studi D-III Pengelola

D-III Kesekretariatan Ketua dan Sekretaris Program Studi Kesekretariatan

D-III Akuntansi Ketua dan Sekretaris Program Studi Akuntansi

D-III Keuangan Ketua dan Sekretaris Program Studi Keuangan

(28)

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai

menerima Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Setelah keluar Peraturan Pemerintah No.56 tahun 2003 tanggal 1

Nopember 2003 Universitas Sumatera Utara sebagai Badan Hukum Miliki Negara

dimana Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan satu dari 10

Fakultas dan Program Paskasarjana yang ada pada saat Universitas Sumatera

Utara menjadi PT BHMN, maka terjadilah perubahan nama jurusan yang ada di

Fakultas Ekonomi menjadi Departemen.

Program Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara adalah Pendidikan Tinggi Jalur Non Gelar yang didasarkan pada

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0124/U/1979 tentang

jenjang Pendidikan Tinggi dan Program Akta Mengajar dalam lingkungan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Visi dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai

berikut :

1. Visi

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah menjadi salah

satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi

kebutuhan pasar dalam persaingan global.

2. Misi

a) Menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu

ekonomi,manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar.

(29)

b) Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan dan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c) Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan penelitian dan

pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan.

d) Meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa dan stakeholder lainnya.

e) Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan

pemerintah serta organisasi professional dan lembaga lain yang bertaraf

nasional dan internasional.

3. Tujuan

Menghasilkan lulusan yang :

a) Berjiwa Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi

b) Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu serta

teknologi maupun masalah yang dihadapi masyarakat.

c) Menerapkan pengetahuan dan keterampilan teknologi yang dimilikinya

sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan

kepada masyarakat.

d) Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan

sesuai dengan bidangnya.

B. JARINGAN KEGIATAN

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan

mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/ pelayanan masyarakat dan

(30)

merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak

berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya

yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada

pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan

penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan

sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma

Perguruan Tinggi: Penyelenggaraan Pendidikan, Pengabdian Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik

dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang

dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas dengan

tujuan yang diinginkan. Dengan struktur organisasi, pegawai sebagai pelaksana

mengetahui akan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya sehingga pegawai

tersebut dengan sendirinya mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya

dengan benar dan bertanggung jawab. Hendaknya pegawai ditempatkan pada

(31)

tempat dan tugas yang sesuai dengan bakat, pendidikan, pengalaman, dan

keahlian fisiknya sehingga seluruh kegiatan dapat terlaksana sesuai aturannya

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui

kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat

dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian

kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran

tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat

dilihat pada Gambar 2.1

(32)

Sumber : Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (2013) Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi

Unit Pelaksana Tugas TATA USAHA

Subbag Perlengkapan Subbag Pendidikan Subbag Personalia Subbag Kemahasiswaan

(33)

Pimpinan dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1. Dekanat

Dekan : Prof.Azhar Maksum,M.Ec,Ac

Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution,S.E,M.Ac,Ak

Pembantu Dekan II : Drs.Arifin Lubis,M.M

Pembantu Dekan III : Ami Dilham,S.E.,M.Si

2. BAGIAN TATA USAHA

Kepala Bagian Tata Usaha : Ridwan

Kasubag Akademik : Dra.Cut Nilawati

Kasubag Perlengkapan : Sodali, SE

Kasubag Keuangan : Faizul, SE, M.Si

Kasubag Personalia : Maslan, SE

Kasubag Kemahasiswaan : Zailiana, S.Sos

Bendaharawan Gaji : Santoso

(34)

Sumber : Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ( 2013)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bagian Kemahasiswaan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

D. JOB DESCRIPTION

Berikut ini adalah Job Description pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :

a) Menyusun Rencana Kerja Anggaran Tahunan ( RKAT ) bagian dan

menyiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

b) Mengumpulkan dan mengelola data di bidang kemahasiswaan dan alumni

serta kepegawaian dan perlengkapan.

c) Melakukan Adminstrasi Kemahasiswaan.

d) Melakukan pemberian izin dan rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.

e) Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.

f) Melakukan penyusunan beasiswa dan layanan kesejahteraan mahasiswa.

g) Mengoperasikan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni.

h) Melaksanakan penyimpana dokumen dan surat dibidang kemahasiswaan

(35)

i) Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

j) Melakukan penyajian di bidang kemahasiswaan.

E. RENCANA KEGIATAN

Adapun rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

adalah sebagai berikut:

1. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil

2. Perkuliahan semester genap/ganjil

3. Ujian mid semester atau ujian semester genap/ganjil

4. Wisuda mahasiswa

Untuk mencapai program kerja dan rencana kerja ,Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara menyusun beberapa langkah kegiatan,antara

lain :

1. Peningkatan proses belajar mengajar,silabus metode dan alat yang

digunakan dapat ditingkatkan.

2. Peningkatan jumlah lulusan yang tepat waktu dan memiliki indeks

prestasi yang lebih baik

3. Melakukan inovasi database mahasiswa,Kartu Rencana Studi

(KRS),Kartu Hasil Studi(KHS),Jadwal Ujian Mid Semester,dan

Jadwal Ujian Semester yang telah terprogram.

4. Memperbaiki ruang kuliah mahasiswa,ruang dosen,departemen,dan

ruang baca

(36)

5. Meningkatkan kompetensi mahasiswa dengan mengadakan

kepemimpinan mahasiswa dalam kegiatan perkenalan untuk setiap

penerimaan mahasiswa baru

6. Dosen muda diwajibkan untuk mengikuti program pekerti

applied,approach,worksop,seminar dan lokakarya

7. Mata kuluiah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan

kurikulum dan harus ada rumpun ilmunya.

8. Proses kenaikandan jabatan dosen.

9. Melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat dengan terlebih

dahulu dirapatkan Departemen.

10.Memberi dorongan kepada dosen-dosen untuk melanjutkan studi S2

atau S3 baik dalam dan Luar Negeri

F. KINERJA USAHA TERKINI

Setiap Perguruan Tinggi Negeri mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan

sesuai dengan tujuan Perguruan Tinggi Negeri, butuh waktu untuk mencapai itu

semua begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara khusunya

bagian Kemahasiswaan, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan

oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena

membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pemberian pemberian kompensasi terhadap motivasi pegawai mempunyai

pengaruh yang cukup besar. Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

khususnya Bagian Kemahasiswaan,pemberian kompensasi mempunyai pengaruh

(37)

memberi arti yang mendalam, yakni sesuatu yang dapat mempengaruhi tingkat

kehidupan pegawai bersangkutan bersama keluarganya. Oleh karena itu, perlu

kiranya seorang pemimpin organisasi mendalami arti gaji seorang pegawai.

Pada Bagian Kemahasiswaan kinerja usaha terkini yang telah dilakukan adalah :

1. Membantu mahasiswa dalam pembuatan surat riset,surat rekomendasi,surat

tunjangan untuk orang tua baik yang bekerja di swasta atau pun negeri

2. Bagian Kemahasiswaan juga telah membantu mahasiswa dalam pengurusan

beasiswa,yakni dengan menempelkan pengumuman agar seluruh mahasiswa

tanpa terkecuali mengetahui info beasiswa tanpa ada yang disembunyikan.

3. Memotivasi mahasiswa agar layak dan mandiri.

4. Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

sejauh ini sudah membantu mahasiswa alumni atau pun mahasiswa yang

telah selesai kuliah dalam melegalisir ijazah atau Surat Keterangan Tanda

Lulus.

5. Untuk menyelesaikan surat-surat yang masuk, Bagian Kemahasiswaan

mempunyai target waktu. Dimana dalam memproses surat yang masuk dari

mahasiswa dibutuhkan waktu dua hari sampai pembuatan surat selesai.

Selain itu surat-surat yang datang dari luar juga diproses dengan cara surat

tersebut di catat dahulu apa inti dari surat tersebut,lalu di catat dalam buku

Agenda. Apabila surat tersebut ditujukan pada Pembantu Dekan III atau pun

ditujukan pada pegawai yang bertugas di bagian kemahasiswaan maka

prosesnya juga akan segera ditindak lanjuti. Apabila surat tersebut sifatnya

(38)

segera, maka proses surat balasan juga akan segera di kirim kepada yang

bersangkutan atau si pengirim surat.

(39)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat

penting dalam mewujudkan tujuan organisasi yang salah satunya adalah

memaksimalkan laba. Tenaga kerja memberi sumbangan berupa tenaga, pikiran,

pengalaman, dan keahlian. Dalam suatu organisasi factor tenaga kerja merupakan

masalah yang kompleks, sehingga harus diupayakan bagaimana memelihara dan

mengembangkannya agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan organisasi.

Suatu organisasi perlu didukung oleh pegawai yang berkualitas dan

professional. Pegawai harus di motivasi agar apa yang menjadi tujuan organisasi

dapat terealisasi. Motivasi adalah tenaga pendorong atau daya kekuatan untuk

melakukan suatu usaha yang yang diarahkan pada perilaku yang melibatkan diri

dengan pekerjaan. Didalam sebuah karir pentingnya motivasi dalam bekerja

berperan sangat penting seolah bensin yang membuat seseorang tetap harus

berjalan dan menghadapi segala kesulitan. Karena tanpa adanya motivasi kerja

yang kuat maka akan mudah sekali bagi seseorang tergoyahkan dan memutuskan

untuk berhenti bekerja.

Seseorang yang tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi,dalam

mengerjakan tugas cenderung dilakukan hanya sebatas gugur kewajiban,tidak ada

semangat untuk menjadikan apa yang dilakukan menjadi istimewa dan mencapai

hasil yang maksimal. Sedangkan seseorang yang memiliki motivasi kerja yang

(40)

sehingga hasil pekerjaannya mengesankan dan mudah mendapatkan kepercayaan.

Tentu saja orang-orang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi tersebutlah yang

akan selalu mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan tugas yang lebih baik

dan karirnya selalu naik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja salah satunya adalah

kompensasi. Kompensasi adalah imbalan kepada karyawan karena karyawan

tersebut telah memberikan sumbangan atau bantuan untuk mencapai tujuan

perusahaan. Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya

kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara karyawan itu

sendiri,keluarga dan masyarakat. Program kompensasi juga penting karena

mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia

dan juga agar karyawan memiliki loyalitas dan komitmen yang tinggi kepada

organisasi.

Pentingnya masalah kompensasi ini sehingga sangat mempengaruhi

mental karyawan dalam melaksanakan tugas dan kegiatan-kegiatannya, maka

sudah selayaknya pemimpin memperhatikan dengan seksama masalah pemberian

kompensasi ini.

Tenaga kerja merupakan kekayaan utama dari setiap organisasi. Peranan

mereka ini sangat menentukan berhasil tidaknya organisasi tersebut mencapai

sasarannya,dan merupakan faktor utama dalam melaksanakan aktifitas organisasi

atau perusahaan, oleh sebab itu setiap organisasi harus mampu memotivasi

karyawannya sehingga mau bekerja dengan penuh semangat dan gairah. Dengan

(41)

memberikan kompensasi karena sudah memberikan jasa tenaga dari pekerjannya

terhadap organisasi.

Kompensasi yang bersifat finansial maupun non finansial merupakan

wujud penghargaan atas jasa karyawan pada perusahaan. Oleh sebab itu

kompensasi dapat meningkatkan ataupun menurunkan motivasi karyawan.

Apabila karyawan memandang kompensasi mereka tidak memadai, maka

motivasi kerja dan prestasi kerja akan menurun sehingga target organisasi tidak

terealisasi.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sebagai instusi dibidang

pendidikan,yang dipimpin oleh Dekan sebagai pimpinan puncak. Dekan

mempunyai tiga pembantu dekan yang terdiri dari Pembantu Dekan I, Pembantu

Dekan II, Pembantu Dekan III. Setiap Pembantu Dekan mempunyai tugas dan

tanggung jawab sesuai bidangnya. Salah satu Pembantu Dekan adalah Pembantu

Dekan III, yang membidangi masalah kemahasiswaan yang bertugas memberi

pelayanan terhadap kebutuhan mahasiswa untuk memberi pelayanan,sebagai

pelaksana tugasnya adalah pegawai yang di tempatkan pada bagian

Kemahasiswaan.

Surat Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara no:

237/H5.1.R/SK/KEU/2010 tentang Penetapan Satuan Biaya Pembayaran

Honorarium Kesejahteraan / Insentif Unsur Pelaksanaan Akedemik/Adiministrasi

dan Pengelola Manajemen Perguruan Tinggi Fakultas/Unit Kerja Dilingkungan

Universitas Sumatera Utara. Oleh sebab itu,dengan diterimanya pembayaran

kompensasi,diharapkan pegawai akan termotivasi untuk bekerja.

(42)

Berdasarkan uraian di atas, maka Penulis merasa tertarik untuk membahas

mengenai pengaruh pemberian kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan di

bagian Kemahasiswaan yang dipimpin oleh Pembantu Dekan III. dengan judul :

“PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

PEGAWAI PADA BAGIAN KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA “

B. Perumusan Masalah

Penghargaan dalam bentuk uang mau pun jabatan merupakan motivasi utama

pada umumnya bagi pegawai. Penghargaan ini akan berpengaruh dalam

mendorong kinerja pegawai di dalam organisasi. Rumusan masalah dalam Tugas

Akhir ini adalah :

Apakah ada pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja

Pegawai Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian kompensasi terhadap

motivasi pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang di lakukan pada bagian Kemahasiswaan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

(43)

1. Bagi Instansi, dapat memberikan masukan kepada Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara khususnya bagi pegawai di Bagian Kemahasiswaan

dalam menyusun kebijakan pemberian kompensasi agar pegawai termotivasi

bekerja.

2. Bagi Penulis, dapat mengetahui bahwa kompensasi dapat memotivasi kerja

pegawai.

3. Bagi Peneliti selanjutnya, sebagai masukan atau referensi bagi pembaca

untuk membantu penulisan tugas akhir yang berhubungan dengan kompensasi.

E. Sistematika Penelitian

1. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara yang terletak di jalan Prof.c M.T Hanafiah kampus

USU Medan. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada tabel

1.1

Tabel 1.1 Jadwal kegiatan

No. KEGIATAN MINGGU KE

1 2 3

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data

3. Penulisan Laporan

Sumber : Penulis (2013)

(44)

Dalam kegiatan pengumpulan data, penulis melakukan riset mulai tanggal

28 Januari sampai dengan 09 Februari 2013 di Bagian Kemahasiswaan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(45)

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN KEMAHASISWAAN FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH :

ELISABETH PANJAITAN 102103091

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(46)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : ELISABETH PANJAITAN

NIM : 102103091

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI

PEGAWAI DI BAGIAN KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal : Juli 2013 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM) NIP . 19741012 200003 2 003

Tanggal : Juli 2013 DEKAN

(47)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ELISABETH PANJAITAN

NIM : 102103091

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP

MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN

KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Medan, Juli 2013 Menyetujui Pembimbing

(48)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas

Akhir ini yang berjudul “Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja

Pegawai Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara “

Tugas Akhir ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan program Diploma III di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara. Selama penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis menemui banyak

hambatan-hambatan, namun itu bukan penghalang bagi Penulis untuk menyelesaikan tugas

akhir ini. Dengan semangat dan pikiran positif yang Penulis tanamkan di benak

Penulis menjadikan tantangan sebagai upaya untuk mencapai kesuksesan.

Dengan selesainya Tugas Akhir ini maka Penulis ingin mengucapkan rasa

terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril

Pasaribu,DTM&H, MSc(CTM). Sp.A(K)

2. Bapak Dekan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Prof.Azhar Maksum,M.Ec,Ac,Ak

3. Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan Dr. Beby Karina

Fawzeea Sembiring, SE, MM

4. Sekretaris Program Studi D-III Kesekretariatan Ibu Magdalena

(49)

5. Ibu Dra. Komaria Pandia, M.Si selaku dosen pembimbing yang

dengan sabar telah membimbing Penulis dalam menyelesaikan

Tugas Akhir Penulis

6. Pembantu Dekan I Fahmi Natigor Nasution,S.E,M.Acc,Ak,

Pembantu Dekan II Drs.Arifin Lubis,M.M, Pembantu Dekan III

Ami Dilham,S.E.,M.Si

7. Staff Pegawai yang berada di bagian Kemahasiswaan ibu Hj.

Zailiana S.Sos selaku Kasubag Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara,Ibu Emma Dahliana,SE,Saparuddin

SE,Ibu Sri Wardani yang telah banyak memberikan informasi dan

bimbingan selama penulisan Tugas Akhir.

8 Teristimewa kepada Ayahanda yang tercinta R.Panjaitan yang

senantiasa selalu berdoa dan bersabar memberikan dukungan

moril,spiritual,dan material yang tidak ternilai harganya,terima

kasih untuk Rina, Nova, Maria,Jogi,Joice,Martha,Rio yang selalu

memberikan dukungan serta doanya sehingga Penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik.

9 Buat teman-teman Penulis di Program Studi Diploma III

Kesekretariatan grup B (terutama Cindy,Devi,Friska,Ulfa,Meytha)

yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir

Penulis.

10 Teman-teman magang grup dua belas Cindy, Boby,Maya,Asep,

(50)

11 Untuk semuanya yang sudah mendoakan penulis dalam kelancaran

Tugas Akhir Penulis yang tidak bisa Penulis sebutkan satu persatu,

terima kasih atas doa dan dukungannya kepada Penulis.

Akhirnya dengan kerendahan hati, Penulis mempersembahkan

Tugas Akhir ini agar dapat bermanfaat dan membantu semua pihak

yang memerlukannya.

Medan, Juli 2013

Penulis

Elisabeth Panjaitan

(51)

DAFTAR ISI

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 4

E.Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PROFIL INSTANSI A.Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 7

B.Jaringan Usaha atau Kegiatan ... 11

C.Struktur Organisasi & Personalia ... 12

D.Job description ... 16

E.Rencana Kegiatan ... 17

F.Kinerja Usaha Terkini ... 18

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Kompensasi 3.1.1. Pengertian Kompensasi ... 21

3.1.2. Bentuk Kompensasi ... 23

3.1.3. Tujuan Pemberian Kompensasi ... 24

3.1.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi ... 25

3.1.5. Komponen-Komponen Kompensasi ... 28

3.2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi ... 37

3.3. Pemberian Kompensasi Pegawai ... 40

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 42

Saran ... 43

(52)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

(53)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Tabel 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara…14

Tabel 2.2 Struktur Organisasi Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Rahimi_gh@modares.ac.ir Abstract- In this paper a two dimensional elasticity for free vibrations and the effect of elastic foundantion on a two- direction functionally graded beams

Gedung A Kantor Regional VIII Badan Kepegawaian Negara Banjarmasin Jl.. 1 Banjarbaru, Kalimantan

Regression analysis indicated that policies which improved marketing of grains, provision of credit (largely in form of farm inputs) and extension services, encouraged expansion of

In reality, risk is structured into the social institutions, social processes and policies, and social relationships that are difficult to influence for historically

[r]

Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan karakter sopan santun pada anak kelompok B TK Pertiwi 01 Jantiharjo, Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013 melalui

Faisal Hakim Nasution: Penetapan biaya dan pendapatan pada Hotel Surya P... Faisal Hakim Nasution: Penetapan biaya dan pendapatan pada Hotel

Tisa Purmanti Ginting: Beberapa Cara Perawatan Klas I Angle Dengan Kelainan Diastema Pada Masa Gigi Permanen, 2003... Tisa Purmanti Ginting: Beberapa Cara Perawatan Klas I Angle

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH ( Studi tentang Perusahaan Daerah Pasar untuk Meningkatkan Pendapatan.. Asli Daerah di

Die gedagte van vryheid volgens antieke en Christelike verstaan 1959 Die sin van historiese arbeid bestaan nie daarin om ’n beeld van die verlede te probeer rekonstrueer, of om goeie