• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L. Merril) dan Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) Dengan Berbagai Jarak Tanam Pada Sistem Tumpang Sari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L. Merril) dan Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) Dengan Berbagai Jarak Tanam Pada Sistem Tumpang Sari"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Tinggi Tanaman Jagung dan Kedelai 2-7 MST Pada Perlakuan Jarak Tanam Dengan Sistem Tumapng Sari   Perlakuan Jagung Kedelai
Tabel 2. Jumlah Daun Jagung Pada Perlakuan Jarak Tanam dengan Sistem Tumpang Sari  Perlakuan Jagung
Tabel 3. Diameter Batang dan Jumlah Cabang Produktif Kedelai Pada Perlakuan Jarak Tanam dengan Sistem Tumpang Sari Perlakuan Diameter Batang Jumlah Cabang Produktif
Tabel 4. Umur Berbunga dan Umur Panen Jagung dan Kedelai Pada Perlakuan Jarak Tanam dengan Sistem Tumpang Sari Perlakuan Umur Berbunga Umur Panen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan adalah yuridis normatif, dimana penulis berusaha menelusuri dan mengumpulkan data yang terdiri dari literatur, peraturan perundang-undangan yang berlaku,

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Pasal

Untuk itu diperlukan suatu perangkat UU yang dapat mengatasi masalah ini seperti yang sekarang telah adanya perangkat hukum yang satu ini berhasil digolkan, yaitu Undang- undang

Masih terdapat beberapa kekurangan disaat kegiatan belajar dilaksanakan yaitu kurangnya peneliti dalam menguasai kelas, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu

Mengajak TOGA dan TOMA untuk ikut mempromosikan dan merealisasikan hidup sehat tanpa merokok, minimal tidak merokok dalam rumah5. Mengajak masyarakat untuk membuat

Figure 3- GScore (kcal/mol) of selected ligands of 3D-molecular screening using GlideXP on Staphylococcus aureus dehydrosqualene synthase protein (2ZCO),

RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK ) PROGRAM P2 DBD PUSKESMAS BUNTEN BARAT TAHUN 2017N. O KEGIATAN TUJUAN SASARA

Namun berdasarkan hasil penelitian Anwar Sitepu (2014) ada lima faktor yang menyebabkan kesalahan dalam penetapan sasaran, yaitu: 1) basis data terpadu yang digunakan sebagai