TUGAS AKHIR
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA
PEGAWAI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Oleh :
PUTRI SARI RAMADHANI SITEPU
072101072
PROGRAM DIPLOMA-III KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III
Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
Sembah sujud penulis kepada kedua orangtua tercinta Ayahanda Saptinet dan
Ibunda Lailatunnisa yang telah memberikan segenap kasih sayang, dorongan,
semangat dan pengorbanannya yang begitu besar sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi dan penulis juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS selaku Ketua Jurusan Program Studi
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Program
Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, MM selaku Dosen Pembimbing, yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas
akhir ini.
5. Bapak/Ibu Dosen dan Para Staf Pegawai yang banyak membantu penulis selama
menjalankan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Saudara-saudaraku tersayang Aslam, Hakim, Ridwan yang telah memberikan
7. Teristimewa Alfi Syahrin Efendi Pulungan yang selama ini sudah memberikan
kasih sayang, dukungan, semangat, dan mendo’akan penulis dalam menyelesaikan
kuliah dan menyelesaikan tugas akhir ini, penulis takkan pernah melupakan
kebaikanmu.
8. Teman-temanku, Siska, Dian, Enda, Farhel, Mora, Andri , Ahmad, Andra, Ziko,
Chairil, Desi, Lenni, Siti, Wiwik, Tika, yang telah memberikan semangat dan
mendoakan penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini dan teman–teman yang
tidak bisa disebutkan satu persatu namanya yang telah banyak membantu penulis.
Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis
dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal dan
pahala di akhirat kelak. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini
masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan
datang.
Medan, November 2010
Penulis
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : PUTRI SARI RAMADHANI SITEPU
NIM : 072 101 072
PROGRAM STUDI : KEUANGAN
JUDUL : PENGARUH MOTIVASI TERHADAP
PENIONGKATAN KINERJA PEGAWAI FAKUKTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tanggal : ……… 2010 Dosen Pembimbing
(Dr.Beby karina Fawzeea, MM) NIP. 19741012 200003 2 003
Tanggal : ………. 2010 Ketua Program Studi
(Prof. Dr. Paham Ginting, MS) NIP. 19530519 198403 1 001
Tanggal : ……….. 2010 Dekan,
DAFTAR ISI
Halaman
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 40
B. Saran ... 41
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi FE USU...11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat hidup berkembang dengan
cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan
yang mempengaruhi jalannya organisasi sifatnya selalu berubah. Oleh karena itu,
perusahaan memerlukan suatu pola pengaturan dan pengolahan sumber-sumber
ekonomi, faktor-faktor produksi yang tersedia secara terarah dan terpadu sehingga
akan tercapai tujuan perusahaan tersebut apabila memiliki sumber daya manusia yang
berkualitas dalam pekerjaannya.
Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan pegawai yang mampu,
cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan
untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan dan keterampilan
pegawai tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja keras
dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya.
Oleh karena itu, motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap
individu pegawai mau bekerja keras dan antusias untuk mencapi prestasi kerja yang
tinggi.
Perilaku yang sering terjadi secara umum yang sering dialami banyak pegawai
dalam suatu perusahaan yaitu keluhan cenderung lebih cepat muncul dari pada
kepuasan, dengan demikian perasaan tidak puas dari pegawai lebih cepat ketahuan
dari pada perasaan puas. Oleh karena itu, motivasi merupakan hal yang perlu
Pimpinan hendaknya memberikan perhatian khusus terhadap pegawai dan dapat
menciptakan suatu kondisi kerja yang dapat meningkatkan semangat kerja mereka.
Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada
bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terarah kepada tujuan yang diinginkan.
Manajer dalam memotivasi ini harus menyadari bahwa orang akan mau bekerja keras
dengan harapan ia akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan-keinginan dari
hasil pekerjaannya.
Motivasi juga disebut sebagai pendorong, keinginan atau kebutuhan. Menurut
Winardi (dalam Abdurrahmat, 2006:81), motivasi dalam sebuah konteks organisasi
merupakan suatu kekuatan potensial yang ada pada diri seorang manusia, yang dapat
dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada
intinya berkisar sekitar imbalan moneter dan imbalan nonmoneter, yang dapat
mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, dimana hal ini
tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan.
Pencapaian tujuan motivasi kerja sebagaimana diharapkan menghasilkan hasil kerja
yang efisien, baik bagi diri individu yang bersangkutan maupun bagi organisasi.
Peranan pegawai dalam meningkatkan fungsi manajemen menjadi kewajiban
dari setiap pemimpin mendorong dan memotivasi setiap bawahannya untuk
berprestasi. Untuk mengetahui pegawai yang berprestasi maka perusahaan
mengadakan penilaian prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja karyawan (Performance
appraisal) adalah suatu penilaian periodik atas nilai seorang individu karyawan bagi
organisasinya, dilakukan oleh atasannya atau seseorang yang berada dalam posisi
untuk mengamati dan menilai prestasi kerjanya (Roger Belows dalam Achmad,
dicapai seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
Berdasarkan latar belakang ini peranan motivasi untuk meningkatkan kinerja
pegawai dalam perusahaan, karena motivasi adalah hal yang menyebabkan,
menyalurkan, dan mendukungn perilaku manusia agar mau bekerja keras, giat dan
antusias untuk mencapai hasil yang optimal, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai motivasi dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan dan
menulisnya ke dalam bentuk laporan tugas akhir dengan judul ”Pengaruh Motivasi
Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka terdapat
permasalahan yang menjadi objek dalam penelitian ini, yakni Bagaimana Pengaruh
Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis motivasi
yang diberikan oleh manajer sumber daya manusia dan bagaimana pengaruhnya
terhadap peningkatan kinerja pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan dan tambahan informasi bagi perusahaan tentang
motivasi kerja sehingga pelaksanaan dan tujuan perusahaan bisa tercapai
dengan baik.
b. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
teori- teori yang penulis dapatkan baik dari bangku kuliah maupun dari luar dan
memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang manajemen
sumber daya manusia, khususnya menyangkut tentang motivasi kerja.
c. Bagi Pihak Lain
Sebagai pedoman atau referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk
mengadakan penelitian di bidang atau permasalahan yang sama di masa yang
akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan motivasi kerja.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara sistematis dan objektif untuk
memperoleh data-data yang relevan dalam mengumpulkan keterangan baik secara
lisan maupun tulisan.
dimana sumber data yang digunakan penulis yaitu :
a. Data Primer, yang merupakan data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti dari sumber utama yang diperlukan dalam pembahasan masalah
b. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh dari perusahaan sebagai
tambahan dan data pelengkap dari data primer, antara lain seperti sejarah
singkat perusahaan, struktur organisasi, Job Description pegawai, serta
beberapa literatur yang menghimpun beberapa teori baik yang diperoleh
dari buku, arsip, dokumen dan keterangan-keterangan lain yang
diperlukan penulis berhubungan dengan penelitian ini.
E. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi atau Pengamatan, yaitu penulis mendatangi langsung lokasi
penelitian dan melakukan pengamatan langsung terhadap Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
b. Interview atau wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara tanya jawab langsung kepada staf dan karyawan
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
c. Studi dokumentasi, yaitu mengadakan pencatatan langsung terhadap
dokumen atau arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
F. Rencana Penulisan
1. Jadwal survei / observasi
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl.
T.M. Hanafiah Kampus USU Medan. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan ini
NO KEGIATAN
MINGGU KE
1 2 3
1. Persiapan
2. Pengumpulan Data
3. Penulisan Laporan
Sumber: Penulis
Dalam kegiatan pengumpulan data, Penulis melakukan riset selama beberapa
minggu mulai dari 06 Juli – 21 Juli 2010 di Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
2. Rencana Isi
Tugas akhir ini dibagi atas 4(empat) bab dan setiap bab-nya terbagi atas
beberapa sub bab, antara lain :
Bab I. Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat, serta Rencana Penulisan yang terdiri dari jadwal
survei/obsevasi dan rencana isi.
Bab II. Profil Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah ringkas, struktur organisasi &
personalia, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini
dan rencana kegiatan.
Bab III. Topik Penelitian
Bab ini membahas tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan
Bab IV. Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran atas Pengaruh Motivasi
Terhadap Kinerja Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
BAB II
PROFIL FAKULTAS EKONOMI
1. Sejarah Ringkas
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota Medan atau di
luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun
1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kota Kuraja (Banda Aceh), dan
sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.
Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota
Medan, Namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (banda Aceh) tetap
memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa
pada waktu itu tekhnik operasional pendidikan berada di Kutaraja, sedangkan
penyelesaian administrasinya tetap berada dibawah Presiden Universitas Sumatera
Utara (Istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).
Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di
Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara
dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara didirikan di Medan dan memperoleh status Negeri dengan surat
Keputusan Meteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No. 64/1961 tentang
Pengertian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan
pemasukan kedalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November
1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1 Oktober 1961.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No. 05350
/1983 tanggal 8 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.
No.25/DIKTI/Kep/1987 dan No. 26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program
Pendidikan Strata-1 dan Pendidikan Diploma-III. Program Pendidikan Strata-1
meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :
a. Departemen Akuntansi
b. Departemen Manajemen
c. Departemen Ekonomi Pembangunan
Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari :
a. Jurusan Akuntansi
b. Jurusan Keuangan
c. Jurusan Kesekertariatan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima
Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.
Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas
Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar
dalam persaingan global.
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang
ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan
pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan
fakultas dalam status PT. BHMN.
d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku
pelanggan (customer) dan shareholders lainnya.
e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah
serta organisasi professional dan lembaga lain yang bertaraf nasional dan
internasional.
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta menyesuaikan
diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional.
b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian dan pengabdian
pada masyarakat terhadap perkembangan perubahan.
2. Struktur Organisasi dan Personalia
Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk
mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini
dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui
sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan
koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertical, melalui
saluran tunggal. Struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
PIMPINAN FAKULTAS EKONOMI USU
Dekan : Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec
Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution, SE, M.acc, Ak
Pembantu Dekan II : Drs. Arifin Lubis, MM, Ak
Pembantu Dekan III : Ami Dilham, SE,M.Si
DEWAN PERTIMBANGAN FAKULTAS EKONOMI USU
Ketua : Drs. Erwin Abubakar,MBA,Ak
Sekertaris : Dra. Komariah Pandia, M.Si
Anggota : Prof.Bactiar Hassan Miraza
Prof.Moenaf H.Regar,M.Acc
Prof.Dr.Amrin Fauzi
Prof.Dr.Arnita Zainuddin,M.Si
Prof.Dr.Ade FatmaLubis,MAFIS,MBA,Ak
Prof.Ritha F.Dalimunthe, SE,M.Si
Prof.Dr.Azhar Maksum,M.Ec,Acc,Ak
Prof.Dr.Paham Ginting,MS
Prof.Dr.Syaad Afifuddin S,M.Ec
Prof.Dr.Ramli,MS
Drs. Jhon Tafbu Ritonga,M.Ec
Fahmi Natigor Nasution,SE,M.Acc,Ak
Ami Dilham, SE,M.Si
Drs. Hassan Sakti Siregar,M.Si, Ak
Wahyu Ario Pratomo,SE, M.Ec
Prof.Dr.Iic.rer.Reg. Sirojuzilam,SE
DEPARTEMEN
Akuntansi
Ketua : Drs. Hassan Sakti Siregar,M.Si, Ak
Sekertaris : Mutia Ismail, SE, MM, Ak
Manajemen
Ketua : Prof.Ritha F.Dalimunthe, SE,M.Si
Sekertaris : Nisrul Irawati,SE,MBA
Ekonomi Pembangunan
Ketua : Wahyu Ario Pratomo,SE, M.Ec
Sekertaris : Dr. Irsyad Lubis,SE,M.SocSc
3. Job Description
Adapun Rincian Tugas Bagian Tata Usaha:
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas
2. Menghimpun dan Menelaah peraturan perundang-undangan di bidang
ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan
alumni, kepegawaian, dan perlengkapan
3. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik,
administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian,
dan perlengkapan
4. Melaksaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,
kepegawaian, keuangan dan kearsipan
6. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian/Pelayanan
kepada masyarakat
7. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni Fakultas
8. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan Fakultas
9. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi
10. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan
kegiatan Fakultas
11. Menyusun laporan kerja Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
Fakultas.
Adapun Rincian Tugas Sub Bagian Akademik:
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian
2. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian,
Pengabdian/Pelayanan kepada masyarakat
3. Melaksanakan administrasi akademik
4. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik
5. Menghimpun dan mengklasifikasi data pencapaian taget kurikulum
6. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilimiah dilingkungan falkultas
7. Melakukan administrasi penelitian dan Pengabdian/Pelayanan pada masyarakat
di lingkungan fakultas
8. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
Adapun Rincian Tugas Sub Bagian Umum dan Keuangan:
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian
2. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan
3. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan dilingkungan fakultas
4. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas, dan pertemuan
ilmiah dilingkungan fakultas
5. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan
6. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan
pertanggungjawaban keuangan
7. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan dinas,
pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah di teliti
kebenarannya
8. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan
9. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang keuangan
10. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersipkan penyusunan laporan
Bagian.
Adapun Rincian Tugas Sub Bagian Kepegawaian:
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian
2. Menyusun konsep juklat/juknis di bidang kepegawaian
3. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai
4. Melaksanakan urusan mutasi pegawai
6. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul kenaikan
jabatan/pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar
Tetap/Tidak Tetap/Emiritus, ijin, dan cuti
7. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai
8. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional
9. Memproses pelanggaran disiplin pegawai
10. Memproses asuransi pegawai
11. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
Bagian.
Adapun Rincian Tugas Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni:
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian
2. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni
3. Melakukan administrasi kemahasiswaan
4. Melakukan urusan pemberian izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan
5. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi
6. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas
7. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karier dan layanan kesejahteraan
mahasiswa
8. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan
9. Mengoperasionalkan system informasi kemahasiswaan dan alumni
10. Melakukan penyajian informasi di bidang kemahasiswaan
11. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kemahasiswaan dan
12. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
Bagian.
Adapun Rincian Tugas Sub Bagian Perlengkapan:
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian
2. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan
3. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan
4. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan dan
perlengkapan
5. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan
6. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan
7. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
Bagian
4. Jaringan Usaha / Kegiatan
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan
pembinaan sivitas akademika. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak
berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya
yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan
pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang
Penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan
mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.
5. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai semua itu, begitu juga
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Fakultas terus berupaya agar tujuan
yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan
itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam
bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja
yang bermutu dan tepat. Jadi, kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah
menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa,
melakukan berbagai macam penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang
bermanfaat bagi universitas, mahasiswa, dan masyarakat, serta melakukan pengabdian
kepada masyarakat berupa seminar–seminar kepada masyarakat, memotivasi
masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada
masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap
sivitas akademika agar dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang
Kegiatan–kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas, seperti perayaan
hari–hari besar keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
6. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Persiapan kuliah mahasiswa semester ganjil/genap
2. Perkuliahan semester ganjil/genap
3. Ujian mid semester, ujian semester ganjil/genap
4. Wisuda mahasiswa
5. Penambahan gedung perkuliahan.
Untuk mencapai program kerja dan rencana kerja Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara menyusun beberapa langkah kegiatan sebagai berikut:
1. Peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode dan alat yang digunakan
dapat ditingkatkan
2. Jumlah lulusan meningkat dan diharapkan lulus tepat waktu, serta indeks
prestasi lebih baik
3. Melakukan inovasi database mahasiswa, kartu rencana mahasiswa, kartu hasil
studi, jadwal kuliah, jadwal ujian mid semester, dan jadwal ujian semester yang
telah terprogram
4. Memperbaiki ruang kuliah mahasiswa dan dosen, departemen dan ruang baca
5. Meningkatkan kompetensi mahasiswa, setiap penerimaan mahasiswa baru
6. Dosen muda diwajibkan untuk mengikuti Program Pekerti Applied Approach,
Workshop, Seminar, dan Lokakarya
7. Mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan kurikulum
dan harus ada rumpun ilmunya
8. Membutuhkan proses kenaikan pangkat dan jabatan dosen
9. Melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang harus dirapatkan oleh
Departemen
10. Memberi dorongan kepada dosen muda untuk melanjutkan program studi S2 dan
S3 baik dalam maupun di luar negeri
11. Meningkatkan jumlah mahasiswa yang diterima
12. Meningkatkan kegiatan seminar, lokakarya, kuliah umum yang diadakan
Pimpinan Fakultas
13. Memberi bimbingan kepada mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
magang/praktek kerja lapangan agar dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas
14. Departemen menyiapkan laporan evaluasi per semester untuk meningkatkan
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI
A. Pengertian Motivasi
Menurut Winardi (2007:1), istilah motivasi berasal dari bahasa latin “movere”
yang berarti bergerak (to move). Kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah
motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu.
Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan pegawai yang “mampu, cakap
dan terampil”, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk
mencapai hasil kerja yang optimal.
Sukses tidaknya suatu organisasi, sangat tergantung dari aktifitas dan
kreatifitas sumber daya manusianya. Untuk itu, hal utama yang harus diperhatikan
seorang manajer ialah membangkitkan gairah kerja karyawannya. Peranan manajer
sangat besar dalam memotivasi karyawan agar bekerja sesuai dengan program yang
telah ditetapkan oleh perusahaan.
Seorang manajer akan lebih mudah memotivasi bawahannya dengan
mengetahui apa yang menjadi alasan karyawan mau bekerja dan kepuasan-kepuasan
apa yang dinikmatinya. Tingkah laku seseorang dipengaruhi serta dirangsang oleh
keinginan, kebutuhan, tujuan dan kepuasannya. Oleh karena itu, seorang manajer
harus memperhatikan hal-hal seperti peran, perlakuan, dan penghargaan terhadap
karyawannya.
Pentingnya motivasi dikarenakan motivasi adalah hal yang menyebabkan,
menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja keras, giat dan
manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan
terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Beberapa defenisi tentang Motivasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli:
1. Menurut Hasibuan (2005:95), motivasi adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama,
bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan
2. Menurut Herzberg (dalam Siagian, 2005:290), motivasi adalah hal-hal
pendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi
Intrinsik adalah hal-hal pendorong berprestasi yang bersumber dari dalam diri
seseorang. Motivasi Ekstrinsik berarti bersumber dari luar diri seseorang
dalam kehidupan karyawan tersebut.
3. Menurut Winardi (2007:6), motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada
di dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau
dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar
imbalan moneter dan imbalan nonmoneter, yang dapat mempengaruhi hasil
kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi
dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan.
4. Menurut Schemerhorn Jr. c.s. (dalam Winardi, 2007:2), motivasi merupakan
sebuah istilah yang digunakan dalam bidang perilaku keorganisasian
(Organizational Behavior = OB), guna menerangkan kekuatan-kekuatan yang
terdapat pada diri seorang individu, yang menjadi penyebab timbulnya tingkat,
arah, dan persistensi upaya yang dilaksanakan dalam hal bekerja.
B. Tujuan Motivasi
Adapun tujuan motivasi menurut Hasibuan (2005:97) yaitu :
1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
3. Meningkatkan produktifitas kerja karyawan
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan
6. Mengefektifkan pengadaan karyawan
7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
8. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan
9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
10.Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
11.Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
C. Teori – Teori Motivasi
Teori-teori motivasi meurut Hasibuan (2005:103) dikelompokkan atas:
1. Teori Kepuasan (Content Theory), yang memusatkan pada apanya
motivasi
a. Teori Motivasi Klasik
Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk dapat memenuhi
kebutuhan fisik/biologisnya, berbentuk uang/barang dari hasil pekerjaannya.
Konsep dasar teori ini adalah orang akan bekerja giat, bilamana ia mendapat
b. Maslow’s Need Hierarchy Theory
Hirarki kebutuhan mengikuti teori jamak yakni seseorang berperilaku/bekerja,
karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan.
Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang,
artinya jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi maka kebutuhan tingkat
kedua akan muncul menjadi yang utama. Apabila kebutuhan tingkat kedua telah
terpenuhi maka selanjutnya akan muncul kebutuhan tingkat ketiga dan
seterusnya sampai tingkat kebutuhan kelima.
Maslow (dalam Winardi, 2007:11) mengemukakan sejumlah proporsi penting
tentang perilaku manusia, antara lain sebagai berikut :
1) Manusia adalah makhluk yang serba berkeinginan (man is a wanting being).
Ia senantiasa menginginkan sesuatu dan ia senantiasa menginginkan lebih
banyak.
2) Suatu kebutuhan yang dipenuhi bukianlah motivator bagi perilaku, hanya
kebutuhan - kebutuhan yang tidak terpenuhi yang akan memotivasi perilaku.
3) Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu seri tingkatan – suatu hierarki
menurut pentingnya masig-masing kebutuhan, yakni:
a) Kebutuhan fisik dan biologis, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan
hidup. Beberapa hal yang termasuk ke dalam kebutuhan ini adalah
kebutuhan makan, minum, perumahan, udara dan sebagainya.
b) Kebutuhan keselamatan dan keamanan, yaitu kebutuhan akan kebebasan
dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan
c) Kebutuhan sosial, yaitu kebuhan sosial, teman, interaksi, dicintai dan
mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan
masyarakat lingkungannya.
d) Kebutuhan akan penghargaan atau prestasi, yaitu kebutuhan akan
penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan prestise dari
karyawan dan masyarakat lingkungannya
e) Aktualisasi diri, yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri dengan
menggunakan kemampuan, ketrampilan, dan potensi optimal untuk
mencapai prestasi kerja yang memuaskan/luar biasa.
Menurut Maslow (dalam Arep & Tanjung, 2003:26), lima hierarki
kebutuhan manusia ditunjukkan pada Gambar 2.2 berikut:
Gambar 2.2. Hierarki Kebutuhan-kebutuhan dari Maslow
Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan sosial
Kebutuhan keselamatan dan keamanan
Kebutuhan fisik dan biologis
Sumber: Ruky (2001)
c. Herzberg’s two factors Motivation Theory
Menurut Herzberg (dalam Winardi, 2007:87), orang menginginkan dua macam
1. Faktor Motivasional, merupakan hal-hal pendorong berprestasi yang sifatnya
intrinsik, yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang. Faktor intrinsic
ialah kemampuan, keberhasilan yang diraih (prestasi), dan pengakuan orang
lain (penghargaan).
2. Faktor Pemeliharaan (Higiene), merupakan faktor-faktor yang sifatnya
ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri seseorang, misalnya dari
organisasi tetapi turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan
kekaryaannya. Faktor ekstrinsik mencakup: status seseorang dalam organisasi,
hubungan seorang karyawan dengan atasannya, hubungan seseorang dengan
rekan kerjanya, kondisi kerja, jenjang karir dan sistem imbalan yang berlaku.
Berdasarkan hasil penelitian Herzberg (dalam Hasibuan, 2005:108), ada tiga
hal penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan, antara lain sebagai
berikut :
a) Hal-hal yang mendorong pegawai adalah pekerjaan yang menantang yang
mencakup perasaan berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan, dapat
menikmati pekerjaan itu sendiri, dan adanya pengakuan atas semuanya.
b) Hal-hal yang mengecewakan pegawai adalah terutama faktor yang bersifat
formalitas saja pada pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat,
sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan,dan lain-lainnya.
c) Pegawai akan kecewa apabila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan
d. Teori X dan Teori Y Mc.Gregor
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat
dibedakan atas manusia penganut teori x (teori tradisional) dan manusia
penganut teori y (teori demokratik).
Teori X
a. Rata-rata karyawan itu malas dan tidak suka bekerja.
b. Umumnya karyawan tidak terlalu berambisi mencapai prestasi yang
optimal dan selalu menghindarkan tanggung jawabnya dengan cara
mengkambinghitamkan orang lain.
c. Karyawan lebih suka dibimbing, doperintah dan diawasi dalam
melaksanakan pekerjaannya.
d. Karyawan lebih mementingkan dirinya sendiri dan tidak
memperdulikan tujuan organisasi.
Menurut teori x ini untuk memotivasi pegawai harus dilakukan dengan cara
pengawasan yang ketat, dipaksa, dan diarahkan supaya mereka mau bekerja
sungguh-sungguh. Jenis motivasi yang diterapkan adalah cenderung kepada
motivasi negative yakni dengan menerapkan hukuman yang tegas. Tipe
kepemimpinan teori x adalah otoriter sedangkan gaya kepemimpinannya
berorientasi pada prestasi kerja.
Teori Y
a. Rata-rata karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya bekerja sama
wajarnya dengan bermain-main dan beristirahat.
b. Karyawan dapat memikul tanggung jawab dan berambisi untuk maju dan
mengembangkan dirinya untuk memecahkan persoalan dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya.
c. Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi dan
mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu.
Menurut teori y untuk memotivasi pegawai hendaknya dilakukan dengan cara
peningkatan partisipasi pegawai, kerjasama, dan keterikatan pada keputusan.
Jenis motivasi yang diterapkan adalah motivasi positif, sedangkan tipe
kepemimpinannya adalah kepemimpinan partisipatif.
e. Mc.Clelland’s A Motivation Theory
Menurut Mc. Clelland (dalam Hasibuan, 2003:30), dalam teori ini hal-hal
yang memotivasi seseorang adalah:
1) Kebutuhan akan prestasi
2) Kebutuhan akan afiliasi
3) Kebutuhan akan kekuasaan
Dalam memotivasi para bawahan, manajer hendaknya menyediakan
peralatan, menciptakan suasana pekerjaan yang baik, dan memberikan
kesempatan untuk promosi.
1) Kebutuhan akan Prestasi
Kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat bekerja seseorang. Karena itu, kebutuhan akan prestasi akan
mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan
mengerahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi
mencapai prestasi kerja yang maksimal. Karyawan akan antusias untuk
akan dapat memperoleh pendapatan yang besar. Dengan pendapatan
yang besar akhirnya memiliki serta memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
Menurut Mc. Clelland (dalam Winardi, 2007:85), orang yang
termotinasi untuk berprestasi memiliki tiga macam ciri umum. Ciri
yang pertama adalah sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas
dengan derajat kesulitan moderat. Kedua, orang-orang yang berprestasi
tinggi menyukai situasi dimana kinerja mereka timbul karena
upaya-upaya mereka sendiri dan bukan karena faktor lain seperti kemujuran.
Karakteristik yang ketiga mengidentifikasikan orang yang berprestasi
tinggi adalah bahwa mereka menginginkan lebih banyak umpan balik
tentang keberhasilan dan kegagalan mereka dibandingkan dengan yang
berprestasi rendah.
2) Kebutuhan akan afiliasi
Kebutuhan akan afiliasi menjadi daya penggerak yang akan
memotivasi semangat bekerja seseorang. Oleh karena itu, kebutuhan
akan afiliasi ini yang merangsang gairah bekerja karyawan karena
setiap orang menginginkan hal-hal sebagai berikut:
a) Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain di lingkungan
tempat tinggal dan bekerja
b) Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa
dirinya penting
c) Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal
3) Kebutuhan akan kekuasaan
Kebutuhan akan kekuasaan merupakan daya penggerak yang
memotivasi semangat kerja karyawan serta mengerahkan semua
kemampuannya demi mencapai kepuasan atau kedudukan yang terbaik.
f. Teori Motivasi Claude S.George
Menurut Claud (dalam Hasibuan, 2005:115), teori ini mengemukakan bahwa
seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan
suasana di lingkungan ia bekerja, yaitu:
1) Upah yang adil dan layak
2) Kesempatan untuk maju/promosi
3) Pengakuan sebagai individu
4) Keamanan kerja
5) Tempat kerja yang baik
6) Penerimaan oleh kelompok
7) Perlakuan yang wajar dan
8) Pengakuan akan prestasi
Kesimpulan:
Teori kepuasan (Content Theories) ini mengemukakan bahwa kepuasan fisik
& rohani merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja
seseorang. Semakin ada kesempatan untuk memperoleh kepuasan (material &
nonmaterial) dari hasil kerjanya, semaikin bergairah seseorang untuk bekerja
2. Teori motivasi proses yang memusatkan pada bagaimananya motivasi
Menurut Hasibuan (2005:116), teori motivasi proses pada dasarnya berusaha
menjawab pertanyaan bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara, dan
menghentikan perilaku individu agar setiap individu bekerja sesuai dengan
keinginan manajer. Yang termasuk kedalam teori motivasi proses antara
lain,yaitu:
a) Teori Harapan
Teorinya ada tiga konsep penting, yaitu:
1) Harapan
Harapan adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku.
Harapan mempunyai nilai yang berkisar dari nol yang menunjukkan tidak
ada kemungkinan bahwa suatu hasil akan muncul sesudah perilaku atau
tindakan tertentu.
2) Nilai
Nilai adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai bagi setiap
individu tertentu.
3) Pertautan
Pertautan adalah persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama akan
dihubungkan dengan hasil tingkat kedua.
b) Teori Keadilan
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja
c) Teori Pengukuhan
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan
pemberian kompensasi. Misalnya, promosi tergantung dari prestasi yang
selalu dapat dipertahankan. Bonus kelompok tergantung pada tingkat produksi
kelompok.
Teori pengukuhan terdiri dari jenis, yaitu sebagai berikut:
1) Pengukuhan positif (positive reinforcement) yaitu bertambahnya frekuensi
perilaku, terjadi apabila pengukuh positif diterapkan secara bersyarat.
2) Pengukuhan negative (negative reinforcement) yaitu bertambahnya frekuensi
perilaku, terjadi apabila pengukuh negative dihilangkan secara bersyarat.
D. Alat-alat dan Jenis-jenis Motivasi
Menurut Hasibuan (2005:99), alat-alat motivasi terdiri atas :
1. Materiil Insentif, alat motivasi yang diberikan itu berupa uang dan atau barang
yang mempunyai nilai pasar; jadi memberikan kebutuhan ekonomis.
Misalnya: Kendaraan, rumah dan lain-lainnya.
2. Nonmateriil Insentif, alat motivasi yang diberikan itu berupa barang/benda
yang tidak ternilai; jadi hanya memberikan kepuasan/kebanggaan rohani saja.
Misalnya: medali, piagam, bintang jasa dan lain-lainnya.
3. Kombinasi Materiil dan Nonmateriil Insentif, alat motivasi yang diberikan itu
berupa materiil (uang dan barang) dan nonmaterial (medali dan piagam); jadi
Menurut Hasibuan (2005:99), Jenis-jenis motivasi yaitu :
a. Motivasi Positif (Insentif Positive), manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi
positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada
umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
b. Motivasi Negatif (Insentif Negative), manajer memotivasi bawahannya dengan
memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannnya kurang baik
(prestasi rendah). Dengan memotivasi negative ini semangat kerja bawahan
dalam jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka takut dihukum,
tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
Motivasi yang bersifat positif ini, mengemukakan adanya dorongan lebih
memikul tanggung jawab dan mengarahkan prilaku pada perwujudan tujuan suatu
perusahaan, yang dapat menimbulkan semangat kerja, dengan harapan akan
mendapatkan “reward” atas hasil kerjanya, seperti :
1. Penghargaan
Karyawan akan giat bekerja jika hasil kerjanya mendapatkan pengakuan,
dihargai, mendapat penghargaan dari orang lain.
2. Informasi yang jelas
Dalam memotivasi pekerja, atasan hanya berfikir bahwa karyawan
mengharapkan imbalan, upah dan tidak membutuhkan yang lain, padahal
karyawan juga membutuhkan informasi tentang latar belakang mengenai
peranan dan tujuan organisasi, dan kebijakan apa yang akan dikeluarkan oleh
organisasi, selain itu karyawan juga tahu bagaimana perkembangan yang
3. Pemberian perhatian yang tulus pada karyawan, ini merupakan dasar dalam
memotivasi karyawan.
4. Persaingan
Dengan adanya persaingan akan memberikan rangsangan akan persaingan
yang sehat dalam menjalankan pekerjaan agar berniat memperbaiki diri,
potensi yang dimilikinya untuk kemajuan kerjanya, sehingga menimbulkan
perasaan berprestasi dan berhasil, perasaan maju dan adanya prestise sosial
bertambah.
5. Partisipasi
Karyawan dilibatkan dalam pembuatan keputusan dengan pemberian
sumbangan pemikiran.
6. Kebanggaan
Kebanggaan atas apa yang dihasilkan dari upaya kerja yang dilakukan, dapat
memecahkan masalah yang dihadapi organisasi.
7. Uang
Merupakan alat pemuas kebutuhan yang selalu diharapkan setiap pegawai
dalam hasil kerjanya.
Pemberian motivasi positif pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara akan menimbulkan peningkatan semangat, mengurangi ketakutan karyawan dan
dapat meningkatkan prestasi pegawai dalam jangka panjang, karena pegawai
mempunyai motivasi sendiri untuk melaksanakan pekerjaannya, sedangkan motivasi
Sedangkan motivasi negatif pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara dapat dilihat dari disiplin para pegawai melalui daftar absensi pegawai. Apabila
pegawai tersebut melakukan penyimpangan yang merugikan maka diberi hukuman
seperti :
1. Adanya hukuman ringan : yang merupakan suatu peringatan yang bersifat
tegoran lisan yang memberitahukan dengan mengingatkan pada pegawai
yang bermasalah mengenai tugas dan tanggung jawabnya.
2. Adanya teguran sedang : apabila tegoran lisan diabaikan dengan waktu tempo
yang diberikan telah lewat maka akan diberikan suatu teguran ringan yang
merupakan suatu peringatan yang bersifat teguran secara tertulis dari atasan.
3. Adanya teguran berat : apabila kedua teguran diatas diabaikan maka akan
diberikan teguran berat yang merupakan suatu penundaan pangkat atau
bahkan diturunkan dari jabatan.
Jenis motivasi diatas hanya sebagai pendorong dalam menjalankan pekerjaan
agar pegawai termotivasi dan dapat bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan.
Walaupun ada beberapa jenis motivasi yang diberlakukan pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara, terdapat juga suatu kebijakan yang diberikan
pada pegawai yang digunakan sebagai pendorong. Tetapi kebijakan yang diberikan
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang merupakan instansi
Kebijakan pada Fakultas Ekonomi terdapat dua jenis :
1. Kebijakan yang sudah ditetapkan :
a. Sistem gaji
Pada Fakultas Ekonomi gaji tidak termasuk dalam memotivasi pegawai
secara langsung karena sistem gaji sudah ditetapkan berdasarkan pangkat atau
golongan jabatan pada diri pegawai.
b. Cuti
Cuti merupakan kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan oleh peraturan
pusat tentang kepegewaian. Setiap pegawai mempunyai hak untuk
memperoleh cuti dalam bekerja, cuti dapat ditunda dalam jangka waktu
tertentu apabila berdasarkan kepentingan dinas yang mendesak. Tetapi
kebijakan ini ditetapkan sampai berapa lama pegawai tersebut mengambil
cuti.
Jenis-jenis cuti :
1. Cuti tahunan
2. Cuti besar
3. Cuti sakit
4. Cuti bersalin
5. Cuti karena alasan penting.
c. Uang Pensiun
Uang pensiun juga merupakan motivasi yang secara tidak langsung juga
diberikan kepada pegawai yang merupakan suatu ketetapan yang telah
ditetapkan oleh peraturan. Uang pensiun ini diberikan bagi pegawai yang
selama bekerja, dimana setiap penerimaan gaji ada pemotongan untuk iuran
pensiun.
E. Peranan Motivasi Terhadap Kinerja
Upaya yang dilakukan manajer dalam memotivasi pegawai adalah adanya
umpan balik sebagai suatu informasi yang digunakan untuk mempengaruhi pegawai
dalam peningkatan prestasi kerja. Tujuan dari pemberian umpan balik menurut Ruky
(2001:18) yaitu :
1. Memberikan perhatian terhadap pegawai, mengurangi ketegangan kerja,
meningkatkan kepercayaan dan memperbanyak sikap serta semangat kerja
pegawai, memperbaiki kesalahan pegawai.
2. Adanya perasaaan saling membutuhkan, dimana perusahaan membutuhkan
tenaga pegawai dalam menyelesaikan pekerjaaan dan sebaliknya pegawai
membutuhkan penghasilan dari hasil kerjanya.
Pengertian kinerja/prestasi kerja menurut Bernardin dan Russel (dalam
Achmad, 2001:15), prestasi merupakan catatan penilaian dari hasil yang diperoleh dari
pekerjaan pegawai selama kurun waktu tertentu. Prestasi dapat dilihat dari penilaian
kerja yang merupakan tahap terakhir dari proses manajemen prestasi kerja, yang
dimulai dari tahap perencanaan prestasi, dengan menetapkan pada “objek penelitian”
atau “apa yang dinilai” yang harus dicapai, dan kegiatan apa yang harus dilakukan
untuk mencapai prestasi sampai pada evaluasi prestasi itu sendiri.
Peranan motivasi disini, bagaimana memotivasi pegawai, menggerakkan
prilaku kerja pegawai kearah peningkatan efektivitas organisasi. Berdasarkan teori
meningkatkan prestasi kerja. Akan tetapi, kebanyakan para ahli lain mengatakan uang
bukanlah motivator utama yang lebih penting adalah adanya kepuasan dalam bekerja.
Dengan adanya pemberian motivasi pada karyawan, maka tujuan yang dapat
dicapai oleh suatu organisasi atau perusahaan menurut Ruky (2001:20) antara lain:
1. Meningkatkan kinerja karyawan, baik secara individu maupun sebagai
kelompok, sampai setinggi-tingginya dengan memberikan kesempatan pada
mereka untuk memenuhi aktualisasi diri dalam kerangka pencapaian tujuan
perusahaan. Karyawan bersama atasan masing-masing dapat menetapkan
sasaran kerja dan standar prestasi yang harus dicapai, meneliti, dan menilai
hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun waktu yan ditetapkan.
2. Peningkatan yang terjadi pada kinerja karyawan secara perorangan pada
gilirannya akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan,
yang direfleksikan dalam kenaikan produktifitas. Dengan kata lain,
peningkatan prodiktifitas sumber daya manusia secara keseluruhan diusahakan
dicapai melalui peningkatan kinerja karyawan secara perorangan (individu).
3. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan
hasil karya dan prestasi pribadi serta potensi laten karyawan dengan cara
memberikan umpan balik pada mereka tentang kinerja mereka.
4. Membantu perusahaan untuk dapat menyusun program pengembangan dan
pelatihan karyawan yang lebih tepat guna. Usaha ini akan membantu
perusahaan untuk mempunyai pasokan tenaga yang cakap dan terampil yang
cukup untuk pengembangan perusahaan di masa depan.
5. Menyediakan alat/sarana untuk dapat membandingkan kinerja pegawai dengan
tingkat gaji atau imbalan sebagai bagian dari kebijakan dan sistem imbalan
6. Memberikan kesempatan pada pegawai untuk mengeluarkan persaannya
tentang pekerjaan atau hal-hal yan ada kaitannya. Dengan demikian, jalur
komunikasi dan dialog akan terbuka dan diharapkan proses penilaian kinerja
akan mengeratkan hubungan antara atasan dan bawahan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sebagai sebuah instansi
pemerintah yang berorientasi pada bidang pendidikan, memandang motivasi sebagai
suatu hal yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya pemberian
motivasi diharapkan setiap pegawai mau bekerja keras dan antusias untuk mecapai
kinerja yang maksimal sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Pemberian motivasi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pada
umumnya berupa motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif yang
diberikan oleh manajer atau atasan biasanya dilakukan dengan pemberian insentif,
mengikutsertakan atau melibatkan para pegawai dalam proses pengambilan
keputusan, serta menciptakan persaingan yang sehat yang akan memberikan
rangsangan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan potensi yang dimilikinya.
Sedangkan motivasi negatif yang diberikan yaitu pemantauan disiplin kerja karyawan
yang dapat dilihat melalui absensi pegawai dan pemberian hukuman yany terdiri dari
hukuman ringan, teguran sedang, dan teguran berat. Di samping itu, fakultas juga
memberikan motivasi berupa pemberlakuan kebijakan yang digunakan sebagai
pendorong seperti : sistem gaji yang sudah ditetapkan berdasarkan pangkat atau
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah mengadakan evaluasi mengenai bagaimana peranan motivasi terhadap
prestasi kerja pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Fakulatas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi
yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada
perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang
bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
2. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada
pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian –
penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan
sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu; penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Motivasi merupakan suatu pendorong dalam pelaksanaan kerja dan
penigkatan prestasi pegawai.
4. Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara uang bukanlah suatu
bentuk motivasi karena sistem gaji sudah ditetapkan menurut tingkat jabatan
5. Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga menggunakan jenis
motivasi yang positif dan negatif yang merupakan sebagai pendorong untuk
meningkatkan prestasi kerja pegawai.
6. Pengaruh motivasi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
sangatlah penting dalam pemberian semangat kerja dan penigkatan prestasi
kerja.
B. SARAN
Setelah memberikan kesimpulan, penulis juga memberikan saran yang kiranya
akan menjadi bahan masukan bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
yakni :
1. Dorongan yang paling efektif yang memacu semangat kerja pegawai adalah
dorongan yang berasal dari pegawai itu sendiri, yang mempunyai
keterbebanan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga
harapan yang diinginkan dalam mewujudkan tujuan suatu Fakultas tersebut
tercapai.
2. Dekan harus memberikan kesejahteraan kepada pegawainya berupa
fasilitas-fasilitas yang dapat mendorong semangat kerja pegawai guna tercapainya
produktifitas kerja yang tinggi.
3. Adanya perhatian lebih terhadap kemampuan masing-masing karyawan, dan
mendengarkan keluhan-keluhan setiap karyawan, serta melakukan
pengawasan secara langsung mengenai tugas dan tanggung jawab pegawai,
4. Adanya pelayanan yang baik dalam melayani mahasiswa ataupun masyarakat
umum yang memiliki kepentingan-kepentingan tertentu dari Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sebaiknya bisa menempatkan
orang yang tepat pada posisi yang tepat (The Right Man On The Right Place),
sehingga masing-masing karyawan bisa lebih maksimal dalam bekerja untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam perusahaan.
6. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat memberikan
kesempatan yang sama kepada setiap karyawan untuk memiliki jenjang karir
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahmat, Fathoni, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, Jakarta : Rineka Cipta.
Arep, Ishak dan Hendri Tanjung, 2003. Manajemen Motivasi, Cetakan Pertama, Jakarta : Grasindo.
FE USU., 2007. Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi 2007-2008, Medan : USU Press.
Hasibuan, Malayu S.P., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kelima,
Jakarta : Bumi Aksara.
Ruky, Achmad S., 2001. Sistem Manajemen Kinerja, Cetakan Pertama, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Siagian, Sondang P., 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kesebilan, Jakarta : Bumi Aksara.
Tangkilisan, Hesel Nogi S., 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Birokrasi
Publik, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Yayasan Pembaruan Administrasi
Publik Indonesia.