PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PROYEK UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA
KELAS V SD SWASTA BAPTIS
INDEPENDEN MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar
OLEH:
SAUT M. SIMAMORA
NIM. 8146182038
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
SAUT M. SIMAMORA. 8146182038. Pengembangan LKS Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Swasta Baptis Independen Medan.Tesis, Medan: Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis proyek yang layak dan valid serta efektif.Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model Dick and Carey. Subjek pada penelitian ini adalah siswaSD Swasta Baptis Independen Medan kelas V. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis proyek.Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar validasi LKS, lembar validasi tes hasil belajar, tes hasil belajar dan angket respon siswa.Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validasi ahli materi dan bahasa, menyatakan bahwa LKS yang dikembangkan layak digunakan di lapangan dengan revisi dan valid, sedangkan validasi ahli desain pembelajaranmenyatakan bahwa LKS yang dikembangkan layak digunakan di lapangan tanpa revisi dan valid; dan (2) berdasarkan uji coba lapangan, LKS dapat dinyatakan efektif. Hal tersebut berdasarkan: (i) persentase ketuntasan klasikal meningkat yaitu89,66 %, dari 29 siswa yang mengikuti tes; (ii) ketercapaian tujuan pembelajaran (TPK) tercapai; (iii) respon siswa positif; dan (iv) presentase waktu belajar efektif. Tingkat keefektifan LKS berbasis proyek dalam meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan gain score adalah sedang.
Kata Kunci: lembar kerja siswa, proyek, hasil belajar,sifat-sifat cahaya dan pemanfaatannya.
ABSTRACT
SAUT M. SIMAMORA. 8146182038. The Development of LKS Based Project To Improve Learning Outcomes IPA of Five Grade Students on Primary School of Swasta Baptis at Medan District. Thesis, Medan: Study Program Primary Education, Postgraduate Work at State University of Medan.
The object of this research is Student Worksheet (LKS) based project. The instrument used consisted of a sheet LKS validation, validation sheet achievement test, achievement test and student questionnaire responses. The root of the problem in this research is the fact that teachers tend not to maximize the manufacture of lesson plan, teachers are still rarely provides worksheets to students, LKS there is only ready-made and very minimal projects/activities of students, teachers tend to not use a project based approach, students' activity in relatively monotonous learning, and students are less actively involved in the learning process so that student learning outcomes are still low. The purpose of this study is to develop the students' worksheet (LKS) based on viable projects and valid and effective. Subjects in this study were the students of private primary schools Independent Baptis Medan class V. Analysis of the data used is descriptive analysis. The results showed that: (1) validation of the material and language expert, stated that developed LKS fit for use in the field with a revised and valid, while validation of instructional design experts developed states that LKS fit for use in the field without revision and valid; and (2) based on field trials, LKS can be declared effective. It is based on: (i) increase the percentage of classical completeness is 89.66%, of the 29 students who took the tests; (ii) achievement of learning objectives (TPK) is reached; (iii) a positive student response; and (iv) the percentage of study time effectively. The effectiveness of project based LKS in improving student learning outcomes based gain score is moderate.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengembangan LKS Berbasis
Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Swasta Baptis Independen
Medan” sebagai salah satu persyaratan untuk mendapat gelar Magister Pendidikan (M.Pd)
pada Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, maka dari itu tidak berlebihan rasanya jika pada kesempatan ini penulis
mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu demi penyelesaian tesis ini.
Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis sampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada yang terhormat Prof. Ramlan Silaban, M.Si selaku dosen pembimbing I,
dan Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan
waktu, memberikan bimbingan, saran dan arahan serta motivasi yang begitu berarti kepada
penulis selama penyusunan tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan,
Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan, Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd.,selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Dasar, dan Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum. selaku Sekretaris
Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta
semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik
2. Ibu Prof. Retno Dwi Suyanti, M.Pd., Bapak Dr. Hasruddin, M. Pd., dan Ibu Prof. Dr.
Anita Yus, M.Pd. selaku penguji yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran
pada penyusunan tesis ini.
3. Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si., Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd., dan Bapak Dr.
Wisman Hadi, M.Hum. selaku tim ahli yang telah meluangkan waktu memberikan
masukan, kritik, dan saran kepada penyusunan LKS yang telah dikembangkan.
4. Ibu R. Ginting, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Swasta Baptis Independen Medan
dan kepada Guru Kelas V yang telah memberikan izin dan membantu penulis
melaksanakan penelitian.
5. Ayahanda T. Simamora dan Ibunda B. Panjaitan, AmK atas dorongan, motivasi dan
nasihatnya yang menyejukkan hati serta cinta kasihnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini.
6. Adik-adikku tercinta Yenti Simamora, S.Pd, Ernesto Simamora S.Pd, dan Maria Diva
Simamora S.Pd yang telah membantu dan memberikan semangat bagi penulis
7. Seluruh teman-teman B1 Pasca Sarjana 2014 teristimewa kepada Bapak Ermansyah
Lubis, Abdi Imanuel Ginting, Nahrun Najib Siregar, Tri Astari, Maisarah, Vivi Uvaira
Hasibuan, Ridha Hutami dan teman-teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
8. Seluruh keluarga, sahabat dan teman-teman yang telah banyak memberikan motivasi
dan membantu penulis selama penyususnan tesis ini.
Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu per satu
disini, penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuannya.Semoga Allah membalas segala
bentuk kebaikan dengan berlipat ganda.Seperti pepatah “Tak ada gading yang tak retak”,
demikian juga dengan tesis ini.Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
Medan, Juni 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
1.2. Identifikasi Masalah... 7
1.3. Batasan Masalah ... 7
1.4. Rumusan Masalah ... 7
1.5. Tujuan Penelitian ... 8
1.6. Manfaat Penelitian ... 8
1.7Variabel dan Definisi Operasional Variabel………. ... 9
BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoretis ... 10
2.1.1. Pengertian Hasil Belajar IPA ... 10
2.1.2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ... 15
2.1.2.1. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek 20 2.1.2.2. Langkah-Langkah Operasional Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 22
2.2. Penelitian Relevan ... 52
3.4. Prosedur Pengembangan ... 59
3.4.1. Studi Pendahuluan ... 59
3.4.2. Perencanaan ... 66
3.4.3. Validasi dan Uji Coba ... 71
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 74
3.6. Instrumen Pengumpulan Data... 76
3.6.1. Lembar Validasi LKS ... 77
3.6.2. Lembar Validasi Tes Hasil Belajar ... 79
3.6.3. Tes Hasil belajar ... 80
3.6.4. Angket Respon Siswa ... 84
3.7. Teknik Analisis Data ... 85
3.7.1. Analisis Data Validasi LKS ... 85
3.7.2. Analisis Data Keefektifan LKS ... 87
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 92
4.1.1. Deskripsi Studi Pendahuluan ... 93
4.1.1.1. Analisis Kebutuhan dan Identifikasi Tujuan Umum ... 93
4.1.1.2. Melakukan Analisis Pembelajaran ... 95
4.1.1.3. Menganalisis Siswa ... 96
4.1.1.4. Merumuskan Tujuan Khusus ... 96
4.1.2. Deskripsi Perencanaan ... 97
4.1.2.1. Mengembangkan Instrumen Assesment ... 97
4.1.2.2. Mengembangkan LKS Berbasis Proyek ... 98
4.1.2.3. Mengembangkan dan Memilih Bahan Pembelajaran ... 101
4.1.3. Deskripsi Validasi dan Uji Coba ... 103
4.1.3.2. Deskripsi Uji Coba ... 109
4.2. Analisis Data ... 122
4.2.1. Analisis Data Validasi LKS ... 122
4.2.2. Analisis Data Keefektifan LKS ... 127
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 130
4.4. Temuan Penelitian ... 133
4.5. Keterbatasan Penelitian ... 134
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 3.1. Simpulan ... 136
3.2. Saran ... 137
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 : Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator IPA Kelas V SD
... 51
Tabel 3.1 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Ahli Materi ... 78
Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Ahli Bahasa ... 79
Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Ahli Desain Pembelajaran ... 79
Tabel 3.4 : Kisi-Kisi Instrumen Validasi Tes Hasil Belajar ... 81
Tabel 3.5 : Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ... 82
Tabel 3.6 : Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Siswa ... 86
Tabel 3.7 : Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi ... 87
Tabel 3.8 : Rentang Presentase dan Kriteria Kualifikasi Uji Kelayakan LKS 88
Tabel 4.1 : Hasil Validasi LKS Oleh Ahli Materi ... 104
Tabel 4.2 : Revisi LKS dari Validator Ahli Materi ... 105
Tabel 4.3 : Hasil Validasi LKS Oleh Ahli Bahasa ... 106
Tabel 4.4 : Revisi LKS dari Validator Ahli Bahasa ... 107
Tabel 4.5 : Hasil Validasi LKS Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 108
Tabel 4.6 : Revisi LKS dari Validator Ahli Desain Pembelajaran ... 109
Tabel 4.7 : Revisi Tes Hasil Belajar Berdasarkan Hasil Validasi Ahli ... 109
Tabel 4.8 : Revisi Uji Coba Perorangan ... 110
Tabel 4.9 : Revisi Uji Coba Kelompok Kecil ... 112
Tabel 4.10 : Hasil Uji Validitas ... 113
Tabel 4.11 : Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 114
Tabel 4.12 : Hasil Uji Daya Beda ... 114
Tabel 4.13 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar (Setelah Validasi dan Uji Coba) .. 115
Tabel 4.14 : Rangkuman Hasil Pretest dan Posttest Uji Coba Lapangan .... 116
Tabel 4.15 : Rangkuman Hasil Gain Score Uji Coba Lapangan ... 116
Tabel 4.16 : Ketercapaian Indikator Hasil Pretest dan PosttestUji Coba Lapangan ... 117
Tabel 4.17 : Respon Siswa Uji Coba Lapangan ... 119
Tabel 4.18 : Pencapaian Indikator Keefektifan LKS ... 121
Tabel 4.19 : Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Oleh Ahli Materi ... 123
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 : Diagram Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Proyek ... 22 Gambar 2.2 : Tahap-Tahap Pengembangan Model Dick and Carey ... 49 Gambar 3.1 : Tahap-Tahap Pengembangan LKS Berbasis Proyek
Pada SD Swasta Baptis Independen Medan ... 59 Gambar 3.2 : Peta Konsep Materi Sifat-Sifat Cahaya dan Pemanfaatannya.. 64 Gambar 3.3 : Diagram Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Proyek ... 68 Gambar 4.1 : Peta Konsep Materi Sifa-Sifat Cahaya dan Pemanfaatannya ... 95 Gambar 4.2 : Diagram Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Proyek ... 98 Gambar 4.3 : Tampilan Cover LKS(Draft I) ... 102 Gambar 4.4 : Diagram Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli
Materi ... 123 Gambar 4.5 : Diagram Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli
Bahasa ... 125 Gambar 4.6 : Diagram Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli
Desain Pembelajaran ... 127 Gambar 4.7 : Diagram Peningkatan Ketuntasan Klasikal Uji Coba
Lapangan ... 128 Gambar 4.8 : Diagram Peningkatan Ketercapaian Indikator Uji Coba
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1a : Silabus Pembelajaran ... 142
Lampiran 1b: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 144
Lampiran 1c: Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Proyek Lampiran 2a : Angket Penilaian dan Tanggapan Terhadap LKS IPA Berbasis Proyek ... 156
Lampiran 2b : Validasi Tes Hasil Belajar ... 165
Lampiran 2c : Tes Hasil Belajar ... 173
Lampiran 2d : Kunci dan Penskoran Tes Hasil Belajar ... 177
Lampiran 2e : Angket Respon Siswa ... 179
Lampiran 3a : Hasil Validasi LKS ... 180
Lampiran 3b : Hasil Validasi Tes Hasil Belajar ... 184
Lampiran 3c : Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 185
Lampiran 3d : Tes Hasil Belajar ... 188
Lampiran 3e : Kunci Jawaban dan Penskoran Tes Hasil Belajar ... 190
Lampiran 4a : Hasil Ketuntasan Belajar Pre-Test Uji Coba Lapangan ... 191
Lampiran 4b : Hasil Ketuntasan Belajar Post-Test Uji Coba Lapangan... 193
Lampiran 4c : Hasil Gain Score Uji Coba Lapangan ... 195
Lampiran 4d : Hasil Ketercapaian Indikator Pembelajaran Pre-Test Uji Coba Lapangan ... 196
Lampiran 4e : Hasil Ketercapaian Indikator Pembelajaran Post-Test Uji Coba Lapangan ... 198
Lampiran 5a : Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Lapangan ... 200
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan profesional, serta memiliki kompetensi di berbagai
bidang kehidupan simdalam menghadapi persaingan global. Persaingan global
antar negara selalu menuntut pendidikan agar mampu menghadapi persaingan
tersebut. Dalam meningkatkan sumber daya manusia di dunia pendidikan banyak
hal yang harus dilakukan pihak terkait. Mulai dari penyempurnaan kurikulum,
pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru, pengadaan buku ajar atau bahan ajar,
perbaikan sarana pendidikan, peningkatan mutu manajemen pendidikan dan
penggunaan berbagai model pembelajaran oleh guru.
LKS merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang sangat penting.
Bahan ajar (LKS) adalah materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana untuk
mencapai kompetensi dan kompetensi dasar. Sebagaimana dengan pendapat
Muktar (2013) yang menyatakan bahwa “bahan ajar juga merupakan hal-hal yang
perlu dipelajari oleh siswa sebagai alat yang disediakan oleh pengajar untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki”. Dimana LKS itu sendiri memuat banyak
aktivitas yang harus dilaksanakan siswa. Pentingnya LKS dapat dilihat dari
pemaparan ini: 1) memudahkan guru dalam mengelola proses belajar, misalnya
mengubah kondisi belajar dari suasana guru sentris menjadi siswa sentris; 2)
membantu guru mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep
2
mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta
membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya; dan 4) memudahkan guru
memantau keberhasilan siswa mencapai sasaran belajar.
Disamping LKS sangat penting peranannya, LKS juga mesti diarahkan
atau dikembangkan dengan model pembelajaran yang baik. Salah satu model
pembelajaran yang baik tersebut adalah model pembelajaran berbasis proyek.
LKS dapat dikembangkan dalam pembelajaran ini. Dimana dalam lembar kerja
siswa tersebut termuat lembar kerja dalam bentuk proyek. Sehingga siswa
diarahkan pada pekerjaan yang membutuhkan peralatan atau bahan dan kerjasama
yang baik antar siswa. Namun dalam kenyataannya dilapangan bahwa guru masih
jarang memberikan LKS kepada siswa, guru juga cenderung belum menggunakan
pendekatan berbasis proyek, guru belum memaksimalkan pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar siswa masih berada dibawah KKM.
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan
lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Gagne (dalam Pribadi, 2009) mendefinisikan istilah pembelajaran sebagai “ a set
of events embedded in purposeful activities that facilitate learning”. Maksudnya
yaitu pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan
maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar. Proses pembelajaran
mempunyai tujuan agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang
diharapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut proses pembelajaran perlu dirancang
secara sistematik dan sistemik dengan model pembelajaran.
Kemudian pembaharuan dalam bidang kurikulum yang telah dilakukan
3
mempersiapkan berbagai keperluan baik dalam hal sarana maupun prasarana
pendidikan. Dalam hal sarana salah satu diantaranya adalah bahan ajar. Bahan ajar
merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis
maupun tidak tertulis, sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang
memungkinkan peserta didik untuk belajar. Sebagaimana yang dikemukakan
Soegiranto (dalam Arlitasari, dkk., 2013) bahwa “bahan ajar adalah bahan atau
materi yang disusun oleh guru secara sistematis yang digunakan siswa dalam
pembelajaran”. Bahan ajar sangat penting bagi guru dan siswa. Guru akan
mengalami kesulitan dalam meningkatkan efektivitas pembelajarannya jika tanpa
disertai bahan ajar yang lengkap. Begitu pula bagi siswa, tanpa adanya bahan ajar
siswa akan mengalami kesulitan dalam belajarnya. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam kegiatan belajar mengajar guru harus menggunakan bahan ajar yang
bervariasi dan disesuaikan dengan kondisi siswa sehingga siswa lebih memahami
materi yang disampaikan dan lebih berkesan serta akan lebih mengingat dan tidak
mudah melupakan hal-hal yang dipelajarinya.
Perkembangan model pembelajaran saat ini telah maju pesat, dari model
yang memfokuskan pada teacher centered beralih ke arah student centered.
Meskipun demikian tidak semua sekolah bisa melakukan proses pembelajaran
yang student centered. Praktek-praktek mengajar di keseharian, guru masih
mendominasi dalam proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran ditentukan
oleh ujian akhir semester. Sistem pembelajaran student centered membutuhkan
perubahan paradigma para pembelajar baik guru maupun siswa. Guru berperan
sebagai fasilitator dan motivator, sedangkan siswa berperan sebagai pelaku
4
pembelajaran namun sebagai salah satu sumber materi pembelajaran dan
kedudukan siswa sebagai pengguna materi pembelajaran.
Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu salah satu bagian dari
media pembelajaran dalam bentuk media cetak. Penggunaan LKS dalam proses
pembelajaran telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat
dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Istianah tentang pengaruh
penggunaan LKS Kimia dengan materi pokok sifat Koligatif Larutan yang
disusun berdasarkan standar isi terhadap peningkatan prestasi dan motivasi belajar
siswa. Terbukti bahwa prestasi belajar siswa setelah diberikan LKS Kimia
meningkat sebesar 30,97 %. Penggunaan LKS sangat besar perannya dalam
proses pembelajaran, sehingga seolah-olah penggunaan LKS dapat menggantikan
kedudukan seorang guru. Hal ini dapat diberikan, apabila LKS yang digunakan
tersebut merupakan LKS berkualitas baik.
Penggunaan LKS harus diimplementasikan dalam praktik pembelajaran
sehari-hari di satuan pendidikan. Karena faktor penentu keberhasilan suatu
pembelajaran terletak pada kompetensi seorang guru dalam mengelola
pembelajaran dan komponen pembelajaran yang saling mendukung satu sama
lain. Sebagaimana pendapat Sabri (2005) yang menyatakan bahwa “sebagai suatu
sistem belajar mengajar meliputi komponen antara lain: tujuan, bahan ajar, siswa,
guru, metode, situasi dan evaluasi”. Agar tujuan itu tercapai semua komponen
yang ada harus diorganisasikan sehingga setiap komponen itu terjadi kerjasama.
Bahan ajar berupa LKS sebagai komponen pembelajaran diharapkan guru dapat
mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
5
bahwa guru masih jarang mengembangkan LKS sendiri dan bahkan tidak pernah,
hal ini terjadi karena banyaknya bahan ajar yang siap pakai sehingga guru tidak
wajib mengembangkan bahan ajar yang dapat digunakan. Tetapi tidak adanya
LKS, menyebabkan siswa dominan mendengarkan dan mencatat yang sekaligus
menjadi salah satu faktor pembelajaran tidak aktif melibatkan siswa dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Siswa yang berkemampuan rendah akan merasakan
pembelajaran yang membosankan.
Dengan demikian sebuah LKS harus dapat dijadikan sebuah bahan ajar
sebagai pengganti fungsi guru. Pengajaran dengan mengembangkan LKS model
siklus ini dirancang dengan cakupan lima fase yaitu: (1) pendahuluan; (2)
penggalian; (3) penjelasan; (4) penerapan konsep; dan (5) evaluasi. Hal ini
disebabkan melalui LKS model siklus belajar, siswa yang telah memiliki kesiapan
dapat mengembangkan pemahamannya sendiri terhadap suatu konsep dengan
kegiatan mencoba dan berpikir, sehingga siswa memiliki kelancaran, keluwesan,
keaslian, dan keterperincian dalam mengemukakan gagasan serta dapat
meningkatkan kreativitas siswa.
LKS yang dikembangkan sendiri oleh pendidik dapat disesuaikan dengan
karakteristik siswa. Selain lingkungan sosial, budaya, dan geografis, karakteristik
siswa juga mencakup tahapan perkembangan siswa, kemampuan awal yang telah
dikuasai, minat, latar belakang keluarga, dan lain-lain. Pengembangan LKS dapat
menjawab kesulitan siswa dalam belajar dan memecahkan masalah yang dihadapi.
Penerapan LKS dapat membantu sekolah dalam mewujudkan pembelajaran yang
berkualitas. Penerapan LKS dapat menyediakan kegiatan pembelajaran lebih
6
dapat memfasilitasi siswa lebih tertarik dalam belajar, siswa otomatis belajar
bertolak dari prerequisites, dan dapat meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan hasil observasi di tempat penelitian, peneliti mengamati hasil
pretest siswa pada mata pelajaran IPA. Dari 5 soal yang diberikan ternyata banyak
siswa yang kurang paham dengan materi pelajaran IPA dan hasil belajar siswa
masih di bawah KKM. Berdasarkan data pretest tersebut siswa tergolong tidak
paham dan tidak memenuhi nilai KKM yang sudah ditentukan.
Berdasarkan lima soal yang diberikan peneliti, kategori siswa yang
memahami materi yang merupakan KD 1 yang terdiri dari 3 soal yaitu soal no 2,
3, dan 5. Dengan penjabaran diatas tergambar hasil nilai siswa yang sebagian
besar siswa masih dibawah nilai KKM yang sudah ditentukan yaitu 70,0.
Kenyataan ini dinilai bahwa hasil belajar IPA siswa masih rendah. Satu hal yang
diperhatikan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi beberapa faktor, baik yang
berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa.
Peran guru sebagai fasilitator, dimana pengadaan Lembar Kerja Siswa
diharapkan mampu mengubah kondisi pembelajaran dari yang biasanya guru
berperan menentukan apa yang dipelajari menjadi bagaimana menyediakan dan
memperkaya pengalaman belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Selain itu,
banyaknya LKS yang siap jadi namun tidak sesuai dengan karakteristik siswa dan
LKS yang ada belum banyak mengandung proyek/kegiatan siswa. Untuk itu
peneliti tertarik untuk mengembangkan bahan ajar berupa LKS dengan
7
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan, sebagai berikut:
1. Guru cenderung belum memaksimalkan pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
2. Guru masih jarang memberikan LKS kepada siswa.
3. LKS yang ada hanya siap pakai dan sangat minim proyek/kegiatan
siswanya.
4. Guru cenderung belum menggunakan pendekatan berbasis proyek.
5. Aktivitas siswa dalam pembelajaran tergolong monoton.
6. Siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
7. Hasil belajar siswa masih rendah.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka
yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah pengembangan LKS
berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Swasta
Baptis Independen Medan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah maka rumusan masalah yang dikemukakan pada penelitian
8
1. Bagaimana kelayakan dan kevalidan Lembar Kerja Siswa berbasis
proyek yang dikembangkan?
2. Bagaimana keefektifan Lembar Kerja Siswa berbasis proyek?
3. Bagaimana respon siswa terhadap Lembar Kerja Siswa berbasis
proyek?
1.5. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kelayakan dan kevalidan Lembar Kerja Siswa berbasis
proyek yang dikembangkan
2. Untuk mengetahui keefektifan Lembar Kerja Siswa berbasis proyek
3. Untuk mengetahui respon siswa terhadap Lembar Kerja Siswa berbasis
proyek
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dan praktis, yaitu: (1) Secara teoritis manfaatnya adalah (a) sebagai sarana untuk
mengembangkan LKS pada pembelajaran IPA yang sesuai dengan prosedur,
prinsip, teori, dan konsep teknologi pendidikan dalam kawasan pengembangan
dan pemanfaatan LKS, (b) untuk dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
tentang penggunaan LKS dan berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
khususnya yang berkaitan dengan pengembangan LKS dalam pembelajaran IPA,
9
pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan
secara lebih mendalam tentang pengembangan LKS pembelajaran IPA. (2) Secara
praktis manfaatnya adalah (a) bagi siswa, sebagai pengalaman baru dalam
menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis proyek dan dapat
meningkatkan pemahaman siswa serta hasil belajarnya, (b) bagi guru, sebagai
bahan masukan mengenai Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis proyek dalam
meningkatkan hasil belajar IPA siswa, dan (c) bagi sekolah, sebagai bahan
referensi dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
1.7 Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini dapat dijelaskan
definisi operasionalnya sebagai berikut:
a. Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) adalah
model atau serangkaian aktivitas pembelajaran yang berdasarkan proyek
atau kegiatan sehingga menghasilkan suatu karya dalam bentuk produk
siswa.
b. Keefektifan adalah adanya kesesuaian yang menunjukkan sejauh mana
rencana dapat tercapai sesuai dengan tujuan. Pembelajaran dikatakan
efektif apabila mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan
pembelajaran maupun prestasi siswa yang maksimal.
c. Hasil belajar IPA adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
mengalami proses pengalaman belajar sehingga menguasai konsep dan
manfaat sains dalam kehidupan sehari-hari.
d. Respon siswa adalah tanggapan siswa terhadap LKS berbasis proyek yang
135
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Hasil kesimpulan dari validator materi pada setiap aspek penilaian secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa LKS berbasis proyek layak digunakan di lapangan dengan revisi dan valid, kemudian validator bahasa pada setiap aspek penilaian secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa LKS berbasis proyek layak digunakan di lapangan dengan revisi dan sangat valid. Sedangkan kesimpulan dari validator desain pembelajaran pada setiap aspek penilaian secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa LKS berbasis proyek layak digunakan di lapangan tanpa revisi dan valid.
Keefektifan LKS yang dikembangkan berbasis proyek diperoleh melalui
satu kali percobaan. Pada uji coba lapangan diperoleh hasil yaitu persentase ketuntasan klasikal meningkat, ketercapaian tujuan pembelajaran (TPK) tercapai;
respon siswa positif; dan presentase waktu belajar efektif. Berdasarkan gain score, tingkat keefektifan LKS berbasis proyek dalam meningkatkan hasil belajar adalah sedang. Pada uji coba lapangan syarat keefektifan terpenuhi, maka dapat
disimpulkan bahwa LKS yang telah dikembangkan berbasis proyek telah efektif digunakan.
Dari hasil tahap memvalidkan dan uji coba lapangan yang menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dengan menggunakan LKS berbasis proyek dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis proyek yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
136
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa saran
sebagai berikut.
1. LKS berbasis proyek yang telah dikembangkan ini dapat dijadikan sebagai
salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat cahaya dan pemanfaatannya sehingga dapat dijadikan masukan
bagi sekolah untuk digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, LKS berbasis proyek ini menarik, sesuai dengan karakteristik siswa dan menimbulkan antusias serta kreatif siswa.
2. LKS yang dihasilkan belum diimplementasikan secara luas di
sekolah-sekolah lain, penyebarannya adalah penyebaran terbatas yaitu hanya pada
subjek di sekolah penelitian. Untuk mengetahui keefektifan LKS berbasis proyek dalam berbagai topik pelajaran IPA dan mata pelajaran lain yang sesuai, disarankan pada para guru dan peneliti untuk
mengimplementasikan LKS berbasis proyek ini pada ruang lingkup yang lebih luas di sekolah-sekolah.
3. Respon siswa positif terhadap pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran berbasis proyek menggunakan LKS berbasis proyek. Oleh sebab itu diharapkan pada guru IPA agar dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang memberikan respon positif serta menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian, siswa tidak akan menganggap bahwa IPA adalah
pelajaran yang hanya mencatat saja dan membosankan.
4. Peneliti berharap agar pengembangan LKS berbasis proyek ini dapat
137
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Amsah, Siti. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis
Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 101670 Aek Haruaya Desa Lantosan Kec. Portibi Kab. PALUTA. Tesis. Medan: PPs UNIMED.
Arends, R, I. 2011. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar. Edisi Ketujuh. Jilid Dua. (diterjemahkan oleh Soedjipto, Helly, P. dan Soedjipto, Sri, M.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arlitasari, dkk. 2013. Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Bebasis
Salingtemas dengan Tema Biomassa Sumber Energi Alternatif Terbarukan. Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 81.
Astari, Tri. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri
064036 Medan”. Tesis. Medan: PPs UNIMED.
Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:
Referensi Jakarta.
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Darmodjo, Hendro dan Jenny R.E. Kaligis. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud.
Daryanto. 2013. Menyusun Modul. Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Eggen, P.D & Kauchak, D.P. 1988. Strategies for teacher:Teaching Content and Thinking Skill. Allyn and Bacon: Boston.
138
Research Association’s Division D, Measurement and Research Methodology. (Online, http://lists.asu.edu/cgi-bin.html, diakses 27 November 2015).
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hasratuddin. 2002. Pembelajaran Matematika Unit Geometri dengan Pendekatan Realistik di SLTP 6 Medan. Surabaya: Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Matematika.
Herman. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Pengajaran
Langsung Untuk Mengajarkan Materi Kesetimbangan Benda Tegar. Jurnal
Sains dan Pendidikan Fisika, 8 (1): 1-11.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dam Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.
Januszewski, Alan and Michael Molenda. 2008. Educational Technology.
Newyork: Lea.
Mudhofir. 1987. Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muslich, M. 2011. KTSP (Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan) Dasar
Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara
Nieveen. 2007. An Introductionto Educational Design Research. Enschede. Netzodruk.
PSDMPK-PMP. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 SD Kelas IV. Jakarta: Badan PSDMPK-PMP.
Permendikbud. Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional.
Poerwadarminta. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jakarta: Diva Remaja Rosdakarya.
. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press.
Pribadi. B.A, 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
139
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sabri, A. 2005. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Quantum Teaching.
Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Sinaga, B. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berdasarkan
Masalah Berbasis Budaya Batak (PBMB3). Disertasi. Tidak dipublikasikan. Surabaya: PPs Universitas Negeri Surabaya.
Slavin, Robert E. 1997. Educational Psychology Theory and Practice. Fifth Edition. Allyn and Bacon: Boston.
Soekamto, Toeti. 1993. Perancangan Dan Pengembangan Sistem Instruksional. Jakarta: Intermedia.
Sofyan. 2013. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Dick & Carey. (Online, http://modul-dsp.org/bagian-pertama/model-desain.html, diakses 05 Maret 2016).
Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana. 2007.Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algasindo.
. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
. 2015. Metode Penelitian & Pengembangan (Research and Development). Bandung: Alfabeta.
Sulistyowati. 2015. “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Mnemonic Asosiasi Bergambar Pada Operasi Hitung Perkalian Dasar SDIT Al Hijrah 2 Deli Serdang”. Tesis. Medan: PPs UNIMED.
Suparman, Atwi .M. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga.
Trianto, 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
140
Widjajanti, E. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah disampaikan dalam
Kegiatan pengabdian Masyarakata dengan judul “Pelatihan Penyusunan LKS Mata pelajaran Kimia Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/ MAK. Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.
Winkel. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.
Wena, Made, 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta Timur: Bumi Aksara.