• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu Di Provinsi Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu Di Provinsi Riau"

Copied!
186
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka pemikiran perumusan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya
Tabel 2.2 Peruntukan ruang areal konsesi SMF dan mitranya di Cagar Biosfer
Gambar 2.2 Struktur organisasi Badan Koordinasi Pengelolaan Cagar Biosfer
Gambar 3.1  Peta kedalaman gambut Cagar Biosfer GSKBB
+7

Referensi

Dokumen terkait

Artinya, pada 5 lokasi yang mengalami alih fungsi lahan, hanya hutan karet umur 40 60 tahun dan kebun karet umur 14 tahun yang memperlihatkan pengaruh

Uji nilai tengah bakteri selulolitik dengan masa inkubasi 8

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing isolat DNA fungi yang berhasil diisolasi dengan baik berasal dari umur miselia kultur yang bervariasi mulai dari

Jumlah koleksi bakteri selulolitik pada lokasi pengambilan sampel di Cagar Biosfer GSK-BB. kebun kelapa sawit Tanjung Leban,

Isolat bakteri penambat N non-simbiotik pada sampel tanah HTA1 memperlihatkan bentuk, tepian dan elevasi yang berbeda-beda dengan warna koloni yang didominasi oleh

Isolat bakteri penambat N non-simbiotik pada sampel tanah HTA1 memperlihatkan bentuk, tepian dan elevasi yang berbeda-beda dengan warna koloni yang didominasi oleh

Laju dekomposisi material organik di Cagar Biosfer GSK-BB bila dilihat dari total populasi bakteri selulolitik, aktivitas selulase dan β- glukosidase paling

Total populasi bakteri oligotrof berkisar antara 3,3x10 5 -4,6x10 5 CFU/g tanah, tertinggi di kebun karet umur 14 tahun dan terendah pada hutan primer, dimana sistem