PRA RANCANGAN PABRIK
PEMBUATAN MARGARIN DARI MINYAK JAGUNG
DAN RBDP STEARIN
DENGAN KAPASITAS 7000 TON / TAHUN
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Teknik Kimia
Oleh :
NIM : 070425013 AULIA SORAYA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA EKSTENSI
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
LEMBAR PENGESAHAN
PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN MARGARIN DARI MINYAK JAGUNG DAN RBDP STEARIN
DENGAN KAPASITAS 7000 TON / TAHUN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Teknik
Oleh : AULIA SORAYA
NIM : 070425013
Telah Diperiksa/Disetujui
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(Dr. Ir. Taslim, M.Si) (Ir. Renita Manurung, MT) NIP. 19650115 199003 1 002 NIP. 19681214 199702 2 002
Mengetahui, Koordinator Tugas Akhir
(Dr. Eng Ir. Irvan, M.Si) NIP. 19680820 199501 1 001
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemampuan dan kesabaran kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Pra Rancangan Pabrik Margarin dari Minyak Jagung dan RBDP Stearin dengan kapasitas 7.000 ton/tahun”.
Tugas Akhir ini ditulis untuk melengkapi salah satu syarat mengikuti ujian sarjana di Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini Penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan fasilitas dari berbagai pihak yaitu :
1. Bapak Dr. Ir. Taslim, MSi, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan masukan, arahan dan bimbingan selama menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Ibu Ir. Renita Manurung, MT, selaku Dosen Pembimbing II dan juga Ketua Departemen Teknik Kimia.
3. Bapak Dr. Eng. Ir. Irvan, MSi, selaku Koordinator Tugas Akhir.
4. Staf Pengajar Departemen Teknik Kimia atas ilmu yang diberikan kepada Penulis sehingga Penulis dapat mengerjakan Tugas Akhir ini.
5. Para Pegawai Departemen Teknik Kimia atas bantuan dan kemudahan administratif yang diberikan.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Penulis, untuk itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Desember 2009 Penulis,
INTISARI
Pabrik Margarin dari minyak jagung dan RBDP Stearin ini direncanakan berproduksi dengan kapasitas 7.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam 1 (satu) tahun. Lokasi pabrik direncanakan berada di daerah Perbaungan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dengan luas tanah yang dibutuhkan adalah 13.541 m2. Jumlah tenaga kerja yang di butuhkan untuk mengoperasikan pabrik sebanyak 148 orang dan bentuk badan usaha yang direncanakan adalah perseroan terbatas (PT) dan bentuk organisasinya adalah organisasi garis dan staf.
Hasil analisa terhadap aspek ekonomi Margarin, adalah : a. Total modal investasi : Rp. 114.078.806.900,- b. Biaya Produksi (per tahun) : Rp. 27.167.700.340,- c. Hasil penjualan (per tahun) : Rp. 125.880.480.000,- d. Laba bersih : Rp. 69.116.445.760,- e. Profit Margin (PM) : 78,42 %
f. Break Even Point (BEP) : 19,81 % g. Return on Investment (ROI) : 60,58 % h. Pay Out Time (POT) : 1,6 Tahun i. Return on Network (RON) : 86,55 % j. Internal Rate of Return (IRR) : 72,59 %
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
INTISARI... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Perumusan Masalah ... I-4 1.3 Tujuan Perancangan ... I-5 1.4 Manfaat Perancangan ... I-5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Margarin ... II-1 2.2 Bahan Baku ... II-4 2.3 Bahan Pembantu ... II-8 2.4 Metoda Pembuatan Margarin ... II-12 2.5 Diskripsi Proses ... II-15 BAB III NERACA MASSA
BAB IV NERACA PANAS BAB V SPESIFIKASI ALAT
5.12 Separator (V-101) ... V-6 5.13 Blower (JB-104) ... V-7 5.14 Cooler (E-103) ... V-7 5.15 Blower (JB-105) ... V-8 5.16 Gudang Bahan Baku RBDP Stearin (G-101) ... V-8 5.17 Bucket Elevator (BE-101) ... V-8 5.18 Tangki Penyimpanan Sementara RBDP Stearin (TT-104) ... V-9 5.19 Pompa (J-103) ... V-10 5.20 Tangki Pencampur I (M-101) ... V-10 5.21 Pompa (J-104) ... V-11 5.22 Tangki Vitamin A (TT-105) ... V-12 5.23 Tangki β-Karoten (TT-106) ... V-12 5.24 Tangki Tertiary Butyl Hidroquinone/TBHQ (TT-107) ... V-13 5.25 Screw Conveyor (SC-101) ... V-13 5.26 Tangki Pencampur II (M-102) ... V-14 5.27 Pompa (J-105) ... V-15 5.28 Tangki Skim Milk (TT-108) ... V-15 5.29 Screw Conveyor (SC-102) ... V-16 5.30 Tangki NaCl (TT-109) ... V-16 5.31 Tangki Na2CO3 (TT-110) ... V-17
5.32 Tangki Pencampur III (M-103) ... V-17 5.33 Tangki Lecithin (TT-111) ... V-18 5.34 Tangki Pencampur IV (M-104) ... V-19 5.35 Pompa (J-106) ... V-20 5.35 Chemetator (CH-101)... V-20 5.37 Kotak (K-101) ... V-21 5.38 Gudang Produk Margarin (G-102)... V-21 BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
BAB VII UTILITAS
7.1 Kebutuhan Steam (uap) ... VII-1 7.2 Kebutuhan Air ... VII-2 7.3 Kebutuhan Bahan Kimia ... VII-11 7.4 Kebutuhan Listrik ... VII-11 7.5 Kebutuhan Bahan Bakar ... VII-13 7.6 Unit Pengolahan Limbah ... VII-15 7.7 Luas Area Pengolahan Limbah ... VII-22 7.8 Spesifikasi Peralatan Utilitas ... VII-23 BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
8.1 Lokasi Pabrik... VIII-1 8.2 Tata Letak Pabrik ... VIII-5 8.3 Perincian Luas Tanah ... VIII-6 BAB IX ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
9.1 Organisasi Perusahaan ... IX-1 9.2 Manajemen Perusahaan ... IX-3 9.3 Bentuk Hukum Badan Usaha ... IX-5 9.4 Uraian Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab ... IX-6 9.5 Tenaga Kerja dan Jam Kerja ... IX-11 9.6 Sistem Pengkajian ... IX-13 9.7 Kesejahteraan Karyawan ... IX-15 BAB X ANALISIS EKONOMI
10.1 Modal Investasi ... X-1 10.2 Biaya Produksi Total (BPT) ... X-4 10.3 Total Penjualan (Total Sales) ... X-5 10.4 Perkiraan Rugi/Laba Usaha ... X-5 10.5 Analisa Aspek Ekonomi ... X-5 BAB XI KESIMPULAN
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Data Impor Margarin di Indonesia ... I-2 Tabel 1.2 Kebutuhan Impor di Indonesia di Masa yang akan datang ... I-3 Tabel 1.3 Kapasitas Produksi Margarin ... I-3 Tabel 1.4 Sifat Fisika Margarin yang Dihasilkan dari Minyak Nabati atau
Dengan Pencampuran Minyak Nabati ... I-4 Tabel 2.1 Karakteristik Margarin, Mentega dan Mentega Putih ... II-2 Tabel 2.2 Komposisi Margarin ... II-3 Tabel 2.3 Komposisi Minyak Jagung dengan Penggilingan Basah ... II-5 Tabel 2.4 Sifat Fisika Minyak Jagung yang telah dimurnikan ... II-6 Tabel 2.5 Sifat Kimia Minyak Jagung yang telah dimurnikan ... II-6 Tabel 2.6 Sifat Fisika RBDP Stearin dan RBDP Olein ... II-7 Tabel 2.7 Sifat Kimia RBDP Stearin dan RBDP Olein ... II-8 Tabel 2.8 Komposisi Lemak Margarin dengan Proses Pencampuran Minyak .. II-12 Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Penyimpanan
Sementara Minyak Jagung (TP-103)... III-2
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Angle Valve (AV-101) ... III-2 Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Angle Valve (AV-102)... III-2
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Raktor (R-101) ... III-2 Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Separator (V-101) ... III-3 Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Penyimpanan
Sementara RBDP Stearin (TT-104) ... III-3 Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Pencampur I
(M-101) ... III-3 Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Pencampur II
(M-102) ... III-4 Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Pencampur III
(M-103) ... III-4 Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Pencampur IV
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Neraca Panas Tangki Penyimpanan Sementara
Minyak Jagung (TT-103)... IV-1 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Neraca Panas Tangki Penyimpanan Sementara
RBDP Stearin (TT-104) ... IV-2 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Neraca Panas Pada Heater ... IV-2 Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Neraca Panas Pada Reaktor (R-101) ... IV-2 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Neraca Panas Pada Cooler (E-102) ... IV-2 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Neraca Panas Pada Cooler (E-103) ... IV-3 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Pencampur II
(M-102) ... IV-3 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Pencampur IV
(M-104) ... IV-3 Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Neraca Panas Pada Chemetator (CH-101) ... IV-4 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Neraca Panas Pada Gudang Produk
Margarin (G-102) ... IV-4 Tabel 6.1 Jenis Variabel Pengukuran dan Controller yang Digunakan ... VI-9 Tabel 6.2 Daftar Penggunaan Instrumentasi pada Pra – rancangan Pabrik
Pembuatan Margarin dari Minyak Jagung dan RBDP Stearin ... VI-11 Tabel 7.1 Kebutuhan Steam (uap) ... VII-1 Tabel 7.2 Kebutuhan Air Pendingin pada Alat ... VII-2 Tabel 7.3 Kualitas Air Sungai Ular ... VII-3 Tabel 7.4 Perincian Kebutuhan Listrik pada Unit Proses ... VII-11 Tabel 7.5 Perincian Kebutuhan Listrik pada Unit Utilitas ... VII-12 Tabel 7.6 Perincian Kebutuhan Listrik untuk Pabrik ... VII-13 Tabel 7.7 Jumlah Luas Area Pengolahan Limbah ... VII-22 Tabel 8.1 Perincian Luas Bangunan ... VIII-7 Tabel 9.1 Jumlah Tenaga Kerja Beserta Tingkat Pendidikannya... IX-11 Tabel 9.2 Pembagian Kerja Shift Tiap Regu ... IX-13 Tabel 9.3 Gaji Karyawan ... IX-14 Tabel LA.1 Komposisi Bahan Baku Yang Dibutuhkan Dalam Pembuatan
Tabel LA.3 Komposisi RBDP Stearin ... LA-2 Tabel LA.4 Neraca Massa Pada Gudang Produk Margarin (G-102) ... LA-4 Tabel LA.5 Neraca Massa Pada Chemetator (CH-101) ... LA-4 Tabel LA.6 Neraca Massa Pada Tangki Pencampur IV(M-104) ... LA-6 Tabel LA.7 Neraca Massa Pada Tangki Pencampur III (M-103) ... LA-8 Tabel LA.8 Neraca Massa Pada Tangki Pencampur II (M-102) ... LA-9 Tabel LA.9 Neraca Massa Pada Tangki Pencampur I (M-101) ... LA-10 Tabel LA.10 Neraca Massa Pada Separator (V-101) ... LA-11 Tabel LA.11 Neraca Massa Pada Cooler (E-103) ... LA-12 Tabel LA.12 Neraca Massa Pada Angle Valve (AV-101) ... LA-12 Tabel LA.13 Neraca Massa Pada Tangki Gas Hidrogen (TT-102) ... LA-13 Tabel LA.14 Neraca Massa Pada Heater (E-101)... LA-14 Tabel LA.15 Neraca Massa Pada Angle Valve (AV-102)... LA-15 Tabel LA.16 Komposisi Lemak Pada Minyak Jagung Yang Masuk Pada
Reaktor (R-101)... LA-16 Tabel LA.17 Komposisi Lemak Pada Minyak Jagung Setelah Hidrogenasi... LA-22 Tabel LA.18 Neraca Massa Pada Reaktor (R-101)... LA-22 Tabel LA.19 Neraca Massa Pada Cooler (E-102) ... LA-23 Tabel LA.20 Komposisi Minyak Jagung Pada Suhu 30 0C ... LA-24 Tabel LA.21 Komposisi Zat Yang Tidak Tersabunkan Pada Minyak Jagung
Yang Rusak (Hilang) Akibat Adanya Pemanasan Pada Suhu
150 0C... LA-25 Tabel LA.22 Neraca Massa Pada Tangki Penyimpanan Sementara Minyak
Jagung (TT-103) ... LA-25 Tabel LA.23 Komposisi RBDP Stearin Pada Suhu 30 0C ... LA-26 Tabel LA.24 Komposisi Zat Yang Tidak Tersabunkan Pada RBDP Stearin
Yang Rusak (Hilang) Akibat Adanya Pemanasan Pada Suhu
70 0C... LA-27 Tabel LA.25 Neraca Massa Pada Tangki Penyimpanan Sementara RBDP
Stearin (TT-104)... LA-27 Tabel LB.1 Estimasi Kapasiatas Panas (Cp), Ikatan Yang Terkandung Dalam
Tabel LB.2 Estimasi Kapasiatas Panas (Cp), Ikatan Yang Terkandung Dalam Komposisi Zat Yang Tidak Tersabunkan Pada Minyak Jagung
Dan RBDP Stearin... LB-5 Tabel LB.3 Kapasitas Panas (Cp) Dan Berat Molekul (BM) Untuk Komposisi
Minyak Jagung... LB-11 Tabel LB.4 Kapasitas Panas (Cp) Dan Berat Molekul (BM) Untuk Komposisi
RBDP Stearin... LB-12 Tabel LB.5 Estimasi Kapasiatas Panas (Cp), Ikatan Yang Terkandung Dalam
Soluble Ingredient In Oil dan Bahan Pengemulsi... LB-13 Tabel LB.6 Estimasi Panas Pembentukan (∆H0f), Ikatan Yang Terkandung
Dalam Komponen Minyak Jagung Pada Kondisi Refrensi 298 OK LB-16 Tabel LB.7 Panas Pembentukan Pada Kondisi Refrensi ( 0
f
H
∆ ) Untuk
Komponen Lemak Pada Minyak Jagung ... LB-20 Tabel LB.8 Panas Yang Di bawa Oleh Komponen Minyak Jagung Oleh
Komponen Minyak Jagung Pada Suhu 30 0C ... LB-21 Tabel LB.9 Panas Yang Di bawa Oleh Komponen Minyak Jagung Pada Suhu
150 0C (423 0K) ... LB-22 Tabel LB.10 Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Penyimpanan Sementara
Minyak Jagung (TT-103) ... LB-23 Tabel LB.11 Panas Yang Di bawa Oleh Komponen RBDP Stearin Pada Suhu
30 0C (303 0K)... LB-24 Tabel LB.12 Panas Yang Di bawa Oleh Komponen RBDP Stearin Pada Suhu
70 0C (343 0K) ... LB-25 Tabel LB.13 Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Penyimpanan Sementara
RBDP Stearin (TT-104)... LB-26 Tabel LB.14 Perhitungan Neraca Panas Pada Heater (E-101) ... LB-28 Tabel LB.15 Panas Yang Di bawa Oleh Komponen Minyak Jagung Dan Gas
Hidrogen Pada Suhu 270 0C Atau 543 0K (∆HP) ... LB-29 Tabel LB.16 Perhitungan Neraca Panas Pada Reaktor (R-101)... LB-33 Tabel LB.17 Panas Yang Di bawa Oleh Komponen Minyak Jagung Dan Gas
Tabel LB.19 Perhitungan Neraca Panas Pada Cooler (E-103)... LB-36 Tabel LB.20 Panas Yang Di bawa Oleh Bahan Pembantu Yang Bersifat Larut
Dalam Minyak (Soluble Ingredient In Oil) Pada Suhu 30 0C
(303 0K) ... LB-37 Tabel LB.21 Panas Yang Di bawa Oleh Bahan Pembantu Yang Bersifat Larut
Dalam Minyak (Soluble Ingredient In Oil) Pada Suhu 70 0C
(343 0K)... LB-38 Tabel LB.22 Perhitungan Pada Tangki Pencampur II (M-102)... LB-38 Tabel LB.23 Panas Yang Di bawa Oleh Air, Bahan Pembantu Yang Bersifat
Larut Dalam Air (Soluble Ingtredient In Water) Dan Bahan
Pengemulsi (Agent Emulsifier) Pada Suhu 30 0C (303 0K) ... LB-40 Tabel LB.24 Panas Yang Di bawa Oleh Air, Bahan Pembantu Yang Bersifat
Larut Dalam Air (Soluble Ingtredient In Water) Dan Bahan
Pengemulsi (Agent Emulsifier) Pada Suhu 70 0C (343 0K) ... LB-41 Tabel LB.25 Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Pencampur IV (M-104) ... LB-41 Tabel LB.26 Panas Yang Di bawa Oleh Komponen Minyak Jagung Pada Suhu
17 0C (290 0K) ... LB-43 Tabel LB.27 Panas Yang Di bawa Oleh Komponen RBDP Stearin Pada Suhu
17 0C (290 0K) ... LB-44 Tabel LB.28 Panas Yang Di bawa Oleh Bahan Pembantu Yang Bersifat Larut
Dalam Minyak (Soluble Ingredient In Oil) Pada Suhu 17 0C
(290 0K) ... LB-44 Tabel LB.29 Panas Yang Di bawa Oleh Air, Bahan Pembantu Yang Bersifat
Larut Dalam Air (Soluble Ingredient Water) Dan Bahan
Pengemulsi (Agent Emulsifier) Pada Suhu 17 0C (290 0K) ... LB-44 Tabel LB.30 Perhitungan Neraca Panas Pada Chemetator (CH-101)... LB-45 Tabel LB.31 Panas Yang Di bawa Oleh Komponen Minyak Jagung Pada Suhu
25 0C (298 0K) ... LB-46 Tabel LB.32 Panas Yang Di bawa Oleh Komponen RBDP Stearin Pada Suhu
Tabel LB.33 Panas Yang Di bawa Oleh Bahan Pembantu Yang Bersifat Larut Dalam Minyak (Soluble Ingredient In Oil) Pada Suhu 25 0C
(298 0K) ... LB-47 Tabel LB.34 Panas Yang Di bawa Oleh Air, Dan Bahan Pembantu Yang
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 Grafik Kebutuhan Impor Margarin di Indonesia ... I-2 Gambar 6.1 Diagram Balok Sistem Pengendalian Feedback ... VI-4 Gambar 6.2 Sebuah Loop Pengendalian ... VI-4 Gambar 6.3 Suatu Proses Terkendali ... VI-5 Gambar 6.4 Instrumentasi pada Alat... VI-11 Gambar 6.5 Tingkat Kerusakan di Suatu Pabrik... VI-13 Gambar 9.1 Struktur Organisasi Pabrik Pembuatan Margarin dari Minyak
Jagung dan RBDP Stearin... IX-16 Gambar LC.1 Ukuran Tangki Minyak Jagung (TT-101)…... LC-1 Gambar LC.2 Ukuran Tangki Penyimpanan Sementara Minyak Jagung
(TT-103)... LC-8 Gambar LC.3 Ukuran Jaket Untuk Tangki Penyimpanan Sementara Minyak
Jagung (TT-103) ... LC-12 Gambar LC.4 Ukuran Tangki Gas Hidrogen (TT-102) ... LC-17 Gambar LC.5 Beda Suhu (∆TLMTD) Untuk Jenis Aliran Counter flow ... LC-22
Gambar LC.6 Ukuran Tangki Reaktor (R-101) ... LC-32 Gambar LC.7 Ukuran Jaket Untuk Tangki Reaktor (R-101) ... LC-37 Gambar LC.8 Beda Suhu (∆TLMTD) Untuk Jenis Aliran Counter flow... LC-41
Gambar LC.9 Ukuran Tangki Separator (V-101)... LC-50 Gambar LC.10 Beda Suhu (∆TLMTD) Untuk Jenis Aliran Counter flow... LC-56
Gambar LC.11 Ukuran Tangki Penyimpanan Sementara RBDP Stearin
(TT-104)... LC-69 Gambar LC.12 Ukuran Jaket Untuk Tangki Penyimpanan Sementara RBDP
Gambar LC.19 Ukuran Turbin Untuk Tangki Pencampur II ... LC-104 Gambar LC.20 Ukuran Jaket Untuk Tangki Pencampur II (M-102)... LC-106 Gambar LC.21 Ukuran Tangki Skim milk (TT-108)... LC-111 Gambar LC.22 Ukuran Tangki NaCl (TT-109)... LC-116 Gambar LC.23 Ukuran Tangki Na2CO3 (TT-110)... LC-120
INTISARI
Pabrik Margarin dari minyak jagung dan RBDP Stearin ini direncanakan berproduksi dengan kapasitas 7.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam 1 (satu) tahun. Lokasi pabrik direncanakan berada di daerah Perbaungan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dengan luas tanah yang dibutuhkan adalah 13.541 m2. Jumlah tenaga kerja yang di butuhkan untuk mengoperasikan pabrik sebanyak 148 orang dan bentuk badan usaha yang direncanakan adalah perseroan terbatas (PT) dan bentuk organisasinya adalah organisasi garis dan staf.
Hasil analisa terhadap aspek ekonomi Margarin, adalah : a. Total modal investasi : Rp. 114.078.806.900,- b. Biaya Produksi (per tahun) : Rp. 27.167.700.340,- c. Hasil penjualan (per tahun) : Rp. 125.880.480.000,- d. Laba bersih : Rp. 69.116.445.760,- e. Profit Margin (PM) : 78,42 %
f. Break Even Point (BEP) : 19,81 % g. Return on Investment (ROI) : 60,58 % h. Pay Out Time (POT) : 1,6 Tahun i. Return on Network (RON) : 86,55 % j. Internal Rate of Return (IRR) : 72,59 %
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pembangunan industri merupakan bagian dari usaha pembangunan ekonomi jangka panjang, yang diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang. Struktur ekonomi dengan titik berat industri yang maju didukung oleh pertanian yang tangguh. Untuk itu proses industri lebih dimantapkan guna mendukung berkembangnya industri sebagai penggerak utama peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja.
Perkembangan industri juga diupayakan untuk meningkatkan nilai tambah yang ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa yang bermutu, meningkatkan ekspor dan menghemat devisa, menunjang pembangunan daerah dan sektor-sektor pembangunan lainnya, serta sekaligus mengembangkan penguasaan teknologi. Untuk itu perlu didayagunakan dengan sebaik-baiknya sumber daya manusia, sumber daya energi, sumber daya termasuk devisa, serta teknologi yang tepat dengan tetap memperhatikan kelestarian kemampuan lingkungan.
Di antara subsektor industri yang pembangunannya berkembang dengan pesat adalah subsektor industri pangan. Hal ini terjadi karena kebutuhan akan barang-barang hasil industri pangan terus meningkat sejalan dengan perkembangan pembangunan itu sendiri. Salah satu jenis produksi industri pangan yang dibutuhkan dan pemakainya terus meningkat akibat permintaan semakin banyak adalah industri margarin.
Tabel 1.1 Data Impor Margarin di Indonesia
(Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008)
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, maka dapat dibuat suatu persamaan linier agar dapat diprediksikan kebutuhan margarin di masa yang akan datang. Adapun Grafik kebutuhan impor margarin di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.1, sebagai berikut :
Gambar 1.1 Grafik Kebutuhan Impor Margarin di Indonesia
Tahun Volume Impor (kg) NILAI (US $)
2001 2.202.490 2.045.949
2002 2.302.700 1.929.918
2003 2.863.986 2.866.048
2004 3.226.603 2.930.147
2005 3.500.842 4.432.450
2006 5.780.921 7.095.259
2007 4.315.142 7.433.683
y = 497545x - 1E+09 R2 = 0.7335
0 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000
2000 2002 2004 2006 2008
Tahun
K
ap
asi
tas P
ro
d
u
ksi
(
kg
/t
ah
u
n
)
Series1
Dari Gambar 1.1 di atas, dapat diperoleh persamaan linier yaitu y = 49.7545 X – 1E + 09. Sehingga dapat diprediksikan kapasitas impor margarin
di masa yang akan datang dapat dilihat pada Tabel 1.2, sebagai berikut :
Tabel 1.2 Kebutuhan Impor di Indonesia di Masa yang akan datang
Tahun Volume Impor (kg)
2008 5.446.277
2009 5.943.822
2010 6.441.366
Kapasitas produksi margarin oleh Negara-negara penghasil margarin pada tahun 2005 dapat dilihat pada Tabel 1.3, sebagai berikut :
Tabel 1.3 Kapasitas Produksi Margarin
Negara Penghasil Margarin Kapasitas Produksi (Ton)
Eropa Barat 22.000
Asia Pasifik 13.000
Amerika Latin 9.000
Eropa Timur 7.000
Amerika Utara 6.000
Afrika 4.000
Australia 2.000
Tabel 1.4 Sifat Fisika Margarin yang Dihasilkan dari Minyak Nabati atau dengan Pencampuran Minyak Nabati
(Sumber : Melnik, dkk, 1960)
Dari pertimbangan di atas, maka di pilih pra rancangan pabrik pembuatan margarin dari minyak jagung dan RBDP Stearin dengan kapasitas 7.000 ton/tahun dengan alasan sebagai berikut :
a) Margarin yang dihasilkan dari minyak jagung dan RBDP Stearin diharapkan memiliki sifat fisika dan kimia yang serupa dengan margarin yang dihasilkan dari minyak kelapa dan minyak jagung dengan rasio minyak kelapa : minyak jagung (50:50).
b) Kebutuhan margarin di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 4.315,142 kg atau 4.315 ton dan diprediksikan pada tahun 2010 kebutuhan margarin di Indonesia sebesar 6.441,366 kg atau 6.441 ton.
c) Kapasitas produksi minimal pabrik margarin dari negara penghasil margarin sebesar 2.000 ton.
1.2Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada pra-rancangan pabrik pembuatan margarin dari minyak jagung dan RBDP Stearin adalah bagaimana pabrik mampu memproduksi margarin untuk memenuhi keperluan masyarakat dengan menerapkan disiplin ilmu teknik kimia yang telah didapat selama kuliah.
Margarin Titik Lebur
(OF)
Asam Lemak Linoleat
(%)
Minyak kacang tanah 94,6 2,0
Pencampuran minyak nabati yang telah dihidrogenasi :
Seluruhnya minyak kacang kedelai 98,8 8,9
Minyak kacang kedelai : Minyak biji kapas
(50:50) 96,1 12,3
Seluruhnya minyak jagung 93,9 12,9
1.3Tujuan Perancangan
Pra-rancangan pabrik pembuatan margarin dari minyak jagung dan RBDP Stearin bertujuan untuk menerapkan disiplin ilmu Teknik Kimia, khususnya di bidang perancangan pabrik, proses industri kimia dan operasi teknik kimia yang memberikan gambaran tentang kelayakan pendirian pra-rancangan pabrik pembuatan margarin dari minyak jagung dan RBDP Stearin.
1.4Manfaat Perancangan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Margarin
2.1.1 Defenisi dan Komposisi Margarin
Margarin pertama kali ditemukan oleh Mege Mouries di Perancis pada tahun 1870 dalam suatu sayembara yang diadakan Kaesar Napoleon III. Mege Mouries membuat dan mengembangkan margarin dengan menggunakan lemak sapi. Pada tahun 1872 margarin mulai dikenal luas di seluruh Eropa dan di sebagian benua Amerika (http://web.ipb.ac.id/2002).
Margarin dimaksudkan sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau konsistensi rasa dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega. Margarin
mengandung 80 % lemak, 16 % air dan beberapa zat lain (Wahyuni & Made, 1998). Minyak nabati yang sering digunakan dalam
pembuatan lemak adalah minyak kelapa, minyak inti sawit, minyak biji kapas, minyak wijen, minyak kedelai dan minyak jagung. Minyak nabati umumnya berwujud cair, karena mengandung asam lemak tidak jenuh, seperti asam oleat, linoleat dan linolenat.
Menurut SNI (1994), margarin adalah produk makanan berbentuk emulsi padat atau semi padat yang dibuat dari lemak nabati dan air, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan. Margarin dimaksudkan sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi rasa, dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega. Margarin merupakan emulsi dengan tipe emulsi water in oil (w/o), yaitu fase air berada dalam fase minyak atau lemak.
sebagai lemak yang paling baik diantara lainnya karena rasanya yang menyakinkan serta aroma yang begitu tajam, karena lemak mentega berasal dari lemak susu hewan. Lemak mentega sebagian besar terdiri dari asam palmitat, oleat dan stearat serta sejumlah kecil asam butirat dan asam lemak sejenis lainnya. Bahan lain yang terdapat dalam jumlah kecil adalah vitamin A, E dan D serta sebagai flavor adalah diasetil, lakton, butirat dan laktat.
Mentega putih (Shortening/Compound fat) adalah lemak padat yang mempunyai sifat plastis dan kestabilan tertentu dan umumnya berwarna putih (Winarno,1991). Pada umumnya sebagian besar mentega putih dibuat dari minyak nabati seperti minyak biji kapas, minyak kacang kedelai, minyak kacang tanah dan lain-lain (Winarno, 1991). Mentega putih mengandung 80% lemak dan 17% air (Wahyuni & Made, 1998). Mentega putih banyak digunakan dalam bahan pangan, terutama pada pembuatan kue dan roti yang dipanggang. Fungsi mentega putih dalam bahan pangan khususnya dalam kue dan roti mempunyai fungsi antara lain memperbesar volume bahan pangan, menyerap udara, stabiliser, emulsifier, membentuk cream, memperbaiki keeping quality dan memberikan cita rasa gurih dalam bahan pangan berlemak dan mengempukan tekstur kue karena mentega putih mengandung shortening.
Tabel 2.1 Karakteristik Margarin, Mentega dan Mentega Putih
Aspek Margarin Mentega Mentega Putih
Warna Kuning Kuning muda Putih
Bentuk Padat Padat Padat
Rasa Asin Netral Netral
Aroma lemak Tidak harum Harum Harum
Kandungan air 16 % 18 % 17 %
Asam lemak Lemak nabati Lemak hewani Lemak nabati (Sumber: Wahyuni & Made, 1998)
babi (lard) atau sapi, dan lemak nabati seperti minyak kelapa, minyak sawit, kedelai, jagung, biji bunga matahari, dan lain-lain
Minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan margarin harus memenuhi persyaratan sebagai berikut, (Kataren, 1986) :
1. Bilangan Iod yang rendah. 2. Warna minyak kuning muda. 3. Flavor minyak yang baik.
4. Titik beku dan titik cair disekitar suhu kamar. 5. Asam lemak yang stabil.
6. Jenis minyak yang digunakan sebagai bahan baku harus banyak terdapat di suatu daerah.
Tabel 2.2 Komposisi Margarin
Komposisi Nilai (%)
Lemak 80 60 40
Vitamin A 0.0005 0,0005 0,0005
β-karoten 0.0005 0,0005 0,0005
TBHQ 0.015 0,015 0,015
Skim milk 0,01 0,01 0,01
Garam dapur (NaCl) 4 maks 4 maks 4 maks
Natrium benzoat (Na2CO3) 0.09 - -
Air 16.2 37,36 54,86
Lecithin 0,1 – 0,5 0,1 – 0,5 0,1 – 0,5
(Shahidi, 2005 dan http://www.malaysiapalmoil.org/2003)
2.1.2 Jenis - jenis Margarin
Ada beberapa jenis margarin yang ada dipasaran, sebagai berikut (O’Brien, 2009) :
1. Margarin meja (table margarines)
Margarin meja (table margarines) terdiri dari : a. Soft tube margarines, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Temperatur emulsi soft tube margarines sekitar 95 – 1050F (35 – 40,60C) - Berbentuk lembut dan tetap dapat dioles pada suhu 5 – 10 0C
- Produk terlalu lembut, oleh karena itu, dibungkus di dalam plastic tube atau plastic cup yang dilengkapi dengan pelekat penutup
b. Stick margarines, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Temperatur emulsi stick margarines disesuaikan dan diatur di bawah suhu tubuh pada 100 – 105 0F (37,8 – 40,6 0C)
- Dapat dioles pada suhu 20 – 25 0C
- Lebih kaku dibanding mentega putih (shortening)
2. Margarin industri (Industrial margarines)
Margarin industri ini dirancang untuk industri roti dan kue. Yang dibuat dari minyak nabati yang telah dimurnikan. Aplikasi yang direkomendasikan untuk biskuit, industri kue dan toko roti. Sedikit lebih keras dibandingkan dengan margarin meja dan digunakan untuk campuran roti dan kue. Margarin industri ini harus disimpan ditempat yang kering dan dingin atau suhunya sekitar 30 0C.
3. Puff pastry margarines
Sangat berbeda dengan margarin meja maupun margarin industri. Fungsi puff pastry sebagai pelindung antara lapisan – lapisan dari adonan kue.
2.2 Bahan Baku 2.2.1 Minyak Jagung
Indonesia mengimpor jagung hampir setiap tahun. Pada tahun 2000, impor jagung mencapai 1,26 juta ton (BPS, 2005).
Selain untuk pengadaan pangan dan papan, jagung juga banyak digunakan industri makanan, minuman, kimia, dan farmasi. Berdasarkan komposisi kimia dan kandungan nutrisi, jagung mempunyai prospek sebagai pangan dan bahan baku industri. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku industri akan memberi nilai tambah bagi usaha tani komoditas tersebut.
(http://balitsereal.litbang.deptan.go.id/2003).
Kandungan minyak jagung sekitar 3,1 – 5,7 % dari berat biji jagung dan digolongkan ke dalam benih jagung (corn germ). Ketersediaan benih jagung untuk memperoleh minyaknya tergantung pada jumlah jagung yang diproses oleh industri penggilingan jagung. Benih jagung mengadung sekitar 50 % minyak, diperoleh dengan proses penggilingan basah. Benih jagung mengandung 10 – 24 % minyak, diperoleh dengan penggilingan kering (O’Brien, 2009).
Tabel 2.3 Komposisi Minyak Jagung dengan Penggilingan Basah
Komposisi
Range (%)
Minyak Jagung Kasar Minyak Jagung yang telah Dimurnikan
Trigliserida (%) 96,44 – 96,60 99,08 – 99,26
Asam lemak bebas (FFA) 2,5 -
Phospholipid - -
Zat yang tidak tersabunkan : 0,908 – 1,146 0,736 – 0,92
Wax 0,01 -
Warna Kuning gelap Kuning pucat
Ciri-ciri Bau dan rasa jagungnya
kuat
Bau dan rasa jagungnya sedikit
Tabel 2.4 Sifat Fisika Minyak Jagung yang telah dimurnikan
Karakteristik Range
Bilangan iodin 122 - 131
Bilangan penyabunan 189 - 195
Titik asap (0F) 445 - 460
Titik lebur (0F) 12 - 17
Titik embun (0F) 7 – 12
Spesifik graviti : 60 0F 0,922 – 0,928
Indeks bias : 25 0F 1,470 – 1,474
Indeks kestabilan oksidasi (110 0C), (jam) 3,6 – 4,7 (Sumber : http://www.corn.org/2006 dan O’Brien, 2009)
Tabel 2.5 Sifat Kimia Minyak Jagung yang telah dimurnikan
Karakteristik Range Rumus Molekul Berat Molekul Trigliserida (%) :
Trigliserida palmitat 11 – 13 C51H98O6 807,34
Trigliserida stearat 2 – 3 C57H110O6 891,50
Trigliserida oleat 25 – 31 C57H104O6 885,45
Trigliserida linoleat 54 – 60 C57H98O6 879,40
Trigliserida linolenat 1 C57H92O6 873,35
(Sumber : http://www.corn.org/2006)
2.2.2 Refined Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDP Stearin)
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati yang sangat penting. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia di pelopori oleh Adrien Hallet, berkebangsaan Belgia, yang telah mempunyai pengalaman menanam kelapa sawit di Afrika. Penanaman kelapa sawit yang pertama di Indonesia dilakukan oleh beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit seperti pembukaan kebun di tanah itam ulu oleh Maskapai Oliepalmen Cultuur, di pulau raja oleh Maskapai Huilleries de Sumatra – RCMA, dan di sungai Liput oleh Palmbomen Cultuur Mij. Kelapa sawit menghasilkan dua jenis minyak dari buahnya, yakni
Proses penyulingan minyak sawit dilakukan untuk penjernihan dan penghilangan bau atau RBDPO (Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil), kemudian diuraikan lagi menjadi minyak sawit padat (RBDP Stearin) dan untuk produksi minyak sawit cair (RBDP Olein). Secara keseluruhan proses penyulingan minyak kelapa sawit tersebut dapat menghasilkan 73% olein, 21% stearin, 5% PFAD (Palm Fatty Acid Distillate) dan 0,5% buangan
RBDP Olein merupakan minyak yang diperoleh dari fraksinasi CPO dalam fase cair dan komponen asam lemak terbesar dari RBDP Olein adalah asam oleat. Sedangkan RBDP Stearin merupakan minyak yang diperoleh dari fraksinasi CPO dalam fase padat Komponen asam lemak terbesar dari RBDP stearin adalah asam palmitat
Tabel 2.6 Sifat Fisika RBDP Stearin dan RBDP Olein
Karakteristik Fraksi Minyak Sawit
Olein Stearin
Trigliserida (%) 99,90 – 99,94 99,97 – 99,99
Densitas (kg/l) 0,96 0,847
Bilangan iod 51 – 61 22 – 49
Bilangan penyabunan 194 – 202 193 – 206
Zat yang tidak tersabunkan 0,06 – 0,1 0,01 – 0,03
Titik cair (0C) 21 – 30 44
Titik didih (0C) 215 283
Viskositas (cP) 2,0970 2,3924
Warna Kuning kecokelatan Putih
Tabel 2.7 Sifat Kimia RBDP Stearin dan RBDP Olein Karakteristik Rumus
Molekul BM
Fraksi Minyak Sawit Olein Stearin Trigliserida (%) :
Trigliserida miristat (14:0) C45H86O6 723,17 1 – 1,5 1 – 2
Trigliserida palmitat (16:0) C51H98O6 807,34 38 – 42 47 – 74
Trigliserida stearat (18:0) C57H110O6 891,50 4 – 5 4 – 6
Trigliserida oleat (18:1) C57H104O6 885,45 37 – 41 16 – 37
Trigliserida linoleat (18:2) C57H98O6 879,40 9 – 11 3 – 10
(Sumber : O’Brien, 2009)
2.3 Bahan Pembantu
Spesifikasi bahan-bahan pembantu yang digunakan dalam pra-rancangan pabrik margarin dari minyak jagung dan RBDP Stearin adalah sebagai berikut ini: 2.3.1 Bahan Pembantu yang digunakan untuk Proses Pembuatan Margarin
1) Bahan yang digunakan untuk proses hidrogenasi
Gas Hidrogen
Sifat-sifat dari gas hidrogen (Patnaik, 2003 dan McCabe, dkk, 1999) : - Rumus molekul : H2
- Bobot molekul : 2,016
- Densitas (gas) : 0,0899 gr/liter - Titik lebur : -252,9 0C - Titik beku : -259,3 0C - Viskositas : 0,009 cP - ΔHOf (H2 gas) : 0 kJ/kmol
- Cp (H2 gas) : 6,88 kal/mol 0K Katalis Nikel
Sifat-sifat dari nikel (Patnaik, 2003) : - Rumus kimia : Ni
- Titik Lebur : 1455 0C - Titik Uap : 2730 0C
- Kenampakan : Kristal kubus berkilauan seperti perak - Cp (liquid) : 6,23 kal/mol 0K
2) Bahan yang digunakan sebagai Pengemulsi
Lecithin
Bahan pengemulsi yang digunakan dalam proses pembuatan margarin ini adalah lechitin. Lecithin berfungsi untuk mendispersikan molekul-molekul air ke dalam minyak atau lemak sehingga terbentuklah
suatu emulsi air dalam minyak (w/o) yang berbentuk gel (Sikorki & Kolakowska, 2003).
Sifat-sifat dari lecithin :
- Nama kimia : Phosphatidylcholine - Sinonim : Lecithin
- Rumus bangun : C5H13N
- Berat molekul : 87,17
- Kenampakan : Berbentuk powder, berwarna kuning (Sumber: http://www.mountainroseherbs.com/2007 dan Yaws, 2008)
3) Bahan yang digunakan sebagai pemberi rasa (flavour)
Skim Milk
Sifat-sifat dari skim milk :
- Kenampakan : Berbentuk powder - Densitas pada 25 0C : 1041 kg/m3
- Viskositas pada 25 0C : 1,4 .103 Paskal . det - Berat molekul : 1176
Garam Dapur (NaCl)
Sifat-sifat dari garam dapur (Patnaik, 2003) : - Nama kimia : Natrium klorida - Sinonim : Garam dapur - Rumus molekul : NaCl
- Bobot molekul : 58,443 - Densitas : 2,165 gr/ml - Titik lebur : 801 0C - Titik didih : 1413 0C
- Kelarutan : Larut dalam air, metanol dan gliserol - Struktur : Berbentuk kubus
- Rasa : Bersifat garam
- Kenampakan : Butiran kristal putih atau powder - Cp (liquid) : 12,07 kal/mol 0K
β-karoten
Sifat-sifat dari β-karoten :
- Nama Kimia : β-karoten
- Sinonim : Provitamin A dan Kuning alami - Rumus Bangun : C40H56
- Berat molekul : 536,87 - Densitas : 1,0 kg/l - Titik lebur : 180 – 182 0C
- Kelarutan : Larut dalam lemak dan Tidak larut dalam air - Kenampakan : Butiran kristal merah gelap (cokelat)
(Sumber : http://www.ch.ic.ac.uk/2005, HUI, 2006 dan Yaws, 2008)
Vitamin A
Sifat-sifat dari Vitamin A
- Nama kimia : All Trans Retinol - Sinonim : Vitamin A - Rumus bangun : C22H32O2
- Densitas : 1,2081 kg/l - Titik lebur : 62 – 64 0C
- Kenampakan : Kristal berwarna kuning pucat - Kelarutan : Larut dalam lemak
(Sumber : Dwiari, dkk, 2008, HUI, 2006 dan Yaws, 2008)
4) Bahan yang digunakan sebagai pengawet
Bahan pengawet berfungsi untuk menjaga margarin dari proses pembusukan, sehingga mutu, rasa, warna dan bau margarin tetap terjaga meskipun dalam waktu yang cukup lama. Zat pengawet yang digunakan adalah natrium benzoat dan tertiary butyl hidroquinone (TBHQ).
Natrium benzoat
Sifat-sifat dari natrium benzoat (Patnaik, 2003) : - Rumus molekul : Na2CO3
- Berat molekul : 105,99
- Kenampakan : Butiran kristal putih atau powder - Densitas : 2,54 gram/ml
- Titik lebur : 851 0C
- Kelarutan : Larut dalam air dan tidak larut dalam etanol - Cp : 26,84 kal/mol 0K
Tertiary Butyl Hidroquinone (TBHQ) :
Sifat-sifat dari Tertiary Butyl Hidroquinone (TBHQ) : - Nama kimia : Tertiary Butyl Hidroquinone - Rumus molekul :
- Berat molekul : 166,20 - Densitas : 1,0338 kg/l
- Titik uap (0C) : 300
- Titik Didih (0C) : 126,5 – 128,5
- Cp : 257,20 kJ/kmol 0K
C HC
HC C
CH C OH
OH
CH CH3
- Kalarutan : Larut dalam lemak - Kenampakan : Kristal putih kecokelatan - Fungsi : Sebagai antioksidan sintetik (Sumber : Akoh & Min, 2002 dan Yaws, 2008)
2.4 Metoda Pembuatan Margarin
Ada beberapa metoda yang digunakan untuk memodifikasi lemak dan minyak menjadi margarin yaitu (O’Brien, 2009) :
2.4.1 Hidrogenasi
Hidrogenasi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap asam lemak tidak jenuh dengan kehadiran gas hidrogen dan katalis nikel. Suatu katalis nikel umumnya digunakan di dalam pengolahan minyak untuk tingkat industri. Modifikasi minyak dan lemak dengan hidrogenasi dapat digunakan untuk aplikasi yang lebih spesifik seperti pembuatan margarin, roti (bakery) dan mentega putih (Sikorki & Kolakowska, 2003).
Adapun reaksinya sebagai berikut :
Ni
R-CH=CH-CH2-COOH + H2 R-CH2-CH2-CH2-COOH
[image:34.595.114.513.510.671.2]Asam lemak tidak jenuh Gas hidrogen Asam lemak jenuh
Tabel 2.8 Komposisi Lemak Margarin dengan Proses Pencampuran Minyak
( Sumber : Melnik, dkk, 1960)
Margarin Titik Lebur
(0F)
Trigliserida Linoleat
(%) Minyak Kacang Kedelai : Minyak Biji Kapas
(50:50) 96,1 12,3
Seluruhnya Minyak Jagung 93,9 12,9
Adapun keuntungan dan kerugian dari modifikasi minyak atau lemak
dengan metoda hidrogenasi adalah sebagai berikut (Ketaren, 1986 dan O’Brien, 2009) :
Keuntungan dari minyak yang dimodifikasi dengan metoda hidrogenasi adalah : 1. Minyak lebih stabil terhadap proses oksidasi, sehingga tahan disimpan
dalam waktu yang lebih lama
2. Minyak yang dihasilkan berbentuk padat, sehingga memudahkan proses pembuatan margarin, pembungkusan dan transportasi
3. Bilangan iod merupakan parameter untuk menentukan ketidakjenuhan dan kejenuhan dari hasil hidrogenasi
4. Hidrogenasi dapat meningkatkan sifat fisika dan kimia dari minyak dan lemak
Kerugian dari minyak yang dimodifikasi dengan metoda hidrogenasi adalah : 1. Hidrogenasi dilakukan pada suhu tinggi, yang bertujuan untuk pengaktifan
katalis nikel dan gas hidrogen tidak melebur didalam minyak yang akan menutupi permukaan katalis nikel
2. Rasa dan bau spesifik minyak akan hilang dan nilai gizi akan turun
3. Jumlah asam lemak tidak jenuh akan berkurang dan jumlah asam lemak jenuh akan meningkat
2.4.2 Interesterifikasi
Reaksinya sebagai berikut :
(Sumber : http://madja.files.wordpress.com/2006)
Secara umum, proses interesterifikasi digunakan untuk mengolah lemak dan minyak untuk menghasilkan margarin, minyak goreng, lemak penggorengan (frying fat), margarin putih (shortening) dan aplikasi produk lain (O’Brien, 2009). Adapun keuntungan dan kerugian dari modifikasi minyak atau lemak dengan metoda interesterifikasi adalah sebagai berikut (O’Brien, 2009 dan Gunstone, 2004) :
Keuntungan minyak atau lemak yang dimodifikasi dengan metoda interesterifikasi adalah :
1. Bilangan iod tidak berpengaruh dalam proses interesterifikasi.
2. Nilai ketidakjenuhan atau kejenuhan minyak (lemak) yang di proses dengan interesterifikasi tidak mengalami perubahan (konstan) jika tidak dilakukan pencampuran dengan bahan dari proses lain seperti fraksinasi dan hidrogenasi.
3. Proses ini dilakukan pada suhu rendah, dengan tujuan untuk dilakukan kristalisasi sebahagian campuran ketika pertukaran asam lemak sedang berlanjut di dalam bagian cairan.
O O O - NaOCH3
R – C – O – R’ R – C – O – Na R – C – O + Na+ Ester Ion Enolat O O O - NaOCH3
R” –C – OR* R” – C – O – Na R”– C– O + Na+ Ester Ion Enolat O - O
(+)
R – C – O + R* R – C – O – R* O - O
(+)
Kerugian Minyak atau lemak yang di modifikasi dengan metoda interesterifikasi adalah :
1. Untuk memodifikasi minyak atau lemak biasanya interesterifikasi dilakukan dengan pencampuran bahan dari proses lain seperti fraksinasi dan hidrogenasi, yang bertujuan untuk meningkatkan sifat fisika dan kimia minyak.
2. Proses interesterifikasi kurang popular digunakan dalam memodifikasi minyak atau lemak.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam pra-prancangan pabrik pembuatan margarin dari minyak jagung dan RBDP Stearin digunakan metoda hidrogenasi untuk memodifikasi minyak jagung. Alasan pemilihan metoda hidrogenasi adalah sebagai berikut :
1. Minyak jagung yang dihasilkan dari proses hidrogenasi lebih stabil, sehingga tahan disimpan dalam waktu yang lebih lama.
2. Hidrogenasi dapat meningkatkan sifat fisika dan kimia dari minyak jagung.
3. Proses hidrogenasi mudah dikontrol dan dapat dihentikan pada saat yang diinginkan.
2.5 Diskripsi Proses 2.5.1 Proses Hidrogenasi
2) Gas hidrogen yang diperoleh dari pabrik dikontakkan dengan gas hidrogen sisa di dalam suatu titik kontak (AV-101) yang kemudian disimpan pada tangki penyimpanan gas hidrogen (TT-102) pada suhu 30 OC dan tekanan 1 atm. Kemudian gas hidrogen dipanaskan dengan menggunakan heater (E-101) hingga suhu 150 0C dan tekanan 1 atm (O’Brien, 2009).
3) Gas hidrogen dan minyak jagung dikontakkan dalam suatu titik kontak (AV-102) dan kemudian dialirkan ke reaktor (R-101). Di reaktor terjadi reaksi
pemutusan ikatan rangkap yang bertujuan untuk mengurangi ketidakjenuhan minyak jagung sehingga minyak jagung yang dihasilkan lebih stabil terhadap oksidasi dan tahan untuk diproses lebih lanjut (Kataren, 1986). Reaksi berlangsung pada suhu 270 0C dan tekanan 1 atm (O’Brien, 2009). Adapun reaksinya sebagai berikut :
Besarnya konversi reaksi ditentukan dengan parameter ketidakjenuhan asam linoleat, sebagai berikut (Melnik, dkk, 1960) :
Konversi reaksi =
Dari pra-rancangan pabrik margarin dari minyak jagung dan RBDP Stearin ini diharapkan jumlah asam linoleat sebelum reaksi pada minyak jagung adalah 56 % dan jumlah asam linoleat setelah reaksi pada minyak jagung adalah 14,8 % (Melnik, dkk, 1960), sehingga :
Konversi reaksi = (56,5 14,8) %x 100 % 56,5 %
− = 73,60 %
4) Hasil hidrogenasi merupakan minyak jagung yang telah dimodifikasi dengan proses hidrogenasi dalam fasa gas dan gas hidrogen sisa yang kemudian diumpankan menuju cooler (E-102) yang berfungsi untuk mengubah fasa minyak jagung menjadi liquid pada suhu 70 0C dan tekanan 1 atm.
Ni
R – CH=CH- CH2-COOH + H2 R-CH2-CH2-COOH
Asam lemak tidak jenuh Gas hidrogen Asam lemak jenuh
Trigliserida linoleat sebelum reaksi - Trigliserida linoleat sesudah reaksi .100% Trigliserida linoleat sebelum reaksi
∑
∑
2.5.2 Proses Pemisahan
1) Dari hasil proses pendinginan di atas dihasilkan minyak jagung dengan fasa liquid dan gas hidrogen sisa yang merupakan sisa dari pensuplaian gas hidrogen berlebih. Kemudian diumpankan ke separator (V-101) untuk memisahkan komponen minyak jagung dengan gas hidrogen yang berlebih pada kondisi 1 atm dan temperatur 70 0C.
2) Gas hidrogen sisa kemudian diumpankan ke cooler (E-103) yang berfungsi mendinginkan gas hidrogen hingga temperatur 30 0C.
3) Minyak jagung yang telah dipisahkan dari gas hidrogen, kemudian diumpankan ke tangki pencampur I (M-101) untuk dicampurkan dengan minyak RBDP Stearin.
2.5.3 Proses Pencampuran
2) Pada tangki pencampur II (M-102) terjadi pencampuran antara campuran minyak dengan bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatan margarin dimana bahan tersebut bersifat larut dalam minyak (soluble ingredient in oil) pada suhu 70 0C dan tekanan 1 atm. Setelah tercampur dengan sempurna atau homogen, kemudian campuran minyak yang terdiri antara komponen minyak dengan bahan pembantu yang bersifat larut dalam minyak (soluble ingredient in oil) diumpankan ke tangki pencampur IV (M-104).
3) Pada tangki pencampur III (M-103) terjadi pencampuran antara komponen air dengan bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatan margarin yang bersifat larut dalam air (soluble ingredient in water) pada kondisi 1 atm dan temperatur 30 0C. Setelah tercampur dengan sempurna (homogen) kemudian campuran diumpankan ke tangki pencampur IV (M-104).
4) Pada tangki pencampur IV (M-104) terjadi emulsifikasi antara bahan yang bersifat nonpolar (larut dalam air) dengan polar (larut dalam minyak) dengan penambahan agent emulsifier (lecithin) pada kondisi 1 atm dan temperatur 700C. Pada kondisi ini bahan yang bersifat nonpolar (larut dalam air) teremulsi sempurna ke dalam bahan yang bersifat polar (larut dalam minyak) atau sering disebut dengan water in oil atau disebut juga dengan margarin.
2.5.4 Tahap Pemadatan Margarin (Semi Fluid)
1) Di dalam unit chemetator (CH-101) terjadi pemadatan margarin pada kondisi 1 atm dan temperatur 17 0C, dimana pada unit ini terjadi perubahan fasa pada margan dari fasa emulsi menjadi semi fluid. Setelah terjadi pemadatan margarin, kemudian margarin siap untuk di kemas di dalam kemasan kantong plastik (K-101).
2.5.5 Tahap Packing
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas produksi margarin = 7.000 ton /tahun Dasar perhitungan = 1 jam operasi
Satuan massa = kilogram
1 tahun operasi = 330 hari Shutdown dalam 1 tahun operasi = 35 hari Kapasitas produksi margarin dalam 1 jam operasi :
Unit peralatan/instrument yang menghasilkan adanya perubahan massa pada proses produksi margarin berkapasitas 7.000 ton/tahun, seba
Tangki Penyimpanan Sementara Minyak Jagung (TT-103)
Angle Valve (AV-101)
Angle Valve (AV-102)
Reaktor (R-101)
Separator (V-101)
Tangki Penyimpanan Semenatar RBDP Stearin (TT-104)
Tangki Pencampur I (M-101)
Tangki Pencampur II (M-102)
Tangki Pencampur III (M-103)
Tangki Pencampur IV (M-104)
Setelah dilakukan perhitungan berdasarkan basis perhitungan 1 jam operasi pada Lampiran A, maka didapat hasil perhitungan neraca massa pada Tabel 3.1 s/d Tabel 3.10 di bawah ini :
7.000 ton 1000 kg 1 tahun 1 hari
x x x
tahun 1 ton 330 hari 24 jam 883 kg
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Penyimpanan Sementara Minyak Jagung (TT-103)
Komposisi Masuk (kg) Keluar (kg)
F1 F2 F3
Minyak jagung 353,4721 - 350,6445
Losing corn oil - 2,8276 -
Total 353,4721 2.8276 350,6445
353,4721
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Angle Valve (AV-101)
Komposisi Masuk (kg) Keluar (kg)
F4 F12 F13
Gas H2 2,5555 0,2555 2,811
Total 2,5555 0,2555 2,811
2,811
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Angle Valve (AV-102)
Komposisi Masuk (kg) Keluar (kg)
F3 F6 F7
Minyak jagung 350,6445 - 350,6445
Gas H2 - 2,811 2,811
Total 350,6445 2,811 353,4555
353,4555
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Reaktor (R-101)
Komposisi Masuk (kg) Keluar (kg)
F7 F8
Minyak jagung 350,6445 353,20
Gas H2 2,811 0,2555
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Separator (V-101)
Komposisi Masuk (kg) Keluar (kg)
F9 F10 F11
Minyak jagung 353,20 353,20 -
Gas H2 0,2555 - 0,2555
Total 353,4555 353,20 0,2555
353,4555
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Penyimpanan Sementara RBDP Stearin (TT-104)
Komposisi Masuk (kg) Keluar (kg)
F14 F15 F16
RBDP Stearin 353,30 - 353,20
Losing RBDP Stearin oil - 0,1 -
Total 353,30 0,1 353,2
353,30
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Pencampur I (M-101)
Komposisi Masuk (kg) Keluar (kg)
F10 F16 F17
Minyak jagung 353,20 - 353,20
RBDP Stearin - 353,20 353,20
Total 353,20 353,20 706,40
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Pencampur II (M-102)
Komposisi Masuk (kg) Keluar (kg)
F17 F18 F19 F20 F21
Minyak jagung 353,20 - - - 353,20
RBDP Stearin 353,20 - - - 353,20
Vitamin A - 0,0044 - - 0,0044
β-Karoten - - 0,0044 - 0,0044
TBHQ - - - 0,1325 0,1325
Total 706,40
0,0044 0,0044 0,1325
[image:44.595.111.530.126.318.2]706,5413 706,5413
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Pencampur III (M-103)
Komposisi Masuk (kg) Keluar (kg)
F22 F23 F24 F25 F26
Skim milk 0,0883 - - - 0,0883
NaCl - 29,8807 - - 29,8807
Natrium benzoat - - 0,7947 - 0,7947
Air - - - 143,046 143,046
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Pencampur IV (M-104)
Komposisi Masuk (kg) Keluar (kg)
F21 F26 F27 F28
Minyak jagung 353,2 - - -
RBDP Stearin 353,2 - - -
Vitamin A 0,0044 - - -
β-Karoten 0,0044 - - -
TBHQ 0,1325 - - -
Skim milk - 0,0883 - -
Garam (NaCl) - 29,8807 - -
Natrium benzoat - 0,7947 - -
Air - 143,046 - -
Lecithin - - 2,649 -
Margarin - - - 883
Total 706,5413 173,8097 2,649 883
BAB IV
NERACA PANAS
Pra-rancangan pabrik pembuatan margarin dari minyak jagung dan RBDP Stearin yang direncanakan beroperasi dengan kapasitas 7.000 ton/tahun selama 330 hari/tahun. Unit peralatan/instrument yang menghasilkan adanya perubahan panas pada proses produksi margarin berkapasitas 7.000 ton/tahun, adalah sebagai berikut :
Tangki Penyimpanan Sementara Minyak Jagung (TT-103)
Tangki Penyimpanan Sementara RBDP Stearin (TT-104)
Heater (E-101)
Reaktor (R-101)
Cooler (E-102)
Cooler (E-103)
Tangki Pencampur II (M-102)
Tangki Pencampur IV (M-104)
Scraped Surface Heat Exchanger (SSHE-101)
Gudang Produk Margarin (G-102)
Setelah dilakukan perhitungan berdasarkan basis perhitungan 1 jam operasi pada Lampiran B, maka di dapat hasil perhitungan neraca panas pada Tabel 4.1 s/d Tabel 4.10 di bawah ini :
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Penyimpanan Sementara Minyak Jagung (TT-103)
Komposisi Masuk (kJ) Keluar (kJ)
Minyak jagung 3.710,7556 - 92.146,2612
Losing corn oil - 622,6278 -
Panas yang di serap (QSerap) 89.058,1334 - -
Total
92.768,8890
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Penyimpanan Sementara RBDP Stearin (TT-104)
Komposisi Masuk (kJ) Keluar (kJ)
RBDP Starin 3.790,5114 - 34.106,2488
Losing RBDP Stearin oil - 8,3537 -
Pans yang dierap (Qserap) 30.324,0911 - -
Total 34.114,6025 8,3537 34.106,2488
34.114,6025
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Neraca Panas Pada Heater (E-101)
Komposisi Masuk (kJ) Keluar (kJ)
Gas H2 200,6881 5.017,2027
Panas yang di serap (Qserap) 4.816,5146 -
Total 5.017,2027 5.017,2027
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Neraca Panas Pada Reaktor (R-101)
Komposisi Masuk (kJ) Keluar (kJ)
Minyak jagung 92.146,2612 185.967,1465
Gas H2 5.017,2027 893,8153
Panas reaksi -57,6478
Panas yang di serap (Qserap) 89.639,8501 -
Total 186.803,3140 186.803,3140
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Neraca Panas Cooler (E-102)
Komposisi Masuk (kJ) Keluar (kJ)
Minyak jagung 185.967,1465 34.157,2310
Gas H2 893,8153 164,1702
Panas yang di lepas (Qlepas) -152.539,5606 -
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Neraca Panas Pada Cooler (E-103)
Komposisi Masuk (kJ) Keluar (kJ)
Gas H2 164,1702 18,2411
Panas yang di lepas (Qlepas) -145,9291 -
Total 18,2411 18,2411
Tabel 4.7 Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Pencampur II (M-102)
Komposisi Masuk (kJ) Keluar (kJ)
Minyak jagung 34.157,2310 34.157,2310
RBDP Stearin 34.106,2488 34.106,2488
Vitamin A 0,0406 0,3658
β-Karoten 0,0388 0,3491
TBHQ 1,1448 10,3034
Panas yang di serap (Qserap) 9,7940 -
Total 68.274,4981 68.274,4981
Tabel 4.8 Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Pencampur IV (M-104)
Komposisi Masuk (kJ) Keluar (kJ)
Minyak jagung 34.157,2310 34.157,2310
RBDP Stearin 34.106,2488 34.106,2488
Vitamin A 0,3658 0,3658
β-Karoten 0,3491 0,3491
TBHQ 10,3034 10,3034
Skim milk 0,0015 0,0135
NaCl 30,8557 277,7014
Na2CO3 1,0062 9,0559
H2O 166,1320 1.495,1883
Lecithin 30,8022 277,2197
Panas yang di serap (QSerap) 1.830,3812 -
Tabel 4.9 Perhitungan Neraca Panas Pada Chemetator (CH-101)
Komposisi Masuk (kJ) Keluar (kJ)
Minyak jagung 34.157,2310 -6.072,3966
RBDP Stearin 34.106,2488 -6.063,3331
Vitamin A 0,3658 -0,0650
β-Karoten 0,3491 -0,0621
TBHQ 10,3034 -1,8317
Skim milk 0,0135 -0,0024
NaCl 277,7014 -49,3691
Na2CO3 9,0559 -1,6099
H2O 1.495,1883 -265,8113
Lecithin 277,2197 -49,2835
Panas yang di lepas (QLepas) -82.837,4416 -
Total -12.503,7647 -12.503,7647
Tabel 4.10 Perhitungan Neraca Panas Pada Gudang Produk Margarin (G-102)
Komposisi Masuk (kJ) Keluar (kJ)
Minyak jagung -6.072,3966 759,0496
RBDP Stearin -6.063,3331 757,9166
Vitamin A -0,0650 0,0081
β-Karoten -0,0621 0,0078
TBHQ -1,8317 0,229
Skim milk -0,0024 0,0003
NaCl -49,3691 6,1711
Na2CO3 -1,6099 0,2012
H2O -265,1813 33,2264
Lecithin -49,2835 6,1604
Panas yang di serap (QSerap) 14.066,1052 -
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
5.1 Tangki Bahan Baku Minyak Jagung (T-101)
Fungsi : Tempat menyimpan minyak jagung untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal Bahan Konstruksi : Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah : 1 unit
Kondisi penyimpanan : Temperatur 30 OC
Tekanan 1 atm
Spesifikasi tangki :
Kapasitas tangki = 111,7453 m3 Diameter tangki = 4,5606 m Tinggi tangki = 7,2207 m Tekanan desain tangki = 26,9484 psia Tebal silinder tangki = 1/2 in
Tebal head tangki = 1/2 in
5.2 Pompa (J-101)
Fungsi : Mengalirkan bahan baku minyak jagung dari tangki minyak jagung (TT-101) ke tangki penyimpanan sementara minyak jagung (TT-103)
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Bahan : Commercial steel Schedule number : 40
Spesifikasi pompa :
Nominal size pipe = 3/8 in = 0,0312 ft
Flow area pipe (A) = 0,0013 ft2
Daya = 1/20 hp
5.3 Tangki Penyimpanan Sementara Minyak Jagung (TT-103)
Fungsi : Untuk memanaskan minyak jagung dari suhu 30 OC hingga suhu 150 OC
Jenis : Silinder tegak dengan alas datar dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi : Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 150 OC
Tekanan 1 atm
Spesifikasi tangki :
Kapasitas tangki = 0,4656 m3 Diameter tangki = 0,734 m Tinggi tangki = 1,1621 m Tekanan desain tangki = 19,10 psia Tebal silinder tangki = 1/10 in Tebal head tangki = 1/10 in Tebal jaket = ½ in
5.4 Pompa (J-102)
Fungsi : Mengalirkan bahan baku minyak jagung dari tangki penyimpanan sementara minyak jagung (TT-103) ke reaktor (R-101)
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Bahan : Commercial steel Schedule number : 40
Spesifikasi pompa
Diameter dalam pipa (ID) = 0,493 in = 0,041 ft :
Diamter luar pipa (OD) = 0,675 in = 0,056 ft
Flow area pipe (A) = 0,0013 ft2
Daya = 1/10 hp
5.5 Tangki Gas Hidrogen (TT-102)
Fungsi : Tempat menyimpan gas hidrogen untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis : Silinder tegak dengan alas dan head ellipsoidal Bahan Konstruksi : Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 30 OC
Tekanan 1 atm
Spesifikasi tangki :
Kapasitas tangki = 9,9648 m3 Diameter tangki = 1,9674 m Tinggi tangki = 3,1149 m Tekanan desain tangki = 18,0238 psia Tebal silinder tangki = 1/10 in Tebal head tangki = 1/10 in
5.6 Blower (JB-101)
Fungsi : Mengalirkan gas hidrogen dari tangki gas hidrogen (TT-102) ke heater (E-101)
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 30 OC : Tekanan 1 atm
5.7 Heater (E-101)
Fungsi : Memanaskan gas hidrogen dari 300 C hingga 150 0C Jenis : 4-8 shell and tube exchanger
Jumlah : 1 unit
Spesifikasi shell side
Diameter dalam shell (ID) = 12 in = 0,9996 ft Buffle space (B) = 2,4 in = 0,1999 ft
Passes = 4
Spesifikasi tube side
Diameter dalam tube (ID) = 0,67 in = 0,0566 ft Diameter luar tube (OD) = 1 in = 0,0833 ft Birmingham Wire Gauge (BWG) = 18
Square pitch = 1.1/4 in = 0,1041 ft
Passes = 8
Panjang tube = 8 ft
Jumlah tube = 36 tube
5.8 Blower (JB-102)
Fungsi : Mengalirkan gas hidrogen dari tangki heater (E-101) ke reaktor (R-101)
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 150 OC : Tekanan 1 atm
5.9 Reaktor (R-101)
Fungsi : Tempat terjadinya reaksi hidrogenasi
Jenis : Silinder tegak dengan alas dan head ellipsoidal Bahan Konstruksi : Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 270 OC
Tekanan 1 atm
Spesifikasi tangki
3
0,8964 m :
Kapasitas tangki =
Diameter tangki = 0,9131 m Tinggi tangki = 1,4457 m Tekanan desain tangki = 18,5730 psia Tebal silinder tangki = 1/10 in Tebal head tangki = 1/10 in Tebal jaket = ¼ in
5.10 Blower (JB-103)
Fungsi : Mengalirkan campuran gas dari reaktor (R-101) ke cooler (E-102)
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 270 OC : Tekanan 1 atm
5.11 Cooler (E-102)
Fungsi : Mendinginkan campuran gas dari 270 0 C hingga 70 0C
Jenis : 1-2 shell and tube exchanger
Jumlah : 1 unit
Spesifikasi shell side
Diameter dalam shell (ID) = 12 in = 0,9996 ft Buffle space (B) = 2,4 in = 0,1999 ft
Passes = 1
Spesifikasi tube side
Diameter dalam tube (ID) = 1,40 in = 0,1166 ft Diameter luar tube (OD) = 1.1/2 in = 0,1249 ft Birmingham Wire Gauge (BWG) = 18
Square pitch = 1.7/8 in = 0,1562 ft
Passes = 2
Panjang tube = 20 ft
Jumah tube = 16 tube
5.12 Separator (V-101)
Fungsi : Untuk memisahkan gas hidrogen dengan minyak jagung
Jenis : Silinder tegak dengan alas dan head ellipsoidal Bahan Konstruksi : Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 70 OC
Tekanan 1 atm
Spesifikasi tangki
3
0,4723 m :
Kapasitas tangki =
Tebal silinder tangki = 1/10 in Tebal head tangki = 1/10 in
5.13 Blower (JB-104)
Fungsi : Mengalirkan gas hidrogen dari separator (V-101) ke cooler (E-103)
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 70 OC : Tekanan 1 atm
Daya : 1/20 hp
5.14 Cooler (E-103)
Fungsi : Mendinginkan gas hidrogen dari 70 0 C hingga 30 0C Jenis : 4-8 shell and tube exchanger
Jumlah : 1 unit
Spesifikasi shell side
Diameter dalam shell (ID) = 8 in =0,6664 ft Buffle space (B) = 1,6 in = 0,1333 ft
Passes = 4
Spesifikasi tube side
Diameter dalam tube (ID) = 0,482 in = 0,04 ft Diameter luar tube (OD) = 3/4 in = 0,0625 ft Birmingham Wire Gauge (BWG) = 10
Triangular pitch = 15/16 in = 0,0781 ft
Passes = 8
Panjang tube = 8 ft
5.15 Blower (JB-105)
Fungsi : Mengalirkan gas hidrogen dari cooler II (E-102) ke tangki gas hidrogen (TT-102)
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 30 OC Tekanan 1 atm
Daya : 1/20 hp
5.16 Gudang Bahan Baku RBDP Stearin (G-101)
Fungsi : Tempat menyimpan RBDP Stearin untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis : Prisma tegak segi empat Bahan Konstruksi : Dinding beton dan atap seng
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 30 OC
Tekanan 1 atm
Spesifikasi gudang bahan baku
3
120,1303 m : Kapasitas gudang =
Panjang gudang = 6,2160 m Lebar gudang = 6,2160 m Tinggi gudang = 3,1080 m
LC.17 Bucket Elevator (BE-101)
Fungsi : Mengangkut RBDP Stearin dari gudang bahan baku RBDP Stearin (G-101) ke tangki penyimpanan sementara RBDP Stearin (TT-104).
Jenis : Centrifugal discharge buckets
Bahan : Malleable-iron
Spesifikasi bucket elevator
25 ft
: Tinggi elevator =
Ukuran bucket = (6 x 4 x 4¼) in Jarak antara bucket = 12 in
Kecepatan bucket = 225 ft/menit
Kecepatan putaran = 43 putaran per menit (43 rpm) Lebar belt = 7 in
Daya = 1/20 hp
LC.18 Tangki Penyimpanan Sementara RBDP Stearin (TT-104)
Fungsi : Untuk merubah fasa RBDP Stearin dari fasa solid menjadi fasa liquid
Jenis : Silinder tegak dengan alas datar dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi : Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 70 OC
Tekanan 1 atm
Spesifikasi tangki :
LC.19 Pompa (J-103)
Fungsi : Mengalirkan minyak RBDP Stearin dari tangki penyimpanan sementara RBDP Stearin (TT-104) ke tangki pencampur I (M-101)
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Bahan : Commercial steel Schedule number : 40
Spesifikasi pompa :
Nominal size pipe = 3/8 in = 0,0312 ft Diameter dalam pipa (ID) = 0,493 in = 0,041 ft Diamater luar pipa (OD) = 0,675 in = 0,056 ft Flow area pipe (A) = 0,0013 ft2
Daya = 1/10 hp
LC.20 Tangki Pencampur I (M-101)
Fungsi : Untuk mencampurkan minyak jagung dengan minyak RBDP Stearin
Jenis : Silinder tegak dengan alas datar dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi : Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 70 OC
Tekanan 1 atm
Spesifikasi tangki :
Spesifikasi pengaduk :
Jenis Pengaduk : Flat six-blade turbine Jumlah buffle : 4 buffle
Kecepatan putaran : 120 putaran/menit (120 rpm) Diameter pengaduk (Da) = 1,0250 ft
Tinggi blade pengaduk (E) = 1,0250 ft Lebar buffle (J) = 0,2562 ft Lebar blade pengaduk (W) = 0,205 ft Panjang blade pengaduk (L) = 0,2562 ft
Daya = 1/8 hp
LC.21 Pompa (J-104)
Fungsi : Mengalirkan minyak RBDP Stearin dari tangki penyimpanan sementara RBDP Stearin (TT-104) ke tangki pencampur I (M-101)
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Bahan : Commercial steel Schedule number : 40
Spesifikasi pompa :
Nominal size pipe = 1/2 in = 0,0416 ft Diameter dalam pipa (ID) = 0,622 in = 0,0518 ft Diamater luar pipa (OD) = 0,84 in = 0,07 ft Flow area pipe (A) = 0,0021 ft2
LC.22 Tangki Vitamin A (TT-105)
Fungsi : Untuk menyimpan vitamin A untuk keperluan proses 10 hari
Jenis : Silinder tegak dengan alas dan head ellipsoidal Bahan Konstruksi : Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 30 OC