• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN GERAK DASAR MENOLAK PADA LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PANDANSARI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN GERAK DASAR MENOLAK PADA LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PANDANSARI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN GERAK DASAR MENOLAK PADA LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA

KELAS V SD NEGERI 2 PANDANSARI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh ENY YUNIATI

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri 2 Pandansari, Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012 dengan penggunaan alat bantu berupa 5 buah keset, papan kayu berbentuk kotak dengan warna menarik dan box yang terbuat dari kayu.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dengan menggunakan tiga siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Pandansari, Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012 yang berjumlah 20 siswa terdiri dari 11 putra dan 9 putri. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen penilaian tes gerak dasar lompat jauh.

(2)

PENINGKATAN GERAK DASAR MENOLAK PADA LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA

KELAS V SD NEGERI 2 PANDANSARI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN AJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh ENI YUNIATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

(3)

PENINGKATAN GERAK DASAR MENOLAK PADA LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA

KELAS V SD NEGERI 2 PANDANSARI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh ENY YUNIATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007.Penelitian Tindakan Kelas. PT Aksara : Jakarta. Bahagia, Yoyo dan Suherman, Adang. 2000.Prinsip prinsip Pengembangan

dan Modifikasi Cabang Olahraga. Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006.Panduan Pembelajaran Silabus Penjas Sekolah Dasar.

Ibrahim, Rusli. 2002.Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Depdiknas : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta.

Muler, Harald. 2000.Pedoman Mengajar; Lari, Lompat, Lempar. Pendidikan Pelatihan dan Sistem Sertifikasi IAAF. Jakarta.

Saputra M, Yudha. 2002.Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar. Depdiknas Dirjen Olahraga, Jakata.

Suherman, Adang 2002.Evaluasi Pendidikan Jasmani, Asesmen Alternative Terhadap Kemajuan Belajar Siswa Sekolah Dasar. Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Universitas Lampung. 2007.Format Penulisan Karya Ilmiah, Bandar Lampung. Wiriatmaja, Rochiati. 2008.Metode Penelitian Tindakan Kelas. PT Remaja

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Teknik Awalan Lompat Jauh ... 15

2. Teknik Tolakan Dalam Lompat Jauh... 16

3. Teknik Melayang ... 17

4. Tahap Mendarat ... 18

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR ... xiv

I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Ruang Lingkup Peneitian... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA... 7

A. Pengertian Belajar ... 7

B. Tujuan Belajar ... 8

C. Pengertian Mengajar ... 9

D. Hakikat Belajar Keterampilan Motorik... 9

E. Media Pembelajaran... 11

F. Alat Bantu Pembelajaran... 12

G. Media Pembelajaran Visual Diam ... 13

H. Lompat Jauh ... 14

1. Tahap Lari Awalan... 14

2. Tahap Bertolak ... 16

3. Tahap Melayang... 17

4. Tahap Mendarat ... 18

I. Kerangka Pikir ... 18

(7)

III. METODOLOGI PENELITIAN... 20

A. Metode Penelitian... 20

B. Teori Ketuntasan Belajar... 21

C. Perencanaan Penelitain Tindakan Kelas (Classroom Action Research)... 22

D. Implementasi di Kelas... 24

E. Proses Pembeljaran Keterampilan Gerak Dasar Menolak Pada Lompat Jauh ... 24

1. Siklus I ... 24

2. Siklus II ... 25

3. Siklus III ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data... 28

G. Analisis Data ... 29

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 30

A. Hasil Penelitian ... 30

1. Analisis Prosentase Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Lompat Jauh ... 30

2. Analisis Prosentase Peningkatan Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Lompat Jauh... 33

B. Pembahasan... 37

1. Refleksi Hasil Penelitian Peningkatan Gerak Dasar Lompat Jauh Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 40

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 42

A. Simpulan ... 42

B. Saran... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(9)

I. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

(10)

Dalam buku pedoman pelaksanaan PTK, desain dalam satu siklus ada beberapa komponen yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian, yaitu : rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini penulis merencanakan dalam tiga siklus dan setiap siklus memiliki kegiatan yang berbeda-beda dalam pelaksanaannya, setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus penelitian selanjutnya seperti gambar di bawah ini :

Gambar

5. Siklus Penelitian Kaji Tindak (Hopkins, 1993)

B. Teori Ketuntasan Belajar

(11)

 Tingkat kerumitan

 Tingkat kemampuan.

 Tingkat kemampuan dukungan sekolah

Pada penelitian ini peneliti menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran). KTSP merupakan setrategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif dan prestasi. KTSP merupakan pradigma baru pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan masyarakat proses belajar mengajar di sekolah. Dalam KTSP untuk SD kategori ketuntasan belajar siswa adalah yang mendapat nilai 65 ke bawah perlu diperhatikan dan yang mendapat nilai 65 ke atas telah memenuhi ketuntasan belajar siswa (KTSP 2007). Sedangkan KKM di SD Negeri 2 Pandan Sari untuk mata pelejaran Pendidikan Jasmani adalah 67.

C. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research)

Rencana, yaitu tindakan apa yang perlu untuk diperbaiki, meningkatkan atau

perubahan prilaku dan sikap solusi.

Tindakan, yaitu apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan,

peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

Observasi, yaitu : mengamati hasil yang dilakukan oleh teste.

Refleksi, yaitu : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil

dari berbagai kriteria.

Model proses yang digunakan

(12)

c) Proses peneliti putaran ketiga Model sistem

a) Peneliti putaran pertama.

Jika pada pengenalan konsep nomor lompat jauh menggunakan alat bantu yang dapat diperhatikan siswa, maka hasil belajar penjaskes dapat ditingkatkan. Jika alat bantu dapat meningkatkan hasil belajar siswa maka pengembangan berikutnya akan dilakukan observasi dan evaluasi tentang alat bantu yang sesuai digunakan pada putaran selanjutnya. b) Peneliti putaran kedua.

Jika hasil peneliti putaran pertama menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa, maka putaran kedua akan menggunakan alat bantu yang sesuai digunakan pada kelas V, jika keterampilan ini dapat

meningkatkan hasil belajar siswa maka alat alat bantu ini berbentuk 3-4 buah bola.

c) Peneliti putaran ketiga.

Jika putaran kedua menunjukan peningkatan hasil belajar siswa yang lebih baik dari pada pertama, maka tindakan pada putaran ketiga adalah menggunakan alat bantu berupa 3-4 buah bola oleh seorang peraga.

D. Implementasi di kelas

(13)

E. Proses Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Menolak pada Lompat Jauh.

Tes Awal Siklus Pertama 1. Rencana :

a) Menyiapkan sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran. Alatnya yaitu : 5 buah keset.

b) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama dan sebagai pendahuluan siswa melakukan pemanasan dengan permainan kejar-kejaran/permainan kucing dan tikus, peregangan, gerakan koordinasi, inti pembelajaran dan evaluasi.

2. Tindakan.

a) Memperkenalkan dan menjelaskan alat yang akan digunakan untuk siklus pertama antara lain : gambar-gambar rangkaian gerakan orang menolak pada lompat jauh.

b) Siswa dibariskan satu berasap, kemudian dipanggil menurut urutan absensi untuk melakukan gerakan menolak.

c) Guru menjelaskan rangkaian gerak menolak pada lompat jauh yang ada pada gambar dengan step by step mulai dari awalan, jalan/lari terus melompat sambil mendorongkan badan ke depan dan jatuhnya pada kedua kaki sebagai tumpuan mendarat langsung berjalan ke arah belakang kembali ke tempat awalan.

(14)

Setelah tindakan dilakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi hasil dari pada siklus pertama.

4. Refleksi.

a) Hasil observasi disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus pertama sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran gerak dasar menolak pada lompat jauh, namun masih terdapat kekurangan.

b) Letak kesulitan siswa yang terjadi pada tes siklus pertama adalah pada saat mengambil awalan dan tolakan melompat.

c) Merencanakan tindakan untuk siklus kedua yang mana peneliti merencanakan untuk menggunakan alat bantu berupa papan kayu yang berbentuk kotak dan diberi warna menarik.

Siklus Kedua

Melihat dari hasil siklus pertama

1. Rencana

a) Mempersiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses

pembelajaran dan instrument yang diperlukan dalam mengevaluasi tindakan.

b) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.

(15)

a) Memperkenalkan dan menjelaskan alat yang akan digunakan untuk siklus kedua, berupa papan kayu yang berbentuk kotak dan

warnanya yang menarik.

b) Siswa dibariskan menjadi satu berbanjar.

c) Siswa melakukan awalan 3-5 langkah lalu melompat terus

mendorong badan saat di udara kemudian untuk menumpu dengan kedua kaki.

d) Kemudian siswa berjalan untuk menuju ke arah belakang bak lompat.

3. Observasi

Setelah tindakan dilakukan lalu melakukan pengamatan, koreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi hasil pada siklus kedua.

4. Refleksi

a) Hasil observasi disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan siklus kedua dengan menggunakan alat bantu 3 5 langkah sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran menolak, namun terdapat kekurangan. Letak kesulitan yang terjadi dari hasil tes siklus kedua yaitu pada kemampuan siswa melakukan rangkaian gerakan menolak mulai dari awalan, lari dan tolakan.

b) Merencanakan tindakan untuk siklus ketiga yang mana peneliti merencanakan untuk menggunakan modifikasi papan tolak yang tetbuat dari box kayu.

(16)

1. Rencana

a) Mempersiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses

pembelajaran dan instrument yang diperlukan dalam mengevaluasi tindakan.

b) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus ketiga.

2. Tindakan

a) Memperkenalkan dan menjelaskan alat yang akan digunakan untuk siklus ketiga berupa box yang terbuat dari kayu.

b) Siswa dibariskan menjadi 2 bersap sesuai urutan absen, untuk melihat/ mengamati peragaan gerakan menolak mulai dari gerakan sederhana sampai ke gerakan cepat.

c) Kemudian siswa dipanggil untuk melakukan gerakan menolak dengan benar.

d) Siswa mengambil posisi sesuai dengan kemampuan masing-masing.

e) Kemudian siswa melakukan gerakan yaitu langkah dan menolak yang mana harus menolak menggunakan kaki terkuat di depan dan kaki lainnya di belakang ke arah posisi yang benar.

3. Observasi

Setelah tindakan diamati, koreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi hasil pada siklus ketiga.

(17)

Hasil observasi siklus ketiga didiskusikan dan disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan siklus ketiga dengan menggunakan alat bantu, gerakan lompat jauh gaya jongkok terdapat peningkatan yang sangat signifikan dengan persentase rata-rata diatas 50 %. Untuk ini peneliti beranggapan bahwa peneliti ini dianggap berhasil dan mendapatkan nilai yang memuaskan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes pengamatan di lapangan, untuk mengumpulkan informasi dan menilai atau mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Sedangkan data yang diperoleh dalam penelitian ini tergolong dalam cara data primer, yaitu data yang dikumpulkan dari tangan pertama dan diolah oleh suatu organisasi dan perorangan.

G. Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui tindakan disetiap siklus selanjutnya dan dianalisis. Untuk melihat kualitas hasil tindakan disetiap siklus digunakan rumus menurut Subagyio tahun 1987, yaitu :

%

P : Persentase keberhasilan.

(18)
(19)

MOTTO

Tanpa orang-orang disekitarmu, kamu bukanlah apa-apa, belajar

brgerak dan bersuara, maka Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman diantara kamu danorang yang berilmu pengetahuan

beberapa derajat

(20)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena banyak nomor yang dilombakan dalam cabang ini, seperti berjalan, lari, lompat dan lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik merupakan gerak dasar bagi cabang lainnya, karena hampir semua cabang olahraga memerlukan kekuatan, kecepatan, kelenturan dan daya tahan. Oleh karena itu tidaklah berlebihan sejarah mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

Cabang olahraga atletik mengandung nilai-nilai edukatif yang memegang peranan penting dalam mengembangkan kondisi fisik serta dapat

(21)

Dalam kurikulum pendidikan jasmani dijelaskan bahwa melalui proses belajar mengajar olahraga atletik diharapkan dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan juga untuk mendidik watak kedisiplinan dan kesehatan. Dalam proses pembelajaran atletik khususnya lompat jauh memerlukan strategi

pembelajaran yang baik dan tepat sasaran. Strategi maupun metode pembelajaran ditingkatkan untuk memahami siswa dalam materi

pembelajaran. Suatu proses pembelajaran membutuhkan alat pendukung yang optimal karena suatu proses pembelajaran tanpa didukung oleh media-media atau sarana prasarana lain akan tidaklah mungkin pembelajaran tersebut tercapai secara optimal khususnya pada lompat jauh, dimana harus

(22)

Selain faktor tersebut ada faktor internal dan faktor eksternal seperti : Pelatih, Guru, waktu latihan dan penggunaan alat belajar. olahraga atletik pada nomor lompat jauh termasuk yang sulit dilakukan, terutama di kalangan siswa yang belum memiliki kemampuan yang baik dalam teknik dasar lompat jauh. Kebanyakan siswa pada saat melakukan tolakan hanya sekedar menolak seperti melempar. Tidak memperhatikan teknik gaya yang dipelajari, sehingga dalam proses pembelajaran memerlukan cara yang dapat membantu

memperbaiki teknik menolak yang baik dan benar sesuai dengan tujuan kurikulum pembelajaran penjaskes. Kurangnya pemahaman siswa terhadap teknik dasar lompat jauh terdapat di SD Negeri 2 Pandansari Kecamatan Sukoharjo, pada mata pelajaran penjaskes pokok bahasan atletik cabang lompat jauh di sekolah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat didentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan awalan lompat jauh. 2. Rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan tolakan lompat jauh. 3. Rendahnya kemampuan siswa pada gerakan sikap diudara dan mendarat

lompat jauh.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

(23)

pada siswa kelas V SDN 2 Pandansari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012?

2. Apakah dengan modifikasi alat bantu berupa papan yang terbuat dari kayu berbentuk kotak dapat meningkatkan pembelajaran gerak dasar menolak pada cabang olahraga lompat jauh pada siswa kelas V SDN 2 Pandansari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012?

3. Apakah dengan modifikasi alat bantu berupa box yang terbuat dari kayu dapat meningkatkan pembelajaran gerak dasar menolak pada lompat jauh pada siswa kelas V SDN 2 Pandansari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan dan memperbaiki pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan modifikasi alat bantu.

2. Peningkatan pembelajaran gerak dasar menolak dengan menggunakan alat bantu yang dimodifikasi.

3. Untuk mempermudah implementasi siswa pada mata pelajaran Penjaskes.

E. Manfaat Penelitian

(24)

Dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam hal upaya untuk

memperbaiki dan meningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh siswa kelas V.

2. Bagi Guru Pendidikan Jasmani

Dapat dijadikan sebagai pedoman guru Pendidikan Jasmani untuk bahan informasi dan acuan dalam pembelajaran atletik, khususnya pada nomor lompat jauh.

3. Bagi Sekolah

Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha peningkatan keterampilan gerak dasar lompat jauh pada mata pelejaran Pendidikan Jasmani di sekolah.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Ruang lingkup obyek penelitian adalah siswa kelas V SDN 2 Pandansari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Ruang lingkup subyek penelitian adalah kelas V SDN 2 Pandansari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012. 3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah SDN 2 Pandansari Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

(25)
(26)

Judul Skripsi : PENINGKATAN GERAK DASAR MENOLAK PADA LOMPAT JAUH DENGAN

MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PANDANSARI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012.

Nama Mahasiswa : Eny Yuniati

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118008

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

(27)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Akor Sitepu, M.Pd.

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Wiyono, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(28)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Eni Yuniati

NPM : 1013118008

Tempat/ tanggal lahir : Pandansari/ 12 Juni 1963

Alamat : Pandansai Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul PENINGKATAN GERAK DASAR MENOLAK PADA LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PANDANSARI

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012 adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang

dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2012 s.d 9 April 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, Mei 2012

(29)

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

anugerah yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis dapat

mempersembahkan karya terbaik ini untuk :

Kedua orang tua ku Ayahanda Suyono (Alm) dan Ibunda Dariyem tercinta.

Suamiku Yasmani dan Anakku (Yuda Mailufi, Erva Lucita, Sinda Saigani) yang telah mendampingiku suka maupun duka dan menjadi teman hidupku

selama-lamanya.

Adik-adikku (Triyono, Agus, Supriyono), setiap do a dan dukungan kalian sangat memebri arti bagiku.

Semua orang yang telah berjasa dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini, semoga ibadah kalian semua mendapat ridho dan balasan dari Allah SWT.

Amin..

Rekan Seperjuanagn di S1 Penjaskes Unila Serta..

Almamater-ku FKIP Unila,

(30)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pandansari pada tanggal 12 Juni 2963. Anak pertama dari empat bersaudara pasangan Bapak Suyono dan Ibu Dariyem.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar di SDN 1 Pandansari tamat tahun 1977, kemudian menempuh pendidikan Menengah Pertama di SMP Swasta Taman Siswa Teluk Betung tamat pada tahun 1981 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SGO Swasta Pringsewu tamat tahun 1984, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan D-II di Universitas Terbuka Sukoharjo.

(31)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia. Skripsi dengan judul Peningkatan Gerak Dasar Menolak Pada Lompat Jauh Dengan Menggunakan Alat Bantu Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Pandansari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012 adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Penjaskes sekaligus

sebagai Pembahas atau penguji utama.

4. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd Selaku Pembimbing kesatu yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Kepala SD Negeri 2 Pandansari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V tahun ajaran 2011/2012.

7. Siswa-siswi kelas V SD Negeri 2 Pandansari Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Pringsewu tahun ajaran 2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.

(32)

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, Mei 2012 Penulis

(33)

I. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis, maka dapat disimpulkan :

1. Dengan modifikasi alat bantu berupa keset dapat meningkatkan pembelajaran gerak dasar menolak pada cabang olahraga lompat jauh pada siswa kelas V SDN 2 Pandansari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012?

2. Dengan modifikasi alat bantu berupa papan yang terbuat dari kayu berbentuk kotak dapat meningkatkan pembelajaran gerak dasar menolak pada cabang olahraga lompat jauh pada siswa kelas V SDN 2 Pandansari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012? 3. Dengan modifikasi alat bantu berupa box yang terbuat dari kayu dapat

meningkatkan pembelajaran gerak dasar menolak pada cabang olahraga lompat jauh pada siswa kelas V SDN 2 Pandansari Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012?

B. Saran

Berdasarkan manfaat penelitian ini, maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

(34)

Ada baiknya jika hasil penelitian untuk dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam hal upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan

keterampilan gerak dasar lompat jauh siswa kelas V. 2. Bagi Guru Pendidikan Jasmani

Sebaiknya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman guru Pendidikan Jasmani untuk bahan informasi dan acuan dalam

pembelajaran atletik, khususnya pada nomor lompat jauh. 3. Bagi Sekolah

(35)

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari

upaya- Ahmadi (2004 : 128)

suatu proses perubahan yaitu perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil

Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa belajar merupakan sustu proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, yang proses perubahan tersebut salah satunya melalui sekolah-sekolah yang ada di lingkungan masyarakat.

(36)

potensinya. Keadaan ini siswa yang beraktivitas, berbuat dan harus aktif sendiri.

B. Tujuan Belajar

MenurutPeter Kline dalam Gordon Dryden dan Dr. Jeannette Vos,(2002 : 22), belajar akan efektif, jika dilakukan dalam suasana menyenangkan(fun and enjoy,maka perlu diciptakan suasana dan sistim (kondisi) belajar yang kondusif, di samping faktor lain yang akan menentukan hasil belajar siswa. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor pengajar/pendidik. Oleh sebab itu, mengajar yang diartikan sebagai suatu usaha menciptakan sistem lingkungan, harus memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yangfun and enjoy.

Sistem lingkungan belajar itu sendiri dipengaruhi berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu antara lain tujuan pembelajaran, bahan kajian yang diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dikembangkan, metode pembelajaran, serta media pembelajaran yang dipilih. Komponen-komponen sistem lingkungan itu saling mempengaruhi secara bervariasi sehingga setiap peristiwa belajar memiliki profil yang utuh dan komplek. Masing-masing profil sistem lingkungan belajar diperuntukan untuk tujuan-tujuan yang dengan kata lain untuk mencapai tujuan belajar tertentu harus diciptakan sistem lingkungan belajar yang tertentu pula.

(37)

merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Guru berperan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi kepada siswa tetapi juga guru harus berusaha agar siswa mau belajar. Karena mengajar merupakan upaya yang disengaja, maka guru harus lebih dahulu mempersiapkan bahan yang akan guru lakukan ini dimaksudkan agar tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai. Oleh karena itu, di samping guru harus menguasai materi pelajaran guru juga dituntut memiliki kesabaran dan kecintaan dalam memahami dan mengelola proses pembelajaran, hal inilah yang menjadi kata kunci suksesnya proses belajar mengajar di sekolah.

D. Hakikat Belajar Keterampilan Motorik

Pendidikan J physical education

integral dari system pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh/meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani

pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai-nilai dan sikap positif bagi setiap warga Negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Syaripudin, Mahadi, 1993:4 dan Rijsdorop (1971), mengatakan bahwa pendidikan jasmani adalah pergaulan pedagogik dalam bidang gerak dan kebugaran.

(38)

positif, dan keterampilan gerak dasar serta berbagai aktivitas jasmani, agar dapat (1) Memacu pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan secara harmoni. (2) Mengembangkan kesehatan dan kesegaran jasmani, keterampilan gerak dan cabang olahraga. (3) Mengerti akan pentingnya kesehatan, kesegaran jasmani dan olahraga terhadap perkembangan jasmani dan mental. (4) Mengerti peraturan dan dapat mewasiti pertandingan cabang-cabang olahraga; (5) Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari. (6) Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang.

(Syarifuddin, Mahadi, 1993:4).

Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan melaluai penyediaan pengalaman belajar kepada peserta didik berupa aktivitas jasmani, bermain dan atau olahraga yang direncanakan secara sistematis, dengan

memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan guna merangsang perkembangan fisik, keterampilan berfikir, emosional, sosial, dan moral. Pembekalan pengalaman belajar itu di arahkan untuk membina dan sekaligus untuk membentuk gaya hidup sehat dan aktivitas sepanjang hayat. Salah satu dari tujuan pendidikan jasmani di sekolah adalah mengembangkan

(39)

untuk mempelajari gerak kelanjutannya akan lebih mudah untuk diarahkan guna mempelajari keterampilan yang lebih tinggi dalam hal ini mempelajari bentuk-bentuk gerakan suatu cabang olahraga. Di dalam intensifikasi

penyelenggaraan pendidikan sebagai proses pertumbuhan dan perkembangan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani sangat erat kaitanya dengan gerak manusia, prestasi yang optimal yang akan diperoleh dari bentuk-bentuk gerakan yang terdapat aktivitas permainan, yaitu lompat jauh adalah akibat dari pendidikan jasmani.

E. Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

Medium yang secara Harfiah berarti perantara atau pengantar (Arief Sadiman, 2005: 6). Menurut I Gede Sugianta (2005) kaitan media dengan

pembelajaran, media sebagai suatu perantara atau pengantar pesan-pesan atau materi ajar dari guru kepada siswa.

Dari pendapat di atas adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Bila media sebagai sumber belajar maka materi yang dikemas dalam suatu media dalam penyampaiannya akan diinformasikan melalui media, sehingga materi akan lebih mudah dipahami dan dimengerti.

(40)

1. Rasional, sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh kita. 2. Ilmiah, sesuai dengan perkembangan akal dan mampu dipikirkan. 3. Ekonomis, sesuai dengan kemampuan pebiayaan yang ada, hemat. 4. Praktis, dapat digunakan dalam kondisi praktek di lapangan.

5. Fungsional, berguna dalam pembelajaran, dapat digunakan oleh guru dan siswa.

Dengan adanya syarat-syarat tersebut diharapkan seorang guru tidak ragu-ragu untuk menentukan pilihannya mengenai media atau alat bantu dalam pembelajaran.

F. Alat Bantu Pembelajaran

Alat bantu pembelajaran merupakan fasilitas yang penting dalam sekolah karena bermanfaat untuk meingkatkan perhatian anak, dengan alat bantu anak diajak secara aktif untuk memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru. Suatu hal yang harus diingat walaupun fasilitas alat bantu yang dimiliki oleh sekolah kurang memadai, tetapi penggunaan alat bantu itu diikuti dengan metode anak aktif sehingga efektifitas pengajaran akan semakin baik. Alat bantu mengajar adalah alat-alat atau perlengkapan yang digunakan oleh seorang guru dalam mengajar.

G. Media Pembelajaran Visual Diam

(41)

alat-alat lainnya yang memberikan pengalaman visual itu menurut Sujana dan Ahmad Rivai (1989 : 57) bertujuan untuk :

1. Memperkenalkan, bentuk, memperkaya serta memperjelas pengertian atau konsep yang abstrak kepada siswa.

2. Mengembangkan sikap- sikap yang dikehendaki. 3. Mendorong kegiatan belajar siswa lebih lanjut.

Jelas bahwa penggunaan media (alat bantu) selain dapat memperjelas

pengertian atau konsep yang abstrak juga dapat meningkatkan, memperkaya, membentuk, kecakapan kepada siswa itu sendiri. Media (alat bantu) visual diam yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kertas yang

bergambarkan rangkaian lempar bola melambung, kertas dan bola kecil. Keuntungan dari media ini adalah hemat biaya, mudah dalam pemakaiannya (praktis) serta memudahkan guru untuk mengevaluasi gerakan yang

digunakan dalam lempar bola. Dan dengan cara ini akan memotivasi anak untuk menolak dan mempraktekkan cara yang sedang diajarkan. Adapun alat bantu yang digunakan :

1. Bola plastik. 2. Tali rafia

3. Tiang penyangga H. Lompat Jauh

(42)

pada balok tumpu, gerak melayang dan pendaratan. Menurut IAAF (2000), ditinjau dari sudut biomekanika jarak lompatan ditentukan tiga parameter, yaitu: a) kecepatan dalam bertumpu, b) sudut tumpuan, dan c) tinggi titik berat badan saat bertumpu.

Melakukan tolakan dalam lompat jauh bukanlah gerakan yang dilakukan dengan sembarangan. Melainkan gerakan yang terencana dan diorganisasikan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Diperlukan teknik menolak yang baik serta latihan yang berulang-ulang dengan pelaksanaan gerakan yang baik.

1. Tahap Lari Awalan

Pada saat melakukan awalan pelompat harus memperkirakan langkah lari sepanjang lintasan awalan lompat jauh. Karena jika pelompat tidak

memperkirakan langkah dan ragu-ragu dalam melakukan sprint maka akan menimbulkan langkah akhir yang tidak teratur, dan kemungkinan besar mengalami kerugian dalam melakukan tolakan, seperti jarak menjadi lebih pendek atau pun melewatkan papan tolakan yang membuat gagal dalam suatu lompatan.

Tujuan dari lari awalan adalah guna mencapai kecepatan maksimum yang terkontrol, cara melakukannya:

a) Siswa mencoba beberapa kali lari biasa yang dimulai dari awalan ke garis tolakan lompatan.

(43)

c) Kecepatan meningkat terus menerus sampai mencapai titik tolakan.

Gambar 1. Teknik awalan lompat jauh

2. Tahap Bertolak

Tujuan tolakan dalam lompat jauh adalah untuk memaksimalkan

kecepatan vertikal dan guna memperkecil hilangnya kecepatan horizontol. Pada lompat jauh, tolakan dilakukan menggunakan kaki yang terkuat sehingga menimbulkan gerakan ke atas depan sebagai akibat reaksi. Saat menolak kaki tolak menginjak di papan tolak dengan sekuat mungkin.

Adapun cara melakukan tumpuan :

a. Kaki tolak adalah kaki terkuat dan cepat ke suatu gerakan ke arah depan.

b. Waktu menolak adalah dipercepat gerakan ayunan kaki dan tangan ke atas depan pada arah sasaran yang dituju sampai maksimal.

(44)

Gambar 2 : Teknik tolakan dalam lompat jauh

3. Tahap Melayang

Saat pelompat telah lepas dari papan tolakan, badan pelompat dipengaruhi oleh gaya tarik bumi. Dan upaya untuk mengatasi gaya tarik bumi tersebut si pelompat harus dapat melakukan tolakan yang sekuat-kuatnya disertai dengan ayunan kaki dan kedua tangan ke arah lompatan. Semakin cepat awalan dan semakin kuat tolakan yang dilakukan oleh si pelompat, maka akan semakin dapat membawa titik berat badan melayang di udara. Sangat penting gerakan tangan dan kaki dalam hal menjaga keseimbangan dan persiapan untuk mendarat.

Adapun cara melakukannya :

a) Tungkai ayun dipertahankan pada posisi tolak b) Tungkai tolak mengikuti selama waktu melayang

c) Tungkai tolak ditekuk, ditarik ke depan dan ke atas mendekati akhir gerak melayang

(45)

Gambar 3. Teknik melayang

4. Tahap Mendarat

Tujuan dari mendarat adalah untuk memperkecil hilangnya jarak

lompatan. Pendaratan yang baik adalah ketika mendarat/jatuhnya dengan kedua kaki dan tangan ke depan jadi bila jatuhnya ke depan tidak akan merugikan. Adapun cara melakukannya:

a) Kedua kaki hampir sepenuhnya diluruskan b) Badan dibengkokkan ke depan

c) Kedua lengan ditarik ke belakang

d) Pinggul didorong ke depan menuju titik pendaratan

Gambar 4. Teknik mendarat lompat jauh

(46)

M. Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad M.Sc.Ed. Anggapan dasar atau Postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan selanjutnya bahwa setiap penyidik dapat merumuskan postulat yang berbeda-beda. Seorang penyidik mungkin meragu-ragu sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas.

Untuk meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar melompat pada cabang olahraga lompat jauh yang kurang efektif dimana fasilitas pembelajaran yang kurang memadai dan minat siswa rendah maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang efektif.

J. Hipotesis

Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah, karena merupakan petunjuk ke arah proses penelitian untuk

menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

(47)

Gambar

Gambar5. Siklus Penelitian Kaji Tindak  (Hopkins, 1993)
Gambar 1. Teknik awalan lompat jauh
Gambar 2 : Teknik tolakan dalam lompat jauh
Gambar 4. Teknik mendarat lompat jauh

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan alat bantu bola yang digantung pada tiang bambu pada siklus ketiga dapat meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya berjalan di udara pada

PENERAPAN MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Cisitu II

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki keterampilan gerak dasar lompat jauh dengan latihan kekuatan otot tungkai menggunakan alat bantu pada siswa kelas V SDN

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar guling lenting melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Peningkatkan gerak dasar lompat Jauh gaya berjalan di udara dengan menggunakan modifikasi alat.. pembelajaran pada siswa kelas V di

PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS X MAN SUKOHARJO TAHUN.. Skripsi ini disusun untuk

straddle adalah menganti alat bantu yang sesungguhnya (mistar lompatan) dengan memodifikasi alat bantu berupa tali dan kotak dalam pembelajaran lompat tinggi gaya

Saya setuju, pada siklus yang ke-II materi lompat jauh melalui lompat kotak dengan cara menambahkan jumlah kotak, mudah- mudahan pada siklus kedua nanti kemampuan siswa melakukan