MAKNA KATA ﺏﺍﺬﻋ/‘a
ż
ā
b / DALAMALQURAN DITINJAU
DARI SEGI MAKNA GRAMATIKAL
SKRIPSI SARJANA
O
L
E
H
ANNUR RAJA NAPATOR SIREGAR
090704001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA ARAB
MEDAN
MAKNA KATA ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /DALAMALQURAN DITINJAU DARI SEGI
MAKNA GRAMATIKAL
SKRIPSI SARJANA
DISUSUN
O
L
E
H
ANNUR RAJA NAPATOR SIREGAR
NIM. 090704001
Pembimbing I
U
Dra. Pujiati, M.Soc.Sc,Ph.D.
NIP.19621204 198703 2 001
Pembimbing II
U
Drs.Bahrum Saleh,M.Ag.
NIP.196209191990031003
Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan
Untuk melengkapi salah satu syarat ujian SARJANA SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA ARAB
MEDAN
2015
Disetujui oleh:
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PROGRAM STUDI SASTRA ARAB
Ketua,
NIP.19621204 198703 2 001 Dra. Pujiati, M.Soc.Sc,Ph.D.
Sekretaris,
PENGESAHAN:
Diterima oleh:
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Untuk melengkapi salah satu syarat ujian SARJANA SASTRA
dalam Ilmu Bahasa pada Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, pada:
Tanggal :
Hari :
Fakultas Ilmu Budaya USU
Dekan,
NIP. 19511013 197603 1001 Dr. Syahron Lubis, M.A
No. Nama Tanda Tangan
Panitia Ujian
1. Dra. Pujiati, M.Soc.Sc, Ph.D. (...)
2. Dra. Fauziah, M.A. (...)
3. Drs. Bahrum Saleh, M.Ag. (...)
4. Drs. Mahmud Khudri, M.Hum. (...)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.
Apabila pernyataan yang saya perbuat tidak benar, saya bersedia menerima sanksi berupa
pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.
Medan, 25 Juni 2015
Annur Raja Napator Siregar
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin ke hadirat Allah SWT atas segala karunia
dan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan
salam juga peneliti sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
seorang panutan dan suri tauladan, yang telah membawa umat manusia dari
zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang dengan ilmu
pengetahuan.
Salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S) pada
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
adalah membuat suatu karya ilmiah yang berupa skripsi. Oleh karena itu untuk
memenuhi syarat tersebut peneliti menyusun sebuah skripsi yang berjudul :
Makna Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / DalamAlquran Ditinjau Dari Segi Makna Gramatikal. Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak terdapat
kesalahan, kekeliruan, dan kekurangan yang disebabkan kurangnya pengalaman
peneliti akan memahami dan menyampaikan sesuatu dan keterbatasan ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu peneliti dengan sepenuh hati memohon saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak atas tulisan ini.
Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya
dan bagi pembaca maupun masyarakat pada umumnya yang ingin mendalami
ilmu bahasa Arab.
Medan, 25 Juni 2015
Peneliti
Annur Raja Napator Siregar
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur Alhamdulillah segala puji hanya tertuju kepada sang Khaliq, Allah
SWT, berkat taufik dan hidayahNya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan atas
ijin-Nya. Selawat bermutiarakan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
nabi Muhammad SAW,pembawa risalah yang membimbing umatnya dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang dengan ilmu pengetahuan.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada kedua orang tua penulis, yaitu:Junaidi Siregar dan
Nurbasanah Harahap yang telah rela merawat, membesarkan serta mendidik
penulis dengan penuh kasih sayang tanpa pamrih.Doa yang senantiasa mereka
munajatkan untuk anaknya, mampu menguatkan jiwa dan batin ini dalam
menapaki kerasnya dunia hingga menempah mental baja dalam diri ini. Semoga
Allah Swt senantiasa memberikan kebahagiaan dan keberkatan di dunia dan
akhirat kepada mereka. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.
Dalam kesempatan ini pula, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Dr.Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara beserta Bapak Dr.Husnan Lubis, M.A. selaku
Pembantu Dekan I, Bapak Drs.Samsul Tarigan, Bapak Drs. Yuddi
Adrian,M.A. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra. Pujiati, M.Soc.Sc., Ph.D. selaku Ketua Departemen Sastra Arab
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara beserta bapak Drs.
Bahrum Saleh, M.Ag. Sekaligus juga sebagai dosen pembimbing dalam
penulisan skripsi ini yang telah rela meluangkan waktunya untuk
membimbing dan dengan sabar mengarahkan dan memberikan buah
pikirnya, tahap demi tahap, proses demi proses dalam penyusunan skripsi
ini. Semoga Allah SWT menambah dan mengabadikan ilmu pengetahuan
mereka.
3. Ibu Dra. Fauziah, M.A. Selaku sekertaris jurusan dan juga Staf pengajar
di Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
iii
bermanfaat, semoga dengan ilmu yang diberikan tersebut dapat penulis
terapkan dalam lingkungan bermasyarakat. Bapak Drs. Mahmud Khudri,
M.Hum selaku dosen Penasehat Akademik yang selalu memotivasi dalam
penyelesaian skripsi, serta bang Andika yang telah banyak membantu
penulis dalam bidang administrasi penyelesaian skripsi.
4. Saudariku tercinta kakakku Sastra Wani Amanah Siregar dan adikku Ira
Malia Sentosa Siregar, Yasser Arafat Siregar, Marzuki Rahman Siregar.
5. Keluarga besar Saya seperti Uak Payung, Bang Hamlan, yang telah
memotivasi serta doa yang tulus kepada penulis untuk mengerjakan dan
menyelesaikan skripsi ini.
6. Sahabat-sahabatku seperjuangan Diah, Budi,Ryan,Walimah,Putri,Ciput,
Halim,Agi, Halimah,Nurul,Ozah, Ali, Nazwa,Ayu dan Wani Terima kasih
atas doa, motivasi, masukan dan bantuannya.
7. Abang Zulfan, abang Haris, abang Zoelfikar, abang Aman ‘abang yang
tampan’, abang Juhri, abang Dedi, serta adinda-dinda yang ok Andi
kolonk, Muin,Wahyu Jumandaer atau Laek terima kasih atas doa dan
bantuannya semoga Allah Swt senantiasa membalas budi baik mereka.
8. Teman-teman di Ikatan Mahasiswa Bahasa Arab (IMBA) Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara, juga Himpunan Mahasiswa Islam
(Hmi) Komisariat Fib USU.
9. Dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada
penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga kebaikan yang
kalian berikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT. Aamiin ya rabbal
‘alamiin.
Medan, 25 juni 2015
Peneliti
Annur Raja Napator Siregar
iv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN
Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi
Arab-Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ﺍ Alif - Tidak dilambangkan
ﺏ Ba B Be
ﺕ Ta T Te
ﺙ Sa ṡ es (dengan titik di atas)
ﺝ Jim J Je
ﺡ Ha ḥ Ha (dengan titik di bawah)
ﺥ Kha Kh Ka dan ha
ﺩ Dal D De
ﺫ Zal Ż Zet (dengan titik di atas)
ﺭ Ra R Er
ﺯ Zai Z Zet
ﺱ Sin S Es
ﺵ Syin Sy Es dan ye
ﺹ
Sad ṣ Es (dengan titik di bawah)
ﺽ Dad ḍ de (dengan titik dibawah)
ﻁ Ta ṭ te (dengan titik di bawah)
ﻅ
Za ẓ zet (dengan titik di bawah)
ﻉ `ain ‘ Koma terbalik (di atas)
ﻍ Gain G Ge
ﻑ Fa F Ef
v
ﻙ Kaf K Ka
ﻝ Lam L El
ﻡ Mim M Em
ﻥ Nun N En
ﻭ Waw W We
ﻩ Ha H Ha
ء Hamzah ` Apostrof
ﻱ Ya Y Ye
B. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap.
Contoh:ﺔﻤﻠﺴﻣditulis Musallamah.
C. Tā`marbutah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap
menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.
Contoh :ﺔﻴﻣﻼﺳﺇditulis Islāmiyyah. 2. Bila dihidupkan ditulis t
Contoh :ﺔﻣﺮﻜﻤﻟﺍ ﺔﻜﻣ ditulis Makkatul Mukarrmah.
D. Vokal Pendek
fathah ditulis a, contoh : ﺐﻨﻛ ditulis kataba kasrah ditulis i, contoh : ﺐﺴﺣ ditulis ḥasiba
dammah ditulis u, contoh : ﻦﺴﺣ ditulis ḥasuna
E. Vokal Panjang
a panjang ditulis ā, contoh : ءﺎﺟ ditulis ja ā
i pajang ditulis ī, contoh : ﻢﻴﻠﻋ ditulis ‘al īmun
vi F. Vokal Rangkap
Vokal rangkap ﻱ (Fathah dan ya) ditulis ai Contoh :ﺔﻠﻴﻟ ditulis lailatun
Vokal rangkap ﻭ (Fathah dan waw) ditulis au Contoh :ﻥﻮﻟ ditulis launun
G. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata
Dipisah dengan apostrof (`)
ﻢﺘﻧﺃﺃ ditulis a`antum
H. Kata Sandang Alif + Lām
1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-
ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ditulis Al-kit ābu
2. Bila diikuti huruf syamsiah, huruf pertama diganti dengan huruf syamsiah yang
mengikutinya.
ﺓﺩﺎﻬﺸﻟﺍ ditulis as-syahādah
I. Huruf Besar
Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD.
J. Kata dalam Rangkaian Frasa atau Kalimat
1. Ditulis kata per kata, atau ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam
rangkaian tersebut.
vii DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
PEDOMANTRANSLITERASI... .. v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR SINGKATAN ... viii
ABSTRAK ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Metode Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Penelitian Terdahulu ... 8
2.2Pengertian Makna... 10
2.2.1 Makna Gramatikal ... 11
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN... 14
3.1 Proses Gramatikal Afiksasi kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb/ ... 14
3.1.1 Prefiks (as-sābiq) alif (ﺍ) dan lam (ﻝ ), waw (ﻭ ) dan lam (ﻝ) ... 15
3.1.1.1 Prefiks (as-sābiq) alif (ﺍ) dan lam (ﻝ ) ... 18
3.1.1.2 Prefiks (as-sābiq) waw (ﻭ ) dan lam (ﻝ ) ... 19
3.2.1 Infiksasi ( az-ziyādah) zal (ﺫ) ... 20
3.2.1.1 Infiksasi ( az-ziyādah) zal (ﺫ) ... 20
3.3.1 Sufiksasi alif (ﺍ) ... 20
3.3.1.1 Sufiksasi alif (ﺍ) ... 22
3.4.1 Konfiksasi (as-sābiq wa al- lāhiq) Alif, nun (ﻥ - ﺍ) Lam dan Ha (ﻝ – ﻩ) ... 22
3.2.1.2 Konfiksasi (as-sābiq wa al- lāhiq) Alif dan nun (ﻥ - ﺍ) ... 23
3.2.1.3 Konfiksasi (as-sābiq wa al- lāhiq) Lam dan Ha (ﻝ – ﻩ) ... 23
3.4.1.2 Transfiksasi alif (ﺍ), ba (ﺏ), ha (ﻩ), mim (ﻡ), lam (ﻝ) ... 23
3.4.1.3 Transfiksasi alif (ﺍ), ba (ﺏ), ha (ﻩ), mim (ﻡ), lam (ﻝ) ... 23
3.2 Makna Gramatikal Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / ... 23
3.2.1 Kata ﺏﺍﺬﻋ /‘ażāb / Dalam Alquran ... 32
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 4.1 Kesimpulan ... 82
4.2 Saran ... 82
viii
DAFTAR SINGKATAN
1. CD : Compact Disc
2. IMBA : Ikatan Mahasiswa Bahasa Arab
3. FIB : Fakultas Ilmu Budaya
4. Mendikbud : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
5. No. : Nomor
6. Qs. : Quran surat
7. RI : Republik Indonesia
8. SAW. : Sallallahu ̒ Alaihi Wasallam 9. SKB : Surat Keputusan Bersama
10.SWT. : Subahana Wa Ta ̒ ala
11.USU : Universitas Sumatera Utara
ix ABSTRAK
Annur Raja Napator Siregar 090704001. Makna Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /Dalam Alquran Ditinjau Dari Segi Makna Gramatikal
Penelitian ini membahas tentang makna gramatikal kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /dalam Alquran. Pemasalahan yang diteliti pada skripsi ini adalah berapa jumlah kata
ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /dalam Alquran yang mengalam gramatikal, Apa saja makna gramatikal kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /dalam Alquran yang mengalami proses gramatikal, dan bagaimana penggunaan kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /dalam Alquran yang mengalami gramatikal.Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui berapa jumlah kata
ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /dalam Alquran yang mengalami proses garamatikal, untuk mengetahui makna gramatikal kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /dalam Alquran yang mengalami proses komposisi dan afiksasi dan untuk mengetahui penggunaan kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb
/dalam Alquran yang mengalami proses Komposisi dan Afiksasi.Adapun peneliti
menggunakan pendapat Chaer sebagai landasan teori. Penelitian ini berdasarkan teori kepustakaan (library research) dengan metodelogi kualitatif dengan analisis deskriptif.Hasil penelitian yaitu: kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dalam Alquran yang mengalami proses Gramatikalberjumlah 294 (dua ratus sembilan puluh empat) kata dengan klasifikasi proses Komposisi sebanyak 161 (seratus tujuh puluh tiga) serta proses Afiksasi sebanyak 133 (seratus tiga puluh tiga). Makna gramatikal kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb
/ dalam Alquran yang mengalami proses gramatikal yaitu: ada yang menunjukkan
pelaku, menunjukkan perintah, Menunjukkan jamak, Menunjukkan kata kerja pasif, menunjukkan pelaku jamak, , makna ‘paling’, makna yang menunjukkan dua, makna “lebih”. Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dalam Alquran yang mengalami proses gramatikal mengalami perobahan makna di dalam penggunaan Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / yaitu makna kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / “azab,siksa” dalam satu kata berobah menjadi : ‘rontokkan,hukuman,diperangi,bencana,cemeti, dan neraka.
x
ﺭﺎﻐﻳﺮﻴﺳ ﺭﻮﺘﻓﺎﻧ ﺎﺟﺍﺭ ﺭﻮّﻧﺍ ۰۹۰۷۰۰٤۰۰۱
ﺔﻤﻠﻛ ﻰﻨﻌﻣ.ﺔﻳﻮﺤﻨﻟﺍ ﻰﻨﻌﻣ ﻦﻣ "ﺏﺍﺬﻋ" ﺔﻤﻴﻠﻜﻟﺍ ﻦﻋ ﻞﻴﻠﺤﺗ ،
ﺔﻳﻮﺤﻨﻟﺍ ﻰﻨﻌﻣ ﺚﻴﺣ ﻦﻣ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻲﻓ ﺏﺍﺬﻋ .
ﻞﻛﺎﺸﻤﻟﺍ . ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻲﻓ ﺏﺍﺬﻋ ﺔﻤﻠﻜﻟ ﺔﻳﻮﺤﻨﻟﺍ ﻰﻨﻌﻣ ﺚﺤﺒﻳ ﺚﺤﺒﻟﺍ ﺍﺬﻫ
ﻑﺮﺣﻭ ﺐﻴﻛﺮﺗ ﺎﻬﻴﻓ ﻰﺘﻟﺍ ﺔﻴﻠﻤﻋ ﺮﻤﺗ ﻲﺘﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻲﻓ ﺏﺍﺬﻋ ﺔﻤﻠﻛ ﺩﺪﻋ ﻢﻛ ﻲﻫ ﺔﺣﻭﺮﻁﻷﺍ ﻩﺬﻫ ﻲﻓ ﺚﺤﺑ ﻱﺬﻟﺍﺍ ﺓﺩﺎﻳﺰﻟﺍ . ﺓﺩﺎﻳﺰﻟﺍ ﻑﺮﺣﻭ ﺐﻴﻛﺮﺗ ﺎﻬﻴﻓ ﻰﺘﻟﺍ ﺔﻴﻠﻤﻋ ﺮﻤﺗ ﻲﺘﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻲﻓ ﺏﺍﺬﻋ ﺔﻤﻠﻜﻟ ﺔﻳﻮﺤﻨﻟﺍ ﻰﻨﻌﻣ ﻱﺃ .
ﻥﺃ ﻒﻴﻛ
ﺓﺩﺎﻳﺰﻟﺍ ﻑﺮﺣﻭ ﺐﻴﻛﺮﺗ ﺎﻬﻴﻓ ﻰﺘﻟﺍ ﺔﻴﻠﻤﻋ ﺮﻤﺗ ﻲﺘﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻲﻓ ﺏﺍﺬﻋ ﺔﻤﻠﻛ ﻡﺍﺪﺨﺘﺳﺍ .
ﺔﻓﺮﻌﻣ ﻑﺪﻬﻳ ﺚﺤﺒﻟﺍ ﺍﺬﻫ
ﺓﺩﺎﻳﺰﻟﺍ ﻑﺮﺣﻭ ﺐﻴﻛﺮﺗ ﺎﻬﻴﻓ ﻰﺘﻟﺍ ﺔﻴﻠﻤﻋ ﺮﻤﺗ ﻲﺘﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻲﻓ ﺏﺍﺬﻋ ﺔﻤﻠﻛ ﻦﻣ ﺪﻳﺪﻌﻟﺍ ﺔﻴﻔﻴﻛ .
ﻡﺍﺪﺨﺘﺳﺍ ﺔﻓﺮﻌﻤﻟﻭ
ﺓﺩﺎﻳﺰﻟﺍ ﻑﺮﺣﻭ ﺐﻴﻛﺮﺗ ﺎﻬﻴﻓ ﻰﺘﻟﺍ ﺔﻴﻠﻤﻋ ﺮﻤﺗ ﻲﺘﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻲﻓ ﺏﺍﺬﻋ ﺔﻤﻠﻛ ﻡﺍﺪﺨﺘﺳﺍ ﺔﻤﻠﻛ .
ﻡﺪﺨﺘﺴﻳ ﺚﺣﺎﺒﻟﺍ ﺎﻣﺍ
ﺮﻴﺨﻟﺍ ﻱﺃﺭ .
ﻱﺮﻈﻧ ﺱﺎﺳﺄﻛ .
ﺏﺩﻷﺍ ﺔﻘﻳﺮﻁ ﺔﻳﺮﻈﻧ ﻰﻠﻋ ﺚﺤﺒﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﺪﻨﺘﺴﻳﻭ (
ﺔﻴﺒﺘﻜﻤﻟﺍ ﺙﻮﺤﺒﻟﺍ )
ﻲﻋﻮﻧ ﺔﻴﺠﻬﻨﻤﻟﺎﺑ
ﺎﻫﺩﺪﻋ ﺔﻳﻮﺤﻨﻟﺍ ﺔﻴﻠﻤﻋ ﺕﺮﻣ ﻲﺘﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻲﻓ ﺏﺍﺬﻋ ﺔﻤﻠﻜﺛﻮﺤﺒﻟﺍ ﺞﺋﺎﺘﻧ ﻲﻫﻭ .ﻲﻔﺻﻮﻟﺍ ﻞﻴﻠﺤﺘﻟﺍ ﻊﻣ ۲۹٤
ﺔﻤﻠﻛ
ﺎﻫﺩﺪﻌﺒﻴﻛﺮﺗ ﺎﻬﻴﻓ ﻒﻴﻨﺼﺘﻟﺍ ﺔﻴﻠﻤﻋ ۱٦۷
ﺎﻫﺩﺪﻋﺓﺩﺎﻳﺰﻟﺍ ﻑﺮﺣﺎﻬﻴﻓ ﻰﺘﻟﺍ ﺔﻴﻠﻤﻋﻭ ۱۲۷
ﺔﻤﻠﻜﻠﻟ ﺔﻳﻮﺤﻨﻟﺍ ﻰﻨﻌﻣ
ix ABSTRAK
Annur Raja Napator Siregar 090704001. Makna Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /Dalam Alquran Ditinjau Dari Segi Makna Gramatikal
Penelitian ini membahas tentang makna gramatikal kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /dalam Alquran. Pemasalahan yang diteliti pada skripsi ini adalah berapa jumlah kata
ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /dalam Alquran yang mengalam gramatikal, Apa saja makna gramatikal kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /dalam Alquran yang mengalami proses gramatikal, dan bagaimana penggunaan kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /dalam Alquran yang mengalami gramatikal.Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui berapa jumlah kata
ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /dalam Alquran yang mengalami proses garamatikal, untuk mengetahui makna gramatikal kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /dalam Alquran yang mengalami proses komposisi dan afiksasi dan untuk mengetahui penggunaan kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb
/dalam Alquran yang mengalami proses Komposisi dan Afiksasi.Adapun peneliti
menggunakan pendapat Chaer sebagai landasan teori. Penelitian ini berdasarkan teori kepustakaan (library research) dengan metodelogi kualitatif dengan analisis deskriptif.Hasil penelitian yaitu: kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dalam Alquran yang mengalami proses Gramatikalberjumlah 294 (dua ratus sembilan puluh empat) kata dengan klasifikasi proses Komposisi sebanyak 161 (seratus tujuh puluh tiga) serta proses Afiksasi sebanyak 133 (seratus tiga puluh tiga). Makna gramatikal kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb
/ dalam Alquran yang mengalami proses gramatikal yaitu: ada yang menunjukkan
pelaku, menunjukkan perintah, Menunjukkan jamak, Menunjukkan kata kerja pasif, menunjukkan pelaku jamak, , makna ‘paling’, makna yang menunjukkan dua, makna “lebih”. Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dalam Alquran yang mengalami proses gramatikal mengalami perobahan makna di dalam penggunaan Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / yaitu makna kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / “azab,siksa” dalam satu kata berobah menjadi : ‘rontokkan,hukuman,diperangi,bencana,cemeti, dan neraka.
11 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa ialah sebuah sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan oleh masyarakat
untuk tujuan komunikasi (Sudaryat, 2008:2). Bahasa sebagai alat komunikasi berperan penting
dalam kehidupan manusia. Dari segi perkembangan budaya, bahasa yang digunakan manusia
sangat beragam dan banyak jumlahnya sesuai dengan berkembangnya kebudayaan suatu bangsa
dalam menggunakan bahasa.
Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / adalah merupakan isim muystaq yang berasal dari kata “ ‘azaba” –
“‘yu’azzibu” . isim muytaq itu adalah isim yang berasal dari kata lain dan memiliki makna yang
berbeda dari kata pembentuknya, yang biasanya terbentuk dari 6 (enam) isim, yaitu isimpail,
sifat musyabbahah,isim maf’ul,isim tafdil,isim zaman /makan dan isim alat. (
http//permalinka.php?story_fbid)
Salah satu bahasa yang digunakan itu adalah Bahasa Arab sebagai alat kumunikasi dan
juga berfungsi sebagai bahasa ibadah. Bahasa Arab sebagai bahasa ibadah salah satunya
terwujud dalam bentuk kitab suci Alquran yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup umat
manusia.
ﺓﺩﺮﻔﻤﻟﺍ ﻰﻧﺎﻌﻣ : ﻦﻣ ﺔﻟﻻﺪﻟﺍ ﻥﻮﻜﺘﺗ ﻭ ﺔﻟﻻﺪﻟﺍ ﻭ ﺕﻮﺼﻟﺍ : ﻦﻳﺮﻣﺍ ﻰﻟﺍ ﺔﻐﻠﻟﺍ ﺔﻳﺍ ﺮﺻﺎﻨﻋ ﻊﺟﺮﺗ
Lexicologi ) ﺪﻋﺍﻮﻗﻭ (
) ﻢﻴﻈﻨﺘﻟﺍ (
ﻮﺤﻨﻟﺍ
( Syntaxe ) ( ﻑﺮﺼﻟﺍ) ﺔﻴﻨﺒﻟﺍ ﺪﻋﺍﻮﻗﻭ
(Morfology)
ﺏﻮﻠﺳﻻﺍ ﺪﻋﺍﻮﻗ ﻭ Stylistique )
ﺔﻏﻼﺒﻟﺍ) (
.(
/tarjiʽu ʽanāșiru āyati al-lugatu ilā amraini : al-ṣautu wa al-dilālatu wa tatakawwanu al-dilālata min : maʽānī al-mufradati ( lexicologi ) wa qawāʽidi al - tanzīmi ( syntaxe ) ( al-naḥwu ) wa
qawāʽidi al-banīyyati ( Morfologic ) ( al-ṣarfu ) wa qawāʽidi al -uslūbi ( stylistique ) ( al
-balāgatu )/
‘bahasa itu terdiri dari dua unsur, yaitu : bunyi dan makna, yang termasuk dalam ilmu makna
adalah leksikal ,sintaksis, morfologi dan stilistika (Ulam dkk, 2004: 24 ).
Dalam Kamus Linguistik, disebutkan semantik adalah bagian dari struktur bahasa yang
berhubungan dengan makna dari ungkapan dan juga dengan struktur makna suatu wicara
12
makna, dan membagi jenis makna semantik menjadi dua, yaitu : makna leksikal dan makna
gramatikal (Verhaar, 2001: 385 ). Makna Leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada
leksem meski tanpa konteks apapun (Chaer,1994: 289).
Verhaar (2001: 9) menambahkan bahwa satu kamus merupakan contoh yang tepat dari
semantik leksikal. Makna Gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses
gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi, komposisi (Chaer, 1994: 290). Dengan pengertian bahwa
setiap kata mempunyai makna asli menurut kamus dan makna gramatikal sesuai dengan konteks
kalimat.
Menurut Ramlan (1983:47) afiksasi adalah suatu satuan gramatik terikat yang didalam
suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan
melekat pada satuan-satuan untuk membentuk kata atau pokok kata baru
Komposisi adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar,
baik yang bebas maupun yang terikat , sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki
identitas leksikal yang berbeda atau yang baru ( Chaer, 2012 : 185).
Alquran adalah firman Allah SWT, yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang
ditujukan kepada umat manusia dengan bahasa Arab. Sebagai kitab suci umat Islam,
selayaknyalah bagi umatnya untuk mempelajari bahasa Arab dan mengetahui makna serta ajaran
yang terkandung di dalamnya.
Dalam firman-Nya :
َﻥﻮُﻠِﻘْﻌَﺗ ْﻢُﻜﱠﻠَﻌﱠﻟ ًﺎّﻴِﺑَﺮَﻋ ًﺎﻧﺁْﺮُﻗ ُﻩﺎَﻨْﻟَﺰﻧَﺃ ﺎﱠﻧِﺇ
-۲ -
/innā anzalnāhu qur’ānan 'ārabiyyan la’allakum ta’qilūna/.
’Sesungguhnya Kami Menurunkannya berupa Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya.’ (QS; Yusuf : 2)
Allah menyuruh manusia menghayati kandungan ayat Alquran, sebagaimana yang
disebutkan dalam Alquran pada surah An-Nisa ayat : 82
ًﺍﺮﻴِﺜَﻛ ًﺎﻓَﻼِﺘْﺧﺍ ِﻪﻴِﻓ ْﺍﻭُﺪَﺟَﻮَﻟ ِ ّﷲ ِﺮْﻴَﻏ ِﺪﻨِﻋ ْﻦِﻣ َﻥﺎَﻛ ْﻮَﻟَﻭ َﻥﺁْﺮُﻘْﻟﺍ َﻥﻭُﺮﱠﺑَﺪَﺘَﻳ َﻼَﻓَﺃ
-۸۲ -
/afalā yatadabbarūnal-qurāna walau kāna min ‘indi gairillahi lawajadū fihi ikhtilāfān kaśīran/. ’Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran? Kalau kiranya Alquran bukan dari sisi
Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya’. (An-Nisa’ : 82)
13
gramatikal adalah suatu kajian linguistik yang mengkaji sebuah kata dengan menggunakan
afiksasi dan komposisi yang mempengaruhi makna suatu kata melalui proses gramatikal kata
ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / menghasilkan makna yang berpareasi.
(2)Peneliti memilih judul ialah dalam kehidupan sehari-hari kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb/sering didengar dan sudah tidak asing lagi di telinga , yang mana telah mengetahui arti dari kata
tersebut adalah “siksa/ azab ”. Juga selalu mengartikan kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb tersebut dengan “siksa”, apakah memang hanya siksa makna kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb didalam Alquran untuk mengetahuinya perlu penelitian makna kata tersebut. Padahal didalam Alquran selain “siksa” kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb juga maknanya menjadi “bencana”, “diperangi”, “rontokkan”.
Apakah dalam penggunaan kata tersebut selalu sama, atau apakah setiap menggunakan
salah satu suku kata tersebut selalu dapat digantikan dengan kata yang lain?. Ternyata tidak.
Misalnya : ketika seorang menanyakan peristiwa kejadian, “ apa yang terjadi ?” ﻞﻤﻌﺗ ﺍﺫﺎﻣ؟/maża ta’mal /, dan akan dijawab “bencana”, / almaskhu / “ﺦﺴﻤﻟﺍ “. Dan jarang kita mendengar orang menjawab pertanyaan seperti di atas dengan kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb/ “siksa”. Alquran adalah sumber daripada ilmu, termasuk ilmu tatabahasa arab. Kemudian di dalam Alquran juga banyak terdapat
kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb/.
Dari penjabaran di atas dapat di peroyeksikan bahwa gramatikal lebih cocok sebagai
pembedah permasalahan yang muncul diatas, selain itu juga gramatikal adalah tata bahasa yang
membahas mengenai seluk beluk penambahan dan perobahan perkata dalam suatu bahasa yang
membuat peneliti menjadi semakin tertarik untuk menggunakan pisau analisa gramatikal.
Misalnya didalam Alquran (QS-Ala’raf : 165)
………U
U……….
“/Wa Akhażnā Al-Lażīna ẓalamū Bi`ażabin Ba'īsin/”
“ Kami timpakan kepada orang-orang musryik UbencanaU yang memusnahkan”
‘’/dan kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras,/”
Ayat di atas adalah makna kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb / yang di artikan dengan “bencana” sedangkan kata
ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb / yang di artikan dengan “diperangi” adalah Alquran (QS-Alhasyr : 3)
…………....UU
14
“dan jika tidaklah karena Allah telah menetapkan penundaan kepada mereka,niscaya mereka
diperangi
‘’/dan sekiranya tidak karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka/’’ di dunia ini.”
untuk makna kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb / maknanya “ dirontokan” adalah (QS- Annaml : 21)
………..
U
/La'u`ażżibannahu-'Aw syadīdāan`ażābāan La'ażbaḥannahu/
“Sungguh kami akan Urontokkan Usayapnya sehabis-habisnya”
‘’/pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia/’’
Pernyataan dan contoh di atas memunculkan rasa ingin tahu peneliti untuk mengetahui
lebih lanjut makna kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb /. Terlebih lagi belum ada yang meneliti kata-kata tersebut di Departemen Sastra Arab FIB USU ini, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti apa saja
sebenarnya arti / makna kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb /.Dalam penelitian ini peneliti membatasi penelitian hanya dalam makna gramatikal afiksasi dan komposisi menurut Chaer ,Alwi dan buku yang
baerkaitan saja dengan mengambil contoh-contoh di dalam Alquran. Maka dari itu peneliti
mengambil judul “Analisis kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb /dalam Alquran Ditinjau Dari Segi Makna Gramatikal. Penelitian ini belum ada dikaji oleh mahasiswa Departemen Sastra bahasa Arab
USU.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka untuk mengarahkan
penelitian kepada sasaran yang ingin dicapai disini peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana prosesgramatikal kataﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb / dalam Alquran ?
2. Bagaimana makna gramatikal kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb/ dalam Alquran ?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini adalah:.
1. Untuk mengetahui proses gramatikal kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb / dalam Alquran 2. Untuk mengetahui makna gramatikal kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb /dalam Alquran
15
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentangproses gramatikal dan makna
gramatikal kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb /dalam Alquran
2. Untuk menambah bahan refrensi di program studi bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
3. Untuk menambah wawasan ilmiah bagi peminat l inguistik khususnya dalam bidang
semantik
1.5 Metode Penelitian
Metode berasal dari bahasa Yunani, methods- secara sederhana adalah suatu cara kerja
untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran yang bersangkutan (Suyanto dan
sutinah:2007)
Menurut Suyanto dan Sutinah (2007) penelitian (research) sosial pada hakikatnya adalah
kegiatan spionase untuk mencari, menata-menati dan menemukan pengetahuan dari “lapangan”
yang dipertanggungjawabkan menurut kaidah ilmiah tertentu-bukan mencari
kebenaran-kebenaran normatif yang semata-mata hanya dituntun oleh cara berfikir dedukatif.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan ( Library Research ). Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskripsi kualitatif merupakan
gambaran ciri-ciri data yang akurat sesuai sifatnya alamiah itu sendiri, data disini berupa
kata-kata atau gambaran sesuatu. (Djajasudarma:1993)
Penerjemahan kata dalam Alquran menggunakan terjemahan yang di keluarkan oleh
Departemen Agama Republik Indonesia dan Terjemahnya. 2001. Al-`aliyy, Bandung: CV
Diponegoro. Untuk melihat pareasi makna menggunakan buku Muhammad Thalib. 2008. Kamus
kosa kata Alquran.Uswah : Yogyakarta.
Data yang akan dijadikan bahan penelitian ini adalah data yang bersumber dari Alquran yang
berupa kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb/ dari sofwer Alquran AL-Kalam.Adapun tahap-tahap pengumpulan data penganalisaan data dilakukan adalah:
1. Mengumpulkan bahan rujukan atau buku referensi yang berkaitan dengan pembahasan
16
2. Mengumpulkan data yang akan dijadikan bahan penelitian dengan menggunakan kitab
Almu’jamul Mufarras Li’alfazil Qur’an,Kamus kosa kata Alquran danAl-Kalam Digital
Versi 1.0 ©2009 Penerbit Diponegoro dan tetap berpedoman pada Alquran
3. Membaca, mempelajari, dan mencatat data-data yang telah terkumpul.
4. Mengklasifikasikan data-data yang telah terkumpul
5. Menganalisis data yang terkumpul dan menyusunnya secara sistematis dalam bentuk
laporan ilmiah berupa skripsi
Untuk memindahkan tulisan Arab ke dalam tulisan latin,peneliti menggunakan Sistem
Transliterasi Arab Latin berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Adapun kajian tentang semantik yang telah diteliti oleh mahasiswa Prodi bahasa Arab
yaitu : (1) Analisis Makna Kata Wajhun Dalam Alquran. Oleh Rukiyah NIM 07070400
penelitian ini menunjukkan bahwasanya jumlah Kata ﻪﺟﻭ/wajhun/ dan ﻩﻮﺟﻭ/wujūhun/ dalam Al- Qur’an terdapat 57 kata pada 35 surat. Kata ﻪﺟﻭ/wajhun/ dan ﻩﻮﺟﻭ /wujūhun/ dalam Al- Qur’an yang mengandung makna leksikal berjumlah 41 kata dari 29 surat yang bermakna wajah atau
muka. Adapun Kata ﻪﺟﻭ/Wajhun/ dan ﻩﻮﺟﻭ /wujūhun/ dalam Al- Qur’an yang mengalami proses komposisi berjumlah 15 kata dan afiksasi 1 kata pada 13 surat. Sedangkan bagian gramatikal
yang paling dominan itu merupakan komposisi yang ditemukan sebanyak 15 kata, dan afiksasi 1
kata yang terdapat pada 13 surat.
(2) Analisis Makna Kata Ruh Dalam Alquran, oleh Uswatun Hasanah NIM 990704023
penelitian mengkaji tentang makna kata ﺡﻭﺭ/ruh/ yang artinya ‘ruh’ atau ‘nyawa’ secara
17
ruh disebabkan oleh konteks ajaran, perjuangan dan Malaikat. (3) Terjemahan Kata Rabb Dan
Illah Dalam Alquran Ditinjau- Dari Segi Semantik. oleh Ishaq Daulay NIM 930704010
penelitian ini menjelaskan makna ﺏﺭ /rabb/ adalah pengatur,pendidik, pengasuh pemilik, pembimbing,pemelihara, pemimpin, dan ﻪﻟﺍ/ilah/ adalah sembahan pelindung penjamin tempat mengabdikan diri dan memperhambakan diri jumlah kata ﺏﺭ /rabb/ 972 kata sedangkan kata
ﻪﻟﺍ/ilah/ 147 kata. Analisis Semantik Kata Farada, Kataba, Dan Kutiba Dalam Alquran. oleh Halomoan Noor Lubis NIM 940704020 memaparkan mengenai ﺽﺮﻓ /faraḍa/ ﺐﺘﻛ/kataba/
ﺐﺘﻛ/kutiba/ ditinjau dengan semantik dari sudut leksikal dan gramatikal dalam Alquran.
Sudaryat ( 2008: 3 ) kata semantik berasal dari bahasa Yunani sema (nomina) ‘tanda’
atau ‘lambang’ yang verbanya semaino ‘menandai’ atau ‘melambangkan’. Tanda atau lambang
ini dimaksudkan tanda linguistik (Perancis: signe linguistique).
Dalam Kamus Linguistik, disebutkan semantik adalah bagian dari struktur bahasa yang
berhubungan dengan makna dari ungkapan dan juga dengan struktur makna suatu wicara
(Kridalaksana, 1993: 174 ). Semantik adalah cabang linguistik yang meneliti tentang arti atau
makna, dan membagi jenis makna semantik menjadi dua, yaitu : makna leksikal dan makna
gramatikal (Verhaar, 2001: 385 ). Makna Leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada
leksem meski tanpa konteks apapun (Chaer,1994: 289).
Verhaar (2001: 9) menambahkan bahwa satu kamus merupakan contoh yang tepat dari
semantik leksikal. Makna Gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses
gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi, komposisi (Chaer, 1994: 290). Dengan pengertian bahwa
setiap kata mempunyai makna asli menurut kamus dan makna gramatikal sesuai dengan konteks
kalimat.
Semantik adalah cabang ilmu linguistik yang meneliti tentang arti atau makna (Verhaar,
2001 : 328). Komaruddin (1993) Semantik berasal dari bahasa Yunani yaitu Semantikos yaitu
berkaitan dengan arti kata.Ilmu Semantik adalah ilmu yang berkenaan dengan arti kata, ilmu
yang mempelajari makna kata-kata umum.Maka, dari beberapa defenisi diatas, dapat
disimpulkan bahwa semantik adalah cabang ilmu linguistik yang menelaah tentang makna atau
arti kata setelah dirangkai menjadi kalimat.
Semantik adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda dalam bahasa.Dalam bahasa Arab
disebut `ilm ad-dalalah.`ilm-ad-dalalah ini terdiri atas dua kata: `ilm yang berarti ilmu
18
bahasa adalah ilmu pengetahuan yang mengetahui tentang makna. Secara terminologis, ilm-
ad-dalalah sebagai salah satu cabang linguistik (`ilm al-lughoh) yang telah berdiri sendiri yaitu ilmu
yang mempelajari tentang makna suatu bahasa, baik pada tataran makna mufrodat (kosa kata)
maupun pada makna dalam tataran tarokib (struktur atau gramatikal
bahasa)(http://www.falaahisme.blogspot.com/2013/04/pengertian-ilmu-semantik-atau-ilmu-ad.html).
Menurut Umar, (1998:11)‘ilm ad-dilalah adalah sebagai berikut:
ﻰَﻨْﻌَﻤﻟﺍ َﺔَﻳِﺮْﻈَﻧ ُﻝَﻭﺎَﻨَﺘَﻳ ْﻱِﺬّﻟﺍ ﺔَﻐّﻠﻟﺍ ِﻢْﻠِﻋ ْﻦِﻣ ُﻉْﺮَﻔﻟﺍ َﻚِﻟَﺫ ْﻭَﺍ ﻰَﻨْﻌَﻤْﻟﺍ ُﺱُﺭْﺪَﻳ ْﻱِﺬّﻟﺍ ُﻢْﻠِﻌْﻟَﺍ ْﻭَﺍ ﻰَﻨْﻌَﻤْﻟﺍ ُﺔَﺳﺍَﺭِﺩ ُﻪﱠﻧَﺎِﺑ ْﻢُﻬُﻀْﻌَﺑ ُﻪُﻓﱠﺮَﻌًﻳ /yuʻarrifuhu baʻḍuhum bi`annahu dirāsatu al-maʻnā au al-ʻilmu al-lażī yadrusu al-ma`nā au
żalika al-farʻu min ʻilmi al-lugati al-lażī yatanāwalu naẓriyata almaʻnā/“
didefenisikan sebagian mereka dengan studi tentang makna atau ilmu yang memepelajari tentang
makna, atau merupakan cabang linguistik yang mengkaji tentang teori makna.
2.1 Pengertian Makna
Menurut Aristoteles dalam Chaer (1989, 13) Kata adalah satuan terkecil yang
mengandung makna. Malah dijelaskannya juga bahwa kata itu memiliki dua macam makna,
yaitu (1) makna yang hadir dari kata itu sendiri secara otonom, dan (2) makna yang hadir sebagai
akibat terjadinya proses gramatikal.
Makna merupakan persoalan yang paling inti dalam semantik. Makna adalah segi yang
menimbulkan reaksi dalam pikiran pendengar atau pembaca karena rancangan aspek bentuk
(Keraf, 1987 : 25). Makna adalah hakikat yang dimaksudkan, (Cahyono, 2002 : 199). Menurut
Verhaar (2001 : 124), persoalan makna merupakan tataran besar dalam tataran linguistik. Oleh
karena itu, beliau membagi makna dalam dua jenis, yaitu : makna leksikal dan makna
gramatikal. Dalam bahasa Arab disebut dengan ﻲﺗﺩﺮﻔﻣ ﻰﻨﻌﻣ /ma’nā mufradatiyyi /, (Khulli, 1982
: 153) dan makna gramatikal disebut dengan ﻱﺪﻋﺍﻮﻗ ﻰﻨﻌﻣ /ma’nā qawā’idiyyi/, (Khulli : 1982
:111). Adapun makna menurutKBBI ( 2010- 2011 ) : (1) arti: ia memperhatikan setiap kata yg
terdapat dalam tulisan kuno itu; (2) maksud pembicara atau peneliti; pengertian yang diberikan
kepada suatu bentuk kebahasaan.
Makna adalah segi yang menimbulkan reaksi dalam fikiran pendengar atau pembaca
karena rancangan aspek bentuk ( Gorys Keraf, 1987 : 25 ). Makna adalah hakikat yang
dimaksudkan, (Cahyono, 2002 : 199). Menurut Verhaar (2001 : 124), persoalan makna
19
dua jenis, yaitu : makna leksikal dan makna gramatikal. Dalam bahasa Arab disebut dengan ﻰﻨﻌﻣ
ﻲﺗﺩﺮﻔﻣ /ma’nā mufradatiyyun /, (Khuli, 1982 : 153) dan makna gramatikal disebut dengan ﻰﻨﻌﻣ ﻱﺪﻋﺍﻮﻗ /ma’nā qawā’idiyyun/, (Khuli : 1982 :111).
Pateda (2001:79) :“Istilah makna (meaning) merupakan kata dan istilah yang
membingungkan. Bentuk makna diperhitungkan sebagai istilah sebab bentuk ini mempunyai
konsep dalam bidang ilmu tertentu yakni dalam bidang linguistik. Ada tiga hal yang coba
dijelaskan oleh para filsuf dan linguis sehubungan dengan usaha menjelaskan istilah makna.
Ketiga hal itu, yakni (i)menjelaskan kata secara alamiah,(ii) mendeskripsikan kalimat secara
alamiah dan (iii) menjelaskan makna dalam proses komunikasi(Kempson,1977:11). Dalam
hubungan ini kempson berpendapat untuk menjelaskan istilah makna harus dilihat dari segi: (i)
kata; (ii) kalimat; dan (iii) apa yang dibutuhkan oleh pembicara untuk berkomunikasi”.
2.2.1 Makna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal
seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi (Chaer,2009:62) makna
gramatikal baru ada kalau terjadi proses gramatikal seperti afiksasi,reduplikasi,komposisi atau
kalimatisasi (Chaer,2012:290). Ramlan (1983:47) afiksasi adalah suatu satuan gramatik terikat
yang didalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang
memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan untuk membentuk kata atau pokok kata baru
. Komposisi adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik
yang bebas maupun yang terikat , sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas
leksikal yang berbeda atau yang baru ( Chaer, 2012 : 185).
Berikut adalah contoh makna gramatikal komposisi dan afiksasi yang masih penulis
temukan adalah Alquran (QS-Albaqarah : 7 ,284.)
………………….
//Wa Lahum `Ażābun `Aẓīmun//
“Dan bagi mereka siksa yang amat berat”
20
kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb / dengan morfem dasar kata ﻢﻴﻈﻋ /aẓīmun / yang secara komposisi menyatakan bentuk frasa nomina yaitu ﻢﻴﻈﻋ ﺏﺍﺬﻋ/’ażāb ‘aẓīmun/.
…………………. …../Wa Yu`ażżibu Man Yasyā'u/……
“Dan menyiksa siapa yang di kehendakinya" dari contoh diatas makna gramatikal yang
terjadi adalah proses afiksasi ya dan zal ini belaku juga pada ism (nomina) yang menunjukkan
mušannā dalam status nasab dan kasrah (posisi tempat ‘irab yang mewajibkan baris kasrah atau fathah. Selain pada mušannā , konfiks ya dan zal juga berlaku pada ﻢﻟﺎﺳ ﺮﻛﺬﻣ ﻊﻤﺟ /jamak
mużakkar sālim/ yang berada dalam status nasab dan kasrah seperti pada mušannā. Namun bedanya kalau pada mušannā sebelum huruf ya’ berbaris fathah sedangkan pada ﻢﻟﺎﺳ ﺮﻛﺬﻣ ﻊﻤﺟ
/jamak mużakkar sālim/ sebelum huruf ya’ berbaris kasrah. (Yāsīn, 1996 : 50) //ﺏﺍﺬﻋ//’ siksa’ + konfiks ya dan zal = ﺏﺬﻌﻳ // yu’ażżibu // “menyiksa’ Penambahan morfem ya’dan zal pada kata
ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb // “siksa’ menjadi yang mengandung makna sedang melakukan penyisaan dan akan melakukan penyiksaan.
Dalam bahasa Arab afiks dapat diistilahkan dengan ﺓﺩﺎﻳﺰﻟﺍ ﻑﺮﺣ /harf-l-ziyādah/, Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah bentuk dasar. Dalam proses ini terlibat unsur-unsur
(1) bentuk dasar, (2) afiks, dan (3) makna gramatikal yang dihasilkan. Afiks adalah sebuah
bentuk, biasanya berupa morfem terikat, yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses
pembentukan kata. Dilihat dari posisi melekatnya pada bentuk dasar dibedakan adanya prefiks,
infiks, konfiks, interfiks, dan transfiks (Caher,2003:94). Huruf-huruf tambahan yang masuk
dalam sebuah kalimat bahasa Arab sehingga dari penambahan tersebut akan muncul berbagai
makna yang berbeda. (Nāşif, 1994 : 8). Kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb / dilihat dari kelas kata merupakan kata sifat (adjektiva), berikut ini jenis-jenis afiksasi dari bentuk dasar adjektiva.
1. Prefiks
Prefiks : afiks yang diimbuhkan di muka bentuk dasar : me- pada
kata menghibur (Chaer,2003:94). Prefiks disebut juga awalan. Prefiks adalah afiks yang
ditempatkan di bagian muka suatu kata dasar (Alwi dll, 1998: 31).Contoh:Bahasa Arab: Kata
ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb / ‘azab’ + ‘s,w,`’ /su`al‘ażāb/ siksaan yang seberat-beratnya. 2. Sufiks
Sufiks : afiks yang diimbuhkan di belakang bentuk dasar : -an pada
21
belakang kata (Alwi dll, 1998:31). Istilah ini juga berasal dari bahasa Latin suffixus yang berarti
melekat (fixus, figere) di bawah (sub) . Ketiga bahasa yang dianalisis di sini semuanya memiliki
sufiks.Contoh:Bahasa Arab: ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb / ‘azab’ + -an/‘ażāban/ ‘rontokkan’ 3. Konfiks
Konfiks : afiks yang berupa morfem terbagi yang berposisi di muka dan belakang bentuk dasar :
ke-/-an pada kata keterangan (Chaer,2003,94). Konfiks disebut juga ambifiks atau
sirkumfix.Secara etimologis dari bahasa Latin, ketiga istilah ini memiliki kesamaan arti.Kon-
berasal dari kata confero yang berarti secara bersamaan (bring together), ambi- berasal dari kata
ambo yang berarti kedua-duanya (both), dan sirkum- berasal dari kata circumdo yang berarti
ditaruh disekeliling (put around) (Gummere dan Horn, 1955). Menurut Alwi dll (1198:32)
konfiks adalah gabungan prefiks dan sufiks yang membentuk suatu kesatuan dan secara serentak
diimbuhkan.Bahasa Arab memiliki kata yang dibentuk dengan prefiks dan sufiks.Contoh: Bahasa
Arab: ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb / ‘azab’ + bi- dan -i/bil‘ażābi/‘bencana kelaparan’
Peneliti menggunakan buku Chaer, Alwi dan yang ada kaitannya dengan pembahasan
untuk meneliti makna gramatikal komposisi dan afiksasi yaitu makna yang setelah adanya proses
komposisi dan afiksasi pada bentuk dasarnya, sehingga maknanya akan berobah dengan makna
sebenarnya diakibatkan adanya proses gramatikal berupa komposisi dan afiksasi.
Untuk memudahkan pembaca peneliti membuat tabel sementara terkait makna dalam kata
ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb / mengalami proses gramatikal komposisi dan afiksasi dalam Alquran. Data sementara kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb /dalam Alquran
1. Kata ﺏﺍﺬﻋ/ ‘ażāb / didalam Alquran
SURAT AYA
T KATA MAKNA
Al Anam
65 /‘ażāban/ Siksa dunia
atau azab
Al Anam
93 /‘ażāba/ Siksa kubur
Al A’raf 165 /bi‘ażāb/ Bencana
An Nur
22
Al Qalam
33 /każalikal‘ ażābu/
Kemusnaha
n harta
Al Hashr
3 /la‘ażżabahum/ Diperangi
SURAT AYA
T KATA MAKNA
Al
Mukminu
n
64
/bil‘ażābi/
Bencana
kelaparan
An Naml 21 /‘ażāban/ Rontokkan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Proses Gramatikal Afiksasi kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /
Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb/yang terdapat dalam Alquran yang mengalami proses afiksasi. Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah bentuk dasar. Dalam proses ini terlibat unsur-unsur (1)
bentuk dasar, (2) afiks, dan (3) makna gramatikal yang dihasilkan. Afiks adalah sebuah bentuk,
biasanya berupa morfem terikat, yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan
kata. Afiksasi, yaitu yang mengalami proses Prefiks (as-sābiq) alif (ﺍ) dan lam (ﻝ ), waw (ﻭ ) dan lam (ﻝ ). Infiksasi ( az-ziyādah) zal (ﺫ). Sufiksasi alif (ﺍ). Konfiksasi (as-sābiq wa al- lāhiq) mim (ﻡ ) dan waw, ha, alif(ﺍ, ﻩ,ﻭ ).
Bentuk gramatikal kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /ada beberapa analisisnya:
No
.
SURAT AYA
T KATA
PROSES
GRAMATIKA
L
1. Al Anam
23
2.
Al-Baqarah 49 /‘alażāba/
Prefiks
3. Fussilat 16 /wala‘ażāb/ Prefiks
4. An-Naml
21 la’u‘ażżibannahu
/
Konfiksasi
5. As-Saffat
76 /apabi‘ażā
bina /
Konfiksasi
6. Al Anam 65 /‘ażābahā/ Transfiksasi
7. Al
Mukminu
n
64
/bil‘ażābi/ Transfiksasi
8. An Naml 21 /‘ażāban/ Infiksasi
3.1.1Prefiks (as-sābiq) alif (ﺍ) dan lam (ﻝ ), waw (ﻭ ) dan lam (ﻝ )
Prefiks adalah afiks yang diimbuhkan di muka bentuk kata dasar.Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dalam Alquran yang mendapat prefiks (as-sābiq) alif (ﺍ) dan lam (ﻝ ), ditemukan sebanyak 81 (delapan puluh satu), waw (ﻭ ) dan lam (ﻝ ) ditemukan sebanyak 4 (empat).prefiks (as-sābiq) alif (ﺍ) dan lam (ﻝ ), ditemukan sebanyak 81 (delapan puluh satu)
No. No. Surat Nama Surat Ayat
1. 2 Al-Baqarah 49
2. 2 Al-Baqarah 85
3. 2 Al-Baqarah 86
4. 2 Al-Baqarah 96
5. 2 Al-Baqarah 166
6. 2 Al-Baqarah 175
7. 3 Ali-Imran 88
8. 3 Ali-Imran 106
24
10. 4 An-Nisa 25
11. 4 An-Nisa 56
12. 5 Al-Maidah 80
13. 6 Al-An’am 30
14. 6 Al-An’am 49
15. 6 Al-An’am 157
16. 7 Al-‘Araf 39
17. 7 Al-‘Araf 141
18. 7 Al-Araf 167
19. 8 Al-Anfal 35
20. 10 Yunus 54
21. 10 Yunus 70
22. 10 Yunus 88
23. 10 Yunus 97
24. 11 Hud 8
25. 11 Hud 20
26. 14 Ibrahim 6
27. 14 Ibrahim 44
28. 16 An-Nahl 26
29. 16 An-Nahl 45
30. 16 An-Nahl 85
31. 16 An-Nahl 88
32. 16 An-Nahl 113
33. 18 Kahfi 55
34. 18 Kahfi 58
35. 19 Maryam 75
36. 19 Maryam 79
37. 20 Thaha 48
38. 22 Al-Hajj 18
25
40. 25 Furqan 42
41. 25 Furqan 69
42. 26 Asy-Syu’ara 158
43. 26 Asy-Syu’ara 201
44. 27 An-Naml 5
45. 28 Qashash 64
46. 29 Al-Ankabut 53
47. 29 Al-Ankabut 55
48. 30 Ar-Rum 16
49. 32 As-Sajadah 21
50. 33 Al-Ahzab 30
51. 33 Al-Ahzab 68
52. 34 Saba’ 8
53. 34 Saba’ 14
54. 34 Saba’ 33
55. 34 Saba’ 38
56. 36 As-Shaffat 33
57. 36 As-Shaffat 38
58. 39 Az-Zumar 19
59. 39 Az-Zumar 24
60. 39 Az-Zumar 25
61. 39 Az-Zumar 26
62. 39 Az-Zumar 47
63. 39 Az-Zumar 54
64. 39 Az-Zumar 55
65. 39 Az-Zumar 58
66. 39 Az-Zumar 71
67. 40 Al-Mukmin 45
68. 40 Al-Mukmin 46
26
70. 41 Fussilat 17
71. 42 As-Syura 44
72. 43 Az-Zkuhruf 39
73. 43 Az-Zkuhruf 50
74. 44 Ad-Dukhan 12
75. 44 Ad-Dukhan 15
76. 44 Ad-Dukhan 30
77. 46 Al-Ahqab 34
78. 50 Qaf 26
79. 51 Az-Zariyat 37
80. 57 Hadiid 13
81. 88 Al-Gahasiyah 24
prefiks (as-sābiq)waw (ﻭ ) dan lam (ﻝ )ditemukan sebanyak 4 (empat)
No. No. Surat Nama Surat Ayat
1. 13 Ar-Ra’du 34
2. 20 Thaha 127
3. 41 Fussilat 16
4. 68 Al-Qalam 33
3.1.1.1 Prefiks (as-sābiq) alif (ﺍ) dan lam (ﻝ )
UU
/wa latajidannahum 'aḥraşa an-nāsi `aláḥayāatin wa mina al-laīna 'aUshUrakū yawaddu
'aĥaduhum law yu`ammaru 'alfa sanatin wa mā huwa bimuzaḥziḥiḥi mina al-`ażābi 'an yu`ammara wa allāhu başīrun bimā ya`malūna/
“dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di
dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. masing-masing mereka ingin agar
diberi umur seribu tahun, Padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya
27
contoh ayat diatas kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dimasuki dengan Prefiks alif (ﺍ)dan lam (ﻝ ) menjadi
U
U/al‘ażāb / yang yang artinya adalah siksa.
UU
/'Ūlā'ika al-laŻīna asytaraw ađ-đalālata bil-hudá wa al-`aŻāba bil-maghfirati famā 'aşbarahum `alá an-nāri/
“mereka Itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan UsiksaU dengan
ampunan. Maka Alangkah beraninya mereka menentang api neraka! (QS- Albaqarah : 175 ).
Pada contoh ayat diatas kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dimasuki dengan Prefiks alif (ﺍ)dan lam (ﻝ ) menjadi
U
U/al‘ażāb / yang yang artinya adalah siksa juga. 3.1.1.2 Prefiks (as-sābiq) waw (ﻭ ) dan lam (ﻝ )
UUU
U
/lahum `ażābun fī al- ḥayāati ad-dunyāwa la`ażābu al-'ākhirati 'asyaqquwa mā lahum mina allāhi min wāqin/
“ bagi mereka UazabU dalam kehidupan dunia dan Sesungguhnya Uazab akhiratU adalah lebih keras
dan tak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah (QS-Ara’du : 34 ). Pada contoh
ayat diatas kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dimasuki dengan Prefiks waw (ﻭ) dan lam (ﻝ )menjadi
U
U/wala‘ażāb / yang yang artinya adalah dan siksa.
U
U /fa'arsalnā `alayhim rīḥāanşarşarāan fī 'ayyāmin naḥisātin linużīqahum `ażāba al-khizyi fī a
l-ayāati ad-dunyā wa la`ażābu al-'ākhirati 'akhzāwa hum lā yunşarūna/
“Maka Kami meniupkan angin yang Amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang
sial, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam
kehidupan dunia. dan Sesungguhnya Usiksa akhiratU lebih menghinakan sedang mereka tidak
28
Prefiks waw (ﻭ) dan lam (ﻝ )menjadi UU/wala‘ażāb / yang yang artinya
adalah dan siksa.
3.2.1 Infiksasi ( az-ziyādah) zal (ﺫ)
Infiksasi adalah afiks yang diimbuhkan di tengah bentuk kata dasar. Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dalam Alquran yang mendapat Infiksasi (az-ziyādah) zal (ﺫ) ditemukan sebanyak 1 (satu).
3.2.1.1 Infiksasi ( az-ziyādah) zal (ﺫ)
UUUU
/la'u`ażżibannahu `ażābāan syadīdāan 'aw la'ażbaḥannahu~ 'aw laya'tiyannī bisulṭānin mubīnin/
“sungguh aku benar-benar akan UmengazabnyaU dengan Uazab yang kerasU atau benar-benar
menyembelihnya kecuali jika benar-benar Dia datang kepadaku dengan alasan yang
terang"(QS-An-Naml:21). Pada contoh ayat diatas kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dimasuki dengan Prefiks waw (ﻭ) dan lam (ﻝ )menjadi UU/la’‘ażżibannahu / yang yang artinya adalah mengazabnya.
3.3.1Sufiksasi alif (ﺍ)
Sufiksasi adalah afiks yang diimbuhkan di belakang bentuk kata dasar. Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dalam Alquran yang mendapat Sufiksasi alif (ﺍ) ditemukan sebanyak 36 (tiga puluh enam).Sufiksasi alif (ﺍ) ditemukan sebanyak 36 (tiga puluh enam)
No. No. Surat Nama Surat Ayat
1. 3 Ali-Imran 56
2. 4 An-Nisa 18
3. 4 An-Nisa 37
4. 4 An-Nisa 93
5. 4 An-Nisa 102
6. 4 An-Nisa 138
7. 4 An-Nisa 151
29
9. 4 An-Nisa 173
10. 5 Al-Maidah 115
11. 6 Al-Anam 65
12. 7 Al-Araf 38
13. 7 Al-Araf 164
14. 9 At-Taubah 39
15. 9 At-Taubah 74
16. 17 Al-Israk 10
17. 18 Kahfi 87
18. 20 Thaha 71
19. 25 Al-Furqan 19
20. 25 Al-Furqan 37
21. 33 Al-Ahzab 8
22. 33 Al-Ahzab 57
23. 38 Shaad 61
24. 41 Fussilat 27
25. 48 Al-Fath 16
26. 48 Al-Fath 17
27. 48 Al-Fath 25
28. 52 At-Thur 47
29. 58 Al-Mujadilah 15
30. 65 At-Thalaq 8
31. 65 At-Thalaq 10
32. 72 Al-Jin 17
33. 73 Al-Muzammil 13
34. 76 Al-Insan 31
35. 78 An-Naba 30
36. 78 An-Naba 40
30
/Yaḥlifūna billāhi mā qālū wa laqadqālū kalimata al-kufri wa kafarū ba`da 'islāmihim wa hammū bimā lam yanālū wa mā naqamū 'illā 'an 'agnāhumu allāhu wa rasūluhu min faḍlihifa'in
yatūbū yaku khayrāan lahumwa 'in yatawallaw yu`ażżibuhumu allāhu `ażābāan 'alīmāan fī a d-dunyā wa al-'ākhirati wa mā lahum fī al-'arḍi min wa līyyin wa lā naşīrin/
“mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak
mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan Perkataan
kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat
mencapainya, dan mereka tidak mencela (Allah dan Nya), kecuali karena Allah dan
Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Rasul-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah
lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan UmengazabU mereka
dengan Uazab yang pedihU di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai
pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi (QS-Attaubah : 74). Pada contoh ayat diatas
kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dimasuki Sufiksasi alif (ﺍ)menjadi UU/‘ażāban / yang
artinya adalah azab.
3.4.1 Konfiksasi (as-sābiq wa al- lāhiq) Alif dan nun (ﻥ - ﺍ) Lam dan Ha (ﻝ – ﻩ)
Konfiksasi adalah afiks yang berupa morfem terbagi yang berposisi di muka dan belakang
bentuk kata dasar.Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dalam Alquran yang mendapat Konfiksasi (as-sābiq wa al
-lāhiq) ditemukan sebanyak 2 (dua) .
3.4.1.2 Konfiksasi (as-sābiq wa al- lāhiq) Alif dan nun (ﻥ - ﺍ)
U
U
31
Maka Apakah mereka meminta supaya UsiksaU Kami disegerakan? (QS-Assaffat:176).Pada contoh
ayat diatas kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dimasuki konfiksasi (as-sābiq wa al- lāhiq) Alif dan nun ( - ﺍ
ﻥ)UU/afabi‘ażābinā / yang artinya adalah siksa kami.
3.4.1.3 Transfiksasialif (ﺍ), ba (ﺏ), ha (ﻩ), mim (ﻡ), lam (ﻝ)
Transfiksasi adalah afiks yang berwujud vokal yang diimbuhkan pada keseluruhan kata
dasar.Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / dalam Alquran yang mendapatTransfiksasi alif (ﺍ), ba (ﺏ), ha (ﻩ),mim (ﻡ), lam (ﻝ) ditemukan sebanyak 8 (delapan).
No. No. Surat Nama Surat Ayat
1. 17 Al-Isra’ 58
2. 22 Al-Hajj 47
3. 23 Al-Mu’minun 64
4. 23 Al-Mu’minun 76
5. 29 Al-Ankabut 54
6. 43 Az-Zkuhruf 48
7. 27 An-Naml 21
8. 37 As-Shaffat 176
3.2 Makna Gramatikal Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb /
Berdasarkan penelitian menggunakan kitab Alquran Sofwer AL-Kalam dan Al-ALIYY :2003
Kata ﺏﺍﺬﻋ/‘ażāb / terdapat 294 (dua ratus Sembilan puluh empat) pada 69 surah.
N
o
Bentuk Nama Surat Nomor Ayat Jumlah Makna Gramatikal
1
Al-Baqarah 7
114 10
174 90
178 10
4
7 siksa yang amat berat(7,114)
siksa yang
pedih(10,104,174,178) siksa
yang menghinakan (90)
2 Ali-Imran 4
105
188 16
176
191 77
177 91
17
8
10 Siksa yang berat(4,105) siksa
yang pedih(16,91,177,188)
azab yang pedih(77)azab
32
neraka(191)
3 An-Nisa 14 1 Siksa yang menghinakan (14)
4 Al-Maidah 33
73
36
94
37 41 6 Siksaan yang
besar(33,41)azab yang
pedih(36,73,94)azab yang
kekal(37)
5 Al-An’am 15
93
40
124
47 70 6 Azab hari yang
besar(15)siksaan Allah(40,47)
azab yang pedih(70)siksa
yang menghinakan(93)siksa
yang keras(124)
6 Al-A’raf 59 73 2 Azab hari yang
besar(59)siksaan yang
pedih(73)
7 Al-Anfal 14 50 68 3 Azab neraka(14) siksa neraka
yang membakar(50)
Siksaan yang besar(68)
8 At-Taubah 61
101
68 79 90 5 Azab yang pedih(61) azab
yang kekal(68) azab yang
pedih(79,90)
Azab yang besar(101)
9 Yunus 4 15 52 98 4 azab yang pedih(4) siksa hari
yang besar(15) siksaan yang
kekal(52) azab yang
menghinakan(98)
1
0
Hud 3
58
93
26
64
103 39
76
48
84
10 Siksa hari kiamat(3) azab
pada hari yang sangat
menyedihkan(26) azab yang
kekal(39) azab yang
pedih(48) azab yang berat(58)
33
yang tidak dapat ditolak(76)
azab hari yang
membinasakan(84)azab
menghinakan(93) azab
akherat(103)
1
1
Yusuf 25 107 2 Azab yang pedih(25) siksa
Allah(107)
1
2
Ar-Ra’du 34 1 Bagi mereka azab(34)
1
3
Ibrahim 2 17 21 22 4 Siksaan yang sangat pedih(2)
azab yang berat(17) azab
Allah(21) siksaan yang
pedih(22)
1
4
An-Nahl 63
117
94 104 10
6
5 Azab yang sangat
pedih(63,104,117) azab yang
besar(94,106)
1
5
Al-Isra’ 57 1 Azab Tuhanmu(57)
1
6
Maryam 45 1 Azab dari tuhan yang maha
pemurah(45)
1
7
Anbiya’ 46 1 Azab tuhanmu((46)
1
8
Al-Hajj 2
25 4
55 9
57
22 7 Azab Allah(2) azab neraka(4)
azab yang membakar(9,22)
siksa yang pedih(25) azab
hari kiamat(55) azab yang
menghinakan(57)
1
9
Al-Mu’minun
77 1 Azab yang amat sangat(77)
2
0
An-Nur 11
63
14 19 23 5 Azab yang besar(11,14,23)
34
2
1
Fussilat 50 1 Azab yang keras(50)
2
2
Asy-Syu’ara 135 156 189 3 Azab hari yang
besar(135,156,189)
2
3
Al-Ankabut 23 1 Azab yang pedih(23)
2
4
Luqman 6 21 2 Azab yang menghinakan(6)
siksa api yang
menyala-nyala(21)
2
5
As-Sajadah 14 20 2 Siksa yang kekal(14) siksa
neraka(20)
2
6
Saba’ 5 12 42 46 4 Mereka memperoleh jenis
azab yang pedih(5) azab
neraka yang apinya
menyala-nyala(12) azab neraka(42)
azab yang keras(46)
2
7
Fatir 7 10 2 Azab yang keras(7,10)
2
8
Yasinn 18 1 Siksa yang pedih(18)
2
9
As-shaffat 9 1 Siksaan yang kekal(9)
3
0
Shaad 8 26 41 3 Azabku(8) azab yang
berat(26) siksaan(41)
3
1
Az-Zumar 13 40 2 Siksaan hari yang besar(13)
azab yang kekal(40)
3
2
Al-Mu’min 7 1 Siksaan neraka yang
menyala-nyala(7)
3
3
As-Syura 16
45
21 26 42 5 Azab yang sangat
35
pedih(21,42) azab yang
kekal(45)
3
4
Az-Zkuhruf 65 74 2 Siksaan hari yang pedih(65)
azab neraka jahannam(7
3
5
Ad-Dukhan 11 48 56 3 Azab yang pedih(11) siksaan
dari air yang amat panas(48)
azab neraka(56)
3
6
Al-Jaatsiyah 9 10 11 3 Azab yang menghinakan(9)
azab yang besar(10) siksaan
yang sangat pedih(11)
3
7
Al-Ahqab 20
31
21 24 4 Azab yang menghinakan(20)
azab hari yang besar(21) azab
yang pedih(24,31)
3
8
At-Thur 7 18 27 3 Azab tuhanmu(7) azab
neraka(18,27)
3
9
Al-Qamar 38 1 Azab yang kekal(38)
4
0
Hadiid 20 1 Azab yang keras(20)
4
1
Al-Mujadilah 4 5 16 3 Siksaan yang sangat pedih(4)
siksa yang
menghinakan(5,16)
4
2
Al-Hasyr 3 15 2 Azab neraka(3) azab yang
pedih(15)
4
3
As-Shaff 10 1 Azab yang pedih(10)
4
4
At-Taghabun 5 1 Azab yang pedih(5)
4
5
Al-Mulk 5 6 28 3 Siksa neraka yang
36
siksa yang pedih(28)
4
6
Al-Maarij 11 27 28 3 Azab hari itu(11) azab
tuhannya(27,28)
4
7
Nuh 1 1 Azab yang pedih(1)
4
8
Al-Buruj 10 1 Azab neraka(10)
4
9
Al-Fajr 13 1 Cemeti azab(13)
1
Al-Baqarah 49
166 85
175
86 96 6 Siksaan yang
seberat-beratnya(49)siksa yang sangat
berat(85)siksa
mereka(86)siksa(96)siksa(166
)siksa(175)
2 Ali-Imran 88 106 188 3 Diringankan
siksa(88)azab(106)siksa yang
pedih(188)
3 An-Nisa 25 56 2 Hukuman(25)azab(56)
4 Al-Maidah 80 1 Siksaan(80)