i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan. Akhirnya penulis
dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek. Laporan Kerja Praktek ini penulis susun berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan di BAPPEDA Kota
Bandung. Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menempuh program studi Strata 1 pada program studi Akuntansi FE di Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM). Dimana judul yang
diambil yaitu : “TINJAUAN ATAS PENGGAJIAN PEGAWAI DI BAPPEDA KOTA BANDUNG”. Untuk itu penulis menyampaikan rasa trimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang
selalu memberikan doa dengan penuh sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada henti memberikan dorongan moril maupun materiil dan
selalu memberi semangat penulis untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., Ak. Selaku Ketua Program Studi
Akuntansi.
ii laporan Kerja Praktek.
6. Ir. Drs. H. Taufik Rachman, MH, selaku Kepala BAPPEDA Kota
Bandung yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek.
7. Tutty Prihastutty, SE., MM selaku pembimbing perusahaan yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta perhatian selama penulis melakukan Kerja Praktek.
8. Dra. Erna Misni Laelasari selaku Sub Bagian Umum Kepegawaian.
9. Pegawai BAPPEDA Kota Bandung di bagian Sekretariat (Pak Adit, Ibu
Enden, Ibu Lilih, Pak Cucu, dan Pak Hilma) terima kasih atas batuannya yang sangat berharga dalam melakukan Kerja Praktek.
10. Segenap Pimpinan dan Pegawai BAPPEDA Kota Bandung yang telah
memberikan waktu, tenaga dan bantuannya yang berharga untuk memberikan kesempatan kepada penulis dalam melakukan Kerja Praktek.
11. Adik-Adikku ; Frisca, Risky, dan Krisna serta Kakakku Merry yang telah memberikan doa, dukungan, semangat dan bantuan dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini.
12. Untuk sahabat-sahabatku Queen-She ; Rika Trikumala Sari , Sylvia Maya, Yunita Indria, terima kasih atas luang waktu mengerjakan bersama laporan
iii
13. Untuk anak-anak Devil ; Ervina, Rina, Henny, Yulie, Icha, Cindy terima kasih atas bantuannya .
14. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan dukungan yang tulus.
Semoga Tuhan membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat
bermanfaat dan menjadi pendorong untuk lebih maju serta semangat berbuat yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain.
Terima kasih.
Bandung, Desember 2010
iv
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...v
DAFTAR LAMPIRAN...vii
DAFTAR TABEL...viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek... 3
1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 3
1.5 Metode Kerja Praktek ... 4
1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Instansi ... 7
2.1.1 Visi... 9
2.1.2 Misi……… ... 9
2.2 Struktur Organisasi Instansi ...10
2.3 Uraian Tugas Instansi ...11
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan...21
v
3.1.1 Pengertian Sistem...23
3.1.1.1 Ciri-ciri Sistem ...24
3.1.1.2 Jenis-jenis Sistem ...26
3.1.2 Pengertian Gaji ...27
3.1.3 Sistem Penggajian Pegawai ...30
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ...32
3.3 Pembahasan Pelaksanaan Kerja Praktek ...32
3.3.1 Dokumen-dokumen yang Digunakan Pada BAPPEDA Kota Bandung ...32
3.3.2 Sistem Penggajian Pegawai Pada BAPPEDA Kota Bandung… ...34
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ...37
4.2 Saran-saran...38
DAFTAR PUSTAKA...40
LAMPIRAN...41
vi
LAMPIRAN 1 Struktur Organsasi BAPPEDA Kota Bandung LAMPIRAN 2 Surat permohonan KP (Kerja Praktek)
LAMPIRAN 3 Surat penerimaan KP (Kerja Praktek) LAMPIRAN 4 Buku Besar
LAMPIRAN5 Daftar Kehadiran
LAMPIRAN 6 Berita Acara Bimbingan Kerja Praktek LAMPIRAN 7 SPP (Surat Perintah Pembayar)
LAMPIRAN 8 SPM (Surat Perintah Membayar)
LAMPIRAN 9 Surat Keterangan Hasil Kerja Praktek dari Dosen Pembimbing
vii
DAFTAR TABEL
1 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Negara Indonesia saat ini adalah Negara berkembang yang sedang
melakukan pembangunan diberbagai bidang. Pembangunan tersebut dilaksanakan untuk mencapai tujuan nasional yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur, berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Sedangkan sasaran utama pembangunan nasional adalah mewujudkan landasan kokoh bagi
bangsa Indonesia untuk berkembang dalam mencapai tujuan nasional.
BAPPEDA Kota Bandung merupakan suatu instansi yang menangani masalah perencanaan pembangunan di daerah Kota Bandung. Dalam menjalankan
aktivitasnya, suatu instansi memerlukan adanya sumber tenaga kerja untuk aktivitas operasional perusahaan. Dengan demikian gaji dapat dijadikan sebagai pendorong bagi karyawan untuk bekerja lebih giat dan rajin. Dengan gaji yang
dibayarkan pada pegawai dapat mencukupi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Pada Umumnya gaji yang dibayarkan pada pegawai secara tetap per bulan berdasarkan
jabatan, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan yang dimilikinya. Pemberian gaji yang cukup layak sesuai dengan haknya merupakan perangsang dalam pelaksanaan bekerja. Oleh karena itu, gaji yang diberikan pada pegawai akan
2
para pegawainya, sehingga apa yang di harapkan oleh instansi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang di inginkan.
Masalah penggajian pasti ada di setiap instansi, untuk tujuan tersebut diperlukan adanya sistem penggajian pegawai yang dapat menetapkan dengan cepat dan tepat berupa pendapatan kotor dikurangi dengan potongan-potongan
yang nantinya akan menghasilkan pendapatan bersih yang akan diterima setiap pegawai. Kegiatan dalam suatu penggajian memerlukan suatu perencanaan,
pengolahan data dan penyajian laporan informasi yang ketat dengan tujuan untuk menghasilkan pelaksanaan kegiatan informasi yang kita inginkan.
Suatu perusahaan atau instansi sebaiknya mempunyai sistem penggajian
yang baik dan jelas karena apabila perusahaan atau instansi tersebut tidak memiliki sistem penggajian yang baik akan menyebabkan terjadinya
penyimpangan. Sistem penggajian yang dilakukan yaitu berupa data sebagai input seperti Surat Keputusan pengangkatan atau penempatan pegawai, nama pegawai, tingkat jabatan, catatan absensi atau waktu hadir pegawai dan tingkat prestasi
kerja pegawai yang diproses oleh suatu badan tertentu sehingga diperoleh output yaitu berupa daftar gaji pegawai yang langsung didistribusikan ke setiap instansi
dan didalamnya terdapat gaji pokok setiap pegawai dengan adanya tambahan penghasilan seperti tunjangan anak, tunjangan suami-istri, tunjangan jabatan dan tunjangan beras serta adanya potongan yaitu potongan pajak penghasilan sehingga
Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas sistem penggajian pegawai pada BAPPEDA Kota Bandung dan menjadikan sebagai
objek laporan kerja praktek dengan judul “Tinjauan Atas Penggajian Pegawai
di Bappeda Bandung.”
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Maksud dari penulis mengadakan kerja praktek ini adalah untuk
memperoleh dan mengumpulkan data atau keterangan serta informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas oleh penulis yaitu :
1. Untuk mengetahui dokumen-dokumen yang digunakan pada BAPPEDA
Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui sistem penggajian pegawai pada BAPPEDA Kota Bandung.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Informasi-informasi yang berhasil dikumpulkan selama kerja praktek ini baik yang diperoleh dari perusahaan yang diteliti maupun literatur, diharapkan
akan memberi manfaat bagi penulis, bagi instansi, serta masyarakat secara umum.
1. Bagi Penulis
Hasil kerja prktek ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan dan
4
menjadi informasi dasar yang memadai tentang sistem penggajian pegawai pada BAPPEDA Kota Bandung
2. Bagi Instansi
Diharapkan hasil kerja praktek ini dapat memberikan sumbangan pemikiran atau informasi serta masukan positif bagi instansi yang berhubungan dengan
sistem penggajian pegawai pada BAPPEDA Kota Bandung agar mampu meningkatkan kinerjanya pada masa yang akan datang.
3. Bagi pihak lainnya
Dapat menjadi tambahan referensi dan tambahan informasi mengenai sistem penggajian pegawai pada BAPPEDA Kota Bandung, serta menambah
pengetahuan rekan mahasiswa lain yang kelak akan membutuhkannya.
1.4 Metode Kerja Praktek
Metode kerja praktek yang dilaksanakan penulis dalam penulisan laporan kerja praktek pada BAPPEDA Kota Bandung ini adalah block release yaitu
metode pelaksanaan kerja praktek dalam satu periode tertentu.
Adapun teknik dalam pengumpulan data dan informasi sebagai materi
pendukung dalam penyusunan laporan ini adalah :
1. Riset Lapangan (Field research)
Yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan cara terjun langsung pada
a. Pengamatan (Observaion)
Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan mempelajari
kegiatan-kegatan mengenai masalah yang akan penulis bahas.
b. Wawancara (Interview)
Penulis melakukan Tanya jawab dengan para pegawai atau petugas yang
bertanggungjawab dengan perusahaan tersebut.
2. Penelitian Kepustakaan (library research)
Yaitu Suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di perpustakaan baik buku-buku, diktat dan bahan-bahan lain yang ditulis dan
disusun oleh beberapa penulis yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas. Juga catatan pribadi penulis yang pernah didapat selama mengikuti perkuliahan.
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Kerja praktek ini dilaksanakan di BAPPEDA Kota Bandung pada Sub Bagian Keuangan Sekretariat yang bertempat di Jl. Tamansari No. 76 Bandung.
Waktu pelaksanaan kerja praktek selama satu bulan, terhitung dari tanggal 2 Agustus 2010 sampai dengan 2 September 2010. Waktu kerja praktek adalah hari
22 BAB III
PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Penulis ditempatkan pada bagian keuangan yang ada di BAPPEDA Kota Bandung. Adapun secara umum tugas-tugas lain bagian keuangan yaitu sebagai berikut :
1. Menyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Dinas;
2. Melaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendali keuangan dan menyusun laporan keuangan Dinas;
3. Melaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan dinas, koordinasi penyusunan rencana dan program dinas serta koordinasi pengendalian program; dan
3.1.1 Pengertian Sistem
Informasi diperlukan di perusahaan dalam rangka pengelolaan sumber daya yang dimilikinya. Informasi-informasi tersebut dapat dikumpulkan dalam suatu sistem, maka dari itu sistem dibuat untuk menangani suatu yang berulangkali atau secara rutin terjadi.
Sedangkan menurut Tata Sutabripengertian sistem adalah :
“Kumpulan sumber daya berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.”
(2004: 6)
Menurut Azhar Sutantopengertian sistem adalah :
“Kumpulan atau group dari sub sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untukmencapai satu tujuan tertentu.”
(2007 : 24)
24
3.1.1.1 Ciri-ciri Sistem
Adapun ciri-ciri sistem yang mendukung terbentuknya sebuah sistem, dan pada ciri-ciri sistem terbagi menjadi 6 bagian seperti dikemukakan dibawah ini.
Menurut Azhar Sutantociri-ciri Sistem terbagi menjadi 6 bagian yaitu :
1. “Tujuan Sistem 2. Batasan Sistem 3. Subsistem
4. Hubungan dan Hierarki Sistem 5. Input-Proses-Output
6. Lingkingan Sistem”
(2002:19) Keenam ciri-ciri tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Tujuan Sistem
Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang dicapai oleh suatu sistem. Ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.
Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungannya. Batas sistem ini bagi umat manusia sangat relatif dan tergantung pada tingkat pengetahuan dan situasi dan kondisi yang dirasakan oleh orang yang melihat sistem tersebut.
3. Subsistem
Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, subsistem bisa fisik maupun abstrak. Suatu subsistem akan memiliki subsistem yang lebih kecil dan seterusnya. Istilah yang menggambarkan bagian dari suatu sistem tidak selalu subsistem. Istilah lain mungkin adalah komponen, elemen atau unsur.
4. Hubungan dan Hierarki Sistem
Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antara subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat atau antara subsistem dengan sistem yang lebih besar.
5. Input-Proses-Output
Input merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam suatu sistem. Proses merupakan perubahan dari input menjadi output. Output merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem.
26
Lingkungan sistem adalah faktor-faktor di luar sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan Sistem ada dua macam, yaitu lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada di luar sistem, sedangkan lingkungan internal adalah lingkungan yang berada dalam suatu sistem.
3.1.1.2 Jenis-jenis Sistem
Menurut Krismiaji, konsep sistem mengelompokan sitem menjadi empat jenis sistem sebagai berikut :
1. “Sistem Tertutup 2. Sistem Realtif Tertutup 3. Sistem Terbuka
4. Sistem Umpan Balik.”
(2002:4) Untuk lebih jelasnya akan diuraikan satu persatu dari jenis-jenis sistem tersebut :
1. Sistem Tertutup
Sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Tidak ada penghubung dengan pihak eksternal, sehingga sistem ini tidak memiliki pengaruh terhadap lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan yang berada dalam batas sistem.
2. Sistem Relatif Tertutup
3. Sistem Terbuka
Sistem berinteraksi dengan lingkungan secara tidak terkendali. Disamping memperoleh input dari lingkungan, dan memberikan output bagi lingkungan.
4. Sistem Umpan Balik
Sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama dimasa berikutnya.
3.1.2 Pengertian Gaji
Gaji merupakan unsur biaya yang sangat penting dalam pengeluaran biaya-biaya, bukan hanya jumlah yang dikeluarkan cukup besar melainkan gaji sangat mudah diselewengkan sehingga masalah gaji selalu mendapat perhatian dari atasan.
Adapun pengertian dari Gaji menurut Mulyadiadalah sebagai berikut :
“Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manager, umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan.”
(2001:373) Adapun pengertian lain dari Gaji adalah :
28
pada daerah yang diangkat oleh pejabat yang berwenang dengan Surat Keputusan sesuai dengan ketentuan yang berlaku”
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa gaji adalah imbalan atas balas jasa beserta tunjangannya yang diberikan oleh instansi kepada pegawai yang telah memberikan jasanya kepada instansi sesuai dengan keahlian yang dimiliki setiap pegawai.
Adapun kebijakan-kebijakan dalam sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil, seperti tunjangan-tunjangan. Tunjangan adalah unsur-unsur balas jasa yang diberikan dalam nilai rupiah secara langsung kepada pegawai dan dapat diketahui secara pasti. Adapun gaji pokok dan berbagai macam tunjangan adalah sebagai berikut :
a. Gaji Pokok
Gaji pokok adalah gaji yang diberikan kepada PNS/CPNS yang diangkat dalam satu pangkat/golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Tunjangan Istri/Suami
Tunjagan istri/suami adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS yang beristri/bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS yang mempunyai anak (anak andung, anak tiri, dan anak angkat) yang belum berumur 21 tahun, dan tidak atau belum pernah kawin dan tidak mempunyai penghasilan sendiri serta nyata menjadi tanggungan PNS/CPNS yang bersangkutan. Atau yang telah berumur 21 tahun sampai dengan 25 tahun begi anak yang masih melanjutkan pendidikan formal. Tunjangan anak diberikan sebanyak-banyaknya untuk dua orang.
d. Tunjangan Jabatan
Tunjangan jabatan adalah tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang menjabat jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku.
Tunjangan jabatan dibagi menjadi beberapa tunjangan jabatan antara lain :
1. Tunjangan Jabatan Struktural adalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang menjabat pada jabatan sruktural pada Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah lainnya. 2. Tunjangan Jabatan Fungsional adalah tunjangan jabatan yang diberikan
kepada Pegawai Negeri Sipil yang menjabat jabatan fungsional sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri.
30
Tunjangan beras adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil dalam bentuk natura (beras) sebesar 10 kilogram per jiwa atau dalam bentuk in natura (uang).
3.1.3 Sistem Penggajian Pegawai
Semakin berkembangnya suatu instansi dimana ruang lingkup organisasinya yang telah berkembang, sehingga pimpinan-pimpinan perusahaan sudah tidak mungkin melakukan pengawasan secara langsung pada jalannya aktivitas instansi. Dari salah satu aktivitas instansi adalah penggajian yang menyangkut banyak pegawai, dimana diperlukan banyak perhatian untuk penanganannya dapat tepat dari mulai penerapan besarnya, perhitungan, pembayarannya dan pencatatannya.
Sistem penggajian pegawai ini diselenggarakan untuk penerapan, mengevaluasi, pengawasan serta pembayaran yang tepat, yang digunakan oleh pimpinan instansi sebagai informasi untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan yang dianggap perlu.
Sistem penggajian yang baik adalah sistem yang dapat memotivasi pegawainya untuk berprestasi sebaik mungkin. Untuk itu, ada beberapa prosedur yang perlu diperhatikan dalam sistem penggajian pegawai sebagai berikut :
Menurut Mulyadiprosedur gaji adalah :
3. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji dan Upah 4. Prosedur Distribusi Biaya Gaji dan Upah 5. Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah”
(2001:385)
Uraian dari kelima macam sistem diatas adalah sebagai berikut : 1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir pegawai 2. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja
Dalam perusahaan manufaktur yang produksi berdasarkan pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja difungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut.
3. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji dan Upah
Dalam prosedur ini, fungsi pembuatan daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawan.
4. Prosedur Distribusi Biaya Gaji dan Upah
Dalam prosedur distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.
5. Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah
32
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Penulis memperoleh banyak pengetahuan baru dalam pelaksanaan kerja praktek, dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis dianjurkan berbagai kegiatan operasional perusahaandi sub bagian keuangan yang biasa dilakukan pegawai BAPPEDA Kota Bandung.
Adapun jenis kegiatan yang penulis lakukan selama kerja prktek adalah sebagai berikut :
1. Mencatat secara rinci daftar gaji ke dalam Buku Kas Umum.
2. Mencatat penerimaan dan pengeluaran pada bagian SPM
3. Mencatat rekapitulasi jumlah pajak pada bagian SPM.
4. Mencatat Nama Pegawai dan Nomor Identifikasi Pegawai pada amplop gaji yang akan diberikan kepada pegawai.
5. Menghitung jumlah gaji bersih yang akan diterima pegawai.
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Dokumen-dokumen yang Digunakan Pada BAPPEDA Kota Bandung
digunakan pada BAPPEDA Kota Bandung dalam pembayaran gaji pegawainya adalah sebagai berikut :
1. Daftar Hadir Kerja Pegawai dan Daftar Hadir Apel Pagi
Dokumen ini merupakan catatan kehadiran pegawai sebagai dasar tambahan penghasilan pegawai.dan penentuan prestasi kerja.
2. Daftar Gaji
Dokumen ini merupakan dasar pembayaran gaji yang berisikan jumlah gaji bruto serta tunjangan-tunjangan dan potongan-potongan untuk pegawai.
3. Daftar Perhitungan dan Pembayaran Tambahan Penghasilan
Dokumen ini berisikan jumlah gaji tambahan berdasarkan tingkat kehadiran pegawai dalam bekerja dan tingkat kehadiran pegawai pada apel pagi.
4. Rekapitulasi Daftar Gaji
Dokumen ini berisikan jumlah gaji bruto serta tunjangan-tunjangan dan potongan-potongan secara keseluruhan yang berfungsi untuk mempermudah pencatatan ke dalam buku kas umum.
5. Surat Perintah Pembayaran / SPP
34
Dokumen yang berlaku sebagai bukti kas keluar dalam pengeluaran uang yang dibuat oleh bagian keuangan.
7. Amplop Gaji
Uang pegawai diserahkan kepada setiap pegawai dalam amplop gaji yang berisi informasi mengenai nama pegawai, nomor identifikasi pegawai dan jumlah gaji bersih yang diterima pegawai yang berlaku untuk golongan I dan II.
8. Buku Kas Umum
Dokumen ini berisikan tentang realisasi penerimaan gaji pegawai yang dibukukan secara terperinci. Dimulai dari jumlah gaji pegawai secara bruto, potongan-potongan beserta tunjangan-tunjangan.
3.3.2 Sistem Penggajian Pegawai Pada BAPPEDA Kota Bandung
Sistem penggajian pegawai yang di terapkan BAPPEDA Kota Bandung mulai dari penyampaian data kepegawaian sampai pencatatan ke dalam Buku Kas Umum akan diuraikan sebagai berikut prosedur yang berlaku dalam pelaksanaan sistem penggajian pada BAPPEDA Kota Bandung :
Bagian Kepegawaian, menerima pegawai lalu penempatan pegawai sesuai
Pencatatan waktu hadir, dimulai sejak pegawai ditempatkan sampai dilakukan
absensi. Pada instansi ini, sistem tersebut telah dilakukan dalam arti sebagai dasar pehitungan dan pertambahan gaji.
Pembuatan daftar gaji, dimulai sejak diperolehnya jam kerja pegawai setelah
dihitung besar gaji sampai dengan saat pembayaran gaji pegawai yang bersangkutan. Pada instansi ini, daftar gaji dilakukan oleh BKD (Badan Kepegawaian Daerah) dan dibuat berdasarkan data yang tercantum pada Kartu Gaji Perorangan yang berada di pusat. Daftar gaji yang dicetak oleh BKD kemudian didistrubusian ke setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Setelah diperiksa kebenarannya oleh pembuat daftar gaji maka daftar gaji tersebut langsung ditanda tangani oleh kepala SKPD dan bendaharawan untuk disiapkan SPP Gaji (Surat Perintah Pembayar) selanjutnya disampaikan ke Bagian Keuangan guna diterbitkan SPM Gaji (Surat Perintah Membayar).
Pembuatan SPP dan SPM, bagian keuangan memproses SPP dan
SPM. Kemudian SPP diteliti dan ditandatangani oleh bendaharawan pengeluaran dan Kepala SKPD kemudian di register dan diberi nomor sebagai dasar pengajuan SPM. Pengajuan SPM diteliti dan di tandatangani oleh bendaharawan pengeluaran.
Pembayaran gaji, Penyaluran gaji pegawai dilakukan melalui BPD
36
pada rekening masing-masing pegawai, tetapi untuk pegawai golongan I dan II diambil cash pada bendaharawan gaji. Sebagai tanda bukti untuk pegawai golongan I dan II bahwa gaji telah diberikan, daftar gaji ditanda tangani oleh yang berhak menerima gaji. Sedangkan sebagai tanda bukti pembayaran gaji untuk golongan III dan IV, daftar gaji ditanda tangani oleh yang berhak atau yang disalurkan pembayarannya melalui bank dan diberi keterangan bahwa atas gaji masing-masing pegawai telah disalurkan ke rekening masing-masing pegawai.
Pencatatan ke dalam Buku Kas Umum, realisasi penerimaan gaji
37
4.1 Kesimpulan
Setelah Penulis menganalisa, memahami dan mempelajari serta menguraikan
masalah tentang Sistem Penggajian Pegawai, maka penulis mencoba menyimpulkan
beberapa hasil dari kerja praktek yang dilakukan di BAPPEDA Kota Bandung, yaitu :
1. Dokumen-dokumen yang digunakan pada BAPPEDA Kota Bandung sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. Dokumen-dokumennya tersebut
adalah sebagai berikut :
Daftar Hadir Kerja Pegawai dan Daftar Hadir Apel Pagi
Daftar Gaji
Rekapitulasi Daftar Gaji
Daftar Perhitungan dan Pembayaran Tambahan Penghasilan
Surat Perintah Pembayaran / SPP
Surat Perintah Membayar / SPM
Amplop Gaji
Buku Kas Umum
2. Penerapan Sistem Penggajian Pegawai pada BAPPEDA Kota Bandung telah
menjalankan tugas fungsi dan wewenang serta kewajibannya sesuai dengan
38
Bagian Kepegawaian
Pencatatan Waktu Hadir
Pembuatan Daftar Gaji
Pembuatan SPP dan SPM
Pembayaran Gaji
Pencatatan ke dalam Buku Kas Umum
4.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka penulis ingin menyampaikan
saran yang mudah-mudahan dapat dijadikan bahan masukan guna meningkatkan
pelaksanaan Sistem Penggajian Pegawai pada BAPPEDA Kota Bandung, adapun
saran yang ingin penulis sampaikan adalah :
1. Dalam penyimpanan dokumen khususnya mengenai pencatatan
penghasilan pegawai, sebaiknya dibuat tempat penyimpanan yang khusus
dan ditata dengan baik, agar dalam pencarian data dapat dilakukan lebih
mudah.
2. Dalam pembutan pencatatan realisasi gaji sebaiknya menggunakan
komputer, agar pemrosesan data dalam pencatatan realisasi gaji dapat
dilakukan dengan lebih cepat tepat dan akurat.
3. Diharapkan adanya ketelitian dalam pencatatan daftar gaji pegawai pada
Laporan Kerja Praktek
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mata Kuliah Kerja Praktek Studi S-1 Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nama : YUNITA SARAGIH NIM : 21107151
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
40
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Sutanto, 2007, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi pertama, Bandung : Lingga Jaya.
Krismiaji, 2002, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit UPP. AMP. YKPN, Yogyakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Tata Sutabri, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Yogyakarta : Andi.
Himpunan Peraturan tentang Administrasi Pengelolaan Dana Gaji Bagi Pegawai
Daerah
www.wikipedia.org
57
Nama Lengkap : YUNITA SARAGIH
Tempat tanggal lahir : Cianjur, 3 Juni 1989
Agama : Kristen Prrotestan
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Kemakmuran III No.44 Komplek Riung Bandung
DATA PENDIDIKAN
SD Advent Bandung 1995-2001
SMP Negeri 43 Bandung 2001-2004
SMA Negeri 7 Bandung Bandung 2004-2007
Sampai sekarang masih tercatat sebagai Mahasiswi di UNIVERSITAS KOMPUTER
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TINJAUAN ATAS SISTEM PENGGAJIAN PEGAWAI
PADA BAPPEDA KOTA BANDUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang S1
Program Studi Akuntansi
YUNITA SARAGIH
21107151
Telah diperiksa dan disetujui sebagai laporan Kerja Praktek
Pada Tanggal
Bandung, Desember 2010
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
7 2.1 Sejarah Instansi
BAPEMKO merupakan Badan Perencanaan yang pertama di Indonesia yang
bersifat regional dan lokal yang ditetapkan dengan SK Gubernur Propinsi Jawa Barat
No. 43 tahun 1972, setelah berjalan selama 2 tahun kedudukan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah baru dikukuhkan dan diakui dengan SK Presiden No. 15
Tahun 1974 untuk Badan Perencanaan Pembangunan Propinsi Daerah Tingkat I
Jawa Barat, sedangkan untuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotamadya
Daerah Tingkat II, SK Gubernur masih tetap berlaku.
Pada tahun 1969 Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat telah memiliki suatu
Badan yang menangani masalah pembangunan yang disebut badan Perancang
Pembangunan daerah (BAPPEMDA). Badan ini dibentuk berdasarkan SK Gubernur
No. 163 Tahun 1969 tanggal 16 Agustus 1969, Badan ini meriupakan embrio dari
Badan Perencanaan Pembangunan di daerah Jawa Barat.
Pada Tahun 1972 Jawa Barat telah menyempurnakan badan Perencanaan yang
disebut Badan Perancang Pembangunan Kotamadya yang disebut BAPPEMKO untuk
8
Surat Keputusan Presiden No. 27 Tahun 1980 mempertegas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Tingkat II diakui secara Nasional, dengan SK Presiden tersebut
lahirlah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II atau BAPPEDA
Tingkat II. Pertimbangan yang mendasari terbitnya SK Presiden No. 27 tahuan 1980
yaitu :
Untuk meningkatkan keserasian pembangunan di daerah diperlakukan adanya
peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan pembangunan regional.
Untuk menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan
pembangunan di daerah diperlukan perencanaan yang menyeluruh, terarah serta
terpadu.
Pembentukan BAPPEDA Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung berdasarkan
Perda No. 21 tahun 1981 dan Perda No. 24 tahun 1981 telah mengalami penyesuian
sejalan dengan perubahan paradigma pembangunan. BAPPEDA Kotamadya Daerah
Tingkat II Bandung berkedudukan di Daerah Tingkat II Bandung merupakan Badan
Staff yang langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikotamadya
daerah Tingkat II Bandung. BAPPEDA Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung
mempunyai hubungan fungsional dengan BAPPENAS (Badan Perencanaan
Pembangunan Nsional) maupun dengan BAPPEDA Propinsi daerah Tingkat I Jawa
BAPPEDA Kota Bandung diharapkan sebagai “Lokomotif Pembangunan” di
daerah harus mampu dan sanggup menjawab berbagai tantangan dan permasalahan
yang muncul baik bersifat krusial maupun yang bersifat temporer. Oleh karena itu
perumusan kebijakan, pembuatan perencanaan, evaluasi, dan pengadilan kegiatan
pembangunan yang berorientasi kepada hasil untuk kepentingan publik, perlu untuk
disusun secermat mungkin agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
2.1.1 Visi
Terwujudnya BAPPEDA sebagai lembaga perencanaan pembangunan yang
kredibel dalam memantapkan Kota Bandung sebagai kota jasa bermartabat.
2.1.2 Misi
1. Meningkatkan kompetensi aparatur perencanaan pembangunan daerah kota
Bandung yang profesional ;
3 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana perencanaan pembangunan
yang memadai;
4 Memantapkan sistem pengelolaan perencanaan pembangunan daerah yang
terintegrasi dan transparan;
5 Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan internal
10
2.2 Struktur Organisasi Instansi
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, telah mengatur
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Bandung dengan Struktur :
1. Kepala Bappeda,
2. Sekretariat, terdiri dari 2 (dua) Sub Bagian, yaitu:
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Keuangan dan Program
3. Bidang Perencanaan Ekonomi terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang yaitu:
Sub Bidang Koperasi dan UKM
Sub Bidang Pengembangan Usaha Daerah
4. Bidang Perencanaan Fisik dan Tata Ruang terdiri dari 2 ( dua ) Sub Bidang,
yaitu :
Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
Sub Bidang Infrastruktur dan Prasarana Kota
5. Unit Pelaksana Teknis Bandung e-Procurement (BeP)
2.3 Uraian Tugas Instansi
Suatu organisasi/instansi untuk mencapai tujuannya, maka diperlukan uraian
tugas pokok dan fungsi yang jelas dan teratur, berikut ini adalah uraiannya :
1. Kepala Bappeda
Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan lingkup
perencanaan pembangunan daerah.
Fungsi :
b. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan;
c. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas lingkup perencanaan pembangunan
daerah; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
f. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan
kegiatan Badan.
2. Sekretariat
12
Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan
daerah lingkup kesekretariatan.
Fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan;
b. Pelaksanaan kesekretariatan Badan yang meliputi administrasi umum
dan kepegawaian, keuangan dan program;
c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;
d. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi
dan pelaporan kegiatan Badan;
e. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; dan
f. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan kesekretariatan.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Tugas Pokok :
Melaksanakan sebagian tugas sekretariat lingkup umum dan
kepegawaian.
Fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan lingkup
b. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah
dinas, penataan kearsipan dinas, penyelenggaraan
kerumahtanggaan dinas, pengelolaan perlengkapan dan
administrasi perjalanan dinas;
c. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan
penyiapan bahan penyusunan rencana mutasi, cuti, disiplin,
pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan
d. Evaluasi dan pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan
kepegawaian.
Sub Bagian Keuangan dan Program
Tugas Pokok :
Melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan
program.
Fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan
dan program kerja Dinas;
b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan
14
anggaran, koordinasi pengelola dan pengendali keuangan dan menyusun
laporan keuangan Dinas;
c. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan
penyusunan rencana kegiatan dinas, koordinasi penyusunan rencana dan
program dinas serta koordinasi pengendalian program; dan
d. Evaluasi dan pelaporan lingkup pengelolaan administrasi keuangan dan
program kerja Dinas.
3. Bidang Perencanaan Ekonomi
Tugas Pokok :
Melaksanakan sebagian tugas Kepala Bappeda lingkup
perencanaan ekonomi.
Fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan
pembangunan lingkup koperasi dan UKM serta pengembangan usaha
daerah;
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup perencanaan pembangunan
c. Pembinaan dan pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan
perencanaan pembangunan ekonomi, koperasi dan UKM serta
pengembangan usaha daerah; dan
d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup
ekonomi, koperasi dan UKM serta pengembangan usaha daerah.
Sub Bidang Koperasi dan UKM
Tugas Pokok :
Melaksanakan sebagian tugas bidang perencanaan ekonomi
lingkup koperasi dan UKM
Fungsi :
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup perencanaan
pembangunan koperasi dan UKM;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan
pembangunan koperasi dan UKM;
c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan
lingkup koperasi dan UKM yang meliputi penyusunan pedoman dan
standar perencanaan pembangunan koperasi dan UKM, penyusunan
rencana pembangunan pengelolaan koperasi dan UKM, serta
16
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup koperasi dan UKM.
Sub Bidang Pengembangan Usaha Daerah
Tugas Pokok :
Melaksanakan sebagian tugas bidang perencanaan ekonomi
lingkup pengembangan usaha daerah.
Fungsi :
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup perencanaan
pengembangan usaha daerah;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan
pembangunan lingkup pengembangan usaha daerah;
c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan
pengembangan usaha daerah yang meliputi penyusunan pedoman dan
standar perencanaan pembangunan pengembangan usaha daerah,
penyusunan rencana pembangunan pengembangan usaha daerah, serta
kerjasama perencanaan pembangunan pengembangan usaha daerah; dan
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan usaha daerah.
4. Bidang Perencanaan Fisik dan Tata Ruang
Melaksanakan sebagian tugas Kepala Bappeda lingkup
perencanaan fisik dan tata ruang.
Fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan lingkup
tata ruang dan lingkungan hidup serta infrastruktur dan prasarana kota;
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup perencanaan pembangunan tata
ruang dan lingkungan hidup serta infrastruktur dan prasarana kota;
c. Pembinaan dan pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan
perencanaan pembangunan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup
serta infrastruktur dan prasarana kota; dan
d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
perencanaan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup serta
infrastruktur dan prasarana kota.
Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
Tugas Pokok :
Melaksanakan sebagian tugas Bidang Perencanaan Fisik dan
Tata Ruang lingkup tata ruang dan lingkungan hidup.
18
a. Pengumpulan dan penganalisa data lingkup tata ruang dan
lingkungan hidup;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan
pembangunan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup;
c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan
pembangunan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup yang
meliputi penyusunan RT/RW Kota dan lingkungan hidup,
penyusunan rencana pembangunan pengelolaan kawasan tata
ruang dan lingkungan hidup, serta kerjasama perencanaan
pembangunan tata ruang dan lingkungan hidup; dan
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup tata ruang dan
lingkungan hidup.
Sub Bidang Infrastruktur dan Prasarana Kota
Tugas Pokok :
Melaksanakan sebagian tugas Bidang Perencanaan Fisik dan
Tata Ruang lingkup infrastruktur dan prasarana kota.
Fungsi :
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup infrastruktur dan
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan
pembangunan lingkup infrastruktur dan prasarana kota;
c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan
lingkup infrastruktur dan prasarana kota yang meliputi penyusunan
rencana pembangunan infrastruktur dan prasarana kota, serta kerjasama
perencanaan pembangunan infrastruktur dan prasarana kota; dan
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup infrastruktur dan prasarana
kota.
5. Unit Pelaksana Teknis Bandung e-Procurement (BeP)
Tugas Pokok :
Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan
Pembangunan dalam bidang layanan pelelangan pengadaan
barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
Fungsi :
a. Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan layanan
pelelangan pengadaan barang/jasa;
b. pelaksanaan operasional layanan pelelangan pengadaan barang/jasa
yang meliputi penyusunan panitia dan rencana jadwal pelelangan
pengadaan barang/jasa, menyusun dan menetapkan harga perkiraan
sendiri (HPS), serta pelaksanaan proses pelelangan untuk pengadaan
20
c. Setiap triwulan wajib melaporkan realisasi pelelangan pengadaan
barang/jasa secara kumulatif kepada Walikota Bandung melalui
Sekretaris Daerah;
d. Pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan layanan
pelelangan pengadaan barang/jasa.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 32 Tahun 2007
tentang Pedoman Penyelenggaraan penelitian dan Pengembangan di
Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerointah Daerah, Pasal 4
Ayat (4) Pejabata Fungsional peneliti mempunyai kewenangan dalam
melaksanakan teknis penelitian dan pengembangan yang meliputi :
a. Menyusun kerangkka acuan Penelitian dan Pengembangan;
b. Menyusun dan memaparkan desain dan instrumen Penelitian dan
Pengembangan;
c. Pengumpulan dan Pengolahan Data;
d. Penyusunan laporan data lapangan;
e. Penyusunan laporan hasil Penelitian dan Pengembangan; dan
2.4 Aspek Kegiatan Instansi
Aspek kegiatan dari BAPPEDA berdasarkan Perda No. 21 dan Perda No. 24
Tahun 1981 adalah :
1. Menyusun Pola Dasar Pembangunan Daerah yang terdiri dari Pola Umum
Pembangunan Daerah jangka panjang dan Pola Umum Pelita Daerah menyusun
Repelita Daerah dan menyusun Program Tahunan Daerah.
2. Mengkoordinasikan perencanaan diantara dinas dinas, satuan organisasi lain dalam
lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat II, instansi dan Badan lain yang berada di
Wilayah Daerah Tingkat II Bandung
3. Menyusun RAPBD Tingakat II bersama sama dengan Bagian Keuangan
4. Melaksanakan koordinasi dan atau mengadakan penelitian bagi kepentingan
pembangunan di daerah.
5. Mengikuti perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan di daerah untuk
menyempurnakan perencanaan selanjutnya.
6. Memonitor pelaksanaan pembangunan di daerah.
7. Melakukan kegiatan lainnya dalam rangka perencanaan sesuai dengan petunjuk