Analisa Putusan Pailit Nomor 08/Pailit/2013/PN.NIAGA.Mdn
Teks penuh
Garis besar
Dokumen terkait
Mengingat ketentuan Pasal 2 ayat (1), Pasal 8 ayat (4), Pasal 15 ayat (1) dan (3) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Perkara kepailitan ini berawal dari perjanjian utang-piutang antara Debitor dengan Kreditor dalam bentuk utang-piutang kedua belah pihak yang didalamnya terdapat peletakan
Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah bentuk-bentuk dan faktor-faktor penelantaran anak, ketentuan undang-undang yang terkait dengan penelantaran anak, dan
Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah bentuk-bentuk dan faktor-faktor penelantaran anak, ketentuan undang-undang yang terkait dengan penelantaran anak, dan
Dalam Pasal 1 angka 6 Undang-Undang 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU dijabarkan bahwa yang dimaksud dengan utang dalam hukum kepailitan adalah kewajiban yang dinyatakan
Sehingga apabila dikaitkan dengan ketentuan Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang Kepailitan dan PKPU, maka meskipun mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian
Mengingat ketentuan Pasal 2 ayat (1), Pasal 8 ayat (4), Pasal 15 ayat (1) dan (3) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Yaitu bahan-bahan hukum yang bersumber dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban