• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Aplikasi Penilaian Kinerja Bagian Security Berdasarkan Metode Rating Scale Pada PT. Jasamitra Propertindo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Aplikasi Penilaian Kinerja Bagian Security Berdasarkan Metode Rating Scale Pada PT. Jasamitra Propertindo."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Disusun oleh :

Nama : Novita Kurniasari

NIM : 10.41010.0088

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Kontribusi ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

(3)

2.2 Struktur Organisasi ... 8

2.3 Deskripsi Pekerjaan ... 9

2.4 Proses Bisnis Penilaian Kinerja ... 12

2.4.1 Penilaian Kinerja ... 12

BAB III LANDASAN TEORI ... 15

3.1 Aplikasi ... 15

3.2 Penilaian Kinerja ... 15

3.3 Graphic Rating Scale (Skala Penilaian Grafik) ... 18

3.4 Proses Penilaian dan Evaluasi Kinerja ... 19

3.4.1 Proses Penilaian Kinerja ... 19

3.4.2 Proses Evaluasi Kinerja ... 20

3.5 Analisis dan Perancangan Sistem ... 22

3.6 Bagian Alir Dokumen ... 23

3.7 Entity Relation Diagram ... 25

3.7.1 Jenis Objek ERD ... 26

3.8 Data Flow Diagram ... 27

(4)

4.1 Menganalisis Proses Bisnis ... 32

4.2 Menganalisis Kebutuhan Sistem ... 33

4.3 Desain Sistem... 33

4.3.1 Document Flow Penilaian, Evaluasi, Dan Hasil Evaluasi Kinerja 34

4.3.2 System Flow Penilaian, Evaluasi, Dan Hasil Evaluasi Kinerja .... 38

4.4 HIPO Aplikasi Penilaian Kinerja ... 41

4.5 Data Flow Diagram Penilaian, Evaluasi, Dan Hasil Evaluasi Kinerja 42 4.5.1 Context Diagram ... 42

4.5.2 Data Flow Diagram Level 0 ... 43

4.5.3 Data Flow Diagram Level 1 Lihat Data Security Dan Penilaian Kinerja ... 44

4.5.4 Data Flow Diagram Level 1 Evaluasi Kinerja ... 45

4.5.5 Data Flow Diagram Level 1 Hasil Evaluasi Kinerja ... 46

4.6 Entity Relational Diagram ... 47

4.6.1 Conceptual Data Model ... 47

4.6.2 Physical Data Model ... 48

(5)

4.8 Implementasi Sistem ... 59

4.8.1 Spesifikasi Perangkat ... 59

4.8.2 Penjelasan Program ... 60

BAB V PENUTUP ... 67

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 70

Lampiran 1 Biodata ... 70

Lampiran 2 Surat Balasan Instansi ... 71

Lampiran 3 Perpanjangan Ijin Kerja Praktek ... 72

Lampiran 4 Form KP-5 (Acuan Kerja) ... 73

Lampiran 5 Form KP-6 (Harian Dan Catatan Perubahan Acuan Kerja) 75 Lampiran 6 Form KP-7 (Kehadiran Kerja Praktek) ... 76

Lampiran 7 Kartu Bimbingan ... 78

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 8

Gambar 2.2 Pemodelan Bisnis Penilaian Kinerja ... 13

Gambar 2.3 Pemodelan Bisnis Penilaian Kinerja ... 14

Gambar 3.1 Simbol Proses ... 29

Gambar 4.1 Document Flow Penilaian Kinerja ... 35

Gambar 4.2 Document Flow Evaluasi Kinerja ... 36

Gambar 4.3 Document Flow Hasil Evaluasi Kinerja ... 37

Gambar 4.4 System Flow Penilaian Kinerja ... 38

Gambar 4.5 System Flow Evaluasi Kinerja ... 39

Gambar 4.6 System Flow Hasil Evaluasi Kinerja ... 40

Gambar 4.7 Diagram Jenjang Penilaian Kinerja ... 41

Gambar 4.8 Context Diagram Aplikasi Penilaian Kinerja ... 42

Gambar 4.9 Data Flow Diagram Level 0 ... 43

(7)

Gambar 4.12 Data Flow Diagram Level 1 Hasil Evaluasi Kinerja ... 46

Gambar 4.13 Conceptual Data Model ... 47

Gambar 4.14 Physical Data Model ... 48

Gambar 4.15 Desain Form Login ... 54

Gambar 4.16 Desain Form Menu Utama ... 55

Gambar 4.17 Desain Form Security Yang Berakhir Kontrak ... 56

Gambar 4.18 Desain Form Penilaian Kinerja ... 57

Gambar 4.19 Desain Form Hasil Evaluasi Kinerja ... 58

Gambar 4.20 Tampilan Form Login ... 60

Gambar 4.21 Tampilan Form Menu Utama Personalia ... 61

Gambar 4.22 Tampilan Form Menu Utama Penilaian Kinerja ... 62

Gambar 4.24 Tampilan Form Master Karyawan ... 63

Gambar 4.25 Tampilan Form Menu Security Yang Berakhir Kontrak ... 64

Gambar 4.26 Tampilan Form Penilaian Kinerja ... 65

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 DATA KARYAWAN ... 19

Tabel 3.2 TINJAUAN PENILAIAN ... 20

Tabel 3.3 DATA KARYAWAN ... 21

Tabel 3.4 TINJAUAN PENILAIAN ... 21

Tabel 3.5 KESIMPULAN HASIL EVALUASI ... 21

Tabel 3.6 SIMBOL BAGAN ALIRAN DOKUMEN ... 23

Tabel 3.7 JENIS ERD ... 25

Tabel 4.1 STRUKTUR TABEL KARYAWAN ... 49

Tabel 4.2 STRUKTUR TABEL PENILAIAN ... 51

Tabel 4.3 STRUKTUR TABEL PERTANYAAN ... 52

(9)
(10)
(11)

1.1 Latar Belakang

Proses penilaian kinerja merupakan salah satu dari sub proses Manajemen

Sumber Daya Manusia (MSDM) yang berperan penting bagi peningkatan kualitas

perusahaan. Hasil penilaian kinerja dapat menunjukan tingkat pencapaian SDM

terhadap tuntutan yang dikehendaki perusahaan, baik dilihat dari sisi kualitas dan

juga merupakan refleksi dari berkembang atau tidaknya perusahaan. Persaingan di

dunia bisnis yang makin kompetitif memacu perusahaan - perusahaan untuk

berupaya lebih keras dalam meningkatkan kualitas perusahaan. Salah satu cara

untuk meningkatkan kualitas perusahaan adalah dengan meningkatkan kualitas

dari sumber daya manusia sebagai motor penggerak utama dalam suatu

perusahaan. Supaya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah

dengan melakukan suatu pengukuran terhadap kinerja seorang karyawan terhadap

perusahaan melalui suatu penilaian kinerja karyawan (performance appraisal).

PT. Jasamitra Propertindo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

jasa yang mengelola Pusat Grosir Surabaya (PGS). Perusahaan tersebut yang

beralamat di Jl. Dupak No.1 Surabaya masih menggunakan sudut pandang kabag

dan manajemen perusahaan, dan hasil penilaian kinerja pada perusahaan tersebut

masih kurang maksimal karena masih menggunakan perangkat secara manual

yang dapat mencari data rekap penilaian kinerja lebih lama pada saat segera

dibutuhkan, rekap data tidak rapi, dan terdapat data yang hilang, sehingga

(12)

2

penilaian tersebut bisa lebih maksimal, yaitu data lebih mudah dicari pada saat

segera dibutuhkan, dan akurasi terhadap penilaian kinerja lebih tinggi pada

perusahaan tersebut.

Menurut (Werther dan Davis, 1993:341) Graphic Rating Scales

merupakan salah satu metode yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja

karyawan. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan karena metode ini

mudah dikembangkan dan mudah untuk dimodifikasi jika diperlukan adanya

perubahan terhadap kriteria–kriteria yang menjadi bahan penilaian.

Penentuan skala yang digunakan untuk memberikan skor terhadap

jawaban, yaitu dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan (method of

summated rating) atau yang popular dengan nama penentuan skala model likert.

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana membuat aplikasi penilaian kinerja bagian security

menggunakan metode Graphic Rating Scales yang diterapkan di PT. Jasamitra

Propertindo.

1.3 Batasan Masalah

1. Penilaian kinerja dilakukan setiap 1 tahun sekali sebelum masa kontrak

selesai.

2. Penilaian kinerja dilakukan kepada seluruh karyawan kontrak bagian

security.

3. Kriteria-kriteria penilaian kinerja berdasarkan parameter yang ditetapkan

(13)

4. Pendekatan pembobotan untuk jawaban menggunakan skala likert.

1.4 Tujuan

Dengan membuat aplikasi penilaian kinerja bagian security ini supaya

hasil penilaian kinerja pada perusahaan tersebut masih kurang maksimal karena

masih menggunakan perangkat secara manual yang dapat mencari data rekap

penilaian kinerja lebih lama pada saat segera dibutuhkan, rekap data tidak rapi,

dan terdapat data yang hilang, sehingga membutuhkan proses penilain kinerja

secara komputerisasi dan agar proses penilaian tersebut bisa lebih maksimal, yaitu

data lebih mudah dicari pada saat segera dibutuhkan, dan akurasi terhadap

penilaian kinerja lebih tinggi pada perusahaan tersebut.

1.5 Kontribusi

Hal yang dapat diperoleh dari kegiatan kerja praktek di PT. Jasamitra

Propertindo antara lain, memudahkan dan mempercepat penyampaian informasi

penilaian kinerja security kepada manajer.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek digunakan untuk menjelaskan

penulisan laporan per bab. Sistematika penulisan kerja raktek dapat dijelaskan

(14)

4

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang pendahuluan akan membahas mengenai latar

belakang permasalahan, inti dari permasalahan yang ada akan disebutkan

dalam perumusan masalah, batasan masalah yang menjelaskan mengenai

batasan-batasan sistem yang dibuat. Tujuan dari kerja praktek ini sendiri

adalah pembuatan aplikasi yang kemudian dilanjutkan dengan membuat

sistematika penulisan kerja praktek.

Bab II Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisi tentang gambaran umum PT. Jasamitra Propertindo yang

menjelaskan tentang sejarah dan struktur organisasi PT. Jasamitra

Propertindo. Selain itu, bab ini memuat mengenai profil perusahaan.

Bab III Landasan Teori

Bab ini berisi tentang landasan teori yang dipergunakan untuk

menyelesaikan kerja praktek ini. Teori-teori tersebut meliputi penjelasan

mengenai sistem, informasi, penilaian kinerja, skala penilaian grafik,

rating scale, skala likert, MySQL, serta analisis dan perancangan sistem.

Teori-teori tersebut diperlukan untuk memecahkan masalah di dalam

merancang bangun aplikasi penilaian kinerja security berdasarkan metode

rating scale pada PT. Jasamitra Propertindo.

Bab IV Analisis Dan Desain Sistem

Bab ini berisi tentang deskripsi pekerjaan menjelaskan mengenai uraian

tentang pekerjaan yang dilakukan selama kerja praktek, yaitu

menganalisis sistem, mendesain sistem, dan menjelaskan penggunaan

(15)

bisnis dan kebutuhan yang ada dalam perusahaan. Mendesain sistem

dimulai dari System Flow, Context Diagram, diagram jenjang proses

(HIPO), Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram

(ERD), Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM),

DBMS, dan desain Input/Output serta desain Interface. Penjelasan

mengenai penggunaan aplikasi dimulai dari pengenalan aplikasi hingga

cara penggunaan aplikasi yang tepat agar menghasilkan output yang

sesuai.

Bab V Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari sistem informasi yang

telah dibuat oleh penulis. Saran dapat digunakan sebagai acuan untuk

pengembangan sistem informasi penilaian kinerja security berdasarkan

(16)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2. 1 Sejarah PT. Pusat Grosir Surabaya dan PT. Jasamitra Propertindo

Saat itu pusat perdagangan Pasar Turi yang berkembang sejak 1970,

semakin hari mengalami kemajuan pesat sehingga pada sekitar tahun 2000 Pasar

Turi mengalami booming, sehingga sangat dirasakan bahwa keberadaan Pasar

Turi perlu perkembangan dan perluasan mengingat para pengunjung yang datang

tidak saja dari Surabaya dan sekitarnya tetapi juga dari luar Jawa Timur bahkan

mencapai wilayah Indonesia Bagian Timur, khususnya dari Makasar, Ambon, dan

Jaya Pura.

Hal ini mendorong perusahaan PT. Lamicitra Nusantara (Tbk) tertarik

untuk ikut memanfaatkan situasi perdagangan tersebut, sehingga pihak

manajemen berupaya untuk mencari lahan / lokasi yang akan digunakan sebagai

pusat perdagangan diluar Pasar Turi tersebut.

Langkah praktis yang diambil bahwa manajemen PT. Lamicitra Nusantara

(Tbk) berkoordinasi dengan PT. Kereta Api Indonesia (PTKAI) untuk

bekerjasama dan menggunakan sebagian lahan emplasemen stasiun Pasar Turi

Surabaya kurang lebih luas 10.000 m2 untuk dikelola / dibangun sebagai pusat

perdagangan yang bersinergi dengan Pasar Turi lama. Setelah mengalami proses

panjang maka PT. Lamicitra Nusantara (Tbk) tahun 2003 mulai membangun

gedung yang diarahkan sebagai pusat perdagangan yang belakangan diberi nama

(17)

Proses pembangunan berjalan sesuai rencana dengan melibatkan semua

pihak terkait sehingga pada tahun 2007, PGS yang memiliki fasilitas lengkap,

memiliki stand / ruang toko sebanyak 2300 stand dan mulai dipasarkan, sehingga

saat itu sudah mampu terisi sebanyak 30 persen yang tersebar dari lantai dasar

lantai 1, lantai 2, lantai 3, dan lantai 4, sedangkan lantai 5 dan lantai 6 digunakan

untuk area parkir kendaraan roda 4.

Sementara Pasar Turi lama berjalan dan PGS juga berjalan sebagaimana

mestinya, tanpa diduga pada bulan Juli 2007 Pasar Turi lama terbakar hebat pada

lokasi membangun tahap 1, tahap 2, dan tahap 4, maka sebagian besar para

pedagang Pasar Turi lama panik dan berbondong-bondong menuju ke PGS untuk

mencari dan mendapatkan stand baik dengan cara membeli langsung (tunai)

ataupun dengan cara menyewa sehingga keberadaan PGS saat itu menjadi ramai,

dan para pedagang memilih lokasi sesuai dengan keyakinannya masing-masing.

Untuk mencapai pengelolaan yang tertib di PGS, maka perusahaan PT.

Lamicitra Nusantara (Tbk) menunjuk PT. Jasamitra Propertindo (anak

perusahaan) untuk mengelola pusat perdagangan yang bernama Pusat Grosir

(18)

7

2. 2 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

( Sumber data : PT. Jasamitra Propertindo (Pusan Grosir Surabaya) ) MANAJER MARKETING MANAJER

OPERASIONAL MANAJER KEUANGAN MANAJER UMUM MANAJER TEKNIK PT. JASAMITRA PROPERTINDO

KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR UMUM

GM

(19)

2. 3 Deskripsi Pekerjaan 2.3.1 Manajer Marketing

Manajer marketing atau yang biasa disebut manajer pemasaran, tugas

utamanya adalah melakukan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan program-program sesuai bidangnya. Dimana manajer marketing

membawahi beberapa bagian seperti di bawah ini:

a. TRO (Tenant Relation Officer)

Merupakan bagian yang mengatur tenant-tenant yang ada di PT. Jasamitra

Propertindo.

b. Exhibition / Promotion

Bagian yang mengatur jika ada pameran / promosi di Pusat Grosir Surabaya,

agar perusahaan mendapatkan omset kenaikan penjualan dan pendapatan.

c. Equipment

Bagian equipment atau bagian pemeliharaan pemasaran, dimana pada bagian

ini mengatur naik turunnya tingkat pemasaran, dan memikirkan strategi-strategi

untuk memelihara kestabilan pemasarannya.

2.3.2 Manajer Operasional

Manajer Operasional membawahi beberapa bagian :

a. Cleaning Service (Pelayanan Pembersihan)

Secara umum definisi jasa cleaning service memberikan pelayanan

kebersihan, kerapian dari sebuah gedung atau bangunan baik indoor ataupun

outdoor sehingga tercipta suasana comfortable dalam menunjang aktifitas

(20)

9

adalah untuk life time benda yang termasuk dalam lingkup kerja cleaning service

tersebut.

b. Parking (Parkir)

Setiap kendaraan yang masuk ke gedung PGS akan berakhir di tempat parkir

sesuai peruntukannya, untuk parkir roda empat, ditempatkan di lantai 5 dan 6

dalam gedung, sedangkan untuk kendaraan roda 2, di tempatkan di gedung

basement dan langsir,

c. Security (Keamanan)

Petugas security / satuan pengamanan melaksanakan penjagaan dan

pengamanan di dalam gedung PGS untuk menjamin agar setiap asset yang ada

didalam gedung dipastikan tetap dalam keadaan aman terutama meminimalisir

terjadinya bentuk gangguan keamanan ketertiban masyarakat di lingkungan PGS.

2.3.3 Manajer Umum

Manajer Umum membawahi beberapa bagian :

a. Legal

Legal ini mengatur mengenai segala sesuatu yang menyangkut hukum dan

berbagai perizinan yang ada di PGS.

b. HRD (Human Resource Department)

HRD ini bertugas untuk mengatur segala sesuatu yang terkait masalah

personalia.

c. Umum

Bagian ini bertugas untuk mengatur barang-barang invetaris / milik

(21)

2.3.4 Manajer Keuangan

Manajer Keuangan membawahi beberapa bagian seperti :

a. Accounting (Akuntansi)

Pengukuran, penjabaran, atau memberi kepastian mengenai informasi yang

akan membantu manajer untuk membuat keputusan dalam perusahaan.

b. Bookkeeping (Pembukuan)

Pencatat transaksi keuangan, transaksi meliputi penjualan, pembelian,

pendapatan, pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi.

c. Kasir

Memiliki tanggung jawab keuangan / administrasi, dan tugas kasir adalah :

1) Melakukan penerimaan uang dan pengeluaran uang kas perusahaan

2) Bertanggung jawab atas uang kas perusahaan.

d. Billing (Penagihan)

Tugas billing adalah melakukan penagihan kepada debitur perusahaan

(penagihan terhadap para tenant)

2.3.5 Manajer Teknik

Manajer Tekhnik membawahi beberapa bagian seperti :

a. Elektrik

Bagian yang bertugas dalam bidang kelistrikan.

b. Mekanik

Bagian yang bertugas melakukan perbaikan jika terjadi gangguan pada mesin

maupun listrik.

c. AC (Air Conditioning)

(22)

11

d. Sipil

Bagian yang merancang, membangun, dan merenovasi insfrastruktur, dan

melakukan perbaikan gedung.

2. 4 Proses Bisnis Penilaian Kinerja 2.4.1 Penilaian Kinerja

Langkah pertama, menetapkan standar yang diharapkan dari suatu jabatan,

sehingga akan diketahui parameter-parameter apa saja yang akan diukur dalam

penilaian kinerja. Parameter-parameter tersebut tentunya harus sangat terkait

dengan pelaksanaan tugas pada jabatan itu. Tahap ini biasanya dapat dilakukan

dengan menganalisa jabatan (job analysis) atau menganalisa uraian tugas

masing-masing jabatan.

Setelah tujuan dan parameter yang akan diukur dalam penilaian kinerja

diketahui, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan desain yang sesuai untuk

mencapai tujuan yang diharapkan. Penentuan desain penilaian kinerja ini harus

selalu dikaitkan dengan tujuan penilaian. Hal ini karena tiap-tiap desain penilaian

kinerja memiliki kelemahan dan kelebihannya masing. Langkah berikutnya adalah

melakukan penilaian kinerja terhadap pegawai yang menduduki suatu jabatan.

Kabag pertama kali mengisi data karyawan yang akan dinilai, lalu menilai

masing-masing bawahan dengan melingkari atau memeriksa skor yang paling

baik menggambarkan kinerjanya untuk masing-masing parameter. Lalu

menandatangani form penilaian tersebut dan diserahkan kepada personalia.

Langkah terakhir adalah evaluasi terhadap sistem penilaian kinerja yang

(23)

apakah penilaian kinerja tersebut sudah sesuai dengan karyawan kontrak bagian

security pada saat melakukan wawancara langsung. Apabila ternyata belum, maka

harus menilai ulang suatu parameter yang telah dilakukan penilaian kinerja

terhadap Kabag. Kemudian tim evaluasi mengisi kesimpulan hasil evaluasi dan

(24)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Aplikasi

Menurut Ibisa, Aplikasi adalah alat bantu untuk mempermudah dan

mempercepat proses pekerjaan dan bukan merupakan beban bagi penggunanya.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket disebut sebagai

suatu paket atauapplication suite.Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya

memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan

pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi.

Pengertian aplikasi Menurut Jogiyanto (1999:12) adalah penggunaan

dalam suatu komputer, instruksi (instructiom) atau pernyataan (statement) yang

disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi

output

Dengan membuat aplikasi penilaian kinerja bagian security pada PT.

Jasamitra Propertindo, agar proses penilaian tersebut bisa lebih maksimal, yaitu

data lebih mudah dicari pada saat segera dibutuhkan, dan akurasi terhadap

penilaian kinerja lebih tinggi pada perusahaan tersebut.

3.2 Penilaian Kinerja

Pada organisasi yang modern, penilaian memberikan mekanisme peranan

penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan

standar-standar kinerja dan untuk memotivasi kinerja individu di waktu

(25)

dari sebagian besar perusahaan dan memberikan basis untuk keputusan-keputusan

yang mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan, transfer, dan

kondisi-kondisi kepegawaian lainnya.

Menurut Simamora (2001) kinerja karyawan (employee performance)

adalah tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan

pekerjaan. Penilaian kinerja (performance assessment) adalah proses yang

mengukur kinerja karyawan. Penilaian kinerja merupakan salah satu fungsi

mendasar personalia, kadang-kadang disebut juga dengan review kinerja,

penilaian karyawan, evaluasi kinerja, evaluasi karyawan, atau rating personalia.

Siagian (1995:225–226) menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja adalah

suatu pendekatan dalam melakukan penilaian prestasi kerja para pegawai yang di

dalamnya terdapat berbagai faktor seperti :

1. Penilaian dilakukan pada manusia sehingga disamping memiliki kemampuan

tertentu juga tidak luput dari berbagai kelemahan dan kekurangan;

2. Penilaian yang dilakukan pada serangkaian tolak ukur tertentu yang realistik,

berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta kriteria yang ditetapkan dan

diterapkan secara obyektif;

3. Hasil penilaian harus disampaikan kepada pegawai yang dinilai dengan lima

maksud:

a. Apabila penilaian tersebut positif maka penilaian tersebut menjadi

dorongan kuat bagi pegawai yang bersangkutan untuk lebih berprestasi

lagi pada masa yang akan datang sehingga kesempatan meniti karier lebih

(26)

14

b. Apabila penilaian tersebut bersifat negatif maka pegawai yang

bersangkutan mengetahui kelemahannya dan dengan sedemikian rupa

mengambil berbagai langkah yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan

tersebut.

c. Jika seseorang merasa mendapat penilaian yang tidak obyektif, kepadanya

diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan sehingga pada

akhirnya ia dapat memahami dan menerima hasil penilaian yang

diperolehnya.

d. Hasil penilaian yang dilakukan secara berkala itu terdokumentasikan

secara rapi dalam arsip kepegawaian setiap pegawai sehingga tidak ada

informasi yang hilang, baik yang sifatnya menguntungkan maupun

merugikan pegawai bersangkutan;

e. Hasil penilaian prestasi kerja setiap orang menjadi bahan yang selalu turut

dipertimbangkan dalam setiap keputusan yang dambil mengenai mutasi

pegawai, baik dalam arti promosi, alih tugas, alih wilayah, demosi maupun

dalam pemberhentian tidak atas permintaan sendiri.

Untuk penilaian kinerja karyawan pada PT. Jasamitra Propertindo,

melakukan penilaian dan evaluasi kinerja bertujuan untuk para karyawan guna

meningkatkan prestasi kerjanya yang akan datang dari tahun sebelumnya,

sekaligus untuk memberitahu masing-masing karyawan seberapa jauh prestasi

(27)

3.3 Graphic Rating Scales (Skala Penilaian Grafik)

Menurut Utomo (2008), Graphic Rating Scales (GRS) merupakan salah

satu metode yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja karyawan.

Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan karena metode ini mudah

dikembangkan dan mudah untuk dimodifikasi jika diperlukan adanya perubahan

terhadap kriteria-kriteria yang menjadi bahan penilaian.

Skala penilaian grafik memberikan penilaian yang khas. Disitu didaftarkan

ciri-ciri (seperti mutu dan kehandalan) serta kisaran nilai kinerja (dari yang tidak

memuaskan sampai yang luar biasa memuaskan) untuk masing-masing bawahan

dengan melingkari atau memeriksa skor yang paling baik menggambarkan

kinerjanya untuk masing-masing ciri atau parameter.

Terdapat beberapa alasan mengapa metode ini banyak dipakai secara luas,

yaitu :

1. Skala penilaian grafik mudah digunakan. Penyelia dapat menilai banyak

individu dalam waktu singkat. Skala-skala ini juga mudah dipahami dan

dijelaskan kepada orang-orang yang dinilai.

2. Metode ini juga mudah dibuat dan dimodifikasi jika dibutuhkan. Skala

penilaian grafik membandingkan kinerja individu terhadap sebuah standar

absolut. Penilai mengevaluasi kinerja berbagai dimensi atau kriteria,

seperti kualiatas kerja, penerimaan kritik, kemauan memikul tanggung

jawab dan hal-hal yang serupa lainnya. Penilai menngunakan skala berupa

angka-angka mulai dari rendah sampai tinggi, dari yang dinilai jelek

sampai ke nilai yang baik sekali. Atau dari kriteria yang tidak memuaskan

(28)

16

Untuk penilaian kinerja karyawan pada PT. Jasamitra Propertindo,

melakukan penilaian dan evaluasi misalnya dengan parameter pengetahuan tugas

dan tanggung jawab kerja. Skala yang digunakan adalah Kurang Sekali, Kurang,

Cukup, Bagus, Bagus Sekali, Kurang Sekali adalah yang terburuk dan Bagus

Sekali adalah yang terbaik. Jika parameter pengetahuan tugas dan tanggung jawab

kerja karyawan tersebut bagus sekali, misalnya, maka ia diberi nilai Bagus Sekali

dan begitu seterusnya untuk menilai parameter-parameter kinerja lainnya.

3.4 Proses Penilaian dan Evaluasi Kinerja 3.4.1 Proses Penilaian Kinerja

Langkah-langkah dalam proses penilaian, yaitu 1). Menentukan data

karyawan, dan 2). Menentukan tinjauan penilaian yang terdiri dari parameter apa

saja yang akan dinilai dan skalanya (BS, B, C, K, KS).

Berikut contoh penentuan berdasarkan survey yg dilakukan di perusahaan

dan bisa berubah sesuai kebijakan perusahaan, dapat dilihat pada tabel 3.1 dan

tabel 3.2.

Tabel 3.1 Data Karyawan

(29)

Tabel 3.2 Tinjauan Penilaian

3.4.2 Proses Evaluasi Kinerja

Langkah-langkah dalam proses evaluasi, yaitu 1). Menentukan data

karyawan, 2). Menentukan tinjauan evaluasi yang terdiri dari parameter apa saja

yang akan dinilai dan skalanya (BS, B, C, K, KS), 3). Menentukan tinjauan

evaluasi yang terdiri dari parameter apa saja yang akan dinilai dan skalanya (BS,

B, C, K, KS), dan 4). Memberi kesimpulan terhadap hasil evaluasi.

Berikut contoh penentuan berdasarkan survey yg dilakukan di perusahaan

dan bisa berubah sesuai kebijakan perusahaan, dapat dilihat pada tabel 3.3, tabel

3.4, dan tabel 3.5.

No. Faktor Penilaian

Hasil Penilaian

BS B C K KS

1 PENGETAHUAN TUGAS

2 TANGGUNG JAWAB

3 DISIPLIN

4 KREATIF

5 MOTIVASI

6 KUALITAS PEKERJAAN

7 KERJA SAMA

8 PELAYANAN PELANGGAN

9 PENAMPILAN KERJA

10 ETIKA KERJA

(30)

18

Tabel 3.3 Data Karyawan

Tabel 3.4 Tinjauan Evaluasi

No. Faktor Penilaian

Hasil Penilaian

BS B C K KS

1 PENGETAHUAN TUGAS

2 TANGGUNG JAWAB

3 DISIPLIN

4 KREATIF

5 MOTIVASI

6 KUALITAS PEKERJAAN

7 KERJA SAMA

8 PELAYANAN PELANGGAN

9 PENAMPILAN KERJA

10 ETIKA KERJA

11 DEDIKASI TERHADAP TUGAS

Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Evaluasi

(31)

3.5 Analisa Dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilaksanakan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi

dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,

sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan

penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang

dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan

kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan

hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh

kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

Menurut Kendall (2003:7), Analisis dan Perancangan Sistem berupaya

menganalisis input data atau aliran `data secara sistematis, memproses atau

mentransforasikan data, menyimpan data, dan menghasilkan output informasi

dalam konteks bisnis khusus. Selanjutnya, analisa dan perancangan sistem

dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang bisa dicapai melalui penggunaan

sistem informasi terkomputerisasi.

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena

kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap

selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang

harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

(32)

20

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah

mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem

tersebut. tahap ini disebut desain sistem.

3.6 Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir

formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang

menunjukkan dokumen gambaran arus data dengan menggunakan simbol seperti

pada tabel berikut yang dijelaskan pada tabel 3.6 :

Tabel 3.6 Simbol Bagan Aliran Dokumen

No. Simbol

2. Proses Komputerisasi Menunjukkan kegiatan dari

operasi program komputer.

3. Database Untuk menyimpan data.

4. Penghubung Menunjukkan hubungan di

halaman yang sama.

(33)

No. Simbol

Nama Simbol

Flowchart

Fungsi

6. Terminator Menandakan awal/akhir dari

suatu sistem.

7. Decision Menggambarkan logika

keputusan dengan nilai true

atau false.

8. Kegiatan Manual Untuk menunjukkan

pekerjaan yang dilakukan

secara manual.

9. Simpanan Offline Untuk menujukkan file

non-komputer yang diarsip urut

(34)

22

3.7 Entity Relation Diagram

Entity Relationship Diagram adalah suatu bentuk perencanaan database

secara konsep fisik yang nantinya akan dipakai sebagai kerangka kerja dan

pedoman dari struktur penyimpanan data. ERD digunakan untuk menggambarkan

model hubungan data dalam sistem, dimana didalamnya terdapat hubungan entitas

beserta atribut relasinya dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk

sistem pemrosesan data. ERD memiliki beberapa jenis model yaitu :

Tabel 3.7 Jenis ERD

No. Jenis ERD Keterangan

1. Conceptual Data Model

(CDM)

Merupakan model universal dan dapat

menggambarkan semua struktur logic

database (DBMS), dan tidak

bergantung dari software atau

pertimbangan struktur data storage.

Sebuah CDM dapat diubah langsung

menjadi PDM.

2. Physical Data Model (PDM) Merupakan model ERD yang

mengacu pada pemilihan software

DBMS yang spesifik. Hal ini

seringkali berbeda secara signifikan

dikarenakan oleh struktur tipe

database yang bervariasi, dari model

(35)

3.7.1 Jenis Objek ERD

1. Entity

Sesuatu yang ada dan terdefinisikan bisa berupa nyata maupun abstrak

yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya dan adanya hubungan saling

ketergantungan. Ada 2 macam tipe entity, yaitu :

a. Strong Entity

Strong Entity merupakan tipe entity yang mempunyai key attribute untuk

setiap individu yang ada di dalamnya. Atau bisa diartikan juga sebagai

obyek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata.

b. Weak Entity

suatu entity yang mana keberadaannya tergantung dari keberadaan entity

lain.

2. Attribute

Setiap entity memiliki beberapa attribute, yang merupakan ciri atau

karakteristik dari entity tersebut. Attribute seting disebut juga data elemen atau

data field.

3. Key

Beberapa elemen data memiliki sifat, dengan mengetahui nilai yang telah

diberikan oleh sebagian elemen data dari entity tertentu, dapat diidentifikasikan

nilai-nilai yang terkandung dalam elemen-elemen data lain ada entity yang sama.

Elemen penentu tersebut adalah sebagai elemen data kunci (key).

4. Relationship

Relationship menggambarkan hubungan yang terjadi antara satu atau lebih

(36)

24

a Derajat relationship ada 3 macam, yaitu:

1) Unary Degree (Derajat Satu) adalah sebuah entity berelasi dengan

b Cardinality Ratio ada 3 macam, yaitu:

1) One to One Relationship merupakan setiap satu entity berhubungan

dengan paling banyak satu entity di entity lainnya.

2) One to Many atau Many to One Relationship merupakan hubungan

antar entity satu dengan entity yang lainnya adalah satu berbanding

banyak.

3) Many to Many Relationship merupakan setiap satu entity

berhubungan dengan banyak entity di satu entity lainnya.

3.8 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram atau sering juga disebut dengan Bubble Chart atau

diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi adalah alat

pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan

sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain

dengan alir data baik secara manual maupun komputerisasi. DFD merupakan alat

pembuat model yang sering digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan

(37)

Untuk memudahkan proses pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun

berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu:

1. Context Diagram

Merupakan diagram paling atas dan pembahasan berupa global yang terdiri

dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang

digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem

dan juga sistem dalam suatu proses. Sedangkan hal yang digambarkan dalam

Context Diagram adalah hubungan antar terminator dan data source.

2. Diagram level 0

Merupakan diagram yang berada diantara diagram konteks dan diagram detail

serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam

diagaram level 0 adalah proses utama dari sistem serta hubungan entitiy, proses,

alur data dan data source.

3. Diagram Detail (Primitif)

Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam diagram zero. Diagram

yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.

Data Flow Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu:

a Terminator

Terminator atau External Entity atau kesatuan luar yang mewakili entitas

external yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Terminator

merupakan kesatuan di lingkungan sistem yang dapat berupa orang atau sistem

yang berada di lingkungan luar sistem yang memberikan inputan maupun yang

menerima output dari sistem serta berupa bagian atau divisi diluar sistem yang

(38)

26

0

SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJ A SECURITY PT JASAMITRA

PROPERTINDO

+

b Proses

Proses sering dikenal dengan nama Bubble, fungsi atau informasi. Komponen

proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke

output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan

transformasi atau empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul. Proses diberi

nama untuk menerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang atau kegiatan

yang dilaksanakan. Dan setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap

sebagai berikut:

1) Identifikasi Proses

Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis

pada bagian atas simbol.

(39)

2) Nama Proses

Menunjukkan apa yang sedang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses

harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya. Nama proses

diletakkan dibawah identifikasi proses.

3) Data Store

Data Store digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data. Data store

disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada

satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data

store menunjukkan nama filenya. Data Store biasanya berkaitan dengan

penyimpanan file atau database yang dilakukan secara terkomputerisasi. Data

store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses

pengertiannya sebagai berikut:

a) Alur data dari store yang berarti sebagai pengaksesan data untuk suatu

proses.

b) Alur data ke proses berarti meng-update data seperti nambah data,

mengurangi data maupun mengubah data.

4) Alur Data

Alur data dapat digambarkan dengan anak panah yang menuju ke dalam proses

maupun ke luar proses. Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan

data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya.

5) Syarat-syarat pembuatan sebuah DFD adalah:

a) Pemberian nama untuk setiap komponen DFD.

b) Pemberian nomor pada proses DFD.

(40)

BAB IV

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Penulis melakukan kerja praktek di PT. Jasamitra Propertindo yang

berdomisili di Surabaya. PT. Jasamitra Propertindo adalah perusahaan yang

bergerak dalam bidang jasa yang mengelola Pusat Grosir Surabaya (PGS).

Perusahaan tersebut yang beralamat di Jl. Dupak No.1 Surabaya masih

menggunakan sudut pandang kabag dan manajemen perusahaan, dan hasil

penilaian kinerja pada perusahaan tersebut masih kurang maksimal karena masih

menggunakan perangkat secara manual yang dapat mencari data rekap penilaian

kinerja lebih lama pada saat segera dibutuhkan, rekap data tidak rapi, dan terdapat

data yang hilang, sehingga membutuhkan proses penilain kinerja secara

komputerisasi dan agar proses penilaian tersebut bisa lebih maksimal, yaitu data

lebih mudah dicari pada saat segera dibutuhkan, dan akurasi terhadap penilaian

kinerja lebih tinggi pada perusahaan tersebut, maka diperlukan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Menganalisis proses bisnis

2. Menganalisis kebutuhan sistem.

3. Mendesain sistem (document flow, system flow, Context Diagram, Jenjang

Proses (HIPO), data flow diagram (DFD), ERD, struktur tabel desain I/O

(input-output), desain Interface).

(41)

Langkah-langkah di atas bertujuan untuk menemukan solusi dari

permasalahan-permasalahan yang ada pada PT. Jasamitra Propertindo yang lebih

jelasnya dapat dilihat pada penjelasan sub bab di bawah ini.

4.1 Menganalisis Proses Bisnis

Dalam menganalisis proses bisnis ini berisikan penjelasan proses bisnis

penilaian kinerja yang terdapat pada PT. Jasanitra Propertindo. Langkah pertama

kali yaitu, personalia mendata siapa saja karyawan bagian security yang berakhir

kontrak, yang nantinya diketahui oleh manajer operasional sebagai departemen

dari bagian security dan diketahui oleh kabag security. Kemudian, dari data

karyawan tersebut yang berada di kabag security, terdapat lampiran berupa

formulir penilaian kinerja karyawan, formulir penilaian tersebut diisi oleh kabag

security dan setelah itu diberikan kembali pada personalia. Setelah proses

penilaian kinerja dilakukan, personalia membuat jadwal untuk evaluasi kinerja

yang dilakukan oleh tim evaluasi. Setelah ditentukan jadwal untuk evaluasi

kinerja, tim evaluasi mengadakan evaluasi kinerja terhadap karyawan bagian

security. Berkas-berkas dari evaluasi, diserahkan kembali kepada personalia. Dan

proses bisnis yang terakhir adalah, personalia melakukan rekap evaluasi kinerja,

membuat daftar hasil evaluasi kinerja, dan membuat surat kontrak baru bagi yang

(42)

33

4.2 Menganalisis Kebutuhan Sistem

Sebelum mendesain sistem yang akan dibuat, maka langkah yang pertama

kali dilakukan adalah menganalisis kebutuhan sistem, dibuat dengan tujuan agar

mengetahui masalah-masalah yang ada sehingga dapat dihasilkan solusi yang

tepat dari sistem yang dibuat. Tahapan-tahapan analisis kebutuhan yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada manajer operasional yang terkait dengan

penilaian kinerja. Wawancara ini bertujuan menghasilkan informasi-informasi

dibutuhkan sehingga dari informasi tersebut dapat dibangun sebuah sistem

yang dibuat mampu menjawab kebutuhan sistem. Beberapa informasi yang

dihasilkan dari hasil wawancara tersebut adalah informasi mengenai data-data

yang akan diolah, proses penilaian kinerja, evauasi kinerja, dan hasil evaluasi

kinerja.

2. Observasi/pengamatan

Observasi atau pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan

informasi tambahan yang tidak didapatkan dari pengumpulan data dengan cara

wawancara. Dari hasil obersevasi/pengamatan yang dilakukan di perusahaan,

informasi yang didapatkan adalah informasi mengenai fasilitas penyimpanan data

pada perusahaan tersebut sebagian besar masih menggunakan kertas dan

menggunakan Microsoft Excel.

Dari analisis yang telah dijelaskan, proses penilaian kinerja karyawan pada

PT. Jasamitra Propertindo tersebut, dapat untuk mengatasi permasalahan yang

(43)

mampu memudahkan dan mempercepat penyampaian informasi penilaian kinerja

kepada manajer. Proses-proses utama yang ada diantaranya penilaian kinerja,

evaluasi kinerja, dan merekap hasil evaluasi kinerja. Langkah selanjutnya adalah

menggambarkan output yang akan dihasilkan dari solusi.

Setelah gambaran singkat solusi diberikan kepada salah satu manajemen

dari pihak PT. Jasamitra Propertindo, maka langkah selanjutnya adalah mendesain

sistem dari system flow, Context Diagram, Jenjang Proses (HIPO), data flow

diagram (DFD), ERD, struktur tabel desain I/O (input-output), desain Interface.

4.3 Desain Sistem

Pada perancangan aplikasipenilaian kinerja security pada PT. Jasamitra

Propertindo ini memiliki beberapa sub desain yaitu dokument flow, system flow,

Context Diagram, Jenjang Proses (HIPO), data flow diagram (DFD), ERD,

struktur tabel desain I/O (input-output), desain Interface.

4.2.1 Document Flow Penilaian, Evaluasi, dan Hasil Evaluasi Kinerja

Pada document flow ini terdapat 3 gambaran document flow yaitu:

document flow Penilaian Kinerja Bagian Security, document flow evaluasi kinerja

Bagian Security, dan document flow daftar hasil evaluasi kinerja Bagian Security

A. Document Flow Penilaian Kinerja

Untuk document flow Penilaian Kinerja yang berisi : personalia melihat

data security yang akan habis masa kontraknya kemudian dibuatkan daftar data

security yang akan habis masa kontarknya yang berupa dokumen, dari daftar data

security yang akan habis masa kontraknya diberikan kepada manajemen

(44)

35

Dokumen Flow Penilaian Kinerja Security

Personalia

penilaian. Lalu kabag security melakukan proses penilaian kinerja pada anggota

security. Setelah selesai menilai, formulir penilaian tersebut diserahkan kepada

personalia yang nantinya formulir penilaian tersebut sebagai bahan pertimbangan

untuk evaluasi penilaian kinerja dengan tim evaluasi (general manajer, direktur

umum, manajer oprasional, kabag personalia, manajer umum), seperti yang

terlihat pada gambar 4.1

(45)

Dokumen Flow Evaluasi Kinerja Security

Tim Evaluasi Kinerja

( General Manager, Direktur Umum, Manager Operasional, Kabag Personalia, Manager Umum )

Personalia

B. Document Flow Evaluasi Kinerja

Untuk document flow Evaluasi Kinerja yang berisi : personalia

menentukan jadwal untuk melakukan evaluasi kinerja bagian security dan

membuaat dokumen berupa jadwal evaluasi kinerja bagian security, dokumen

jadwal evaluasi kinerja diberikan tim evaluasi. Pada saat penyerahan kepada tim

evaluasi, selain formulir evaluasi kinerja juga dilampirkan formulir penilaian yang

telah dinilai oleh kabag security. Lalu tim evaluasi melakukan proses evaluasi

kinerja bagian security. Setelah selesai mengevaluasi, formulir evaluasi dan

lampiran tersebut diserahkan kepada persnalia yang nantinya akan dilakukan

proses rekap daftar hasil evaluasi kinerja bagian security, seperti yang terlihat

pada gambar 4.2

(46)

37

Dokumen Flow Daftar Hasil Evaluasi

Security

C. Document Flow HasilEvaluasi Kinerja

Untuk document flow Evaluasi Kinerja yang berisi : personalia merekap

hasil evaluasi kinerja bagian security yang telah dievaluasi oleh tim evaluasi.

Setelah itu dibuatkan dokumen rekap hasil evaluasi kinerja bagian security.

Kemudian personalia melakukan selesksi kelulusan terhadap anggota security.

Jika seleksi lulus maka security tersebut dibuatkan kontrak baru, dan apabila dari

seleksi tersebut tidak lulus maka security dibuatkan surat berkhir kontrak, seperti

yang terlihat pada gambar 4.3

(47)

Sistem Flow Penilaian Kinerja Security

Personalia Manajer Operasional Kabag Security

Mulai 4.2.2 System Flow Penilaian, Evaluasi, dan Hasil Evaluasi Kinerja

Perancangan desain sistem yang menjadi solusi dari permasalahan PT.

Jasamitra Propertindo akan dibahas pada sub bab berikut ini :

A. System Flow Penilaian Kinerja

Untuk system flow Penilaian Kinerja yang berisi : personalia melihat data

security yang akan habis masa kontraknya dari daftar data security yang akan

habis masa kontraknya, sistem memunculkan display data security yang akan

habis masa kontraknya, data tersebut juga bisa dilihat oleh manajer oprasional dan

kabag security. Lalu sistem mengambil formulir penilaian yang berasal dari

master nilai, setelah itu kabag security melakukan proses input penilaian kinerja

pada anggota security yang setelah itu disimpan di dalam database data penilaian,

seperti yang terlihat pada gambar 4.4

(48)

39

Sistem Flow Evaluasi Kinerja Security

Tim Evaluasi Kinerja

( General Manager, Direktur Umum, Manager Operasional, Kabag Personalia, Manager Umum ) Personalia

Untuk system flow Evaluasi Kinerja yang berisi : personalia menentukan

jadwal untuk melakukan evaluasi kinerja bagian security dengan melihat data

yang telah tersimpan dalam database data penilaian dan membuat dokumen

berupa jadwal evaluasi kinerja bagian security, dokumen jadwal evaluasi kinerja

diberikan tim evaluasi. Tim evaluasi melihat data security yang akan habis masa

kontraknya yang setelah itu sistem akan memunculkan display data security yang

akan habis masa kontraknya. Lalu sistem mengambil formulir penilaian yang

berasal dari master nilai, setelah itu tim evaluasi melakukan proses input evaluasi

kinerja bagian security dan disimpan, evaluasi kinerja tersebut disimpan dalam

database data penilaian, seperti yang terlihat pada gambar 4.5

(49)

Sistem Flow Hasil Evaluasi Kinerja Securiy

C. System Flow Hasil Evaluasi Kinerja Bagian Security

Untuk system flow Evaluasi Kinerja yang berisi : personalia melihat data

yang telah dievaluasi oleh tim evaluasi yang tersimpan didalam database data

penilaian. Setelah itu melakukan proses rekap hasil evaluasi kinerja bagian

security. Kemudian personalia melakukan selesksi kelulusan terhadap anggota

security yang terdapat didalam database master nilai. Jika seleksi lulus maka

security tersebut dibuatkan kontrak baru, dan apabila dari seleksi tersebut tidak

lulus maka security dibuatkan surat berkhir kontrak, seperti yang terlihat pada

gambar 4.6

(50)

41 4.4 HIPO Aplikasi Penilaian Kinerja

Hierarchical Input Process Output merupakan alat perancangan sistem

yang dapat menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu

dengan jelas dan terstruktur. Gambar 4.7 merupakan HIPO dari Aplikasi Penilaian

Kinerja.

(51)

LIHAT DATA SEC YG AKAN DINILAI REKAP HASIL EVALUASI KINERJA SEC

EVALUASI KINERJA SEC LIHAT EVALUASI KINERJ A SEC

HASIL EVALUASI KINERJ A SEC

DATA SEC YANG AKAN DINILAI DATA SEC YANG AKAN DIEVALUASI

HASIL EVALUSI KINERJ A SEC

HASIL PENILAIAN KINERJ A SEC PENILAIAN KINERJA SECURITY LIHAT DATA SEC YG AKAN DIEVALUASI

EVALUASI KINERJA SECURITY DATA SEC HABIS MASA KONTRAKNYA

LIHAT DATA SEC HABIS M ASA KONTRAK

0

APLIKASI PENILAIAN KINERJA BAGIAN SECURITY PADA PT JASAM ITRA

PROPERTINDO

4.5 Data Flow Diagram Penilaian, Evaluasi, Dan Hasil Evaluasi Kinerja

Berikut adalah DFD system yang akan di implementasikan pada PT.

Jasamitra Propertindo yang di gambarkan sebagai berikut :

4.4.1 Context Diagram

Context diagram pada Aplikasi Penilaian Kinerja Security ini terdiri atas 3

external entity yaitu personalia, tim evaluasi, dan kabag security, seperti yang

dijelaskan pada gambar 4.8

(52)

43

[LIHAT DATA SEC YG AKAN DINILAI]

[HASIL EVALUASI KINERJA SEC] [REKAP HASIL EVALUASI KINERJA SEC]

[EVALUASI KINERJA SEC] [LIHAT EVALUASI KINERJA SEC]

DAFTAR HASIL EVALUASI KINERJ A SEC

DATA EVALUASI KINERJA SECURITY

EVALUASI KINERJA SEKURITY

DATA SEC YG AKAN DIEVALUASI DATA SECURITY YANG AKAN DINILAI

[DATA SEC YANG AKAN DINILAI]

[HASIL EVALUSI KINERJA SEC] [DATA SEC YANG AKAN DIEVALUASI]

[PENILAIAN KINERJA SECURITY]

HASIL PENILAIAN KINERJA

LIST DATA SECURITY LIST DATA SECURITY

[LIHAT DATA SEC YG AKAN DIEVALUASI]

[EVALUASI KINERJA SECURITY]

[HASIL PENILAIAN KINERJA SEC]

[DATA SEC HABIS MASA KONTRAKNYA] [LIHAT DATA SEC HABIS MASA KON TRAK]

PERSONALIA 4.4.2 Data Flow Diagram Level 0

Pada DFD level 0 di bawah ini terdapat 3 sub proses yang merupakan

dekomposisi dari proses global. Keempat sub proses yaitu Penilaian, Penilaian

Kinerja Security, Evaluasi Kinerja Security, dan Hasil Evaluasi Kinerja Security .

Selain itu terdapat 4 external entity (personalia, tim evaluasi, dan kabag security)

dan terdapat 2 data store (data security dan data penilaian), seperti yang

dijelaskan pada gambar 4.9

(53)

DATA SECURITY

[LIHAT DATA SEC YG AKAN DINILAI]

[DATA SECURITY YANG AKAN DINILAI]

[HASIL PENILAIAN KINERJA]

[HASIL PENILAIAN KINERJA SEC] [PENILAIAN KINERJA SECURITY]

[DATA SEC YANG AKAN DINILAI] [DATA SEC HABIS MASA KONTRAKNYA]

[LIST DATA SECURITY] [LIHAT DATA SEC H ABIS MASA KONTRAK]

PERSONALIA

4.4.3 Data Flow Diagram Level 1 Lihat Data Security Dan Menilai Kinerja

Pada DFD level 1 di bawah ini terdapat 2 sub proses yang merupakan

dekomposisi dari proses DFD level 0. Sub proses yaitu proses Melihat Data

Security dan Menilai Kinerja Security. Selain itu terdapat 2 external entity

(personalia dan kabag security) dan terdapat 2 data store (data security dan data

penilaian), seperti yang dijelaskan pada gambar 4.10

Gambar 4.10 Data Flow Diagram Level 1 Lihat Data Security Dan Penilaian

(54)

45

[EVALUASI KINERJA SEKURITY] [DATA SEC YG AKAN DIEVALUASI] [HASIL EVALUSI KINERJA SEC]

[EVALUASI KINERJA SECURITY]

[LIST DATA SECURITY] [LIHAT DATA SEC YG AKAN DIEVALUASI]

[DATA SEC YANG AKAN DIEVALUASI] TIM EVALUASI

8 DATA

SECURITY

2.1

PROSES EVALUASI KINERJA SECURITY

9 DATA

PENILAIAN

4.4.4 Data Flow Diagram Level 1 Evaluasi Kinerja

Pada DFD level 1 di bawah ini terdapat 1 sub proses yang merupakan

dekomposisi dari proses DFD level 0. Sub proses yaitu proses Evaluasi Kinerja

Security. Selain itu terdapat 1 external entity (tim evaluasi) dan terdapat 2 data

store (data security dan data penilaian), seperti yang dijelaskan pada gambar 4.11

(55)

[DAFTAR HASIL EVALUASI KINERJA SEC]

DAFTAR HASIL EVALUASI KINERJ A [DATA EVALUASI KINERJ A SECURITY]

[LIHAT EVALUASI KINERJA SEC] [EVALUASI KINERJA SEC] [HASIL EVALUASI KINERJA SEC] [REKAP HASIL EVALUASI KINERJA SEC]

3.1

4.4.5 Data Flow Diagram Level 1 Hasil Evaluasi Kinerja

Pada DFD level 1 di bawah ini terdapat 2 sub proses yang merupakan

dekomposisi dari proses DFD level 0. Sub proses yaitu proses Membuat Rekap

Hasil Evaluasi Kinerja Security dan Mencetak Hasil Evaluasi Kinerja Security.

Selain itu terdapat 1 external entity (personalia) dan terdapat 1 data store (data

penilaian), seperti yang dijelaskan pada gambar 4.12

(56)

47

4.6 Entity Relational Data 4.6.1 Conceptual Data Model

Di bawah ini merupakan CDM dari struktur database aplikasi Penilaian

Kinerja yang terdiri dari Karyawan, Penilaian, Pertanyaan, dan Nilai.

(57)

4.6.2 Physical Data Model

Di bawah ini merupakan PDM dari struktur database aplikasi Penilaian

Kinerja yang terdiri dari Karyawan, Penilaian, Pertanyaan, dan Nilai.

(58)

49

4.6.3 Struktur Tabel

Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja ini terdapat 4 (empat) tabel.

Tabel-tabel tersebut memiliki struktur tabel yang saling terintegrasi dan

memberikan informasi yang cukup lengkap bagi pengguna sistem. Berikut

penjelasan struktur tabel dari tiap tabel :

1. Tabel Karyawan

Primary Key : Id_karyawan

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data karyawan

Tabel 4.1 Struktur Tabel Karyawan

Field Type Data Length Constraint

ID_KARYAWAN Char 11 Primary Key

NAMA_KARYAWAN Varchar 20 -

JENIS_KELAMIN Char 1

NO_TLP Varchar 12

TEMPAT_LAHIR Varchar 30

TGL_LAHIR Date -

ALAMAT_KTP Varchar 50

(59)

Field Type Data Length Constraint

KOTA_SEKARANG Varchar 30

DEPARTEMEN Varchar 30

BAGIAN Varchar 30

JABATAN Varchar 30

STATUS_KERJA Varchar 10

PENDIDIKAN Varchar 4

TGL_MULAI_KERJA Date -

MASA_KERJA Char 4

(60)

51

2. Tabel Penilaian

Primary Key : id_penilaian

Foreign Key : thn_nilai, thn_soal, no_soal

Fungsi : Menyimpan data penilaian

Tabel 4.2 Struktur Tabel Penilaian

Field Type Data Length Constraint

ID_PENILAIAN Char 10 Primary Key

THN_NILAI Varchar 4 Foreign Key

TAHUN_SOAL Char 4 Foreign Key

NO_SOAL Char 4 Foreign Key

KARYAWAN_PENILAI Char 11

KARYAWAN_YG_DINILAI Char 11

TGL_PENILAIAN Date -

PERIODE Int -

BS Int -

B Int -

(61)

Field Type Data Length Constraint

K Int -

KS Int -

KESIMPULAN Char 10

3. Tabel Pertanyaan

Primary Key : no_soal, tahun_soal

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data pertanyaan

Tabel 4.3 Struktur Tabel Pertanyaan

Field Type Data Length Constraint

NO_SOAL Char 4 Primary Key

TAHUN_SOAL Char 4 Primary key

STATUS Varchar 10

SOAL Varchar 300

(62)

53

4. Tabel Nilai

Primary Key : thn_soal

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data nilai

Tabel 4.4 Struktur Tabel Nilai

Field Type Data Length Constraint

THN_SOAL Varchar 4 Primary Key

SKOR Decimal 3 -

(63)

4.7 Desain Input/Output

Desain input/output merupakan rancangan desain yang digunakan sebagai

acuan dalam membuat aplikasi. Adapun desain input/output yang ada di tampilan

user sebagai berikut :

1. Desain Form Login

Form login adalah form yang digunakan untuk masuk ke dalam sistem.

Desain form login dapat dilihat pada gambar 4.15.

Gambar 4.15 Desain Form Login

LOGO Username

Password

(64)

55

2. Desain Form Menu Utama

Form Menu ini merupakan tampilan aplikasi setelah melakukan login yang

nantinya akan dilakukan penginputan oleh manajemen, seperti yang dijelaskan

pada gambar 4.16.

(65)

3. Desain Form Security Yang Berakhir Kontrak

Form Generate Data Security Yang Berakhir Kontrak ini merupakan

tampilan data security berakhir kontrak tersebut memiliki button yang

dikelompokkan tersendiri, diantaranya adalah Menu, Data Karyawan Berakhir

Kontrak, Penilaian Kinerja. Pada kolom bagian berisi “security”, karena security

termasuk dalam bagian departemen operasional. Dan pada kolom berakhir

kontrak, berisi tanggal security yang berakhir kontrak. Form ini dapat dilihat oleh

personalia, kabag security, dan tim evaluasi, seperti yang dijelaskan pada gambar

4.17.

(66)

57

4. Desain Form Penilaian Kinerja

Form Penilaian Kinerja adalah digunakan untuk melakukan penilaian bagian

manajemen, seperti yang dijelaskan pada gambar 4.18.

Gambar 4.18 Desain Form Penilaian Kinerja

(67)

5. Desain Form Hasil Evaluasi Kinerja

Form Rekap Hasil Evaluasi Kinerja adalah untuk merekap keputusan

security dari hasil evaluasi kinerja, seperti yang dijelaskan pada gambar 4.19.

(68)

59

4.8 Implementasi Sistem

Implementasi sistem ini akan menjelaskan tentang aplikasi Penilaian

Kierja Petugas Keamanan, Penjelasan hardware/software pendukung dan apa saja

yang bisa dilakukan oleh aplikasi ini. Penjelasan tentang features apa saja yang

ada pada aplikasi ini juga akan didukung oleh tampilan capture dari aplikasi ini.

4.7.1 Spesifikasi Perangkat

Untuk jalannya aplikasi Penilaian Kinerja Bagian Security ini diperlukan

hardware dan software pendukung untuk jalannya aplikasi yaitu:

1. Hardware Pendukung

a. Laptop atau komputer: yang akan digunakan oleh personalia, tim

evaluasi, dan kabag security, masing-masing memiliki 1 komputer untuk

melakukan proses penilaian kinerja karyawan.

b. Processor 233 Mhz

c. Memory dengan RAM 64 MB

d. VGA on Board

e. Monitor Super VGA (800x600) dengan minimum 256 warna

f. Keyboard dan mouse

2. Software Pendukung

a. Database: yang digunakan oleh personalia untuk memanipulasi database

yang ada dalam perusahaan.

b. Aplikasi: digunakan oleh personalia, kabag security, dan tim evaluasi

untuk memproses penilaian kinerja karyawan.

c. Windows 98

(69)

4.7.2 Penjelasan Program

Dibawah ini adalah penjelasan penggunaan masing-masing form yang ada

pada sistem aplikasi penilaian kinerja karyawan.

1. Form Login

Form login adalah form yang digunakan untuk masuk ke dalam sistem

berdasarkan jabatan. Jabatan disini adalah yang bisa login hanya pada bagian

supervisor, admin, manajer operasional, seperti yang dijelaskan pada gambar 4.20.

(70)

61

2. Form Menu Utama Personalia

Form Menu ini merupakan tampilan awal dari aplikasi setelah melakukan

login yang nantinya akan dijalankan dan memunculkan status login dan pilihan

untuk melakukan kegiatan yang disediakan pada aplikasi. Form ini digunakan

untuk Personalia. Selain itu pada menu tersebut memiliki button yang

dikelompokkan tersendiri, diantaranya adalah menu, master, dan daftar hasil

evaluasi kinerja, seperti yang dijelaskan pada gambar 4.21.

(71)

3. Form Menu Utama Penilaian Kinerja

Form Menu ini merupakan tampilan awal dari aplikasi setelah melakukan

login yang nantinya akan dijalankan dan memunculkan status login dan pilihan

untuk melakukan kegiatan yang disediakan pada aplikasi. Form ini digunakan

untuk user yang menilai kinerja karyawan. Selain itu pada menu tersebut memiliki

button yang dikelompokkan tersendiri, diantaranya adalah logout, penilaian

kinerja, dan cetak penilaian, seperti yang dijelaskan pada gambar 4.22.

(72)

63

4. Form Master Karyawan

Form Master Karyawan ini merupakan tampilan untuk input data semua

karyawan. Form ini digunakan untuk Personalia untuk menginput semua data-data

karyawan yang berada di perusahaan tersebut. Form tersebut memiliki button

yang dikelompokkan tersendiri, diantaranya adalah Menu dan Master (didalam

menu master terdapat juga menu master karyawan dan master penilaian), seperti

yang dijelaskan pada gambar 4.24.

(73)

5. Form Menu Security Yang Berakhir Kontrak

Form Menu Security Yang Berakhir Kontrak ini merupakan tampilan data

security berakhir kontrak dari generate database master nilai, selain itu pada

Generate Data Security Berakhir Kontrak tersebut memiliki button yang

dikelompokkan tersendiri, diantaranya adalah Menu, Master (didalam menu

Master terdapat juga menu Master Karyawan dan Master Pertanyaan) dan Data

Karyawan Berakhir Kontrak, seperti yang dijelaskan pada gambar 4.25.

(74)

65

6. Form Menu Penilaian Kinerja

Form Menu Penilaian Kinerja ini merupakan dari aplikasi untuk

Manajemen, apabila melakukan memilih button penilaian kinerja. Fungsi

penilaian digunakan untuk penilaian kinerja petugas seperti gambar interface form

penilaian kinerja, seperti yang dijelaskan pada gambar 4.26.

(75)

7. Form Menu Hasil Evaluasi Kinerja

Form Menu Hasil Evaluasi Kinerja adalah untuk merekap keputusan

security dari hasil evaluasi kinerja, yang nantinya merupakan sebuah keputusan

untuk manajemen menentukan memperpanjang kontrak atau tidak diperpanjang

kontrak karyawan tersebut, seperti yang dijelaskan pada gambar 4.27.

Gambar

Tabel 3.4 Tinjauan Evaluasi
Tabel 3.6 Simbol Bagan Aliran Dokumen
Tabel 3.7 Jenis ERD
Gambar 3.1 Simbol Proses
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mulai Form Penilaian Kinerja Form Penilaian Kinerja Fix Melakukan Penilaian Kinerja Pegawai JFT Hasil Penilaian Membuat Rekap Ulang Hasil Penilaian Tervalidasi Laporan Penilaian

Halaman penilaian yang sudah berisi aspek penilaian,pertanyaan, penilai, dan tenaga kontrak sesuai dengan jabatannya. Waktu penilaian Data periode penilaian Waktu

Pada diagram berjenjang (gambar 4.13) Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan Outsourcing ini terdapat 10 proses yang akan dilakukan yaitu, proses mencatat data

Setelah form aplikasi penilaian kinerja karyawan telah diisi, maka data tersebut akan disimpan ke dalam tabel nilai kriteria dan sistem akan memilah data tersebut apakah

Adapun rating penilaian kinerja yang akan diberikan yaitu dalam skala 1 sampai 5 dari sangat buruk hingga sngat baik, sedangkan bobot yang digunakan adalah bobot

Penilaian kinerja merupakan proses di mana organisasi berupaya memperoleh informasi yang akurat tentang kinerja para anggotanya.Penilaian kinerja karyawan yang

Penilaian kinerja merupakan proses di mana organisasi berupaya memperoleh informasi yang akurat tentang kinerja para anggotanya.Penilaian kinerja karyawan yang dilakukan PG

uc Use Case Manajer HRD Data Kriteria Data Karyawan Kontrak Login Sistem Data Penilaian Kinerja Pimpinan Logout Sistem Cetak Penilaian Kinerja Data User Rekomendasi