• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu"

Copied!
226
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ANGKASA PURA II

(PERSERO) BANDARA INTERNASIONAL KUALANAMU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.AB) Dalam Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh :

AGUSTINA MULIA SYAHPUTRI 110907030

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah di setujui untuk di pertahankan dan di perbanyak oleh :

Nama : Agustina Mulia Syahputri

NIM : 110907030

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap

Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu.

Medan, Juni 2015

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, Msp

NIP. 19791005 200501 1 002 NIP.19590816 198611 1 001

Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(3)

i ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ANGKASA PURA II

(PERSERO) BANDARA INTERNASIONAL KUALANAMU

Nama : Agustina Mulia Syahputri Nim : 110907030

Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Pembimbing : Muhammad Arifin Nasution, S.Sos. Msp

Motivasi individu timbul dari dalam individu dan dapat timbul dari luar individu, dan keduanya mempunyai pengaruh terhadap prestasi dalam pekerjaan. Adanya bantuan sesama karyawan maka menghasilkan kepuasan kerja dan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. PT. Angkasa Pura II menciptakan motivasi untuk karyawan dan memberi kepuasan kerja, agar prestasi karyawan dapat meningkat dan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan, 2) Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan, 3) Bagaimana pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (persero) Bandara Internasional Kualanamu. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan, 2) Mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan, 3) Mengetahui pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (persero) Bandara Internasional Kualanamu.

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Penulis mengambil sempel sebanyak 80 responden. Menggunakan rumus yaitu analisis regresi berganda, adjusted R Square atau koefisien determinasi, uji f dan uji t. Dengan bantuan sistem komputerisasi (Program Komputer SPSS versi 21)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja dengan nilai sebesar 0.000, kepuasan kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja dengan nilai sebesar 0,008. Pada pengujian koefisien determinasi di peroleh adjusted R Square - 0,463 yang menunjukkan pengaruh motivasi dan kepuasan terhadap prestasi kerja pada PT. Angkasa Pura II (persero) Bandara Internasional Kualanamu sebesar ,46,3% dan sisanya 53,7% (100 – 46,3%) di jelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

(4)

ii ABSTRACT

THE EFFECT OF WORK MOTIVATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEE PERFORMANCE ON PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)

KUALANAMU AIRPORT

Name : Agustina Mulia Syahputri

Student Indentification Number : 110907030

Program of Study : Science of Business Administration Supervisor : Muhammad Arifin Nasution, S.Sos. Msp

Individual motivation arises from within the individual and arises from autside the individual, and both have an influence on achievement in work. The help of fellow employees then produce an effect on job saatisfaction and employee peformance. PT. Angkasa Pura creating moyivation for the employees and provide job satisfaction, so that employees can increase achievemen and vrovide benefits for companies.

Formulation of the problem in this research are : 1) how to influence work motivation on employeed performance, 2) ) the influence of job satisfaction on employee performance, 3) how the influence of motivation and job satisfaction on employee performance at PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu Internation Airport. As for the porpose of this research is: 1) The effect of work motivation on employee performance, 2) ) The effect job satisfaction on employee performance, 3) The effect of motivation and job satisfaction on employee of PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu Internation Airport.

Froms of research used in this research is a from of associative research with a quantitative approach. Method of data collection is done through a questionnaire, literature study and documentation study. Sample authors take as many as 80 respondents. Using a formula that multiple regression analysis, R-square, or the coefficient of determination, F test and test t. with the aid of computerized system (SPSS version 21.0).

The results showed that motivation to work has a significant effect on work performance with a value of 0,000, job satisfaction has a significant effect on work performance with a value of 0,008. The coefficient of determination test was abtained adjutsed R Square - 0,46,3 which shows the performance at PT. Angakasa Pura II (persero) Kualanamu Internation Airport amounted to 46,3% and the remaining 53,7% (100 to 46,3%) explained by othe factors that are not included in this study.

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik

guna menyelesaikan studi pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul

penulisan skripsi ini adalah ” PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN

KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA

PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDARA INTERNASIONAL

KUALANAMU ”

Dalam penyusunan penulisan skripsi ini penulis mendapatkan banyak

bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Untuk itu perkenankan penulis untuk menghaturkan banyak terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua penulis Alm. Wahid dan Khairani Sinaga yang telah

memberikan dorongan semangat, do’a, bimbingan dan dukungan yang tak

henti-hentinya, baik berupa moril maupun riil yang belum tentu penulis

dapat membalasnya.

2. Kepada nenek tercinta Sriwati yang telah memberikan dorongan semangat,

do’a, bimbingan dan dukungan yang tak henti-hentinya dalam

(6)

iv

3. Kepada saudara kandung penulis Dirga Nanda Syahputra dan Eliza Nisa

yang telah memberikan dorongan semangat, dan do’a.

4. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Medan.

5. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi

Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara, Medan.

6. Bapak Muhammad Arifin Nasution S.Sos, M.SP, selaku Wakil Ketua

Program Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara, Medan. serta dosen pembimbing

utama yang telah mengarahkan dan meluangkan waktu guna membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Hatta Ridho, S. Sos, M.SP, selaku dosen penguji yang telah

mengarahkan dan meluangkan waktu guna membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Siswati saragih, S. Sos, M.SP, selaku Administrator Program Studi

Ilmu administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Sumatera Utara, Medan.

9. Kepada Abang Farid selaku pegawai pendidikan Administrasi

Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik yang selalu membantu

penulis dalam urusan administrasi yang berhubungan dengan perkuliahan

maupun skripsi.

10.Seluruh dosen-dosen dan Staf Pengajar di Program Studi Ilmu

(7)

v

Utara, terimakasih atas kebaikan dan kesungguhan Bapak/Ibu dalam

mengajari penulis.

11.Bapak Bambang Suhartono selaku Manager SDM & Umum pada PT.

Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu yang

memberi ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan mengambil

data untuk menyusun skripsi ini.

12.Seluruh karyawan/karyawati di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara

Internasional Kualanamu yang telah ikut serta membantu dalam

pengumpulan data pada skripsi, terutama terimakasih kepada kakak Rati

Indah wulan bagian pengembangan SDM dan Diklat yang telah membantu

administrasi penelitian penulis.

13. Kepada abang penulis yang tersayang Mahyaruddin, yang selalu

memotivasi, membantu, mendukung dan mendo’akan penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

14.Sahabat penulis seperjuangan Rafita Sari Siregar, Suci Arsyifa

Ramadhani, Dwi Lana Putri, Titik Dwi Yunita, Rima Switha, Erick

Ramadhan, yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan teman-teman seperjuangan

angkatan 2011 kelas B Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU. penulis

tidak akan melupakan kekompakan diantara kita pada saat perkuliahan dan

menyelesaikan skripsi ini.

15.Dan untuk semua pihak yang telah ikut membantu menyelesaikan skripsi

(8)

vi

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

jauh dari unsur kesempurnaan, masih banyak terdapat kekeliruan dan

kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan ilmu maupun minimnya

pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan

hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna

kesempurnaan skripsi ini.

Semoga segala bentuk bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak

dibalas oleh Allah SWT. Dan semoga skripsi ini dinilai ibadah di sisi-Nya

dan bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya, khususnya pada

lingkungan Program Studi Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Akhirnya semoga segenap

aktivitas yang kita lakukan mendapat bimbingan dan ridho dari-Nya.

Allahumma Amin.

Medan, Juni 2015

Penulis

110907030

(9)

vii

2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja ... 7

2.1.2 Teori Motivasi ... 8

2.1.3 Indikator Motivasi Kerja ... 12

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi ... 15

2.2 Kepuasan Kerja ... 17

2.2.1 pengertian Kepuasan Kerja ... 17

2.2.2 Teori Kepuasan Kerja ... 19

2.2.3 Indikator Kepuasan Kerja ... ...21

2.2.4 Faktor Kepuasan Kerja ... 22

2.3Prestasi Kerja ... 24

(10)

viii

2.3.2 Indikator Prestasi Kerja ... 24

2.3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja ... 25

2.4Hubungan Antar Variabel ... 27

2.4.1 Hubungan Antar Motivasi (X1) dengan Prestasi (Y) ... 27

2.4.2 Hubungan Antar Kepuasan (X2) dengan Prestasi (Y) ... 27

2.5Kerangka Berfikir ... 28

2.6Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Pendekatan Penelitian ... 33

3.2 Lokasi Penelitian ... 33

populasi dan Sampel ... 33

3.2.1 Populasi ... 33

3.2.2 Sampel ... 34

3.3 Definisi Konsep ... 35

3.4 Definisi Operasional ... 36

3.5 Teknik pengumpulan Data ... 38

3.6 Teknik Pengukuran Skor ... 40

3.7 Teknik Analisis Data ... 42

3.7.1 Uji Instrumen ... 42

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 47

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Angkasa Pura II (Persero) ... 47

(11)

ix

4.1.3 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi ... 56

4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan ... 95

4.1.5 Arti Logo Perusahaan ... 96

4.1.6 Tata Kelola Perusahaan ... 91

4.1.7 Sasaran Tujuan Perusahaan PT. Angkasa Pura ... 100

4.1.8 Jasa Terikat Kebandaraan Udaraan ... 101

4.1.9 Nilai-nilai Perusahaan PT. Angkasa Pura II ... 107

4.2Penyajian Data ... 108

4.2.1 Identitas Responden ... 108

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 111

4.2.3 Distribusi Jawaban Responden ... 116

4.2.4 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Kerja PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu ... 116

4.2.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Kerja PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu ... 133

4.2.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Prestasi Kerja PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu ... 141

4.3Analisis Data ... 147

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 147

1.3.1.1 Uji Normalitas ... 147

1.3.1.2Uji Multikolinearitas ... 149

1.3.1.3Uji Heterokedastisitas ... 150

1.3.2 Analisis Regresi Berganda ... 152

1.3.3 Uji Determinasi (R2) ... 153

1.3.4 Pengujian Hipotesis ... 154

1.3.5 Pembahasan ... 157

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 159

5.1Kesimpulan ... 160

5.2Saran ... 161

(12)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu ... 29

Tabel 3.1 Instrumen Motivasi Kerja ... 40

Tabel 3.2 Instrumen Kepuasan Kerja ... 41

Tabel 3.3 Instrumen Prestasi Kerja ... 41

Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 108

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 109

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 110

Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 110

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X1) ... 112

Tabel 4.6 Reliabilitas Kuesioner (X1) ... 113

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja (X2) ... 114

Tabel 4.8 Reliabilitas Kuesioner (X2) ... 115

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Kerja (Y) ... 115

Tabel 4.10 Reliabilitas Kuesioner (Y) ... 116

Tabel 4.11 Distribusi jawaban responden mengenai gaji yang di terima sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan ... 117

Tabel 4.12 Distribusi jawaban responden mengenai gaji yang diterima belum memenuhi kebutuhan yang dilakukan ... 118

Tabel 4.13 Distribusi jawaban responden mengenai setiap karyawan saling menghormati ... 119

(13)

xi

Tabel 4.15 Distribusi jawaban responden mengenai rekan kerja selalu siap memberikan bantuan dalam melakukan pekerjaan ... 121

Tabel 4.16 Distribusi jawaban responden mengenai hubungan kerja antara atasan dan bawahan baik dan tidak kaku sehingga ada rasa memiliki 122

Tabel 4.17 Distribusi jawaban responden mengenai kondisi lingkungan kerja ... 123

Tabel 4.18 Distribusi jawaban responden mengenai tidak ada suara bising/mengganggu dalam ruangan sehingga mempengaruhi pekerjaan ... 124

Tabel 4.19 Distribusi jawaban responden mengenai dalam menyelesaikan masalah selalu bertindak bijaksana ... 125

Tabel 4.20 Distribusi jawaban responden mengenai dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dihadapi harus bijaksana ... 126

Tabel 4.21 Distribusi jawaban responden mengenai atasan memberikan arahan kepada karyawan ... 127

Tabel 4.22 Distribusi jawaban responden mengenai seharusnnya pemimpin memberikan arahan kepada karyawan ... 128

Tabel 4.23 Distribusi jawaban responden mengenai tunjangan yang saya terima memberikan tunjangan yang cukup baik ... 129

Tabel 4.24 Distribusi jawaban responden mengenai tunjangan yang diterima sesuai dengan pekerjaan ... 130

Tabel 2.25 Distribusi jawaban responden mengenai pemberian penghargaan untuk karyawan berprestasi akan memberikan motivasi kerja karyawan ... 131

(14)

xii

Tabel 4.27 Distribusi jawaban responden mengenai jika di berikan tugas merasa hal tersebut merupakan kesempatan untuk membuktikan kemampuan ... 133

Tabel 4.28 Distribusi jawaban responden mengenai setiap pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan karir ... 134

Tabel 4.29 Distribusi jawaban responden mengenai keamanan lingkungan bekerja sangat terjamin ... 135

Tabel 4.30 Distribusi jawaban responden mengenai asuransi yang diberikan sangat membantu keamanan saat bekerja ... 136

Tabel 4.31 Distribusi jawaban responden mengenai senang mendapat pujian bila melakukan pekerjaan dengan baik ... 137

Tabel 4.32 Distribusi jawaban responden mengenai setiap hasil kerja yang diselesaikan akan dinilai dan diperhatikan oleh supervisor ... 138

Tabel 4.33 Distribusi jawaban responden mengenai pekerjaan di kantor dan dilapangan karena ada jaminan asuransi ... 139

Tabel 4.34 Distribusi jawaban responden mengenai fasilitas yang diberikan perusahaan untuk bekerja sehingga penyelesaian tugas dapat terselesaikan ... 140

Tabel 4.35 Distribusi jawaban responden mengenai memperoleh intensif (kualitas pekerja) di tempat bekerja sesuai dengan peraturan ... 141

Tabel 4.36 Distribusi jawaban responden mengenai menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang di tetapkan oleh perusahaan ... 142

Tabel 4.37 Distribusi jawaban responden mengenai mampu untuk melakukan pekerjaan yang menuntut sebagai aktivitas berbeda ... 143

(15)

xiii

Tabel 4.39 Distribusi jawaban responden mengenai selalu berusaha agar

pekerjaan selesai sesuai target ... 145

Tabel 4.40 Distribusi jawaban responden mengenai selalu berusaha memberikan hasil kerja yang baik pada tepat waktu ... 146

Tabel 4.41 Uji Normalitas ... 148

Tabel 4.42 Hasil Uji Multikolinearitas ... 150

Tabel 4.43 Koefisien Beta ... 152

Tabel 4.44 Uji Determinasi ... 153

Tabel 4.45 Koefisien F hitung ... 155

(16)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 28

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Cabang Utama PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu ... 55

Gambar 4.2 Visi PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu 95 Gambar 4.3 Logo PT. Angkasa Pura II ... 96

Gambar 4.4 Nilai Perusahaan Angkasa Pura II ... 107

Gambar 4.5 Grafik Normalitas P.Plot of Regression . ... 147

Gambar 4.6 Kurva Hitogram ... 149

(17)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Tabulasi Data Validitas dan Uji Reliabilitas

Lampiran 3 Hasil uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4 Tabulasi Data Deskripsi Responden

Lampiran 5 Hasil Asumsi Klasik

Lampiran 6 Hasil Uji Linier Berganda, Koefisien Determinasi, Uji F dan t

Lampiran 7 Surat Permohonan Pengajuan judul Skripsi

Lampiran 8 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi Dosen Pembimbing

Lampiran 9 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi Dosen Penguji

Lampiran 10 Jadwal Seminar Proposal

Lampiran 11 Bukti Hadir Seminar

Lampiran 12 Surat Izin Penelitian

Lampiran 13 Daftar Hadir Seminar Proposal Rancangan Usulan Penelitian

Lampiran 14 Berita Acara Seminar Proposal Rancangan Usulan Penelitian

Lampiran 15 Berkas Nilai Seminar

Lampiran 16 Nota Dinas Permohonan Melaksanakan Riset di PT. Angkasa Pura II (Persero) Kc. Kualanamu Deli Serdang

Lampiran 17 Nota Dinas Ijin Penyebaran Kuesioner Penelitian Untuk Penulisan Skripsi.

Lampiran18 Komposisi Unit Kerja, Pendidikan, Jenis kelamin karyawan.

(18)

i ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ANGKASA PURA II

(PERSERO) BANDARA INTERNASIONAL KUALANAMU

Nama : Agustina Mulia Syahputri Nim : 110907030

Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Pembimbing : Muhammad Arifin Nasution, S.Sos. Msp

Motivasi individu timbul dari dalam individu dan dapat timbul dari luar individu, dan keduanya mempunyai pengaruh terhadap prestasi dalam pekerjaan. Adanya bantuan sesama karyawan maka menghasilkan kepuasan kerja dan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. PT. Angkasa Pura II menciptakan motivasi untuk karyawan dan memberi kepuasan kerja, agar prestasi karyawan dapat meningkat dan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan, 2) Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan, 3) Bagaimana pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (persero) Bandara Internasional Kualanamu. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan, 2) Mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan, 3) Mengetahui pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (persero) Bandara Internasional Kualanamu.

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Penulis mengambil sempel sebanyak 80 responden. Menggunakan rumus yaitu analisis regresi berganda, adjusted R Square atau koefisien determinasi, uji f dan uji t. Dengan bantuan sistem komputerisasi (Program Komputer SPSS versi 21)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja dengan nilai sebesar 0.000, kepuasan kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja dengan nilai sebesar 0,008. Pada pengujian koefisien determinasi di peroleh adjusted R Square - 0,463 yang menunjukkan pengaruh motivasi dan kepuasan terhadap prestasi kerja pada PT. Angkasa Pura II (persero) Bandara Internasional Kualanamu sebesar ,46,3% dan sisanya 53,7% (100 – 46,3%) di jelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

(19)

ii ABSTRACT

THE EFFECT OF WORK MOTIVATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEE PERFORMANCE ON PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)

KUALANAMU AIRPORT

Name : Agustina Mulia Syahputri

Student Indentification Number : 110907030

Program of Study : Science of Business Administration Supervisor : Muhammad Arifin Nasution, S.Sos. Msp

Individual motivation arises from within the individual and arises from autside the individual, and both have an influence on achievement in work. The help of fellow employees then produce an effect on job saatisfaction and employee peformance. PT. Angkasa Pura creating moyivation for the employees and provide job satisfaction, so that employees can increase achievemen and vrovide benefits for companies.

Formulation of the problem in this research are : 1) how to influence work motivation on employeed performance, 2) ) the influence of job satisfaction on employee performance, 3) how the influence of motivation and job satisfaction on employee performance at PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu Internation Airport. As for the porpose of this research is: 1) The effect of work motivation on employee performance, 2) ) The effect job satisfaction on employee performance, 3) The effect of motivation and job satisfaction on employee of PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu Internation Airport.

Froms of research used in this research is a from of associative research with a quantitative approach. Method of data collection is done through a questionnaire, literature study and documentation study. Sample authors take as many as 80 respondents. Using a formula that multiple regression analysis, R-square, or the coefficient of determination, F test and test t. with the aid of computerized system (SPSS version 21.0).

The results showed that motivation to work has a significant effect on work performance with a value of 0,000, job satisfaction has a significant effect on work performance with a value of 0,008. The coefficient of determination test was abtained adjutsed R Square - 0,46,3 which shows the performance at PT. Angakasa Pura II (persero) Kualanamu Internation Airport amounted to 46,3% and the remaining 53,7% (100 to 46,3%) explained by othe factors that are not included in this study.

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan kodrat individu sebagai manusia yang memiliki keterbatasan

kemampuan, tenaga maupun waktu, sebagai makhluk sosial yang tidak bisa

memenuhi kebutuhan serta harapannya sendiri, maka setiap individu dituntut

untuk melakukan kerjasama agar kebutuhan dan harapannya terpenuhi. Hal ini

mereka dapat memandang organisasi sebagai sarana untuk mencapai tujuan.

Setiap orang dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, pasti

dihadapkan dengan masalah-masalah, salah satunya dengan memberikan motivasi

kerja kepada karyawan agar mempunyai semangat kerja yang tinggi, yang dapat

memperlancar tujuan perusahaan.

Para manajer atau pimpinan perlu memahami proses-proses psikologikal,

apabila mereka berkeinginan untuk membina karyawan mereka secara berhasil,

dalam upaya mencapai sasaran- sasaran perusahaan. Untuk mempertahankan

suatu kerjasama maka diperlukan kenyamanan bekerja dan peningkatan prestasi

kerja karyawan.

Menurut Sastrohadiwiryo (2002:266) motivasi merupakan istilah yang lajim

digunakan untuk mengetahui maksud seseorang atas suatu hal untuk mencapai

tujuan tertentu, misalnya uang, keselamatan, prestise dan sebagainya. Namun

demikian, tujuan khusus yang tampaknya mencapai tujuan lain, yang dipandang

lebih fundamental. Dengan demikian kekayaan, rasa aman (keselamatan), status

(21)

merupakan hiasan semata-mata untuk mencapai tujuan akhir setiap orang, yakni

menjadi dirinya sendiri.

Motivasi individu dapat timbul dari dalam diri individu ( motivasi intrinsik)

dan dapat timbul dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Dan keduanya

mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja. Motivasi mendorong karyawan

untuk bekerja secara efektif dan efisien berbeda antar karyawan satu dengan yang

lain.Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan motivasi, tujuan, dan kebutuhan

dari masing- masing karyawan untuk bekerja, dan juga di karenakan oleh

perbedaan waktu dan tempat. Karyawan PT.Angkasa Pura II (Persero) Cabang

Bandara internasional kualanamu motivasi kerja itu dapat memberikan energi

yang menggerakkan segala potensi yang ada, menciptakan keinginan yang tinggi

dan luhur, serta meningkatkan kebersamaan. Masing-masing pihak bekerja

menurut aturan atau ukuran yang ditetapkan dengan saling menghormati , saling

membutuhkan, saling mengerti dan saling menghargai hak dan kewajiban

masing-masing dalam keseluruhan proses kerja operasional.

Menurut Strauss dan Sayles dalam Sutrisno (2010:75) karyawan yang tidak

memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kepuasan psikologi dan

akhirnya akan timbul sikap atau tingkah laku negatif dan pada gilirannya akan

dapat menimbulkan frustasi, sebaliknya karyawan terpuaskan akan dapat bekerja

dengan baik, penuh semangat, aktif, dan dan dapat berprestasi lebih baik dari

karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja.

Kepuasan kerja karyawan di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang

(22)

dengan baik yaitu jika karyawan yang satu mengalami kesulitan maka karyawan

yang lain akan memberikan bantuan. Adanya bantuan dari sesama karyawan yang

lain terhadap rekan kerjanya yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan

pekerjaan dikarenakan keterlambatan pekerjaan dari karyawan yang mengalami

kesulitan tersebut akan menghambat pelaksanaan pekerjaan yang lainnya.

Sehingga dengan adanya bantuan dari rekan kerja terhadap karyawan yang

mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya dapat meningkatkan

motivasi karyawan dalam bekerja. Selain itu, kepuasan kerja karyawan di kantor

tergolong tenang sehingga karyawan tidak terganggu konsentrasinya dalam

bekerja dan ditambah lagi dengan adanya AC yang dapat menjaga kesegaran

udara di dalam ruangan kerja dan fasilitas- fasilitas yang diterima oleh kariyawan

dan gaji yang diterima sesuai pada tanggal yang ditentukan. Begitu pula untuk

keamanan di lingkungan kerja, Satuan Pengamanan (Satpam) tidak hanya

disediakan di luar ruangan saja, tetapi juga terdapat di dalam kantor PT. Angkasa

Pura II (Persero) Cabang Bandara Internasional Kualanamu . Sehingga dengan

adanya Satpam pada PT. Angkasa Pura II (Persero) CabangBandara Internasional

Kualanamu , maka keamanan di dalam dan luar ruangan dapat terjamin sehingga

tidak mengganggu konsentrasi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya

terutama dari kehilangan barang-barang yang dapat menghambat pelaksanaan

tugas karyawan.

Menurut Byars dan Rue dalam Sutrisno (2010:150) mengartikan prestasi

sebagai tingkat kecakapan seseorang pada tugas-tugas yang mencakup pada

pekerjaannya. Pengertian tersebut menunjukkan pada bobot kemampuan individu

(23)

prestasi kerja adalah hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh kemampuan

kareteristik pribadinya serta persepsi terhadap perannya dalam pekerjaan itu.

Begitu juga dengan prestasi kerja PT. Angkasa Pura II (Persero) dalam

mengelola Bandara Internasional Kualanamu sangat ditentukan prestasi kerja

karyawannya. Untuk meningkatkan prestasi kerja karyawannya maka PT.

Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara Internasional Kualanamu harus

memberikan perhatian kepada prestasi kerja karyawan tersebut dalam

melaksanakan tugasnya. Hal ini dikarenakan sebagian besar karyawan PT.

Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara Internasional Kualanamu

berpendidikan SLTA. Untuk meningkatkan pertasi karyawan dalam melaksanakan

tugas, PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara Internasional Kualanamu

melakukan peningkatan kemampuan karyawan dalam bentuk memberikan tingkat

pendidikan tambahan kepada karyawan Unit Avsec dan Unit PKP-PK

(Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran. Sehingga

dengan adanya pendidikan tambahan ini dapat meningkatkan prestasi kerja

karyawan.

Dari berbagai penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti

seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja dan prestasi

(24)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah

dalam penelitian, yaitu :

1. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan

pada PT . Angkasa Pura II (persero) Bandara Internasional Kualanamu ?

2. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan

pada PT . Angkasa Pura II (persero) Bandara Internasional Kualanamu ?

3. Bagaimana pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja

karyawan pada PT. Angkasa Pura II (persero) Bandara Internasional

Kualanamu ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja

karyawan pada PT . Angkasa Pura II (persero) Bandara Internasional

Kualanamu.

2. Untuk mengetahuin pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja

karyawan pada PT . Angkasa Pura II (persero) Bandara Internasional

Kualanamu.

3. Untuk mengetahuin pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap

prestasi kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (persero) Bandara

(25)

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi perusahaan, dapat memberikan masukan dan saran pemikiran pihak

manajemen sumber daya manusia dalam mengambil keputusan dan

kebijaksanaan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan

berkaitan dengan motivasi kerja, kepuasan kerja dan prestasi kerja

karyawan.

b. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan serta wawasan peneliti untuk

menerapkan teori-teori yang diperoleh selama dibangku kuliah.

c. Bagi peneliti lanjutan, dapat menjadi referensi bagi peneliti lanjutan yang

ingin melakukan penelitian dengan objek atau masalah yang sama di masa

(26)

7 BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Motivasi Kerja

2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja

Menurut Arep (2004:12) motivasi adalah sesuatu yang pokok, yang

menjadi dorongan bagi seseorang untuk bekerja. Motivasi orang bekerja

ada bermacam-macam. Ada orang yang termotivasi mengerjakan sesuatu

karena uangnya banyak, meskipun kadang-kadang pekerjaan itu secara

hukum tidak benar. Ada juga yang termotivasi karena rasa aman atau

keselamatan meskipun bekerja dengan jarak yang jauh. Bahkan ada orang

yang termotivasi bekerja hanya karena pekerjaan tersebut memberikan

prestise yang tinggi walaupun gajihnya sangat kecil. Sutrisno (2009:109)

mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu faktor yang mendorong

seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu

motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku

seseorang. Menuurut Hasibuan (2005:92) motivasi asdalah

mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan,

agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan

dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

Menurut Sukanto dan Handoko (1986) dalam buku Yuli (2005:142)

motivasi merupakan keadaan dalam diri pribadi seseorang mendorong

keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna

(27)

mewujudkan suatu prilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran

kepuasan. Menurut Wahjosumidjo (1984) dalam buku Yuli (2005:142)

motivasi merupakan suatu proses psikologi yang mencerminkan interaksi

antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri

seseorang. Menurut

Berdasarkan beberapa pengertian tentang motivasi di atas bahwa

setiap tindakan pimpinan dalam organisasi menstimulasi suatu reaksi pada

karyawannya, maka ia tidak punya pilihan apakah ia memotivasi mereka

atau tidak. Persoalan pokok adalah bagaimana ia melakukan, apakah

tindakan-tindakannya bersifat efektif sehingga pihak karyawan bekerja

secara menguntungkan bagi organisasi atau karyawan bekerja tidak efektif

sehingga mengganggu kelancaran organisasi tersebut. Istilah motivasi

memiliki pengertian yang beragam baik yang berhubungan dengan

perilaku individu maupun perilaku organisasi. Namun apapun

pengertiannya, motivasi merupakan unsur penting dalam diri manusia

yang berperan mewujudkan keberhasilan dalam usaha atau pekerjaan

manusia.

2.1.2 Teori Motivasi

Menurut Hasibuan (2005:103) teori motivasi dapat di kategorikan

menjadi 2 kelompok yaitu, 1) teori kepuasan (content theory), (2) teori

proses (proces theory).

1) Teori Kepuasan (content theory), yaitu teori ini mendasarkan

(28)

yang menyebabkan bertindak dan berprilaku dengan cara tertentu.

Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang

yang menguatkan, mengarahkan, mendukung dan menghentikan

perilakunya. Teori ini mencoba menjawab pertanyaan kebutuhan apa

yang memuaskan dan mendorong semangat bekerja sesorang.

Maslow (1943) dalam Hasibuan (2005:105) bahwa kebutuhan

manusia itu bertingkat- tingkat hiarki sebagai berikut:

a. Kebutuhan Fisiologis (physiological needs), yaitu kebutuhan yang

diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang

seperti makan, minum, udara, perumahan, dan lain-lain.

b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety and security needs),

yaitu kebutuhan akan keamanan dari ancaman yakni merasa aman

dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan

pekerjaan.

c. Kebutuhan Hubungan sosial (affiliation needs), yaitu kebutuhan

sosial, teman, dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan

kelompok karyawan dan lingkungannya.

d. Kebutuhan pengakuan (esteem), yaitu kebutuhan akan penghargain

diri, pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan

masyarakat dan lingkungannya.

e. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), yaitu kebutuhan akan

aktualisasi diri dengan penggunaan kecakapan, kemampuan,

keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja

(29)

Teori motivasi berprestasi oleh McClelland (1961) dalam

Hasibuan (2005:112) mengelompokkan tiga kebutuhan manusia

yang dapat memotivasi gairah bekerja yaitu:

a. Kebutuhan akan Berprestasi , yaitu daya penggerak yang memotivasi

semangat kerja seseorang, ini akan mendorong seseorang untuk

mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan

serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang

optimal.

b. Kebutuhan akan Afiliasi, Yaitu menjadi daya penggerak yang akan

memotivasi semangat kerja seseorang, ini yang merangsang gairah

kerja seseorang karyawan.

c. Kebutuhan akan Kekuasaan, yaitu daya penggerak yang memotivasi

semangat kerja seseorang karyawan, ini yang merangsang dan

memotivasi gairah kerja seseorang serta mengarahkan semua

kemampuan demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik

dalam organisasi.

2) Teori Proses (proces theory), teori motivasi proses ini pada dasarnya

berusaha untuk menjawab pertanyaan “bagaimana menguatkan,

mengarahkan, memelihara dan menghentikan perilaku individu”, agar

setiap individu bekerja giat sesuai dengan keinginan manajer.

Teori motivasi proses ini, di kenal atas:

a. Teori Harapan ( Expectancy Theory), yaitu dikemukakan oleh Victor

H. Vroom dalam Hasibuan (2005:116) yang mengatakan bahwa

(30)

mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal-balik

antara apa ang ia inginkan dan dibutuhkan dari hasil pekerjaan itu.

Teori harapan didasarkan atas :

1) Harapan (Expectancy), adalah suatu kesempatan yang diberikan

akan terjadi karena perilaku.

2) Nilai (Valence), adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai

nilai/ martabat tertentu (daya atau nilai motivasi) bagi setiap

individu bersangkutan.

3) Pertautan (instrumentality). Daalah persepsi dari individu bahwa

hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat

kedua.

b. Teori Keadilan (Equity Theory), Ego manusia selalu mendambakan

keadilan dalam pemberian hadiah maupun hukuman terhadap setiap

perilaku yang relatif sama.

Bagaimana perilaku bawahan dinilai oleh atasan akan

mempengaruhi semangat kerja mereka.

Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat

kerja seseorang, jadi atasan harus bertindak adil terhadap semua

bawahannya.

c. Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory), Teori ini didasarkan atas

hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian

kompensasi. Misalnya promosi tergantung dari prestasi yang selalu

dapat dipertahankan. Bonus kelompok tergantung pada tingkat

(31)

dengan hubungan antara perilaku dan kejadian yang mungikuti

perilaku itu. Teori pengukuhan ini terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Pengukuhan positif (positive Reinforcement), yaitu bertambahnya

frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuh positif diterapkan secara

bersyarat.

2. Pengukuhan Negatif (Negative Reinforcement), yaitu

bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuh negatif

dihilangkan secera bersyarat.

Jadi prinsip pengukuhan selalu berhubungan dengan

bertambahnya frekuensi dan tanggapan, apabila diikuti oleh suatu

stimulus yang bersyarat.

2.1.3 Indikator Motivasi Kerja

Sejalan dengan teori dan pendapat para ahli yang dikemukakan

diatas, maka dalam penulisan skripsi hanya diambil teori motivasi yang

dianggap relevan dengan penelitian, yaitu teori motivasi dari Mc.Clelland’s.

Dalam teorinya yang dikutip dalam Hasibuan (2005), yaitu McClelland’s

Achievement Motivation Theory (teori motivasi prestasi McClelland’s) ada

tiga faktor atau dimensi dari motivasi, yaitu motif, harapan, dana insentif.

Motif (Motif) adalah suatu perangsang keinginan dan daya penggerak

kemauan bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang

ingin dicapai. Dorongan untuk melakukan suatu perbuatan tertentu tersebut

dapat diakibatkan oleh hasil proses pemikiran dari dalam diri pegawai

(32)

melakukan sesuatu dikarenakan mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang

harus dipenuhi. Hasibuan (2005:115) mengemukakan dalam memotivasi

karyawan, pimpinan hendaknya menyediakan peralatan menciptakan

suasana pekerjaan yang baik, dan memberikan kesempatan untuk promosi.

Dengan demikian, kemungkinan untuk mencapa kebutuhan akan prestasi,

afiliasi dan kekuatan yang diinginkannya, yang merupakan daya penggerak

untuk memotivasi karyawan dan menggerakkan semua potensi yang

dimilikinya. Teori ini mengemukakan bahwa seseorang mempunyai

kebutuhan yang berhubungan dengan dengan tempat dan suasana di

lingkungan ia bekerja, dapat diukur dengan indikator-indikator yaitu; (1)

upah yang adil dan layak; (2) kesempatan untuk maju; (3) pengakuan

sebagai individu; (4) keamanan bekerja; (5) tempat kerja yang baik; (6)

penerimaan oleh kelompok; (7) perlakuan yang wajar; (8) pengakuan atas

prestasi. Harapan (Expectancy) adalah suatu kesempatan yang diberikan

terjadi karena perilaku untuk tercapainya tujuan. Secara umum harapan

dapat diartikan

sebagai suatu tindakan tertentu akan diikuti oleh hasil atau tindakan

berikutnya. Dalam konsep ini harapan tersebut dapat dinilai nol (harapan

sama sekali tidak ada). Tetapi dapat pula satu, bila sangat yakin bahwa

hasilnya positif ada. Secara sederhana, teori ini menyatakan bahwa motivasi

seseorang dalam organisasi tergantung pada harapannya. Seseorang akan

mempunyai motivasi tinggi untuk berprestasi tinggi dalam organisasi, jika ia

berkeyakinan bahwa dari prestasinya itu ia dapat mengharapkan imbalan

(33)

prestasinya akan dihargai lebih tinggi tidak akan pula berusaha

meningkatkan prestasinya. Hasibuan (2005:117) mengemukakan

indikator-indikator tentang harapan para karyawan sebagai berikut; (1) kondisi kerja

yang baik; (2) perasaan ikut terlibat; (3) pendisiplinan yang bijaksana; (4)

penghargaan penuh atas penyelesaian pekerjaan; (5) loyalitas pimpinan

terhadap karyawan; (6) pemahaman yang simpatik atas persoalan pribadi;

(7) jaminan pekerjaan. Insentif (Incentive) yaitu memotivasi (merangsang)

bahwa dengan memberikan hadiah (imbalan) kepada mereka yang

berprestasi di atas prestasi standar. Dengan demikian semangat kerja

bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang

baik-baik saja. Perangsang atau daya tarik yang sengaja diberikan kepada

pegawai dengan tujuan ikut membangun, memelihara dan memperkuat

harapan-harapan pegawai agar dalam diri pegawai timbul semangat yang

lebih besar untuk berprestasi dalam organisasi. Ada beberapa indikator

tentang imbalan yang berasal dari pekerjaan (ekstrinsik) yang dikemukakan

oleh Gibson (1996) dalam Yuli (2005:118) adalah; (1) gaji dan upah; (2)

tunjangan; (3) promosi. Indikator motivasi kerja dalam penelitian ini adalah;

(1) gaji yang diterima; (2) pengakuan sebagai individu; (3) penerimaan oleh

kelompok; (4) kondisi kerja; (5) pendisiplinan yang bijaksana; (6) loyalitas

(34)

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Strisno (2009:116) Motivasi sebagai proses psikologi dalam

diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa Faktor. Faktor-faktor tersebut

dapat bdibedakan atas faktor ntrern dan ekstern yang berasal dari karyawan.

1. Faktor Intern

Faktor intren yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada

seseorang antara lain:

a. Keinginan untuk dapat hidup

Keinginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap

manusia yang hidup dimuka bumi. Kainginan untuk dapat

hidup meliputi kebutuhan untuk:

1) Memperoleh kompensasi yang memadai;

2) Pekerjaan yang tetap walaupun penghasilan tidak begitu

memadai; dan

3) Kondisi kerja yang aman dan nyaman.

b. Keinginan untuk dapat memiliki

Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong

seseorang untuk mau melakukan pekerjaan.

c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan

Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk

diakui, dihormati oleh orang lain. Untuk memperoleh status

sosial yang lebih tinggi, orang mau mengeluarkan uangnya,

untuk memperoleh uang itu pun ia harus bekerja keras.

(35)

Untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi hal-hal:

1) Adanya penghargaan terhadap prestasi;

2) Adanya hubungan kerja yang hormonis dan kompak;

3) Pimpinan yang adil dan bijaksana; dan

4) Perusahaan tempat bekerja dihargain oleh masyarakat.

e. Keinginan untuk berkuasa

Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seseorang untuk

bekerja.

2. Faktor Ekstern

Faktor-faktor ekstern itu adalah :

a. Kondisi Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana

kerjaan yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan

pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.

b. Kompensasi yang memadai

Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi para

karyawan untuk menghidupi diri beserta keluarganya.

Kompensasi yang memadai alat motivasi yang poaling ampuh

bagi perusahaan untuk mendorong para karyawan bekerja

dengan baik.

c. Supervisi yang baik Fungsi supervisi dalam suatu pekerjaan

(36)

agar dapat melaksanakan kerja dengan bauk tanpa membuat

kesalahan.

d. Adanya jaminan pekerjaan.

Setiap orang akan mau bekerja mati-matian mengorbankan apa

yang ada pada dirinya untuk perusahaa, kalau yang

bersangkutan merasa ada jaminan karier yang jelas dalam

melakukan pekerjaan.

e. Status dan tanggung jawab

Status atau kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan

dambaan setiap karyawan dalam bekerja. Mereka hanya bukan

mengharapkan kompensasi semata, tetapi pada sutu masa

mereka juga berharap akan dapat kesempatan menduduki

jabatan dalam suatu perusahaan.

f. Peraturan yang fleksibel

Peraturan yang fleksibel merupakan aturan main yang

mengatur hubungan kerja antara karyawan dengan perusahaan,

termasuk hak dan kewajiban para karyawan, pemberian

kompensasi, promosi, mutasi dan sebagainya.

2.2 Kepuasan Kerja

2.2.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Menurut Sutrisno (2009:74) terdapat bermacam-macam pengertian

kepuasan kerja. Pertama, kepuasan kerja adalah suatu reaksi emosional yang

(37)

tuntutan dan harapan-harapan karyawan terhadap pekerja yang dihubungkan

dengan realitas-realitas yang di rasakan karyawan, sehingga menimbulkan

suatu bentuk reaksi emosional yang berwujud perasaan senang, perasaan

puas, atau perasaan tidak puas. Kedua, kepuasan kerja adalah suatu sikap

karyawan terhadap pekerja yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja

sama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja. Menurut Davis

(1985) dalam yuli (2005:196) kepuasan kerja sebagai sekumpulan perasaan

menyenangkan dan tidak menyenangkan terhadap pekerjaan mereka.

kepuasan kerja di pandang sebagai perasaan senang atau tidak senang yang

relatif, yang berbeda dari pemikiran yang objektif dan keinginan

berperilaku.

Menurut Handoko (1992) dalam Sutrisno (2009:75) mengemukakan

kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan bagi para karyawan memandang pekerjaan mereka. Menurut

Yulk dan Wexley (1977) dalam Sutrisno (2009:76) kepuasan sebagai

perasaan seseorang terhadap pekerjaan. Menurut Tiffin (1958) dalam

Sutrisno (2009:76) mengemukakan kepuasan kerja adalah berhubungan erat

dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja,

kerja sama antara pimpinan dengan sesama karyawan. Menurut keith Davis

(1985:96) dalam Mangkunegara (2013:117) mengemukakan bahwa” job

satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employees view

their work”.(kepuasan kerja adalah perasaan menyokong atau tidak

(38)

2.2.2 Teori Kepuasan

Untuk membahas kepuasan kerja, beberapa teori telah diajukan untuk

menyatakan mengapa seseorang menyenangi pekerjaannya, sehingga dapat

berprestasi dengan baik, yang akan bermamfaat untuk kedua belah pihak

baik untuk karyawan itu sendiri maupun terhadap perusahaan. Menurut

Wexley dan Yukl (1977) (dalam As’ad, 2004) dalam Yuli (2005:190)

bahwa teori-teori kepuasan kerja dapat di kelompokkan menjadi tiga

macam, yaitu yang di sebut sebagai a) Discrepancy theory, b) Equity theory,

dan c) Two factor theory.

a) Teori Perbedaan (discrepancy theory)

pertama kali dipelopori oleh Porter. Porter (1961) (dalam As’ad,

2004) dalam Yuli (2005:190) dalam mengukur kepuasan kerja

seseorang dengan menghitung selisih antara apa yang seharusnya

dengan kenyataan yang dirasakan (differencebetween how much of

something there should be and how much there “is now”). Locke

(1969) (dalam As’ad, 2004) dalam Yuli (2005:190) menerangkan

bahwa kepuasan kerja seseorang bergantung kepada discrepancy

antara should be dengan apa yang menurut perasaannya atau

persepsinya yang telah diperoleh atau dicapai melalui pekerjaan.

Dengan demikian, orang akan merasa puas bila tidak ada perbedaan

antara yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan, karena

batas minimum yang diinginkan telah tercapai . Apabila apa yang

didapat ternyata lebih besar daripada yang diinginkan, maka orang

(39)

merupakan discrepancy yang positif. Sebaliknya makin jauh

kenyataan yang dirasakan itu dibawah standar minimum sehingga

menjadi negative discrepancy, maka makin besar pula

ketidakpuasan seseorang terhadap pekerjaan.

b) Teori Keseimbangan (equity theory)

dikembangkan oleh Adams (1963) (dalam As’ad, 2004) dalam

Yuli (2005:191) Prinsip dari teori ini adalah bahwa orang akan

merasa puas atau tidak puas, tergantung apakah ia merasakan

keadilan (equity) atau tidak puas suatu situasi. Perasaan equity atau

inequity atas suatu situasi, diperoleh orang dengan cara

membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor

maupun di tempat lain.

c) Teori Dua Faktor (two factor theory)

pertama kali dikemukakan oleh Herzberg (1959) (dalam As’ad,

2004) dalam Yuli (2005:191) Berdasarkan atas hasil penelitian

beliau, membagi situasi yang mempengaruhi sikap seseorang

terhadap pekerjaannya menjadi dua kelompok yaitu kelompok

satisfiers atau motivator dan kelompok dissatisfiers atau hygiene

factors. Satisfiers adalah faktor-faktor atau situasi yang

dibuktikannya sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari

prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab,

kemajuan-kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan pribadi.

Dikatakannya bahwa hadirnya faktor ini akan menimbulkan

(40)

mengakibatkan ketidak puasan. Dissatisfiers adalah faktor-faktor

yang terbukti menjadi sumber ketidak puasan, yang terdiri dari gaji,

jaminan pekerjaan, kondisi kerja, status, kebijakan perusahaan,

kualitas supervisi, hubungan antar pribadi, jaminan sosial.

Perbaikan terhadap kondisi atau situasi ini akan menimbulkan

kepuasan karena ini merupakan sumber kepuasan kerja.

2.2.3 Indikator Kepuasan Kerja

Banyak indikator yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.

Indikator-indikator itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan

kepada karyawan tergantung pada pribadi masing-masing karyawan. Menurut

Gilmer (1996) dalam Sutrisno (2009:77) indikator-indikator yang

mempengaruhi kepuasan kerja adalah kesempatan untuk maju, keamanan

kerja, gaji, perusahaan dan manajemen, pengawasan, faktor instrinsik dari

pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial dalam pekerjaan, komunikasi, dan

fasilitas yang diberikan perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Caugemi dan Claypool (1978) dalam

Sutrisno (2009:78) menemukan bahwa hal-hal yang menyebabkan rasa puas

adalah prestasi, penghargaan, kenaikan jabatan, dan pujian. Sedangkan

faktor-faktor yang menyebabkan ketidak puasan adalah kebijakan

perusahaan, supervisor, kondisi kerja dan gaji.

Pendapat lain dikemukakan oleh Brown & Ghiselli (1950) dalam Sutrisno (2009:79) faktor yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan

(41)

Menurut Blum (1956) (dalam As’ad, 2001) dalam Sutrisno (2009:77)

faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah : (1) faktor-faktor individual,

meliputi umur, kesehatan, watak dan harapan; (2) faktor sosial, meliputi

hubungan kekeluargaan, pandangan pekerja, kebebasan berpolitik, dan

hubungan kemasyarakatan; (3) faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah,

pengawasan, ketenteraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju.

Berdasarkan indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut di atas

akan dapat dipahami sikap individu terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Karena setiap individu akan memiliki kepuasan yang berbeda-beda sesuai

sistem nilai yang berlaku dalam dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan

persepsi pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek dalam

pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin

tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya. Oleh karenanya sumber kepuasan

karyawan secara subyektif menentukan bagaimana pekerjaan yang dilakukan

memuaskan.

Dalam penelitian ini kepuasan kerja karyawan diukur berdasarkan

indikator-indikator; (1) kesempatan untuk maju; (2) keamanan bekerja; (3)

kondisi kerja; (4) fasilitas yang diterima.

2.2.4 Faktor Kepuasan Kerja

Menurut Yuli (2005:195) untuk menentukan faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dapat diamati dari motivasi

apa yang mendorong mereka untuk bekerja. Faktor-faktor kepuasan kerja

(42)

kepuasan ekonomis. Terdapat enam faktor utama yang berpengaruh terhadap

kerja karyawan. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Komponen Upah atau Gajih

Gajih diartikan sebagai imbalan keuangan yang di terima seperti upah,

premi bonus, atau tunjangan-tunjangn keuangan lainnya.

2. Pekerjaan itu Sendiri

Komponen pekerjaan sangat berperandalam menentukan kepuasan kerja.

Ada dua aspek penting mempengaruhi kepuasan kerja yang berasal dari

pekerjaan itu sendiri yaitu variasi pekerjaan, dan kontrol atas metode dan

langkah kerja.

3. Pengawasan

Tugas pengawasan tidak dapat dipisahkan dengan tugas kepemimpinan,

yaitu usaha mempengaruhi kegiatan melalui proses komunikasi untuk

tujuan tertentu.

4. Promosi Karir

Promosi adalah perencanaan karir seseorang pada pekerja yang lebih baik

dalam bentuk tanggung jawab yang lebih besar, prestise atau status yang

lebih, skill yang lebih besar, dan khususnya meningkatnya upah atau gaji.

5. Kelompok kerja

Pengembangan keefektifan kelompok kerja adalah signifikan terhadap

kesuksesan program personel perusahaan dan terhadap pencapaian

keberhasilan karyawan. Didalam kelompok, karyawan dapat menemukan

(43)

karyawan dapat mendiskusikan masalah pekerjaan dan sering bahkan

permasalahan-permasalahan personel dan kelompok.

6. Kondisi Kerja

Pengertian kondisi kerja disini adalah segala sesuatu yang ada di

lingkungan kerja karyawan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam

menjalankan tugas, seperti temperatur, kelembapan, ventelasi, penerangan,

kegaduhan, kebersihan tempat kerja, kondisi alat-alat kerja, dan ketidak

puasan tugas dan tanggung jawab.

2.3 Prestasi Kerja

2.3.1 Pengertian Prestasi Kerja

Hal utama yang dituntut oleh perusahaan dari karyawannya adalah

prestasi kerja mereka yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

Menurut Sutrisno (2010:151) prestasi kerja adalah sebagai hasil kerja

yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan

aktivitas kerja. Menurut Bernadin dan Russel (1993) dalam buku Sutrisno

(2010:150) prestasi kerja adalah hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh

kemampuan kareteristik pribadinya serta persepsi terhadap perannya dalam

pekerjaan itu.

2.3.2 Penilai Prestasi Kerja

Menurut Sutrisno (2010:153) penilai prestasi kerja merupakan sebuah

proses formal untuk melakukan peninjauan kembali dan evaluasi prestasi

(44)

(2010:153) penilaian prestasi kerja adalah kegiatan-kegiatan itu terdiri dari

identifikasi, observasi, pengukuran dan pengembangan hasil kerja karyawan

dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Murphy dan Cleveland (dalam

panggabea, 2002) dalam Sutrisno (2010:154) mengemukakan penilai prestasi

kerja adalah untuk memperoleh informasi yang berguna dalam pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan kegiatan manajemen sumber daya manusia

yang lain, sperti perencanaan dan pengembangan karier, program-program

kompensasi, promosi, demosi, pensiun dan pemberhenttian karyawan atau

pemecatan.

2.3.3 Indikator Prestasi Kerja

Untuk mengukur perilaku itu sendiri atau sejauh mana individu

berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi atau institusi,

yaitu prestasi kerja pada umumnya dikaitkan dengan pencapain hasil dari

standar kerja yang telah ditetapkan.

Menurut Sutrisno (2010:152) Pengukuran prestasi kerja diarahkan

pada enam aspek yang merupakan bidang prestasi kunci bagi perusahaan

yang bersangkutan. Bidang prestasi kunci tersebut adalah; (1) hasil kerja,

yaitu tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan; (2)

pengetahuan pekerjaan, yaitu tingkat pegetahuan yang terkait dengan tugas

pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas

dari hasil kerja; (3) inisiatif, yaitu tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas

pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalahmasalah yang timbul; (4)

(45)

instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang

ada; (5) sikap, yaitu tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam

melaksanakan tugas pekerjaan; (6) disiplin waktu dan absensi, yaitu tingkat

ketepatan waktu dan tingkat kehadiran.

Dalam penelitian ini, indikator prestasi kerja yang akan diteliti adalah;

(1)Tingkat inisiatif; (2) Tingkat semangat kerja; (3) tingkat ketepatan waktu.

2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Menurut Steers (1984) dalam Sutrisno (2009:151) umumnya orang

percaya bahwa prestasi kerja individu merupakan fungsi gabungan dari tiga

faktor yaitu; (1) kemampuan, kepribadian dan minat seorang pekerja; (2)

kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peran seorang pekerja; (3) tingkat

motivasi pekerjaan. Menurut Byar dan Rue (1984) dalam Sutrisno (2010:151)

Mengemukakan adanya dua faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu

faktor individu dan lingkungan.

Faktor-faktor individu yang dimaksud yaitu: (1) Usaha (effort) yang

menunjukkan sejumlahsinergi fisik dan mental yang digunakan dalam

penyelenggaraan gerakan tugas; (2) Abilities, yaitu sifat-sifat personal yang

diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas; (3) Role/task perception, yaitu

segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu oleh individu untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan.

Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi prestasi kerja yaitu; (1)

Kondisi fisik; (2) Peralatan; (3) Waktu; (4) Material; (5) Pendidikan; (6)

(46)

2.4 Hubungan Antar Variabel

2.4.1 Hubungan Antar Motivasi (X1) dengan Prestasi (Y)

Motivasi merupakan dorongan dalam diri individu karena adanya

suatu rangsangan baik dari dalam maupun dari luar untuk memenuhi

kebutuhan individu dan tercapainya tujuan. Hubungan motivasi dengan

prestasi itu harus jelas, kerena seseorang berkeinginan untuk sukses dan

berprestasi, proses untuk mendapatkan prestasi harus memiliki motivasi.

Hal tersebut harus memiliki dorongan dalam diri seseorang untuk

tercapainya tujuan yang kita inginkan. Jadi motif berprestasi merupakan

virus mental sebab merupakan pikiran yang berhubungan dengan cara

melakukan kegiatan dengan lebih baik daripada cara yang pernah

dilakukan sebelumnya. Jika sudah terjangkit virus ini mengakibatkan

perilaku individu menjadi lebih aktif dan individu menjadi lebih giat dalam

melakukan kegiatan untuk mencapai prestasi yang lebih baik dari

sebelumnya.

2.4.2 Hubungan Antar kepuasan (X2) dengan Prestasi (Y)

Kepuasan kerja merupakan salah satu untuk tercapainya keinginan

atau hasrat yang mudah untuk dia kerjakan. Hubungan Kepuasan kerja

dangan preastasi, menjadikan kepuasan untuk memacu prestasi kerja yang

lebih baik. Bahwa prestasi kerja lebih baik mengakibatkan penghargaan

yang lebih tinggi, jika penghargaan dirasakan adil dan memadai maka

kepuasan pegawai/ karyawan akan meningkat. sebaliknya jika

(47)

pegawai/ karyawan maka ketidakpuasan kerja cendrung terjadi. kondisi

kepuasan atau ketidakpuasan kerja selanjutnya menjadi umpan balik (feed

back) yang akan mempengaruhi prestasi kerja di waktu mendatang.

2.5 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir adalah penjelasan ilmiah mengenai proposisi antar konsep/

antar konstruk atau pertautan/ hubungan antar variabel penelitian. Berdasarkan

tinjauan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun kerangka pemikir

sebagai berikut : Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

Sumber : Dikembangkan oleh penulis 2.6 Hipotesis

Menurut juliandi dan irfan (2013:45) hipotesis adalah dugaan atau jawaban

sementara dari pertanyaan yang ada pada perumusan masalah penelitian.

Berdasarkan masalah yang diteliti, maka penulis membuat hipotesis sebagai

berikut :

1. H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja dengan

prestasi kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara

Internasional Kualanamu.

Variabel Bebas (X1) Motivasi Kerja (X1)

Variabel Bebas (X2) Kepuasan Kerja (X2)

(48)

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja dengan

prestasi kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara

Internasional Kualanamu.

2. H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja

dengan prestasi kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero)

Bandara Internasional Kualanamu.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara prestasi kerja dengan

prestasi kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara

Internasional Kualanamu.

3. H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja dan

kepuasan kerja dengan prestasi kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II

(Persero) Bandara Internasional Kualanamu.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja dan

kepuasan kerja dengan prestasi kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II

(Persero) Bandara Internasional Kualanamu.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Tahun Judul Skripsi Hasil Penelitian

1 Fahroji 2009 Pengaruh Kemampuan,

(49)

2 Muhammad Aji Nugroho

2012 Pengaruh Proses

Rekrutmen dan Seleksi

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional

khususnya pada PT.

Angkasa Pura I Bandar udara Hasanuddin di Makassar, ternyata diketahui ada pengaruh yang positif dan signifikan antara rekruitmen dan

2010 Analisis Pengaruh

Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java))

Hasil analisis menggunakan moderated

regresion analysis dapat diketahui bahwa variabel

kepuasan kerja dan

motivasi kerja berpengaruh diketahui bahwa 22 persen variasi dari kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel bebas dan variabel moderating yang diteliti dalam penelitian ini dan 78 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model

4 Rahmatullah Burhanuddin

wahab

2012 Pengaruh Kepuasan kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk Makasar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

(50)

pada PT. Bank Mandiri dengan kata lain Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja akan meningkatkan kinerja karyawan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Makassar. Korelasi atau hubungan antara Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Makassar adalah sangat kuat sekali sebesar (r = 0,923) dan koefisien determinasi atau angka R square adalah sebesar 0,853.

5 Sulistyo Budi Utomo

2010 Pengaruh Motivasi dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan CV Berkat Cipta Karya Nusantara Surabaya

Dari analisis yang telah dilakukan serta hasil pembahasan pada bagian sebelumnya maka

dapat dibuat simpulan bahwa: 1) Hasil pengujian secara simultan didapat naik turunnya motivasi dan kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan. 2) Hasil pengujian koefisien

(51)

0,763 atau 76,3% yang berarti bahwa

sumbangan atau kontribusi dari motivasi dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan adalah cukup besar. 3) Hasil pengujian secara

sebesar 2,381 dan thitung kepuasan kerja sebesar 2,680. 4) Variabel yang mempunyai

23,04% lebih besar dari koefisien

(52)

33 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008:55), desain

asosiatif berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan

variabel lainnya, atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.

Untuk pendekatan penelitian, penulis menggunakan teknik analisis data

kuantitatif. Menurut Juliandi (2013:89) Analisis data kuantitatif adalah analisis

data terhadap data-data yang mengandung angka-angka atau numerik tertentu.

Analisis data kuantitatif biasanya menggunakan statistik-statistik yang beragam

banyaknya, baik statistik deskriptif maupun statistik inferensial, statistik

parametik maupun statistik non parametik.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di PT. Angkasa Pura II (persero) Bandara

Internasional Kualanamu. Kecamatan Bringin Kabupaten Deli Serdang Sumatera

Utara.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Juliandi (2013:54) populasi adalah totalitas dari seluruh

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1
Tabel 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Motivasi dibutuhkan oleh semua karyawan termasuk karyawan di PT PLN (Persero) APJ Surakarta, dalam melakukan pekerjaan dan kewajibannya karyawan diharapkan mempunyai semangat

Berdasarkan penjelasan di atas,berarti terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan motivasi kerja dengan adanya motivasi kerja akan timbul kepuasan pada karyawan

karyawan dalam perusahaan tersebut harus mempunyai suatu motivasi

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, TERHADAP PRESTASI KERJA MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT..

Dari hasil perhitungan jawaban tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mendorong motivasi kerja karyawan, pimpinan harus lebih sering melakukan sosialisasi kerja

Adjusted R Square sebesar 0,326 berarti 32,6 % variabel prestasi kerja karyawan dapat dijelaskan oleh motivasi dan komitmen karyawan, sedangkan sisanya 67,4 % dapat dijelaskan

Adjusted R Square sebesar 0,326 berarti 32,6 % variabel prestasi kerja karyawan dapat dijelaskan oleh motivasi dan komitmen karyawan, sedangkan sisanya 67,4 % dapat dijelaskan

Motivasi pada karyawan KPRI “Perta- guma” Kota Madiun adalah baik. Hal ini juga dapat terlihat pada keadaan di koperasi me- ngenai motivasi yang timbul dari dalam diri individu