• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pdam Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus:Divisi Keuangan Dan SPI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pdam Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus:Divisi Keuangan Dan SPI)"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PDAM

TIRTANADI PROVINSI SUMATERA UTARA

(STUDI KASUS:DIVISI KEUANGAN dan SPI)

OLEH

AULIA AFRIANTI SIREGAR 070502051

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Pada Divisi Keuangan dan Satuan Pengawas Internal)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya manusia yang

terdiri atas pengetahuan (X1), keterampilan (X2), dan Perilaku (X3) terhadap

kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Pada Divisi Keuangan dan Satuan Pengawas Internal).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu penelitian dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan obyek-obyeknya. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Divisi Keuangan dan Satuan Pengawas Internal (SPI) pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Data diproses dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan analisis Regresi linear berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh kompetensi kompetensi sumber daya manusia yang terdiri atas pengetahuan (X1), keterampilan (X2), dan Perilaku (X3) terhadap kinerja pegawai

pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Pada Divisi Keuangan dan Satuan Pengawas Internal).

Berdasarkan uji F variabel bebas (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) secara bersama-sama memiliki pengeruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (kinerja pegawai). Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara pengetahuan, keterampilan, dan perilaku terhadap kinerja pegawai merupakan hubungan yang tinggi. Perilaku merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara pada divisi keuangan dan satuan pengawasan internal.

(3)

ABSTRACT

This is study purposes were to determined the influence of knowledge

(X1), skill (X2), and attitude (X3) on job performance in PDAM Tirtanadi of

Sumatera Utara Province on finance division and internal observation unit.

This research was a type of explanatory research, that was research to be learned according to the levels that was based on the goals and objects. The population in this PDAM Tirtanadi of Sumatera Utara province on finance division and internal observation unit. Then the data collection method in this study was a questionaire, interviewed, and documentation studied. Data processing was using the SPSS version 17.0 software for windows. Methods of data analysis was using descriptive method and quantitative methode that was multiple linear regression analysis used measured the influence of knowledge, skill, and attitude towards jop performance in PDAM Tirtanadi of North Sumatera Province on finance division and finance division and internal observation unit.

Based on F test the independent variable (knowledge, skill, and attitude) together have a positive and significant influence on the dependent variable (job performance). Through testing the correlation coefficient (R) obtained the level of correlation or relationship between knowledge, skill, and attitude towards job performance in PDAM Tirtanadi of Sumatera Utara Province on finance division and internal observation unit. Attitudes factor has the most dominant effect on PDAM Tirtanadi of Sumatera Utara Province on finance division and internal observation unit.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiat Allah SWT yang telah membeerikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tauladan dan pembawa risalah bagi ummat.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penulis telah banyak menerima bimbingan, dukungan, serta bantuan dari berbagai pihak dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME. Selaku Ketua Departemen Manajemen

Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Dosen Wali yang banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Dosen Penguji 2 yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Endang Sulistyarini, SE, M.si Selaku ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Prihatin Lumban Raja, SE, Msi selaku Dosen Pembimbing yang

selama ini telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan ilmu pengetahuan, saran dan masuka kepada penulis dalam proses penulisan serta penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Dr. Sitti Raha Agoes Salim, SE, M.Sc selaku dosen penguji I yang telah

(5)

7. Kepada seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah berkenan mengabdika dirinya sebagai guru bangsa dengan memberikan dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang berguna selama perkuliahan.

8. Kepada kedua Orang tua tercinta, Maslan Siregar dan Misrawati. Terima

kasih atas dukungan yang luar biasa selama proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih untuk kasih dan sayang, pengorbanan serta doa yang tulus dan tidak pernah putus untuk penulis. Skripsi ini sepenuhnya penulis persembahkan untuk kedua orang tua penulis.

9. Keluarga yang teramat saya sayangi: Abang Masrul Hanafi, Kakak Lidia

Syafitri, Winda Handayani, dan Arnita Hastalia, terima kasih atas doa dan dukungannya.

10.Sahabat tercinta sekaligus kawan seperjuangan: Nita, Imel, Aida, Syita, Brili, Rina, Emi, Umi terima kasih atas doa dan dukungannya.

11.Kepada kawan-kawan di Departemen Manajemen USU khususnya stambuk

2007.

12.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, namun

terlewatkan dalam penyebutan ucapan terima kasih di lembaran penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya dan tidak berarti kelalaian tersebut mengurangi rasa terima kasih penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari semua pihak agar penilisan skripsi ini dapat lebih baik lagi. Bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun material menjadi dorongan serta memberikan andil yang sangat besar kepada penulis b\dalam menyelesaikan penulisan serta penyusuna skripsi ini. Penulis tidak dapat membalas semua benyuan tersebut. Penulis berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan di balas oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Medan , 7 Juni 2001 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

DAFTAR SINGKATAN ... ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis ... 7

2.1.1. Pengertian Kompetensi ... 7

2.1.2. Tipe Kompetensi ... 8

2.1.3. Tingkatan Kompetensi SDM ... 11

2.1.4. Pengertian Kinerja ... 12

2.1.5. Konsep Dasar Manajemen Kinerja ... 14

2.1.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai 15 2.1.7. Pengaruh Kompetensi SDM Terhadap Kinerja ... 17

2.2. Penelitian Terdahulu ... 18

2.3. Kerangka Konseptual ... 19

2.4. Hipotesis ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 22

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

3.3. Batasan Operasional ... 22

3.4. Defenisi Operasional ... 23

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 26

3.6. Populasi dan Sampel ... 26

3.7. Jenis Data ... 27

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 27

3.9. Uji Validitas dan Realibilitas ... 28

(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 35

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 35

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 39

4.2. Hasil Penelitian ... 43

4.2.1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 43

4.2.2. Analisis Deskriptif ... 47

4.2.3. Metode Analisis Regresi Linear Berganda ... 59

4.2.4. Uji Asumsi Klasik ... 62

4.2.5. Pengujian Hipotesis ... 67

4.3. Pembahasan ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 75

5.2. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 25

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 26

Tabel 4.1 Uji Validitas Pertama ... 44

Tabel 4.2 Uji Validitas Kedua ... 45

Tabel 4.3 Uji Reliabilitas ... 47

Tabel 4.4 Karakteristik Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48

Tabel 4.5 Karakteristik Reponden Berdasarkan Usia ... 49

Tabel 4.6 Karakteristik Reponden Berdasarkan Pendidikan ... 49

Tabel 4.7 Karakteristik Reponden Berdasarkan Lama Kerja ... 50

Tabel 4.8 Distribusi tanggapan Responden Terhadap Pengetahuan ... 51

Tabel 4.9 Distribusi tanggapan Responden Terhadap Keterampilan ... 53

Tabel 4.10 Distribusi tanggapan Responden Terhadap Perilaku ... 55

Tabel 4.11 Distribusi tanggapan Responden Terhadap Kinerja ... 57

Tabel 4.12 Analisis Regresi Linear Berganda... 60

Tabel 4.13 Uji Normalitas Data (Analisis Statistik) ... 63

Tabel 4.14 Uji Gletsjer ... 65

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas... 66

Tabel 4.16 Hasil Uji F ... 69

Tabel 4.17 Uji Statistik t ... 70

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 78

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 81

Lampiran 3 Analisis Deskriptif Responden ... 84

Lampiran 4 Jawaban Responden ... 93

(11)

DAFTAR SINGKATAN

SPI = Satuan Pengawas Internal

PDAM = Perusahaan Daerah Air Minum

PAD = Pendapatan asli Daerah

KSO = Kerjasama Operasional

KSM = Kerjasama Manajemen

(12)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Pada Divisi Keuangan dan Satuan Pengawas Internal)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya manusia yang

terdiri atas pengetahuan (X1), keterampilan (X2), dan Perilaku (X3) terhadap

kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Pada Divisi Keuangan dan Satuan Pengawas Internal).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu penelitian dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan obyek-obyeknya. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Divisi Keuangan dan Satuan Pengawas Internal (SPI) pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Data diproses dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan analisis Regresi linear berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh kompetensi kompetensi sumber daya manusia yang terdiri atas pengetahuan (X1), keterampilan (X2), dan Perilaku (X3) terhadap kinerja pegawai

pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Pada Divisi Keuangan dan Satuan Pengawas Internal).

Berdasarkan uji F variabel bebas (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) secara bersama-sama memiliki pengeruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (kinerja pegawai). Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara pengetahuan, keterampilan, dan perilaku terhadap kinerja pegawai merupakan hubungan yang tinggi. Perilaku merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara pada divisi keuangan dan satuan pengawasan internal.

(13)

ABSTRACT

This is study purposes were to determined the influence of knowledge

(X1), skill (X2), and attitude (X3) on job performance in PDAM Tirtanadi of

Sumatera Utara Province on finance division and internal observation unit.

This research was a type of explanatory research, that was research to be learned according to the levels that was based on the goals and objects. The population in this PDAM Tirtanadi of Sumatera Utara province on finance division and internal observation unit. Then the data collection method in this study was a questionaire, interviewed, and documentation studied. Data processing was using the SPSS version 17.0 software for windows. Methods of data analysis was using descriptive method and quantitative methode that was multiple linear regression analysis used measured the influence of knowledge, skill, and attitude towards jop performance in PDAM Tirtanadi of North Sumatera Province on finance division and finance division and internal observation unit.

Based on F test the independent variable (knowledge, skill, and attitude) together have a positive and significant influence on the dependent variable (job performance). Through testing the correlation coefficient (R) obtained the level of correlation or relationship between knowledge, skill, and attitude towards job performance in PDAM Tirtanadi of Sumatera Utara Province on finance division and internal observation unit. Attitudes factor has the most dominant effect on PDAM Tirtanadi of Sumatera Utara Province on finance division and internal observation unit.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang masalah

Dalam era globalisasi, masalah sumber daya manusia menjadi sorotan

maupun tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan. Sumber daya

manusia merupakan peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun

banyaknya sarana dan prasarana serta sumber daya, tanpa dukungan sumber daya

manusia kegiatan perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Dengan demikian

sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dalam

segala kebutuhannya. Sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan

pelaksanaan kegiatan perusahaan. Untuk itu dalam mencapai tujuan organisasi

dibutuhkan kompetensi sumber daya manusia yang memadai dalam mendorong

kinerja karyawan.

Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk

mencapai tujuan secara efektif diperlukan manajemen yang baik dan benar.

Menurut Robbins dan Coultar dalam Wibowo (2007:2), menyatakan bahwa

manajemen sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan secara

efektif dan efisien dengan melalui orang lain. Efisiensi menunjukkan hubungan

antara input dan output dengan mencari biaya sumber daya minimum, sedankan

efektif menunjukkan makna pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Memahami kenyataan diatas, maka peranan Manajemen Sumber Daya

Manusia dalam organisasi tidak hanya sekedar administratif tetapi justru lebih

(15)

agar menjadi kreatif dan inovatif. Sumber daya manusia merupakan ujung tombak

yang akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

Menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2007:2), menyatakan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan yang kuat

dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan

kontribusi ekonomi. Kinerja bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, akan

tetapi juga menyatakan tentang bagaimana proses kerja tersebut berlangsung.

Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek

pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang

ditetapkan. kompetensi merupakan kombinasi dari keterampilan (skill),

pengetahuan (knowledge), dan perilaku (attitude) yang dapat diamati dan

diterapkan secara kritis untuk suksesnya sebuah organisasi dan prestasi kerja serta

kontribusi pribadi karyawan terhadap organisasinya (Watson Wyatt dalam Ruky,

2003:106).

Untuk mewujudkan kinerja dan keberhasilan kerja pegawai dalam jangka

panjang disamping adanya kebijakan perusahaan tersebut, pegawai juga harus

memiliki kemampuan ataupun kompetensi yang tepat di dalam melakukan

pekerjaannya. Peningkatan kinerja pegawai secara perorangan akan mendorong

kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan, yang direkfleksikan dalam

kenaikan produktivitas. Pada manajemen kinerja kompetensi lebih berperan pada

dimensi perilaku individu dalam menyesuaikan suatu pekerjaan dengan baik.

(16)

dari pegawai yang memiliki kinerja yang sempurna, konsisten dan efektif

dibandingkan dengan karyawan yang memiliki kinerja rata-rata.

PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara sebagai perusahaan yang berupaya

untuk memenuhi kebutuhan air bersih kepada masyarakat di tiap daerah tertentu.

PDAM Tirtanadi disamping menangani Air Bersih juga ditugaskan mengelola Air

limbah. Sebagai penyalur air bersih, PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

melakukan distribusi air bersih di berbagai daerah yang membebani kewajiban

secara pasti kepada masyarakat berupa memenuhi kebutuhan air bersih bagi

pelanggan, sedangkan kewajiban pelanggan adalah membayar iuran.

Terdapat wilayah pelayanan PDAM Tirtanadi Sumatera Utara yang belum

mendapat pelayanan nonstop 24 jam, yaitu di wilayah pelayanan zona 1 maupun

wilayah pelayanan zona II. Pada wilayah zona I, terdapat 86 wilayah pelayanan

air bersih yang belum sepenuhnya mendapat aliran air secara terus menerus

(nonstop 24 jam) atau sebanyak 45.03% dari seluruh wilayah pelayanan di zona I

yang berjumlah 191 wilayah pelayanan PDAM Tirtanadi Sumatera Utara.

Sedangkan pada wilayah Zona II (cabang Tirtanadi di luar kota Medan), yang

belum mendapat distribusi air bersih secara nonstop adalah di cabang KSO

Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah.

Kondisi tersebut disebabkan karena kapasitas produksi air telah melampaui

kapasitas terpasang, supply air tidak mampu memenuhi kebutuhan pelanggan,

beberapa kantor cabang PDAM Tirtanadi hanya tergantung kepada sistem

gravitasi (untuk wilayah Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah), sehingga pada

(17)

pump yang ada tidak mampu menjangkau semua wilayah pelayanan, sehingga

tekanan air kepada pelanggan yang jauh semakin kecil. Akibatnya, permohonan

sambungan baru air minum di beberapa Kantor cabang PDAM Tirtanadi tidak

seluruhnya dapat direalisasikan.

Kegiatan operasional PDAM Tirtanadi tidak berjalan optimal karena hanya

ditangani 2 orang pejabat sementara yang kurang sesuai dengan kompetensi yang

dimiliki oleh pejabat tersebut. Kurangnya kompetensi yang dimiliki oleh pejabat

tersebut mengalami kesulitan pengambilan keputusan dalam hal pemasangan

sambungan air kepada pelanggan yang membutuhkan. Seharusnya kegiatan ini

ditangani oleh beberapa pejabat yang memiliki kompetensi yang sesuai pada

bidangnya, karena PDAM Tirtanadi merupakan perusahaan yang besar sehingga

di butuhkan pegawai yang memiliki kompetensi yang sesuai pada bidangnya.

PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara mengembangkan model

kompetensi yang berintegrasi dengan tolak ukur penilaian kinerja berdasarkan

pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), perilaku (attitude) yang dimiliki

oleh setiap pegawai agar dapat mempermudah di dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawab secara efektif yang dapat dijadikan dasar pengembangan Sumber

Daya Manusia.

Alasan diterapkannya sistem kompetensi pada PDAM Tirtanadi Provinsi

Sumatera Utara yaitu dengan adanya peningkatan tingkat pendidikan pegawai

menyebabkan pegawai PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara semakin kritis

menuntut haknya antara lain, karyawan menuntut adanya transparansi pada

(18)

melalui kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusia. Selanjutnya, dengan

Melihat peluang perusahaan di masa yang akan datang dalam melibatkan Sumber

Daya Manusia (SDM) dalam perencanaan strategis perusahaan. Karena pelaku

bisnis seringkali memfokuskan pada masalah keuangan, pasar dan operasional.

Untuk menghasilkan kinerja yang baik secara produktivitas harus dilengkapi

dengan kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan (knowledge),

keterampilan (skill) dan perilaku (attitude). Dengan menerapkan sistem

kompetensi ini dibutuhkan mendapatkan pegawai yang mempunyai kompetensi

spesifik untuk dikembangkan yaitu pegawai yang sesuai dengan kompetensi yang

diperlukan pada posisi masing-masing jabatan guna mencapai keberhasilan kerja

dan tujuan organisasi.

Penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Kompetensi

Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pegawai pada PDAM Tirtanadi Provinsi

Sumatera Utara”. Hal ini disebabkan karena mengingat pentingnya kompetensi

pegawai dalam era globalisasi ini.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu : ”Apakah kompetensi sumber daya manusia

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai?”

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan, tujuan penelitian ini

adalah : Melihat berapa besar pengaruh kompetensi pegawai terhadap kinerja

(19)

1.4. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Sebagai saran dan bahan masukan yang diperlukan oleh perusahaan untuk

memberikan tambahan informasi tentang kompetensi pegawai dan kinerja

pegawai sehingga pelaksanaan dan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan

baik.

b. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi

dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama dimasa

yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.

c. Bagi Penulis

Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis dalam memahami

seberapa besar pengaruh kompetensi pegawai khususnya dalam kompetensi

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1.Pengertian Kompetensi

Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan

suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta

didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan

demikian, kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang

dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai seseuatu yang

terpenting, sebagai unggulan bidang tersebut (Wibowo 2007:86).

Kompetensi merupakan karakteristik yang mendasar pada setiap individu

yang dihubungkan dengan kriteria yang direferensikan terhadap kinerja yang

unggul atau efektif dalam sebuah pekerjaan atau situasi. Menurut Spenser dan

spencer dalam Wibowo (2007:87) menyatakan bahwa kompetensi merupakan

landasan dasar karakteristik orang dan mengindikasikan cara berperilaku atau

berpikir, menyamakan situasi, dan mendukung untuk periode waktu yang cukup

lama.

Terdapat lima tipe karakteristik kompetensi, yaitu sebagai berikut :

1. Motif adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan

orang yang menyebabkan tindakan. Motif mendorong, mengarahkan,

(21)

2. Sifat adalah karakteristik fisik dan respons yang konsisten terhadap

situasi atau informasi. Kecepatan reaksi dan ketajaman mata merupakan

ciri fisik kompetensi seorang pilot tempur.

3. Konsep diri adalah sikap, nilai-nilai, atau citra diri seseorang. Percaya

diri merupakan keyakinan orang bahwa mereka dapat efektif dalam

hampir setiap situasi adalah bagian dari konsep diri orang.

4. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang spesifik.

Pengetahuan adalah kompetensi yang kompleks. Skor pada tes

pengetahuan sering gagal memprediksi prestasi kerja karena gagal

mengukur pengetahuan dan keterampilan dengan cara yang sebenarnya

dipergunakan dalam pekerjaan.

5. Keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental

tertentu. Kompetensi mental atau keterampilan kognitif termasuk

berpikir analitis dan konseptual.

2.1.2. Tipe Kompetensi

Menurut Wibowo (2007:91), tipe kompetensi yang berbeda dikaitkan dengan

aspek perilaku manusia dan dengan kemampuannya mendemonstrasikan

kemampuan perilaku tersebut. Ada beberapa tipe kompetensi yang dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Planning Competency, dikaitkan dengan tindakan tertentu seperti

menetapkan tujuan, menilai resiko dan mengembangkan urutan tindakan

(22)

2. Influence competency, dikaitkan dengan tindakan seperti mempunyai

dampak pada orang lain, memaksa melakukan tindakan tertentu atau

membuat keputusan tertentu, dan memberi inspirasi untuk bekerja menuju

tujuan organisasional.

3. Communication competency, dalam bentuk kemampuan berbicara,

mendengarkan orang lain, komunikasi tertulis dan nonverbal.

4. Organizational competency, meliputi kemampuan: merencanakan

pekerjaan, mengorganisasi sumber daya, mendapatkan pekerjaan

dilakukan, mengukur kemajuan, dan mengambil resiko yang

diperhitungkan.

5. Human resources management competency, merupakan kemampuan

dalam bidang : team building, mendorong partisipasi, mengembangkan

bakat, mengusahakan umpan balik kinerja, dan menghargai keberagaman.

6. Interpersonal competency, meliputi: empati, membangun konsensus,

networking, persuasi, negosiasi, diplomasi, manajemen konflik,

menghargai orang lain, dan menjadi team player.

7. Leadership competency, merupakan kompetensi meliputi kecakapan

memosisikan diri, pengembangan organisasional, mengelola transisi,

orientasi strategis, membangun visi, merencanakan masa depan,

menguasai perubahan da mempelopori kesehatan tempat kerja.

8. Client service competency, merupakan kompetensi berupa :

(23)

pengiriman, bekerja dengan pelanggan, tindak lanjut dengan pelanggan,

membangun partnership dan berkomitment terhadap kualitas.

9. Bussiness competency, merupakan kompetensi yang meliputi : manajemen

finansial, keterampilan pengambilan keputusan bisnis, bekerja dalam

sistem, menggunakan ketajaman bisnis, membuat keputusan bisnis dan

membangkitkan pendapatan.

10.Self management competency, kompetensi berkaitan dengan menjadi

motivasi diri, bertindak dengan percaya diri, mengelola pembelajaran

sendiri, mendemonstrasikan fleksibilitas, dan berinisiatif.

11.Technical/operational competency, kompetensi berkaitan dengan

mengerjakan tugas kantor, bekerja dengan teknologi komputer,

menggunakan peralatan lain, mendemonstrasikan keahlian teknis dan

profesional dan membiasakan bekerja denan data dan angka.

12.Thinking competency, berkenaan dengan : berpikir strategis, berpikir

analtis, berkomitmen terhadap tindakan, memerlukan kemampuan

kognitif, mengidentifikasi mata rantai dan membangkitkan gagasan

(24)

2.1.3. Tingkatan Kompetensi SDM

Spencer dan Spencer (dalam Wibowo, 2007: 96) mengelompokkan tiga

tingkatan kompetensi yaitu:

1. Behavioral Tools

a. Knowledge merupakan informasi yang digunakan orang dalam

bidang tertentu, misalnya membedakan antara akuntan senior dan

junior.

b. Skill merupakan kemampuanorang untuk melakukan sesuatudengan

baik. Misalnya, mewawancara dengan efektif, dan menerima

pelamar yang baik.

2. Image Attribute

a. Social Role merupakan pola perilak orang yang diperkuat oleh

kelompok social atau organisasi. Misalnya menjadi pemimpin atau

pengikut, menjadi agen perubahan atau menolak perubahan.

b. Self Image merupakan pandangan orang terhadap dirinya sendiri,

identitas, kepribadian, dan harga dirinya. Misalnya melihat dirinya

sebagai pengembang atau manajer yang berada di atas.

3. Personal Charasteristic

a. Traits merupakan aspek tipikal berprilaku Misalnya, menjadi

pendengar yang baik.

b. Motive merupakan apa yang mendorong perilaku seseorang dalam

bidang tertentu (prestasi, afiliasi, kekuasaan). Misalnya, ingin

(25)

2.1.4. Pengertian Kinerja

Pengertian kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

(prestasi kerja atau prestasi yang dicapai oleh seseorang). Prestasi kerja pada

umumnya dipengaruhi oleh keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan kerja

dari tenaga kerja yang bersangkutan.

Kinerja adalah merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut.

Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan, kompetensi, motivasi, dan kepentingan. Bagaimana organisasi

menghargai dan memberlakukan sumber daya manusianya akan memengaruhi

sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja.

Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut Bambang Kusriyanto

dalam Mangkunegara (2005:9) defenisi kinerja adalah perbandingan hasil yang

dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam).

Gomes dalam Mangkunegara, (2005:9) mengemukakan definisi kinerja sebagai

ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan

produktivitas. Ada beberapa unsur yang secara relatif dapat menunjang proses

produktivitas tenaga kerja yakni :

1. Peranan tenaga kerja dalam perusahaan

Dalam hal ini diharapkan adanya kesungguhan hati untuk mematuhi dan

menajalankan peraturan yang berlaku di dalam perusahaan. Menghindari adanya

sifat kelalaian dan kecorobohan dalam menjalankan tugas yang merupakan

(26)

2. Peranan para pemimpin perusahaan

Penanganan manajemen dalam pola yang lebih menguatamakan

pendekatan manusiawi merupakan inti dari diperolehnya dorongan semangat dan

kegairan kerja untuk berproduksi tinggi. Untuk kepentingan ini ada dua macam

cara yang dapat ditempuh yaitu: pendekatan spiritual dan pendekatan

behavioristik.

3. Pendekatan spiritual

Merupakan suatu usaha untuk meningkatkan semangat yang lahir dari hati

nurani secara manusiawi yang sangat diperlukan untuk berproduksi tinggi.

4. Pendekatan behavioristik

Merupakan suatu usaha untuk meningkatkan semangat dan kegairahan

kerja serta menggerakkan hati sangat diperlukan sebagai modal merubah perilaku

untuk lebih produktif.

5. Peranan masyarakat pemakai barang atau jasa

Proses produktivitas tenaga kerja secara tidak langsung juga perlu

memperhatikan sikap para pelanggan, seperti adanya kritik, saran-saran.

Pujian-pujian yang didasarkan atas pengalaman mereka memakai produk selama ini.

Dengan demikian masyarakat pemakai barang dan jasa tetap berperan secara tidak

langsung, serta ikut memperbaiki proses produksi dari perusahaan penghasil

produk tersebut.

6. Peranan pemerintah

Peranan pemerintah sangat penting, terutama program pendayagunaan

(27)

berkewajiban memberi ijin, pengawasan, pembinaan serta perlindungan bagi

masyarakat pemakai barang dan jasa. Dengan kata lain pemerintah perlu secara

langsung menggerakkan aktifitas kerja secara maksimal dan penuh tanggung

jawab.

2.1.5. Konsep Dasar Manajemen Kinerja

Menurut Ruky dalam Mangkunegara (2005:19), manajemen kinerja adalah suatu

bentuk usaha kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh

pimpinan organisasi atau perusahaan untuk mengarahkan dan mengendalikan

prestasi karyawan. Sedangkan menurut Robert Bacal mendefenisikan bahwa

manajemen kinerja adalah suatu proses komunikasi yang terus-menerus,

dilakukan dalam kerangka kerjasama antara seorang karyawan da atasannya

langsung, yang melibatkan penetapan pengharapan dan pengertian tentang fungsi

kerja karyawan yang paling dasar, bagaimana pekerjaan karyawan memberikan

kontribusi pada sasaran organisasi, makna dalam arti konkret untuk melakukan

pekerjaan dengan baik, bagaimana prestasi kerja akan diukur, rintangan yang

mengganggu kinerja dan cara untuk meminimalkan atau melenyapkan.

Pada hakikatnya, manajemen kinerja adalah tentang bagaimana kinerja tersebut

dikelola. Dasar untuk melaksanakan manajemen kinerja adalah perumusan tujuan,

terdapatnya konsensus dan kerja sama, sifatnya berkelanjutan, terjadi komunikasi

dua arah, dan terdapat umpan balik. Melaksanakan maanajemen kinerja akan

memberikan manfaat bagi organisasi, tim, dan individu. Manajemen kinerja

mendukung tujuan menyeluruh organisasi dengan mengaitkan pekerjaan dari

(28)

pemimpin mengelola kinerja bawahan akan secara langsung memengaruhi

kinerja individu, unit kerja, dan seluruh organisasi (Wibowo 2007:3).

Manajemen kinerja didasarkan kepada kesepakatan tentang sasaran, persyaratan

pengetahuan, keahlian, kompetensi, rencana kerja, dan pengembangan. Secara

khusus manajemen kinerja ditujukan untuk meningkatkan aspek-aspek kinerja

yangi meliputi :

1. Sasaran yang dicapai;

2. Kompetensi yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap;

3. Efektivitas kerja

Konsep manajemen kinerja merupakan salah satu perkembangan yang

penting dalam lingkup manajemen. Manajemen kinerja mulai terlihat bentuknya

pada akhir tahun 1980-an, berkembang dari kesadaran diperlukannya suatu

pendekatan yang lebih berkesinambungan dan terpadu untuk mengelola dn

memberikan imbalan bagi kinerja.

2.1.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai

Menurut Mangkunegara (2005:13) menyatakan bahwa, faktor yang

mempengaruhi pencapaian kinerja antara lain :

a. Faktor kemampuan (Ability)

Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu

pegawai perlu dtempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan

keahliannya.

(29)

Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan

terhadap situasi kerja (situation) di lingkungan organisasinya. Mereka

yang bersikap positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan

menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka yang

bersikap negatif (kontra) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan

motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup

hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola

kepemimpinan kerja dan kondisi kerja.

Menurut Timple dalam Mangkunegara (2005:15) faktor-faktor kinerja

terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang

dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang. Sedangkan faktor eksternal yaitu

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan.

Seperti perilaku, sikap, dan iklim organisasi.

Faktor internal dan eksternal ini merupakan jenis-jenis atribusi yang

mempengaruhi kinerja seseorang. Jenis-jenis atribusi yang dibuat para karyaawan

memiliki sejumlah akibat psikologis dan berdasarkan kepada tindakan. Seseorang

yang menganggap kinerjanya baik berasal dari faktor-faktor internal seperti

kemampuan atau upaya, diduga orang tersebut akan mengalami lebih banyak

perasaan positif tentang kinerjanya dibandingkan dengan jika ia menghubungkan

(30)

2.1.7. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja

Kondisi lingkungan bisnis di masa depan menunjukkan meningkatnya

teknologi dan perubahan sosial. Di satu sisi harus mengikuti perkembangan

teknologi, di sisi lain semakin meningkat tanggung jawab sosial organisasi.

Keadaan tersebut membuat kompetensi sumber daya manusia semakin penting,

baik bagi eksekutif, manajer, maupun karyawan.

Manajemen kinerja didasarkan kepada kesepakatan tentang sasaran

persyaratan pengetahuan, keahlian dan kompetaensi serta rencana kerja dan

pengembangan. Manajemen kinerja mencakup pengajian ulang terhadap kinerja

secara berkesinambungan dan dilakukan secara bersama berdasarkan kesepakatan

mengenai sasaran, persyaratan pengetahuan, keahlian dan kompentensi serta

rencana kerja dan pengembangan, serta pengimplementasian rencana-rencana

peningkatan dan pengembangan lebih lanjut. Jadi kompetensi merupakan syarat

penting dalam menunjang kinerja yang baik. Kompetensi adalah apa yang dibawa

oleh seseorang ke dalam pekerjaannya dalam bentuk jenis dan tingkatan perilaku

yang bebrbeda. Ini harus dibedakan dari atribut tertentu (pengetahuan, keahlian,

dan kepiawaian) yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai tugas yang

berhubungan dengan suatu pekerjaan. Kompetensi menentukan aspek-aspek

proses dari kinerja suatu pekerjaan.

Kompetensi ini bisa bersifat generik secara universal, berlaku bagi semua

manajer tanpa peduli ia merupakan bagian dari organisasi yang mana, ataupun apa

pekerjaan tertentu mereka. Mereka juga dapat bersifat generik secara

(31)

secara lebih spesifik kepada suatu jenis pekerjaan atau kategori karyawan seperti

manajer, ilmuan staf profesional ataupun staf oadministrasi. Salah satu cara untuk

menentukan perbedaan antarakaryawan yang berkinerja tinggi dan kurang efektif

adalah dengan mendapatkan indikator positif dan negatif bagi tiap kompetensi.

(Dharma, 2004: 67).

Setiap pekerja mempunyai kemampuan berdasar kepada pengetahuan dan

keterampilan, kompetensi yang sesuai dengan pekerjaan, motivasi kerja dan

kepuasan kerja. Namun, pekerja juga mempunyai kepribadian, sikap, dan prilaku

yang dapat mempengaruhi kinerjanya. (Wibowo, 2007: 65)

Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kompetensi sumber daya

manusia dalam perusahaan maka akan semakin baik kinerja perusahaan tersebut.

Sebaliknya apabila suatu perusahaan atau organisasi memiliki kompetensi sumber

daya yang kurang mendukung maka akan menghambat tujuan perusahaan.

2.2. Penelitian Terdahulu

Norma Sulastri Manik (2010) “Pengaruh Kompetensi Karyawan Terhadap

Produktivitas Kerja karyawan Pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kompetensi

karyawan dengan produktivitas kerja karyawan sebesar 71,2% yang berada di

atas 0,05 (5%). Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,458. Angka ini

menunjukkan bahwa 45,8% produktivitas kerja karyawan dapat dijelaskan oleh

pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), perilaku (attitude) sedangkan

sisanya sebesar 54,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan

(32)

Mei (2010) “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap

Efektifitas Kerja Pegawai Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Marihat,

Pematang Siantar”. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 59 orang pegawai

yang menjadi responden mengatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia

yang meliputi knowledge, skill, dan attitude tersebut berpengaruh terhadap

efektifitas para pegawai. Menurut penulis, kompetensi sumber daya manusia

merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi efektivitas kerja para pegawai.

Sedangkan ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi efektivitas kerja

pegawai seperti motivasi, kompensasi, dan faktor lain yang tidak dibahas dalam

penelitian ini.

2.3. Kerangka Konseptual

Penelitian ini menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh kompetensi

sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi Provinsi

Sumatera Utara. Agar dapat memahami alur berfikir penelitian ini perlu adanya

kerangka berfikir yang jelas. Kerangka berfikikir merupakan penjelasan secara

teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti (Sugiyono, 2004:47).

Sumber: Hutapea dan Thoha (2008:28), Hasibuan (2003), diolah penulis Gambar 2.1: Kerangka Konseptual Peneliti

(33)

Pada Gambar 2.1, kerangka konseptual penelitian ini mengemukakan

bahwa variabel yang akan diteliti yaitu Kompetensi pegawai sebagai variabel X

dan kinerja pegawai sebagai variabel Y. Kompetensi mencakup pengetahuan,

keterampilan, dan sikap, yang harus dimiliki oleh pegawai untuk dapat

melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan bidang pekerjaannya. Kompetensi

merupakan perpaduan antara kematangan pekerjaan (kemampuan), kematangan

psikologi (kemauan), dan pengalaman kerja yang dapat mengarahkan perilaku diri

sendiri.

Kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh kompetensi yang dimiliki oleh

sumber daya manusia. Efisiensi suatu organisasi sangat tergantung pada baik

buruknya kompetensi sumber daya manusia organisasi itu sendiri.

Prawiro Suntoro dalam Tika, (2005:121) menyebutkan bahwa kinerja

adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam satu

organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

Menurut Hasibuan (2003:56) faktor-faktor yang berperan sebagai kinerja pegawai

terdiri dari:

1. Kuantitas Kerja merupakan keseluruhan peralatan produksi maupun

pekerjaan yang akan pergunakan dan dilakukan.

2. Kualitas Kerja merupakan pencapaian pekerjaan yang dihasilkan.

3. Disiplin Kerja merupakan sikap kejiwaan dari seseorang atau sekelompok

orang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala

(34)

suatu latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu tenaga dan

biaya.

2.4. Hipotesis

Menurut Kuncoro (2003:47), hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang

perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.

Dengan demikian, berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis dalam penelitian ini adalah: ”Kompetensi Pegawai berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada PDAM Tirtanadi

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian menurut tingkat eksplanasi

(penjelasan), penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan

kepada tujuan dan objeknya. Pada tingkat ekspalanasi penelitian termasuk

kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel

atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu pengetahuan (X1), keterampilan (X2),

perilaku (X3) berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, di

jalan Sisingamangaraja No.01 Medan. Penelitian ini direncanakan mulai bulan

Mei 2011 sampai dengan bulan Juni 2011.

3.3. Batasan Operasional

Sebagai batasan operasional, peneliti membahas mengenai kompetensi

pegawai dan kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.

Peneliti menetapkan pada dua faktor yang akan diteliti yaitu kompetensi pegawai

sebagai variabel bebas (X) yang terdiri dari pengetahuan (X1), keterampilan (X2),

(36)

3.4. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan tentang

bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini, variabel

penelitiannya adalah :

1. Kompetensi Pegawai

Menurut wibowo (2007:86), kompetensi adalah suatu kemampuan untuk

melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas

keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh

pekerjaan tersebut. Adapun indikator dari kompetensi sumber daya manusia

(variabel X) yaitu:

a. Pengetahuan (knowledge) (X1)

Adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang spesifik dan

merupakan kompetensi yang kompleks. Skor pada tes pengetahuan sering

gagal memprediksi prestas kerja karena gagal mengukur pengetahuan dan

keterampilan dengan cara yang sebenarnya dipergunakan dalam pekerjaan.

b. Keterampilan (skill) (X2)

Adalah kemampuan mengerjakan tugas secara fisik atau mental tertentu.

Kompetensi mental atau keterampilan kognitif termasuk berpikir analitis dan

konseptual.

c. Perilaku (Attitude) (X3)

Adalah pola tingkah laku pegawai dalam melaksanakan tugas dan

(37)

2. Kinerja Pegawai

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai, menurut

Tika (2005:121) mendefenisikan kinerja pegawai sebagai hasil-hasil fungsi

pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang

dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode

waktu tertentu. Adapun yang menjadi indikator pada kinerja pegawai (Y), yaitu

perilaku yang harus dilakukan oleh para pegawai sebagai perwujudan dari tugas

dan beban kerja yang diberikan perusahaan kepada pegawai, antara lain :

a. Kuantitas kerja adalah banyaknya pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh

pegawai, maka dapat diketahui tingkat kompetensi pegawai tersebut dalam

melakukan pekerjaannya.

b. Kualitas kerja menunjukkan sejauh mana kemampuan seseorang pegawai

dalam memberi hasil yang optimal yang dapat diraih dari pekerjaan yang

dilakukan.

c. Disiplin Kerja menunjukkan ketepatan waktu pegawai dalam

(38)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Kompeten 5. Pelayanan yang baik

1.Mampu bekerjasama 2.Mampu memecahkan

masalah

3.Merkomunikasi yang baik

(39)

3.5. Skala Pengukuran variabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert sebagai alat mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau

gejala sosial (sugiyono, 2001 :86). Pada penelitian ini, peneliti memberikan lima

alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang

dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Sumber : Sugiyono (2001:86)

3.6. Populasi dan Sampel

3.6.1.Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa

orang, objek, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya

menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003 :103). Populasi dalam penelitian

ini adalah pegawai pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Divisi

Keuangan dan Satuan Pangawasan Internal (SPI) yang beralamat di Jl.

Sisingamangaraja No. 01 Medan yang berjumlah 40 orang pegawai.

3.6.2.Sampel

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan metode sampel jenuh (sensus), dimana seluruh anggota

(40)

sedikit. Kriteria dari sampel adalah pegawai PDAM Tirtanadi Provinsi

Sumatera Utara Divisi Keuangan dan Satuan Pengawas Internal (SPI),

Jl.Sisingamangaraja No.01 Medan.

3.7. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari responden dengan memberikan

kuesioner atau daftar pertanyaan kepada karyawan PDAM Tirtanadi

Provinsi Sumatera Utara.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen dan

laporan-laporan tertulis perusahaan, literatur-literatur di perusahaan dan

bagian bahan-bahan atau tulisan lain yang ada hubungannya dengan

masalah yang akan diteliti.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan beberapa teknik antara lain :

a. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan yang tertulis

kepada responden untuk dijawab.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pihak perusahaan bagian Sumber Daya

(41)

yang diteliti, seperti masalah kompetensi, sejarah perusahaan, struktur

organisasi, dan lain-lain.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari

data-data yang diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal, majalah dan

situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1.Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat

setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang

digunakan (kuesioner). Menurut Kuncoro (2003:151), Suatu skala

pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan

dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini sampel uji

validitas diambil sebanyak 30 orang, yaitu pegawai PDAM Tirtanadi

Provinsi Sumatera Utara divisi Cabang Medan Kota yang berlokasi di Jalan

Sisingamangaraja No. 01 Medan dengan menggunakan program SPSS 17,0

for windows dengan kriteria sebagai berikut:

Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Jika r hitung < rtabel. Maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kendala suatu instrumen penelitian.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang

(42)

dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini

dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang

sudah valid.

Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan

menggunakan bantuan program SPSS 17,0 for windows. Butir pertanyaan yang

sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan

kriteria sebagai berikut :

Jika ralfa positif atau > rtabel , maka pernyataan reliabel.

Jika ralfa negatif atau < rtabel, maka pernyataan tidak reliabel.

Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk

mendapatkan hasil penilitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas

dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen

penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat

menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui

kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk peneliti lain.

3.10. Teknis Analisis

Metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam

penelitian ini adalah :

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan

data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui

pengumpulan, penyusunan, dan penganalisisan data, sehingga dapat diketahui

(43)

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

statistik regresi linear berganda. Metode ini digunakan oleh penulis untuk

mengetahui pengaruh hubungan dari variabel- variabel independen, yaitu

kompetensi pegawai (X) serta variabel Dependen, kinerja pegawai (Y). Metode

regresi linear berganda dala penelitian ini menggunakan software SPSS 17,0

for windows.

Adapun model persamaan yang digunakan menurut sugiyono (2001 :211) :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana :

Y = Kinerja Pegawai

X1 = Pengetahuan (Knowledge)

X2 = Keterampilan (Skill)

X3 = Perilaku (Attitude)

B = Koefisien arah regresi

a = Konstanta Y

e = Fungsi kendala (error terms)

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai

uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0

ditolak).Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada

(44)

c. Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara signifikan secara

statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis (daerah

dimana H0 ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima.

Dalam analisisnya ada beberapa kriteria ketepatan, yaitu :

1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji-f pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat. (Sugiyono, 2001:214)

H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu

berupa variabel Pengetahuan (X1), Keterampilan (X2), Perilaku (X3)

terhadap kinerja pegawai yaitu variabel terikat (Y).

H0 ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variable bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa

variabel Pengetahuan (X1), Keterampilan (X2), Perilaku (X3) terhadap

kinerja pegawai yaitu variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%

(45)

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara

individual terhadap variabel terikat. (Sugiyono, 2001:211).

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa variabel Pengetahuan

(X1), Keterampilan (X2), Perilaku (X3) terhadap kinerja pegawai yaitu

variabel terikat (Y).

H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variable bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa variabel

Pengetahuan (X1), Keterampilan (X2), Perilaku (X3) terhadap kinerja

pegawai pada yaitu variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika t hitung < t table pada α = 5%

Ha diterima jika t hitung > t table pada α = 5%

3. Koefisien Determinasi (R2)

Digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas

yang dimasukkan ke dalam model, untuk menjelaskan variabel terikat.

Nilai koefisien determinasi diantara nol dan satu (0<R2<1). Semakin

mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam

menjelaskan sangat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model

(46)

d. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model

yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi

klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui suatu distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Model yang paling baik adalah

distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui

analisis Kosmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi

5%(0,05) maka jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed) di atas nilai Signifikan 5%

(0,05) artinya variabel residual berdistribusi normal. ( Situmorang, et.al, 2008

:62)

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika probabilitas signifikan diatas tingkat

kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah

adanya heterokedastisitas (Situmorang,et.al,2008 :73)

3. Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model

regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk

mengetahui ada tidaknya gejala multikoliniearitas dapat dilihat dari besarnya

(47)

Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai

Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5,maka tidak terjadi multikolinearitas

(48)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Provinsi Sumatera

Utara adalah suatu perusahaan milik Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera

Utara. Dahulu perusahaan ini bernama NV. WATER LEADING

MAATSCHAPPIJ AJER BERESIH yang merupakan milik Pemerintah Hindia

Belanda yang didirikan di Amsterdam pada tanggal 08 September 1905 yang

berkantor pusat di Amsterdam negeri Belanda. Izin mendirikan perusahaan

tersebut berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berlaku

sampai tahun 1965. Pada tanggal 14 Desember 1957 terjadi pengambil alihan

perusahaan-perusahaan milik Belanda oleh pemerintah Republik Indonesia

termasuk NV. WATER LEADING MAATSCHAPPIJ AJER BERESIH. Pada

saat itu juga dilakukan timbang terima dari Direktur perusahaan Water Leading

Maatschappij Ajer Beresih pada Pemerintah Republik Indonesia yang dilakukan

di Medan.

Selanjutnya dibentuklah suatu pengawas perusahaan-perusahaan yang

pada waktu itu banyak berbentuk kontraktor. Perusahaan tersebut adalah :

1. Asvertion Selle dan De Bruin yang menjadi PN. Adi Karya

2. Hollandsche Aannemia My yang menjadi PN. Hutama Karya

3. Volkers Aannemia My yang menjadi PN. Waskita Raya

(49)

5. Water Leading Ajer Beresih yang menjadi PDAM Tirtanadi.

Sebagai kantor Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi Provinsi

Sumatera Utara ditetapkan di jalan Sisingamangaraja No. 1 Medan. Selanjutnya

dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan

Ketenagakerjaan No. 68 tahun 1962 tentang Penyerahaan Perusahaan Daerah Air

Minum Tirtanadi kepada Daerah Tingkat I Sumatera Utara pada tanggal 11

Oktober 1962 dan tanggal 9 November 1962 ditetapkan Undang-Undang

Pemerintah No. 5 tahun 1962, di mana Perusahaan Air Tirtanadi menjadi

“Perusahaan Daerah Sumatera Utara Pengaliran Air Minum Tirtanadi”.

Pada tanggal 19 Oktober 1963 Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong

(DPRGR) Daerah Tingkat I Sumatera Utara menetapkan Peraturan Daerah No. 5

Tahun 1963 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Minum Sumatera Pengaliran

Air Minum Tirtanadi dan disahkan oleh Depatemen Dalam Negeri pada tanggal

20 April 1964. Dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Sumatera Utara No. 11

tahun 1979 perusahaan ini resmi menggunakan nama sekarang yaitu Perusahaan

Daerah Air Minum Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara yang disingkat dengan

PDAM Tirtanadi yang terletak di jalan Sisingamangaraja No. 1 Medan.

Pada tahun 1985 Perusahaan Daerah ini disempurnakan dengan Peraturan

Daerah Provinsi Tingkat I Sumatera Utara No. 25 tahun 1985 Perusahaan Daerah

Air Minum Provinsi Daerah tingkat I Sumatera Utara. Dalam Peraturan Daerah ini

Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara disamping

(50)

PDAM Tirtanadi telah banyak mengalami perubahan-perubahan dan

kemajuan, di antaranya selain melayani kebutuhan air bersih di kota Medan dan

sekitarnya juga melakukan kerjasama operasi dan kerjasama manajemen dengan

beberapa Pemerintah Daerah atau PDAM di Provinsi Sumatera Utara. Kerjasama

ini dimaksudkan untuk meningkatkan air bersih kepada masyarakat sebagaimana

diatur dalam Perda No. 3 tahun 1999, direalisasikan pada tanggal 17 Juli 1999

dengan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama pembentukan beberapa

cabang PDAM Tirtanadi di daerah Kabupaten, antara lain adalah Kabupaten Deli

Serdang, Simalungun, Toba Samosir, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Nias

dan Tapanuli Selatan. Perjanjian kerjasama tersebut berbentuk Kerjasama

Operasional (KSO) selama 25 tahun, serta Kerjasama Manajemen (KSM) dengan

Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu dan Pemerintah Kabupaten Dairi.

Diharapkan kerjasama ini dapat meningkatkan mutu pelayanan air bersih di

daerah tersebut.

Seiring dengan terjadinya pemekaran beberapa Daerah Kabupaten, PDAM

Tirtanadi juga melakukan kerjasama operasi dengan Kabupaten-Kabupaten baru,

di antaranya adalah Kabupaten Samosir dan Nias Selatan. Selain memperluas

daerah pelayanan di kota Medan dan sekitarnya maupun di luar kota Medan,

jumlah penduduk yang dilayani PDAM Tirtanadi juga mengalami peningkatan

dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran bahwa pada tahun 2007 PDAM Tirtanadi

Provinsi Sumatera Utara telah melayani ± 1.863.605 jiwa penduduk (asumsi : 5

(51)

Zona 1 yang terletak di kota Medan dan sekitarnya, serta 56.332 pelanggan di

Wilayah Pelayanan II atau Zona 2 yang terletak di luar kota Medan.

Di samping mengelola air bersih, PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera

Utara juga diberikan tugas untuk mengelola pembuangan air limbah (sewerage)

di kota Medan yang pada akhir tahun 2007 telah melayani pelanggan sebanyak

11.322 sambungan.

Secara garis besar daerah operasional PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera

Utara dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :

a. Wilayah Pelayanan I atau Zona 1 yang terletak di kota Medan dan

sekitarnya, mencakup cabang-cabang antara lain adalah :

1.Cabang Medan Kota

2.Cabang Sei Agul

3.Cabang Padang Bulan

4.Cabang Medan Denai

5.Cabang Belawan Kota

6.Cabang Tuasan

7.Cabang Sunggal

8.Cabang Deli Tua

9.Cabang HM. Yamin

10.Cabang Diski

11.Cabang Medan Amplas

12.Cabang Sibolangit

(52)

14.Cabang Medan Labuhan

b. Wilayah Pelayanan II atau Zona 2 yang terletak di luar kota Medan,

mencakup cabang-cabang antara lain adalah :

1.Cabang Berastagi (Non KSO)

2.Cabang Deli Serdang di Kabupaten deli Serdang (KSO)

3.Cabang Toba Samosir di Kabupaten Toba Samosir (KSO)

4.Cabang Tapanuli Tengah panulis Tengah (KSO)

5.Cabang Tapanuli Selatan di Kabupaten Tapanuli Selatan (KSO)

6.Cabang Samosir di Kabupaten Samosir (KSO)

7.Cabang Nias Selatan di Kabupaten Nias Selatan (Non KSO)

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

Visi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu

perusahaan air minum unggulan di Asia Tenggara. Visi yang dimaksud adalah

harapan atau cita-cita yang akan diwujudkan oleh PDAM Tirtanadi Provinsi

Sumatera Utara di masa depan dalam jangka waktu menengah dan panjang.

Visi ini akan membentuk PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara di masa

yang akan datang dan memberikan arah bagi perkembangan perusahaan.

Beberapa uraian dari visi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara ini dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a) Langkah awal untuk dapat menjadi perusahaan penyedia air minum di

dunia adalah dengan menjadi salah satu PDAM yang dikenal di wilayah

(53)

b) Harapan untuk menjadi penyedia air bersih tingkat dunia dapat dicapai

dengan melakukan berbagai usaha yang dituangkan dalam misi.

2. Misi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

Adapun misi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai

berikut :

a) Memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat Sumatera Utara

dengan kuantitas, kualitas, kontinuitas yang memenuhi persyaratan.

b) Mengembangkan air siap minum secara berkesinambungan.

c) Meminimalkan keluhan pelanggan dengan mengutamakan pelayanan

prima.

d) Memperlakukan karyawan sebagai aset strategis dan

mengembangkannya secara optimal.

e) Mengelola perusahaan dengan menerapkan prinsip kewajaran,

transparansi, akuntabilitas dan responsibilitas sebagai bentuk

pelaksanaan Good Corporate Governance.

f) Menjadikan perusahaan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli

Daerah Provinsi Sumatera Utara.

g) Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan

lingkungan.

h) Menjalankan pengelolaan air limbah kepada masyarakat Sumatera

(54)

Implementasi dari misi yang telah dirumuskan di atas tidak akan mungkin

berjalan tanpa adanya hambatan maupun tantangan. Oleh karena itu, hendaknya

pelaksanaan misi ini dibarengi dengan motivasi dan optimisme yang tinggi dari

setiap elemen perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Perusahaan diharapkan mampu memberikan pelayanan air minum kepada

masyarakat Sumatera Utara dengan kuantitas, kualitas, kontinuitas yang

memenuhi persyaratan.

2) Perusahaan perlu mengembangkan air siap minum secara

berkesinambungan untuk memperluas pangsa pasarnya.

3) Pelanggan merupakan aset perusahaan. Maka dari itu, kepuasan pelanggan

adalah hal yang utama, sehingga perusahaan berupaya untuk meminimalisir

keluhan pelanggan dengan memberikan pelayanan prima kepada mereka.

4) Karyawan merupakan aset strategis perusahaan, sebab karyawan adalah

"mesin penggerak" kegiatan perusahaan untuk pencapaian tujuannya. Oleh

karena itu perlu dilakukan pengembangan karyawan secara optimal agar

pelayanan kelas dunia dapat dicapai oleh PDAM Tirtanadi Provinsi

Sumatera Utara.

5) Agar dapat menjadi perusahaan yang sehat, PDAM Tirtanadi Provinsi

Sumatera Utara menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip prinsip

kewajaran, transparansi, akuntabilitas dan responsibilitas sebagai bentuk

pelaksanaan Good Corporate Governance dalam operasional perusahaan.

Prinsip kewajaran (faimess) mengarah kepada tingkat kewajaran

(55)

pihak (manajemen, stakeholder dan pegawai). Prinsip transparansi

mengarah kepada keterbukaan mengenai kondisi perusahaan, terutama

keterbukaan terhadap stakeholder. Adapun akuntabilitas mengarah kepada

adanya laporan-laporan dan perhitungan yang wajar terhadap kegiatan

perusahaan. Sedangkan responsibilitas mengacu kepada adanya

pertanggungjawaban terhadap seluruh kegiatan perusahaan terhadap

pihak-pihak yang berkepentingan.

6) Sebagai perusahaan yang sehat, maka diharapkan PDAM Tirtanadi Provinsi

Sumatera Utara dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

7) Melaksanakan kegiatan usaha dengan memperhatikan kelestarian dan

kesehatan lingkungan.

8) Di samping fungsi penyedia air minum, PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera

Utara.juga memiliki fungsi sebagai salah satu misi yang harus dijalankan

perusahaan untuk mengelolaan air limbah kepada masyarakat Sumatera

Utara dan mengembangkannya di masa yang akan datang.

4.2.Hasil Penelitian

4.2.1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah

penelitian yang merupakan data yang valid dengan menggunakan alat ukur yang

digunakan (kuesioner). Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini

(56)

1.Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0

dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid.

b. Jika rhitung< rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

c. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total

correlation.

Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada

30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang

sama dengan responden penelitian. Nilai rtabael dengan ketentuan df = jumlah

kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka angka yang diperoleh =

0,361.

Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 4.1 Uji Validitas Pertama
Tabel 4.1 menunjukkan validitas dari setiap pertanyaan yang diajukan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi liniear sederhana yang digunakan untuk mengukur pengaruh Work Family

Metode Analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh ketidakpuasan

Metode Analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi Linier sederhana yang digunakan untuk mengukur pengaruh Penghargaan terhadap

Metode Analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh Rekrutmen dan

Teknik analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda, Hasil Penelitian Variabel profesionalisme, karaktersistik pekerjaan dan

Metode Analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh kepuasan

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi Berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh Kedisiplinan dan Motivasi