• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Rekrutmen dan Pelatihan Terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Gergas Utama Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Rekrutmen dan Pelatihan Terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Gergas Utama Medan"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH REKRUTMEN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. GERGAS UTAMA MEDAN

OLEH

ANDI HABIBI PRATAMA 060502153

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Rekrutmen dan Pelatihan terhadap Kinerja Perusahaan (Y) pada PT. Gergas Utama Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatory, yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan pengaruh rekrutmen dan pelatihan terhadap kinerja perusahaan pada PT. Gergas Utama Medan.. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, pengamatan langsung (observasi), dan studi dokumentasi. Data diproses dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Metode Analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh Rekrutmen dan Pelatihan terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Gergas Utama Medan..

Berdasarkan uji F variabel bebas yang terdiri dari Rekrutmen dan Pelatihan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Kinerja Perusahaan). Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara Rekrutmen dan Pelatihan terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Gergas Utama Medan merupakan hubungan yang cukup tinggi. Pelatihan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi Kinerja Perusahaan pada PT. Gergas Utama Medan.

(3)

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Recruitmen and Training of Company Performance (Y) at Gergas Utama Company on Medan. This research is a kind of explanatory research, research aimed at explaining the influence of recruitment and training of company performance on PT. Gergas Utama Medan. Methods of data collection in this study were questionnaires, direct observation (observation), and study documentation.

Data processed by using SPSS 16.0 for windows. Methods of data analysis using descriptive method and quantitative methods is by multiple linear regression analysis used to measure the effect of recruitment and training of company performance on PT. Gergas Utama Medan.

Based on F test of independent variables consisting of recruitment and training together has a positive and significant influence on the dependent variable (performance). Through testing the correlation coefficient (R) is obtained that the degree of correlation or relationship between recruitment and training of company performance on PT. Gergas Utama Medan is a relationship that is quite high. Training is the most dominant factors affecting the company's performance on PT. Gergas Utama Medan.

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Rekrutmen dan Pelatihan Terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Gergas Utama Medan ”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera

Utara Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak

keterbatasan, untuk itu penulis dengan rendah hati akan menerima saran dan kritik

yang membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan berbagai

pihak.

Pada kesempatan ini pula dengan setulus hati penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu DR. Endang Sulistya Rini, SE, MSi selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas.

3. Ibu Marhayanie, SE, MSi Selaku Sekretaris Departemen Manajemen

(5)

4. Ibu Dra. Komariah Pandia, Msi selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan arahan dan masukan bagi penulis dalam menyelesaikan Skripsi

ini.

5. Ibu Magdalena L Sibarani , SE, Msi selaku Dosen Penguji I yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan Skripsi ini.

6. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA selaku Dosen Penguji II yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan Skripsi ini.

7. Kepada bapak dan ibu dosen Departemen Manejemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmunya

kepada penulis.

8. Terima kasih yang teristimewa kepada kedua Orangtuaku tercinta, Ayahanda

Ishaq dan Ibunda Fatimah , atas segala doa yang selalu dipanjatkan bagi penulis

serta motivasi yang selalu diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

9. Kepada adik-adikku tercinta Atina Rizki, Amelia Rony Reskinta dan Adinda

Salsabila terima kasih atas dukungannya kepada penulis.

10.Untuk Irma Liza Adria yang selalu memotivasi

Semoga Allah SWT memberikan balasan berlipat ganda atas semua bantuan

yang diberikan. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada siapa saja yang

membaca dan mempelajarinya khususnya bagi diri penulis.

Medan, Septemeber 2011

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2. Perumusan Masalah ...6

1.3. Tujuan Penelitian ...6

1.4. Manfaat Penelitian ...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...7

2.1. Uraian Teoretis...7 

2.1.1. Pengertian Rekrutmen ...7 

      2.1.2. Sumber Penarikan Karyawan ...11 

2.1.3. Metode Rekrutmen ...14 

2.1.4. Pengertian Pelatihan ...15

2.1.5. Sistem Pelatihan ...17 

2.1.6. Pengertian Kinerja ...23 

2.1.8. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ...24 

2.1.9. Tujuan Penilaian Kinerja...25 

2.1.10.Metode Penilaian Kinerja ...25 

2.2. Penelitian Terdahulu ...26

2.3. Kerangka Konseptual...27

2.4. Hipotesis ...29

BAB III. METODE PENELITIAN ...30

3.1. Jenis Penelitian...30

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian...30

3.3. Batasan Operasional Variabel...30

3.4. Defenisi Operasional Variabel...30

3.4.1. Variabel Independen...30 

      3.4.2. Variabel Dependen ...31 

3.5. Skala Pengukuran Variabel...33

3.6. Populasi dan Sampel ...33

3.7. Jenis dan Sumber Data...35

3.8. Metode Pengumpulan Data...35

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas ...36 

3.10. Teknis Analisis Data ...37

3.10.1. Metode Analisis Deskriptif ...37 

(7)

3.10.3. Uji T ...38 

      3.10.4. Koefisien Determinan R2...38 

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 39

4.1.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan... 39

4.1.2. Rekrutmen pada PT. Gergas Utama Medan ... 46

4.1.3. Proses Rekrutmen pada PT. Gergas Utama Medan ... 47

4.1.4. Pelatihan Karyawan pada PT. Gergas Utama Medan... 48

4.1.5. Hambatan dalam Pelatihan pada PT. Gergas Utama Medan ... 50

4.2. Hasil Penelitian ... 51

4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 51

4.2.1.1. Uji Validitas ... 51

4.2.1.2. Uji Reliabilitas ... 54

4.2.2. Uji Asumsi Klasik... 57

4.2.2.1. Pengujian Normalitas... 57

4.2.2.2. Pengujian Heterokedastisitas ... 59

4.2.2.3. Pengujian Multikolinieritas... 61

4.2.3. Analisis Data ... 62

4.2.3.1. Analisis Deskriptif ... 62

4.2.3.2. Deskriptif Variabel... 63

4.2.3.3. Analisis Regresi Berganda... 68

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1. 1. Rekpitulasi Kecelakaan Kerja ... 5

1. 2. Rekapitulasi Biaya Kerja Perusahaan ... 7

3. 1. Defenisi Operasional Variabel ... 28

4. 1. Data Rekrutmen pada PT. Gergas Utama Medan ... 37

4. 2. Data Pelatihan Karyawan pada PT. Gergas Utama Medan ... 39

4. 3. Item Total Statistic ... 42

4. 4. Validitas Instrumen II ... 44

4. 5. Uji Validitas II ... 46

4. 6. Reliability Statistic ... 47

4. 7. Reliabilitas Instrumen ... 47

4. 8. One sampel Kolgomorov Test ... 51

4. 9. Uji Glejser ... 53

4. 10. Uji Multikolinieritas ... 53

4. 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

4. 12. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 55

4. 13. Distribusi Jawaban Variabel Rekrutmen ... 57

4. 14. Distribusi Jawaban Variabel Pelatihan ... 58

4. 18. Distribusi Jawaban Variabel Kinerja Perusahaan ... 65

4. 19. Uji Regresi Berganda ... 67

4. 20. ANOVA ... 69

4. 21. Uji F ... 70

4. 22. Uji T ... ... 71

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2. 1. Kerangka Konseptual ... 22

4. 1. Histogram ... 49

4. 2. Normal P-Plot ... 50

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1. Lampiran Kuesioner ... 82

2. Lampiran Data Sampel ... 86

3. Lampiran Uji Validitas Dan Realibilitas ... 88

4. Lampiran Uji Normalitas ... 90

(11)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Rekrutmen dan Pelatihan terhadap Kinerja Perusahaan (Y) pada PT. Gergas Utama Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatory, yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan pengaruh rekrutmen dan pelatihan terhadap kinerja perusahaan pada PT. Gergas Utama Medan.. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, pengamatan langsung (observasi), dan studi dokumentasi. Data diproses dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Metode Analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh Rekrutmen dan Pelatihan terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Gergas Utama Medan..

Berdasarkan uji F variabel bebas yang terdiri dari Rekrutmen dan Pelatihan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Kinerja Perusahaan). Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara Rekrutmen dan Pelatihan terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Gergas Utama Medan merupakan hubungan yang cukup tinggi. Pelatihan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi Kinerja Perusahaan pada PT. Gergas Utama Medan.

(12)

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Recruitmen and Training of Company Performance (Y) at Gergas Utama Company on Medan. This research is a kind of explanatory research, research aimed at explaining the influence of recruitment and training of company performance on PT. Gergas Utama Medan. Methods of data collection in this study were questionnaires, direct observation (observation), and study documentation.

Data processed by using SPSS 16.0 for windows. Methods of data analysis using descriptive method and quantitative methods is by multiple linear regression analysis used to measure the effect of recruitment and training of company performance on PT. Gergas Utama Medan.

Based on F test of independent variables consisting of recruitment and training together has a positive and significant influence on the dependent variable (performance). Through testing the correlation coefficient (R) is obtained that the degree of correlation or relationship between recruitment and training of company performance on PT. Gergas Utama Medan is a relationship that is quite high. Training is the most dominant factors affecting the company's performance on PT. Gergas Utama Medan.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung kepada baik dan

buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan

tergantung kepada kinerja karyawannya di mana setiap karyawan merupakan motor

bagi berjalannya sebuah perusahaan. Kinerja yang baik dari karyawan akan

berdampak langsung kepada kemajuan atau kemunduran yang diperoleh

perusahaan tersebut.

Menurut Prawiro Suntoro (dalam Tika,2006:121) mengemukakan bahwa

kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang

dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode

waktu tertentu. Sementara itu Prabu Mangkunegara (2002:67) berpendapat bahwa

terdapat dua faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja. Kedua faktor tersebut

adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi. Kemampuan (ability) seseorang

terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality. Kemampuan reality

merupakan penggabungan antara pengetahuan (knowledge) dan keterampilan

(skill). Berdasarkan kepada kemampuan-kemampuannya, maka dalam konteks

pekerjaan penempatan pegawai harus sesuai dengan keahliannya (The right man in

the right place, the right man on the right job).

Motivasi (motivation) terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai

dalam menghadapi situasi kerja yang menggerakkan dirinya secara terarah untuk

(14)

diperlukan motif dalam diri seseorang yang akan mendorong dirinya untuk

melakukan suatu kegiatan dengan sebaik-baiknya dengan tujuan untuk mencapai

kinerja atau prestasi kerja yang terpuji.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan

yang didalamnya terdapat aktifitas pengelolaan SDM yaitu rekrutmen. Rekrutmen

adalah proses menarik orang-orang atau pelamar yang mempunyai minat dan

kualifikasi yang tepat untuk mengisi posisi jabatan tertentu (Sofyandi,2008:100).

Manfaat rekrutmen adalah mempunyai fungsi “The Right Man in The Right Place”

harus merupakan suatu pegangan bagi manajer dalam menempatkan tenaga kerja

didalam perusahaannya.

Kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup rekrutmen adalah

keseluruhan kegiatan dari penyusunan penarikan tenaga kerja, seleksi, dan

penempatan. Program ini intinya adalah meneliti dan memperoleh tenaga kerja

yang dibutuhkan, baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif. Fungsi rekrutmen

dalam perusahaan adalah merekrut staf atau karyawan agar perusahaan dapat

menjalankan usahanya secara berkesinambungan. Perekrutan karyawan secara

langsung mempengaruhi kinerja dari perusahaan. Proses dan penatalaksanaan

perekrutan dan pengembangan karyawan didorong oleh kebutuhan perusahaan

untuk memperbaiki mutu karyawannya. Target utama adalah memperoleh tenaga

profesional. Agar dapat memperoleh tenaga kerja berkualitas baik, perekrutan

harus merupakan proses yang aktif yang mampu menjangkau calon potensial.

Persyaratan posisi jabatan yang jelas dan relevan merupakan dasar penyeleksian

tenaga kerja yang bermutu tinggi untuk memperoleh karyawan yang berprestasi

(15)

Kegagalan dalam melakukan perekrutan akan menjadi penghambat bagi

proses pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian proses perekrutan harus

benar-benar dilakukan, karena menyangkut proses jangka panjang untuk tenaga

kerja. Pentingnya rekrutmen ini selain menerapkan pentingnya “the right man on

the right place”, juga untuk menghindari tingkat “turn over” pegawai yang tinggi.

Tingginya tingkat “turn over” pegawai memberikan indikasi rendahnya mutu

manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsinya.

Disamping itu, kinerja juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan

karyawan yang dapat ditingkatkan melalui program pelatihan. Secara definisi

pelatihan adalah proses mengajar keterampilan yang dibutuhkan karyawan baru

dan lama untuk melakukan pekerjaanya (Gary Dessler,2006:280).

Pelatihan berguna di dalam persaingan yang semakin ketat seperti sekarang

ini, perusahaan tidak lagi statis tetapi lebih dinamis mengikuti perubahan

lingkungan yang semakin cepat. Misalkan dalam penerapan teknologi, perusahaan

apabila ingin tetap survive dan bersaing harus cepat mengadopsi teknologi yang

lebih maju. Yang menjadi permasalahan penerapan teknologi sendiri memerlukan

keterampilan baru yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia. Salah satu cara

untuk dapat meningkatkan keterampilan karyawan adalah dengan mengadakan

pelatihan karyawan sehingga mereka mampu mengupdate keterampilanya dan

mampu mewujudkan penerapan teknologi oleh perusahaan.

Oleh sebab itu rekrutmen yang benar dan pelatihan yang efektif dapat

diterapkan dalam upaya mendapatkan kinerja perusahaan yang baik pada

(16)

PT. Gergas Utama adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang

perkebunan karet, mengusahakan budidaya di kebun Gergas ex. Kebun Wampu A

dan Exportir, semula mencakup luas 1.200 Ha dengan Hak Guna Usaha (HGU)

menurut Keputusan Direktur Jenderal Agraria dan Transmigrasi No. SK

30/HGU/66 tanggal 10 Oktober 1966.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti pada PT. Gergas Utama

Medan, peneliti melihat bahwa tingkat kecelakan kerja yang terjadi di PT. Gergas

Utama Medan tergolong sangat rentan. Pada Tabel 1.1 dapat dilihat data jumlah

kecelakaan kerja yang terjadi di PT Gergas Utama Medan :

Tabel 1.1

Rekapitulasi Kecelakaan kerja PT. Gergas Utama Medan

KATEGORI KECELAKAAN JUMLAH

TAHUN BERAT

Sumber : PT. Gergas Utama Medan (2010)

Pada Tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa tingkat kecelakaan secara

keseluruhan setiap tahunnya cenderung meningkat kecelakaan kerja ini dapat

disebabkan kurangnya keterampilan karyawan dalam bekerja, sehingga

menimbulkan kecelakaan yang relative meningkat setiap tahun nya. Disamping itu

(17)

karyawan. Meningkatnya kecelakaan kerja juga dapat berpengaruh kurang baik

terhadap keuangan perusahaan. Ini dapat dilihat pada Tabel 1.2 sebagai berikut :

Tabel 1.2

Rekapitulasi Biaya Kerja Perusahaan PT. Gergas Utama Medan

(Dalam Ribuan Rupiah)

KATEGORI BIAYA JUMLAH

TAHUN Kecelakaan Biaya Kerja Karyawan

Sumber : PT. Gergas Utama Medan (2010),diolah

Pada Table 1.2 dapat dijelaskan bahwa biaya kerja perusahaan yang paling

besar tiap tahunnya adalah biaya pengobatan karyawan. Ini dapat disebabkan

kurangnya keterampilan karyawan dalam melakukan pekerjaan seperti kurang

terampil dalam menggunakan alat-alat kerja perusahaan. Disamping itu kesalahan

dalam melakukan perekrutan karyawan juga dapat menjadi salah satu penyebab

tingginya biaya pengobatan karyawan. Karena karyawan yang jabatan nya tidak

sesuai dengan keahliannya dapat menyebabkan resiko kecelakaan yang besar bagi

(18)

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : “Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Pelatihan Terhadap Kinerja Perusahaan pada PT.Gergas Utama Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahannya

sebagai berikut : Apakah sistem rekrutmen dan pelatihan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja perusahaan PT.Gergas Utama Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh sistem rekrutmen dan pelatihan terhadap kinerja perusahaan

PT.Gergas Utama Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi perusahaan

Sebagai masukan yang bermanfaat mengenai system rekrutmen yang benar

dan pelatihan yang efektif dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

b. Bagi peneliti

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan untuk menerapkan teori-teori

yang diperoleh dari bangku kuliah dalam praktek yang sebenarnya.

c. Bagi penelitian lanjutan

Sebagai referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Rekrutmen

Rekrutmen adalah putusan sumber daya manusia (SDM) berupa banyak

dibutuhkan, kapan dibutuhkan, serta pengetahuan, keterampilan, kemampuan

khusus yang dimiliki.

Penarikan (rekrutmen) pegawai merupakan suatu proses atau tindakan yang

dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan tambahan pegawai melalui beberapa

tahapan mencakup identifikasi dan evaluasi sumber-sumber penarikan tenaga

kerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi, penempatan, dan

orientasi tenaga kerja. Penarikan pegawai bertujuan menyediakan pegawai yang

cukup agar manajemen dapat memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang

mereka perlukan (Maltis,2001:112).

Rekrutmen merupakan proses komunikasi dua arah. Para pelamar

menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti apakah rasanya bekerja di

dalam organisasi bersangkutan. Organisasi-organisasi sangat menginginkan

informasi yang akurat tentang seperti apakah pelamar-pelamar tersebut jika kelak

mereka diangkat sebagai pegawai.

Sementara menurut Sukirno (2004:98) rekrutmen adalah proses menarik

orang-orang yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran atas

pekerjaan yang belum terisi,yang terbagi atas rekrutmen internal dan

eksternal.rekrutmen internal merupakan promosi karyawan yang dalam oganisasi

yang tujuan nya untuk menjaga dan memeprtahankan karyawan yang memiliki

(20)

organisasi untuk mengisi lowongan pekerjaan melalui pemasangan iklan

,wawancara pameran peluang kerja dan metode lainnya.

Agar kualitas tenaga kerja yang diperoleh sesuai dengan keinginan

perusahaan, maka terlebih dahulu perusahaan harus memilih sumber-sumber

tenaga kerja yang tersedia. Pemilihan sumber-sumber tenaga kerja sangat penting

mengingat jika salah dalam pemilihan sumber tenaga kerja akan berakibat fatal

yaitu memperoleh tenaga kerja yang tidak sesuai dengan harapan. (Kasmir, 2002:

139) “Penarikan (recruitment) pegawai merupakan suatu proses atau tindakan yang

dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan tambahan pegawai melalui tahapan

empat yaitu:

1. Identifikasi dan evaluasi

Tahap identifikasi merupakan tahap awal dari proses yang terdiri atas

penentuan dari unsur-unsur yang diamati. Kegiatan ini diawali dengan melakukan

analisis pekerjaan agar dapat mengenali unsur-unsur yang dapat dinilai dan dapat

mengembangkan skala penilaian. Dalam kaitannya dengan pihak penilai,

identifikasi berarti bahwa bagaimanapun pihak penilai harus dapat menentukan

unsur-unsur yang dinilai dari yang dinilai. Tentu saja, apa yang akan dinilai adalah

yang berkaitan dengan pekerjaan, bukan yang tidak berkaitan dengan

pekerjaan.Selanjutnya, diadakan evaluasi. Dengan diadakannya evaluasi, berarti

ada pengamatan secara seksama dan periodik. Semua unsur yang dinilai harus

(21)

2. Proses seleksi

Seleksi merupakan proses pemilihan orang-orang yang memiliki

kualifikasi-kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisis lowongan pekerjaan di

sebuah organisasi (Malthis, 2006:261).

Seleksi lebih dari sekedar pemilihan orang yang tersedia. Menyeleksi

sekumpulan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang sesuai merupakan suatu

paket yang terdapat pada manusia untuk memperoleh ”kecocokan” antara apa yang

sesungguhnya dapat dilakukan dan apa yang ingin dilakukan pelamar. Adapun

proses seleksi yang lazim dipergunakan oleh perusahaan, prosedurnya meliputi:

a. Wawancara awal b. Pengisian formulir c. Pemeriksaan referensi d. Test psikologi

e. Wawancara/ interview f. Persetujuan atasan langsung g. Pemeriksaan kesehatan h. Indeks atau orientasi

3. Penempatan

Penempatan bukanlah merupakan sebuah keputusan final. Hal ini

merupakan sebuah langkah awal yang terdiri dari apa yang menurut perkiraan

supervisor yang bersangkutan dapat dilakukan oleh si pekerja baru dengan apa

yang ”diminta” oleh pekerja (dalam bentuk minat intrinsik, kesempatan untuk

bekerja sama, kemungkinan-kemungkinan promosi, pembayaran atau imbalan).

Faktor-faktor diatas memang harus diakui, tidak mudah untuk diselesaikan

terlebih bagi seorang pekerja baru yang belum ”dikenal”. Karena alasan itu maka

penempatan pertama biasanya berstatus ”percobaan”. Baik si pekerja baru maupun

(22)

4. Orientasi tenaga kerja

Orientasi dapat diartikan sebagai proses yang ditujukan untuk

memperkenalkan dengan rekan-rekan kerja atau proses pengenalan dengan

karyawan lama, dan dapat didefinisikan sebagai kegiatan untuk memperkenalkan

karyawan baru dengan rekan kerjanya dan dengan organisasi, yaitu informasi

mengenai tujuan, sejarah, philosophy, prosedur, dan aturan-aturan,

mengkomunikasikan kebijaksanaan SDM yang penting. Misalnya, jam kerja,

prosedur penggajian, persyaratan kerja lembur, fasilitas dan tunjangan perusahaan,

meninjau ulang tugas-tugas dan tanggung jawab karyawan menyediakan tour

kunjungan fisik didalam organisasi, dan memperkenalkan karyawan itu kepada

pimpinan dan rekan kerjanya.

Tahap ini adalah langkah terakhir dari proses rekrutmen, dimana penolakan

dapat dilakukan bila calon pegawai gagal selama masa orientasi atau induksi.

Orientasi tenaga kerja ini menyangkut masalah atau pengenalan dan penyesuaian

karyawan baru dengan perusahaan. Pada tahap orientasi ini pertama karyawan

diterima dengan diberikan pengarahan dan informasi tentang keadaan perusahaan,

sifat dan sejarah berdirinya perusahaan beserta produk yang ditawarkan, kondisi

kerja, kompensasi, dan kesejahteraan atau jaminan sosial yang diberikan

perusahaan kepada karyawan. Langkah selanjutnya adalah calon karyawan tersebut

diserahkan pada masing-masing supervisornya, untuk menerima pengenalan lebih

lanjut. Berhasil tidaknya orientasi ini bisa diukur dari puas tidaknya supervisor dan

karyawankaryawan lama terhadap masuknya calon karyawan tersebut dalam

(23)

2.1.2 Sumber Penarikan Tenaga Kerja.

Perusahaan dapat memperoleh jenis karyawan dalam kualitas dan jumlah

yang sesuai dengan keinginan dari dalam perusahaan sendiri maupun dari luar

perusahaan.

1. Sumber dari Dalam Perusahaan (Internal)

Sumber Internal menurut Hasibuan (2002: 42) adalah karyawan yang akan

mengisi lowongan kerja yang lowong diambil dari dalam perusahaan tersebut,

yakni dengan cara memutasikan atau memindahkan karyawan yang memenuhi

spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan karyawan bersifat vertikal (emosi

ataupun demosi) maupun bersifat horizontal (mutasi dan rotasi). Jika masih ada

karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan, sebaiknya pengisian jabatan

tersebut diambil dari dalam perusahaan, khususnya untuk jabatan manajerial. Hal

ini sangat penting untuk memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang

ada.Perusahaan dapat menarik karyawan dari sumber eksternal, jika tidak ada

karyawan yang memenuhi kualifikasi jabatan yang lowong.

2. Sumber dari Luar Perusahaan (Eksternal)

Sumber eksternal menurut Hasibuan (2002: 42) adalah usaha penarikan

tenaga kerja dari luar perusahaan. Cara ini dinilai sangat positif, karena dengan

sistem ini tenaga kerja yang diterima merupakan pilihan dari pelamar-pelamar

yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan perusahaan. Dengan demikian

dapat diharapkan bahwa tenaga kerja yang telah diterima adalah tenaga kerja yang

bermutu baik.

Menurut Handoko (2001: 74), ada beberapa metode atau cara untuk

(24)

a. Walk-in

Pelamar atau pencari kerja datang sendiri ke perusahaan dan kemudian

mengisi blanko lamaran yang telah disediakan oleh perusahaan atau mereka yang

mengisi secara kebetulan.

b. Rekomendasi dari Karyawan

Pihak perusahaan terkadang meminta kepada pegawai atau karyawan

mencari tenaga kerja untuk mengisi pekerjaan yang lowong.

c. Iklan

Periklanan merupakan cara lain yang dianggap baik untuk menarik calon

tenaga kerja.Iklan dalam surat kabar, melalui radio, majalah, biasanya dapat

menarik banyak tenaga kerja tetapi mutunya sangat berbeda.

d. Agen-agen Penempatan Tenaga Kerja

Agen-agen atau badan-badan penempatan tenaga kerja (seperti Departemen

Tenaga Kerja) atau dapat diminta bantuannya untuk mengatasi beban maksimal

dan kebutuhan pegawai.

e. Lembaga Pendidikan

Perusahaan banyak melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga

pendidikan atau kursus-kursus dengan maksud mendapatkan tenaga kerja dengan

kualifikasi dan tingkat pendidikan tertentu. Hal ini disebabkan karena tugas atau

jabatan semakin kompleks.

f. Organisasi Karyawan

Perusahaan dapat mencari tenaga kerja dari organisasi karyawan yang

(25)

ini menguntungkan bagi manajemen untuk dapat menarik tenaga kerja terampil dan

berpengalaman.

g. Nepotisme

Penarikan anggota keluarga merupakan komponen program penarikan

tenaga kerja yang tidak dapat dilakukan dalam perusahaan-perusahaan keluarga.

Kebijakan ini tidak berkaitan dengan penarikan atas dasar kecakapan, tetapi

berdasarkan kepentingan dan kesetiaan kepada perusahaan.

h. Asosiasi Profesional

Perekrutan yang dilakukan melalui jaringan-jaringan hubungan pribadi dan

pasar tenaga kerja kecil tetapi khusus. Walaupun tujuan resmi perkumpulan

profesional untuk saling menukar makalah-makalah ilmiah, namun banyak waktu

digunakan untuk tukar-menukar informasi kerja.

i. Penyewaan (Leasing)

Perusahaan dapat menarik tenaga kerja honorer yang dibayar secara harian

untuk menyesuaikan dengan kebutuhan sumber daya manusia jangka pendek.

Perusahaan tidak hanya mendapatkan tenaga kerja yang terlatih, baik, dan terpilih,

juga menghindarkan perusahaan dari kewajiban-kewajiban dalam pensiun, asuransi

dan kompensasi.

j. Organisasi Militer

Perusahaan dapat mengambil tenaga kerja dari dinas militer. Biasanya

anggota militer mempunyai suatu keahlian tertentu yang dapat diandalkan.

k. Open House

Open house adalah suatu teknik penarikan tenaga kerja dimana orang-orang

(26)

perusahaan. Dengan cara ini, para calon anggota tenaga kerja mungkin tertarik

untuk bekerja di perusahaan tersebut.

2.1.3 Metode-metode Rekrutmen

Metode penarikan akan berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran

yang masuk ke dalam perusahaan. Menurut Hasibuan (2002:44), metode penarikan

karyawan baru terbagi dua yaitu :

a. Metode Tertutup

Metode tertutup adalah ketika penarikan kerja diinformasikan kepada para

karyawan atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya, lamaran yang masuk relatif

sedikit sehingga kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik sulit.

b. Metode Terbuka

Metode terbuka ketika penarikan diinformasikan secara luas dengan

memasang iklan pada media massa, cetak maupun elektronik, agar tersebar luas ke

masyarakat. Dengan metode terbuka, diharapkan lamaran banyak masuk sehingga

kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang qualified lebih besar.

2.1.4 Pengertian Pelatihan

Menurut Dessler (2001:263): “Pelatihan adalah proses mengajarkan

karyawan baru atau yang ada sekarang, keterampilan dasar yang mereka butuhkan

untuk menjalankan pekerjaan mereka.”

Selanjutnya Soeprihanto (2001:85) menyatakan : “Pelatihan adalah

kegiatan untuk memperbaiki kemampuan karyawan dengan cara meningkatkan

(27)

dapat dikatakan juga bahwa pelatihan merupakan suatu proses pembinaan

pengertian dan pengetahuan terhadap sekelompok fakta,aturan serta metode yang

terorganisasikan dengan mengutamakan pembinaan kejujuran dan keterampilan

operasional.

. Idealnya pelatihan harus dirancang untuk mewujudkan tujuan – tujuan

organisasi, yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan – tujuan para

pekerja secara perorangan. Pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang paling

umum dan para pimpinan mendukung adanya pelatihan karena

melalui pelatihan, para pekerja akan menjadi lebih trampil dan karenanya akan

lebih produktif sekalipun manfaat – manfaat tersebut harus diperhitungkan dengan

waktu yang tersita ketika pekerja sedang dilatih” .

Pelatihan biasanya dimulai dengan orientasi yakni suatu proses dimana

pengusaha kecil diberi informasi dan pengetahuan tentang manajerial (pemasaran

dan keuangan),kewirausahaan UKM, koperasi dan harapan-harapan untuk

mencapai performance tertentu.Dalam pelatihan diciptakan suatu lingkungan

dimana peserta pelatihan dapat memperoleh atau mempelajari sikap dan keahlian

dan perilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaannya.Disamping itu,dalam

pelatihan diberikan intruksi untuk mengembangkan keahlian-keahlian yang adapat

langsung digunakan oleh pengusaha, dalama rangka meningkatkan kinerjanya

dalam mengembangkan usahanya.

Pendidikan dan pelatihan merupakan dua hal yang hampir sama maksud

pelaksanaannya,namun ruang lingkupnya yang membedakan kedua karakteristik

(28)

Heidjrachman & Suad Husnan (2002:77) menyatakan : “Pendidikan adalah

suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk

didalamya peningkatan penguasaan teori dan keterampilan memutuskan terhadap

persoalan-persoalan menyangkut kegiatan mencapai tujuan.”

Disini dapat kita lihat perbedaan pendidikan dan pelatihan,yaitu pelatihan

diarahkan untuk membantu pengusaha usaha kecil mengembangkan usahanya

mereka saat ini secara lebih baik dan tepat,sedangkan pendidikan adalah mewakili

suatu investasi yang berorientasi ke masa depan dalam diri pengusaha usaha kecil.

Program pelatihan perlu disiapkan secara matang oleh atasan yang

berwenang dengan bantuan tenaga ahli dalam bidangnya.Program pelatihan

menurut Harnalik (2000:35) meliputi unsur-unsur sebagai berikut :

a. Perserta pelatihan

b. Pelatih (instruktur)

c. Lamanya pelatihan

d. Bahan pelatihan

e. Bentuk pelatihan

Prinsip-prinsip Pelatihan

Terdapat suatu proses yang rumit pada saat peserta pelatihan memperoleh

keterampilan atau pengetahuan baru yang belum pernah diketahui oleh peserta

tersebut sebelumnya.Prinsip-prinsip pelatihan menurut Heidjrachman dan Husnan

(2002:82) adalah :

a. Motivasi, semakin tinggi motivasi peserta pelatihan,semakin cepat ia

(29)

b. Laporan kemajuan, yang diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh

seorang peserta telah memahami pengetahuan yang baru.

c. Praktek, sedapat mungkin peserta pelatihan yang dilatih bisa

mempraktekkan keterampilan tersebut pada suasana pekerjaan yang sebenarnya.

d. Perbedaan Individual, pada hakekatnya para peserta pelatihan itu

berbeda antara satu dengan lainnya. Karenanya latihan yang efektif hendaknya

menyesuaikan kecepatan dan kerumitan dengan kemampuan masing-masing

individu.

2.1.5 Sistem Pelatihan

Keberhasilan pelatihan dapat dilihat dari jumlah proses belajar yang muncul

dan ditransfer ke dalam pekerjaan. Seringkali, usaha pelatihan yang tidak

direncanakan, tidak terkoordanasi dan tidak serius, secara signifikan mengurangi

proses belajar yang mungkin saja terjadi. Akan tetapi, pelatihan yang dirancang

dengan baik dan dengan pendekatan yang sistematis, dapat memberikan

sumbangan yang baik terhadap organisasi. Tahap-tahap utama dalam system

pelatihan menurut Mathis dan Jackson (2002:20) adalah tahap penilaian, tahap

implementasi dan tahap evaluasi. Berikut adalah model system pelatihan yang

dimaksud:

1. Tahap penilaian

Pelatihan dirancang untuk membantu organisasi mencapai

tujuan-tujuannya. Menentukan kebutuhan pelatihan dalam organisasi memerlukan tahap

(30)

mengeidentifikasikan kebutuhan pelatihan, maka ada tiga hal yang harus

dipertimbangkan yaitu :

a. Analisis Organisasi

Merupakan cara pertama untuk mendiagnosis kebutuhan pelatihan.Sumber

informasi yang spesifik dan pengukuran operasional untuk kebutuhan pelatihan

organisasi yaitu berupa keluhan,catatan kecelakaan kerja, observasi, wawancara

terpisah, pengaduan konsumen, data quality control , dan lainnya.

b. Analisis Tugas

Untuk melakukan analisis ini, penting untuk mengetahui persyaratan

pekerjaan dalam organisasi. Deskripsi pekerjaan serta spesifikasi pekerjaan

menyediakan informasi bagi kinerja yang diharapkan dan keterampilan yang

dibutuhkan peserta pelatihan untuk berhasil melakukan pekerjaan. Dengan

membandingkan persyaratan pekerjaan dengan pengetahuan, keterampilan, dan

kemampuan peserta, kebutuhan pelatihan akan dapat diidentifikasi.

c. Analisis Individual

Dalam analisis ini, diagnosis kebutuhan pelatihan adalah dengan

memfokuskan pada individu-individu dan bagaimana mereka melakukan pekerjaan

mereka. Sumber-sumber yang dapat bermanfaat bagi analisis ini adalah metode

kuesioner, alat pengetahuan kerja, tes keterampilan, survey sikap, data-data dari

pusat penilaian karyawan,dan lainnya.

Setelah kebutuhan pelatihan telah diidentifikasikan dengan menggunakan

berbagai analisis, kemudian prioritas serta tujuan peltihan harus ditentukan.

Seluruh data digunakan untuk menyusun gap analisys (analisis kesenjangan), yang

(31)

karyawannya. Prioritas serta tujuan pelatihan disusun untuk menutupi jarak

perbedaan tersebut. Tujuan pelatihan dapat dibuat dengan menggunakan salah satu

dari keempat dimensi yaitu kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, batasan waktu

dari pekerjaan dan penghematan biaya.

2. Tahap Implementasi

Pada saat tujuan telah ditetapkan, pelatihan yang sebernarnya dapat

dimulai. Hal yang paling penting disini adalah memilih metode/teknik pelatihan

yang tepat. Teknik-teknik pelatihan menurut Handoko (2000:115) antara lain :

a. Metode praktis.

Teknik-teknik “on the job trainning” merupakan metode latihan yang paling

banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan yang baru dengan supervisi

langsung, seorang “pelatih” yang berpengalaman. Berbagai macam teknik ini yang

biasa digunakan dalam praktek adalah sebagai berikut:

a.1. Rotasi jabatan merupakan latihan dengan memberikan kepada

karyawan pengetahuan tentang bagian-bagian organisasi yang berbeda dan praktek

berbagai macam ketrampilan manajerial yang baik.

a.2. Latihan instruksi pekerjaan merupakan latihan dengan memberikan

petunjuk-petunjuk pekerjaan diberikan secara langsung pada pekerjaan dan

digunakan terutama untuk melatih para karyawan tentang cara pelaksanaan

pekerjaan sekarang.

a.3. Magang merupakan latihan dengan memberikan proses belajar dari

seorang atau beberapa orang yang telah berpengalaman.Pendekatan itu dapat

dikombinasikan dengan latihan “off job trainning”. Hampir semua karyawan

(32)

dengan program-program magang formal. Aksestensi dan internship adalah bentuk

lain program magang.

a.4. Pengarahan merupakan latihan dengan penyelia atau atasan

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja

rutin mereka.

a.5. Penugasan sementara merupakan latihan dengan memberikan

penempatan karyawan pada posisi manajerial atau sebagai anggota panitia tertentu

untuk jangka waktu yang ditetapkan

b. Metode simulasi

Dengan metode ini karyawan peserta latihan representasi tiruan (artificial).

Suatu aspek organisasi dan diminta untuk menanggapinya seperti dalam keadaan

sebenarnya. Diantara metode-metode simulasi yang paling umum digunakan

adalah sebagai berikut:

b.1. Metode Studi Kasus

Deskripsi tertulis suatu situasi pengambilan keputusan nyata disediakan.

Aspek organisasi terpilih diuraikan pada lembar kasus.Karyawan yang terlibat

dalam tipe latihan ini diminta untuk mengidentifikasikan masalah-masalah,

menganalisa situasi dan merumuskan penyelesaian-penyelesaian alternatif. Dengan

metode kasus, karyawan dapat mengembangkan ketrampilan pengambilan

keputusan.

b.2. Permainan Rotasi Jabatan

Teknik ini merupakan suatu peralatan yang memungkinkan para karyawan

(peserta latihan) untuk memainkan berbagai peranan yang berbeda. Peserta

(33)

diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya. Dalam hal ini

tidak ada masalah yang mengatur pembicaraan dan perilaku. Efektifitas metode ini

sangat bergantung pada kemampuan peserta untuk memainkan peranan (sedapat

mungkin sesuai dengan realitas) yang ditugaskan kepadanya. Teknik role playing

dapat mengubah sikap peserta seperti misal menjadi lebih toleransi terhadap

perbedaan individual, dan mengembangkan ketrampilan, ketrampilan antar pribadi

(interpersonal skill).

b.3. Permainan Bisnis

Bussiness (management) game adalah suatu simulasi pengambilan

keputusan skala kecil yang dibuat sesuai dengan kehidupan bisnis nyata.

Permainan bisnis yang komplek biasanya dilakukan dengan bantuan komputer

untuk mengerjakan perhitungan-perhitungan yang diperlukan. Permaianan di

sistem dengan aturan-aturan tentunya yang diperoleh dari teori ekonomi atau dari

study operasi-operasi bisnis atau industri secara terperinci. Para peserta memainkan

“game” dengan memutuskan harga produk yang akan dipasarkan, berapa besar

anggaran penjualan, siapa yang akan ditarik dan sebagainya. Tujuannya adalah

untuk melatih parakaryawan (atau manajer) dalam pengambilan keputusan dan cara

mengelola operasi-operasi perusahaan.

b.4. Ruang Pelatihan

Agar program latihan tidak mengganggu operasi-operasi normal, organisasi

menggunakan vestibule trainning. Bentuk latihan ini bukan dilaksanakan oleh

atasan (penyelia), tetapi oleh pelatih-pelatih khusus. Area-area yang terpisah

dibangun dengan berbagai jenis peralatan sama seperti yang akan digunakan pada

(34)

b.5. Latihan Laboratorium

Teknik ini adalah suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan

untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi. Salah satu bentuk

latihan laboratorium yang terkenal adalah latihan sensitivitas dimana peserta

belajar menjadi lebih sensitif (peka) terhadap perasaan orang lain dan lingkungan.

Latihan ini berguna untuk mengembangkan berbagai perilaku bagi tanggung jawab

pekerjaan diwaktu yang akan datang.

b.6. Program-program pengembangan eksekutif

Program-program ini biasanya diselenggarakan di Universitas atau

lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Organisasi bisa mengirimkan para

karyawannya untuk mengikuti paket-paket khusus yang ditawarkan ; atau

bekerjasama dengan suatu lembaga pendidikan untuk menyelenggarakan secara

khusus suatu bentuk penataran, pendidikan atau latihan sesuai kebutuhan

organisasi.

2.1.6 Kinerja

Banyak pendapat yang mengemukakan asal istilah kinerja. Sebagian orang

berpendapat bahwa istilah kinerja berasal dari kata Job Performance, Actual

Performance, Work Performance, dan bahkan ada yang berpendapat bahwa istilah

kinerja berasal dari kata Performance saja. Hal tersebut wajar saja terjadi karena

pada dasarnya manusia memiliki latar belakang yang berbeda-beda, sehingga tidak

(35)

Selain kinerja, banyak pakar yang menggunakan padanan istilah ini dengan

prestasi kerja, unjuk kerja, atau performansi. Untuk keperluan penulisan makalah

ini, kami hanya akan menggunakan istilah kinerja saja.

Banyak ahli yang memberikan pengertian-pengertian kinerja. Bernardin

dan Russell (dalam Gomes, 2002:135) misalnya, mengatakan “Performance is the

record of outcomes produced on a specified job function or activity during a

specified time periode.” Terjemahan bebasnya kira-kira sebagai berikut; kinerja

adalah catatan hasil-hasil dari fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama

satu periode waktu tertentu.

Sedangkan Prabu Mangkunegara (2002:67) memberikan pengertian kinerja

sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

Penilaian kinerja adalah suatu cara dalam melakukan evaluasi terhadap

prestasi kerja pegawai dengan serangkaian tolok ukur tertentu yang obyektif dan

berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta dilakukan secara berkala.

Sedangkan Bernardin dan Russell (dalam Gomes, 2002:135) memberikan definisi

penilaian kinerja sebagai a way of measuring the contributions of individuals to

their organization atau terjemahan bebasnya; suatu cara mengukur

kontribusi-kontribusi dari individu anggota organisasi kepada organisasinya. Jadi, menurut

pendapat tersebut, penilaian kinerja diperlukan untuk menentukan tingkat

(36)

2.1.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Banyak ahli yang menyatakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja seseorang, termasuk pegawai. Prabu Mangkunegara (2002:67) misalnya,

berpendapat bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja.

Kedua faktor tersebut adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi.

Kemampuan (ability) seseorang terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan

kemampuan reality. Kemampuan reality merupakan penggabungan antara

pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill). Berdasarkan kepada

kemampuan-kemampuannya, maka--dalam konteks pekerjaan--penempatan

pegawai harus sesuai dengan keahliannya (The right man in the right place, the

right man on the right job).

Motivasi (motivation) terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai

dalam menghadapi situasi kerja yang menggerakkan dirinya secara terarah untuk

mencapai tujuan kerjanya dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Untuk itu,

diperlukan motif dalam diri seseorang yang akan mendorong dirinya untuk

melakukan suatu kegiatan dengan sebaik-baiknya dengan tujuan untuk mencapai

kinerja atau prestasi kerja yang terpuji. Itulah yang disebut hubungan positif antara

motif berprestasi dengan pencapaian kinerja seperti yang dikemukakan oleh

McClelland (dalam Prabu Mangkunegara, 2002:68).

2.1.8 Tujuan Penilaian Kinerja

Marwansyah dan Mukaram (2000:106) mengemukakan mengenai tujuan

dari penilaian kinerja. Secara umum, menurut mereka, penilaian kinerja

(37)

a. Meningkatkan prestasi kerja pegawai dengan cara membantu mereka

agar menyadari dan menggunakan seluruh potensinya dalam mewujudkan

tujuan-tujuan organisasi,

b. Memberikan informasi kepada pegawai dan manajer sebagai dasar

untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan.

Secara lebih spesifik, masih menurut Marwansyah dan Mukaram

(2000:107) tujuan penilaian kinerja adalah :

a. Sebagai dasar pemberian reward and punishement yang bersifat formal,

seperti promosi, mutasi, kompensasi, dan sebagainya,

b. Sebagai wahana pengembangan individu dan karier pegawai melalui

umpan balik dari penilaian,

c. Sebagai alat untuk mementukan tujuan dari program pelatihan melalui

identifikasi pengembangan pegawai,

d. Sebagai alat bantu dalam mendiagnosis masalah-masalah organisasi

melalui identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan.

2.1.9 Metode Penilaian Kinerja

Untuk melakukan penilaian terhadap kinerja seorang pegawai, tentunya

diperlukan metode-metode tertentu. Artinya, penentuan tingkat kinerja seorang

pegawai tidak bisa dilakukan secara serampangan atau asal saja. Dengan kata lain,

aspek obyektivitas penilai menjadi kuncinya, dan bukan pada aspek

subyektivitasnya. .

Sedangkan Simamora (2001:452) menyebutkan bahwa terdapat tiga metode

yang dapat digunakan untuk menentukan penilaian kinerja pegawai. Ketiga metode

(38)

perbandingan personalia, dan metode penilaian kinerja yang berorientasi masa

depan.

Dalam metode penilaian kinerja keperilakuan, penentukan tingkat kinerja

pegawai didasarkan deskripsi sifat-sifat perilaku yang berhubungan dengan

pekerjaannya. Biasanya dinyatakan dalam “status” positif dan negatif. Positif, jika

deskripsi sifat-sifat perilaku pegawai menyatakan hubungan atau keterkaitan

dengan pekerjaannya. Negatif, apabila deskripsinya tidak menyatakan hubungan

antara sifat-sifat perilaku pegawai dengan pekerjaannya.

Dalam metode penilaian kinerja perbandingan personalia, penentuan

kinerja dilakukan dengan membandingkan kinerja pegawai yang satu dengan

pegawai yang lainnya. Biasanya yang melakukan tugas ini adalah seorang penyelia

(supervisor). Pada saatnya, hasil perbandingan tersebut akan memuat peringkat

kinerja pegawai dari yang paling menonjol sampai yang paling menyedihkan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini adalah

skripsi dari T. Ariefanda Aziz (2006) dengan judul Analisis Pengaruh Sistem

Rekrutmen Terhadap Kinerja Perusahaan Pengekspor Kopi di Sumatera Utaraa.

Hasil analisis menunjukkan bahwa antara variabel Sistem Rekrutmen (X) dengan

Kinerja Perusahaan (Y) mempunyai korelasi sebesar 0,925 dan koefisien

determinasi sebesar 85,6%.Artinya mempunyai hubungan positif antara variabel

Sistem Rekrutmen dengan variabel Kinerja Perusahaan.Hasil penelitian yang

merupakan pendapat responden menyatakan setuju bahwa Sistem Rekrutmen

(39)

Hendrik Jesmar (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh

Pelatihan Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura II Polonia Medan. Berdasarkan hasil

pengujian hipotesis diperoleh koefisien determinasi sebesar 27,9 artinya variabel

Pelatihan mampu memberikan pengaruh terhadap Pengembangan Usaha Kecil

sabesar 27,9% sedangkan sisanya sebesar 72,1% dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan kedalam model estimasi.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa

rekrutmen adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualified

untuk jabatan/pekerjaan utama (produk lini dan penunjang nya) dilingkungan suatu

organisasi atau perusahaan yang dinyatakan oleh Hadari Nawawi (2002:167).

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek

penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel

yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang

telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur.

(Kuncoro,2003:44).

Salah satu kunci utama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM)

professional adalah terletak pada proses rekrutmen calon tenaga kerja.Rekrutmen

merupakan awal dari pembentukan karyawan-karyawan terpilih yang ditujukan

untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

(Kasmir, 2002: 139) “Penarikan (recruitment) pegawai merupakan suatu

proses atau tindakan yang dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan tambahan

(40)

Pelatihan juga memiliki peranan penting dalam kinerja perusahaan. Dengan

semakin meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka keterampilan dan

keahlian karyawan juga sebaiknya ditingkatkan.

Pelatihan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian

tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dengan bantuan tenaga ahli

dalam bidangnya (Harnalik,2000:35).

Hasibuan Malayu (2001 : 34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja)

adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas

yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan

kesungguhan serta waktu”

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, dan penjelasan maka

kerangka konseptual penelitian ini dapat ditunjukkan dalam gambar 2.1 berikut:

Rekrutmen (X )

Kinerja Perusahaan (Y)

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

Pelatihan (X )

Sumber: Khasmir (2002), Harnalik (2000), Malayu (2001) diolah penulis

2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2006:51) hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya

sementara atas rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis

penelitian ini adalah “Rekrutmen dan pelatihan mempunyai pengaruh positif dan

(41)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah bentuk penelitian explanatory yaitu

penelitian yang bertujuan menjelaskan pengaruh rekrutmen dan pelatihan terhadap

kinerja perusahaan pada PT. Gergas Utama Medan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada PT Gergas Utama Medan. Perusahaan

ini terletak di Jl. Paduan Tenaga No 2 Medan. Penelitian dilakukan mulai dari

bulan Agustus 2011 hingga September 2011.

3.3 Batasan Operasional

Dalam penelitian ini, yang menjadi batasan operasionalnya adalah :

a. Variabel bebas (independen) : rekrutmen (X ) dan pelatihan (X ).

b. Variabel terikat (dependen) : kinerja perusahaan (Y).

3. 4 Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Independen a. Rekrutmen

(Kasmir, 2002: 139) “Penarikan (recruitment) pegawai merupakan suatu

proses atau tindakan yang dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan tambahan

pegawai melalui empat tahapan yaitu:

a. Identifikasi dan evaluasi

b. Proses seleksi

c. Penempatan

(42)

b. Pelatihan

Pelatihan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan

keterampilan tertentu dengan bantuan tenaga ahli dalam bidangnya agar karyawan

mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. (Harnalik,2000:35).

3.4.2 Variabel Dependen Kinerja

Hasibuan Malayu (2001 : 34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja)

adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas

yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kualitas,kemampuan dan

(43)

Definisi Operasional Variabel dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi

Operasional Indikator Variabel

Skala

Pengukuran

Rekrutmen Proses yang

dilakukan oleh

d. Waktu Pelatihan

Likert

(44)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan Skala Likert yaitu

skala yang berasal dari pernyataan kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan, dan

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan secara spesifik

oleh peneliti dan disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2006:107).

Bobot nilai berikut untuk tiap jawaban adalah:

a. Sangat Setuju (SS) : nilai 5

b. Setuju (S) : nilai 4

c. Kurang Setuju (KS) : nilai 3

d. Tidak Setuju (TS) : nilai 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) : nilai 1

3.6 Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Widayat (2002:52), Populasi adalah keseluruhan dari kumpulan

elemen atau objek dan subjek yang memiliki sejumlah karateristik umum yang

terdiri dari bidang-bidang yang diminati oleh peneliti untuk dipelajari, diteliti dan

kemudian ditarik kesimpulan.Yang menjadi populasi adalah karyawan pabrik yang

bekerja di PT. Gergas Utama Medan yang berjumlah 183 karyawan

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2001:73), Sampel adalah bagian dari jumlah dari

karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, maka peneliti

(45)

Sampel adalah suatu himpunan bagian (Subset) pada unit populasi dan

sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin (2004:78), yaitu:

a = N 1+(N(e)2)

Dimana: n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Tarif Kesalahan (standar error 10%)

Maka jumlah sampel adalah:

n = 183 = 64,66 1+(183(0.1)2)

Sampel yang diambil dibulatkan menjadi 65 sehingga jumlah sampel atau

responden adalah 65 orang. Responden disusun dengan menggunakan sampel

secara insidental yang merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,

yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data (Sugiyono,2008:122).

3.7 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data

sekunder :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli. Dalam

penelitian ini data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan pada

karyawan PT Gergas Utama Medan.(Kuncoro 2003: 136).

(46)

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak

lain.(Kuncoro 2003:136). Peneliti memperoleh data dari buku-buku pengetahuan

yang mendukung penelitian ini serta data-data dari PT Gergas Utama Medan.

3.8 Metode pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang otentik yang mengarah pada kebenaran, maka

penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Studi lapangan (Field Research) adalah sumber data yang diperoleh dengan

mendatangi tempat atau objek yang diteliti secara langsung.

a. Wawancara (Interview) merupakan tanya jawab yang dilakukan dengan

pihak-pihak yang terkait langsung dengan penelitian ini yaitu manajer sumber daya

manusia.

b. Daftar pertanyaan (Questioner) merupakan teknik pengumpulan data di

mana penulis terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan yang berhubungan

dengan objek penelitian.

1. Studi kepustakaan (Library Research) adalah salah satu metode pengumpulan

data dengan mencari dan mengumpulkan data-data atau informasi yang dibutuhkan

dalam penyusunan skripsi yang berupa data-data sekunder atau data-data yang

sudah ada sebelumnya.

Studi dokumentasi merupakan pengumpulan data dari perusahaan berupa

sejarah perusahaan, struktur organisasi dan pembagian tugas serta data-data lain

yang diperlukan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat

(47)

dalam meneliti yaitu kuesioner. Uji validitas dilakukan pada karyawan kebun PT

Gergas juga diluar dari sampel yang diteliti..

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

a). jika Rhitung > Rtabel maka dinyatakan valid

b). jika Rhitung < Rtabel maka dinyatakan tidak valid

Uji Reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

(kuesioner) menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

a). jika Rα positif >Rtabel maka dinyatakan reliable

b). jika Rα negatif < Rtabel maka dinyatakan tidak reliable

3.10 Teknik Analisis

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Yaitu analisis dengan mengumpulkan data, menganalisis dan kemudian

menafsirkan, sehingga data tersebut memberikan gambaran terhadap keadaan yang

sedang terjadi mengenai system rekrutmen dan pelatihan serta kinerja perusahaan

di PT. Gergas Utama Medan berdasarkan hasil jawaban responden.

3.10.2 Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rekrutmen dan pelatihan

terhadap kinerja perusahaan, digunakan metode analisis regresi linier berganda.

Agar hasil diperoleh lebih terarah, maka penulis menggunakan bantuan program

software SPSS versi 16.

Rumus regresi linier sederhana adalah:

(48)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X = Rekrutmen

X = Pelatihan e = Standart error

3.10.3 Uji t (Uji parsial)

Uji t dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan hipotesis awal tentang

pengaruh rekrutmen dan pelatihan sebagai variabel bebas terhadap kinerja

perusahaan pada PT. Gergas Utama Medan sebagai variabel terikatnya secara

parsial.

Kaidah pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

a). Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 %

b). Hi diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5 %

3.10.4 Koefisien Determinan R2 (R Square)

Koefisien determinan R Square digunakan untuk menghitung besarnya

peran atau pengaruh variabel bebas (x) terhadap variabel tidak bebas (y). Nilai R

Square berkisar 0-1. semakin kecil nilai R Square, semakin lemah hubungan antar

dua variabel. Sebaliknya jika R Square semakin mendekati 1 maka hubungan antar

kedua variabel akan semakin kuat.

(49)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

Perusahaan ini sebelumnya bernama PT. M.J. Sutan Naga & Co, yang

berkedudukan di Medan. Perseroan ini didirikan dengan Akte Notaris No. 65

tanggal 16 januari 1957 dihadapan H. Soetan Pane Paroehoem, Notaris di Medan

yang telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan

surat Nomor J.A/5/43/20 tanggal 28 mei 1958 dan diumumkan dalam Tambahan

Berita Negara RI No. 842 tanggal 8 nopember 1958 dengan No. 95.

Perusahaan ini kemudian diajukan kepada Menteri Kehakiman untuk

perubahan nama menjadi PT. Gergas Utama, yang telah mendapat persetujuan dan

pengesahan sebagai mana termaktub di dalam Tambahan Berita Negara RI tanggal

23 Maret 1985 No. 24/No. 401-1985.

PT. Gergas Utama adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang

perkebunan karet, mengusahakan budidaya di kebun Gergas ex. Kebun Wampu A

dan Exportir, semula mencakup luas 1.200 Ha dengan Hak Guna Usaha (HGU)

menurut Keputusan Direktur Jenderal Agraria dan Transmigrasi No. SK

30/HGU/66 tanggal 10 Oktober 1966.

Adapun Hak Guna Usaha (HGU) kebun Gergas milik PT. Gergas Utama

menjadi 1.167,90 Ha sesuai dengan Fatwa Tata Guna Tanah untuk penetapan

HGU Direktorat Jenderal Agraria Tingkat I Sumatera Utara Nomor

(50)

Kebun Gergas berlokasi di Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat

Propinsi Sumatera Utara yang menurut keadaan lingkungan (topografi, curah

hujan, keadaan tanah dan kependudukan) cocok untuk perkebunan karet.

Lokasi kebun dapat dicapai melalui jalan Negara/propinsi yang sudah

diaspal sepanjang 50 Km dan melalui jalan kelas III (jalan tanah yang sudah

dikeraskan dengan koral) sepanjang 10 Km. Areal Perkebunan Gergas mempunyai

batas-batas sebagai berikut:

 Utara : berbatasan dengan Kebun Bukit Melintang

 Selatan : berbatasan dengan Desa Selesai dan Kebun Selayang  Timur : berbatasan dengan Desa Selesai dan Kebun Bukit Melintang  Barat : berbatasan dengan Kebun Basilam.

Penarikan tenaga kerja tidak merupakan hambatan baik untuk karyawan

tetap maupun karyawan lepas. Jumlah tenaga kerja yang dipakai oleh Kebun

Gergas mempunyai korelasi positif dengan luas areal tanaman. Namun demikian,

kenyataan menunjukkan bahwa tenaga kerja bertambah setiap tahun baik untuk

pemeliharaan, eksploitasi maupun pembangunan tanaman baru, sesuai dengan

perkembangan pembangunan Kebun Gergas.

Adapun kantor pusat PT. Gergas Utama berkedudukan di Langsa tepatnya

di jalan T. Panglima Polem No. 118 Langsa. Tetapi PT. Gergas Utama juga

mempunyai kantor Direksi sebagai kantor operasional di Medan yang terletak di

jalan Paduan Tenaga No. 14 Medan. Disamping mengusahakan budidaya karet,

perusahaan ini juga memproduksi berbagai jenis unsur karet yang akan dipasarkan

baik ke pasar luar negeri maupun dalam negeri, jenis-jenis karet yang diproduksi

(51)

1. Latex, Slabs dan RSS (Rubber Smoked Sheet)

2. Lumps

3. Scrap / Cutting.

Lokasi pabrik perkebunan Gergas dekat dengan sumber bahan mentah

sehingga perusahaan dapat dengan mudah memperoleh bahan mentah dan biaya

untuk pengangkutan bahan tersebut juga menjadi lebih rendah. Lokasi pabrik ini

juga terletak di daerah yang tersedia cukup banyak tenaga kerja tetap maupun

tenaga kerja lepas, persediaan air yang dibutuhkan untuk proses produksi tersedia

dengan cukup dan terdapat pembangkit listrik dan Perusahaan Listrik Negara

(PLN).

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah fungsi pengorganisasian .

pengorganisasian adalah suatu tindakan untuk menetapkan struktur organisasi

pembagian kerja dan hubungan kerja sama diantara bagian-bagian yang diperlukan

untuk mencapai hasil (tujuan) tertentu. Dengan demikian dalam pembentukan

struktur organisasi selalu disesuaikan dengan maksud dan tujuan perusahaan.

Penyusunan organisasi diatur sedemikian rupa sehingga didalamnya

terdapat suatu gambaran yang jelas mengenai tugas, wewenang dan tanggung

jawab dari setiap unit organisasi perusahaan. Adanya struktur organisasi yang baik

maka pekerjaan akan terkoordinir dengan baik. Tujuan dari penyusunan struktur

(52)

Menyadari akan pentingnya suatu organisasi yang beik maka PT. Gergas

Utama menyusun dan melaksanakan struktur organisasi seperti yang tertera dalam

gambar berikut:

Gambar

Struktur Organisasi PT. Gergas Utama

DIREKTUR

Sumber : PT. Gergas Utama Medan

Sedangkan deskripsi jabatan pada PT. Gergas Utama berdasarkan bagan

organisasi yang telah digambarkan adalah sebagai berikut :

(53)

- Mengawasi segala perbuatandan tindakan dari para anggota Direksi

terhadap perseroan, dengan hak untuk memeriksa segala buku, surat-surat,

persediaan barang-barang memasuki segala ruang dan tempat yang

dipergunakan oleh atau kepunyaan dari perseroan, Direksi harus memberi

segala keterangan yang mereka kehendaki.

- Berhak memberhentikan anggota Direksi.

2. Hak dan Tanggung jawab Direktur

Berhak mewakili dan mengikat perseroan ini dengan langsung dan

melakukan segala perbuatan dan tindakan, baik di dalam dan luar hokum

(pengadilan) baik pula dalam hal yang mengenai hak kepunyaan akan tetapi

dengan pembatas bahwa, membeli, menjual, dan menerima atau

menyerahkan, menghasilkan atau mengandaikan harta atau kepada

siapapun, memberi atau mengikat perseroan sebagai penanggung jawab

harus diperoleh persetujuan terlebis dahulu dari Komisaris.

3. Hak dan tanggung jawab Bagian Keuangan & Accounting

- Mengawasi dan memeriksa administrasi pembukuan dan keuangan

- Mengelola keuangan perusahaan dan untuk meneliti daftar upah bulanan,

biaya-biaya produksi lainnya yang ada hubungannya dengan bagian

keuangan.

4. Hak dan tanggung jawab Field Manager

- Mengawasi dan mengarahkan pekerja, menyediakan bahan-bahan produksi

dan membantu Komisaris apabila Komisaris turun ke lapangan.

(54)

- Dalam keadaan darurat mempunyai wewenang untuk meniadakan pekerjaan

karena dipandang untuk mengurangi resiko.

5. Hak dan tanggung jawab Bagian Administrasi dan Personalia

- Meneliti, memberi petunjuk dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan

tanaman

- Mengajukan permintaan uang dan barang kepada kantor Direksi

- Menginstruksikan pembayaran dan mempertanggungjawabkan pengeluaran

- Menandatangani surat-surat keluar, laporan-laporan dan kontrak.

- Menerima, meneliti, mendisposisi surat-surat masuk untuk penyelesaian

selanjutnya

- Meneliti, memberi petunjuk dan mengawasi pemakaian dan pemeliharaan

sarana prasarana dan alat-alat produksi

- Meneliti, memberi petunjuk dan mengawasi pengiriman hasil

- Menerima, menilai dan memberhentikan karyawan dan mengusulkan

kenaikan pangkat, golongan dan mutasi karyawan

- Memelihara hubungan baik dengan aparat pemerintahan setempat

- Membawahi langsung urusan teknis dan administrasi serta keamanan.

6. Hak dan tanggung jawab Bagian Pembelian dan Penjualan

- Tugas bagian pembelian adalah membeli barang-barang yang dibutuhkan

perusahaan, dan juga mengurusi masalah yang ada hubungannya dengan

pembelian barang-barang yang diperlukan.

- Sedangkan tugas bagian penjualan (pemasaran) adalah mengadakan

transaksi dengan para rekan bisnis yang lainnya, dengan menjual karet dan

Gambar

Tabel 1.1 Rekapitulasi Kecelakaan kerja
Tabel 1.2 Rekapitulasi Biaya Kerja Perusahaan
Tabel 3.1 Definisi  Operasional Variabel
Gambar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linier berganda

Metode Analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi Linier sederhana yang digunakan untuk mengukur pengaruh Penghargaan terhadap

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel tidak bebas atau dependen

Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan menggunakan Analisis Regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh

Metode Analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi Linier sederhana yang digunakan untuk mengukur pengaruh Penghargaan terhadap

Analisis yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis data Regresi Linier Berganda yaitu metode yang digunakan untuk melihat pengaruh Belanja

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda meliputi uji asumsi klasik (ujinormalitas, multikolineritas, ujiautokorelasi, dan uji

Teknik Analisis Data Dalam temuan ini analisis yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda, regresi linier berganda menjadi model