• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERORIENTASI LESSON STUDY DENGAN MEDIA EXE LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERORIENTASI LESSON STUDY DENGAN MEDIA EXE LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERORIENTASI LESSON STUDY DENGAN MEDIA EXE LEARNING TERHADAP

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

JUMI HANDAYANI NIM: 8146141011

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Jumi Handayani: Pengaruh Problem Based Learning (PBL) berorientasi Lesson Study dengan media eXe Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Laju Reaksi. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perbedaan pengaruh model PBL berorientasi Lesson Study dengan media eXe learning dan model DI terhadap hasil belajar siswa; 2) perbedaan pengaruh tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah siswa yang dibelajarkan dengan model PBL berorientasi Lesson Study dengan media eXe learning dan model DI terhadap hasil belajar siswa; 3) interaksi antara kedua model dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa; dan 4) hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di SMAN Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah dua sekolah di SMAN Medan masing-masing sebanyak 2 kelas. Instrumen penelitian berupa tes objektif hasil belajar yang valid dan reliable, tes kemampuan berpikir kritis dan lembar observasi Lesson Study. Teknik analisis yang digunakan teknik Two Way Anova dan uji Correlation pada program SPSS 21. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) terdapat perbedaan pengaruh model PBL berorientasi Lesson Study dengan media eXe learning dan model DI terhadap hasil belajar siswa (p = 0,000 < 0,05); 2) terdapat perbedaan pengaruh tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah siswa yang dibelajarkan dengan model PBL berorientasi Lesson Study dengan media eXe learning dan model DI terhadap hasil belajar siswa (p = 0,000 < 0,05); 3) terdapat interaksi antara kedua model dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa (p = 0,002 < 0,05); dan 4) terdapat hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa (p = 0,000 < 0,05).

(6)

ABSTRACT

Jumi Handayani: The effects of Problem Based Learning (PBL) oriented Lesson Study with media eXe Learning on Critical Thinking Skills and Outcomes for Students on rate reaction material. Thesis. Medan : Study Program of Chemistry, Graduate University of Medan, 2016.

The purpose of this research are: 1) differences in the effect of the model PBL oriented Lesson Study with media eXe learning and model of DI on student learning outcomes; 2) differences in the effect of the level of critical thinking skills of high and low students that learned with the model of PBL oriented Lesson Study with media eXe learning and model of DI on student learning outcomes; 3) the interaction between the two models with the ability to think critically about student learning outcomes; and 4) the relationship between critical thinking skills with student learning outcomes. The study population was all high school students of class XI IPA in SMAN Medan of the 2015/2016 academic year. The sampling technique is purposive sampling. This sample is two schools in SMAN Medan each consisting of 2 classes. The research instruments in the form of objective test results to learn that valid and reliable, critical thinking skills test and observation sheet Lesson Study. Technique of analysis used two Way Anova and correlation test in SPSS 21. The results of the study concluded that: 1) there are differences in the influence of the model PBL oriented Lesson Study with media eXe learning and model of DI on student learning outcomes (p = 0,000 < 0,05); 2) there are differences in the influence of the critical thinking skills of high and low students that learned with the model of PBL oriented Lesson Study with media eXe learning and model of DI on student learning outcomes (p = 0,000 < 0,05); 3) There is interaction between the two models with the ability to think critically about student learning outcomes (p = 0,002 < 0,05); and 4) there is a relationship between critical thinking skills with student learning outcomes (p = 0,000 < 0,05).

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan

tesis ini dengan baik sesuai waktu yang direncanakan. Tesis ini berjudul:

Pengaruh Problem Based Learning (PBL) berorientasi Lesson Study dengan Media eXe Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Laju Reaksi disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam

senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam yakni Rasulullah Muhammad

SAW, semoga mendapat syafaat dari beliau di Yaumil Masyar kelak, Amin.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan

dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan

kerendahan hati mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan

terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Retno Dwi

Suyanti, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si

sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan

pemikiran dalam memberikan bimbingan, arahan dan saran-saran kepada penulis.

Teristimewa juga penulis ucapkan terimakasih tak terhingga kepada Ayahanda

Jenal dan Ibunda Darmini, S.Pd terima kasih atas kasih sayang yang kalian

berikan, dukungan, serta pengorbanan baik moril maupun materil yang tak

terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun juga.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana Unimed,

Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Wakil Direktur Unimed, Bapak Prof. Dr.

Ramlan Silaban, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia sekaligus

selaku dosen narasumber, Bapak Dr. Mahmud, M.Sc selaku Sekretaris Program

Studi Pendidikan Kimia sekaligus selaku dosen narasumber dan notulen, Bapak

Eddiyanto, Ph.D selaku Dosen Narasumber, Bapak dan Ibu Dosen Program Studi

(8)

penulis., Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si selaku validator instrumen soal, Ibu

Desi Yulian, S.Pd selaku Tata Usaha Program Studi Pendidikan Kimia yang telah

memberikan informasi dan membantu administrasi kepada penulis, Bapak Drs.

Sutrisno, M.Pd kepala sekolah SMAN 2 Medan, Bapak Drs. Sahlan Daulay, M.Pd

kepala sekolah SMAN 3 Medan dan Ibu Dra. Siti Zulfah, M.Hum Wakasek Bid.

Humas, Ibu guru SMAN 2 Medan Ibu Grace E. Sinaga, M.Pd; Bapak dan Ibu

guru SMAN 3 Medan (Bpk Drs. Arbain, M.Pd, M.Si dan Ibu Zuraida Hidayani

Pasaribu, S.Pd), Abangku tersayang Mas Kurniawan, Kakakku Lusiana,

Adik-adikku tersayang Jumanto Tri Cahyono, Nia Amelia, Hesty, keluarga besarku dan

orang terspesialku Armanda Sativa Graha yang selalu memberikan motivasi

kepada penulis.

Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman

seperjuangan pendidikan kimia pascasarjana Unimed angkatan XXV, Adventinis,

Ana, Ardiansyah, Dedel, Ester, Fatma, Fitri, Hendra, Heppy, Kartini, Lisa, Lia,

Putri, Raja, Risa, Riska, Silvia. Sahabat tersayang iin, heppy, fathma, kak ria,

acha, dedel, yayan, hendra, heru, ranti, roma, fitri, lili dan kak rahmi yang telah

memberikan doa dan bantuan sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik,

dan juga semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa

disebut satu persatu, terima kasih semuanya. Semoga Allah SWT memberi

balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang diberikan.

Penulis menyadari sepenuhnya tesis ini masih jauh dari kesempurnaan

baik segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Akhir kata

penulis berharap semoga tesis ini member manfaat khususnya bagi mahasiswa di

lingkungan Program Studi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana UNIMED dan

memperkaya khasanah ilmu pendidikan pada umumnya.

Medan, Maret 2016 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

HIPOTESIS PENELITIAN 10

2.1. Kerangka Teoritis 10

2.1.1. Belajar dan Pembelajaran 10

2.1.2. Kemampuan Berpikir Kritis (Critical Thinking) 11

2.1.3. Hasil Belajar 16

2.1.4. Model Problem Based Learning (PBL) 17

2.1.5. Lesson Study 21

2.1.6. Model Problem Based Learning (PBL) berorientasi Lesson Study 23

2.1.7. Media Pembelajaran 24

2.1.8. Media Komputer dalam Pembelajaran Kimia 26

2.1.9. Media Pembelajaran eXe Learning 26

2.1.10. Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) 27

2.1.11. Laju Reaksi 30

2.1.12. Hasil Penelitian yang Relevan 33

2.2. Kerangka Berpikir 35

2.3. Hipotesis 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 38

3.2. Populasi dan Sampel 38

3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian 44

(10)

3.7.2. Reliabilitas Tes 44

3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 45

3.7.4. Daya Pembeda Tes 45

3.8. Teknik Analisa Data 46

3.8.1. Menghitung Tingkat Pemahaman Konsep (Hasil Belajar) 46

3.8.2. Uji Normalitas 46

3.8.3. Uji Homogenitas Data 46

3.8.4. Uji Hipotesis 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48

4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 48

4.2. Model Problem Based Learning (PBL) Berorientasi Lesson Study 48

4.3. Analisis Data Instrumen 52

4.3.1. Validitas Butir Tes 52

4.3.2. Reliabilitas Tes 53

4.3.3. Tingkat Kesukaran Soal 53

4.3.4. Daya Pembeda Tes 53

4.4. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa 53

4.4.1. Hasil Belajar Kimia Berdasarkan Model Pembelajaran 54 4.4.2. Hasil Belajar Kimia Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 55

4.5. Uji Persyaratan Perlakuan Penelitian 56

4.5.1. Uji Normalitas Data 56

4.5.2. Uji Homogenitas Data 57

4.5.3. Uji Hipotesis 58

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian 66

4.6.1. Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

Siswa 66

4.6.2. Perbedaan Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis terhadap Hasil

Belajar Siswa 68

4.6.3. Interaksi antara Model Pembelajaran dengan Kemampuan Berpikir

Kritis terhadap Hasil Belajar Siswa 70

4.6.4. Hubungan antara Kemampuan Berpikir Kritis dengan Hasil Belajar

Siswa 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 72

5.1. Simpulan 72

5.2. Saran 73

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Sintaks Problem Based Learning (PBL)

Tabel 2.2 Fase model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) Tabel 3.1. Rancangan penelitian penerapan model PBL berorientasi

Lesson study dengan media eXe Learning dan Direct Instruction (DI)

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen berpikir kritis Tabel 3.3. Kisi-kisi instrumen tes

Tabel 4.1. Deskripsi data pretes siswa berdasarkan model pembelajaran pada kelas eksperimen (menggunakan model PBL berorientasi lesson study) dan kelas kontrol (menggunakan model DI).

Tabel 4.2. Deskripsi data posttest siswa berdasarkan model pembelajaran pada kelas eksperimen (menggunakan model PBL berorientasi lesson study) dan kelas kontrol (menggunakan model DI)

Tabel 4.3. Deskripsi data N-gain siswa berdasarkan model pembelajaran pada kelas eksperimen (menggunakan model PBL berorientasi lesson study) dan kelas kontrol (menggunakan model DI)

Tabel 4.4. Deskripsi data kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen (menggunakan model PBL berorientasi lesson study) dan kelas kontrol (menggunakan model DI)

Tabel 4.5. Hasil uji normalitas data kelas eksperimen dan kelas kontrol

Tabel 4.6. Hasil uji homogenitas data kedua kelompok sampel Tabel 4.7. Ringkasan hasil uji analisis varian (ANAVA) dua jalur Tabel 4.8. Hasil uji korelasi antara berpikir kritis dengan hasil belajar

siswa

Tabel 4.9. Ringkasan hasil uji regresi kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa

Tabel 4.10. Hasil rata-rata N-gain berdasarkan hasil evaluasi belajar (model PBL berorientasi lesson study dengan media eXe learning model DI) pada pengajaran kimia.

Tabel 4.11. Hasil rata-rata N-gain berdasarkan tingkat kemampuan berpikir kritis (tinggi dan rendah) pada pengajaran kimi Tabel 4.12. Hasil rata-rata N-gain berdasarkan tingkat kemampuan

berpikir kritis yang dibelajarkan dengan model PBL berorientasi lesson study dan model DI

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Hasil belajar Problem Based Learning (PBL)

Gambar 3.1. Prosedur dan tahap pelaksanaan penelitian penerapan model Problem Based Learning (PBL) berorientasi lesson study dengan media eXe Learning

Gambar 4.1. Grafik hasil observasi terhadap aspek kegiatan pembelajaran lesson study di SMAN 2 Medan

Gambar 4.2. Grafik hasil observasi terhadap aspek kegiatan pembelajaran lesson study di SMAN 3 Medan

Gambar 4.3. Grafik rata-rata N-gain yang dibelajarkan dengan model PBL berorientasi lesson study dan model DI Gambar 4.4. Grafik rata-rata N-gain berdasarkan tingkat

kemampuan berpikir kritis siswa

Gambar 4.5. Grafik interaksi antara model pembelajaran (PBL berorientasi lesson study dan DI) dengan kemampuan berpikir kritis (tinggi dan rendah) terhadap hasil belajar (N-gain) siswa

18

41

50

51

61

63

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal Berpikir Kritis

Lampiran 4. Lembar Penilaian Kompetensi Keterampilan

Lampiran 5. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Lesson Study

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lampiran 7. Kisi-Kisi Soal pretest-posttest

Lampiran 8. Rekapitulasi Data Siswa Kelas Eksperimen (Model PBL Berorientasi Lesson Study dengan Media eXe Learning)

Lampiran 9. Rekapitulasi Data Siswa Kelas Kontrol (Model Direct Instruction

Lampiran 10. Tabulasi Data Hasil Observasi Lesson Study dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas

Lampiran 11. Uji Normalitas Data Penelitian Menggunakan Program SPSS 21.0 for Windows (Uji Kolmogorov-Smirnov) Lampiran 12. Uji Homogenitas Data Menggunakan Program SPSS

21.0 for Windows (Uji Levene Statistic dengan Sig. > 0,05 Data Homogen)

Lampiran 13. Uji Hipotesis Data Menggunakan Program SPSS 21.0 for Windows (Teknik ANAVA Dua Jalur dengan GLM Univariate)

Lampiran 14. Uji Hipotesis Data Menggunakan Program SPSS 21.0 for Windows (Uji Correlation dan Uji Regression Linier)

Lampiran 15. Tabulasi Data untuk Uji Coba Validitas Butir Tes Hasil Belajar

Lampiran 16. Tabulasi Data untuk Uji Coba Reliabilitas Butir Tes Hasil Belajar yang Valid

Lampiran 17. Tabulasi Data untuk Uji Coba Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Tes Hasil Belajar siswa yang Valid

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sampai saat ini pendidikan masih belum lepas dari berbagai permasalahan.

Salah satu masalah yang dihadapi di dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran (Sanjaya, 2008). Dalam proses pembelajaran siswa

kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Padahal, untuk

menghadapi setiap masalah dengan baik setiap orang membutuhkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi. Salah satu bentuk kemampuan berpikir tingkat tinggi

adalah kemampuan berpikir kritis (Wulandari, 2015).

Selama ini, kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan sistematis tidak

dikembangkan karena masih dominannya pendekatan pengajaran konvensional

dan kurang variatifnya metode pembelajaran active learning. Akibatnya

pembelajaran hanya sebagai penyampaian informasi (siswa sebagai pendengar

dan pencatat). Kurang variatifnya metode pembelajaran active learning menyebabkan kemampuan berpikir kritis siswa rendah dan belum terkembangkan

karena minimnya aktivitas bertanya, menjawab, menanggapi dan mengemukakan

pendapat, menalar, tidak terbiasa menyelesaikan suatu masalah dengan baik,

sehingga dalam mengambil suatu kesimpulan secara induksi dan deduksi masih

sangat kurang dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini menyebabkan hasil

belajar siswa rendah. Padahal sebenarnya belajar bukan hanya proses menghafal

dan menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan yang

diperolehnya bermakna (Sanjaya, 2008).

Kebiasaan belajar dengan cara menghafal akan menyebabkan kemampuan

berpikir sebatas lower order thinking (Holbrook, 2005). Sesuai dengan kurikulum

2013, pembelajaran ditekankan dengan pendekatan scientific. Standar kompetensi

lulusan pada domain keterampilan diperoleh dari aktivitas mengamati, menanya,

mengumpulkan data, mengasosiasi, mengkomunikasikan dan mencipta

(15)

2

Candy (dalam Philips & Bond, 2004; Redhana dan Liliasari, 2008)

berpendapat, bahwa keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu tujuan yang

paling penting dalam segala tingkat pendidikan. Lubezky, dkk, (2004)

menjelaskan paradigma pembelajaran sudah seharusnya bergeser dari

pembelajaran konvensional yang menekankan pada keterampilan berpikir tingkat

rendah ke arah pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi, terutama

keterampilan berpikir kritis.

Pendidikan IPA khususnya kimia diharapkan dapat melatih kemampuan

berpikir kritis siswa melalui kegiatan pembelajaran dan menuntut siswa untuk

dapat mengaplikasikan materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari, maka

dalam pembelajaran kimia di sekolah menuntut siswa untuk berpikir kritis. Hove

(2011) mengatakan bahwa dengan melatih keterampilan berpikir kritis pada

pembelajaran di kelas dapat meningkatkan kemampuan akademiknya. Berpikir

kritis dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman materi yang

dipelajari. Selain itu, konsep yang diperoleh akan lebih lama tersimpan dalam

memori karena siswa terlibat aktif dalam pembelajaran untuk menemukan konsep

secara mandiri (Depdiknas, 2009).

Materi kimia dan keterampilan berpikir kritis merupakan dua hal yang

tidak dapat dipisahkan, karena materi kimia dipahami melalui berpikir kritis dan

begitu juga sebaliknya berpikir kritis dilatih melalui belajar kimia (Rahma, 2012).

Namun kenyataannya, pelaksanaan pembelajaran kimia di sekolah cenderung

kurang memperhatikan keterampilan berpikir kritis. Ilmu kimia mengandung

konsep yang bersifat kompleks. Salah satu materi yang bersifat kompleks adalah

materi laju reaksi, merupakan gabungan dari pengetahuan abstrak yang berupa

persamaan laju reaksi, orde reaksi yang memerlukan latihan hitungan,

faktor-faktor yang mempengaruhri laju reaksi, dan teori tumbukan. Namun secara

konkrit contoh peristiwanya sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

misalnya besi berkarat, kertas terbakar, bom meledak dan lain lain. Kompleksitas

materi laju reaksi menuntut peserta didik untuk benar-benar memahami konsep

dengan cara memahami, penyelesaian masalah, latihan soal, maupun berdiskusi.

(16)

3

daya ingat yang tinggi serta mampu berpikir kritis agar dapat menerapkannya

dalam menyelesaikan permasalahan yang ada didalamnya.

Agar pembelajaran di kelas menjadi efektif dan siswa terlibat secara aktif

dalam proses pembelajaran, dapat melatih kemampuan berpikir kritis serta

meningkatkan hasil belajar siswa, maka guru perlu memilih dan menerapkan

strategi pembelajaran ideal yang mampu mengarahkan dan menuntut siswa untuk

membentuk sendiri pengetahuannya. Di antara banyak model pembelajaran yang

ada, model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) yang

memiliki dasar filosofi konstruktivisme, mampu mendorong siswa untuk

membangun pengetahuannya sendiri dan melatih kemampuan berpikir kritis,

kreatif dan inovatif. Keefektifan model PBL adalah peserta didik lebih aktif dalam

berpikir dan memahami materi secara berkelompok dengan melakukan investigasi

dan inkuiri terhadap permasalahan yang nyata di sekitarnya sehingga mereka

mendapat kesan yang mendalam dan lebih bermakna. Menurut Tan (2004),

Problem Based Learning (PBL) memungkinkan untuk merubah situasi belajar yang pada umumnya berpusat pada guru menjadi situasi belajar yang berpusat

pada siswa. Dengan demikian siswa diberi kesempatan untuk membangun

pengetahuannya sendiri dengan konsep dan ide-ide yang dikembangkan dari

pengetahuan yang ada sebelumnya.

Berlatar belakang pada masalah yang ada, peneliti memandang perlu untuk

mengatasi permasalahan belajar siswa di kelas dan mengatasi kelemahan

pembelajaran konvensional yang kurang memberi tekanan pada pasca pelatihan.

Siswa perlu dilatih aktif dimana siswa bebas mengemukakan pendapat, saran dan

pertanyaan baik kepada guru maupun sesama siswa. Oleh karena itu lesson study

merupakan salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian

pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan pada

prinsip-prinsip kolegalitas oleh sekelompok guru untuk membangun sebuah komunitas

belajar yang dipandang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di

kelas. Lesson study bukan merupakan suatu strategi ataupun metode pembelajaran, tetapi kegiatan lesson study dapat menerapkan berbagai strategi

(17)

4

permasalahan yang dihadapi guru (dosen) pada setiap proses pembelajaran.

Rusman (2011).

Untuk memenuhi harapan di atas, diperlukan suatu inovasi pembelajaran

yang mendorong pergeseran pembelajaran dari pembelajaran konvensional kepada

pembelajaran mandiri dan terstruktur yang dapat meningkatkan penguasaan siswa

di dalam konsep ilmu dan sekaligus membuat kesan pembelajaran semakin lama

diingat oleh siswa (Montelongo dan Harter, 2010). Adaptasi teknologi baru

terhadap kebutuhan pembelajaran bidang sain menjadi salah satu sasaran inovasi

pembelajaran. Melalui inovasi pembelajaran yang ada dikembangkan dan

ditingkatkan untuk melahirkan pembelajaran baru yang menarik (Levine, 2009).

Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia

pendidikan adalah penggunaan media pembelajaran berbasis komputer. Media

pembelajaran mempermudah pembelajaran di dalam kelas sehingga

konsep-konsep kimia lebih mudah diapahami oleh para siswa. Aplikasi seperti

Macromedia Flash, Powerpoint, dan Chemsketch telah memberikan kemudahan untuk menguraikan konsep dan contoh dalam pembelajaran kimia (Toplis, 2008).

Aplikasi lain yang dirancang untuk memberikan tampilan yang menarik dan

kemudahan dalam penggunaannya adalah eXe learning. Dengan aplikasi ini, guru

dengan mudah merancang bahan pembelajaran dengan memasukkan gambar, teks,

video dan soal-soal dengan bentuk dan disain yang interaktif dan menarik.

Sejalan dengan masalah di atas, diperlukan cara pembelajaran terpadu

yaitu dengan mengintegrasikan keterampilan kimia sebagai proses, penggunaan

media pembelajaran inovatif dan dapat mengaplikasikan kimia dalam kehidupan

sehari-hari dan mengembangkan berpikir kritis siswa. Melalui model Problem

Based Learning (PBL) berorientasi lesson study menumbuhkan kesadaran berinteraksi sosial dan mewujudkan pembelajaran bermakna peserta didik.

Melalui media pembelajaran dalam proses belajar dapat membantu siswa

memahami materi pelajaran dan membangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar siswa.

Hasil penelitian Zebua (2010), penggunaan model pembelajaran berbasis

(18)

5

siswa tanpa menggunakan media eXe Learning dapat meningkatkan hasil belajar

kimia siswa dengan rata-rata gain sebesar 0,58 dan mempengaruhi aktifitas siswa

secara signifikan sebesar 57,4%. Elvinawati, dkk (2012), menjelaskan bahwa dari

observasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran diperoleh bahwa aktivitas

belajar mahasiswa berada pada kategori baik. Selain itu juga diketahui bahwa

penerapan lesson study juga membantu dalam pembangunan karakter mahasiswa.

Nilai-nilai seperti rasa percaya diri, bertanggung jawab, sportif, terbuka,

bersemangat, kerjasama dan menghargai dapat ditumbuhkembangkan dengan

baik. Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata sebesar 72,65 dan ketuntasan belajar

klasikal 59,375%.

Hasil penelitian Nuryanto, dkk (2015), dalam pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) dilengkapi macromedia flash dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar siswa. Hasil yang diperoleh dari

kemampuan berpikir kritis prasiklus sebesar 29,73% meningkat menjadi 72,97%

pada siklus I dan 89,19% pada siklus II. Selain itu, dilihat dari prestasi belajar

yaitu berdasarkan aspek kognitif pada siklus I sebesar 54,05% meningkat menjadi

78,38% pada siklus II. Prestasi belajar aspek afektif pada siklus I sebesar 83,78%

dan meningkat menjadi 91,89% pada siklus II. Sedangkan aspek psikomotor yang

hanya dilakukan pada siklus I ketuntasannya sebesar 100%. Ilaah (2015)

menunjukkan hampir semua siswa memiliki kriteria keterampilan berpikir kritis

tinggi. Hal ini dibuktikan sebanyak 94,87% siswa memiliki keterampilan

mengajukan pertanyaan, menganalisis asumsi, dan menguji fakta dengan kriteria

tinggi serta 100% siswa memiliki keterampilan mempertimbangkan interpretasi

dengan kriteria tinggi.

Berdasarkan uraian di atas, maka dipandang perlu dilakukan suatu

(19)

6

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran yang berlangsung dengan metode konvensional sehingga

berjalan dengan monoton dan masih berpusat pada guru yang

menyebabkan hasil belajar belum maksimal.

2. Tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi terutama berpikir kritis

belum terkembangkan

3. Pemanfaatan media pembelajaran yang masih kurang digunakan dalam

proses pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang teridentifikasi, penelitian ini dibatasi pada

upaya penerapan model Problem Based Learning (PBL) berorientasi lesson study

dengan media eXe Learning terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar

siswa pada materi laju reaksi.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan

masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang diteliti

adalah:

1. Apakah ada perbedaan pengaruh model Problem Based Learning (PBL)

berorientasi Lesson Study dengan media eXe Learning dan model

Direct Instruction (DI) terhadap hasil belajar siswa?

2. Apakah ada perbedaan pengaruh tingkat kemampuan berpikir kritis

tinggi dan rendah siswa yang dibelajarkan dengan model Problem

Based Learning (PBL) berorientasi Lesson Study dengan media eXe Learning dan model Direct Instruction (DI) terhadap hasil belajar siswa?

3. Apakah ada interaksi antara kedua model dengan kemampuan berpikir

kritis terhadap hasil belajar siswa?

4. Apakah ada hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan hasil

(20)

7

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini berdasarkan

rumusan masalah adalah untuk mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh model Problem Based Learning (PBL) berorientasi Lesson Study dengan media eXe Learning dan model

Direct Instruction (DI) terhadap hasil belajar siswa

2. Perbedaan pengaruh tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi dan

rendah siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based

Learning (PBL) berorientasi Lesson Study dengan media eXe Learning dan model Direct Instruction (DI) terhadap hasil belajar siswa

3. Interaksi antara kedua model dengan kemampuan berpikir kritis

terhadap hasil belajar siswa.

4. Hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar

siswa

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai informasi tentang pengaruh model Problem Based Learning

(PBL) berorientasi Lesson Study dengan media eXe Learning terhadap

kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.

2. Memberikan penjelasan ilmiah bahwa model pembelajaran akan

mempengaruhi kemampuan berpikir dan hasil belajar siswa, sehingga

pendidik memperhatikan aktivitas siswa selama proses pembelajaran

untuk medapatkan hasil belajar yang baik.

3. Memberikan penjelasan ilmiah bahwa model Problem Based Learning

(PBL) berorientasi Lesson Study dengan media eXe Learning dapat

memberikan konstribusi kemampuan berpikir kritis terhadap hasil

(21)

8

4. Sebagai penambah masukan pengetahuan bagi pendidik berhubungan

dengan model pembelajaran yang inovatif dan pengaruhnya terhadap

kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.

1.7. Definisi Operasional

Untuk menghindari dari penyimpangan dari tujuan yang diharapkan dan

menghindari penafsiran yang berbeda, maka definisi operasional dalam penelitian

ini adalah:

1. Model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran

yang berpusat pada siswa dengan terlebih dahulu menyampaikan

permasalahan. Siswa akan dikelompokkan untuk berdiskusi dalam

memecahkan masalah yang diberikan. Kemudian hasil diskusi akan

dipresentasikan di depan kelas (Santyasa, 2008).

2. Lesson study adalah yang dikombinasikan pada model Problem Based Learning (PBL) untuk membina profesi atau kompetensi guru melalui pengkajian pembelajaran kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan

prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun

komunitas belajar (Hendayana, dkk., 2006).

3. eXe learning adalah suatu media pembelajaran berbasis komputer yang dirancang untuk membuat dan menyajikan bahan ajar tanpa

harus menguasai HTML. Dalam penelitian ini bahan ajar laju reaksi

disusun secara hirarki dan disajikan dengan bantuan eXe learning

yang ditampilkan dalam kelas eksperimen degan bantuan projector

(Jim, 2013).

4. Berpikir kritis adalah proses berpikir tingkat tinggi, dimana pada

penelitian ini untuk mengetahui kemampuan siswa yang berpikir kritis

tinggi dan berpikir kritis rendah pada materi laju reaksi yang

dihasilkan dari hasil observasi, pengalaman, refleksi, penalaran atau

komunikasi sebagai suatu penuntun menuju kepercayaan dan aksi.

(22)

9

5. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang

kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005). Pemahaman

konsep atau hasil belajar siswa dihitung menggunakan rumus g factor

(gain score normalized).

6. Direct Instruction adalah model pembelajaran yang digunakan dalam kelas kontrol, dilakukan guru secara langsung dalam mengajarkan

keterampilan dasar dan didemonstrasikan langsung kepada siswa

(23)

74

DAFTAR PUSTAKA

Angelo, T. A & Cross, P., (1995), Classroom Assessment Techniques: A Handbook for College Teachers, 2nd edition.

Arends, R.L., (2008), Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar Buku 2, Terjemahan Soetjipto, P.H dan Soejipt, S.M., Pustaka Belajar, Yogyakarta Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Asta, I, K,R., Agung, A, A,G., dan Widiana, I,W., (2015), Pengaruh Pendekatan

Saintifik dan Kemampuan Berpikir Kritis terhadap Hasil Belajar IPA, e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 3(1).

Bailin, S., (1999), Conceptualizing critical thinking, Journal curriculum studies,

(Online), 31(3): 285--302,

(http://www.ubc.ca/okanagan/ctl/__shared/assets/ct-conceptualize597.pdf. diakses 5 Agustus 2015).

Barret, T., (2005), Understanding Problem Based Learning, (online), Tersedia: http://, diakses 5 Agustus 2015).

Bayrak, B, K., dan Bayram, H., (2010), The effect of computer aided teaching

method on the students’ academic achievement in the science and

technology course, Procedia Social and Behavioral Science, 9: 235-238. Copriady, J., (2014), Penerapan SPBM yang diintegrasikan dengan Program Exe

Learning terhadap Motivasi Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Kimia Dasar, Jurnal Pendidikan Kimia, 5(2): 100

Costa, A.L., (1985), Goal for a Critical thingking Curriculum. Dalam Costa, A.L., (ed) Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thingking, ASDC, Virginia, Alexandria

Churches, A., (2008), Bloom’s Digital Taxonomi (Online), (http://edorigami.wikispaces.com, diakses 28 Agustus 2015)

Depdiknas, (2009), Panduan Teknis Pembelajaran yang Mengembangkan Critical Thinking. Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Jakarta

Depdiknas, (2013), Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Badan Standar Nasional Pendidikan 3, Jakarta

Dick, W and Carey L., (2005), The Systematic Design of instruction, (2nd Ed), Scott, Foresman, London

Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajara, Rineka Cipta, Jakarta Djamarah, B.Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Elvinawati, Sumpomo., dan Hermansyah, A., (2012), Lesson Study pada Mata Kuliah Kimia Sekolah I sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Pembangunan Karakter (Character Building), Jurnal Exacta, X(2): 156-159.

(24)

75

Facione, P. A., (2006), Critical Thinking : What it is and Why it Counts. California: The California Academic Press.

Fadliana, H.N., Redjeki, T., dan Nurhayati, N.D., (2013), Studi Kompetensi Penggunaan Metode PBL dilengkapi Macromedia Flash dan LKS terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Motivasi Siswa pada Materi Asam, Basa dan Garam Kelas VII SMP N 1 Jaten Karanganyar TP 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(3): 163

Fathan, F., Liliasari, dan Ijang, R., (2013), Pembelajaran Kesetimbangan Kimia dengan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA, Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia, 1(1): 76-83.

Filsaime, D.K., (2008), Menguak Rahasia Berpikir Kritis & Kreatif, Prestasi Pustakarya, Jakarta.

Fisher, A., (2009), Berpikir Kritis, Terjemahan Benyamin Hadinata, Erlangga, Jakarta

Garratt, J., Overton, T., Tomlinson, J., & Clow, D., (2000), Critical thinking exercises for chemists, Active learning in higher education, 1(2): 152-167.

Hake, R., (1998), Interactive engagement Versus Traditional Methods: A Six Thousand student survey of Mechanics Test Data for Instroductory Physics Courses, American Journal of Physics, 66(1): 64-74

Halpern, D.F., (1999), Teaching for critical thinking: Helping college students develop the skills and dispositions of a critical thinker, New directions for teaching and learning, 80: 69-74.

Hamalik, O., (1994), Media Pendidikan, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

Handayani, S., (2009), Efektifitas Penerapan Model PBL dan CTL Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang, Jurnal Pendidikan Ekonomi, 4(1):49.

Hendayana, S., dkk., (2006), Lesson Study: suatu Strategi untuk Meningkatkan Keprofesionalan Pendidikan (Pengalaman IMSTEP-JICA), UPI Press, Bandung.

Herawati, dkk., (2009), Lesson Study berbasis Sekolah, Banyumedia Publishing, Malang.

Holbrook, (2005), Making Chemistry Teaching Relevant, Journal Chemical Education International (online), 6(1), (http://www.iupac.org/publications/cei. diakses tanggal 5 Agustus 2015). Hove, G., (2011), Developing Critical Thinking Skills in the High School English

Classroom, Thesis, tidak diterbitkan, (online), (http://www2.uwstout.edu/content/lib/thesis/2011/2011hoveg.pdf, diakses 5 Agustus 2015).

Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, University Press, Surabaya. Ilaah, Y.F., dan Bertha, Y., (2015), Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

(25)

76

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri, UNESA Journal of Chemical Education , 1(1): 78-83

Jim, (2013), eXe Learning, http://exelearning.org/html, diakses 7 Agustus 2015. Juwairiah., (2011), Propesionalisme Guru melalui Lesson Study, Hemenang,

Sumut, hal, 3-5.

Kadir, M.A.A., (2007), Critical thinking: A family resemblance in conceptions, Jurnal of Educatation and Human Development, 1(2)

Kardi, S dan Moh. Nur, (2000), Pengajaran Lngsung, Unesa-University Press, Surabaya

Kemp, J.E., (1994), Proses Perancangan Pengajaran, Terjemahan oleh Asril Marjohan, Judul Asli The Instructional Design Process, Penerbit ITB, Bandung

Killey, M., (2005), Problem Based Learning, Centre for Learning and Professional Development, University of Adelaide, Australia.

Levine, R, C., (2009), The Public Poster Session, Teaching Sociology.

Lewis, C.C., (2002), Lesson Study: A Handbook of Teacher-Led Intructional Change, Philadelphia, PA: Research for Bette School,Inc.

Liliasari, (2009), Berpikir Krtis dalam Pembelajaran Kimia Menuju Profesionalitas Guru, (Online) http://file.upi.edu/ai.php, diakses 7 Agustus 2015.

Liliasari, dan Redhana, W.I., (2008), Program Pembelajaran Keterampilan Berpikir Kritis pada Topik Laju Reaksi untuk Siswa SMA, Forum Pendidikan 27(2): 103-112

Lubezky, A., Dori, Y. J., & Zoller, U., (2004), HOCS-promoting assessment of

students’ performance on environment-related undergraduate chemistry, Chemistry education research and practice, 5(2): 175-184.

Makhrus, M., (2007), Pengembangan Kompetensi Merancang dan Melakukan Eksperimen bagi Siswa Kelas X dengan Model Pengajaran Langsung pada Pokok Bahasan Hukum-hukum Newton tentang Gerak di MA Mu’allimat NW Pancor, Laporan Penelitian Dosen Muda, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

Mellyzar dan Silaban, R., (2013), Efektifittas Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil bElajar dan Kreativitas Siswa pada Pelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas, Jurnal Pendidikan Kimia, 5(2): 91-96.

Montelongo, J.A., and Hertander, R.J., (2010), Using Technology to Support Expository Reading and Writing in Science Classes, Science Activities, 47: 89-102

Moon, J., (2008), Critical Thinking An ekploration of theory and practice, Routledge, New York

Moore, T, D., (2007), Critical Thingking and Intelligence Analysis, National Defense Intelligence College, Washington.

Munir, (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Alfabeta, Bandung.

Nurohman, A., (2014), Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pemecahan Masalah Fisika Menggunakan Model Think Talk Write

(26)

77

Berbasis Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir, Radiasi–Pendidikan Fisika, 5(1): 15-19.

Nuryanto, Budi, U., dan Agung, N., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dilengkapi Macromedia Flash untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Termokimia Kelas XI Siswa SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 4(4): 87-94.

Phillips, V. & Bond, C., (2004), Undergraduates’ experiences of critical thinking, Higher education research & development, 23(3): 277-294. Rahma, A.N., (2012), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Inkuiri

Berpendekatan SETS Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Empati Siswa terhadap Lingkungan, Journal of Educational Research and Evaluation, 1(2): 78-83.

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Sadia, I.W., (2008), Model Pembelajaran yang Efektif untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis (Suatu Persepsi Guru), Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 18(2): 219-237, Undiksha.

Sani, A,R., (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Santyasa, I.W., (2008), Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif, Makalah disampaikan dalam Pelatihan Pembelajaran dan Assesmen Inovatif bagi Guru-guru Sekolah Menengah Kecamatan Nusa Penida,Bali, 22-24 Agustus

Santrok, J.W., (2007), Psikologi pendidikan edisi ke 2, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta

Shim, W.J & Kelley, W., (2012), The Impact of Faculty Teaching Practices on the Development of Students’ Critical Thinking Skills, International Journal of Teaching and Learning in Higher Education 2012, (Online), 24(1): 16—30, (http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ977179.pdf, diakses 3 Agustus 2015).

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Sofiyah, (2010), Pengaruh Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Soraya, H., (2014), Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Kolaboratif untuk Pengajaran Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 2, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung

Sudjana, N., (2006), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Cetakan kesebelas), PT Remaja Rosdakarya, Bandung

(27)

78

Suryadi, D., (2007), Pengalaman IMSTEP dan SISTTEMS dalam Implementasi Lesson Study (UPI), Yogyakarta

Suyanti, R.D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta Suyatno, (2009), Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Mas Media Buana

Pustaka,Sidoarjo

Syah, M., (2005), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, RemajaRosdakarya, Bandung.

Tan, O.S., (2004),Student’s Experience In Problem Based Learning: Three Blind

Mice Episode or Educational Innovation?, Innovations In Education and Teaching International, 41: 169-184

Tawil, M., dan Liliasari, (2013), Berpikir Kompleks, Badan Penerbit UNM, Makasar

Toplis, R., (2008), Probing Student Teachers’ Subject Content Knowledge in

Chemistry: Case Studies Using Dynamic Computer Models, Chemistry Education Research and Practice, 9: 11-17.

Tsui, L., (2002), Fostering Critical Thinking through Effective Pedagogy: Evidence from Four Institutional Case Studies, The Journal of Higher Education, 73(6): 740-763

Walker, P & Finney, N., (1999), Skill Development and Critical Thinking in Higher Education, Higher Education Research & Development Unit, University College, London WC1E 6BT, UK

Wulandari, L., Susanti, E., dan Martini, S.K., (2015), Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Learning and Teaching (CTL) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Sistem Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia, 4 : 144-150

Gambar

Gambar 2.1.Gambar 3.1.

Referensi

Dokumen terkait

Bukti fisik atau Tangibel merupakan faktor yang penting untuk mengukur sebuah pelayanan karena pelayanan merupakan hal yang tidak berwujud dalam hal ini Pengaruh

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG KOMUNIKASI SISWA DAN KREATIFITAS GURU, KELAS XI IPS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WONOSARI

selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah membimbing penulis dalam penulisan proposal dan telah memberi motivasi.. Suminah M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 yang

[r]

[r]

Layar Sentosa Shipping Corporation sebagai tertanggung, akibat hukum jika terjadi risiko dalam asuransi pengangkutan kapal laut, dan pertimbangan hakim Mahkamah Agung

[r]

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis berusaha mengkaji dan menganalisa masalah tersebut dengan menulisnya dalam bentuk skripsi yang berjudul: “ANALISIS