SKRIPSI
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. SPEEDLINE AUTO SHOWROOM
OLEH
ELFINA YUNITA HUTABARAT 110522152
PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada PT. SPEEDLINE AUTO SHOWROOM” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi dengan peraturan yang berlaku.
Medan,
Penulis,
110522152
ABSTRAK
Analisis Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada PT. Speedline Auto
Showroom
Penelitian ini dilakukan di PT. Speedline Auto Showroom yang bertujuan untuk mengetahui apakah sistem informasi penjualan pada PT. Speedline Auto Showroom sudah berjalan dengan efektif dan efisien.
Sumber data penelitian ini adalah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sistem penjualan. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara, studi dokumentasi pada PT. Speedline Auto Showroom. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif.
Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem informasi penjualan pada PT. Speedline Auto Showroom telah berjalan sesuai dengan sistem menurut para ahli, dengan adanya pendapat para ahli tentang sistem informasi penjualan dapat dijadikan PT. Speedline Auto Showroom sebagai dasar atau pedoman untuk merencanakan dan melaksanakan sistem yang akan berjalan
ABSTRACT
Sales Information System Design Analysis at PT. Speedline Auto Showroom
This research was conducted at PT. Speedline Auto Showroom which aims to determine whether the sales information system on PT. Speedline Auto Showroom is operating effectively and efficiently.
This research is the data source documents related to the sale of the system. Collecting data through interviews, document study on PT. Speedline Auto Showroom. The data collected were analyzed with descriptive qualitative techniques.
From the results of this study indicate that the sales information system on PT. Speedline Auto Showroom has aligned with the system according to the experts, with the opinion of experts on the sales information system can be used as PT. Speedline Auto Showroom or guidelines as a basis for planning and implementing a system that will run.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
Rahmat dan Kasih Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini
dengan judul “Analisis Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada PT.
Speedline Auto Showroom”. Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah
wawasan dan pengetahuan penulis khususnya mengenal masalah yang diangkat
dalam penelitian ini. Selain itu penelitian ini dilaksanakan juga untuk memenuhi
salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana ekonomi pada Universitas Sumatera
Utara pada Program Studi Akuntansi.
Terima kasih yang teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orangtua,
Drs. Edison Hutabarat, Spd dan Rosdiana Purba yang telah memberi motivasi
serta moril bahkan material kepada penulis, sehingga Tugas Akhir ini dapat
terangkum dan selesai dengan baik.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung atas bantuan, bimbingan, dorongan dan pengarahan baik secara
langsung maupun tidak langsung :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua
Departemen dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM., Ak selaku Sekretaris
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM.,
Ak selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Iskandar Muda, S.E., M.Si., Ak selaku pembimbing penulis
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing,
member petunjuk, dan pengarahan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak selaku dosen pembaca yang telah
meluangkan waktunya untuk member petunjuk dan pengarahan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Buat saudara-saudara penulis Priska Nisti S.R Hutabarat, Destri Dewi
Putri Hutabarat dan juga buat teman-teman yang tidak dapat
disebutkan satu persatu terimakasih buat kasih sayang dan dukungan
yang diberikan selama ini.
Penulis menyadari penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat
masih terbatasnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati
penulis sangat menghargai kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini.
Medan, Oktober 2013
Penulis
NIM. 110522152
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN x BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Perumusan Masalah... 2
1.3 Tujuan Penelitian... 2
1.4 Manfaat Penelitian... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem... 4
2.1.1 Klasifikasi Sistem... 5
2.1.2 Analisis Sistem... 7
2.1.3 Perancangan Sistem... 8
2.2 Informasi... 9
2.3 Sistem Informasi... 11
2.4 Penjualan... 11
2.5 Sistem Informasi Penjualan... 12
2.6. Alat-Alat Analisis Perancangan Sistem... 18
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 30
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 30
3.3 Batasan Operasional... 30
3.4 Defenisi Operasional... 31
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian... 31
3.5.1 Populasi... 31
3.5.2 Sampel... 32
3.7 Jenis Data... 32
3.7.1 Data Primer... 32
3.7.2 Data Sekunder... 32
3.8 Metode Pengumpulan Data... 33
3.9 Teknik Analisis... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Berdiri PT. Speedline Auto Showroom... 36
4.2 Visi dan Misi PT. Speedline Auto Showroom... 36
4.4 Struktur Organisasi... 37
4.5 Sistem yang sedang Berjalan... 38
4.6 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan... 40
4.7 Diagram DFD (Data Flow Diagram) Level Sistem Yang Berjalan... 41
4.8 Sistem yang di usulkan... 42
4.9 Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan... 43
4.10 Analisis Sistem Yang Diusulkan... 44
4.11 Diagram Nol/DFD(Data Flow Diagram) Sistem Yang Diusulkan... 45
4.12 Diagram 1 DFD Level 2... ... 47
4.13 Diagram 2 DFD Level 2... 48
4.14 Diagram 3 DFD Level 2... 49
4.15 Perancangan Stok Barang... ... 50
4.16 Perancangan Form Penjualan... 51
4.17 Perancangan Cetak Laporan Data Keseluruhan Mobil... 52
4.18 Perancangan Cetak Laporan Penjualan Keseluruhan ... 53
4.19 Perancangan Laporan Keseluruhan Data Customer………... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 55
5.2 Saran... 56 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
No. Gambar Judul Halaman
2.1. Komponen DFD………...………..19
2.2. Kompoen ERD………...22
4.1. Laporan Stok Mobil...52
4.2. Laporan Penjualan Keseluruhan...53
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1. Unsur dalam Sistem…………. ...5
2.2. Diagram Prosedur Penjualan……… ...21
2.3. Simbol Diagram Relasi Entitas……… ...22
2.4. Simbol Bagan Alir Program………. ...25
2.5. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai……….…… ...26
2.6. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai (Lanjutan 1)……… ...27
2.7. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai (Lanjutan 2)……… ...28
4.1. Diagram Konteks Sistem Yang Berjalan……….. ...39
4.2. Diagram Nol/DFD Level 1 Sistem Yang Berjalan……….….. ...41
4.3. Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan……….….. ...43
4.4. Diagram Nol/DFD Level 1 Sistem Yang Diusulkan...45
4.5. Diagram 1 DFD Level 2 Persediaan……….…… ...47
4.6. Diagram 2 DFD Level 2 Penjualan……….….. ..48
4.7. Diagram 2 DFD Level 2 Laporan..………..….. ..49
4.8. Form Stok Mobil...50
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1. Struktur Tabel Stok Barang ...57
Struktur Tabel Penjualan ...57
2. Form Penjualan Mobil ...58
Form Laporan Data Mobil ...58
3. Laporan Data Mobil ...59
Laporan Stok Mobil ...59
ABSTRAK
Analisis Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada PT. Speedline Auto
Showroom
Penelitian ini dilakukan di PT. Speedline Auto Showroom yang bertujuan untuk mengetahui apakah sistem informasi penjualan pada PT. Speedline Auto Showroom sudah berjalan dengan efektif dan efisien.
Sumber data penelitian ini adalah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sistem penjualan. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara, studi dokumentasi pada PT. Speedline Auto Showroom. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif.
Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem informasi penjualan pada PT. Speedline Auto Showroom telah berjalan sesuai dengan sistem menurut para ahli, dengan adanya pendapat para ahli tentang sistem informasi penjualan dapat dijadikan PT. Speedline Auto Showroom sebagai dasar atau pedoman untuk merencanakan dan melaksanakan sistem yang akan berjalan
ABSTRACT
Sales Information System Design Analysis at PT. Speedline Auto Showroom
This research was conducted at PT. Speedline Auto Showroom which aims to determine whether the sales information system on PT. Speedline Auto Showroom is operating effectively and efficiently.
This research is the data source documents related to the sale of the system. Collecting data through interviews, document study on PT. Speedline Auto Showroom. The data collected were analyzed with descriptive qualitative techniques.
From the results of this study indicate that the sales information system on PT. Speedline Auto Showroom has aligned with the system according to the experts, with the opinion of experts on the sales information system can be used as PT. Speedline Auto Showroom or guidelines as a basis for planning and implementing a system that will run.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia perdagangan di era globalisasi saat ini menyebabkan
persaingan yang semakin kompetitif. Kondisi ini mendorong lembaga-lembaga
yang bergerak di bidang penjualan berusaha untuk meningkatkan SDM,
meningkatkan sistem manajemen, efisiensi dan menggembangkan jasa penjualan.
Semua usaha tersebut diharapkan mampu menarik perhatian konsumen,
mengembangkan jaringan usaha dan memperluas jaringan operasional agar setiap
perusahaan mampu memainkan peranan yang lebih luas dalam mengembangkan
perekonomian indonesia.
Saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi persaingan yang
semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya dengan
lebih efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan. Untuk dapat
mencapai tujuan tersebut manajemen perusahaan harus dapat mengkoordinir
secara rasional sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Setiap perusahaan akan berupaya untuk mencapai tujuan dan harapannya
dengan efektif dan efisien. Efektif dan efisien perusahaan sangat tergantung pada
baik buruknya pengelolaan pada perusahaan itu sendiri. Pengelolaan yang baik
perlu didukung dengan beberapa sistem yang mengaturnya, baik dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengendaliannya. Penjualan merupakan salah satu
dibutuhkan sistem informasi penjualan yang memadai untuk menunjang kegiatan
tersebut.
PT. Speedline Auto Showroom merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang penjualan mobil. Seiring dengan perkembangan penjualan maka PT.
Speedline Auto Showroom menghadapi permasalahan, yaitu masih terdapat
kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam proses jalannya transaksi penjualan.
Oleh sebab itu diperlukan perbaikan-perbaikan dalam sistem yang telah berjalan
dengan merancang sebuah sistem informasi akuntansi yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan sehingga operasi perusahaan menjadi lebih baik.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik menulis skripsi membuat
tentang sistem informasi penjualan yang menggambarkan jalannya transaksi
penjualan. Dan karenanya penulis mengangkat sebuah judul yaitu :
“Analisis Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada PT. Speedline Auto
Showroom”
1.2. Perumusan Masalah
Sesuai dengan alasan pemilihan judul, maka yang menjadi permasalahan
didalam ini adalah :
1. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan
oleh PT. Speedline Auto Showroom?
2. Apakah sistem informasi akuntansi penjualan PT. Speedline Auto
3. Bagaimanakah merancang sistem informasi penjualan pada PT.
Speedline Auto Showroom untuk sistem penjualan yang efektif dan
efisien?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan yang
diterapkan oleh PT. Speedline Auto Showroom.
2. Untuk menganalisis apakah sistem informasi akuntansi penjualan pada
PT. Speedline Auto Showroom sudah berjalan efektif atau belum.
3. Untuk membuat rancangan alternatif sistem informasi akuntansi
penjualan pada PT. Speedline Auto Showroom.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu :
1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang sistem informasi
akuntansi yang diterapkan secara nyata diperusahaan.
2. Memberi masukan dan saran bagi perusahaan untuk sistem informasi
supaya lebih baik lagi sehingga operasi perusahaan lebih meningkat.
3. Memberi informasi bagi pihak yang ingin menggunakan sebagai bahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem
Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “systema” yang artinya kesatuan.
Sistem memiliki makna luas, sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu
bagian. Suatu tujuan bersama menghubungkan semua bagian dalam satu sistem
pada organisasi. Walaupun fungsi dari setiap bagian berbeda dan bersifat
independen satu sama lain namun tujuannya adalah sama. Sebuah sistem
dipergunakan untuk satu tujuan akan tetapi juga dapat digunakan untuk lebih dari
satu tujuan.
“sistem merupakan suatu rangkaian kesatuan yang terdiri dari
bagian-bagian yang saling berhubungan dan mempengaruhi (biasa disebut dengan
subsistem), yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” (Hall, 2001 :
5).
“sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input,
proses, output.” (Widjajanto, 2001 : 2)
“sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan
lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.” (Mulyadi,
2001 : 2).
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya
ditetapkan sebelumnya. Suatu sistem dibuat untuk menangani yang berulang kali
atau rutin terjadi. Dengan adanya sistem yang baik, maka kegiatan perusahaan
akan semakin baik dan terarah sesuai dengan tujuan.
Rangkaian unsur dalam suatu sistem yaitu :
Gambar 2.1. Unsur dalam sistem
2.1.1. Klasifikasi Sistem
Menurut Mulyanto (2009 : 8) sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik.
Sistem Abstrak (abstrak system) adalah sistem yang berupa
pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik.
Misalnya, sistem agama/teologi. Sistem Fisik (physical system)
adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan
mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem
transportasi.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan.
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi
karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem
tatasurya, sistem rotasi bumi. Sistem buatan manusia (human
made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau
campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem
transportasi.
3. Sistem Tertentu dan tak tentu
Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang
operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya,
sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan
program yang dijalankan. Sistem tak tentu (probabilistic
system) adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem
persediaan.
4. Sistem Tertutup Dan Terbuka (Open Sistem)
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh
dengan keadaan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan output untuk subsistem yang lain.
2.1.2. Analisis Sistem
Menurut Jogiyanto (2003) “Analisis sistem adalah penguraian dari
suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikan”.
Menurut Diana (2011) “Analisis Sistem merupakan sekumpuluan
prosedur untuk membuat spesifikasi sistem informasi yang baru atau sistem
informasi yang dimodifikasi”.
Agar efektif, maka seorang analis sistem harus memiliki
pengetahuan dalam bidang komputer dan bisnis. Jika analis sistem hanya
memiliki latar belakang komputer, maka di dalam tim pengembangan sistem
harus ada orang yang memiliki keahlian dalam bidang bisnis.
Tujuan analisis sistem adalah mengembangkan persyaratan bagi
sistem baru, analis sistem memerlukan studi terhadap sistem yang ada dan
solusi yang diajukan lebih jauh lebih rinci daripada pada tahap survey atau
inve stigasi sistem.
Langkah-langkah dalam analisis sistem meliputi:
1. Mempelajari dan mendokumentasikan sistem yang ada.
2. Menyelesaikan dokumentasi analisis. Dokumentasi analisis sistem
meliputi :
a. Hasil observasi dan wawancara.
b. Ringkasan dan hasil kuesioner.
c. Flowchart.
d. DFD.
e. Struktur Organisasi.
2.1.3. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus
pengembangan sistem, pendefenisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan
bagaimana suatu sistem dibentuk.
Pada umumnya tujuan dari perancangan sistem informasi adalah:
a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi.
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun
lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli teknik
lainnya yang terlibat.
c. Perencanaan sistem harus efektif an efisien untuk dapat
mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan
mendukung instansi/perusahaan.
d. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang
bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari
sistem informasi yang meliputi data dan informasi,
penyimpanan data, metode-metode, prosedur, brainware,
hardware, software, dan pengolahan transaksi.
Dengan adanya perancangan sistem informasi diharapkan dapat
membantu manajemen dalam suatu organisasi untuk mengkoordinasikan
dan menghubungkan satu ama lainnya. Perancangan sistem dapat berarti
menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama,
2.2. Informasi
Informasi berasal dari data, data adalah fakta statistik dalam bentuk
kumpulan simbol yang tidak mengartikan sesuatu.
“informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang sangat
penting bagi penerima dan mempunyai nilai nyata atau berupa nilai yang dapat
dipahami dalam keputusan sekarang maupun masa yang akan datang.” (Davis,
2000 : 24).
“Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.”
(McFadden, 1999).
Informasi sangat berguna bagi pihak manajemen dalam proses
pengambilan keputusan, maka dari informasi yang berguna harus memiliki
kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas. Informasi harus
akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak
informasi tersebut.
2. Tepat Waktu (Timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan
keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal dalam suatu organisasi.
3. Relevan (Relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk yang satu dengan yang lainnya berbeda.
4. Lengkap (Complete)
Informasi yang disajikan termasuk didalamnya semua data-data
yang relevan dan tidak mengabaikan kepentingan (dasar masalah atau
aktivitas-aktivitas) yang diukur oleh pembuat keputusan.
5. Dimengerti (Understable)
Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang dapat
dipakai dan dimengerti oleh si pembuat keputusan.
Suatu Informasi mempunyai beberapa fungsi antara lain :
1. Menambah pengetahuan.
2. Mengurangi Ketidakpastian.
3. Mengurangi resiko kegagalan.
Adapun tujuan informasi yaitu :
1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.
2.3 Sistem Informasi
“sistem informasi sebagai sebuah rangkaian prosedur formal dimana data
dikelompokan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai”.
(Hall, 2001 : 7).
“sistem informasi merupakan sekelompok perangkat keras dan perangkat
lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat”.
(Bodnar, 2000).
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi ialah suatu rangkaian prosedur komponen seperti hardware, software,
brainware, yang saling berinteraksi mengolah data menjadi informasi dan
mendistribusikan ke user untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan utama yang umum bagi semua sistem, yaitu :
1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.
3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari.
2.4 Penjualan
“Menurut Ikatan Akuntan Indonesia penjualan adalah peningkatan jumlah
aktiva dan penurunan jumlah kewajiban suatu badan usaha yang timbul dari
penyrahan barang dagang/jasa atau aktivitas lainnya didalam suatu periode.”
“Penjualan merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan
penjualan dipenuhi, melalui pertukaran informasi dan kepentingan”. (Kotler,
Secara umum penjualan pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu penjualan tunai dan kredit. Penjualan tunai terjadi apabila penyerahan barang atau jasa segera diikuti dengan pembayaran dari pembelian, sedangkan penjualan kredit ada tenggang waktu antara saat penyerahan barang dan
ataujasa dalam penerimaan pembelian. Dalam penjualan kredit, pada saat penyerahan barang dan atau jasa, penjual menerima tanda bukti penerimaan barang.
Proses bisnis dalam sebuah kegiatan penjualan antara lain meliputi:
1. Konsumen memesan barang.
2. Perusahaan mengirim barang yang dipesan ke konsumen.
3. Perusahaan mengirim tagihan ke konsumen.
4. Perusahaan menerima pelunasan kas dari konsumen.
2.5 Sistem Informasi Penjualan
Sistem informasi penjualan adalah sub sistem informasi bisnis yang
mencakup kumpulan prosedur yang melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi,
membuat dokumen dan informasi penjualan untuk keperluan manajemen dan
bagan lain yang berkepentingan, mulai dari terimanya dari order penjualan sampai
mencatat timbulnya tagihan atau piutang dagang.
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan
tunai antara lain yaitu:
1. Sales Order
Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangkap 3, yaitu:
lembar 1 akan diberikan kepada pembeli sebagai pengantar untuk
kepentingan pembayaran barang kepada kassa, lembar 2 akan
diserahkan kepada bagian pembungkus beserta barangnya sebagai
perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di
kassa dan sekaligus sebagai slip pembungkus yang akan ditempel
di pembungkus barang sebagai identitas barang, dan lembar 3 yang
akan diserahkan ke bagian order penjualan yang akan dijadikan
sebagai arsip sementara berdasarkan nomor urutnya sebagai
pengendali apabila terjadi kejanggalan transaksi penjualan.
3. Pita Register kas
Dokumen yang dihasilkan oleh mesin register kas yang
dioperasikan oleh bagian kassa setelah terjadi transaksi penerimaan
uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang dan juga
sebagai dokumen pendukung untuk meyakinkan bahwa faktur
tersebut benar-benar telah dibayar dan dicatat dalam register kas.
4. Bukti Setor Bank
Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit. Menurut
Mulyadi (2001:214) terdapat 4 (empat) dokumen, antara lain:
a. Surat Order Pengiriman dan tembusannya, Dokumen ini
merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang
memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk
seperti yang tertera di atas dokumen tersebut. Tembusannya
antara lain, tembusan kredit, surat pengakuan, surat muat, slip
pembungkus, tembusan gudang, arsip pengendalian pengiriman,
dan arsip index silang.
b. Faktur Penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar
untuk mencatat timbulnya piutang. Berbagai tembusannya terdiri
dari faktur penjualan, tembusan piutang, tembusan jurnal
penjualan, tembusan analisis, dan tembusan wiraniaga.
c. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan merupakan dokumen
pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok
produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
d. Bukti Memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar
pencatatan ke dalam jurnal umum.
Fungsi-fungsi yang Terkait dengan Penjualan Tunai dan Kredit yaitu :
1. Penjualan Tunai
Adapun yang menjadi fungsi-fungsi yang terkait dalam
penjualan tunai adalah sebagai berikut :
a. Bagian Order Penjualan
Fungsi ini menerima order dari pembeli, mengisi faktur
penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada
pembeli untuk kepentingan pembayaran kas di bagian kassa.
b. Bagian Kassa
barang yang terdapat pada faktur.
c. Bagian Pembungkus
Fungsi ini membungkus barang dan memberikannya kepada
pembeli ditukar dengan faktur yang telah dilunasi.
d. Bagian Akuntansi
Fungsi ini mencatat transaksi penjualan tunai pada catatan
harian jurnal umum atau jurnal khusus penjualan, jurnal
penerimaan kas dan kartu persediaan barang secara periodik
serta membuat laporan penjualan sesuai dengan kebutuhan
manajemen.
2. Penjualan Tunai
Adapun yang menjadi fungsi fungsi yang terkait dengan
Penjualan Kredit berdasarkan pendapat Hall (2001 : 265) dapat
disimpulkan bahwa fungsi yang terkait dengan penjualan kredit
meliputi :
a. Bagian Penjualan
Menerima order pelanggan baik melalui surat maupun
telepon yang mengidentifikasikan jenis dan kuantitas barang
yang diminta. Fungsi ini akan menambahkan informasi yang
belum lengkap pada surat order (seperti keterangan barang
yang dijual, nama dan alamat pelanggan, jumlah dan harga per
unit, dan informasi keuangan lainnya seperti potongan harga,
b. Departemen Kredit
Bagian kredit menentukan batas kredit, kelayakan
pemberian kredit pada pelanggan dan memberikan
persetujuan kredit sehingga salinan order penjualan dapat
didistribusikan ke departemen penagihan, pergudangan, dan
pengiriman.
c. Gudang
Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyimpan
barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan,
menandatangani salinan surat perintah pengeluaran barang
sebagai bukti pesanan sudah dikerjakan dengan benar serta
menyerahkan barang ke departemen pengiriman. Bagian
gudang perlu mencatat penyesuaian data persediaan.
d. Departemen Pengiriman
Bagian pengiriman bertanggung jawab untuk mencocokkan
barang dengan surat surat jalan untuk memastikan kebenaran
pesanan. Petugas pengiriman menyerahkan barang, dokumen
pengiriman, dan dua rangkap Bill Of Leading ke perusahaan
jasa pengiriman, kemudian melakukan tugas-tugas sebagai
berikut :
1. Mencatat pengiriman pada buku harian pengiriman
2. Menyerahkan dokumen surat perintah pengeluaran
barang dan surat jalan ke departemen penagihan
sebagai bukti pengiriman sudah dilaksanakan.
3. Menyimpan satu salinan untuk tiap-tiap dokumen
pengiriman dan dokumen tagihan bongkar muat
barang.
e. Departemen Penagihan
Bagian penagihan ini bertanggung jawab untuk membuat
dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan setelah
memperoleh informasi lengkap berkenaan pengiriman barang
dari informasi yang terdapat pada surat perintah pengeluaran
barang dan surat jalan, membuat jurnal penjualan, serta
mengirimkan salinan buku besar dari order penjualan ke bagian
piutang.
f. Departemen Akuntansi
Bagian piutang bertanggung jawab untuk memposting data
salinan buku besar order penjualan ke buku besar pembantu
piutang dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang
kepada para debitur. Bagian buku besar meringkas buku
rekening dari bagian piutang, membuat laporan penjualan serta
mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke dalam kartu
merupakan hasil akhir proses akuntansi. Laporan berisi
informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.
2.6. Alat-Alat Analisis Perancangan Sistem
Analisis perancangan sistem adalah pengidentifikasian dalam
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Alat-alat analisis perancangan sistem terdiri dari :
a. DFD (Data Flow Diagram)
Merupakan simbol dalam diagram atas data yang berguna untuk
membantu komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem agar
dapat memahami suatu sistem secara logika. Keuntungan dari DFD,
memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk
mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan.
“Data Flow Diagram atau diagram aliran data adalah alat yang
menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan
yang dilakukan oleh sistem tersebut”. (Suyanto, 2004 : 15)
Pengertian DFD secara umum adalah suatu network yang
menggambarkan suatu sistem komputerisasi, manualisasi atau gabungan
dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan
komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan
mainnya. Komponen DFD menurut Yourden and De Marco dapat dilihat
Tabel 2.1 Komponen DFD
Syarat-syarat pembuatan DFD adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD.
2. Pemberian nomor pada komponen proses.
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat.
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit.
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsisten secara logika.
No Simbol Keterangan
1 Proses Simbol ini digunakan untuk proses
pengolahan data atau transformasi
data.
2 Data Store Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan data flow
yang sudah disimpan atau
diarsipkan.
3 Terminator Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan asal atau
tujuan data.
4 Data Flow Simbol ini digunakan untuk
menggambar aliran data
Langkah-langkah untuk membuat DFD adalah :
1. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat
di sistem.
2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan
entitas luar.
3. Buat Diagram Konteks (diagram context)
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan
luarnya.
Caranya :
a. Tentukan nama sistemnya.
b. Tentukan batasan sistemnya.
c. Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
d. Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator
dari/ke sistem.
e. Gambarkan diagram konteks.
4. Buat Diagram Level Zero
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :
a. Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
b. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing
sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep
4. Pengeluaran Barang
2. Persetujuan Kredit 3. Perintah Pengiriman Barang
8. Masukan Kinerja Pelanggan 6. Pemberitahuan Pengiriman Barang
5. Buat Diagram Level Satu
a. Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi)
sebagai sumber maupun tujuan alur data.
b. Gambarkan DFD level Satu, DFD level Dua dan DFD
level Tiga
Diagram Prosedur Penjualan (Nugroho widjajanto)
Gambar 2.2
Diagram Prosedur Penjualan
b. ERD (Entity Relation Diagram)
ERD digunakan untuk memodelkan struktur data karena hal ini
himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut
yang mempresentasikan seluruh fakta yang ditinjau sehingga dapat
diketahui hubungan antara entiti-entiti yang ada dengan
atribut-atributnya. Komponen ERD dapat dilihat pada tabel 2.4 dan simbol
[image:35.595.148.513.278.591.2]diagram relasi entitas pada gambar 2.2 :
Tabel 2.2 Komponen ERD
No Simbol Keterangan
1 Entity Simbol ini untuk menggambar tabel
(penyimpanan data).
2 Atribut Simbol ini berfungsi untuk
menjelaskan character dari entity.
3 Line Simbol ini berfungsi untuk
menghubungkan atribut dengan entity
4 Hubungan Simbol ini dapat berhubungan satu
dengan yang lainnya. Hubungan ini
dinamakan relationship.
M M
1 1
2 M
Gambar 2.3
Simbol Diagram Relasi Entitas
c. Flowchart/Bagan Alir
Sistem flowchart adalah penyajian secara grafis dari sistem
informasi dan sistem operasi yang terkait. Sistem informasi di sini
meliputi proses, aliran logis, input, output, dan arsip. Sedangkan
sistem operasi yang terkait mencakup entitas, aliran fisik, dan kegiatan
operasi. Sistem flowchart menampilkan proses operasi (meliputi siapa
yang terlibat, apa yang dilibatkan, bagaimana prosesnya, dan di mana
proses tersebut dilakukan) dari segi logika dan fisik, baik berupa
kegiatan manual maupun berbasis komputer.
Sistem flowchart memasukan konteks operasi dan manajemen ke
dalam sistem, berbeda dengan DFD yang tidak memperhitungkan
kedua aspek tersebut. Akan tetapi, keduanya apabila digunakan
bersama-sama merupakan metode yang saling melengkapi untuk
menjelaskan sebuah sistem. Petugas
Penjualan
Pelanggan
Pemasok Persediaan
Pesanan Mobil Ditentukan
Menempatkan
Dalam menyusun flowchart perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Flowchart dibagi menjadi beberapa kolom sesuai dengan
banyaknya entitas(bagian/departemen) yang terlibat dalam
proses. Setiap kolom tersebut diberi judul nama dari entitas
tersebut.
b. Logika flowchart dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
c. Jika flowchart tidak cukup dari atas ke bawah, gunakan
konektor on-page ( ).
d. Jika flowchart lebih dari 1 halaman, gunakan konektor
off-page ( ).
Flowchart atau Diagram Alir adalah sekumpulan simbol-simbol
atau skema yang menunjukan atau menggambarkan rangkaian
kegiatan-kegiatan program dari mulai awal hingga akhir. Dengan
demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan
hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program.
Dengan adanya flowchart urutan proses kegiatan menjadi lebih jelas.
Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram
(programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa
Jenis-jenis Diagram Alir/flowchart secara umum :
a. Diagram Alir Dokumen, menunjukan kontrol dari sebuah
sistem aliran dokumen.
b. Diagram Alir Data, menunjukkan kontrol dari sebuah
sistem aliran data.
c. Diagram Alir Sistem, menunjukkan kontrol dari sebuah
sistem aliran secara fisik.
d. Diagram Alir Program, menunjukkan kontrol dari sebuah
program dalam sebuah sistem.
Simbol-simbol yang Banyak Digunakan dalam bagan Alir
Program:
Garis Aliran Instruksi
Connector
Keputusan
Instruksi proses atau penghitungan
Instruksi Input atau Output
Gambar 2.4
3 N Mengopera sikan register kas Menerima uang dari pembeli 1
FPT 1
PRK FPT 1
Menurut Mulyadi (2001 : 476) bagan alir prosedur penjualan tunai dapat
dilihat pada gambar 2.5 dibawah ini :
Bagian Order Penjualan Bagian Kasa
Gambar 2.5
Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai
Mulai Menerima order dari pembeli Mengisi FPT Mengisi bukti setor 2 FPT 1
3
1
3
2 Bukti Setor 1 Bank
Menyetor kas ke bank
3 2 Bukti setor 1 Bank Diserahkan ke bank 2 Via Pembeli Bersama uang 5
[image:39.595.109.550.155.720.2]Bagian Gudang Bagian Pengiriman
FPT= Faktur penjualan tunai PRK= Pita register kas
Gambar 2.6
Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai (Lanjutan 1) 2
FPT 2
FPT 2
PRK FPT 1
2
FPT 2
FPT 1
3 4
4 Kartu Gudang Menyerahkan barang Bersama barang Menyerahkan barang kepada pembeli Membanding kan FPT lb 1
dan lb2
PRK
6 Untuk Pembeli
Bersama barang sebagai slip
[image:40.595.139.533.105.662.2]Bagian Jurnal Bagian Kartu Persediaan
RHPP= Rekapitulasi harga pokok penjualan
Gambar 2.7
Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai (Lanjutan 2)
6 4
PRK FPT 1
RHPP
Bukti Memorial
RHPP PRK FPT 1 RHPP Bukti Memorial Bukti Setor Bank Jurnal Penjualan Kartu Persediaan Jurnal Umum Jurnal Penerimaan Kas 7 7 8 8
T N
[image:41.595.74.567.103.713.2]Keterangan :
Lembar ke-1 dan ke-2: diserahkan kepada perusahaan angkutan umum. Oleh
perusahaan angkutan umum, bill of lading ini
dimintkan tanda tangan dari pelanggan sebagai tanda
penerimaan barang oleh pelanggan; lembar ke-1
diserahkan kepada pelanggan dan lembar ke-2 disimpan
dalam arsip perusahaan angkutan umum sebagai
dokumen bukti telah diserahkannya barang kepada
pelanggan.
Lembar ke-3 : dikirimkan oleh Bagian Pengiriman ke Bagian Order
Penjualan untuk memberitahukan bahwa Bagian
Pengiriman telah melaksanakan pengiriman sesuai
dengan informasi yang tercantum dalam faktur
penjualan COD.
Lembar ke-4 : Arsip Bagian Pengiriman menurut tanggal pengiriman
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus, yakni penulis
mengumpulkan data-data penelitian yang diperoleh dari objek penelitian dan
literatur-literatur lainnya, kemudian menguraikan secara rinci untuk mengetahui
permasalahan penelitian dan mencari permasalahannya.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Speedline Auto Showroom Medan. Penelitian
untuk penulisan skripsi ini dimulai oleh penulis pada bulan juni 2013 sampai
dengan selesai.
3.3. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini yaitu : satu variabel bebas
(Independent) dan satu variabel terikat (dependent) dimana kedua variabel
tersebut diambil dari
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab judul skripsi yang dipilih oleh penulis yaitu “Analisis Perancangan
1. Variabel Bebas (Independen Variabel)
perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Bahkan variabel
independen merupakan variabel yang keberadaanya menjadi faktor penyebab
yang dapat mempengaruhi variabel lain, dalam hal ini variabel
independennya adalah : Sistem Informasi (X).
2. Variabel Terikat (Dependen Variabel)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel yang situasi dan kondisinya
dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini
adalah: Penjualan (Y).
3.4. Defenisi Operasional
Untuk variabel X (Sistem Informasi) atau variabel bebas diukur dengan
mengunakan alat-alat analisis perancangan sistem yang terdiri dari DFD (Data
Flow Diagram), ERD (Entity Relation Diagram) dan flowchart.
Untuk variabel Y (Penjualan) atau variabel terikat dibagi menjadi dua
bagian yaitu penjualan kredit dan penjualan tunai.
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1. Populasi
Pengertian populasi menurut Kasiram (2008 : 222), populasi yaitu
keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti dan pada populasi itu hasil
selidiki. Populasi ini bisa manusia dan bukan manusia, misalnya lembaga,
badan sosial, wilayah, kelompok atau apa saja yang akan dijadikan sumber
informasi. Jadi populasi yaitu keseluruhan objek yang manjadi sasaran
penelitian dan sampel akan diambil dari populasi ini. Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan PT. Speedline Auto Showroom.
3.5.2. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang digunakan sebagai dasar penarikan
kesimpulan penelitian. Peneliti menggunakan sampel sebagai cara utama
guna menaksir perilaku di dalam suatu populasi. Sebab itu, patut
dipertimbangkan secara serius pengambilan sampel ini.
3.7. Jenis Data
3.7.1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dari penelitian langsung di
lapangan melalui teknik wawancara yang kemudian diolah dan
dikembangkan oleh penulis.
3.7.2. Data Sekunder
Data sekunder aalah data yang diperoloeh dari perusahaan berupa
dokumentasi perusahaan, seperti sistem teknologi yang digunakan, struktur
3.8. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan yaitu penelitian ini dilakukan secara langsung
pada objek penelitian dengan tujuan untuk memperoleh data-data primer.
Pengumpulan data-data primer tersebut dilakukan melalui:
a. Wawancara
Peneliti mengumpulkan data dengan cara mengadakan
tanya jawab secara langsung kepada pihak yang dijadikan
sumber data. Dalam hal ini adalah manajemen dan karyawan
perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan kas.
b. Observasi
Obeservasi yang dilakukan oleh penulis adalah obsevasi
partisipasi pasif. Peneliti datang di tempat kegiatan orang yang
diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut . Jadi,
peneliti mengadakan pengamatan secara langsung pada tempat
penelitian dan mencatat gejala atau fenomena yang diteliti, yang
terkait dengan penerimaan kas.
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan teknik pengumpulkan data yang
diperlukan dengan mencatat dokumen-dokumen yang diperoleh
catatan, buku, formulir-formulir yang digunakan perusahaan dan
sebagainya.
2. Studi Kepustakaan
Teknik ini dilaksanakan untuk memperoleh data-data sekunder guna
mendukung data-data primer yang diperoleh selama penelitian. Data sekunder
ini diperoleh dari buku-buku serta referensi-referensi lainnya yang berkaitan
dengan objek penelitian. Langkah ini dipakai sebagai landasan teoritis serta
pedoman dalam menganalisa masalah.
3.9. Teknik Analisis
“Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang telah diperoleh di lapangan, sehingga nantinya dapat dengan mudah
dipahami dan diinformasikan kepada orang lain”. (Sugiyono, 2008).
Metode analisa data pada penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif pada pendekatan kualitatif atau analisa non statistic yang
bersifat melukiskan atau menggambarkan suatu fenomena sebagaimana adanya.
Analisa data dilakukan berdasarkan data-data yang telah diperoleh di lapangan.
Data yang diperoleh dianalisa dan dievaluasi dengan membandingkan dengan
teori yang ada untuk menemukan kemungkinan adanya permasalahan atas sistem
yang dimiliki oleh perusahaan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam
menganalisis data adalah:
1. Menganalisa struktur organisasi yang ada pada PT. Speedline Auto
2. Menganalisa perancangan sistem informasi penjualan pada PT. Speedline
Auto Showroom, meliput i: sumber, prosedur, fungsi, dan dokumen yang
digunakan serta informasi yang terkait.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Berdiri PT. Speedline Auto Showroom
PT. Speedline Auto Showroom didirikan pada bulan oktober 2008 dimana
soft opening telah dilaksanakan tanggal 13 Oktober 2009. PT. Speedline Auto
Showroom merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif,
yaitu sales & service kendaraan Built Up (CBU) dan kendaraan umum.
Perusahaan juga akan menjadi pusat pelayanan terpadu untuk
kendaraan-kendaraan yang diasuransikan ataupun yang belum diasuransikan. Untuk itulah
PT. Speedline Auto Showroom bekerasama dengan perusahaan-perusahaan
asuransi terkemuka di Indonesia.
4.2 Visi dan Misi PT. Speedline Auto Showroom
Visi dari PT. Speedline Auto Showroom adalah menjadi usaha dagang
yang setia melayani masyarakat khususnya di industri otomotif. Sedangkan misi
dari PT. Speedline Auto Showroom adalah meraih laba yang lebih dan selalu
menciptakan rasa kekeluargaan yang dilandasi di lingkungan kerja.
4.3 Kegiatan Perusahaan
Kegiatan bisnis yang dijalankan oleh PT. Speedline Auto Showroom
bergerak dalam bidang otomotif yaitu dealer resmi 3S (Sales, Service, and Spart
mobil dan penjualan retail spart part. Ruang lingkup skripsi ini adalah bisnis PT.
Speedline Auto Showroom yang menjual berbagai macam mobil.
4.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam suatu organisasi mempunyai peranan yang
penting dalam menjalankan kegiatan operasional dalam suatu organisasi. Dengan
adanya struktur organisasi maka dalam perusahaan terdapat pembagian tugas yang
jelas.
Adapun tugas masing-masing bagian dari struktur organisasi PT.
Speedline Auto ini adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan
Tugas dan tanggung jawab dari pemimpin adalah :
a. Mempertanggungjawabkan operasi perusahaan secara umum.
b. Membuat target penjualan.
c. Menentukan strategi penjualan.
2. Sales Counter
Tugas dan tanggung jawab dari Sales Counter adalah :
a. Menerima tamu yang datang di showroom.
b. Mengangkat telepon yang masuk di sales counter.
c. Menjelaskan produk yang ditawarkan kepada customer
termasuk accesories, asuransi, service, dll.
3. Administrasi
a. Bertanggungjawab terhadap jumlah kas setiap harinya.
b. Mencatat dan membuat kuitansi penjualan barang-barang.
c. Menerima dan melakukan pengeluaran kas sebagaimana
mestinya.
4. Salesman
Tugas dan tanggung jawabnya adalah menawarkan mobil kepada
pelanggan dan mencatat order oleh pelanggan yang memesan mobil
melalui salesman.
5. Driver
Tugas dan tanggung jawabnya adalah mengantar mobil yang dibeli
pelanggan jika pelanggan memilih untuk tidak membawa sendiri mobil
yang sudah dibeli dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan
transportasi perusahaan.
6. Mechanic
Tugas dan tanggung jawabnya adalah memeriksa kondisi mobil,
membersihkan mobil, dan menangani masalah mekanis mobil. Baik itu
servis terhadap mobil-mobil milik perusahaan maupun servis yang
diminta pelanggan.
4.5. Sistem yang sedang Berjalan
Dalam sistem pendataan barang masih menggunakan sistem manual yaitu
apabila ada pelanggan yang datang ingin membeli barang akan melihat
catatan-catatan yang berisikan informasi data mengenai persediaan barang. Cara kerja
informasi dan sering terjadi kekeliruan dalam penulisan laporan karena tidak
sesuai dengan data sehingga pengerjaan dan tingkat kesalahan dalam pengerjaan
sering terjadi dilapangan.
Keterangan Gambar 4.1 :
Konsumen memberi daftar penjualan kepada sistem, lalu sistem
memberikan pembayaran kepada konsumen. Sistem memberikan pembayaran
kepada dealer, lalu dealer memberikan daftar pesanan kepada sistem. Setelah itu
sistem informasi memberikan laporan kepada pimpinan dan pimpinan
memberikan pengesahan kepada sistem informasi.
-daftar penjualan - -daftar pembayaran
-pembayaran -daftar pesanan
-daftar pesanan -laporan
Gambar 4.1.
Diagram Konteks Sistem Yang Berjalan
Konsumen Dealer
4.6. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Sebelum menentukan apakan sistem yang akan diusulkan merupakan
suatu sistem atau hanya perbaikan dari sistem yang ada, untuk itu diperlukan
analisis terhadap sistem yang sedang berjalan, sebagai pedoman dalam melakukan
perbaikan dalam sistem yang baru. Hal ini sangat penting sekali karena dengan
adanya analisis yang dilakukan akan dapat membantu dalam menentukan
kelemahan terhadap suatu sistem yang sedang berjalan dan dapat diperbaiki pada
sistem yang diusulkan.
Dengan melihat Sistem yang berjalan di PT. SPEEDLINE AUTO pada
proses penjualan, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa sistem
yang sedang berjalan sekarang masih memiliki banyak kekurangan yang harus
diperbaiki. Sistem penjualan barang kurang efisien dan efektif. Pada proses
penjualan barang terkadang terjadi ketidakakuratan penginputan data-data
penjualan serta kurang teraturnya pemilik menyimpan data penjualan barang
-daftar barang -daftar persediaan -daftar pembayaran -Laporan -Daftar pembayaran -data barang
4.7. Diagram DFD (Data Flow Diagram) Level Sistem Yang Berjalan
-daftar pesanan -daftar pembelian -pembayaran
-daftar pesanan
[image:54.595.135.550.138.700.2]
Gambar 4.2.
Diagram Nol/DFD Level 1 Sistem Yang Berjalan
Keterangan :
Konsumen memberikan daftar pesanan kepada proses pembelian, lalu
disimpan kedalam arsip pembelian dan arsip pembelian memberikan hasil
pembelian dan diolah dilaporan. Kemudian konsumen memberikan daftar barang
kepada bagian penjualan, dan bagian penjualan menyimpan kedalam arsip
penjualan dan memberikan hasil penjualan kepada bagian laporan dan
memberikan laporan kepada pimpinan.
Bagian pembelian memberikan daftar barang kepada dealer, lalu dealer
memberikan pembayaran kepada bagian penjualan dan penjualan menyimpan
kearsip penjualan. Setelah itu arsip penjualan memberikan hasil penjualan kepada
bagian laporan dan bagian laporan memberikan laporan kepada pimpinan.
Konsumen memberikan daftar pesanan kepada bagian persediaan dan
persediaan menyimpan kedalam arsip persediaan, lalu arsip persediaan
memberikan hasil persediaan kepada bagian laporan dan bagian laporan
memberikan laporan kepada pimpinan dan mengesahkan laporan.
4.8. Sistem yang di usulkan
Pada proses penjualan barang, setelah data-data barang diberikan kepada
pemilik, maka data-data penjualan barang akan diinput oleh administrasi dengan
menggunakan perangkat lunak komputer dan data-data penjualan barang disimpan
Dengan menggunakan sistem komputerisasi ini diharapkan semua proses
pengolahan data penjualan barang pada PT. Speedline Auto Showroom lebih
cepat dan akurat.
4.9. Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan
Diagram konteks adalah diagram tingkat atas dari sebuah simbol informasi
yang menggambarkan aliran-aliran data kedalam dan keluar simbol. Diagram
konteks sistem penjualan barang dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini :
-pembayaran -daftar pembayaran -daftar penjualan
-daftar pesanan -daftar pesanan
-pembayaran
-daftar pesanan -laporan
Gambar 4.3.
Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan
Keterangan :
Administrasi memberikan daftar penjualan kepada sistem informasi, lalu
sistem memberikan daftar pesanan. Sistem memberikan pembayaran kepada
Sistem Informasi penjualan mobil
Administrasi Dealer
dealer lalu dealer memberikan daftar pesanan kepada sistem informasi. Kemudian
sistem memberikan laporan kepada pimpinan dan pimpinan memberikan
pengesahan kepada sistem informasi.
4.10. Analisis Sistem Yang Diusulkan
Dengan adanya sistem ini semua informasi mengenai data mobil dan
penjualan mobil mudah diperoleh. Penginputan data awal pada bagian
penginputan data merupakan input data mobil. Setelah seluruh data awal selesai
diinput, data selanjutnya akan diproses dalam database penjualan mobil.
Dengan demikian kekurangan dari sistem manual yang sedang berjalan
dapat tertutupi dengan adanya perancangan sistem informasi ini karna sistem
informasi ini dapat digunakan oleh semua operator. Kekurangan dari sistem
penjualan barang dapat tertutupi dengan adanya sistem informasi ini para
konsumen tidak harus menunggu lama jika ingin melakukan transaksi secara
tunai, sebab sistem informasi ini telah dirancang untuk memberikan kemudahan
dalam pengolahan data secara akurat dan efisien.
Kelebihan dari sistem yang baru akan dirancang adalah :
1. Menyediakan informasi tingkat penjualan yang akurat.
2. Pencarian informasi tingkat penjualan yang akurat.
3. Lebih teliti dalam proses perhitungan jumlah penjualan.
-daftar barang
-daftar pembayaran
-Laporan
-Daftar pembayaran
4.11. Diagram Nol/DFD(Data Flow Diagram) Sistem Yang Diusulkan
-daftar pesanan -daftar pembelian -pembayaran
-daftar pesanan
[image:58.595.135.543.145.661.2]
Gambar 4.4.
Diagram Nol/DFD Level 1 Sistem Yang Diusulkan
Konsumen Daftar Pembelian Administrasi Dealer Pimpinan Daftar Pembayaran Daftar Penjualan File 3.0 Penjualan 2.0 Pembelian 1.0 Pesediaan 4.0 Laporan -data barang -daftar pembelian
Keterangan :
Konsumen memberkan daftar pesanan dan diolah dalam pembelian, lalu
disimpan dalam daftar pembelian kemudian diolah dalam laporan. Konsumen
memberikan daftar pesanan dan diolah dalam penjulan kemudian disimpan dalam
dafar penjualan dan memberikan data barang setelah itu dioah dalam pembayaran
lalu memberikan laporan kepada pemilik. Konsumen memberikan daftar pesanan
kepada persediaan dan disimpan dalam file. Kemudiaa file memberikan daftar
4.12. Diagram 1 DFD Level 2
No proses : 1.0
Nama proses : Persediaan Keterangan :
Dalam proses diagram persediaan, Konsumen memberikan daftar pesanan kepada cek stok, lalu cek stok memberikan persediaan data mobil kepada input data. Setelah itu input data barang memberikan daftar kepada tbl_barang dan memberikan daftar pembuatan kepada laporan pembuatan, lalu dilaporkan kepada pimpinan. Diagram persediaan tersebut dapat dilihat
-daftar pesanan
-daftar barang
daftar barang
[image:60.595.137.441.306.727.2]Laporan
Gambar 4.5.
Diagram 1 DFD Level 2 Persediaan
Konsumen
1.1* Cek Barang
1.2* Persediaan
Tbl_Pembelian
1.3* Laporan pembuatan
- Laporan -daftar barang
-daftar penjualan
4.13. Diagram 2 DFD Level 2
No proses : 3.0 Nama proses : Penjualan Keterangan :
Konsumen memberikan daftar barang kepada cek barang, setelah itu cek
barang memberikan daftar penjualan. Kemudaian disimpan dalam tabel penjualan
dan memberikan daftar penjualan setelah itu diolah dalam pembuatan laporan dan
diberikan kepada pimpinan.
-daftar pesanan
[image:61.595.139.462.324.736.2]Gambar 4.6.
Diagram 2 DFD Level 2 Penjualan
- Laporan -daftar barang
-daftar penjualan
4.14. Diagram 3 DFD Level 2
No proses : 4.0 Nama proses : Laporan Keterangan :
Konsumen memberikan daftar barang kepada kasir, setelah itu kasir
memberikan daftar penjualan. Kemudian disimpan dalam tabel penjualan dan
memberikan daftar penjualan setelah itu diolah menjadi laporan dan diberikan
kepada pimpinan.
-daftar pesanan
[image:62.595.139.462.329.751.2]Gambar 4.7.
Diagram 3 DFD Level 2 Laporan
4.15. Perancangan Stok Barang
Form ini merupakan form untuk input stok barang yang masuk pada PT.
Speedlie Auto Showroom yang digunakan untuk menyimpan data persediaan
barang yang ada
Gambar 4.8. Form Stok Mobil
TAMBAH
CARI
KELUAR
EDIT
BATAL
Datagrid1
Input stok mobil
Harga Jual : Harga Beli :
Jumlah :
Tahun Keluar :
Warna :
Merk Mobil : Tanggal : Kode Mobil :
4.16. Perancangan Form Penjualan
Form ini merupakan form data penjualan barang pada PT. Speedline Auto
Showroom yang digunakan untuk menyimpan data penjualan barang yang ada.
Gambar 4.9. Form Sistem Penjualan
TAMBAH
CARI
KELUAR
EDIT
BATAL
Datagrid1 Sistem Penjualan
Merk Mobil :
Kode Mobil :
No. Telp :
Alamat :
Jenis Kelamin : Nama Customer :
Tanggal :
Nomor Jual :
HAPUS SIMPAN
Warna Mobil : Tahun Keluar :
Harga (Rp) :
Dibayar (Rp) :
4.17. Perancangan Cetak Laporan Data Keseluruhan Mobil
Laporan data mobil menampilkan laporan keseluruhan data-data mobil
pada PT. Speedline Auto Showroom, yang terdiri dari data penginputan mobil
dan data stok mobil. Tabel ini digunakan untuk menginput data mobil yang telah
dibeli dari dealer. Berikut ini merupakan contoh laporan data keseluruhan mobil
pada PT. Speedline Auto Showroom.
[image:65.595.107.516.308.506.2]LAPORAN DATA KESELURUHAN MOBIL PT. SPEEDLINE AUTO SHOWROOM
Tabel 4.1. Laporan Stok Mobil
Kode No. Jual Merk Harga Stok
xxxx Xxxx Xxxx xxxx xxxx
4.18. Perancangan Cetak Laporan Penjualan Keseluruhan
Laporan ini menampilkan keseluruhan laporan penjualan mobil yang
terdiri dari data penginputan mobil, data penjualan mobil dan data Customer.
Berikut ini merupakan output laporan penjualan keseluruhan pada PT. Speedline
Auto Showroom.
CETAK LAPORAN PENJUALAN KESELURUHAN PT. SPEEDLINE AUTO SHOWROOM
Tabel 4.2.
Laporan Penjualan Keseluruhan
Kode No. Jual Merk Tahun Kel Data Cust
xxxx Xxxx Xxxx Xxxx xxxx
xxxx Xxxx Xxxx Xxxx xxxx
xxxx Xxxx Xxxx Xxxx xxxx
[image:66.595.110.514.391.535.2]4.19. Perancangan Laporan Keseluruhan Data Customer
Laporan data customer menampilkan laporan keseluruhan dari stok mobil
pada PT. Speedline Auto Showroom. Berikut ini merupakan output laporan data
customer pada PT. Speedline Auto Showroom.
LAPORAN KESELURUHAN KONSUMEN PT. SPEEDLINE AUTO SHOWROOM
[image:67.595.108.517.220.504.2]Tanggal : xx-xx-xxxx Nama Customer : xxxxxxxxx Alamat : xxxxxxxx
Tabel 4.3
Laporan Keseluruhan Konsumen
No. Jusl cust Nama Konsumen Alamat Kota Telepon
xxxx Xxxx Xxxx xxxx xxxx
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perancangan sistem informasi penjualan pada PT. Speedline Auto
Showroom dapat membantu dan memudahkan pihak manajemen
mengambil keputusan.
2. Perancangan sistem informasi ini dapat memberikan informasi yang
efisien dan efektif.
3. Dengan perkembangan sistem informasi yang begitu pesatnya
memungkinkan untuk melakukan pengolahan data yang hemat ruang,
waktu dan biaya, namun dapat menghasilkan suatu informasi yang sangat
berguna dan bermanfaat. Karena kemampuan mengolah data dan
menggunakan informasi secara efektf merupakan hal yang sangat penting
bagi PT. Speedline Auto Showroom.
5.2. Saran
Adapun yang menjadi saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah
1. Diharapkan adanya pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi
yang dirancang sehingga menjadi informasi yang terpadu untuk
mengatasi dan mengelola data yang lebih besar dimasa yang akan
datang.
2. Perancangan sistem informasi ini diharapkan dapat menjadi acuan
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George, H, dkk, 2003. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Enam, Jakarta.
Davis, Keith, & Jhon W. Newstrom, 2000. Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Ketujuh, Alih Bahasa Agus Darma, Erlangga, Jakarta.
Diana, Anastasia, dkk, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, C.V ANDI
OFFSET, Yogyakarta.
Hall, James A, 2003. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Hanif, Al Faltta, 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta.
Jogiyanto H.M, 2003. Analisis & Desain. Andi, Yogyakarta.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller (2006) “Marketing Management” Twelfth q Edition, Pearson.
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntasi. Cetakan ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keduabelas. Alfabeta, Bandung.
Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Akuntansi. Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta.