• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KINERJA GURU DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 METRO DI KOTA METRO TAHUN AJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KINERJA GURU DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 METRO DI KOTA METRO TAHUN AJARAN 2013/2014"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

THE TEACHER PERFORMANCE TO THE STUDENT GEOGRAPHY LEARNING OUTCOME CLASS XI SMA IPS 4 METRO

IN THE ACADEMIC YEAR 2013/2014

By

PRADITA YULIA VALENTINA

This study aims to determine (1) There is a positive relationship a close and significant correlation between the performance of teachers in planning the learning with the students result learning geography. There is a positive relationship, strong and significant correlation between the performance of teachers in implementing the learning of students geography learning outcomes. (3) There is a positive relationship, strong and significant correlation between teacher performance in evaluating learning process of students learning geography.

This study use correlation. Samples numbered 44 students from the student population of 105 and were taken using a proportional random sampling technique.Data collection techniques are using the techniques of documentation, interviews and questionnaires. Analysis of the data is using the product moment formula as hypotheses testing that have been proposed.

The results of this study: (1) The level of closeness and significant enough that rxy = 0.465> rtabel = 0.304 with a significance level of 5%. (2) The level of closeness and significant enough that rxy = 0.686> rtabel = 0.304 with a significance level of 5%. (3) The level of closeness and significant enough that rxy = 0.609> rtabel = 0.304 with a significance level of 5%.

(2)

ABSTRAK

HUBUNGAN KINERJA GURU DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 METRO

DI KOTA METRO TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh

PRADITA YULIA VALENTINA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ada hubungan yang positif, erat dan signifikan antara kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa. (2) Ada hubungan yang positif, erat dan signifikan antara kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa. (3) Ada hubungan yang positif, erat dan signifikan antara kinerja guru dalam mengevaluasi pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa.

Penelitian ini menggunakan metode korelasi. Sampel berjumlah 44 siswa dari populasi 105 siswa dan diambil menggunakan teknik proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, wawancara dan kuesioner. Analisis data menggunakan rumus product moment

sebagai pengujian hipotesis yang telah diajukan.

Hasil penelitian ini: (1) Tingkat keeratan yang cukup dan signifikan yaitu rxy=0,465> rtabel =0,304 dengan taraf signifikan 5%. (2) Tingkat keeratan yang cukup dan signifikan yaitu rxy =0,686> rtabel =0,304 dengan taraf signifikan 5%. (3) Tingkat keeratan yang cukup dan signifikan yaitu rxy =0,609> rtabel =0,304 dengan taraf signifikan 5%.

(3)
(4)

HUBUNGAN KINERJA GURU DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 METRO

DI KOTA METRO TAHUN AJARAN 2013/2014

(Skripsi)

Oleh

Pradita Yulia Valentina

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

iv DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Lokasi Tempat Penelitian SMA Negeri 4 Metro Kecamatan Metro

Timur………... 48 2. Denah Ruang Belajar SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran

(6)

iv

(7)

v

1. Persepsi Siswa tentang Kinerja Guru dalam Merencanakan

Pembelajaran ... 53

2. Persepsi Siswa tentang Kinerja Guru dalam Melaksanakan pembelajaran ... 54

3. Persepsi Siswa tentang Kinerja Guru dalam Evaluasi pembelajaran ... 54

4. Hasil Belajar Geografi ... 55

C. Pengujian Prasyaratan Analisis ... 56

D. Pengujian Hipotesis ... 57

1. Hipotesis Pertama ... 58

2. Hipotesis Kedua ... 58

3. Hipotesis Ketiga ... 59

E. Pembahasan ... 59

1. Hubungan Kinerja Guru dalam Merencanakan Pembelajaran dengan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro di Kota Metro Tahun Ajaran 2013/2014 ... 59

2. Hubungan Kinerja Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran dengan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro di Kota Metro Tahun Ajaran 2013/2014 ... 62

3. Hubungan Kinerja Guru dalam Evaluasi Pembelajaran dengan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro di Kota Metro Tahun Ajaran 2013/2014 ... 66

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA

(8)

iv DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perolehan Hasil Ujian Blok I Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA

Negeri 4 Metro... 6

2. Aspek Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran... 20

3. Sebaran Sampel Setiap Kelas... 35

4. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r... 46

5. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2013/2014... 51

6. Jumlah Guru Berdasarkan Mata Pelajaran yang diajarkan di SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2013/2014 …... 52

7. Persepsi siswa tentang kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2013/2014... 55

8. Persepsi siswa tentang kinerja guru dalam merlaksanakan pembelajaran geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2013/2014... 56

9. Persepsi siswa tentang kinerja guru dalam evalusi pembelajaran geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2013/2014... 57

10. Distribusi siswa berdasarkan nilai ujian blok I geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2013/2014... 57

(9)
(10)
(11)

Moto

 Tidak ada kata gagal untuk orang yang terus mencoba

dan berusaha, ketika gagal bangkit kembali itulah

ketekunan.

(12)
(13)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah puji syukur hanya milik Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat,

berkah, dan karunia-Nya yang tidak terhingga.

Dengan sepenuh hati ku persembahkan karya kecilku ini kepada.

Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas kesabaran, kasih sayang dan dukungan

serta doa yang senantiasa diberikan untuk keberhasilanku.

Para pendidikku tercinta, yang dengan keikhlasan dan kesabaran mengajariku

tanpa pamrih.

Almamater tercinta yang kubanggakan

(14)

RIWAYAT HIDUP

Pradita Yulia Valentina (Dita) dilahirkan dari pasangan Bapak Fahrudin Effendi

dan Ibu Efi Masmewati pada tanggal 7 Juli 1991, penulis merupakan anak kedua

dari dua bersaudara dan memiliki Seorang kakak kandung bernama Prahara

Caesar Valentino (Hara).

Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyah Bustanul Athfal Metro Pusat

diselesaikan pada tahun 1997, Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Metro Pusat

diselesaikan pada tahun 2003, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Metro

Pusat diselesaikan pada tahun 2006, dan Sekolah Menengah Atas (SMA)

Kartikatama Metro diselesaikan pada tahun 2009.

Tahun 2009 terdaftar sebagai Mahasiswa Universitas Lampung pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Program Studi Pendidikan Geografi melalui Jalur Penelusuran Bakat dan

Kemampuan (PKAB). Pada tanggal 25 Maret – 01 April 2012 melaksanakan

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) terpadu di Bandung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,

dan Bali. Tanggal 02 Juli – 21 September melaksanakan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Desa Sri Basuki Kecamatan Batanghari, Lampung Timur dan Program

(15)

i SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam,

karena atas rahmat dan hidayah-Nya dapat diselesaikan skripsi yang berjudul

Hubungan Kinerja Guru dengan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA

Negeri 4 Metro di Kota Metro Tahun Ajaran 2013/2014. Shalawat teriring salam

selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri

tauladan yang baik sepanjang zaman.

Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk mencapai

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

Terselesaikannnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan baik

secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

melalui kesempatan ini pula, diucapkan terima kasih yang sedalamnya kepada

yang terhormat Bapak Dr. Sumadi, M.S. selaku pembimbing utama, Ibu Dra. Nani

Suwarni, M.Si. selaku pembimbing pembantu dan Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si.

selaku Dosen Pembahas atas arahan dan bimbingannya yang sangat bermanfaat

bagi terselesaikannya skripsi ini. Tidak ada yang dapat diberikan kepada beliau

(16)

ii

hidayah, dan kesehatan lahir dan batin.

Pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya

kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak. Dr. M. Thoha B. S. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung terima kasih atas saran yang

telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Maisani Liswan selaku Kepala SMA Negeri 4 Metro, yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian.

8. Bapak Drs. Edy Yanto dan Bapak Agung Prihatmojo, S.Pd., selaku guru

Geografi SMA Negeri 4 Metro yang telah membimbing serta membantu

(17)

iii

9. Ayah dan Ibu, terima kasih sudah membesarkan, mendo’akan dan

membiayaiku serta kakak tercinta terima kasih atas do’a, bantuan dan kasih

sayangnya dalam proses pembuatan skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuangan Geografi 2009 yang selalu menjadi semangat

dalam pengerjaan skripsi ini.

Sekiranya Allah SWT senantiasa memberikan karunia dan hidayah-Nya kepada

kita semua dan semoga skripsi ini berguna bagi kita semua, amin.

Bandar Lampung, 10 Oktober 2014

Penulis

(18)

1

I . PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

2003 yang menjelaskan tentang dasar, fungsi dan tujuan sisdiknas yaitu sebagai

berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan uraian di atas, pendidikan harus menghasilkan sumber daya manusia

yang berkualitas yaitu mampu berpikir global dan mampu bertindak sebagai

pelajar, serta dilandasi oleh akhlak yang mulia.

Pendidikan memegang peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan

suatu negara, maksudnya adalah pendidikan nasional bertujuan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan

rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab

(19)

2

tersebut adalah adanya lembaga-lembaga pendidikan formal dan non formal.

Perwujudan dari pendidikan formal yaitu proses pembelajaran yang terencana dan

tersistematis.

Salah satu hal yang menentukan keberhasilan dari suatu pembelajaran di sekolah

adalah proses pelaksanaan pembelajaran karena yang paling utama dalam sebuah

pendidikan formal adalah sebuah proses dari kegiatan pembelajaran. Guru, siswa,

dan materi pelajaran merupakan tiga unsur utama yang terlibat langsung dalam

proses pembelajaran. Guru sebagai agen pembelajaran di sekolah memiliki

peranan penting dalam memberikan pengetahuan (cognitive), sikap dan nilai (affective), dan keterampilan (psychomotor) kepada anak didik, sebagai upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator sehingga siswa

lebih aktif berperan dalam proses belajar. Guru memberikan peluang

seluas-luasnya agar siswa dapat belajar lebih bermakna dengan memberi respon yang

mengaktifkan semua siswa secara positif dan edukatif. Oleh karena itu, guru

harus memiliki keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran dan

memanfaatkan model pembelajaran serta media pembelajaran.

Pembelajaran merupakan proses kerjasama antara guru dan peserta didik dalam

memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada pada diri peserta didik

termasuk minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik untuk

mencapai tujuan belajar tertentu. Dalam proses kerja sama, pembelajaran tidak

boleh hanya menitikberatkan kepada peserta didik atau kegiatan guru saja, akan

tetapi guru dan peserta didik bersama-sama mencapai tujuan pembelajaran. Guru

(20)

materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam

belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses

perkembangan siswa. Dalam melaksanakan tugas tersebut, dengan mengingat

tantangan pendidikan yang terus berubah, maka kinerja guru perlu dilakukan

secara inovatif agar mampu beradaptasi dengan berbagai kebijakan baru

pemerintah dalam bidang pendidikan.

Geografi adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang fenomena geosfer

dilihat dari sudut pandang kewilayahan, kelingkungan dalam lingkup keruangan.

Jadi mata pelajaran ini bertitik pusat pada hafalan karena materi pelajaran ini

banyak tentang menghafal dan berhubungan dengan gambar-gambar. Sehingga

untuk membuat sesuatu yang berbeda dan berinovasi, diciptakan model

pembelajaran dan media pembelajaran agar siswa selain mengerti dengan apa

yang disampaikan guru, kreatif dalam berpikir, aktif dalam bertanya selain itu

materi yang disampaikan oleh guru tidak terlihat membosankan. Geografi adalah

perpaduan antara materi pelajaran IPA dan IPS. Pembelajaran Geografi di SMP

dan SMA itu berbeda. Jika di SMP, geografi itu adalah mata pelajaran yang

masuk ke dalam mata pelajaran IPS terpadu sedangkan di SMA, geografi adalah

mata pelajaran yang terdapat dalam salah satu mata pelajaran sekolah yang wajib

dan salah satu mata pelajaran yang ada di UN.

Secara umum, pendidikan yang baik itu dimulai dari keberhasilan kinerja guru

yang ditunjukkan. Guru yang mempunyai kinerja yang baik akan mampu

menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa yang lebih baik, yang pada

(21)

4

yang mempunyai kinerja yang kurang baik akan melemahkan semangat dan

motivasi belajar siswa yang berdampak terhadap hasil belajar siswa yang

menurun.

Untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran maka dilakukan penilaian hasil

belajar. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 menyatakan bahwa penilaian hasil

belajar dapat dilihat dari ujian blok, ujian tengah semester, ujian semester, ujian

kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional.

Penentuan ketuntasan belajar atau kriteria minimal ditentukan oleh

masing-masing sekolah dengan tiga pertimbangan yaitu kemampuan tiap siswa (intake

siswa), fasilitas (sarana) dan daya dukung setiap sekolah (Trianto, 2011:241).

Hasil belajar siswa dalam bentuk nilai Ujian Blok I. Nilai Ujian Blok I, pada

mata pelajaran geografi yang diberikan oleh guru dalam bentuk angka dengan

rentangan nilai dari 0-100, dan mengacu pada kebijakan sekolah mengenai

kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata pelajaran Geografi dengan nilai

75. Jadi ketercapaian hasil belajar siswa dibagi dalam 2 kategori nilai:

≥75 : tuntas <75 : tidak tuntas

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada guru di SMA

Negeri 4 Metro di Kota Metro Tahun Ajaran 2013/2014, proses pembelajaran

yang dilakukan oleh guru belum maksimal. Ada beberapa permasalahan yang

muncul antara lain yaitu: 1) Lemahnya pengelolaan, pengorganisasian dan

pengembangan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. 2) Cara belajar

(22)

dalam proses pembelajaran, guru lebih banyak aktif daripada siswa sehingga

pembelajaran menjadi monoton. Pembelajaran yang baik harus ada interaksi yang

baik antara guru dengan siswa. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran

sehingga yang lebih banyak aktif adalah siswa. Jika dalam proses pembelajaran

ada yang kurang dipahami oleh siswa, maka guru yang membantu untuk

menjelaskan materi pembahasan yang tidak dimengerti tersebut. Adanya model

pembelajaran difungsikan untuk membuat suatu pembelajaran menjadi hidup

serta menambah keaktifan siswa. 3) Penyampaian bahan ajar yang dilakukan oleh

guru masih menggunakan metode ceramah. Metode ceramah merupakan metode

yang dirasa mampu membuat siswa mengerti dan paham terhadap materi

dibandingkan dengan metode lainnya karena guru secara langsung

menyampaikan materi. Namun, dalam pembelajaran lebih menitikberatkan

keaktifan siswa bukan guru. Siswa bukan hanya mendengarkan apa yang

dijelaskan oleh guru namun lebih membuka wawasan dan pengetahuan yang

dimiliki sehingga terjadi timbal balik yang positif dalam pembelajaran. 4)

Keterbatasan kemampuan guru dalam mengaplikasikan bahan ajar melalui

metode maupun media pembelajaran yang ada. Adanya keterbatasan penggunaan

waktu belajar dan media pembelajaran menjadikan guru hanya mengaplikasikan

inti-inti materi. Media pembelajaran yang kurang lengkap seperti alat-alat

penunjang pembelajaran yang belum tersedia di sekolah, menjadi suatu masalah

sehingga guru hanya menjelaskan materi tanpa disertai dengan praktek langsung.

Selain dari permasalahan guru, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di

(23)

6

permasalahan yang muncul dari siswa antara lain hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran geografi belum sepenuhnya memuaskan, dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Perolehan Hasil Ujian Blok I Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro di Kota Metro Tahun Ajaran 2013/2014.

No Hasil Belajar Banyak Siswa %

1. ≥75 23 21,90

2. <75 82 78,10

Jumlah 105 100

Sumber: Guru bidang studi geografi kelas XI IPS SMAN 4 Metro.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh kebijakan sekolah

berdasarkan hasil dari rapat guru-guru kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro pada

mata pelajaran geografi yaitu sebesar 75. Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil

belajar geografi siswa kelas XI pada nilai ulangan Ujian Blok I SMA Negeri 4

Metro masih tergolong rendah. Ini terlihat dari jumlah siswa yang memperoleh

nilai lebih atau sama dengan 75 sebanyak 23 orang (21,90%), sedangkan siswa

yang memperoleh nilai kurang dari 75 sebanyak 82 orang (78,10%). Bagi siswa

yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka siswa tersebut

harus mengikuti remedial atau perbaikan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, menarik untuk dilakukan

penelitian dengan judul “Hubungan Kinerja Guru dengan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro di Kota Metro Tahun Ajaran

(24)

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diidentifikasi permasalahan dalam

penelitian ini:

1. Pemilihan pengorganisasian materi yang disesuaikan dengan karakteristik

siswa (cepat/lambat dan tinggi/rendah).

2. Cara belajar siswa masih monoton atau mendengarkan materi yang

disampaikan guru.

3. Penyampaian bahan ajar yang dilakukan oleh guru masih menggunakan

metode ceramah.

4. Keterbatasan kemampuan guru dalam mengaplikasikan bahan ajar melalui

metode maupun media pembelajaran yang ada.

5. Hasil belajar yang rendah ditunjukkan dengan adanya siswa yang belum

mencapai kriteria ketuntasan minimal karena motivasi siswa dan perhatian

siswa yang kurang.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka yang menjadi

permasalahan untuk dibahas dalam penelitian ini adalah:

”Apakah ada hubungan antara kinerja guru geografi dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro di Kota Metro tahun ajaran 2013/2014?” 1. Apakah ada hubungan kinerja guru geografi dalam hal merencanakan

pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa?

2. Apakah ada hubungan kinerja guru geografi dalam hal melaksanakan

(25)

8

3. Apakah ada hubungan kinerja guru geografi dalam hal mengevaluasi

pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan kinerja guru dalam hal merencanakan

pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4

Metro di Kota Metro tahun ajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hubungan kinerja guru dalam hal melaksanakan

pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4

Metro di Kota Metro tahun ajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui hubungan kinerja guru dalam hal evaluasi pembelajaran

dengan hasil belajar siswa geografi kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro di Kota

Metro tahun ajaran 2013/2014.

E. Kegunaan Penelitian

a. Bagi peneliti

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Geogarfi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

b. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi bagi guru geografi untuk

(26)

c. Bagi masyarakat

Sebagai bahan informasi dan referensi lebih lanjut bagi penelitian sejenis.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah:

1. Ruang lingkup subyek penelitian adalah guru geografi kelas XI IPS SMA

Negeri 4 Metro.

2. Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah kinerja guru hubungannya

dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 4 Metro.

3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMA Negeri 4 Metro.

4. Ruang lingkup waktu adalah tahun 2013.

5. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah pembelajaran geografi.

Pembelajaran geografi adalah pembelajaran tentang aspek-aspek keruangan

permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan

umat manusia yang bervariasi kewilayahannya yang diajarkan di sekolah dan

sesuai dengan tingkat perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan

(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka pada penelitian ini akan dibahas beberapa hal diantaranya: Guru,

Belajar dan Pembelajaran, Pembelajaran Geografi, Kinerja Guru, Penilaian

Kinerja Guru Mata Pelajaran, Hasil Belajar adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Guru

Guru merupakan seorang yang penting dalam proses belajar mengajar. Guru

mempunyai peran aktif dalam perkembangan peserta didik. Adanya interaksi yang

baik antara guru dengan peserta didik akan menentukan keberhasilan suatu

pembelajaran.

Menurut User Usman (1995: 5) guru merupakan jabatan atau profesi yang

memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Dalam pasal 1 ayat 1, Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan

bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

(28)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tugas guru bukan hanya sekedar

mengajar namun mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik agar dapat mengembangkan potensi yang terdapat

pada diri siswa. Potensi yang terdapat pada siswa akan terlihat jika guru

memberikan rangsangan belajar kepada siswa. Misalkan dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan sebelum dan sesudah pelajaran maka siswa akan menjadi

ingat dengan apa yang telah diberikan guru.

Sedangkan guru geografi adalah guru yang memiliki kualifikasi akademik terakhir

yaitu S1 pendidikan geografi yang mengajar bidang studi pendidikan geografi

pada sekolah menengah atas. Guru yang mengajar sesuai dengan bidangnya, maka

ilmu yang selama diperoleh dari pendidikan kuliah, akan tersampaikan. Misalkan

guru geografi mengajar di sekolah pada mata pelajaran geografi, maka ilmu yang

diperoleh selama kuliah menjadi bermanfaat karena sesuai dengan bidang yang

dimiliki. Hal ini berkaitan dengan kinerja guru yang berdampak pada peningkatan

kualitas pendidikan.

2. Belajar dan Pembelajaran

Dalam hal ini yang akan dibahas dalam subbab ini diantaranya: belajar dan

pembelajaran. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

kegiatan yang paling pokok. Kegiatan belajar dapat menciptakan interaksi antara

(29)

12

Menurut Hamzah B. Uno (2008: 21) belajar adalah proses perubahan tingkah laku

yang dapat dinyatakan dalam bentuk pengkiasan, penggunaan dan penilaian atau

mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan serta kecakapan dasar yang terdapat

dalam berbagai aspek kehidupan. Menurut User Usman (1995: 5) belajar diartikan

sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi

antara individu dan individu dengan lingkungannya. Sedangkan Menurut Oemar

Hamalik (2008: 31) belajar adalah suatu proses pengubahan tingkah laku individu

melalui interaksi dengan lingkungan. Tingkah laku manusia terdiri dari beberapa

aspek yaitu pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi,

emosional, hubungan sosial, jasmani, etos dan budi pekerti serta sikap.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah

laku individu karena adanya interaksi dengan individu yang lain dan lingkungan

dilihat dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut yaitu pengetahuan seseorang

terkait dengan tema yang dibahas atau pengetahuan umum, hubungan sosial

dengan individu atau lingkungan sekitarnya, sikap dan emosional yang

ditunjukkan oleh seseorang di dalam berinteraksi. Dari aspek-aspek tersebut maka

akan timbul suatu pengertian tentang belajar. Belajar juga dapat diartikan suatu

perubahan seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu. Misalkan guru

memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi, namun siswa kurang memahami

materi tersebut sehingga timbul rasa ingin tahu dengan cara siswa mencari tahu

jawaban materi tersebut dibuku, internet atau koran. Setelah siswa mencari tahu

(30)

b. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik agar peserta

didik mau belajar.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994: 142) pembelajaran adalah proses yang

dilakukan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana

memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 19) pembelajaran adalah proses

atau cara yang dilakukan agar seseorang mau belajar.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu

proses atau cara yang dilakukan guru agar peserta didik mau belajar dan

mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan sikap. Salah satu cara guru yang

lain untuk merangsang belajar peserta didik yaitu sumber belajar yang menarik

dan media belajar yang inovatif agar mampu menambah semangat belajar peserta

didik.

3. Pembelajaran Geografi

Pembelajaran geografi adalah geografi yang diajarkan di tingkat sekolah dasar,

dan sekolah menengah. Menurut pakar geografi pada seminar dan lokakarya tahun

1988 dalam Sumaatmadja (2001: 11) definisi geografi adalah ilmu yang

mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang

kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.

Geografi merupakan ilmu yang menunjang kehidupan sepanjang hayat dan

(31)

14

manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang

menekankan pada aspek spasial dan ekologis serta eksistensi manusia.

Menurut Sumaatmadja (2001: 12-13) ruang lingkup pelajaran geografi meliputi

sebagai berikut:

a. Alam lingkungan yang menjadi sumber daya bagi kehidupan manusia. b. Penyebaran umat manusia dengan variasi kehidupannya.

c. Interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungan yang memberikan variasi terhadap ciri khas tempat-tempat di permukaan bumi.

d. Kesatuan regional yang merupakan perpaduan darat, perairan, dan udara di atasnya.

Bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek, dan proses yang membentuknya,

hubungan kausal dan spasial manusia dengan lingkungan, serta interaksi manusia

dengan tempat. Memiliki peran sebagai suatu disiplin integratif, geografi

memadukan dimensi alam fisik dengan dimensi manusia dalam menelaah

keberadaan dan kehidupan manusia di tempat dan lingkungannya.

Mata pelajaran geografi membangun dan mengembangkan pemahaman peserta

didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan

pada muka bumi. Peserta didik didorong untuk memahami aspek dan proses fisik

yang membentuk pola muka bumi, karakteristik, dan persebaran spasial ekologis

di permukaan bumi. Selain itu peserta didik dimotivasi secara aktif dan kreatif

untuk menelaah bahwa kebudayaan dan pengalaman mempengaruhi persepsi

(32)

4. Kinerja Guru

Dalam hal ini yang akan dibahas dalam subbab ini diantaranya: pengertian kinerja

guru dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Adapun penjelasannya

adalah sebagai berikut:

a. Pengertian Kinerja Guru

Kinerja guru adalah prestasi kerja yang ditunjukkan oleh seorang guru. Kualitas

guru yang meningkat atau menurun mampu mempengaruhi kualitas suatu sekolah.

Menurut T. Aritonang dalam Barnawi dan Moh. Arifin (2012: 12) menyatakan

performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan

secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

Menurut Tjutju dan Suwanto dalam Barnawi dan Moh. Arifin (2012: 11), kinerja

merupakan prestasi nyata yang ditampilkan seseorang setelah yang bersangkutan

menjalankan tugas dan perannya dalam organisasi.

Menurut Mangkunegara dalam Imam Wahyudi (2012: 103) kinerja adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut

Imam Wahyudi (2012: 5) kinerja guru adalah prestasi yang diperlihatkan dalam

bentuk perilaku. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 570)

kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau kemampuan

(33)

16

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan suatu wujud

perilaku seseorang atau organisasi dengan orientasi prestasi dalam menjalankan

tugas sesuai dengan kemampuan dan tanggung jawab.

Adapun standar kinerja guru menurut Ivancevich dalam Rusman (2012: 51)

patokan dilihat empat hal yaitu:

a. Hasil yang mengacu pada ukuran output.

b. Efisiensi yang mengacu pada penggunaan sumber daya langka oleh organisasi. c. Kepuasan yang mengacu pada keberhasilan organisasi dalam memenuhi

kebutuhan karyawan atau anggotanya.

d. Keadaptasian yang mengacu pada ukuran tanggapan organisasi terhadap perubahan.

Berdasarkan uraian tentang kinerja di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja

adalah hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai seseorang dalam bidang

pekerjaannya. Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk

melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program

pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

Direktorat Tenaga Kependidikan dalam Barnawi dan Mohammad Arifin (2012:

27), ada 8 keterampilan dasar mengajar yang menjadi indikator abilitas guru yaitu:

a. Keterampilan bertanya

b. Keterampilan memberi penguatan c. Keterampilan mengadakan variasi d. Keterampilan menjelaskan

e. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran f. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil g. Keterampilan mengelola kelas

h. Keterampilan pembelajaran perseorangan.

Dapat disimpulkan dari pendapat di atas bahwa abilitas adalah

keterampilan/kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemampuan dasar mengajar

(34)

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Keberadaan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak lepas dari

pengaruh faktor internal maupun faktor eksternal yang membawa dampak

perubahan kinerja guru.

Menurut Uhar dalamBarnawi dan Moh. Arifin (2012: 44) kinerja pegawai akan

efektif apabila memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu:

a. Gaji

Gaji merupakan salah satu bentuk kompensasi atas prestasi kerja yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pekerja.

b. Sarana dan prasarana

Semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.

c. Lingkungan kerja fisik

Segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.

d. Kepemimpinan

Proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan.

(http://uharsputra.wordpress.com /pendidikan/pengembangan-kinerja-guru)

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi

seseorang untuk meningkatkan kinerja yaitu gaji yang diberikan sesuai dengan

hasil kerja yang ditunjukkan, sarana dan prasarana penunjang dalam pendidikan

yang dimiliki dapat dimanfaatkan, lingkungan kerja fisik yang nyaman dan

tenang, gaya kepemimpinan dari atasan yang memotivasi, mengarahkan dan

mengawasi dengan baik agar tercapai tujuan. Dengan adanya faktor-faktor

(35)

18

Karakteristik biografik yang mempengaruhi kinerja guru menurut Imam Wahyudi,

(2012: 129) adalah:

a. Umur

Kinerja seseorang akan menurun seiring dengan bertambahnya umur. Dalam kenyataannya kekuatan kerja seseorang akan menurun dengan bertambahnya usia.

b. Jenis kelamin

Wanita lebih suka menyesuaikan diri dengan wewenang, sedangkan pria lebih agresif dalam mewujudkan harapan dan keberhasilan.

c. Jabatan/senioritas

Kedudukan seseorang dalam organisasi akan mempengaruhi kinerja yang dihasilkan, karena perbedaan jabatan akan membedakan jenis kebutuhan yang ingin mereka puaskan dalam pekerjaan individu yang bersangkutan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Imam Wahyudi (2012: 129)

antara lain:

a. Sikap

Keyakinan, perasaan dan perilaku yang cenderung kepada orang lain atau sesuatu.

b. Keterlibatan kerja

Tingkat dimana seseorang memilih berpartisipasi secara aktif dalam kerja, menjadikan kerja sebagai pusat perhatian hidup dan memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang penting kepada penghargaan diri.

c. Perilaku

Tindakan seseorang dalam keadaan umum dan khusus. d. Partisipasi

Tingkat dimana seseorang secara nyata ikut serta dalam kegiatan organisasi. e. Penampilan

Tindakan individu yang membantu mencapai tujuan organisasi, termasuk kuantitas dan kualitas.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kerja produktif dipengaruhi

oleh sikap, keterampilan atau kemampuan kerja yang dimiliki, lingkungan fisik

yang mempengaruhi, gaji yang memadai, penampilan yang mendukung, dan

(36)

5. Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran

Penilaian kinerja guru merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan

situasi peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan

pengaplikasian pengetahuan yang mendalam serta keterampilan di dalam berbagai

macam konteks.

Menurut Daryanto (2013: 197) penilaian kinerja guru memiliki 2 fungsi yaitu

untuk:

a. Menilai unjuk kerja (kinerja guru) dalam menerapkan semua kompetensi yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

b. Menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah pada tahun penilaian kinerja guru dilaksanakan. Kegiatan penilaian kinerja guru dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.

Tujuan dari penilaian kinerja guru adalah untuk mengetahui perkembangan dan

kemajuan organisasi sesuai standar yang dibakukan dan sekaligus sebagai umpan

balik bagi pekerja sendiri untuk dapat mengetahui kelemahan atau kekurangan

sehingga dapat memperbaiki diri dan meningkatkan kinerjanya.

Hasibuan dalam Barnawi dan Moh. Arifin (2012: 25) penilaian kinerja adalah

evaluasi terhadap perilaku, prestasi kerja, dan potensi pengembangan yang telah

dilakukan.

Menurut Tutik dan Daryanto (2013: 102) dalam melakukan penilaian kinerja guru

seorang pengawas yaitu memiliki kemampuan untuk 1) Memahami ruang lingkup

(37)

20

standar atau menyusun instrumen penilaian 3) Melakukan pengumpulan dan

analisis data 4) Membuat kesimpulan akhir.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menilai kinerja guru

adalah suatu proses menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan

tugas-tugas pokok mengajar dengan menggunakan patokan-patokan tertentu. Dengan

adanya penilaian kinerja guru tersebut maka dapat diketahui bagaimana kesiapan

dan keberhasilan guru.

Kerangka Kegiatan dan Indikator Pemantauan Pelaksanaan Pembelajaran yaitu

ada pada Tabel 2: 2. Pelaksanaan Pembelajaran 1. Mampu membuka pelajaran

2. Mampu menyajikan materi 3. Mampu menggunakan metode

4. Mampu menggunakan media/alat peraga 5. Mampu menggunakan bahasa yang

komunikatif

6. Mampu memotivasi siswa

7. Mampu mengorganisasikan kegiatan 8. Mampu berinteraksi secara komunikatif

dengan siswa

(38)

Tabel 2 (lanjutan).

3. Penilaian Prestasi Belajar Siswa

1. Mampu memilih soal berdasarkan tingkat kesukaran

2. Mampu memilih soal berdasarkan tingkat pembeda

3. Mampu memperbaiki soal yang tidak valid 4. Mampu memeriksa jawaban

9. Mampu menentukan korelasi antara soal berdasarkan hasil penilaian

10.Mampu mengidentifikasi tingkat variasi hasil penilaian

11.Mampu menyimpulkan hasil penilaian secara jelas dan logis

4. Pelaksanaan tindak lanjut pembelajaran

1. Mampu memberikan tugas rumah

2. Mampu memberikan informasi materi yang akan dipelajari berikutnya

Sumber: Rusman (2012: 108).

Aspek penilaian kinerja guru mata pelajaran dapat dilakukan dalam tiga kegiatan

pembelajaran:

1) Kemampuan Merencanakan Pembelajaran

Tahap perencanaan pembelajaran adalah tahap guru menguasai bahan ajar.

Kemampuan guru dapat dilihat dari proses penyusunan program kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Menurut Wina Sanjaya (2008: 47) perencanaan pembelajaran merupakan proses

penerjemahan kurikulum yang berlaku menjadi program-program pembelajaran

yang selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam penyelenggaraan

(39)

22

adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan.

Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih Sukmadinata dalam Rusman (2012:76)

menyatakan bahwa “Umumnya guru-guru hanya dituntut menyusun dua macam program pembelajaran, program pembelajaran untuk jangka waktu yang cukup panjang seperti program semesteran (untuk SMP dan SMA) atau program catur wulan (untuk SD) dan program untuk jangka waktu singkat yaitu untuk setiap satu pokok bahasan”.

Menurut Zainal Arifin Ahmad (2012: 33) pengertian perencanaan pembelajaran

antara lain:

a. Pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi pengajaran tertentu yang khusus,baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun di luar kelas.

b. Pola rancangan kegiatan untuk membimbing keterlibatan siswa dalam aktifitas belajar.

c. Proses menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasikan dan memformulasi hasil yang diinginkan dalam pembelajaran.

d. Suatu cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan.

e. Proses menetapkan tujuan pembelajaran, penyusunan bahan ajar dan sumber belajar, pemilihan media pembelajaran, pemilihan pendekatan dan strategi pembelajaran, pengaturan lingkungan belajar, perancangan sistem penilaian hasil belajar serta perancangan prosedur pembelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa perencanaan

pembelajaran adalah tahap penyusunan program kegiatan pembelajaran yang

berfungsi untuk mempermudah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Menurut Hidayat dalam Abdul Majid (2005: 21) perangkat yang harus

(40)

Dalam perencanaan pembelajaran, guru mempersiapkan perangkat yang harus

disiapkan berupa kurikulum, bahan ajar, RPP, melaksanakan pembelajaran dan

evaluasi pembelajaran. Komponen-komponen tersebut penting dalam

pembelajaran.

Penyusunan program kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu:

a. Silabus

Menurut Zainal Arifin Ahmad (2012: 123) Secara etimologis, silabus berarti label

atau daftar isi (table of contents).

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau

tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator

pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Menurut Zainal Arifin Ahmad (2012: 126) rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian

pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam

standar isi dan dijabarkan dalam silabus.

Menurut Loeloek dan Sofwan Amri (2013: 150) rencana pelaksanaan

pembelajaran dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta

didik dalam upaya mencapai KD.

Komponen RPP terdiri dari:

a. Identitas mata pelajaran

(41)

24

b. Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas atau semester pada suatu mata pelajaran. c. Kompetensi dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

d. Indikator pencapaian kompetensi

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

e. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

f. Materi ajar

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

g. Alokasi waktu

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.

h. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

i. Kegiatan pembelajaran  Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

 Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.  Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktifitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

j. Penilaian hasil belajar

(42)

k. Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi.

Untuk membuat perencanaan pembelajaran yang baik dan dapat

menyelenggarakan proses pembelajaran yang ideal, setiap guru harus mengetahui

unsur-unsur perencanaan pembelajaran yang baik.

Menurut Hunt dalam Abdul Majid (2005: 94) unsur-unsur perencanaan

pembelajaran tersebut adalah mengidentifikasi kebutuhan siswa, tujuan yang

hendak dicapai, berbagai strategi dan skenario yang relevan digunakan untuk

mencapai tujuan dan kriteria evaluasi. Dalam hal ini, guru bukan hanya sekedar

sebagai transformator namun sebagai motivator yang membangkitkan semangat

siswa, menggunakan berbagai variasi media dan sumber belajar agar tercapai

tujuan belajar.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa seorang guru

sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran harus mampu menyusun program

kegiatan pembelajaran. Penyusunan program pembelajaran ditujukan agar guru

mampu melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rancangan program

pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap hasil dari proses pembelajaran.

Menurut Zainal Arifin Ahmad (2012: 34) dengan adanya perencanaan

pembelajaran, maka banyak keuntungan yang didapat oleh para guru, antara lain:

a. Adanya arah dan pedoman yang jelas bagi pelaksanaan kegiatan mencapai tujuan.

(43)

26

c. Adanya kesempatan untuk memilih berbagai alternatif cara yang terbaik dan memilih kombinasi cara yang terbaik.

d. Dapat melakukan penyusunan skala prioritas, memilih urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

e. Dapat memperoleh tindakan yang tepat dan terkoordinasi dari berbagai unit kerja.

f. Perencanaan menjadi alat untuk menyesuaikan usaha dengan situasi dan kondisi yang berubah karena berbagai faktor.

g. Perencanaan membantu penyesuaian dan efisiensi kerja serta membantu menghindari kesalahan dalam proses pembelajaran.

h. Perencanaan penting bagi guru dalam menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan dalam pembelajaran.

i. Dengan adanya suatu rencana maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa penyusunan program

pembelajaran berfungsi untuk mempermudah guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran. Dengan adanya perencanaan maka guru dapat mengendalikan atau

mengawasi serta dapat dijadikan sebagai alat untuk menghindari kesalahan dalam

proses pembelajaran.

2) Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran di kelas adalah inti penyelenggaraan pendidikan yang

ditandai oleh adanya kegiataan pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber

belajar, penggunaan metode dan strategi pembelajaran.

Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran menurut Abdul Majid (2005: 104)

meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Menurut User Usman

(1995: 120) pelaksanaan pembelajaran mengikuti prosedur memulai pelajaran,

mengelola kegiatan pembelajaran, mengorganisasikan waktu, siswa, dan fasilitas

belajar, melaksanakan penilaian proses dan hasil pelajaran dan mengakhiri

(44)

Menurut Rusman (2012: 10) pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi

dari rencana pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran meliputi:

a. Kegiatan pendahuluan

Guru harus memperhatikan hal-hal berikut yaitu menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

b. Kegiatan inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti merupakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

c. Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup, guru harus memperhatikan hal-hal berikut yaitu bersama-sama dengan peserta didik atau sendiri membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran, melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling atau memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Unsur-unsur dalam pelaksanaan pembelajaran adalah guru, konteks, siswa,

kurikulum, metode dan sarana. Dari keenam unsur tersebut yang paling

berpengaruh adalah guru. Karena guru adalah unsur yang mampu mengubah

kegiatan pembelajaran menjadi bervariasi.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan

pembelajaran meliputi 3 kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan

(45)

28

3) Kemampuan Mengevaluasi Pembelajaran

Menurut Abdul majid (2005: 185) evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian

program pendidikan, perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk

kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru,

pengelolaan pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan.

Menurut Tutik dan Daryanto (2013: 124) penilaian hasil belajar kegiatan atau cara yang ditujukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap ini seorang guru dituntut memiliki kemampuan dalam menentukan pendekatan dan cara-cara evaluasi, penyusunan alat-alat evaluasi, pengolahan, dan penggunaan hasil evaluasi. Kemampuan lainnya yang perlu dikuasai guru pada kegiatan evaluasi atau penilaian hasil belajar adalah menyusun alat evaluasi. Alat evaluasi dapat berupa tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi bertujuan untuk

mengetahui hasil perkembangan belajar siswa yang dilakukan oleh guru

berdasarkan perencanaan suatu program substansi pendidikan. Evaluasi

pembelajaran itu berkaitan dengan soal-soal ujian yang dikerjakan oleh siswa

untuk mengetahui hasil perolehan nilai siswa selama proses pembelajaran. Hasil

perolehan tersebut dijadikan sebagai analisis guru dalam menentukan proses

pembelajaran yang dipakai selanjutnya agar lebih baik dari sebelumnya.

Menurut Piet A. Sahertian dan Fans Mataheru (1981: 276) seorang guru memiliki

kinerja tinggi jika ditandai dengan:

1. Penuh pengembangan diri 2. Ketetapan hati

3. Antusiasme

4. Rasa senasib seperjuangan dan ingin kerjasama

Guru yang memiliki kinerja rendah ditandai dengan:

(46)

3. Sering meninggalkan tugas 4. Sering absen

5. Selalu cekcok dengan orang lain 6. Apatis terhadap tugas

7. Selalu datang terlambat

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru yang tinggi dan

kinerja guru yang rendah lebih mengarah pada sikap dan perilaku yang

ditunjukkan oleh guru.

Kinerja guru merupakan spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur

berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap

guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah

kegiatan guru dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru

merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan evaluasi

pembelajaran.

6. Hasil Belajar

Hasil belajar geografi adalah suatu tingkat keberhasilan siswa dengan munculnya

perubahan perilaku siswa dari awal proses pembelajaran sampai akhir proses

pembelajaran yang ditunjukkan dengan perolehan hasil belajar pada aspek

kognitif.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 3) Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi dari tindak belajar dan tindak mengajar. Bagi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar. Sedangkan dari sisi guru hasil belajar merupakan suatu pencapaian tujuan pengajaran.

Menurut Suprijono dalam Thabroni dan Arif (2011: 22) hasil belajar adalah

(47)

30

keterampilan. Hasil belajar merupakan indikator sejauh mana tingkat keberhasilan

pembelajaran.

Winkel (2004: 110) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu

kemampuan internal (capability) yang memungkinkan siswa untuk melakukan sesuatu atau memberikan prestasi tertentu (performance). Siswa memiliki konsep yang tepat, konsep ini merupakan kemampuan internal yang tidak langsung

nampak, sedangkan perbuatan (performance) merupakan tingkah laku yang dapat diamati dan nampak jelas. Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2011: 30-31)

hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan. Bukti bahwa seseorang telah belajar

ialah terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu.

Menurut Oemar Hamalik (2008: 30) hasil belajar akan tampak pada setiap

perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah:

a. Pengetahuan b. Pengertian c. Kebiasaan d. Keterampilan e. Apresiasi f. Emosional g. Hubungan sosial h. Jasmani

i. Etis atau budi pekerti j. Sikap

Hasil belajar dan prestasi belajar adalah dua hal yang berkaitan, namun memiliki

makna yang berbeda. Menurut Poerwodarminto dalam Isnaini (2010: 64) yang

dimaksud dengan prestasi belajar adalah prestasi yang dicapai oleh siswa pada

(48)

belajar menurut Nana Sudjana (1991: 3) prestasi belajar adalah proses pemberian

nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.

Dapat ditarik kesimpulan dan perbedaannya bahwa prestasi belajar adalah hasil

usaha belajar yang dicapai oleh siswa berupa suatu kecakapan atau hasil konkrit

dari kegiatan pembelajaran di sekolah dalam jangka waktu tertentu yang direkam

dalam setiap akhir semester pada buku rapor sedangkan hasil belajar adalah suatu

kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik serta terdapat perubahan tingkah

laku dari setiap proses pembelajaran dan dinilai berdasarkan aspek kognitif.

Suatu pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi tujuan

pembelajaran. Hal ini didukung oleh Djamarah (2010: 105) yang mengatakan

bahwa suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi hal-hal

sebagai berikut:

a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individual ataupun kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran yang telah tercapai, baik

secara individual ataupun kelompok.

Dapat disimpulkan bahwa berhasil atau tidaknya proses pembelajaran dapat

ditentukan oleh daya serap terhadap bahan pengajaran menunjukkan hasil yang

tinggi misalkan pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan guru sesuai

dengan tujuan pembelajaran dan perilaku yang berdampak terhadap hasil belajar

siswa misalkan tugas kelompok atau individu yang dinilai secara kelompok atau

(49)

32

B. Kerangka Pikir

Guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses

pembelajaran akan berhasil tergantung motivasi guru tersebut, sehingga akan

mempengaruhi kualitas kinerja guru. Jika motivasi tinggi maka kualitas kinerja

guru baik/bagus, jika motivasi rendah maka kualitas kinerja kurang baik. Indikator

dari kinerja guru dibagi menjadi tiga yaitu kemampuan merencanakan

pembelajaran, kemampuan melaksanakan pembelajaran, dan kemampuan

mengevaluasi pembelajaran.

Kemampuan merencanakan pembelajaran meliputi membuat perangkat

pembelajaran seperti silabus dan RPP. Silabus merupakan acuan pembuatan RPP

yang terdiri dari materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu,

alat/bahan, metode pembelajaran. Sedangkan RPP merupakan rancangan belajar

yang digunakan untuk mempermudah guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Kemampuan melaksanakan pembelajaran merupakan proses pembelajaran yang

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Tugas guru dalam hal ini mengaktifkan

siswanya agar dapat berpikir secara global.

Kemampuan mengevaluasi pembelajaran merupakan hasil akhir untuk mengetahui

tingkat kemampuan siswa selama pembelajaran. Biasanya guru memberikan tes

berupa soal pertanyaan.

Berdasarkan indikator kinerja guru yang dijelaskan tersebut, dapat menentukan

hasil belajar siswa. Hasil belajar itu dapat meningkatkan atau menurunkan, jika

(50)

untuk mata pelajaran geografi. Jadi ketercapaian hasil belajar siswa dibagi dalam

2 kategori nilai:

≥75 : tuntas <75 : tidak tuntas

Sumber: Rusman (2012: 75).

C. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Ada hubungan positif yang erat dan signifikasi antara kinerja guru dalam

merencanakan pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 4 Metro di Kota Metro tahun ajaran 2013/2014.

2. Ada hubungan positif yang erat dan signifikasi antara kinerja guru dalam

melaksanakan pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 4 Metro di Kota Metro tahun ajaran 2013/2014.

3. Ada hubungan positif yang erat dan signifikasi antara kinerja guru dalam

mengevaluasi pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 4 Metro di Kota Metro tahun ajaran 2013/2014.

Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Meliputi 3 Aspek

1. Kemampuan merencanakan pembelajaran (X1)

2. Kemampuan melaksanakan pembelajaran (X2)

3. Kemampuan mengevaluasi pembelajaran (X3)

Hasil belajar geografi

(51)

34

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang

dijelaskan:

Menurut Sukardi (2008: 166) “Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkanya sesuai dengan tujuan penelitian”. Sedangkan Suharsimi Arikunto (2010: 270) “Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada berapa eratnya hubungan

serta berarti atau tidaknya hubungan itu”.

Yang akan dikorelasikan dalam penelitian ini adalah kinerja guru geografi yang

memiliki aspek yaitu kemampuan merencanakan pembelajaran (X1), kemampuan

melaksanakan pembelajaran (X2), dan kemampuan mengevaluasi pembelajaran

(X3), dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro (Y).

Dengan menggunakan metode korelasi ini diharapkan permasalahan dari

penelitian ini terjawab dengan hubungan variabel tersebut, berdasarkan data yang

terkumpul.

B. Populasi dan Sampel

Dalam hal ini yang akan dibahas dalam subbab ini diantaranya: populasi dan

(52)

1. Populasi

Menurut pendapat Suharsimi Arikunto (2010: 173), populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Populasi dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah

seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Metro yang mengikuti mata pelajaran

geografi tahun ajaran 2013/2014 pada semester ganjil yang berjumlah 105 siswa

yang terdiri dari tuntas berjumlah 23 dan tidak tuntas 82.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan

tertentu yang akan diteliti (Riduwan, 2010: 56). Adapun sampel yang diambil

menggunakan teknik proporsional random sampling. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 177) peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk

memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel.

Karena ada ketidakseimbangan sampel yang tuntas dan tidak tuntas, maka yang

tuntas diambil seluruhnya yaitu 23. Sementara yang tidak tuntas diambil sebanyak

25% dari 82 siswa yaitu 21.

Tabel 3. Sebaran Sampel Setiap Kelas.

No Kelas Jumlah Siswa Sampel

Tuntas Tidak Tuntas

1 XI IPS 1 31 9 5

2 XI IPS 2 22 4 6

3 XI IPS 3 26 6 5

4 XI IPS 4 26 4 5

Jumlah 105 23 21

Sumber: Dokumentasi Peneliti Tahun 2013.

Untuk mendukung data dari siswa, maka dilakukan wawancara terhadap kepala

(53)

36

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independen)

dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kinerja

guru terdiri dari merencanakan pembelajaran (X1), melaksanakan pembelajaran

(X2) dan evaluasi pembelajaran (X3) serta variabel terikat (Y) dalam penelitian

yaitu hasil belajar.

Menurut Masri Singarimbun (1989: 46) yang dimaksud definisi operasional

variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya

mengukur suatu variabel.

Dengan kata lain definisi operasional variabel adalah suatu informasi ilmiah yang

sangat membantu dalam penelitian yang lain dengan menggunakan variabel yang

sama.

1. Kinerja Guru

Kinerja guru mata pelajaran dalam penelitian ini adalah persepsi siswa terhadap

kinerja guru dalam 1) merencanakan pembelajaran 2) melaksanakan pembelajaran

3) evaluasi pembelajaran. Indikator yang akan diteliti dari kinerja guru geografi

adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan Merencanakan Pembelajaran (X1) 1. Memiliki kejelasan tujuan pembelajaran

(54)

3. Memilih sumber atau media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan

siswa

4. Memilih sumber pembelajaran yang disesuikan dengan kurikulum

5. Memiliki rincian skenario pembelajaran

6. Memilih metode mengajar yang disesuaikan dengan materi ajar

7. Menyesuaikan alokasi waktu

8. Menyesuaikan teknik mengajar dengan tujuan pembelajaran

9. Memiliki kelengkapan instrumen dalam pembelajaran.

10.Menyusun perangkat penilaian.

Diperoleh melalui angket dengan 10 pernyataan. Skala yang digunakan yaitu

skala likert yaitu skala dari 1-5. Sehingga nilai terendah adalah 10 dan nilai

tertinggi adalah 50.

Skala likert yang digunakan:

 Selalu atau Sangat Tinggi : 5

 Sering atau Tinggi : 4

 Kadang-kadang atau Cukup tinggi : 3

 Jarang atau Rendah : 2

 Tidak Pernah atau Rendah Sekali : 1 (Riduwan, 2005: 58).

Untuk mencari nilai terendah dan nilai tertinggi yang digunakan dalam rumus

mencari pengelompokkan skor yaitu jumlah pernyataan sebanyak 10. Sepuluh

dikalikan 1 sama dengan 10. Sehingga nilai terendah adalah 10, jika siswa

memberikan nilai pernyataan dari 10 pernyataan seluruhnya 1. Nilai tertinggi

didapat dari akumulasi skala tertinggi yaitu 5. Jumlah pernyataan sebanyak 10.

Sepuluh dikalikan 5 sama dengan 50. Sehingga nilai tertinggi adalah 50 jika siswa

Gambar

Tabel 1.   Perolehan Hasil Ujian Blok I Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA
Tabel 2 (lanjutan).
Tabel 3. Sebaran Sampel Setiap Kelas.
Tabel 4. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r.
+6

Referensi

Dokumen terkait

(2) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan dasar mengajar guru dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS SMA Swasta Methodist 8 Medan.6.

Dalam kegiatan penutup, guru harus memperhatikan hal-hal berikut yaitu bersama-sama dengan peserta didik atau sendiri membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran,

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan dari kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan

Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan guru mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa pada mata

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara: 1) supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru, 2) status

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara: 1) supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru, 2) status

(2)Ada hubungan erat positif dan signifikan antara pembinaan supervisor terhadap kompetensi professional pada guru sekolah dasar di Kota Malang sebesar 0.636, (3) Ada hubungan