• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PERBANKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PERBANKAN"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PERBANKAN

(Studi pada Bank Umum Milik Negara (Persero) yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2011-2013)

(Skripsi)

Oleh

NEVIA OKTIANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PERBANKAN

Oleh

NEVIA OKTIANA

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2013.

Teknik sampling dilakukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan lengkap per triwulan periode 2011-2013. Teknik analisis data dilakukan dengan metode analisis regresi linear berganda dengan menggunakan alat bantu program SPSS 21.

Hasil penelitian secara simultan menyatakan bahwa CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan hasil penelitian secara parsial menyatakan bahwa variabel CAR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas, variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, dan variabel NPL, NIM, serta LDR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.

(3)

ABSTRACT

FACTORS ANALYSIS THAT AFFECTING THE PROFITABILITY OF BANKING

By

NEVIA OKTIANA

This research is performed to analyze the affect of Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Expenses and Operating Income

(BOPO), Net Interest Margin (NIM), and Loan to Deposit Ratio (LDR) toward Return on Asset (ROA) on State-Owned Commercial Banks (Persero) registered in Bank Indonesia during 2011-2013.

Sampling technique used is purposive sampling method with the criteria of State-Owned Commercial Banks (Persero) registered in Bank Indonesia which publish full quarterly financial report during 2011-2013. Technique of data analysis used is multiple linear regression analysis method with the SPSS 21 tools.

The result of the research simultaneously states that CAR, NPL, BOPO, NIM, and LDR jointly affect the profitability. While the result of the research partially states that CAR is positive not-significant affect the profitability, BOPO is negative significant affect the profitability, and NPL, NIM, and LDR are positive significant affect the profitability.

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 04 Oktober 1992 sebagai anak keempat dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Drs. Haryadi Hamid, M.M. dan Ibu Erna Dewi, S.Ag.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan di TK Al-Hikmah Sukarame, Bandar Lampung pada tahun 1998, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Kartika II-5 Bandar Lampung pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun 2007, dan Sekolah Menengah Atas diselesaikan di SMA Negeri 10 Bandar Lampung pada tahun 2010.

(9)

Karya kecilku ini kupersembahkan kepada:

Papa dan Mama;

Kakak-kakakku;

Saudara, Sahabat, dan Temanku;

(10)

MOTO

Pelajarilah ilmu.

Barang siapa mempelajarinya karena Allah, itu taqwa.

Menuntutnya, itu ibadah.

Mengulang-ngulangnya, itu tasbih.

Membahasnya, itu jihad.

Mengajarkannya kepada orang yang tidak tahu, itu sedekah.

Memberikannya kepada ahlinya, itu mendekatkan diri kepada Allah.

(Abusy Syaikh Ibnu Hibban dan Ibu Abdil Barr, Ilya al-Ghozali, 1986)

Do it, then fix it as you go!

(Paul Arden)

It is better to fail in originality than to succeed in imitation.

(Herman Melville)

Saat kamu ingin menyerah, ingatlah alasan mengapa kamu bertahan.

(11)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

4. Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt., selaku Dosen Pembimbing Utama atas waktu, kritik dan saran, bimbingan, motivasi, serta kesabarannya dalam proses penyusunan skripsi ini;

5. Ibu Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt., selaku Dosen Pembimbing Pendamping atas waktu, kritik dan saran, bimbingan, motivasi, serta kesabarannya dalam proses penyusunan skripsi ini;

6. Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E.,M.Si., selaku Penguji Utama atas waktu, kritik dan saran, serta perhatiannya dalam proses penyusunan skripsi ini; 7. Ibu Retno Yuni Nur S., S.E., M.Sc., Akt., selaku Pembimbing Akademik; 8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas bekal ilmu pengetahuan

(12)

9. Pak Sobari, terima kasih atas segala bantuan, kesabaran dan proses

birokrasinya. Terima kasih juga kepada Mas Yana, Mas Yono, Mas Leman, Mpok, dan Mbak Sri, atas segala bantuannya;

10.Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, terima kasih atas proses birokrasinya;

11.Papa dan Mama, terima kasih telah memberikan yang terbaik dalam setiap detik kehidupanku dan dalam setiap langkah pejalananku, semuanya berkat dukungan moral, materiil, serta doa yang tak henti-hentinya dari Papa dan Mama;

12.Kakak-kakakku, Syahrial Dinata, Dicky Aditya Dwika, dan Reza Mahendra, terima kasih atas motivasi dan segala hal yang telah diajarkan kepadaku selama ini. Terima kasih juga kepada kakak iparku, Eka Yuni Hartati, dan keponakanku yang paling cantik, Qudsiyyah Aldea Faye, atas kebahagiaan dan motivasinya;

13.Sahabat-sahabatku, Deka, Ditha, Pradita, dan Ryne, atas persahabatan kita selama sepuluh tahun terakhir;

14.Sahabat-sahabatku, Icha, Isti, Lusy, dan Nanda, atas persahabatan kita selama tujuh tahun terakhir;

15.Sahabat-sahabatku, Apri, Bellabebeu, Firstypity, Hana, dan Nanda, atas persahabatan kita selama empat tahun terakhir.

16.Teman-teman Akuntansi 2010, Ari, Ben, Caca, Devy, Egha, Elza, Endang, Era, Esti, Ferry, Hendrik, Herlina, Ira, Jeni, Jevri, Latifa, Mareta, Marlina, Nurul, Oceng, Pungki, Rica, Sela, Teja, Wahyu, dan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas motivasi, bantuan, dan kebersamaannya selama empat tahun terakhir;

17.Teman-teman Akuntansi 2008 dan 2009, Kak Febri, Kak Felix, Kak Geri, Kak Gerry, Kak Krisna, Kak Reza, Kak Santoso, Mbak Ervina, Mbak Nisa, Mbak Marichel, dan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas motivasi, bantuan, dan kebersamaannya;

(13)

Hanya ucapan terima kasih dan doa yang dapat penulis panjatkan, semoga Allah SWT membalas kebaikan semua yang terlibat dalam proses penyusunan skripsi ini. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang

berkepentingan.

Bandar Lampung, Desember 2014 Penulis,

(14)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Batasan Masalah ... 7

1.4. Tujuan Penelitian ... 8

1.5. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS . 10 2.1. Landasan Teori ... 10

2.1.1. Teori Stakeholder ... 10

2.1.2. Bank ... 12

2.1.2.1. Definisi Bank ... 12

2.1.2.2. Kinerja Perbankan ... 13

2.1.3. Rasio Keuangan ... 13

2.1.3.1. Profitabilitas ... 13

2.1.3.2. Capital Adequacy Ratio (CAR) ... 15

2.1.3.3. Non Performing Loan (NPL) ... 15

2.1.3.4. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) ... 16

2.1.3.5. Net Interest Margin (NIM) ... 16

2.1.3.6. Loan to Deposit Ratio (LDR) ... 17

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 17

2.3. Model Penelitian ... 22

2.4. Pengembangan Hipotesis ... 24

(15)

ii

2.4.2. Pengaruh Rasio Non Performing Loan (NPL) terhadap

Return on Asset (ROA) ... 24

2.4.3. Pengaruh Rasio Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return on Asset (ROA) .. 26

2.4.4. Pengaruh Rasio Net Interest Margin (NIM) terhadap Return on Asset (ROA) ... 27

2.4.5. Pengaruh Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA) ... 28

2.4.6. Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA) ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

3.1.1. Populasi ... 30

3.1.2. Sampel ... 30

3.2. Data Penelitian ... 32

3.2.1. Jenis dan Sumber Data ... 32

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 33

3.3.1. Variabel Dependen ... 33

3.3.2. Variabel Independen ... 33

3.3.3. Variabel Kontrol ... 35

3.4. Metode Analisis Data ... 36

3.4.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 36

3.4.2. Uji Asumsi Klasik ... 36

3.4.2.1. Uji Normalitas ... 36

3.4.2.2. Uji Multikolinearitas ... 37

3.4.2.3. Uji Autokorelasi ... 37

3.4.2.4. Uji Heteroskedastisitas ... 38

3.4.3. Uji Kelayakan Model ... 38

3.4.3.1. Uji F ... 38

3.4.3.2. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 39

3.4.4. Analisis Regresi Linear Berganda ... 40

3.5. Pengujian Hipotesis ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 43

4.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 45

4.2.1. Uji Normalitas ... 45

4.2.2. Uji Multikolinearitas ... 46

4.2.3. Uji Autokorelasi ... 47

4.2.4. Uji Heteroskedastisitas ... 48

(16)

iii

4.3.1. Uji F ... 50

4.3.2. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 50

4.4. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 51

4.5. Hasil Pengujian Hipotesis ... 53

4.5.1. Hasil Uji t pada CAR ... 53

4.6.1. Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap Return on Asset (ROA) ... 56

4.6.2. Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif terhadap Return on Asset (ROA) ... 59

4.6.3. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif terhadap Return on Asset (ROA) .... 61

4.6.4. Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif terhadap Return on Asset (ROA) ... 63

4.6.5. Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif terhadap Return on Asset (ROA) ... 64

4.6.6. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA) ... 65

4.6.7. Variabel Kontrol (Ukuran Bank (Size)) ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1. Kesimpulan ... 67

5.2. Implikasi Hasil Penelitian ... 68

5.3. Keterbatasan Penelitian ... 69

5.4. Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA

(17)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Rata-rata ROA, CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR pada Bank

Umum Milik Negara (Persero) yang Terdaftar di Bank Indonesia

Periode 2011-2013 ... 5

Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 19

Tabel 3.1. Penentuan Sampel Penelitian ... 31

Tabel 3.2. Daftar Sampel Penelitian ... 32

Tabel 4.1. Hasil Statistik Deskriptif ... 43

Tabel 4.2. Hasil Uji Multikolinearitas ... 47

Tabel 4.3. Hasil Uji Autokorelasi ... 48

Tabel 4.4. Hasil Uji F ... 50

Tabel 4.5. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 51

Tabel 4.6. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 52

Tabel 4.7. Hasil Uji t pada CAR ... 53

Tabel 4.8. Hasil Uji t pada NPL ... 54

Tabel 4.9. Hasil Uji t pada BOPO ... 54

Tabel 4.10. Hasil Uji t pada NIM ... 55

Tabel 4.11. Hasil Uji t pada LDR ... 55

(18)

v Tabel 4.13. Fenomena Data Laporan Perhitungan Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Umum Milik Negara (Persero) yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2011-2013 ... 58 Tabel 4.14. Fenomena Data Laporan Perhitungan Rasio Non Performing Loan

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rata-rata ROA, CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR pada Bank Umum Milik Negara (Persero) yang Terdaftar di Bank

Indonesia Periode 2011-2013 Lampiran 2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Lampiran 3 Model Penelitian

Lampiran 4 Penentuan Sampel Penelitian Lampiran 5 Daftar Sampel Penelitian

Lampiran 6 Fenomena Data Laporan Perhitungan Rasio CAR dan NPL Bank Umum Milik Negara (Persero) yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2011-2013

Lampiran 7 Data Laporan Perhitungan Rasio ROA, CAR, NPL, BOPO, NIM, LDR, dan SIZE

(20)

DAFTAR GAMBAR

(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perbankan mempunyai peran yang sangat vital dalam pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf hidup masyarakat serta menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi pembayaran, serta alat tranmisi kebijakan moneter. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Bank juga mempunyai peran sebagai pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang sehat, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

(22)

2

Prinsip bank adalah mencari laba/profit dan berusaha meningkatkan

laba/profitnya. Hal ini menyebabkan laba/profit menjadi salah satu ukuran kinerja perbankan yang sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Profitabilitas digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari pinjaman dan investasi. Rasio profitabilitas yang penting bagi bank adalah Return on Asset (ROA). Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar (Husnan, 1998).

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, ada banyak faktor yang memiliki

pengaruh terhadap profitabilitas perbankan, di antaranya Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan Pendapatan

Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR).

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan

kemampuan bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan

mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Kuncoro dan Suhardjono, 2002). Jika modal yang dimiliki oleh bank mampu menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, maka bank dapat mengelola seluruh kegiatannya secara efisien, sehingga kekayaan bank (profit) diharapkan akan semakin meningkat (Muljono, 1999).

(23)

3

kredit. Menurut Ali (2006), risiko kredit adalah kemungkinan terjadinya kerugian bank sebagai akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur. Apabila suatu bank memiliki kondisi NPL tinggi maka akan memperbesar biaya baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin kecil NPL maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank (Suyono, 2005).

Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, efisiensi operasi yaitu memperbandingkan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya (Suyono, 2005).

Net Interest Margin (NIM) adalah rasio antara aktiva produktif terhadap pendapatan bunga. NIM mencerminkan risiko pasar yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan bank. Untuk dapat meningkatkan perolehan NIM maka perlu menekan biaya dana, yaitu bunga yang dibayarkan oleh bank kepada masing-masing sumber dana yang

bersangkutan. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Kasmir, 2003).

(24)

4

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit (Kasmir, 2003). Maka dari itu besar-kecilnya rasio ini akan mempengaruhi profitabilitas perbankan.

Tidak semua uraian tersebut di atas selalu sejalan dengan bukti-bukti empiris yang ada. Terdapat kesenjangan (gap) antara uraian tersebut dengan kondisi perbankan dalam kenyataannya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Limpaphayom dan Polwitoon (2004) menunjukkan adanya pengaruh negatif antara CAR terhadap ROA, sedangan hasil penelitian yang dilakukan oleh Werdaningtyas (2002), Suyono (2005), Rindhatmono (2005), Sukarno dan Syaichu (2006), serta Adyani (2011) menunjukkan adanya pengaruh positif antara CAR terhadap ROA. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Limpaphayom dan Polwitoon (2004) menunjukkan adanya pengaruh positif antara NPL terhadap ROA, sedangan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rindhatmono (2005),

(25)

5

ROA, sedangan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suyono (2005), Sukarno dan Syaichu (2006), Pramuka (2008), serta Adyani (2011) menunjukkan adanya pengaruh positif antara LDR terhadap ROA.

Tabel 1.1. Rata-rata ROA, CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR pada Bank Umum Milik Negara (Persero) yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2011-2013

Variabel (%) Periode

2011 (%) 2012 (%) 2013 (%)

ROA 3,26 3,21 3,15

CAR 16,25 16,59 16,40

NPL 3,31 2,80 2,65

BOPO 71,72 69,57 68,34

NIM 5,51 5,47 5,27

LDR 100,59 87,79 92,59

Sumber: Laporan perhitungan rasio keuangan Bank Indonesia periode 2011-2013 yang diolah

Menurut Muljono (1999), CAR berpengaruh positif terhadap ROA, akan tetapi fenomena di atas menunjukkan hal yang berlawanan. Terbukti dari adanya peningkatan persentase CAR pada periode 2011-2012 yang seharusnya diikuti dengan meningkatnya persentase ROA tetapi pada kenyataannya justru ROA mengalami penurunan. Begitu juga halnya dengan fenomena pada periode 2012-2013. NPL berpengaruh negatif terhadap ROA, akan tetapi fenomena di atas menunjukkan hal yang berlawanan. Terbukti dari adanya penurunan persentase NPL pada periode 2011-2012 yang seharusnya diikuti dengan meningkatnya persentase ROA tetapi pada kenyataannya justru ROA ikut mengalami

(26)

6

ROA tetapi pada kenyataannya justru ROA ikut mengalami penurunan. Begitu juga halnya dengan fenomena pada periode 2012-2013. NIM berpengaruh positif terhadap ROA dan fenomena di atas menunjukkan hal yang sejalan. LDR

berpengaruh positif terhadap ROA, akan tetapi fenomena di atas menunjukkan hal yang berlawanan. Pada periode 2011-2012 persentase LDR dan ROA menunjukkan hal yang sejalan, sedangkan pada periode 2012-2013 persentase LDR dan ROA menunjukkan hal yang berlawanan. Terbukti dari adanya

peningkatan persentase LDR pada periode 2013 yang seharusnya diikuti dengan meningkatnya persentase ROA tetapi pada kenyataannya justru ROA mengalami penurunan.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Adyani (2011). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu (Werdaningtyas, 2002; Limpaphayom dan Polwitoon, 2004; Rindhatmono, 2005; Pramuka, 2008; dan Adyani, 2011) terdapat pada sampel dan periode penelitian, penulis memilih Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank indonesia periode 2011-2013 sebagai sampel penelitian. Sebagai kontribusi penulis, penulis menambahkan variabel kontrol, yaitu ukuran bank (size) dalam penelitian ini.

(27)

7

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA)?

2. Apakah Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif signifikan tehadap Return on Asset (ROA)?

3. Apakah Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on Asset (ROA)?

4. Apakah Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA)?

5. Apakah Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA)?

6. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA) secara bersama-sama (simultan)?

1.3. Batasan Masalah

Dalam memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut:

(28)

8

Deposit Ratio (LDR) dengan 1 variabel kontrol, yaitu size. Faktor-faktor selain faktor di atas tidak menjadi sorotan dalam penelitian ini.

2. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel adalah Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan per triwulan dan tidak dirata-rata selama periode penelitian, yaitu tahun 2011-2013.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return on Asset (ROA).

2. Untuk menganalisis pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Return on Asset (ROA).

3. Untuk menganalisis pengaruh Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return on Asset (ROA).

4. Untuk menganalisis pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Return on Asset (ROA).

5. Untuk menganalisis pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA).

(29)

9

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang mungkin akan didapat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi akademisi, hasil penelitian diharapkan dapat mendukung penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan profitabilitas perbankan.

2. Bagi perusahaan, hasil penelitian diharapkan dapat membantu pihak perbankan dalam memajukan kinerja perbankan agar menjadi lebih baik untuk kedepannya.

3. Bagi manajemen perusahaan, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atas perusahaan terkait.

(30)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Stakeholder

Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas, atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Adapun yang termasuk ke dalam kategori stakeholder antara lain shareholder, kreditur, karyawan, pelanggan, supplier, pemerintah, masyarakat, dan sebagainya (Tamba, 2011).

Stakeholder terbagi menjadi dua jenis yaitu stakeholder primer dan stakeholder sekunder. Stakeholder primer didefinisikan sebagai individu atau kelompok yang tanpa keberadaannya perusahaan tidak akan mampu survive untuk going concern, meliputi shareholder, investor, karyawan, konsumen, dan pemasok, bersama dengan yang didefinisikan sebagai kelompok stakeholder publik, yaitu

pemerintah dan komunitas. Stakeholder sekunder didefinisikan sebagai individu atau kelompok yang mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan, namun mereka tidak berhubungan dengan transaksi perusahaan dan tidak esensial

kelangsungannya (Prasetya, 2011).

(31)

11

Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR).

CAR merupakan rasio modal, dimana investor (shareholder) yang merupakan salah satu bagian dari stakeholder memegang peranan penting terkait modal. Modal dapat berupa modal pemilik, namun akan lebih baik jika ada campur tangan dari investor (shareholder), karena semakin besar jumlah modal maka diharapkan akan semakin besar juga laba yang dapat diperoleh.

NPL merupakan rasio risiko kredit, dimana karyawan dan konsumen sangat menentukan rasio ini. Dari pihak karyawan, terdapat bagian tertentu dalam suatu bank yang karyawannya bertugas meminimalisir risiko. Sedangkan dari pihak konsumen, konsumen terdiri dari berbagai kalangan masyarakat dengan tingkat perekonomian, latar belakang, dan lingkungan yang berbeda. Karyawan yang melakukan tugasnya semaksimal mungkin dan konsumen yang bertanggung jawab dapat membantu menekan risiko kredit. Semakin kecil risiko kredit dapat ditekan maka diharapkan akan semakin besar juga laba yang dapat diperoleh.

BOPO merupakan rasio perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional, dimana karyawan yang merupakan salah satu bagian dari

(32)

12

NIM merupakan rasio aktiva produktif terhadap pendapatan bunga, dimana investor (shareholder), manajer, karyawan, dan konsumen memegang peranan dalam hal ini. Semakin besar rasio ini maka diharapkan akan semakin besar juga laba yang dapat diperoleh.

LDR merupakan rasio perbandingan antara kredit dan deposit, dimana karyawan dan konsumen memegang peranan dalam hal ini. Kinerja karyawan yang baik akan menghasilkan efektivitas dan efisiensi pada bank tersebut, sama halnya dengan konsumen dan tenggang waktu penyimpanannya, karena semakin besar rasio ini maka diharapkan akan semakin besar juga laba yang dapat diperoleh.

ROA merupakan rasio profitabilitas, dimana keseluruhan stakeholder pasti akan merasakan pengaruhnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya saja bagi investor (shareholder) yang jika suatu bank memperoleh profit yang besar maka mereka juga akan mendapatkan keuntungan yang relatif besar. Kemudian bagi para karyawan yang jika suatu bank memperoleh profit yang besar maka tidak menutup kemungkinan bahwa mereka akan mendapatkan bonus dan insentif atas kerja keras mereka untuk bank tersebut. Lalu bagi bank itu sendiri, semakin besar profit yang dapat diperoleh maka akan semakin besar juga kesempatannya untuk terus melanjutkan usaha dengan nama yang semakin besar. 2.1.2. Bank

2.1.2.1. Definisi Bank

Menurut Kasmir (2010) pengertian bank adalah:

“Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

(33)

13

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 1 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, pengertian bank adalah:

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

2.1.2.2. Kinerja Perbankan

Kinerja perbankan dapat diukur menggunakan (Harahap, 2003): 1. Rata-rata tingkat bunga pinjaman

2. Rata-rata tingkat bunga simpanan 3. Profitabilitas perbankan

Hasil dari beberapa penelitian menyatakan bahwa tingkat bunga simpanan

merupakan ukuran kinerja yang lemah, dan dapat menimbulkan masalah. Apabila tingkat bunga pinjaman yang digunakan sebagai ukuran kinerja, kemungkinan ukuran tersebut akan bias, karena rata-rata tingkat bunga pinjaman akan tergantung pada portfolio pinjaman bank. Begitu pula dengan rata-rata tingkat bunga simpanan karena tergantung pada distribusi jatuh temponya bermacam-macam simpanan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka ukuran kinerja yang tepat adalah profitabilitas (Harahap, 2003).

2.1.3. Rasio Keuangan 2.1.3.1. Profitabilitas

Pengertian profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk

(34)

14

usahanya selama periode tertentu. Profitabilitas mempunyai arti yang lebih

penting daripada laba karena profitabilitas menunjukkan ukuran efisiensi kinerja

perusahaan yaitu membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaaan atau

modal yang menghasilkan laba tersebut (Adyani, 2011).

1. Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) yaitu rasio untuk mengukur laba bersih sebelum pajak dengan total aset. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.

2. Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) yaitu rasio untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri, semakin tinggi rasio ini semakin baik.

Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA). Penulis memilih untuk menggunakan ROA sebagai rasio profitabilitas karena berdasarkan penelitian terdahulu, bagi kebanyakan perusahaan yang bergerak dibidang perbankan menggunakan ROA sebagai indikator

profitabilitasnya. ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinya. Berdasarkan ketentuan Bank

Indonesia, standar ROA yang baik adalah sekitar 1,5%. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar (Kasmir, 2010). Perhitungan ROA terdiri dari:

(35)

15

2. Menghitung keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh bank yang terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap.

2.1.3.2. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan

mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Kuncoro dan Suhardjono, 2002). Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013, besarnya CAR yang harus dicapai oleh suatu bank minimal 9%.

2.1.3.3. Non Performing Loan (NPL)

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 5 Tahun 2003, risiko adalah potensi terjadinya suatu peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian bank. Oleh karena situasi lingkungan ekternal dan internal perbankan mengalami

perkembangan pesat maka akan diikuti semakin kompleksnya risiko bagi

(36)

16

Apabila suatu bank memiliki kondisi NPL tinggi maka akan memperbesar biaya baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga

berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin kecil NPL, maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank (Suyono, 2005). Agar nilai bank terhadap rasio ini baik, Bank Indonesia (BI) menetapkan kriteria rasio NPL di bawah 5%.

2.1.3.4. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, efisiensi operasi yaitu

memperbandingkan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya (biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan biaya operasi lainnya). Pendapatan operasi merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Bank yang sehat rasio BOPO nya kurang dari 1 sebaliknya bank yang kurang sehat rasio BOPO nya lebih dari 1 (Suyono, 2005).

2.1.3.5. Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Margin (NIM) adalah rasio antara aktiva produktif terhadap

pendapatan bunga. Pendapatan diperoleh dari bunga yang diterima dari pinjaman yang diberikan dikurangi dengan biaya bunga dari sumber dana yang

(37)

17

kondisi pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan bank. Suatu bank dikatakan sehat apabila memiliki NIM diatas 2%. Untuk dapat meningkatkan perolehan NIM maka perlu menekan biaya dana, yaitu bunga yang dibayarkan oleh bank kepada masing-masing sumber dana yang bersangkutan. Secara keseluruhan, biaya yang harus dikeluarkan oleh bank akan menentukan berapa persen bank harus menetapkan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada nasabahnya untuk memperoleh pendapatan netto bank. Dalam hal ini tingkat suku bunga

menentukan NIM. Semakin besar rasio ini maka pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank pun akan meningkat sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Kasmir, 2003).

2.1.3.6. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Ketentuan Bank Indonesia tentang LDR yaitu antara rasio 85% hingga 110% (Kasmir, 2003).

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

(38)

18

Werdaningtyas (2002) dalam faktor yang mempengaruhi profitabilitas Bank Take Over Pramerger di Indonesia menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) positif signifikan, Loan to Deposit Ratio (LDR) negatif signifikan, sedangkan pangsa asset, pangsa dana, dan pangsa kredit tidak signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas.

Limpaphayom dan Polwitoon (2004) dalam Bank Relationship and Firm Performance: Evidence from Thailand before The Asian Financial Crisis menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif, Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif, sedangkan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tidak signifikan berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA).

Suyono (2005) dalam analisis rasio-rasio bank yang berpengaruh terhadap Return on Asset menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on Asset (ROA), sedangkan Net Interest Margin (NIM) dan Non Performing Loan (NPL) tidak signifikan berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA).

Rindhatmono (2005) dalam analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

(39)

19

Pasar (NIM) berpengaruh negatif terhadap Return on Asset (ROA); sedangkan Likuiditas (LDR) tidak signifikan berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA).

Sukarno dan Syaichu (2006) dalam analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank umum di Indonesia menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA), Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Return on Asset (ROA), sedangkan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif

signifikan terhadap Return on Asset (ROA).

Pramuka (2008) dalam faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat

profitabilitas bank umum syariah menyatakan bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif, sedangkan Non Performing Financing (NPF)

berpengaruh negatif terhadap Return on Asset (ROA).

Adyani (2011) dalam analisis faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas (ROA) menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif, sedangkan Non Performing Financing (NPF) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif terhadap Return on Asset (ROA).

Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu No.

Penulis Judul Var.

Dependen

Var.

(40)

20

Pramerger di Indonesia

Deposit Ratio (LDR)

Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan pangsa asset, pangsa dana, dan pangsa kredit tidak signifikan Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif terhadap Return on Asset (ROA), Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif terhadap Return on Asset (ROA), Return on Asset (ROA). Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA), Biaya Operasional

Pendapatan

Operasional (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on Asset (ROA), sedangkan Net Interest Margin (NIM) dan Non Performing Loan (NPL) tidak signifikan

(41)

21

Return on Asset (ROA).

Market Share (Total Assets) dan Modal (CAR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA); Efisiensi operasi (BOPO), Risiko Kredit (NPL), dan Risiko Pasar (NIM) berpengaruh negatif terhadap Return on Asset (ROA); sedangkan Likuiditas (LDR) tidak signifikan

(42)

22

Financing to Deposit Ratio (FDR)

berpengaruh positif terhadap Return on Asset (ROA), sedangkan Non

Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif terhadap Return on Asset (ROA). Financing to Deposit Ratio (FDR)

berpengaruh positif terhadap Return on Asset (ROA), terhadap Return on Asset (ROA). Sumber: Penelitian Terdahulu

2.3. Model Penelitian

Berdasarkan tinjauan penelitian terdahulu maka penulis mengajukan beberapa hipotesis yang diantaranya adalah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap Return on Asset (ROA), Non Performing Loan (NPL)

(43)

23

Asset (ROA), serta Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA).

Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan variabel kontrol, yaitu ukuran bank (size) yang diduga ikut berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA). Variabel kontrol adalah variabel yang dapat mengeleminir kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan karena variabel kontrol digunakan untuk menghindari (mengeliminasi) adanya unsur bias dalam hasil regresi. Ukuran bank (size) digunakan sebagai variabel kontrol karena diasosiasikan dengan kinerja (tingkat profitabilitas dan risiko) bank dan adanya pengaruh dari skala profitabilitas yang didapat (Berhasak, 2009).

Gambar 2.1. Model Penelitian

(+) (-) (-) (+)

(+)

Variabel Kontrol Capital Adequacy Ratio (CAR)

Non Performing Loan (NPL)

BOPO

Net Interest Margin (NIM)

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Size

(44)

24

2.4. Pengembangan Hipotesis

2.4.1. Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return on Asset (ROA)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan

kemampuan bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan

mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Kuncoro dan Suhardjono, 2002).

Semakin tinggi CAR maka semakin baik kondisi sebuah bank. Jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas (Kuncoro dan Suhardjono, 2002). Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013, besarnya CAR yang harus dicapai oleh suatu bank minimal 9%.

Uraian tersebut di atas menerangkan bahwa terdapat pengaruh antara Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return on Asset (ROA). Dalam hal ini penulis memprediksi adanya pengaruh positif Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return on Asset (ROA).

H1: Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA).

2.4.2. Pengaruh Rasio Non Performing Loan (NPL) terhadap Return on Asset (ROA)

(45)

25

karena situasi lingkungan ekternal dan internal perbankan mengalami perkembangan pesat maka akan diikuti semakin kompleksnya risiko bagi

kegiatan usaha perbankan. Menurut Peraturan Bank Indonesia tersebut, salah satu risiko usaha bank adalah risiko kredit, yang didefinisikan sebagai risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajiban. Credit risk adalah risiko yang dihadapi bank karena menyalurkan dananya dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat. Karena berbagai sebab, debitur mungkin saja menjadi tidak memenuhi kewajibannya kepada bank seperti pembayaran pokok pinjaman, pembayaran bunga dan lain-lain. Tidak terpenuhinya kewajiban nasabah kepada bank menyebabkan bank menderita kerugian dengan tidak diterimanya penerimaan yang sebelumnya sudah diperkirakan.

Apabila suatu bank memiliki kondisi Non Performing Loan (NPL) tinggi maka akan memperbesar biaya baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin kecil NPL, maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank (Suyono, 2005). Agar nilai bank terhadap rasio ini baik, Bank Indonesia (BI) menetapkan kriteria rasio NPL net dibawah 5%.

Uraian tersebut di atas menerangkan bahwa terdapat pengaruh antara Non Performing Loan (NPL) terhadap Return on Asset (ROA). Dalam hal ini penulis memprediksi adanya pengaruh negatif Non Performing Loan (NPL) terhadap Return on Asset (ROA).

(46)

26

2.4.3. Pengaruh Rasio Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return on Asset (ROA)

Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, efisiensi operasi yaitu

memperbandingkan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya (biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan biaya operasi lainnya). Pendapatan operasi merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktifitas usahanya. Bank yang sehat rasio BOPO nya kurang dari 1 sebaliknya bank yang kurang sehat rasio BOPO nya lebih dari 1 (Suyono, 2005).

Uraian tersebut di atas menerangkan bahwa terdapat pengaruh antara Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return on Asset (ROA). Dalam hal ini penulis memprediksi adanya pengaruh negatif Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return on Asset (ROA).

(47)

27

2.4.4. Pengaruh Rasio Net Interest Margin (NIM) terhadap Return on Asset (ROA)

Net Interest Margin (NIM) adalah rasio antara aktiva produktif terhadap

pendapatan bunga. Pendapatan diperoleh dari bunga yang diterima dari pinjaman yang diberikan dikurangi dengan biaya bunga dari sumber dana yang

dikumpulkan. NIM mencerminkan risiko pasar yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan bank. Suatu bank dikatakan sehat apabila memiliki NIM diatas 2%. Untuk dapat meningkatkan perolehan NIM maka perlu menekan biaya dana, yaitu bunga yang dibayarkan oleh bank kepada masing-masing sumber dana yang bersangkutan. Secara keseluruhan, biaya yang harus dikeluarkan oleh bank akan menentukan berapa persen bank harus menetapkan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada nasabahnya untuk memperoleh pendapatan netto bank. Dalam hal ini tingkat suku bunga

menentukan NIM. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Kasmir, 2003).

Uraian tersebut di atas menerangkan bahwa terdapat pengaruh antara Net Interest Margin (NIM) terhadap Return on Asset (ROA). Dalam hal ini penulis

memprediksi adanya pengaruh positif Net Interest Margin (NIM) terhadap Return on Asset (ROA).

(48)

28

2.4.5. Pengaruh Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA)

Suatu bank likuid bila bank dapat memenuhi kewajibannya, dapat membayar kembali semua deposannya, serta memenuhi semua permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Perkiraan kebutuhan likuiditas dipengaruhi oleh perilaku penarikan nasabah, sifat dan jenis sumber dana yang dikelola bank (Werdaningtyas, 2002).

Salah satu ukuran bank untuk menghitung likuiditas bank adalah menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Ketentuan Bank Indonesia tentang LDR yaitu antara rasio 85% hingga 110% (Kasmir, 2003).

Uraian tersebut di atas menerangkan bahwa terdapat pengaruh antara Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA). Dalam hal ini penulis memprediksi adanya pengaruh positif Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA).

(49)

29

2.4.6. Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio

(LDR) terhadap Return on Asset (ROA)

Dalam hal ini penulis bermaksud mengukur pengaruh antara Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA) secara simultan.

H6: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin

(50)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2013. 3.1.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto, 1998). Ada dua metode pengambilan sampel, yaitu pengambilan sampel berbasis pada

probabilitas (pemilihan secara random) atau pengambilan sampel secara nonprobabilitas (pemilihan nonrandom) (Jogiyanto, 2010).

Secara probabilitas, metode-metode yang dapat digunakan adalah: 1. Random sederhana (simple random)

2. Random kompleks (complex random) yang dapat berupa sebagai berikut ini: a. Systematic random sampling

(51)

31

Pengambilan sampel secara nonprobabilitas (pemilihan nonrandom) dapat dilakukan metode-metode sebagai berikut ini:

1. Convenience

2. Purposive, terdiri dari: a. Judgment

b. Quota 3. Snowball

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Jogiyanto, 2010).

Dalam penelitian ini pertimbangan dan kriteria yang ditentukan oleh penulis adalah:

1. Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2013.

2. Tersedia laporan keuangan lengkap periode 2011-2013 (rasio per triwulan dan tidak dirata-rata) yang dipublikasikan untuk input data analisis. Tabel 3.1. Penentuan Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah

1 Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank

Indonesia periode 2011-2013. 4

2

Bank Umum Milik Negara (Persero) yang tidak tersedia laporan keuangan (rasio per triwulan dan tidak dirata-rata) yang

dipublikasikan untuk input data analisis.

(0)

Sampel 4

(52)

32

Berdasarkan pertimbangan dan kriteria tersebut di atas maka sampel dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.2. Daftar Sampel Penelitian

No. Nama Bank

1 Bank Mandiri (Persero), Tbk.

2 Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 3 Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 4 Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Sumber: Data sekunder yang diolah

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder tersebut berupa laporan keuangan Bank Mandiri (Persero), Tbk; Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk; Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk; dan Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk periode 2011-2013 yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR).

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

(53)

33

Bank Mandiri (Persero), Tbk; Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk; Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk; dan Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk periode 2011 sampai 2013.

3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.3.1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan rasio Return on Asset (ROA).

ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas dan mengelola tingkat efisiensi usaha bank secara keseluruhan.

3.3.2. Variabel Independen

(54)

34

Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang diukur dengan:

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan

kemampuan bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank.

2. Non Performing Loan (NPL)

Non Performing Loan (NPL) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur potensi kerugian bank.

3. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional.

4. Net Interest Margin (NIM)

(55)

35

5. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

3.3.3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dapat mengeleminir kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan karena variabel kontrol digunakan untuk menghindari (mengeliminasi) adanya unsur bias dalam hasil regresi. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran bank (size). Size dimasukkan sebagai variabel kontrol karena perusahaan besar memiliki kemungkinan lebih besar untuk meningkatkan profitabilitasnya, seperti membeli persediaan dalam jumlah besar sehingga bisa memperoleh potongan harga, mendapatkan berbagai kemudahan dari para pemasok/distributor, serta mendapatkan periode atau jangka waktu pembayaran yang lebih lama jika dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Selain itu perusahaan besar juga lebih mampu menjaga tingkat kolektibilitas piutangnya jika dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.

(56)

36

besar maka size dalam penelitian ini diukur dengan logaritma natural total aset dengan tujuan untuk menyeragamkan data dengan variabel lainnya.

3.4. Metode Analisis Data 3.4.1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi yang berupa nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari masing-masing variabel (Ghozali, 2011).

3.4.2. Uji Asumsi Klasik

Tujuan uji asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias, dan konsisten.

3.4.2.1. Uji Normalitas

(57)

37

3.4.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling korelasi, maka variabel-variabel ini tidak

orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model, penulis akan melihat Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan alat bantu program Statistical Product and Service Solution (SPSS).

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai

tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan VIF < 10, berarti tidak ada multikolinearitas antar variabel dalam model regresi (Ghozali, 2011).

3.4.2.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

(58)

38

tidaknya masalah autokorelasi, penulis akan melakukan uji Durbin-Watson dengan syarat du < DW < 4 - du (Ghozali, 2011).

3.4.2.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Sebuah model regresi yang baik adalah model regresi yang mempunyai data yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentize. 3.4.3. Uji Kelayakan Model

3.4.3.1. Uji F

(59)

39

atau 5% maka hal ini berarti variabel independen yang dimasukkan ke dalam model tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.

3.4.3.2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien dtereminasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel-variabel dependen amat terbatas, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing

pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasiyang tinggi (Ghozali, 2011).

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka R2 pasti meningkat, tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.

(60)

40

R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap nilai nol. Secara matematis jika nilai R2 = 1 maka adjusted R2 = R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0 maka adjusted R2 = (1-k)/(n-k). Jika k > 1 maka adjusted R2 akan bernilai negatif.

3.4.4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Model regresi linear berganda ditunjukkan oleh persamaan berikut ini:

Keterangan:

Y = Profitabilitas, yaitu Return on Assets (ROA) α = Konstanta

β1 - β6 = Koefisien Regresi, yaitu besaran perubahan variabel terikat akibat

perubahan tiap unit variabel bebas X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR)

X2 = Non Performing Loan (NPL)

X3 = Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

X4 = Net Interest Margin (NIM)

X5 = Loan to Deposit Ratio (LDR)

X6 = Ukuran Bank (Size)

ε = Error

Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini:

1. H0 diterima dan Ha ditolak, yaitu apabila ρ value > 0.05 atau bila nilai

(61)

41

2. H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu apabila ρ value < 0.05 atau bila nilai

signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini layak untuk digunakan dalam penelitian.

Kemudian dilakukan pengujian ketepatan perkiraan (R2). Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R2) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari dua variabel independen, maka lebih baik menggunakan nilai adjusted R2.

3.5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara parsial (uji t). Uji t dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut: 1. Ho = β1 = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap

variabel dependen.

2. Ho = β1≠ 0, artinya ada pengaruh antara variabel independen terhadap

variabel dependen.

(62)

42

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik t dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung < t tabel, artinya variabel

independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. 2. Ho ditolak dan Ha diterima apabila t hitung > t tabel, artinya variabel

(63)

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uji t dapat diketahui bahwa terdapat tiga hipotesis yang dinyatakan didukung yaitu hipotesis terkait BOPO, NIM, dan LDR, serta terdapat dua hipotesis yang dinyatakan tidak didukung yaitu hipotesis terkait CAR dan NPL. Hal ini menunjukkan bahwa BOPO, NIM, dan LDR merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya ROA pada Bank Umum Milik Negara (Persero) di Indonesia.

Berdasarkan hasil perhitungan, analisis, dan pembahasan pada bab sebelumnya maka diperoleh beberapa kesimpulan terkait dengan tujuan penelitian:

1. Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Return on Asset (ROA) Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2013, H1 dalam penelitian ini dinyatakan tidak

didukung.

2. Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA) Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2013, H2 dalam penelitian ini dinyatakan tidak

didukung.

(64)

68

(Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2013, H3 dalam

penelitian ini dinyatakan didukung.

4. Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA) Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2013, H4 dalam penelitian ini dinyatakan didukung.

5. Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA) Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2013, H5 dalam penelitian ini dinyatakan didukung.

6. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA) Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2013 secara bersama-sama (simultan), H6 dalam

penelitian ini dinyatakan didukung.

5.2. Implikasi Hasil Penelitian

(65)

69

5.3. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Terdapat keterbatasan akses data terkait laporan keuangan sehingga terjadi keterbatasan pada objek penelitian yang hanya berjumlah 4 bank saja. Selain itu, walaupun nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini tergolong besar (baik) yaitu sebesar 91,3%, namun hal ini berarti masih terdapat 8,7% faktor-faktor lain diluar variabel dalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi hasil penelitian terkait profitabilitas.

5.4. Saran

Bagi penelitian selanjutnya yang sejenis hendaknya memberikan perbaikan-perbaikan terhadap penelitian ini sehingga hasil yang akan didapat selanjutnya menjadi lebih baik. Adapun saran yang diusulkan untuk penelitian selanjutnya adalah:

1. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar mengambil sampel dari jenis bank yang berbeda atau bahkan dari jenis perusahaan yang berbeda dengan sampel dalam penelitian ini, seperti Bank Devisa, Bank Non-Devisa, Bank Campuran, Bank Pembangunan Daerah, dan sebagainya sehingga dapat diketahui bagaimana variabel-variabel independen dalam penelitian ini mempengaruhi variabel dependennya untuk jenis bank atau perusahaan yang berbeda.

(66)

70

Equity Ratio (DER), Proporsi Dana Pihak Ketiga (DPK), dan sebagainya sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik lagi.

(67)

DAFTAR PUSTAKA

Adyani, Lyla Rahma. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas (ROA) (pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di BEI periode Desember 2005 -

September 2010). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Unversitas Diponegoro. Ali, Masyhud. 2006. Asset Liability Management: Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko

Operasional. Jakarta: PT Gramedia.

Bank Indonesia. 2013. Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia.

_________________ . 2003. Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia. Berhasak, Eramus. 2009. Efek Modal Kerja dan Profitabilitas Perusahaan-Perusahaan di

Industri Manufaktur di Indonesia pada Tahun 2007. Tesis. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Djarwanto, Ps. 1998. Soal-Jawab Statistik. Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. 2003. Keputusan “Go-Public” dan Hubungannya dengan Kinerja Bank-Bank Swasta di Indonesia. Media Riset Bisnis dan Manajemen.

Husnan, Suad. 1998. Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan. Buku 2. Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto, H.M. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Edisi Ke 4. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

_________________ . 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

(68)

Limpaphayom, Piman dan Siraphat Polwitoon. 2004. Bank Relationship and Firm

Performance: Evidence from Thailand before The Asian Financial Crisis. Journal of Business Finance and Accounting.

Muljono, Teguh Pudjo. 1999. Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan. Edisi Revisi 1999, Cetakan 6. Jakarta: Jakarta Djambatan.

Pramuka, Bambang Agus. 2008. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat

Profitabilitas Bank Umum Syariah. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis, dan Sektor Publik.

Prasetya, Frendy. 2011. Analisis Pengaruh Diferensiasi, Promosi, dan Positioning Terhadap Keputusan Pembelian. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Rindhatmono, Ferdi. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Pasca Merger di Indonesia. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: CV Alfabeta. Sukarno, Kartika Wahyu dan Muhamad Syaichu. 2006. Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia. Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi.

Suyono, Agus. 2005. Analisis Rasio-rasio Bank yang Berpengaruh Terhadap Return on Asset. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Tamba, Erida Gabriella Handayani. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Jakarta: Penerbit Pustaka Yustisia. Werdaningtyas, Hesti. 2002. Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over

Pramerger di Indonesia. Jurnal Manajemen Indonesia.

Gambar

Tabel 1.1. Rata-rata ROA, CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR pada Bank
Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1. Model Penelitian
Tabel 3.1. Penentuan Sampel Penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan keputusan yang diperolehi daripada pembangunan dan pengujian topologi, saiz kekisi 0.380m dan jarak ke akses paling hampir digunakan dalam analisa

Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk melihat lebih jauh mengenai bagaimana Melayu Islam Beraja sebagai sistem yang monarki absolut mampu dapat menjadi

Sama halnya dengan CAR, suatu perusahaan memiliki kinerja yang baik jika kepemilikan institusional tinggi maka akan meningkatkan nilai CAR.. Akan tetapi hasil pengujian

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran yang bervariasi dalam pengembangan kognitif melalui media berbasis alam sangatlah penting bagi anak TK Pertiwi Kroyo

Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang yaitu melewati Tanggal 16 Maret 2021, maka jumlah yang akan dikembalikan akan disertai bunga dengan memperhatikan tingkat suku

Edwards III yang menjelaskan bahwa kebijakan dipengaruhi oleh 4 (empat) variabel yakni (1) komunikasi, (2) sumber daya, (3) disposisi, dan (4) struktur birokrasi, dan keempat

3.7 Teknik Analisis Data Sebelum melakukan analisis data, peneliti memiliki hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat pengaruh antara