SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DAN
PENGGAJIAN
DI DIREKTORAT METROLOGI BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
TOAT HIDAYATULLOH
1.05.10.379
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
v
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR SIMBOL... xiii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan... 4
1.4 Kegunaan Penelitian... 5
1.5 Batasan Masalah... 6
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6
vi
BAB II LANDASAN TEORI... 9
2.1. Pengertian Sistem ... 9
2.1.1. Bentuk Dasar Sistem ... 9
2.2. Pengertian Gaji... 18
2.3. Pengertian Arsip... 18
2.4. JAVA RMI... 18
2.5 Perangkat Lunak Pendukung... 20
2.5.1 Netbeans ... 20
2.1.1 MySQL... 21
2.6 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 22
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 23
3.1. Objek Penelitian... 23
3.2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 23
3.2.2. Visi dan Misi Perusahaan... 26
3.2.3. Struktur Organisasi Direktorat Metrologi ... 27
3.2.4. Deskripsi Tugas ... 28
3.2. Metode Penelitian... 39
vii
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 40
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder... 41
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 41
3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 48
3.3.1. Analisis Dokumen ... 48
3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 51
3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 66
4.1 Perancangan Sistem ... 66
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 66
4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 67
4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 67
4.1.4. Perancangan Basis Data ... 84
4.2. Perancangan Antar Muka... 97
4.2.1. Struktur Menu ... 97
4.2.2. Perancangan Input ... 98
4.2.3. Perancangan Output ... 105
viii
4.4. Implementasi ... 108
4.4.1. Batasan Implementasi (optional)... 108
4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak... 108
4.4.3. Implementasi Perangkat Keras... 109
4.4.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)... 110
4.4.5. Implementasi Antar Muka ... 116
4.5. Pengujian... 121
4.5.1. Rencana Pengujian ... 121
4.5.2. Kasus dan Hasil Pengujian... 122
4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 127
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 127
5.1 Kesimpulan ... 127
5.2. Saran... 127
DAFTAR PUSTAKA ...127
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Andri Kristanto. 2008.Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Java Media.
Yogyakarta
Abdul Kadir. 2003.Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto.2005.Analisis & Desain. Andi. Yogyakarta.
Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta
Jogiyanto.2001.Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Teknik Bisnis. Andi. Yogyakarta.
http://netbeans.org/community/contribute/index_id.html/ 20/05/2013).
Shildt, Herbert.2005. Java: A Beginner Guide, Third Edition.Mc GrawHill. New York.
Soemaraso,SR.2004.Akuntansi: Suatu Pengantar 1 Edisi 5.Jakarta
Mulyadi.2001.Sistem Akuntansi.Salemba Empat.Jakarta.
iii
KATA PENGANTAR Bissmilahirahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah SWT., Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan segala kenikmatan baik nikmat jasmani maupun rohani berupa ilmu,
kesehatan, kebahagiaan dan kemampuan kepada penulis untuk menuangkan ide dan gagasan dalam karya ilmiah penelitian tugas akhir ini.
Laporan Penelitian Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung. Dengan terselesaikannya Laporan Penelitian Skripsi ini, penulis ungkapkan rasa syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Dan tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.M.sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
3. Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Prodi Sistem Informasi.
4. Iyan Gustian,S.Kom, M.Kom, selaku dosen wali.
5. Andri Sahata S, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing.
6. Seluruh staff pengajar di program studi Sistem Informasi (S1) fakultas
teknik dan ilmu komputer Universitas Komputer Indonesia. 7 Kepala dan seluruh staff Direktorat Metrologi Bandung.
iv
9. Adik-adik saya tercinta (Alisa dan M.Alwan) yang selalu memperhatikan
dan memberikan semangat, semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan mereka.
10. Teman-teman Sistem Informasi 09 yang slalu memberikan dukungannya
baik moril maupun materil.
11. Semua pihak yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam susunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan kualitas karya ilmiah dan proses pembelajaran penulis.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca.
Bandung, Juni 2014
1. DATA DIRI
Nama Lengkap : Toat Hidayatulloh
Nama Panggilan : Toink
Tempat, Tanggal Lahir : Cimahi, 04 April 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Hobi : Musik , Futsal
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl Cimindi Tengah RT 04/15 No 45 Cimahi
No. Telp : 085722764427
E-mail : toink.progressiverock@gmail.com Indonesia (UNIKOM Bandung) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Sistem Informasi (Angkatan 2010)
Sedang menempuhstudy
2007-2010 SMK TI Pembangunan Cimahi Lulus/Berijazah
2004-2007 SMP Negeri 7 Cimahi Lulus/Berijazah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berkembangnya informasi dan komputer saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga banyak badan usaha bersaing untuk meningkatkan pengetahuan
dibidang teknologi informasi. Sistem lama yang dilakukan secara ditulis atau dicatat kedalam suatu pembukuan mulai ditinggalkan dan beralih ke sistem komputerisasi,
yang dirasa lebih cepat dan akurat dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan. Penggunaan komputer yang umum adalah penggunaan komputer di suatu perusahaan. Fungsi dari penggunaan komputer pada suatu perusahaan pada umumnya
adalah sebagai alat bantu pengolahan data, perhitungan gaji karyawan, dan lain-lain. Salah satu pertimbangan perusahaan dalam penggunaan komputer diantaranya
adalah dapat tersedianya data yang dapat memberikan informasi yang handal, cepat, akurat, dan tepat waktu. Cara-cara manual mungkin masih saja dapat dipergunakan bila data yang diolah masih sedikit. Tetapi bagaimana kalau data yang diolah
jumlahnya sudah ratusan, atau bahkan ribuan. Tentu saja SDM yang mengolahnya akan merasakan kejenuhan dan lama-kelamaan informasi yang dihasilkan mungkin
mengganggu perkembangan perusahaan. Pengolahan data yang cepat, tepat dan tingkat keakuratan yang tinggi akan mempermudah suatu perusahaan dalam
mengelola suatu sistem sebaliknya sistem lama yang masih agak lambat tidak akan mampu mendukung kegiatan proses kerja suatu perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan tersebut. Semakin baik sistem informasi yang dipergunakan maka semakin baik pula informasi yang akan dihasilkan. Untuk menyediakan informasi yang baik tersebut harus didukung oleh penggunaan media dan sistem informasi
yang baik, mudah dioperasikan serta sumber daya manusia yang terlatih.
Dengan menggunakan sistem yang bersifat komputerisasi hasil yang dicapai
akan lebih optimal dan pekerjaan yang dilakukan akan lebih mudah, efektif dan efisien. Pembuatan program aplikasi (software) akan memperluas pemanfaatan komputer dalam dunia pendidikan maupun dunia kerja untuk mendapatkan informasi
yang cepat, akurat dan tepat waktu.
Pada Direktorat Metrologi Bandung masih mengalami kesulitan dalam pengelolaan data karena masih melakukan proses manual dalam pengarsipan yang
masih menggunakan buku besar sehingga pengelolaan data yang lambat dan memakan waktu yang lama serta perhitungan gaji yang belum terintergrasi dengan database.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, perlu diadakan pembangunan
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan analisis dan latar belakang masalah yang di uraikan di
atas,maka dapat di rumuskan masalah dalam penelitin ini sebagai berikut :
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
dapat diambil adalah :
1. Proses penggajian yang belum terintegrasi dengan database.
2. Adanya keterbatasan sistem pada pengarsipan sertifikat , surat masuk , surat disposisi dan surat keluar yang masih manual dan belum terintegrasi dengan database.
3. Adanya keterbatasan dalam proses pencarian sertifikat yang membutuhkan waktu yang cukup lama dan sulit karena belum adanya media
penyimpanan berupa database. 1.2.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menggambarkan Pengarsipan Dan Penggajian yang sedang
berjalan pada instansi Direktorat Metrologi.
2. Bagaimana membuat suatu Sistem Informasi Pengarsipan Dan Penggajian
yang dapat terintegrasi dengan database dalam pengolahan data pada instansi Direktorat Metrologi.
3. Bagaimana mengimplementasikan Sistem Informasi Pengarsipan Dan
pemrograman terintegrasi dengan database sehingga menjadi paket aplikasi siap pakai.
4. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Pengarsipan Dan Penggajian yang sedang berjalan pada instansi Direktorat Metrologi.
1.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini memberikan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam penyajian informasi
pengarsipan dan penggajian.
1.3.1. Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat sistem informasi pengarsipan dan penggajian yang terintegrasi dengan database pada instansi Direktorat Metrologi guna mengolah data dengan cepat , akurat dan efisien.
1.3.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menggambarkan Sistem Informasi Pengarsipan Dan Penggajian yang sedang berjalan pada instansi Direktorat Metrologi.
2. Untuk membuat suatu Sistem Informasi Pengarsipan Dan Penggajian
yang dapat terintegrasi dengan database dalam pengolahan data pada instansi Direktorat Metrologi.
pemrograman terintegrasi dengan database sehingga menjadi paket aplikasi siap pakai.
4. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi Pengarsipan Dan Penggajian yang sedang berjalan pada instansi Direktorat Metrologi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian adalah manfaat yang ingin dicapai dari sebuah penelitian. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
1.4.1. Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan memberikan kontrisbusi yang baik :
Bagi Perusahaan
1. Meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat mengolah data.
2. Mempermudah pegawai dalam melakukan pengarsipan dan perhitungan
gaji pegawai secara efektif dan efisien 1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Kegunaan Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu menejemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek).
2. Kegunaan Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan
dan gambaran yang lebih jelas mengenai Sistem Informasi yang telah didapatkan dibangku kuliah. Selain itu penelitian ini berguna sebagai salah satu syarat
kelulusan Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer. 3. Kegunaan bagi Peneliti Lain
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan pembaca mengenai pengaplikasian ilmu pengetahuan yang di dapat mengenai tujuan atas Sistem Informasi Pengolahan Data Kepegawaian dan
Pengarsipan Berbasis Client Server .Sehingga hal tersebut dapat dipergunakan sebagai referensi untuk peneliti lainnya yang berkaitan dengan judul Skripsi ini.
1.5 Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah yang dibahas sebagai berikut :
1. Sistem informasi yang di bangun hanya mencakup pengarsipan dokumen sertifikat , surat masuk , surat keluar.
2. Sistem informasi yang di buat tidak mencakup pembuatan surat keluar.
3. Sistem informasi ini hanya melakukan proses perhitungan gaji.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi
berlokasi di Jl Pasteur No 27 Bandung 40171.
1.6.2 Waktu Penelitian
Waktu Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret 2014
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Sistematika Penulisan
Sistematika penelitian dalam skripsi dibagi kedalam 5 bab, yaitu
Bab I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penelitian.
Bab II. LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi landasan teori yang relevan dengan tema penelitian skripsi dan juga konsep pembuatan sistem informasi..
Bab III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang gambaran objek penelitian yang menyangkut visi misi perusahaan, struktur organisasi, dll. Didalam bab ini juga akan
dijelaskan metode penelitian yang digunakan, untuk membuat sistem informasi meliputi desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan
data, dan analisis sistem yang berjalan dan yang diusulkan. Bab IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang perancangan sistem, perancangan antar
muka, perancangan arsitektur jaringan, dan implementasi serta pengujian sistem informasi yang telah dibangun.
Bab V. KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Sistem dapat didefinisikan menurut dua kelompok pendekatan sistem, yaitu
yang melakukan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemen. Definisi sistem berdasarkar pendekatan yang menekankan prosedur adalah
sebagai berikut :
Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 2) : “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama”.
Dari dua pengertian tersebut, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada
komponen atau elemennya. Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan.
2.1.1. Bentuk Dasar Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 4) : Bentuk umum dari suatu sistem
2.1.2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,yaitu
mempunyai komponen-komponen, batas sistem lingkungan luar sistem,masukan,keluaran,pengolah dan sasaran atau tujuan.
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu
kesatuan.Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.LIngkungan luar yang menguntungkan merupakan 2nergy dari sistem dan dengan
4. Penghubung sisitem
Penghubung merupakan media yang menggabungkan antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya.Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem lainnya.Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung.Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.Masukan dapat berupa perawatan dan masukan sinyal menergi yaitu maintenance input adalah energy yang dimasukkan agar sistem
tersebut dapat berjalan.Sinyal input adalah energi yamg diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yag berguna.Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem yang lain. 7. Pengolahan Sistem
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunya tujuan dan sasaran,kalau sistem tidak
mempunyai sasaran maka sistem tidak aka nada.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.Sasaran sangat
berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan. Menurut Al-Bahra Ladjmudin (2013:3).
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya.Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda
untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut.
Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang.Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak,sistem
alamiah,sifat yang bersifat determinicstic dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan
dibawah ini
1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang
pencipta alam).
3. Sistem tertentu (deterministic system)dan sistem tak tentu (probabilistic system).Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku
jangka waktu yang lama.Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung probabilitas.
4. Sistem tertutup dan Sistem terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.Menurut
Al-Bahra Ladjmudin (2013:6) 2.2. Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 8) Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat. Informasi yang diperoleh dari pengolahan data dapat dinilai berdasarkan sifatnya.
Sifat informasi yang menentukan nilai informasi adalah sebagai berikut : 1. Kemudahan dalam memperoleh
2. Sifat luas dan kelengkapannya 3. Ketelitian (accuracy)
4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
6. Kejelasan (clarity)
7. Fleksibilitas/keluwesannya
8. Dapat dibuktikan
9. Tidak ada prasangka, dan
10. Dapat diukur
2.2.1 Konsep dasar informasi
Untuk informasi yang di hasilkan dari suatu proses pengolahan data
harus memiliki kualitas yang berbeda. Menurut Jogianto (2005: 10) kualitas informasi terdiri dari tiga hal yaitu akurat, relevan dan tepat waktu.
1. Akurat
Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi
gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
a. Kelengkapan (Completeness) Informasi
Informasi yang dihasilkan terdiri dari satu kesatuan informasi yang
menyeluruh dan mencangkup berbagai hal yang terkait di dalamnya. Karena apabila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan
kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
b. Kebenaran (Correctness) Informasi
Informasi yang di hasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah
benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
c. Keamanan (Security) Informasi
Sebuah informasi harus aman, dalam arti hanya di akses oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja sesuai dengan sifat dan tujuan dari
informasi tersebut. 2. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda, maka informasi bisa di katakana berguna jika benar-benar
berguna dan di butuhkan pemakainya. 3. Tepat pada waktunya
Beberapa informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merpakan landasan di dalam mengambil keputusan.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Al-Bahra Ladjmudin (2013:14) Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen
-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat unsur yang
secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna. Sistem informasi juga mempunyai beberapa komponen, yaitu :
1. Hardware (perangkat keras)
seperti : keyboard, monitor, microprocessor dan lain sebagainya.
2. Software (perangkat lunak) 3. Brainware (manusia) 4. Data
5. Prosedur atau metode-metode.
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:12) Istilah dalam komponen sistem informasi adalah blok bangunan (building block) yang dapat di bagi menjadi enam blok, yaitu :
1. Blok masukan (input block)
Blok input merupakan data–data yang masuk ke dalam sistem informasi,
yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar yang dapat diolah menjadi suatu informasi tertentu.
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan mengolah data input untuk menghasilkan suatu informasi yang
dibutuhkan.
3. Blok keluaran (output block)
Merupakan informasi yang menghasilkan sekumpulan data yang nantinya akan disimpan berupa data cetak laporan.
4. Blok teknologi (technologi block)
Blok teknologi merupakan penunjang utama dalam berlangsunganya sistem informasi. Yang memiliki beberapa komponen yaitu alat memasukan
data (input device), alat untuk menyimpan dan mengakses data (storege device), alat untuk menghasilkan dan mengirimkan keluaran (output divice) dan alat untuk membantuk pengendalian sistem secara keseluruan (control
device). Teknologi informasi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainare), perangkat lunak (software), dan perangkat keras
(hardware).
5. Blok basis data (database block)
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dan
perlu di organisasi sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal–hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan kerusakan dalam penggunaan sistem.
2.2. Pengertian Gaji
Menurut Soemarso S.“Gaji sebagai imbalan yang diberikan kepada pegawai yang diberi tugas- tugas administrasi dan pimpinan yang jumlahnya biasa
tetap secara bulanan”.
Sedangkan menurut Mulyadi (2001: 373), “gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang
jabatan menager, pegawai administrasi, supervisor, dll yang pada umumnya gaji
dibayarkan tetap tiap bulan”.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan
sejumlah uang yang ditetapkan dan diterima seseorang atas pekerjaannya yang ditetapkan berdasarkan perhitungan masa waktu panjang (satu bulan).
2.3. Pengertian Arsip
Arsip adalah suatu kumpulan warkat yan disimpan secara sistematis ,karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat
ditemukan kembali (The Liang Gie,2000:118).
2.4. JAVA RMI
1 . RMI (Remote Method Invocation)
untuk merancang aplikasi terdistribusi dimana methods dari remote object dapat dipanggil dari JVM (Java Virtual Machine) lain, yang mungkin berjalan pada host
yang berbeda.
Remote object adalah object dari RMI yang direferensikan secara remote.
Pemrogram seakan-akan memanggil method dari kelas file lokal sedangkan dalam kenyataannya method yang bersifat remote disimpan di JVM server dan diakses oleh client. Dalam RMI, server akan menunggu remote object, membuat referensi
dan menunggu client untuk memanggil methods dari remote object ini. Sedangkan client akan mendapatkan remote reference dari satu atau lebih
remote object dan memanggil methods untuk remote object tersebut. Adapun dalam membangun RMI diperlukan langkah-langkah yaitu :
1. Membuat interface yang turunan dari kelas java.rmi.Remote dan setiap method
yang dideklarasikan melemparkan eksepsi java.rmi.RemoteException. 2. Membuat kelas yang turunan dari kelas java.rmi.UnicastRemoteObject dan
mengimplementasi semua method dari interface yang sudah dibuat tadi.
3. Kelas yang telah dibuat tadi harus memiliki konstruktor yang melempar eksepsi java.rmi.RemoteException.
2.5 Perangkat Lunak Pendukung
Untuk membuat sistem informasi yang terkomputerisasi tentu memerlukan
perangkat lunak, yang berfungsi sebagai pendukung pembuatan sistem informasi tersebut. Adapun perangkat lunak pendukung yang digunakan peneliti adalah
Netbeans, MySQL. 2.5.1 Netbeans
NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan
pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir 100 mitra (dan terus bertambah!). Sun Microsystems mendirikan proyek kode
terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama. Saat ini terdapat dua produk : NetBeans IDE dan NetBeans Platform.
NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan - sebuah kakas
untuk pemrogram menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java - namun dapat mendukung bahasa
pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan.
Tersedia juga NetBeans Platform; sebuah fondasi yang modular dan dapat diperluas yang dapat digunakan sebagai perangkat lunak dasar untuk membuat
Kedua produk adalah kode terbuka (open source) dan bebas (free) untuk penggunaan komersial dan non komersial. Kode sumber tersedia untuk guna ulang
dengan lisensi Common Development and Distribution License (CDDL).
2.1.1 MySQL
Menurut Betha Sidik (2005 : 1) dalam buku yang berjudul MySQL untuk pengguna, Administrator, dan Pengembang Aplikasi Web, “MySQL adalah perangkat lunak sistem manajemen basis data yang sangat popular dikalangan
pemrogramanweb, terutama dilingkungan linux dengan menggunakanscript PHP dan Perl”. MySQL merupakan database yang paling populer digunakan untuk
membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola datanya.
Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul
dibandingkan database server lainnya, terutama dalam kecepatan. Berikut ini adalah bebrapa kelebihan MySQL, antara lain :
1. Portability
Database MySQL berfungsi dengan stabil tanpa kendala, berarti berlaku pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X Server,
Solaris, Amiga, HP-Unix, dan lain-lain.
2. Multiuser
3. Security
Sistem keamanan pada MySQL mempunyai beberapa lapisan keamanan
seperti tingkatan subnetmask, hostname, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetil serta kata sandi terenkripsi.
4. Scalability dan limits
MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah
recordslebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5 milyar baris. Selain itu batas
indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
2.6 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi serta untuk pengembangan sistem informasi tersebut.
2.6.1. Metode Pendekatan
Peneliti dalam melakukan penelitian menggunakan Metode pendekatan terstruktur. Metode terstruktur adalah pengembangan sebuah
model dari hasil analisa pemecahan masalah dengan menggunakan sebuah sistem komputer yang memiliki komponen-komponen dan hubungannya
yang sama atau serupa dengan permasalahan aslinya .Metode pendekatan terstruktur memiliki tool-tool(alat bantu)untuk perancangan sistem seperti
2.6.2. Metode Pengembangan
Untuk mempermudah penyusunan laporan dan pembuatan
perangkat lunak maka metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode paradigma prototype model seperti yang tertera pada gambar berikut
ini :
1. Pengembangan dan pemakai bertemu 2. Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem
3. Pengembangan mulai membuat protype
4. Pemakai menguji prototype dan memberikan kritikan atau sasaran
5. Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai(User)
6. Pengembangan perampungan sistem dengan masukan terakhir dari pemakai
Gambar 3.3 Mekanisme pengembangan sistem dengan Prototype (Sumber : Abdul Kadir(2003:417))
Adapun penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai
Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem
bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.
2. Pembuatan Prototype
Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan
-kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi : perancangan sistem yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan
coding yaitu menterjemahkan hasil rancangan kedalam bentuk bahasa pemograman yang akan menjadi sebuah sistem informasi yang diharapkan
oleh Users.
3. Pengujian Prototype
Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang
sistem dan Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau
masukan bila terdapat kekurangan pada program. 4. Perbaikan Prototype
Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Tempat yang dijadikan peneliti sebagai objek penelitian yakni Direktorat
Metrologi Bandung. Instansi yang menangani kegiatan Metrologi legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negeri Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
Menurut Sugiyono (2009:38) pengertian objek penelitian adalah
sebagai berikut :
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa objek penelitian
adalah suatu sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk
mendapatkan data tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda.
3.2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
metrologi yang berhubungan dengan satuan-satuan, cara-cara, atau metode-metode pengukuran alat-alat ukur, timbangan dan perlengkapannya ( UTTP ),
serta peraturan-peraturan pelengkap yang ditetapkan dalam pengawasan dan kebenaran pengukuran.
Kegiatan metrologi legal di Indonesia secara resmi dimulai sejak tahun 1923 yaitu mulai diberlakukannya Ordonansi Tera 1923, tanggal 2 Februari 1923, yang kemudian setelah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir adalah
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, tanggal 1 April 1981.
Secara kronologis sejarah perkembangan Direktorat Metrologi dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Tanggal 23 Februari 1923, Ordinansi Tera 1923 Stbl No. 57 berlaku,
bersamaan dengan dibentuknyaDiesnt Van Het Ijkwesen( Jawatan Tera ), masa transisi pelaksanaan undang-undang adalah 10 tahun.
2. Tanggal 1 Januari 1928, Ordonansi Tera 1928 Stbl No. 255 berlaku antara lain merubah masa transisi pelaksanaan Ordonansi Tera 1923 menjadi 15 tahun.
3. Tanggal 1 Januari 1938, dilenyapkannya secara hukum sistem ukuran-ukuran lama (kuno) di Indonesia.
5. Tanggal 21 Desember 1954, nama Jawatan Tera diganti menjadi Jawatan Metrologi dengan pertimbangan antara lain tugas Jawatan Tera tidak
hanya pekerjaan menera dan menera ulang ukuran-ukuran dan timbangan yang digunakan dunia perniagaan, tetapi pekerjaannya meluas sampai
lapangan pekerjaan penyelidikan mengenai teknik mengukur atas dasar pengetahuan dan perniagaan.
6. Tanggal 12 November 1962, nama Jawatan Metrologi diganti menjadi
Direktorat Metrologi.
7. Tanggal 11 September 1968, nama Direktorat Metrologi diganti menjadi
Direktorat Metrologi, Standarisasi, dan Normalisasi.
8. Tanggal 29 Mei 1975, nama Direktorat Metrologi, Standarisasi, dan Normalisasi diganti kembali menjadi Direktorat Metrologi.
9. Tanggal 1 April 1981, Ordonansi Tera 1949 diganti dengan Undang-Undang No. 2 tahun 1981 dengan pertimbangan perkembangan Sistem
Internasional.
Indonesia menjadi anggota OrganisasiInternational do Metrologie Legale
(OIML) sejak tahun 1960 dan menjadi anggota Asia Pasific Legal Metrologi
Forum(APLMF) sejak pembentukannya pada tahun 1994.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
evaluasi di bidang kemetrologian.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Direktorat Metrologi
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang sarana dan kerjasama
kemetrologian, standar ukuran dan laboratorium, teknik kemetrologian, sumber daya manusia, serta pengawasan dan penyuluhan kemetrologian. 2. Penyiapan, perumusan standar, norma, kriteria, dan prosedur di bidang
sarana dan kerjasama kemetrologian, standar ukuran dan laboratorium, teknik kemetrologian, sumber daya manusia kemetrologian, serta
pengawasan dan penyuluhan.
3. Pelaksanaan bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang sarana dan kerjasama kemetrologian, sumber daya manusia kemetrologian,
pengawasan dan penyuluhan kemetrologian.
4. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang sarana dan kerjasama
kemetrologian, standar ukuran laboratorium, teknik kemetrologian, sumber daya manusia kemetrologian, serta pengawasan dan penyuluhan kemetrologian.
5. Pelaksanaan urusan tata usaha persuratan dan rumah tangga Direktorat Metrologi.
Visi Direktorat Metrologi yaitu “Terwujudnya sistem metrologi legal yang efektif guna meningkatnya daya saing barang dan jasa serta perlindungan
produsen dan konsumen di era pasar global”.
2. Misi
Melakukan pengembangan dan pembangunan sistem Metrologi Legal melalui penggunaan satuan ukuran, penggunaan dan pengelolaan standar ukuran, metode-metode pengukuran maupun ketentuan UTTP
berdasarkan Undang- undang metrologi Legal untuk menjamin kebenaran pengukuran yang sama baik didalm negri maupun Internasional.
3.2.3. Struktur Organisasi Direktorat Metrologi
Pada setiap organisasi ditetapkan struktur organisasi yang
bertugas mengatur dengan mengendalikan intansi sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab. Sesuai dengan keputusan mentri perindustrian dan
Gambar 3.1Struktur Organisasi di Direktorat Metrologi Bandung
Keterangan:
Struktur organisasi Direktorat Metrologi terdiri dari: 1. Sub Direktorat Sarana dan Kerjasama Kemetrologian
2. Sub Direktorat Standar Ukuran dan Laboratorium Kemetrologian 3. Sub Direktorat Teknik Kemetrologian
4. Sub Direktorat Sumber Daya Manusia Kemetrologian
3.2.4. Deskripsi Tugas
Dari penjelasan mengenai struktur jabatan Direktorat Metrologi
Bandung Direktorat jendral perdagangan Dalam Negri departemen perdagangan, masing- masing bagian mempunyai tugas dan fungsinya sendiri.
Adapun tugas direktorat Metrologi Bandung adalah sebagai berikut: 1. Sub Direktorat Sarana dan Kerjasama Kemetrologian
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,
penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi di bidang sarana dan
kerja sama kemetrologian. Sub Direktorat Sarana dan Kerjasama Kemetrologian terdiri dari:
a. Seksi Piranti Kemetrologian
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan,
dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang piranti kemetrologian.
b. Seksi Kerjasama Kemetrologian
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis
serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang kerja sama kemetrologian nasional dan internasional.
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan
pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi di bidang standar ukuran dan laboratorium kemetrologian. Sub Direktorat Standar Ukuran dan
Laboratorium Kemetrologian terdiri dari:
a. Seksi Standar Massa, Listrik, Tekanan, dan Suhu
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di
bidang standar massa, listrik, tekanan, dan suhu. b. Seksi Standar Alat Ukur Arus, Panjang, dan Volume
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di
bidang standar alat ukur arus, panjang, dan volume. 3. Sub Direktorat Teknik Kemetrologian
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,
penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi di bidang teknik
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis
serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang massa, alat ukur listrik, tekanan, dan suhu.
b. Seksi Alat Ukur Arus, Panjang, dan Volume
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis
serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang alat ukur arus, panjang, dan volume.
4. Sub Direktorat Sumber Daya Manusia Kemetrologian
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan
pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi di bidang sumber daya manusia kemetrologian.
Sub Direktorat Sumber Daya Manusia Kemetrologian terdiri dari: a. Seksi Fasilitasi Tenaga Fungsional Kemetrologian dan Pegawai Berhak
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman,
standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang fasilitasi tenaga
fungsional kemetrologian dan pegawai berhak.
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis
serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang fasilitasi tenaga non fungsional kemetrologian.
5. Sub Direktorat Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan
pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi di bidang pengawasan dan penyuluhan kemetrologian.
Sub Direktorat Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian terdiri dari: a. Seksi Pengawasan dan Penyuluhan Alat Ukur, Takar, Timbang, dan
Perlengkapannya (UTTP)
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis
serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang pengawasan dan penyuluhan UTTP.
b. Seksi Pengawasan dan Penyuluhan Barang Dalam Keadaan
Terbungkus (BDKT) Kemetrologian
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman,
6. Unit Pelayanan Teknis Direktorat Metrologi
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,
penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi di bidang pelayanan
teknis kemetrologian. 7. Sub Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas:
a. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas.
b. Menyusun rencana dan program Ketatausahaan Direktorat Metrologi, antara lain kepegawaian, keuangan, dan pengolahan rumah tangga baik kegiatan rutin maupun pembangunan.
c. Mendistribusikan tugas, memberi bimbingan dan petunjuk dalam rangka pelaksanaan rencana atau program ketatausahaan.
d. Mengatur, mengkoordinasi, dan mengendalikan pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan rumah tangga serta pelaksanaan ketatausahaan, ketatalaksanaan, dan penataan arsip.
e. Menelaah hasil pelaksanaan ketatausahaan, antara lain meliputi faktor pendukung dan penghambat serta menyusun saran pemecahan
dan perbaikan.
Dalam melaksanakan tugas yang telah ditetapkan, Sub Bagian Tata Usaha membawahi urusan-urusan sebagai berikut:
a. Urusan Kepegawaian
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Tata Usaha urusan
kepegawaian. Urusan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Menghimpun dan memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan
tugas.
2. Mempersiapkan bahan-bahan penyusunan rencana atau program
kepegawaian Direktorat Metrologi, antara lain tentang kebutuhan pegawai, kenaikan pangkat, mutasi, DP3, Daftar Urut Kepangkatan (DUK), cuti pegawai, pendidikan latihan pegawai, dan lain-lain.
3. Mendistribusikan tugas, memberi bimbingan dan petunjuk pelaksanaan rencana atau program kepegawaian.
4. Mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan urusan kepegawaian.
5. Mengumpulkan, menghimpun, dan mempersiapkan data atau
informasi kepegawaian dalam rangka penyusunan program dan pelaporan.
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan tata usaha urusan keuangan. Urusan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Menghimpun dan memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan
tugas.
2. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana atau program di bidang keuangan Direktorat Metrologi, antara lain penyusunan anggaran
rutin dan pembangunan, pengelolaan uang tera serta tata laksana kegiatan keuangan.
3. Mendistribusikan tugas, memberi bimbingan dan petunjuk pelaksanaan rencana atau program keuangan.
4. Mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tata
usaha dan tata laksana keuangan.
5. Mengumpulkan, menghimpun, dan mempersiapkan data atau
informasi keuangan dalam rangka penyusunan program dan pelaporan.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
c. Urusan Umum
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan tata usaha urusan umum.
Urusan umum mempunyai fungsi sebagai berikut:
2. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana atau program di bidang umum, antara lain kebutuhan perlengkapan, penyimpanan, dan
pendistribusian perlengkapan pemeliharaan dan penataan arsip. 3. Mendistribusikan tugas, memberikan bimbingan dan petunjuk
pelaksanaan rencana atau program urusan umum.
4. Mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan urusan umum.
5. Mengumpulkan, menghimpun, dan mempersiapkan data atau informasi urusan umum dalam rangka penyusunan program dan
pelaporan.
6. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.
3.2.5. Daftar Gaji
Berikut adalah daftar gaji dan tunjangan berdasarkan golongan pada Direktorat Metrologi Bandung
Nama Pangkat Golongan Gaji Pokok
Juru Muda I/a 1323000
Juru Muda Tk.I I/b 1444800
Juru I/c 1505900
Juru Tk.I I/d 1569600
Pengatur Muda Tk.I II/b 1871900
Pengatur II/c 1951100
Pengatur Tk.I II/d 2033600
Pengatur Muda III/a 3590900
Pengatur Muda Tk.I III/b 3742800
Penata III/c 3901100
Penata Tk.I III/d 4066100
Pembina IV/a 4238000
Pembina Tk.I IV/b 4417400
Pembina Utama Muda IV/c 4604200
Pembina Utama Madya IV/d 4799000
Pembina Utama IV/e 5002000
Tabel 3.1 Daftar Gaji
Tunjangan Jabatan merupakan tunjangan bagi PNS yang diangkat dlm jabatan
struktural maupun fungsional. Berikut adalah daftar tunjangan struktural maupun fungsional.
Daftar Tunjangan Struktural
No Eselon Tunjangan
2 IB 4350000
Tabel 3.2 Daftar Tunjangan Struktural
Daftar Tunjangan Fungsional
No Jabatan Tunjangan
1 Pelaksana Pemula 220000
2 Pelaksana 240000
3 Pelaksanan Lanjutan 265000
4 Penyelia 500000
Tabel 3.3 Daftar Tunjangan Fungsional Tunjangan Umum
No Golongan Tunjangan
1 IV 195000
2 III 185000
3 II 180000
4 I 175000
Tabel 3.4 Tunjangan Umum
3.2. Metode Penelitian
Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2012:2) adalah sebagai berikut:
“Metode penelitian adalah cara ilmiah utuk mendapatkan data yang valid
dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisipasi masalah”.
Sedangkan metode penelititan menurut Iqbal Hasan (2004:4) adalah sebagai berikut :
“Penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu masalah dengan
perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan
perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan
dapat berjalan dengan baik dan sistematis.
Pengertian desain penelitian menurut Moh. Nazir (2005:84)
menerangkan bahwa :
“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa, desain penelitian
merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam
melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Sumber data ini terbagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber
data sekunder.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Sumber primer ini adalah suatu objek ataupun dokumen asli yang
berupa material mentah dari pelaku utamanya yang disebut sebagai first-hand information. Data-data yang dikumpulkan di sumber primer ini
Teknik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner.
1. Wawancara
Melakukan tanya jawab pada pihak yang berkepentingan agar penelitian
yang dilakukan sesuai dengan masalah yang terjadi serta mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang sering terjadi pada bengkel tersebut.
2. Observasi
Melakukan observasi dengan melihat dokumen-dokumen dan meninjau
langsung bagaimana cara kerja dalam sebuah bengkel sehingga diperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. 3. Kuesioner,
yaitu teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diteliti, diberikan kepada pimpinan atau
pihak yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti yaitu divisi akuntansi dan divisi satuan pengawas internal dan divisi keuangan.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
sumber data sekunder dimana ini berarti data yang dikumpulkan ini
artikel-artikel dari jurnal ilmiah, buletin statistik, laporan-laporan, arsip organisasi, publikasi pemerintah, informasi dari organisasi, analisis yang
dibuat oleh para ahli, hasil survei terdahulu, catatan-catatan publik mengenai peristiwa-peristiwa resmi serta catatan-catatan perpustakaan.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi
serta untuk pengembangan sistem informasi tersebut.
3.2.3.1. Metode Pendekatan
Peneliti dalam melakukan penelitian menggunakan Metode
pendekatan terstruktur. Metode terstruktur adalah pengembangan sebuah model dari hasil analisa pemecahan masalah dengan menggunakan sebuah
sistem komputer yang memiliki komponen-komponen dan hubungannya yang sama atau serupa dengan permasalahan aslinya .Metode pendekatan terstruktur memilikitool-tool(alat bantu)untuk perancangan sistem seperti
flowmap,diagram konteks,data flow diagram dan kamus data.
3.2.3.2. Metode Pengembangan
Untuk mempermudah penyusunan laporan dan pembuatan perangkat lunak maka metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode
Membuat Prototype
1. Pengembangan dan pemakai bertemu 2. Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem
3. Pengembangan mulai membuat protype
4. Pemakai menguji prototype dan memberikan kritikan atau sasaran
5. Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai(User)
6. Pengembangan perampungan sistem dengan masukan terakhir dari pemakai
Gambar 3.3 Mekanisme pengembangan sistem dengan Prototype (Sumber : Abdul Kadir(2003:417))
Adapun penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai
Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah
sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan
2. Pembuatan Prototype
Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan - kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun,
pengembang sistem mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi : perancangan sistem yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan coding yaitu menterjemahkan
hasil rancangan kedalam bentuk bahasa pemograman yang akan menjadi sebuah sistem informasi yang diharapkan oleh Users.
3. Pengujian Prototype
Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan Users melakukan pengujian program agar
program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada
program.
4. Perbaikan Prototype
Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
1. Flow Map
Menurut pendapat Andri Kristanto (2008:60) Flow Map adalah aliran data berbentuk dokumen atau formulir didalam suatu sistem
informasi yang merupakan suatu aktifitas yang terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Proses aliran dokumen ini terjadi dengan entitas diluar sistem.
2. Diagram Konteks
Menurut Andri Kristanto (2008:70) Diagram konteks (Context
Diagram) adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang
mewakili keseluruhan sistem.
3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (Jogiyanto, HM, 2005 :700).
4. Kamus Data
membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem.
5. Perancangan Basis Data
Tujuan perancangan adalah untuk mendefinisikan informasi apa
yang dibutuhkan oleh sistem yang akan dibangun sehingga mudah untuk dilakukan transformasi kedalam kode aktual dan kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang
penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (tambah, ubah, hapus) data.
A. Normalisasi
Andri Kristanto (2008:82) Untuk memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang dalam menciptakan suatu table
yang kuran efisien, maka diciptakanlah suatu teknik untuk mengurangi ketidakefisienan tabel dengan menggunakan teknik normalisasi.
Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya.
Adapun tujuan dari normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meminimalkan duplikasi data
2. Menyediakan fleksibilitas yang diperlukan untuk kebutuhan
fungsional yang berbeda.
B. Tabel Relasi
Menurut Andri Kristanto (2008:90) Tabel relasi adalah hubungan atau asosiasi suatu entitas dengan dirinya sendiri atau
hubungan dengan entitas lainnya. Model basis data relasional meunjukkan suatu cara yang digunakan untuk mengelola/mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder
yang akan berdampak pula pada bagaimana mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang akan
ditinjau.
3.2.3.4. Pengujian Software
Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem yang baru
adalah metode pengujian blackbox.Pengujian blackbox menurut Roger S Pressman berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak
(Pressman,Roger, 2002 :551). Pengujian black box itu sendiri adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah
perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black boxmerupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. KesalahanInterface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem merupakan suatu tahap pemahaman proses yang bertujuan untuk mengetahui proses apa saja yang terlibat di dalam sistem, bagaimana kerja
dari setiap proses yang terlibat didalam sistem, dan hubungan suatu proses dengan proses yang lainnya. Dari pemahaman proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada, untuk dikembangkan lebih lanjut.
3.3.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen yang sedang berjalan menguraikan dokumen-dokumen
yang di gunakan pada sistem informasi pengarsipan dan kepegawaian di Direktorat Metrologi Bandung diantaranya
Nama Dokumen : Formulir
Fungsi : Formulir untuk pendaftaran Sumber : Pelanggan
Rangkap : Satu
Fungsi : Untuk permohonan pengukuran alat Sumber : Pelanggan
Rangkap : Satu Distribusi : UPT
Elemen data : nama standar , merk , tipe , no seri Nama Dokumen : Bukti Pesanan
Fungsi : Bukti Pesanan permohonan pengkalibrasian alat
Sumber : UPT
Rangkap : Satu
Distribusi : SNSU
Elemen data : nama standar , merk , tipe , asal alat Nama Dokumen : Alat Valid
Fungsi : Alat sudah valid
Sumber : UPT
Rangkap : Satu Distribusi : SNSU
Elemen data : nama standar , merk , tipe , asal alat
Nama Dokumen : Sertifikat
Fungsi : Hasil dari verifikasi standar
Sumber : Balai SNSU Rangkap : Dua
kalibrasi, berlaku kalibrasi tahun pengadaan , no bmn Nama Dokumen : Data Pegawai
Fungsi : Data pegawai pada metrologi
Sumber : Pegawai
Rangkap : Satu
Distribusi : Bagian Pegawai Elemen data : nip , nama
Nama Dokumen : Slip Gaji PNS
Fungsi : Slip gaji adalah bukti pembayaran gaji kepada pegawai
negeri sipil Sumber : Bagian Gaji Rangkap : Tiga
Distribusi : Bagian keuangan , Pimpinan, Pegawai Elemen data :
Nama Dokumen : Surat Masuk
Fungsi : Merupakan dokumen yang berisi data surat masuk Sumber : Pengirim
Rangkap : Satu
Distribusi : Pengadministrasian umum ,Kasubag TU , Kepala Balai
Elemen data : nama perusahaan , alamat perusahaan , tanggal surat masuk , no surat masuk , sifat surat masuk , lampiran surat masuk
, perihal surat masuk , tujuan surat masuk , isi surat masuk Nama Dokumen : Surat Keluar
Sumber : Kasubag TU
Rangkap : Dua
Distribusi : Pengadministrasi Umum ,Kepala Balai Pengujian
UTTP
Elemen data : tanggal surat keluar , no surat keluar , lampiran surat
keluar , perihal surat keluar , tujuan surat keluar , isi surat
keluar
Nama Dokumen : Disposisi
Sumber : Pengadministrasian Umum
Distribusi : Pengadministrasian Umum , Kasubag TU , Kepala Balai
UTTP
Rangkap : satu
Elemen data : asal surat , no surat masuk , tanggal masuk surat , tanggal
masuk , tujuan surat masuk, keterangan , catatan
3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Analisis prosedur disini menjelaskan secara sistematis kegiatan – kegiatan yang dilakukan didalam sistem informasi akademik yang sedang berjalan di Direktorat Metrologi Bandung.
Prosedur verifikasi sertifikat pada Direktorat Metrologi Bandung diantaranya sebagai berikut :
1. Pelanggan membawa permohonan alat dan mengisi formulir pendaftaran.
Permohonan alat dan formulir kemudian di berikan kepada bagian UTP
Pengujian UTTP.
2. Bagian UPT Penggujian UTTP akan mengecek alat ukur tersebut apabila
bermasalah maka permohonan alat dikembalikan kepada pelanggan dan
apabila tidak maka akan di buatkan bukti pesanan dan alat valid.
3. Bukti pesanan dan alat valid diberikan kepada bagian SNSU untuk
melakukan verifikasi standar yang akan menghasil kan sertifikat sebanyak
2 rangkap.
4. Rangkap 1 di berikan kepada bagian UPT Penggujian UTTP dan kemudian
di arsipkan sedangkan rangkap 2 di berikan kepada Pelanggan.
Prosedur penggajian yang berjalan pada Direktorat Metrologi Bandung diantaranya sebagai berikut :
Bandung.
2. Dari data pegawai tersebut kemudian di buat daftar pegawai oleh bagian
kepegawaian. Untuk di buat laporan daftar pegawai. Laporan daftar pegawai tersebut dicetak tiga rangkap. Rangkap pertama diberikan kepada bagian gaji dan rangkap kedua diberikan kepada pimpinan sedangkan
rangkap ketiga disimpan disimpan dibagian kepegawaian untuk diarsipkan.
3. Dari laporan daftar pegawai tersebut kemudian bagian gaji menghitung dan mencetak gaji PNS berdasarkan tarif yang berlaku di kementerian Metrologi.
4. Slip gaji PNS tersebut kemudian diserahkan kepada bagian keuangan untuk dicek dan kemudian diserahkan kepada pimpinan untuk disahkan. Setelah itu diberikan kembali kepada bagian gaji untuk dilakukan pembayaran gaji kepada pegawai.
5. Slip gaji beserta uang pembayaran gaji kemudian diserahkan kepada pegawai sebagai bukti pembayaran gaji.
6. Dari slip gaji PNS yang sudah di cek disahkan oleh pimpinan maka dibuatlah laporan gaji PNS.
Prosedur surat masuk yang berjalan pada Direktorat Metrologi Bandung diantaranya sebagai berikut :
1. Pengantar menyerahkan surat masuk kepada pengadministrasian umum untuk diperiksa dan dicatat ke dalam buku besar.
2. Surat masuk yang telah diperiksa dan dicatat oleh bagian pengadministrasian umum kemudian dibuatkan disposisi disposisi. 3. Surat masuk dan disposisi yang telah dibuat diserahkan kepada Kepala
Balai Pengujian UTTP untuk divalidasi dan diserahkan kepada Kusabagub TU.
4. Kusabagub TU menyerahkan kembali surat masuk dan disposisi valid ke Pengadministrasian Umum.
5. Surat masuk dan disposisi yang telah divalidasi di arsipkan oleh bagian
Pengadministrasian yang selanjutnya dibuatkan laporan surat masuk sebanyak tiga rangkap.
6. Laporan surat masuk kemudian diserahkan ke Kusabagub TU untuk divalidasi, setelah divalidasi laporan surat masuk rangkap 1 di arsipkan di Kusabagub TU , rangkap 2 diserahkan ke Pengadministrasian umum dan
diarsipkan, rangkap 3 diserahkan ke Kapala Balai Pengujian UTTP
1. Kusabagub TU memberikan dokumen surat keluar untuk diserahkan kepada bagian Pengadministrasian Umum dan dibuatkan surat keluar sebanyak 3
rangkap.
2. Surat keluar yang telah dibuat diserahkan ke Kusabagub TU untuk
divalidasi.
3. Surat keluar yang sudah divalidasi diserahkan kembali kepada bagian Pengadministrasin umum
4. Pengadministrasian umum membuat laporan surat keluar sebanyak tiga rangkap dan diserahkan ke Kusabagub TU untuk divalidasi.
5. Laporan surat keluar yang sudah divalidasi, lembar 1 diarsipkan di Kusabagub TU,lembar 2 di arsipkan di bagian Pengadministrasian umum, Lembar 3 diserahkan ke kepala dinas.
3.3.2.1. Flow Map
Gambar 3.3 Flow Map Pengarsipan Sertifikat yang Sedang Berjalan
Keterangan :
Gambar 3.5 Flow Map Pengarsipan Sertifikat yang Sedang Berjalan
A1 : Arsip Daftar Pegawai B1 : Arsip Laporan Pegawai
C1 : Arsip Tarif Gaji
E1 : Arsip Laporan Gaji PNS
Flowmap surat masuk yang berjalan
Gambar 3.7 Flow Map Surat Masuk yang Sedang Berjalan
Keterangan :
F1 : Arsip Disposisi Valid
H1 : Arsip Laporan Surat Masuk Valid
I1 : Arsip Data Surat Valid J1 : Arsip Laporan Surat Valid
3.3.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks ini merupakan gambaran secara umum sistem
yang berjalan secara menyeluruh, dan dengan diagram konteks ini akan diketahui seluruh masukan ke sistem atau keluaran dari sistem dan siapa saja yang memberikan data ke sistem dan kepada siapa saja data informasi
yang dihasilkan sistem.
Adapun gambaran umum sistem dari flow map yang berjalan adalah
Gambar 3.10 Diagram konteks yang sedang Berjalan
3.3.2.3. Data Flow Diagram
Data flow diagram merupakan bagian dari analisis sistem berdasarkan flow map dan digram konteks diatas. Data flow diagram ini juga
Gambar 3.13 Dfd level 1 proses 2 yang sedang Berjalan
Gambar 3.14 Dfd level 1 proses 3 yang sedang Berjalan 3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat mengevaluasi sistem berdasarkan sistem pengarsipan dan penggajian yang sedang berjalan di Direktorat
No. Permasalahan Solusi
1. Dalam pengarsiapan sertifikat masih
belum terkomputerisasi yang terintegrasi dengan database sehingga
pengarsipan sertifikat kurang efektif dan efisien selain itu belum adanya
laporan dari pengarsipan sertifikat
Membangun sistem
2. Dalam penggajian belum terkomputerisasi yang terintegrasi
dengan database. tersimpan dalam database
4. Pencarian sertifikat dan surat
membutuhkan waktu yan lama
Pencarian data surat
menggunakan fasilitas cari data dalam