PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI
SISWA KELAS X SMA SWASTA DARUSSALAM MEDAN
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
NEZLIA SARI HARAHAP
NIM: 8126121030
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRACT
NEZLIA SARI HARAHAP. 8126121030. The Effect Of Instructional Strategy and The ability Of Creative Thinking on the Students Achievement in Biology Of X Class of SMA Swasta Darussalam Medan. Thesis. Educational Technology
Study Program, Post-Graduate School of State University of Medan, 2015.
The objective of this research were to find out: (1) the difference of the student achievement in biology that taught with Problem Based Learning strategy that taught with Ekspository learning strategy; (2) the difference of the student achievement in biology who have high creative thinking and low creative thinking and; and (3) interaction between instructional design and the ability of creative thinking on students achievement in biology. The population of this research is all student of X classes of SMA Swasta Darussalam Medan which have 102 students. These sample were taken by Random sampling Method accounted for 68 students. Sample taken consisted of two groups, one group conducted by using problem Based Learning Strategy and another group performed Ekspository Learning Strategy. Data collection instrument used the measure the achievement was test multiple choice with 36 item test with reliability 0.900. The ability of creative thinking test performed to classify students who had skill of high creative thinking and low creative thinking. The research method used was a quasi experiment with 2 x 2 factorial design. Statistical test conducted were descriptive statistic to present the data and proceed with inferential statictics using ANOVA two way with significant level α = 0.05 which was followed by Scheffe test. Previous analysis of the test in the form of test of normality and homogeneity test. The result showed: (1) the student achievement in biology that taught by Problem Based Learning Strategy ( ̅= 28.73) is higher than the student achievement in biology that taught by Ekspository Learning Strategy ( ̅= 25.38), with Fcount = 10.82 > Ftabel = 2.51, (2) the student achievement in biology with high
creative thinking ( ̅= 28.18) higher than low creative thinking ( ̅= 26.75) with Fcount = 2.88 > Ftabel = 2.51, and (3) Be found interaction between instructional
strategy and the ability of creative thinking on the students achievement in the biology with Fcount = 14,90 > Ftabel = 2.51. This hypothesis suggests that a more
appropriate Problem Based Learning strategy than Ekspository learning strategy to improve students learning outcomes, and students who have a skill of high creative thinking will get better result than students who have skills of low thinking.
ABSTRAK
NEZLIA SARI HARAHAP. 8126121030. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Swasta Darussalam Medan. Tesis. Prodi Teknologi Pendidikan, Program
Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning dan
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspository; (2) Perbedaan hasil
belajar biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dengan hasil belajar biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah; and (3) Pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mempengaruhi hasil belajar biologi siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Darussalam Medan yang berjumlah 102 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik kelompok secara acak (cluster random sampling) berjumlah 68 siswa. Sampel
yang diambil terdiri dari dua kelompok yaitu, satu kelompok kelas dilakukan dengan strategi Problem Based Learning dan satu kelompok lagi dilakukan
dengan strategi pembelajaran Ekspository. Instrumen pengumpulan data
digunakan tes hasil belajar berbentuk pilihan berganda sebanyak 36 butir soal dan memiliki reliabilitas 0,900. Tes kemampuan berpikir kreatif dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang mempunyai tingkat berpikir tinggi dan rendah. Metode penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2 x 2. Uji statistik yang dilakukan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji scheffe. Sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan strategi Problem Based Learning ( ̅= 28,73) lebih tinggi daripada hasil belajar biologi siswa yang
diajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspository ( ̅ = 25,38), dengan Fhitung =
10,82 > Ftabel = 2,51; (2) Hasil belajar biologi yang memiliki kemampuan berpikir
kreatif tinggi ( ̅= 28,18) lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah ( ̅= 26,75) dengan Fhitung = 2,88 > Ftabel = 2,51; dan
(3) Terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar biologi dengan Fhitung = 14,90 > Ftabel = 2,51.
Hipotesis ini menunjukkan bahwa strategi Problem Based Learning lebih tepat
dari pada strategi pembelajaran Ekspository dalam mempengaruhi hasil belajar
biologi siswa, dan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi akan memperoleh hasil belajar biologi yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul
“ Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Kreatif
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Swasta Darussalam Medan”.
Tesis ini membahas tentang hasil belajar Biologi dan kemampuan berpikir
kreatif siswa yang diajarkan dengan strategi Problem Based Learning dan strategi
Ekspository serta kemampuan berpikir kreatif tinggi dan berpikir kreatif rendah.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dosen
Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Badiran, M.Pd selaku Dosen
Pembimbing II yang telah bersungguh-sungguh membimbing penulis dalam
menyelesaikan Tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr.H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur
Pascasarjana, dan Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Asisten
Direktur 1, Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Ketua Program
Studi Teknologi Pendidikan dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd selaku
Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan serta Staf/Pegawai
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Ibunda Prof. Dr. Asih Menanti,
memberikan kritik, saran dan masukan pada Tesis ini, serta para Dosen
yang telah mengajar di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Amril M. Jamil, S.H selaku Kepala Sekolah SMA Swasta
Darussalam beserta para sahabat guru di mana penulis mengajar yang telah
memberikan izin dan membantu dalam pelaksanaan penelitian Tesis.
4. Teristimewa kepada Ayahanda H. Sabungan Harahap (alm) dan Ibunda
Hj. Syamsinar Rakhmi, abangnda Donny Parlaungan Harahap, S.E dan
adik-adik Lely Savira Harahap, A.Md., S.S., Emmy Sahara Harahap. S.IP
dan Nelly Emalia Harahap, S.T., M.Sc serta keponakan tersayang
Mhd. Alkarni Harahap, Bahana Putra Harahap dan Aunillah Dinda
Syalsabella yang dengan curahan doa dan sayang tiada henti memberikan
semangat selama penulis mengikuti pendidikan sampai selesai.
5. Terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada para sahabat khususnya
kelas A-1 stambuk 2012 yang telah bersama menuntut ilmu di Prodi
Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih terdapat kekurangan dan
ketidaksempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan
diperhatikan sebagai bahan masukan demi kesempurnaan Tesis ini.
Akhirnya penulis berharap Tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan di masa sekarang dan yang akan datang.
Medan, Juni 2015
Penulis,
Nezlia Sari Harahap
DAFTAR ISI
BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 14
G. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 71
H. Teknik Analisis Data ... 76
BAB IV. HASIL PENELITIAN 78 A.Deskripsi data 78 1. Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan dengan Strategi Problem Based Learning ... 78
2. Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspository ... 79
3. Hasil Belajar Biologi Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 81
4. Hasil Belajar Biologi Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 83
5. Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Problem Based Learning Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 84
6. Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Problem Based Learning Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 86
7. Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspository Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 88
8. Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspository Berdasarkan Kemampuan
1. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Yang Dibelajarkan Strategi Pembelajaran Ekspository ... 98
2. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa Yang Mempunyai Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi dan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 98
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 102
1. Hasil Belajar Biologi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan Dengan siswa yang dibelajarkan strategi pembelajaran Ekspository ... 102
2. Hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan Berpikir kreatif tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah 105 3. Pengaruh Interaksi antara strategi pembelajaran dan Kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar Biologi ... 108
E. Keterbatasan Penelitian ... 113
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 115
A. Simpulan ... 115
B. Implikasi ... 115
C. Saran ... 118
DAFTAR PUSTAKA ... 120
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Daftar Nilai Rata-Rata Kelas Mata Pelajaran Biologi ... 4
Tabel 2.1. Tahapan -Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 32
Tabel 2.2. Perbedaan Strategi PBL Dan Strategi Ekspository ... 49
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Desain Faktorial 2x2 ... 59
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Instrumen Hasil Belajar Biologi Siswa ... 66
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif ... 70
Tabel 4.1. Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi PBL ... 78
Tabel 4.2. Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi Ekspository ... 80
Tabel 4.3. Hasil Belajar Biologi Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 82
Tabel 4.4. Hasil Belajar Biologi Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 83
Tabel 4.5. Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi PBL Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 85
Tabel 4.6. Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi PBL Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 87
Tabel 4.7. Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi Ekspository Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 88
Tabel 4.8. Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi Ekspository Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 90
Tabel 4.9. Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Strategi Ekspository ... 92
Tabel 4.10.Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 92
Tabel 4.11.Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Strategi Pembelajaran Ekspository Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi Dan Rendah ... 93
Tabel 4.12.Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi PBL Dan Strategi Ekspository ... 94
Tabel 4.13.Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi Dan Rendah... 95
Tabel 4.14.Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 96
Tabel 4.15.Data Hasil Belajar Biologi ... 97
Tabel 4.16.Rangkuman Anava Faktorial 2 X 2 ... 97
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan
Dengan Strategi Problem Based Learning ... 79 Gambar 4.2. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan
Dengan Strategi Ekspository ... 81 Gambar 4.3. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Memiliki
Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 82 Gambar 4.4. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Memiliki
Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 84 Gambar 4.5. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan
Dengan Strategi PBL Berdasarkan Kemampuan
Berpikir Kreatif Tinggi ... 86 Gambar 4.6. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan
Dengan Strategi PBL Berdasarkan Kemampuan
Berpikir Kreatif Rendah ... 87 Gambar 4.7. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan
Dengan Strategi Pembelajaran Ekspository
Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 89 Gambar 4.8. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan
Dengan Strategi Kemampuan Ekspository
Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 91 Gambar 4.9. Interaksi Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ... 123
Lampiran 2. RPP Problem Based Learning ... 127
Lampiran 3. RPP Ekspository ... 141
Lampiran 4. Soal Tes Hasil Belajar Biologi ... 153
Lampiran 5. Perhitungan Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 160
Lampiran 6. Instrumen Variabel Moderator ... 171
Lampiran 7. Perhitungan Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 179
Lampiran 8. Perhitungan Distribusi Frekuensi dan Statistika Dasar ... 183
Lampiran 9. Uji Normalitas Data ... 201
Lampiran 10. Uji Homogenitas ... 210
Lampiran 11. Uji Lanjut Dengan Uji Scheffe ... 217
Lampiran 12. Foto Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 221
Lampiran 13. Surat Keputusan Pembimbing Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan ... 224
Lampiran 14. Undangan Seminar Proposal Tesis ... 225
Lampiran 15. Surat Keterangan Validitas Tes Hasil Belajar dan Instrumen Penelitian ... 226
Lampiran 16. Surat Izin Melakukan Uji Coba Tes Hasil Belajar dan Instrumen Penelitian ... 228
Lampiran 17. Surat Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Pascasarjana Unimed ... 229
Lampiran 18. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 231
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global
sekarang ini menuntut individu untuk berkembang menjadi manusia berkualitas
yang memiliki pemikiran kreatif dalam menjawab segala tantangan dan
permasalahan yang ada. Pendidikan sebagai salah satu sistem yang menjawab
tuntutan ini juga mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman.
Perubahan ini terkait dengan proses pembelajaran yang berlangsung di dalam
kelas. Proses pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi dan kreativitas
peserta didik diperlukan dalam era yang terus berkembang saat ini.
Pembelajaran sains sebagai bagian dari proses pendidikan memiliki peran
besar dalam upaya pengembangan individu di era global. Tuntutan pembelajaran
sains pada era global menurut National Science Teachers Association (2006) yaitu
untuk menyiapkan peserta didik dengan berbagai keterampilan dan kecakapan
seperti berpikir kreatif, inovatif, kritis, pemecahan masalah, komunikasi,
kolaborasi, ICT Literacy dan kepemimpinan. Pembelajaran sains juga harus
mempersiapkan peserta didik yang berkualitas yaitu peserta didik yang sadar sains
(scientific literacy), memiliki nilai, sikap dan keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills) sehingga akan muncul sumber daya manusia yang
dapat berpikir kritis, berpikir kreatif, membuat keputusan, dan memecahkan
masalah (Liliasari, 2011).
Pendidikan saat ini dihadapkan pada tuntutan dan tujuan yang semakin
mencapai kemampuan optimalnya. Siswa hanya mengetahui fakta namun kurang
mampu memanfaatkannya secara efektif dan sementara itu perkembangan
teknologi menuntut setiap lulusannya dapat memperlihatkan keunggulan yang
efektif serta mampu beradaptasi dengan perubahan.
Kegiatan pembelajaran selalu diiringi dengan perkembangan sains dan
teknologi yang sangat pesat, hal ini tidak memungkinkan bagi siswa mempelajari
semua fakta dan konsep-konsep sains yang terus melaju dengan cepat, oleh karena
itu pendidik diharapkan mampu menghantar dan memilih konsep-konsep materi
pelajaran yang baik yang terdapat dalam silabus, melatih siswa untuk berpikir,
menganalisis dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Melalui kegiatan
tersebut siswa memiliki kepekaan untuk menanggapi berbagai isu yang
berkembang di masyarakat khususnya yang berkaitan dengan konsep materi yang
akan diterima pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Untuk materi pelajaran di sekolah, siswa diberikan berbagai materi
pelajaran pokok dan materi pelajaran tambahan yang harus dikuasai siswa sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan. Salah satu materi pokok yang disampaikan di
jenjang pendidikan sekolah menengah atas adalah mata pelajaran Biologi.
Biologi merupakan perluasan dari Ilmu Pengetahuan Alam pada saat belajar di SD
dan SMP. Pada intinya pelajaran ini menanamkan konsep-konsep tentang
makhluk hidup dan alam sekitarnya. Biologi sebagai bagian dari IPA
menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep proses sains.
Mata pelajaran biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir
analisis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya (Pusat
Kurikulum, 2001). Standar kompetensi dari mata pelajaran Biologi bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Nurhadi,2004).
Setelah mempelajari Biologi siswa diharapkan dapat menerapkan konsep
dan prinsip Biologi untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
melalui metode ilmiah, meningkatkan kelestarian lingkungan serta meningkatkan
kesadaran atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta. Namun sangat
disayangkan, standar kompetensi yang diharapkan dapat diperoleh siswa setelah
mempelajari mata pelajaran Biologi belum dapat tercapai secara optimal. Hasil
belajar Biologi siswa belum memuaskan.
Sebagai hasil survey awal yang telah dilakukan di SMA Darussalam
Medan, pengajaran untuk bidang studi Biologi disesuaikan dengan kurikulum
yang berlaku, baik tujuan maupun struktur materi, pengajaran Biologi hanya
terbatas pada fakta, konsep dan teori saja. Bidang studi Biologi sebagai salah satu
cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), harus memiliki komponen produk, proses
dan sikap, sehingga arti pembelajaran Biologi adalah pemberian kesempatan
sebesar-besarnya kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar. Berarti
siswa harus diarahkan agar dapat berinteraksi secara langsung dengan lingkungan
belajarnya dengan memberi kesempatan kepada siswa membangun
pengetahuannya sendiri baik secara individual maupun secara bekerja sama
dengan teman dalam kelompok belajar melalui kegiatan nyata dengan
bimbingan guru. Berikut data hasil belajar Biologi dari tahun 2009-2012 seperti
Tabel 1.1 Daftar Nilai Rata-Rata Kelas Mata Pelajaran Biologi Kelas X T.P 2009-2010 s/d 2011-2012 SMA Darussalam Medan
Kelas Semester Tahun Pelajaran
2009-2010 2010-2011 2011-2012
belum optimal sebagaimana yang diharapkan. Kurang optimalnya hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran Biologi tentu dipengaruhi oleh banyak variabel.
Namun secara garis besarnya variabel tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu faktor eksternal dan internal. Secara keseluruhan yang termasuk
faktor eksternal adalah bahan ajar, strategi mengajar, media pendidikan dan situasi
lingkungan. Sedangkan faktor internal meliputi kesehatan dan kesempurnaan
badan, motivasi, kemampuan berpikir, intelegensi, sikap, perasaan dan emosi.
Berdasarkan hal tersebut salah satu diantaranya yang merupakan faktor eksternal
adalah strategi pembelajaran oleh guru dan faktor internal salah satunya adalah
kemampuan berpikir siswa.
Berkaitan dengan itu, maka dalam rangka upaya peningkatan mutu
pembelajaran atau hasil belajar Biologi, maka perlu dilakukan dengan penggunaan
strategi pembelajaran yang sesuai. Penggunaan strategi yang sesuai dengan
materi pelajaran yang disajikan akan dapat membantu siswa yang belum
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran juga akan mengalami perubahan,
pola pikir siswa akan lebih baik dalam memecahkan masalah serta menyimpulkan
hasil dari pemecahan masalah, sehingga strategi pembelajaran yang digunakan
akan memberikan kemudahan dan sekaligus menumbuhkan kemampuan berpikir
kreatif siswa.
Kemampuan berpikir kreatif sangat penting untuk dikembangkan melalui
pembelajaran sains khususnya Biologi sebagai bekal peserta didik untuk
menghadapi tantangan dan rintangan di masa mendatang. Untuk memperoleh
hasil belajar yang baik bagi siswa bukan saja strategi pembelajaran yang berperan
penting, tetapi juga berpikir kreatif dalam kegiatan pembelajaran juga sangatlah
penting. Tujuan pembelajaran akan dapat tercapai lebih efektif apabila siswa
memiliki daya berpikir kreatif yang memadai. Di masa mendatang siswa dapat
menghasilkan banyak ide dan gagasan dalam memperlakukan alam dan
lingkungannya dengan lebih baik lagi. Dapat menghasilkan banyak produk
olahan dari manfaat alam yang telah mereka pelajari sebelumnya dari bangku
sekolah sehingga mereka mampu bersaing dan berkompetisi di masa depan.
Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu modal dasar yang harus
dimiliki oleh peserta didik untuk menghadapi persaingan di era global. Pentingnya
kemampuan berpikir kreatif untuk dikembangkan juga tercermin pada tujuan
pendidikan nasional UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 yaitu untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
Berpikir kreatif dapat didefinisikan sebagai kemampuan berpikir untuk
menemukan atau menghasilkan atau mengembangkan gagasan atau hasil yang asli
(orisinal), estetis, konstruktif yang berhubungan dengan pandangan, konsep, yang
penekanannya ada pada aspek berpikir intuitif dan rasional khususnya dalam
menggunakan informasi dan bahan untuk memunculkan atau menjelaskannya
dengan perspektif asli pemikir. Berpikir kreatif adalah aktivitas berpikir untuk
menghasilkan sesuatu yang kreatif dan orisinal. Aktivitas berpikir kreatif
memungkinkan lebih dari satu jawaban untuk menjawab berbagai permasalahan.
Kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam pembelajaran perlu
dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan menghadapi era
globalisasi. Kemampuan berpikir kreatif membentuk peserta didik yang mampu
mengungkapkan dan mengelaborasi gagasan orisinal untuk pemecahan masalah.
Kemampuan berpikir kreatif yang dikembangkan dalam pembelajaran meliputi
aspek keterampilan berpikir lancar (fluency), keterampilan berpikir luwes
(flexibility), keterampilan berpikir orisinal (originality), dan keterampilan
memerinci (elaboration) (Hawadi, dkk, 2001).
Kemampuan berpikir kreatif akan memunculkan kreativitas sebagai
hasilnya. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu
yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan
apa yang telah ada sebelumnya (Ambarjaya, 2008). Kreativitas diartikan sebagai
kemampuan yang dirancang untuk menstimulasikan imajinasi berdasarkan data
dan informasi yang tersedia, untuk memberikan gagasan-gagasan baru dengan
menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang
menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas sangat penting
dikembangkan khususnya bagi peserta didik untuk menghadapi persaingan di era
global. Oleh karena itu, lingkungan pembelajaran yang mengakomodasi proses
berpikir kreatif siswa perlu dikembangkan sehingga dapat menciptakan kreativitas
khususnya dalam pembelajaran Biologi. Siswa mempunyai banyak ide dan
gagasan dalam mengembangkan produk-produk yang berkaitan dengan Biologi.
Misalkan saja setelah mereka mempelajari tentang Kingdom Fungi, para siswa
dapat membuat dan mengolah panganan makanan yang beragam yang dihasilkan
dari produk jamur dan olahannya.
Pembelajaran Biologi hendaknya diterapkan sesuai dengan hakikat Biologi
sebagai sains meliputi minds on (kognitif), hearts on (afektif) dan hands on
(psikomotor). Namun penerapan pembelajaran Biologi sesuai hakikatnya sebagai
sains belum dapat sepenuhnya diterapkan di Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa negara-negara Asia Tenggara masih banyak yang
menggunakan paradigma teacher-centered dengan menggunakan pendekatan
ceramah deduktif dan masih jarang yang menerapkan paradigma
students-centered atau berorientasi pada proses (process-oriented approach)
(Rustaman, 2011).
Sebagian besar siswa menganggap pelajaran Biologi sebagai pelajaran
hafalan, sehingga dalam pembelajaran di kelas siswa cenderung mencatat dan
mendengarkan penjelasan dari guru. Pemilihan model atau strategi pembelajaran
berpengaruh terhadap aktivitas siswa di dalam kelas. Aktivitas siswa yang hanya
mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru kurang mengembangkan
berpikir kreatif. Kemampuan berpikir sangat penting untuk dikembangkan dalam
kegiatan pembelajaran karena untuk membekali siswa dalam mengatasi masalah
di tengah persaingan era globalisasi seperti sekarang ini.
Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif adalah pembelajaran yang memberikan ruang kepada
siswa untuk bisa menemukan dan membangun konsep sendiri dan dapat
mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Strategi pembelajaran yang dapat
diterapkan antara lain adalah Problem Based Learning (PBL). Strategi Problem
Based Learning merupakan kolaborasi antara problem solving dan penemuan
konsep secara mandiri. Strategi pembelajaran ini menghadapkan siswa pada
permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan
kata lain siswa belajar melalui permasalahan. Strategi ini dirasakan tepat karena
kemampuan berpikir kreatif akan muncul apabila didukung oleh suasana
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered), sehingga siswa bebas
mengemukakan gagasan-gagasan yang timbul dari dalam dirinya serta lingkungan
belajar yang mendukung peran aktif siswa pada pembelajaran tersebut.
Tahap-tahap PBL sangat mendukung untuk pencapaian kemampuan berpikir kreatif
siswa karena fase-fase dalam sintak PBL mengakomodasi siswa dalam
mengembangkan proses berpikir kreatif meliputi fluency, flexibility, originality
dan elaboration serta telah teruji di banyak negara, karena menurut Tan (2009)
program pendidikan yang kreatif dalam pemecahan masalah sebagai orientasinya
akan menstimulasi kemampuan berpikir kreatif siswa.
Prinsip Problem Based Learning ditekankan pada peningkatan dan
nyata, mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, keterampilan
memecahkan masalah, meningkatkan keaktifan belajar siswa, mengembangkan
keterampilan membuat keputusan, menggali informasi, meningkatkan percaya
diri, tanggung jawab, kerjasama dan komunikasi. Menurut Tan (2009), proses
PBL sangat menunjang pembangunan keterampilan dalam mengatur diri sendiri
(self directed), kolaboratif, keterampilan berpikir tingkat tinggi yang di dalamnya
termasuk berpikir kreatif, cakap menggali informasi yang semuanya diperlukan
dunia kerja.
Strategi pembelajaran Ekspository merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach).
Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat
dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara
terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai
siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik
(academic achievement) siswa. Tidak ada satu strategi pembelajaran yang
dianggap lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik
tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi
tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Melihat pentingnya penggunaan strategi pada setiap proses pembelajaran,
maka peneliti mencoba untuk mengkaji keefektifan penggunaan strategi Problem
Based Learning dan strategi pembelajaran Ekspository dari materi yang akan
disajikan kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar. Secara operasional
penelitian ini akan mengkaji pengaruh pembelajaran dengan menggunakan
kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar siswa untuk memecahkan
masalah dalam proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Biologi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka dapat
diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut: (1) apakah penerapan
strategi pembelajaran yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap hasil belajar Biologi?, (2) strategi pembelajaran yang bagaimanakah
yang paling efektif dan efisien dalam mengajarkan mata pelajaran Biologi?,
(3) apakah strategi pembelajaran yang diberikan selama ini kurang menarik minat
siswa?, (4) apakah karakteristik siswa mempengaruhi hasil belajar?, (5) strategi
pembelajaran manakah yang cocok/sesuai dengan karakteristik berpikir kreatif
siswa yang berbeda?, (6) strategi pembelajaran manakah yang memberikan hasil
belajar yang lebih tinggi dalam mata pelajaran Biologi?, (7) apakah perbedaan
kemampuan berpikir kreatif siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa?,
(8) kemampuan kreatif yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa?, dan (9) apakah terjadi interaksi antara strategi pembelajaran dengan
kreativitas siswa dalam mempengaruhi hasil belajar Biologi siswa?
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, agar penelitian ini
terarah dan lebih jelas, maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup lokasi
penelitian, strategi pembelajaran, karakteristik siswa dan hasil belajar siswa.
Berkaitan dengan lokasi penelitian, maka penelitian ini dilakukan di SMA
Based Learning dan strategi Ekspository. Karakteristik belajar siswa dibatasi
pada kemampuan berpikir kreatif yang dipilah atas kemampuan berpikir kreatif
tinggi dan rendah. Sedangkan hasil belajar siswa dibatasi pada mata pelajaran
Biologi dengan materi Kingdom Fungi dan Kingdom Plantae pada ranah kognitif
yang diperoleh melalui tes hasil belajar pada aspek pengetahuan (C1), pemahaman
(C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5) dan evaluasi (C6). Serta siswa
dalam penelitian ini dibatasi pada siswa kelas X SMA Darussalam Medan
semester genap pada tahun pelajaran 2014/2015.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Apakah hasil belajar Biologi siswa yang diajarkan dengan strategi Problem
Based Learning (PBL) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Biologi
siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspository?
2. Apakah hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif
tinggi lebih tinggi dari hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan
berpikir kreatif dalam mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui:
1. Hasil belajar Biologi siswa yang diajarkan dengan strategi Problem Based
Learning (PBL) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Biologi siswa
yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspository
2. Hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi
lebih tinggi dari hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif rendah.
3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif dalam
mempengaruhi hasil belajar Biologi siswa.
F. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
secara teoretis dan praktis.
Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat: (1) memperkaya
pengetahuan bidang pendidikan, khususnya tentang strategi Problem Based
Learning dan kemampuan berpikir kreatif serta hubungannya dengan hasil belajar
Biologi, (2) menjadi acuan bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan strategi
pembelajaran.
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat: (1) sebagai bahan pertimbangan
dan alternatif bagi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan, (2) sebagai
acuan bagi guru dalam mengembangkan desain pembelajaran, dan (3)
memberikan sumbangan pemikiran terhadap peningkatan hasil belajar siswa
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar Biologi yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based
Learning lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Biologi yang
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspository.
2. Hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif
tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif rendah.
3. Terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan
kemampuan berpikir kreatif dalam mempengaruhi hasil belajar Biologi
siswa. Dari pengujian selanjutnya ternyata siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif tinggi memperoleh hasil belajar Biologi lebih
tinggi pada saat dibelajarkan dengan menggunakan strategi Problem Based
Learning daripada strategi Ekspository, sedangkan siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif rendah lebih tinggi hasil belajar Biologinya
pada saat dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
Ekspository daripada strategi Problem Based Learning.
B. Implikasi
Beberapa hal penting sebagaimana tersimpul dalam penelitian ini adalah:
terhadap hasil belajar siswa dalam bidang studi Biologi. Hal ini memberikan
penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran merupakan salah satu
faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar Biologi. Ini
dapat dipahami karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat
meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya
dapat menggiring keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri.
Dengan demikian konsekuensinya apabila strateginya kurang tepat dalam
pembelajaran, maka tentu akan berakibat berkurangnya partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran.
Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar
Biologi yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Problem
Based Learning lebih tinggi dari pada strategi pembelajaran Ekspository. Hal ini
menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Problem Based Learning lebih efektif
untuk meningkatkan hasil belajar Biologi, karena dalam pembelajaran Problem
Based Learning menuntut siswa untuk dapat menemukan dan memecahkan
masalah melalui ide-ide yang dimilikinya selama di lapangan, serta menjadikan
siswa lebih kreatif untuk mencari informasi dari berbagai sumber dalam
menyelesaikan permasalahan di dalam kegiatan belajar. Dengan demikian para
guru SMA Swasta Darussalam Medan selayaknya mempunyai pengetahuan dan
pemahaman serta wawasan yang luas dalam memilih strategi pembelajaran yang
digunakan di kelas, khususnya strategi pembelajaran yang diterapkan pada mata
pelajaran Biologi. Dengan memiliki pengetahuan dan wawasan, guru mampu
merancang suatu desain pembelajaran Biologi yang lebih menarik, kreatif dan
Kedua, hasil yang menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa
berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi. Siswa dengan kemampuan berpikir
kreatif tinggi secara rata-rata memiliki hasil belajar Biologi yang lebih tinggi atau
unggul dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif
yang rendah. Pernyataan ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa
kemampuan berpikir kreatif tinggi memberikan pengaruh dalam meningkatkan
hasil belajar Biologi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif
tinggi akan mampu untuk menciptakan dan mengidentifikasikan
alternatif-alternatif pemecahan masalah, lancar dalam mengemukakan gagasannya sehingga
siswa lebih mudah menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi antara strategi
pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar Biologi.
Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi
yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning secara rata-rata
mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan
strategi pembelajaran Ekspository, dan bagi siswa dengan kemampuan berpikir
rendah yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning juga
mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan
strategi pembelajaran Ekspository.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil
belajar Biologi dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru
dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa
mempunyai peran yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar
maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan
kemampuan berpikir kreatif harus diperhatikan.
Konsekuensi logis interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan
berpikir kreatif berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat
memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik strategi pembelajaran di kelas
karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar,
sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya mengembangkan kemampuan
berpikir kreatifnya dengan membuka cakrawala berpikir seluas-luasnya,
menghasilkan ide sebanyak mungkin dan mengeksplor kegiatan-kegiatan kreatif
dengan menciptakan dan menghasilkan berbagai produk olahan (karya kreatif)
yang dapat meningkatkan wawasan dalam berpikir dan bertindak secara kreatif.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan di atas,
maka disarankan beberapa hal, yaitu:
1. Mengingat materi Biologi merupakan materi yang mengutamakan
kemampuan siswa untuk mengamati, mendeskripsikan dan menganalisa
gejala dan fenomena kehidupan makhluk hidup pada berbagai tingkat
organisasi kehidupan dan interaksinya dengan lingkungan, maka
disarankan kepada guru untuk menggunakan strategi pembelajaran
Problem Based Learning agar hasil belajar Biologi lebih baik dari
sebelumnya.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar Biologi siswa yang memiliki
digunakan dalam strategi pembelajaran adalah dengan menggunakan
strategi Problem Based Learning.
3. Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa dan karakteristik materi pelajaran yang memberikan pengaruh pada
hasil belajar untuk itu disarankan kepada Kepala Sekolah untuk
memberikan berbagai jenis pelatihan kepada para guru dalam upaya
meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran.
4. Mengingat populasi dan sampel penelitian tergolong kecil, untuk itu
disarankan kepada peneliti lain menggunakan populasi dan sampel yang
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. H. A & Supriyono.W. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rieneka Cipta.
Ambarjaya. (2008). Model-Model Pembelajaran Kreatif. Bandung: Tinta Emas Publishing.
Amir, MT. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Perdana.
Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arends, R. (2008). Learning To Teach. Yokyakarta: Pustaka Belajar.
Armaini, M. (2011). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar IPA SMPN 5 Tanjung Balai. Thesis. Program Pasca Sarjana.
Costa. (1985). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria: ASCD.
Dahlan. (1990). Model-Model Mengajar. Cetakan Kedua. Bandung: Diponegoro.
Danim. (2007). Dasar-Dasar Komunikasi. Jakarta: Rieneka Cipta.
David, dkk. (2009). Methods for Teaching: Promoting Student Learning in K-12 Classroom. USA: New Jersey.
Davis, Gary A. (1992). Creativity is Forever. United States of America: Kendall Hunt Publishing Company.
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Lampiran Kompetensi Dasar SMA Jakarta: Badan Standart Nasional Pendidikan.
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Metode Pelatihan Berintegrasi dan Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dimyati & Mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamid, A. (2009). Teori Belajar Mengajar. Jakarta: PPS Unimed.
Hawadi,R.A., Wihardjo,R.S.D.,Wiyono.M. (2001). Kreativitas. Jakarta: Grasindo.
Herlina. (2007). Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. http/iclb4.wikispaces.com/file/view/554004.pdf.
Liliasari. (2001). Model Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Calon Guru Sebagai Kecenderungan Baru Pada Era Globalisasi. Jurnal Pengajaran MIPA 2 (1). Juni 2001.
Liliasari. (2011). Pengembangan Model Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Strategi Kognitif Calon guru dalam Menerapkan berpikir tingkat tinggi. Bandung: WordPress.
Mardianto. (2009). Psikologi Pendidikan Landasan Bagi Pengembangan Strategi Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.
Muhibbin Syah (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Munandar, S.C.U. (1999). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia Widarsana.
Nasution. (2003). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Novak, Joseph D. And D. Bob Gowin. (1984). “Learning How to Learn”. Cambridge: Cambridge University Press.
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta: Grasindo.
Pardede,O.B. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran dan Berpikir Kreatif Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMPN 30 Medan. Thesis. Program Pasca Sarjana.
Rustaman. N. (2011). Materi dan Pembelajaran IPA. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Santyasa, I. Wayan. (2005). Model-Model Pembelajaran Inovatif Jurusan Pendidikan Fisika. (Online). (diakses tanggal 15 Mei 2014).
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Renika Cipta.
Suciawati, H. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa kelas X SMA Al-Ulum Medan TP.2013/2014. Thesis. Program Pasca Sarjana.
Sudjana, N. (2001). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tan,O.S. (2009). Problem Based Learning and Creativity. Singapore: Cengange Learning. Dalam jurnal Laksmi, dkk. PBL Model Toward Students Creativity Thinking Skill. Bioedukasi. Volume 5 nomor 2. Hal 61-72.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.