• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Profesionalisme Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Profesionalisme Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Anoraga, Pandji dan Sri Suryati. 1995. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek ( Edisi

Revisi IV). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Atik Purwandi. 2008. Konsep Kebidanan Sejarah & Profesionalisme. Jakarta: Kedokteran EGC

Douglas, Hall T and James Goodale G. 1986. Human Resources Management,

Strategy, Design and Impelementation. Glenview: Scott Foresman and

Company

Hamalik, Oemar. 2000. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen

Pelatihan Ketenagakerjaan, Pendekatan Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.

Hani, T. Handoko. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan

Aplikasinya. Ghalia Indonesia

Hasibuan, Malayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen, Dasar, Pengertian, dan Masalah Edisi

Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Herman, Sofyandi. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Graha Ilmu Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta:

(2)

Moenir, H.A.S. 1992. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.

Payaman J. Simanjuntak. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ravianto, J. 1986. Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Lembaga SIUP.

Ramelan, Rahardi. 1994. Konsepsi dan Strategi Peningkatan Produktivitas Nasional. Jakarta: Lembaga SIUP.

Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta

Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES

Serdamayanti. 2000. Tata Kerja dan Produktifitas Kerja (Suatu Tinjauan dari

Aspek Ergonomo atau Kaitan Antara Manusia dengan Lingkingan Kerja).

Bandung : CV. Mandar Maju

Sugiono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sutrisno, Eddy. 2011. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

(3)

Sumber Jurnal

Lailah Fujianti. 2012. Pengaruh Profesionalisme Terhadap Komitmen Organisasi

dan Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Akuntan Pendidik.

Forum Bisnis dan Keuangan I

Sumber Internet Badan Pusat Statistik,

(4)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kota Medan a. Masa Sebelum Kemerdekaan

Pada masa sebelum kemerdekaan Republik Indonesia BPS di bawah LandBouw Nisver Laiden Handel BPS yang dibentuk pada tahun 1920 yang berfungsi untuk mengumumkan data kebudayaan. Empat tahun kemudian pada tanggal 04 September 1945 aktivis utama BPS dipindahkan dari Bogor ke Jakarta dengan nama baru yaitu Central Kantor Noor DC Statistik (CKS). Selama perang dunia 1942-1945 di bawah pemerintahan militer Jepang (GUNSEIKANBU), CKS telah diubah namanya menjadi CHOSASITSU GUNSEIKANBU (CG) dimana fungsi utamanya diarahkan kepada pengumpulan data untuk militer.

b. Masa Sesudah Kemerdekaan

(5)

KPS menjadi Biro Pusat Statistik (BPS) dan disahkan statusnya di bawah tanggung jawab perdana menteri.

Pada tanggal 06 Desember 1960 disahkan secara hukum menjadi sebuah lembaga untuk melakukan sensus. BPS juga sebagai lembaga utama untuk mengeluarkan data statistik secara hukum yang berlaku dan disahkan pada tanggal 07 September 1965. Pada bulan Oktober 1961 setelah kemerdekaan, BPS mulai melaksanakan sesnsus pertama di Indonesia, setiap provinsi, daerah dan bentuk unit baru di bawah hukum pemerintah setempat. Sejak mengadakan sensus pertama pada tahun 1945 berdasarkan Dekrit Presiden No. Ac/C19, status unit tersebut ditingkatkan dalam bentuk kantor tersendiri yang terpisah dari pemerintahan setempat yaitu Kantor Sensus dan Statistik.

Pada masa era baru peraturan pemerintah No. 16 Tahun 1986 menggambarkan dalam bentuk garis-garis besar dari organisasi dan tugatugas tertentu dari BPS. Peraturan Pemerintah No. 02 Tahun 1992 menggantikan Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 1980 yang dilakukan oleh Dekrit Presiden No. 06 Tahun 1992 untuk menentukan garis dan fungsi dari struktur organisasi BPS. Pada tahun 1998 BPS diubah kembali namanya menjadi Badan Pusat Statistik (BPS), dalam hal ini Badan Pusat Statistik (BPS) sudah instansi pemerintah yang berfungsi sebagai pendata (sensus) yang berhubungan dengan ekonomi, sosial, dan kebudayaan.

(6)

aktivitas yang dilakukan oleh instansi ini untuk menjalankan fungsinya sebagai intansi pemerintahan.

Gambar 3.1

Logo Badan Pusat Statistik Kota Medan Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Medan (2014)

Logo BPS terdiri dari 3 warna yang masing-masing mempunyai makna. Adapun makna yang dimaksud adalah :

1. Biru

Memiliki makna tentang Sensus Penduduk yang dilakukan oleh pihak BPS setiap 10 tahun sekali (tahun berakhir angka 0) yang mencakup index pembangunan manusia, kemiskinan, kependudukan, kesehatan, ketahanan sosial, konsumsi dan pengeluaran, perumahan, sosial budaya, tenaga kerja.

2. Hijau

(7)

3. Oranye

Memiliki makna tentang Sensus Ekonomi yang dilakukan setiap 10 tahun sekali (tahun berakhir angka 6) yang mencakup index kegiatan eksporimpor, insustri, inflasi, harga produsen, harga perdagangan, keuangan, komunikasi, konstruksi, neraca arus dana, nilai tukar petani, pariwisata, produk domestik bruto, produk domestik regional bruto, transportasi, upah buruh, dan usaha mikro kecil.

3.2. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Inti Badan Pusat Statistik Kota Medan 3.2.1. Visi Badan Pusat Statistik Kota Medan

Visi Badan Pusat Statisik : Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua

3.2.2. Misi Badan Pusat Statistik Kota Medan

Misi Badan Pusat Statistik :

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien. 2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan professional,

didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikaan Indonesia.

(8)

4. Meningkatan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.

5. Meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam Kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

3.3.3. Nilai Inti Badan Pusat Statistik Kota Medan

Nilai-Nilai Inti Badan Pusat Statistik :

Core values (nilai–nilai inti) BPS merupakan pondasi yang kokoh untuk membangun jati diri dan penuntun perilaku setiap insan BPS dalam melaksanakan tugas. Nilai-nilai Inti BPS terdiri dari:

1. PROFESIONAL a. Kompeten

Mempunyai keahlian dalam bidang tugas yang diemban b. Efektif

Memberikan hasil maksimal c. Efisien

Mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber daya minimal

d. Inovatif

(9)

e. Sistemik

Meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urutan proses perkerjaan yang satu menjadi bagian tidak terpisahkan dari pekerjaan yang lain.

2. INTEGRITAS b. Dedikasi

Memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban dan institusi

c. Disiplin

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan d. Konsisten

Satunya kata dengan perbuatan e. Terbuka

Menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik dari berbagai pihak

f. Akuntabel

Bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur 3. AMANAH

a. Terpercaya

(10)

b. Jujur

Melaksanakan semua pekerjaan dengan tidak menyimpang dari prinsip moralitas

c. Tulus

Melaksanakan tugas tanpa pamrih, menghindari konflik kepentingan (pribadi, kelompok, dan golongan), serta mendedikasikan semua tugas untuk perlindungan kehidupan manusia, sebagai amal ibadah atau perbuatan untuk Tuhan Yang Maha Esa

d. Adil

Menempatkan sesuatu secara berkeadilan dan memberikan haknya.

3.3. Jaringan Usaha/ Kegiatan

(11)

Instansi pemerintahan dan satu-satunya perusahaan yang bergerak dalam bidang statistik ini tentunya memiliki keinginan untuk menghasilkan data yang sangat akurat. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan memiliki divisi masing-masing dan kecamatan yang dicakup pun menggunakan tim tertentu agar penyebaran pengambilan data merata di wilayah Medan agar tercapainya keakuratan data. Namun, keakuratan itu sendiri didukung oleh masyarakat yang memberikan data secara benar dan tepat.

3.4. Struktur Organisasi

Setiap kantor ataupun perusahaan membentuk struktur organisasi atau struktur didalam perusahaan yang mengidentifikasikan tanggung jawab untuk setiap posisi pekerjaan dan hubungan antara posisi itu. Struktur organisasi merupakan kerangka kerja dimana organisasi mendefenisikan pembagian tugas-tugas, penyebaran sumber daya dan koordinasi antar departemen yang ada.

(12)

Tujuan adanya struktur organisasi adalah untuk pencapaian kerja mampu pendelegasian dalam organisasi yang berdasarkan pada pola hubungan kerja sama lalu lintas wewenang dan tanggung jawab.

Bentuk struktur yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Madya Medan adalah Struktur Organisasi Garis (Line) dan staf. Bentuk dan Struktur Organisasi Garis (Line) dan staf adalah kekuasaan, wewenang mengenai tugas dan tanggung jawab perusahaan dipegang sepenuhnya oleh pejabat staf (Kepala Bagian) yang memberikan bahan masukkan kepada pimpinan dalm pengambilan keputusan dan tidak berwenang memberikan perintah kepada pegawai termasuk ke dalam satuan organisasi yang dipimpin oleh seorang pejabat lain.

Selanjutnya mengenai urusan-urusan dalam fungsi organisasi atau perusahaan, pimpinan memberi wewenang kepada pejabat staf (Kepala Bagian) yang memberikan bahan masukan kepada pimpinan dalam pengambilan keputusan dan tidak berwenang memberikan perintah kepada pegawai yang ada dalam organisasi walaupun seorang pegawai termasuk kedalam satuan organisasi yang dipimpin oleh seorang pejabat lain.

(13)

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Kota Medan Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Medan (2014)

3.5. JOB DESCRIPTION

Tugas, fungsi, dan kewenangan BPS telah ditetapkan dalam Keputusan Presiden RI (Keppres) Nomor 103 Tahun 2001. Dalam menjalankan tugas, fungsi, dan kewenangannya seperti tercantum di bawah ini, BPS juga dibatasi oleh 10 prinsip etika perstatistikaan yang tercantum dalam United Nations Fundamental Principles of Official Statistics.

a. Tugas Badan Pusat Statistik (BPS)

Tugas BPS Kota Medan adalah melaksanakan tugas pemerintah di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(14)

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang statistik; 2. Penyelenggaraan statistik dasar;

3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS;

4. Fasilitasi pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik; dan

5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, perumusan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga

Fungsi Kewenangan :

1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;

3. Penetapan sistem informasi di bidangnya;

4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;

5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu;

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik;

(15)

I. Kepala Kantor Badan Pusat Statisik

1. Memimpin Badan Pusat Statistik Kota Medan dalam kegiatan statistik dasar.

2. Memimpin kegiatan dalam penyusunan program kerja tahunan yang direncanakan oleh masing-masing seksi / sub bagian.

3. Mengatur pelaksanaan program kerja Badan Pusat Statistik Kota Medan.

4. Menghimpun bahan dan melakukan penyeleksian usulan program kerja tahunan baik rutin maupun pengembangan semua satuan kerja di daerah.

5. Pengangkatan pegawai, pendidikan dan pelatihan, pemberhentian, pension dan mutasi pegawai lainnya.

6. Menyiapkan dan menyelenggarakan pelatihan bagi petugas lapangan Badan Pusat Statistik.

7. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya.

II. Sub Bagian Tata Usaha

1. Menyusun program tahunan sub bagian Tata Usaha.

(16)

3. Menghimpun bahan dan melaksanakan penyusunan usulan program kerja tahunan baik rutin maupun perkembangan semua satuan kerja didaerah.

4. Membantu Kepala Badan Pusat Statistik Kota Medan dalam menyiapkan dan menyelenggarakan pelatihan bagi petugas lapangan. 5. Melakukan administrasi jabatan fungsional yang meliputi

pengangkatan mutasi dan angka kredit.

6. Melakukan pengolahan anggaran, tata usaha keuangan, pembukuan dan pembendaharaan kekayaan milik Negara.

7. Melakukan urusan tata usaha kepegawaian yang meliputi penyiapan pengangkatan pegawai, pengusulan mengikuti pendidikan dan latihan, pemberhentian, pension dan mutasi pegawai lainnya.

8. Melakukan penyelesaian kenaikan gaji, pengurusan gaji ke KPKN, mengurus SKKP, pembuatan daftar gaji serta pembayaran gaji pegawai.

9. Melakukan perawatan dan pemeliharaan barang inventaris, gudang, peralatan, kendaraan dinas dan sejenisnya.

10.Melakukan pengadaan penerimaan, penyimpanan atau penggudangan, inventarisasi, penggunaan barang perlengkapan dan perbekalan.

(17)

12.Melakukan pengalokasian penggunaan ruang kerja dan ruang lainnya yang sesuaid dengan kebutuhan dan ruang yan tersedia.

13.Membantu Kepala Badan Pusat Statistik Kota Medan dalam pelaksanaan koordinasi dan program kerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi lainnya.

III. Seksi Statistik Sosial

1. Menyusun program kerja tahunan seksi statistik sosial.

2. Membantu pelaksanaan dan mengatur pembagian dokumen statistik sosial yang diperlukan untuk pelaksanaan di lapangan.

3. Mengikuti program pelatihan petugas yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi di bidang Statistik Kependudukan.

4. Melakukan pemecahan di lapangan khususnya Statistik Kota Medan. 5. Melakukan pengolahan secara sederhana data Statistik

Kependudukan sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan.

6. Melakukan penelitian kelengkapan pemasukan dokumen hasil pengumpulan data statistik kependudukan.

7. Menyusun laporan kegiatan seksi statistik kependudukan secara berkala dan sewaktu-waktu.

8. Mengatur dan menetapkan dokumen statistik kepenudukan serta uraian ringkas data yang disajikan dalam bentuk publikasi.

IV. Seksi Statistik Produksi

(18)

a. Statistik Pertanian

b. Statistik Industri Pengolahan

c. Statistik Konstruksi dan Pertambangan Energi 2. Membuat surat tugas kepada petugas/pencacah 3. Membuat surat teguran kepada perusahaan.

4. Melaksanakan editing/coding dokumen hasil pencacahan. 5. Melakukan entri data (input data) dokumen hasil pencacahan. 6. Membuat tabulasi data hasil entri.

7. Melakukan koordinasi dengan seksi lain. 8. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait. 9. Penyusunan publikasi

10.Melaksanakan pengolahan manual dan industri besar maupun sedang 11.Penyusunan laporan akuntabilitasi

V. Seksi Statistik Distribusi

1. Menyusun laporan tahunan.

2. Melaksanakan pencacahan yang bersifat rutin dan tahunan

3. Mengikuti latihan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi

4. Mengatur dan melaksanakan pembagian tugas dan dokumen yang diperlukan dilapangan.

(19)

6. Melakukan penelitian kelengkapan, pemasukan dokumen dan hasil pencacahan.

7. Melakukan pengiriman dokumen yang telah selesai diperiksa ke Badan Pusat Statistik Pusat/ Provinsi dengan jadwal yang ditetapkan.

VI. Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik 1. Menyusun program kerja tahunan.

2. Melakukan pembagian tugas pencacah survei bidang neraca. 3. Melakukan pembagian tugas pengawasan.

4. Melakukan penelitian kelengkapan pemasukan dokumen dari hasil pencacah survei bidang neraca.

5. Membuat naskah publikasi PDRB dan publikasi untuk sektoral lainnya.

6. Membuat naskah publikasi

7. Membuat tabulasi data untuk publikasi.

8. Melakukan penelitian kelengkapan pencacahan dokumen dari hasil pencacahan.

9. Membuat laporan akuntabulasi kinerja

VII. Seksi Integrasi Pengolahan dan Dokumentasi Statistik (IPDS) 1. Menyusun program kerja tahunan seksi IPDS.

(20)

3. Membantu kepala BPS Kota Medan dalam melaksanakan kegiatan rujukan statistik dasar, statistik sektoral, dan statistik khusus.

4. Membantu kepala BPS Kota Medan dalam mengatur dan melaksanakan pemantauan dan mengevaluasi publikasi yang diterbitkan.

5. Melakukan pengolahan bahan pustaka dan dokumen statistik sesuai dengan pedoman yang ditentukan

6. Melakukan penginterogasian pengolahan data. 7. Melaksanakan desimitasi dan layanan statistik. 8. Melakukan pengolahan jaringan dan rujukan statistik. VIII. Koordinator Statistik Kecamatan

1. Menyusun laporan tahunan.

2. Membuat Kepala Badan Pusat Statistik Kota Medan dalam mengatur pelaksanaan program Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 3. Menghimpun bahan dan melakukan penyusunan usaha program kerja

tahunan baik rutin dan pembangunan semua satuan kerja didaerah. 4. Membantu Kepala Badan Pusat Statistik Kota Medan dalam

menyiapkan dan menyelenggarakan pelatihan bagi petugas lapangan.

3.6. Kinerja Usaha Terkini

(21)

tujuan masing-masing. Adapun kinerja usaha terkini Badan Pusat Statistik Kota Medan berdasarkan tujuannya adalah:

1. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas a. Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi yang lengkap,

akurat, dan tepat waktu.

b. Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.

c. Meningkatkan manajemen survei.

d. Meningkatkan metodologi sensus dan survei.

2. Meningkatkan pelayanan prima dalam rangka mewujudkan sistem statistik nasional yang andal, efektif, dan efisien

a. Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik. b. Meningkatkan hubungan dengan pengguna data.

c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik.

3. Penguatan teknologi informasi dan komunikasi serta sarana kerja a. Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik. 4. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penataan kelembagaan

a. Memperbaiki sumber daya manusia.

(22)

Rencana kegiatan yang dirancang oleh Badan Pusat Statistik Kota Medan tidak jauh berbeda dengan rencana terkininya, namun terdapat peningkatan mutu dan kualitas yang ditargetkan. Adapun rencana kegiatan tersebut adalah :

1. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas a. Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi yang lengkap, akurat,

dan tepat waktu.

b. Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.

c. Meningkatkan manajemen survei.

2. Meningkatkan pelayanan prima dalam rangka mewujudkan sistem statistik nasional yang andal, efektif, dan efisien

a. Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik. b. Meningkatkan hubungan dengan penggunaan data.

c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik.

3. Penguatan teknologi informasi dan komunikasi

a. Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik. 4. Peningkatan kapasitas SDM dan penataan kelembagaan

a. Memperbaiki sumber daya manusia.

(23)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan data hasil penelitian berupa data primer yang telah diperoleh peneliti dilapangan. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada 37 responden di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan. Penyajian data ini terdiri dari identitas responden dan variabel penelitian. Untuk pertanyaan yang menyangkut identitas responden tidak diberikan skor dan tidak dianalisa secara kuantitatif sedangkan untuk pertanyaan mengenai variabel-variabel penelitian yaitu profesionalisme kerja pegawai dan pelayanan publik akan diberi skor.

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh dari kuesioner tersebut, dibawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi yang kemudian didistribusikan sebagai berikut:

4.1. Deskripsi Data Identitas Responden

(24)

4.1.1. Data Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dalam mendistribusikan identitas responden berdasarkan jenis kelamin, peneliti mengelompokkannya ke dalam dua kelas yaitu kelas laki-laki dan kelas perempuan. Disini kita dapat melihat bagaimana klasifikasi antar pegawai yang berjenis kelamin laki-laki dan yang berjenis kelamin perempuan pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Laki-laki 18 48,65

Perempuan 19 51,35

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

Berdasarkan tabel 4.1, dapat disimpulkan bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang diantaranya 18 orang (48,65%) adalah laki-laki dan sisanya 19 orang (51,35%) adalah perempuan. Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa pegswai pada Kantor Badan Pusat Statistik sudah merata antara pegawai berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, tetapi masih sedikit didominasi oleh pegawai perempuan.

4.1.2. Data Identitas Responden Berdasarkan Usia

(25)

mengelompokkannya ke dalam 5 kelas dengan rentang usia antara 20-51 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Keterangan Jumlah Presentase (%)

≤ 20 tahun 0 0,00

21-30 tahun 8 21,62

31-40 tahun 9 24,32

41-50 tahun 14 37,84

≥ 51 tahun 6 16,22

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(26)

4.1.3. Data Identitas Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir

Disini kita dapat melihat bagaimana variasi jenjang pendidikan yang ditempuh oleh pegawai Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nias. Dengan mengklasifikasikan ke dalam 5 kelas, yaitu pegawai dengan jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, Diploma I,II,III, IV dan pegawai dengan jenjang Sarjana (S1) dan lainnya (S2. dll). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Keterangan Jumlah Presentase (%)

SD – SMP / Sederajat 0 0

SMA / Sederajat 6 16,21

Diploma I, II, III, IV 8 21,62

Sarjana (S1) 19 51,35

Lainnya (S2) 4 10,82

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(27)

sarjana. Hal ini menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan pegawai Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan mempunyai jenjang pendidikan yang cukup tinggi. Karena tingkat pendidikan yang cukup tinggi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4.1.4. Data Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk melihat lama bekerja pegawai pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan. Dengan mengklasifikasi ke dalam 5 kelas, yaitu pegawai dengan masa kerja 10 sampai 41 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Responden Berdasarkan Lamanya Bekerja

Keterangan Jumlah Presentase (%)

≤ 10 tahun 10 27,03

11-20 tahun 11 29,73

21-30 tahun 10 27,03

31-40 tahun 6 16,21

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(28)

≤ 10 tahun sebanyak 10 orang (27,03), dan terakhir sebanyak 6 orang

memiliki pengalaman bekerja selama 31-40 tahun. Lama masa bekerja merupakan nilai tambahan bagi para pegawai karena mempunyai pengalaman kerja yang lebih banyak. Meskipun tidak semua pegawai yang memiliki masa kerja yang lama adalah yang terbaik.

4.2. Deskripsi Data Variabel Penelitian

4.2.1. Jawaban Responden Tentang Profesionalisme (Variabel X)

Untuk mengukur variabel profesionalisme digunakan 5 indikator yang kemudian diubah menjadi 13 pertanyaan. Pada setiap pertanyaan terdapat 5 pilihan jawaban, dimana responden diharuskan memilih satu pilihan jawaban yang disediakan.

Berikut ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan mengenai Profesionalisme (Variabel X) berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan:

1. Kompetensi Aparatur

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Pengetahuan dan Keahlian

yang Dimilikinya Dalam Melaksanakan Pekerjaan yang Ditanggung jawabi

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 5 13,51

Setuju 28 75,68

Kurang Setuju 4 10,81

(29)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

Dari tabel 4.5 , dapat dilihat dari bahwa ada 28 orang pegawai (75,68%) yang menjawab setuju bahwa pekerjaan yang ditanggung jawabi sesuai dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki masing-masing pegawai, terdapay responden yang menjawab sangat setuju ada 5 orang pegawai (13,51%), dan sisanya responden memilih kurang setuju sebanyak 4 orang (10,81%). Dari sini dapat kita lihat bahwa ada kesesuaian antara pekerjaan yang ditanggung jawabi pegawai Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan dengan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya. Hal ini sangat mendukung terciptanya sikap profesional dari seorang pegawai dibagian mana ia ditempatkan.

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Keterampilan Tertentu (Spesialisasi Kerja) yang Dibutuhkan

Dalam Bidang Pekerjaan yang Ditanggung Jawabi

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 7 18,92

Setuju 24 64,86

Kurang Setuju 5 13,52

Tidak Setuju 1 2,7

Sangat Tidak Setuju 0 0

(30)

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa ada 24 orang pegawai (64,86%) yang menjawab setuju dibutuhkan keterampilan tertentu (spesialisasi kerja) yang dibutuhkan dalam bidang pekerjaan yang ditanggung jawabi, sedangkan yang menjawab pertanyaan tersebut dengan sangat setuju terdapat 7 orang pegawai (18,92%), terdapat 5 orang pegawai (13,52%) memberikan pertanyaan kurang setuju terhadap pegawai harus memiliki keterampilan tertentu dalam bidang pekerjaan dan 1 orang pegawai (2,7%) menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa semua pegawai yang bekerja di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan dibutuhkan keterampilan tertentu (spesialisi kerja) dalam bidang pekerjaan yang ditanggung jawabi selama bekerja guna mencapai kualitas kerja yang maksimal.

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Tingkat Pengalaman Dalam Melaksanakan Tugas yang Diberikan

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 6 16,22

Setuju 30 81,08

Kurang Setuju 1 2,70

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

(31)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 30 orang pegawai (81,08%) Kantor Badan Pusat Statistik menjawab setuju dalam tingkat pengalaman dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Kemudian terdapat 6 pegawai (16,22%) menjawab sangat setuju dengan hal tersebut, dan tidak setuju terhadap pernyataan mengenai tingkat pengalaman dalam melaksanakan tugas yang diberikan sebanyak 1 orang (2,70%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengalaman pegawai pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan sangat berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilaksanakan dan guna untuk mningkatkan produktivitas kerja pergawai.

2. Loyalitas

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Disiplin Dalam Memulai dan Menyelesaikan Pekerjaan yang Dikerjakan

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 2 5,41

Setuju 32 86,48

Kurang Setuju 3 8,11

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(32)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa tidak semua pegawai Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan yang displin dalam memulai dan menyelesaikan pekerjaan yang dikerjakan. Yang menjawab setuju ada sebanyak 32 orang pegawai (86,48%). Kemudian sebanyak 3 orang pegawai (8,11%) menjawab kurang setuju dan sisa nya 2 orang pegawai Kantor Badan Pusat Statistik sangat setuju terhadap displin dalam memulai dan meneyelesaikan pekerjaan.

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Menaati Segala Peraturan Organisasi yang Melandasi Pekerjaan

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 6 16,22

Setuju 29 78,38

Kurang Setuju 2 5,40

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(33)

menaati segala peraturan organisasi yang melandasi pekerjaan sebanyak 29 orang (78,38%), ada 6 orang pegawai (16,22%) yang menjawab sangat setuju, ada 2 orang pegawai (5,40%) menjawab kurang setuju, dan tidak ada (0,00) seorang responden pegawai Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa sebagian pegawai di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan menaati segala peraturan organisasi yang melandasi pekerjaan.

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Melaksanakan Pekerjaan Yang Diberikan Oleh Atasan

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 6 16,22

Setuju 27 72,97

Kurang Setuju 4 10,81

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(34)

memberikan pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa masih banyak pegawai di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan yang melaksanakan pekerjaan yang telah diberikan oleh atasan.

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Kebersediaaannya Untuk Membantu Sesama Rekan Kerja

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 5 13,51

Setuju 28 75,68

Kurang Setuju 4 10,81

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(35)

bahwa masih banyak pegawai bersedia membantu sesama rekan kerja di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan.

3. Budaya Organisasi

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Kerangka Kerja yang Ada

Yang Sudah Efektif Dalam Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 4 10,81

Setuju 27 72,97

Kurang Setuju 6 16,22

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(36)

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Pimpinan Memberikan Pengarahan Langsung Tentang Penyelesaian Pekerjaan yang Berdasarkan

Peraturan dan Ketentuan yang Telah Ditetapkan Agar Tercapai Tujuan Organisasi

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 6 16,22

Setuju 25 67,56

Kurang Setuju 6 16,22

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(37)

pengarahan langsung tentang penyelesaian pekerjaan yang berdasarkan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan agar tercapai tujuan organisasi tersebut.

4. Performansi

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Adanya Keinginan Pegawai

Untuk Meningkatkan Kemampuan dan Prestasi Kerja

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 13 35,14

Setuju 21 56,75

Kurang Setuju 3 8,01

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(38)

Pusat Statistik Kota Medan setuju dengan adanya keinginan setiap pegawai untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi kerja.

5. Akuntabilitas

Tabel 4.15

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Integritas (Selalu Memegang

Teguh Kode Etik) yang Ditetapkan Dalam Menjalankan Tugas dan Pekerjaan

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 8 21,62

Setuju 29 78,38

Kurang Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(39)

integrittas (selalu memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral) yang telah ditetapkan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan tersebut.

Tabel 4.16

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Ketelitian Dalam Menyelesaikan Pekerjaan

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 2 5,41

Setuju 30 81,08

Kurang Setuju 5 13,51

Tidak Setuju 0 0

8Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(40)

Tabel 4.17

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Produk Layanan yang Diberikan Sesuai Dengan yang Dibutuhkan Oleh Masyarakat

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 2 5,41

Setuju 30 81,08

Kurang Setuju 5 13,51

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(41)

4.2.2. Jawaban Responden Tentang Produktivitas Kerja Pegawai (Variabel Y)

Untuk mengukur variabel pelayanan publik digunakan 5 indikator yang seluruhnya diubah menjadi 12 pertanyaan. Pada setiap pertanyaan diberikan lima alternatif jawaban dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu dari kelima alternatif yang tersedia.

Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Kemampuan

Tabel 4.18

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Kesesuaian Keahlian dengan

Bidang Pekerjaan yang Digeluti Saat ini

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 3 8,11

Setuju 32 89,19

Kurang Setuju 1 2,70

Tidak Setuju 1 2,70

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

(42)

Pekerjaan dalam organisasi akan berjalan dengan lancar jika sumber daya manusia didalamnya mampu bekerja sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Jika pekerjaan tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki tentu akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan organisasi. Pada tabel 4.18 , mayoritas responden yaitu sebanyak 32 orang (89,19%) menyatakan bahwa bidang pekerjaan yang digeluti saat ini sesuai dengan keahlian yang mereka miliki dan 3 orang pegawai (8,11%) menjawab sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. Akan tetapi, dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 1 orang pegawai menjawab kurang setuju (2,70%) pada masing-masingpernyataan kurang setuju dan tidak setuju. Maka dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa masing-masing pegawai pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan mempunyai kesesuaian keahlian dalam pekerjaan yang digeluti saat ini

Tabel 4.19

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Tidak Mengeluh Saat Diberikan Tugas yang Sulit oleh Atasan

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 1 2.70

Setuju 17 45,95

Kurang Setuju 16 43,24

Tidak Setuju 3 8,11

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

(43)

Berdasarkan tabel diatas, terdapat 17 orang pegawai (45,95%) pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan setuju apabila tidak mengeluh saat diberikan tugas yang sulit oleh atasan, yang menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut sebanyak 16 orang pegawai (43,24%) dan hanya ada 1 orang pegawai (2,70%) yang sangat setuju apabila mengeluh saat diberikan tugas yang sulit oleh atasan. Akan tetapi terdapat 3 orang pegawai (8,11%) kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan yang menyatakan tidak setuju. Banyak faktor yang dapat pegawai mengeluh saat diberikan tugas sulit, salah satunya ialah etika dari pegawai itu senditi. Oleh karena itu, semangat adalah salah satu modal penting yang harus dimiliki oleh setiap orang terutama pegawai. Sebab dengan adanya rasa semangat yang timbul dalam diri masing-masing pegawai dalam mengerjakan tugas hasilnya akan jauh lebih baik.

2. Hasil Kerja

Tabel 4.20

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Pada Waktunya

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 0 0

Setuju 31 83,78

Kurang Setuju 6 16,22

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

(44)

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

Berdasarkan tabel diatas, ditemukan bahwa responden yang sering menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya adalah sebanyak 31 orang (83,78%) dan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 6 orang pegawai (16,22%), dan tidak ada responden yang memilih pernyataan sangat setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju (0,00%) terhadap menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Hasil kerja didapatkan berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh seorang pegawai ketika diberikan tugas oleh organisasi. Setiap pekerjaan akan memiliki tingkat kesulitan serta tenggat waktu penyelesaiannya masing-masing. Ada yang bersifat biasa, sampai pada pekerjaan yang sifatnya urgent. Pegawai yang dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu akan memiliki nilai lebih dalam organisasi karena produktivitasnya tinggi.

Tabel 4.21

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Hasil Kerja yang Sesuai Dengan Keinginan Organisasi atau Pimpinan Instansi

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 1 2,70

Setuju 32 86,49

Kurang Setuju 3 8,11

Tidak Setuju 1 2,70

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

(45)

Berdasarkan tabel diatas, mayoritas responden sebanyak 32 orang pegawai (86,49%) Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan menjawab setuju dengan hasil kerja yang sesuai dengan keinginan organisasi atau pimpinan instansi. 3 orang pegawai (8,11%) menyatakan kurang setuju, dan 1 orang pegawai (2,70%) masing-masing menjawab pada pernyataan sangat setuju dan tidak setuju. Tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju pada hasil kerja yang sesuai dengan keinginan organisasi atau pimpinan instansi. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan bekerja dan menghasilkan yang sesuai dengan keinginan organisasi atau pimpinan instansi.

3. Meningkatkan Hasil yang Dicapai

Tabel 4.22

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Menerima Beban Kerja yang Lebih Banyak Sejak Awal Penempatan Jabatan Hingga Saat Ini

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 0 0

Setuju 13 35,14

Kurang Setuju 19 51,35

Tidak Setuju 5 13,51

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(46)

organisasi. Seorang pegawai yang dinilai memiliki produktivitas yang tinggi pasti menerima beban kerja yang terus-menerus dari pimpinan organisasi karena dinilai mampu. Sebanyak 19 orang pegawai (51,35%) menyatakan kurang setuju terhadap menerima beban kerja yang lebih banyak sejak awal penempatan jabatan hingga saat ini. Sedangkan 13 orang pegawai (35,14%) menyatakan setuju dan 5 orang pegawai (13,51%) menyatakan tidak setuju. Tidak ada responden menyatakan sangat setuju maupun sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan pegawai Kantor Badan Pusat Statistik kurang setuju terhadap menerim beban kerja yang lebih banyak sejak awal penempatan jabatan hingga saat ini.

Tabel 4.23

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai

Pernah Mengulang Kembali Pekerjaan yang Telah Diselesaikan karena Hasil Kerja Dinilai Memiliki Kesalahan

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 1 2,70

Setuju 25 67,57

Kurang Setuju 10 27,03

Tidak Setuju 1 2,70

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(47)

yang telah diselesaikan karena hasil kerja dinilai memiliki kesalahan, yang menyatakan kurang setuju terdapat 10 orang pegawai (27,03%) Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan, 1 orang pegawai menyatakan sangat setuju dan 1 orang pegawai juga menyatakan tidak setuju. Tidak ada responden memilih sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja pegawai Badan Pusat Statistik kurang baik karena mayoritas responden setuju mengulang pekerjaan yang memiliki kesalahaan, dimana dapat menghambat keseluruhan target pencapaian yang telah ditetapkan.

4. Semangat Kerja

Tabel 4.24

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Semangat dalam Meningkatkan Kinerja dalam Pencapaian Target Esok Hari

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 0 0

Setuju 35 94,6

Kurang Setuju 2 5,4

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(48)

esok hari dan hanya 2 orang pegawai (5,40%) yang kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Tidak ada responden yang memilih sangat setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Semangat yang tinggi merupakan indikator adanya perubahan positif dalam tubuh organisasi dan berada pada alur yang benar dalam mencapai visi misi organisasi tersebut. Sebuah organisasi akan berjalan lancar jika keseluruhan tim memiliki visi dan semangat yang sama dalam mencapai target dan akan timpang jika beberapa diantaranya tidak memiliki yang sama.

Tabel 4.25

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Merasa Senang Terhadap Bidang Pekerjaaan yang Dibebankan

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 2 5,4

Setuju 29 78,38

Kurang Setuju 6 16,22

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(49)

setuju tidak sama sekali dipilih oleh responden. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan merasa senang dan setuju terhadap bidang beban pekerjaan yang akan dilaksanakan.

5. Pengembangan Diri

Tabel 4.26

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Mengambil Suatu Keputusan yang Berat Meskipun Mengandung Resiko Maupun Tantangan

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 2 5,4

Setuju 16 43,24

Kurang Setuju 17 45,96

Tidak Setuju 2 5,4

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(50)

karena sebagian besar telah diatur oleh peraturan Badan Pusat Statistik itu sendiri.

Tabel 4.27

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Memperbaiki Kesalahan atas Kerja yang Dilakukan

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 5 13,51

Setuju 32 86,49

Kurang Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(51)

dilakukan. Temuan ini dapat mengindikasikan pada tingkat produktivitas yang cukup tinggi dari pegawai Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan.

6. Mutu

Tabel 4.28

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Hasil Pekerjaan yang Memuaskan Semua Pihak

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 1 2,70

Setuju 29 78,38

Kurang Setuju 7 18,92

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(52)

Tabel 4.29

Distribusi Jawaban Responden Pegawai Mengenai Mendapatkan Pujian atau Penghargaan atas Kualitas Kerja yang Memuaskan

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 3 8,11

Setuju 24 64,86

Kurang Setuju 9 24,33

Tidak Setuju 1 2,70

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 37 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(53)

4.3. Rekapitulasi Data

Setelah seluruh data yang diperoleh dari hasil penelitian diuraikan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan dan interpretasi data untuk masing-masing variabel penelitian, yakni dengan membuat rekapitulasi data dari profesionalisme (Variabel X) dan produktivitas kerja pegawai (Variabel Y)

4.3.1. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden untuk Profesionalisme (Variabel X)

Profesionalisme adalah kemampuan dan keterampilan pegawai dalam melaksanakan proses dan prosedur pelaksanaan kegiatan kerja yang dipercayakan kepada seorang pegawai sesuai dengan bidang, maupun tingkatan masing-masing sehingga menciptakan hasil yang baik dan maksimal.

Pada penelitian ini yang menjadi variabel x adalah profesionalisme memiliki 5 indikator yang dibagi kedalam 13 pertanyaan. Setelah data penelitian dianalisis maka diperoleh nilai tertinggi adalah 61 dan nilai terendah adalah 44. Untuk menentukan jarak intervalnya maka digunakan rumus (Sugiyono, 2005:212) adalah sebagai berikut:

I = Skor Tertinggi – Skor Terendah

banyaknya bilangan

(54)

I = 3,4

Dengan demikian jawaban responden untuk masing- masing variabel, dapat dikategorikan sebagai berikut :

Untuk kategori sangat tinggi : 57,6 – 61 Untuk kategori tinggi : 54,1 – 57,5 Untuk kategori sedang : 50,6 – 54 Untuk kategori rendah : 47,1 – 50,5 Untuk kategori sangat rendah : 43,6 – 47

Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan, dapat dilihat dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.30

Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Profesionalisme

Kategori Interval Frekuensi Presentase (%)

Sangat Tinggi 57,6 – 61 3 8,11

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(55)

(8,11%). Sehingga dapat dikatakan bahwa profesionalisme pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan masih dalam kategori Sedang atau Cukup Baik.

4.3.2. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden untuk Produktivitas Kerja Pegawai (Variabel Y)

Produktivitas kerja pegawai adalah kemampuan pegawai untuk menghasilkan barang atau jasa yang dilandasi kualitas dan sikap mental pegawai agar tujuan organisasi tercapai.

Pada penelitian ini yang menjadi variabel y adalah produktivitas kerja pegawai memiliki 6 indikator yang dibagi kedalam 12 pertanyaan. Setelah data penelitian dianalisis maka diperoleh nilai tertinggi adalah 51 dan nilai terendah adalah 38. Untuk menentukan jarak intervalnya maka digunakan rumus (Sugiyono, 2005:212) adalah sebagai berikut:

I = Skor Tertinggi – Skor Terendah

banyaknya bilangan

I = 49 - 37 5

I = 2,4

Dengan demikian jawaban responden untuk masing- masing variabel, dapat dikategorikan sebagai berikut :

(56)

Untuk kategori sangat rendah : 36,6 – 39

Untuk mengetahui pengaruh produktivitas kerja pegawai di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan, dapat dilihat dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.31

Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Produktivitas Kerja Pegawai

Kategori Interval Frekuensi Presentase (%)

Sangat Tinggi 46,6 – 49 13 35,14

Tinggi 44,1 – 46,5 9 24,33

Sedang 41,6 – 44 11 29,73

Rendah 39,1 – 41,5 2 5,40

Sangat Rendah 36,6 – 39 2 5,40

Jumlah 37 100

Sumber: Penelitian Lapangan 2017

(57)

BAB V

ANALISA DATA

Setelah data yang diperoleh dari lapangan dikumpulkan, baik data primer maupun data sekunder, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa setiap data yang dapat disajikan serta menganalisa setiap permasalahan yang ada, guna menjawab setiap rumusan masalah yang telah dipaparkan serta menyimpulkan kebenaran dari hipotesa penelitian ini, yaitu keberadaan hubungan antara variabel profesionalisme (X) dengan variabel produktivitas kerja pegawai (Y).

5.1. Profesionalisme

Profesionalisme adalah kemampuan dan keterampilan pegawai dalam melaksanakan proses dan prosedur pelaksanaan kegiatan kerja yang dipercayakan kepada seorang pegawai sesuai dengan bidang, maupun tingkatan masing-masing sehingga menciptakan hasil yang baik dan maksimal.

Profesionalisme diukur melalui 12 indikator yang tercakup dalam kompetensi aparatur (3 indikator), loyalitas (4 indikator), budaya organisasi (2 indikator), performansi (2 indikator), dan akuntabilitas (4 indikator). Profesionalisme kerja pegawai di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan cukup baik atau dinilai pada kategori sedang yang diperoleh dari jawaban responden pada tabel 18.

(58)

(spesialisasi kerja) yang dibutuhkan dalam bidang pekerjaan yang ditanggung jawabinya; dan tingkat pengalaman dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Berdasarkan tabel 7 a dapat dilihat bahwa ada 28 orang (75,68%) pegawai yang menjawab setuju bahwa pekerjaan yang ditanggung jawabinya sesuai dengan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya masing-masing. Dari sini dapat dilihat bahwa ada kesesuaian antara pekerjaan yang ditanggung jawabi pegawai Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan dengan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya. Hal ini sangat mendukung terciptanya sikap profesuonal dari seorang pegawai dibagian mana ia ditempatkan. Berdasarkan tabel 7 b, dapat dilihat bahwa ada 24 orang (64,86%) pegawai yang menjawab setuju dibutuhkan keterampilan tertentu (spesialisasi kerja) dalam bidang pekerjaan yang ditanggung jawabinya. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai yang bekerja di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan dibutuhkan keterampilan tertentu (spesialisasi kerja) dalam bidang pekerjaan yang ditanggung jawabi selama bekerja guna mencapai kualita kerja yang maksimal. Berdasarkan tabel 7 c dapat dilihat bahwa ada 30 orang (81,08%) yang menjawab setuju terhadap tingkat berpengalaman dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengalaman pegawai Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan sangat berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilaksanakan.

(59)

tidak semua pegawai Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan yang displin dalam memulai dan menyelesaikan pekerjaan yang dikerjakan. Yang menjawab setuju displin dalam memulai dan menyelesaikan pekerjaan yang dikejrakan ada sebanyak 32 orang pegawai (86,48%). Dari tabel 8 b, dapat dilihat bahwa responden pegawai di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan yang menjawab setuju menaati segala peraturan organisasi yang melandasi pekerjaan ada 29 orang pegawai (78,38%). Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa sebagian pegawai di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan menaati segala peraturan organisasi yang melandasi pekerjaan. Berdasarkan tabel 8 c, dapat dilihat bahwa yang setuju melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasan ada sebanyak 27 orang pegawai (72,97%). Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa masih banyak pegawai di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan yang melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasan. Berdasarkan tabel 8 d, maka dapat dilihat bahwa adanya kebersediaan pegawai di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan membantu sesama rekan kerjanya. Hal ini terbukti dari 28 orang pegawai (75,68%) memilih jawaban setuju kebersediannya membantu sesama rekan kerjanya.

(60)

tabel ini, dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan setuju dengan adanya kerangka kerja yang sudah efektif dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan tabel 9 b, dapat dilihat bahwa ada 25 orang pegawai (67,56%) yang menjawab setuju bahwa pimpinan memberikan pengarahan langsung tentang penyelesaian pekerjaan yang berdasarkan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan agar tercapai tujuan organisasi.

Performansi dapat diartikan menjadi adanya target dalam penyelesian pekerjaan yang diberikan dalam pelayanan kepada masyarakat dan keinginan pegawai untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi kerja. Berdasarkan tabel 10, dapat dilihat bahwa ada 21 orang pegawai (56,75%) yang menjawab setuju bahwa adanya keinginan untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi kerja, yang menjawab sangat setuju bahwa adanya keinginan pegawai untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi kerja ada 13 orang pegawai (35,14%).

(61)

setuju bahwa produk layanan (hasil produk statistic) diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat, ada 2 orang pegawai (5,41%) yang menjawab sangat setuju bahwa hasil produk statistik yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

5.2. Produktivitas Kerja Pegawai

Produktivitas kerja pegawai adalah kemampuan pegawai untuk menghasilkan barang atau jasa yang dilandasi kualitas dan sikap mental pegawai agar tujuan organisasi tercapai.

Produktivitas kerja pegawai diukur melalui 12 indikator yang tercakup dalam kemampuan (2 indikator), hasil kerja (2 indikator), meningkatkan hasil yang dicapai (2 indikator), semangat kerja (2 indikator), pengembangan diri (2 indikator), dan mutu (2 indikator). Produktivitas Kerja Pegwai di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan cukup baik atau dinilai pada kategori sedang yang diperoleh dari jawaban responden pada tabel 19.

(62)

diembankan kepada mereka. Hal ini terkait dengan pertanyaan mengenai frekuensi mengeluh saat diberikan tugas yang sulit oleh atasan. Keluhan biasanya terjadi ketika individu merasa tidak mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh instansi, baik secara fisik dan terkhusus secara mental dan kreativitas. Mayoritas responden sebanyak 17 orang atau 45,95% menyatakan setuju untuk tidak mengeluh dan sebanyak 16 orang atau 43,24% pegawai Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan menyatakan kurang setuju apabila mengeluh ketika diberikan tugas yang sulit oleh atasan.

Hasil kerja diperoleh ketika rangkaian pekerjaan menunjukkan progress yang diharapkan, baik itu secara efektifitas dan efisiensinya. Hasil kerja yang baik adalah pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan target yang diberikan instansi. Berdasarkan jawaban dari mayoritas responden sebanyak 31 orang atau 83,78% menyatakan bahwa pegawai setuju menyelesaikan pekerjaannya tepat pada waktunya. Sebanyak 6 orang atau 16,22% menyatakan bahwa pegawai kurang setuju untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Pekerjaan yang terbengkalai menunjukkan tren negatif dalam hal produktivitas pegawai. Meskipun demikian, mayoritas responden sebanyak 32 orang atau 86,49% menyatakan bahwa pegawai setuju dimana hasil pekerjaan mereka sesuai dengan dengan keinginan organisasi. Hasil pekerjaan dalam hal ini merujuk pada target pencapaian atau produk yang dihasilkan oleh pegawai.

(63)

menghasilkan tetapi instansi juga akan merasa puas terhadap pegawai yang menghasilkannya. Disini peneliti membuat dua petanyaan untuk indikator ini yaitu apakah pegawai menerima beban kerja yang lebih banyak sejak awal bekerja hingga saat penelitian ini dilakukan serta pertanyaan tentang apakah pegawai pernah mengulang kembali pekerjaan yang telah diselesaikan karena hasil kerja dinilai masih memiliki kesalahan. Dari jawaban mayoritas responden sebanyak 19 orang atau 51,35% menyatakan kurang setuju dengan menerima beban kerja yang lebih banyak sejak awal penempatan jabatan hingga saat ini. Menerima beban kerja yang lebih banyak menunjukkan adanya produktivitas yang tinggi yang mampu menarik perhatian dan kepercayaan dari atasan untuk memberikan kepada pegawai yang bersangkutan tanggung jawab lebih dan sebanyak 13 orang atau 35,14% setuju dengan menerima beban kerja yang lebih banyak sejak awal penempatan. Hasil penelitian untuk pertanyaan ini berkaitan erat dengan pertanyaan berikutnya yaitu tentang mengulang kembali pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan karena dinilai masih memiliki kesalahan. Mayoritas responden sebanyak 25 orang atau 67,57% menyatakan setuju untuk mengulang kembali pekerjaan yang telah selesai. Mengulang pekerjaan adalah suatu inisiatif yang baik karena mampu mendapatkan hasil yang lebih baik, akan tetapi jika terjadi secara berulang-ulang maka akan berpengaruh pada pekerjaan yang lain.

(64)

kekuatan kepada pegawai untuk melakukan dan menghasilkan sesuatu dengan baik. Dilihat dari data yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa pegawai pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan dalam bekerja cukup bersemangat. Hal ini terlihat dari jawaban responden sebanyak 35 orang atau 94,6% menyatakan setuju untuk semangat dalam meningkatkan kinerja esok hari dan sebanyak 29 orang atau 78,38% menyatakan senang dalam melakukan pekerjaan mereka.

Pengembangan diri adalah salah satu indikator produktivitas kerja yang menekankan kepada perihal meningkatkan kemampuan yang telah dikuasai. Pengembangan diri dilakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan harapan terhadap apa yang akan dihadapi dalam dunia pekerjaan. Mayoritas responden sebanyak 17 orang atau 45,96% kurang setuju untuk mengambil keputusan yang berat diantaranya keputusan yang mengandung resiko dan tantangan. Hal ini dipengaruhi oleh institusi yang telah diatur secara sistematis yang mengecilkan kemungkinan pegawai mampu mengembangkan diri dengan baik.

(65)

semua pihak. Sebanyak 24 orang (64,86%) menyatakan setuju pegawai mendapatkan pujian atau penghargaan atas kualitas kerja yang memuaskan.

5.3. Pengaruh Profesionalisme Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan

Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara penerapan profesionalisme (X) dengan produktivitas kerja pegawai (Y), maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk melihat seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh profesionalisme (X) terhadap produktivitas kerja pegawai (Y), maka digunakan rumus koefisien determinan.

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara profesionalisme terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan, maka digunakan rumus product moment.

rxy=

Dimana diketahui bahwa :

∑x : 1946 ∑x² : 102774

∑y : 1670 ∑y² : 75660

(66)

Maka rxy=

Hasil perhitungan korelasi tersebut sebesar 0,4 bernilai positif, dari hasil perhitungan tersebut memperlihatkan bahwa koefisien korelasi yang diperoleh adalah positif (r = +). Hal ini berarti ada hubungan antara profesionalisme terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan.

(67)

diajukan dapat diterima karena rxy adalah lebih besar dari nilai rtabel N = 37 yaitu

0,4 > 0,334. Untuk mengetahui kadar tinggi rendahnya koefisien korelasi, maka diperlukan interpretasi sebagai berikut (Sugiyono, 2005:212).

Tabel 5.1

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,00 – 0,19 Sangat Rendah

Antara 0,20 – 0,39 Rendah

Antara 0,40 – 0,59 Sedang

Antara 0,60 – 0,79 Tinggi

Antara 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus koefisien Korelasi

Product Moment, maka diperoleh hasil 0,4. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan

(68)

2. Uji Signifikansi

Untuk menguji pengaruh profesionalisme (X) dengan produktivitas kerja pegawai (Y), maka diadakan pengujian dengan rumus “t” yaitu :

t =

Harga thitung adalah 2,582 dan jika dilihat dari tabel t (lihat lampiran) untuk

kesalahan 5% dan k = 37 – 2 = 35, maka didapat ttabel = 2,03. Berdasarkan

ketentuan uji hipotesis :

a) Jika harga thitung < ttabel maka hipotesis alternative (Ha) ditolak dan

hipotesis nol (Ho) diterima, artinya tidak ada pengaruh signifikan antara profesionalisme terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan.

b) Jika harga thitung > ttabel maka hipotesis alternative (Ha) diterima dan

(69)

profesionalisme terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan.

Dengan membandingkan antara thitung dengan nilai 2,582 dan ttabel 2,03,

maka dapat diketahui bahwa thitung > ttabel (2,582 > 2,03) , hal ini berarti Ho ditolak

dan Ha diterima. Dengan demikian ada dampak yang signifikan antara profesionalisme terhadap produktivitas kerja pegawai pada Badan Pusat Statistik Kota Medan.

3. Koefisien Determinan

Teknik ini digunakan berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas/independen (X) terhadap variabel terikat/dependen (Y).

Penggunaan teknik analisa ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar pengaruh antar variabel X dan variabel Y. Dari hasil r (koefisien korelasi) diatas, maka besarnya pengaruh tersebut dapat dihitung sebagai berikut :

D

= (r

xy

)

2

× 100%

= (0,4)2 × 100% = 0,16 × 100% = 16 %

(70)

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang Pengaruh Profesionalisme Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kora Medan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Profesionalisme yang ada pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan berada pada kategori cukup baik. Hal ini dibuktikan oleh jawaban responden (lihat tabel 4.30) yang menunjukkan bahwa profesionalisme berada pada kategori sedang, berdasarkan dari mayoritas jawaban responden yang berjumlah 24 orang (64,86%), kemudian disusul dengan jawaban responden yang berada pada kategori rendah sebanyak 4 responden (10,81%)

(71)

3. Berdasarkan hasil analisa Korelasi Product Moment terdapat pengaruh positif antara profesionalisme terhadap produktivitas kerja pegawai di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan dengan korelasi 0,4. Berdasarkan interpretasi tersebut maka pengaruh profesionalisme dengan produktivitas kerja pegawai berada pada kategori sedang. Hal ini memperlihatkan bahwa koefisien korelasi signifikan dan hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

4. Hasil perhitungan Koefisien determinasi diperoleh bahwa terdapat pengaruh profesionalisme terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Badan Pusat Statistik adalah sebesar 16 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini yakni sebesar 84%.

6.2. Saran

(72)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1. Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan menggunakan analisis data kuantitatif. Metode korelasional adalah metode yang meneliti hubungan antara dua variabel atau beberapa variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain. Karena penelitian ini menghubungkan dua variabel saja, maka korelasinya disebut korelasi sederhana. Pendekatan kuantitatif diterapkan dengan menggunakan rumus statistik untuk membantu menganalisa data yang diperoleh dari responden.

2.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan di Jalan Gaperta Nomor 311 Medan Helvetia.

2.3. Populasi dan Sampel 2.3.1. Populasi

(73)

populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang akan diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan yang berjumlah 37 pegawai.

2.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai refresentatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Menurut Arikunto, bila populasi kurang dari 100 orang, maka diambil keseluruhannya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populasi lebih dari 100 orang, maka dapat diambil 10-15 persen atau 20-25 persen sampel atau lebih.

Untuk menentukan jumlah sampel penulis menggunakan teknik penarikan sampel berdasarkan jumlah populasi. Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang kurang dari 100 orang, maka jumlah sampel yang di gunakan adalah seluruh jumlah pegawai yang bekerja di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan sebanyak 37 orang.

2.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua cara, yaitu :

(74)

lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dilakukan melalui :

a. Penyebaran Kuesioner, yaitu pemberian daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia. b. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung dan

selanjutnya mengadakan pencatatan yang ditemukan terhadap gejala-gejala yang ditemukan di lapangan.

2. Pengumpulan Data Sekunder, data ini diperoleh dari :

a. Penelitian kepustakaan, cara ini ditempuh dengan mempelajari sejumlah buku, tulisan, dan karya ilmiah yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

b. Studi dokumentasi, cara ini dilakukan dengan jalan melakukan penelaahan terhadap catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian.

2.5. Teknik Pengumpulan Skor

Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Teknik pengukuran skor yang dilakukan dalam penelitian ini memakai Skala Likert untuk menilai jawaban kuesioner (Sugiono, 2010:107). Penentuan ini dihitung berdasarkan alternatif jawaban akan diberi skor sebagai berikut:

1. Untuk pilihan jawaban “Sangat Setuju” diberi nilai skor 5 2. Untuk pilihan jawaban “Setuju” diberi nilai skor 4

Gambar

Gambar 3.2
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Distribusi jawaban responden tentang selalu dapat menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat ataupun pegawai lain yang berurusan dengan instansi. Jawaban responden Frekuensi

Astri Meisyuri Simanjuntak : Program Pengembangan Pegawai Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan, 2009..

responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 9 orang dengan besaran presentase 22,5%, kemudian responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang dengan

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 24 responden atau sebesar 28%, yang menyatakan setuju sebanyak 46 orang atau sebesar

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa, sebagian besar responden menjawab tidak pernah. (sebanyak 65%).Dari hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

Dengan demikian, variabel produktivitas kerja pegawai di Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang menghasilkan persentase di atas Ho: ρ &lt; 75% yang menyatakan

Uji t (uji signifikansi) yang dilakukan oleh peneliti, diketahui terdapat pengaruh dari variabel stres kerja terhadap variabel produktivitas kerja atau dengan kata

Setiap pekerjaan yang diberikan dapat diselesaikan dengan kualitas yang baik teliti, tepat waktu, rapi, dimana responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1.4%, responden