• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL BERBASIS PROYEK PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL BERBASIS PROYEK PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL BERBASIS PROYEK PADA MATERI KELARUTAN DAN

HASIL KALI KELARUTAN DI SMA

Oleh:

Nursaniah Gultom NIM 4122131011

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL BERBASIS PROYEK PADA MATERI KELARUTAN DAN

HASIL KALI KELARUTAN DI SMA

Nursaniah Gultom (4122131011) ABSTRAK

Pengembangan bahan ajar ini bertujuan untuk mengetahui bahan ajar yang digunakan memenuhi kriteria BSNP, mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan bahan ajar modul berbasis proyek lebih tinggi dari nilai KKM, dan untuk mengetahui perkembangan aspek efektif dan aspek psikomotorik siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan

Research dan Development (R&D) dengan desain pretest-posttest satu kelompok

(One Group Pretest-Postest Design). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen kimia UNIMED yang mengajar Kimia Umum, seluruh guru kimia SMA Negeri 1 Galang dan seluruh siswa kelas XI MIA Semester II SMA Negeri 1 Galang yang terdiri dari 3 kelas T.P 2015/2016. Sampel ditetapkan dengan purposif sampling untuk bahan ajar modul dan random sampling untuk mengambil satu kelas yang dijadikan kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan angket dan instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang telah di uji validitasnya, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan distruktor. Hasil penelitian menunjukkan bahan ajar memenuhi kriteria BSNP, data yang diperoleh: Kelayakan Isi (3,26), Kelayakan Bahasa (3,26), Kelayakan Penyajian (3,23) dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi. Untuk data hasil belajar dianalisis dengan uji t pihak kanan. Hasil uji t-test untuk hasil belajar diperoleh thitung > ttabel () (15,989 > 1,699). Berdasarkan hasil analisis data, maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu: hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan bahan ajar modul berbasis proyek lebih tinggi dari nilai KKM (70). Nilai afektif dan psikomotorik siswa juga berkembang, untuk rata-rata nilai afektif siswa yaitu +66,11 dan rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu +70,70.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Bahan Ajar Modul Berbasis Proyek Pada Materi Kelarutan dan

Hasil Kali Kelarutan di SMA”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi dan waktunya kepada

penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Ida Duma Riris,

M.Si, Ibu Dr. Murniaty Simorangkir, M.S, dan Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si,

M.Sc, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran demi

perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Agus

Kembaren, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh

Bapak/Ibu Dosen beserta staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan

ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima

kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Pommer Simbolon, M.Pd kepala

Sekolah SMA Negeri 1 Galang, Ibu Dra. Entyna M Simbolon, S.Pd selaku guru

kimia serta siswa-siswi kelas XI MIA 2 yang telah banyak membantu penulis

selama penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya

kepada orangtua yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi, yang mengajarkan

banyak hal, pemilik kasih tiada ujung yang berjuang keras dan rela berkorban

dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini, yakni Ayah tercinta Alm Ali Ahmad Gultom dan

(5)

v

diberikan kepada penulis, ini hanya kebahagian kecil yang diberikan penulis

untuk saat ini. Semoga dengan wisuda ini menjadi berkah buat keluarga. Juga

penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Sobirin Nasution dan Ibu Siti Aminah

yang sudah memberikan kasih sayangnya selama penulis menyelesaikan studi.

Ucapan terima kasih penulis kepada abang penulis Dahrunsyah Gultom,

Ruddinsyah Gultom, Irfansyah Gultom, Kakak penulis Elpita Sari Gultom,

Maimunah Nasution, Maya Sari Nasution dan Adik penulis Putra Ahmadi Gultom

serta seluruh keluarga yang sudah berdoa dan memberikan dorongan kepada

penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada pemerintah yang sudah memberikan beasiswa berupa beasiswa bidikmisi

yang sangat membantu dan merupakan sumber dana bagi penulis dalam

penyelesaian studi ini.

Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni

seluruh teman-teman Pendidikan Kimia Reguler A 2012 yang telah banyak

membantu, memotivasi khususnya kepada keluarga penulis di kelas Alfitri

Yatmis, Fauziah Ulfa, Indriati Aulia, Mesjuarni, Rahmadani Lubis, Rapita

Hannum, Ucia Mahya Dewi dan Yuli Wintasari, yang telah membantu dalam

penelitian. Terima kasih juga kepada Mecyana Pasaribu yang telah membantu,

menemani dan memberi saran selama penelitian serta teman-teman lain yang tidak

dapat disebut namanya satu persatu.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelamahan baik dari segi isi

susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya

isi skipsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 2016 Penulis

(6)

vi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Pengembangan bahan Ajar 6

2.1.1. Jenis Bahan Ajar 7

2.1.2. Fungsi Bahan Ajar 9

2.1.3. Kriteria Memilih Bahan Ajar 9

2.2. Modul Sebagai bahan Ajar Dalam Pembelajaran 10

2.2.1. Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Modul 11

2.2.2. Jenis-jenis Modul 12

2.2.3. Unsur-unsur Modul 13

2.2.4. Prosedur Penyusunan Modul 13

2.2.5. Langkah-langkah Penyusunan Modul 14

2.2.6. Penulisan Modul 19

2.2.7. Pengembangan Modul Kreatif dan Inovatif 22

2.2.8. Keuntungan Modul 23

2.2.9. Format Modul 23

(7)

vii

2.4. Belajar dan Hasil Belajar 27

2.5. Model Pembelajaran 28

2.6. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) 29 2.6.1. Defenisi Pembelajaran Berbasis Proyek 29 2.6.2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek 31 2.6.3. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Proyek 32 2.6.4. Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Proyek 32 2.6.5. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek 33

2.7. Pembelajaran Inovatif 34

2.8. Inovasi Pembelajaran Kimia 35

2.9. Media Pembelajaran dalam Pengajaran Kimia 35

2.10. Kerangka Berpikir 36

2.11. Hipotesis Penelitian 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 38

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 38

3.2.1. Populasi 38

3.4.3. Tingkat Kesukaran Soal 42

3.4.4. Daya Pembeda Soal 42

3.4.5. Distruktor 43

3.5. Rancangan Penelitian 44

3.6. Prosedur Penelitian 45

3.7. Teknik Pengmpulan Data 47

3.8. Teknik Analisis Data 47

3.8.1. Analisis Angket BSNP Standarisasi Bahan Ajar 47

3.8.2. Analisis Hasil Uji Coba Modul 48

3.8.2.1. Uji Normalitas 48

3.8.2.2. Uji Homogenitas 49

3.8.2.3. Uji Hipotesis 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51

4.1. Hasil Penelitian 51

(8)

viii

4.1.1.1. Pengembangan Bahan Ajar 51

4.1.1.1.1. Standarisasi Bahan Ajar 51

4.1.1.2. Hasil Uji Coba Modul 52

4.1.1.2.1. Validitas Tes 52

4.1.1.2.2. Reliabilitas Tes 52

4.1.1.2.3. Tingkat kesukaran Instrumen Tes 53

4.1.1.2.4. Daya Beda Instrumen 53

4.1.1.2.5 Distruktor (Pengecoh) 53

4.1.2. Deskrisi Data Penelitian 53

4.1.2.1 Hasil Kelayakan Bahan Ajar Modul 53

4.1.2.2. Hasil Uji Coba Modul 54

4.1.2.2.1. Hasil Belajar Kognitif Siswa 54

4.1.2.2.2. Penilaian Aspek Afektif 56

4.1.2.2.3. Penilaian Aspek Psikomotorik Siswa 58

4.1.3. Analisis Data 59

4.1.3.1. Analisis Kelayakan Bahan Ajar Modul 59

4.1.3.2. Analisis Hasil Uji Coba Modul 60

4.1.3.2.1. Uji Normalitas Data 60

4.1.3.2.2. Uji Homogenitas Data 61

4.1.3.2.3. Uji Hipotesis 61

4.1.4. Pembahasan Hasil Penelitian 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 67

5.1. Kesimpulan 67

5.2. Saran 67

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pemetaan Modul 15

Gambar 2.2 Penyusunan buram (konsep) modul 16

Gambar 2.3 Validasi Modul 18

Gambar 3.1 Skema Desain Langkah-langkah

Bahan Ajar dan Skema Desain Penelitian

Hasil Belajar 46

Gambar 4.1 Rata-rata Hasil Belajar Siswa 56

Gambar 4.2 Rata-rata Nilai Afektif Siswa 58

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Karakteristik Utama Pembelajaran Berbasis Proyek 31

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket BSNP 39

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Pengembangan Bahan Ajar

Modul Berbasis Proyek Pada Materi Kelarutan dan

Hasil Kali Kelarutan 45

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata

Bahan Ajar Modul Berbasis Proyek 48

Tabel 3.4 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas 49

Tabel 4.1 Hasil Standarisasi Bahan Ajar 54

Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa 55

Tabel 4.3 Nilai Rata-rata Afektif 57

Tabel 4.4 Nilai Psikomotorik Siswa 58

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas 60

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas 61

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 71

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 74

Lampiran 3a. Lembar Proyek Pertemuan 1 95

Lampiran 3b. Jawaban Proyek Pertemuan 1 100

Lampiran 4a. Lembar Proyek Pertemuan 2 102

Lampiran 4b. Jawaban Proyek Pertemuan 2 107

Lampiran 5. (Kisi-kisi Instrumen) 108

Lampiran 6. Instrumen Tes (Sebelum Valid) 121

Lampiran 7. Instrumen Tes (Sesudah Valid) 129

Lampiran 8. Jawaban Instrumen Tes (Sebelum Valid) 135

Lampiran 9. Jawaban Instrumen Tes (Sesudah Valid) 136

Lampiran 10. Bahan Ajar 137

Lampiran 11. Validitas Hitung 208

Lampiran 12. Tabel Validitas 212

Lampiran 13. Reabilitas Hitung 213

Lampiran 14. Tabel Realibilitas 214

Lampiran 15.Tingkat Kesukaran 215

Lampiran 16. Tabel Tingkat Kesukaran 216

Lampiran 17. Perhitungan Daya Beda 217

Lampiran 18. Tabel Daya Beda 218

Lampiran 19. Perhitungan Distruktor 219

Lampiran 20. Tabel Distruktor 220

Lampiran 21. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Test 222

Lampiran 22. Instrumen Analisis Modul Oleh Dosen dan Guru 224

Lampiran 23. Hasil Penilaian Standar BSNP Oleh Dosen dan Guru 233

Lampiran 24. Tabel Varian dan Standar Deviasi Pretest-Posttest 241

Lampiran 25. Perhitungan Rata-rata, Varians , dan Standar Deviasi

Pretest-Posttest 242

(12)

xii

Psikomotorik 243

Lampiran 27. Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standar Deviasi

Afektif dan Psikomotorik 244

Lampiran 28. Uji Normalitas 246

Lampiran 29. Uji Homogenitas Data 247

Lampiran 30. Uji Hipotesis 248

Lampiran 31. Tabel Afektif 251

Lampiran 32. Tabel Psikomotorik 252

Lampiran 33. Tabel Nilai-Nilai R-Product Moment 253

Lampiran 34. Tabel Chi Kuadrat (x2) 254

Lampiran 35. Tabel Distribusi-t (Tabel t) 255

Lampiran 36. Dokumentasi Penelitian 256

Lampiran 37. Jadwal Kegiatan Penelitian 260

Lampiran 38. Surat 262

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Salah satu cabang dari pendidikan IPA adalah pendidikan kimia.

Pendidikan kimia diharapkan mampu memberikan pengalaman secara langsung

dan harus mengembangkan daya nalar siswa untuk dapat membentuk sendiri

pengetahuannya. Proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang penting bagi

siswa dan guru. Masalahnya adalah, sebagian besar pendidik kurang inovatif dan

kreatif dalam mencari dan menemukan pendekatan pembelajaran yang dapat

merangsang motivasi belajar siswa. Pembelajaran yang terlalu teoritis

menyebabkan siswa sulit memahami bahan ajar kimia secara komprehensif. Oleh

karena itu, siswa cenderung menghapal dan mengerjakan tugas kimia tidak sesuai

dengan konsep kimia yang sebenarnya. Akhirnya, skema pemikiran siswa

terpotong-potong dan tidak terjadi pemahaman secara utuh.

Di samping itu, sumber belajar yang ada umumnya hanya menyajikan

sebatas materi. Peserta didik masih bergantung pada pendidik dalam proses

pemahamannya. Peserta didik enggan ketika diminta untuk mempelajari sendiri

materi dalam buku. Adanya permasalahan ini mendorong perlunya sumber

belajar.

Bahan ajar merupakan segala bahan yang disusun secara sistematis dan

menampilkan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya buku

pelajaran, LKS, model, modul, bahan ajar audio, handout, dan sebagainya. Modul

yang ikut berperan dalam membentuk sikap ilmiah pada peserta didik (Arumsari,

dkk, 2014).

Salah satu sumber bahan ajar yang banyak digunakan dalam

pembelajaran adalah modul. Modul merupakan buku panduan bagi peserta didik

dalam kegiatan pembelajaran yang memuat materi pelajaran, kegiatan

penyelidikan berdasarkan konsep, kegiatan sains, informasi, dan contoh-contoh

(14)

2

Modul memiliki berbagai macam kegunaan seperti yang dikemukakan

Andriani cit. Prastowo (2012) yakni sebagai penyedia informasi dasar, karena

dalam modul disajikan berbagai materi pokok yang masih bisa dikembangkan

lebih lanjut, sebagai bahan instruksi atau petunjuk bagi siswa, sebagai bahan

pelengkap dengan ilustrasi dan foto yang komunikatif. Andriani menambahkan

bahwa modul dapat menjadi petunjuk mengajar yang efektif bagi guru serta

menjadi bahan untuk berlatih bagi siswa dalam melakukan penilaian sendiri. Oleh

sebab itu, diperlukan suatu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran kimia

dikelas agar siswa lebih aktif dengan menerapkan model dan metode

pembelajaran yang tepat.

Salah satu model pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam

pemecahan masalah adalah project based learning (PjBL). Wijayanto, dkk, (2014)

menyatakan project based learning/pembelajaran berbasis proyek merupakan

model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola

pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Tujuannya adalah dalam

menyelesaikan tugas yang dihadapinya, siswa dapat mandiri.

Pembelajaran berbasis proyek (PjBL) yang terdiri dari proyek yang

mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, masyarakat, sejarah, matematika,

politik dan kesempatan diskusi produktif untuk siswa, mendorong penyelidikan

siswa diarahkan masalah dunia nyata, memberikan mereka semangat belajar dan

pengajaran menjadi efektif (Munawwaroh, dkk, 2012).

Pada pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), peserta

didik dapat terbiasa memecahkan persoalan nyata. Selain itu peserta didik mudah

melakukan penyelidikan dan inquiri. Peran pendidik adalah menyajikan masalah,

mengajukan pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan dan dialog yang berakar

pada kehidupan nyata yang pada gilirannya nanti diharapkan kompetensi peserta

didik dapat tumbuh dan berkembang (Santi, 2011). Dengan pembelajaran berbasis

proyek siswa mampu mempunyai kemandirian dan keterampilan dalam

menyelesaikan tugas yang dihadapinya (Saputra, dkk, 2014).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2013) bahwa

(15)

3

siswa yang lebih tinggi dibandingkan buku teks kimia dengan metode

konvensional pada pembelajaran hidrokarbon. Persen peningkatan hasil belajar

siswa di kelas eksperimen pada kelompok tinggi lebih tinggi daripada di kelas

kontrol (59,07% > 53,48%) dan persen peningkatan hasil belajar siswa di kelas

eksperimen pada kelompok rendah lebih tinggi daripada di kelas kontrol (62,42%

> 59,49%).

Penelitian yang dilakukan oleh Addiin, dkk (2014) bahwa (1) kualitas

proses yaitu aktivitas siswa tinggi 74%, sedang 26%, dan rendah 0%; (2) kualitas

hasil ditinjau dari, (a) prestasi belajar kognitif dengan rata-rata 70,7 diketahui

32% siswa tuntas dan 68% siswa belum tuntas dengan rincian 29% siswa rentang

nilai 63-72, 47% siswa rentang nilai 73-82, 6% siswa rentang nilai 83-92; (b)

prestasi belajar afektif diketahui 6% siswa mempunyai prestasi belajar afektif

sangat baik, 85% siswa baik, 9% siswa kurang, dan 0% siswa kurang sekali; (c)

kualitas hasil yaitu prestasi belajar psikomotor diketahui 94% siswa tuntas dan 6%

siswa belum tuntas.

Berdasarkan uraian diatas peneliti telah melakukan penelitian dengan

judul “Pengembangan Bahan Ajar Modul Berbasis Proyek pada Mateti

Kelarutan dan Hasil kali Kelarutan di SMA”.

1.2 Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang

menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah pengembangan bahan

ajar modul berbasis proyek pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan pada penelitian ini, maka

diperlukan batasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan modul pembelajaran dengan mengintegrasikan pembelajaran

berbasis proyek pada pengajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan yang sesuai

dengan kriteria BSNP.

2. Hasil belajar siswa yang diukur adalah aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik

(16)

4

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP)?

2. Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar modul bebasis

proyek lebih tinggi dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70?

1.5 Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh bahan ajar modul berbasis proyek pada materi kelarutan

dan hasil kali kelarutan yang sesuai dengan kriteria penilaian BNSP

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan bahan ajar modul berbasis proyek.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan sebagai bahan masukan bagi peneliti secara pribadi

sebagai calon guru bidang studi kimia dalam hal upaya mengembangkan bahan

ajar berbasis proyek.

2. Bagi Pengajar/Guru

Memberi informasi dan rujukan dalam menyampaikan pembelajaran mengenai

kelarutan dan hasil kali kelarutan kepada siswa. Membuka wawasan guru

dalam mengajar dan mengembangkan model pembelajaran dalam proses

belajar mengajar serta masukan bagi guru kimia dalam memilih model

pembelajaran yang tepat.

3. Bagi Peserta didik

Memberikan masukan dan membantu meningkatkan prestasi belajar dan

meningkatkan kemandirian peserta didik.

4. Bagi Penelitian Lanjutan

Sebagai bahan kajian dan studi literatur untuk pengembangan bahan ajar

(17)

5

1.7 Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap

variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk

mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :

1. Bahan ajar adalah segala bahan yang disusun secara sistematis yang

menampilkan sosok utuh dari kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta

didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan

dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar yang dimaksud adalah

bahan ajar cetak berupa modul yang digunakan pengajar untuk mencapai

tujuan pembelajaran sesuai standart kompetensi dan kompetensi dasar yang

ditentukan.

2. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.

Perubahan perilaku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun

sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi .

3. Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning = PjBL) merupakan

metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam

mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan

pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek

dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan

peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.

4. Materi kelarutan dan hasil kali kelarutan meliputi pengertian kelarutan,

pengertian hasil kali kelarutan, faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan,

hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan (Ksp), pengaruh ion senama,

(18)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP), dengan pengolahan data yang diperoleh: Kelayakan Isi

(3,26), Kelayakan Bahasa (3,26), Kelayakan Penyajian (3,23) dengan kriteria

valid dan tidak perlu revisi.

2. Hasil belajar kimia menggunakan bahan ajar modul berbasis proyek lebih

tinggi dari nilai KKM. Kemampuan afektif dan psikomotorik siswa

mengalami perkembangan pada tiap pertemuan, rata-rata nilai afektif +

66,11 dan rata-rata nilai psikomotorik +70,70.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan

hal-hal berikut:

1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan permbelajaran

dengan menggunakan bahan ajar modul berbasis proyek sebagai salah satu

altrernatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran

kimia.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut

disarankan lebih memperhatikan kelebihan dan kelemahan dalam model

pembelajaran ini, dapat mengkolaborasikan dengan media yang sejalan

dengan perkembangan teknologi sehingga terjadi lompatan pemahaman

dalam belajar.

3. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan saat

melakukan penelitian sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan

(19)

68

DAFTAR PUSTAKA

Addiin, Istiqomah., Redjeki, Tri., dan Ariani, Sri Retno Dwi., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Pokok Larutan Asam dan Basa Di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3(4): 7-16.

Anonim, (2014), Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Projek,http://www.m-edukasi.web.id/2014/07/langkah-langkah - pembelajaran berbasis.html

Arifin, Zainal., (2011), Evaluasi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Arumsari, Noorita., Fatmaryanti, Siska Desy., dan Kurniawan, Eko Setyadi., (2014), Pengembangan Modul Berbasis Project Based Learning Untuk Mengoptimalkan Kemandirian dan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kutowinangun Tahun Pelajaran 2013/2014,

Jurnal Radiasi, 5(1): 35-40.

http://lib.unnes.ac.id/21030/1/4001411021-S.pdf (diakses pada 20 januari 2016).

Aunurrahman, (2012), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Bahri, Syaiful dan Aswan, Zain., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

BSNP, (2007), Kapal Itu Bernama UN, Buletin BSNP Media Komunikasi dan

Dialog Standar Pendidikan, 2(1): 1-23.

Dimyati, Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, (2008), Psikologi Belajar Ed.2, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hamalik, O., (1993), Strategi Belajar Mengajar, Mandar Maju, Bandung.

Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Akasara, Jakarta.

Haryati, M., (2009), Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan

Pendidikan, Gaung Persada Press, Jakarta.

Hasbullah, (2005), Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Komarudin., (2000), Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, Bumi Aksara, Jakarta.

(20)

69

Michael, M. Grant., (2002), getting A Grip on Project-Based Learning: Theory, cases, and recomendations, (North Carolina: Meridian A Middle School

Computer Technologies Journal Vol.5).

Munawwarah, Rosyidatul., Subali, Bambang., dan Sopyan, Achmad., (2012), Penerapan Model Project Based Learning dan Kooperatif Untuk Membangun Empat Pilar Pembelajaran Siswa SMP, Unnes Physics

Education Journal, 1(1): 34-37. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej (diakses pada 23 januari 2016)

Na’imah, Nur jannatu., Supartono., dan Wardani, Sri., (2015), Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan E-Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 9(2): 1566-1574. (diakses pada 25 januari 2016)

Nasution, S., (2008), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Bumi Aksara, Bandung.

Prastowo, A., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Tematik, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta.

Sari, Herlina Latipa., dan Negara, Edi Kusuma., (2011), Media pembelajaran Kimia Terpadu Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Bengkulu,

Jurnal Media Infotama, 7(2): 103-120.

Santi, Triana Kartika., (2011), Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Untuk Meningkatkan Pemahaman Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan, Jurnal Ilmiah Progressif, 7(21): 74-83.

Santyasa, I Wayan., (2006), Pembelajaran Inovatif: Colaborative Model, Project – Based, dan Orientasi NOS, Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA

Universitas Pendidikan Ganesha, Semartapura.

Saputra, Dede Irawan., Abdullah, Ade Gafar., dan Hakim, Dadang Lukman., (2014), Pengembangan Model Evaluasi Pembelajaran Project Based Learning Berbasis Logika Fuzzy, Jurnal Invotec, 10(1): 13-34. http://jurnal.upi.edu/file/02._Dede_Irawan_Saputra_hal_13-34_.pdf (diakses pada 20 januari 2016)

Sastrika, Ida Ayu Kade., I Wayan, Sadia., dan I Wayan, Muderawan., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman Konsep Kimia dan Keterampilan Berpikir Kritis, e-journal Program

(21)

70

Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Sinaga, Rudyanto., (2013), Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pengajaran Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Situmorang, Benyamin., (2013), Penelitian Pendidikan Konsep dan Implikasi, Unimed Press, Medan.

Situmorang, Manihar., (2013), Pengembangan Buku Ajar kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prossiding Semirata FMIPA

Universitas Lampung, Lampung.

Sudjana, Nana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT.Remaja Rosda Karya, Bandung.

Sumarti, Sri Susilogati., Chyono, Edy., dan Munafiah, Amrul., (2015), Project Based Learning Tools Development on Salt Hydrolysis Materials trough Scientific Approach, IOSR Journal of Research and Method in Education

(IOSR-JRME), 5(2): 1-5. www.iosrjournals.org (diakses pada 25 januari

2016)

Thomas, John W., (2000), A Review of Research on Project Based Learning, The Autodesk Foundation III Mclnnis Parkusay San Rafaech California, 94903, http://www.bie.org/research/study/review of project Based Learning 2000.

Trianto, (2009), Model Pembelajaran terpadu, Bumi Aksara, Jakarta.

Umar, (2013), Media Pendidikan, Jurnal Tarbawiyah, 10(2): 126-141.

Wijayanto., dan Zuhri, Muhammad Saifuddin., (2014), Pengembangan E-Modul Berbasis Flip Book Maker dengan Model Project Based Learning untuk Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika,

Prosiding Mathematics and Sciences Forum, 626-628. http://prosiding.upgrismg.ac.id/index.php/masif2014/masif2014/paper/vi ewFile/487/436 (diakses pada 20 januari 2016)

Gambar

Gambar 2.1 Pemetaan Modul

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melihat hasil standarisasi bahan ajar berbasis proyek pada materi aldehid-keton ini layak digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan baik guru maupun siswa

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah bahan ajar yang dikembangkan dapat meningkatkan respon dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pengembangan bahan ajar

Dalam pengembangan bahan ajar berbasis proyek ini, langkah awal yang dilakukan adalah memilih satu buku kimia organik universitas dan tiga buku kimia SMA untuk

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui kelayakan modul multimedia berbasis inkuiri terbimbing pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, 2)

Hasil penelitian menunjukkan : (1) bahan ajar pada materi alkana dan sikloalkana pada buku yang digunakan di SMA/MA sudah memenuhi kriteria BSNP dengan kriteria cukup valid dan

Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Rantau Utara bertujuan untuk mengembangkan, menstandarisasi, dan menguji coba bahan ajar Kimia pada pokok bahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria bahan ajar, untuk membuat model bahan ajar, dan untuk mengetahui efektivitas model bahan ajar. Bahan ajar

Tujuan peneltian adalah (1) Untuk mengetahui bahan ajar kimia inovatif berbasis multimedia pada materi termokimia yang dikembangkan memenuhi standar BSNP; (2) Untuk