• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENGUMUMAN

BOND RATING

TERHADAP

RETURN

SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

(Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar

dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

 

 

OLEH

NUR ISNAINI ARHAM DALIMUNTHE

110523040

 

   

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

 

PERSETUJUAN PERCETAKAN

 

Nama       : Nur Isnaini Arham Dalimunthe NIM       : 110523040

Departemen    : Strata-1 Ekonomi Pembangunan Konsentrasi    : Ekonomi Perbankan

Judul Skripsi :   Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

   

Tanggal, __________        Ketua Program Studi

     

        Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D

        NIP. 197105032003121003

   

Tanggal, __________        Ketua Departemen

     

      Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec.

        NIP. 197304081998021001

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

Departemen    : Strata-1 Ekonomi Pembangunan Konsentrasi    : Ekonomi Perbankan

Judul Skripsi :   Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

   

Tanggal, __________        Pembimbing

     

        Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec.

        NIP. 197304081998021001

     

Tanggal, __________        Pembaca Penilai

     

      Syarief Fauzie, SE, M.Ak, Ak.

        NIP. 198111062003122001

 

 

(4)

 

Lembar Pernyataan

 

   

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)” adalah benar hasil dari karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan badan akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

  Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari masyarakat Kota Medan atau saya kutip hasil karya orang lain telah mendapat izin dan atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

  Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

       

           Medan, 26 Mei 2015

   

      Nur Isnaini Arham Dalimunthe

      NIM 110523040

   

(5)

THE EFFECT OF BOND RATING ANNOUNCEMENT ON STOCK RETURN CHANGES ON THE INDONESIAN STOCK EXCHANGES

ABSTRACT

 

This study aims to determine the difference in the stock return caused by the announcement of the bond rating on Kompas 100 Index, this giving an overview to the investor in making an investment decision on Kompas 100 Index companies in the Indonesian Stock Exchange.

Data used for this study is secondary data that was obtained from companies which are included to Kompas 100 Index group and listed on the Indonesian Stock Exchange during the period of January 2010 to December 2014. In this study analysis used is Paired Sample T-Test (two different test average) and also One Way ANOVA by using SPSS 17.

The study results can be concluded that from the of Paired Sample T-Test results was not indicate the stock return difference is there before and after the bond rating announcement. However if looked from the 11 days outcome, overall observation with One Way ANOVA indicate if there is significant difference of stock return, so from this test result can give the information to the investor and the market player as well.

(6)

PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP

RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar

dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan return saham yang disebabkan oleh pengumuman bond rating pada saham index Kompas 100, sehingga memberikan gambaran kepada investor dalam mengambil keputusan investasi pada perusahaan-perusahaan Index Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Data yang digunakan pada penelitian ini data sekunder yang diambil perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok Index Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode waktu Januari 2010 sampai dengan Desember 2014. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah uji Paired Sample T-Test (uji beda dua rata-rata) dan juga Uji One Way ANOVA dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari hasil uji Peired Sample T-Test tidak menunjukkan adanya perbedaan return saham pada sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Namun dari hasil pengujian 11 hari pengamatan secara keseluruhan dengan One Way ANOVA menunjukkan bahwa adanya perbedaan return saham yang signifikan, sehingga dari hasil pengujian ini dapat memberikan informasi kepada investor dan juga para pelaku pasar.

Kata kunci: Pengumuman Bond rating, Return Saham, Paired Sample T-Test, One Way ANOVA.

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkah dan izin-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat berserta salam untuk Nabi Muhammad SAW yang telah memberi inspirasi kepada kita umatnya untuk selalu mencari ilmu dan mengamalkannya dengan baik. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, sangatlah sulit untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Teristimewa untuk Ibunda tercinta Mawarni Batubara, Ayahanda tersayang Alm. Fachri Dalimunthe, SH, dan juga Adik-adikku Fontaxo Dadang Dalimunthe, S.Farm dan Fred Ricky Dalimunthe, Amd, yang telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, S.E, M.Ec selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Irsyad Lubis, S.E, M.Soc.Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen penasihat akademi dan Bapak Paidi Hidayat, S.E, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 5. Bapak Wahyu Ario Pratomo, S.E, M.Ec selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini dari awal penulisan hingga selesainya skripsi ini.

6. Bapak Syarief Fauzie, SE, M.Ak, Ak selaku dosen pembaca penilai yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk penyelesaian skripsi ini.

(8)

8. Seluruh Pegawai dan Staf Administrasi Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu saya dalam penyelesaian kelengkapan administrasi.

9. Rekan-rekan mahasiswa stambuk 2011 program ekstensi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, sangat baik jika ada kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi pengembangan ilmu.

Medan, 26 Mei 2015

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

2.1.3.3. Pengaruh Pengumuman Bond Rating terhadap return Saham... 22

3.5.1. Teknik Pengambilan Sampel ... 28

(10)

3.7. Teknik Pengumpulan ... 29

3.8. Uji Normalitas ... 30

3.9. Teknik Analisa Data ... 30

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 34

4.2. Analisis Data ... 37

4.2.1. Uji Normalitas ... 37

4.2.2. Pengujian Hipotesis ... 38

4.2.2.1. Pengujian Hipotsis 1 Paired Sample T-Test ... 38

4.2.2.2. Pengujian Hipotesis 2 Paired Sample T-Test ... 40

4.2.2.3. Pengujian One way ANOVA ... 42

4.2.2.4. Hasil Hipotesis ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1. Kesimpulan ... 45

5.2. Saran ... 46

(11)
(12)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 25 4.1. Histogram Data Yang Tidak Berdistribusi Normal ... 37  

(13)

THE EFFECT OF BOND RATING ANNOUNCEMENT ON STOCK RETURN CHANGES ON THE INDONESIAN STOCK EXCHANGES

ABSTRACT

 

This study aims to determine the difference in the stock return caused by the announcement of the bond rating on Kompas 100 Index, this giving an overview to the investor in making an investment decision on Kompas 100 Index companies in the Indonesian Stock Exchange.

Data used for this study is secondary data that was obtained from companies which are included to Kompas 100 Index group and listed on the Indonesian Stock Exchange during the period of January 2010 to December 2014. In this study analysis used is Paired Sample T-Test (two different test average) and also One Way ANOVA by using SPSS 17.

The study results can be concluded that from the of Paired Sample T-Test results was not indicate the stock return difference is there before and after the bond rating announcement. However if looked from the 11 days outcome, overall observation with One Way ANOVA indicate if there is significant difference of stock return, so from this test result can give the information to the investor and the market player as well.

(14)

PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP

RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar

dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan return saham yang disebabkan oleh pengumuman bond rating pada saham index Kompas 100, sehingga memberikan gambaran kepada investor dalam mengambil keputusan investasi pada perusahaan-perusahaan Index Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Data yang digunakan pada penelitian ini data sekunder yang diambil perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok Index Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode waktu Januari 2010 sampai dengan Desember 2014. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah uji Paired Sample T-Test (uji beda dua rata-rata) dan juga Uji One Way ANOVA dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari hasil uji Peired Sample T-Test tidak menunjukkan adanya perbedaan return saham pada sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Namun dari hasil pengujian 11 hari pengamatan secara keseluruhan dengan One Way ANOVA menunjukkan bahwa adanya perbedaan return saham yang signifikan, sehingga dari hasil pengujian ini dapat memberikan informasi kepada investor dan juga para pelaku pasar.

Kata kunci: Pengumuman Bond rating, Return Saham, Paired Sample T-Test, One Way ANOVA.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan perekonomian suatu negara salah satunya dapat direfleksikan oleh aktivitas pasar modal yang ada di negara tersebut. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar modal sebagai prasarana transaksi modal yang dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi suatu negara. Sebagai pasar yang sedang berkembang (emerging market), pergerakan harga ekuitas di pasar modal Indonesia berfluktuasi relatif tinggi. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain informasi luar perusahaan (eksternal), serta informasi internal perusahaan, termasuk didalamnya adalah pengumuman bond rating.

Pasar modal juga memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah sebagai sarana pertemuan antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Fungsi keuangan ditunjukkan dengan memberikan imbal hasil bagi pihak yang kelebihan dana dan menyediakan dana untuk investasi bagi pihak yang kekurangan dana. Dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan dapat melakukan penerbitan surat hutang. Salah satu surat hutang yang paling sering diperdagangkan adalah obligasi. Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang paling fleksibel dibandingkan dengan emisi saham, karena dengan obligasi posisi kepemilikan perusahaan tetap.

(16)

menerbitkan obligasi tersebut terutama mengenai kemampuan emiten untuk membayar kewajibannya atau likuiditas emiten tersebut.

Bond rating akan menjadi salah satu bentuk informasi seputar obligasi yang dipublikasikan dan juga indikator yang digunakan oleh investor untuk memperkirakan kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan dan memperkecil resiko bisnis. Informasi ini merupakan indikator kemungkinan pembayaran bunga dan hutang tepat waktu sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Informasi yang berupa pengumuman bond rating tersebut akan menimbulkan reaksi dari para pelaku pasar modal. Pelaku pasar modal akan bereaksi pada waktu sebelum, pada saat dan setelah pengumuman bond rating dipublikasikan.

Tujuan utama proses rating adalah memberikan informasi akurat mengenai kinerja keuangan, posisi bisnis industri perseroan yang menerbitkan surat utang (obligasi) dalam bentuk peringkat kepada calon investor. Untuk mengetahui reaksi dari investor karena adanya pengumuman bond rating dapat diamati pada ada tidaknya perubahan return saham.

Return saham diasumsikan mengalami perubahan ketika ada informasi baru dan diserap oleh pasar. Apabila para investor menggunakan informasi yang berupa pengumuman bond rating dalam kegiatannya, maka publikasi pengumuman bond rating akan memberikan dampak berupa perubahan return saham apabila dibandingkan dengan hari-hari diluar pengumuman.

(17)

penunjang yang turut hadir dalam bidang tersebut adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan PT Kasnic Credit Rating Indonesia (KCRI) selaku lembaga yang menjalani fungsi pemeringkatan surat-surat berharga di pasar modal, termasuk juga di dalamnya adalah obligasi.

Penelitian oleh Ariani (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh bond rating terhadap return saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia, baik yang mengalami perubahan upgrade maupun downgrade. Data ynag digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012. Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa bond rating memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Hasnifah (2012), melakukan penelitian tentang pengaruh bond rating terhadap return saham dengan harga saham sebagai mediating variable pada perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI). Pada penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dengan melakukan uji asumsi klasik goodness of fit untuk uji hipotesis. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bond rating berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, namin bond rating dan harga saham secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Pengaruh yang ditimbulkan bond rating terhadap return saham merupakan pengaruh tidak langsung.

(18)

peringkat obligasi upgrade positif dan tidak secara signifikan berpengaruh terhadap reaksi pasar saham Bursa Efek Indonesia dan, 2) pengumuman peringkat obligasi downgrade negatif dan tidak signifikan berpengaruh terhadap reaksi pasar saham untuk Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “Pengaruh Pengumuman Bond Rating terhadap Return

Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar

dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)”.

1.2 Perumusan Masalah

Kandungan dari informasi akuntansi dapat dilihat dari reaksi investor dalam pasar modal. Investor dalam pasar modal akan bereaksi ketika suatu informasi baru masuk ke pasar. Informasi baru ini akan mengakibatkan terjadinya return saham. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sebelum pengumuman.

2. Apakah terdapat perbedaan return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sesudah pengumuman.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

(19)

2. Untuk menganalisis perbedaan yang signifikan terhadap tingkat return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sesudah pengumuman

1.4 Manfaat Penelitian

Seuatu penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak lain. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi para investor, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan investasi saham pada perusahaan yang mengumumkan bond rating.

2. Bagi para broker, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu pertimbangan untuk memprediksi perubahan harga saham dari perusahaan yang mengumumkan bond rating, sehingga dapat menentukan alternatif investasi yang saling menguntungkan.

3. Bagi para akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk memahami kejadian (pengumuman perubahan bond rating) serta akibat yang ditimbulkannya.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Efisiensi Pasar Modal

Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut pasar efisien. Dengan demikian ada hubungan antara teori parar modal yang menjelaskan tentang keadaan ekuilibrium dengan konsep pasar efisien yang mencoba menjelaskan bagaimana pasar memproses informasi untuk menuju ke posisi ekuilibrium yang baru. Efisiensi pasar seperti ini disebut dengan efisiensi pasar secara informasi yaitu bagaimana pasar bereaksi terhadap informasi yang tersedia (Husnan, 2003).

Jogiyanto (2003) mengatakan, suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas “mencerminkan secara penuh” informasi yang tersedia. Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi. Pertanyaannya adalah informasi mana yang dapat digunakan untuk menilai pasar yang efisien, apakah informasi yang lama, informasi yang sedang dipublikasikan atau semua informasi termasuk informasi privat.

(21)

1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form).

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Ini berarti bahwa untuk pasar yang efisien bentuk lemah, investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal.

2. Efisiensi pasar bentuk sentengah kuat (semistrong form).

Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang lama.

3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form).

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena mempunyai informasi privat.

(22)

efisien ini berupa tingkatan yang kumulatif, yaitu bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat.

Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan pasar menjadi efisien. Pasar efisien dapat terjadi karena peristiwa-peristiwa sebagai berikut:

1. Investor adalah penerima harga (price takers), yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas. Harga dari suatu sekuritas ditentukan oleh banyak investor yang menentukan demand dan supply. Hal seperti ini dapat terjadi jika pelaku-pelaku pasar terdiri dari sejumlah besar institusi-institusi dan individual-individual rasionla yang mampu mengartikan dan mengintepretasikan informasi dengan baik untuk digunakan mengalanisis, menilai dan melakukan transaksi penjualan atau pembelian sekuritas bersangkutan.

2. Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah. Umumnya pelaku pasar menerima informasi lewat radio, Koran, atau media masa lainnya, sehingga informasi tersebut dapat diterima pada saat yang bersamaan. Untuk pasar yang efisien, harga dari informasi tersebut juga relative sangat murah untuk diperoleh oleh public. Umumnya pelaku pasar dapat memperoleh informasi tersebut melalui surat kabar atau majalah bisnis dengan hanya membeli surat kabar atau majalah tersebut. Bahkan informasi tersebut dapat diperoleh secara Cuma-Cuma oleh pelaku pasar dengan mendengarkan lewat radio atau menjadi pemirsa televisi.

(23)

bahwa investor tidak dapat memprediksi kapan emiten akan mengumumkan informasi yang baru.

4. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat, sehingga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru. Kondisi ini dapat terjadi jika pelaku pasar merupakan individu-individu yang canggih yang mampu memahami dan menginterpretasikan informasi dengan cepat dan baik.

Ide dari pengujian pasar yang efisien dituangkan dalam suatu hipotesis yang disebut dengan hipotesis pasar efisien. Untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis ini, maka perlu dilakukan pengujian secara empiris untuk masing-masing bentuk efisiensi pasar.

2.1.2 Bond rating

2.1.2.1 Obligasi

Obligasi (bond) adalah instrumen utang jangka panjang dengan waktu jatuh tempo akhir umumnya 10 tahun atau lebih. Jika sekuritas tersebut memiliki waktu jatuh tempo kurang dari 10 tahun, biasanya disebut wesel (note).

Menurut Bursa Efek Indonesia, Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

(24)

memberikan pembayaran tertentu kepada pemegang obligasi, yang merupakan pemberi pinjaman (kreditur).

Ketika kita memiliki obligasi, umumnya kita menerima pembayaran bunga tetap tiap tahun hingga obligasi tersebut jatuh tempo. Pembayaran ini dikenal dengan kupon. Pada saat jatuh tempo, utang tersebut dilunasi, peminjam membayar pemegang obligasi nilai nominal/ nilai muka obligasi (face value, atau nilai pokok pinjaman (principal) atau par value) (Brealey et al., 2007: 130).

Beberapa karakter penting dari obligasi yang biasa didengar adalah sebagai berikut:

a. Klaim terhadap Aset dan Pendapatan Perusahaan

Bila perusahaan penerbit obligasi bangkrut, maka klaim terhadap utang secara umum, termasuk obligasi, mendapat kehormatan untuk didahulukan haknya daripada saham umum maupun saham preferen. Namun, utang-utang yang berbeda itu mempunyai urutan dalam pelunasannya. Obligasi juga memiliki klaim terhadap pendapatan yang didahulukan dari saham biasa dan saham preferen. Secara umum jika suku obligasi tidak dibayar, dewan obligasi dapat menyatakan bahwa perusahaan penerbitnya bangkrut.

b. Nilai Pari

Nilai pari obligasi adalah nilai nominal yang tertera pada lembar obligasi yang akan dikembalikan kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo. Tidak dinyatakan dalam jumlah melainkan dalam persentase atas nilai nominalnya.

c. Tingkat Suku Bunga Kupon

(25)

d. Periode Jatuh Tempo

Periode jatuh tempo adalah lamanya waktu hingga pihak penerbit obligasi membayarkan kembali nilai pari obligasi kepada para pemilik obligasi yang sekaligus akan mengakhiri masa berlakunya.

e. Indenture

Indenture adalah perjanjian legal antara perusahaan penerbit obligasi dengan dewan atau wali obligasi yang mewakili para pemilik atau pembeli obligasi tersebut. Didalamnya termuat berbagai ketentuan utang-piutang, termasuk penjelasan mengenai obligasi itu sendiri, hak-hak para pemilik obligasi, hak-hak perusahaan atau pihak penerbit, serta tanggung jawab dewan. Dewan obligasi, biasanya sebuah bank komersial atau institusi keuangan yang diserahi tugas untuk mengawasi hubungan antara penerbit dan pemilik obligasi, melindungi kepentingan para pemilik obligasi, serta menjamin dilaksanakannya segenap ketentuan yang telah disepakati.

f. Tingkat Penghasilan Sekarang

Tingkat penghasilan sekarang dari suatu obligasi adalah rasio pembayaran bunga tahunan terhadap harga obligasi pada saat sekarang dipasaran.

2.1.2.2 Deskripsi Bond rating

Secara umum, bond rating merupakan suatu tingkat pengukuran kualitas dan keamanan dari sebuah bond yang didasarkan oleh kondisi finansial dari bond issuer. Secara spesifik, bond rating merupakan hasil dari evaluasi yang dilakukan lembaga pemeringkat yang merupakan indikator kemungkinan bond issuer untuk dapat membayar hutang dan bunganya tepat waktu.

(26)

informasi superior terhadap kemampuan perusahaan, municipal, atau pemerintah untuk membayar hutang dan bunga pinjaman; sumber informasi kredit berbiaya rendah antar perusahaan, municipal dan pemerintah; sumber sertifikasi keuangan tambahan dan representasi manajemen lainnya; untuk memonitor tindakan manajemen yaitu muncul karena adanya konflik antara pihak manajemen dengan pihak lain; untuk memfasilitasi kebijakan publik yang membatasi investasi spekulatif oleh institusi, seperti bank, perusahaan asuransi dan dana pensiun.

Tujuan utama proses rating adalah memberikan informasi akurat mengenai kinerja keuangan, posisi bisnis industri perseroan yang menerbitkan surat hutang (obligasi) dalam bentuk peringkat kepada calon investor (Rahardjo,2004). Rating bukanlah rekomendasi untuk sell, buy atau hold dan bukan pula komentar seperti halnya analisis saham. Rating dibentuk berdasarkan informasi yang disajikan oleh obligor atau informasi-informasi lain yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya. Rating ini bisa berubah, ditunda maupun ditarik kembali sebagai akibat dari perubahan kapasitas pembayaran hutang perusahaan.

2.1.2.3 Manfaat Bond rating

Manfaat umum dari proses bond rating adalah (Rahardjo, 2004):

1. Sistem informasi keterbukaan pasar yang transparan yang menyangkut berbagai produk obligasi akan menciptakan pasar obligasi yang sehat dan transparan juga.Efisiensi biaya.

2. Hasil rating yang bagus biasanya memberikan keuntungan, yaitu menghindari kewajiban persyaratan keuangan yang biasanya memberatkan perusahaan seperti penyediaan sinking fund, ataupun jaminan aset.

(27)

pembayaran hutang, tingkat risiko investasi yang mungkin timbul, serta jenis dan tingkatan hutang tersebut.

4. Mampu menggambarkan kondisi pasar obligasi dan kondisi ekonomi pada umumnya.

Dengan melakukan analisis dari segi keuangan atau manajemen dan bisnis fundamentalnya, setiap investor akan dapat menilai kelayakan bisnis usaha emiten tersebut. Selain itu, investor akan dapat menilai tingkat risiko yang timbul dari investasi obligasi tersebut. Beberapa manfaat rating bagi investor adalah sebagai berikut :

a. Informasi risiko investasi. Tujuan utama investasi adalah untuk meminimalkan risiko serta mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, dengan adanya bond rating diharapkan informasi risiko dapat diketahui lebih jelas posisinya.

b. Rekomendasi investasi. Investor akan dengan mudah mengambil keputusan investasi berdasarkan hasil peringkat kinerja emiten obligasi tersebut. Dengan demikian investor dapat melakukan strategi investasi akan membeli atau menjual sesuai perencanaannya.

c. Perbandingan. Hasil rating akan dijadikan patokan dalam membandingkan obligasi yang satu dengan yang lain, serta membandingkan struktur yang lain seperti suku bunga dan metode penjaminannya.

Untuk melakukan proses penerbitan obligasi, perusahaan harus melakukan proses pemeringkatan yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat. Beberapa manfaat yang akan didapatkan dari emiten di antaranya adalah:

(28)

sejenis lainnya.

b. Menentukan struktur obligasi. Setelah diketahui keunggulan dan kelemahan manajemen, bisa ditentukan beberapa syarat atau struktur obligasi yang meliputi tingkat suku bunga, jenis obligasi, jangka waktu jatuh tempo, jumlah emisi obligasi serta berbagai struktur pendukung lainnya.

c. Mendukung kinerja. Apabila emiten mendapatkan rating yang cukup bagus maka kewajiban menyediakan sinking fund atau jaminan kredit bisa dijadikan pilihan alternative.

d. Alat pemasaran. Dengan mendapatkan rating yang bagus, daya tarik perusahaan di mata investor bisa meningkat. Dengan demikian, adanya rating bisa membantu system pemasaran obligasi tersebut supaya lebih menarik.

e. Menjaga kepercayaan investor. Hasil rating yang independent akan membuat investor merasa lebih aman, sehingga kepercayaan investor bisa terjaga.

2.1.2.4 Aspek Pemeringkatan Bond rating

Dalam melakukan proses rating, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis obligasi adalah (Rahardjo, 2004):

a. Kinerja Industri. Akan dibahas mengenai aspek persaingan industri, prospek dan pangsa pasar, adanya ketersediaan bahan baku, struktur industri yang kuat, pengaruh kebijakan pemerintah dan kebijakan ekonomi lainnya.

b. Kinerja Keuangan. Aspek kualitas aset, rasio profitabilitas, pengelolaan aset dan pasiva, rasio kecukupan modal, tingkat pengelolaan hutang, rasio kecukupan pembayaran bunga.

(29)

2.1.2.5 Lembaga Pemeringkatan

Pihak institusi yang memberikan evaluasi dan penilaian atas rating biasanya disebut lembaga pemeringkat (rating company) seperti Fitch, Standard & Poor (S&P), Moody’s dan sebagainya. Lembaga-lembaga ini bertugas untuk melakukan evaluasi dan analisis atas kemungkinan macetnya pembayaran surat hutang. Di Indonesia, hanya dikenal 2 lembaga pemeringkat surat hutang yaitu PT.PEFINDO (Peringkat Efek Indonesia) dan Moody’s Indonesia (sebelumnya PT. Kasnic Credit Rating Indonesia). Terdapat beberapa peringkat hutang menurut PT. PEFINDO:

a. idAAA. Merupakan peringkat tertinggi yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang superior untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

b. idAA. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

c. idA. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Bagaimanapun, sekuritas hutang ini lebih mudah terpengaruh terhadap perubahan kondisi ekonomi dibandingkan sekuritas hutang dengan rating yang lebih tinggi.

(30)

e. idBB. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang agak lemah untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Kapasitas obligor untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya mudah terpengaruh oleh ketidakpastian, atau perubahan kondisi bisnis, keuangan dan kondisi ekonomi lainnya.

f. idB. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang lemah untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Walaupun obligor kini memiliki kapasitas untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya.

g. idCCC. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang rentan untuk tidak memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

h. idD. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor tidak memiliki kapasitas untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

(31)

digunakan adalah sebagai berikut : Outlook Definisi :

Positif : Rating diperkirakan mengalami peningkatan. Negatif : Rating diperkirakan mengalami penurunan. Stabil : Rating diperkirakan tidak berubah

Developing : Rating dapat mengalami baik peningkatan maupun penurunan.

2.1.3 Saham

Saham (stocks) adalah surat tanda bukti kepemilikan bagian modal suatu perseroan terbatas. Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering disebut shares merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Selanjutnya saham dapat dibedakan menjadi saham biasa (common stock) dan saham preferen (preffered stock) (Jogiyanto, 2003). Perbedaan kedua jenis saham ini antara lain adalah sebagai berikut:

a. Saham Biasa (common stocks)

Pemegang saham ini adalah pemilik perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak yaitu:

1. Hak Kontrol

(32)

2. Hak Menerima Pembagian Keuntungan

Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan.

3. Hak Preemtive

Hak preemtive (preemtive right) merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.

b. Saham Preferen (preffered stocks)

Saham preferen mempunyai gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi, saham preferen yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi.

2.1.3.1 Harga Saham

(33)

dan penawaran dengan kata lain, tidak likuid karena volumenya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, sehingga harga saham stagnan dari waktu ke waktu.

Pergerakan harga saham yang acak (tidak beraturan) dapat dianalisa dengan pendekatan fundamental, misalnya dengan mengetahui laporan keuangan suatu perusahaan terbuka, jika laporannya positif maka kemungkinan harga sahamnya akan bergerak positif. Analisa kedua adalah pendekatan teknikal yang dilakukan menggunakan chart (grafik) pergerakan harga saham. Dengan bantuan beberapa indikator kemudian dianalisa awal sebuah tren yang terbentuk dalam hal ini tentunya diharapkan awal uptrend (tren naik) sehingga trader atau investor melakukan pembelian (trading) atau investasi, dan ketika harga saham berubah menjadi downtrend (tren turun) maka dilakukanlah penjualan.

2.1.3.2 Return Saham

Dalam berinvestasi return dan risiko saling berdampingan, investor harus mencari alternatif investasi yang menawarkan tingkat return yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu, atau investasi yang menawarkan return tertentu pada tingkat risiko terendah. Oleh karena itu dalam pengambilan keputusan investasi, investor harus memilih perusahaan dengan kinerja yang baik sehingga dapat menjamin adanya pengembalian atau return dan mengikuti perkembangan perusahaan tersebut.

(34)

Capital gain (loss) merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga, yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor, atau perubahan harga sekuritas.

Return dibedakan menjadi return yang telah terjadi (realized return) dan return yang diharapkan (expected return) akan diperoleh investor dimasa mendatang. Return realisasi (realized return) dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa datang. Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang (Tatang Ary Gumanti, 2011).

2.1.3.3 Pengaruh Pengumuman Perubahan Bond rating terhadap Return Saham

Pasar dikatakan efisien jika penyebaran informasi dilakukan secara cepat sehingga informasi menjadi simetris, yaitu setiap orang memiliki informasi ini (Jogiyanto, 2003).

Jika semua investor mendapat informasi perubahan bond rating yang terdistribusi secara simetris, mereka hanya memerlukan waktu yang sangat cepat untuk mengevaluasi informasi tersebut dan kemungkinan pengaruhnya terhadap return saham dapat dilihat dalam beberapa hari saja. Sebaliknya, jika informasi tidak terdistribusi secara simetris maka para investor perlu waktu yang cukup lama untuk mengetahui pengaruh perubahan bond rating terhadap saham.

(35)

2.1.4 Studi Peristiwa (Event study)

Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Jogiyanto, 2003). Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar.

(36)

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian oleh Ariani (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh bond rating terhadap return saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia, baik yang mengalami perubahan upgrade maupun downgrade. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012 dan periode pengamatan selama 114 hari (100 hari estimation period (t-107 hingga t-8) dan 14 hari event period (t-7 hingga t+7). Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa bond rating memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Hasnifah (2012), melakukan penelitian tentang pengaruh bond rating terhadap return saham dengan harga saham sebagai mediating variable pada perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI). Populasi yang digunakan pada penelitian ini yang terdaftar di BEI tahun 2006-2011 dimana jumlah sampel yang diperoleh 35 sampel. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dengan melakukan uji asumsi klasik goodness of fit untuk uji hipotesis. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bond rating berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, namin bond rating dan harga saham secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Pengaruh yang ditimbulkan bond rating terhadap return saham merupakan pengaruh tidak langsung.

(37)

saham untuk Bursa Efek Indonesia. Populasi penelitian adalah emiten yang menerbitkan pengumuman perubahan peringkat obligasi oleh PT. PEFINDO selama periode 2006 sampai 2012. Penelitian Sampel terdiri dari 24 emiten yang memiliki 37 pengumuman peringkat obligasi upgrade dan 8 pengumuman peringkat obligasi downgrade. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) peringkat obligasi meningkatkan pengumuman positif dan tidak secara signifikan berpengaruh terhadap reaksi pasar saham Bursa Efek Indonesia dan, 2) peringkat obligasi pengumuman downgrade negatif dan tidak signifikan berpengaruh terhadap reaksi pasar saham untuk Bursa Efek Indonesia.

2.3 Kerangka Pemikiran Teoretis

Berdasarkan hubungan teoritis antara pengumuman perubahan bond rating terhadap return saham maka kerangka pemikiran akan tampak seperti berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Pengumuman

Bond rating Return Saham

Sebelum Pengumuman

Bond rating

Setelah Pengumuman

(38)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritis dan empiris maka peneliti mengajukan hipotesis kerja (hipotesis alternatif) sebagai berikut:

H1: Ada perbedaan yang signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sebelum pengumuman.

H2: Ada perbedaan yang signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sesudah pengumuman.

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel.

3.2 Batasan Operasional

Dalam penelitian ini batasan masalah hanya pada perusahaan-perusahaan Index KOMPAS 100 yang memiliki peringkat bond rating yang dikeluarkan oleh PT.PEFINDO pada tahun 2010-2014.

3.3 Defenisi Operasional

1. Bond rating merupakan indikator peringkat kemungkinan pembayaran bunga dan hutang tepat waktu, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

2. Saham (stocks) adalah surat tanda bukti kepemilikan bagian modal suatu perseroan terbatas.

3. Harga Saham adalah harga suatu saham pada saat tertentu, yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal.

4. Return saham merupakan income yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu.

(40)

jum’at tanggal 10 Agustus 2007, Tujuan utama bursa efek jakarta (BEJ) dalam penerbitan index kompas 100 ini antara lain guna penyebar luasan informasi pasar modal serta menggairahkan masyarakat untuk mengambil manfaat dari keberadaan bursa efek jakarta (BEJ).

6. PT. PEFINDO adalah pihak institusi yang memberikan evaluasi dan penilaian atas rating, lembaga ini bertugas untuk melakukan evaluasi dan analisis atas kemungkinan macetnya pembayaran surat hutang.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel perubahan return saham yang dihitung dari harga saham harian (closing price) selama 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pengumuman bond rating dari seluruh emiten yang masuk dalam sampel penelitian. variabel berikutnya adalah peringkat bond rating tiap perusahaan yang dikeluarkan oleh PT.PEFINDO.

3.5 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Index KOMPAS 100 yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Adapun sampel penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang menjadi populasi yang mengeluarkan obligasi (surat hutang) dan mendapat rating atas obligasinya oleh PT PEFINDO selama periode waktu Januari 2010 sampai dengan Desember 2014.

3.5.1 Teknik Pengambilan Sampel

(41)

penelitian yang ditetapkan (Danang Sunyoto, 2011). Sampel ini ditentukan berdasarkan syarat yang ditentukan sebagai berikut :

1. Terdaftar di BEJ sebagai emiten dari tahun 2010 sampai tahun 2014.

2. Emiten terus menerus mengumumkan bond rating selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

3. Pada saat periode pengamatan tidak bersamaan waktunya dengan kejadian lain yang secara langsung mempengaruhi perubahan harga saham seperti: pengumuman stock split, dividen saham, saham bonus, waran, serta laporan keuangan baik interim maupun tahunan perusahaan tersebut.

4. Saham perusahaan tersebut aktif diperdagangkan di lantai bursa pada saat periode pengamatan.

5. Data tanggal pengumuman bond rating emiten selama periode tahun 2010 sampai 2014 terpublikasi di bursa.

6. Tidak sedang dalam proses delisting.

3.6 Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti: buku, literatur, media internet, serta bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

(42)

oleh pihak lain sebelumnya, misalnya buku, laporan perusahaan, jurnal, internet, dan lain-lain.

3.8 Uji Normalitas

Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ini perlu karena untuk melakukan uji t, mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Uji normalitas ini menggunakan uji one-sample kolmagorov-smirnov, dengan melihat nilai kolmogorov-smirnov Z dan Asym. Sig. (2 tailed), jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

3.9 Teknik Analisa Data

Analisis merupakan tahap selanjutnya yang harus diselesaikan dalam penelitian setelah dilakukan pengumpulan data, maka selanjutnya yang dilakukan adalah mengolah dan menganalisis secara bertahap data tersebut. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah uji Paired Sample T-Test (uji beda dua rata-rata) dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.

Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan, selanjutnya dilakukan analisis dengan tahapan seperti tersebut di bawah ini:

1. Tahap-tahap analisis data

(43)

b. Mendapatkan data harian return saham selama lima hari di seputar tanggal pengumuman bond rating untuk masing–masing perusahaan yang ada dalam sampel.

c. Menghitung aktual return harian dari masing-masing saham perusahaan sampel dalam jangka waktu 11 hari, yaitu pada saat tanggal pengumuman, 5 hari sebelum tanggal pengumuman sampai dengan 5 hari sesudah tanggal pengumuman dengan rumus:

Rit = 1-Pit 1-Pit-Pit Keterangan:

Rit = return saham i pada hari ke-t Pit = harga saham i pada hari ke-t Pit-1 = harga saham i pada hari ke-t-1 d. Uji normalitas data.

2. Rancangan uji statistik

(44)

Tabel 3.1

Rumus Paired sample T-Test No

Elemen

Observasi 1 ( )

Observasi 2 ( )

Di ( – ) 1

2

* * * * *

* * * * *

N

Di

Keterangan:

t = hipotesa dua rata-rata = jumlah rata-rata

n = jumlah perusahaan yang mengumumkan bond rating = standart error dua mean yang berhubungan

Standart Error ( ):

Uji t merupakan alat statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel dengan variabel terikat dengan diuji secara individu.Dasar pengambilan keputusannya :

(45)

.

b. Pengujian One Way ANOVA

Analisis varian (ANOVA) adalah suatu metode untuk menguraikan keragaman total data menjadi komponen-komponen yang mengukur berbagai sumber keragaman. ANOVA digunakan apabila terdapat lebih dari dua variabel. Ia merupakan pengembangan dari masalah Behrens-Fisher, sehingga uji-F juga dipakai dalam pengambilan keputusan. Hal ini penting khususnya jika subjek tidak diambil secara random (Ghozali, 2011). Uji ANCOVA dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini :

1. Tingkat signifikansi (a) yang digunakan sebesar 5 persen (0.05).

2. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-value (probabilitas value). Jika p-value < a, maka Ha diterima, sebaliknya jika p-value > a, maka Ha ditolak.

(46)

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam pengumpulan data sampel penelitian adalah mencari data tanggal penerbitan bond rating. Tanggal penerbitan laporan keuangan tersebut dinyatakan sebagai t-0. Setelah t-0 ditentukan, dilanjutkan dengan menentukan 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah, yaitu 5 hari sebelum t-0 dan 5 hari sesudah t-0, dengan memperhatikan tanggal kegiatan perdagangan saham di Bursa (BEJ) sesuai dengan teknik penentuan sampel, yaitu purposive sampling. Tanggal disekitar t-0 tersebut tidak sama persis dengan tanggal pada kalender sebab tidak setiap hari terjadi kegiatan perdagangan saham di BEJ, misalnya hari Sabtu, Minggu dan hari libur.

(47)

TABEL 4.1

Bond Rating Versi PT PEFINDO Tahun 2010-2012

Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

TABEL 4.1 Lanjutan

Bond Rating versi PT PEFINDO Tahun 2013 dan 2014

NO KODE

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Tanggal

Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perusahaan BDMN, BMRI, INDF, ISAT, dan JSMR tidak mengalami perubahan bond rating dari tahun 2010

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

Tahun 2010 Tahun 2011

Tanggal

Indonesia Tbk. 25-Agust AA+ 01-Agust AA+

2 BMRI PT. Bank Mandiri Tbk. 14-Okt AAA 30-Sep AAA

3 BSDE PT. Bumi Serpong

Damai Tbk. 12-Okt BBB 12-Jan A

4 INDF PT. Indofood sukses

Makmur Tbk. 30-Apr AA 29-Apr AA

5 ISAT PT. Indosat Tbk. 01-Okt AA+ 07-Okt AA+

6 JSMR PT. Jasa Marga Tbk. 03-Jun AA 05-Jul AA

7 MEDC PT. Medco Energi

International Tbk. 09-Okt AA- 28-Apr AA-

8 SMRA PT. Summarecon

(48)

sampai dengan 2014. Namun pada perusahaan BSDE mengalami kenaikan bond rating pada tahun 2011 dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2013, begitu juga dengan perusahaan SMRA mengalami kenikan bond rating pada tahun 2013, namun pada perusahaan MEDC mengalami penurunan bond rating pada tahun 2013.

Di tahun 2010 bond rating yang tertinggi ialah perusahaan BMRI dengan rating AAA sedangkan yang terendah adalah perusahaan SMRA dengan rating A, begitu juga ditahun-tahun selanjutnya hingga tahun 2014.

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Return Saham

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum t-5 40 0.00483 0.01605 -0.03108 0.07929 t-4 40 0.00013 0.01650 -0.05956 0.02890 t-3 40 0.00224 0.01597 -0.03380 0.06476 t-2 40 0.00067 0.01419 -0.04823 0.04248 t-1 40 0.00343 0.01090 -0.01253 0.04892 t-0 40 0.00210 0.01800 -0.07026 0.03698 t1 40 -0.00048 0.02062 -0.05956 0.07824 t2 40 -0.00102 0.01565 -0.03847 0.05266 t3 40 0.00183 0.01619 -0.04074 0.04043 t4 40 -0.00124 0.01670 -0.06350 0.04892 t5 40 -0.00349 0.01112 -0.03268 0.01882 Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa return saham pada 8 perusahaan pada saat, sebelum, dan sesudah pengumuman bond rating yang paling rendah (minimum) sebesar -0.07026terjadi pada saat hari pengumuman bond rating dan return saham yng paling tinggi (maximum) sebesar 0.07929 terjadi pada hari kesatu sebelum pengumuman bond rating.

(49)

4.2 Analisis Data

4.2.1 Uji Normalitas

Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ini perlu karena untuk melakukan uji t, mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil, dengan ketentuan:

Ho: Data berdistribusi normal, jika nilai t-hitung > 0,05, maka Ho diterima Ha: Data tidak terdisribusi normal, jika nilai t-hitung < 0,05, maka Ha diterima.

Dengan menggunakan tingkat kepercaayaan 5%, diperoleh hasil distribusi normal sebagai berikut:

GRAFIK 4.1

(50)

TABEL 4.3 Hasil Uji Normalitas

Hari

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 11 data hari pengamatan telah berdistribusi normal dengan melihat nilai t-hitung (Asymp. Sig. (2 tailed) < 0.05. Dan dari hasil diatas menunjukkan bahwa data telah berdistribusi normal, maka dengan demikian data tersebut telah dapat dipergunakan untuk dianalisis.

4.2.2 Pengujian Hipotesis

Uji beda dua rata-rata berpasangan (Paired Sample T-test) pertama yang dilakukan untuk membandingkan closing price masing-masing saham pada Index Kompas 100 sebelum Bond rating dan sesudah Bond rating. Dengan tingkat a 5%, nilai t kritis 2,145 dengan degree of freedom (df) 39. Uji t dilakukan dua sisi (two tailed).

4.2.2.1 Pengujian Hipotesis 1 Paired Sample T-test

(51)

HO1: Tidak ada perbedaan signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman

bond rating dengan hari-hari sebelum pengumuman.

HA1: Ada perbedaan signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sebelum pengumuman.

Hasil tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.4 berikut:

TABEL 4.4

Hasil Pengujian Hipotesis 1 Paired Sampel T Test

Periode Mean (Standart Deviasi)

Nilai Prob t Keterangan

5 hari sebelum 0.00258

(0.03181) 0.513

Ha ditolak 4 hari sebelum 0.00312

(0.02836) 0.696

Ha ditolak 3 hari sebelum 0.00028

(0.02902) 0.060

Ha ditolak 2 hari sebelum 0.00334

(0.02669) 0.792

Ha ditolak 1 hari sebelum 0.00559

(0.02144) 1.650

Ha ditolak Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

(52)

TABEL 4.5

Rata-rata Return Saham Sebelum dan Saat Pengumuman Bond Rating

Periode

Rata-Rata Return

Saham Selisih

5 hari Sebelum 0.004827035

0.002723949 Saat Pengumuman 0.002103086

4 hari Sebelum 0.000130838

-0.001972248 Saat Pengumuman 0.002103086

3 hari Sebelum 0.002235646

0.00013256 Saat Pengumuman 0.002103086

2 hari Sebelum 0.000674813

-0.001428273 Saat Pengumuman 0.002103086

1 hari Sebelum 0.003425077

0.00132199 Saat Pengumuman 0.002103086

Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

Hal ini mengindikasikan pengumuman bond rating tidak memberikan kandungan informasi yang menguntungkan bagi investor. Meskipun terjadi perubahan terhadap rata-rata return saham sebelum pengumuman bond rating dengan rata-rata return saham pada saat pengumuman bond rating tetapi perbedaan tersebut tidak signifikan, sehingga hipotesis penelitian ini tidak mampu didukung. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitiann yang dilakukan oleh penelitian annisa dan syahyunan (2013) yang menunjukkan bahwa pengumuman bond rating di Indonesia kemungkinan bukan merupakan salah satu peristiwa yang dapat mempengaruhi return saham.

4.2.2.2 Pengujian Hipotesis 2 Paired Sample T-test

(53)

HO1: Tidak ada perbedaan signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman

bond rating dengan hari-hari sesudah pengumuman.

HA1: Ada perbedaan signifikan antara return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sesudah pengumuman.

Hasil pengujian ditunjukkan dalam Tabel 4.6 dan tabel 4.7.

TABEL 4.6

Hasil Pengujian Hipotesis 2 Paired Sampel T Test

Periode Mean (Standart Deviasi)

Nilai Prob t Keterangan

1 hari sesudah -0.000132

(0.02493) -0.335 Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

(54)

TABEL 4.7

Rata-rata Return Saham Sesudah dan Saat Pengumuman Bond Rating

Periode Rata-Rata Return

Saham Selisih

1 hari Sesudah -0.000478749

-0.002581836 Saat Pengumuman 0.002103086

2 hari Sesudah -0.001018941

-0.003122028 Saat Pengumuman 0.002103086

3 hari Sesudah 0.001827742

-0.000275344 Saat Pengumuman 0.002103086

4 hari Sesudah -0.001240162

-0.003343248 Saat Pengumuman 0.002103086

5 hari Sesudah -0.003489651

-0.005592737 Saat Pengumuman 0.002103086

Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata return saham pada saat pengumuman bond rating tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata return saham sesudah pengumuman bond rating dilihat dari nilai prob t lebih besar (>) dari 0.05, dengan demikian maka hipotesis penelitian ini tidak mampu didukung.

4.2.2.3 Pengujian One Way ANOVA

(55)

TABEL 4.8

Hasil Pengujian dengan ANOVA

Variabel Mean (Standar Deviasi) F hit F Sig Keterangan Sebelum Saat Sesudah Sumber: Data Sekunder yang diolah (2015)

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa investor menyambut positif peristiwa pengumuman bond rating bila dilihat dari hari pengamatan keseluruhan, sehingga investor dapat menentukan keputusan atau kebijakan apa yang akan dilakukan dengan adanya informasi pengumuman bond rating.

.

4.2.2.4 Hasil Hipotesis

Tabel 4.4 dan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa saham pada sebelum dan sesudah pengumuman bond rating tidak memiliki perbedaan rata-rata (paired differences mean) return saham, yang berarti rata-rata return saham sebelum bond rating lebih besar dari rata-rata harga saham sesudah bond rating, sehingga dapat dikatakan rata-rata return saham mengalami penurunan pada tanggal pengumuman bond ratng. Hasil ini mengkonfirmasi hasil penelitiann yang dilakukan oleh penelitian annisa dan syahyunan (2013) yang menunjukkan bahwa pengumuman bond rating di Indonesia kemungkinan bukan merupakan salah satu peristiwa yang dapat mempengaruhi return saham.

(56)

memberikan indikasi perubahan rata-rata return saham, sehingga para investor dapat membuat kebijakan apa yang akan dilakukan bila adanya pengumuman bond rating. Hal-hal tersebut menegaskan kembali pendapat yang menyatakan, bahwa pengumuman bond rating mengandung information content bagi investor dan pemegang saham, sehingga menyebabkan harga saham dan volume perdagangan saham berubah pada waktu bond rating (Michaely dan Vila 1995). Pengecualian ada pada hasil uji t-test return saham dengan membandingkan secara satu persatu hari pengamatan yang menghasilkan tidak adanya perubahan return saham pada hari pengamatan tersebut.

(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dengan melihat rata-rata return saham pada sebelum dan sesudah pengumuman bond rating pada hasil pengujian paired sample t-test yang berarti rata-rata return saham sebelum bond rating lebih besar dari rata-rata harga saham sesudah bond rating, sehingga dapat dikatakan rata-rata return saham mengalami penurunan pada tanggal pengumuman bond ratng. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa:

1. return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sebelum pengumuman tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

2. return saham pada tanggal pengumuman bond rating dengan hari-hari sesudah pengumuman tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

3. Pada hasil penelitian One Way ANOVA terhadap 11 hari pengamatan keseluruhan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan secara statistik antara rata-rata return saham keseluruhan pada saham Index Kompas 100 di tahun 2010 sampai 2014.

(58)

5.2Saran

Saran yang dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dengan adanya reaksi yang tidak signifikan dari pengumuman bond rating terhadap return saham dengan membandingkan secara satu persatu hari pengamatan, maka nampaknya tidak memberikan informasi yang kurang efektif bagi investor, maka dalam hal ini investor lebih baik melihat bond rating dari sisi pengujian keseluruhan hari pengamatan.

2. Dengan adanya reaksi yang signifikan dari pengumuman bond rating terhadap reaksi investor bila dilihat dari keseluruhan hari pengamatan, maka nampaknya pengumuman bond rating yang dilakukan beberapa kali dalam setahun juga dapat menjadi alternatif kebijakan investor. Tujuannya adalah untuk memacu kinerja saham perseroan di bursa, tidak hanya di waktu tutup tahun buku saja. 3. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil berdasarkan metode purposive

sampling yang dibatasi oleh berbagai kriteria yang telah ditentukan secara sepihak, sehingga pengumpulan sampel menjadi sangat terbatas dengan periode observasi yang terbatas (2010–2014) dan hari pengamatan yang hanya 11 hari pula. Adanya keterbatasan ini memungkinkan untuk dilakukannya penelitian sejenis di masa mendatang dengan kriteria yang lebih moderat serta jumlah sampel yang lebih banyak, sehingga dapat menyempurnakan hasil penelitian ini.

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, dan Syahyunan. “Pengaruh Pengumuman Peringkat Obligasi terhadap Reaksi Pasar Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Jurnal Manajemen FE USU. Ariani. (2014). “Pengaruh Bond Rating pada Return Saham Perusahaan di Bursa Efek

Indonesia (BEI)”. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dipnegoro, Semarang. Brealey, Richard A (2007). “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan 1, Ed.5”.

Penerbit Erlangga, Jakarta

Erlina, (2011). “Metodologi Penelitian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Foster, George (1986), Financial Statement Analysis, Prentice Hall International Inc. Ghozali, (2011). “Statistik Non-Parametrik”. Penerbit UNDIP, Semarang.

Gumanti, Tatang Ary, (2011). “Manajemen investasi : konsep, teori dan aplikasi. Penerbit Mitra Wacana Media, Yogyakarta.

Hasnifah. (2012). “Pengaruh Bond Rating terhadap Return Saham dengan Harga Saham sebagai Mediating Bariable di Bursa Efek Indonesia”. Juernal Akuntansi dan Keuangan, Volume 5.

Husnan, Suad (1994). “Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas”, Yogyakarta, UPP-AMP YKPN.

Jogianto H.M (1998), “Teori Portofolio dan Manajemen Investasi”, Yogyakarta, BPFE. Melina (2014). “Faktor-faktor yang mempengaruhi harga obligasi dengan peringkat

obligasi sebagai variabel moderating pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia”. Tesis Magister Akuntansi F. Ekonomi dan Bisnis USU.

Rahardjo, Sapto. 2004. “Panduan Investasi Obligasi”. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sunyoto, Danang, (2011). “Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi”, Edisi I, Caps, Yogyakarta.

Trihendi, C (2009). “7 Langkah mudah melakukan analisis statistik menggunakan SPSS 17”. Penerbit Andi, Yogyakarta.

(60)

 

LAMPIRAN 1.1

Data Perusahaan Index Kompas 100 yang Melakukan Bond Rating

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 BDMN PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. 2 BMRI PT. Bank Mandiri Tbk.

3 BSDE PT. Bumi Serpong Damai Tbk. 4 INDF PT. Indofood sukses Makmur Tbk. 5 ISAT PT. Indosat Tbk.

6 JSMR PT. Jasa Marga Tbk.

(61)

LAMPIRAN 1.2

Data Saham Index Kompas 100 6 Hari Sebelum Pengumuman Bond rating

KODE PERUSAHAAN TAHUN t-6 t-5 t-4 t-3 t-2 t-1

BDMN 2010 727616 731808 739807 742682 745456 741900 BMRI 2010 849048 843936 832847 834812 834689 849802 BSDE 2010 840623 845647 849048 843936 832847 834812

INDF 2010 706798 706225 711382 709798 699311 704559

ISAT 2010 790055 805252 819990 819089 824043 823411

JSMR 2010 601299 648978 653552 675337 655818 657625 MEDC 2010 823411 835407 840623 845647 849048 843936 SMRA 2010 683461 696995 702759 706798 706225 711382 BDMN 2011 938112 932659 944334 956099 947608 942947 BMRI 2011 754968 770416 745083 793331 793949 800147 BSDE 2011 871647 877327 863130 833952 793731 787553

INDF 2011 879778 880228 876559 872990 880306 880250

ISAT 2011 800147 802722 754911 735725 741448 777718

JSMR 2011 884249 875822 879803 894911 903846 909795 MEDC 2011 862984 879778 880228 876559 872990 880306 SMRA 2011 879778 880228 876559 872990 880306 880250 BDMN 2012 880797 882165 883743 905082 908145 919655 BMRI 2012 940428 929193 937040 925594 936154 945090 BSDE 2012 929327 923231 927366 932092 926711 929789

INDF 2012 908416 906113 917378 920272 923415 927437

ISAT 2012 900460 911804 908127 905565 904877 903805

(62)

ISAT 2014 990910 995317 1008454 1015606 1014703 1012481 JSMR 2014 1086748 1087040 1084532 1088681 1061772 1065962 MEDC 2014 1118843 1116696 1081855 1070235 1084442 1092561 SMRA 2014 1114312 1114736 1116027 1112019 1122352 1119892

 

LAMPIRAN 1.3

Data Saham Index Kompas 100 6 Hari Setelah Pengumuman Bond rating

KODE PERUSAHAAN KODE t0 t1 t2 t3 t4 t5

(63)

SMRA 2013 1052950 1060279 1057625 1061890 1064091 1055076 BDMN 2014 1107096 1103475 1119384 1123625 1133366 1129388 BMRI 2014 1116696 1081855 1070235 1084442 1092561 1073131 BSDE 2014 1074533 1074923 1033573 1047502 1058803 1059117 INDF 2014 1061383 1060820 1066548 1056975 1074533 1074923 ISAT 2014 1018282 1013147 1024041 1065447 1064615 1046950 JSMR 2014 1073391 1070905 1071996 1058737 1075472 1080799 MEDC 2014 1073131 1081665 1073770 1060822 1064208 1073484 SMRA 2014 1105857 1107096 1103475 1119384 1123625 1133366

 

LAMPIRAN 1.4

Data Return Saham 5 Hari Sebelum Pengumuman Bond rating

KODE

PERUSAHAAN KODE

DATA RETURN SAHAM SEBELUM PENGUMUMAN BOND RATING

Gambar

Gambar 2.1
Rumus Tabel 3.1 Paired sample T-Test
TABEL 4.1 Lanjutan
GRAFIK 4.1 Histogram Data Berdistribusi Normal
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan niat membeli produk pakaian di online shop pada wanita ditinjau dari bentuk potongan harga

[r]

Sebagaimana data yang didapatkan maka, banyak atau mayoritas dari musyrif dan musyrifah Ma’had Sunan Ampel al-Ali UIN Maliki Malang cenderung tekun, bekerja keras

Rasional : Pembatasan lemak menurunkan rangsangan pada kandung empedu dan nyeri Ahli gizi dapat menghitung kalori yang dibutuhkan klien menurut aktivitas yang dilakukan

Hasil Uji Statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan kholesterol dengan kadar gula darah pasien diabetes melitus (nilai P = 0,422). Sedangkan

Menurut Irwan (2004), ada dua hal yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan antenatal yaitu pertama membentuk budaya kerja. Tom manajeman perlu meyakinkan pada semua

Beberapa perbedaan penelitian itu antara lain objek penelitian akan di lakukan pada BMT yang mengangkat tema sumber daya manusia yang berjudul analisis pemberian insentif

Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, diameter tajuk, jumlah polong isi per tanaman, jumlah biji per tanaman, berat biji per tanaman, berat 100