• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN GERAK DASAR TARI LAMPUNG MENGGUNAKAN MODEL GERLACH DAN ELY DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 20142015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN GERAK DASAR TARI LAMPUNG MENGGUNAKAN MODEL GERLACH DAN ELY DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 20142015"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN AJARAN 2014/2015

Oleh :

Ferlita Rora Sumeta Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRACT ... ii

ABSTRAK ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA ... vi

RIWAYAT HIDUP ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

MOTTO ... ix

SANWACANA ... x

DAFTAR ISI ... xi

DARTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR DIAGRAM ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang………. 1

1.2Rumusan Masalah……… 6

1.3Tujuan Penelitian………. 6

1.4Manfaat Penelitian ……….. 7

(3)

2.2 Pembelajaran………... 10

2.3 Model……….. 10

2.3.1 Model Gerlach dan Ely………... 11

2.3.2 Langkah Pembelajaran model Gerlach dan Ely……….. 12

2.3.3 Kelemahan model Gerlach dan Ely……… 14

2.4 Seni Tari………. 14

2.4.1 Tari Lampung ……….………. 15

2.4.2 Gerak dasar Tari Lampung………. 16

2.5 Aktivitas Belajar………. 20

2.6 Evaluasi Belajar……….. 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ……… 23

3.2 Sumber Data……… 24

3.3 Teknik Pengumpulan Data ………. 25

3.3.1 Observasi………. 25

3.3.2 Wawancara……….. 26

3.3.3 Dokumentasi……… ... 26

3.3.4 Tes Praktik……….... 27

3.3.5 Non Tes………... 29

3.4 Teknis Analisis Data……….. 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi penelitian ……….. 36

4.1.1 Sejarah Berdirinya SMA Negeri 9 Bandar Lampung ……….…… 37

4.1.2 Visi dan Misi SMA Negeri 9 Bandar Lampung ……… 38

4.1.3 Sarana dan Prasarana ………. 39

(4)

4.1.5 Prestasi Sekolah ………. 40

4.2 Permohonan Izin……..……….. 40

4.2.1 Hasil dan Pembahasan ……… 41

4.2.2 Pertemuan Pertama ……… 42

4.2.3 Pertemuan Kedua ………... 50

4.2.4 Pertemuan Ketiga ………... 62

4.2.5 Pertemuan Keempat ………... 72

4.2.6 Pertemuan Kelima ……….. 82

4.2.7 Pertemuan Keenam ………. 91

4.2.8 Pertemuan Ketujuh………..……….... 101

4.2.9 Pertemuan Kedelapan ………. 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 125

5.2 Saran ……….. 126

(5)

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

(6)

2

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari yang tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk belajar (Mustofa, 2011:18). Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2014:57). Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terdapat siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap. Berdasarkan uraian tersebut upaya pengembangan peserta didik dilakukan melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran. Hal tersebut merupakan faktor kegiatan pendidikan yang sangat penting dalan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni termasuk seni tari.

(7)

dapat diartikan sebagai dasar ekspresi, oleh sebab itu gerak ditemui sebagai ekspresi dari semua pengalaman emosional yang di ekspresikan lewat medium yang tidak rasional, yakni gerakan tubuh atau gerakan seluruh tubuh. Gerak dasar terdiri dari gerak tangan, gerak kaki, gerak kepala, dan gerak badan. Tubuh menjadi alat utama dan gerak tubuh merupakan media dasar untuk mengungkapkan ekspresi seni tari. Aspek gerak secara wujud atau bentuknya disebut ruang, iramanya disebut waktu, dan tenaganya disebut energy. Dari gerak tersebut dapat dirangkai menjadi sebuah tari.

Tari Lampung memiliki dasar-dasar gerak tarian yang berbeda-beda dari setiap daerahnya. Gerak tari Lampung lahir dan berkembang dimana tarian itu berasal. Gerak dasar tari Lampung dapat ditentukan dari jenis tariannya. Apakah tarian tersebut tunggal, berpasangan, maupun tarian kelompok. Secara umum tari Lampung digunakan dalam rangkaian upacara adat, sehingga tarian tersebut dibungkus dengan aturan-aturan yang sangat mendasar sesuai dengan konteks tradisi daerahnya.

Salah satu tari Lampung yaitu tarisigeh pengunten, tarisigeh penguntenadalah untuk meyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu yang datang. Dapat dikatakan sebagai tarian penyambutan. Berikut beberapa motif gerak tari sigeh pengunten : lapah tebeng, seluang mudik, sembah, jong simpuh, jong silo ratu, jong

ippek, kilat mundur, ngetir, mempam bias, ngiyau bias, kenui melayang, gubuh

(8)

4

tradisional kerakyatan daerah Lampung yang mencerminkan tata kehidupan masyarakat Lampung sebagai perwujudan symbol adat istiadat, agama, etika yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat. Tari bedana adalah tari muda mudi Lampung. Berikut beberapa motif gerak tari bedana : tahtim, khesek gantung, khesek injing, jimpang, humbak moloh, ayun, gantung, belitut, dangelek. Gerakan dasar tari yang ada di daerah Lampung yang akan di pelajari oleh siswa SMA Negeri 9 Bandar Lampung antara lain:seluang mudik, ngiyau bias, ngerujung, khesek gantung, tahtim, lipetto.

SMA Negeri 9 Bandar Lampung merupakan salah satu sekolah yang menerapkan pembelajaran seni tari, salah satu materi yang diajarkan adalah gerak dasar Tari Lampung dengan Kompetisi Dasar sebagai berikut:

Kompetensi Dasar 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan

pengalaman serta bangga terhadap karya seni tari

Materi Pokok B. Mengidentifikasi Gerak Tari.

(9)

pasif dalam belajar, tuntutan kurikulum 2013 siswa diminta untuk dapat belajar secara aktif. Model pembelajaran merupakan suatu cara yang sistematis dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan akan memengaruhi bidang pendidikan berbagai macam bentuk model pembelajaran yang dikembangkan (Rusman, 2013:155). Metode demonstrasi dirasa belum efektif maka guru seni budaya berinisiatif pada proses pembelajaran peserta didik dibentuk kelompok dan ditampilkan sebuah vidio tari, pembelajaran tersebut merupakan model pembelajaran GerlachdanEly.

Gerlach dan Ely mendesain sebuah model pembelajaran yang bisa digunakan untuk segala kalangan termasuk untuk pendidikan tingkat tinggi, karena didalamnya terdapat penentuan strategi yang bisa digunakan oleh peserta didik dalam menerima materi yang akan disampaikan. Di samping itu, model Gerlach dan Ely menetapkan pemakaian produk teknologi pendidikan sebagai media dalam menyampaikan materi. Langkah model pembelajaran ini pertama adalah merumuskan tujuan pembelajaran, kedua pengelompokan belajar, ketiga memilih media yang digunakan, dan evaluasi hasil belajar.

(10)

6

Lampung bahwa, dalam pembelajaran gerak dasar tari Lampung telah dilaksanakan pada kegiatanintrakurikuler.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, peneliti ingin meneliti pembelajaran model Gerlach dan Ely di SMA Negeri 9 Bandar Lampung, maka peneliti mengangkat sebuah judul penelitian yaitu pembelajaran gerak dasar Tari Lampung menggunakan modelGerlachdanElydi SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya maka dengan ini peneliti merumuskan masalah yaitu:

1. Bagaimanakah proses pembelajaran gerak dasar Tari Lampung menggunakan modelGerlachdanElydi SMA Negeri 9 Bandar Lampung .

2. Bagaimanakah hasil pembelajaran gerak dasar Tari Lampung menggunakan modelGerlachdanElydi SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian pada penelitian ini yaitu :

1. Mendeskripsikan proses pembelajaran gerak dasar Tari Lampung menggunakan modelGerlachdanElydi SMA Negeri 9 Bandar Lampung. 2. Mendeskripsikan hasil pembelajaran gerak dasar Tari Lampung menggunakan

(11)

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan manfaat yang akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Guru seni budaya SMA Negeri 9 Bandar Lampung dapat menggunakan hasil penelitian sebagai referensi tambahan khususnya model Gerlach dan Ely, supaya pembelajaran seni budaya lebih efektif.

2. Mahasiswa pendidikan seni pertunjukan diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai pengetahuan tambahan untuk menjadi referensi dalam pembelajaran.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan dipaparkan, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian,yaitu:

1. Subjek : guru seni budaya dan siswa kelas XI MIA 1 yang berjumlah 27 siswa di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

2. Objek : pembelajaran gerak dasar Tari Lampung menggunakan model GerlachdanElydi SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

(12)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

(13)

2. Puji Lestari (2008), Penelitian berjudul pembelajaran gerak dasar tari sigeh pengunten pada anak usia dini di taman kanak-kanak PGRI Metro. Penelitian ini hanya memfokuskan gerak dasar yang dilakukan pada siswa, peneliti sebagai fasilitator secara langsung, metode dan teknik pembelajaran diterapkan langsung oleh peneliti, dapat dikatakan sebagai partisipan. Hasil pembelajaran tari sigeh pengunten pada kegiatan ekstrakurikuler dapat melatih siswa untuk aktif setelah jam pelajaran selesai. Proses pembelajaran yang dipimpin oleh peneliti itu sendiri, setiap pertemuan ada 4 ragam gerak yang diajarkan, kegiatan ekstrakurikulerdiadakan sampai dengan pertemuan ke sepuluh. Hasil pembelajaran gerak dasar tari sigeh pengunten, pada anak usia dini menunjukan bahwa siswa rata-rata sudah mampu menggerakan gerak dasar tari sigeh pengunten dengan baik.

(14)

10

2.2 Pembelajaran

Pembelajaran merupakan setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar. Pembelajaran adalah suatu perubahan prilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-ulang (Kimble dan Garmezy dalam Mustofa, 2011: 18).

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi dan film, audio dan video tape. Fasilitias dan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga computer. Prosedur , meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya ( Hamalik,2013:57 )

2.3 Model Pembelajaran

(15)

Model pembelajaran merupakan suatu cara yang sistematis dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan akan memengaruhi bidang pendidikan dalam berbagai macam bentuk model pembelajaran yang dikembangkan (Rusman, 2013:155)

2.3.1 ModelGerlachdanEly

Gerlach dan Ely mendesain sebuah model pembelajaran yang bisa dipergunakan untuk segala kalangan termasuk untuk pendidikan tingkat tinggi, karena di dalamnya terdapat penentuan strategi yang bisa digunakan oleh peserta didik dalam menerima materi yang akan disampaikan. Di samping itu, model Gerlach dan Ely menetapkan pemakaian produk teknologi pendidikan sebagai media dalam menyampaikan materi.

(16)

12

2.3.2 Langkah Pembelajaran modelGerlachdanEly Eksplorasi (Persiapan)

Dalam kegiatan eksplorasi, guru melibatkan peserta didik dalam mencari dan menghimpun informasi, menggunakan media untuk memperkaya pengalaman mengelola informasi, memfasilitasi peserta didik berinteraksi sehingga peserta didik aktif (Rusman,2013:157)

1. Merumuskan tujuan pembelajaran

Penentuan tujuan pembelajaran sangat penting dan harus bersifat jelas atau tidak terlalu luas dan mudah diukur. Hal ini bertujuan agar pencapaian dalam kegiatan belajar mengajar menjadi terarah.

2. Menentukan isi materi

Isi bahan ajar harus relevan dengan tujuan perumusan pembelajaran yang terurai pada tahap pertama.

Elaborasi (Inti)

Guru mendorong peserta didik membaca dan menuliskan hasil eksplorasi, mendiskusikan, mendengar pendapat, untuk lebih mendalami sesuatu, menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen, mendalami pengetahuan tentang sesuatu (Rusman,2013:160)

1. Pengelompokan belajar (Organization of Groups)

(17)

2. Pelaksanaan demonstrasi

- Atur posisi yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan

jelas apa yang didemonstrasikan.

- Guru mempersiapkan media yang digunakan ( Laptop, LCD, speaker aktif)

- Guru mendemonstrasikan materi kepada siswa.

- Kemukakan tugas - tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya

siswa ditugaskan untuk mengikuti apa yang didemonstrasikan oleh guru dan

mencatat hal - hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri

Konfirmasi (Penutup)

Guru memberikan umpan balik terhadap apa yang dihasilkan peserta didik melalui pengalaman belajar, memberikan apresiasi terhadap kekuatan dan kelemahan hasil belajar dengan menggunakan teori yang dikuasai guru, menambah informasi yang seharusnya dikuasai peserta didik, mendorong peserta didik untuk menggunakan pengetahuan lebih lanjut (Rusman,2013:162)

1. Evaluasi hasil belajar (Evaluation of Permance)

Evaluasi ini dilakukan untuk memperoleh dan mengukur serta untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa dari hasil kegiatan belajarnya.

2. Menganalisis umpan balik (Analysis of Feedback)

(18)

14

mengetahui penggunaan model ini. Tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan dapat tercapai atau tidak, maka perlu umpan balik sebagai analisis selanjutnya.

2.3.3 Kelemahan Model BelajarGerlachdanEly

Model Pembelajaran Gerlach dan Ely memiliki sedikit kekurangan, di antaranya adalah tidak adanya tahapan pengenalan karakteristik siswa sehingga sedikitnya akan membuat guru kewalahan dalam mengevaluasi kebutuhan belajar siswa selama proses pembelajaran (Rusman,2013:162)

2.4 Seni Tari

Tari merupakan seni gerak yang termasuk ke dalam seni visual yang dimana dapat dinikmati melalui indera pengelihatan. Pembelajaran seni tari di sekolah bertujuan untuk melatih sensori motorik, melatih kepekaannya dan mengkoordinasikan antara gerakan dan bunyi, menginterprestasikan pengalaman disekitarnya dalam gerak dan sebagainya. Mempelajari seni tari itu berarti merupakan suatu sarana untuk mengenal dan melestarikan jenis-jenis tarian yang ada di daerah .

(19)

tari yang dibawakan, sehingga untuk menilai suatu karya seni tari digunakan tiga aspek kepenarian, yaitu aspekwiraga, aspekwirama, aspekwirasa.

2.4.1 Tari Lampung

Tari Lampung memiliki dasar-dasar gerak tarian yang berbeda-beda dari setiap daerahnya. Gerak tari Lampung lahir dan berkembang dimana tarian itu berasal. Gerak dasar tari Lampung dapat ditentukan dari jenis tariannya. Apakah tarian tersebut tunggal, berpasangan, maupun tarian kelompok. Secara umum tari Lampung digunakan dalam rangkaian upacara adat, sehingga tarian tersebut dibungkus dengan aturan-aturan yang sangat mendasar sesuai dengan konteks tradisi daerahnya.

Salah satu tari Lampung yaitu tari sigeh pengunten. Tari sigeh pengunten adalah untuk meyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu yang datang. Dapat dikatakan sebagai tarian penyambutan. Berikut beberapa motif gerak tarisigeh pengunten : lapah tebeng, seluang mudik, sembah, jong simpuh, jong silo ratu, jong

ippek, kilat mundur, ngetir, mempam bias, ngiyau bias, kenui melayang, gubuh

(20)

16

yang ada di daerah Lampung yang akan di pelajari oleh siswa SMA Negeri 9 Bandar Lampung antara lain:seluang mudik, ngiyau bias, ngerujung, khesek gantung, tahtim, lipetto.

2.4.2 Gerak dasar tari Lampung

No Ragam Gerak Gambar

Seluang mudik

merupakan motif gerak yang dipakai pada pergantian posisi gerak dari berdiri menuju posisi duduk jong simpuh. Motif gerak ini digunakan oleh penari yang membawa tepak untuk meletakan tepaknya, Gerakan ini dilakukan 2x8 hitungan

(21)

Ngiyau Bias

merupakan motif gerak yang diawali dengan sikap makuraccang. Motif gerak ini dilakukan di sisi kanan depan dan kiri depan penari dengan tangan melakukan gerak ukel, gerakan ngiyau bias ke sebelah kanan 1x8, ke sebelah kiri 1x8 (Mustika, 2013 : 44).

Ngerujung

(22)

18

Khesek Gantung

Khesek gantung adalah salah satu ragam gerak tari bedana yang inti gerakanya ada pada saat hitungan ke-3 dan ke-4 yaitu setiap kaki pada hitungan ke-3 di buka kearah kanan dengan sikap kaki kanan jinjit kemudian sikap tangan disikukan kea rah kanan sejajar bahu. Kemudian pada hitungan ke-4 sikap kaki di tekuk ke depan disikukan rata-rata air dengan sikap tangan dikayuhkan

(kimbang). Pandangan mengarah ke depan dan tersenyum. Hitungan ke-1 langkah kaki kanan ke depan, hitungan ke-2 langkah kaki kiri, hitungan ke-3 ayun kaki kanan geser ke samping kanan jinjit, dan hitungan ke-4 tarik kaki kanan merapat kaki kiri. (Mustika,2013:45)

1 2

3 4

Tahtim

kaki kanan melangkah ke depan pandangan ke depan gerakan tangan kimbang, kaki kiri melangkah ke depan kemudian pandangan ke depan, kaki kanan melangkah kedepan setengah meloncat kaki kiri diangkat, balik badan kearah kiri dengan kaki kiri di depan, kaki kanan melangkah ke depan setengah meloncat dan kaki kiri diangkat kemudian pandangan ke bawah, balik badan kea rah kiri dengan kaki kiri diangkat kemudian pandangan serong

(23)

ke bawah dengan tangan kimbang, maju kaki kiri badan merendah kemudian pandangan ke depan, menarik kaki kanan kesebelah kaki kiri dalam posisi jijit (Mustika,2013:53)

3 4

5 6

(24)

20

Lipetto

Merupakan motif gerak tangan melakukan ukelsambil mengubah arah hadap. Sikap badan mendak, motif gerak ini dilakukan setelah penari membawa tepak kembali ke panggung dan meletakan tepaknya. Gerakan ini dilakukan sebanyak 2x8 (Mustika,2013:47)

( Foto : Rien , 2015 )Multimedia terlampir dalam video CD

2.5 Aktivitas Belajar

Banyak jenis aktivitas siswa yang dapat dilakukan dalam belajar di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya menerangkan dan membaca. Beberapa aktivitas siswa yang akan dinilai guna menunjukan aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar tari Lampung sebagai berikut.

Aktivitas belajar banyak macamnya. Para ahli mencoba mengadakan klasifikasi, antara lain Paul D. Dierich membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok, sebagai berikut (Hamalik,2014:90) :

(25)

b. Oral activities yang mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.

c. Listening activitiesyaitu mendengarkan, hal yang dinilai dalam pembelajaran apakah siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru.

d. Write activities yaitu menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.

e. Draw activitiesyaitu menggambar, membuat grafik, diagram, peta, pola. f. Motor activitiesditunjukan dengan aktivitas siswa yang melakukan percobaan

menggerakan ragam gerak yang telah diajarkan oleh guru.

g. Mental activities yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis factor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat keputusan.

h. Emosional activities yaitu minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat pada semua kegiatan tersebut diatas, dan bersifat tumpang tindih .

(26)

22

tari Lampung. Motor activities ditunjukan dengan aktivitas siswa yang melakukan percobaan menggerakan ragam gerak dasar tari Lampung yang telah diajarkan oleh guru. Listening activities yaitu mendengarkan, hal yang dinilai dalam pembelajaran apakah siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru.

2.6 Evaluasi Belajar

Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria. Evaluasi diharapkan akan menjadi umpan balik untuk program yang telah dijalankan dan memberikan informasi yang diperlukan untuk menjalankan program dimasa yang akan dating (Purwanto, 2013: 2). Setiap kegiatan membutuhkan evaluasi apabila dikehendaki untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan seperti yang diharapkan. Penilaian merupakan pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria tertentu .

(27)

3.1 Desain Penelitian

Penelitian dengan judul “Pembelajaran gerak dasar tari Lampung menggunakan

model Gerlach dan Ely di SMA Negeri 9 Bandar Lampung”, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran gerak dasar tari Lampung pada kelas XI.MIA.1 di SMA Negeri 9 Bandar Lampung dengan modelGerlachdanEly.

(28)

24

dasar tari Lampung dengan menggunakan model Gerlach dan Ely pada kegiatan pembelajaran gerak dasar tari Lampung pada kelas XI.MIA.1 SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

Adapun rancangan atau desain penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengamati guru dalam mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada pembelajaran gerak dasar tari Lampung sebelum memasuki langkah pelaksanaan pembelajaran.

2. Mengamati proses pembelajaran gerak dasar tari Lampung dengan menggunakan modelGerlachdanElypada setiap pertemuan.

3. Mengamati aktivitas guru dan siswa serta kondisi yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran setiap pertemuan berdasarkan review kegiatan berupa foto, video serta catatan lapangan.

4. Menganalisis hasil pembelajaran gerak dasar tari Lampung setiap pertemuan.

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran seni tari yaitu guru, sarana prasarana sekolah, ragam gerak tari, dan siswa kelas XI.MIA.1 SMA Negeri 9 Bandar Lampung yang mengikuti pembelajaran gerak dasar tari Lampung dengan menggunakan modelGerlachdanEly. Sumber data diuraikan seperti di bawah ini : Variabel 1 : Pembelajaran gerak dasar tari Lampung

Variabel 2 : ModelGerlachdanEly

(29)

1. Subjek Penelitian : Guru dan siswa kelas XI.MIA.1 SMA Negeri 9 Bandar Lampung yang berjumlah 27 siswa yaitu 17 siswa perempuan 10 siswa laki-laki.

2. Objek Penelitian : Pembelajaran gerak dasar tari Lampung

3. Responden : Kepala sekolah, guru seni budaya dan benda, hal, atau orang yang dapat memberikan data atau informasi pada penelitian. 4. Sumber data : Guru, ragam gerak tari, fasilitas, sarana dan prasarana,

benda hal, atau tempat dimana peneliti mengamati, membaca, atau bertanya tentang data.

Sumber data diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :

a. Person(orang) : Kepsek, guru seni budaya dan orang yang dapat memberikan informasi

b. Paper(kertas) : Surat izin penelitian, surat izin permohonan, dokumen, dan RPP

c. Place(tempat) : Kelas XI.MIA.1 SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik dan nontes.

3.3.1 Observasi

(30)

26

Observasi berperan serta (participant observation) dan non participant observasi, selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur ( Sugiyono,2013:204 )

Observasi dilakukan dengan cara mengamati pembelajaran tari pada kelas XI di SMA Negeri 9 Bandar Lampung, guna mendapatkan informasi mengenai proses pembelajaran serta kemampuan siswa dalam menarikan gerak dasar tari Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data penelitian menggunakan model GerlachdanElydalam pembelajaran gerak dasar tari Lampung.

3.3.2 Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil ( Sugiyono,2013:194)

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara langsung (face to face) dan dengan menggunakan telepon, untuk memperoleh data dan informasi dari sumbernya langsung yaitu guru seni budaya dan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran gerak dasar tari Lampung di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

3.3.3 Dokumentasi

(31)

dalam penelitian sebagai sumber data untuk menguji, menafsirkan bahkan meramalkan (Arikunto, 2010: 274).

Dokumentasi dapat dijadikan sebagai narasumber yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mengenai hasil penelitian. Di dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi berupa foto, video serta catatan lapangan. Foto dapat menjadi bahan deskriptif mengenai kondisi pada saat tertentu. Foto dapat member banyak keterangan. Alat yang digunakan dalam dokumentasi berupa : handycam, kamera digital dan handphone. Catatan lapangan akan mendukung hasil penelitian observasi dan wawancara mengenai penerapan model Gerlach dan Ely serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar tari Lampung di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

3.3.4 Tes Praktik

(32)
[image:32.612.122.519.106.491.2]

28

Tabel 3.2 Lembar pengamatan tes praktik gerak dasar tari Lampung

No Aspek Skor MaksimumSkor

1 ( R aga m G er ak )

Bentuk Gerak (Wiraga)

5 Baik sekali

a. Siswa mampu memeragakan 1-8

hitungan yang sudah ditentukan

b. Siswa mampu memeragakan 1-6

hitungan yang sudah ditentukan

4 Baik

c. Siswa mampu memeragakan 1-4

hitungan yang sudah ditentukan

3 Cukup

d. Siswa mampu memeragakan 1-2

hitungan yang sudah ditentukan

2 Kurang

e. Siswa mampu memeragakan 1

hitungan yang sudah ditentukan

1 Gagal

2 Ekspresi Saat Menari (Wirasa)

a. Siswa mampu memperagakan semua gerak dengan ekspresi tersenyum.

5 Baik sekali

b. Siswa mampu memperagakan semua gerak dengan ekspresi wajah kurang tersenyum.

4 Baik

c. Siswa mampu memperagakan semua gerak dengan ekspresi wajah datar.

3 Cukup

d. Siswa mampu memperagakan semua gerak dengan ekspresi wajah bingung.

2 Kurang

e. Siswa mampu memperagakan semua gerak dengan ekspresi wajah bingung dan tidak tersenyum.

1 Gagal

Skor Maksimal 10

(Maryana:2015)

(33)
[image:33.612.103.534.111.217.2]

Tabel 3.3 Penentuan patokan Nilai untuk Skala lima

Interval Nilai Tingkat Kemampuan Keterangan

80-100 66-79 56-65 40-55 30-39

Baik Sekali Baik Cukup Kurang

Gagal (Arikunto, 2010 : 246).

Setelah skor didapat, maka dilakukan perhitungan untuk siswa berdasarkan dua aspek yang akan dijadikan indikator penilaian yaitu wiraga (kemampuan gerak dan hafalan) dan wirasa (ekspresi penjiwaan) dengan pemberian skor yang sudah ditentukan pada table lembar pengamatan tes praktik yang memiliki skor maksimal 10. Selanjutnya setelah skor siswa diperoleh maka diolah menjadi nilai dengan rumus berikut.

N = x 100

3.3.5 Non-tes

Teknik non-tes digunakan untuk memperoleh data penelitian tentang aktivitas dalam pembelajaran gerak dasar tari Lampung di dalam kelompoknya dan aktivitas guru dalam mengajar di kelas dengan penggunaan model Gerlach dan Ely. Untuk memperoleh data tentang penggunaan model Gerlach dan Ely pada gerak dasar tari Lampung yang diamati pada lembar pengamatan aktivitas siswa, sebagai berikut. Tabel 3.4 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa dalam Kelompok

No Aspek Deskriptor Penilaian Skor Kriteria

1 Visual Activities a. Seluruh siswa dalam kelompok memperhatikan guru pada saat guru mendemonstrasikan

[image:33.612.110.532.112.216.2]
(34)

30

kemudian siswa mampu menggerakan atau ikut mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh guru b. Dari 27 siswa terdapat 1-5

siswa yang tidak

memperhatikan guru pada saat guru

mendemonstrasikan sehingga siswa tidak mampu menggerakkan atau ikut mendemonstrasikan bersama teman satu kelompoknya.

4 Baik

c. Dari 27 siswa terdapat 6-10

siswa yang tidak

memperhatikan guru pada saat guru

mendemonstrasikan dengan baik bersama teman

kelompoksesuai dengan apa yang telah dicontohkanoleh guru.

3 Cukup

d. Dari 27 siswa terdapat 11-15 siswa tidak

memperhatikan guru pada saat mendemonstrasikan sehingga siswa tidak dapat menggerakan atau ikut mendemonstrasikan dengan baik bersama teman

kelompoknya dengan apa yang telah dicontohkan oleh guru.

2 Kurang

e. Seluruh siswa dalam

kelompok tidak

memperhatikan pada saat guru mendemonstrasikan sehingga seluruh siswa tidak dapat menggerakan atau ikut

mendemonstrasikan dengan baik atau tidak sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh guru.

(35)

2 Listening Activities

a. Seluruh siswa dalam

kelompok mendengarkan materi urutan gerak dan ketepatan gerak dengan musik yang dijelaskan oleh guru dan seluruh siswa mampu mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan.

5 Baik Sekali

b. Dari 27 siswa terdapat 1-5 siswa yang tidak

mendengarkan penjelasan guru tentang materi urutan gerak dan ketepatan gerak dengan musik, sehingga siswa tidak mampu mendemonstrasikan bersama teman kelompok sesuai dengan apa yang telah dijelaskan.

4 Baik

c. Dari 27 siswa terdapat 6-10

siswa yang tidak

mendengarkan penjelasan guru tentang materi urutan gerak dan ketepatan gerak dengan musik, sehingga siswa tidak mampu mengikuti kelompoknya untuk mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan.

3 Cukup

d. Dari 27 siswa terdapat 11-15 siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru tentang materi urutan gerak dan ketepatan gerak dengan musik, sehingga siswa tidak mampu mengikuti kelompoknya untuk mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan.

2 Kurang

e. Seluruh siswa dalam

kelompok tidak

mendengarkan penjelasan guru tentang materi urutan gerak dan ketepatan gerak

(36)

32

dengan music, sehingga seluruh siswa tidak mampu mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan.

3 Motor Activities a. Seluruh siswa dalam kelompok memeragakan gerak dasar tari Lampung dengan masing-masing kelompoknya sesuai dengan gerakan yang diajarkan oleh guru.

5 Baik Sekali

b. Dari 27 siswa terdapat 1-5 siswa yang tidak

memeragakan gerak dasar tari Lampung dengan baik dalam masing-masing kelompoknya.

4 Baik

c. Dari 27 siswa terdapat 6-10

siswa yang tidak

memeragakan gerak dasar tari Lampung dengan baik dalam masing-masing kelompoknya.

3 Cukup

d. Dari 27 siswa terdapat 11-15 siswa yang tidak memeragakan gerak dasar tari Lampung dengan baik dalam masing-masing kelompoknya.

2 Kurang

e. Seluruh siswa tidak

memeragakan gerak dasar tari Lampung dengan baik dalam masing-masing kelompoknya.

1 Gagal

Total skor maksimum 10

(Sardiman,2011:63)

(37)

yaitu lembar penilaian aktivitas siswa yang memiliki skor maksimum 10. Selanjutnya setelah skor siswa diperoleh menjadi nilai dengan rumus berikut.

N = x 100

[image:37.612.113.518.298.519.2]

Lembar pengamatan aktivitas guru digunakan untuk mengecek dan melihat kegiatan guru di dalam kelas. Guru berperan aktif dalam penggunaan model Gerlachdan Ely pada pembelajaran gerak dasar tari Lampung.

Tabel 3.5 Lembar Pengamatan aktivitas guru

No Aspek Penilaian P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

1 Guru merumuskan tujuan pembelajaran

2 Guru menentukan isi materi

3 Guru merencanakan bagaimana

pengaturan pada pengelompokan belajar

4 Guru mengatur posisi yang

memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan

5 Guru mendemonstrasikan materi kepada

siswa

6 Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk belajar secara mandiri

7 Guru mengevaluasi hasil belajar

(Rusman,2013:157) Keterangan :

(38)

34

Instrumen ini digunakan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan guru pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung tiap pertemuan. Instrumen ini di adaptasi dari langkah penerapan model Gerlach dan Ely. Apabila telah dilakukan maka kolom-kolom ini akan dibericheck listsebagai penanda.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2013:244). Hasil analisis disusun untuk mendeskripsikan penerapan model Gerlach dan Ely dalam pembelajaran gerak dasar tari Lampung di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

Langkah-langkah analisis data pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran pada pembelajaran gerak dasar tari

Lampung karena pembelajaran diawali dengan perencanaan sebelum memasuki langkah pelaksanaan dan evaluasi.

2. Melaksanakan pembelajaran gerak dasar tari Lampung dengan menggunakan modelGerlachdanElypada setiap pertemuan.

3. Mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran gerak dasar tari Lampung menggunakan modelGerlachdanEly.

(39)

5. Menganalisis hasil tes gerak dasar tari Lampung dengan menggunakan model pembelajaranGerlachdan Elyyang di analisis menggunakan lembar pengamatan tes praktik .

6. Guru memberi nilai hasil tes praktik siswa, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

N = x 100

[image:39.612.132.532.380.491.2]

7. Menentukan nilai hasil tes praktik yang diakumulasikan, kemudian diukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar tari Lampung menggunakan tolak ukur sebagai berikut.

Tabel 3.5 Penentuan Patokan Nilai Untuk Skala Lima

Interval Nilai Tingkat Kemampuan Keterangan 80-100

66-79 56-65 40-55 30-39

Baik Sekali Baik Cukup Kurang

Gagal (Arikunto, 2010: 246).

8. Mereduksi data dengan cara mengumpulkan, merangkum, dan dipilih hal-hal yang pokok yang sesuai untuk dianalisis.

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pembelajaran gerak dasar tari Lampung menggunakan model Gerlach dan Elydapat membantu pengetahuan siswa dalam bidang seni tari. Dalam pembelajaran Gerlach dan Ely melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan kelompok maupun cara mempelajari ragam gerak secara berkelompok. Langkah-langkah penerapanya, pertama merumuskan tujuan pembelajaran yakni tentang gerak dasar tari Lampung, kedua menentukan isi materi yakni : gerak Seluang mudik, lipetto, nginyau bias, ngerujung, tahtim dan khesek gantung, ketiga pengelompokan hasil belajar dari 27 siswa terbentuk 4 kelompok, keempat pelaksanaan materi, kelima evaluasi belajar yakni guru memberikan pendapat dan memberikan penilaian, keenam menganalisis umpan balik.

(41)

penerapan model GerlachdanEly, pada aspek wiraga mendapat kriteria baik dengan nilai 69,51. Pada aspek wirasa mendapat kriteria cukup dengan nilai 60,74. Rata-rata dari seluruh aspek penilaian mendapat kriteria cukup dengan rata-rata nilai 65,1 yang artinya bahwa rata-rata dari seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran gerak dasar tari Lampung menggunakan model Gerlach dan Ely telah mampu memeragakan gerak dengan kriteria cukup sesuai dengan apa yang telah diajarkan.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat disarankan:

1. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat bertahan penggunaan modelGerlachdanEly sebagai model pembelajaran tari di SMA Negeri 9 Bandar Lampung karena model ini membuat siswa ikut turut aktif dalam mencari materi pembelajaran yang telah ditentukan yang diperoleh dari berbagai sumber dan tidak hanya terpaku pada gurunya saja.

2. Saat pembelajaran sedang berlangsung hendaknya para siswa mengikuti apa yang sedang disampaikan oleh kelompok yang sedang presentasi.

(42)

12

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Amri, Sofan. Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT Prestasi Pusta Karya

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2013.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara

Lestari, Puji. 2012. Pembelajaran gerak dasar tari sigeh pengunten pada anak usia dini di taman kanak-kanak PGRI Metro. Skripsi Untuk Meraih Derajat S1 Program Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Seni Universitas Lampung. Tidak Diterbitkan

Mustika, I Wayan, 2012.Tari Muli Siger.Sumberjaya: Anugrah Utama

______________, 2013. Teknik Dasar Gerak Tari Lampung. Sumberjaya: Anugrah Utama

Mustofa, Thobroni. 2011.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Ar-ruzz Media Purwanto. 2013.Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Puspitasari, Refi. 2012. Kreativitas penciptaan gerak tari melalui media lagu anak-anak ditaman kanak-anak Islam Al-Amin Bandar Lampung. Skripsi Untuk Meraih Derajat S1 Program Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Seni Universitas Lampung. Tidak Diterbitkan

Rusman. 2013.Model-Model Pembelajaran.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Gambar

Ragam GerakGambarSeluang mudik
Tabel 3.2 Lembar pengamatan tes praktik gerak dasar tari Lampung
Tabel 3.3 Penentuan patokan Nilai untuk Skala lima
Tabel 3.5 Lembar Pengamatan aktivitas guru
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh hasil bahwa dari lima dimensi mutu pelayanan yaitu kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati, dan bukti fisik, ada dua

pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga swasta atau lembaga lainnya. 4) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang selanjutnya disebut Badan

dengan baik terbukti dari tersusunnya MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Pembangunan),halini dikarenakan MUSRENBANG menjadi syarat pencairan ADD, khususnya anggaran baru dalam

Sosok yang dibutuhkan tersebut adalah auditor yang memiliki pengetahuan serta kemampuan agar proses pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga

of Pet.Miner., Dhahran ; Quantum Electronics, IEEE Journal of;Publication Date: Dec 1995;Vol: 31,Issue: 12 King Fahd University of Petroleum & Minerals http://www.kfupm.edu.sa

Berdasarkan Permendikbud no 81 A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum 2013 pendekatan dalam proses belajar mengajar dalam menggunakan pendekatan scientific (ilmiah)

Pembinaan semangat nasionalisme melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler perlu dilakukan supaya identitas siswa sebagai warganegara Indonesia tidak menghilang

Jadi, dari ketiga pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa: “Jika penguasaan matematika rendah, maka Negara akan semakin

Hubungan gaya hidup dan kelas sosial ini sangat berdekatan, karena terlihat sekali semakin tinggi kelas sosialnya, maka semakin mereka mengoleksi dan membeli benda

[r]