• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis strategi pemasaran jasa gadai emas Di PT Pegadaian (Persero) cabang Kampung Ambon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis strategi pemasaran jasa gadai emas Di PT Pegadaian (Persero) cabang Kampung Ambon."

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

JASA GADAI EMAS DI PT. PEGADAIAN (Persero)

Cabang Kampung Ambon, Jakarta Timur.

Oleh

ISYAK FITRIYANTO

H24076062

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

JASA GADAI EMAS DI PT. PEGADAIAN (Persero)

Cabang Kampung Ambon, Jakarta Timur.

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ISYAK FITRIYANTO

H24076062

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran Jasa Gadai Emas Di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

Nama : Isyak Fitriyanto

NIM : H24076062

Menyetujui Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec NIP . 19581122198503 1 002

Mengetahui Ketua Departemen,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc NIP . 19610123 198601 1 002

(4)
(5)

iii

RINGKASAN

ISYAK FITRIYANTO. H24076062. Analisis Strategi Pemasaran Jasa Gadai Emas Di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon. Di bawah bimbingan

MA’MUN SARMA.

Jenis lembaga keuangan di Indonesia menurut UU No 10 tahun 1998 terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan bentuk usaha konvensional dan syariah, yang berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman, sedangkan lembaga keuangan non bank terdiri dari leasing, asuransi, pegadaian, kartu kredit, pasar modal dan lain sebagainya yang berfungsi menyalurkan kredit (produktif dan konsumtif) kepada masyarakat. Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan yang memberikan jasa kredit kepada masyarakat yang berorientasi pada barang jaminan atas dasar gadai dan fiducia. Terbitnya RUU Jasa Gadai Anti Monopoli membuat PT Pegadaian (Persero) harus bersaing dengan kompetitor dalam memasarkan jasa gadai yang selama ini dimonopoli oleh PT Pegadaian (Persero).

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada penetapan strategi pemasaran jasa gadai emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon, (2) merumuskan alternatif strategi pemasaran jasa gadai emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon, (3) menetapkan strategi pemasaran jasa gadai emas untuk PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data ini didapat melalui, hasil wawancara langsung dengan pihak perusahaan, laporan, data-data penunjang perusahaan dan studi literatur. Metode analisis yang digunakan adalah Internal Factor Evaluation (IFE), Eksternal Factor Evaluation (EFE), IE matriks, SWOT matriks dan Analytical Hierarchy

Process (AHP). Tahapan awal dalam merumuskan strategi pemasaran ini

diperoleh dengan menganalisa lingkungan pemasaran, yang terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Hasil analisis dari setiap elemen pada lingkungan internal dimasukkan ke dalam matriks IFE (Internal Factor Evaluation), begitu juga dengan hasil analisis lingkungan eksternal yang dimasukkan ke dalam matriks EFE (External Factor Evaluation).

(6)

iv

dalam bisnis produk gadai, keberadaan toko emas yang membuka produk gadai, menjamunya produk subtitusi.

Hasil perhitungan matriks IFE dan EFE masing-masing diperoleh total skor sebesar 2,321 dan 2,548 yang memposisikan PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon pada sel V dalam matriks IE. Strategi yang paling baik dikelola pada sel ini adalah strategi pertahankan dan pelihara, yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Matriks IE ini disesuaikan pada Matriks SWOT ke dalam empat kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O, S-T, W-O dan W-T.

Beberapa alternatif strategi pemasaran yang diperoleh antara lain : (1) Membuka outlet yang tersebar agar nasabah tidak berpindah ke pesaing baru dan toko emas yang membuka produk gadai, (2) Memberikan nilai taksiran emas yang sesuai kadar dalam rangka memenuhi kebutuhan permodalan usaha, (3) Memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk melakukan promosi pada saat harga emas meningkat, (4) Memberikan pelayanan yang cepat dan aman sebagai upaya mencegah nasabah berpindah kepada lembaga pesaing yang membuka produk gadai, (5) Meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan dengan menggunakan teknologi informasi, (6) Menambah fasilitas (pembayaran secara online/autodebet) dan membuat inovasi produk agar tercipta loyalitas nasabah, (7) Menurunkan tingkat suku bunga gadai untuk menigkatkan daya saing terhadap pesaing baru atau pesaing lama (toko emas pembuka jasa gadai), (8) Memanfaatkan divisi TI untuk melakukan inovasi produk berbasis gadai seiring terus naiknya harga emas.

Tahap akhir adalah dengan menggunakan metode AHP sebagai bentuk pengambilan keputusan akhir dengan berbagai tingkat prioritas strategi yang akan diperoleh perusahaan Strategi pemasaran terpilih yang direkomendasikan bagi perusahaan adalah: (1) Memberikan nilai taksiran emas yang sesuai kadar dalam rangka memenuhi kebutuhan permodalan usaha, (2) Menurunkan tingkat suku bunga gadai untuk menigkatkan daya saing terhadap pesaing baru atau pesaing lama (toko emas pembuka jasa gadai, (3) Membuka outlet yang tersebar agar nasabah tidak berpindah ke pesaing baru dan toko emas yang membuka produk gadai, (4) Memberikan pelayanan yang cepat dan aman sebagai upaya mencegah nasabah berpindah kepada lembaga pesaing yang membuka produk gadai.

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kediri pada tanggal 20 Juni 1985. Penulis merupakan anak ke delapan dari delapan bersaudara pasangan Bpk. Djuwair dan Almarhumah Ibu Siti Djukiyah.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri II Kediri, lalu melanjutkan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 3 Kediri. Kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Kediri. Pada tahun 2004, di terima di Diploma III Tekhnisi Peternakan, Departemen Teknologi Hasil Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 2008, melanjutkan program S1 di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

(8)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Strategi Pemasaran Jasa Gadai

Emas Di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon dengan lancar.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaannya di masa mendatang.

Bogor, Januari 2013

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Keluarga tercinta : Ayahanda, almarhumah Ibu, kakakku, istriku dan anakku tersayang serta ibu dan bapak mertuaku yang telah memberikan dukungan dan curahan kasih sayang yang tiada taranya dan doa yang tiada putus.

2. Bapak Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec sebagai dosen pembimbing, yang telah memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan yang tidak ternilai kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Muhammad Najib, STP, M.Si dan Nur Hadi Wijaya, STP, MM selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam pembuatan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc, selaku Ketua Departemen Manajemen. 5. Staf karyawan dan karyawati PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon yang telah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini.

6. Seluruh staf pengajar dan karyawan/karyawati di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, FEM IPB.

7. Teman-teman alumni mahasiswa ekstensi manajemen angkatan tiga yang selalu memberikan informasi dan mengisi waktu bersama.

(10)

viii

DAFTAR ISI

Halaman RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP ……… iii

KATA PENGANTAR ……… iv

UCAPAN TERIMA KASIH ………. v

DAFTAR TABEL ……….. viii

DAFTAR GAMBAR ………. ix

DAFTAR LAMPIRAN ………. x

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ………. 1

1.2. Rumusan Masalah ……… 4

1.3. Tujuan Penelitian ………. 5

1.4. Manfaat Penelitian ………... 5

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ……… 6

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Manajemen Strategis ……… 7

2.2.Lingkungan Internal ………. 7

2.3.Lingkungan Eksternal ……….. 13

2.3.1.Lingkungan Mikro ………... 13

2.3.2.Lingkungan Makro ……….. 14

2.4.Matriks IFE dan EFE ……….... 15

2.5.Matriks Internal Eksternal(IE) ……… 15

2.6.Matriks SWOT ……….. 16

2.7.Pengertian Gadai ……….. 16

2.8.Metoda AHP ………. 17

2.9. Penelitian Terdahulu ……… 18

III. METODE PENELITIAN 3.1.Kerangka Pemikiran ………. 20

3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 22

3.3.Jenis dan Sumber Data ………. 22

3.4.Teknik Pengambilan Sampel ………... 22

3.5.Teknik Pengumpulan Data ………... 23

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data ……… 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Perusahaan ……….. 32

(11)

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ………. 34

4.1.3 Budaya Perusahaan ……….. 35

4.1.4 Produk dan Layanan ………. 38

4.1.5 Struktur Organisasi ……… 38

4.2.Analisis Lingkungan Internal ……… 39

4.2.1. Pemasaran ……… 39

4.2.2. Keuangan ………. 50

4.2.3. Produksi/operasi ……….. 51

4.2.4. Sumber Daya Manusia ……… 51

4.2.5. Sistem Informasi Manajemen ………. 52

4.3.Analisis Lingkungan Eksternal ………. 52

4.3.1. Analisis Lingkungan Mikro ……… 52

4.3.2. Analisis Lingkungan Makro ………... 53

4.4.Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman … 56

4.4.1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan ………... 57

4.4.2. Identifikasi Peluang dan Ancaman ……… 59

4.5.Perumusan Strategi PT Pegadaian Cabang Kampung Ambon 61

4.5.1. Tahap Input ……… 61

4.5.2. Tahap Pencocokan ………. 64

4.6. Proses Hirarki Analitik (PHA) ………. 68

4.7. Implementasi Manajerial ……….. 78

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ……….. 83

2. Saran ………. 84

DAFTAR PUSTAKA ……….. 85

(12)

x

DAFTAR TABEL

No.

1. Sisa barang jaminan emas, jumlah uang pinjaman, target omset dan pencapaian omset pada PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon ………... .. 2

2. Data perkembangan jumlah bank syariah di Indonesia tahun 2006-2010 ……….. .. 3

3. Penilaian bobot faktor strategi internal/eksternal perusahaan ……. 24

4. Matriks faktor strategi internal ……….. 25

5. Matriks faktor strategi eksternal ……… 25

6. Matriks perbandingan berpasangan ……….. 28

7. Skala penilaian perbandingan berpasangan ………. 29

8. Nilai RI matriks berordo 1-10 ……….. 30

9. Biaya administrasi ………... 44

10. Tarif sewa modal ……….. 44

11. Perbandingan skim kredit ………. 44

12. Tarif jasa titipan ……… 45

13. Perkembangan pendapatan sewa modal dan adminsistrasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon tahun 2006-2010 ……… 50

14. Matriks evaluasi faktor internal (IFE) ……….. 61

15. Matriks evaluasi faktor eksternal (EFE) ……….. 63

16. Hasil pengolahan horizontal elemen faktor terhadap fokus ……… 70

17. Hasil pengolahan horizontal elemen aktor terhadap faktor ………. 71

18. Hasil pengolahan horizontal elemen tujuan terhadap aktor ………. 71

19. Hasil pengolahan horizontal elemen strategi terhadap tujuan …….. 73

20. Hasil pengolahan vertikal elemen faktor ………... 75

21. Hasil pengolahan vertikal elemen aktor ………. 76

22. Hasil pengolahan vertikal elemen tujuan ……….. 76

(13)

DAFTAR GAMBAR

No.

1. Bagan kerangka pemikiran penelitian ………... 21

2. Struktur hirarki AHP ……….. 27

3. Logo PT Pegadaian (Persero) ……… 36

4. Maskot PT Pegadaian (Persero) ……… 37

5. Matriks IE PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon ……… 64

6. Struktur hirarki strategi pemasaran jasa gadai emas PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon ………. 68

7. Hierarki hasil pengolahan secara vertikal strategi pemasaran jasa gadai emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon ….. 74

(14)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No.

1. Daftar pertanyaan wawancara kepada PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon ………... 87

2. Kuesioner penelitian ………. 90

3. StrukturOrganisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon ………. 112

4. Hasil pembobotan faktor internal ………. 113

5. Hasil Pembobotan faktor eksternal ……….. 114

(15)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan kredit akan selalu berkembang mengikuti perkembangan dunia bisnis dan perkembangan perekonomian. Dalam pemberian kredit selalu memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit dalam arti piutang yang menjaminkan akan terjamin dengan adanya jaminan.

Bentuk lembaga jaminan sebagian besar mempunyai ciri-ciri yang sama yaitu menunjang kegiatan ekonomi masyarakat serta memenuhi kebutuhan permodalan masyarakat. Kegiatan perkreditan ini tidak hanya mencakup konsumsi tetapi juga dalam hal produksi, distribusi, perdagangan, investasi. Untuk menopang kegiatan perkreditan (antar individu atau antar perusahaan) ditengah-tengah masyarakat akan berkembang usaha formal yang secara khusus focus kepada pembiayaan dan perkreditan yang biasa disebut Bank atau Lembaga Keuangan lainnya.

Jenis lembaga keuangan di Indonesia menurut UU No 10 tahun 1998 terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan bentuk usaha konvensional dan syariah, yang berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman, sedangkan lembaga keuangan non bank terdiri dari leasing, asuransi, pegadaian, kartu kredit, pasar modal dan lain sebagainya yang berfungsi menyalurkan kredit (produktif dan konsumtif) kepada masyarakat.

(16)

cepat serta untuk mengatasi agar masyarakat terhindar dari praktek ijon ataupun rentenir yang sewa modalnya terlalu membebani masyarakat.

Moto PT Pegadaian (Persero) yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”, berarti bahwa jasa gadai yang ditawarkan mampu menjadi solusi yang cepat dan tepat untuk mengatasi segala masalah keuangan. Di wilayah Jakarta khususnya di wilayah Kampung Ambon banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa gadai untuk mengatasi masalah keuangannya dengan menggadaikan barang berharga yang dimilikinya berupa emas dalam bentuk perhiasan dan emas batangan. Perkembangan usaha gadai PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Sisa barang jaminan emas, jumlah uang pinjaman, target omset, dan pencapaian omset pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon

Tahun Jumlah Sisa Barang Jaminan

Emas (Potong)

Jumlah Uang Pinjaman

(Rp)

Target Omset (Rp)

Pencapaian Omset

(%) 2006 35.954 46.450.193.500 41.000.000.000 10,85

2007 37.278 51.641.095.000 54.000.000.000 -4,37

2008 40.274 73.271.539.500 73.097.880.000 0,24

2009 39.659 82.950.375.000 104.150.911.000 -20,36

2010 34.640 90.791.607.500 124.512.314.000 -27,08 Sumber : www.pegadaian.co.id

Perkembangan usaha gadai PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon tidak stabil atau fluktuatif, pada tahun 2006-2008 sisa barang jaminan dan penyaluran uang pinjaman meningkat, akan tetapi perolehan omset menurun pada tahun 2007. Sisa barang jaminan menurun pada tahun 2008-2010 yang diikuti oleh penurunan pencapaian omset, hal ini disebabkan sudah terlalu banyak lembaga kredit lain yang juga ingin memenuhi kebutuhan kredit oleh masyarakat serta adanya pembahasan rancangan undang-undang sistem gadai sehingga maraknya pembukaan bisnis gadai yang dikeluarkan oleh perbankan dengan sistem syariah.

(17)

3

nantinya tidak menutup kemungkinan akan bermunculan diberbagai tempat lembaga-lembaga keuangan yang melakukan bisnis identik dengan pegadaian serta tidak menutup kemungkinan pihak lain (Bank syariah, BPR dan jasa gadai swasta lainnya) akan mengambil alih posisinya (market leader), karena unggul dalam pelayanan terutama dari segi bunga yang lebih rendah dari PT Pegadaian (Persero). Perkembangan kredit usaha gadai kini merambah ke dunia perbankan dengan sistem syariah yang menjadi pesaing utama PT Pegadaian (Persero). Data perkembangan jumlah bank syariah di Indonesia tahun 2006-2010 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Data perkembangan jumlah bank syariah di Indonesia tahun 2006-2010.

Bank Umum Syariah 2006 2007 2008 2009 2010

Jumlah Bank 3 3 5 6 11

Jumlah Kantor 349 401 581 711 1.171

Unit Usaha Syariah (UUS)

Bank Umum Yang Memiliki UUS 20 26 27 25 23 Jumlah Kantor 183 196 241 287 239 Jumlah Nasabah Gadai 180.651 187.215 189.357 211.214 137.272 Sumber : www.bi.go.id

Usaha jasa gadai emas yang dilakukan oleh bank syariah menjadi tantangan bagi PT Pegadaian (Persero), sehingga untuk mendapatkan nasabah baru serta mencegah nasabah berpindah kepada jasa gadai lainnya, PT Pegadaian (Persero) melakukan pembukaan Unit Pelayanan Cabang (UPC) sebanyak-sebanyaknya untuk lebih mendekatkan dan memudahkan nasabah melakukan transaksi gadai serta melakukan pemasaran secara periodik.

(18)

1.2. Rumusan Masalah

PT Pegadaian (Persero) merupakan salah satu BUMN yang telah banyak memberikan manfaat kepada masyarakat luas dalam hal penyaluran kredit terutama jasa gadai. Posisi bisnis PT Pegadaian (Persero) mendapat ancaman dikarenakan adanya RUU Pergadaian yang diterbitkan Pemerintah. Adanya rancangan undang-undang tersebut mengakibatkan banyaknya produk gadai emas yang diluncurkan oleh bank dengan sistem Syariah, sehingga PT Pegadaian (Persero) harus menentukan alternatif strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan posisinya dalam bisnis gadai dengan bisnis utamanya yaitu produk KCA (Kredit Cepat Aman) atau produk yang melayani gadai emas.

Pada saat ini strategi yang telah dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon hanyalah pengembangan unit- unit pelayanan cabang yang bertujuan untuk lebih mendekatkan dan memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi gadai. Sistem promosi pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung ambon belum dilakukan secara maksimal. Oleh karena itu diperlukan alternatif strategi untuk memformulasikan strategi yang tepat bagi PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang mempengaruhi rumusan strategi pemasaran PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon? 2. Bagaimana alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon ?

3. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat dan sesuai sebagai pilihan keputusan yang dapat direkomendasikan kepada PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon?

1.3.Tujuan

(19)

5

1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada penetapan strategi pemasaran jasa gadai emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

2. Merumuskan alternatif strategi pemasaran jasa gadai emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

3. Menetapkan strategi pemasaran jasa gadai emas untuk PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

1.4.Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan pembelajaran, untuk dapat menganalisis suatu permasalahan dan merumuskan suatu strategi pemecahan masalah yang tepat.

2. Bagi pihak PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon, hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan dan pertimbangan alternatif terbaik dalam meningkatkan kinerja PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

3. Sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yang terkait dengan perumusan strategi pemasaran sebuah perusahaan.

1.5.Ruang Lingkup Penelitian

(20)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Strategis

Strategi adalah bakal tindakan yang menuntut keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan untuk merealisasikannya. Di samping itu, strategi juga mempengaruhi kehidupan organisasi jangka panjang, paling tidak selama lima tahun. Oleh karena itu, sifat strategi adalah berorientasi ke masa depan (David, 2009).

Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi juga merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan (Umar, 2008).

Perumusan strategi menurut David (2009) mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi, menidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, memilih strategi tertentu untuk digunakan. Teknik-teknik perumusan strategi ini dapat diintegrasikan ke dalam kerangka pembuatan keputusan tiga tahap, yaitu Input Stage (tahap masukan), Matching Stage (tahap pencocokan), dan Decision Stage (tahap keputusan).

2.2. Lingkungan Internal

Faktor internal dapat memberikan gambaran kondisi suatu perusahaan, yaitu faktor kekuatan dan kelemahan. Perusahaan menghindari ancaman yang berasal dari faktor eksternal melalui kekuatan yang dimilikinya dari faktor internal. Sedangkan kelemahannya dari faktor internal dapat diminimalkan dengan melihat peluang dan faktor eksternalnya (Kotler, 2009).

(21)

7

keuangan, produksi/operasi, sumber daya manusia dan sistem informasi manajemen.

1. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba. Kegiatan pemasaran berbeda dengan penjualan, transaksi atau pedagangan. Proses pemasaran sudah dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi. Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. Segmentasi, target dan posisi pasar serta bauran pemasaran akan dibahas dalam pemasaran.

a) STP (Segmentation, Targeting, Positioning)

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Menurut Kotler (2009), pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang dadasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efesiensi dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.

Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi bagian yang lebih kecil yang memiliki karakteristik, keinginan, perilaku atau kebutuhan yang sama. Tujuannya adalah untuk memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, memanfaatkan sumber daya lebih efisien, dan memahami situasi persaingan dengan lebih teliti (Chandra, P. 2009).

Penempatan posisi produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci.

(22)

Umar (2008), setiap produk yang beredar di pasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasarnya. Apa yang sesungguhnya penting adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk di pasar (Kotler, 2009).

Penetapan pasar sasaran adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung dan menilai potensi profit dari berbagai segmen yang ada. Hal ini menjadikan pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang, dengan demikian pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi atau paling tidak meminimalisirnya (Kotler, 2009).

b) Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Informasi yang diperoleh perusahaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembeliannya dapat digunakan untuk melengkapi penyusunan strategi pemasaran. Salah satu strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah melalui bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari empat unsur yang dikenal sebagai 4P, yaitu Product (produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan

Promotion. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler, 2009). Akan tetapi untuk usaha jasa terdapat tiga unsur tambahan yaitu People (Orang), Proses dan Layanan Pelanggan. Bauran pemasaran merupakan kombinasi dan tujuh variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin. Berikut adalah penjelasan ke tujuh unsur dalam bauran pemasaran.

a. Product (Produk)

(23)

9

fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Dalam melakukan perencanaan bauran produk, perencanaan strategis perusahaan harus menilai berdasarkan informasi yang disediakan oleh pemasar perusahaan, lini produk mana yang akan dikembangkan, dipertahankan, dikurangi dan diberhentikan.

b. Price (Harga)

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.

c. Place ( Tempat)

Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

d. Promosi

(24)

promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan tujuan, memilih kiat, mengembangkan program, menguji coba, menerapkan dan mengendalikan serta mengevaluasi hasilnya.

e. People (Orang)

People atau orang menurut Kotler (2009) yaitu proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian karyawan, yang nantinya dapat digunakan sebagai pembedaan perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan. Pentingnya people dalam pemasaran berkaitan erat dengan pemasaran internal. Pemasaran internal adalah interaksi atau hubungan antar setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan, dengan tujuan untuk mendorong

people agar dapat memberikan kinerja yang memuaskan kepada

konsumennya.

f. Proses

Proses adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan serta mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen (Umar, 2008).

g. Layanan Pelanggan (Customer Service)

Layanan pelanggan adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan untuk memberikan kepuasan kepada nasabah melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan nasabah.

2. Keuangan

(25)

11

3. Produksi/operasi

Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan, dana dan sumberdaya lain yang dibutuhkan. Menurut Umar (2008) kegiatan produksi dan operasi perusahaan paling tidak dapat dilihat dari keteguhan prinsip efisiensi, efektivitas dan produktifivas.

4. Sumber Daya Manusia

Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Menurut Umar (2008) SDM merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif di kalangan karyawan perusahaan. Berbagai faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas dan sistem penggajian.

5. Sistem Informasi Manajemen

SIM adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Menurut David (2009) menilai kekuatan dan kelemahan internal sebuah perusahaan dalam sistem informasi manajemen adalah dimensi penting dari suatu audit internal.

2.3.Lingkungan Eksternal

(26)

mengurangi dampak dari ancaman. Lingkungan eksternal perusahaan dibedakan menjadi lingkungan makro dan lingkungan mikro.

2.3.1 Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar atau pelanggan. Komponen-komponen lingkungan mikro tersebut adalah sebagai berikut :

A. Pemasok

Pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu.

B. Perantara Pemasaran

Para perantara pemasaran adalah perusahan-perusahaan yang membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang atau jasa kepada konsumen akhir

C. Pelanggan (Nasabah)

Pelanggan yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan yang berupa individu, lembaga dan organisasi.

D. Pesaing

Saat ini batasan pesaing menjadi lebih luas, tidak hanya perusahaan lain yang menghasilkan produk sejenis, bahkan produk lain yang sangat berbeda tetapi memperebutkan suatu anggaran yang terbatas.

2.3.2Lingkungan Makro

(27)

13

A. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap kondisi dan strategi perusahaan. Faktor ekonomi dapat membantu atau menghambat upaya mencapai tujuan perusahaan dan menyebabkan keberhasilan ataupun kegagalan strategi yang dapat berperan sebagai peluang ataupun ancaman karena dapat mempengaruhi daya beli dan pola konsumsi masyarakat.

B. Faktor Sosial Budaya

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang dan gaya hidup dari orang- orang lingkungan perusahaan beroperasi.

C. Faktor Teknologi

Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelangan, proses produksi, praktik pemasaran dan posisi perusahaan secara dramatis. Menurut Umar (2008), teknologi tidak hanya mencakup penemuan baru saja, tetapi juga meliputi cara-cara pelaksanaan atau metode baru daam mengerjakan yang memberikan gambaran yang luas meliputi: mendesain, menghasilkan dan mendistribusikan.

D. Faktor Politik

Faktor politik dan hkum mendefinisikan parameter-parameter hukum dan bagaimana pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala-kendala politik diberlakukan terhadap perusahaan melalui keputusan perdagangan yang wajar, program perpajakan, penentuan upah minimum, kebijakan polusi dan harga serta tindakan lainnya yang bertujuan untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan.

2.4. Matriks Internal Factor Evaluation dan Eksternal Factor Evaluation (IFE dan EFE)

(28)

Evaluation). Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor strategi internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Sedangakan matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor eksternal perusahaan terkait dengan informasi ekonomi, social, budaya, demografi, politik, hokum, pemerintahan, teknologi dan persaingan dalam industri guna mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

2.5. Matriks IE

Matriks IE adalah gabungan dari matriks IFE dan EFE. Menurut David (2009), matriks IE merupakan matriks yang meringkas hasil evalusi faktor internal dan eksternal yang menempatkan perusahaan pada salah satu kondisi dari sembilan sel, dimana tiap-tiap sel merupakan kondisi atau langkah yang harus ditempuh perusahaan. Tujuan penggunaan matriks ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Matriks IE memiiki tiga implikasi strategi yang berbeda yaitu :

 Perusahaan yang berada pada sel I, II atau IV dapat digambarkan sebagai Grow dan Built. Strategi-strategi yang cocok bagi perusahaan adaah strategi intensif yaitu market penetration, market development dan product development. Atau strategi terintegrasi yaitu backward integration, forward integration dan horizontal integration.

 Perusahaan yang berada pada sel-sel III, V dan VII paling baik dikendalikan dengan strategi Hold dan Maintain. Strategi-strategi yang umum dipakai yaitu strategi market penetration dan product penetration.

 Perusahaan yang berada pada sel VI, VIII dan IX dapat menggunakan strategi harvest atau divestiture.

2.6. Matriks SWOT

(29)

15

serta meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada. Matriks SWOT menggambarkan secara jeas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Empat tipe aternatif strategi dari matriks SWOT adalah :

a. Strategi S-O, strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk mengambil peluang yang ada di luar perusahaan

b. Strategi W-O, strategi ini bertujuan untuk memperkecil keemahan perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang ada.

c. Startegi S-T, dalam strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari dan mengatasi ancaman dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki d. Strategi W-T, merupakan strategi bertahan dengan cara mengurangi

kelemahan dan menghinndari ancaman.

2.7. Pengertian Gadai

Menurut Mulyawati (2012) pengertian gadai menurut Pasal 1150 dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Gadai (pawn) adalah suatu hak yang diperoleh seseorang berpiutang atas suatu benda bergerak yang diserahkan kepadanya oleh yang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari benda tersebut secara didahulukan daripada orang-orang berpiutang lainnya, kecuali haruslah didahulukan biaya untuk melelang barang serta biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang yang digadaikan tersebut.

Dari definisi gadai tersebut terkandung adanya beberapa unsur pokok, yaitu :

1. Gadai lahir karena perjanjian penyerahan kekuasaan atas barang gadai kepada kreditor pemegang gadai.

2. Penyerahan itu dapat dilakukan oleh debitor atau orang lain atas nama debitor.

(30)

2.8. Metode AHP

Proses hirarki analitik dikembangkan oleh Thomas L saaty pada tahun 1970. AHP membantu dalam menentukan prioritas dari beberapa kriteria dengan melakukan analisa perbandingan berpasangan dari masing masing kriteria. Ketika dilakukan pengambilan keputusan dalam rancangan strategi sangatlah penting untuk mengevaluasi setiap kemungkinan alternative dengan baik. Dalam beberapa situasi pengambilan keputusan strategi promosi seringkali dihadapkan dengan situasi dimana banyaknya factor menjadi suatu kendala. Hal ini membuat keputusan tersebut sulit untuk diambil dan meningkatkan kebutuhan dilakukan pendekatan tertentu, yang memungkinkan pengambil keputusan untuk memecahkan proses evaluasi tersebut dalam tingkatan factor-faktor yang berbeda tetapi masih saling terkait.

Metode AHP adalah kerangka kerja yang komprehensif, logis dan terstruktur. Metode ini memngkinkan dilakukanya pemahaman akan keputusan yang komplek dengan melakukan dekomposisi dari suatu masalah. Cara kerja AHP sangatlah sederhana, metode ini dimulai dengan menyatukan semua keputusan yang relevan dan kemudian dilakukan proses pembobotan untuk memudahkan pengambil keputusan melihat tingkat kepentingan dari masing masing criteria objektif. Prosedur ini mengenalkan dan menyatukan pengetahuan

juga keahlian para pasrtisipan dalam pengambilan keputusan dengan memanfaatkan penilaian subjektif. Tiga prinsip dasar dalam metode AHP ini, adalah pendekomposisian masalah dari pengambilan keputusan, penilaian komparatif dari setiap unsur dan pensintesisan dari masing masing prioritas.

2.9. Penelitian terdahulu

(31)

17

prioritas utama yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi esia dengan bobot (0,445). Alternative strategi promosi bagi esia yaitu meningkatkan intensitas promosi above the line, baik melauli media cetak maupun elektronik, aktif melakukan promosi below the line melalui berbagai kegiatan seperti event roadshow, flyering, diberbagai tempat keramaian, sarana sms, penempatan POS, material ditempat penjualan ketika peluncuran program atau produk baru. Melakukan peningkatan peningkatan direct selling dan direct marketing, aktif melakukan promo penjualan dengan program menarik. Alternative yang diprioritaskan bagi esia adalah meningkatkan intensitas promosi above the line, baik media cetak maupun elektronik dengan bobot 0,364.

Penelitian yang dilakukan oleh Febrianto (2009) dengan judul “Strategi Pengembangan Promosi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarcy Process (Studi Kasus LPM Chic’s Music, Cabang Condet)”. Dari penelitian yang dilaksanakan terdapat lima faktor yang diidentifikasi sebagai faktor penyusun strategi promosi perusahaan yaitu, kalender promosi perusahaan (0,261), luas cakupan geografis (0,217), SDM (0,206), anggaran promosi (0,186) dan STP (0,131). Untuk faktor yang berpengaruh terhadap perumusan strategi promosi perusahaan adalah staf promosi (0,316), komisaris (0,282), direktur utama (0,281) dan perwakilan siswa(0,122). Untuk tujuan yang ingin dicapai dalam pemilihan strategi promosi adalah mendorong masuknya siswa baru dan mempertahankan siswa (0,609), menginformasikan kehadiran lpm chics condet beserta keunggulan produknya (0,256) dan mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa (0,135).

(32)
(33)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Jasa gadai merupakan salah satu jasa yang ditawarkan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon. Permasalahan mendasar saat ini adalah belum efektifnya strategi pemasaran yang diterapkan sehingga omset jasa gadai belum tercapai.Hal pertama yang harus dilakukan sebelum merumuskan atau menyusun formulasi strategi yaitu mengetahui visi, misi dan tujuan dari perusahaan yang akan diteliti. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal agar strategi yang akan diterapkan tepat bagi PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon dalam mencapai tujuannya.

(34)
[image:34.595.83.523.89.668.2]

Gambar 1. Bagan kerangka pemikiran penelitian

Matriks SWOT

Rumusan Strategi PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung

Ambon

Metode AHP

Visi dan Misi Perusahaan

PT PEGADAIAN (Persero)

Analisis Lingkungan Internal

Matriks EFE Matriks IFE

Analisis Lingkungan Eksternal

(35)

21

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian mengambil tempat di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon, yang beralamat di Jl Haji Ten No 86 Rt 05 Rw 01 Kelurahan Kayu Putih. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dikarenakan PT Pegadaian Cabang Kampung Ambon dalam kinerjanya tidak dapat mencapai target omset yang ditetapkan oleh Kantor Wilayah VIII Jakarta. Adapun waktu penelitian dilaksanakan selama enam bulan, yang dimulai pada bulan April sampai dengan Oktober 2012.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif, yang didapatkan dari perusahaan (internal), maupun luar perusahaan (eksternal). Data kualitatif berupa jumlah nasabah. Data kualitatif berupa gambaran umum perusahaan. Data yang didapatkan ini berbentuk data primer atau data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan pihak terkait melalui kuisioner. Sedangkan data sekunder sebagai data pelengkap berbentuk tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya. Daftar pertanyaan wawancara dapat dilihat pada Lampiran 1 dan kuisioner penentuan bobot, peringkat serta AHP disajikan pada Lampiran 2.

3.4. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini bersifat non probability sampling, yaitu pengambilan sampel secara tidak acak melalui teknik purposive sampling yaitu penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan tujuan tertentu dari peneliti. Pihak yang menjadi tujuan peneliti adalah pimpinan cabang, manajer bisnis usaha gadai dan asisten manajer pemasaran. Pemilihan responden dilakukan dengan alasan pengalaman dari ketiga responden tersebut yang sudah lebih dari tujuh tahun bekerja di PT Pegadaian serta dianggap mewakili karena berada pada posisi penentu kebijakan strategi perusahaan.

(36)

Dalam hubunganya dengan analisi SWOT dan AHP maka pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :

1. Wawancara langsung dan pengisian kuisioner olehpemimpin cabang, manajer bisnis usaha gadai dan manajer pemasaran pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil VIII Jakarta.

2. Literatur atau data terkait yang dimiliki perusahaan

3. Media internet melalui berbagai sumber yang berkaitan dengan topic penelitian.

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitaif. Selanjutnya setelah dilakukan pengolahan data data di analisa dengan tahapan berikut :

1. Mengidentifikasi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) perusahaan melalui aspek STP dan marketing mix serta lingkungan external (peluang dan ancaman) perusahaan.

2. Menganalisis aspek pada lingkungan internal perusahaan dan merumuskanya ke dalam matriks IFE serta menganalisis aspek pada lingkungan eksternal perusahaan dan merumuskanya ke dalam matriks EFE.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membentuk matriks IFE dan EFE yaitu :

a. Menyusun daftar faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting (critical success factors) untuk aspek eksternal dan internal PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon, kemudian menempatkannya pada kolom pertama.

(37)

23

menentukan bobot setiap faktor digunakan skala 1,2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian bobot adalah sebagai berikut : 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika horizontal sama penting dengan indikator vertikal

[image:37.595.126.519.242.433.2]

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Penilaian bobot dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Penilaian bobot faktor strategi internal / eksternal perusahaan

Faktor Strategi

Eksternal/Internal A B C D ...

n Total Bobot

A A A/ tot

B B B/ tot

C C C/ tot

D D D/ tot

⁞ ⁞ ⁞

N n n/ tot

Total tot 1.00

Sumber : Kinnear dan Taylor dalam Mulyawati (2012)

(38)
[image:38.595.112.484.72.784.2]

Tabel 4. Matriks faktor strategi internal Faktor-faktor Strategi Internal Bobot (a) Rating (b) Skor (a x b) Kekuatan 1 2 Kelemahan 1 2

Total 1,00

Sumber : David (2009)

Tabel 5. Matriks faktor strategi eksternal Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot (a) Rating (b) Skor (a x b) Peluang 1 2 Ancaman 1 2

Total 1,00

Sumber : David (2009)

Tahap-tahap dalam mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan dalam matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut :

a. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman pada kolom 1.

b. Memindahkan bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00. c. Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor.

(39)

25

kategori kelemahan, kebalikannya. Pemberian rating faktor eksternal (EFE) untuk variabel yang masuk kategori peluang mulai dari 1 (peluang kecil) sampai dengan 4 (peluang besar), sedang variabel yang masuk kategori ancaman, kebalikannya.

d. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). e. Menjumlah skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh

total skor pembobotan. Nilai total pembobotan menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internal dan eksternalnya. Total skor pembobotan berkisar antara 1 sampai dengan 4, dengan rata-rata 2,5. Pada matriks IFE, jika total skor nilainya dibawah 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukkan posisi internal kuat. Pada matriks EFE berapa pun jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukkan dalam matriks EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4,0.

3. Dengan acuan matriks IFE dan EFE, strategi diformulasikan dengan matriks SWOT.

4. Menentukan prioritas strategi pada masing-masing elemen yang dapat diterapkan oleh perusahaan dengan menggunakan Metode AHP. Pengolahan data dengan AHP dalam penelitian ini dibantu oleh program komputer Expert Choice Version11.

5. Langkah-langkah dalam pengolahan pengujian AHP menurut Saaty (1991) adalah sebagai berikut

a. Mendefinisikan masalah dan menetapkan tujuan. Bila AHP digunakan untuk memilih alternatif atau penyusunan prioritas alternatif, maka pada tahap ini dilakukan pengembangan alternatif. b. Menyusun masalah dalam struktur hirarki. Setiap permasalahan

(40)
[image:40.595.126.514.56.801.2]

Gambar 2. Struktur Hirarki AHP (Fewidarto dalam Febrianto, 2009)

[image:40.595.165.530.607.736.2]

c. Menyusun prioritas untuk tiap elemen masalah pada tingkat hirarki. Proses ini menghasilkan bobot elemen terhadap pencapaian tujuan, sehingga elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas penanganan. Langkah pertama pada tahap ini adalah menyusun perbandingan berpasangan yang ditransformasikan dalam bentuk matriks, sehingga matriks ini disebut matriks perbandingan berpasangan seperti ditunjukan pada Tabel 6.

Tabel 6. Matriks perbandingan berpasangan

(41)

27

Nilai a11, a22,… amn adalah nilai perbandingan elemen baris Al terhadap kolom Al yang menyatakan hubungan:

Seberapa jauh tingkat kepentingan baris A terhadap kriteria C dibandingkan dengan kolom Al

Seberapa jauh dominasi baris Ai terhadap kolom A1 atau Seberapa banyak sifat criteria C terdapat pada baris A1

dibandingkan dengan kolom A1

(42)
[image:42.595.163.528.94.480.2]

Tabel 7. Skala penilaian perbandingan berpasangan Intensitas

Kepentingan Definisi Penjelasan

1 Kedua elemen sama pentingnya

Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama pentingnya terhadap tujuan

3

elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen lainnya

Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen dibanding elemen yang lainnya

5

elemen yang satu sangat lebih penting daripada elemen lainnya

Satu elemen dengan kuat disokong dan dominannya terlihat dalam praktik

7

Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen lainnya

Satu elemen dengan kuat disokong dan dominannya terlihat dalam praktik

9

Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen lainnya

Bukti yang menyokong elemen yang satu dibanding yang lainnya memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan

2,4,6,8

Nilai-nilai di antara dua pertimbangan yang berdekatan

Kompromi diperlukan di antara dua pertimbangan.

Kebalikan

Jika untuk aktifitas i mendapat satu angka dibandingka suatu aktifitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan aktifitas i.

Sumber : Saaty (1991)

(43)
[image:43.595.83.516.68.808.2]

29

Tabel 8. Nilai RI matriks berordo 1-10

Urutan matriks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (RI) 0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 Sumber: Saaty, 1991

Dengan tetap menggunakan matriks diatas, pendekatan yang digunakan dalam pengujian konsistensi matriks perbandingan adalah:

 Melakukan perkalian antara bobot elemen dengan nilai awal matriks & membagi jumlah perkalian bobot elemen & nilai awal matriks dengan bobot untuk mendapatkan nilai eigen.

 Mencari nilai matriks

Nilai matriks merupakan nilai rata-rata dari nilai eigen yang didapatkan dari perhitungan sebelumnya.

………(1)

 Mencari nilai Consistency Index (CI)

………...(2)

 Mencari nilai Consistency Ratio (CR)

………....(3)

Nilai Rasio Inkonsistensi (CR) yang lebih kecil atau sama dengan 0,1 merupakan nilai yang mempunyai tingkat konsistensi yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini karena CR merupakan tolak ukur bagi konsistens atau tidaknya suatu hasil perbandingan berpasangan dalam suatu matriks pendapat (Saaty, 1991).

(44)
(45)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan

Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Kemudian VOC bangkrut karena praktik korupsi, dan pada tahun 1800 VOC menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah Belanda. Pada masa ini pemerintah Belanda semakin mengakui dan mempertegas keberadaan BANK VAN LEENING. Namun ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda pada tahun 1811 sampai dengan tahun 1816, BANK VAN LEENING milik pemerintah dibubarkan, sebagai gantinya pemerintah kolonial Inggris memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk mendirikan usaha pegadaian asalkan telah mendapatkan lisensi dari Pemerintah Daerah setempat

(Liecientie Stelsel). Namun pada prakteknya metode tersebut

berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah Inggris. Oleh karena itu, metode Liecientie Stelsel diganti menjadi Patch Stelsel yaitu pendirian Pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.

Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth

stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama

(46)

masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.

(47)

33

103/2000) tanggal 10 April 1990 status Perjan berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (Perum), Hingga pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011, bentuk badan hukum Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Pegadaian telah berusia lebih dari seratus tahun akan tetapi tetap berusaha untuk tetap tumbuh berkembang dan dipercaya sebagai tempat yang aman berinvestasi dalam tatanan bisnis yang berubah akibat lingkungan yang penuh ketidakpastian.

Pertimbangan utama yang perlu dikaji dalam menetapkan kembali visi perusahaan adalah menentukan pilihan medan bisnis (industri) yang akan dimasuki. Berdasarkan perkembangan terakhir tampak bahwa PT Pegadaian (Persero) mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan skim pembiayaan mikro berupa kredit gadai, kredit fiducia dan kredit mikro lainnya.

Pegadaian mempunyai visi sejak tahun 2008 telah berubah menjadi : Perum Pegadaian mempunyai visi pada tahun 2013 akan menjadi “champion” dalam pembiayaan mikro dan kecil berbasis gadai dan fiducia bagi masyarakat menengah kebawah. Dengan misi yang diterapakan yaitu :

1) Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah kebawah dengan memberikan solusi keuangan terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.

2) Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten. 3) Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

(48)

golongan menengah saja, maka terciptalah misi perusahaan Perum Pegadaian yaitu “ikut membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah kebawah melalui kegiatan utama berupa penyaluran kredit gadai dan melakukan usaha lain yang menguntungkan”. Berdasarkan dari misi Pegadaian tersebut dapat dikatakan bahwa sebenarnya Pegadaian adalah sebuah lembaga dibidang keuangan yang mempunyai visi dan misi bagaimana masyarakat mendapat perlakuan dan kesempatan yang adil dalam perekonomian.

PT Pegadaian (Persero) telah melakukan upaya-upaya untuk sasaran jangka panjang antara lain :

1) Peningkatan kualitas pelayanan kepada nasabah dengan perencanaan dan pelaksanaan program pelanggan NOW (Nomor Wahid). Dalam program ini orientasi pelayanan ditujukan untuk memberikan kepuasan pelanggan.

2) Pemberian program pemberian jaminan asuransi jiwa bagi nasabah dan asuransi kerugian untuk barang jaminan nasabah.

3) Pembaruan atau update standar penaksiran logam emas secara kontinyu dengan memperhatikan perkembangan harga pasar.

4) Pembukaan sebanyak-banyaknya Unit Pelayanan Cabang (UPC) untuk lebih mendekatkan diri kepada pelanggan.

5) Program pemasaran dilakukan secara terpadu melalui berbagai bentuk kegiatan seperti pemasangan iklan di surat kabar, media elektronik, pemasangan spanduk, pencetakan brosur, dan lain-lain. 6) Inovasi berbagai produk dan mengembangkan produk yang sudah

ada untuk disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat terutama untuk para pengusaha UMKM.

4.1.3 Budaya Perusahaan

(49)

35

senantiasa memberikan solusi yang baik dan tepat untuk melindungi masyarakat tanpa syarat yang rumit.

Secara rinci masing-masing unsur yang membentuk logo Pegadaian mengandung makna sebagai berikut :

Gambar 3. Logo PT Pegadaian (Persero)

1) Pohon rindang berwarna hijau :

Melindungi dan membantu masyarakat Senantiasa tumbuh dan berkembang Mencerminkan keteduhan

Warna hijau merupakan warna agraris yang akrab dengan masyarakat kecil

2) Tulisan “Pegadaian” dengan huruf miring : Sederhana, kepraktisan dan kemudahan Dinamis, terus bergerak maju

Huruf balok melambangkan keteguhan dan kekokohan 3) Timbangan berwarna hitam :

Keseimbangan dan keterbukaan dalam pelayanan Kejujuran

Slogan Pegadaian yang resmi ditetapkan direksi pada tanggal 10 April 1991 adalah : “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”. Slogan ini mencerminkan ciri utama pelayanan Pegadaian yaitu : mengatasi masalah keuangan atau kebutuhan dana dengan pelayanan dalam waktu yang relatif singkat dan tidak menuntut persyaratan-persyaratan administrasi yang menyulitkan. Hal ini dibuktikan berdasarkan penelitian yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia bahwa Pegadaian di mata konsumen :

1. Diakui sebagai alternatif pembiayaan cengkraman rentenir.

(50)

3. Pegadaian diharapkan memberikan keseimbangan antara besarnya uang pinjaman dengan nilai harta yang dijaminkan konsumen.

4. Pegadaian diharapkan tidak meninggalkan masayarakat kecil misalnya mengubah lapangan usaha.

[image:50.595.205.471.212.336.2]

Pegadaian mempunyai budaya perusahaan yang diaktualisasikan dalam bentuk simbol/maskot dan jargon si “INTAN” yang bermakna :

Gambar 4. Maskot PT Pegadaian (Persero)

Inovatif 1. Berinisiatif, kreatif dan produktif 2. Berorientasi pada solusi

Nilai Moral Tinggi 3. Taat beribadah

4. Jujur dan berfikir positif

Terampil 5. Kompeten di bidangnya

6. Selalu mengembangkan diri Adi Layanan 7. Peka dan cepat tanggap

8. Empatik, santun dan ramah Nuansa Citra 9. Memiliki sense of belonging

10. Peduli nama baik perusahaan

(51)

37

Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi makna sikap seorang pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan prima kepada siapa saja. Rompi warna hijau bermakna memberi keteduhan sebagai Insan Pegadaian.

4.1.4 Produk dan Layanan

Slogan PT Pegadaian (Persero) yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”, Pegadaian memberikan produk dan layanan yang mudah, cepat dan aman. Produk dan layanan yang dijalankan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon meliputi :

1. Bisnis Inti

Bisnis inti dari PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon KCA atau Kredit Cepat Aman adalah pinjaman atau kredit berdasarkan hukum gadai yang diberikan kepada semua golongan nasabah untuk segala kebutuhan dengan prosedur pelayanan yang mudah, cepat dan aman. Dalam rangka menjangkau berbagai strata sosial masyarakat, maka barang jaminan yang menjadi agunan juga dibuat sefleksibel mungkin, yakni perhiasan emas/ permata, kendaraan bermotor (sepeda motor), dan elektronik.

2. Bisnis Non Inti

Selain KCA sebagai produk bisnis inti, PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon juga mengembangkan sejumlah produk bisnis non inti diantaranya : KREASI, Jasa Taksiran, Jasa Titipan, MULIA dan KUCICA yang merupakan inovasi fasilitas pelayanan kredit agar pengusaha mikro dapat mengakses modal secara terjangkau.

4.1.5 Struktur Organisasi

(52)

Cabang, Manager Usaha Lain, Penaksir, Pengelola UPC, Pemegang Gudang, Penyimpan, Petugas Admministrasi Usaha Lain (PAUL) dan Pendukung Administrasi & Pembayaran (PAP). Struktur organisasi yang terdapat pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon dibentuk menjadi kantor cabang dan kantor Unit Pelayanan Cabang (UPC). Gambar struktur organisasi PT Pegadaian Cabang Kampung Ambon dapat dilihat pada Lampiran 3. PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon mempunyai 5 buah Unit Pelayanan Cabang (UPC) yang letaknya berada pada lingkungan pemukiman padat penduduk dan berada padat tempat-tempat keramaian.

4.2. Analisis Lingkungan Internal 4.2.1 Pemasaran

Pemasaran yang dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon akan dibahas melalui STP (Segmentation, Targeting, Positioning) dan bauran pemasaran

1. STP (Segmentation, Targeting, Positioning) a. Segmentasi

Tujuan segmentasi antara lain : memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, memanfaatkan sumber daya lebih efisien, dan memahami situasi persaingan dengan lebih teliti. Segmentasi di bagi dalam beberapa variabel yaitu :

a. Segmentasi berdasarkan geografis

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon berada pada kawasan padat penduduk. Lokasi penetapan unit pelayanan cabang berada di wilayah yang berdekatan dengan keramaian seperti pasar dan komplek perumahan real estate.

b. Segmentasi berdasarkan demografis

(53)

39

pinjaman tersebut digunakan untuk keperluan usaha/modal kerja, konsumsi, biaya pendidikan, biaya pengobatan, biaya hajatan, dan lain-lain.

c. Segmentasi berdasarkan psikografis

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon meluncurkan dua jenis produk yaitu produk gadai dan produk non gadai. Produk gadai terdiri dari KCA, KREASI, dan KRASIDA ditujukan bagi nasabah yang mengajukan pinjaman untuk kebutuhan produktif maupun konsumtif. Produk non gadai terdiri dari Jasa Taksiran, Jasa Titipan, Mulia dan Kucica ditujukan bagi nasabah yang mempunyai kepentingan untuk menggunakan produk sesuai dengan tujuan penggunaannya.

d. Segmentasi berdasarkan Perilaku

Nasabah PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon memilih menggadai barang yang dimiliki daripada menjualnya karena barang tersebut mempunyai nilai investasi dan sewaktu-waktu dapat menggunakan serta memilikinya kembali.

b. Target Pasar (Targeting)

Target pasar PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon berasal dari pasar bawaan, yaitu orang-orang yang ada di sekeliling nasabah atau orang terdekat dengan nasabah tersebut, sehingga golongan nasabah tersebut lebih mudah untuk di dekati karena telah saling mengenal dan mempunyai ikatan emosional yang kuat, dan dari ikatan emosional tersebut melahirkan kepercayaan. Ada juga target pasar yang berasal dari pasar luar, yaitu para calon nasabah yang betul-betul baru mengenal Pegadaian, nasabah golongan ini dapatkan dari komunitas, instansi, data demografi, dan lain-lain.

c. Posisi Pasar (Positioning)

(54)

pernyataan sederhana yang jelas mengapa pasar sasaran harus membeli produk tersebut. Sesuai dengan slogan PT Pegadaian (Persero) yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”, PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon memposisikan diri untuk selalu memberi kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi dalam melayani, memberikan kemudahan dalam proses administrasi, dan standar taksiran barang yang mengikuti harga pasaran.

2. Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix) a. Produk (Product)

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon menciptakan berbagai macam produk yang terbagi menjadi produk gadai dan non gadai untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan jasa layanan kredit.

Adapun produk-produk ditawarkan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon terdiri dari :

Produk Gadai :

1. Kredit Cepat Aman (KCA)

(55)

41

berupa perhiasan emas dan berlian, elektronik, kendaraan. Jangka waktu peminjaman kredit maksimum 4 bulan atau 120 hari dan dapat diperpanjang dengan cara hanya membayar sewa modal dan biaya administrasi saja.

2. Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI)

Untuk membantu mengembangkan kredit mikro serta menyejahterakan masyarakat untuk membantu perkembangan usaha produktif, terutama bagi pengusaha mikro kecil dan menengah melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang cepat, mudah dan murah. Salah satu bentuk fasilitas pinjaman yang dapat diperoleh para pengusaha mikro kecil adalah kredit KREASI, dengan jaminan BPKB mobil dan motor.

3. Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)

Krasida atau Kredit Angsuran Sistem Gadai merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan Kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengembalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran.

Produk Non Gadai : 1. Jasa Taksiran

Jasa Taksiran adalah suatu layanan kepada masyarakat yang peduli akan harga atau nilai harta benda miliknya. Dengan biaya yang relatif ringan, masyarakat dapat mengetahui dengan pasti tentang nilai atau kualitas suatu barang miliknya setelah lebih dulu diperiksa dan ditaksir oleh juru taksir berpengalaman. Kepastian nilai atau kualitas suatu barang, misalnya kualitas emas atau batu permata, dapat memberikan rasa aman dan rasa lebih pasti bahwa barang tersebut benar-benar mempunyai nilai investasi yang tinggi.

(56)

2. Jasa Titipan

Dalam dunia perbankan, layanan ini dikenal sebagai safe

deposit box. Harta dan surat berharga perlu di jaga

keamanannya agar tidak sampai hilang, rusak atau di salah gunakan orang lain. Tetapi ternyata tidak selamanya barang dan surat berharga itu

Gambar

Tabel 1.  Sisa barang jaminan emas, jumlah uang pinjaman, target
Gambar 1. Bagan kerangka pemikiran penelitian
Tabel 3. Penilaian bobot faktor strategi internal / eksternal
Tabel 4. Matriks faktor strategi internal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua variabel, yaitu kompeteni SDM dan tindak lanjut temuan audit yang memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kualitas

Pada waktu yang bersamaan dapat menjawab pengaruh lebih dari satu macam perlakuan.. Dapat melihat

8% Dalam sistem hidrolik yang ,ertugas se,agai pemindah oli dari tangki ke sistem dan se,agai pengu,ah energi mekanis menjadi energi hidrolik  adalah1.. a% Tangki hidrolik   ,%

NOTE FROM KPM : Peralatan yang berada di Makmal Komputer dan Pusat akses adalah Aset yang tidak boleh dialih.. BIL JENIS NO.PENDAFTARAN NO S/N

Abstrak: Metode membaca merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak, karena bahasa mempunyai peranan yang sangat penting

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

Selain aspal polimer untuk campuran, juga dilakukan pengujian terhadap aspal emulsi yang akan dipergunakan untuk bahan lapis pengikat ( tack coat ) antara lapis campuran beraspal

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan biofuel dari minyak limbah cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) dengan perengkahan katalitik dengan menggunakan