SKRIPSI
PENGARUH DISIPLIN DAN PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN FOOD & BEVERAGE DI
SANTIKA PREMIERE DYANDRA HOTEL & CONVENTION MEDAN
OLEH
NOVELIN SONI BUTAR - BUTAR 100521146
PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI
Nama : Novelin Soni Butar – Butar
Nim : 100521146
Program Studi : Manajemen Ekstensi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Disiplin dan Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Departemen Food & Beverage di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan
Medan, Mei 2014
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S-1 EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Novelin Soni Butar – Butar Nim : 100521146
Program Studi : Manajemen Ekstensi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Disiplin dan Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Departemen Food & Beverage di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan
Dosen Pembimbing Dosen Pembaca Penilai
Magdalena Linda Leonita S,SE,M.Si Dra. Komariah Pandia, M.Si NIP: 19700815 199803 2 001 NIP:194909191 97803 2 001
Ketua Program Studi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN MANAJEMEN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
Nama : Novelin Soni Butar - Butar
Nim : 100521146
Program Studi : Manajemen Ekstensi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Disiplin dan Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Departemen Food & Beverage di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan.
Tanggal : ... Ketua Program Studi
Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP : 19620513 199203 2 001
Tanggal : ... Ketua Departemen
Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Disiplin dan Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Departemen Food & Beverage di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapatkan izin, dan atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Mei 2014
ABSTRAK
PENGARUH DISIPLIN DAN PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN FOOD DAN BEVERAGE
SANTIKA PREMIERE DYANDRA HOTEL & CONVENTION MEDAN
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja dan pemberian kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Departemen Food & Beverage Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan departemen Food & Beverages di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan sebanyak 100 orang dan sampel adalah sebagian dari karyawan departemen Food & Beverages berjumlah 80 orang. Metode Sampling menggunakan metode Random Sampling. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dimana sebelum kuesioner disebarkan dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan reliabilitas dengan memberikan kuesioner kepada karyawan departemen Food & Beverages di The Tiara Hotel Medan yang berjumlah 30 orang. Data sekunder juga dikumpulkan untuk mendukung analisis dalam penelitian ini. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis kuantitatif yaitu regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan. Dari hasil analisis koefisien determinan diperoleh nilai R Adjusted Square (R2) sebesar 0.198 hal ini berarti 19.8 % variable kinerja dapat dijelaskan oleh variable disiplin dan variable kompensasi sedangkan sisanya sebesar 80,2 % dapat dijelaskan oleh variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF DISCIPLINE AND COMPENSATION TO THE EMPLOYEE PERFORMANCE OF FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT
AT SANTIKA PREMIERE DYANDRA HOTEL AND CONVENTION MEDAN
The purpose of this research was to identify and analyze the influence of discipline and compensation to the employee performance of Food & Beverage Department at Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan. The population in this research are Food & Beverages Employee at Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan as 100 participants and took 80 participants samples on this research. This research uses random sampling method. The Primary data was collected using a questionnaire, in which before the questionnaire distributed first tested the validity and reliability for 30 Food & Beverages employee of The Tiara Hotel Medan. Secondary data were also collected to support the analysis of this research. Methods of analysis used in this research is using descriptive and quantitative with multiple linear regression analysis. The result of research showed that discipline and compensation have a positive and significant impact for employee performance of Food & Beverages employee at Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Medan. From the result of coefficients determination obtained the value R Adjusted Square (R2) is 0.198, it means that 19,8 % variable of performance explainable of discipline and compensation while as much as 80,2% explainable by another variable in which is not researched by researcher in this research.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas berkat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh Disiplin dan Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Departemen Food & Beverage di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan” dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat penyelesaian studi pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, Universitas Sumatera Utara.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Drs. Robinson Butar – Butar dan Ibunda Dra. Murni Naibaho, M.Pd., tercinta yang senantiasa memberi kasih sayang dan doa yang tulus kepada penulis. Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan berupa saran, kritik dan evaluasi yang bersifat membangun sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Dra. Komariah Pandia, M.Si., selaku dosen pembaca penilai yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.
8. Kedua kakak saya dr. Fransiska Butar – Butar dan Levana Butar – Butar, S.S., yang tidak pernah berhenti mendoakan dan mencurahkan dukungan moril.
9. Teman - teman seperjuangan Manajemen stambuk 2010, rekan kerja di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi saya ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun ke arah kebaikan dan kesempurnaan skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Medan, Mei 2014 Penulis,
DAFTAR ISI
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention ………... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….. 83
5.2 Saran ………. 84
DAFTAR PUSTAKA ………... 86
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman 1.1 Data Tamu yang Menginap dan Pelaksanaan Kegiatanatau event
di Santika Premiere Dyandra Medan dan Convention Medan
Bulan Januari s/d November 2013 ……….. 5
1.2 Keterangan Kehadiran Karyawan Departemen Food & Beverage pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan ….. 7
1.3 Tunjangan Karyawan Departemen Food & Beverages di Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan ………... 9
3.1 Defenisi Operasional Variable ……… 39
3.2 Instrument Skala Likert ………... 43
3.3 Hasil uji Validitas ……… 46
3.4 Uji Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja ……….. 47
4.1 Karakteristk Responden Berdasarkan Usia ………. 57
4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……….. 57
4.3 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ………. 58
4.4 Karakteristk Responden Berdasarkan Lama Bekerja ……….. 59
4.5 Data Variabel Disiplin Kerja ……….. 60
4.6 Data Variabel Kompensasi ……….... 63
4.7 Data Variabel Kinerja Karyawan ………. 67
4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ………. 73
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ……….. 35
4.1 Stuktur Organisasi ………... 55
4.2 Histogram Uji Normalitas ………... 71
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, sarat dengan berbagai persaingan ketat dalam dunia usaha. Persaingan yang ketat menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang sangat vital sehingga keberadaannya dalam perusahaan tidak bisa digantikan sumber daya lainnya. Manajemen sumber daya manusia menjadi hal yang signifikan dan mendapat perhatian secara khusus karena sumber daya manusia merupakan para pelaku dari seluruh proses kegiatan mulai dari tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi, dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan demikian sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat mempekerjakan karyawan yang berkualitas dan berdedikasi tinggi, yang dapat memberikan kinerja kerja yang baik terhadap perusahaan.
Sementara kinerja karyawan yang bernilai negatif justru akan menghambat pencapaian tujuan – tujuan perusahaan, bahkan dapat menurunkan citra perusahaan di mata pesaing. Oleh karenanya perlu diperhatikan upaya – upaya yang dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dalam upaya peningkatan kinerja karyawan, terdapat dua faktor yang dianggap mempengaruhi tinggi rendah tingkat kinerja karyawan, yaitu bentuk disiplin kerja dan pemberian kompensasi.
Pelaksanaan disiplin kerja mencerminkan besarnya tanggung jawab seorang karyawan terhadap tugas – tugas yang diberikan kepadanya. Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan organisasi karena digunakan untuk memotivasi karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Menurut Fathoni (2006 : 172), kedisiplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting. Karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Implementasi disiplin kerja dalam lingkungan kerja perusahaan akan membantu untuk mendidik karyawan untuk mematuhi dan menaati peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada. Utamanya pelaksanaan disiplin kerja untuk mengoreksi penampilan kerja agar peraturan kerja dapat diberlakukan secara konsisten, tidak bersifat menghakimi dalam memberlakukan hukuman atas tindakan indisipliner. Kepatuhan karyawan dalam melaksanakan disiplin kerja akan membantu meningkatkan kinerja karyawan dan menjamin terlaksananya operasional perusahaan dengan baik dan lancar.
dan termotivasi untuk mencapai sasaran – sasaran perusahaan. Lebih lanjut dijelaskan oleh Nawawi (2008 : 315), bahwa kompensasi merupakan bentuk penghargaan atau ganjaran yang diberikan oleh organisasi/perusahaan kepada para pekerja yang memikul kewajiban dan tanggung jawab melaksanakan pekerjaan. Pemberian kompensasi yang benar dan memadai akan memberikan manfaat positif tidak hanya bagi karyawan, tetapi juga bagi perusahaan. Pemberian kompensasi yang benar dan memadai akan menurunkan tingkat perputaran karyawan dan biaya perekrutan karyawan baru dapat ditekan, sehingga menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan selalu mengharapkan agar perilaku karyawan sesuai dengan tujuan perusahaan, maka kompensasi merupakan salah satu aspek yang paling berarti bagi karyawan maupun perusahaan dalam mengarahkan perilaku karyawan. Pemberian berbagai kompensasi menjadi salah satu motivasi yang dapat menimbulkan semangat kerja karyawan yang apabila diarahkan akan membawa dampak positif bagi kinerja karyawan.
Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan adalah salah satu hotel berbintang empat yang berlokasi di kota Medan, yang menawarkan penyediaan jasa akomodasi dan penyediaan tempat untuk kegiatan konvensi atau pertemuan, dilengkapi dengan fasilitas – fasilitas yang berkualitas dan memuaskan. Keberadaan kota Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, menjadikannya sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk objek wisata dan pusat kegiatan bisnis. Keadaan ini dilihat sebagai peluang bisnis bagi perusahaan perhotelan, termasuk Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan yang berkualitas. Kegiatan promosi merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk dapat memperkenalkan citra perusahaan dan menanamkan kepercayaan terhadap pelayanan dan perhatian yang diberikan hotel kepada masyarakat. Namun, bagi Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan selain peningkatan kegiatan pemasaran, diperlukan juga peningkatan kualitas kerja dalam lingkup internal perusahaan, seperti berupa peningkatan kinerja karyawan. Karena kualitas pelayanan yang ditawarkan oleh perusahaan utamanya merupakan perwujudan dari kinerja karyawan.
Tabel 1.1
Data Tamu yang Menginap dan Pelaksanaan Kegiatan atau Event di Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention bulan Januari s.d. Desember 2013
Bulan Total Event Total Pax (Orang)
Room Sold (Unit)
Januari 73 11.141 4.880 Februari 84 12.859 6.009
Maret 54 3.756 6.186 April 85 12.110 6.824
Mei 68 10.286 7.544
Juni 127 10.086 7.706
Juli 88 7.102 5.198 Agustus 41 4.197 4.263
September 70 6.079 7.963
Oktober 74 9.191 8.049
November 93 15.354 7.683
Desember 77 11.565 6.550
Sumber : Departemen Sumber Daya Manusia Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan (2014), diolah oleh penulis.
Dyandra Hotel dan Convention Medan guna menjaga agar kualitas dan kuantitas pelayanan dapat terpenuhi dan tujuan perusahaan perusahaan dapat tercapai.
Departemen Food & Beverage pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan sangat besar peranannya dalam pencapaian tingkat hunian yang tinggi serta penyelenggaraan acara. Hal ini dikarenakan pada Departemen Food & Beverage, karyawan berhubungan langsung dengan para tamu seperti berkomunikasi dan memenuhi kebutuhan para tamu baik pelayanan (service) ataupun penyediaan makanan. Sehingga nyaman atau tidaknya para tamu dapat dilihat dari pelayanan karyawan Departemen Food & Beverage. Untuk mencapai hal tersebut maka Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan memiliki standar kerja yang harus dilakukan dan adanya penilaian kinerja (evaluasi) secara periodik yang dilakukan agar kualitas pelayanan karyawan tetap terjaga dan dapat menampilkan kinerja yang produktif.
Tabel 1.2 berikut ini menunjukkan tingkat kehadiran karyawan selama tahun 2013 Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan :
Tabel 1.2
Keterangan KehadiranKaryawan Departemen Food & Beverage pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan
Bulan
Sumber : Departemen Sumber Daya Manusia Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan (2014), diolah oleh penulis.
Salah satu cara perusahaan dalam mengurangi tingkat keterlambatan dan absensi adalah pemberian surat peringatan (SP) kepada karyawan yang terlambat atau absen selama 3 (tiga) kali dalam satu bulan atau bahkan pemutusan kontrak kerja untuk karyawan yang tidak dapat mengikuti aturan perusahaan.
Kurangnya disiplin akan mempengaruhi kinerja kerja karyawan, karena akan berpengaruh terhadap jalannya operasional perusahaan. Tingkat kedisiplinan karyawan tersebut juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jalannya kegiatan operasional perusahaan. Tinggi atau rendahnya tingkat kehadiran karyawan akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas jasa pelayanan, terhadap para tamu yang menginap maupun terhadap pelaksanaan kegiatan atau event pada Santika Dyandra Hotel dan Convention Medan.
Upaya perusahaan dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan adalah pemberian kompensasi kepada karyawan. Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan mengharapkan dengan kompensasi tersebut dapat meingkatkan kinerja karyawan.
Tabel 1.3
Tunjangan KaryawanDepartemen Food & Beverage
pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan Karyawan
Tunjangan Kesehatan Service
Charge
Rp. 260.000 Rp. 500.000 Rp. 150.000 Rp.1.000.000 Rp. 2.000.000
Superviso r
Rp. 260.000 Rp. 200.000 Rp. 150.000 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000
Team Leader
Rp. 260.000 Rp. 150.000 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000
Staff Rp. 260.000 - Rp.1.000.000 Rp.1.000.000
Sumber : Departemen Sumber Daya Manusia Santika Dyandra Hotel dan Convention Medan (2014), diolah oleh penulis.
Tabel 1.3 tersebut di atas menunjukkan jenis dan besaran kompensasi yang diterima oleh karyawan Departemen Food & Beverage pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan dalam bentuk finansial. Selain gaji pokok, THR dan tunjangan Jamsostek, kompensasi yang diberikan berupa tunjangan transportasi, tunjangan struktural/jabatan, tunjangan telepon/komunikasi, dan tunjangan kesehatan untuk rawat jalan maupun rawat inap dan service charge sebesar 10% dari pendapatan perusahaan yang dibagikan secara merata kepada seluruh karyawan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah pelaksanaan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Departemen Food & Beverage pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan?
2. Apakah pemberian kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Departemen Food & Beverage pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan?
3. Apakah disiplin kerja dan pemberian kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Departemen Food & Beverage pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Departemen Food & Beverage pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh disiplin kerja dan pemberian kompensasi terhadap kinerja karyawan Departemen Food & Beverage pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan, serta mengembangkan kreatifitas dalam melaksanakan penelitian berikutnya.
2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat sebagai bahan masukan dan saran demi peningkatan kualitas pelayanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin
Secara etimologi kata disiplin berasal dari bahasa latin “disipel” yang berarti pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami perubahan menjadi “disipline” yang berarti kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Akan tetapi, secara tradisional disiplin dianggap sebagai kegiatan negatif yang bertujuan untuk menghukum para karyawan yang tidak berhasil mematuhi standar organisasi. Menurut Mangkuprawira (2007 : 122), kedisiplinan karyawan adalah sifat seorang karyawan yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu. Kedisiplinan sangat mempengaruhi kinerja karyawan dan perusahaan. Kedisiplinan seharusnya dipandang sebagai bentuk latihan bagi karyawan dalam melaksanakan aturan – aturan perusahaan. Semakin disiplin maka semakin tinggi produktivitas kera karyawan dan kinerja perusahaan, ceteris paribus.
2.1.2 Jenis – Jenis Disiplin
Pemimpin perusahaan harus mampu mengenal dan mempelajari perilaku dan sifat karyawan. Hal ini dapat membantu pemimpin perusahaan dalam memilih jenis pendisiplinan mana yang dapat diterapkan kepada karyawan
Menurut Handoko (2004 : 144) disiplin digolongkan beberapa jenis kerja antara lain :
1. Disiplin Preventif
Disiplin preventif merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud untuk untuk mendorong para karyawan agar sadar menaati berbagai standar dan aturan, sehingga dapat dicegah berbagai penyelewengan atau pelanggaran. Yang utama dalam hal ini adalah ditumbuhkannya “self discipline” pada setiap karyawan.
2. Disiplin Korektif
2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja dalam suatu perusahaan. Menurut Hasibuan (2003 : 194) ada beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja :
1. Tujuan dan kemampuan
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kamampuan karyawan. 2. Teladan pimpinan
Pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.
3. Balas jasa
Balas jasa akan memberikan kepuaasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan terhadap pekerjaan semakin baik, maka kedisiplinan karyawan akan semakin baik pula.
4. Keadilan
Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan
5. Pengawasan melekat
6. Sanksi hukuman
Dengan sanksi yang semakin berat, karyawan akan takut melanggar peraturan – peraturan perusahaan, sikap dan perilaku indisipliner akan berkurang. 7. Ketegasan
Pimpinan harus berani dan tegas dalam bertindak menghukum karyawan yang indisipliner sesuai sanksi yang telah ditetapkan
8. Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara karyawan akan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat, vertikal maupun horizontal di antara semua karyawan. Terjadinya human relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman.
2.1.4 Pendekatan Disiplin Kerja
Dalam pelaksanaan tindakan disipliner, Rivai (2005 : 445), menjelaskan tiga pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu :
1. Aturan Tungku Panas (Hot Stove Rule)
Menurut pendekatan ini, tindakan disipliner haruslah memiliki konsekuensi yang analog dengan menyentuh tungku panas dengan pemahaman sebagai berikut :
tendensi meyakinkan bahwa dirinya tidak salah, yang cenderung sebagian menghapuskan efek – efek disipliner yang terdahulu.
b. Memberikan peringatan maksudnya memberikan peringatan sebelumnya bahwa hukuman akan mengikuti perilaku yang tidak dapat diterima. Pada saat seorang bergerak semakin dekat dengan tungku panas, mereka diperingatkan oleh panasnya tungku tersebut bahwa mereka akan terbakar jika mereka menyentuhnya. Oleh karenanya ada kesempatan menghindari terbakar jika memilih demikian.
c. Memberikan hukuman yang konsisten maksudnya tindakan disipliner harus konsisten kepada setiap orang yang melakukan tindakan kesalahan yang sama akan dihukum sesuai hukum yang berlaku.
d. Membakar tanpa membeda – bedakan maksudnya tindakan disipliner diterapkan tanpa pandang bulu. Tungku panas akan membakar setiap orang yang menyentuhnya tanpa memilih – milih.
2. Tindakan Disiplin Progresif (Progressive Discipline)
Tindakan disiplin progresig dimaksudkan untuk memastikan bahwa terdapat hukuman minimal yang tepat terhadap setiap pelanggaran. Tujuan tindakan ini membentuk program disiplin yang berkembang mulai dari hukuman yang ringan hingga yang sangat keras. Disiplin progresif dirancang untuk memotivasi karyawan agar mengoreksi kekeliruannya secara sukarela.
3. Tindakan Disiplin Positif (Positive Discipline)
atas konsekuensi – konsekuensi dari tindakan – tindakan mereka. Tindakan disiplin positif bertumpukan pada konsep bahwa para karyawan mesti memikul tanggung jawab atas tingkah laku pribadi mereka dan persyaratan – persyaratan pekerjaan.
2.1.5 Sanksi Pelanggaran Kerja
Pelanggaran kerja adalah setiap ucapan, tulisan, dan perbuatan seorang pegawai yang melanggar peraturan disiplin yang telah diatur oleh pimpinan organisasi. Sedangkan, sanksi pelanggaran adalah hukuman disiplin yang dijatuhkan pimpinan organisasi kepada pegawai yang melanggar peraturan disiplin yang telah diatur pimpinan organisasi. Pengenaan sanksi kepada para pelanggar disiplin tergantung pada tingkat pelanggaran yang telah dilakukan.
Manurut Rivai (2005 : 450), ada beberapa tingkat dan jenis sanksi pelanggaran kerja yang umumnya berlaku dalam suatu organisasi yaitu :
1. Sanksi pelanggaran ringan dengan jenis berupa teguran lisan, teguran tertulis, dan pernyataan tidak puas secara tertulis.
2. Sanksi pelanggaran sedang dengan jenis berupa penundaan kenaikan gaji, penurunan gaji, dan penundaan kenaikan pangkat.
2.2 Kompensasi
2.2.1 Pengertian Kompensasi
Kompensasi didefinisikan oleh para pakar secara beragam. Menurut Werther dalam Sofyandi (2008 : 160), kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dilakukannya, baik dalam bentuk upah perjam ataupun gaji secara periodik yang didesain dan dikelola oleh bagian personalia).
Menurut Rivai (2005 : 357) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Lebih lanjut Namawi (2008 : 315) menjelaskan kompensasi sebagai bentuk penghargaan atau ganjaran yang diberikan oleh organisasi/perusahaan kepada para pekerja yang memikul kewajiban dan tanggung jawab melaksanakan pekerjaan. Kewajiban dan tanggung jawab itu muncul karena antara kedua belah pihak terdapat hubungan kerja dalam organisasi/perusahaan. Sedangkan pekerjaan yang dihargai dan diberi ganjaran harus yang relevan sehingga memberikan kontribusi dalam usaha mewujudkan tujuan organisasi/perusahaan.
Dari beberapa definisi di atas tampak bahwa pengertian kompensasi lebih luas daripada sekedar gaji atau upah, karena terdapat pula unsur penghargaan tidak langsung dan non-finansial ke dalam konsep balas jasa secara keseluruhan.
Manusia (MSDM) yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas organisasi.
2.2.2 Jenis – Jenis Kompensasi
Banyak pendapat yang menyatakan tentang jenis – jenis kompensasi yang diterima oleh karyawan. Salah satunya menurut Rivai (2005 : 358), kompensasi terbagi menjadi dua yaitu :
1. Kompensasi Finansial
Kompensasi finansial terdiri atas dua yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung (tunjangan).
a. Kompensasi finansial langsung terdiri atas pembayaran pokok (gaji, upah), pembayaran prestasi, pembayaran insentif, komisi, bonus, bagian keuntungan, opsi saham. Sedangkan pembayaran tertangguh, meliputi tabungan hari tua dan saham komulatif.
b. Kompensasi finansial tidak langsung terdiri atas proteksi yang meliputi asuransi, pesangon, sekolah anak, dan pensiun. Kompensasi luar jam kerja meliputi lembur, hari besar, cuti sakit, dan cuti hamil. Sedangkan berdasarkan fasilitas meliputi rumah, biaya pindah, dan kendaraan.
2. Kompensasi Non Finansial.
2.2.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
Menurut Mangkunegara (2006 : 84) ada enam faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi yaitu :
a. Faktor Pemerintah
Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuang standar gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan baku, biaya transportasi/angkutan, inflasi maupun devaluasi sangat mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai.
b. Penawaran Bersama antara Perusahaan dan Pegawai
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi pula pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh perusahaan kepada pegawainya. Hal ini terutama dilakukan oleh perusahaan dalam merekrut pegawai yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yang sangat dibutuhkan diperusahaan.
c. Standar Biaya Hidup Pegawai
d. Ukuran Perbandingan Upah
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan pegawai, dan masa kerja pegawai. Artinya, perbandingan tingkat upah pegawai perlu memperhatikan tingkat pendidikan, masa kerja, dan ukuran perusahaan.
e. Permintaan dan Persediaan
Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan pasar. Artinya, kondisi pasar pada saat ini perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat upah pegawai. f. Kemampuan Membayar
Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam membayar upah pegawai. Artinya, jangan sampai mementukan kebijakan kompensasi di luar batas kemampuan yang ada pada perusahaan.
2.2.4 Tujuan Kompensasi
Secara umum tujuan manajemen kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan internal dan eksternal. Menurut Hasibuan (2003 : 137) tujuan kompensasi yaitu :
1. Ikatan kerja sama
– tugas dengan baik, sedang pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi itu sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2. Kepuasan kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan fisik, status, sosial, dan egoistiknya, sehingga ia memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya itu.
3. Pengadaan efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, maka pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompetitif, maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar, maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan – peraturan yag berlaku.
7. Pengaruh serikat buruh
8. Pengaruh pemerintah
Jika program kompensasi sesuai dengan undang – undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum), maka internvensi pemerintah dapat dihindarkan.
2.2.5 Tantangan dalam Menetapkan Kompensasi
Menurut Sirait (2006 : 190) metode penetapan gaji yang sebaik apapun akan menghadapi tantangan – tantangan sebagai berikut :
1. Standar Gaji yang Berlaku Umum
Beberapa jabatan harus dibayar lebih dari yang seharusnya sebab oleh desakan pasar (terutama untuk jabatan yang sukar diisi lowongannya).
2. Kekuatan Serikat Buruh.
Serikat buruh dapat menggunakan kekuatannya untuk memperoleh gaji yang sesuai dengan relatif jabatannya.
3. Produktivitas.
Perusahaan harus memperoleh laba agar bisa tetap hidup. Sebaliknya juga pegawai tidak akan digaji lebih dari pada kontribusi yang diberikan kepada perusahaan (digaji sesuai produktivitas mereka).
4. Kebijaksanaan Gaji dan Upah.
5. Peraturan Pemerintah.
Pemerintah turut campur dalam menentukan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan tenaga kerja, seperti penentuan upah minimum regional, upah lembur, pembatasan usia kerja (15 tahun s.d. 65 tahun), dan pembatasan jam kerja (maximum 40 jam/minggu).
6. Nilai yang Sebanding dengan Pembayaran yang Sama .
Masalah penting dalam manajemen kompensasi dengan kesempatan yang sama adalah “comparable worth” (nilai yang sebanding). Setiap jabatan yang mempunyai nilai yang sama bagi organisasi harus dibayar sama. Comparable worth berarti pambayaran yang sama untuk pekerjaan yang sama.
2.3 Kinerja Karyawan
2.3.1 Pengertian Kinerja Karyawan
Dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh setiap pegawai sesuai perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya instansi untuk mencapai tujuan. Instansi umumnya mendasarkan perencanaan tujuan yang hendak dicapai di masa depan, dengan perilaku yang diharapkan dari keseluruhan personel dalam mewujudkan tujuan tersebut. Kinerja pegawai yang baik adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya instansi untuk meningkatan produktivitas. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional performance) atau kinerja perusahaan (corporate performance) terdapat hubungan erat.
2.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Perusahaan yang baik harus mampu mengukur setiap kinerja karyawannya, karena hal ini merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah sebuah target yang diberikan perusahaan dapat dicapai atau tidak. Menurut Sedarmayanti (2009 : 71) faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain :
1. Sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja). Sikap mental yang
dimiliki seorang karyawan akan memberikan pengaruh terhadap kinerjanya.
Sikap mental yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah motivasi
2. Pendidikan. Pendidikan yang dimiliki seorang karyawan mempengaruhi
kinerja karyawan tersebut. Semakin tinggi pendidikan seorang karyawan
maka kemungkinan kinerjanya juga semakin tinggi.
3. Ketrampilan. Karyawan yang memiliki ketrampilan akan mempunyai kinerja
yang lebih baik dari pada karyawan yang tidak mempunyai ketrampilan.
4. Kepemimpinan. Kepemimpinan manajer memberikan pengaruh terhadap
kinerja karyawannya. Manajer yang mempunyai kepemimpinan yang baik
akan dapat meningkatkan kinerja bawahannya.
5. Tingkat penghasilan. Tingkat penghasilan karyawan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan. Karyawan akan termotivasi untuk meningkatkan
kinerjanya apabila mempunyai penghasilan yang sesuai.
6. Lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman akan dapat
meningkatkan kinerja karyawan.
7. Komunikasi. Para karyawan dan manajer harus senantiasa menciptakan
komunikasi yang harmonis dan baik. Dengan adanya komunikasi yang baik
maka akan mempermudah dalam menjalankan tugas perusahaan.
8. Sarana pra sarana. Perusahaan harus memberikan fasilitas atau sarana dan
prasarana yang dapat mendukung kinerja karyawan.
9. Kesempatan berprestasi. Adanya kesempatan berprestasi dalam perusahaan
dapat memberikan motivasi kepada karyawan untuk selalu meningkatkan
2.3.3 Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan langkah yang harus dilakukan untuk memacu kinerja organisasi. Melalui pengukuran ini, tingkat pencapaian kinerja dapat diketahui. Pengukuran merupakan upaya membandingkan kondisi riil suatu objek dengan alat ukur. Pengukuran kinerja dilakukan untuk sesuatu hal yang telah dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu tertentu, baik yang terkait dengan input, proses, output, outcome, benefit maupun impact. Young dalam Mangkunegara (2006: 42) mendefinisikan pengukuran kinerja sebagai tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahan. Hasil pengukuran tersebut digunakan sebagai umpan balik yang memberikan informasi tentang prestasi, pelaksanaan suatu rencana dan apa yang diperlukan perusahaan dalam penyesuaian – penyesuaian, dan pengendalian.
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan guna mewujudkan visi dan misi pemerintahan. Pengkuran kinerja merupakan hasil dari penelitian yang sistematis sesuai dengan suatu rencana yang telah ditetapkan dalam penyesuaian – penyesuaian dan pengendalian. Arkinson dalam Mangkunegara (2006 : 42) mengemukakan ciri – ciri pengukuran kinerja sebagai berikut :
1. Merupakan suatu aspek dari strategi perusahaan
3. Mengevaluasi hasil kinerja secara terus menerus guna perbaikan pengukuran kinerja pada kesempatan selanjutnya.
2.3.4 Penilaian Kinerja
Menurut Mondy (2008 : 257), penilaian kinerja (performance appraisal) adalah sistem formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu atau tim. Pelaksanaan penilaian hasil kerja atau kinerja organisasi maupun kinerja individual dilakukan oleh sistem manajemen yang bertugas untuk melakukan penilaian hasil kerja karyawan yang disebut manajemen kinerja. Manajemen kinerja memfokuskan perhatiannya pada prestasi kerja karyawan dan objek pembahasannya sama yaitu prestasi kerja karyawan. Program manajemen kerja yang mempunyai ruang lingkup yang besar dan menjamah semua elemen yang didayagunakan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Penilaian kinerja mengacu kepada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat – sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran. Menurut Hariandja (2007 : 195), tujuan dilakukannya penilaian untuk kerja secara umum adalah memberikan feedback kepada pegawai dalam upaya memperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan produktivitas organisasi dan secara khusus dilakukan dalam kaitannya dengan berbagai kebijaksanaan terhadap pegawai seperti untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan, dan latihan.
1. Dokumentasi demi memperoleh data yang pasti, sistematik, dan faktual dalam penentuan nilai suatu pekerjaan.
2. Posisi tawar untuk memungkinkan manajemen melakukan negosiasi yang objektif dan rasional dengan serikat buruh atau langsung dengan karyawan. 3. Perbaikan kinerja sebagai umpan balik pelaksanaan kerja yang bermanfaat
bagi karyawan, manajer, dan spesialis personil dalam bentuk kegiatan untuk meningkatkan atau memperbaiki kinerja karyawan.
4. Penyesuaian kompensasi untuk membantu dalam penyesuaian ganti rugi, menentukan siapa yang layak dinaikkan bonusnya, atau kompensasi lainnya. 5. Keputusan penempatan untuk membantu promosi, keputusan penempatan,
perpindahan, dan penurunan pangkat.
6. Pelatihan dan pengembangan untuk melaksanakan pelatihan bagi karyawan yang terindikasi berkinerja buruk dan pengembangan bagi karyawan yang memiliki kinerja baik.
7. Evaluasi proses staffing untuk mengetahui kekuatan atau kelemahan karyawan melalui prestasi kerja guna prosedur staffing departemen SDM.
8. Defisiensi proses penempatan karyawan untuk proses penempatan karyawan di departemen SDM.
9. Menghindari ketidakakuratan informasi dalam proses rekrutmen, pelatihan, atau pengambilan keputusan lainnya.
berbagai kelemahan lainnya akan berakibat pada prestasi kerja yang kurang memuaskan.
11.Kesempatan kerja yang adil untuk memastikan bahwa keputusan penempatan internal tidak bersifat diskriminatif.
12.Mengatasi tantangan – tantangan eksternal guna mengatasi faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai dari luar lingkungan pekerjaan. 13.Elemen – elemen pokok sistem penilaian kinerja mencakup kriteria yang ada
hubungan dengan pelaksanaan kerja dan ukuran – ukuran kriteria.
14.Umpan balik ke SDM guna mengindikasikan seberapa baik departemen SDM berfungsi.
2.4 Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian ini, sehingga dijadikan sebagai bahan rujukan karena dapat memberikan tambahan informasi mengenai topik pembahasan penelitian yang akan dilakukan.
dan data dikumpulkan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner berupa daftar pertanyaan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Kompensasi dan Lingkungan Kerja Nonfisik berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap Disiplin Karyawan dan Kinerja Karyawan Hotel Nikki Denpasar.
Reza (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Sentosa Perkasa Banjarnegara”. Penelitian dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), dan Disiplin Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Metode penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17 untuk pengolahan datanya. Penelitian dilakukan menggunakan 112 responden dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan studi pustaka. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
42 karyawan sebagai responden dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Kinerja Karyawan, pengaruh yang ditunjukkan bersifat positif.
Umar (2010) melakukan penelitian dengan judul “The Influence of Compensation on Performance of Sales Representatives of Pharmaceutical Companies Based In Ilorin –Nigeria”. Penelitian yang dimuat dalam an International Multi-Disciplinary Journal, Ethiopia Vol. 4 (3b) July 2010, bertujuan untuk mengetahui apakah variabel demografis (jenis kelamin, usia, status perkawinan, dan pengalaman) dan pemberian penghargaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja para pekerja sales representatives pada perusahaan farmasi yang berlokasi di Ilorin, Nigeria. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 60 orang perwakilan yang dipilih dengan menggunakan metode convenience sampling. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode analisis data Chi Square dengan sumber data primer yang diperoleh dari penyebaran daftar kuesioner kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin, usia, status perkawinan tidak memiliki keterkaitan dengan kinerja. Namun, pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan pada kinerja dalam bekerja serta terdapat hubungan yang sama signifikan antara pemberian penghargaan dan kinerja para pekerja sales representatives.
and Business Research, Volume 11 Issue 4 Version 1.0 March 2011 bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sistem pemberian penghargaan terhadap motivasi karyawan. Sampel dalam penelitian ini adalah para karyawan yang bekerja pada bank komersil di Sri Langka, di distrik Jaffna. Metodologi penelitian menjelaskan bahwa sumber data yang digunakan ada dua yaitu data primer yang dikumpulkan dari daftar kuesioner dan data sekunder yang dikumpulkan dari laporan tahunan, jurnal, internet, buku, dan sumber lainnya. Pengolahan data dilakukan dengan metode analisis regeresi untuk mencari keterkaitan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemberian penghargaan memiliki hubungan yang positif terhadap motivasi karyawan, dimana semakin baik sistem pemberian penghargaan maka akan semakin meningkat pula motivasi karyawan dalam bekerja.
2.5 Kerangka Konseptual
kinerja yang dimiliki oleh karyawan. Pembinaan disiplin kerja dipercaya sebagai upaya untuk menggali potensi dan kualitas kerja karyawan. Adanya pemberian hukuman dan hadiah, serta sanksi dianggap sebagai metode yang tepat untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan. Kesadaran setiap karyawan terhadap suatu pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggung jawabnya diharapkan dapat terjadi dengan sendirinya tanpa adanya suatu paksaan.
Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia karena berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melaksanakan tugas organisasi. Nawawi (2008 : 315) menjelaskan kompensasi sebagai bentuk penghargaan atau ganjaran yang diberikan oleh organisasi/perusahaan kepada para pekerja yang memikul kewajiban dan tanggung jawab melaksanakan pekerjaan. Pemberian kompensasi diberikan sebagai penghargaan atas hasil kinerja karyawan. Bentuk kompensasi yang diberikan dapat berupa kompensasi finansial seperti gaji, upah, ataupun insentif dan kompensasi non finansial seperti berupa asuransi kesehatan, asuransi jiwa, ataupun bantuan perumahan. Dengan diberikannya kompensasi dipercaya dapat meningkatkan perolehan SDM yang berkualitas dan mempertahankan karyawan yang berkompeten. Oleh karenanya perlu diperhatikan pemberian kompensasi kepada para karyawan agar tepat sasaran dan bersifat adil.
Mondy (2008 : 257), penilaian kinerja (performance appraisal) adalah sistem formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu atau tim. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perorangan (individual performance) memiliki hubungan erat dengan kinerja lembaga (institutional peformance) atau kinerja perusahaan (corporate performancei). Kepemimpinan, pendidikan, kompensasi, situasi kerja, dan kedisiplinan merupakan faktor – faktor manajemen sumber daya manusia yang dianggap mempengaruhi kinerja karyawan. Mengingat pentingnya tingkat kinerja karyawan, diperlukan suatu pengukuran kinerja secara tepat sehingga penilaian kinerja secara kualitas dan kuantitas dari setiap karyawan dapat dengan adil dilakukan.
Hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, tampak pada diagram sebagai berikut :
Sumber : Mangkuprawira (2007), Nanawi (2008), dan Mondy (2008), data diolah penulis.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Disiplin Kerja (X1)
Kompensasi (X2)
2.6 Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dijelaskan dan digambarkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Pelaksanaan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
H2 : Pemberian kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian korelasional yang dimaksudkan untuk mencari atau menguji hubungan antara variabel. Penelitian dilakukan untuk menjelaskan suatu hubungan dan menguji berdasarkan teori yang ada. Penelitian dilakukan untuk menguji keterkaitan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen yang disertai dengan ketersediaan data empiris.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan yang terletak di jalan Maulana Lubis No. 7 Medan. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan dalam kurun waktu 3 (Bulan) bulan, dimulai sejak bulan Februari 2014 s.d. April 2014.
3.3 Batasan Operasional
Pelaksanaan penelitian dibatasi hanya pada karyawan Departemen Food & Beverage pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan yaitu : a. Variable independen (variabel x) terdiri dari disiplin kerja (X1) dan
kompensasi (X2)
3.4 Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua bagian yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen). Defenisi operasional masing – masing variabel adalah sebagai berikut :
1. Variabel Bebas
a. Disiplin Kerja (X1) adalah bentuk kepatuhan para karyawan Departemen Food & Beverage untuk dapat menaati peraturan perusahaan dan bekerja sesuai prosedur yang berlaku.
b. Kompensasi (X2) adalah balas jasa yang diterima para karyawan Food & beverage atas tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan, yang berhubungan dengan gaji, upah, tunjangan insentif, asuransi kesehatan, promosi kerja, dan lingkungan kerja yang kondusif.
2. Variabel Terikat
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi Operasional Dimensi Indikator Skala
Ukuran
Disiplin
Kerja (X1)
Ketaatan karyawan
Departemen Food &
Beverage Santika Premiere
Dyandra Hotel dan
Convention Medan pada
peraturan standar, sistem, dan
tata kerja yang sudah
ditetapkan di Santika
Premiere Dyandra Hotel dan
Convention Medan
1. Kehadiran 1. Hadir sesuai dengan
jadwal yang
ditentukan;
2. Pulang Kerja tepat
waktu
3. Mengikuti kegiatan
rapat kantor.
Skala
Likert
2.Sikap 1. Melayani pelanggan
perusahaan dengan
4.Norma 1. Menjalankan dan
mengikuti peraturan
perusahaan yang
berlaku;
2. Pengenaan sanksi;
3. Patuh terhadap atasan.
Kompensasi
(X2)
Bentuk Balas jasa atau
penghargaan yang diberikan
oleh perusahaan kepada
karyawan Departemen Food
& Beverage pada Santika
Premiere Dyandra Hotel dan
Convention Medan atas
kewajiban dan tanggung
jawab yang telah dilakukan.
2.Nonfinansial
5. Lingkungan kerja yang
kondusif.
Kinerja
Karyawan
(Y)
Hasil kerja yang dapat dicapai
oleh karyawan Departemen
Food & Beverage dalam
rangka melaksanakan tugas
dan tanggung jawab
perusahaan
1.Kualitas 1. Ketepatan hasil
pekerjaan;
2. Efektivitas bekerja.
Skala
Likert
2.Kuantitas 1. Waktu penyelesaian
permasalahan
3.Waktu 1. Ketepatan waktu dalam
menyelesaian
pekerjaan;
2. Ketaatan waktu
penyelesaian pekerjaan
4.Kerja sama 1. Kemampuan bekerja
sama dan
berkomunikasi dengan
rekan satu tim kerja;
2. Kerja sama dengan
pimpinan.
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010 : 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini yang menjadi populasinya adalah karyawan pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan yang bekerja pada Food and Beverage Departmen yang berjumlah 100 orang. Alasan mengapa penelitian dilakukan pada Food and Beverage Department karena dianggap bagian ini merupakan bagian dari hotel yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan, penyediaan makanan dan minuman, serta kebutuhan para tamu yang tinggal. Melihat relevansinya secara langsung dengan rutinitas kegiatan hotel maupun para tamu, maka Departemen Food and Beverage dianggap dapat mewakili dalam pelaksanaan penelitian ini.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dapat berdasarkan pada rumus Slovin, yaitu :
N
n =
1 N. e
dimana :
n = Jumlah sampel N = Ukuran populasi
Maka jumlah sampel adalah sebagai berikut :
100 1 + 100. 0,05 ² n =
100 1.25 n =
n = 80
Berdasarkan rumus Slovin, diketahui jumlah sampel yang dapat diambil sebanyak 80 orang dari 100 orang. Dalam pengambilan sampel atau sampling method, peneliti menggunakan sistem random sampling yaitu pengambilan sampel dimana semua dalam populasi baik secara sendiri – sendiri atau bersama – sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
3.6 Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam pelaksanaan penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif, yang terdiri atas :
a. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari objek penelitian, yang diperoleh melalui metode – metode pengumpulan data, untuk kemudian diolah oleh penulis.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian lapangan atau field research, sehingga untuk perolehan data, metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Studi kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari informasi melalui sumber tulisan/bacaan untuk memberikan landasan teori dan pengarahan dalam terhadap penelaahan permasalahan penelitian. b. Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui
catatan – catatan yang ada dan sudah tersedia, seperti dokumen keuangan dan laporan keuangan.
c. Kuesioner (angket) adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti untuk diajukan kepada subyek penelitian. Dalam pengajukan kuesioner, peneliti menggunakan skala pengukuran Likert dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.2
Instrument Skala Likert
No. Jawaban Kode Bobot Nilai
1. Sangat Tidak Setuju STS 1
2. Tidak Setuju TS 2
3. Kurang Setuju KS 3
4. Setuju S 4
3.8 Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan regresi linier berganda (multiple regression analysis), dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + b
1X
1+ b
2X
2+ e
Analisis regresi berganda bermanfaat terutama untuk tujuan peramalan (estimation), yaitu tentang bagaimana variabel independen digunakan untuk mengestimasi nilai variabel dependen. penelitian ini pada dasarnya menguji hipotesis tentang pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Departemen Food & Beverage pada Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan. Teknik analisis data menggunakan alat bantu perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20.
3.8.1 Uji Kualitas Data
masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas data, uji analisis yang digunakan antara lain :
a. Uji Validitas
Pengujian validitas digunakan untuk menguji sejauh mana alat pengukur dapat mengungkapkan ketepatan gejala yang dapat diukur. Alat ukur yang digunakan dalam pengujian validitas adalah daftar pertanyaan yang telah diisi oleh responden dan akan diuji hasilnya guna menunjukkan valid tidaknya suatu data. Menurut Umar (2008 : 167), uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan – pertanyaan kuesioner yang harus dibuang / diganti karena dianggap tidak relevan. Sampel uji validitas dalam penelitian ini diberikan kepada 30 orang karyawan Food & Beverage di The Tiara Hotel. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 20.0, dengan kriteria sebagai berikut:
a) Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid b) Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
R Tabel
Corrected
Item-Total Correlation Keterangan
DISIPLIN KERJA 1 ,361 ,632 Valid
DISIPLIN KERJA 2 ,361 ,379 Valid
DISIPLIN KERJA 3 ,361 ,745 Valid
DISIPLIN KERJA 4 ,361 ,815 Valid
DISIPLIN KERJA 5 ,361 ,733 Valid
DISIPLIN KERJA 6 ,361 ,788 Valid
DISIPLIN KERJA 7 ,361 ,492 Valid
DISIPLIN KERJA 8 ,361 ,816 Valid
DISIPLIN KERJA 9 ,361 ,535 Valid
DISIPLIN KERJA 10 ,361 ,533 Valid
KOMPENSASI 1 ,361 ,788 Valid
KOMPENSASI 2 ,361 ,391 Valid
KOMPENSASI 3 ,361 ,470 Valid
KOMPENSASI 4 ,361 ,686 Valid
KOMPENSASI 5 ,361 ,606 Valid
KOMPENSASI 6 ,361 ,481 Valid
KOMPENSASI 7 ,361 ,420 Valid
KOMPENSASI 8 ,361 ,776 Valid
KOMPENSASI 9 ,361 ,569 Valid
KOMPENSASI 10 ,361 ,732 Valid
KOMPENSASI 11 ,361 ,500 Valid
KOMPENSASI 12 ,361 ,639 Valid
KOMPENSASI 13 ,361 ,605 Valid
KINERJA KARYAWAN 1 ,361 ,752 Valid
KINERJA KARYAWAN 2 ,361 ,587 Valid
KINERJA KARYAWAN 3 ,361 ,516 Valid
KINERJA KARYAWAN 4 ,361 ,677 Valid
KINERJA KARYAWAN 5 ,361 ,745 Valid
KINERJA KARYAWAN 6 ,361 ,548 Valid
KINERJA KARYAWAN 7 ,361 ,607 Valid
KINERJA KARYAWAN 8 ,361 ,683 Valid
KINERJA KARYAWAN 9 ,361 ,532 Valid
KINERJA KARYAWAN 10 ,361 ,383 Valid
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa semua pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari nilai rtabel (0.361). Dengan demikian semua pernyataan dinyatakan valid dan kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh butir pertanyaan yang digunakan, untuk keperluan pengujian tersebut. Menurut Umar (2008 : 125), pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel dengan kriteria sebagai berikut :
a) Jika ralpha positif atau ≥ rtabel, maka pertanyaan reliabel b) Jika ralpha negatif atau < rtabel, maka pertanyaan tidak reliabel
Tabel berikut menunjukkan hasil pengujian reliabilitas : Tabel 3.4
Uji Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja Reliability Statistics
Cronbach's Alpha R Tabel N of Items Keterangan
,953 ,60 33 Reliabel
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 20.0, 2014
Cronbach Alpha atau r-alpha sebesar 0,953. Hal ini membuktikan bahwa instrumen disiplin kerja, pemberian kompensasi dan kinerja karyawan adalah reliabel karena r-alpha bernilai 0,953 lebih besar dan positif dari r-tabel yang bernilai 0,60. Hal ini menunjukkan instrumen tersebut layak untuk digunakan untuk proses penelitian berikutnya.
3.8.2 Pengujian Asumsi Klasik 3.8.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik.
3.8.2.2 Uji Multikolinearitas
(VIF) dan Tolerance. Multikolinearitas terjadi jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance lebih kecil dari 0,1.
3.8.3 Pengujian Hipotesis
3.8.3.1 Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi yang kecil mengindikasikan kemampuan variabel – variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi yang mendekati satu berarti kemampuan variabel – variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Ada dua pilihan dalam menggunakan R Square atau Adjusted R Square. Nugroho (2005 : 59) menyatakan untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square atau yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan, dimana jika variabel independen satu maka menggunakan R Square dan jika lebih dari satu menggunakan Adjusted R Square.
3.8.3.2 Uji F
adalah sebagai berikut :
a. Ho : Tidak adanya pengaruh antara variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen
Ha : Ada pengaruh antara variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
b. Taraf uji α = 0,05
c. Degree of freedom : dk = k: n-k-1
F = R /k
1 R /n - k - 1
Keterangan : F = F hitung
R = koefisien determinasi n-k-1 = degree of freedom
Kriteria pengambilan keputusan :
0
H diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% dengan tingkat keyakinan 95%.
1
H diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% dengan tingkat keyakinan 95%.
3.8.3.3 Uji t
b1
SE. b1
t =
a. Ho : Tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
H1 : Ada pengaruh antara variabel independen terhadap dependen. b. Taraf uji α = 0,05
c. Uji satu sisi d. Rumus t hitung
Keterangan : t = t hitung
b1 = koefisien regresi
SE b1 = standar error koefisien regresi
Kriteria pengambilan keputusan :
0
H diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%
1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention 4.1.1 Sejarah SingkatSantika Premiere Dyandra Hotel dan Convention
Santika Indonesia Hotel dan Resort adalah salah satu grup hotel di Indonesia dan dikelola oleh PT. Grahawita Santika. PT. Grahawita Santika yang merupakan unit bisnis Grup Kompas Gramedia didirikan pada tanggal 22 Agustus 1981. Santika Indonesia Hotels dan Resorts telah memiliki lebih dari 40 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2006, Santika Indonesia Hotels dan Resorts mengubah strateginya berdasarkan segmentasi pasar dengan membagi beberapa brand menjadi The Royal Collection, Hotel Santika Premiere, Hotel Santika, dan Amaris Hotel.
Hotel Santika Bandung adalah hotel pertama yang didirikan oleh PT. Grahawita Santika. Hotel tersebut terletak di Jalan Sumatra No. 52 - 54 Bandung. dengan 70 kamar yang dibangun di area seluas 3.200 meter persegi dan diresmikan oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi, Susilo Sudarman pada tanggal 27 Maret 1989. Hotel Santika Bandung inilah yang menjadi pelopor pendirian Santika Indonesia Hotels dan Resorts.
Februari 2012. Sesuai dengan brand value-nya, yaitu “Indonesian Home” dan motto pelayanannya, yaitu “Hospitality from the Heart”, Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan selalu menonjolkan nilai kebudayaan Indonesia, termasuk sisi keramahtamahan kepada seluruh tamu.
4.1.2 Visi dan Misi Organisasi
4.1.2.1 Visi
Visi Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan adalah menjadi jaringan hotel pilihan utama yang terbesar di Indonesia dan tersebar di Asia Tenggara.
4.1.2.2 Misi
Misi Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan adalah menciptakan nilai lebih bagi Stake Holders dengan menyajikan produk bermutu disertai pelayanan profesional yang ramah dalam mewujudkan “Sentuhan Indonesia” sebagai citra Santika.
4.1.3 Struktur Organisasi
}}}}
Sumber : HRD Departemen Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan (2014)
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Pimpinan Cabang
General Manager : Cita K. Dewantoro Room Divison Manager : Anis Binanggal Executive Assistant Manager : Ibnu Darmawan
Kepala Departemen
Front Office Manager : Rahmat Hadianto Executive Housekeeper : Agung Sutejo Executive Sous Chef : Khairul Adnan Food & Beverage Manager : Chaerul Abriyanto Assistant Director of Convention : Satriani M. Damanik Assistant Director of Sales : Dewi Sibarani Accounting Manager : Reza Orlando Chief Engineer : Didin Burhanudin Human Resources Manager : M. Nafsi
Assistant dan Supervisor
Assistant Front Office Manager : Melva
Duty Manager : Guntur
Banquet Operation Manager : Fajar
Supervisor Restaurant : Jefri Siahaan
Book Keeper : Dessyana
Assistant Chief Engineer : Reza
Sous Chef : Suwarno
Chinese Sous Chef : Okto
Pastry Chef : Jimmy Saragih
Reservation Manager : Ebith
Public Relation Manager : Gledy Simanjuntak
4.2 Analisis Deskriptif
4.2.1 Deskriptif Karakteristik Responden
4.2.1.1Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.1 Karakteristk Responden Berdasarkan Usia
Umur Jumlah Karyawan Persentase
21 – 30 Tahun 60 75 %
Karakteristik responden berdasarkan umur responden dapat diketahui sebanyak 60 orang (75%) berusia antara 21 – 30 tahun, 14 orang (17.5%) berusia antara 31 – 40 tahun, 6 orang (7.5%) berusia antara 41 - 50 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja pada Departemtn Food and Beverage di Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan tergolong pekerja usia muda, yang dituntut untuk dapat bekerja dengan sigap dan energik dalam bidang pelayanan.
4.2.1.2Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Karakteristk Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah
Berdasarkan jenis kelamin maka hasil penelitian menunjukkan jumlah responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 42 orang (52,5%) dan perempuan berjumlah 38 orang (47,5%). Perbedaan jenis kelamin yang jumlahnya tidak terlalu signifikan berbeda menunjukkan bahwa gender atau jenis kelamin bukanlah ukuran yang membatasi seseorang dapat bekerja pada Departemen Food & Beverage di Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan.
4.2.1.3Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.3 Karakteristk Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Umur Jumlah Karyawan Persentase
SMU / STM 13 16.25 %
Diploma 41 51,25 %
Sarjana 26 32,5 %
Jumlah 80 100 %
Sumber : Data primer (2014), diolah oleh penulis.
4.2.1.4 Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.4 Karakteristk Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja Jumlah Karyawan Persentase
< 1 Tahun 24 30 %
1 – 2 Tahun 56 70 %
> 3 Tahun - -
Jumlah 80 100 %
Sumber : Data primer (2014), diolah oleh penulis.
Berdasarkan lama bekerja maka hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak 24 orang (30%) memiliki masa kerja < 1 tahun, dan 56 orang (70%) memiliki masa kerja 1-2 tahun. Masa kerja karyawan yang tergolong masih baru dikarenakan Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Medan merupakan salah satu hotel di kota Medan yang baru beroperasi.
4.2.2
Deskriptif Variabel
4.2.2.1 Variabel Disiplin Kerja sebagai X1