TUGAS AKHIR
PEMANFAATAN LAPORAN AKTIVITAS PADA
BAGIAN TATA USAHA DAN ARSIP (TUSIP)
BIRO UMUM SEKDAPROVSU
O l e h : ANNISA 062103047
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
N A M A : Annisa N I M : 062103047
PROGRAM STUDI : KESEKRETARIATAN
JUDUL : PEMANFAATAN LAPORAN AKTIVITAS PADA BAGIAN TATA USAHA DAN ARSIP (TUSIP)
BIRO UMUM SEKDAPROVSU
Tanggal : ………. Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan
( Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi NIP. 132 010 480
)
Tanggal : ………. D E K A N
( Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc NIP. 131 285 985
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKKHIR
N A M A : Annisa N I M : 062103047
PROGRAM STUDI : KESEKRETARIATAN
JUDUL : PEMANFAATAN LAPORAN AKTIVITAS PADA BAGIAN TATA USAHA DAN ARSIP (TUSIP) BIRO UMUM SEKDAPROVSU
Medan, ………….… Menyetujui Pembimbing
( DR. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA NIP. 132 206 573
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Syukur Alhamdullilah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karuniaNya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini. Tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III, Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan hormat dan terimaksih
yang tak terhingga teristimewa bagi nenek “Rosdiana Simatupang” yang telah
menyayangi sepenuh hati sampai diakhir hayat Beliau.
1. Buya Alm SUGIANTO dan Ibunda Tersayang HOTMASITA atas doa dan
limpahan kasih saying serta dukungan penuh bagi penulis.
2. Bapak Drs.Jhon Tafbu Ritonga,MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Univeritas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr.Endang Sulistya Rini, SE, Msi selaku Ketua Program Studi
Diploma III Kesekretariatan.
4. Ibu Dr.Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Kesekretariatan sekaligus dosen pembimbing Tugas Akhir.
5. Ibu Dra Farida selaku Kabbag Tata Usaha dan Arsip (TUSIP).
7. Keluraga tercinta khususnya bagi Bujing “Risnawati”,kakek M.Idris, bu
Nurhayati,Om Ilham,dan adek-adek yang selalu memotivasi penulis untuk
menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
8. Terkhusus buat “CECER gank”, Winda, Aya, Eva, Eka, dan Dean. I love
U all.
9. Siswa-siswi SD PUBLIK dan Mitha, Nisa, Mila dan Rusda yang
memberikan ketenggangan waktu dan perhatiannya bagi penulis untuk
dapat melanjutkan kuliah sambil berbagi ilmu.
Penulis menyadari bahwa keseluruhan Tugas Akhir ini masih banyak
mempunyai kekurangan dan kelemahan.Oleh karena itu dengan rendah hati
penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
Tugas Akhir ini.
Medan, Juni 2009
DAFTAR ISI
B. Perumusan Masalah……….. 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………. 3
D. Jadwal Kegiatan……….... 4
a. Jadwal Kegiatan……… 4
b. Sistematika Penulisan……….. 5
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI……… 6
A. Sejarah Ringkas……….... 6
B. Struktur Organisasi ……….. 10
C. Job Description……….... 12
D. Jaringan Kegiatan………. 23
E. Kinerja Usaha Terkini……….. 24
F. Rencana Kegiatan………. 24
BAB III. PEMBAHASAN……… 26
A. Peranan Laporan Pekerjaan pada Tata Usaha dan Arsip………... 26
B. Jenis-Jenis Laporan Aktivitas Pekerjaan……….. 28
C. Metode Laporan Aktivitas Pekerjaan……… 31
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan……….. 33
2. Saran………. 34
DAFTAR PUSTAKA……… 35
No. Keterangan Halaman
1. Jadwal Kegiatan... 5
No. Keterangan Halaman
1. Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Sekretariat
Daerah Provinsi Sumatera Utara………….. 10
2. Gambar 2.2 : Struktur Organisasi Biro Umum Sekretariat
Daerah Propinsi Sumatera Utara ………… 11
A. Surat pengantar dari Fakultas Ekonomi untuk Magang dan Riset
B. Surat pernyataan selesai riset dari Kantor Gubernur Sumatera Utara Biro Umum Bagisn Tata Usaha dan Arsip (TUSIP).
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lazarro (1986) Di dalam suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta
harus memiliki laporan aktivitas pekerjaan yang membantu mengembangkan
produktivitas para karyawan. Tujuan utama dari laporan aktivitas adalah
memberikan informasi bagi atasan terhadap tugas-tugas yang telah dilaksanakan
dan sebagai arsip bagi pendelegasian tugas-tugas dari atasan terhadap bawahan.
Dengan menyajikan laporan aktivitas pekerjaan diusahakan dapat selalu
meningkatkan baik pada tingkat individual, kelompok maupun organisasi secara
keseluruhan. Untuk mencapai tujuan, instansi membuat laporan-laporan dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan didalam instansi tersebut.
Tidak jarang, didalam pelaksanaan dari laporan –laporan yang dibuat banyak
terjadi kesalahan atau penyimpangan. Hasil pelaksanaan kegiatan instansi tidak
sesuai dengan realisasi pekerjaan yang telah ditetapkan. Hal itu terjadi karena
pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan adalah manusia yang tidak terlepas dari
kesalahan atau kesilapan. Bila manusia atau SDM itu melakukan pekerjaannya
dengan baik dan benar, maka pemanfaatan laporan akan mencapai tujuan
perusahaan.
Haryadi (2009) Laporan merupakan suatu bahan informasi yang diperoleh
masalah. Laporan sangat penting artinya bagi seorang pimpinan karena
merupakan salah satu alat untuk melaksanakan kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengadilan, pengawasan, dan pengambilan
keputusan. Tepat tidaknya keputusan yang diambil oleh pimpinan tergantung pada
tepat tidaknya data yang diperoleh. Oleh karena itu, pimpinan yang berfungsi
sebagai pengambil keputusan (decision making) memerlukan data yang objektif.
Pemanfaatan laporan aktivitas pekerjaan sebagai bagian penting untuk
mendorong SDM berperilaku dan mempunyai sikap kerja yang bertanggung
jawab. Laporan aktivitas pekerjaan merupakan sistem yang mewadahi berbagai
kinerja yang mendorong produktivitas para peagawai dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Oleh karena itu, apabila pegawai mengetahui keberhasilannya melalui
laporan yang baik atas pekerjaan yang diberikan kepadanya. Hal itu akan menjadi
motivasi dalam mempertahankan atau bahkan meningkatkan produktivitas
kerjanya. Sebaliknya bila informasi kegagalan yang diperolehnya, maka hal itu
akan dapat mendorong para pegawai tersebut untuk memperbaiki prestasi
kerjanya.
Bertitik tolak dari uraian diatas, maka dapat diketahui bahwa peranan laporan
aktivitas sangat penting dibuat, khususnya untuk meningkatkan produktivitas
pegawai agar bekerja lebih baik untuk merealisasi pencapaian tujuan oraganisasi.
Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk menguraikannya dalam bentuk
tugas akhir dengan judul : “PERANAN LAPORAN AKTIVITAS PADA TATA
USAHA DAN ARSIP (TUSIP) BIRO UMUM SEKRETARIS DAERAH
B. Perumusan Masalah
Adapun alasan penulis dalam memaparkan Laporan Aktivitas adalah
bahwa penerapannya akan sangat membantu produktivitas bagi seluruh pegawai
dan peningkatan kompetensi dalam jenjang karir setiap pegawai, sehingga
permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah
“Bagaiman Peranan Laporan Aktivitas Pekerjaan terhadap Produktivitas
Pegawai?’’
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini :
Untuk mengetahui seberapa besar peranan laporan aktivitas pekerjaan dalam
meningkatkan produktivitas PNS pada bagian Tata Usaha dan Arsip (TUSIP) Biro
Umum Sekdaprovsu.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Berguna sebagai bahan perbandingan antara teori-teori yang telah dipelajari
mengenai pemanfaatan laporan aktivitas pekerjaan dalam praktek kerja nyata
yang akan dijalani penulis dimasa yang akan datang.
b. Berguna sebagai bahan untuk memperoleh gambaran sejauh mana manfaat
laporan dalam meningkatkan produktivitas PNS didalam mencapai tujuan
instansi, dan sebagai dasar pertimbangan dalam rencana uraian pekerjaan bagi
tiap-tiap divisi di bagian Biro Umum.
D. Jadwal Kegiatan
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis melakukan kegiatan yang dapat
dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:
a. Jadwal Kegiatan
No. Keterangan Minggu ke
1 2 3 4 5
1. Persiapan
2. Pengumpulan
Data
3. Pengonsepan
4. Pengetikan /
penyajian
5. Pemeriksaan
b. Sistematika Penulisan
Pada bab ini penulis mendeskripsikan mengenai latar belakang, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, jadwal kegiatan beserta sistematika
penulisan sesuai dengan judul.
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI
Pada bab ini menginformasikan mengenai profil Kantor Gubernur Sumatera
Utara. Sejarah ringkas Kantor Gubernur Sumatera Utara, struktur organisasi Biro
Umum, struktur organisasi Tata Usaha dan Arsip (TUSIP), job description
(uraian pekerjaan), jaringan kegiatan, kinerja usaha terkini yang telah dicapai
instansi dan rencana kegiatan perusahaan untuk tahun berikutnya.
BAB III. PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas makna Laporan Pekerjaan, Tujuan Laporan
Pekerjaan, Jenis-Jenis Laporan, Aktivitas Pekerjaan, Metode Laporan Aktivitas
Pekerjaan di Kantor Biro Umum Sekdaprovsu Bagian Tata Usaha dan Arsip
(TUSIP).
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis menguraikan kesimpulan bahwa laporan aktivitas
pekerjaan dapat meningkatkan produktivitas PNS. Saran penulis terhadap
pekerjaan para pegawai dalam membuat laporan aktivitas pekerjaan agar lebih
baik dari sebelumnya.
BAB II
A. Sejarah Ringkas Kantor Gubernur Sumatera Utara
Di zaman pemerintahan Belanda, Sumatera merupakan suatu
pemerintahan yang bernama Goverment Van Sumatera, yang meliputi seluruh
Sumatera dikepalai oleh seorang Governoor berkedudukan di Medan, Sumatera.
Di zaman permulaan kemerdekaan Republik Indonesia , Sumatera tetap
merupakan suatu kesatuan pemerintahan, yaitu Provinsi Sumatera Utara yang
dikepalai seoarang Gubernur dan terdiri dari daerah – daerah Administrasi yang
dikepalai oleh seorang Residen. Pada Sidang I Nasional Daerah ( KND ).
Mengingat kesulitan – kesulitan perhubungan Provinsi Sumatera menjadi tiga sub
Provinsi. Yaitu : Sub Provinsi (Sumatera Utara yang terdiri dari Aceh,
Keresidenan Sumatera Timur dan Keresidenan Sumatera Tapanuli). Sub Provinsi
Sumatera Tengah dan Sub Provinsi Sumatera Selatan. Dalam perkembangan
selanjutnya , melalui undang – undang No10 Tanggal 19 April 1948.
Pemerintah menetapkan Sumatera menjadi tiga Provinsi yang masing –
masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri yaitu:
1. Provinsi Sumatera Utara yang meliputi keresidenan – keresidenan Aceh,
Sumatera Timur dan Tapanuli.
2. Provinsi sumatera Tengah yang meliputi keresidenan – keresidenan Sumatera
Barat , Riau, Jambi.
3. Provinsi Sumatera Selatan, yang meliputi Keresidenan – Keresidenan
Berdasarkan UUD No 10 tahun 1948 diatas , asal usul Gubernur , Kepala
Daerah Provinsi Sumatera Utara dengan surat Tanggal 16 Februari 1973. No 4585
/ 1973 telah menetapkan bahwa hari jadi Provinsi Daerah Tingkat I Sumtera Utara
adalah Tanggal 15 April 1948 yaitu ditetapkannya UU No. 10 Tahun 1948
tersebut.
Pada permulaan tahun 1948 diadakan reorganisasi pemerintahan di Sumatera
Utara atas pertimbangan berhubung dengan meningkatnya serangan – serangan
belanda sehingga Diinginkan suatu sistem pertahanan yang lebih kokoh dan
sempurna .Untuk itu perlu dipusatkan alat – alat kekuatan sipil dan militer , dan
tiap – tiap militer istimewa yang berada dalam satu tangan , yaitu Gubernur
militer . Dengan demikian seluruh kekuatan baik sipil maupun militer berada
ditangan Gubernur militer.
Perubahan yang demikian ini dengan keputusan pemerintahan darurat RI
Tanggal 16 Mei 1949 No 21 / PEM / PDKI dalam tindak lanjutnya. Dengan
keputusan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 Mei 1949 No 22 / PEM / PDRI .
Jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan , Gubernur yang bersangkutan
diangkat menjadi komisaris dengan tugas – tugas memberi pengawasan dan
tuntutan terhadap pemerintah, baik sipil maupun militer . Selanjutnya dengan
Instruksi dewan pembantu dan penasehat wakil Perdana Menteri tanggal 15
September 1949 Sumatera Utara dibagi menjadi dua daerah militer yaitu Aceh dan
Tanah Karo diketuai oleh Gubernur militer Tengku Muhammad Daud Beureueh
Selanjutnya dengan ketetapan pemerintahan darurat RI dalam bentuk
peraturan Perdana Menteri Pengganti peraturan pemerintah tanggal 17 Desember
1948 No 8 / DES / WKPM. Dibentuk di propinsi Aceh dan provinsi Tapanuli,
Sumatera Timur. Kemudian dengan peraturan pemerintah pengganti UUD
No5.Tanggal 14 Agustus 1950.
Peraturan perdana menteri pengganti peraturan pemerintahan 17 Desember
1949 .No / 8 / DES / WKPM Tahun 1949 tersebut dicabut kembali dan dibentuk
provinsi Sumatera Utara dengan daerah yang meliputi daerah Keresidenan Aceh ,
Sumatera Timur dan Tapanuli selanjutnya dengan peraturan pemerintah No. 21
Tanggal 14 Agustus 1950.
Pada masa Republik Indonesia Serikat (RIS ) sudah terbentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia , Terbagi atas daerah – daerah provinsi :
1. Jawa Barat 6. Sumatera Selatan
2. Jawa Tengah 7. Kalimantan
3. Jawa Timur 8. Sulawesi
4. Sumatera Utara 9. Maluku
5. Sumatera Tengah 10. Sunda Kecil
Dalam perkembangan selanjutnya pada tanggal 7 Desember 1956 yaitu
perubahan peraturan pembentukan provinsi Sumatera Utara pada Pasal 1 UU No.
24 tahun 1956 menyebutkan bahwa :
1. Daerah Aceh yang melindungi kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara,
Aceh Timur, Aceh Tengah.
2. Provinsi Sumatera Utara tercantum dalam ayat 1 wilayahnya boleh dikurangi
dengan bagian - bagian yang terbentuk sebagai daerah otonom provinsi Aceh
tetap direbut Provinsi Sumatera Utara.
Struktur organisasi yang digunakan pada Kantor Gubernur berbentuk
Struktur Garis yakni kekuasaan mengalir secara vertikal dari tingkat paling atas ke
tingkat menengah, lalu sampai di tingkat bawah. Adapun Struktur Organisasi pada
Sekertaris Daerah Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut
ini.
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Gambar 2.2
Struktur Oragnisasi Biro Umum
Keterangan :
-TUSIP : Tata Usaha dan Arsip -T.U : Tata Usaha
C. Uraian Tugas (Job Description) Biro Umum Sekretaris Daerah Propinsi Sumatera Utara
Kepala Bagian Arsip dan Tata Usaha
Kepala bagian Arsip dan Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala
Biro Umum dalam penyelenggaraan urusan Tata Usaha Gubernur dan Wakil
Gubernur, Tata Usaha Sekretaris Daerah dan Tata Usaha Biro Umum
menyelenggarakan fungsi :
a. Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan,
ketentuan dan Standar pengurusan/pengelolaan dan penomoran Naskah Dinas,
penyimpanan, penggandaan dan pengadaan kebutuhan Tata Usaha Sekretariat
Daerah, Tata Usaha Gubernur dan Wakil Gubernur, Tata Usaha Sekretaris
Daerah serta Tata Usaha Biro Umum.
b. Pembinaan dan pemantapan penyelenggaraan urusan ketatausahaan Sekretaris
Daerah, Gubernur dan Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah dan Biro Umum,
sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan.
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Biro Umum, sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
d. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Biro Umum, sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
e. Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
Kepala Bagian Arsip dan Tata Usaha dibantu oleh :
(1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha Sekretariat, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan Standar
pergurusan/pengeloaan Tata Usaha.
b. Menyelenggarakan pengurusan/pengelolaan urusan Ketata usahaan Sekretaris
Daerah, sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Arsip dan Tata
Usaha, sesuai bidang tugasnya.
d. Memberikannya masukan yang perlu kepada Bagian Arsip dan Tata Usaha,
sesuai bidang tugasnya.
e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Biro Umum melalui Kepala Bagian Arsip dan Tata Usaha, sesuai
Standar yang ditetapkan.
(2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha Gubernur dan Wakil Gubernur, mempunyai
tugas:
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan
dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan Standar pengeloaan Tata Usaha
Sekretaris Daerah.
b. Menyelenggarakan urusan Ketata usahaan Sekretaris Daerah dan memberikan
dukungan teknis administrasi dalam pelaksanaan tugas Sekretaris Daerah,
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Arsip dan Tata
Usaha, sesuai bidang tugasnya.
d. Memberikannya masukan yang perlu kepada Bagian Arsip dan Tata Usaha,
sesuai bidang tugasnya.
e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Biro Umum melalui Kepala Bagian Arsip dan Tata Usaha, sesuai
Standar yang ditetapkan.
(3) Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro, mempunyai tugas :
a. Menyelenggarakan urusan Ketata usahaan Biro.
b. Memberikan dukungan teknis administrasi dalam pelaksanaan tugas Kepala
Biro.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Arsip dan Tata
Usaha, sesuai bidang tugasnya.
d. Memberikannya masukan yang perlu kepada Bagian Arsip dan Tata Usaha,
sesuai bidang tugasnya.
e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Bagian Arsip dan Tata Usaha, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Bagian Rumah Tangga
,Kepala bagian Rumah Tangga mempunyai tugas membantu Kepala Biro
Umum dalam penyelenggaraan urusan rumah tangga pimpinan, urusan kendaraan,
urusan dalam Sekretariat Daerah,operasionil mess, gedung dan taman sekretariat
a. Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan
dan Standar pengurusan/pengelolaan urusan rumah tangga Pimpinan, urusan
kendaraan, urusan dalam Sekretariat, operasionil Mess, gedung dan taman
Sekretariat serta telekomunikasi.
b. Pembinaan dan pemantapan perencanaan dan pelaksanaan urusan rumah
tangga, urusan kendaraan, urusan dalam Sekretariat, operasionil Mess, gudang
dan Taman serta telkom, sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan.
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Biro Umum, sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
d. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Biro Umum, sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
e. Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Biro Umum, sesuai Standar yang ditetapkan.
Kepala Bagian Rumah Tangga dibantu oleh :
(1) Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan
dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan Standar-standar perencanaan
pergurusan/pengeloaan serta pelaporan penyelenggaraan urusan Tangga
Pimpinan.
b. Menyiapkan rencana dan melaksanakan pengurusan/pengelolaan dan
pelayanan urusan Rumag Tangga Pimpinan, sesuai ketentuan dan Standar
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Rumah Tangga,
sesuai bidang tugasnya.
d. Memberikannya masukan yang perlu kepada Bagian Rumah Tangga, sesuai
bidang tugasnya.
e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Bagian Rumah Tangga, sesuai standar yang ditetapkan.
(2) Kepala Sub Bagian Kendaraan, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan
dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar perencanaan pelaksanaan
dan pelaporan penggunaan, perawatan dan pengadaan kebutuhan kendaraan.
b. Menyiapkan rencana dan melaksanakan urusan penggunaan, perawatan dan
pengadaan kebutuhan kendaraan, sesuai ketentuan dan standar yang
ditetapkan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Arsip dan Tata
Usaha, sesuai bidang tugasnya.
d. Memberikannya masukan yang perlu kepada Bagian Rumah Tangga, sesuai
bidang tugasnya.
e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Bagian Rumah Tangga, sesuai standar yang ditetapkan.
(3) Kepala Sub Bagian Urusan Sekretariat, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan
dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar perencanaan, pelaksanaan
bagian dalam Kantor Gubernur Sumatera Utara serta perencanaan dan
pendistribusian ATK Sekretariat Daerah.
b. Menyiapkan rencana dan melaksanakan urusan dalam Sekretariat, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Rumah tugasnya.
d. Memberikannya masukan yang perlu kepada Bagian Rumah Tangga, sesuai
bidang tugasnya.
e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Biro Umum melalui Kepala Bagian Rumah Tangga, sesuai Standar
yang ditetapkan.
(4) Kepala Sub Bagian Urusan Operasionil Mess, Gedung dan Taman,
mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan
dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan Standar perencanaan, pelaksanaan
dan pelaporan pengeloaan dan pengadaan kebutuhan Mess, pemeliharaan
bagian luar gedung Kantor Gubernur dan taman milik Pemerintah Propinsi
Sumatera Utara.
b. Menyelenggarakan pengurusan/pengelolaan urusan Ketata usahaan Sekretaris
Daerah, sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan. Melaksanakan tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Arsip dan Tata Usaha, sesuai bidang
tugasnya.
c. Memberikannya masukan yang perlu kepada Bagian Arsip dan Tata Usaha,
d. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Biro Umum melalui Kepala Bagian Arsip dan Tata Usaha, sesuai
Standar yang ditetapkan.
(5) Kepala Sub Bagian Telkom, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan
dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan Standar perencanaan, pengadaan,
pemeliharaan dan penggunaan peralatan telekomunikasi, prosedur pengiriman,
penyampaian dan penerimaan berita serta operasi telekomunikasi, dan
pembinaan SDM telekomunikasi. Menyiapkan rencana dan melaksanakan
urusan telekomuniksasi, sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan.
b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Rumah Tangga,
sesuai bidang tugasnya.
c. Memberikan masukan yang perlu kepada Bagian Rumah Tangga, sesuai
bidang tugasnya.
d. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Bagian Rumah Tangga, sesuai Standar yang ditetapkan.
Kepala Bagian Protokol dan Perjalanan
Kepala bagian protokol dan perjalanan mempunyai tugas membantu Kepala
Biro Umum dalam melaksanakan urusan protokol upacara dan administrasi
perjalanan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal
1. Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan
dan Standar penyelenggaraan urusan protokoler, upacara dan perjalanan
Dinas.
2. Pembinaan dan pemantapan pelaksanaan urusan protokol, upacara dan
perjalanan Dinas, sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan.
3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Biro Umum, sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
4. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Biro Umum, sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
5. Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Biro Umum, sesuai Standar yang ditetapkan.
Kepala bagian Protokol dan Perjalanan dibantu oleh :
(1) Kepala Sub Bagian Protokol, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan
dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan Standar Pelayanan tamu-tamu dan
acara-acara Gubernur serta protokoler acara kedinasan.
b. Menyelenggarakan urusan pelayanan tamu dan pengaturan acara-acara
Gubernur serta protokoler acara kedinasan, sesuai ketentuan dan Standar yang
ditetapkan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Protokol dan
Perjalanan, sesuai bidang tugasnya.
d. Memberikannya masukan yang perlu kepada Bagian Protokol dan Perjalanan,
e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Bagian Protokol dan Perjalanan, sesuai Standar yang ditetapkan.
(2) Kepala Sub Bagian Upacara, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan
dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar tata upacara Kenegaraan
dan kedinasan lainnya.
b. Menyiapkan rencana dan melaksanakan tata upacara kenegaraan dan
kedinasan lainnya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Protokol dan Perjalanan,
sesuai bidang tugasnya.
d. Memberikannya masukan yang perlu kepada Bagian Protokol dan Perjalanan,
sesuai bidang tugasnya.
e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Bagian Protokol dan Perjalanan, sesuai standar yang ditetapkan.
(3) Kepala Sub Bagian Administrasi Perjalanan, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan
dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan Standar prosedur pergurusan dan
penataan urusan perjalanan Dinas.
b. Menyelenggarakan pengurusan dan penata usahaan perjalanan dinas, sesuai
ketentuan dan Standar yang ditetapkan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Protokol dan Perjalanan,
d. Memberikannya masukan yang perlu kepada Bagian Protokol dan Perjalanan,
sesuai bidang tugasnya.
e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Bagian Protokol dan Perjalanan, sesuai Standar yang ditetapkan
f. Kepala Bagian Tata Usaha Kepegawaian dan Keuangan, mempunyai tugas
membantu Kepala Biro Umum dalam melaksanakan urusan Tata usaha
kepegawaian dan keuangan Sekretaris Daerah Propinsi.
Kepala Bagian Tata Usaha Kepegawaian dan Keuangan
Kepala bagian Tata Usaha dan Arsip Kepegawaian dan Keuangan
menyelenggarakan fungsi :
a. Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan
dan Standar penyelenggaraan urusan mutasi, pemberdayaan dan kesejahteraan
serta Kesehatan PNS Sekretariat Daerah dan pengelolaan Belanja Sekretariat.
b. Pembinaan dan pemantapan penyelenggaraan urusan mutasi, pemberdayaan
dan kesejahteraan serta mutasi dan kesehatan PNS Sekretariat Daerah dan
pengelolaan Belanja Sekretariat, sesuai ketentuan dan Standar yang
ditetapkan.
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Biro Umum, sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
d. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Biro Umum, sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
e. Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
Kepala Bagian Tata Usaha Kepegawaian dan Keuangan dibantu oleh :
(1) Kepala Sub Bagian Mutasi, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan
dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan Standar pelaksanaan mutasi jabatan
dilingkungan Sekretariat Daerah.
b. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan tata usaha mutasi Pegawai Sekretariat
Daerah, sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha
Kepegawaian dan Keuangan, sesuai bidang tugasnya.
d. Memberikannya masukan yang perlu kepada Bagian Tata Usaha Kepegawaian
dan Keuangan, sesuai bidang tugasnya.
e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Bagian Tata Usaha Kepegawaian dan Keuangan, sesuai Standar yang
ditetapkan.
(2) Kepala Sub Bagian Kesehatah Pegawai, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan
dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan Standar perencanaan dan
pelaksanaan pemeliharaan kesehatan Pegawai Sekretariat.
b. Menyiapkan bahan untuk perencanaan dan pelaksanaan urusan pemeliharaan
kesehatan pegawai Sekretariat Daerah, sesuai ketentuan dan Standar yang
ditetapkan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha
d. Memberikan masukan yang perlu kepada Bagian Tata Usaha Kepegawaian
dan keuangan, sesuai bidang tugasnya.
e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Bagian Tata Usaha Kepegawaian dan Keuangan, sesuai Standar yang
ditetapkan.
(3) Kepala Sub Bagian Belanja Sekretariat, mempunyai tugas :
a.. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan
dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan Standar pengelolaan Belanja
Sekretariat.
b. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengelolaan Belanja Sekretariat, sesuai
ketentuan dan Standar yang ditetapkan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha
Kepegawaian dan keuangan, sesuai bidang tugasnya.
d. Memberikan masukan yang perlu kepada Bagian Tata Usaha Kepegawaian
dan keuangan, sesuai bidang tugasnya.
e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Bagian Tata Usaha Kepegawaian dan Keuangan, sesuai Standar yang
ditetapkan.
D. Jaringan Kegiatan
Kantor Gubernur adalah sebuah instansi pemerintahan yang bertugas menata,
mengembangkan suatu daerah atau provinsi. Selain itu, berfungsi untuk menjaga
keamanan dan kesejahteraan serta melayani masyarakat dalam berbagai bidang
penelitian secara khusus pada Biro Umum di Tata Usaha dan Arsip. Adapun jenis
kegiatan para pegawai Biro Umum Bagian Tata Usaha dan Arsip (TUSIP) yaitu :
a. Menerima surat-surat yang masuk ke Kantor Gubernur Sumatera Utara.
b. Mengendalikan surat masuk melalui kartu kendali.
c. Mendistribusikan surat masuk ke Biro Umum.
d. Mencatat disposisi ke buku Agenda.
e. Membuka surat masuk Gubernur, Sekretaris Daerah, Asisten dan lain - lain.
f. Melayani pertanyaan masyarakat yang berhubungan dengan surat masuk.
g. Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak dalam pelaksanaan kerja yang
berguna bagi penyempurnaan pengabdian terhadap masyarakat.
E. Kinerja Usaha Terkini
Pada Biro Umum Bagian Tata usaha dan Arsip (TUSIP) telah melayani
masyarakat sejak tahun 1960. Berdasarkan laporan aktivitas pekerjaan dapat
dibuat perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian, pengawasan,
dan pengambilan keputusan. Sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
F. Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan Sekretaris Sekertaris Daerah Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada uraian berikut :
1. Pemeriksaan Dokumen
Surat harus diperhatikan terlebih dahulu apakah sudah siap dapat disimpan
atau harus ditindak lanjuti, sealnjutnya disetujui, dan ditanda tangani terlebih
2. Pemberian Indeks dan Pencatatan Arsip
Pemberian indeks dan pencatatan dilakukan dengan cara memilih serta
membuat klasifikasi yang tepat untuk dokumen, seperti nama subjek atau wilayah.
Selain itu, juga mencatatnya secara digital atau manual di agenda.
3. Pembuatan Cross Reference
Tujuan pembuatan cross reference adalah agar satu dokumen dapat dicari
dengan beberapa cara yang berbeda. Biasanya arsip terlebih dahulu telah
dimasukkan nama, subjek, atau tanggalnya di database komputer, sehingga saat
diperlukan dapat dicari secara cepat dan tepat.
Setelah langkah-langkah diatas dilakukan, pekerjaan selanjutnya adalah memilih
alat penyimpanannya. Proses pemilihan alat penyimpanan surat dapat dilakukan
berdasarkan pertimbangan- pertimbangan berikut ini :
1. Jenis dari dokumen yang akan disimpan (kertas, kartu, materi atau media lain),
yang masing-masing media tersebut memiliki perlakuan khusus yang berbeda
dalam perawatannya.
2. Kecepatan pemanfaatan yang diperlukan.
3. Kebutuhan ruangan.
4. Keamanan.
5. Biaya peralatan.
6. Biaya operasional penyimpanan.
BAB III PEMBAHASAN
A. Peranan Laporan Aktivitas Pekerjaan Pada Tata Usaha dan Arsip (TUSIP) Biro Umum Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara
Laporan merupakan suatu bahan informasi yang diperoleh melalui hasil proses
pengolahan data, hasil suatu penelitian, atau hasil riset suatu masalah. Selain itu,
laporan merupakan bentuk Komunikasi yang dapat dilakukan secara tertulis atau
lisan mengenai suatau hal tertentu sesuai dengan tujuan penulisannya.
Berdasarkan teori tersebut, pada Biro Umum bagian Tata Usaha dan Arsip
(TUSIP) memiliki tiga jenis laporan yang biasa digunakan yaitu :
a. Laporan Data
Laporan data bertujuan memberitahukan informasi.Laporan jenis ini dapat
berisi masalah proyek atau mengenai aktivitas rutin.Pada waktu menulis data
laporan harus sesuai dengan beban kerja yang telah diberikan dari pimpinan.
b. Laporan Analitis
Tipe pelaporan ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menafsirkan
data sebaik mungkin. Suatu laporan analitis dapat memberitahukan informasi,
dengan memberikan interprestasi yang sama pentingnya dengan fakta yang
masih mentah. Laporan analisis harus dilakukan dengan hati-hati dan
c. Laporan Rekomendasi
Laporan rekomendasi difokuskan pada hasil pekerjaan seorang pegawai.
Sasaran dalam penulisan laporan rekomendasi adalah memberikan nasihat
kepada seseorang untuk dapat berbuat sesuatu. Dalam setiap kasus,
rekomendasi dipusatkan pada suatu fakta, analisis, dan penafsiran dengan
suatu cara yang mendukung rekomendasi.
Adapun Tujuan Laporan Pekerjaan pada Biro Umum Sekretaris Daerah
Propinsi Sumatera Utara, produktivitas pegawai perlu dievaluasi sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan dalam pendelegasian atas tugas-tugas para pegawai.
Hasil laporan yang dimuat dalam daftar pada tahun sebelumnya akan
dipergunakan sebagai dasar peninjauan kenaikan pangkat para pegawai untuk
tahun berjalan, dimana pemberian itu tetap disesuaikan menurut tahapan yang
berlaku, misalnya kenaikan pangkat yang dilakukan setiap lima tahun sekali.
Hasil laporan tersebut juga merupakan sumber informasi bagi program
promosi jabatan dan pengembangan karir. Ada dua tujuan dalam laporan aktivitas
pekerjaan yaitu tujuan laporan aktivitas yang bersifat umum dan bersifat khusus.
Tujuan Umum yaitu :
1. Pemanfaatan laporan aktivitas pekerjaan untuk memperbaiki pelaksanaan
pekerjaan para pegawai.
2. Laporan aktivitas pekerjaan untuk menghimpun dan mempersiapkan informasi
bagi karyawan dan para manajer dalam membuat keputusan.
3. Laporan aktivitas pekerjaan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas
Tujuan Khusus yaitu :
4. Laporan aktivitas pekerjaan merupakan data-data yang dapat dijadikan dasar
dalam melakukan promosi jabatan, menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang
keliru, menegakkan disiplin, menetapkan pemberian balas jasa,dan merupakan
ukuran dalam mengurangi atau menambah pegawai.
5. Laporan aktivitas pekerjaan menghasilkan informasi yang dapat dipergunakan
sebagai kriteria dalam membuat test bagi pegawai yang validitasnya tinggi.
6. Laporan aktivitas pekerjaan menghasilkan informasi sebagai umpan balik
(feed back) bagi karyawan dalam meningkatkan efisiensi kerjanya,dengan
memperbaiki kekurangan atau kekeliruannya dalam melaksanakan pekerjaan.
B. Jenis –Jenis Laporan Aktivitas Pekerjaan di Biro Umum pada Tata Usaha dan Arsip
a. Laporan Berdasarkan Sarana Pengungkapan
Berdasarkan sarana pengungkapannya, laporan dibagi menjadi dua jenis, yaitu
laporan lisan dan laporan tulisan.
1. Laporan Lisan
Laporan lisan biasa dilakukan untuk keadaan darurat yang harus segera
diketahui oleh pimpinan atau pemberi tugas. Laporan lisan juga biasa
dilakukan untuk melaporkan suatu kegiatan, seperti pidato Gubernur.
2. Laporan Tertulis
Laporan tertulis biasanya dibuat secara rinci dan ditujukan kepada atasan
mengenai pelaksanaan tugas dan hasil-hasil yang dicapai. Laporan tertulis ini
beberapa rangkap. Ada jenis laporan tertulis yang bisa digunakan oleh Biro
Umum bagian Tata Usaha dan Arsip yaitu laporan hasil pekerjaan.
Ada beberapa Laporan berdasarkan Periode yaitu :
a. Laporan Berkala
Laporan berkala merupakan pertanggungjawaban yang bersifat rutin dan
dibuat berkala, dua kali dalam satu tahun. Laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan rencana dan program satu semester (April sampai dengan September)
disebut dengan laporan tengah tahunan,yang harus sudah disampaikan kepada
Kepala Bagian selambat-lambatnya pada tanggal 30 Oktober tahun berjalan.
Sementara itu, laporan pertanggungjawaban pelaksanaan rencana dan
program selama satu tahun (April sampai dengan Maret tahun berikut) disebut
dengan laporan tahunan, yang paling lambat sudah harus disampaikan kepada
Kepala Bagian pada tanggal 30 April tahun berjalan.
Sistem laporan tengah tahunan dan tahunan ini merupakan prinsip
pelaksanaan fungsi manajemen kontrol. Laporan tengah tahunan berfungsi sebagai
alat pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana dan program
yang sedang berlangsung. Melalui laporan ini, arah dan pelaksanaan kegiatan
dapat dikendalikan oleh Kepala Bagian yang terus-menerus memiliki kewajiban
melakukan pengawasan melekat. Laporan tengah tahunan memberi petunjuk
kepada kepala Bagian mengenai perlutidaknya suatu rencana dikaji kembali dan
disempurnakan. Selain itu, melalui laporan tengah tahunan, Kepala Bagian juga
Sementara itu, laporan tahunan memiliki fungsi sebagai alat penilaian akhir
terhadap hasil pelaksanaan rencana dan aktivitas rutin, serta pembangunan
tahunan. Setiap akhir tahun berjalan, Kepala bagian memiliki kewajiban
melakukan pengawasan dan penilaian akhir. Caranya dengan melakukan
perbandingan antara hasil dan rencana yang sudah ditentukan sebelumnya,baik
secara kuantitatif maupun kualitatif, dalam rangka mencapai sasaran fisik dan
fungsional.
Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan rencana dan program rutin, dan
pembangunan, laporan tengah tahunan dan laporan tahunan harus memberikan
informasi mengenai hal-hal berikut :
1. Hasil-hasil yang dicapai, disertai bukti konkret beruapa data dan fakta.
2. Hambatan-hambatan yang dihadapi, disertai penjelasan permasalahan.
b. Laporan Insidential
Laporan insidential adalah laporan yang perlu disampaikan, baik atas
permintaan atasan maupun atas prakarsa bawahan sehubungan dengan adanya
kasus atau masalah tertentu. Atasan dapat meminta laporan kepada bawahan untuk
memperolehinformasi tentang suatu kejadian yang menyangkut kedinasan dan
memiliki dampak terhadap pelaksanaan program. Sebaliknya, tanpa diminta
atasan, bawhan wajib menyampaikan laporan kepada atasan jika sewaktu-waktu
mengalami kejadian tertentu sebagai informasi dan pertanggungjawaban. Laporan
insidental merupakan sarana komunikasi dua arah untuk mencegah dan membatasi
c. Laporan Statistik
Laporan statistik adalah laporan yang baru diinginkan jika data yang diolah
cukup banyak, sedangkan perkembangan peristiwa harus dapat diketahui secara
cepat dan tepat. Laporan statistik ini dibuat berdasarkan data-data riil yang ada
dilapangan, yang kemudian dirumuskan sesuai dengan formula atau standar baku
yang telah ditetapkan, sehingga didapatkan hasil yang valid. Biasanya, laporan
statistik digunakan dalam setiap pengambilan keputusan dan laporan
pertanggungjawaban.
C. Metode Laporan Aktivitas Pekerjaan
Dalam proses pembuatan laporan aktivitas pekerjaan berdasarkan maksudnya,
laporan dibagi menjadi tiga jenis , yaitu laporan informatif, laporan eksamisional,
laporan analitis.
1. Laporan Informatif
Laporan informatif adalah laporan yang memberikan sekadar gambaran
informatif mengenai suatu keadaan agar pimpinan dapat mengikuti perkembangan
yang terjadi.
2. Laporan Eksaminasional
Laporan eksminasional adalah laporan yang selain memberikan informasi,
juga menyertakan pendapat mengenai latar belakang informasi itu.
3. Laporan Analitis
Laporan analitis adalah laporan yang memuat sumbangan pikiran, yaitu
pendapat dan saran atas dasar analisis yang mendalam terhadap masalah yang
Laporan yang telah dibuat disampaikan kepada atasan (Kasubbag) dengan
proses yang telah ditentukan sebelumnya dan biasanya langsung dinilai oleh
pimpinan atau sehari sesudah diberikan. Selanjutnya laporan akan diberikan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diuraikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Laporan aktivitas pekerjaan dapat menumbuhkan budaya dan fungsi
pengawasan serta membuat pengawasan dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
2. Laporan Aktivitas pekerjaan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan
uraian pekerjaan pegawai pada setiap divisi yang bersangkutan.
3. Laporan aktivitas pekerjaan bermanfaat dalam menghimpun dan
B. Saran
Saran penulis bagi para pegawai Biro Umum Sekretaris Daerah Provinsi
Sumtera Utara untuk lebih meningkatkan produktivitas pegawai adalah
1. Sebaiknya dalam aktivitas pekerjaan di Biro Umum Bagian Tata Usaha dan
Arsip lebih meningkatkan fungsi pengawasan yang efektif dan efisien melalui
laporan aktivitas pekerjaan.
2. Laporan aktivitas pekerjaan sebaiknya dibuat secara terperinci dengan sisitem
yang lebih baik, sehingga para pegawai dapat fokus terhadap tugas yang
diberikan kepadanya.
3. Agar setiap pegawai menyadari bahwa informasi mengenai aktivitas pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA
Arep, Ishak dan Hendri Tanjung ; Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta, 2003
Asri, Marwan dan Awig Dwi Sulistyo Budi ; Pengelolaan Karyawan, BPFE, Yogyakarta, 1986
Haryadi, Hendi ; Administrasi Perkantoran untuk Manajer & Staf , Visimedia, Jakarta, 2009
Lazarro, Victor ; Tata Kerja Organisasi 1, Bina Aksara, Jakarta, 1986
Lazarro, Victor ; Tata Kerja Organisasi 2, Bina Aksara, Jakarta, 1986
Salindeho, Jhon ; Pengawasan Melekat, Bumi Aksara, Ujung Pandang, 1995
Simanjuntak, Dr.Payaman ; Manajemen Dan Evaluasi Kinerja, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2005