• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Inkonsistensi Penggunaan Lahan terhadap Rencana Tata Ruang Kawasan dan Kemampuan Lahan (Studi Kasus Jabodetabek)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Inkonsistensi Penggunaan Lahan terhadap Rencana Tata Ruang Kawasan dan Kemampuan Lahan (Studi Kasus Jabodetabek)"

Copied!
201
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2. Peta Administrasi Jabodetabek
Tabel 3. Luas (Ha) dan Proporsi Luas (%) Kabupaten dan Kota di Wilayah Jabodetabek
Gambar 3. Peta Penggunaan Lahan Jabodetabek Tahun 2010
Tabel 4. Penggunaan Lahan Aktual Tahun 2010 di Jabodetabek dengan Luas (Ha) dan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variabel yang memiliki nilai koefisien terbesar adalah luas lahan tidak produktif tahun 2010 dengan nilai koefisiensi sebesar 0.755, artinya semakin luas lahan

Penggunaan lahan yang terbesar pada lokasi penelitian adalah tipe lahan terbuka seluas 5.491,57 Ha dan luas kawasan hutan sebesar 4.046,67 Ha yang diperkirakan akan semakin

Lahan sawah berkurang sangat luas yaitu sebesar 26 ha, ladang juga mengalami penurunan sebesar 84 ha; (2) Analisa peta dengan menggunakan teknik tumpang susun peta

Penggunaan lahan yang terbesar pada lokasi penelitian adalah tipe lahan terbuka seluas 5.491,57 Ha dan luas kawasan hutan sebesar 4.046,67 Ha yang diperkirakan akan semakin

Inkonsistensi lahan yang paling besar terjadi pada jenis tutupan ruang terbangun, sawah, dan pertanian lainnya yakni sebesar 91.57% dari luas inkonsistensi total,

Terdapat peningkatan penggunaan lahan yang tidak sesuai pada RTRW dibandingkan dengan penggunaan lahan aktual sebesar 19078.73 Ha atau 11.25% dari luas Kabupaten

Penggunaan lahan hutan hanya berada di kecamatan Kawalu yang luasnya 150,3 ha atau 0,87%, sedangkan penggunaan lahan permukiman seluas 4.718,10 ha atau 27,5 % dari luas

Menurut Rosnila (2004), perubahan penggunaan lahan tidak dapat dihindari dalam suatu proses pelaksanaan pembangunan wilayah. Perubahan tersebut terjadi karena adanya