Analisis Inkonsistensi Penggunaan Lahan terhadap Rencana Tata Ruang Kawasan dan Kemampuan Lahan (Studi Kasus Jabodetabek)
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Variabel yang memiliki nilai koefisien terbesar adalah luas lahan tidak produktif tahun 2010 dengan nilai koefisiensi sebesar 0.755, artinya semakin luas lahan
Penggunaan lahan yang terbesar pada lokasi penelitian adalah tipe lahan terbuka seluas 5.491,57 Ha dan luas kawasan hutan sebesar 4.046,67 Ha yang diperkirakan akan semakin
Lahan sawah berkurang sangat luas yaitu sebesar 26 ha, ladang juga mengalami penurunan sebesar 84 ha; (2) Analisa peta dengan menggunakan teknik tumpang susun peta
Penggunaan lahan yang terbesar pada lokasi penelitian adalah tipe lahan terbuka seluas 5.491,57 Ha dan luas kawasan hutan sebesar 4.046,67 Ha yang diperkirakan akan semakin
Inkonsistensi lahan yang paling besar terjadi pada jenis tutupan ruang terbangun, sawah, dan pertanian lainnya yakni sebesar 91.57% dari luas inkonsistensi total,
Terdapat peningkatan penggunaan lahan yang tidak sesuai pada RTRW dibandingkan dengan penggunaan lahan aktual sebesar 19078.73 Ha atau 11.25% dari luas Kabupaten
Penggunaan lahan hutan hanya berada di kecamatan Kawalu yang luasnya 150,3 ha atau 0,87%, sedangkan penggunaan lahan permukiman seluas 4.718,10 ha atau 27,5 % dari luas
Menurut Rosnila (2004), perubahan penggunaan lahan tidak dapat dihindari dalam suatu proses pelaksanaan pembangunan wilayah. Perubahan tersebut terjadi karena adanya