• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK TANAMAN AJERAN “Bidens Pilosa L”SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain Wistar) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK TANAMAN AJERAN “Bidens Pilosa L”SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain Wistar) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK TANAMAN AJERAN “Bidens Pilosa

L” SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus

norvegicus strain Wistar) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SMA

SKRIPSI

DISUSUN OLEH:

FERDIANA

09330139

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

i

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK TANAMAN AJERAN “Bidens Pilosa

L” SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus

norvegicus strain Wistar) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SMA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun oleh: FERDIANA

09330139

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

ii

LEMBAR PERSETU1UAN

Nama : FERDIANA

Nim : 09330139

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Uji Efektifitas Ekstrak Tanaman Ajeran “Bidens Pilosa L” Sebagai

Antipiretik Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus Strain Wistar)

Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA.

Diajukan untuk Dipertanggung Jawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikam Strata Satu ( S1 )

Pada Jurusan Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui

Pembimbing l Pembimbing ll

(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

dan diterima untuk memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (S1) pendidikan biologi

Mengesahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 27 Januari 2014

Dekan

(Drs. Poncojari Wahyono, M.Kes)

Dewan Penguji : Paraf

1. Dra. Sri Wahyuni, M.Kes 1………..

2. Drs. Samsun Hadi, M.S 2………..

3. Drs. Nur Widodo, M.Kes 3………..

(5)

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda Tangan di bawah ini :

Nama : FERDIANA

Tempat /tgl Lahir : Banyuwangi, 01 Februari 1991

NIM : 09330139

Fakultas/Jurusan : K.I.P/Biologi

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ Uji Efektifitas Ekstrak Tanaman Ajeran

Bidens Pilosa L” Sebagai Antipiretik Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus Strain

Wistar)Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang sudah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila ini

tidak benar, saya bersedia mendapatkan sangsi akademis.

Malang, 27 Januari 2014

Yang Menyatakan,

( FERDIANA )

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

(6)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Bila kita memiliki sebuah angan dalam hidup yang sangat kita harapkan yakinlah pasti dapat terwujud.

Sesungguhnya Allah Tidak Merubah Keadaan Sesuatu Kaum Sehingga Mereka Merubah Keadaan yang pada ada diri Mereka Sendiri.

(Ar-Ra’d :11)

PERSEMBAHAN

 Keberhasilanku atas rahmat Allah SWT beserta iringan doa, kupersembahkan karya sederhana ini teruntuk ayahku HARTONO S.Pd dan ibuku NUR SRIPAH tercinta yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Terima kasih atas semua nasehat, bimbingan dan doa yang senantiasa menyertai setiap langkah kehidupanku.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan hidayaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Uji Efektifitas Ekstrak Tanaman Ajeran “Bidens Pilosa L” Sebagai Antipiretik Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus Strain Wistar)”Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan dan penelitian ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik batuan moril maupun materiil, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimaksih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dra. Sri Wahyuni, M.Kes selaku Kepala Jurusan Biologi

2. Dr. Nur Widodo, M.Kes selaku pembimbing I dan Dr. Rr. Eko Susetyorini, M.Si selaku pembimbing II, terimaksih atas semua saran dan bimbingan yang telah Ibu berikan kepada saya selama ini dengan penuh kesabaran. 3. Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes selaku kepala Laboratorium Kimia, terima

kasih atas izin yang telah diberikan hingga penelitian ini dapat terselesaikan.

4. Semua teman-teman biologi angkatan 2009. Terimaksih atas kebersamaan, bantuan dan motivasi yang telah kalian berikan, semua sangat berarti bagiku.

(8)

vii

Penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 27 Januari 2014 Penulis

(9)

X

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

SURAT PERNYATAAN... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAKSI...viii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

1.5 Batasan Penelitian... 7

1.6 Definisi Istilah ... .. 8

(10)

XI

2.1.1 Klasifikasi Ajeran (Bidens pilosa L)... 9

2.2 Ciri-ciri Morfologi Ajeran (Bidens pilosa L)... 10

2.2.1 Kandungan Ajeran (Bidens pilosa L)... 10

2.2.2 Manfaat Ajeran (Bidens pilosa L)... 14

2.3 Penurunan Suhu Tubuh (Antipiretik)... 13

2.4 Suhu Tubuh ... 14

2.4.1 Suhu Tubuh Normal ... 14

2.4.2 Mekanisme Pengaturan Suhu... 15

2.5 Demam ... 16

2.5.1 Pengertian Demam... 16

2.5.2 Fisiologi Demam... 18

2.5.3 Penyebab Demam... 19

2.5.4 Mekanisme Demam... 21

2.5.5 Komplikasi Demam... 22

2.6 Tinjauan Umum tentang Vaksin DPT ... 23

2.6.1 Induksi Vaksin DPT ... . 24

2.7 Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain Wistar) ...25

2.7.1 Klasifikasi Tikus Putih Jantan ...26

2.7.2 Morfologi Tikus Putih Jantan... 27

2.8 Penelitian – Penelitan tentang Deman dan Pengobatannya ...28

2.9 Paracetamol ... 29

(11)

XII

2.11 Kerangka Konsep... 32

2.12 Hipotesis... 33

BAB lll METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 34

3.2 Populasi dan Sampel... 34

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian... 35

3.4 Variabel Penelitian... 35

3.4.1 Variabel bebas... 35

3.4.2 Variabel terikat... 35

3.4.3 Variabel terkendali... 36

3.5 Definisi Operasional Variabel ...36

3.6 Rancangan Penelitian ... 37

3.7 Prosedur Penelitian... 38

3.7.1 Tahap Persiapan... 38

3.7.2 Persiapan Bahan ...39

3.7.2.1 Bahan... 39

3.7.2.2 Persiapan Bahan Uji... 39

3.7.2.3 Tahap Pelaksanaan... 40

3.7.3 Tahap Pengamatan... 40

3.7.3.1 Cara Kerja... 40

(12)

XIII

3.9 Tehnik Analisis Data... 43

3.9.1 Uji Normalitas... 43

3. 9.2 Uji Homogenitas... 45

3.9.3 Analisis Ragam atau Varian... 45

3.9.4 Uji Duncan ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Suhu Tubuh Tikus Setelah Perlakuan ... 49

4.2 Pengaruh Ekstrak Ajeran Terhadap Suhu Tubuh... 50

4.3 Dosis Efektif untuk Antipiretik ……… . 53

4.4 Pembahasan ……….. .55

4.4.1 Perbedaan Efektifitas Berbagai Dosis Ekstrak Tanaman Ajeran Terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Tikus ….. 55

4.4.2 Dosis Ekstrak Tanaman Ajeran yang Memiliki Pengaruh Efektif dalam Penurunan Suhu Tubuh pada Tikus Putih Yang di Demamkan Vaksin DPT ………. .... 57

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 60

5.2 Saran... 60

DAFTAR PUSTAKA... 61

(13)

XIV

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Uji Normalitas ... 44

Tabel.3.2 Uji Homogenitas... 45

Tabel 3.3 Analisis Varian ... 45

Tabel 3.4 Ringkasan Uji Duncan ... 48

Tabel 4.1 Data Suhu Tubuh pada Tikus setelah Pemberian Ekstrak Ajeran.. 49

Tabel 4.2 Hasil Analisis Varian 1 Jalur dari Penurunan Suhu Tubuh pada Tikus Setelah Pemberian Ekstrak Tanaman Ajeran…..….. ... 53

(14)

XV

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Morfologi Tanaman Ajeran (Bidens pilosa L )... 9

Gambar 2.2 Struktur Morfologi Tikus Putih (Rattus norvegicus strain wistar) 28

(15)

62

DAFTARPUSTAKA

Armitage, David. 2006. Rattus norvegicus. Musseum of zoologu university of Micchigan. Dalam Pengaruh Pemberian Ekstrak Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinesis) Terhadap Kualitas Sperma Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus). Skripsi. Sri Lestari (2008). FKIP-PMIPA. UMM. Malang

Delfia.K.2013. Pengaruh Pemberian Ekstra Alkohol Akar Ilalang (Imperata cylindrical L) terhadap Penurunan Suhu Tubuh Tikus Putih Jantan. Laboratorium Treub (Fitokimia). Balitbang Botani.LIPI.Bogor.

Parimalakrishnan Sundararajan. 2006. Studies of anticancer and antipyretic activity of Bidens pilosa whole plant. Department of Pharmacy, Annamalai University, Annamalainagar

Widyaningsih. Wahyu, 2009. Efek Antipiretik dari Fraksinasi Ekstrak Etanol Batang Brotowali (Tinospora crispa, L) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Bumbata,2013. Khasiat Antioksidan Manfaat Flavonoid untuk Kesehatan.

Dalam : www.kompas.com (online). Diakses maret 2013

Ike, 2011. Defenisi Analgetik, Antipiretik. Dalam : www. defenisi-analgetik-antipiretik.html (online). Diakses maret 2013

Efran, 2013. Ajeran tanaman Pereda Demam. Dalam : www.klik-brc.com diakses maret 2013.

Firdaus, y. 2005. Paracetamol. Dalam ://www.w3/tr/xhtm/II/DTD//xhtm//III/dtd. (online) Diakses maret 2013

Filled, 2013. Manfaat Ajeran. Dalam : www. Hidupsehat.com (online) diakses maret 2013.

Rainbow, 2008.Suhu Tubuh. Dalam : www.kompas.com (online) diakses maret 2013.

Tlanextli, 2013. Seputar demam. Dalam : www.Kompas.com (online) diakses maret 2013.

Agus. Kardianan, MSc.APU, 2005. Tanaman Penghasil Minyak Atsiri. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.

(16)

63

Diah, K.2004. bersahabat dengan hewan coba. Gajah Mada University Press.yogyakarta

E.Oswari, 2002. Penyakit dan Penanggulangannya. Balai Penerbit FKUI. Jakarta

Evi, Limin.2008.Tanaman Hias Populer.PT.Prima Infosarana. Jakarta

Guyton Arthur C. 2008. Suhu Tubuh, Pengaturan Suhu dan Demam. Dalam Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Ahli bahasa oleh dr. Ken Ariata Tengadi. Jakarta.

Hanafiah, Kemas Ali.1995. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi Edisi Revisi.Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.

Hariana, A.2006.Tumbuhan Obat & Khasiatnya.Swadaya. Jakarta

Hardiono, 1995.Penatalaksanaan Demam.KTI dalam Pharos Bulletin.

Hartanto, 2003.Anak Demam Perlu Kompres.Intisari.1997. maret

Hidayat, A. Aziz Alimul, 2009, Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan,Salemba Medika, Jakarta

Markum. 2002.Imunisasi.Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

Malole MBM dan Pramono CS. 1989. Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Nelson, 1995. Ilmu Kesehatan Anak. Vol.2 Edisi 15. Penerbit Buku Kedokteran.EGC

Nelwan R.H.H, 1998. Demam Tipe dan Pendekatan. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam jilid 1 edisi ketiga. Jakarta : Gaya Baru

Pardade Sudung O, 2005. Imunisasi Pada Belita. (Online) diakses tanggal 10 Mei 2013.

Saskia.I, 2003.Klinik Keluarga Terapi Demam VI.Jakarta.

(17)

64

Sajuthi, dkk. 2003.Efek Antipiretik Cacing Tanah.Jurusan Kimia FMIPA IPB.

Sastroamidjojo, 2006.Obat Asli Indonesia. Dian Rakyat. Jakarta.

Stenis,1987.Flora.PT.Pradya Paramita. Jakarta

Sudjana, 1996.Metode Statistika.Penerbit Tarsito. Bandung.

Soedarmo, dkk. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi Pertama.Jakarta : Ikatan DAI Bagian Ilmu FKUI. Jakarta

Widjadjanti, N, 1988.Obat-Obatan.Kanisius. Yogyakarta.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang

kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Derajat kesehatan anak

mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa

memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan

bangsa. Berdasarkan alasan tersebut, masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam

perencanaan atau penataan pembangunan bangsa (Hidayat,2009).

Kesehatan anak menjadi perhatian khusus para ibu, terlebih saat pergantian

musim yang umumnya disertai dengan berkembangnya berbagai penyakit. Berbagai

penyakit itu biasanya makin mewabah pada musim peralihan, baik dari musim

kemarau ke penghujan maupun sebaliknya. Terjadinya perubahan cuaca tersebut

mempengaruhi perubahan kondisi kesehatan anak. Kondisi anak dari sehat menjadi

sakit mengakibatkan tubuh bereaksi untuk meningkatkan suhu yang biasa disebut

demam(hipertermi)(Hidayat, 2009). Menurut Maryunani (2010), demam(hipertermi)

adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya, dan merupakan

gejala dari suatu penyakit.

Demam berarti suhu tubuh diatas batasan normal. Manusia mempunyai rata–

rata suhu tubuh normal secara umum adalah 37°C. Demam bisa disebabkan oleh

(19)

2

suhu. Beberapa penyebab demam meliputi penyakit bakterial, tumor otak, dan

keadaan lingkungan yang dapat menyebabkan serangan panas (Guyton,2008).

Tingkat tertentu, demam merupakan bagian dari pertahanan tubuh, antara lain

daya fagositosis meningkat dan vialibilitas kuman menurun, akan tetapi, keadaan

demam menyebabkan perasaan gelisah dan badan terasa tidak enak, kehilangan nafsu

makanm, tidur menjadi tidak nyaman dan juga terjadi kejang demam dengan segala

resikonya. Alasan tersebut, keadaan demam perlu ditangani dengan sebaik–baiknya

(Hardiono, 1990). Demam bisa diatasi dengan berbagai cara, misalnya dengan cara

fisik yaitu kompres air hangat, dengan obat–obat antipiretik, atau dengan tidur cukup

agar metabolisme tubuh berkurang disertai minum banyak untuk mencegah dehidrasi

(Hardiono, 1990), dan bisa juga dengan pemberian ramuan yang mempunyai khasiat

penurun panas (Kartasapoetra, 1992).

Pemberian obat penurunan panas hakekatnya hanya menurunkan atau

mengembalikan termostat kekeadaan normal, kembalinya termostat kenilai normal,

menyebabkan tubuh kelebihan panas dan berusaha membuangnya sesegera mungkin

sebanyak–banyaknya guna menyesuaikan dengan termostat yang kembali normal

tersebut. Cara membuang panas paling mudah dan cepat yaitu dengan mengeluarkan

keringat. Akibat sehabis minum obat turun panas, tubuh akan berkeringat

(Noortiningsih,2005).

Obat yang dapat menurunkan demam disebut obat–obat antipiretik. Obat–

obat yang digunakan untuk mengatasi demam antara lain parasetamol, asetosal,

(20)

3

berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati dan pendaharaan pada saluran cerna

(Ganiswara, 2005). Mengingat harga obat–obat sintetik relatif mahal dan efek toksik

yang ditimbulkan cukup berbahaya maka dibutuhkan penelitian–penelitian mengenai

obat tradisional yang dapat menurunkan demam (Widyaningsih, 2009).

Salah satu tanaman yang bermanfaat untuk penurun panas adalah tanaman

ajeran (Bidens pilosa L). Tanaman ajeran sangat mudah dicari, contohnya saja

dipekarangan rumah, dan banyak juga dipinggir jalan. Tanaman ajeran (Bidens pilosa

L ) mengandung bahan kimia adalah flavonoid, terpen, fenilpropanoid, lemak dan

benzenoid dan pada daun–daun ajeran ini berkandungan bidentin yaitu sejenis zat

yang rasanya pahit, hampir mirip dengan tanaman damar, selain itu pada tanaman

ajeran terdapat pula sedikit zat penyamak, malam dan minyak atsiri ( Kartasapoetra,

1992 )

Bidens pilosa diketahui mengandung flavonoid, keragaman flavonoid

dianggap sebagai adaptasi dan biotik dan keberadaan flavonoid dalam B. Pilosa

menunjukkan adanya variasi kandungan pada bagian–bagian tumbuhan yang berbeda

dan pada negara (tempat) yang berbeda (Hari, 2009). Penelitian terdahulu banyak

tanaman yang mengandung flavonoid berkhasiat untuk mengobati banyak penyakit

seperti contohnya saja penyakit termasuk kanker, penyakit jantung, diabetes, tumor,

demam, resiko arthritis, osteoporosis, dan masih banyak yang lain manfaat dari

flavonoid (Bumbata, 2013).

Flavonoid mampu bertindak sebagai antioksidan dan berfungsi menetralisir

(21)

4

jaringan tubuh (Bumbata,2013). Flavonoid merupakan senyawa polar karena

mempunyai sejumlah gugus hidroksil yang tidak tersulih. Senyawa polar pada

flavonoid ini dapat larut pada larutan polar seperti etanol, sehingga pelarut etanol ini

sering digunakan dalam mengidentifikasi senyawa flavonoid. Flavonoid telah dikenal

memiliki efek anti inflamasi, bahkan juga diduga memiliki efek antipiretik. Flavonoid

bekerja sebagai inhibator berfungsi memicu pembentukan prostaglandin.

Prostaglandin berperan dalam proses inflamasi dan peningkatan suhu tubuh. Apabila

prostaglandin tidak dihambat maka terjadi peningkatan suhu tubuh yang akan

mengakibattkan demam (Delfia, 2013).

Pada Bidens pilosa L juga mengandung minyak atsiri, minyak atsiri adalah

cairan lembut, bersifat aromatik, dan mudah menguap pada suhu kamar. Minyak ini

diperoleh dari ekstrak bunga, biji, daun, kulit batang, kayu, dan akar tumbuh–

tumbuhan. Manfaat minyak atsiri adalah sebagai mengusir setres, melemaskan syaraf,

penyakit kulit, bau badan, luka bakar, dan pada saat demam, terutama yang

diakibatkan karena infeksi, atsiri adalah obat terbaik (Efran, 2013).

Pada penelitian ini menggunakan sampel tikus putih jantan (rattus norvegicus

strain wistar), yang berusia sekitar 2-3 bulan yang mempunyai berat berkisar 150

gram. Pada penelitian ini tikus akan diberi vaksin DPT yang membuat panas pada

tubuh tikus, kemudian diberi perlakuan dengan pemberian dosis tanaman ajeran

(Bidens pilosa L) dengan dosis yang berbeda–beda dan pemberian parasetamol

(22)

5

Pada penelitian terdahulu sudah dilakukan penelitian mengenai pengaruh

tanaman Ajeran sebagai antipiretik. Pada penelitian terdahulu menyebutkan bahwa

tanaman ajeran (Bidens pilosa L) bisa berkhasiat sebagai antipiretik, tetapi pada

penelitian terdahulu bahan sampel yang digunakan adalah kelinci. Penelitian ini

dilakukan 3 perlakuan, dosis yang diberikan adalah 50,100,dan 200 mg. Perlakuan

yang pertama diberi 50 mg/kg, sedang perlakuan yang kedua menggunakan 100

mg/kg, perlakuan ke tiga diberi 200 mg/kg dan sebagai pembanding diberi

parasetamol 150 mg/kg. Hasil dari penelitian tanaman ajeran (Bidens pilosa L)adalah

bisa menurunkan suhu tubuh pada tubuh kelinci (Parimalakrishnan, 2006).

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang “Uji

Efektifitas Ekstrak Tanaman Ajeran “Bidens Pilosa L” Sebagai Antipiretik

Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus Strain Wistar) Sebagai Sumber

Belajar Biologi SMA. Dengan dilakukannya penelitian tersebut diharapkan dapat

mengetahui manfaat tanaman ajeran ini sebagai obat yang bisa menyembuhkan

demam (antipiretik).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang tersebut diatas, maka dapat diambil suatu

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh pemberian ekstrak tanaman ajeran (Bidens pilosa L)

terhadap penurunan suhu tubuh pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus

(23)

6

2. Pada dosis berapakah pemberian ekstrak daun ajeran (Bidens pilosa L) yang

paling efektif terhadap penurunan suhu tubuh pada tikus putih jantan (Rattus

norvegicusstrain Wistar) Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA?

✁✂Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak tanaman ajeran (Bidens Pilosa

L)terhadap penurunan suhu tubuh pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus

strain Wistar)Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA.

2. Untuk mengetahui pada dosis berapakah pemberian ekstrak daun ajeran

(Bidens pilosa L) yang paling efektif terhadap penurunan suhu tubuh pada

tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain Wistar) Sebagai Sumber Belajar

Biologi SMA.

1.4 Manfaat

1. Manfaat Secara Teoritis

a. Diharapkan bahwa penelitian ini dapat memberikan informasi

mengenai manfaat ekstrak ajeran (Bidens Pilosa L)sebagai antipiretik.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Data hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi

(24)

7

b. Memberikan informasi dan sebagai bahan ajar pada siswa bahwa

pengobatan penurunan suhu tubuh tidak hanya menggunakan

pengobatan kimia, tanaman disekitar lingkungan tempat tinggal

maupun lingkungan sekolah bisa dimanfaatkan salah satunya tanaman

Ajeran (Bidens pilosa L) yang mengandung flavanoid dan minyak

atsiri dan masih banyak kandungan yang terdapat dalam tanaman ini

yang berfungsi menurunkan suhu tubuh.

✄☎ ✆ Batasan Penelitian

Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka perlu

diberikan batasan-batasan penelitian agar tidak menyimpang dari rumusan masalah.

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagian tanaman yang digunakan adalah daun ajeran (Bidens Pilosa L) yang

masih segar.

2. Obyek penelitian yang digunakan adalah sekelompok tikus putih (Rattus

norvegicus strain Wistar) jantan yang dipilih secara acak dengan umur antara

2-3 bulan, berat badan rata-rata 150-200 gram.

3. Untuk perlakuan peneliti melakukannya secara langsung dengan menyonde

ekstrak daun ajeran (Bidens Pilosa L) pada bagian kerongkongan tikus putih

(Rattus norvegicusstrain Wistar)jantan.

4. Untuk melihat efektifitas penurunan suhu tubuh dengan ekstrak ajeran (Bidens

(25)

8

normal (dalamhitungan hari) dengan menggunakan alat Reflolux

Boehringer-Mannheim.

✝✞ ✟ Definisi Istilah

1. Efektifitas adalah secara umum menunjukkan sampai mana atau sampai

seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan.

(Dahlan, 2001)

2. Ekstrak adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan

kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya

air dan pelarut organic (Dahlan, 2001).

3. Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh atau obat

untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas

tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas karena dapat

menghambat prostatglandin ( Ike, 2011).

4. Vaksin DPT adalah vaksin untuk mencegah penyakit difteri, pertusis,

tetanus. Diberikan sabagai satu seri yang terdiri dari 5 kali suntik yaitu

2,4,6,15 – 18 bulan terakhir usia prasekolah 4 – 6 tahun. Dosis yang

diberikan 0,5 cc secara Intra Muskular. Vaksin DPT dapat menyebabkan

efek samping berupa panas tubuh mulai ringan sampai berat. (Pardede,

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta taufiknya sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “ PENGARUH

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis akhir ini yang berjudul “Pengaruh Pemberian Jus

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Efek Antipiretik

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas kasih dan cinta-Nya sehingga penulisan tugas akhir yang berjudul “ Efek Anti Edema Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia- Nya dalam menyelesaikan skripsi dengan judul “Efek Diuresis Ekstrak Semangka Kuning

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor