UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK TANAMAN AJERAN “Bidens Pilosa
L” SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus
norvegicus strain Wistar) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SMA
SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
FERDIANA
09330139
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
i
UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK TANAMAN AJERAN “Bidens Pilosa
L” SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus
norvegicus strain Wistar) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SMA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Disusun oleh: FERDIANA
09330139
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ii
LEMBAR PERSETU1UAN
Nama : FERDIANA
Nim : 09330139
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Uji Efektifitas Ekstrak Tanaman Ajeran “Bidens Pilosa L” Sebagai
Antipiretik Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus Strain Wistar)
Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA.
Diajukan untuk Dipertanggung Jawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikam Strata Satu ( S1 )
Pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Menyetujui
Pembimbing l Pembimbing ll
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
dan diterima untuk memenuhi
Sebagian dari Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) pendidikan biologi
Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 27 Januari 2014
Dekan
(Drs. Poncojari Wahyono, M.Kes)
Dewan Penguji : Paraf
1. Dra. Sri Wahyuni, M.Kes 1………..
2. Drs. Samsun Hadi, M.S 2………..
3. Drs. Nur Widodo, M.Kes 3………..
iv
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda Tangan di bawah ini :
Nama : FERDIANA
Tempat /tgl Lahir : Banyuwangi, 01 Februari 1991
NIM : 09330139
Fakultas/Jurusan : K.I.P/Biologi
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ Uji Efektifitas Ekstrak Tanaman Ajeran
“Bidens Pilosa L” Sebagai Antipiretik Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus Strain
Wistar)”Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang sudah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila ini
tidak benar, saya bersedia mendapatkan sangsi akademis.
Malang, 27 Januari 2014
Yang Menyatakan,
( FERDIANA )
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Bila kita memiliki sebuah angan dalam hidup yang sangat kita harapkan yakinlah pasti dapat terwujud.
Sesungguhnya Allah Tidak Merubah Keadaan Sesuatu Kaum Sehingga Mereka Merubah Keadaan yang pada ada diri Mereka Sendiri.
(Ar-Ra’d :11)
PERSEMBAHAN
Keberhasilanku atas rahmat Allah SWT beserta iringan doa, kupersembahkan karya sederhana ini teruntuk ayahku HARTONO S.Pd dan ibuku NUR SRIPAH tercinta yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Terima kasih atas semua nasehat, bimbingan dan doa yang senantiasa menyertai setiap langkah kehidupanku.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan hidayaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Uji Efektifitas Ekstrak Tanaman Ajeran “Bidens Pilosa L” Sebagai Antipiretik Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus Strain Wistar)”Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penyusunan dan penelitian ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik batuan moril maupun materiil, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimaksih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dra. Sri Wahyuni, M.Kes selaku Kepala Jurusan Biologi
2. Dr. Nur Widodo, M.Kes selaku pembimbing I dan Dr. Rr. Eko Susetyorini, M.Si selaku pembimbing II, terimaksih atas semua saran dan bimbingan yang telah Ibu berikan kepada saya selama ini dengan penuh kesabaran. 3. Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes selaku kepala Laboratorium Kimia, terima
kasih atas izin yang telah diberikan hingga penelitian ini dapat terselesaikan.
4. Semua teman-teman biologi angkatan 2009. Terimaksih atas kebersamaan, bantuan dan motivasi yang telah kalian berikan, semua sangat berarti bagiku.
vii
Penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Malang, 27 Januari 2014 Penulis
X
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
SURAT PERNYATAAN... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v
KATA PENGANTAR... vi
ABSTRAKSI...viii
DAFTAR ISI... x
DAFTAR LAMPIRAN... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 5
1.3 Tujuan Penelitian... 6
1.4 Manfaat Penelitian... 6
1.5 Batasan Penelitian... 7
1.6 Definisi Istilah ... .. 8
XI
2.1.1 Klasifikasi Ajeran (Bidens pilosa L)... 9
2.2 Ciri-ciri Morfologi Ajeran (Bidens pilosa L)... 10
2.2.1 Kandungan Ajeran (Bidens pilosa L)... 10
2.2.2 Manfaat Ajeran (Bidens pilosa L)... 14
2.3 Penurunan Suhu Tubuh (Antipiretik)... 13
2.4 Suhu Tubuh ... 14
2.4.1 Suhu Tubuh Normal ... 14
2.4.2 Mekanisme Pengaturan Suhu... 15
2.5 Demam ... 16
2.5.1 Pengertian Demam... 16
2.5.2 Fisiologi Demam... 18
2.5.3 Penyebab Demam... 19
2.5.4 Mekanisme Demam... 21
2.5.5 Komplikasi Demam... 22
2.6 Tinjauan Umum tentang Vaksin DPT ... 23
2.6.1 Induksi Vaksin DPT ... . 24
2.7 Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain Wistar) ...25
2.7.1 Klasifikasi Tikus Putih Jantan ...26
2.7.2 Morfologi Tikus Putih Jantan... 27
2.8 Penelitian – Penelitan tentang Deman dan Pengobatannya ...28
2.9 Paracetamol ... 29
XII
2.11 Kerangka Konsep... 32
2.12 Hipotesis... 33
BAB lll METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 34
3.2 Populasi dan Sampel... 34
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian... 35
3.4 Variabel Penelitian... 35
3.4.1 Variabel bebas... 35
3.4.2 Variabel terikat... 35
3.4.3 Variabel terkendali... 36
3.5 Definisi Operasional Variabel ...36
3.6 Rancangan Penelitian ... 37
3.7 Prosedur Penelitian... 38
3.7.1 Tahap Persiapan... 38
3.7.2 Persiapan Bahan ...39
3.7.2.1 Bahan... 39
3.7.2.2 Persiapan Bahan Uji... 39
3.7.2.3 Tahap Pelaksanaan... 40
3.7.3 Tahap Pengamatan... 40
3.7.3.1 Cara Kerja... 40
XIII
3.9 Tehnik Analisis Data... 43
3.9.1 Uji Normalitas... 43
3. 9.2 Uji Homogenitas... 45
3.9.3 Analisis Ragam atau Varian... 45
3.9.4 Uji Duncan ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Suhu Tubuh Tikus Setelah Perlakuan ... 49
4.2 Pengaruh Ekstrak Ajeran Terhadap Suhu Tubuh... 50
4.3 Dosis Efektif untuk Antipiretik ……… . 53
4.4 Pembahasan ……….. .55
4.4.1 Perbedaan Efektifitas Berbagai Dosis Ekstrak Tanaman Ajeran Terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Tikus ….. 55
4.4.2 Dosis Ekstrak Tanaman Ajeran yang Memiliki Pengaruh Efektif dalam Penurunan Suhu Tubuh pada Tikus Putih Yang di Demamkan Vaksin DPT ………. .... 57
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 60
5.2 Saran... 60
DAFTAR PUSTAKA... 61
XIV
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Uji Normalitas ... 44
Tabel.3.2 Uji Homogenitas... 45
Tabel 3.3 Analisis Varian ... 45
Tabel 3.4 Ringkasan Uji Duncan ... 48
Tabel 4.1 Data Suhu Tubuh pada Tikus setelah Pemberian Ekstrak Ajeran.. 49
Tabel 4.2 Hasil Analisis Varian 1 Jalur dari Penurunan Suhu Tubuh pada Tikus Setelah Pemberian Ekstrak Tanaman Ajeran…..….. ... 53
XV
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Morfologi Tanaman Ajeran (Bidens pilosa L )... 9
Gambar 2.2 Struktur Morfologi Tikus Putih (Rattus norvegicus strain wistar) 28
62
DAFTARPUSTAKA
Armitage, David. 2006. Rattus norvegicus. Musseum of zoologu university of Micchigan. Dalam Pengaruh Pemberian Ekstrak Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinesis) Terhadap Kualitas Sperma Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus). Skripsi. Sri Lestari (2008). FKIP-PMIPA. UMM. Malang
Delfia.K.2013. Pengaruh Pemberian Ekstra Alkohol Akar Ilalang (Imperata cylindrical L) terhadap Penurunan Suhu Tubuh Tikus Putih Jantan. Laboratorium Treub (Fitokimia). Balitbang Botani.LIPI.Bogor.
Parimalakrishnan Sundararajan. 2006. Studies of anticancer and antipyretic activity of Bidens pilosa whole plant. Department of Pharmacy, Annamalai University, Annamalainagar
Widyaningsih. Wahyu, 2009. Efek Antipiretik dari Fraksinasi Ekstrak Etanol Batang Brotowali (Tinospora crispa, L) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Bumbata,2013. Khasiat Antioksidan Manfaat Flavonoid untuk Kesehatan.
Dalam : www.kompas.com (online). Diakses maret 2013
Ike, 2011. Defenisi Analgetik, Antipiretik. Dalam : www. defenisi-analgetik-antipiretik.html (online). Diakses maret 2013
Efran, 2013. Ajeran tanaman Pereda Demam. Dalam : www.klik-brc.com diakses maret 2013.
Firdaus, y. 2005. Paracetamol. Dalam ://www.w3/tr/xhtm/II/DTD//xhtm//III/dtd. (online) Diakses maret 2013
Filled, 2013. Manfaat Ajeran. Dalam : www. Hidupsehat.com (online) diakses maret 2013.
Rainbow, 2008.Suhu Tubuh. Dalam : www.kompas.com (online) diakses maret 2013.
Tlanextli, 2013. Seputar demam. Dalam : www.Kompas.com (online) diakses maret 2013.
Agus. Kardianan, MSc.APU, 2005. Tanaman Penghasil Minyak Atsiri. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.
63
Diah, K.2004. bersahabat dengan hewan coba. Gajah Mada University Press.yogyakarta
E.Oswari, 2002. Penyakit dan Penanggulangannya. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
Evi, Limin.2008.Tanaman Hias Populer.PT.Prima Infosarana. Jakarta
Guyton Arthur C. 2008. Suhu Tubuh, Pengaturan Suhu dan Demam. Dalam Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Ahli bahasa oleh dr. Ken Ariata Tengadi. Jakarta.
Hanafiah, Kemas Ali.1995. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi Edisi Revisi.Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
Hariana, A.2006.Tumbuhan Obat & Khasiatnya.Swadaya. Jakarta
Hardiono, 1995.Penatalaksanaan Demam.KTI dalam Pharos Bulletin.
Hartanto, 2003.Anak Demam Perlu Kompres.Intisari.1997. maret
Hidayat, A. Aziz Alimul, 2009, Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan,Salemba Medika, Jakarta
Markum. 2002.Imunisasi.Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
Malole MBM dan Pramono CS. 1989. Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.Bogor.
Nelson, 1995. Ilmu Kesehatan Anak. Vol.2 Edisi 15. Penerbit Buku Kedokteran.EGC
Nelwan R.H.H, 1998. Demam Tipe dan Pendekatan. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam jilid 1 edisi ketiga. Jakarta : Gaya Baru
Pardade Sudung O, 2005. Imunisasi Pada Belita. (Online) diakses tanggal 10 Mei 2013.
Saskia.I, 2003.Klinik Keluarga Terapi Demam VI.Jakarta.
64
Sajuthi, dkk. 2003.Efek Antipiretik Cacing Tanah.Jurusan Kimia FMIPA IPB.
Sastroamidjojo, 2006.Obat Asli Indonesia. Dian Rakyat. Jakarta.
Stenis,1987.Flora.PT.Pradya Paramita. Jakarta
Sudjana, 1996.Metode Statistika.Penerbit Tarsito. Bandung.
Soedarmo, dkk. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi Pertama.Jakarta : Ikatan DAI Bagian Ilmu FKUI. Jakarta
Widjadjanti, N, 1988.Obat-Obatan.Kanisius. Yogyakarta.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang
kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Derajat kesehatan anak
mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa
memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan
bangsa. Berdasarkan alasan tersebut, masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam
perencanaan atau penataan pembangunan bangsa (Hidayat,2009).
Kesehatan anak menjadi perhatian khusus para ibu, terlebih saat pergantian
musim yang umumnya disertai dengan berkembangnya berbagai penyakit. Berbagai
penyakit itu biasanya makin mewabah pada musim peralihan, baik dari musim
kemarau ke penghujan maupun sebaliknya. Terjadinya perubahan cuaca tersebut
mempengaruhi perubahan kondisi kesehatan anak. Kondisi anak dari sehat menjadi
sakit mengakibatkan tubuh bereaksi untuk meningkatkan suhu yang biasa disebut
demam(hipertermi)(Hidayat, 2009). Menurut Maryunani (2010), demam(hipertermi)
adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya, dan merupakan
gejala dari suatu penyakit.
Demam berarti suhu tubuh diatas batasan normal. Manusia mempunyai rata–
rata suhu tubuh normal secara umum adalah 37°C. Demam bisa disebabkan oleh
2
suhu. Beberapa penyebab demam meliputi penyakit bakterial, tumor otak, dan
keadaan lingkungan yang dapat menyebabkan serangan panas (Guyton,2008).
Tingkat tertentu, demam merupakan bagian dari pertahanan tubuh, antara lain
daya fagositosis meningkat dan vialibilitas kuman menurun, akan tetapi, keadaan
demam menyebabkan perasaan gelisah dan badan terasa tidak enak, kehilangan nafsu
makanm, tidur menjadi tidak nyaman dan juga terjadi kejang demam dengan segala
resikonya. Alasan tersebut, keadaan demam perlu ditangani dengan sebaik–baiknya
(Hardiono, 1990). Demam bisa diatasi dengan berbagai cara, misalnya dengan cara
fisik yaitu kompres air hangat, dengan obat–obat antipiretik, atau dengan tidur cukup
agar metabolisme tubuh berkurang disertai minum banyak untuk mencegah dehidrasi
(Hardiono, 1990), dan bisa juga dengan pemberian ramuan yang mempunyai khasiat
penurun panas (Kartasapoetra, 1992).
Pemberian obat penurunan panas hakekatnya hanya menurunkan atau
mengembalikan termostat kekeadaan normal, kembalinya termostat kenilai normal,
menyebabkan tubuh kelebihan panas dan berusaha membuangnya sesegera mungkin
sebanyak–banyaknya guna menyesuaikan dengan termostat yang kembali normal
tersebut. Cara membuang panas paling mudah dan cepat yaitu dengan mengeluarkan
keringat. Akibat sehabis minum obat turun panas, tubuh akan berkeringat
(Noortiningsih,2005).
Obat yang dapat menurunkan demam disebut obat–obat antipiretik. Obat–
obat yang digunakan untuk mengatasi demam antara lain parasetamol, asetosal,
3
berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati dan pendaharaan pada saluran cerna
(Ganiswara, 2005). Mengingat harga obat–obat sintetik relatif mahal dan efek toksik
yang ditimbulkan cukup berbahaya maka dibutuhkan penelitian–penelitian mengenai
obat tradisional yang dapat menurunkan demam (Widyaningsih, 2009).
Salah satu tanaman yang bermanfaat untuk penurun panas adalah tanaman
ajeran (Bidens pilosa L). Tanaman ajeran sangat mudah dicari, contohnya saja
dipekarangan rumah, dan banyak juga dipinggir jalan. Tanaman ajeran (Bidens pilosa
L ) mengandung bahan kimia adalah flavonoid, terpen, fenilpropanoid, lemak dan
benzenoid dan pada daun–daun ajeran ini berkandungan bidentin yaitu sejenis zat
yang rasanya pahit, hampir mirip dengan tanaman damar, selain itu pada tanaman
ajeran terdapat pula sedikit zat penyamak, malam dan minyak atsiri ( Kartasapoetra,
1992 )
Bidens pilosa diketahui mengandung flavonoid, keragaman flavonoid
dianggap sebagai adaptasi dan biotik dan keberadaan flavonoid dalam B. Pilosa
menunjukkan adanya variasi kandungan pada bagian–bagian tumbuhan yang berbeda
dan pada negara (tempat) yang berbeda (Hari, 2009). Penelitian terdahulu banyak
tanaman yang mengandung flavonoid berkhasiat untuk mengobati banyak penyakit
seperti contohnya saja penyakit termasuk kanker, penyakit jantung, diabetes, tumor,
demam, resiko arthritis, osteoporosis, dan masih banyak yang lain manfaat dari
flavonoid (Bumbata, 2013).
Flavonoid mampu bertindak sebagai antioksidan dan berfungsi menetralisir
4
jaringan tubuh (Bumbata,2013). Flavonoid merupakan senyawa polar karena
mempunyai sejumlah gugus hidroksil yang tidak tersulih. Senyawa polar pada
flavonoid ini dapat larut pada larutan polar seperti etanol, sehingga pelarut etanol ini
sering digunakan dalam mengidentifikasi senyawa flavonoid. Flavonoid telah dikenal
memiliki efek anti inflamasi, bahkan juga diduga memiliki efek antipiretik. Flavonoid
bekerja sebagai inhibator berfungsi memicu pembentukan prostaglandin.
Prostaglandin berperan dalam proses inflamasi dan peningkatan suhu tubuh. Apabila
prostaglandin tidak dihambat maka terjadi peningkatan suhu tubuh yang akan
mengakibattkan demam (Delfia, 2013).
Pada Bidens pilosa L juga mengandung minyak atsiri, minyak atsiri adalah
cairan lembut, bersifat aromatik, dan mudah menguap pada suhu kamar. Minyak ini
diperoleh dari ekstrak bunga, biji, daun, kulit batang, kayu, dan akar tumbuh–
tumbuhan. Manfaat minyak atsiri adalah sebagai mengusir setres, melemaskan syaraf,
penyakit kulit, bau badan, luka bakar, dan pada saat demam, terutama yang
diakibatkan karena infeksi, atsiri adalah obat terbaik (Efran, 2013).
Pada penelitian ini menggunakan sampel tikus putih jantan (rattus norvegicus
strain wistar), yang berusia sekitar 2-3 bulan yang mempunyai berat berkisar 150
gram. Pada penelitian ini tikus akan diberi vaksin DPT yang membuat panas pada
tubuh tikus, kemudian diberi perlakuan dengan pemberian dosis tanaman ajeran
(Bidens pilosa L) dengan dosis yang berbeda–beda dan pemberian parasetamol
5
Pada penelitian terdahulu sudah dilakukan penelitian mengenai pengaruh
tanaman Ajeran sebagai antipiretik. Pada penelitian terdahulu menyebutkan bahwa
tanaman ajeran (Bidens pilosa L) bisa berkhasiat sebagai antipiretik, tetapi pada
penelitian terdahulu bahan sampel yang digunakan adalah kelinci. Penelitian ini
dilakukan 3 perlakuan, dosis yang diberikan adalah 50,100,dan 200 mg. Perlakuan
yang pertama diberi 50 mg/kg, sedang perlakuan yang kedua menggunakan 100
mg/kg, perlakuan ke tiga diberi 200 mg/kg dan sebagai pembanding diberi
parasetamol 150 mg/kg. Hasil dari penelitian tanaman ajeran (Bidens pilosa L)adalah
bisa menurunkan suhu tubuh pada tubuh kelinci (Parimalakrishnan, 2006).
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang “Uji
Efektifitas Ekstrak Tanaman Ajeran “Bidens Pilosa L” Sebagai Antipiretik
Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus Strain Wistar) Sebagai Sumber
Belajar Biologi SMA. Dengan dilakukannya penelitian tersebut diharapkan dapat
mengetahui manfaat tanaman ajeran ini sebagai obat yang bisa menyembuhkan
demam (antipiretik).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tersebut diatas, maka dapat diambil suatu
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh pemberian ekstrak tanaman ajeran (Bidens pilosa L)
terhadap penurunan suhu tubuh pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus
6
2. Pada dosis berapakah pemberian ekstrak daun ajeran (Bidens pilosa L) yang
paling efektif terhadap penurunan suhu tubuh pada tikus putih jantan (Rattus
norvegicusstrain Wistar) Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA?
✁✂Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak tanaman ajeran (Bidens Pilosa
L)terhadap penurunan suhu tubuh pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus
strain Wistar)Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA.
2. Untuk mengetahui pada dosis berapakah pemberian ekstrak daun ajeran
(Bidens pilosa L) yang paling efektif terhadap penurunan suhu tubuh pada
tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain Wistar) Sebagai Sumber Belajar
Biologi SMA.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Secara Teoritis
a. Diharapkan bahwa penelitian ini dapat memberikan informasi
mengenai manfaat ekstrak ajeran (Bidens Pilosa L)sebagai antipiretik.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Data hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
7
b. Memberikan informasi dan sebagai bahan ajar pada siswa bahwa
pengobatan penurunan suhu tubuh tidak hanya menggunakan
pengobatan kimia, tanaman disekitar lingkungan tempat tinggal
maupun lingkungan sekolah bisa dimanfaatkan salah satunya tanaman
Ajeran (Bidens pilosa L) yang mengandung flavanoid dan minyak
atsiri dan masih banyak kandungan yang terdapat dalam tanaman ini
yang berfungsi menurunkan suhu tubuh.
✄☎ ✆ Batasan Penelitian
Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka perlu
diberikan batasan-batasan penelitian agar tidak menyimpang dari rumusan masalah.
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagian tanaman yang digunakan adalah daun ajeran (Bidens Pilosa L) yang
masih segar.
2. Obyek penelitian yang digunakan adalah sekelompok tikus putih (Rattus
norvegicus strain Wistar) jantan yang dipilih secara acak dengan umur antara
2-3 bulan, berat badan rata-rata 150-200 gram.
3. Untuk perlakuan peneliti melakukannya secara langsung dengan menyonde
ekstrak daun ajeran (Bidens Pilosa L) pada bagian kerongkongan tikus putih
(Rattus norvegicusstrain Wistar)jantan.
4. Untuk melihat efektifitas penurunan suhu tubuh dengan ekstrak ajeran (Bidens
8
normal (dalamhitungan hari) dengan menggunakan alat Reflolux
Boehringer-Mannheim.
✝✞ ✟ Definisi Istilah
1. Efektifitas adalah secara umum menunjukkan sampai mana atau sampai
seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan.
(Dahlan, 2001)
2. Ekstrak adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya
air dan pelarut organic (Dahlan, 2001).
3. Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh atau obat
untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas
tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas karena dapat
menghambat prostatglandin ( Ike, 2011).
4. Vaksin DPT adalah vaksin untuk mencegah penyakit difteri, pertusis,
tetanus. Diberikan sabagai satu seri yang terdiri dari 5 kali suntik yaitu
2,4,6,15 – 18 bulan terakhir usia prasekolah 4 – 6 tahun. Dosis yang
diberikan 0,5 cc secara Intra Muskular. Vaksin DPT dapat menyebabkan
efek samping berupa panas tubuh mulai ringan sampai berat. (Pardede,