Nama : Diana Eka Saputra NIM : 06.41010.0181 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
UD. Matahari Jaya Malang is a company that is engaged in the toddlers
equipment sales. The number of sales transactions that occurred in this company
are fairly high. Therefore, companies began to implement point of sales
application. However, the old application cannot handle the problems such as
inefficient inventory check, inaccuracies of stock caused by human error and lack
of information and reports that the company needs to make managerial decisions.
The solution that is offered to overcome this problem is to implement a
point of sales application that can handle transactions include sales, sales returns,
receipt of goods, inventory check, and warehouse transfer. This application can
also generate information or reports that include sales reports, stock report, sales
returns report, cashier income, SPG income, daily sales recapitulation, and master
reports
The results of this study indicate that the application can perform
inventory check accurately and easier, and the application can perform warehouse
transfer that reduces the possibility of errors due to human error. Besides, the
application can generate information and reports about sales transactions that are
required by management.
Keywords:Point of Sales, Toddler Equipment, Toddler Equipment Point of Sales
STIKOM
xi DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 2
1.3. Pembatasan Masalah ... 3
1.4. Tujuan ... 3
1.5. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1. Gambaran Umum UD.Matahari Jaya ... 6
2.2. Konsep Dasar Sistem ... 6
2.3. Pengertian Informasi ... 10
2.4. Sistem Informasi ... 12
2.5. Analisis dan Perancangan Sistem ... 13
2.6. Toko dan Retail ... 14
2.7. Internet ... 16
2.8. Point of Sales ... 16
2.9. Data Flow Diagram (DFD) ... 19
2.10. Konsep Dasar Basis Data ... 21
2.11. Microsoft Visual Basic 2005 ... 24
2.12. MySQL ... 28
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM ... 31
3.1. Metode Penelitian ... 31
3.2. Identifikasi Masalah ... 32
3.3. Rancangan Penelitian... 33
3.4. Analisis dan Perancangan Sistem ... 35
STIKOM
xii
Halaman
3.5. Data Flow Diagram ... 41
3.6. Pemodelan Database ... 56
3.7. Desain Input/Output ... 75
3.8. Desain Uji Coba ... 114
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 149
4.1. Kebutuhan Sistem ... 149
4.2. Pembuatan Program ... 149
4.3. Implementasi Sistem ... 149
4.4. Hasil Uji Coba Sistem ... 190
BAB V PENUTUP ... 227
5.1. Kesimpulan ... 227
5.2. Saran ... 227
DAFTAR PUSTAKA ... 228
Lampiran 1. Uji Coba Aplikasi Pengguna terhadap Aplikasi ... 230
Lampiran 2. Laporan-laporan ... 240
Lampiran 3. Listing Program ... 256
STIKOM
1 1.1. Latar Belakang Masalah
UD. Matahari Jaya Malang merupakan UD. Matahari Jaya yang bergerak dalam penjualan perlengkapan untuk bayi di bawah lima tahun (balita). Seiring dengan perkembangan UD. Matahari Jaya yang semakin meningkat, maka sekitar dua tahun yang lalu UD. Matahari Jaya ini mencoba memperluas penjualan dengan membuka cabang di daerah Batu dan Mojokerto.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang saat ini semakin pesat, maka bersamaan dengan pembukaan cabang tersebut, UD. Matahari Jaya Malang juga mulai mengimplementasikan aplikasi point of sales (POS) dengan harapan dapat meningkatkan kemudahan dalam operasional penjualan barang dan pengendalian stock barang. Oleh karena itu POS merupakan sistem yang menangani transaksi-transaksi penjualan yang dilakukan oleh kasir dan terhubung dengan mesin kasir. Namun dengan peningkatan jumlah transaksi yang terjadi dalam UD. Matahari Jaya, maka aplikasi yang lama tidak lagi dapat mengakomodasi kebutuhan pengguna aplikasi mulai dari pimpinan sampai kasir.
Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada aplikasi yang lama adalah terjadinya ketidakakuratan data stock karena aplikasi yang lama tidak mendukung transfer gudang antara pusat dan cabang, tidak terpakainya stock opname pada aplikasi yang lama karena stock opname pada aplikasi tidak efisien dan memakan waktu padahal barang-barang pada UD. Matahari Jaya adalah barang-barang yang fast moving sehingga sering terjadi kehilangan barang dan tidak terkendalinya stock barang, tidak terdapatnya laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan
STIKOM
untuk membuat keputusan-keputusan manajerial pada aplikasi yang lama seperti laporan pendapatan SPG, laporan pendapatan kasir, laporan rekap penjualan, dan sebagainya. Permasalahan-permasalahan yang lain adalah tidak adanya fitur promo pada aplikasi yang lama dan juga kurangnya dukungan dari pihak developer aplikasi yang lama dalam hal teknis dan perangkat lunak.
Dari kelemahan-kelemahan yang ada, solusi yang dapat ditawarkan adalah dibutuhkannya suatu aplikasi point of sales yang dapat menyediakan fitur transfer gudang sehingga saat pusat melakukan pengiriman ke cabang, otomatis cabang akan menerima data yang sama tanpa perlu melakukan input data kembali sehingga hal ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya ketidakakuratan data yang disebabkan oleh kesalahan pengguna (human error). Selain itu aplikasi yang baru diharapkan juga dapat menjawab kebutuhan pengguna akan aplikasi stock opname yang lebih praktis dan lebih efisien, dan diharapkan aplikasi POS yang baru dapat menjawab kebutuhan pimpinan akan informasi-informasi data penjualan dan stock barang yang tersinkronisasi dari cabang yang dapat dipantau kapanpun pimpinan memerlukan informasi-informasi tersebut untuk pengambilan keputusan manajerial.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan maka dirumuskan permasalahan dalam Tugas Akhir ini, yaitu Bagaimana merancang bangun aplikasi point of sales perlengkapan bayi pada UD. Matahari Jaya Malang.
STIKOM
1.3. Pembatasan Masalah
Agar dalam penelitian Tugas Akhir ini tidak terlalu meluas dan terfokus pada permasalahan, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Aplikasi diimplementasikan pada pusat di Malang dengan dua cabang masing-masing di Batu dan Mojokerto.
2. Proses-proses yang dibuat pada aplikasi ini meliputi penjualan, retur penjualan, transfer gudang, stock opname, cetak laporan, maintenance hak akses pengguna, maintenance data master yang meliputi master karyawan, master barang, master satuan, master kategori, master customer, dan master promo.
3. Laporan-laporan yang dibuat pada aplikasi ini meliputi laporan penjualan, rekap penjualan harian, laporan pendapatan kasir, laporan pendapatan SPG, laporan stock barang, nota penjualan, nota retur penjualan, dan laporan master yang meliputi master karyawan, master barang, master customer, master satuan, dan master kategori.
4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Studio 2005 dan database-nya menggunakan My SQL.
1.4. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah merancang bangun aplikasi Point of Sales perlengkapan bayi pada UD. Matahari Jaya Malang dengan proses stock opname, sinkronisasi data antar cabang, dan pembuatan laporan/informasi yang dibutuhkan oleh pemilik dalam mengendalikan transaksi dan penjualannya.
STIKOM
1.5. Sistematika Penulisan
Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik TA, rumusan masalah dari topik TA, batasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan TA, dan tujuan dari TA ini.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini berisi gambaran umum mengenai UD. Matahari Jaya yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan TA dan landasan teori yang berbentuk uraian kualitatif. Dalam hal ini, teori yang digunakan dalam penyelesaian masalah TA ini adalah teori tentang konsep dasar sistem, pengertian informasi, sistem informasi, analisis dan perancangan sistem, toko dan retail, internet, point of sales, data flow diagram (DFD), konsep basis data, microsoft visual studio 2005, dan MySQL. Bab III : Metode Penelitian dan Perancangan Sistem
Bab ini berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian TA yang terdiri dari interview/wawancara, angket, dokumentasi, identifikasi masalah dan tujuan, pembuatan system flow, data flow diagram, desain ERD baik conceptual data model maupun physicaldatamodel, struktur basis data, dan desain input/output.
STIKOM
Bab IV : Evaluasi dan Implementasi
Bab ini berisi penjelasan tentang evaluasi dari sistem yang telah dibuat dan proses implementasi dari sistem yang telah melalui tahap evaluasi sebelumnya.
Bab V : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik TA ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat menyempurnakan aplikasi sehingga bisa menjadi lebih baik dan berguna.
STIKOM
6 2.1. Gambaran Umum UD.Matahari Jaya
UD. Matahari Jaya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha penjualan perlengkapan balita. Perlengkapan balita yang dimaksud di sini adalah pakaian untuk balita, perlengkapan toiletris untuk balita, dan lain-lain. UD. Matahari Jaya berpusat di kota Malang dan memiliki dua cabang di kota Mojokerto dan kota Batu.
2.2. Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah satu hal yang terpenting dalam membuat perancangan sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem informasi untuk mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan informasi. Sistem informasi dapat terbentuk karena didorong oleh kebutuhan akan informasi yang terus meningkat yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan.
2.2.1. Definisi Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya (Jogiyanto, 2005). Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
STIKOM
Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Dari kedua pendekatan di atas, penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau sub-sub sistem yang saling berintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain membentuk satu kesatuan utuh untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan tertentu.
2.2.2. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu antara lain sebagai berikut :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berintegrasi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen sistem atau elemen- elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
STIKOM
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem diproses dan akhirnya dikeluarkan berupa informasi yang dibutuhkan.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi informasi yang berguna.
7. Pengolahan Sistem
Pengolah sistem merupakan suatu bagian yang mengolah masukan (input) dan memprosesnya agar menjadi output informasi yang berguna.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan berguna.
STIKOM
Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.
Untuk lebih jelasnya gambar siklus informasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
2.2.3. Klasifikasi Sistem
Sistem juga dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, klasifikasi sistem menurut Jogiyanto (2005) diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
STIKOM
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem ini melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. 3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengn lingkungan luarnya.
2.3. Pengertian Informasi
Definisi informasi dari berbagai sumber sebagai berikut :
1. Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.
2. Menurut Davis dalam Kadir (2003) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. 3. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2005).
Dari berbagai pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data ke dalam suatu bentuk yang lebih
STIKOM
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
2.3.1. Kualitas Informasi
Menurut Jogiyanto (2005) kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu :
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan, harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat Waktu (timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 3. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2.3.2. Siklus Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna. Data yang diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut dan membuat keputusan serta diwujudkan dengan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditanggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnnya sehingga membentuk suatu siklus.
Untuk lebih jelasnya gambar siklus informasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2 di halaman 12.
STIKOM
Gambar 2.2 Siklus Informasi
2.4. Sistem Informasi
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2005). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut (Jogiyanto, 2005).
Informasi dapat menggambarkan kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data yang berbentuk huruf, simbol, alfabet dan sebagainya. Sistem informasi mempunyai elemen utama, yaitu data yang menyediakan informasi, prosedur yang memberitahu pengguna bagaimana mengoperasikan sistem informasi, menyelesaikan masalah, membuat keputusan dan menggunakan sistem informasi tersebut. Orang-orang dalam sistem informasi membuat prosedur untuk mengolah dan memanipulasi data sehingga menghasilkan informasi dan menyebarkan informasi tersebut ke lingkungannya.
STIKOM
Model dasar sistem adalah masukan, pengolahan dan pengeluaran. Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam waktu periode sebelumnya. Oleh karena itu, dalam model sistem informasi ditambahkan pula media penyimpanan data. Jadi fungsi pengolahan informasi bukan lagi mengubah data menjadi informasi, tetapi juga menyimpan data untuk penggunaan lanjutan.
2.5. Analisis dan Perancangan Sistem
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.
Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya
STIKOM
sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem. Analisis dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi (Kendall dan Kendall, 2003).
2.6. Toko dan Retail
Toko adalah tempat konsumen melakukan pembelian yang terencana maupun yang tidak terencana. Menurut Levy dan Weitz (2009), retailing adalah serangkaian kegiatan usaha yang memberikan nilai tambah pada produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan untuk penggunaan pribadi atau keluarga. Terkadang orang-orang berpikir bahwa retailing hanya penjualan produk di toko, namun retailing juga mencakup penjualan jasa seperti praktek dokter, tukang cukur rambut, dan tempat penyewaan DVD. Retail juga dapat berarti kegiatan usaha yang menjual produk dan jasa secara langsung kepada konsumen tanpa melalui perantara. Perusahaan membutuhkan jasa retailer karena retailer dapat menciptakan nilai tambah dari barang dan jasa yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Mereka juga memfasilitasi distribusi barang dan jasa dari pabrik ke konsumen. Penciptaan nilai tambah dari retailer disebabkan karena retailer dapat: 1. Menyediakan berbagai jenis barang dan jasa
Menyediakan berbagai macam jenis barang dan jasa Karena retailer mengambil barang dari berbagai jenis perusahaan, maka konsumen dapat mencari bermacam-macam jenis barang di toko retail. Keanekaragaman jenis barang dan jasa dapat meningkatkan keinginan konsumen berbelanja di toko tersebut.
STIKOM
2. Menjual dalam jumlah yang sedikit
Untuk mengurangi biaya transportasi, perusahaan mengirim barang ke retailer dalam jumlah yang besar. Selanjutnya retailer yang akan membaginya dalam jumlah yang lebih sedikit yang kemudian baru akan dijual ke konsumen. Konsumen dapat membeli dalam jumlah yang lebih sedikit dan perusahaan juga dapat menefisiensikan biaya akan distribusi ke konsumen dengan tidak harus mendistribusikan barang dengan jumlah kuantitas yang sedikit.
3. Menyimpan inventory
Retailer dapat menyimpan barang dengan kuantitas yang cukup agar konsumen dapat membelinya ketika dibutuhkan. Konsumen dengan keterbatasan ruang penyimpanan akan kesulitan apabila membeli barang dalam jumlah banyak seperti daging atau makanan beku. Oleh karena itu, konsumen tetap dapat menyimpan dalam jumlah sedikit karena mengetahui bahwa retailer memiliki stock barangnya.
4. Menyediakan jasa penjualan
Retailer menyediakan jasa penjualan seperti penggunaan kartu kredit, hal ini memungkinkan konsumen untuk membeli barang pada saat ini dan membayarnya di akhir bulan. Retailer juga memperlihatkan produk yang membuat konsumen dapat melihat bahkan mencobanya sebelum membeli.
STIKOM
2.7. Internet
Menurut Iswadi (2012), definisi internet adalah kumpulan global dari orang-orang di seluruh dunia yang saling terhubung melalui media jaringan komputer dan saling berkomunikasi. Itulah definisi internet secara umum yang mungkin lebih mudah untuk dicerna oleh masyarakat umum. Sedangkan secara bahasa definisi internet sendiri merupakan kependekan dari Interconnection Networking, yaitu sebuah jaringan yang saling terhubung secara internasional/global tanpa memperdulikan lagi sekat-sekat pembatas suatu negara.
Internet sendiri dikembangkan pertama kalinya oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (United States Secretary of Defense) yaitu sebuah lembaga yang bertanggung jawab dalam masalah angkatan bersenjata dan militer di Amerika serikat. Internet dibangun pertama kali untuk kepentingan militer Amerika serikat tujuannya adalah untuk mempermudah proses komunikasi antar pasukan AS di seluruh pelosok dunia.
Proyek kemunculan internet ini sebenarnya awalnya bersifat rahasia yang dilaksanakan oleh Defence Advance Research Project Agency (DARPA) dengan nama proyek ARPANET pada tahun 1968. Kerumitan di dalam menggabungkan berbagai macam protokol jaringan komputer menjadi masalah dalam proyek ini, sehingga muncullah ide untuk menggabungkan dan menyatukan semua jaringan komputer yang ada di seluruh dunia, ide ini dikenal dengan nama Interconnection Networking (internet).
2.8. Point of Sales
Point of sales atau disingkat POS secara umum dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang memungkinkan diadakannya proses transaksi. POS dapat
STIKOM
digunakan di semua transaksi penjualan seperti restoran, supermarket, hotel, dan toko-toko retail. Karena itu, POS juga dapat diartikan sebagai proses pelayanan transaksi dalam sebuah toko retail. Dari semua pengertian yang dijelaskan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa point of sales dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang memungkinkan diadakannya transaksi yang didalamnya termasuk juga penggunaan mesin kasir.
Menurut Rokhman (2012) , perangkat lunak point of sales (POS)adalah perangkat lunak yang banyak digunakan pada usaha retail seperti swalayan, mini market, apotek, cafe, dan lain-lain. Secara umum proses-proses yang biasanya digunakan di setiap sistem point of sales yang terdapat di perusahaan-perusahaan adalah sebagai berikut :
1) Point of sales (transaksi penjualan)
2) Inventory control (Pengendalian persediaan barang) 3) Pembacaan barcode
4) Manajemen toko 5) Retur Penjualan 6) Pelaporan
2.8.1. Perkembangan Point of Sales
Seiring dengan kemajuan dalam dunia teknologi informasi, penggunaan hardware seperti komputer dengan berbagai aplikasi yang mendukung kinerja komputer. Ini juga berpengaruh pada bisnis retail yang secara fungsinya mesin kasir atau cash register sebagai media point of sales. Dalam perkembangannya, mesin kasir yang menjadi point of sales ini sudah dilengkapi dengan aplikasi
STIKOM
point of sales yang bertujuan mempermudah dan mempercepat transaksi jual beli dengan sistem yang mudah untuk digunakan.
2.8.2. Manfaat Point of Sales
Menurut Rahman (2013), dengan menggunakan aplikasi point of sales kita bisa memperoleh beberapa keuntungan dengan adanya nilai tambah (added value) yang bisa diberikan, antara lain:
1. Peningkatan Kualitas Layanan
Peningkatan Kualitas Pelayanan. Dengan menggunakan aplikasi point of sales ini, Anda dapat dengan mudah menjalankan proses transaksi dengan cepat dan sistematis tentu sangat mendukung orientasi pelayanan usaha anda terhadap konsumen serta meningkatkan market interest.
2. Peningkatan Citra Usaha
Setiap konsumen dan stakeholder yang terlibat akan memandang usaha anda sebagai sebuah computerized enterprise yang dikelola dengan baik dan profesional.
3. Competitive Advantage
Penerapan teknologi informasi (TI) dapat meningkatkan daya saing UD. Matahari Jaya anda dalam kancah bisnis yang memang sangat ketat dan mengutamakan efisiensi waktu, terutama menghadapi era global market. 4. Kemudahan Proses Controlling dan Pengambilan Keputusan
Proses controlling mudah dilakukan karena semua laporan dapat disediakan dengan cepat, sehingga mempermudah proses pengambilan keputusan baik secara kolektif maupun personal.
STIKOM
2.9. Data Flow Diagram (DFD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik tempat data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.
2.9.1. Simbol-simbol yang Digunakan dalam DFD 1. External Entity atau Boundary
External entity atau kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. External entity disimbolkan dengan notasi kotak.
2. Arus Data
Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
3. Proses
Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul.
STIKOM
4. Simpanan Data
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa hal-hal sebagai berikut, sebagai gambaran:
1. Suatu file atau database di sistem komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual.
3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual.
Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
2.9.2. Context Diagram
Context Diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD. Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal entity apa saja yang terlibat. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan arus data yang keluar.
2.9.3. Data Flow Diagram Level 0
DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam sistem informasi.
2.9.4. Data Flow Diagram Level 1
DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di DFD level 0.
STIKOM
2.9.5. Entity Relational Diagram
Entity Relational Diagram (ERD) merupakan penggambaran hubungan antara beberapa entity yang digunakan untuk merancang database yang akan diperlukan.
2.10. Konsep Dasar Basis Data
Menurut Yuswanto dan Subari (2005), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.
Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), security (masalah keamanan), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).
2.10.1.Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga
STIKOM
mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Menurut Connolly dan Begg (2005), sistem basis data dapat dianggap sebagai sekumpulan data yang saling terkait secara logika, yang dirancang dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi dalam suatu organisasi.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).
2.10.2.Kelebihan Sistem Basis Data
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
2. Mencegah ketidakkonsistenan.
3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.
4. Integritas dapat dipertahankan.
5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.
7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).
9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.
STIKOM
2.10.3.Kekurangan Sistem Basis Data
1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.
3. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait
2.10.4.Database Management System
Menurut Marlinda (2004), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
2.10.5.Bahasa-bahasa yang Terdapat dalam DBMS 1. Data Definition Language (DDL)
Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.
2. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.
3. Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.
STIKOM
2.10.6.Fungsi DBMS 1. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah data definition atau pendefinisian data. 2. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
3. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.
4. Data Recovery dan Concurrency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.
b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
5. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan data dictionary atau kamus data.
2.11. Microsoft Visual Basic 2005
Microsoft Visual Studio merupakan bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman Common Object Model (COM). Visual Basic merupakan bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi
STIKOM
komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data dengan menggunakan Data Access Object (DAO), Remote Data object (RDO), atau ActiveX Data Objects (ADO), serta menawarkan pembuatan konsol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Application (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda. Visual Basic.Net (VB.Net) merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman Visual basic sebelumnya yaitu Visual Basic 6. Beberapa keunggulan Visual Basic.Net dengan Visual basic sebelumnya, yaitu :
1. Menyederhanakan deployment
Visual Basic.Net mengatasi masalah seputar deployment dari aplikasi berbasis Windows, yaitu ”DLL HELL” dan registrasi Component Object Model (COM), sehingga dapat mempermudah deployment aplikasi yang berbasis Windows.
2. Menyederhanakan pengembangan perangkat lunak
Visual Basic.Net memiliki fitur compiler yang bekerja secara real-time dan daftar task untuk penanganan kesalahan atau bug program sehingga pengembang dapat menangani secara langsung kesalahan program yang terjadi.
3. Mendukung Object Oriented Programming (OOP)
Dalam Visual Basic.Net, dapat dibuat kode dalam class yang menggunakan secara penuh konstruksi berbasis objek. Class tersebut memiliki sifat re-usable atau dapat digunakan kembali. Visual Basic.Net memiliki fitur bahasa pemrograman berbasis objek termasuk implementasinya secara penuh,
STIKOM
diantaranya sebagai contoh adalah konsep inheritance atau pewarisan, encapsulation atau pembungkusan, dan polymorphism atau banyak bentuk. 4. Mempermudah migrasi dari Visual Basic 6 ke Visual Basic.Net 2005
Interopability Common Object Model menyediakan komunikasi dua arah antara aplikasi Visual Basic 6 dengan Visual Basic.Net 2005. Wizard upgrade pada Visual Basic.Net 2005 memungkinkan pengembang dapat melakukan migrasi lebih dari 95% kode Visual Basic 6 menjadi kode Visual Basic.Net 2005.
Budiharto (2006) menyebutkan, ”Visual Basic.Net 2005 adalah bahasa pemrograman terbaru yang memudahkan programmer Visual Basic 6 beralih ke Visual Basic.Net 2005”. Budiharto (2006) juga menyebutkan alasan penting lainnya untuk melakukan migrasi ke Visual Basic.Net 2005, yaitu :
1. Visual Basic.Net 2005 mengatasi semua masalah yang sulit di sekitar pengembangan aplikasi berbasis Windows dan mengurangi penggunaan aplikasi lainnya serta versi komponen, bahkan mewarisi sifat C++ dan berbau Java.
2. Windows form designer memungkinkan developer memperoleh aplikasi desktop dalam waktu yang singkat.
3. Bagi developer, Visual Basic.Net 2005 menyediakan model pemrograman data akses ActiveX Data Object (ADO) yang sudah dikenal dan diminati, ditambah dengan Extensible Markup Language (XML) baru yahng berbasis Microsoft ADO.Net. Dengan ADO.Net, developer akan memperoleh komponen yanjg lebih baik, seperti control DataSet.
STIKOM
4. Visual Basic.Net 2005 menghasilkan Visual Basic.Net 2005 untuk web. Menggunakan form web yang baru memudahkan untuk membangun thin-client aplikasi berbasis web yang secara cerdas berjalan di browser dan platform manapun.
5. Mendukung pembangunan aplikasi client-server, terdistribusi, serta berupa aplikasi yang berbasis Windows serta web.
6. .Net Framework secara mendasar dibuat untuk dipasangkan pada Windows 2003 dengan keunggulan untuk memonitor kelalaian dari aplikasi yang sedang berjalan dan mengisolasi setiap aplikasi.
7. Developer dengan berbagai latar belakang bahasa pemrograman dapat segera menguasai Visual Basic.Net 2005 karena kemudahan dan kemiripan kode yang ditawarkannya.
8. Integrasi dengan sistem yang telah ada sangat mudah, .Net Framework COM memungkinkan untuk dapat berinteraksi dan dengan sistem yang sudah ada menggunakan XML Web Service. Visual Studio Upgrade Tool yang tersedia pada Visual Basic.Net 2005 dan Java Language Convention Assistant membantu menkonversi Visual Basic 6 dan Visual J++ agar berjalan pada .NetFramework.
9. Mendukung lebih dari 20 bahasa pemrograman, .NetFramework mendukung integrasi lebih dari 20 bahasa pemrograman yang tidak terbayang sebelumnya. Memungkinkan pengembang memilih bahasa pemrograman yang tepat sesuai latar belakang pemrogramannya.
STIKOM
2.12. MySQL
MySQL merupakan software RDBMS yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded) (Raharjo, 2011). MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; Structured Query Language (SQL). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : 1. Portabilitas.
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi. 2. Perangkat lunak sumber terbuka.
MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
3. Multi-user.
MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance tuning
MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
STIKOM
5. Ragam tipe data
MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain. 6. Perintah dan Fungsi
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7. Keamanan
MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
8. Skalabilitas dan Pembatasan
MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Konektivitas
MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Lokalisasi
MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
STIKOM
11. Antar Muka
MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi Application Programming Interface (API).
12. Klien dan Peralatan
MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur tabel
MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
STIKOM
31 BAB III
METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang dilakukan dan perancangan sistem dari aplikasi yang dibuat. Perancangan sistem disini meliputi system flow, DFD, ERD, desain antar muka dan desain uji coba sistem.
3.1. Metode Penelitian
Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam melaksanakan Tugas Akhir pada UD. Matahari Jaya, ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:
a) Wawancara/Interview
Cara ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan pengguna pada UD.Matahari Jaya berkaitan dengan penjualan, retur penjualan, stock opname, transfer barang antar cabang, dan promo.
b) Angket
Cara ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan pengguna pada UD.Matahari Jaya berkaitan dengan penjualan, retur penjualan, stock opname, transfer barang antar cabang, dan promo.
c) Dokumentasi
Cara ini dilakukan untuk melakukan dokumentasi penjualan yang terjadi pada UD. Matahari Jaya dalam kurun waktu 2012.
STIKOM
3.2. Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan analisis permasalahan maka dapat dirumuskan bahwa aplikasi POS yang lama masih memiliki kelemahan-kelemahan pada proses-proses utama yang terjadi di dalam aplikasi yang lama antara lain :
1. Proses penjualan
Pada aplikasi yang lama penjualan yang ada tidak mampu menangani promo-promo yang ada sehingga selama ini jika customer melakukan pembelian barang yang memiliki promo akan dimasukkan ke dalam aplikasi sebagai potongan oleh kasir, hal ini dapat menyebabkan terjadinya salah input yang mengakibatkan ketidakakuratan data penjualan.
2. Proses retur penjualan
Pada sistem yang lama retur penjualan yang ada dirasa terlalu sulit untuk dipergunakan oleh karena kasir harus mencocokkan nota penjualan secara manual kemudian baru dimasukkan sebagai retur penjualan ke dalam aplikasi. 3. Proses maintenance data master
Selama ini pada aplikasi yang lama, maintenance master terutama pada master barang susah untuk diterapkan perihal tidak disediakannya status barang aktif maupun non aktif sehingga selama ini pada saat pencarian barang di penjualan, barang tersebut akan tetap muncul pada hasil pencarian barang. 4. Proses transfer gudang
Tidak adanya fitur transfer gudang pada aplikasi yang lama 5. Proses stockopname
Pada sistem yang lama stock opname harus menunggu ditutup dulu padahal barang-barang yang ada jumlahnya sangat banyak dan sebagian besar dari
STIKOM
barangnya adalah barang fast moving. Hal ini tentunya menyebabkan ketidakakuratan data stock barang oleh karena hampir tidak pernah dilakukannya stock opname pada UD. Matahari Jaya.
6. Proses cetak laporan
Selama ini laporan-laporan yang disediakan di dalam aplikasi yang lama masih belum dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari pihak manajemen untuk pengambilan-pengambilan keputusan manajerial seperti tidak adanya laporan pendapatan kasir dan SPG, tidak adanya laporan penjualan harian, dan lain-lain.
Kelemahan yang lain adalah tidak adanya fitur bagi pimpinan di pusat untuk dapat memantau data stock barang maupun penjualan di barang secara langsung, sehingga informasi yang diterima oleh pimpinan selama ini adalah bukan informasi yg terbaru dari cabang. Lamanya informasi yang didapatkan oleh pimpinan ini juga menyulitkan pimpinan untuk menilai dan melakukan pengambilan keputusan-keputusan untuk cabang. Diharapkan aplikasi yang baru nantinya dapat menjawab semua permasalahan di atas.
3.3. Rancangan Penelitian
Proses-proses utama dalam Point of Sales adalah sebagai berikut : 1. Transaksi penjualan yang dilakukan oleh kasir
Pada proses ini, kasir melakukan input data barang-barang penjualan yang dilakukan oleh customer ke dalam aplikasi. Lalu kasir akan mencetak nota penjualan yang akan diberikan kepada customer dan rekapnya diberikan kepada pimpinan untuk dilakukan konfirmasi nantinya.
STIKOM
2. Transaksi retur penjualan yang dilakukan oleh kasir
Pada proses ini customer dapat melakukan retur barang, lalu kasir akan melakukan input ke aplikasi mengenai retur penjualan, dan mencetak nota retur penjualan yang akan diberikan kepada customer dan pimpinan.
3. Maintenance data master yang dilakukan oleh admin
Admin akan melakukan maintenance data master secara berkala. Melakukan penambahan data master atau pengubahan data master.
4. Transfer gudang yang dilakukan oleh admin
Admin akan melakukan input transfer gudang yang digunakan untuk melakukan transfer stock data barang yang akan dikirim ke cabang ataupun sebaliknya.
5. Stock opname yang dilakukan oleh admin
Pada proses ini admin akan melakukan input data barang stock opname ke dalam aplikasi. Selanjutnya pimpinan yang akan menyeleksi barang-barang yang telah dilakukan stock opname.
6. Cetak laporan yang dilakukan oleh admin
Admin akan mencetak data-data laporan dari aplikasi yang nantinya akan diberikan kepada pimpinan untuk diperiksa dan menjadi pertimbangan bagi pimpinan untuk mengambil keputusan-keputusan manajerial.
Pada Gambar 3.1 di halaman 35 menggambarkan Block Diagram untuk menjelaskan alur proses yang terjadi dalam aplikasi point of sales.
STIKOM
Gambar 3.1 Block Diagram aplikasi Point of Sales
3.4. Analisis dan Perancangan Sistem 3.4.1. System Flow
Penggambaran arus informasi akan dijabarkan pada alur sistem yang akan diimplementasikan dengan komputer berupa penjaluran antara data, proses dan laporan.
a. System Flow Penjualan
Pada system flow penjualan ini dimulai dari customer yang sudah selesai berbelanja dengan ditemani SPG pergi ke kasir. Kasir lalu akan membuka menu POS dan memasukkan data customer. Setelah itu, menu POS akan terbuka dan kasir akan memasukkan data-data SPG dan data-data barang penjualan dari
Input
Kasir
Data Penjualan Admin
Data Barang Data Satuan Data Kategori Data SPG Data Customer Data Supplier Data Promo Data Kartu Kredit
atau Debet Data Penerimaan
Barang
Data Stock Opname
Data Transfer Gudang
Data Jumlah Label dan Keplek Pimpinan
Data Hak Akses pengguna
Proses
Kasir
Transaksi Penjualan Transaksi Retur
Penjualan Admin
Maintenance Data Master Barang, Satuan, Kategori, Customer, Supplier, dan Promo Penerimaan Barang Transfer Gudang Stock Opname
Cetak laporan Pimpinan
Maintenance Hak Akses pengguna
Output
Customer
Nota Penjualan Nota Retur Penjualan Admin
Laporan Data Master Barang
Nota Penerimaan Barang
Pimpinan
Laporan Master Customer Laporan Penjualan Laporan Pendapatan
Kasir
Laporan Rekap Penjualan Laporan Retur
Penjualan Laporan Stok
STIKOM
customer tersebut. Setelah itu, maka kasir akan membuka menu pembayaran dan setelah customer melakukan pembayaran maka kasir akan mencetak nota penjualan yang akan diberikan kepada customer. System flow penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.2 di halaman 37.
b. System Flow Retur Penjualan
Pada system flow retur penjualan ini akan dimulai dari customer yang akan melakukan retur penjualan, terlebih dahulu membawa nota penjualan kepada kasir untuk dicek terlebih dahulu. Setelah itu, customer ditemani oleh SPG akan memilih barang pengganti untuk retur barang tersebut. Setelah selesai maka customer ditemani oleh SPG akan kembali ke kasir untuk melakukan retur. Kasir akan membuka menu POS lalu memilih menu retur penjualan, lalu kasir akan memasukkan data nomor nota penjualan sebelumnya. Aplikasi akan menampilkan data-data barang penjualan sebelumnya, kasir akan memilih barang-barang mana saja yang dilakukan oleh customer bersangkutan. Setelah selesai kasir akan memasukkan data barang pengganti, dan akan dicek jika ada kelebihan biaya maka customer akan melakukan pembayaran kelebihan dari barang pengganti. Setelah itu, kasir akan melakukan cetak nota retur penjualan yang nantinya akan diberikan kepada customer. System flow retur penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.3 di halaman 38.
STIKOM
Gambar 3.2 System Flow Penjualan
STIKOM
Gambar 3.3 System Flow Retur Penjualan
STIKOM
c. System Flow Stock Opname
System flow stock opname ini akan dimulai dari admin akan melakukan input data barang apa saja yang akan dilakukan stock opname. Setelah data barang siap, admin akan memasukkan jumlah data barang lewat barcode scanner atau memasukkan data ke dalam menu stock opname. Setelah selesai maka admin akan melakukan penyimpanan data stock opname. Setelah itu, admin dapat memasukkan data stock barang yang tidak sesuai ke dalam menu koreksi stock ataupun barang hilang. Pimpinan juga dapat melihat hasil data stock opname yang dilakukan oleh admin. System flow stock opname dapat dilihat pada Gambar 3.4 di halaman 40.
STIKOM
Gambar 3.4 SystemFlowStockOpname
STIKOM
3.5. Data Flow Diagram
3.5.1. Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang untuk proses-proses yang terjadi di dalam sistem dapat dilihat pada Gambar 3.5 di halaman 42.
STIKOM
Gambar 3.5 Diagram Berjenjang Aplikasi Point of Sales
STIKOM
3.5.2. Context Diagram
Context diagram untuk aplikasi Point of Sales perlengkapan balita pada UD. Matahari Jaya Malang dapat dilihat pada Gambar 3.6. Pada context diagram ini terdapat 3 entitas, yaitu pimpinan, admin dan kasir.
Gambar 3.6 Context Diagram
3.5.3. Data Flow Diagram Level 0
Data Flow Diagram Level 0 pada aplikasi Point of Sales pada UD. Matahari Jaya Malang terdiri dari 9 proses, yaitu proses manipulasi data master, proses transaksi POS, proses transfer gudang, proses stock opname, proses maintenance hak akses user, proses penerimaan barang, proses cetak laporan, proses cetak keplek harga dan barcode, dan proses manipulasi data setting. Yang masing-masing dapat dilihat pada Gambar 3.7 dan Gambar 3.8 di halaman 44,
Data Setting
Nota Penerimaan Barang Nota Transfer Gudang
Laporan Retur Penjualan
Data Kartu Kredit atau Debet
Label Barcode dan Harga Data Jumlah Label dan Keplek
Data Supplier Data Customer Data Penerimaan Barang
Data SPG Data Lokasi
Laporan Customer
Nota Retur Penjualan Data Retur Penjualan
Data Hak Akses
Laporan Data Barang Data Promo
Data Pendapatan Kasir Laporan Penjualan
Data Rekap Penjualan Data Pendapatan SPG
Laporan Stock
Data Transfer Gudang
Data Stock Opname Data Barang
Data Kategori Data Satuan
Admin
0
Aplikasi Point of Sales
+
Pimpinan
Kasir
STIKOM
Gambar 3.9, Gambar 3.10, Gambar 3.11, dan Gambar 3.12 di halaman 45, Gambar 3.13, Gambar 3.14, dan Gambar 3.15 di halaman 46.
Gambar 3.7 DFD level 0 Manipulasi Data Master
Gambar 3.8 DFD level 0 Transaksi POS
Data Log
Data Kartu Debet atau Kredit Valid Data Kartu Debet atau Kredit Valid [Data Kartu Kredit atau Debet]
Data Satuan Valid
Data Kategori Valid
Data Supplier Valid Data Supplier Valid [Data Supplier]
Data Lokasi Valid Data Lokasi Valid Data Customer Valid
[Data Customer]
Data SPG Valid Data SPG Valid Data Promo Valid Data Customer Valid
Data Barang Valid [Data SPG]
[Data Lokasi]
Data Promo Valid Data Barang Valid Data Kategori Valid Data Satuan Valid
[Data Promo] [Data Barang] [Data Kategori] [Data Satuan] Admin Admin AdminAdmin Admin Admin Admin 1
Manipulasi Data Master
+ 1 SATUAN 2 GROUPBRG 3 BARANG 4 CUSTOMER 5 PROMO_DISKO N Admin Admin 6 SPG Admin 7 Lokasi Admin 9 CREDIT_CARD 8 SUPPLIER Admin 29 TR_LOG Data Setting
Data Penjualan Valid Data Penjualan valid Data Log
Data Log Stock
Data Promo Valid Data Penjualan
Data Kartu Debet atau Kredit Valid Data Customer Valid Data Stock Valid
Data SPG Valid Data Penjualan Valid
Data Penjualan Valid Data Penjualan Valid Data Penjualan Valid Nota Penjualan
Data Barang Valid Data Retur Penjualan Valid [Nota Retur Penjualan]
[Data Retur Penjualan]
Data Retur Penjualan Valid Data Retur Penjualan Valid
Gambar 3.9 DFD level 0 Transfer Gudang
Gambar 3.10 DFD level 0 Stock Opname
[image:49.595.63.553.88.699.2]Gambar 3.11 DFD level 0 Maintenance Hak Akses User
Gambar 3.12 DFD level 0 Penerimaan Barang
Data Log
[Nota Transfer Gudang] Data Transfer Gudang Detil Valid
Data Transfer Gudang Valid [Data Transfer Gudang]
Admin
3
Transfer Gudang 16 Transfer Gudang
15 Transfer Gudang Detail
Admin
29 TR_LOG
Data Log
Data Barang Valid
Data Koreksi Stock Valid
Data Stock Valid Data Koreksi Stock Valid
Data Koreksi Stock Valid Data Koreksi Stock Valid
Data Barang Hilang Valid Data Barang Hilang Valid
Data Barang Hilang Valid Data Barang Hilang Valid
Data Stock Opname Valid Data Stock Opname Valid
[Data Stock Opname] Admin 4 Stock Opname + 17 STOCK_OPN AM_2 18 BH 19 BH_DETAIL 20 SA 21 SA_DETAIL 30 STOCK 3 BARANG 29 TR_LOG Data Log
Data Hak Akses User Valid Data Hak Akses User Valid
[Data Hak Akses] Pimpinan
5
Maintenance Hak Akses User
22 USERACCESS
29 TR_LOG
Data Expire Barang
[Nota Penerimaan Barang]
Data Log Stock Data Log
Data Penerimaan Barang Valid Data Penerimaan Barang Valid
Data Penerimaan Barang Valid Data Penerimaan Barang Valid
Gambar 3.13 DFD level 0 Cetak Laporan
[image:50.595.53.543.72.722.2]Gambar 3.14 DFD level 0 Cetak Keplek Harga dan Barcode
Gambar 3.15 DFD level 0 Manipulasi Data Setting
Data Setting Data Log
[Laporan Retur Penjualan]
Data SPG Valid
Data Barang Valid
[Laporan Customer]
[Laporan Data Barang]
Data Retur Penjualan Valid Data Retur Penjualan Valid
Data Penjualan Valid Data Penjualan Valid Data Customer Valid
[Data Pendapatan Kasir] [Laporan Penjualan]
[Data Rekap Penjualan] [Data Pendapatan SPG]
[Laporan Stock] Pimpinan Pimpinan Pimpinan Pimpinan Pimpinan Pimpinan Pimpinan Pimpinan Pimpinan Pimpinan Pimpinan 7 Cetak Laporan + 3 BARANG 4 CUSTOMER 10 SR_H 11 SR_D 13 SN_H 14 SN_D
AdminAdminAdmin Pimpinan Pimpinan 6 SPG Pimpinan 29 TR_LOG 28 Setting Data Log
Data Barang Valid [Data Jumlah Label dan Keplek]
[Label Barcode dan Harga]
8 Cetak Keplek
Harga dan Barcode Admin
Admin 3 BARANG
29 TR_LOG
Data Setting Lokasi Valid Data Setting Valid [Data Setting]
9 Manipulasi
Data Setting 27 Lokasi Setting 28 Setting Admin
STIKOM
3.5.4. Data Flow Diagram Level 1
Data Flow Diagram Level 1 pada aplikasi Point of Sales pada UD. Matahari Jaya Malang terdiri dari proses-proses yang diturunkan dari Data Flow Diagram Level 0. Proses manipulasi data master diturunkan menjadi 9 proses dapat dilihat pada Gambar 3.16 di halaman 48. Proses Transaksi POS diturunkan menjadi 3 proses, yaitu proses penjualan, retur penjualan, dan cetak ulang penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.17 di halaman 49. Proses stock opname diturunkan menjadi 4 proses, yaitu proses cari data barang untuk stock opname, proses stock opname, proses koreksi stock, dan proses barang hilang dapat dilihat pada Gambar 3.18 di halaman 50. Proses cetak laporan diturunkan menjadi 8 proses dapat dilihat pada Gambar 3.19 di halaman 51.
STIKOM
Gambar 3.16 DFD level 1 Manipulasi Data Master Data Log Data Log Data Log Data Log Data Log Data Log Data Log Data Log Data Log [Data Satuan Valid]
[Data Log]
[Data Kartu Debet atau Kredit Valid]
[Data Kartu Debet atau Kredit Valid] [Data Kartu Kredit atau Debet]
[Data Supplier Valid] [Data Supplier Valid] [Data Supplier]
Data Satuan Valid Data Satuan Valid
Data Kategori Valid
Data Kategori Valid [Data Kategori Valid]
[Data SPG Valid] [Data SPG Valid] [Data Lokasi Valid]
[Data Lokasi Valid] [Data Promo Valid] [Data Customer Valid] [Data Barang Valid]
[Data Promo Valid] [Data Customer Valid]
[Data Barang Valid] [Data Kategori Valid] [Data Satuan Valid]
[Data SPG] [Data Lokasi] [Data Promo] [Data Customer] [Data Barang] [Data Kategori] [Data Satuan] Admin Admin Admin Admin 1 SATUAN 2 GROUPBRG 3 BARANG 5PROMO_DISKO N Admin Admin 3 BARANG 4 CUSTOMER 5PROMO_DISKO N 6 SPG 6 SPG 1.1 Manipulasi Data Satuan 1.2 Manipulasi Data Kategori 1.3
Manipulasi Data barang
1.4 Manipulasi Data Customer 1.5 Manipulasi Data Promo 1.6 Manipulasi Data Lokasi 1.7 Manipulasi Data SPG Admin 4 CUSTOMER 7 Lokasi 7 Lokasi
Admin 8 SUPPLIER
8 SUPPLIER 2 GROUPBRG 1 SATUAN 1.8 Manipulasi Data Supplier
Admin 9 CREDIT_CARD
Gambar 3.17 DFD level 1 Transaksi POS
Data Setting
Data Setting [Data Setting] [Data Penjualan Valid]
[Data Penjualan valid]
Data Log
Data Log Stock
Data Log Stock
Data Log Data Log
[Data Log]
[Data Log Stock]
[Data Promo Valid]
[Data Penjualan]
[Data Kartu Debet atau Kredit Valid]
Data Customer Valid Data Customer Valid [Data Customer Valid]
[Data Stock Valid] Data Stock Valid
Data Stock Valid
Data SPG Valid Data SPG Valid
[Data SPG Valid] Data Penjualan Valid
Data Penjualan Valid Data Penjualan Valid
[Data Penjualan Valid]
[Data Penjualan Valid]
[Data Penjualan Valid]
Data Penjualan Valid
Data Penjualan Valid Data Penjualan Valid
[Data Penjualan Valid]
[Nota Penjualan]
Nota Penjualan Nota Penjualan
Data Barang Valid Data Barang Valid [Data Barang Valid]
Data Cetak Ulang Penjualan
[Data Retur Penjualan Valid]
[Data Retur Penjualan Valid] [Data Retur Penjualan Valid]
[Data Retur Penjualan Valid] [Nota Retur Penjualan]
Gambar 3.18 DFD level 1 Stock Opname
Data Log
Data Log Data Log Data Log
[Data Log]
[Data Stock Valid]
Data Stock Valid Data Stock Valid
[Data Koreksi Stock Valid] [Data Koreksi Stock Valid] [Data Koreksi Stock Valid]
[Data Koreksi Stock Valid]
[Data Barang Hilang Valid] [Data Barang Hilang Valid]
[Data Barang Hilang Valid] [Data Barang Hilang Valid]
Data Barang Hilang Data Koreksi Stock
[Data Stock Opname Valid] [Data Stock Opname Valid] Data Stock Opname Valid
[Data Stock Opname]
[Data Barang Valid] Admin
17 STOCK_OPNAM_2
17 STOCK_OPNAM_2
18 BH
18 BH
19 BH_DETAIL
19 BH_DETAIL
20 SA
20 SA
21 SA_DETAIL
30 STOCK
21 SA_DETAIL
4.1 Cari Data Barang untuk Stock Opname
3 BARANG
4.2
Stock Opname
4.3
Koreksi Stock
4.4
Barang Hilang
29 TR_LOG
STIKOM
Gambar 3.19 DFD level 1 Cetak Lapora Data Setting Data Setting Data Setting Data Setting Data Setting [Data Setting] Data Log Data Log Data Log Data Log Data Log Data Log Data Log Data Log [Data Log]
[Laporan Retur Penjualan] [Data SPG Valid]
[Data Retur Penjualan Valid] [Data Retur Penjualan Valid]
Data Penjualan Valid Data Penjualan Valid
[Data Penjualan Valid]
Data Penjualan Valid
Data Penjualan Valid Data Penjualan Valid Data Penjualan Valid
[Data Penjualan Valid]
[Laporan Customer] Data Customer Valid
Data Customer Valid Data Barang Valid Data Barang Valid Data Barang Valid
Data Barang Valid [Data Barang Valid]
[Data Customer Valid]
[Laporan Data Barang]
[Laporan Penjualan]
[Data Pendapatan Kasir]
[Data Rekap Penjualan] [Data Pendapatan SPG]
3.5.5. Data Flow Diagram Level 2
Data Flow Diagram Level 2 pada aplikasi Point of Sales pada UD. Matahari Jaya Malang terdiri dari proses-proses yang diturunkan dari proses transaksi POS pada Data Flow Diagram Level 1. Proses transaksi POS penjualan terdiri dari 6 proses dapat dilihat pada Gambar 3.20. Proses retur penjualan terdiri dari 6 proses dapat dilihat pada Gambar 3.21.
Gambar 3.20 DFD level 2 Transaksi POS Penjualan
[Data Setting]
[Data Penjualan valid]
[Data Penjualan Valid]
[Data Log]
[Data Log Stock]
Data Promo Aktif [Data Promo Valid]
Data Cetak Penjualan
[Data Penjualan Valid] [Data Penjualan Valid]
[Nota Penjualan]
[Data Stock Valid] [Data Kartu Debet atau Kredit Valid]
[Data Penjualan Valid] [Data Penjualan Valid]
Data Barang Valid Data SPG Valid
Data Customer Valid
[Data SPG Valid]
[Data Barang Valid] Data Barang untuk Penjualan
Data SPG untuk Penjualan Data Customer untuk Penjualan
[Data Penjualan]
[Data Customer Valid]
Gambar 3.21 DFD level 2 Transaksi POS Retur Penjualan 3.5.6. Entity Relationship Diagram
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model Level 2 pada aplikasi Point of Sales pada UD. Matahari Jaya Malang dapat dilihat pada Gambar 3.22.
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model Level 2 pada aplikasi Point of Sales pada UD. Matahari Jaya Malang digambarkan pada Gambar 3.23
[Data Setting] [Data Log]
[Data Log Stock]
Data Cetak Retur Penjualan
Data Penjualan Valid Data Barang Valid Data SPG Valid
Data Customer Valid
Data Penjualan untuk Retur Penjualan Data Barang untuk Retur Penjualan
Data SPG untuk Retur Penjualan Data Customer untuk Retur Penjualan
[Data Customer Valid]
[Data Stock Valid]
[Data SPG Valid]
[Data Penjualan Valid] [Data Penjualan Valid]
[Data Barang Valid]
[Data Retur Penjualan Valid] [Data Retur Penjualan Valid]
[Nota Retur Penjualan]
[Data Retur Penjualan Valid] [Data Retur Penjualan Valid] [Data Retur Penjualan]
Gambar 3.22 CDM Aplikasi Point of Sales kdbh kdlokasi kdlokasi kdlokasi kdlokasi kdlokasi kdlokasi nosa nosn kdbrg kdsupplier kdspg kdspg kdcustomer kdcustomer kdbrg nosr kode_card nosr userid userid userid kdbrg kdlokasi kdbrg kdbrg RELATION_663 kode_transfer No SA kd BH kdbrg kdbrg kdbrg kdbrg kdbrg kdbrg kdgroup kdsatuan SATUAN kdsatuan nmsatuan GROUPBRG kdgroup nmgroup keterangan BARANG kdbrg barcode nmbrg tipesize hbeli hjual stockmin hpp markup jenisbrg stjasa hgrosir rak aktif edithpos madein hjual_b hjual_c hjual_d hjual_e kdsupplier ket