• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sistem Informasi Rekomendasi Produk Dengan Pengekatan Customer Relationship Management (CRM) di CV Lumpur Mas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Sistem Informasi Rekomendasi Produk Dengan Pengekatan Customer Relationship Management (CRM) di CV Lumpur Mas"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Nama : Iqbal Aditya Pangestu Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Ciamis, 17 Juli 1994 Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jalan Dr Husen Kartasasmita No.510 RT.20 RW.07, Situbatu, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat.

Telepon, HP : 081214478990

Email : iqbaladityap@gmail.com

2. Riwayat Pendidikan

1999 - 2000 : TK Bhayangkari 26 Banjar 2000 - 2006 : SDN 2 Situbatu

2006 - 2009 : SMP Negeri 1 Banjar 2009 - 2012 : SMA Negeri 1 Banjar

(5)

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

REKOMENDASI PRODUK DENGAN PENDEKATAN

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM)

DI CV.LUMPUR MAS

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

IQBAL ADITYA PANGESTU

10112448

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(6)

iii Assalamualaikum Wr. Wb,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, ilmu, petunjuk, pertolongan serta kemudahan yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI REKOMENDASI PRODUK DENGAN PENDEKATAN

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DI CV.LUMPUR MAS”

sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Strata I jurusan Teknik Informatika pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, namun penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Selain itu, berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak tugas akhir ini dapat terselesaikan sebagai mana mestinya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Allah SWT atas segala pertolongan, petunjuk, ilmu dan kemudahan selama pengerjaan tugas akhir ini.

2. Orang tua dan keluarga yang saya cintai karena Allah SWT, serta adik dan kakak saya yang selalu memberikan dukungan do’a, semangat dan dukungan moril serta materil.

3. Ibu Gentisya Tri Mardiani S.Kom., M.Kom. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing penulis selama proses pengerjaan laporan tugas akhir. Semoga Allah membalas kebaikan ibu dengan kebaikan yang berlipat. Amin..

(7)

iv

5. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T. selaku Penguji yang juga telah memberikan saran dan masukan untuk penulis dalam pengerjaan laporan tugas akhir ini.

6. Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom. selaku dosen wali IF-1 angkatan 2012.

7. Sahabat-sahabat yang telah berjuang bersama – sama, Ihsan, Julio, Irfan, Rismoyo, Hardo, Ion dll yang selalu memberi semangat dan motivasi dalam proses pengerjaan laporan tugas akhir ini.

8. Teman-teman kelas IF-1 angkatan 2012.

9. Pihak – pihak lain yang juga membantu penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Akhir kata semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dengan kebaikan yang berlipat dan harapan penulis semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Bandung, Agustus 2016

(8)

v

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 2

1.4. Batasan Masalah ... 3

1.5. Metodologi Penelitian ... 3

1.6. Sistematika Penulisan ... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1. Tinjauan Perusahaan ... 11

2.1.1 Sejarah Perusahaan... 11

2.1.2 Visi dan Misi ... 11

2.1.3 Logo Perusahaan ... 12

2.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ... 12

2.1.5 Deskripsi Tugas ... 13

2.2. Landasan Teori ... 13

2.2.1 Pengertian Sistem ... 14

2.2.2 Pengertian Informasi ... 14

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 14

2.2.4 Customer Relationship Management ... 15

2.2.4.1 Teknologi Customer Relationship Management ... 18

2.2.4.1.1 Dynamic CRM ... 19

2.2.5 Sistem Rekomendasi ... 23

(9)

vi

2.2.6 Perangkat Lunak Pendukung... 26

2.2.6.1 Personal Home Page (PHP) ... 26

2.2.6.2 MySql ... 27

2.2.6.3 SMS Gateway ... 28

2.2.7 Data Flow Diagram ... 28

2.2.8 Entity Relationship Diagram... 28

2.2.9 Business Process Modeling Notation ... 29

2.2.10 Pengujian Black Box ... 32

2.2.11 Application Programming Interface (API) ... 34

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 35

3.1 Analisis Sistem ... 35

3.1.1 Analisis Masalah ... 35

3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 35

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis... 40

3.1.4 Analisis Framework CRM ... 41

3.1.5 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 56

3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 57

3.1.7 Analisis Basis Data ... 60

3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 62

3.2 Perancangan Sistem ... 88

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 88

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 96

3.2.3 Perancangan Antar Muka ... 99

3.2.4 Perancangan Pesan ... 144

3.2.5 Jaringan Semantik ... 145

3.2.6 Perancangan Prosedural ... 151

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 157

4.1 Implementasi Sistem ... 157

4.1.1 Implementasi Perangkat Lunak ... 157

4.1.2 Implementasi Perangkat Keras ... 157

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 158

(10)

vii

4.2.3 Kesimpulan Pengujian Black Box ... 177

4.2.4 Pengujian Beta ... 177

4.1.1 Kesimpulan Pengujian Beta ... 188

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 189

5.1 Kesimpulan ... 189

5.1 Saran ... 190

(11)

191

DAFTAR PUSTAKA

[1] Mira Afrina,Ali Ibrahim, “Rancang Bangun Electronic Costumer Relationship Management (E-CRM) Sebagai Sistem Informasi Dalam Peningkatan Layanan Perpustakaan Digital Fakultas Ilmu Komputer Unsri,”

Jurnal Sistem Informasi, 2013.

[2] M. R. Iskandar, “Sistem Informasi Customer Relationship Management (Studi Kasus D PT.Kencana Berlian Makmur),” JurnalTA/Skripsi.

[3] W. Santoso, “Costumer Relationship Management (CRM),” 2013.

[4] M. A. A. I. Ovi Dwiyantini, “Penerapan Costumer Relationship Management (CRM) Berbasis Web (Studi Kasus Pada Sistem Informasi Pemasaran di Toko YEN-YEN),” 2012.

[5] B. E, “Kesamaan antara Front-CRM dan Dynamic-CRM sebagai Costumer,”

Sesindo, 2008.

[6] H. Susanto, “Perancangan Sistem Rekomendasi Pakaian Distro Dengan Menggunakan Item Collaborative Fillertering (Studi Kasus : Jungle Distro Medan),” Pelita Informatika Budi Darma , vol. VI, 2014.

[7] Shofwatul Uyun, Imam Fahrurrozi, Agus Mulyanto, “Item Collaborative Filltering untuk Rekomendasi Pembelian Buku Secara Online,” JUSI, vol. 1, 2011.

[8] Meliana Christiani, Christian Hadiguna, “Aplikasi E-Commerce dengan Sistem Rekomendasi Berbasis Collaborative Filltering pada Toko Komputer Ekaria,” Jurnal Informatika, vol. 7, 2011.

[9] N. I. S. A. S. Deviana, “Pemanfaatan Teknologi SMS Gateway Dalam Mendukung Proses Manajemen Hubungan Pelanggan Pada PD Restu Embun,” 2012.

[10] Adelia, Jimmy Setiawan, “Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasis Website dan Desktop,” Jurnal Sistem Informasi, vol. 6, p. 2011.

[11] Gillbert Krisantoso, Intan AP, Mohammad Fajar, “Penerapan Business Process Modelling Notation (BPMN) untuk Memodelkan Kebutuhan Sistem ProsesPenyuntingan Tulisan Pada Website Jurnal JRISTE,” 2015.

(12)

192

Selling Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada PT Virgo Ekspres Tours & Travel Manado,” Jurnal EMBA, vol. 2, pp. 99-110, 2014.

[15] S. R. Nainggolan, “Peranan Sistem Informasi Mangement Dalam Organisasi,” Jurnal Sistem Informasi & Teknik Informatika, 2014.

[16] A. N. Dewanto, “Perbedaan Cooporate Visioning Antara Industri Kecil dan Mengengah Kota Surakarta,” 2010.

(13)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

CV.Lumpur Mas adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

supplier dan retail penjualan berbagai macam produk, seperti ATK, alat peraga pendidikan, hasil percetakan, buku pelajaran, buku novel, majalah, alat elektronik kantor dan alat kesenian. Dalam pelayanan konsumennya, Dalam hal itu CV.Lumpur Mas membedakan cara pembelian produk menjadi dua jenis, yaitu pembelian secara pemesanan dan pembelian secara langsung. Pembelian secara pemesanan biasanya dilakukan oleh instansi atau perusahaan yang memesan produk dalam jumlah yang cukup banyak, sedangkan pembelian secara langsung biasanya dilakukan untuk perseorangan.

(14)

harus mengadu dengan cara langsung mendatangi toko. Masalah terakhir yang dihadapi perusahaan adalah mengenai penyebaran informasi mengenai promo yang sedang berlaku dan produk – produk yang dijual di CV.Lumpur Mas selama ini perusahaan penyebarkan informasi tersebut menggunakan brosur sehingga informasi tidak menyebar secara luas.

Berdasarkan permasalahan yang ada maka diperlukan sistem informasi yang dapat memudahkan pelanggan dalam mendapat informasi dan membantu perusahaan dalam mengelola management dan hubungan dengan pelanggan secara maksimal. Customer Relationship Management merupakan jenis management yang membahas tentang penanganan hubungan antara pelanggan dengan perusahaan.

Customer Relationship Management adalah strategi untuk memperoleh,

mengkonsolidasi, menganalisa data, untuk kemudian digunakan untuk berinteraksi dengan customer, dengan demikian akan tercipta suatu pandangan yang komprehensif terhadap customer dan hubungan yang lebih baik dengan customer.[1]

Oleh karena itu diperlukan pembangunan sistem informasi customer

relationship management di CV.Lumpur Mas untuk mengatasi permasalahan yang

terjadi.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang terjadi di CV Lumpur Mas yaitu bagaimana Membangun Sistem Informasi Customer Relationship

Management yang dapat mendekatkan dan penindak lanjuti hubungan dengan

pelanggan setelah melakukan transaksi sehingga dapat menarik dan mempertahankan pelanggan.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah merancang dan membuat sistem informasi

Custumer Relationship Management (CRM) di CV.Lumpur Mas. Sedangkan tujuan

dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

(15)

3

2. Membantu bagian pemasaran dalam menyebarkan informasi promo dan produk secara lebih luas.

3. Membantu perusahaan dalam memberikan respon secara langsung mengenai keluhan yang disampaikan oleh pelanggan.

1.4Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam pembangunan sistem informasi CRM ini sehingga ruang lingkup permasalahan menjadi jelas dan terarah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data yang menjadi masukkan dalam sistem yang akan dibangun adalah data transaksi dan data produk.

2. Pembangunan sistem informasi Custosmer Relationship Management ini akan dibangun berfokus pada pengolahan rekomendasi produk, promosi, dan penanganan keluhan untuk menarik perhatian pelanggan.

3. Penentuan produk yang akan direkomendasikan menggunakan metode Item Collaborative Filtering

4. Proses rekomendasi produk mengasilkan sebuah produk yang akan ditawarkan kepada pelanggan berdasarkan produk yang diminati oleh kelompok pelanggan yang mirip dengan melihat history transaksi pelanggan yang mirip dengan transaksi pelanggan yang akan mendapatkan rekomendasi produk.

5. Pembangunan sistem informasi Custosmer Relationship Management ini menggunakan SMS Gateway yang berperan sebagai penghubung antara perusahaan dengan pelanggan.

6. Sistem Informasi Custosmer Relationship Management yang akan dibuat berbasis WEB dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan DBMS MySql

(16)

1.5Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan tahapan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif untuk mendukung penelitian ini yaitu menggunakan data transaksi dan data pelanggan. Metodologi penelitian dijelaskan pada gambar 1.1.

Pengumpulan Data

Observas i Wawancara

Perumus an Mas alah

Perumus an Maksud dan T ujuan

Tinjauan Pustaka

Analisis Dan Perancangan

Analisis Masalah

Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis Aturan Bisnis

Analisis CRM menggunakan Dynamic Customer Relationship Management

Fas e Aqcuisition

Fase Expansion

Fase Retention

Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis Kebutuhan Fungsional

Implementasi Sistem

Pengujian Sistem

Penarikan Kesimpulan dan Saran Perancangan Sistem

Relationship Initiation

Relationship Positioning Relationship Value Analysis

Perhitungan Rekomendas i (Item Collaborative F illtering) Pemberian Rating

Perhitungan Dis tance

Perhitungan Similarity

Perhitungan Rekomendas i

Hasil Rekomendasi

(17)

5

Adapun keterangan dan langkah-langkah yang tergambar pada gambar 1.1 sebagai berikut :

a. Pengumpulan data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian dilakukan secara langsung dengan mengunjungi CV.Lumpur Mas yang meliputi :

i. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan dengan pihak CV.Lumpur Mas.

ii. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap proses-proses yang berjalan di CV.Lumpur Mas.

b. Perumusan masalah

Pada tahap kedua, analisis masalah yang dimaksud adalah melakukan identifikasi permasalahan dan meneliti permasalahan yang terjadi di CV.Lumpur Mas.

c. Perumusan maksud dan tujuan Penelitian

Pada tahap ini dilakukan perumusan maksud dan tujuan penelitian sesuai dengan hasil rumusan masalah dimana tujuan yang telah didapatkan dijadikan sebagai acuan dalam penelitian yang dilakukan.

d. Tinjauan Pustaka

(18)

2. Analisis Dan Perancangan.

Pada tahap ini, dilakukan analisis pembangunan sistem Customer Relationship Management sebagai berikut :

i. Analisis Masalah

Tahap ini merupakan sebuah asumsi dari masalah yang akan diuraikan dari hasil sebuah penelitian.

ii. Analisis Sistem yang sedang berjalan

Analisis ini merupakan proses analisis yang berhubungan dengan prosedur-prosedur yang sedang berjalan di CV.Lumpur Mas. iii. Analisis aturan bisnis

Analisis dilakukan untuk mengetahui aturan bisnis yang sedang berjalan di CV.Lumpur Mas.

iv. Analisis CRM menggunakan Framework Dynamic CRM

Framework ini menjelaskan serangkaian tahapan pada pembangunan / penerapan CRM. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Relationship Phase

a. Acquisition

b. Retention

c. Expansion

2. Dynamic Relationship Management

a. Relationship Initiation

b. Relationship Value Analysis

1. Perhitungan Rekomendasi Produk Menggunakan Item Collaborative Filltering, Untuk tahap ini penulis menggunakan metode Item Collaborative Filtering

(19)

7

c. Relationship Positioning

3. Customer Relationship Type

a. Of-Customer Information b. For-Customer Information c. By-Customer Information

Setelah melakukan analisis maka dilakukanlah tahap selanjutnya yaitu perancangan sistem, terdapat beberapa tahapan dalam perancangan ini yaitu :

i. Skema Relasi

Tahapan ini, peneliti akan membuat rancangan Database dimana setiap tabelnya akan direlasikan.

ii. Struktur Tabel

Tahapan ini, peneliti akan membuat rancangan tabel Database yang akan dijelaskan struktur tabel nya.

iii. Perancangan Struktur Menu

Tahapan ini, peneliti akan membuat rancangan struktur menu yang akan ada pada Sistem Informasi CRM nanti.

iv. Perancangan Antar Muka

Tahapan ini, peneliti akan membuat antar muka yang akan ada pada Sistem Informasi CRM lengkap dengan instruksi perintahnya.

v. Perancangan Pesan

Tahap ini berisi tentang tampilan pesan yang akan muncul pada halaman ketika melakukan sebuah aksi.

vi. Perancangan Jaringan Semantik

(20)

vii. Perancangan Prosedural

Tahapan ini, peneliti akan membuat rancangan prosedural mengenai prosedur Sistm Informasi CRM.

3. Implementasi Sistem Customer Relationship Management.

Implementasi sistem yang telah dirancang dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :

a. Implementasi perangkat lunak b. Implementasi perangkat keras c. Implementasi basis data d. Implementasi antarmuka

4. Pengujian Sistem Customer Relationship Management.

Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui keberhasilan sistem yang telah di bangun dan mengetahui bila terdapat kesalahan atau eror dalam sistem tersebut. Terdapat beberapa pengujian, yaitu :

a. Pengujian black box b. Pengujian beta

5. Penarikan Kesimpulan dan Saran.

Tahapan ini merupakan pengambilan kesimpulan dan saran untuk pengembangan sistem kedepannya.

1.6Sistematika Penulisan

Sistemmatika penulisan disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penulisan tugas akhir yang akan dilakukan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

(21)

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas mengenai tinjauan umum mengenai CV.Lumpur Mas dan pembahasan berbagai konsep dasar mengenai Sistem Informasi Customer Relation Management dan teori-teori pendukung lainnya yang berkaitan dengan topik pembangunan perangkat lunak.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan, selain itu juga terdapat perancangan antarmuka untuk aplikasi yang dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini membahas beberapa implementasi yaitu implementasi kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, implementasi basis data, implementasi antarmuka dan tahap-tahap dalam melakukan pengujian perangkat lunak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(22)
(23)

11 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Perusahaan

Tahap tinjauan perusahaan ini merupakan peninjauan terhadap tempat penelitian studi kasus yang dilakukan di CV.Lumpur Mas.

2.1.1 Sejarah Perusahaan

Lumpur Mas yang memiliki nama perusahaan CV.Lumpur Mas adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang supplier dan penjualan berbagai macam perlatan kantor, ATK, alat peraga pendidikan, hasil percetakan, buku pelajaran, buku bacaan, alat olahraga, alat elektronik kantor dan alat kesenian. CV.Lumpur Mas berdiri sejak tahun 1984, pada saat itu perusahaan bergerak dibidang konstruksi namun setelah dua kali perubahan pimpinan, mulai tahun 2006 mulai berpindah menjadi supplier dan perdagangan umum hingga sekarang. Saat ini CV.Lumpur Mas beralamat di jalan DR. Husen Kartasasmita No.150 Kota Banjar.

2.1.2 Visi dan Misi

Pengertian visi menurut Aditya adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Sedangkan menurut Arman definisi visi adalah pernyataan yang mendefinsikan sesuatu yang ingin dicapai perusahaan/organisasi di waktu yang akan datang[16]. Sehingga dapat disimpulkan bahwa visi merupakan sebuah cita-cita maupun tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi maupun perusahaan. Berikut ini adalah visi dari CV.Lumpur Mas yaitu :

1. Menjadi perusahaan besar dengan produk dan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

(24)

penetapan sasaran atau tujuan perusahaan dalam jangka pendek [16]. Sehingga dapat disimpulkan bahwa misi merupakan suatu strategi jangka pendek bagi perusahaan atau untuk mewujudkan misi yang akan dicapai oleh perusahaan. Berikut ini misi dari CV.Lumpur Mas adalah sebagai berikut :

1. Berkomintem untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen baik itu kualitas barang dan kepuasan pelanggan

2. Kualitas barang dan kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama untuk menjaga kompetensi dan daya saing perusahaan.

2.1.3 Logo Perusahaan

Berikut ini adalah logo dari CV.Lumpur Mas yang dapat dilihat pada Gambar 2.1

Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini adalah struktur organisasi yang terdapat di CV.Lumpur Mas yang dapat dilihat pada Gambar 2.2

Direktur

Manager

Administrasi Operasional Inventori Pemasaran

(25)

13

Deskripsi Tugas

Berikut ini adalah deskripsi tugas dari masing-masing jabatan yang tertera dalam struktur organisasi :

1. Direktur mempunyai kewenangan untuk mengetahui seluruh kegiatan perusahaan dan menentukan arah tujuan perusahaan. 2. Manager memiliki tanggung jawab terhadap seluruh proses yang

terjadi di perusahaan, menentukan strategi bisnis perusahaan. 3. Administrasi adalah bagian yang bertugas untuk menangani

masalah keuangan, administrasi, serta orang yang melakukan interaksi langsung dengan konsumen.

4. Operasional adalah bagian yang bertugas untuk mengelola operasional dilapangan seperti melakukan pengiriman barang berdasarkan yang telah dipesan oleh pelanggan.

5. Inventori adalah bagian yang bertugas untuk mengelola inventori barang seperti stok, kategori produk dan produk.

6. Pemasaran adalah bagian perusahaan yang bertugas untuk menentukan strategi pemasaran dan melakukan pendekatan langsung dengan konsumen maupun calon konsumen, seperti memberikan tawaran – tawaran mengenai produk atau barang yang dijual diperusahaan.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori yang menjadi dasar pembangunan Sistem Informasi Customer Relationship Management di CV.Lumpur Mas. Teori-teori yang digunakan dalam pembangunan sistem ini antara lain sistem informasi, customer relationship management, item collaborative

filltering, framework of dynamic crm, sms gateway dan perangkat lunak

(26)

Pengertian Sistem

Perancangan suatu sistem informasi diarahkan kepada pemanfaatan teknologi

secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang membentuk

jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Pengertian sistem menurut

Jogiyanto adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu[15], sedangkan menurut Al-Bahra, sistem

merupakan bagian-bagian yang saling berkaitan dan beroperasi bersama untuk

mencapai beberapa sasaran atau maksud[15]. Sehingga berdasarkan pengertian

sistem menurut Jogiyanto dan Al-Bahra dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan

gabungan prosedur-prosedur yang saliing berhubungan dan berkaitan serta

beroperasi bersama untuk mencapai tujuan maupun sasaran yang ingin dicapai.

Pengertian Informasi

Perngertian Iskandar,informasi tidak dapat dipisahkan dari pengertian data.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah pernyataan, simbol maupun bahasa

yang disepakati secara umum dalam mempresentasikan suatu objek, kegiatan, konsep

kesatuan nyata yang menggambarkan suatu kejadian. Informasi dapat didefinisikan

sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

yang menerimanya[2]. Sedangkan pengertian lain menurut Hanif, informasi adalah

data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermafaat

dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang[15]. Berdasarkan pengertian

informasi menurut Iskandar dan Hanif sehingga dapat disimpulkan bahwa sebuah

informasi itu berupa data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna sehingga

dapat berarti bagi penerimanya dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

Pengertian Sistem Informasi

Pengertian Sitem Informasi menurut Jogiyanto adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan[15].

Sedangkan menurut Kadir sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja,

informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai

(27)

15

menurut Jogiyanto dan Kadir dapat disimpulkan bahwa sistem infomasi adalah

sebuah sistem yang mempertemukan kebutuhan transaksi, mendukung operasi dan

bersifat manajerial yang diorganisasikan dengan teknologi informasi untuk mencapai

tujuan dalam sebuah organisasi.

Customer Relationship Management

Customer relationship management sudah ada pada tahun 1990 dan terus

berkembang menjadi sebuah gebrakan baru untuk dunia marketing, dikarenakan mudahnya konsumen untuk mengakses dan mendapatkan pengetahuan informasi barang yang beredar dipasaran, Dengan pengetahuan yang lebih baik membuat konsumen menjadi lebih pandai dan selektif dalam membeli barang, hal menimbulkan sebuah kendala bagi perusahaan dimana setiap perusahaan harus berjuang untuk mempertahankan konsumen yang ada. Saat ini konsumen bisa berpindah ke produk sejenis yang diinginkan dengan mudah. Hal-hal tersebut membuat perusahaan mulai menganut kembali CRM untuk meningkatkan penjualan perusahaan.

CRM sendiri memiliki arti dan pemahaman yang berbeda dari berbagai sisi menurut , CEO of Quadriga Consulting Peel mendefinisikan “CRM merupakan hubungan secara alami antara konsumen dan supplier serta membina hubungan yang terjadi dengan seksama. Disetiap pertukaran yang dilakukan, bukan hanya terjadi pertukaran barang dan jasa menjadi uang saja, namun juga komunikasi. Tantangan untuk seluruh supplier adalah untuk memaksimalkan komunikasi antara kedua belah pihak yang bersangkuatan agar tercipta hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan[3]. Definisi lain menurut Mira Afriana menyebutkan bahwa Costumer Relationship Management (CRM)

merupakan strategi untuk memperoleh, mengkonsolidasi, menganalisa data, untuk kemudian digunakan untuk berinteraksi dengan customer, dengan demikian akan tercipta suatu pandangan yang komprehensif terhadap customer dan hubungan yang lebih baik dengan customer[1]. Berdasarkan pengertian CRM menurut CEO of Quadriga Consulting Peel dan Mira Afriana dapat disimpulkan bahwa customer

(28)

dan perusahaan dengan cara memperoleh, mengkosolidasi dan menganalisa data yang menghasilkan strategi yang digunakan untuk berinteraksi dengan customer.

Selain itu CRM merupakan strategi tentang bagaimana mengoptimalkan profitabilitas melalui pengembangan kepuasan pelanggan. CRM menitikberatkan pada semua hal yang terkait dengan fokus pada pelanggan[14]. Maka dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa CRM merupakan salah satu cara untuk menjaga hubungan baik dengan customer dengan cara memperoleh data serta menganalisa data yang menitikberatkan pada semua hal yang terkait dengan fokus pada pelanggan untuk dimanfaatkan dalam proses hubungan dengan pelanggan sehingga dapat menjalin hubungan lebih erat dan saling menguntungkan.

Agar sebuah perusahaan dapat melakukan CRM dengan baik perlu mempersiapkan teknologi dan prosedur untuk meningkatkan hubungan dengan konsumen untuk meningkatkan penjualan. CRM memiliki 3 komponen utama[3]:

1. Customer atau konsumen merupakan satu-satunya sumber untuk sebuah

perusahaan yang memberikan kontribusi keuntungan dan pertumbuhan bagi perusahaan, tetapi konsumen baru bias dianggap baik jika mampu memberikan kontribusi laba dengan sumber daya yang minimal. Sulit untuk menentukan konsumen mana yang sesunggunya karena keputusan untuk membeli konsumen sangat dipengruhi oleh berbagai macam faktor. Saat ini informasi teknologi dapat digunakan untuk mencari dan mengatur konsumen dengan kata lai CRM bias dibilang pendekatan pemasaran yang berdasarkan informassi dari konsumen.

2. Relationship, hubungan antara perusahaan dan konsumen membutuhkan

komunikasi dua arah dari konsumen dan interaksi langsung dengan konsumen. Hubungan antara perusahaan dan konsumen bias dibedakan menjadi hubungan jangka pendek atau jangka panjang, berkelanjutan atau sementara, berulang atau sekali waktu. Hubungan bisa dikondisikan

(29)

17

3. Management, Pada dasar CRM bukan hanya ada untuk divisi marketing.

Sistem ini diberlangsungkan dengan bantuan dari seluruh divisi perusahaan dan kesiapan perubahan budaya bagi perusahaan serta orang-orang perusahaan. Informasi yang digali dan diteliti mengenai konsumen diubah menjadi sebuah pengetahuan yang menjadi sebuah kunci untuk mengambil kesempatan yang ada di dalam persaing-an.

CRM memliki sebuah cara kerja yang berbeda dan memrlukan waktu untuk meneliti dan meolah data yang diperoleh dari lapangan untuk memperoleh sebuah pengertian mengenai pattern dan behavior dari konsumen[3].

1. Mengumpulkan data dan informasi mengenai konsumen

Untuk mendapatkan konsumen baru dan mendapatkan data dari konsumen secara lengkap itu adalah cara pada umumnya, tetapi yang dimaksud data yang akan diambil adalah mengambil inormasi dan data dari transaksi yang telah dilakukan dengan pembeli sehingga dapat menyimpulkan apa yang dinginkan dan apa yang dicari oleh konsumen tersebut berdasarkan kebiasaan dari konsumen.

2. Melakukan analisa data dan memprediksi perilaku konsumen

Perusahaan melakukan analisa data dan informasi ini untuk mencatat mengenai ketertarikan dan pilihan konsumen. Lebih jauh lagi analisa yang dilakukan mengamati tentang purchasing patterns yang berbasis dari data transaksi yang sebelumnya untuk memprediksi barang yang akan dibeli di masa depan. Data-data tersebut akan sangt penting untuk memudahkan marketing mengambil keputusan.

3. Mengapplikasikan hasil dan solusi dari analisis

Perusahaan selalu melakukan sebuah kampanye dan produksi yang berbasis dari analisa dan hipotesis, kemudian melakukan promosi produksi memalu berbagi cara, serta melakuakan follow-up konsumen lama untuk membeli produk baru tersebut.

(30)

pencapaian yang dicapai dari tujuan asli yang telah direncanakan dan melakukan revisi dari hipotesis sesuai dengan hasil yang telah didapat dari lapangan. Setelah semua proses telah dilalui perusahaan akan mengulangi proses yang sama untuk mendapatkan hasil lebih baik. Setiap perusahaan melakuan sebuah system dengan harap untuk mecapai kondisi yang lebih baik baik dari segi financial dan segi reputasi adapun tujuan dari CRM adalah:

1. Meningkatkan revenue

2. Meningkatkan kepuasaan konsumen 3. Mengurangi biaya sales dan distribution 4. Meminimalkan biaya untuk costumer support

Tujuan dari CRM bukan hanya terbatas pada menekan biaya untuk promosi dan distribusi tetapi tujuan utama CRM adalah untuk[3]:

1. Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan dan mendapatkan konsumen

2. Memaksimalkan lifetime value untuk setiap konsumen

3. Meningkatkan kualitas layanan tanpa mening-katkan biaya untuk pelayanan

Teknologi Customer Relationship Management

Sebuah definisi standar mengenai komponen teknologi CRM diberikan oleh META Group di dalam “The Customer Relationship Management Ecosystem”.

Kategorisasi ini bertujuan untuk lebih memahami bagaimana suatu strategi CRM dan teknologinya mampu menyediakan seluruh arsitektur secara menyeluruh yang terfokus pada layanan konsumen. Ada tiga tipe utama dari teknologi CRM yaitu[4]: 1. Operational CRM, yang dikenal sebagai CRM “front office”. Operational

CRM merupakan area dimana terjadi hubungan dengan konsumen secara langsung. Otomasi dari proses bisnis yang terintegrasi yang melibatkan

(31)

19

CRM kemudian juga dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu e-CRM dan m-CRM.

2. Collaborative CRM, merupakan bentuk perluasan dari CRM tradisional.

Collaborative CRM berkaitan dengan manajemen hubungan antara

stakeholder eksternal, seperti supplier, distributor, dan reseller. Aplikasi utama dari collaborative CRM adalah enterprise portal yang berbasis pada infrastruktur dan perangkat lunak manajemen hubungan mitra (partner

relationshiop management software) yang memberikan akses kepada

konsumen, reseller, dan mitra bisnis melalui internet.

3. Analytical CRM yang dikenal sebagai CRM “back office” atau “strategic

CRM. Analytical CRM biasanya berhubungan dengan penggunaan data secara efektif, efisien dan strategis sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat bagi pihak manajemen. Pengambilan keputusan dilaksanakan setelah melalui proses analisis, pemodelan, dan evaluasi terhadap data yang tersimpan di basis data untuk menghasilkan sebuah hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dan konsumennya. Contoh dari Analytical CRM adalah business intelligence

seperti data warehouse, OLAP, data mining. Kerangka Kerja CRM

Kerangka kerja CRM adalah persepektif pelanggan dan organisasi dalam penerapan CRM. Salah satu kerangka kerjai CRM yaitu Dynamic CRM.

2.2.4.2.1 Dynamic CRM

Dynamic-CRM yang dikembangkan Chung-Hoon Park dan Young-Gul

(32)

Secara garis besar, Dynamic-CRM sebenarnya menggambarkan serangkaian fase yang harus dilakukan suatu organisasi dalam mencapai manajemen pelanggan yang sesuai dengan bisnis utama perusahaan tersebut. Kerangka kerja ini bisa dianggap pattern atau model acuan suatu organisasi dalam meningkatkan maturitas manajemen pelanggan mereka. Dalam kerangka kerja tersebut terdapat beberapa fase antara lain [17]:

1. Relationship Phase, fase ini merupakan terdiri dari beberapa tahap dalam menentukan fitur dalam pembangunan sistem ini, tahap ini terdiri dari tiga tahap yaitu Acquisition, Retention, dan Expansion

a. Acquisition

Tahap ini merupakan merupakan strategi bisnis dengan memberikan kesan baik kepada calon pelanggan agar calon pelanggan tertarik untuk melakukan transaksi.

b. Retention

Tahap ini merupakan suatu proses dimana perusahaan berusaha melakukan strateginya dalam mempertahankan pelangganya

c. Expansion

Layanan yang diberikan untuk menjadikan hubungan yang lebih baik dengan pelanggan yang telah ada dengan cara mendengar

(33)

21

keinginan pelanggan dan melayani pelanggan dengan baik agar terciptanya customer yang loyal terhadap organisasi.

2. Dynamic Relationship Management, tahap ini menjelaskan mengenai hal-hal apa saja yang dilakukan dalam memenuhi fitur yang akan dibangun, biasanya berupa perhitungan maupun langkah yang dilakukan untuk mendukung pembangunan sistem yang akan dibangun. Pada tahap ini terdapat tiga tahapan yaitu relationship initiation, relationship value analysis, dan relationship positioning.

a. Relationship Initiation

Pada tahap inisiasi organisasi melakukan pendataan terhadap pelanggan, biasanya dengan pendaftaran keanggotaan. Setelah mendata pelanggan, organisasi dapat menyimpulkan informasi tentang penawaran apa yang tepat bagi pelanggan tersebut (for-the-customer). Setelah periode tertentu pelanggan merasa puas dengan apa yang ditawarkan organisasi, maka hubungan dengan pelanggan bisa meningkat menjadi core customer.

b. Relationship Value Analysis

Bagian ini adalah proses penganalisisan hubungan pelanggan dari kedua sudut pandang baik itu pelanggan ataupun dari sudut organisasi. Pada fase ini terjadi hubungan psikologis antara pelanggan dengan organisasi. Biasanya ini terjadi dengan pemberian diskon pada pelanggan saat melakukan pembelian dalam jumlah besar, secara tidak langsung loyalitas pelanggan meningkat. Customer value adalah kumpulan dari benefit relationship yang menguntungkan secara ekonomi dan psikologis..

c. Relationship Positioning

(34)

secara otomatis akan meningkatkan nilai pelanggan. Selain itu agar tetap adil organisasi juga harus mengevaluasi hubungan dengan pelanggan dari sudut pandang benefit yang didapatkan. Jika hubungan seperti ini terus berlanjut maka antara customer dan organisasi akan terbentuk komitmen yang kuat baik transactional maupun nontransactional dan hubungan berkembang ke tahap relationship commitment.

3. Customer Information Type, tahap ini menjelaskan mengenai informasi apa saja yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem ini maupun informasi yang akan didapatkan baik itu untuk perusahaan maupun untuk customer

jenis informasi yang terdapat pada framework ini ada tiga jenis yaitu

Of-the-customer information, For-Of-the-customer information, dan

By-the-customer information.

a. Of - the - Customer Information (informasi mengenai pelanggan) Informasi mengenai data personal dan data transaksi pelanggan. Informasi dalam kategori ini sering dikenal sebagai database marketing dan target marketing.

b. For - the - Customer Information (informasi untuk pelanggan) Informasi mengenai produk, layanan, dan informasi perusahaan yang dianggap penting oleh pelanggan. Informasi ini bisa saja disalurkan melalui berbagai media komunikasi dalam bentuk direct mail, auto response system, dan situs internet.

(35)

23

Sistem Rekomendasi

Sistem rekomendasi menurut Hadi Susanto merupakan sistem yang bertujuan untuk memperkirakan informasi yang menarik bagi penggunanya dan juga membantu calon konsumen dalam memutuskan barang apa saja yang akan dibelinya[6]. Sedangkan menurut David Eko Wibowo, Sistem rekomendasi merupakan sistem yang mengaplikasikan berbagai macam teknik pencarian pengetahuan untuk mengatasi masalah pembuatan rekomendasi secara personal[13]. Berdasarkan pengertian sistem rekomendasi berdasarkan Hadi Susanto dan David Eko Wibowo dapat disimpulkan bahwa sistem rekomendasi merupakan sistem yang mengaplikasikan berbagai macam teknik pencarian pengetahuan untuk memperkirakan informasi yang menarik bagi penggunanya.

Collaborative Filtering

Collaborative filtering melakukan penyaringan data berdasarkan kemiripan

karakteristik konsumen sehingga mampu memberikan informasi yang baru kepada konsumen karena sistem memberikan informasi berdasarkan pola satu kelompok konsumen yang hampir sama. Perbedaan minat pada beberapa anggota kelompok menjadikan sumber informasi baru yang mungkin bermanfaat bagi anggota kelompok lainnya.

Secara umum proses pemberian rekomendasi terdiri atas tiga langkah, yaitu: 1. Penemuan similar user.

2. Pembuatan ketetanggaan (neighborhood),

3. Penghitungan prediksi berdasarkan tetangga yang dipilih.

Collaborative filtering menghasilkan prediksi atau rekomendasi bagi pengguna atau pelanggan yang dituju terhadap satu item atau lebih. Item dapat terdiri atas apa saja yang dapat disediakan manusia seperti misalnya buku, film, seni, artikel, atau tujuan wisata[7]. Rating dalam collaborative filtering dapat berbentuk[13] :

(36)

2. Binary ratings adalah penilaian yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan setuju atau tidak setuju dan baik atau buruk.

3. Unary ratings adalah penilaian yang diindikasikan dari kegiatan pengguna

seperti melihat ataupun membeli sebuah barang.

Tidak tersedianya rating mengindikasikan tidak terdapat informasi yang menghubungkan pengguna dengan item. Rating dapat dikumpulkan secara eksplisit, implisit, ataupun gabungan antara eksplisit dan implisit. Rating eksplisit yaitu rating yang didapatkan pada saat pelanggan/pengguna diminta menyediakan opini terhadap item tertentu. Rating implisit yaitu rating yang didapatkan melalui aksi yang dilakukan pelanggan.

Collaborative Filtering ini dibagi menjadi dua kelas yaitu user-based dan item-based [7]:

1. User-Based Collaborative Filtering User-based nearest neighbour

algorithm menggunakan teknik statistika untuk menemukan

sekumpulan pengguna, dikenal sebagai tetangga (neighbour), yang memiliki sejarah setuju dengan pengguna yang menjadi sasaran. Setelah sekumpulan tetangga terbentuk, sistem menggunakan algoritma yang berbeda untuk menggabungkan kesukaan neighbours untuk menghasilkan prediksi atau rekomendasi N-teratas untuk activeuser.

2. Item-to-Item Collaborative Filtering Item-based collaborative filtering

merupakan metode rekomendasi yang didasari atas adanya kesamaan antara pemberian rating terhadap suatu produk dengan produk yang dibeli. Dari tingkat kesamaan produk, kemudian dibagi dengan parameter kebutuhan pelanggan untuk memperoleh nilai kegunaan produk. Produk yang memiliki nilai kegunaan tertinggilah yang kemudian dijadikan rekomendasi. Metode ini muncul sebagai solusi untuk beberapa permasalahan pada user-based collaborative filtering

yaitu pada masalah keterbatasan (sparsity) dan skalabilitas serta masalah waktu dan memori.

(37)

25

1. Menentukan nilai distace

Perhitungan pertama yang dilakukan sebelum menghitung

similarity adalah menghitung nilai distace (Dis) untuk mengetahui jarak setiap produk. Menghitung nilai distance dapat menggunakan rumus :

Rumus 2.1 Rumus menghitung nilai distace [8]

Dimana : nilaiprodukperson = nilai dari produk orang yang akan diberikan rekomendasi.

nilaiprodukotherperson = nilai dari produk orang yang akan dibandingkan.

2. Menghitung nilai similarity

Setelah mendapatkan nilai distace maka dapat dilanjutkan dengan menghitung nilai similarity untuk mengetahui tingkat kesamaan antara orang yang akan diberikan rekomendasi dengan pelanggan lain. Perhitungan nilai similarity dapat menggunakan rumus :

3. Perhitungan nilai rekomendasi

Langkah terakhir adalah dengan menghitung nilai rekomendasi untuk setiap produk, dan akan mengambil nilai rekomendasi paling tinggi akan diutamakan untuk direkomendasikan.

Dis = (nilaiprodukperson – nilaiprodukotherperson)2

Simotherperson = 1 / ( 1 + jumlah Dis )2 Rumus 2.2 Rumus menghitung similarity[8]

(38)

Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak (software) pendukung sangatlah dibutuhkan dalam

membangun sistem aplikasi peramalan ini, karena sistem aplikasi yang akan dibangun

ini membutuhkan beberapa program aplikasi yang digunakan untuk menghasilkan

program aplikasi yang lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna. Adapun

program aplikasi yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak ini adalah PHP

dan DBMS MySQL.

Personal Home Page (PHP)

Personal Home Page (PHP) adalah salah satu bahasa sever-side yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dahulunya merupakan proyek pribadi dari Rasmus Lerdorf (dengan dikeluarkannya php versi 1) yang digunakan untuk membuat home page pribadinya. Versi pertama ini berupa kumpulan script PERL. Untuk versi keduanya, Rasmus menulis ulang script-script PERL tersebut menngunakan bahasa C, kemudian menambahkan fasilitas untuk form html dan koneksi MYSQL.

PHP merupakan bahasa script yang digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script

tersebut dijalankan.Oleh karena itu, spesifikasi server lebih berpengaruh pada eksekusi dari script PHP daripada spesifikasi client. Namun tetap diperhatikan bahwa halaman web yang dihasilkan tentunya harus dapat dibuka oleh browser pada client. PHP masuk kedalam kategori server-side scripting dimana browser pada client tidak lagi bertanggung jawab dalam menjalankan kode- kode PHP, melainkan web server proses ini diilustrasikan kedalam gambar berikut .

(39)

27

server yang mampu mengartikan kode-kode PHP dan memberikan output dalam kode

HTML. Setiap kode PHP dapat memberikan output kode HTML yang berbeda,

tergantung pada jenis request dari client (browser). Proses tersebut membangkitkan

halaman HTML secara dinamis lalu dikirimkan kembali ke client (browser) untuk

merespon terhadap request yang sebelumnya telah dikirimkan. Pemrograman disisi

server biasanya digunakan untuk membuat sebuah website yang interaktif yang

dihubungkan kedalam basis data atau data store lain. server yang mampu mengartikan

kode-kode PHP dan memberikan output dalam kode HTML. Setiap kode PHP dapat

memberikan output kode HTML yang berbeda, tergantung pada jenis request dari client

(browser). Proses tersebut membangkitkan halaman HTML secara dinamis lalu

dikirimkan kembali ke client (browser) untuk merespon terhadap request yang

sebelumnya telah dikirimkan. Pemrograman disisi server biasanya digunakan untuk

membuat sebuah website yang interaktif yang dihubungkn kedalam basis data atau data

store lain.

MySQL

MySQL adalah Relational Database Managemen Sistem (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public Licence). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakannya, tapi tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat Closed Source atau komersial.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structur Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

(40)

SMS Gateway

SMS Gateway adalah teknologi mengirim, menerima dan bahkan mengolah

sms melalui komputer dan sistem komputerisasi (software). SMS merupakan salah satu fitur pada handphone yang pasti digunakan oleh pengguna (user), baik untuk mengirim, maupun untuk menerima sms.Selain harganya terjangkau, sms juga praktis, dapat dibaca kapan saja (berbeda dengan telepon yang harus diakses pada saat itu juga) .

Bagi perusahaan yang melek teknologi, hal ini dimanfaatkan dengan baik dalam hal pemasaran dan pengumuman terhadap customer (pelanggan) perusahaan mereka. Data nomor handphone disimpan dalam database perusahaan dan ketika terdapat pengumuman / promo, perusahaan dapat memanfaatkan sms gateway

dalam proses informasinya (harga murah, cepat, dan mudah) dengan menggunakan sistem komputerisasi[9].

Data Flow Diagram

Data flow diagram adalah suatu grafik yang menjelaskan sebuah sistem dengan menggunakan bentuk-bentuk dan simbol-simbol untuk menggambarkan aliran data dari proses-proses yang saling berhubungan. Data flow diagram ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.

Dengan kata lain, data flow diagram adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. Data flow diagram ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program[10].

Entity Relationship Diagram

(41)

29

ERD pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen yang dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak CASE. Komponen – komponen yang termasuk dalam ERD antara lain, adalah[10]:

1. Entitas (Entity)

Sebuah barang atau obyek yang dapat dibedakan dari obyek lain. 2. Relasi (Relationship)

Asosiasi 2 atau lebih entitas dan berupa kata kerja. 3. Atribut (Attribute)

Properti yang dimiliki setiap entitas yang akan disimpan datanya. 4. Kardinalitas (Kardinality)

Angka yang menunjukkan banyaknya kemunculan suatu obyek terkait dengan kemunculan obyek lain pada suatu relasi. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa:

1. Modalitas (Modality) adalah Partisipasi sebuah entitas pada suatu relasi, 0 jika partisipasi bersifat “optional”/parsial, dan 1 jika partisipasi bersifat “wajib”/total.

2. Total constraint adalah constraint yang mana data dalam entitas yang memiliki constraint tersebut terhubung secara penuh ke dalam entitas dari relasinya.

Business Process Modeling Notation (BPMN)

BPMN adalah standar untuk memodelkan proses bisnis dan proses-proses web services. BPMN menyediakan notasi yang dapat dengan mudah dipahami oleh semua pengguna bisnis, termasuk juga analis bisnis yang menciptakan draf awal dari proses sampai pengembang teknis yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan teknologi yang digunakan untuk menjalankan proses-proses tersebut[11].

Kategori dasar dari elemen BPD adalah: 1. Flow Objects

2. Connecting Objects

(42)

4. Artifacts

Flow Object dibagi menjadi 3, yaitu event, activity dan gateway. Berikut penjelasannya[11] :

1. Event digambarkan dengan sebuah lingkaran dan merupakan sesuatu yang

“terjadi” selama berlangsungnya proses bisnis. Event-event ini mempengaruhi aliran proses dan biasanya memiliki penyebab (trigger) atau hasil (result). Event adalah lingkaran dengan pusat terbuka untuk memungkinkan pembedaan trigger dan result yang berbeda. Terdapat tiga tipe

event berdasarkan kapan mereka mempengaruhi aliran yaitu Start,

Intermediate, dan End

2. Activity ditunjukkan dengan persegi panjang dengan ujung-ujung bulat dan

merupakanbentuk umum untuk pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan. Sebuah aktivitas dapat berdiri sendiri atau gabungan. Tipe dari aktivitas adalah task dan sub process yang dibedakan dengan tanda + pada bagian tengah bawah dari bentuk tersebut.

3. Gateway digambarkan dengan bentuk seperti belah ketupat dan digunakan

untuk mengontrol percabangan dan penggabungan Sequence Flow. Jadi, gateway menentukan keputusan tradisional, penggabungan, dan penggabungan aliran. Internal Markers akan menentukan perilaku dari kontrol.

Gambar 2.4 Simbol Start, Intermediate, dan End[11]

(43)

31

ConnectingObject adalah elemen yang menghubungkan flowobject.

ConnectingObject juga memiliki tiga jenis elemen yaitu :

1. Alur Sequence (Sequence flow) digunakan untuk menunjukkan urutan yang kegiatan akan yang dilakukan dalam sebuah proses.

2. Alur Pesan (Messege Flow) digunakan untuk menunjukkan aliran pesan antara dua entitas yang siap untuk mengirim dan menerima.

3. Asosiasi (Association) digunakan untuk asosiasi data, informasi dan artefak dengan aliran benda.

Swimlanes digambarkan dengan bentuk garis yang memisahkan dan

mengelompokkan aktor (pelaku yang berinteraksi dengan system). Banyak metodologi pemodelan menggunakan konsep swimlanes sebagai mekanisme untuk membagi kategori visual yang menggambarkan kemampuan fungsional atau tanggung jawab yang berbeda.

BPMN mendukung swimlanes dengan dua bentuk swimlaneobjects

yaitu pool yang mewakili partisipan dalam sebuah proses dan lane yaitu sub-bagian dalam sebuah pool dan akan menambah panjang dari pool baik vertikal ataupun horisontal. Lanes digunakan untuk mengatur dan mengkategorikan aktivitas.

Artifacts adalah elemen yang digunakan untuk memberikan informasi

tambahan dari sebuah proses. BPMN dirancang untuk memungkinkan pemodel dan alat pemodelan fleksibilitas untuk memperluas notasi dasar dan menyediakan kemampuan untuk konteks tambahan yang tepat untuk situasi pemodal tertentu, seperti misalnya pasar vertikal contoh: asuransi dan perbankan. Berbagai Artifacts dapat ditambahkan ke dalam diagram sesuai

Gambar 2.6 Simbol SequenceFlow, MessageFlow dan Association[11]

(44)

dengan konteks dari proses bisnis yang dimodelkan. Versi BPMN saat ini memiliki tiga tipe Artifacts, yaitu:

1. Data object: mekanisme untuk menunjukkan bagaimana data dibutuhkan atau diproduksi oleh aktivitas. Data object

dihubungkan dengan aktivitas melalui Associations.

2. Group: diwakili dengan persegi panjang dengan ujung bulat yang digambarkan dengan garis putus-putus. Group dapat digunakan untuk tujuan dokumentasi atau analisis, tetapi tidak mempengaruhi SequenceFlow.

3. Annotation: mekanisme untuk pemodel memberikan informasi teks tambahan untuk pembaca dari diagram BPMN.

Pengujian Black Box

Metode Black Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program[12].

Black Box dapat menemukan kesalahan dalam kategori berikut :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam strutur data atau akses basisdata eksternal

4. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

5. Validitas fungsional

6. Kesensitifan sistem terhadap nilai input tertentu

7. Batasan dari suatu data

(45)

33

Tipe dari Black Box Testing adalah sebagai berikut [12]:

1. Equivalence class partitioning

a. Bagi domain Input ke dalam beberapa kelas yang nantinya akan

dijadikan sebagai kasus uji.

b. Kelas yang telah terbentuk disajikan sebagai kondisi input dalam

kasus uji.

c. Kelas tersebut merupakan himpunan nilai-nilai yang valid dan tidak

valid.

d. Kondisi input bisa merupakan suatu range, harga khusus, suatu

himpunan, atau suatu boolean.

e. Bila kondisi input berupa suatu range, maka input kasus ujinya satu

valid dan dua yang invalid.

f. Bila kondisi input berupa suatu harga khusus, maka input kasus ujinya

satu valid dan dua yang invalid.

g. Bila kondisi input berupa suatu anggota himpunan, maka input kasus

ujinya satu valid dan dua yang invalid.

2. Sample testing

Melibatkan sejumlah nilai yang dipilih dari data masukan kelas

ekivalensi

a. Integrasikan nilai tersebut ke dalam kasus uji

b. Nilai yang dipilih dapat berupa konstanta atau variabel Limit Testing

c. Kasus uji yang memproses nilai batas (atau titik singular)

d. Nilai batas disimpulkan dari kelas ekivalensi dengan mengambil nilai

yang sama atau mendekati nilai yang membatasi kelas akivalensi

tersebut

e. Limit test also juga melibatkan data keluaran dari ekivalensi kelas

f. Pada kasus segi tiga, misalnya limit testing mencoba untuk mendeteksi

apakah a+b >= c dan bukan a + b > c

g. Bila kondisi input menentukan suatu range, maka kasus ujinya harus

(46)

dengan nilai batas. Misal bila rangenya antara [-1.0, +1.0], maka input

untuk kasus ujinya adalah -1.0, 1.0, -1.001,1.001

h. Bila kondisi inputnya berupa harga khusus kasaus ujinya harus

mencakup nilai minimum dan maksimum. Misal suatu file dapat terdiri

dari 1 to 255 record, maka kasus ujinya harus mencakup untuk nilai 0,

1, 255 and 256, atau uji saat keadaan record kosong dan record penuh.

3. Robustnesstesting

Data dipilih dari luar range yang didefinisikan. Tujuan pengujian

ini adalah untuk membuktikan tidak adanya kejadian yang katastropik

yang dihasilkan akibat adanya keabnormalan.

4. Behaviortesting

Suatu pengujian yang hasilnya hanya dapat dievaluasi per sub

program, tidak bisa dilakukan per modul.

Application Programming Interface (API)

API adalah sekumpulan perintah, fungsi, komponen, dan protokol yang disediakan oleh sistem operasi ataupun bahasa pemrograman tertentu yang dapat digunakan oleh programmer saat membangun perangkat lunak.

Dalam API terdapat fungsi-fungsi atau perintah-perintah untuk menggantikan bahasa yang digunakan dalam system calls dengan bahasa yang lebih terstruktur dan mudah dimengerti oleh programmer.

Keuntungan menggunakan API: 1. Probabilitas

API dapat digunakan untuk bahasa pemrograman ataupun untuk sistem operasi mana saja asalkan paket-paket API sudah terpasang.

2. Lebih Mudah Dimengerti

(47)

157 BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem

Setelah sistem dianalisis dan didesain secara terperinci maka selanjutnya akan dilakukan tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap penerapan hasil analisis dan perancangan sistem. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul-modul perancangan sehingga pengguna sistem dapat memberikan masukan-masukan terhadap pengembangan sistem.

4.1.1 Implementasi Perangkat Lunak

Implementasi perangkat lunak menjelaskan perangkat lunak yang digunakan untuk implementasi sistem Informasi Customer Relationhsip

Management di CV.Lumpur Mas. Perangkat lunak yang digunakan untuk

implementasi sistem dapat dilihat pada Tabel 4.1.

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows 7

2 RAM 2048Mb

3 VGA 358Mb

4 Web Server 150Mb

5 Database Server MySQL

6 Code Editor Sublime Text 2

4.1.2 Implementasi Perangkat Keras

Implementasi perangkat keras menjelaskan perangkat keras yang digunakan untuk implementasi sistem Informasi Customer Relationhsip Management di CV.Lumpur Mas. Perangkat keras yang digunakan untuk implementasi sistem dapat dilihat pada Tabel 4.2.

No. Perangkat Keras Spesifikasi

1. Processor 1.80 GHz

2. Memori 2 GB

3. Harddisk 500 GB

4. VGA 1024 MB

5. Monitor 14”

6. Mouse Optical Mouse

7. Keyboard Standard

Tabel 4.1 Implementasi Perangkat Lunak

(48)

4.1.3 Implementasi Basis Data

Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan DBMS MySQL. Implementasi basis data dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut:

1. Tabel kategori_produk

Tabel ketegori_produk digunakan untuk menyimpan data kategori produk. Struktur tabel kategori produk dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Nama Tabel SQL

ketegori_produk

CREATE TABLE `kategori_produk` ( `id_kategori` int(11) NOT NULL, `nama_kategori` varchar(30) NOT NULL, `status_hapus` char(1) DEFAULT '1', PRIMARY KEY(`id_kategori`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=utf8;

2. Tabel produk

Tabel produk digunakan untuk menyimpan data produk. Struktur tabel produk dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Nama

Tabel SQL

produk

CREATE TABLE `produk` ( `id_produk` int(11) NOT NULL, `nama_produk` varchar(50) NOT NULL, `harga` int(11) DEFAULT NULL, `status_produk` char(2) DEFAULT 'TD', `diskon` int(2) NOT NULL DEFAULT '0', `url` varchar(255) DEFAULT 'default.jpg', `status_hapus` char(1) DEFAULT '1', `id_kategori` int(11) DEFAULT NULL, `kode_produk` varchar(8) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY(`id_produk`),

CONSTRAINT `constraint_id_kategori` FOREIGN KEY (`id_kategori`) REFERENCES `kategori_produk` (`id_kategori`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=utf8;

Tabel 4.3 Implementasi Tabel Kategori Produk

(49)

159

3. Tabel transaksi

Tabel transaksi digunakan untuk menyimpan data transaksi. Struktur tabel transaksi dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Nama

Tabel SQL

Transaksi

CREATE TABLE `transaksi` ( `id_transaksi` int(11) NOT NULL,

`tgl_transaksi` datetime NOT NULL DEFAULT CURRENT_TIMESTAMP, `status_transaksi` char(2) DEFAULT 'BL',

`nama_garansi` varchar(30) DEFAULT NULL, `telp_garansi` varchar(12) DEFAULT NULL, `total_bayar` int(11) NOT NULL DEFAULT '0', `id_pelanggan` int(11) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY(`id_transaksi`),

CONSTRAINT `constraint_id_pelanggan_trans` FOREIGN KEY

(`id_pelanggan`) REFERENCES `pelanggan` (`id_pelanggan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=utf8;

4. Tabel detail_transaksi

Tabel detail_transaksi digunakan untuk menyimpan data detil transaksi. Struktur tabel detail transaksi dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Nama Tabel SQL

detail_transaksi

CREATE TABLE `detail_transaksi` ( `id_transaksi` int(11) NOT NULL, `id_produk` int(11) NOT NULL, `jumlah_beli` int(3) NOT NULL, PRIMARY KEY( `id_transaksi`),

CONSTRAINT `constraint_id_produk` FOREIGN KEY (`id_produk`) REFERENCES `produk` (`id_produk`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

CONSTRAINT `constraint_id_transaksi` FOREIGN KEY (`id_transaksi`) REFERENCES `transaksi` (`id_transaksi`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=utf8;

5. Tabel detail_pemesanan

Tabel detail_pemesanan digunakan untuk menyimpan data detil pemesanan. Struktur tabel detail pemesanan dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.5 Implementasi Tabel Transaksi

(50)

Nama Tabel SQL

detail_pemesanan

CREATE TABLE `detail_pemesanan` ( `id_pemesanan` int(11) NOT NULL, `id_produk` int(11) NOT NULL,

`jumlah_beli` int(3) NOT NULL DEFAULT '1',CONSTRAINT `detail_pemesanan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_pemesanan`)

REFERENCES `pemesanan` (`id_pemesanan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

PRIMARY KEY(‘id_pemesanan’),CONSTRAINT

`detail_pemesanan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_pemesanan`)

REFERENCES `pemesanan` (`id_pemesanan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

CONSTRAINT `detail_pemesanan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_produk`) REFERENCES `produk` (`id_produk`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

6. Tabel pemesanan

Tabel pemesanan digunakan untuk menyimpan data pemesanan. Struktur tabel pemesanan dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Nama

Tabel SQL

pemesanan

CREATE TABLE `pemesanan` ( `id_pemesanan` int(11) NOT NULL,

`tgl_pemesanan` datetime NOT NULL DEFAULT CURRENT_TIMESTAMP,

`status_pemesanan` char(2) DEFAULT 'BL', `total_bayar` int(11) DEFAULT '0',

`bukti_transfer` varchar(100) DEFAULT NULL, `tgl_pengambilan` datetime DEFAULT NULL, `id_pelanggan` int(11) NOT NULL,

PRIMARY KEY(`id_pemesanan`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

7. Tabel pegawai

Tabel pegawai digunakan untuk menyimpan data pegawai. Struktur tabel user dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Nama

Tabel SQL

pegawai

CREATE TABLE `pegawai` ( `id` int(11) NOT NULL,

`id_pegawai` int(11) NOT NULL, `nama` varchar(30) NOT NULL,

Tabel 4.7 Implementasi Tabel Detail Pemesanan

Tabel 4.8 Implementasi Tabel Pemesanan

(51)

161

`id_user` int(11) DEFAULT NULL, `status_hapus` char(1) DEFAULT '1', PRIMARY KEY(`id`),

CONSTRAINT `constratint_id_user` FOREIGN KEY (`id_user`) REFERENCES `user` (`id_user`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=utf8;

8. Tabel user

Tabel user digunakan untuk menyimpan data user yang digunakan untuk masuk ke sistem. Struktur tabel user dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Nama Tabel SQL

user

CREATE TABLE `user` ( `id_user` int(11) NOT NULL, `username` varchar(15) NOT NULL, `password` varchar(50) NOT NULL, `status_hapus` char(1) DEFAULT '1', PRIMARY KEY(`id_user`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=utf8; 9. Tabel pelanggan

Tabel pelanggan digunakan untuk menyimpan data pelanggan. Struktur tabel pelanggan dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Nama

Tabel SQL

pelanggan

CREATE TABLE `pelanggan` ( `id_pelanggan` int(11) NOT NULL, `nama` varchar(30) NOT NULL, `alamat` varchar(50) DEFAULT NULL, `no_telp` varchar(12) DEFAULT NULL, `email` varchar(50) DEFAULT NULL, `id_user` int(11) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY(`id_pelanggan`),

CONSTRAINT `constratint_id_user_pelanggan` FOREIGN KEY (`id_user`) REFERENCES `user` (`id_user`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=utf8; Tabel 4.10 Implementasi Tabel User

(52)

10.Tabel rekomendasi

Tabel rekomendasi digunakan untuk menyimpan data rekomendasi. Struktur tabel rekomendasi dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Nama

Tabel SQL

rekomendasi

CREATE TABLE `rekomendasi` ( `id` int(11) NOT NULL,

`nama` varchar(30) DEFAULT NULL, `no_telp` varchar(12) DEFAULT NULL, `pesan` varchar(160) DEFAULT NULL,

`kategori_produk` varchar(50) DEFAULT NULL, `status_kirim` char(2) DEFAULT 'BD',

`id_transaksi` int(11) DEFAULT NULL, `id_pesan` int(11) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY(`id`),

CONSTRAINT `rekomendasi_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_transaksi`) REFERENCES `transaksi` (`id_transaksi`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

CONSTRAINT `rekomendasi_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_pesan`) REFERENCES `pesan` (`id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

11.Tabel keluhan

Tabel user digunakan untuk menyimpan data keluhan. Struktur tabel keluhan dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Nama

Tabel SQL

keluhan

CREATE TABLE `keluhan` ( `id_keluhan` int(11) NOT NULL,

`tgl_keluhan` datetime NOT NULL DEFAULT CURRENT_TIMESTAMP, `isi_keluhan` text,

`foto_keluhan` varchar(255) NOT NULL, `foto_struk` varchar(255) NOT NULL, `status` char(2) NOT NULL DEFAULT 'BR', `pesan_respon` text,

`id_pelanggan` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY(`id_keluhan`),

CONSTRAINT `keluhan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_pelanggan`) REFERENCES `pelanggan` (`id_pelanggan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; Tabel 4.12 Implementasi Tabel Rekomendasi

Gambar

Gambar 2.3 Kerangka Kerja Dynamic CRM
Gambar 2.8 Proses Pengujian Black Box[12]
Tabel 4.1 Implementasi Perangkat Lunak
Tabel 4.4 Implementasi Tabel Produk
+7

Referensi

Dokumen terkait

Seiring berkembangnya teknologi informasi, metode pembelajaran berbasis internet menjadi alternatif sarana pembelajaran untuk menyampaikan pelajaran di luar jam sekolah

Berdasarkan hasil observasi di SMAN 13 Bandar Lampung diketahui bahwa nilai rata-rata siswa kelas X pada materi pokok hukum-hukum dasar kimia pada tahun pelajaran 2010/2011

Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disarankan untuk melakukan penelitian yang sama pada tanaman anggrek dewasa yang siap untuk berbunga dengan

Area A, B, C, D dan E pada Peta Daerah Rawan Longsor di Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 kemudian di overlay dengan peta parameter longsor berupa

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahamat dan dan karunia – Nya

[r]

3.5.1 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.. 3.5.2 Merumuskan pendapat tentang teori yang

Loss of lignin and in vitro dry matter digestibility (IVDMD) of wheat straw after 5 weeks of incubation with Auricularia sp., Coriolus versicolor , Lentinus edodes.. and