I. Data Pribadi
Nama : Joshua Christian
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 16 Juni 1995 Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Brigjend Zein Hamid Komp Sado
Permai No. 55, Medan
Telepon : 082233514069
II. Riwayat Pelatihan
1. Tahun 1999-2002 : PG/TK Sutomo 2 Medan 2. Tahun 2002-2008 : SD Methodist-2 Medan 3. Tahun 2008-2011 : SMP Methodist-2 Medan 4. Tahun 2011-2013 : SMA Methodist-2 Medan
III. Riwayat Kepanitiaan
1. Anggota PT dalam Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2559 B.E FK USU tahun 2015.
R18 2 1 3 2 1 1
S19 3 1 3 2 3 2
T20 3 1 3 1 3 1
U21 2 1 3 2 2 1
Daftar Pustaka
1. World Cancer Report 2014. WHO Report 2014.Dikutip dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en/
2. Sofian A. Kanker Endometrium. In Aziz MF, A, Saifuddin AB, editors. Onkologi Ginekologi : Buku Acuan Nasional. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2006. p. 456-467.
3. American Cancer Society. Cancer Facts and Figures 2008.2008.Dikutip dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3259524/
4. Ries L, Melbert D, Krapcho M, et al. SEER Cancer Statistics Review, 1975-2005.2008. Dikutip dari http://seer.cancer.gov/csr/1975_2005/
5. Merill RM. Impact of hysterectomy and bilateral oophorectomy on race-specific rates of corpus, cervical, and ovarian cancers in the United States. Ann Epidemiol.2006;16(12):880-7.
6. Cramer DW. The Epidemiology of Endometrial and Ovarian Cancer.2011. 7. Mills AM, Longacre TA. Endometrial hyperplasia. Semin Diagn Pathol
2010;27:199-214.
8. Kitchener HC. Chapter 57: cancer of the uterine corpus. In: Edmonds DK, ed.
Dewhurst’s textbook of obstetric and gynaecology. 7th ed. Blackwell Publishing, 2007.
9. Amant F, Moerman P, Neven P, Timmerman D, Van Limbergen E, Vergote I. Endometrial cancer. Lancet2005;366:491-505.
10. Creasman WT, Odicino F, Maisonneuve P, Quinn MA, Beller U, Benedet JL, et al. Carcinoma of the corpus uteri. FIGO 6th annual report on the results of treatment in gynecological cancer. Int J Gynaecol Obstet 2006;95:S105-43. 11. Parazzini F, LaVecchia C, Bocciolone L, Franceschi S. The epidemiology of
endometrial cancer. Gynecology Oncology 1991;41:1-16.
12. Jemal A, Siegel R, Murray T, Hao Y, Xu J, Murray T, et al. Cancer statistics, 2009. CA Cancer J Clin 2009.
14. Creasman WT. Endometrial cancer: incidence, prognostic factors, diagnosis, and treatment. Semin Oncol. 1997 Feb. 24(1 Suppl 1):S1-140-S1-50.
15. Bernstein L, Deapen D, Cerhan JR, et al. Tamoxifen therapy for breast cancer and endometrial cancer risk.J Natl Cancer Inst. 1999 Oct 6. 91(19):1654-62. 16. Berek, Hacker. Uterine cancer. Berek and Hacker's Gynecologic Oncology, 5th
Edition, 2010.p. 397-401
17. Kurman RJ, et al WHO Classification of tumours of female reproductive organs Edisi 4, 2014.p. 122-133
18. Kaku T, Kimura T, Kirakawa T, et al. Endometrial carcinoma associated with hyperplasia : immunohistochemical study of angiogenesis and p53 expression. Gynecol Oncol 1999; 72:51-5
19. Cirisiano FD, Robboy SJ, Dodge RK, et al. The outcome of stage I-II clinically and surgically staged papillary serous and clear cell endometrial cancers when compared with endometrioid carcinoma. Gynecol Oncol 2000; 77: 243-8 20. Nucci MR dan Oliva E. Endometrial Neoplasia. Gynecologic Pathology,
2009.p. 233-58
21. Shepherd, J.H. dan Monaghan, J.M. Carcinoma of the uterine body. Clinical Gynaecological Oncology, 1985.
22. Silverberg S.G. & De Giorgi L.S. (1973) Clear cell carcinoma of the endometrium: clinical, pathologic and ultrastructural findings. Cancer, 31,1127.
23. Connelly PJ, Alberhashy RC & Christopherson WM. Carcinoma of the endometrium III. Analysis of 865 cases of adenocarcinoma and adeno-acanthoma. Obstet. Gynecol.1982.p. 59,569.
24. Christopherson W.M., Alberhasky R.C & Connelly P.J. (1982) Carcinoma of the endometrium: I. A clinic-pathological study of clear-cell carcinoma and secretory carcinoma. Cancer, 49(8).p.1511.
26. Baker TR. Endometrial Carcinoma. In Handbook of Gynecologic Oncology 2nd ed. Little Brown and Company, USA, 1996.p. 141-56
27. Sofian A, Kamposo N, Siregar B. Aspek klinikopatologi penderita kanker Endometrium di RSUP NCM tahun 1994-2003 dan peran pemeriksaan Immunohistokimia Vimentin sebagai penanda asal jaringan kanker endometrium, Subbagian Onkologi – Ginekologi FK-UI/RSCM, 2005.
28. Zaino RJ. The fruits of our Labors : Distinguishing Endometrial from Endocervical Adenocarcinoma, Int J Gynecol Pathol 2002; 21 (1): 1-3
29. Gershenson DM et al. Cancer of the uterine corpus. In Gynecologic cancer controversies in management, Elsevier; 2004.p. 187-217
30. Peters AAW, Trimbos JB, Nagel HTC. Onco Guide. Organon BV-The Netherlands;2000.p. 19-23
31. Tulumang AJ, Loho FM, Mamengko ML. Gambaran kanker endometrium yang dirawat di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode 2013-2015; 2016.
32. Effendi A, Fidiawati AW, Rustam PR. Profil Penderita Karsinoma Endometrium di RSUD Arifin Achmad PekanBaru periode 2008-2013; 2013. 33. Colombo N, Preti E, Landoni F, et al. ESMO Clinical Practice Guidelines for
diagnosis, treatment and follow up, 2011.
34. Rosato V, Zucchetto A, Bosetti C, et al. Metabolic syndrome and endometrial cancer risk, Annals of Oncology Advance Access, 2010.
35. Schmandt ER, Iglesias AD, Co NN, et al. Understanding Obesity and Endometrial Cancer Risk : Opportunities For Prevention, Am J Obstet Gynecol, 2011.
BAB 3
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.2. Kerangka Teori Penelitian
Kerangka teori karakteristik penderita karsinoma endometrium di RSUP H. Adam Malik periode 2012-2015 adalah sebagai berikut:
Karsinoma Endometrium
Tipe I Tipe II
Oestrogen dependent endometrioid
Genetic Proliferasi
endometrium dengan diferensiasi
glandular
Usia Penderita Riwayat
Paritas IMT (Indeks
3.2. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep karakteristik penderita karsinoma endometrium di RSUP H. Adam Malik periode 2012-2015 adalah sebagai berikut:
Karsinoma Endometrium Karakteristik Penderita
Umur Paritas
Status Perkawinan Stadium
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif terhadap data penelitian.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di RSUP Haji Adam Malik, Medan. Penelitian ini dilaksanakan dengan kurun waktu 10 bulan, mulai dari Maret 2016 sampai dengan Desember 2016 dari sejak peneliti menentukan judul penelitian, menyusun proposal penelitian, mengumpulkan data dan membuat laporan hasil penelitian hingga seminar hasil penelitian.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua kasus karsinoma endometrium di RSUP Haji Adam Malik, Medan selama periode tahun 2012 sampai tahun 2015.
4.3.2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap dianggap dapat mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling sehingga sampel yang diambil mencakup seluruh pasien karsinoma endometrium di rumah sakit umum Haji Adam Malik, Medan tahun 2012-2015.
4.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 4.4.1. Kriteria Inklusi
- Tidak ada kanker di organ lain
- Tidak ada pemakaian terapi hormon estrogen
4.4.2. Kriteria Eksklusi
- Data rekam medis yang tidak lengkap.
4.5. Metode Pengumpulan Data
Data penderita karsinoma endometrium dari tahun 2012-2015 di RSUP Haji Adam Malik, Medan dikumpul dari data sekunder yaitu rekam medis yang dikumpulkan dengan pencatatan kemudian ditabulasikan sesuai dengan variabel penelitian. Setelah selesai, peneliti akan mendapatkan surat selesai penelitian dari RSUP Haji Adam Malik.
4.6. Metode Analisis Data
Semua data yang telah dikumpulkan, dicatat, dikelompokkan, kemudian diolah dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Package for the Social Science) Windows sesuai dengan tujuan penelitian.
4.7. Defenisi Operasional
No. Variabel Defenisi
Operasional
Observasi Ordinal Usia
dikelompokkan
Observasi Nominal 1. Kawin
3. Indeks Massa
Observasi Nominal 1. Nulipara
2. Primipara
5. Stadium Tingkatan kelas
Observasi Nominal Endometrioid
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A dengan SK Menkes No. 335/Menkes/SK/VII/1990 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991 yang memiliki visi sebagai pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau.
5.1.2. Karakteristik Penderita
5.1.2.1. Distribusi penderita kanker endometrium berdasarkan usia, status perkawinan, IMT dan riwayat paritas.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien
Frekuensi Persentase (%)
Tabel 5.1 menunjukkan karakteristik pasien kanker endometrium berdasarkan usia, status perkawinan, paritas dan IMT. Pasien terbanyak yaitu pasien yang berusia >55 tahun berjumlah 22 orang (45,8%), diikuti pasien yang berusia 45-55 tahun dengan jumlah 15 orang (31,3%) dan yang paling sedikit yaitu pasien dengan usia <45 tahun dengan jumlah 11 orang (22,9%).
4 orang (8,3%). Menurut IMT pasien, yang paling banyak adalah kelompok overweight-obese dengan jumlah 33 orang (68,8%) sedangkan yang paling sedikit
adalah kelompok underweight-normoweight dengan jumlah 15 orang (31,3%).
5.1.3. Distribusi penderita kanker endometrium menurut stadium Tabel 5.2 Distribusi penderita kanker endometrium menurut stadium
Stadium Frekuensi Persentase (%)
IA 9 18.8
IB 6 12.5
II 18 37.5
IIIA 7 14.6
IIIB 0 0
IIIC 7 14.6
IVA 0 0
IVB 1 2.1
Total 48 100
5.1.4. Distribusi penderita kanker endometrium menurut histopatologi Tabel 5.3 Distribusi penderita kanker endometrium menurut histopatologi
Histopatologi Frekuensi Persentase (%)
Endometrioid adeno
Berdasarkan tabel 5.3. terlihat semua penderita kanker endometrium yang di rawat di RSUP. H. Adam Malik Medan 2012-2015 menurut histopatologi yang paling banyak adalah kelompok Endometrioid adenocarcinoma dengan jumlah 44 orang (91,7%) diikuti kelompok Clear cell carcinoma dengan jumlah 2 orang (4,2%) dan yang paling sedikit adalah kelompok Serous carcinoma dan Uterine sarcoma dengan jumlah masing-masing 1 orang (2,1%).
5.2. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis karakteristik pada penderita kanker endometrium yang dirawat di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2012-2105. Penelitian ini di lakukan sejak bulan Agustus 2016 dan didapatkan 48 penderita. Data tersebut diperoleh dari bagian rekam medis RSUP. H. Adam Malik Medan.
Penderita kanker endometrium menurut status perkawinannya dapat dilihat pada tabel 5.1. Ditemukan status perkawinan penderita kanker endometrium yang paling banyak adalah kelompok yang sudah menikah sebanyak 47 orang (97,9%) sedangkan yang belum menikah sebanyak 1 orang (2,1%)
Berdasarkan tabel 5.1 diperoleh penderita kanker endometrium dengan distribusinya berdasarkan Indeks Massa Tubuhnya. Terlihat bahwa terbanyak adalah penderita dengan indeks massa tubuh overweight-obese dengan jumlah 33 orang (68,8%) dan penderita yang paling sedikit dengan indeks massa tubuh underweight-normoweight dengan jumlah 15 orang (31,3%). Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Schmandt dan Vucenik dimana penderita dengan kelompok IMT overweight-obese lebih beresiko terkena kanker endometrium.35,36
Penderita kanker endometrium dengan riwayat paritasnya dapat dilihat pada tabel 5.1 dimana penderita kanker endometrium terbanyak dijumpai pada kelompok multipara sebanyak 30 orang (62,5%), diikuti kelompok nullipara sebanyak 14 orang (29,2%) dan yang paling sedikit adalah kelompok primipara sebanyak 4 orang (8,3%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jeinyver di RSUD Kandou Manado, dimana terdapat pasien multipara sebanyak 20 orang (55,56%) sedangkan pasien nullipara sebanyak 14 orang (38,89%). Penelitian lain oleh Rosato juga menunjukkan pasien multipara sebanyak 294 orang (64,7%) dan pasien nullipara sebanyak 68 orang (15%) namun hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggelina di RSUD Arifin Achmad PekanBaru, dimana penderita terbanyak terdapat pada kelompok nullipara yaitu sebanyak 23 orang (54%) dan untuk pasien multipara sebanyak 15 orang (35%), hal ini mungkin disebabkan karena nulliparitas dapat meningkatkan kadar estrogen dimana kadar estrogen yang tinggi menjadi salah satu faktor terjadinya hiperplasia sampai kanker endometrium.31,32,34
penderita kanker endometrium terdiagnosis pada stadium awal oleh keluhan perdarahan abnormal pascamenopause.31
Tabel 5.3 menggambarkan jenis sel dari kanker endometrium. Terdapat 44 orang (91,7%) yaitu kelompok jenis sel endometrioid adenocarcinoma. Hal ini sesuai dengan penelitian Jeinyver di RSUD Kandou Manado, dimana jenis sel terbanyak terdapat pada pasien dengan jenis sel endometrioid adenocarcinoma sebanyak 19 orang (52,78%). Penelitian lain oleh Anggelina di RSUD Arifin Achmad PekanBaru juga menunjukkan jenis sel terbanyak terdapat pada pasien dengan jenis sel endometrioid adenocarcinoma sebanyak 39 orang (90%). Endometrioid adenocarcinoma merupakan jenis histopatologik yang banyak
BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN
6.1. Simpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Jumlah penderita kanker endometrium yang dirawat di RSUP. H. Adam Malik
Medan tahun 2012-2015 adalah sebanyak 48 orang.
2. Distribusi penderita kanker endometrium yang paling banyak menurut usia yaitu kelompok usia >55 tahun sebanyak 22 orang (45,8%), status perkawinan yakni 47 orang (97,9%) yang sudah menikah, kelompok IMT overweight-obese yakni 33 orang (68,8%) dan multipara (>1) anak yakni 30 orang (62,5%).
3. Distribusi penderita kanker endometrium menurut stadium yang paling banyak adalah stadium II dengan jumlah 18 orang (37,5%).
4. Distribusi penderita kanker endometrium menurut jenis sel yang paling banyak adalah jenis sel endometrioid adenocarcinoma dengan jumlah 44 orang (91,7%).
6.2. Saran
Adapun saran yang diberikan peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan kualitas pengamatan data yang diperoleh dari rekam medis. Karena kurang lengkapnya informasi dan pihak yang kurang memperhatikan format pencatatan rekam medis RSUP. H. Adam Malik Medan.
3. Berbagai karakteristik penderita kanker endometrium pada RSUP H. Adam Malik bisa dijadikan suatu bahan penelitian untuk mencari tahu alasan dibalik hal tersebut, dan keterkaitannya satu sama lain, bilamana nantinya dapat dijadikan salah satu upaya dalam menurunkan angka kejadian dan upaya pencegahan kanker endometrium.
4. Diperlukan penelitian mengenai faktor-faktor resiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker endometrium.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karsinoma Endometrium 2.1.1. Defenisi dan Epidemiologi
Kanker endometrium menurut WHO 2003 merupakan tumor ganas epitel primer di endometrium, umumnya dengan diferensiasi glandular dan berpotensi mengenai myometrium dan menyebar jauh.2
Karsinoma endometrium adalah kanker yang paling umum pada saluran kelamin perempuan di dunia Barat dan kanker keempat paling umum pada perempuan setelah kanker payudara, paru-paru, dan usus. Negara berkembang dan Jepang memiliki tingkat insiden empat sampai lima kali lebih rendah dari negara industri barat, dengan insidensi terendah berada di India dan Asia Selatan.11 Di Amerika Serikat, diperkirakan terdapat 42.160 kasus baru dan 7.780 kematian akibat kanker endometrium pada tahun 2009.12 Perempuan kulit hitam memiliki risiko 40% lebih rendah terkena kanker endometrium tetapi mereka memiliki risiko 54% lebih besar untuk meninggal dari kanker endometrium, terutama karena diagnosis yang terlambat.13
2.1.2. Etiologi
Beberapa faktor risiko epidemiologis telah diidentifikasi pada pasien yang memiliki adenokarsinoma endometrium.
1. Faktor endogen
2. Paparan estrogen
Estrogen baik sebagai terapi pengganti atau diproduksi secara endogen (misalnya, granulosa cell tumor dan polycystic ovarian disease), meningkatkan risiko kanker endometrium beberapa kali. Obesitas dikenal dapat meningkatkan produksi estrogen secara endogen karena kehadiran lemak tampaknya bertanggung jawab untuk konversi androstenedion menjadisenyawa estrogen pada tingkat yang tinggi.14 3. Riwayat keluarga
Individu dengan riwayat keluarga kanker endometrium memiliki peningkatan risiko untuk menderita kanker endometrium.14
4. Penggunaan obat anti kanker tamoxifen
Obat antikanker yang paling banyak digunakan adalah tamoxifen, dan obat ini telah disarankan oleh beberapa penelitian dapat menyebabkan peningkatan insiden adenokarsinoma endometrium. Data ini berasal dari analisis retrospektif dimana adenokarsinoma endometrium bukanlah titik akhir dalam beberapa studi acak secara prospektif yang mengevaluasi peran tamoxifen pada pasien dengan kanker payudara.15
2.1.3. Gambaran Klinis
Sembilan puluh persen pasien dengan kanker endometrium akan mengalami pendarahan abnormal vagina dimana perdarahan terjadi pascamenopause dan biasanya terjadi di awal perjalanan penyakit. Perdarahan intramenstruasi atau perdarahan berkepanjangan yang berat pada perimenopause atau anovulasi premenopause perempuan harus dicurigai. Diagnosis mungkin tertunda pada
2.1.4. Klasifikasi dan Gambaran Histopatologi Kanker Endometrium
Karsinoma endometrioid biasanya menampilkan arsitektur kelenjar atau villoglandular yang dilapisi oleh sel epitel kolumnar bertingkat yang memiliki
cabang arsitektur yang ramai dan kompleks. Sel yang melapisi biasanya berbentuk kolumnar dan berbagi perbatasan dengan sel apikal yang berdekatan, menyebabkan lumen kelenjar halus berkontur. Sitoplasma sel neoplastik terdiri dari eosinophilic dan granular. Nuclear atypia biasanya ringan sampai sedang, dengan nukleolus yang mencolok, kecuali pada poorly differentiated carcinomas dan indeks mitosisnya sangat bervariasi. Perbedaan antara karsinoma endometrium dengan hiperplasia endometrium intrapepitel neoplasia berdasarkan ada tidaknya invasi stroma, yang ditandai dengan hilangnya intervensi stroma.17
Tabel 2.1 Klasifikasi Tumor Ganas Endometrium16
__________________________________________________________________ Small cell neuroendocrine carcinoma Large cell neuroendocrine carcinoma Mixed cell adenocarcinoma
Terdapat dua jenis kanker endometrium, yaitu adenokarsinoma endometrium tipe I dengan karakteristik berdiferensiasi baik dan invasi secara superfisial. Tipe ini sensitif terhadap progesteron dan penderita cenderung memiliki prognosis yang baik. Adenokarsinoma tipe II berdiferensiasi buruk (grade 3) atau bertipe histologi yang agresif (clear cell, papillary serous) dan berinvasi ke dalam myometrium.18 Prognosis penderita tipe ini kurang baik dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan penderita tipe I.19
2.1.4.1. Kanker Endometrium Tipe I
Tumor-tumor ini biasanya berkembang pada wanita perimenopause dengan hiperestrogenisme. Mereka sering berko-eksis dengan CAH (EIN) dan secara khas merupakan tumor derajat rendah tanpa invasi myometrium yang dalam.20
2.1.4.1.1. Adenocarcinoma
Adenokarsinoma endometrium cenderung tumbuh lambat dan oleh karena perdarahan abnormal merupakan gejala awal, lesi cenderung didiagnosis pada tahap awal dan terbatas pada fundus rahim dengan infiltrasi miometrium yang sangat terbatas. Tumor tersebut dapat berkembang sebagai massa polipoid lokal atau mungkin melibatkan seluruh permukaan endometrium secara difusi..21
2.1.4.1.2. Adenoacanthoma
Ketika perubahan karakteristik dari adenokarsinoma berdampingan dengan sel epitel skuamosa jinak, lesi dikatakan sebagai adenoacanthoma.22 Unsur skuamosa dapat terlokalisasi secara merata pada seluruh lesi. Sel skuamosa dapat mencerminkan berbagai derajat diferensiasi yang diamati dalam epitel yang metaplasia pada uterus. Lesi pada komponen kelenjar ini biasanya tergolong memiliki prognosis yang lebih baik.23
2.1.4.1.3. Adenosquamous Carcinoma
Adenosquamous atau mixed adenosquamous carcinoma pada endometrium memiliki kelenjar yang ganas dan komponen skuamosa. Sekitar 85% dari komponen kelenjar yang ganas merupakan moderately atau poorly differentiated dan keduanya dapat bermetastasis. Lesi ini cenderung dimiliki pada
pasien yang telah mengalami menopause dan prognosisnya tergantung pada derajat diferensiasi dari komponen kelenjar dan lebih buruk pada pure adenocarcinoma daripada adenoacanthoma.21
2.1.4.2. Kanker Endometrium Tipe II
Merupakan suatu neoplasma yang sangat agresif yang tidak berkaitan dengan stimulasi estrogen yang biasanya muncul pada perempuan yang lebih tua pascamenopause. Endometrial carcinoma tipe II merupakan jenis high-grade tumours yang invasive, dan tidak berko-eksis dengan CAH (EIN).20
2.1.4.2.1. Clear Cell Carcinoma
Gambar 2.2. Clear Cell Adenokarsinoma.20
2.1.4.2.2. Mucinous Carcinoma
Suatu karsinoma endometrial dimana >50% dari neoplasma terdiri dari sel mucinous. Mucinous carcinoma diperkirakan terhitung 1-9% dari karsinoma endometrium. Memiliki gambaran glandular ataupun villoglandular, mucinous, columnar dengan stratifikasi yang minimal. Biasanya terdapat diferensiasi
skuamosa dan nuklear atipik terdiri dari ringan sampai sedang serta aktifitas mitotik yang rendah.17
2.1.4.2.3. Serous Carcinoma
Serous carcinoma memiliki karakteristik papilar yang kompleks dan/atau
gambaran kelenjar dengan difusi pleomorfik nuklear.17 2.1.4.2.4. Mixed Carcinoma
Suatu karsinoma endometrium yang terdiri dari dua atau lebih gambaran histologi yang berbeda, setidaknya salah satunya merupakan kategori tipe ke II.17 2.1.4.2.5. Undifferentiated dan dedifferentiated carcinoma
2.1.5. Stadium
Terdapat dua jenis stadium pada karsinoma endometrium, yaitu stadium klinis dan stadium pembedahan. Stadium klinis menentukan jenis terapi yang akan dilakukan, sedangkan pada stadium pembedahan menentukan terapi adjuvannya. Pada saat ini penentuan stadium telah bergeser dari stadium klinis ke stadium pembedahan. Namun, stadium klinis masih dipergunakan pada penderita yang tidak dapat menjalani prosedur pembedahan. Pasien yang dianggap tidak dapat menjalani perosedur pembedahan dapat ditetapkan stadium klinisnya.
2.1.5.1. Stadium Pembedahan
Dalam penentuan stadium surgikal kanker uterus, dua faktor prognosis – derajat dan kedalaman invasi myometrium – harus dicantumkan dalam penulisannya (contoh: stadium IBG2) :
Tabel 2.2. Stadium Pembedahan.25
__________________________________________________________________ Stadium I (tumor terbatas hanya pada korpus uteri)
IA : Tidak atau kurang dari setengah invasi miometrium IB : Invasi sama dengan atau lebih dari setengah myometrium Stadium II (tumor menginvasi stroma servikal tapi tidak meluas ke luar uterus) Stadium III (tumor menyebar secara lokal dan/atau regional)
IIIA : Tumor menginvasi serosa korpus uteri dan/atau adneksa IIIB : Metastasi ke vagina dan/atau pada parametrium
IIIC : Metastasis ke kgb pelvis dan/atau kg para aorta IIIC1 : kgb pelvis positif
IIIC2 : kg para aorta positif dengan atau tanpa kgb pelvis positif Stadium IV (Tumor menginvasi kandung kemih dan/atau mukosa usus dan/atau metastasis jauh)
Derajat histopatologi adenokarsinoma (untuk stadium IVB tidak memerlukan grade) :
GI = derajat diferensiasi adenokarsinoma baik dengan ≤ 5% non skuamosa atau pola pertumbuhan nonmorular padat.
G2 = derajat diferensiasi adenokarsinoma dengan 6% sampai 50% nonskuamosa atau pola pertumbuhan nonmorular padat.
G3 = lebih dari 50% nonskuamosa atau pola pertumbuhan nonmorular padat (undiferensiasi)
Pada kelenjar endoserviks hanya dianggap sebagai tahap 1 dan tidak lagi sebagai tahap 2, sitologi positif harus dilaporkan secara terpisah tanpa mengubah stadiumnya.
2.1.6. Diagnosis
Perdarahan intrauterine abnormal dapat dievaluasi dengan melakukan biopsi endometrium dalam penegakan diagnosanya. Pada pasien yang tidak dapat dilakukan biopsi endometrium dimana penyempitan servikal atau gejala tetap bertahan walau hasil biopsi normal, maka dapat dilakukan dilatasi dan kuretase dengan anestesi. Prosedur dilatasi dan kuretase sampai saat ini masih merupakan baku emas untuk mendiagnosis kanker endometrium.26
2.1.7. Tatalaksana Pengobatan
Radiasi atau histerektomi radikal dan limfadenektomi pelvis merupakan pilihan terapi untuk adenokarsinoma endoserviks yang masih terlokalisasi, sedangkan staging surgikal (surgical staging) yang meliputi histerektomi simple dan pengambilan contoh kelenjar getah bening para-aorta adalah penatalaksanaan umum adenokarsinoma endometrium.28
2.1.7.1. Pembedahan
Pada stadium II, dimana terdapat keterlibatan endoserviks, prosedur pengangkatan uterus dilakukan secara radikal (histerektomi radikal). Namun, beberapa ahli tetap melakukan histerektomi total apabila didapati keganasan berasal dari endometrium (bukan dari endoserviks), dengan alasan lokasi kekambuhan terbanyak terdapat pada vagina dan angka kekambuhan yang kurang dari 10%. Pada stadium III dan IV, dilakukan pembedahan, radiasi, dan/atau kemoterapi.29
2.1.7.2. Radioterapi
Stadium I dan II yang tidak dapat dioperasi secara medis hanya diberi terapi berupa radiasi, angka ketahanan hidup 5 tahunnya menurun sekitar 20-30% dibandingkan dengan terapi operasi dan radiasi. Pada pasien dengan risiko rendah (stadium IA grade 1 atau 2) tidak memerlukan radiasi ajuvan pascaoperasi.
Radiasi ajuvan diberikan pada:
Penderita stadium 1, apabila berusia di atas 60 tahun, grade III dan/atau invasi melebihi setengah myometrium
2.1.7.3. Terapi Medikamentosa
2.1.7.3.1. Kemoterapi
a. Cisplatin dan doxorubicin merupakan agen yang paling sensitive b. Agen kemoterapi yang lain adalah paclitaxel, doxorubicin, dan
ifosfamide
2.1.7.3.2. Hormon
a. Depo-provera, 400 mg, IM per minggu b. Provera, 200 mg per oral, 4x sehari c. Tamoxifen, 20 mg per oral, 2x sehari
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini, penyakit kanker dirasakan semakin menonjol dan menyebabkan keresahan masyarakat dibandingkan bertahun-tahun sebelumnya. Hal ini terbukti dari berbagai laporan bahwa penyakit kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian pada berbagai tingkatan usia.1
Penyakit kanker merupakan penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia kurang lebih 14 juta kasus baru dan 8.2 juta kanker penyebab kematian. Jumlah dari kasus baru diperkirakan mencapai sekitar 70% setelah dua dekade. 5 kanker terbanyak pada pria pada tahun 2012 antara lain paru-paru, prostat, usus besar, perut, dan kanker hati sedangkan 5 kanker terbanyak pada perempuan antara lain payudara, usus besar, paru-paru, serviks, dan kanker perut. Sekitar sepertiga dari kematian karena kanker disebabkan oleh 5 perilaku hidup utama dan pola makan yang tidak teratur seperti indeks massa tubuh yang tinggi, cakupan sayuran dan buah-buahan yang rendah, kurangnya olahraga, penggunaan rokok yang berlebihan serta penggunaan alkohol.1
setelah usia 70 tahun, namun tingkat kejadian kanker ovarium terus meningkat pada wanita dengan usia sekitar 80 tahun. Ini harus ditinjau dari tingkat usia spesifik pada kanker ovarium yang dihitung oleh SEER (Surveillance, Epidemiology, and End Results Program) didasarkan pada seluruh penduduk perempuan Amerika Serikat
termasuk mereka yang telah menjalani histerektomi atau histerektomi dan ooforektomi.4 Kecuali ketika operasi dilakukan pada kanker endometrium atau ovarium, perempuan yang telah melakukan operasi tersebut hampir tidak memiliki risiko untuk menderita kanker tersebut di masa depan. Karena ini, diperkirakan bahwa tingkat keseluruhan penderita untuk menderita kanker endometrium mencapai 33% lebih tinggi sedangkan untuk kanker ovarium sekitar 15% lebih tinggi, meskipun persentase yang terperinci agak berbeda dengan usia.5
Kanker endometrium dan kanker ovarium memiliki faktor risiko yang sama dan biasanya berhubungan dengan peristiwa menstruasi dan reproduksi. Faktor yang mengurangi risiko untuk kedua kanker tersebut meliputi usia lanjut menstruasi, usia dini pada kelahiran pertama, kehamilan terakhir pada usia lanjut, multipara dan jangka waktu yang lebih dalam menyusui anak.6 Kelebihan estrogen juga merupakan faktor risiko pada hiperplasia endometrium, kondisi premalignant yang dapat mempredisposisi karsinoma endometrium. Hiperplasia terdiri dari hiperplasia tipikal (sederhana dan kompleks) dan atipikal. Hiperplasia tipikal memiliki risiko sekitar 1% dan 3% untuk perkembangan kanker. Namun, 30-40% pasien yang ditemukan memiliki hiperplasia atipikal akan memiliki adeno karsinoma bersamaan, dan sisanya memiliki risiko yang sangat tinggi untuk mengembangkan kanker.7
Perkembangan suatu penyakit kanker ditentukan melalui stadium klinis atau penentuan stadium melalui gambaran histopatologi kanker tersebut. Stadium kanker endometrium ditentukan oleh Federasi Internasional Ginekologi dan Obstetri (FIGO). Stadium didasarkan pada kriteria bedah, klinik, radiologi, dan
histopatologi. Namun, menurut laporan tahunan yang keenam FIGO, terkumpul data dari 9.386 pasien (dari 34 negara) dirawat antara 1999 dan 2001, stadium pembedahan telah menunjukkan nilai prognostik yang lebih baik daripada stadium klinis.10
Untuk memahami lebih dalam lagi mengenai ciri khas karsinoma endometrium, maka peneliti memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai gambaran karakteristik kanker endometrium di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP H. Adam Malik) Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan peneliti sebagai berikut:
”Bagaimanakah gambaran karakteristik kanker endometrium di RSUP H. Adam Malik periode 2012-2015?”
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran karakteristik kanker endometrium di RSUP H. Adam Malik periode 2012-2015.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus penelitian ini adalah :.
1. Mengetahui angka kejadian kanker endometrium di RSUP H. Adam Malik periode 2012-2015.
3. Mengetahui karakteristik penderita kanker endometrium berdasarkan tingkatan stadium di RSUP H. Adam Malik periode 2012-2015.
4. Mengetahui karakteristik penderita kanker endometrium berdasarkan gambaran histopatologi di RSUP H. Adam Malik periode 2012-2015.
1.4. Manfaat Penelitian
tinggi. Di Indonesia, penelitian terakhir mendapatkan prevalensi kanker endometrium di RSCM Jakarta mencapai 7,2 juta kasus per tahun. Usia penderita cenderung lebih muda pada penelitian tersebut jika dibandingkan dengan penderita di negara-negara Barat dan Eropa (berusia > 50 tahun sebanyak 63,9% dan berusia muda < 40 tahun sebanyak 12,5%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik kanker endometrium di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012-2015.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh penderita kanker endometrium di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2012-2015. Data yang diperoleh dari rekam medis, selanjutnya diolah secara manual menggunakan SPSS dan dituangkan dalam tabel dan grafik.
Hasil: Ditemukan jumlah penderita kanker endometrium pada tahun 2012-2015 sebanyak 48 orang. Penderita yang paling banyak ditemukan menurut umur adalah kelompok umur >55 tahun (52.1%). Seluruh penderita yang berstatus kawin (97.9%). Rata-rata penderita datang dengan indeks massa tubuh golongan overweight-obese (68.8%). Kelompok penderita dengan jumlah paritas paling sering adalah kelompok multipara (>1) orang (62.5%). Pasien datang paling sering pada stadium II (37.5%). Jenis sel yang paling banyak ditemukan pada penderita adalah jenis sel endometrioid adenocarcinoma (91.7%).
Kesimpulan: Angka kejadian kanker endometrium pada tahun 2012-2015 di RSUP H. Adam Malik adalah sebanyak 48 orang, dimana pasien yang paling banyak datang adalah perempuan dengan usia >55 tahun (45.8%); berstatus kawin (97.9%); memiliki indeks massa tubuh overweight-obese (68.8%); jumlah paritas multipara (>1) anak (62.5%); stadium II (37.5%) dan jenis sel endometrioid adenocarcinoma (91.7%).
compared to patients in Western countries and Europe (age > 50 years of as much as 63.9% and youth aged <40 years 12.5%. The study aims to look at the characteristics of endometrial cancer in RSUP H. Adam Malik Medan during 2012-2015.
Method: This is a descriptive study design. The population and the samples of the study were all the patients with endometrial cancer in the RSUP H. Adam Malik Medan during 2012-2015. The data that were received from the medical record, were calculated with SPSS and presented in distribution tables.
Result: From the result of this study, we found that the amount of patients with endometrial cancer during 2012-2015 were 48 people. According to the age, most of the patients were found above the age of 55 (52.1%). All of the patients that are married (97.9%). Most of the patient came with a body mass index of overweight-obese group (68.8%). The group of patients with the most common were multiparas group (> 1) people (62.5%). Patients came most often in stage II (37.5%). Endometrioid adenocarcinoma was the most common cell type that found in the patients (91.7%)
Conclusion: The number of endometrial cancer cases during 2012-2015 in RSUP H. Adam Malik was 48 person, whereas patients who visited the most were women whose age were above 55 (45.8%); married (97.9%); overweight-obese (68.8%); multiparas (>1) children (62.5%); stadium II (37.5%) and have endometrioid adenocarcinoma cell type (91.7%).
SKRIPSI
KARAKTERISTIK KANKER ENDOMETRIUM DI RSUP
H. ADAM MALIK PERIODE 2012-2015
Oleh :
JOSHUA CHRISTIAN
130100342
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
SKRIPSI
KARAKTERISTIK KANKER ENDOMETRIUM DI RSUP
H. ADAM MALIK PERIODE 2012-2015
SKRIPSI
“ Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran ”
Oleh :
JOSHUA CHRISTIAN
130100342
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tinggi. Di Indonesia, penelitian terakhir mendapatkan prevalensi kanker endometrium di RSCM Jakarta mencapai 7,2 juta kasus per tahun. Usia penderita cenderung lebih muda pada penelitian tersebut jika dibandingkan dengan penderita di negara-negara Barat dan Eropa (berusia > 50 tahun sebanyak 63,9% dan berusia muda < 40 tahun sebanyak 12,5%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik kanker endometrium di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012-2015.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh penderita kanker endometrium di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2012-2015. Data yang diperoleh dari rekam medis, selanjutnya diolah secara manual menggunakan SPSS dan dituangkan dalam tabel dan grafik.
Hasil: Ditemukan jumlah penderita kanker endometrium pada tahun 2012-2015 sebanyak 48 orang. Penderita yang paling banyak ditemukan menurut umur adalah kelompok umur >55 tahun (52.1%). Seluruh penderita yang berstatus kawin (97.9%). Rata-rata penderita datang dengan indeks massa tubuh golongan overweight-obese (68.8%). Kelompok penderita dengan jumlah paritas paling sering adalah kelompok multipara (>1) orang (62.5%). Pasien datang paling sering pada stadium II (37.5%). Jenis sel yang paling banyak ditemukan pada penderita adalah jenis sel endometrioid adenocarcinoma (91.7%).
Kesimpulan: Angka kejadian kanker endometrium pada tahun 2012-2015 di RSUP H. Adam Malik adalah sebanyak 48 orang, dimana pasien yang paling banyak datang adalah perempuan dengan usia >55 tahun (45.8%); berstatus kawin (97.9%); memiliki indeks massa tubuh overweight-obese (68.8%); jumlah paritas multipara (>1) anak (62.5%); stadium II (37.5%) dan jenis sel endometrioid adenocarcinoma (91.7%).
compared to patients in Western countries and Europe (age > 50 years of as much as 63.9% and youth aged <40 years 12.5%. The study aims to look at the characteristics of endometrial cancer in RSUP H. Adam Malik Medan during 2012-2015.
Method: This is a descriptive study design. The population and the samples of the study were all the patients with endometrial cancer in the RSUP H. Adam Malik Medan during 2012-2015. The data that were received from the medical record, were calculated with SPSS and presented in distribution tables.
Result: From the result of this study, we found that the amount of patients with endometrial cancer during 2012-2015 were 48 people. According to the age, most of the patients were found above the age of 55 (52.1%). All of the patients that are married (97.9%). Most of the patient came with a body mass index of overweight-obese group (68.8%). The group of patients with the most common were multiparas group (> 1) people (62.5%). Patients came most often in stage II (37.5%). Endometrioid adenocarcinoma was the most common cell type that found in the patients (91.7%)
Conclusion: The number of endometrial cancer cases during 2012-2015 in RSUP H. Adam Malik was 48 person, whereas patients who visited the most were women whose age were above 55 (45.8%); married (97.9%); overweight-obese (68.8%); multiparas (>1) children (62.5%); stadium II (37.5%) and have endometrioid adenocarcinoma cell type (91.7%).
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah dengan judul “Karakteristik penderita kanker endometrium di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2012-2015”. Penulisan skripsi ini ditujukan sebagai tugas akhir dalam pemenuhan persayaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.
Penulis mengakui adanya kekurangan dalam tulisan ini sehingga laporan hasil penelitian ini tidak mungkin disebut sebagai suatu karya yang sempurna. Kekurangan dan ketidak sempurnaan tulisan ini tidak lepas dari berbagai macam rintangan dan halangan yang selalu datang baik secara pribadi pada penulis maupun dalam masalah teknis pengerjaan. Penulis merasakan semua itu sebagai suatu ujian dan pengalaman yang sangat berharga dalam kehidupan penulis yang kelak dapat memberikan manfaat di kemudian hari.
Oleh karena kekurangan pada diri penulis dalam merampungkan skripsi ini, maka semua itu tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Rektor Universitas Sumatera Utara dan Dekan fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran USU Medan.
yang telah membantu saya dalam pengumpulan data skripsi ini.
5. Terima kasih sebesar- besarnya kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan studi saya termasuk dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya tuliskan yang telah memberikan bantuan kepada saya dalam pengerjaan skripsi ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa selalu membalas semua kebaikan yang selama ini diberikan kepada penulis dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Medan, 4 Desember 2016 Penulis,
HALAMAN PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
DAFTAR SINGKATAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1. Tujuan Umum ... 3
1.3.2. Tujuan Khusus ... 4
1.4. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1. Karsinoma Endometrium ... 5
2.1.1. Defenisi dan Epidemiologi ... 5
2.1.2. Etiologi ... 5
2.1.3. Gambaran Klinis ... 6
2.1.4. Klasifikasi dan Gambaran Histopatologi Kanker Endometrium……… ... 7
2.1.4.1. Kanker Endometrium Tipe I ... 8
2.1.4.1.1. Adenocarcinoma ... 8
2.1.4.2.3. Serous Carcinoma ... 10
2.1.4.2.4. Mixed Carcinoma ... 10
2.1.4.2.5. Undifferentiated dan dedifferentiated carcinoma ... 10
2.1.5. Stadium ... 11
2.1.5.1. Stadium Pembedahan ... 11
2.1.6. Diagnosis ... 12
2.1.7. Tatalaksana Pengobatan ... 13
2.1.7.1. Pembedahan ... 13
2.1.7.2. Radioterapi ... 13
2.1.7.3. Terapi Medikamentosa ... 14
2.1.7.3.1. Kemoterapi ... 14
2.1.7.3.2. Hormon ... 14
BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP ... 15
3.1. Kerangka Teori Penelitian... 15
3.2. Kerangka Konsep Penelitian ... 16
BAB IV METODE PENELITIAN ... 17
4.1. Rancangan Penelitian ... 17
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 17
4.3.1. Populasi ... 17
4.3.2. Sampel ... 17
4.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 17
4.4.1. Kriteria Inklusi ... 17
4.4.2. Kriteria Eksklusi... 18
4.5. Metode Pengumpulan Data ... 18
5.1. Hasil Penelitian ... 22
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 22
5.1.2. Karakteristik Penderita ... 22
5.1.2.1. Distribusi Penderita Kanker Endometrium berdasarkan Umur, Status Perkawinan, IMT dan Riwayat Paritas ... 23
5.1.3. Distribusi Penderita Kanker Endometrium menurut Stadium ... 24
5.1.4. Distribusi Penderita Kanker Endometrium menurut Histopatologi ... 25
5.2. Pembahasan ... 25
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 28
6.1. Kesimpulan ... 28
6.2. Saran ... 28
Nomor Judul Halaman 1. Klasifikasi Tumor Ganas Endometrium... 7 2. Stadium Pembedahan ... 11 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien ... 23 4. Distribusi Penderita Kanker Endometrium menurut Stadium .. 24 5. Distribusi Penderita Kanker Endometrium menurut
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Surat Izin Survey Awal
Lampiran 3 Ethical Clearance Lampiran 4 Surat Izin Penelitian Lampiran 5 Daftar Tabel Induk
RSCM = Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo SEER = Surveillance, Epidemiology, and End Results
Program
FIGO = Federasi Internasional Ginekologi dan Onkologi
WHO = World Health Organization
CAH(EIN) = Complex Atypical Hyperplasia (Endometrial Intraepithelial Neoplasia)
SPSS = Statistical Package for the Social Science