• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CITRA SELEBRITI ENDORSER IKLAN SAMPO ZINC PADA SIKAP KEPADA IKLAN, SIKAP KEPADA MEREK DAN MINAT BELI KONSUMEN (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CITRA SELEBRITI ENDORSER IKLAN SAMPO ZINC PADA SIKAP KEPADA IKLAN, SIKAP KEPADA MEREK DAN MINAT BELI KONSUMEN (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta)"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PENGARUH CITRA SELEBRITI ENDORSER IKLAN SAMPO ZINC PADA

SIKAP KEPADA IKLAN, SIKAP KEPADA MEREK DAN MINAT BELI

KONSUMEN

(Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta).

Skripsi

Disusun untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk

Mancapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh :

Nia Budi Utami

F 1208542

PROGRAM S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

ABSTRAK

“PENGARUH CITRA SELEBRITI ENDORSER IKLAN SAMPO ZINC PADA SIKAP KEPADA IKLAN, SIKAP KEPADA MEREK DAN MINAT

BELI KONSUMEN”

(Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta).

Nia Budi Utami F. 1208542

Penelitian ini bertujuan untuk menguji permasalahan citra selebriti endorser iklan sampo ZINC yang terdiri dari attractiveness, trustworthiness, dan expertise berpengaruh terhadap sikap kepada iklan, merek, dan minat beli konsumen. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah bagi penulis untuk memperdalam dan mengaplikasikan teori yang telah diperoleh, bagi perusahaan diharapkan mampu memberikan masukan kepada perusahaan dalam pengambilan keputusan dalam penggunaan selebriti sebagai model iklan, dan bagi peneliti lebih lanjut, dharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan referensi untuk memungkinkan peneliti selanjutnya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Data primer yang berhasil dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner berjumlah 150 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan alat analisis yaitu Stuctural Equation Modelling (SEM).

Analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan program AMOS hasil analisis SEM menunjukan ada pengaruh yang signifikan antara karakteristik

(Attractiveness, Trustworthiness dan Expertise) terhadap sikap kepada iklan (0,000 < 0,05) dan sikap kepada merek nilai probabilitasnya adalah (0,008 < 0,05) akan tetapi tidak berpengaruh signifikan (0,105 > 0,05) terhadap minat beli konsumen sampo ZINC. Penelitian ini terbukti bahwa semakin tinggi sikap konsumen pada iklan akan berpengaruh signifikan dalam meningkatkan sikap konsumen terhadap merek yang diiklankan, hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai probabilitas sebesar 0,046 < 0,05. Penelitian ini terbukti bahwa semakin tinggi sikap konsumen pada merek tidak berpengaruh signifikan dalam meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk yang diiklankan, hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai probabilitas sebesar 0,472 > 0,05.

Saran yang diberikan kepada perusahaan adalah sebaiknya perusahaan tidak hanya memfokuskan strategi pemasarannya dengan menggunakan selebriti endorser saja tapi juga harus memperhatikan faktor lain yang jauh lebih besar mempengaruhi minat beli konsumen.

(3)

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi Dengan Judul :

PENGARUH CITRA SELEBRITI ENDORSER IKLAN SAMPO ZINC

PADA SIKAP KEPADA IKLAN, SIKAP KEPADA MEREK DAN MINAT

BELI KONSUMEN

(Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta).

Surakarta, Desember 2010 Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Drs. Djoko Purwanto, MBA

(4)

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Telah Disetujui dan Diterima dengan Baik oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Surakrata, Januari 2011

Tim Penguji Skripsi

1. Prof. Dr. Tulus Haryono, M.Ek. Sebagai Ketua (…………...) NIP. 19550801 198103 1 006

2. Drs. Djoko Purwanto, M.B.A. Sebagai Pembimbing (……...….) NIP. 19590116 1985031 1 004

(5)

commit to user

v

MOTTO dan PERSEMBAHAN

Dia memberikan hikmah (ilmu yang berguna) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa mendapat hikmah itu, sesungguhnya ia telah mendapat kebajikan yang banyak, dan tiadalah orang-orang yang menerima

peringatan melainkan orang-orang yang berakal. (Al Baqoroh:269)

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (Qs. Al-Insyirah:6)

Orang-orang yang berhasil didunia ini adalah orang-orang yang bangkit dan mencari keadaan yang mereka inginkan dan jika tidak menemukannya mereka

akan membuatnya sendiri (George Bernard Shaw)

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

© Bapak dan ibuku tercinta

© Kakak dan adik ku tersayang

© Keponakan ku de’ Adzka

© Pacarku terkasih

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi robbil alamin, segala puji milik Allah SWT, tiada sesuatu yang lebih indah kecuali berucap syukur kehadirat-Nya karena atas berkah, rahmat dan ridho-Nya serta iringan doa, akhirnya penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH CITRA SELEBRITI

ENDORSER IKLAN SAMPO ZINC PADA SIKAP KEPADA IKLAN,

SIKAP KEPADA MEREK DAN MINAT BELI KONSUMEN (Studi Kasus

pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakakarta)” dengan baik.

Skripsi ini disusun guna memenuhi tugas akhir dan syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi Univesritas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis ini dapat menyelesaikan skripsi ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu hingga terselesaikannya skripsi ini kepada:

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNS.

2. Ibu Dra. Endang Suhari, Msi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Drs. Wiyono, MM selaku sekertaris Program Manajemen Non-Regular Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(7)

commit to user

vii

pengarahan serta motivasi dengan sabar, bijaksana, dan teliti dalam menyusun skripsi ini.

4. Bapak dan ibu tercinta, kakak, dan adik tercinta atas doa yang tiada pernah berhenti, kasih sayang, nashat, kesabaran, pengorbanan, serta petuah-petuah.

5. Bapak dan ibu dosen serta seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

6. Seluruh staf dan karyawan perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis akan memperoleh balasan dari Allah SWT.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, adanya kekurangan maupun kesalahan dalam skripsi ini. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis akan menerima kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Penulisan berharap semoga ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, November 2010

(8)

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Konsumen ... 8

1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 8

2. Minat Beli Konsumen ... 9

B. Sikap Konsumen ... 12

1. Sikap Terhadap Iklan ... 16

2. Sikap Terhadap Merek ... 17

C. Komunikasi Pemasaran ... 18

1. Pengertian Komunikasi Pemasaran ... 18

2. Periklanan ... 19

3. Bintang Iklan (celebrity endorser) ... 21

4. Karakteristik Bintang Idola Iklan ... 25

D. Penelitian Sebelumnya ... 27

(9)

commit to user

ix

F. Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 33

B. Desain Penelitian ... 34

1. Desain Penelitian ... 34

2. Definisi Operasional, Instrumen dan Pengukuran Variabel ... 35

3. Instrumen Penelitian dan Skala Penelitian ... 39

4. Sumber Data ... 40

5. Teknik Pengumpulan Data ... 39

C. Metode Analisis Data ... 41

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Responden ... 51

B. Deskripsi Iklan Sampo ZINC ... 53

C. Karakteristik Tanggapan Responden ... 55

D. Uji Kualitas Data ... 64

E. Uji Kecakupan Sampel ... 68

F. Penilaian Model Fit ... 71

G. Modifikasi Model Struktural ... 74

H. Uji Hipotesis ... 76

I. Pembahasan ... 77

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 82

B. Keterbatasan Penelitian ... 83

C. Saran ... 83 DAFTAR PUSTAKA

(10)

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Keputusan Beli Konsumen ... 10

Gambar 2.2 Hubungan Antar Tiga Komponen Sikap ... 13

Gambar 2.3 Transfer Arti dari Selebriti ke Produk dan Konsumen... 22

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ... 30

Gambar 4.1Model Struktural (SEM) ... 73

(11)

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Usia Responden ... 51

Tabel 4.2 Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 52

Tabel 4.3 Distribusi Jurusan Responden ... 52

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Melihat Iklan Responden ... 53

Tabel 4.5 Deskripsi Tanggapan Attractiveness ... 55

Tabel 4.6 Deskripsi Tanggapan Responden Trustworthiness ... 57

Tabel 4.7 Deskripsi Tanggapan Responden Expertise ... 59

Tabel 4.8 Deskripsi Tanggapan Responden Attitude the add ... 61

Tabel 4.9 Deskripsi Tanggapan Responden Attitude the Brand ... 62

Tabel 4.10 Deskripsi Tanggapan Responden Purchase Intention ... 63

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Validitas Konstruk ... 65

Tabel 4.12 Hasil Faktor Analisis Setelah Item Tidak Valid Didrop ... 66

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas ... 67

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas ... 69

Tabel 4.15 Hasil Uji Outlier ... 71

Tabel 4.16 Evaluasi Goodness of Fit Indices ... 73

Tabel 4.17 Evaluasi Goodness of Fit Indices Setelah Modifikasi ... 75

(12)

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner

2. Skor Item Pertanyaan

3. Uji Validitas

4. Uji Reliabilitas

5. Analisis Deskriptif

6. Structural Equation Modelling

7. Structural Equation Modelling With Modification

8. Uji Normalitas

9. Evaluasi Outliers

10. Model Fit Summary

(13)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini merupakan pendahuluan yang akan diuraikan tentang latar

belakang masalah, perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, dan

manfaat penelitian.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada masa sekarang ini, persaingan bisnis semakin ketat. Perusahaan

harus memperhatikan dengan cermat situasi persaingan dan mencari peluang

untuk menang dalam persaingan mendapatkan pasar dan mempertahankan

pasar. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk menarik perhatian calon

konsumen melalui pemberian informasi tentang produk. Dalam bidang

pemasaran, iklan merupakan sarana bantu pemasaran yang efektif, iklan

sangat efektif dalam melakukan terobosan-terobosan pasar, meluaskan

jangkauan pemasaran produk dan menolong produsen dalam menghadapi

pesaing. Fungsi iklan dalam kegiatan pemasaran adalah menyampaikan pesan

untuk mendukung aktivitas pemasaran agar volume penjualan meningkat.

Perusahaan selalu berusaha memberikan informasi tentang produk

yang di tawarkan. Berbagai cara ditempuh oleh perusahaan agar produknya

tetap diminati oleh konsumen, salah satu caranya adalah dengan beriklan

dengan menggunakan celebrity endorser. Bintang iklan (celebrity endorser)

berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk, yang akan

(14)

commit to user

mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang menunjuk pada produk

yang didukungnya (Shimp, 1999:460). Sikap dan persepsi konsumen

bertambah ketika bintang idola iklan mendukung produk tersebut (Shimp,

1999:460).

Perusahaan harus memilih bintang iklan (celebrity endorsers) yang

tepat dan dianggap dapat mewakili citra produk yang diinginkan oleh

perusahaan. Adapun karakteristik bintang iklan tersebut mencakup, keahlian

(expertise) mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang

dimiliki seorang pendukung yang berhubugan dengan topik iklannya.

Kepercayaan (trustworthiness) mengacu pada kejujuran, integritas, dan dapat

dipercaya sebagai seorang sumber. Daya tarik (attractiveness) bukan hanya

daya tarik fisik melainkan sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak

dalam diri pendukung; sifat-sifat kepribadian, gaya hidup, keatletisan tubuh,

dan sebagainya (Shimp, 1999:470).

Pemilihan celebrity endorser yang tepat diharapkan mampu menarik

perhatian konsumen dan meningkatkan pembelian. Para pengiklan dan para

biro iklan bersedia membayar tinggi selebriti yang disukai oleh khalayak

umum untuk menjadi endorser yang diharapkan akan mempengaruhi sikap

dan perilaku konsumen terhadap produk yang didukung, tetapi dalam

penggunaan selebriti ada suatu kelemahan, yaitu jika selebriti dalam kontrak

iklan melakukan tindak kejahatan atau citra menjadi buruk. (Shimp, 1999:

457-460). Oleh kerena itu manajer harus mempertimbangkan resiko yang akan

(15)

commit to user

kemudian melakukan pendekatan yang sistematis untuk memilih celebrity

endorsers secara tepat.

PT. Lindojaya yang sejak tahun 2004 berganti nama menjadi PT. Lion

Wings, memproduksi beberapa produk perawatan pribadi salah satunya adalah

sampo ZINC. Dalam pemasarannya, sampo ZINC menggunakan bintang iklan

ternama seperti Agnes Monica.

Pada iklan sampo ZINC versi terbaru, Agnes Monica ditunjuk oleh PT

Lion Wings untuk menjadi endorsernya. Ada keunikan dalam iklan versi ini,

yaitu sampo ZINC menggambarkan kekuatan rambut tidak dengan

menggunakan sisir sebagai alat untuk membuktikan rambut kuat dan tidak

mudah rontok, dan tiupan angin untuk membuktikan rambut lembut terurai

tatapi sampo ZINC menggunakan Agnes Monica yang bergerak lincah dan

dengan bantuan animasi pohon yang ditiup untuk membuktikan kekuatan

rambut dan kelembutan rambut serta rambut yang terbebas dari ketombe.

Kesamaan karakter antara image selebritis selaku endorser dengan

produk yang diiklankan secara emosional jauh lebih menggugah konsumen

untuk memilih merek atau produk yang bersangkutan. Melihat fenomena

semakin banyaknya iklan sampo yang menggunakan selebriti sebagai daya

tarik utama dalam iklannya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai pengaruh selebriti sebagai model iklan (celebrity endorser) terhadap

merek dan minat beli konsumen.

Penelitian ini akan menguji pengaruh kredibilitas selebriti endorser

(16)

commit to user

hasil studi yang dilakukan oleh La Ferle dan Choi (2005) yang menguji

dimensi celebrity endorser (expertise, attractiveness, dan trustworthiness)

terhadap sikap kepada iklan, sikap kepada merek dan minat beli konsumen.

Penelitian La Ferle dan Choi (2005) dan penelitian ini terdapat perbedaan

yaitu terletak pada subjek dan objeknya, penelitian La Ferle dan Choi(2005)

membandingkan pengaruh selebriti endorser dan non selebriti terhadap minat

beli konsumen, sedangkan dalam penelitian ini hanya meneliti pengaruh

selebriti endorser produk sampo ZINC (Agnes Monica) terhadap minat beli.

Dengan latar belakang permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian ini dalam menyusun proposal metode penelitian

dengan mengambil judul: “PENGARUH CITRA SELEBRITI ENDORSER

IKLAN SAMPO ZINC PADA SIKAP KEPADA IKLAN, SIKAP KEPADA

MEREK DAN MINAT BELI KONSUMEN” (Studi Kasus pada Mahasiswa

S1 Fakultas Ekonomi UNS).

B. BATASAN PENELITIAN

1. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi

UNS yang pernah melihat tayangan iklan sampo ZINC di televisi yang

dibintangi oleh Agnes Monica.

2. Karakteristik model iklan yang mempengaruhi konsumen terhadap minat

beli sampo ZINC: keahlian (expertise) mengacu pada pengetahuan,

(17)

commit to user

berhubungan dengan topik iklannya. Kepercayaan (trustworthness)

mengacu pada kejujuran, intergritas, dan dapat dipercayainya seorang

sumber. Daya tarik (attractiveness) daya tarik bukan hanya berarti daya

tarik fisik, meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak

dalam diri pendukung; kecerdasan, sifat-sifat kepribadian, gaya hidup,

keatletisan tubuh, dsb (Shimp,1999:460).

3. Obyek penelitian ini adalah iklan sampo ZINC yang dibintangi oleh Agnes

Monica.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah citra selebriti endorser berpengaruh pada sikap kepada iklan?

2. Apakah citra selebriti endorser berpengaruh pada sikap kepada produk?

3. Apakah citra selebriti endorser berpengaruh pada minat pembelian?

4. Apakah sikap terhadap iklan berpengaruh pada sikap kepada produk?

5. Apakah sikap terhadap produk berpengaruh pada minat pembelian?

D. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari Penilitian ini sesuai dengan permasalahan yang

telah dikemukakan adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh citra selebriti endorser pada sikap kepada

(18)

commit to user

2. Untuk mengetahui pengaruh citra selebriti endorser pada sikap kepada

produk atau merek.

3. Untuk mengetahui pengaruh citra selebriti endorser pada minat beli

konsumen.

4. Untuk mengetahui pengaruh sikap kepada iklan pada sikap kepada produk

atau merek.

5. Untuk mengetahui pengaruh sikap kepada produk atau merek pada minat

pembelian.

E. MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Bagi penulis

Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

untuk memperdalam dan mengaplikasikan teori yang telah diperoleh,

terutama dalam proses promosi dengan menggunakan endorser dalam

pengenalan produk yang dapat berpengaruh pada merek dan minat beli

konsumen.

2. Bagi perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan

kepada perusahaan, khususnya PT. Lindojaya sebagai dasar pengambilan

(19)

commit to user

endorser). Hal ini perlu diperhatikan untuk menjaga merek dan citra

perusahaan.

3. Bagi penelitian lebih lanjut

Diharapakan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai

sumber informasi dan referensi untuk memungkinkan penelitian

selanjutnya mengenai topik-topik yang berkaitan, baik yang bersifat

melanjutkan meupun melengkapi.

Penelitian ini memberikan bukti empiris mengenai pengaruh citra

selebriti endorser terhadap merek dan minat beli konsumen, serta

(20)

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tinjauan pustaka yang memuat teori-teori relevan dan

mendukung analisis serta pemecahan masalah yang terdapat dalam penelitian ini,

uraian penelitian-penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini.

A. PERILAKU KONSUMEN

1. PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit

pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan

perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta

ide-ide (Mowen dan Minor, 2001; 8).

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam

mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa

termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan

ini.(Nugroho J. Setiadi, 2003 :3)

The American Marketing Association mendefinisikan perilaku

konsumen adalah “perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara

afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia

melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka”.

(21)

commit to user

Definisi diatas mengandung tiga ide penting yaitu: (1) perilaku

konsumen adalah dinamis, (2) hal tersebut melibatkan interaksi antara

afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar, (3) hal tersebut

melibatkan pertukaran.

Analisa perilaku konsumen dapat membantu manajer untuk

mengambil keputusan, memeberikan para peneliti pemasaran pengetahuan

dasar ketika menganalisis konsumen, membantu legislatif serta pembuat

peraturan menciptakan hukum dan peraturan yang berhubungan dengan

pembelian dan penjualan barang dan jasa, dan membantu konsumen

dalam pengambilan keputusan pembelian. Kemudian perusahaan dapat

membuat, mengembangkan dan memperbarui produk dan jasa yang

ditawarkan kepada konsumen, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan produk atau jasa secara lebih baik.

2. MINAT BELI KONSUMEN (PURCHASE INTENTION)

Minat dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai ingin atau

keinginan. Keinginan adalah keadaan ketika seseorang mempunyai

kebutuhan yang tidak terpenuhi dan memutuskan bahwa hanya produk

atau jasa yang mempunyai keistimewaan tertentu saja yang akan

memuaskannya (Limb, Hair, McDaniel, 2000:188)

Minat beli konsumen (purchase intention) didefinisikan sebagai

kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil

(22)

commit to user tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Metha, 1994

dalam Sukmawati dan Suyono, 2005). Minat beli konsumen atau

purchase intention juga dapat didefinisikan sebagai sikap konsumen

terhadap merek yang dihadapkan pada aspek kognitif dan afektif produk

tersebut, purchase intention cenderung pada aspek kognitif. Sikap yang

positif menghasilkan purchase intention yang positif pula (Belch, and

Belch, 2001 dalam Ward et. al., 2006). Dapat disimpulkan dari beberapa

definisi diatas bahwa minat beli adalah keinginan atau niat yang muncul

untuk melakukan pembelian ketika konsumen harus memenuhi

kebutuhannya.

Proses keputusan beli konsumen akan dijelaskan dalam gambar

berikut. (Kotler, 2000:251)

Proses Keputusan Beli Konsumen

Gambar 2.1

a. Pengenalan Masalah

Proses ini dimulai dengan pembeli mengenali suatu masalah atau

kebutuhan pribadi konsumen.

b. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang telah dirangsang kebutuhan itu dapat atau

tidak dapat mencari informasi. Sumber informasi tersebut antara lain

(23)

commit to user c. Evaluasi Alternatif

Hal tersebut berkaitan dengan bobot yang diberikan terhadap produk

dengan membandingkan antara satu produk dengan produk yang lain.

d. Keputusan Membeli

Konsumen membentuk suatu niat membeli atas dasar faktor seperti

pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan.

e. Perilaku Sesudah Pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami tingkat

kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan terlibat dalam

tindakan sesudah pembelian pada pemasar.

Setelah melalui tahapan tersebut maka tahapan terakhir dalam Model

Terperinci Perilaku Pembeli adalah tanggapan konsumen. Konsumen

akan memberikan pilihan terhadap produk, merek, desain, waktu

pembelian dan jumlah pembelian.

Peran konsumen bagi suatu perusahaan sangatlah penting, sehingga

perusahaan harus memelihara hubungan yang baik dengan konsumen

yang sudah ada, disamping itu juga berusaha untuk mendapatkan

konsumen baru bagi usahanya. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban

bagi perusahaan untuk selalu mengikuti perkembangan dari perilaku

konsumen itu sendiri. Informasi yang didapat dari perilaku konsumen

akan menjadi bahan pertimbangan perusahaan khususnya manajer

(24)

commit to user

produk yang diciptakan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh

konsumen sehingga konsumen merasa puas.

B. SIKAP KONSUMEN

Sikap disebut juga sebagai konsep yang paling khusus dan sangat

dibutuhkan dalam psikologis sosial kontemporer. Sikap juga merupakan salah

satu konsep yang paling penting yang digunakan pemasar untuk memahami

konsumen.

Sikap didefinisakan oleh L. L. Thurstone (dalam Mowen dan Minor,

2001:319), yaitu salah satu pencetus teori pengukuran sikap modern, sebagai

afeksi atau perasaan untuk atau terhadap sebuah rangsangan. Gordon Allport

(dalam Mowen dan Minor, 2001:319) mendefinisikan sikap sebagai suatu

mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi,

diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan

dan atau dinamis terhadap perilaku.

Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kecenderungan

seseorang menanggapi rangsangan dan memberi tindakan terhadap suatu

objek tertentu, baik disukai atau tidak disukai.

Triandis dan ahli lainnya mengkombinasikan tiga jenis tanggapan

(pikiran, perasaan dan tindakan) ke dalam model tiga unsur dari sikap

(Triepartite Model of Attitude). Sikap dipandang mengandung tiga komponen

(25)

commit to user 1. Kognitif

Kognitif , berhubungan dengan pengenalan dan pengetahuan obyek

beserta atributnya. Pada saat konsumen menerima rangsangan sebuah

iklan maka proses psikologi internal akan bekerja yang dihubungkan

dengan pengaktivan indera.

2. Afektif

Afektif , memberikan tanggapan tentang perasaan terhadap obyek

dan atributnya. Indra yang bekerja akan memberikan interpretasi

terhadap sebuah obyek atau dalam sebuah iklan adalah produk / merek

dan bagian-bagian dari penayangan iklan itu sendiri.

3. Konasi

Dalam konasi seorang memiliki minat dan tindakan dalam sebuah

perilaku. Bila tahap ini bekerja maka konsumen telah memiliki

keputusan akan suara obyek.

Hubungan Antar 3 (Tiga) Komponen Sikap

Gambar 2.2

Sumber: Setiadi, J. Nugroho, 2003:217 Komponen kognitif

Kepercayaan terhadap merek

Komponen Afektif Evaluasi merek

(26)

commit to user

Hubungan antar tiga komponen itu mengilustrasikan hierarki pengaruh

keterlibatan tinggi (high involvement) yaitu kepercayaan merek

mempengaruhi evaluasi merek, dan evaluasi merek mempengaruhi

maksud untuk membeli.

Komponen afektif atau evaluasi merek adalah pusat dari telaah sikap

karena evaluasi merek merupakan ringkasan dari kecenderungan

konsumen untuk menyenangi atau tidak menyenangi merek tertentu.

Evaluasi merek sesuai dengan definisi dari sikap terhadap merek yaitu

kecenderungan untuk mengevaluasi merek baik disegani atau tidak

disegani.

Beberapa faktor yang mempengruhi pembentukan sikap antara lain

(Sciffman dan Kanuk; 262):

1. Pengalaman Langsung

Sikap konsumen terhadap sebuah produk dapat terbentuk melalui

pengalaman langsung konsumen dalam mencoba, dan mengevaluasi

produk tersebut. Begitu pentingnya pengelaman langsung tersebut dalam

pembentukan sikap konsumen, banyak perusahaan dalam

memperkenalkan produk baru mereka menerapkan strategi pemberian

produk secara cuma-cuma sebagai sampel kepada konsumen untuk

(27)

commit to user 2. Pengaruh Keluarga

Keluarga merupakan sumber pengaruh yang sangat penting

terhadap pembentukan sikap seseorang. Terdapat hubungan yang sangat

erat antara orang tua dan anaknya.

3. Pemasaran Langsung

Banyak pemasar yang menggunakan penggunaan program,

pemasaran langsung untuk mencapai target konsumen dengan

menawarkan produk yang sesuai dengan minat dan gaya hidup mereka

(Schiffman dan Kanuk, 200; 262). Pemasar sangat hati-hati dalam

melakukan targeting berdasarkan psikografis, demografis, atau

geodemografis. Program pemasaran langsung manggunakan iklan-iklan

dan pesan-pesan promosi lainya untuk membentuk sikap konsumen

yang mendukung produknya sehingga dapat lebih cepat mencapai

segmen pasarnya.

4. Keberadaan Media Massa

Banyak media massa yang secara terus-menerus mengeluarkan

ide-ide, pendapat, produk baru, dan iklan-iklan tentang suatu roduk.

Komunikasi media massa ini memberikan informasi yang penting dalam

(28)

commit to user

Sikap seseorang terhadap iklan dan produk sebagai obyek sikap akan

mempengaruhi minatnya dalam melakukan pembelian produk yang

diiklankan. Sikap positif terhadap merek tertentu akan memungkinkan

konsumen melakukan pembelian terhadap merek itu, tetapi sebaliknya sikap

negative akan menghalangi konsumen untuk melakukan pembelian.

1. Sikap Terhadap Iklan

Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang positif terhadap

suatu produk mungkin sering bergantung pada sikap konsumen terhadap

iklan itu sendiri. Iklan yang disukai secara menguntungkan dapat

menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap produk. Assael (2001:368)

mendefinisikan sikap terhadap iklan sebagai berikut: “Attitude toward the

ad is the consumer’s predisposition to respond favorably or unfavorably to

a particular ad.” artinya sikap terhadap iklan adalah kecenderungan

konsumen menjawab dengan baik atau tidak baik terhadap iklan tertentu.

Definisi lain menyebutkan bahwa sikap terhadap iklan mengacu

pada kesukaan atau ketidaksukaan konsumen secara umum atas

rangsangan iklan tertentu selama exposure iklan tersebut (Mowen dan

Minor, 2001;378).

Respon kognitif yang positif (support arguments dan source

bolstering) umumnya akan menghasilkan sikap positif konsumen terhadap

iklan; respon kognitif yang negatif (counterarguments dan source

(29)

commit to user

yang dominan maka sikap terhadap iklan diukur dalam afektif penerima

pesan yang menilai baik-tidak baik, suka-tidak suka, menarik-tidak

menarik, kreatif -tidak kreatif, informatif-tidak informatif.

Sikap terhadap iklan tergantung pada sejumlah factor: (1) isi iklan

dan khayalan yang bersemangat, (2) suasana hati konsumen, (3) emosi

iklan yang didapatkan konsumen, (4) kesukaan konsumen atas program

TV dimana iklan disisipkan (Mowen dan Minor, 2001;378).

Beberapa peneliti menyebutkan bahwa sikap terhadap iklan

mempengaruhi sikap terhadap merek yang kemudian juga mempengaruhi

pilihan merek. Penelitian lain menyebutkan bahwa iklan-iklan yang

mengandung tingkat khayalan tinggi sangat mempengaruhi sikap

konsumen terhadap iklan. Khayalan (imagery) disini merujuk pada sejauh

mana iklan menyebabkan konsumen meramalkan penggunaan produk

mereka sendiri dimasa depan dan menghubungkan iklan tersebut dengan

perasaan serta kepercayaannya sendiri.

2. Sikap Terhadap Merek

Sikap terhadap merek menurut Assael (2001 : 282) adalah

kecenderungan yang dipelajari oleh konsumen untuk mengevaluasi merek

dengan cara mendukung (positif) atau tidak mendukung (negatif) secara

konsisten. Evaluasi konsumen terhadap merek tertentu ini di mulai dari

sangat jelek sampai sangat bagus . sikap terhadap merek didasarkan pada

(30)

commit to user

Keyakinan ini timbul setelah konsumen sasaran mengkorfirmasikan

memori dengan informasi yang ditawarkan.

Pembentukan sikap terhadap merek menurut Mackenzie, Lutz dan

Belch (1986) dipengaruhi secara langsung oleh perspsi mengenai model

iklan baik yang menggunakan endorser selebritis maupun yang tidak.

Sikap terhadap merek ini diawali oleh proses kognitif yang bekerja

terhadap rangsangan. Sikap ini dipengaruhi oleh persepsi konsumen

mengenai produk dan persepsi konsumen mengenai sumber atau model.

Kemudian akan mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk

yang diiklankan.

C. KOMUNIKASI PEMASARAN

1. Komunikasi Pemasaran

Pada pemasaran modern, sebuah perusahaan disamping dituntut

untuk mengembangkan produk yang baik, menerapkan harga yang bersaing, memungkinkan dijangkaunya pelanggan sasaran, juga harus mampu mengkomunikasikan diri dengan pelanggan yang ada maupun

yang potensial (Kotler, 2000). Agar dapat berkomunikasi secara efektif, perusahaan harus menggunakan biro iklan untuk mengembangkan iklan yang efektif, spesialis promosi penjualan untuk mendesain program

(31)

commit to user

2. Periklanan

Periklanan merupakan bagian dari bauran promosi, sedangkan

bauran promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing mix).

Periklanan menjadi tahap yang penting yang sama pentingnya dengan

tahap-tahap lain dalam proses pemasaran. Untuk menarik konsumen dan

calon konsumen, salah satu cara yang perlu dilakukan adalah memberi

nilai positif pada iklan yang diluncurkan.

Definisi periklanan menurut institute praktisi periklanan Inggris

oleh Jefkins (1996;5) adalah “periklanan merupakan pesan-pesan

penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon konsumen

yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan dengan

biaya semurah-murahnya”. Menurut Peter (1996;181) iklan adalah

penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan,

atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Dalam membuat

program periklanan manajer pemasaran harus selalu mulai dengan

mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli.

Keputusan utama dalam pembuatan program periklanan yang

disebut 5 M ( Kotler 1994: 814) Sebagai berikut:

1) Mission (misi), apakah tujuan periklanan?

2) Money (uang), berapa dana yang akan digunakan?

3) Message (pesan), apakah pesan yang ingin disampaikan?

4) Media (media), apakah media yang akan digunakan?

(32)

commit to user

Tujuan periklanan menurut Kotler (1994:817) sebagai berikut:

1) Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”informasi”. Biasanya

dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk,

tujuannya untuk membentuk permintaan pertama.

2) Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”persuasif”. Penting dilakukan

dalam tahap kompetitif. Tujuannya untuk membentuk permintaan

selektif untuk suatu merk tertentu.

3) Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”pengingat”. Iklan pengingat

sangat penting bagi produk yang sudah mapan. Bentuk iklan yang

berhubungan dengan iklan ini adalah iklan penguat (inforcement

advertising) yang bertujuan meyakinkan pembeli sekarang

bahwamereka telah melakukan pilihan yang benar.

4) Iklan bertujuan menambah nilai. Iklan dapat menambah nilai merek pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas

dan penguatan persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan

menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, dan lebih

(33)

commit to user

3. Bintang Iklan(CelebrityEndorser)

Kesukaan audience pada sebuah iklan tidak lepas dari pendukung

iklan itu sendiri yaitu model (endorser). Dua teknik yang digunakan

pembuat iklan (advertising agency) yaitu menggunakan selebritis dan

menggunakan non-selebritis sebagai endorser.

Kita dapat membuat produk atau merek menjadi menonjol dalam

periklanan, salah satunya dengan menggunakan daya tarik para figur

masyarakat seperti aktor, aktris, atlet, ilmuan dan sebagainya. Selebritis

adalah pribadi yang dikenal masyarakat untuk mendukung suatu produk.

Selebritis merupakan juru bicara produk (Suyanto, 2005:92)

Shimp (2003) mendefinisikan selebritis adalah seorang pribadi

(aktor, penghibur atau atlet) yang di kenal di masyarakat. Metha, 1994

(dalam Yulistiano dan Suryandari, 2003) mengemukakan bahwa selebriti

mempunyai kekuatan yang dijadikan sebagai alat untuk membujuk,

merayu, dan mempengaruhi konsumen sasaran, yaitu ketenaran. Meskipun

tidak selalu, ketenaran yang dimiliki selebriti lebih efektif daya bujuknya

daripada sebuah produk yang didukung dari kalangan non-selebritis.

Selebriti merupakan simbol budaya. Ketika selebriti mengiklankan

sebuah produk, para pemirsa membentuk asosiasi sesuai dengan arti

budaya yag ditransfer selebriti terhadap produk. Akhirnya, pada fase

konsumsi arti budaya tersebut ditransfer dari produk ke konsumen. Jadi,

(34)

commit to user

simbolik menanamkan ciri-ciri bintang iklan tersebut pada diri mereka

(Mowen dan Minor, 2001; 408).

Gambar 2.3

Transfer arti dari selebriti ke produk dan konsumen

Arker (1987) dalam” Building Strong Brand” membenarkan

bahwa produk lebih mudah diterima oleh konsumen jika penyampaian

pesan iklan dilakukan oleh tokoh selebritis.

Ohainan dalam Royan, (2005) menulis dalam Journal of

Advertising Research yang berjudul ”The impact of celebrity spokes

person pereceive image on intention to purchase” dalam penelitiannya

menyatakan bahwa “hanya selebritis yang dipersepsikan dengan keahlian

dibidangnya yang secara signifikan mempengaruhi responden untuk

membeli suatu produk atau jasa” dalam penelitian itu, Ohainan membagi

tiga faktor penyebab mengapa responden tertarik membeli, antara lain:

adanya daya tarik fisik (kecantikan, ganteng dan lain sebagainya), dapat

dipercaya dan adanya keahlian(expertise) endorser.

Pemasang iklan harus sangat hati-hati dalam melakukan pemilihan

(35)

commit to user

mekanisme yang berbeda di dalam mempengaruhi sikap dan perilaku

konsumen, yaitu :

1) Sumber Kredibilitas (source credibility), menggambarkan persepsi

konsumen terhadap keahlian, pengetahuan. dan pengalaman yang

relevan yang dimiliki endorser mengenai merek produk yang

diiklankan serta kepercayaan konsumen terhadap endorser untuk

memberikan informasi yang tidak biasa dan objektif. Kredibilitas

memiliki dua sifat penting, yaitu: (a). Keahlian (expertise), merupakan

pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dimiliki endorser

berkaitandengan produk yang diiklankan. (b). Kepercayaan

(trustworthiness), mengacu kepada kejujuran, integritas, dapat

dipercayainya seorang sumber.

2) Sumber Daya Tarik (source attractiveness), endorser dengan tampilan

fisik yang baik dan karakter non-fisik yang menarik dapat menunjang

iklan dan dapat menimbulkan minat penonton (audiens) untuk

menyimak iklan. daya tarik endorser mencakup: (a). Kesamaan

(similarity), merupakan persepsi khalayak berkenaan dengan kesamaan

yang dimiliki dengan endorser, kemiripan ini dapat berupa

karakteristik demografis, gaya hidup, kepribadian, masalah yang

dihadapi sebagaimana yang ditampilkan pada iklan, dan sebagainya.

(b). Familiar (familiarity), adalah pengenalan terhadap nara sumber

(36)

commit to user

dinilai berdasarkan tingkat keseringan tampil di publik, sedangkan

penggunaan typical-person endorser dinilai berdasarkan keakraban

dengan sosok yang ditampilkan karena sering dijumpai di kehidupan

sehari-hari. (c). Likability, adalah kesukaan audiens terhadap nara

sumber karena penampilan fisik yang menarik, perilaku yang baik,

atau karakter personal lainnya.

3) Sumber Kekuatan (source power), adalah karisma yang dipancarkan

oleh narasumber sehingga dapat mempengaruhi pemikiran, sikap, atau

tingkah laku konsumen karena pernyataan atau pesan endorser tersebut.

Selebriti diasumsikan lebih kredibel daripada non selebriti.

Tampilan fisik dan karakter non fisik selebriti membuat sebuah iklan

lebih menarik dan disukai oleh konsumen. Performa, citra, dan

kepopuleran selebriti dapat lebih menarik perhatian target audience

untuk menyaksikan iklan yang dapat mempengaruhi persepsi mereka

untuk membuat keputusan dalam melakukan pembelian. Sedangkan,

dengan menampilkan pendukung non selebriti atau ”orang biasa” dapat

membuat konsumen merasa lebih dekat dan merasa familiar, akan

menghasilkan keterlibatan pesan yang cukup tinggi, dan akhirnya akan

mempengaruhi persepsi konsumen, sehingga tercipta persepsi yang

(37)

commit to user

Tugas utama para endorser ini adalah untuk menciptakan

asosiasi yang baik antara endorser dengan produk yang diiklankan

sehingga timbul sikap positif dalam diri konsumen, sehingga iklan

dapat menciptakan citra yang baik pula dimata konsumen. Iklan

merupakan elemen yang penting dan saling berpengaruh dalam

menanamkan brand image kepada konsumen, seiring dengan ciri fisik

dan kualitas produk yang mengikuti suatu brand tertentu (Temporal &

Lee, 2001:39).

4. Karakteristik Bintang Idola Iklan

Atribut dasar yang berpengaruh terhadap efektifitas pendukung, ialah daya tarik. Daya tarik bukan hanya berarti daya tarik fisik, meskipun

daya tarik bisa menjadi atribut yang sangat penting, tetapi meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung

seperti kecerdasan, sifat-sifat kepribadian, gaya hidup, keatletisan postur tubuh, dan sebagainya. Beberapa karakteristik bintang iklan atau selebriti

endorser antara lain:

a. Keahlian (expertise) mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau

keterampilan yang dimiliki seorang pendukung yang berhubungan dengan topik iklannya. Keahlian seorang pendukung tidaklah penting,

(38)

commit to user

daripada pendukung yang tidak dianggap sebagai memiliki karakteristik yang sama.

b. Kepercayaan (trustworthiness) mengacu pada kejujuran, integritas, dan

dapat dipercayainya seorang sumber. Seringkali seorang pendukung

(endorser) dapat dipercaya padahal dia bukan seorang yang ahli dalam

bidangnya. Keadaan dipercayanya seorang pendukung tergantung

kepada persepsi khalayak akan motivasi dukungannya. Para pemasang

iklan memanfaatkannilai kepercayaandengan memilih para

pendukungyang secara luas dipandang jujur, dapat dipercaya, dan

dapat diandalkan (Shimp,2003;470)

c. Daya tarik (attractiveness) daya tarik bukan hanya pada daya tarik

fisik, tetapi meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat

khalayak dalam diri pendukung, kecerdasan, sifat-sifat kepribadian,

gaya hidup, keatlestisan tubuh, dan sebagainya (Shimp, 2003; 464).

Ada dua hal penting dalam penggunaan selebriti endorser jika

dihubungkan dengan dya tarik, pertama adalah tingkat kesukaan

audience terhadap selebriti (likeability), yang kedua adalah tingkat

kesamaan personality yang diinginkan oleh pengguna produk

(similarity), dimana keduanya tidak dapat dipisahkan dan selalu

(39)

commit to user

D. PENELITIAN SEBELUMNYA

Beberapa penelitian terdahulu yang pernal dilakukan dan relevan

dengan penelitian ini antara lain penelitian yang dilakukan oleh:

Ohanian (1990), dengan judul “Construction and Validation of a

Scale to Measure Celebrity Endorsers’ Perceived Expertise,

Trustworthiness, And Attractiveness”. Dikemukakan bahwa hanya

selebriti yang dipersepsikan dengan keahlian di bidangnya, yang secara

signifikan mempengaruhi responden untuk membeli suatu produk, dengan

cara membagi tiga faktor yang ada pada selebriti bintang iklan yang bisa

mempengaruhi responden untuk membeli, yaitu daya tarik (attractiveness),

dapat dipercaya (trustworthiness), dan keahlian (expertise). Hasilnya efek

daya tarik fisik dan trustworthiness sangat kecil pengaruhnya, sedangkan

efek expertise adalah yang paling signifikan.

Ohanian (1991) dalam penelitiannya yang berjudul “The Impact

Spokeperson’s Perceive Impact on Intention to Purchase”,

mengemukakan bahwa hanya selebriti yang dipersepsikan dengan keahlian

di bidangnya, yang secara signifikan mempengaruhi responden untuk

membeli suatu produk. Ohanian membagi tiga faktor yang ada dalam

selebriti bintang iklan yang bisa mempengaruhi responden untuk membeli

yaitu daya tarik (attractiveness), dapat dipercaya (trustworthness) dan

keahlian (expertise). Hasilnya, efek daya tarik fisik dan trustworthiness

(40)

commit to user

McCracken (1989), hasil penelitiannya tentang celebrity endorser

yang dipercayai mempunyai kredibillitas tinggi dalam menyampaikan

pesan produk. Ini merupakan proses budaya dan dasar yang kuat bahwa

suatu pesan terletak pada efektifitas sumber pesan yang dalam hal ini

adalah selebriti sebagai endorser produk, memiliki keahlian dibidangnya

dan dianggap sebagai sumber yang dapat dipercaya. Dua kekuatan utama

yang dimiliki oleh selebriti sebagai endorser produk, yaitu kredibilitas

(credibility) dan daya tarik (attractiveness). Kekuatan daya tarik celebrity

endorser dikatagorikan dalam dua komponen, yaitu daya tarik fisik dan

daya tarik kesesuian produk.

Lafferty, B; Goldsmith, R and Newell, S (2002), dalam

penelitiannya yang berjudul “The Dual Celebrity Model: The Influence Of

Corporate And Endorser Credibility On Attitudes And Purchase

Intentions”, dilakukan dengan eksperimen pada mahasiswa undergraduate

yang mengambil mata kuliah pemasaran di Universitas Midwest Amerika

Serikat. Sampel diambil secara random sampling sebanyak 315 orang

mahasiswa. Variabel dan pengukuran: kredibilitas model iklan, kredibilitas

perusahaan, sikap terhadap iklan, sikap terhadap produk, minat pemeblian,

pengukuran terhadap masing-masing dilakukan dengan menggunakan

skala likert. Hasilnya (1)Kredibilitas model iklan berpengaruh signifikan

dan langsung pada sikap terhadap produk, dan berpengaruh signifikan

tidak langsung pada sikap terhadap produk dan minat pembelian.

(41)

commit to user

sikap terhadap iklan, dan berpengaruh signifikan tidak langsung pada

sikap terhadap produk dan minat pembalian. (3)Sikap terhadap iklan

berpengaruh signifikan pada sikap terhadap produk. (4)Sikap terhadap

produk berpengaruh signifikan pada minat pembelian.

Penelitian yang dilakukan oleh Qomariah Ariq Nur (2009) berjudul

“Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser Pada Iklan Sabun Mandi LUX

Terhadap Pembentukan Brand Image”. Hasil penelitian tersebut, dapat

dikatakan bahwa penggunaan celebrity endorser cukup efektif digunakan

pada iklan sabun mandi LUX yang dapat mempengaruhi dalam

pembentukan brand image. Oleh karena itu, selain memperhatikan

penggunaan celebrity endorser sebagai pembentuk brand image, juga

perlu disarankan adanya peningkatan dan perhatian terhadap performa

produk sabun mandi LUX sebab celebrity endorser hanya memiliki

pengaruh yang sedikit. Faktor kepercayaan harus menjadi perhatian khusus

karena kepercayaan merupakan faktor yang paling dominan

mempengaruhi dalam pembentukan brand image, yakni citra sabun mandi

LUX sebagai sabun kecantikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho Aries Prayudi berjudul

“Analisis Pengaruh Karakteristik Bintang Idola Iklan Terhadap Minat Beli

Konsumen”. Penelitian ini menguji permasalahan, apakah karakteristik

bintang idola berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen sabun

mandi Lux. Hasil penelitian tersebut yang telah diuji dengan menggunakan

(42)

commit to user

antara karakteristik bintang idola terhadap minat beli konsumen. Dalam

penelitian ini, data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 100 orang

mahasiswa S1 Non-Reguler Fakultas Ekonomi UNS.

E. KERANGKA PEMIKIRAN

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran

Sumber: The importance of Perceived Endorser Credibility in South Korean Advertising, 2005, Carrie La Ferle and Sejung Marina Choi

Minat pembelian terhadap produk yang diiklankan dipengaruhi

secara langsung oleh sikap konsumen terhadap produk dan kredibilitas

selebriti endorser yang memiliki karakteristik attractiveness,

trustworthiness, expertise. Sikap konsumen kepada produk dipengaruhi

oleh sikap konsumen kepada iklan produk dan kredibilitas selebriti

endorser. Sedangkan sikap konsumen terhadap iklan dipengaruhi oleh

(43)

commit to user

F. HIPOTESIS

Pengaruh dari endorser sebagai sumber kredibilitas terhadap

efektivitas iklan telah banyak dibahas dalam literatur marketing dan

psikologi sosial. Sesuai dengan pernyataan dari Fishbein dan Ajzen (1975,

dalam Lafferty, 2002:3) kredibilitas sumber meningkatkan probabilitas

penerimaan klaim oleh pemirsa. Secara umum iklan yang disampaikan

oleh sumber yang dimiliki kredibilitas tinggi akan lebih cepat diterima dan

disukai oleh pemirsa, dan mampumelakukan perubahan sikap (Lafferty,

2002). Dengan demikian dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H1a: Endorser selebriti berpengaruh terhadap sikap kepada iklan (attitude

toward the ad)

H1b: Endorser selebriti berpengaruh terhadap sikap kepada produk atau

merek (attitude toward the brand)

H1c: Endorser selebriti berpengaruh terhadap minat beli konsumen

(purchase intention).

Penelitian yang dilakukan oleh Heath dan Gaeth (1994, dalam

Lafferty et al, 2002;7) menunjukan adanya akibat berurutan antara sikap

kepada iklan, sikap kepada produk, dan minat pembelian. Sikap kepada

iklan mempengaruhi sikap terhadap merek dengan demikian dapat

dihipotesiskan:

H2: sikap kepada iklan (attitude toward the ad) berpengaruh positif

(44)

commit to user

Selanjutnya Heath dan Gaeth (1994, dalam Lafferty et al, 2002;7)

menjelaskan bahwa sikap kepada produk berpengaruh terhadap minat

pembelian. Dengan demikian dapat dihipotesiskan sebagai berikut:

H3: sikap kepada merek (attitude toward the brand) berpengaruh

(45)

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada dasarnya penelitian adalah kegiatan penyelidikan, pengumpulan,

pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan

obyektif untuk memecahkan suatu persoalan atau untuk menguji suatu

hipotesis dalam mengembangkan prinsip-prinsip umum. Bertujuan untuk

menemukan ilmu pengetahuan baru, mengembangkan ilmu pengetahuan yang

sudah ada, mencari tahu tentang suatu persoalan yang layak diteliti,

memperoleh jawaban tentang suatu persoalan yang ingin diketahui dan

kemudian mencari solusinya.

1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah sekumpulan dari orang, kejadian atau sesuatu yang

menjadi perhatian peneliti untuk diteliti (Sekaran, 2003).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan yang pernah

menyaksikan iklan Sampo ZINC versi Agnes Monica.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang terdiri dari beberapa

anggota yang dipilih dari populasi untuk diteliti (Sekaran, 2003).

(46)

commit to user

Syarat utama dalam pengambilan sampel suatu populasi adalah bahwa

sampel harus mewakili populasi, dan sampel harus merupakan dalam

bentuk kecil (miniature population).

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang sudah pernah melihat

paparan iklan sampo ZINC versi Agnes Monica di televisi lebih dari

1(satu) kali.

Penelitian ini mengambil sampel 150 responden yang diambil dari

mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

c. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam pengembilan sampel

adalah purposive sampling. Sampel diambil dengan menggunakan

kriteria tertentu, yaitu sampel diambil dari mahasiswa S1 Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret dan sudah pernah melihat paparan

iklan sampo ZINC versi Agnes Monica di Televisi. Hal ini dilakukan

untuk menegtahui seberapa jauh image bintang iklan sampo ZINC

mempengaruhi merek dan minat beli sehingga tidak terjadi bias dalam

pengisian kuesioner.

2. Desain Penelitian

a. Desain Penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas

(47)

commit to user

pada kedekatan dengan tempat tinggal peneliti, sehingga akan

menghemat biaya dan waktu pelaksanaan. Subyek penelitian ini adalah

mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi UNS yang pernah melihat tayangan

iklan sampo ZINC di televisi yang dibintangi oleh Agnes Monica.

Ditinjau dari tujuan, penelitian ini dikategorikan ke dalam

penelitian pengujian hipotesis yaitu penelitian yang menjelaskan

fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Dilihat dari

hubungan antar variabelnya, penelitian ini merupakan penelitian kausal,

yaitu penelitian diadakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel,

variabel yang satu menyebabkan atau menentukan nilai variabel yang

lain (Ghozali, 2005). Penelitian ini menggunakan desain survey yaitu,

penelitian mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

kuisioner sebagai alat pengumpulan data pokok.

b. Definisi Operasional, Instrumen Penelitian dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang dilakukan

kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau

menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional

yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut

(Nazir,2003). Definisi ini akan memberikan batasan, ciri atau indikator

suatu variabel tersebut, sehingga, dalam definisi operasional ini harus

dirinci ciri-ciri atau indikator yang akan diteliti dan bagaimana

mengamatinya. Berikut adalah penjelasan mengenai variabel-variabel

(48)

commit to user 1) Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi

variabel dependen (Sekaran, 2000). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah celebrity endorser. Celebrity endorser

merupakan sumber pesan. Ketika bintang idola dalam iklan

dipersepsi kredibel, maka dapat mengubah sikap melalui psikologi

yang disebut internalisasi. Internalisasi dapat terjadi ketika

konsumen menerima posisi bintang iklan pada informasi yang

mereka miliki. Hal penting yang dimiliki dari kredibilitas bintang

idola dalam iklan adalah daya tarik, kepercayaan dan keahlian.

a) Daya Tarik (Attractiveness)

Attractiveness adalah daya tarik yang bisa dikategorikan

dalam dua komponen: daya tarik fisik dan daya tarik

kesesuaian produk. Indikatornya (La Ferle and Choi, 2005):

1. Kesan yang ditampilkan oleh bintang iklan.

2. Kesesuaian karakteristik bintang iklan dengan kesesuaian

produk yang diiklankan.

b) Kepercayaan (Trustworthiness)

Trustworthiness adalah sebagai sumber yang dapat

(49)

commit to user

Indikatornya (La Ferle and Choi, 2005):

1. Reputasi objektif bintang iklan dalam penyampaian pesan

iklan.

2. Kehandalan bintang iklan dalam penyampaian pesan iklan.

c) Keahlaian (Expertise)

Expertise adalah keahlian merujuk pada pengetahuan,

pengalaman, dan keahlian tertentu dari sosok bintang iklan.

Indikatornya adalah(La Ferle and Choi, 2005):

1. Tingkat pengetahuan, pengalaman atau keterampilan

bintang iklan yang berhubungan dan sesuai dengan tema

komunikasi iklan atau topiknya.

2. Pandangan khalayak sasaran terhadap bintang iklan sebagai

pendukung iklan.

2) Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah:

a) Minat Pembelian

Minat pembelian adalah tahap dimana konsumen

membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang

tergabung dalam perangkat pilihan kemudian pada akhirnya

(50)

commit to user

disukai atau proses yang dilalui oleh konsumen untuk membeli

suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam

pertimbangan. Indikatornya (La Ferle and Choi, 2005):

1. Minat untuk mencari informasi tentang produk tersebut.

2. Minat untuk selalu mencari informasi tentang produk

sampo ZINC untuk mendukung sifat-sifat positif dari

produk yang digunakan tersebut.

b) Sikap Terhadap Merek (Brand Attitude)

Sikap terhadap merek atau brand attitude didefinisikan

sebagai kecenderungan yang dipelajari konsumen untuk

mengevaluasi merek tertentu yang dimulai sangat jelek sampai

sangat bagus (Assel, 2001). Indikatornya (La Ferle and Choi,

2005):

1. Produk yang diiklankan merupakan produk yang

berkualitas

2. Produk yang diiklankan merupakan produk yang memenuhi

kebutuhan serta memuaskan pelanggan

3. Produk yang diiklankan merupakan produk yang disukai

oleh konsumen.

c) Sikap Terhadap Iklan (AtittudeTheAdd)

Sikap terhdap iklan atau attitude the add mengacu pada

(51)

commit to user

rangsangan iklan tertentu selama exposure iklan tersebut

(Mowen dan Minor, 2001). Indikatornya (La Ferle and Choi,

2005):

1. Kemampuan memberikan informasi tentang manfaat produk.

2. Kemampuan memberikan informasi tentang kualitas produk

3. Kemampuan memberikan informasi tentang keunggulan

produk.

c. Instrumen Penelitian dan Skala Penelitian

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam

penelitian ini adalah kuesioner, yaitu suatu angket pertanyaan yang

disebarkan kepada responden untuk mendapatkan jawaban mereka

(Sekaran, 2000). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah

skala likert, skala ini dugunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 1999). Skala ini berinteraksi 1-5 dengan pilihan jawaban

sebagai berikut:

(52)

commit to user d. Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi

pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumebr

data penelitian ada 2 (dua), yaitu:

1. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang didapat langsung

dari responden oleh peneliti (Indriantoro, 1999 : 146). Dalam

penelitian data primer yang dibutuhkan meliputi hasil data

kuesioner atau hasil wawancara dengan responden. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

penyebaran koesioner yang dilakukan di Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara

(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). (Indriantoro, 1999 :147) .

e. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

(53)

commit to user 1. Kuesioner

Kuesioner yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan kepada

responden dan responden memilih alternatif jawaban yang sudah

tersedia. Jawaban atas pertanyaan tersebut, bersifat tertutup,

maksudnya alternatif jawaban atas pertanyaan tersebut telah

disediakan dan responden tidak diberi kesempatan menjawab yang

lain di luar jawaban yang telah disediakan.

2. Wawancara

Wawancara merupakan bentuk komunikasi langsung antara

peneliti dengan responden. Metode ini digunakan untuk

memperoleh data-data tentang gambaran umum perusahaan dan

memperoleh gambaran secara langsung sehingga lebih

memudahkan bagi peneliti dalam memahami permasalahan yang

ada.

3. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Structural Equatioan Modelling (SEM). SEM merupakan teknik

multivariate yang mengkombinasikan aspek regresi berganda dan analisis

faktor untu mengestimasi serangkaian hubungan ketergantungan secara

(54)

commit to user

menggunakan program AMOS versi 4.01 untuk menganalisis hubungan

kausalitas dalam model struktural yang diusulkan.

a. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menentukan valid atau

tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghazali, 2005). Pengukuran

dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar,

serta sebaliknya alat ukur yang tidak valid adalah yang

memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya (Jogiyanto,

2004).

Confirmatory factor analysis (CFA) akan dilakukan peneliti

terhadap sembilan faktor atau konstruk dalam penelitian ini dengan

bantuan program SPSS for windows versi 15. Menurut Heir et al,

(1998), factor loding lebih besar ± 0.30 dianggap memenuhi level

minimal, factor loding ± 0.40 dianggap lebih baik dan sesuai

dengan rules of thumb yang dipakai para peneliti, dan factor

loading ≥ 0.50 diangggap signifikan. Jadi semakin besar nilai

absolut factor loading, semakin penting loading tersebut

menginterprestasikan konstruknya. Pada penelitian ini

(55)

commit to user 2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan prosedur pengujian statistik yang

dianggap relevan untuk mengukur sejauh mana kehandalan atau

konsistensi internal dari suatu instrumen penelitian. Untuk menguji

reliabilitas digunakan Cronbach Alpha dengan bantuan SPSS for

windows 15. Sekaran (2006) mengatakan bahwa nilai Cronbach

Alpha dapat dikatakan reliabel apabila nilainya > 0,60. Selanjutnya,

tingkatan reliabilitas dibagi menjadi tiga kriteria sebagai berikut:

jika alpha atau rhitung (1) 0,8-1,0 = Reliabillitas baik, (2)

0,60-0,79= Reliabilitas diterima, (3) Kurang dari 0,60= Reliabilitas

kurang baik. Dengan demikian, prosedur pengujian ini dapat

memberikan jaminan bahwa datanya memenuhi kriteria kelayakan

untuk dianalisis dengan menggunakan metode-metode statistik

yang lain.

3. Analisis Deskriptif

Sebelum data diproses, dianalisis dan diinterprestasikan

sesuai dengan kategorinya masing masing, maka terlebih dahulu

penulis akan mendeskripsikan responden berdasarkan karakteristik

(56)

commit to user b. Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan Stuctural Equation Modelling (SEM). SEM merupakan

teknik multivariate yang mengkombinasikan aspek regresi berganda

dan analisis faktor untu mengestimasi serangkaian hubungan

ketergantungan secara simultan (Hair et al., 1998:711). Pengujian

hipotesis dilakuakan dengan menggunakan program AMOS versi 4.01

untuk menganalisis hubungan kausalitas dalam model struktural yang

diusulkan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan

pengujian model struktural dengan pendekatan SEM, yaitu:

1. Uji Kecakupan Sampel

Model estimasi Maximum Likelihood (ML) minimum

diperlukan sampel 100. ketika sampel dinaikan diatas nilai 100,

metode ML meningkat sensitivitasnya untuk menditeksi perbedaan

antar data. Begitu sampel menjadi besar (diatas 400-500), maka

metode ML menjadi sangat sensitif dan selalu menghasilkan

perbedaan secara signifikan sehingga ukuran Goodness of fit

menjadi jelek. Jadi dapat direkomendasikan bahwa ukuran sampel

antara 100-200 harus digunakan untuk model estimasi ML

(Ghozali 2005:21). Menurut Hair et al., (1998:742) ukuran sampel

minimum adalah sebanyak 5 responden untuk setiap estimated

Gambar

Gambar 2.1 Proses Keputusan Beli Konsumen ........................................  10
  Gambar 2.1
Gambar 2.2 Sumber: Setiadi, J. Nugroho, 2003:217 commit to user
Gambar 2.3 Transfer arti dari selebriti ke produk dan konsumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

(Studi Eksplanatif Kuantitatif Mengenai Pengaruh Sikap Konsumen pada Komponen Ikon Visual Merek J.CO Donuts &amp; Coffee terhadap Minat Beli Produk pada Pengunjung Gerai J.CO

Berdasarkan hasil analisis yang ditemukan maka dapat dijelaskan bahwa iklan, kualitas produk, dan kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap minat beli

Salah satu dimensi kredibilitas perusahaan, yaitu trustworthiness, memiliki hubungan positif yang signifikan dengan sikap konsumen terhadap iklan dan minat beli. Salah

hasil penelitian ini kualitas produk dan citra merek berpengaruh secara parsial terhadap minat beli, tetapi untuk variabel celrbrity endorser tidak berpengaruh

pertimbangan minat membeli produk. Hasil Uji Hipotesis 3, Persepsi risiko berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat beli smartphone merek Xiaomi. Berdasarkan

1, April 2017, menghasilkan kesimpulan bahwa bahwa citra merek dan kepercayaan merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen sedangkan

5.1.1 Implikasi Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli produk parfum merek Axe di Universitas Bung Hatta..

Hasil penelitian pada taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa : 1 Iklan Media Sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli Konsumen dibuktikan dari nilai thitung >