• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Informasi Bandara Internasional Husein Sastranegara Melalui Multimedia Interaktif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Media Informasi Bandara Internasional Husein Sastranegara Melalui Multimedia Interaktif"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BANDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2014-2015

Oleh :

Iswar Ramdani 51911231

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)
(4)

iii KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas

karuniaNya laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Laporan Tugas Akhir yang

berjudul "PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BANDARA

INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF" sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi Desain Komunikasi Visual

Universitas Komputer Indonesia.

Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas

bantuannya terhadap penyusunan laporan tugas akhir ini, terutama kepada Bapak

Riki Himawan, S.Sn, M.M selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Tugas Akhir

yang selalu memberikan arahan dan nasihatnya, Segenap dosen dan staf di

fakultas desain UNIKOM yang telah memberi pengetahuan kepada penulis,

hingga dapat melaksanakan tugas akhir. Ucapan terima kasih juga kepada Dorma

Manalu selaku pimpinan PT. Angkasa Pura II yang telah memberikan informasi

mengenai Bandara Husein, terimakasih juga sebesar-besarnya kepada orang tua

yang selalu memberikan dukungan dan doa yang sangat berarti bagi penulis, serta

teman-teman yang telah memberikan dukungan. Mudah-mudahan Allah SWT

membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dari semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir.

Penulis menyadari terdapat kekurangan dalam pembuatan laporan ini, penulis

mengharapkan kritikdan saran yang membangaun dari semua pihak, semoga

laporan ini dapat berguna dan bermanfaat.

Bandung, 5 Agustus 2015

(5)

iv Abstrak

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BANDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA MELALUI MULTI MEDIA INTERAKTIF

Oleh :

Iswar Ramdani 51911231

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Bandara Internasional Husein Sastranegara merupakan bandara yang berada

dipusat kota Bandung, Jawa Barat dan di kelola oleh PT. (Persero) Angkasa Pura

II. Bandara yang menjadi pintu gerbang dari masuknya wisatawan-wisatawan

lokal maupun asing yang hendak berkunjung ke Bandung ini, merupakan salah

satu bandara Internasional yang melayani jasa pelayanan penerbangan Domestik

dan Internasional. Dalam visinya, PT. Angkasa Pura II mengharapkan Bandara

Internasional Husein Sastranegara dapat menjadi bandara kelas dunia yang

terkemuka dan profesional. Selain itu juga bandara yang sebagai penyedia jasa,

memiliki misi untuk dapat meningkatkan dan mengutamakan keselamatan,

keamanan, serta kenyamanan bagi penggunanya, sehingga kepuasan dari

pengguna bandara akan semakin meningkat. Namun berbeda dengan

kenyataannya, Bandara Internasional Husein Sastranegara masih kurang dalam

memberikan pelayanan karena kurangnya pusat informasi serta mesin interaktif

yang disfungsi. Maka dari itu untuk meningkatkan jasa pelayanannya dibuat suatu

media Informasi, yang diharapkan dapat membantu pengguna agar mendapat

informasi mengenai bandara.

(6)

v Abstract

Designing of Information Media for Husein Sastranegara International Airport with Interactive Media

By :

Iswar Ramdani 51911231

Study Programme Visual Communication Design

Husein Sastranegara International Airport is an airport in Bandung, West Java

and managed by PT. (Persero) Angkasa Pura II. Airport became the gate of an

influx of local tourists and foreign tourists who want to visit Bandung, is one of

the international airports serving domestic and international flights. PT. Angkasa

has vision to become a leading world-class and professionalsairport. In addition,

the airport as a service provider, has a mission to increase safety, security, and

comfort for its users, so the satisfaction of users to airport will increase. However,

Husein Sastranegara International Airport is still lacking in providing services to

users due to lack of information center and has dysfunction interactive machine.

Therefore to improve its services quality for users, will be created a media

information which is expected to help users to get information about the airport.

Keywords: Husein Sastranegara International Airport, Services, Media Information

(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

BAB II KELAYAKAN MEDIA INFORMASI BANDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA DAN PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF

II.2.1 Bandara Internasional Husein Sastranegara ... 7

II.2.2 Visi dan Misi Bandara Internasional Husein Sastranegara ... 8

II.2.3 Layanan ... 9

II.3 Analisa Masalah ... 14

(8)

vii

II.4 Target Audiens ... 15

II.5 Perancangan Multimedia Interaktif ... 16

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan ... 18

III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 18

III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 18

III.1.3 Materi Pesan ... 19

III.1.4 Gaya Bahasa ... 20

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan... 20

III.1.6 Strategi Kreatif ... 21

III.1.7 Strategi Media ... 21

III.1.8 Strategi Distribusi dan dan Waktu Penyebaran Media ... 22

III.2 Konsep Visual ... 23

BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA IV.1 Strategi Perancangan ... 27

DAFTAR PUSTAKA ... 34

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bandar udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara merupakan sebuah

fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara

yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandar

udara-bandar udara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk

operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. Husein

Sastranegara adalah sebuah bandara yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat,

Indonesia. Bandar udara Husein Sastranegara dibangun Belanda di masa kolonial,

di Desa Andir, Bandung. Nama Husein Sastranegara berasal dari nama seorang

perintis TNI-AU yang bernama Husein Sastranegara. Pada tahun 1974 mulai

dilakukan kegiatan pelayanan lalu lintas dan angkutan udara komersial secara

resmi yaitu dengan berdirinya kantor Perwakilan Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara dengan nama Stasiun Udara Husein sastranegara Bandung

untuk kepentingan kegiatan penerbangan komersial sipil. Selain untuk melayani

masyarakat, bandar udara ini juga merupakan salah satu pangkalan angkatan

udara TNI.

Keberadaan Bandara Internasional Husein Sastranegara ini telah mengambil

peranan yang besar bagi perkembangan wilayah daerah Bandung dan sekitarnya,

terutama dalam memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam negeri dan luar

negeri yang hendak berkunjung ke kota Bandung. Sebagai prasarana pokok

transportasi bandara merupakan suatu tempat pelayanan jasa harus ditata secara

terpadu. Selain keamanan dan keselamatan dalam operasi penerbangan, pada

suatu perusahaan penyedia jasa baik dalam pengelolaan dan kelayakan harus

memenuhi standar internasional sehingga mampu memberikan pelayanan dan

kenyamanan yang memadai bagi para pengguna jasa transportasi udara. Untuk

mewujudkan fungsi dan tujuan bandara sebagai penyedia jasa, suatu bandara

harus menyesuaikan tatanan kebandaraan internasional yang dituntut terhadap

(10)

2 dengan kebutuhan pengguna bandara mulai dari pemberian jasa pelayanan,

ketepatan waktu, dan kenyaman serta keselamatan penerbangan. Selain itu juga

fasilitas-fasilitas yang terdapat di bandara harus sesuai kebutuhan pengguna yang

mana sebagai media dan informasi pendukung. Maka dari itu untuk memenuhi

harapan tersebut banyak hal yang harus ditunjang oleh bandara namun pada sisi

lain pelayanan dan penyediaan fasilitas yang ada di bandara dirasa masih kurang

memuaskan calon penumpang dan maskapai penerbangan.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang dapat diuraikan dalam identifikasi masalah

adalah sebagai berikut:

• Kurangnya media informasi yang memberi informasi lokasi-lokasi pada

pengguna bandara.

• Fasilitas informasi yang sudah ada masih kurang memberikan kemudahan

terhadap pengunjung bandara.

I.3 Rumusan Masalah

• Bagaimana memfasilitasi kebutuhan pengguna bandara dengan suatu layanan media informasi?

I.4 Batasan Masalah

• Objek penelitian dibatasi pada Bandara Internasional Husein Sasteranegara • Subjek penelitian meliputi pelayanan media informasi bandara

• Tempat penelitian dibatasi di daerah Bandung • Media yang dibuat hanya untuk orang Indonesia

I.5 Tujuan Perancangan

Mengoptimalkan fasilitas dari Bandara Husein Sastranegara sebagai penyedia

jasa, dengan membuat media informasi yang memberikan kemudahan bagi

pengguna bandara. Hal ini akan bermanfaat memberikan gambaran yang lebih

nyata khususnya mengenai ketersediaan fasilitas bandara Husein Sastranegara

(11)

3 terkait sebagai penyedia jasa agar dapat memberikan fasilitas dan pelayanan yang

(12)

4 BAB II

KELAYAKAN MEDIA INFORMASI BANDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA DAN PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF

II.1 Landasan Teori II.1.1 Bandara

Bandar Udara (bandara) atau pelabuhan udara merupakan suatu simpul dari

penerbangan yang melayani kegiatan lalu lintas penumpang dan pesawat udara,

selain itu juga semua hal yang berhubungan dengan penumpang bandara, tempat,

bangunan, dan fasilitas-fasilitas yang tersedia merupakan sarana dari bandara

sebagai penyedia jasa (PT.Persero Angkasa Pura). Fungsi dan tujuan dari bandara

adalah sebagai penyedia jasa dimana suatu bandara harus memprioritaskan

penyediaan fasilitas dan peningkatan layanan yang seiring dengan kebutuhan

pengguna bandara mulai dari pemberian jasa pelayanan, ketepatan waktu, dan

kenyamanan serta keselamatan penerbangan. Seperti yang diungkpapkan oleh

Sakti Adji Sasmita (2012, h.87) fungsi bandar udara adalah melayani kegiatan lalu

lintas pesawat udara dan penumpang bandara.

Sekarang bandara bukan hanya sekedar tempat untuk lepas landas dan

mendaratnya suatu pesawat, atau menaikan dan menurunkan penumpang.

Perkembangan bandara saat ini sudah semakin maju berbagai fasilitas mulai

ditambahkan seperti restoran, kafe, toko oleh-oleh, minimarket, bahkan sampai

butik-butik ternama tersedia di dalam bangunan sebuah bandara. Perkembangan

dari bandara inilah yang menjadi acuan sebagai pesatnya informasi dan teknologi

saat ini, Keberadaan bandara telah mengambil peranan yang besar bagi

perkembangan wilayahnya terutama dalam memberikan kemudahan bagi kegiatan

pengguna bandara. Disinilah suatu bandara harus ditata secara terpadu.

II.1.2 Bandara Internasional

Bandar Udara Internasional merupakan sebuah bandar udara yang dilengkapi

dengan fasilitas Bea cukai dan imigrasi untuk menangani penerbangan

(13)

5 besar, dan sering memiliki landasan lebih panjang dan fasilitas untuk menampung

pesawat besar yang sering digunakan untuk perjalanan internasional atau

antarbenua. Bandara Internasional sering menangani penerbangan domestik

(penerbangan yang terjadi di satu negara) juga penerbangan internasional. Di

beberapa negara kecil kebanyakan bandar udara merupakan internasional,

sehingga konsep suatu "Bandara Internasional" memiliki makna kecil. Di

negara-negara tersebut, terdapat sebuah sub-kategori bandar udara internasional

terbatas yang menangani penerbangan internasional, tetapi terbatas pada tujuan

jarak pendek (umumnya karena faktor geografi) atau campuran bandara

sipil/militer.

II.1.3 Media Informasi

Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan

informasi atau pesan. Kata media berasal dari dari kata latin, merupakan bentuk

jamak dari kata “medium”. Menurut Miarso media adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan dan kemauan. (Rudi Susilana, 2009).

Jenis – jenis media secara umum dapat dibagi menjadi :

1. Media Visual: media visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba.

Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai jenis media ini

sangat mudah untuk didapatkan. Contoh media yang sangat banyak dan mudah

untuk didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh: media foto, gambar, komik,

gambar tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan sebagainya.

2. Media Audio: media audio adalah media yang bisa didengar saja,

menggunakan indra telinga sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik dan

lagu, alat musik, siaran radio dan kaset suara atau CD dan sebagainya.

3. Media Audio Visual: media audio visual adalah media yang bisa didengar dan

dilihat secara bersamaan. Media ini menggerakkan indra pendengaran dan

penglihatan secara bersamaan. Contohnya: media drama, pementasan, film,

televisi dan media yang sekarang menjamur, yaitu VCD. Internet termasuk dalam

bentuk media audio visual, tetapi lebih lengkap dan menyatukan semua jenis

(14)

6 Informasi adalah suatu proses dari pengolahan dan pengumpulan data yang

ditujukan agar lebih berguna bagi penggunanya dan dapat menjadi suatu teknik

pengambilan keputusan. Menurut Raymond Mc.Leod Informasi adalah data yang

telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat

bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Sedangkan menurut Gordon B. Davis (2005, h.2) mengenai definisi informasi

bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting

bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam

keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Informasi sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari karena informasi

mampu meningkatkan pengetahuan penggunanya. Semakin banyaknya informasi

semakin banyak kemudahan juga yang di dapat informasi dapat menggambarkan

keadaan yang sebenarnya dari suatu hal. Dalam bentuk data mentah informasi

dapat diolah menjadi suatu bentuk atau media yang baru, dapat berbentuk seperti

simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk, suara, sinyal, gambar, dan lainnya.

Selain itu juga informasi dapat berupa media digital seperti multimedia interaktif.

Disinilah informasi menjadi suatu cara berkomunikasi dimana ketika suatu data

sudah diolah menjadi informasi, kemudian penerima akan menerima informasi

tersebut dan mulai menentukan keputusan yang akan menjadi suatu tindakan.

Informasi yang berkualitas baik adalah informasi yang mampu memberitahu isi

datanya kembali kepada penggunanya. Media informasi adalah sumber dari

pertukaran pikiran serta interaksi dari satu dan lainnya. Kata media merupakan

suatu pentuk jamak dari kata madium, medium sendiri dapat di artikan sebagai

sebuah perantara penghubung terjadinya komunikasi antara pengirim dan

(15)

7 II.1.4 Infografis

Infografis adalah bagian dari informasi visual dalam surat kabar, peranannya

adalah merepresentasikan data-data angka, naskah, grafik, diagram dan peta.

Istilah infografis dalam jurnalistik lebih dikenal dengan sebutan visual journalism,

infografis dalam surat kabar menjadi bagian penting untuk menyampaikan suatu

permasalahan berita kedalam bentuk visual.

II.1.5 Multimedia Interaktif

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media

yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara

terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia

linier danmultimedia interaktif.

• Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi

dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna.

Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan

film.

• Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan

alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga

pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses

selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia

pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain.

II.2 Objek Penelitian

II.2.1 Bandara Husein Sastranegara

Pada masa sebelum Perang Dunia ke II,Bandara Husein Sastranegara merupakan

sebuah lapangan terbang peninggalan Pemerintah Hindia Belanda. Pada masa

pemerintahan Hindia Belanda Bandara Husein Sastranegara dikenal sebagai

lapangan terbang Andir, yang diambil dari sebuah nama lokasi/daerah

keberadaannya. Tanggal 26 September 1946 di Yogyakarta, kota yang dijadikan

basis dari Angkatan Udara Kekaisaran Jepang itu dikabarkan seorang penerbang

(16)

8 Husein Sastranegara adalah salah satu dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan

Udara (TNI AU). Maka untuk penghargaan atas jasanya saat itulah nama Husein

Sastranegara diambil dan dipakai sebagai nama lapangan terbang di Bandung. Di

tahun 1974 nama Bandara Husein Sastranegara diresmikan karena pada saat itu

pelayanan lalu lintas dan transportasi udara komersial juga mulai diresmikan

dengan didirikannya kantor Perwakilan Direktorat Jendral Perhubungan Udara

yang dinamai Stasiun Udara Husein Sastranegara Bandung yang digunakan untuk

kepentingan kegiatan penerbangan komersial maupun sipil.

Barulah setelah itu pada tahun 1983 berdasarkan sebuah Keputusan Menteri

Perhubungan Nomor : KM 68/HK 207/PHB-83 tanggal 19 Pebruari 1983

klasifikasi dari Pelabuhan Udara ditingkatkan dari kelas III menjadi kelas II.

Setelah klasifikasi dari bandara ini resmi dilakukanlah pengalihan pengelolaan

Bandar Udara pada tahun 1994 yang awalnya dari Departemen Perhubungan

kepada PT Angkasa Pura II yang disesuaikan dengan PP RI Nomor 26 Thn 1994

tanggal 30 Agustus 1994 tentang penambahan penyertaan modal Negara RI ke

dalam modal saham PT Angkasa Pura II.Hingga saat ini bandara internasional di

bandung terkenal dengan nama Bandara Husein Sastranegara yang berlokasi di Jl.

Pajajaran No. 156 – Bandung 40174 dan dikelola oleh PT Angkasa Pura II

Persero.

Sumber: PT. Persero Angkasa Pura

II.2.2 Visi dan Misi Bandara Husein Sastranegara

Berdasarkan Sumber dari PT Angkasa Pura II, Bandar Udara Husein Sastranegara

mempunyai visi dan misi untuk proses operasional sebagai bandara internasional.

Visi dan misi tersebut dijabarkan sebagai berikut :

Visi:

Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan

profesional. Untuk mewujudkannya PT Angkasa Pura II bertekad

melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun

(17)

9 Misi :

• Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat

keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan

pelanggan.

• Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang berkinerja tinggi

dengan menerapkan sistem manajemen kelas dunia.

• Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk

meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan

karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.

• Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa

bandar udara.

• Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.

II.2.3 Layanan

Di dalam Bandara Internasional Husein Sastranegara terdapat fasilitas-fasilitas

yang dipergunakan sebagai penunjang pelayanan operasional bandara. Menurut

Sakti Adji Adisasmita (2012, h.87) mengemukakan bagian-bagian fasilitas

pelayanan dalam bandara sebagai berikut:

Curbside Area

Area utama terletak pada muka pintu masuk bandara, dimana kendaraan

diatur hanya untuk berhenti menurunkan dan menaikkan barang bawaan

penumpang.

(18)

10 • Check-In Area

Ruang kedatangan atau Check-In Area adalah area dimana berbagai macam

pelayanan penumpang, mulai dari pelayanan tiket dan bagasi, hingga

keberangkatan penumpang pesawat udara. Berikut adalah beberapa

bagian-bagian tahapan sebelum keberangkatan yang harus dilalui sesuai prosedur di

dalam check-in area :

X-ray

X-ray adalah suatu alat kontrol untuk mengecek kondisi pada penumpang

pesawat udara dan barang bawaannya dilakukan agar sesuai prosedur

keselamatan dan keamanan penumpang.

Gambar II.2 Xray

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Pelayanan Tiket dan Bagasi (Counter Ticketing)

Tempat pelayanan dan pengecekan tiket penumpang untuk dikonfirmasikan

kesesuaiannya dengan data pada kartu identitas penumpang. Serta tempat

dimana penimbangan dan pengaturan barang bawaan yang akan dimasukkan

(19)

11 Gambar II.3 Counter Ticketing

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Airport-Tax

Pada saat pengecekan tiket dan bagasi penumpang pesawat udara akan

mendapat tiket lanjutan untuk menuju ruang tunggu sebelum menuju ke

ruang tunggu ini penumpang diwajibkan membayar pajak pada negara

melalui airport-tax.

Gambar II.4 Aiport Tax Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Ruang Tunggu

Sebelum keberangkatan, penumpang akan menunggu pesawat diruang

(20)

12 Gambar II.5 Ruang Tunggu

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Layanan Informasi

Tempat pelayan informasi bagi penggunan bandara, mengenai jadwal

penerbangan, keluhan penumpang, hingga penerbitan izin untuk memasuki

chek-in area. Untuk penerbitan izin ini dikenakan tarif sebesar Rp.25.000,-

dengan kriteria yang diperbolehkan untuk diantar adalah anak dibawah usia

17 tahun dan lansia. • Kantor Beacukai

Di kantor beacukai ini semua barang yang dibawa oleh penumpang impor

maupun ekspor akan disortir terlebih dahulu sebelum nantinya dikenakan

pajak. Barang-barang akan diatur dan diawasi serta diamankan terlebih

dahulu. Sedangkan untuk pajak yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku di Indonesia. • Kantor Imigrasi

Kantor imigrasi terletak di pintu kedatangan dan keberangkatan

Internasional Bandara Husein Sastranegara yang dimana setiap warga

negara atau wisatawan yang hendak melakukan penerbangan ke luar negeri

atau datang berkenjung kembali ke Bandung akan dilakukan pengecekan

berkas-berkas dan kelengkapan dokumen lainnya yang diatur, diawasi, dan

(21)

13 Gambar II.6 Kantor Imigrasi

Sumber: http://s712.photobucket.com/user/aerofly_mbahman/media/ QZ7971%20BDO-SIN/IMG_0406.jpg.html (12 Juni 2015) • Foodcourt

Area dimana kafe-kafe dan gerai makanan yang menawarkan menu-menu

variatif yang bersifat terbuka, dilingkungan bandara.

Gambar II.7 Foodcourt Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Area Parkir

Area dimana pengunjung bandara memparkirkan kendaraannya, di area

(22)

14 Gambar II.8 Area Parkir

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) II.3. Analisa Masalah

Dalam penelitian ini telah dilakukan metode survey dimulai pada tanggal 1 april

2015 dengan jumlah responden 100 orang dari pengunjung bandara. Survey

dilakukan dengan mengisi kuesioner pada kertas yang didalamnya terdapat

pertanyaan-pertanyaan terhadap Bandara Husien itu sendiri. Jumlah pertanyaan

dalam survey yang diajukan sebanyak sepuluh pertanyaan yang berkaitan dengan

Bandara Husein. Dari hasil kuantitatif data yang diperoleh maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa pengunjung sangat kesulitan jika mencari tempat-tempat yang

ada dalam bandara. Hal itu dikarenakan informasi-informasi yang terbatas tentang

lokasi-lokasi yang ada, Dan masih kurangnya perhatian pengelola bandara

terhadap masalah tersebut.

II.3.1 Solusi Pemecahan Masalah

Dalam analisis masalah yang telah di jelaskan pada sub bab sebelumnya, bahwa

diperlukan solusi berupa media informasi. Media ini bertujuan untuk memberikan

informasi dan pengetahuan kepada calon penumpang. Dalam hal ini, digunakan

metode 5W1H sebagai strategi agar informasi yang dikomunikasikan sampai

(23)

15 1. What - Apa yang menjadi inti permasalahan ?

Hal yang menjadi permasalahan adalah tidak adanya media informasi yang

jelas dari pengelola bandara, yang membuat penumpang bandara bingung

dalam mengetahui lokasi-lokasi yang ada dalam bandara.

2. Who - Siapa saja yang terlibat dalam masalah ?

Dalam masalah ini yang terlibat adalah pengunjung atau calon penumpang

bandara yang hendak mencari lokasi-lokasi yang dituju. Dari pengelola

bandara tidak memperhatikan kebutuhan terhadap pengunjung itu sendiri

yang dapat mempersulit para calon penumpang untuk mencari informasi

terhadap lokasi-lokasi penting bandara oleh karena itu dibutuhkanlah media

informasi yang di dalamnya hanya terdapat lokasi-lokasi penting bandara.

3. When - Kapan masalah tersebut muncul?

Masalah yang terjadi dapat muncul ketika calon penumpang atau

pengunjung bandara yang belum mengetahui tentang lokasi-lokasi

dibandara, sehingga mengakibatkan kesalahan dalam mencari lokasi

yang dituju.

4. Where - Dimana masalah tersebut muncul?

Masalah tersebut muncul ketika sudah berada di dalam bandara, setelah

calon penumpang ingin ke lokasi-lokasi yang dituju namun tidak sesuai

dengan apa yang dinginkan.

5. How - Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut?

Masalah dapat diatasi dengan cara memberikan fasilitas informasi

sebenar-benarnya kepada calon penumpang atau pengunjung bandara tentang

lokasi-lokasi penting dalam bandara.

II.4 Target Audiens Segmentasi

Penentuan target sasaran sangat diperlukan dalam perancangan media. Agar

pendekatan kepada target dapat lebih terfokus dan efektif dalam penyampaian

(24)

16 Demografis

• Jenis kelamin : Pria / wanita

• Status : Remaja-Dewasa dan Dewasa

• Usia : 20-30 Tahun

• Wisatawan domestik dan mancanegara

Sosial ekonomi status

• Masyarakat golongan menengah keatas

Geografis

• Kota Bandung

Psikografis

Secara psikografis pada umur 18 – 25 tahun manusia mengalami perubahan

kemajuan dari cara berfikir dan transisi fisik. Hal ini menguatkan bahwa

meskipun pada usia dewasa namun mereka masih membutuhkan dan berhak

mendapatkan informasi terbaru yang ada dan memang dipergunakan masyarakat

luas di masa itu. Pernyataan ini dikuatkan dengan sebuah teori dari Hurlock (

1990 ) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai saat perubahan fisik dan

psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Secara umum

mereka tergolong dewasa muda ialah mereka berusia 18-25 tahun. Menurut ahli

psikologi perkembangan, santrock ( 1999 )orang dewasa muda termasuk masa

transisi, baik transisi fisik (physically trantition , transisi intelektual ( cognitive

trantition ), serta transisi peran social ( social role trantition ).

II.5 Perancangan Multimedia Interaktif

Multimedia Interaktif juga bisa dikatakan sebagai multimedia pembelajaran

dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan

sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan

yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan

terkendali. Manfaat Multimedia Interaktif bagi Pengunjung Bandara Husein

(25)

17 interaktif, jumlah waktu mensosialisasikan atau menerangkan dapat dikurangi,

kualitas pengetahuan pengunjung dapat ditingkatkan dan proses diterangkan dan

menerangkan dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap

pengetahuan pengunjung dapat ditingkatkan.

Manfaat multimedia interaktif selain untuk membantu pengunjung bandara

mempermudah mencari lokasi-lokasi yang ada di Bandara Husein Sastranegara,

media ini juga mampu meningkatkan kualitas dalam hal teknologi. Di era modern

ini, banyak kemajuan dalam bidang teknologi canggih. Teknologi diciptakan

untuk mempermudah kebutuhan manusia dalam hal tertentu, salah satu contohnya

adalah komunikasi. Multimedia interaktif sangat berkaitan dengan teknologi.

Karena keduanya saling berkaitan untuk kemudian dipergunakan oleh manusia.

Media ini juga mampu menunjang penggunaan teknologi di bandara secara

maksimal. Perancangan media yang akan dilakukan adalah Infografis yang

didalamnya menjelaskan tentang lokasi dan tempat-tempat yang ada di badara.

Dengan kata lain media ini memberikan informasi penunjuk lokasi yang

membantu pengunjung bandara mencari lokasi untuk keperluan tertentu namun

tidak mengetahui dimana tepatnya dan harus kemana. Dengan media ini

diharapkan bagi pengunjung tidak perlu banyak bertanya jika ingin menuju

sebuah lokasi, karena jika sudah bertanyapun masih belum menjamin langsung

memahami. Karena dari komposisi yang ada pada infografis dengan sajian

multimedia interaktif terdapat diantaranya nama lokasi dan keterangan-keterangan

lain yang bisa digunakan pengunjung untuk mempermudah mereka. Dan

pengunjung tidak perlu berulang-ulang menuju bagian informasi. Selain itu

karyawan yang mempunyai tanggung jawab masing-masing tidak perlu

menghentikan sejenak pekerjaannya untuk memberitahu lokasi yang ditanyakan

pengunjung. untuk itulah salah satu manfaat penting dari media ini adalah

(26)

18 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Strategi yang akan dirancang dalam pembuatan media informasi untuk membantu

pengunjung dibandara dalam mengetahui lokasi bandara dengan membuat

multimedia interaktif yang didalamnya menginformasikan tentang denah lokasi

bandara. Perancangan dibuat berdasarkan segmentasi yang akan dituju yaitu

pengunjung bandara khususnya bagi pengunjung yang bersifat awam atau

seseorang yang baru pertama kali mengunjungi bandara, maka media

penyampaiannya diharapkan akan sangat membantu bagi pengunjung yang akan

memasuki bandara baik itu yang berkapasitas sebagai pengguna transportasi

bandara atau yang hanya berkeperluan lain.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi yang disampaikan dalam multimedia interaktif mengenai

lokasi Bandara Husein Sastranegara bertujuan untuk membantu pengunjung

mengetahui lokasi bandara dan membuat pengunjung lebih terhibur ketika

menggunakan multimedia interaktif sebagai media informasi.

III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Perancangan multimedia interaktif ini menggunakan dua metode pendekatan,

yaitu :

a. Pendekatan Visual

Dalam perancangan media, Pendekatan visual bersifat interaktif, persuasif,

dan komunikatif. Hal ini bertujuan agar penyampaian informasi dari visual

dapat dipahami dan diterima dengan baik oleh pengguna dari multimedia

interaktif itu sendiri. Dari penggambaran karakter yang ada dalam

multimedia interaktif ini karakter orang-orang yang dibuat se-simple

mungkin, karena pengambilan gambar tidak terlalu dekat. jadi,

(27)

orang-19 orang yang detail, agar dalam penggunaannya mudah dimengerti juga dapat

memberikan kenyamanan.

Gambar III.1 Studi Karakter Sumber:

http://www.koruldia.com/iriescope/portfolio/pixel/2006_3Diso_Kevin.png (12 Juli 2015)

b. Pendekatan verbal

Pendekatan verbal pada media ini hanya untuk memperjelas dari nama

lokasi saja. Karena pendekatan visual yang akan lebih mendominasi dari isi

multimedia interaktif ini. Diharapkan dari visualisasi yang dibuat, pengguna

sudah mampu mengartikan penjelasan dari visual yang disajikan. Dan

pendekatan visual mempunyai peranan lebih dan kekuatan dimana keduanya

akan bertugas sebagai persentator utama.

III.1.3 Materi Pesan

Materi pesan yang akan disampaikan dalam multimedia interaktif Bandara Husein

Sastranegara berisikan tentang Lokasi-lokasi di Bandara, serta pengetahuan dasar

mengenai tempat-tempat penting di bandara dan pengunjung mengetahui apa saja

dan bagaimana menjalani sebagai calon penumpang. Tentu materi pesan ini akan

membantu khususnya bagi pengunjung awam atau orang yang baru pertama kali

(28)

20 III.1.4 Gaya Bahasa

Bahasa yang digunakan pada media itu sendiri harus menggunakan bahasa yang

mudah dimengerti dan populer atau non formal, Agar para pengguna media

informasi interaktif ini tidak merasa kesulitan ketika mencari tempat yang akan

dicarinya. Dan dari pengaturan layout pun tidak dibuat membingungkan

penggunanya.

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan

a. Consumer Insight

Pada dasarnya metode ini adalah bagaimana desainer mampu membuat

kedekatan emosi antara media dengan konsumen atau pengguna. Karena

konsumen atau pengguna cenderung lebih menilai atau terpengaruh pada

kemasan, jadi pada perancangan media nanti akan disertakan media Sign

System pada sekitar alat elektronik yang digunakan untuk mengaplikasikan

multimedia interaktif. Sign System ini bersifat untuk mengundang dan

menarik pengguna agar menggunakan multimedia interaktif sebagai

pemberitahu informasi lokasi bandara.

b. Journey

Yang akan dihasilkan dari perancangan media pada poin ini adalah selain

mampu memberi pengetahuan kepada pengunjung tentang lokasi bandara

melalui multimedia interaktif, media ini juga akan mampu membangun

emosi kepuasan saat penggunaannya. Karena pengguna dapat terhibur dari

tampilan visual dan secara emosi mereka dapat menjelajahi kawasan

bandara karena multimedia interaktif bersifat memperkecil dari skala yang

(29)

21 c. Indikator Konsumen

1. Segmentasi

Penentuan target sasaran sangat diperlukan dalam perancangan konsep

media. Agar pendekatan kepada target sasaran dapat lebih terfokus dan

efektif dalam penyampaian pesan.

2. Geografis

Psikografis yang dituju adalah para calon penumpang pesawat yang merasa

malu atau malas ketika harus bertanya kepada petugas yang ada dibandara.

III.1.6 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang dilakukan adalah dengan menampilkan visual yang menarik

didalam media interaktif itu sendiri. Agar apa yang dilihat dan dipergunakan

oleh para pengunjung bandara ini lebih mudah dicari dan terhibur terhadap

visualnya dan informasi lokasi yang dicari pun mudah diingat.

III.1.7 Strategi Media

Strategi media adalah sebuah alat untuk menyampaikan isi pesan kepada target

sasaran agar pesan yang ingin disampaikan mudah dimengerti. Pendekatan yang

dilakukan adalah dengan cara mengemas informasi kedalam sebuah media utama

(30)

22 A. Media Utama

Media utama merupakan Multimedia interaktif dengan materi pesan informasi

tentang denah lokasi Bandara Internasional Husein Sastranegara. karena media ini

mampu menyampaikan pesan yang mengkombinasikan teks, suara, dan gambar

melalui media komputer atau perangkat elektronik lainnya.

B. Media Pendukung

Media pendukung yang dimaksud adalah media tambahan berupa :

1. Standee

Standee digunakan sebagai identitas pada media dan memberikan ketertarikan

pada target audiens untuk melihat dan membaca informasi, bahwa telah adanya

multimedia interaktif offline di Bandara Internasional Husein Sastranegara. Media

ini akan ditempatkan di lokasi pintu masuk bandara.

2. Stiker

Stiker Stiker merupakan media reminder, media ini dipilih karena bisa di

tempatkan di mana saja.

3. Tisu

Tisu digunakan karena bisa dibawa kemana saja dan isinya yang berguna.

4. Kotak Tisu

Kotak tisu dipergunakan atau diletakan pada tempat-tempat yang strategis, seperti

Toilet, Ruang Tunggu dan lain-lain. agar audiens mengetahui fasilitas informasi

berbentuk multimedia interaktif yang ada di Bandara.

III.1.8 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media

Multimedia interaktif ini akan ditempatkan pada sebuah alat elektronik layar

sentuh yang berukuran 32 inch yang ditempatkan di lingkungan Bandara. Alat ini

mendukung media karena multimedia interaktif bersifat lebih cocok dengan media

layar sentuh. Sehingga lebih memaksimalkan interaksi antara pengguna dengan

(31)

23 III.2 Konsep Visual

Gaya perancangan desain yang dibuat berupa multimedia interaktif dengan

tampilan dua dimensi dengan teknik visual isometric yang dirancang berdasarkan

studi lapangan atau lokasi Bandara Hussein Sastranegara yang telah dilakukan.

Konsep tampilan visual mengarah pada dimana pengguna multimedia interaktif

ini dapat langsung melakukan pencarian terhadap apa yang dibutuhkan untuk

mengetahui lokasi tertententu dalam bandara melalui apa yang dilihat oleh

pengguna karena di dalam media ini terdapat elemen-elemen atau tampilan visual

yang mempermudah pemahaman, diantaranya dengan pembuatan vector pesawat

terbang yang mendekati detail. Selain itu, setiap bagian lokasi alat ataupun sarana

disamakan sebagaimana mestinya dengan lokasi asli di bandara.

III.2.1 Format Desain

Format desain yang akan dibuat dalam perancangan multimedia interaktif ini

adalah jenis file (.swf) berbentuk persegi panjang yang berukuran 1366 x 768

pixel dan akan ditampilkan fullscreen pada media touch screen tv yang tersedia di

bandara. Multimedia interaktif yang berjudul “Perancangan Media Informasi

Bandara Husein Sastranegara Melalui Multimedia Interaktif" dipilih karena

merupakan sebuah kalimat ajakan untuk pengunjung agar merasa tertolong akan

kebutuhan pemahaman lokasi dan membuat pengunjung tidak harus kesulitan

ketika berada dilokasi bandara.

III.2.2 Tata letak / Layout

Konsep layout pada perancangan yang berupa multimedia interaktif ini mengacu

pada beberapa patokan dasar yang dipakai dalam merancang sebuah layout,

karena setiap halaman yang ada pada media, akan diisi oleh gambar visual dan

(32)

24 Gambar III.2 Tampilan Tata layout

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

III.2.3 Huruf

Pada perancangan multimedia interaktif ini, jenis huruf yang digunakan adalah

jenis huruf yang memiliki kesan tegas, jelas namun bersahabat karena agar mudah

dimengerti oleh pengguna media ini. Jenis huruf yang dipakai pada keseluruhan

tampilan adalah Myriad Pro karena hurufnya jelas dan memudahkan untuk

membaca.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X YZ

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

`~!@#$%^&*()-_=+:;’”,<.>/?[]{}

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Gambar III.3 Jenis Huruf Myriad Pro

III.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi adalah unsur atau bagian yang paling penting dalam perancangan

multimedia interaktif ini, karena visual akan banyak lebih membantu berperan

untuk penyerapan pemahaman bagi pengguna yang ingin mencari lokasi. Ilustrasi

yang dipilih adalah karakter dengan gambar vector yang unik dan tidak kaku

diharapkan pengguna merasa dimanjakan matanya ketika sedang

(33)

25 Gambar III.4 Visual Lantai Dasar

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

III.2.5 Warna

Pewarnaan yang digunakan pada multimedia interaktif ini adalah warna yang

diambil dari warna logo perusahaan penerbangan bandara itu sendiri (PT.

Angkasa Pura II) Karena memiliki warna yang meranik dan memiliki ciri khas,

serta warnanya terkesan soft dan tidak kaku. Untuk penggunaan warna memakai

RGB karena media yang digunakan akan menjadi media digital. Warnanya pun

disesuaikan dengan tema yang diambil, maka memakai warna warni atau full

color. Sesuai dengan yang akan dibuat maka warna yang akan digunakan adalah

sebagai berikut:

(34)

26 III.2.6 Studi Lokasi

Dalam pembuatan multimedia interaktif ini menggunakan lokasi-lokasi yang

merupakan sering dikunjungi oleh pengunjung bandara pada setiap aktifitas

sehari-harinya di bandara. Teknis pembuatan dilakukan melalui penyederhanaan

bentuk dari bentuk aslinya serta melakukan penambahan/pengurangan objek

bertujuan agar ilustrasi yang dibuat diharapkan lebih mudah dipahami dengan

pengkomposisian objek yang baik.

Gambar III.6 Counter Ticketing Bandara Internasional Husein Sastranegara Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

(35)

27 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA

IV.1 Strategi Perancangan

Teknis media merupakan suatu cara untuk menyampaikan sesuatu pesan yang

akan di sampaikan kepada target audiens. Teknis media yang akan di gunakan di

perancangan multimedia interaktif offline Bandara Internasioanl Husein

Sastranegara ini meliputi :

IV.1.1 Media Utama

Media utama ini media informasi ini akan menggunakan Multimedia interaktif.

Teknis pembuatan pada media utama pada “Perancangan Media Informasi

Bandara Internasional Husein Sastranegara Melalui Multimedia Interaktif"

menggunakan teknik ilustrasi vektor dengan Gaya Vector Isometric yang

kemudian diolah di komputer menggunakan Software Adobe Ilustrator dan di

aplikasikan ke program Adobe Flash Professional. Adapun tampilan interface

perancangan Multimedia interaktif, seperti yang di tampilkan di bawah ini :

(36)

28 Gambar IV.2 Laman Interface Home

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

(37)

29 Gambar IV.4 Laman Interface Lantai 2

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

(38)

30 Gambar IV.6 Laman Interface Area Detail

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) IV.2 Media Pendukung

Media penunjang yaitu media informasi yang digunakan dalam tahap persuasif,

dan digunakan saat berlangsungnya acara-acara pengenalan media informasi ini

kepada target audiens. Adapun media penunjang ini yang meliputi :

IV.2.1 Standee

Gambar IV.7 Standee

(39)

31

Standee akan ditempatkan pada pintu masuk ke dalam ruangan bandara, yang

banyak dilalui oleh target audiens sehingga dapat dilihat oleh target audiens.

Diharapkan media ini dapat menarik perhatian target audiens dan menumbuhkan

rasa ingin tahu pada media informasi dengan menggunakan media interaktif

Bandara Internasional Husein Sastranegara.

Teknis produksi : Printing dan Cutting Format : Portrait.

Ukuran : Tinggi 120 cm x lebar 60 cm. Material : Sterefoam dan Stiker Vinyl

IV.2.2 Stiker

Gambar IV.9 Stiker

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

Sticker merupakan media reminder, media ini dipilih karena bisa di

tempatkan di mana saja.

Teknis produksi : Printing

Format : Landscape.

Ukuran : 7 cm x 7 cm.

(40)

32 IV.2.3 Tisu

Gambar IV.10 Tisu

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

Tisu digunakan karena bisa dibawa kemana saja dan isinya yang berguna.

Teknis produksi : Printing

Format : Landscape.

Ukuran : 13 cm x 7 cm.

Material : Artpaper Tebal

IV.2.4 Kotak Tisu

(41)

33 Kotak tisu dipergunakan atau diletakan pada tempat-tempat yang strategis,

seperti Toilet, Ruang Tunggu dan lain-lain. agar audies mengetahui fasilitas

informasi berbentuk multimedia interaktif yang ada di Bandara.

Teknis produksi : Printing dan Cutting

Format : Landscape.

Ukuran : 20 cm x 10 cm.

(42)

34 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Adji Sasmita, Sakti. (2012). Penerbangan dan Bandar Udara. Yogyakarta : Graha

Ilmu.

Lankow, Jason. Ritchie, Josh. Crooks, Ross. (2014). Kedasyatan Cara Bercerita

Visual. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Davis, G.B. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1.

Jakarta: PT Pustaka Binamas Pressindo

Sejarah Bandara (2013) Bandung: PT. Angkasa Pura II.

Ruslan, Surianto. (2009). Mendesain logo . Jakarta :Kompas Gramedia

Sumber Internet :

Wikipedia. (2014). Pengertian Bandar udara.

Tersedia di : http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udara [7 Januari 2015]

Yasin, Sanjaya. (2012). Pengertian Informasi Menurut Para ahli.

Tersedia di :

(43)

Gambar

Gambar II.1 Curbside Area Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)
Gambar II.2 Xray
Gambar II.3 Counter Ticketing Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)
Gambar II.5 Ruang Tunggu Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada perencanaan tebal perkerasan lentur dan panjang landas pacu didapatkan pesawat rencana yang beroperasi di Bandara Husein Sastranegara adalah Boeing

Setelah penulis menyelesaikan Tugas akhir yang tentang Perancangan Interior Bandara Internasional Kertajati , penulis merasakan sebuah pengalaman yang luar biasa

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Berdasarkan data pesawat komersil yang beroperasi di Bandara Husein Sastranegara, Pesawat rencana yang digunakan untuk merencanakan posisi parkir pesawat pada kondisi perencanaan

Dari data yang telah didapat dan dianalisis di Bandara Husein Sastranegara dalam tujuh hari simulasi antrian pesawat terbang, rata-rata waktu pesawat terbang

Berdasarkan data pesawat komersil yang beroperasi di Bandara Husein Sastranegara, Pesawat rencana yang digunakan untuk merencanakan posisi parkir pesawat pada kondisi perencanaan

1) Data pergerakan yang digunakan adalah pergerakan penumpang Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara dan PT Angkasa Pura II (Persero) tahun 2004- 2013. 2)

Angkasa Pura II (Persero) Bandara Husein Sastranegara Bandung yang senantiasa memberikan informasi yang mendukung penelitian ini.. Kedua orang tua yang selalu