Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BANDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2014-2015
Oleh :
Iswar Ramdani 51911231
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas
karuniaNya laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Laporan Tugas Akhir yang
berjudul "PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BANDARA
INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF" sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi Desain Komunikasi Visual
Universitas Komputer Indonesia.
Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas
bantuannya terhadap penyusunan laporan tugas akhir ini, terutama kepada Bapak
Riki Himawan, S.Sn, M.M selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Tugas Akhir
yang selalu memberikan arahan dan nasihatnya, Segenap dosen dan staf di
fakultas desain UNIKOM yang telah memberi pengetahuan kepada penulis,
hingga dapat melaksanakan tugas akhir. Ucapan terima kasih juga kepada Dorma
Manalu selaku pimpinan PT. Angkasa Pura II yang telah memberikan informasi
mengenai Bandara Husein, terimakasih juga sebesar-besarnya kepada orang tua
yang selalu memberikan dukungan dan doa yang sangat berarti bagi penulis, serta
teman-teman yang telah memberikan dukungan. Mudah-mudahan Allah SWT
membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dari semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir.
Penulis menyadari terdapat kekurangan dalam pembuatan laporan ini, penulis
mengharapkan kritikdan saran yang membangaun dari semua pihak, semoga
laporan ini dapat berguna dan bermanfaat.
Bandung, 5 Agustus 2015
iv Abstrak
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BANDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA MELALUI MULTI MEDIA INTERAKTIF
Oleh :
Iswar Ramdani 51911231
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Bandara Internasional Husein Sastranegara merupakan bandara yang berada
dipusat kota Bandung, Jawa Barat dan di kelola oleh PT. (Persero) Angkasa Pura
II. Bandara yang menjadi pintu gerbang dari masuknya wisatawan-wisatawan
lokal maupun asing yang hendak berkunjung ke Bandung ini, merupakan salah
satu bandara Internasional yang melayani jasa pelayanan penerbangan Domestik
dan Internasional. Dalam visinya, PT. Angkasa Pura II mengharapkan Bandara
Internasional Husein Sastranegara dapat menjadi bandara kelas dunia yang
terkemuka dan profesional. Selain itu juga bandara yang sebagai penyedia jasa,
memiliki misi untuk dapat meningkatkan dan mengutamakan keselamatan,
keamanan, serta kenyamanan bagi penggunanya, sehingga kepuasan dari
pengguna bandara akan semakin meningkat. Namun berbeda dengan
kenyataannya, Bandara Internasional Husein Sastranegara masih kurang dalam
memberikan pelayanan karena kurangnya pusat informasi serta mesin interaktif
yang disfungsi. Maka dari itu untuk meningkatkan jasa pelayanannya dibuat suatu
media Informasi, yang diharapkan dapat membantu pengguna agar mendapat
informasi mengenai bandara.
v Abstract
Designing of Information Media for Husein Sastranegara International Airport with Interactive Media
By :
Iswar Ramdani 51911231
Study Programme Visual Communication Design
Husein Sastranegara International Airport is an airport in Bandung, West Java
and managed by PT. (Persero) Angkasa Pura II. Airport became the gate of an
influx of local tourists and foreign tourists who want to visit Bandung, is one of
the international airports serving domestic and international flights. PT. Angkasa
has vision to become a leading world-class and professionalsairport. In addition,
the airport as a service provider, has a mission to increase safety, security, and
comfort for its users, so the satisfaction of users to airport will increase. However,
Husein Sastranegara International Airport is still lacking in providing services to
users due to lack of information center and has dysfunction interactive machine.
Therefore to improve its services quality for users, will be created a media
information which is expected to help users to get information about the airport.
Keywords: Husein Sastranegara International Airport, Services, Media Information
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
BAB II KELAYAKAN MEDIA INFORMASI BANDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA DAN PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
II.2.1 Bandara Internasional Husein Sastranegara ... 7
II.2.2 Visi dan Misi Bandara Internasional Husein Sastranegara ... 8
II.2.3 Layanan ... 9
II.3 Analisa Masalah ... 14
vii
II.4 Target Audiens ... 15
II.5 Perancangan Multimedia Interaktif ... 16
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan ... 18
III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 18
III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 18
III.1.3 Materi Pesan ... 19
III.1.4 Gaya Bahasa ... 20
III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan... 20
III.1.6 Strategi Kreatif ... 21
III.1.7 Strategi Media ... 21
III.1.8 Strategi Distribusi dan dan Waktu Penyebaran Media ... 22
III.2 Konsep Visual ... 23
BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA IV.1 Strategi Perancangan ... 27
DAFTAR PUSTAKA ... 34
1 BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bandar udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara merupakan sebuah
fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara
yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandar
udara-bandar udara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk
operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. Husein
Sastranegara adalah sebuah bandara yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat,
Indonesia. Bandar udara Husein Sastranegara dibangun Belanda di masa kolonial,
di Desa Andir, Bandung. Nama Husein Sastranegara berasal dari nama seorang
perintis TNI-AU yang bernama Husein Sastranegara. Pada tahun 1974 mulai
dilakukan kegiatan pelayanan lalu lintas dan angkutan udara komersial secara
resmi yaitu dengan berdirinya kantor Perwakilan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara dengan nama Stasiun Udara Husein sastranegara Bandung
untuk kepentingan kegiatan penerbangan komersial sipil. Selain untuk melayani
masyarakat, bandar udara ini juga merupakan salah satu pangkalan angkatan
udara TNI.
Keberadaan Bandara Internasional Husein Sastranegara ini telah mengambil
peranan yang besar bagi perkembangan wilayah daerah Bandung dan sekitarnya,
terutama dalam memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam negeri dan luar
negeri yang hendak berkunjung ke kota Bandung. Sebagai prasarana pokok
transportasi bandara merupakan suatu tempat pelayanan jasa harus ditata secara
terpadu. Selain keamanan dan keselamatan dalam operasi penerbangan, pada
suatu perusahaan penyedia jasa baik dalam pengelolaan dan kelayakan harus
memenuhi standar internasional sehingga mampu memberikan pelayanan dan
kenyamanan yang memadai bagi para pengguna jasa transportasi udara. Untuk
mewujudkan fungsi dan tujuan bandara sebagai penyedia jasa, suatu bandara
harus menyesuaikan tatanan kebandaraan internasional yang dituntut terhadap
2 dengan kebutuhan pengguna bandara mulai dari pemberian jasa pelayanan,
ketepatan waktu, dan kenyaman serta keselamatan penerbangan. Selain itu juga
fasilitas-fasilitas yang terdapat di bandara harus sesuai kebutuhan pengguna yang
mana sebagai media dan informasi pendukung. Maka dari itu untuk memenuhi
harapan tersebut banyak hal yang harus ditunjang oleh bandara namun pada sisi
lain pelayanan dan penyediaan fasilitas yang ada di bandara dirasa masih kurang
memuaskan calon penumpang dan maskapai penerbangan.
I.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang dapat diuraikan dalam identifikasi masalah
adalah sebagai berikut:
• Kurangnya media informasi yang memberi informasi lokasi-lokasi pada
pengguna bandara.
• Fasilitas informasi yang sudah ada masih kurang memberikan kemudahan
terhadap pengunjung bandara.
I.3 Rumusan Masalah
• Bagaimana memfasilitasi kebutuhan pengguna bandara dengan suatu layanan media informasi?
I.4 Batasan Masalah
• Objek penelitian dibatasi pada Bandara Internasional Husein Sasteranegara • Subjek penelitian meliputi pelayanan media informasi bandara
• Tempat penelitian dibatasi di daerah Bandung • Media yang dibuat hanya untuk orang Indonesia
I.5 Tujuan Perancangan
Mengoptimalkan fasilitas dari Bandara Husein Sastranegara sebagai penyedia
jasa, dengan membuat media informasi yang memberikan kemudahan bagi
pengguna bandara. Hal ini akan bermanfaat memberikan gambaran yang lebih
nyata khususnya mengenai ketersediaan fasilitas bandara Husein Sastranegara
3 terkait sebagai penyedia jasa agar dapat memberikan fasilitas dan pelayanan yang
4 BAB II
KELAYAKAN MEDIA INFORMASI BANDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA DAN PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
II.1 Landasan Teori II.1.1 Bandara
Bandar Udara (bandara) atau pelabuhan udara merupakan suatu simpul dari
penerbangan yang melayani kegiatan lalu lintas penumpang dan pesawat udara,
selain itu juga semua hal yang berhubungan dengan penumpang bandara, tempat,
bangunan, dan fasilitas-fasilitas yang tersedia merupakan sarana dari bandara
sebagai penyedia jasa (PT.Persero Angkasa Pura). Fungsi dan tujuan dari bandara
adalah sebagai penyedia jasa dimana suatu bandara harus memprioritaskan
penyediaan fasilitas dan peningkatan layanan yang seiring dengan kebutuhan
pengguna bandara mulai dari pemberian jasa pelayanan, ketepatan waktu, dan
kenyamanan serta keselamatan penerbangan. Seperti yang diungkpapkan oleh
Sakti Adji Sasmita (2012, h.87) fungsi bandar udara adalah melayani kegiatan lalu
lintas pesawat udara dan penumpang bandara.
Sekarang bandara bukan hanya sekedar tempat untuk lepas landas dan
mendaratnya suatu pesawat, atau menaikan dan menurunkan penumpang.
Perkembangan bandara saat ini sudah semakin maju berbagai fasilitas mulai
ditambahkan seperti restoran, kafe, toko oleh-oleh, minimarket, bahkan sampai
butik-butik ternama tersedia di dalam bangunan sebuah bandara. Perkembangan
dari bandara inilah yang menjadi acuan sebagai pesatnya informasi dan teknologi
saat ini, Keberadaan bandara telah mengambil peranan yang besar bagi
perkembangan wilayahnya terutama dalam memberikan kemudahan bagi kegiatan
pengguna bandara. Disinilah suatu bandara harus ditata secara terpadu.
II.1.2 Bandara Internasional
Bandar Udara Internasional merupakan sebuah bandar udara yang dilengkapi
dengan fasilitas Bea cukai dan imigrasi untuk menangani penerbangan
5 besar, dan sering memiliki landasan lebih panjang dan fasilitas untuk menampung
pesawat besar yang sering digunakan untuk perjalanan internasional atau
antarbenua. Bandara Internasional sering menangani penerbangan domestik
(penerbangan yang terjadi di satu negara) juga penerbangan internasional. Di
beberapa negara kecil kebanyakan bandar udara merupakan internasional,
sehingga konsep suatu "Bandara Internasional" memiliki makna kecil. Di
negara-negara tersebut, terdapat sebuah sub-kategori bandar udara internasional
terbatas yang menangani penerbangan internasional, tetapi terbatas pada tujuan
jarak pendek (umumnya karena faktor geografi) atau campuran bandara
sipil/militer.
II.1.3 Media Informasi
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
informasi atau pesan. Kata media berasal dari dari kata latin, merupakan bentuk
jamak dari kata “medium”. Menurut Miarso media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan dan kemauan. (Rudi Susilana, 2009).
Jenis – jenis media secara umum dapat dibagi menjadi :
1. Media Visual: media visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba.
Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai jenis media ini
sangat mudah untuk didapatkan. Contoh media yang sangat banyak dan mudah
untuk didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh: media foto, gambar, komik,
gambar tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan sebagainya.
2. Media Audio: media audio adalah media yang bisa didengar saja,
menggunakan indra telinga sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik dan
lagu, alat musik, siaran radio dan kaset suara atau CD dan sebagainya.
3. Media Audio Visual: media audio visual adalah media yang bisa didengar dan
dilihat secara bersamaan. Media ini menggerakkan indra pendengaran dan
penglihatan secara bersamaan. Contohnya: media drama, pementasan, film,
televisi dan media yang sekarang menjamur, yaitu VCD. Internet termasuk dalam
bentuk media audio visual, tetapi lebih lengkap dan menyatukan semua jenis
6 Informasi adalah suatu proses dari pengolahan dan pengumpulan data yang
ditujukan agar lebih berguna bagi penggunanya dan dapat menjadi suatu teknik
pengambilan keputusan. Menurut Raymond Mc.Leod Informasi adalah data yang
telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat
bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
Sedangkan menurut Gordon B. Davis (2005, h.2) mengenai definisi informasi
bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting
bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Informasi sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari karena informasi
mampu meningkatkan pengetahuan penggunanya. Semakin banyaknya informasi
semakin banyak kemudahan juga yang di dapat informasi dapat menggambarkan
keadaan yang sebenarnya dari suatu hal. Dalam bentuk data mentah informasi
dapat diolah menjadi suatu bentuk atau media yang baru, dapat berbentuk seperti
simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk, suara, sinyal, gambar, dan lainnya.
Selain itu juga informasi dapat berupa media digital seperti multimedia interaktif.
Disinilah informasi menjadi suatu cara berkomunikasi dimana ketika suatu data
sudah diolah menjadi informasi, kemudian penerima akan menerima informasi
tersebut dan mulai menentukan keputusan yang akan menjadi suatu tindakan.
Informasi yang berkualitas baik adalah informasi yang mampu memberitahu isi
datanya kembali kepada penggunanya. Media informasi adalah sumber dari
pertukaran pikiran serta interaksi dari satu dan lainnya. Kata media merupakan
suatu pentuk jamak dari kata madium, medium sendiri dapat di artikan sebagai
sebuah perantara penghubung terjadinya komunikasi antara pengirim dan
7 II.1.4 Infografis
Infografis adalah bagian dari informasi visual dalam surat kabar, peranannya
adalah merepresentasikan data-data angka, naskah, grafik, diagram dan peta.
Istilah infografis dalam jurnalistik lebih dikenal dengan sebutan visual journalism,
infografis dalam surat kabar menjadi bagian penting untuk menyampaikan suatu
permasalahan berita kedalam bentuk visual.
II.1.5 Multimedia Interaktif
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media
yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara
terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia
linier danmultimedia interaktif.
• Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi
dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna.
Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan
film.
• Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan
alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga
pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia
pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain.
II.2 Objek Penelitian
II.2.1 Bandara Husein Sastranegara
Pada masa sebelum Perang Dunia ke II,Bandara Husein Sastranegara merupakan
sebuah lapangan terbang peninggalan Pemerintah Hindia Belanda. Pada masa
pemerintahan Hindia Belanda Bandara Husein Sastranegara dikenal sebagai
lapangan terbang Andir, yang diambil dari sebuah nama lokasi/daerah
keberadaannya. Tanggal 26 September 1946 di Yogyakarta, kota yang dijadikan
basis dari Angkatan Udara Kekaisaran Jepang itu dikabarkan seorang penerbang
8 Husein Sastranegara adalah salah satu dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Udara (TNI AU). Maka untuk penghargaan atas jasanya saat itulah nama Husein
Sastranegara diambil dan dipakai sebagai nama lapangan terbang di Bandung. Di
tahun 1974 nama Bandara Husein Sastranegara diresmikan karena pada saat itu
pelayanan lalu lintas dan transportasi udara komersial juga mulai diresmikan
dengan didirikannya kantor Perwakilan Direktorat Jendral Perhubungan Udara
yang dinamai Stasiun Udara Husein Sastranegara Bandung yang digunakan untuk
kepentingan kegiatan penerbangan komersial maupun sipil.
Barulah setelah itu pada tahun 1983 berdasarkan sebuah Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor : KM 68/HK 207/PHB-83 tanggal 19 Pebruari 1983
klasifikasi dari Pelabuhan Udara ditingkatkan dari kelas III menjadi kelas II.
Setelah klasifikasi dari bandara ini resmi dilakukanlah pengalihan pengelolaan
Bandar Udara pada tahun 1994 yang awalnya dari Departemen Perhubungan
kepada PT Angkasa Pura II yang disesuaikan dengan PP RI Nomor 26 Thn 1994
tanggal 30 Agustus 1994 tentang penambahan penyertaan modal Negara RI ke
dalam modal saham PT Angkasa Pura II.Hingga saat ini bandara internasional di
bandung terkenal dengan nama Bandara Husein Sastranegara yang berlokasi di Jl.
Pajajaran No. 156 – Bandung 40174 dan dikelola oleh PT Angkasa Pura II
Persero.
Sumber: PT. Persero Angkasa Pura
II.2.2 Visi dan Misi Bandara Husein Sastranegara
Berdasarkan Sumber dari PT Angkasa Pura II, Bandar Udara Husein Sastranegara
mempunyai visi dan misi untuk proses operasional sebagai bandara internasional.
Visi dan misi tersebut dijabarkan sebagai berikut :
Visi:
Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan
profesional. Untuk mewujudkannya PT Angkasa Pura II bertekad
melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun
9 Misi :
• Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat
keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan.
• Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang berkinerja tinggi
dengan menerapkan sistem manajemen kelas dunia.
• Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk
meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan
karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.
• Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa
bandar udara.
• Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.
II.2.3 Layanan
Di dalam Bandara Internasional Husein Sastranegara terdapat fasilitas-fasilitas
yang dipergunakan sebagai penunjang pelayanan operasional bandara. Menurut
Sakti Adji Adisasmita (2012, h.87) mengemukakan bagian-bagian fasilitas
pelayanan dalam bandara sebagai berikut:
• Curbside Area
Area utama terletak pada muka pintu masuk bandara, dimana kendaraan
diatur hanya untuk berhenti menurunkan dan menaikkan barang bawaan
penumpang.
10 • Check-In Area
Ruang kedatangan atau Check-In Area adalah area dimana berbagai macam
pelayanan penumpang, mulai dari pelayanan tiket dan bagasi, hingga
keberangkatan penumpang pesawat udara. Berikut adalah beberapa
bagian-bagian tahapan sebelum keberangkatan yang harus dilalui sesuai prosedur di
dalam check-in area :
• X-ray
X-ray adalah suatu alat kontrol untuk mengecek kondisi pada penumpang
pesawat udara dan barang bawaannya dilakukan agar sesuai prosedur
keselamatan dan keamanan penumpang.
Gambar II.2 Xray
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Pelayanan Tiket dan Bagasi (Counter Ticketing)
Tempat pelayanan dan pengecekan tiket penumpang untuk dikonfirmasikan
kesesuaiannya dengan data pada kartu identitas penumpang. Serta tempat
dimana penimbangan dan pengaturan barang bawaan yang akan dimasukkan
11 Gambar II.3 Counter Ticketing
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Airport-Tax
Pada saat pengecekan tiket dan bagasi penumpang pesawat udara akan
mendapat tiket lanjutan untuk menuju ruang tunggu sebelum menuju ke
ruang tunggu ini penumpang diwajibkan membayar pajak pada negara
melalui airport-tax.
Gambar II.4 Aiport Tax Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Ruang Tunggu
Sebelum keberangkatan, penumpang akan menunggu pesawat diruang
12 Gambar II.5 Ruang Tunggu
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Layanan Informasi
Tempat pelayan informasi bagi penggunan bandara, mengenai jadwal
penerbangan, keluhan penumpang, hingga penerbitan izin untuk memasuki
chek-in area. Untuk penerbitan izin ini dikenakan tarif sebesar Rp.25.000,-
dengan kriteria yang diperbolehkan untuk diantar adalah anak dibawah usia
17 tahun dan lansia. • Kantor Beacukai
Di kantor beacukai ini semua barang yang dibawa oleh penumpang impor
maupun ekspor akan disortir terlebih dahulu sebelum nantinya dikenakan
pajak. Barang-barang akan diatur dan diawasi serta diamankan terlebih
dahulu. Sedangkan untuk pajak yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di Indonesia. • Kantor Imigrasi
Kantor imigrasi terletak di pintu kedatangan dan keberangkatan
Internasional Bandara Husein Sastranegara yang dimana setiap warga
negara atau wisatawan yang hendak melakukan penerbangan ke luar negeri
atau datang berkenjung kembali ke Bandung akan dilakukan pengecekan
berkas-berkas dan kelengkapan dokumen lainnya yang diatur, diawasi, dan
13 Gambar II.6 Kantor Imigrasi
Sumber: http://s712.photobucket.com/user/aerofly_mbahman/media/ QZ7971%20BDO-SIN/IMG_0406.jpg.html (12 Juni 2015) • Foodcourt
Area dimana kafe-kafe dan gerai makanan yang menawarkan menu-menu
variatif yang bersifat terbuka, dilingkungan bandara.
Gambar II.7 Foodcourt Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Area Parkir
Area dimana pengunjung bandara memparkirkan kendaraannya, di area
14 Gambar II.8 Area Parkir
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) II.3. Analisa Masalah
Dalam penelitian ini telah dilakukan metode survey dimulai pada tanggal 1 april
2015 dengan jumlah responden 100 orang dari pengunjung bandara. Survey
dilakukan dengan mengisi kuesioner pada kertas yang didalamnya terdapat
pertanyaan-pertanyaan terhadap Bandara Husien itu sendiri. Jumlah pertanyaan
dalam survey yang diajukan sebanyak sepuluh pertanyaan yang berkaitan dengan
Bandara Husein. Dari hasil kuantitatif data yang diperoleh maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengunjung sangat kesulitan jika mencari tempat-tempat yang
ada dalam bandara. Hal itu dikarenakan informasi-informasi yang terbatas tentang
lokasi-lokasi yang ada, Dan masih kurangnya perhatian pengelola bandara
terhadap masalah tersebut.
II.3.1 Solusi Pemecahan Masalah
Dalam analisis masalah yang telah di jelaskan pada sub bab sebelumnya, bahwa
diperlukan solusi berupa media informasi. Media ini bertujuan untuk memberikan
informasi dan pengetahuan kepada calon penumpang. Dalam hal ini, digunakan
metode 5W1H sebagai strategi agar informasi yang dikomunikasikan sampai
15 1. What - Apa yang menjadi inti permasalahan ?
Hal yang menjadi permasalahan adalah tidak adanya media informasi yang
jelas dari pengelola bandara, yang membuat penumpang bandara bingung
dalam mengetahui lokasi-lokasi yang ada dalam bandara.
2. Who - Siapa saja yang terlibat dalam masalah ?
Dalam masalah ini yang terlibat adalah pengunjung atau calon penumpang
bandara yang hendak mencari lokasi-lokasi yang dituju. Dari pengelola
bandara tidak memperhatikan kebutuhan terhadap pengunjung itu sendiri
yang dapat mempersulit para calon penumpang untuk mencari informasi
terhadap lokasi-lokasi penting bandara oleh karena itu dibutuhkanlah media
informasi yang di dalamnya hanya terdapat lokasi-lokasi penting bandara.
3. When - Kapan masalah tersebut muncul?
Masalah yang terjadi dapat muncul ketika calon penumpang atau
pengunjung bandara yang belum mengetahui tentang lokasi-lokasi
dibandara, sehingga mengakibatkan kesalahan dalam mencari lokasi
yang dituju.
4. Where - Dimana masalah tersebut muncul?
Masalah tersebut muncul ketika sudah berada di dalam bandara, setelah
calon penumpang ingin ke lokasi-lokasi yang dituju namun tidak sesuai
dengan apa yang dinginkan.
5. How - Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut?
Masalah dapat diatasi dengan cara memberikan fasilitas informasi
sebenar-benarnya kepada calon penumpang atau pengunjung bandara tentang
lokasi-lokasi penting dalam bandara.
II.4 Target Audiens Segmentasi
Penentuan target sasaran sangat diperlukan dalam perancangan media. Agar
pendekatan kepada target dapat lebih terfokus dan efektif dalam penyampaian
16 Demografis
• Jenis kelamin : Pria / wanita
• Status : Remaja-Dewasa dan Dewasa
• Usia : 20-30 Tahun
• Wisatawan domestik dan mancanegara
Sosial ekonomi status
• Masyarakat golongan menengah keatas
Geografis
• Kota Bandung
Psikografis
Secara psikografis pada umur 18 – 25 tahun manusia mengalami perubahan
kemajuan dari cara berfikir dan transisi fisik. Hal ini menguatkan bahwa
meskipun pada usia dewasa namun mereka masih membutuhkan dan berhak
mendapatkan informasi terbaru yang ada dan memang dipergunakan masyarakat
luas di masa itu. Pernyataan ini dikuatkan dengan sebuah teori dari Hurlock (
1990 ) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai saat perubahan fisik dan
psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Secara umum
mereka tergolong dewasa muda ialah mereka berusia 18-25 tahun. Menurut ahli
psikologi perkembangan, santrock ( 1999 )orang dewasa muda termasuk masa
transisi, baik transisi fisik (physically trantition , transisi intelektual ( cognitive
trantition ), serta transisi peran social ( social role trantition ).
II.5 Perancangan Multimedia Interaktif
Multimedia Interaktif juga bisa dikatakan sebagai multimedia pembelajaran
dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan
sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan
terkendali. Manfaat Multimedia Interaktif bagi Pengunjung Bandara Husein
17 interaktif, jumlah waktu mensosialisasikan atau menerangkan dapat dikurangi,
kualitas pengetahuan pengunjung dapat ditingkatkan dan proses diterangkan dan
menerangkan dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap
pengetahuan pengunjung dapat ditingkatkan.
Manfaat multimedia interaktif selain untuk membantu pengunjung bandara
mempermudah mencari lokasi-lokasi yang ada di Bandara Husein Sastranegara,
media ini juga mampu meningkatkan kualitas dalam hal teknologi. Di era modern
ini, banyak kemajuan dalam bidang teknologi canggih. Teknologi diciptakan
untuk mempermudah kebutuhan manusia dalam hal tertentu, salah satu contohnya
adalah komunikasi. Multimedia interaktif sangat berkaitan dengan teknologi.
Karena keduanya saling berkaitan untuk kemudian dipergunakan oleh manusia.
Media ini juga mampu menunjang penggunaan teknologi di bandara secara
maksimal. Perancangan media yang akan dilakukan adalah Infografis yang
didalamnya menjelaskan tentang lokasi dan tempat-tempat yang ada di badara.
Dengan kata lain media ini memberikan informasi penunjuk lokasi yang
membantu pengunjung bandara mencari lokasi untuk keperluan tertentu namun
tidak mengetahui dimana tepatnya dan harus kemana. Dengan media ini
diharapkan bagi pengunjung tidak perlu banyak bertanya jika ingin menuju
sebuah lokasi, karena jika sudah bertanyapun masih belum menjamin langsung
memahami. Karena dari komposisi yang ada pada infografis dengan sajian
multimedia interaktif terdapat diantaranya nama lokasi dan keterangan-keterangan
lain yang bisa digunakan pengunjung untuk mempermudah mereka. Dan
pengunjung tidak perlu berulang-ulang menuju bagian informasi. Selain itu
karyawan yang mempunyai tanggung jawab masing-masing tidak perlu
menghentikan sejenak pekerjaannya untuk memberitahu lokasi yang ditanyakan
pengunjung. untuk itulah salah satu manfaat penting dari media ini adalah
18 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1 Strategi Perancangan
Strategi yang akan dirancang dalam pembuatan media informasi untuk membantu
pengunjung dibandara dalam mengetahui lokasi bandara dengan membuat
multimedia interaktif yang didalamnya menginformasikan tentang denah lokasi
bandara. Perancangan dibuat berdasarkan segmentasi yang akan dituju yaitu
pengunjung bandara khususnya bagi pengunjung yang bersifat awam atau
seseorang yang baru pertama kali mengunjungi bandara, maka media
penyampaiannya diharapkan akan sangat membantu bagi pengunjung yang akan
memasuki bandara baik itu yang berkapasitas sebagai pengguna transportasi
bandara atau yang hanya berkeperluan lain.
III.1.1 Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi yang disampaikan dalam multimedia interaktif mengenai
lokasi Bandara Husein Sastranegara bertujuan untuk membantu pengunjung
mengetahui lokasi bandara dan membuat pengunjung lebih terhibur ketika
menggunakan multimedia interaktif sebagai media informasi.
III.1.2 Pendekatan Komunikasi
Perancangan multimedia interaktif ini menggunakan dua metode pendekatan,
yaitu :
a. Pendekatan Visual
Dalam perancangan media, Pendekatan visual bersifat interaktif, persuasif,
dan komunikatif. Hal ini bertujuan agar penyampaian informasi dari visual
dapat dipahami dan diterima dengan baik oleh pengguna dari multimedia
interaktif itu sendiri. Dari penggambaran karakter yang ada dalam
multimedia interaktif ini karakter orang-orang yang dibuat se-simple
mungkin, karena pengambilan gambar tidak terlalu dekat. jadi,
orang-19 orang yang detail, agar dalam penggunaannya mudah dimengerti juga dapat
memberikan kenyamanan.
Gambar III.1 Studi Karakter Sumber:
http://www.koruldia.com/iriescope/portfolio/pixel/2006_3Diso_Kevin.png (12 Juli 2015)
b. Pendekatan verbal
Pendekatan verbal pada media ini hanya untuk memperjelas dari nama
lokasi saja. Karena pendekatan visual yang akan lebih mendominasi dari isi
multimedia interaktif ini. Diharapkan dari visualisasi yang dibuat, pengguna
sudah mampu mengartikan penjelasan dari visual yang disajikan. Dan
pendekatan visual mempunyai peranan lebih dan kekuatan dimana keduanya
akan bertugas sebagai persentator utama.
III.1.3 Materi Pesan
Materi pesan yang akan disampaikan dalam multimedia interaktif Bandara Husein
Sastranegara berisikan tentang Lokasi-lokasi di Bandara, serta pengetahuan dasar
mengenai tempat-tempat penting di bandara dan pengunjung mengetahui apa saja
dan bagaimana menjalani sebagai calon penumpang. Tentu materi pesan ini akan
membantu khususnya bagi pengunjung awam atau orang yang baru pertama kali
20 III.1.4 Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan pada media itu sendiri harus menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti dan populer atau non formal, Agar para pengguna media
informasi interaktif ini tidak merasa kesulitan ketika mencari tempat yang akan
dicarinya. Dan dari pengaturan layout pun tidak dibuat membingungkan
penggunanya.
III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan
a. Consumer Insight
Pada dasarnya metode ini adalah bagaimana desainer mampu membuat
kedekatan emosi antara media dengan konsumen atau pengguna. Karena
konsumen atau pengguna cenderung lebih menilai atau terpengaruh pada
kemasan, jadi pada perancangan media nanti akan disertakan media Sign
System pada sekitar alat elektronik yang digunakan untuk mengaplikasikan
multimedia interaktif. Sign System ini bersifat untuk mengundang dan
menarik pengguna agar menggunakan multimedia interaktif sebagai
pemberitahu informasi lokasi bandara.
b. Journey
Yang akan dihasilkan dari perancangan media pada poin ini adalah selain
mampu memberi pengetahuan kepada pengunjung tentang lokasi bandara
melalui multimedia interaktif, media ini juga akan mampu membangun
emosi kepuasan saat penggunaannya. Karena pengguna dapat terhibur dari
tampilan visual dan secara emosi mereka dapat menjelajahi kawasan
bandara karena multimedia interaktif bersifat memperkecil dari skala yang
21 c. Indikator Konsumen
1. Segmentasi
Penentuan target sasaran sangat diperlukan dalam perancangan konsep
media. Agar pendekatan kepada target sasaran dapat lebih terfokus dan
efektif dalam penyampaian pesan.
2. Geografis
Psikografis yang dituju adalah para calon penumpang pesawat yang merasa
malu atau malas ketika harus bertanya kepada petugas yang ada dibandara.
III.1.6 Strategi Kreatif
Strategi kreatif yang dilakukan adalah dengan menampilkan visual yang menarik
didalam media interaktif itu sendiri. Agar apa yang dilihat dan dipergunakan
oleh para pengunjung bandara ini lebih mudah dicari dan terhibur terhadap
visualnya dan informasi lokasi yang dicari pun mudah diingat.
III.1.7 Strategi Media
Strategi media adalah sebuah alat untuk menyampaikan isi pesan kepada target
sasaran agar pesan yang ingin disampaikan mudah dimengerti. Pendekatan yang
dilakukan adalah dengan cara mengemas informasi kedalam sebuah media utama
22 A. Media Utama
Media utama merupakan Multimedia interaktif dengan materi pesan informasi
tentang denah lokasi Bandara Internasional Husein Sastranegara. karena media ini
mampu menyampaikan pesan yang mengkombinasikan teks, suara, dan gambar
melalui media komputer atau perangkat elektronik lainnya.
B. Media Pendukung
Media pendukung yang dimaksud adalah media tambahan berupa :
1. Standee
Standee digunakan sebagai identitas pada media dan memberikan ketertarikan
pada target audiens untuk melihat dan membaca informasi, bahwa telah adanya
multimedia interaktif offline di Bandara Internasional Husein Sastranegara. Media
ini akan ditempatkan di lokasi pintu masuk bandara.
2. Stiker
Stiker Stiker merupakan media reminder, media ini dipilih karena bisa di
tempatkan di mana saja.
3. Tisu
Tisu digunakan karena bisa dibawa kemana saja dan isinya yang berguna.
4. Kotak Tisu
Kotak tisu dipergunakan atau diletakan pada tempat-tempat yang strategis, seperti
Toilet, Ruang Tunggu dan lain-lain. agar audiens mengetahui fasilitas informasi
berbentuk multimedia interaktif yang ada di Bandara.
III.1.8 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media
Multimedia interaktif ini akan ditempatkan pada sebuah alat elektronik layar
sentuh yang berukuran 32 inch yang ditempatkan di lingkungan Bandara. Alat ini
mendukung media karena multimedia interaktif bersifat lebih cocok dengan media
layar sentuh. Sehingga lebih memaksimalkan interaksi antara pengguna dengan
23 III.2 Konsep Visual
Gaya perancangan desain yang dibuat berupa multimedia interaktif dengan
tampilan dua dimensi dengan teknik visual isometric yang dirancang berdasarkan
studi lapangan atau lokasi Bandara Hussein Sastranegara yang telah dilakukan.
Konsep tampilan visual mengarah pada dimana pengguna multimedia interaktif
ini dapat langsung melakukan pencarian terhadap apa yang dibutuhkan untuk
mengetahui lokasi tertententu dalam bandara melalui apa yang dilihat oleh
pengguna karena di dalam media ini terdapat elemen-elemen atau tampilan visual
yang mempermudah pemahaman, diantaranya dengan pembuatan vector pesawat
terbang yang mendekati detail. Selain itu, setiap bagian lokasi alat ataupun sarana
disamakan sebagaimana mestinya dengan lokasi asli di bandara.
III.2.1 Format Desain
Format desain yang akan dibuat dalam perancangan multimedia interaktif ini
adalah jenis file (.swf) berbentuk persegi panjang yang berukuran 1366 x 768
pixel dan akan ditampilkan fullscreen pada media touch screen tv yang tersedia di
bandara. Multimedia interaktif yang berjudul “Perancangan Media Informasi
Bandara Husein Sastranegara Melalui Multimedia Interaktif" dipilih karena
merupakan sebuah kalimat ajakan untuk pengunjung agar merasa tertolong akan
kebutuhan pemahaman lokasi dan membuat pengunjung tidak harus kesulitan
ketika berada dilokasi bandara.
III.2.2 Tata letak / Layout
Konsep layout pada perancangan yang berupa multimedia interaktif ini mengacu
pada beberapa patokan dasar yang dipakai dalam merancang sebuah layout,
karena setiap halaman yang ada pada media, akan diisi oleh gambar visual dan
24 Gambar III.2 Tampilan Tata layout
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)
III.2.3 Huruf
Pada perancangan multimedia interaktif ini, jenis huruf yang digunakan adalah
jenis huruf yang memiliki kesan tegas, jelas namun bersahabat karena agar mudah
dimengerti oleh pengguna media ini. Jenis huruf yang dipakai pada keseluruhan
tampilan adalah Myriad Pro karena hurufnya jelas dan memudahkan untuk
membaca.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X YZ
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
`~!@#$%^&*()-_=+:;’”,<.>/?[]{}
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Gambar III.3 Jenis Huruf Myriad Pro
III.2.4 Ilustrasi
Ilustrasi adalah unsur atau bagian yang paling penting dalam perancangan
multimedia interaktif ini, karena visual akan banyak lebih membantu berperan
untuk penyerapan pemahaman bagi pengguna yang ingin mencari lokasi. Ilustrasi
yang dipilih adalah karakter dengan gambar vector yang unik dan tidak kaku
diharapkan pengguna merasa dimanjakan matanya ketika sedang
25 Gambar III.4 Visual Lantai Dasar
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)
III.2.5 Warna
Pewarnaan yang digunakan pada multimedia interaktif ini adalah warna yang
diambil dari warna logo perusahaan penerbangan bandara itu sendiri (PT.
Angkasa Pura II) Karena memiliki warna yang meranik dan memiliki ciri khas,
serta warnanya terkesan soft dan tidak kaku. Untuk penggunaan warna memakai
RGB karena media yang digunakan akan menjadi media digital. Warnanya pun
disesuaikan dengan tema yang diambil, maka memakai warna warni atau full
color. Sesuai dengan yang akan dibuat maka warna yang akan digunakan adalah
sebagai berikut:
26 III.2.6 Studi Lokasi
Dalam pembuatan multimedia interaktif ini menggunakan lokasi-lokasi yang
merupakan sering dikunjungi oleh pengunjung bandara pada setiap aktifitas
sehari-harinya di bandara. Teknis pembuatan dilakukan melalui penyederhanaan
bentuk dari bentuk aslinya serta melakukan penambahan/pengurangan objek
bertujuan agar ilustrasi yang dibuat diharapkan lebih mudah dipahami dengan
pengkomposisian objek yang baik.
Gambar III.6 Counter Ticketing Bandara Internasional Husein Sastranegara Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)
27 BAB IV
TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA
IV.1 Strategi Perancangan
Teknis media merupakan suatu cara untuk menyampaikan sesuatu pesan yang
akan di sampaikan kepada target audiens. Teknis media yang akan di gunakan di
perancangan multimedia interaktif offline Bandara Internasioanl Husein
Sastranegara ini meliputi :
IV.1.1 Media Utama
Media utama ini media informasi ini akan menggunakan Multimedia interaktif.
Teknis pembuatan pada media utama pada “Perancangan Media Informasi
Bandara Internasional Husein Sastranegara Melalui Multimedia Interaktif"
menggunakan teknik ilustrasi vektor dengan Gaya Vector Isometric yang
kemudian diolah di komputer menggunakan Software Adobe Ilustrator dan di
aplikasikan ke program Adobe Flash Professional. Adapun tampilan interface
perancangan Multimedia interaktif, seperti yang di tampilkan di bawah ini :
28 Gambar IV.2 Laman Interface Home
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)
29 Gambar IV.4 Laman Interface Lantai 2
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)
30 Gambar IV.6 Laman Interface Area Detail
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) IV.2 Media Pendukung
Media penunjang yaitu media informasi yang digunakan dalam tahap persuasif,
dan digunakan saat berlangsungnya acara-acara pengenalan media informasi ini
kepada target audiens. Adapun media penunjang ini yang meliputi :
IV.2.1 Standee
Gambar IV.7 Standee
31
Standee akan ditempatkan pada pintu masuk ke dalam ruangan bandara, yang
banyak dilalui oleh target audiens sehingga dapat dilihat oleh target audiens.
Diharapkan media ini dapat menarik perhatian target audiens dan menumbuhkan
rasa ingin tahu pada media informasi dengan menggunakan media interaktif
Bandara Internasional Husein Sastranegara.
Teknis produksi : Printing dan Cutting Format : Portrait.
Ukuran : Tinggi 120 cm x lebar 60 cm. Material : Sterefoam dan Stiker Vinyl
IV.2.2 Stiker
Gambar IV.9 Stiker
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)
Sticker merupakan media reminder, media ini dipilih karena bisa di
tempatkan di mana saja.
Teknis produksi : Printing
Format : Landscape.
Ukuran : 7 cm x 7 cm.
32 IV.2.3 Tisu
Gambar IV.10 Tisu
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)
Tisu digunakan karena bisa dibawa kemana saja dan isinya yang berguna.
Teknis produksi : Printing
Format : Landscape.
Ukuran : 13 cm x 7 cm.
Material : Artpaper Tebal
IV.2.4 Kotak Tisu
33 Kotak tisu dipergunakan atau diletakan pada tempat-tempat yang strategis,
seperti Toilet, Ruang Tunggu dan lain-lain. agar audies mengetahui fasilitas
informasi berbentuk multimedia interaktif yang ada di Bandara.
Teknis produksi : Printing dan Cutting
Format : Landscape.
Ukuran : 20 cm x 10 cm.
34 DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Adji Sasmita, Sakti. (2012). Penerbangan dan Bandar Udara. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Lankow, Jason. Ritchie, Josh. Crooks, Ross. (2014). Kedasyatan Cara Bercerita
Visual. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Davis, G.B. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1.
Jakarta: PT Pustaka Binamas Pressindo
Sejarah Bandara (2013) Bandung: PT. Angkasa Pura II.
Ruslan, Surianto. (2009). Mendesain logo . Jakarta :Kompas Gramedia
Sumber Internet :
Wikipedia. (2014). Pengertian Bandar udara.
Tersedia di : http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udara [7 Januari 2015]
Yasin, Sanjaya. (2012). Pengertian Informasi Menurut Para ahli.
Tersedia di :